BAB IV METODE PENILITIANeprints.umm.ac.id/54134/5/BAB 4.pdf · Populasi pada penelitian ini adalah...
Transcript of BAB IV METODE PENILITIANeprints.umm.ac.id/54134/5/BAB 4.pdf · Populasi pada penelitian ini adalah...
33
BAB IV
METODE PENILITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2016).
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa
diterapkan (Nursalam, 2016). Berdasarkan tujuan penelitian, desain penelitian
yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartian sebagai metode penelitian yang
belandaskan pada filsafat postivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk mendeskipsikan objek penelitian
ataupun hasil penelitian. Adapun pengertian deskriptif menurut Sugiyono
(2012) adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
berkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku umum.
34
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
4.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).
Populasi pada penelitian ini adalah keluarga yang merawat lansia dengan
hambatan Activity of Daily Living (ADL) di Puskesmas Dinoyo berjumlah 18.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterikstik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena leterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2017).
Pemilihan sampel pada penelitian ini diperoleh melalui kriteria sampel.
Kriteria sampel adalah kriteria yang digunakan untuk menentukan dapat dan
tidaknya sampel digunakan. Kriteria sampel dalam penelitian ini
menggunakan kriteria inklusi. Kriteria inklusi yaitu kriteria dimana subjek
penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel
(Hidayat, 2014).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi:
1. Salah satu anggota keluarga yang tinggal satu rumah dan yang paling
sering merawat lansia
2. Lansia yang berusia > 60 tahun (WHO, 2015)
3. Lansia dengan hambatan Activity of Daily Living (ADL).
35
Kriteria eksklusi adalah kriteria diluar kriteria inkluasi. Kriteria eksklusi adalah
kriteria yang apabila dijumpai menyebabkan objek tidak dapat digunakan
dalam penelitian.
4.2.3 Teknik Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-
benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016). Teknik
sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2016).
Pada penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Purposive sampling
adalah pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri. Berdasarkan ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmojo, 2014).
4.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah konsep dari berbagai level
abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau
manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini
menggunakan variable tunggal (Single Variable).
4.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2016).
36
Tabel 4.1 Definisi operasional gambaran strategi koping keluarga yang merawat
lansia dengan hambatan Activity of Daily Living (ADL) di Puskesmas
Dinoyo Tahun 2019
Variabel Definisi
Operasional
Parameter Alat
Ukur
Skala Skoring
Strategi
koping
Proses
penyesuaian
diri berupa
perilaku dan
pikiran
internal
berupa
sumber daya,
nilai-nilai
yang dianut,
dan
komitmen
sebagai
upaya
pertahanan
diri
Jenis Strategi
Koping:
1. Problem
Focused Coping
(PFC)
- Confrontative
Coping
- Planful
Problem Solving
- Seeking Social
Support
2. Emotional
Focused Coping
(EFC)
- Possitive Reappraisal
- Accepting Responsibility
- Self Controlling
- Distancing - Escape
Avoidance
Kuesioner Ordinal - Problem Focused Coping (PFC
- Emotional Focused Coping (EFC)
4.5 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru
Malang.
37
4.6 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari studi pendahuluan hingga pengambilan data
penelitian yaitu pada tanggal 17 Desember 2018. Penelitian dilakukan mulai
tanggal 28 Juli sampai 15 Agustus 2019.
4.7 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu
metode (Arikunto, 2012). Jenis instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2016). Kuesioner atau angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis kuesioner langsung yang tertutup karena responden
hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap
benar.
Kuesioner “Ways of Coping” didapatkan dari Lazarus dan Folkman
dengan jumlah 49 pernyataan oleh penulis. Kuesioner strategi koping
memiliki kisi-kisi pernyataan sebagai berikut: Problem Focused Coping (PFC)
yaitu Confrontative Coping 6 pernyataan, Planful Problem Solving 6 pernyataan,
Seeking Social Support 6 pernyataan. Sedangkan Emotion Focused Coping (EFC)
yaitu Possitive Reappraisal 7 pernyataan, Accepting Responsibility 5 pernyataan, Self
Controlling 6 pernyataan, Distancing 6 pernyataan dan Escape Avoidance 7
pernyataan.
38
Kisi-kisi kuesioner dukungan suami dilampirkan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Ways of Coping
Strategi Koping Keluarga Per Sub Nomor Pernyataan
Problem Focused Coping (PFC)
Confrontative Coping
Planful Problem Solving
Seeking Social Support
46, 7, 17, 28, 34, 6,
49, 26, 1, 39, 48, 52 8, 31, 42, 45, 18, 22
Emotional Focused Coping (EFC)
Possitive Reappraisal
Accepting Responsibility
Self Controlling
Distancing
Escape Avoidance
2, 3, 36, 38, 60, 56, 20 9, 29, 51, 25 14, 43, 10, 35, 54, 63 44, 13, 41, 21, 15, 12, 58, 11, 59, 33, 40, 50, 47, 16
Pada penelitian tersebut, peneliti menggunakan Skala Likert untuk
kuesioner/angket. Skala Likert adalah Kuesioner terdiri dari 49 item pernyataan
dengan memilih salah satu jawaban dengan memberikan tanda checklist (√) dari
keempat pilihan jawaban yang sudah disediakan. Sistem scoring yang digunakan yaitu
Sering= 3, Kadang-kadang= 2, Jarang= 1, Tidak Pernah= 0.
Kategorisasi skala strategi koping dalam penelitian ini yaitu
mengelompokkan jenis strategi yang digunakan oleh responden ke dalam tipe problem
focused coping (PFC) atau emotional focused coping (EFC). Pengelompokkan ini didapat
melalui perhitungan skor relative (Lazarus & Folkman, 1984).
39
Untuk dimensi Problem Focused Coping (PFC):
Skor pada problem focused coping :
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝒑𝒓𝒐𝒃𝒍𝒆𝒎 𝒇𝒐𝒄𝒖𝒔𝒆𝒅 𝒄𝒐𝒑𝒊𝒏𝒈
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝒑𝒓𝒐𝒃𝒍𝒆𝒎 𝒇𝒐𝒄𝒖𝒔𝒆𝒅 𝒄𝒐𝒑𝒊𝒏𝒈 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Skor pada emotional focused coping :
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝒆𝒎𝒐𝒕𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒇𝒐𝒄𝒖𝒔𝒆𝒅 𝒄𝒐𝒑𝒊𝒏𝒈
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝒆𝒎𝒐𝒕𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒇𝒐𝒄𝒖𝒔𝒆𝒅 𝒄𝒐𝒑𝒊𝒏𝒈 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Menurut rumusan tersebut, apabila skor relative yang diperoleh
subjek lebih tinggi pada problem focused coping (PFC), maka subjek tersebut
memakai strategi koping yang berfokus pada masalah. Begitu pula sebaliknya
apabila skor relative subjek lebih tinggi pada emotional focused coping (EFC), maka
subjek tersebut memakai strategi koping yang berfokus pada emosi.
4.8 Uji Validitas dan Reabilitas
Pada saat pengumpulan data diperlukan adanya alat dan cara
pengumpulan data yang baik sehingga data yang dikumpulkan merupakan
data yang valid, reliabel dan aktual. Dikatakan valid jika terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti (Nursalam, 2013).
Sebelum kuisioner ways of coping diberikan kepada responden,
kuisioner di uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu di daerah Merjosari
Kecamatan Lowokwaru. Daerah Merjosari memiliki karakteristik lansia,
geografis dan budaya yang hampir sama dengan daerah Dinoyo. Uji validitas
dan reliabilitas telah dilakukan pada 10 responden di daerah Merjosari
(Sugiyono, 2015). Penghitungan dibantu program SPSS atau menggunakan
komputerisasi. Secara manual rumus dapat di tuliskan sebagai berikut :
40
4.8.1 Uji Validitas
Arikunto (2013), mengatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas
menggunakan rumus Pearson Product Moment.
𝑅𝑥𝑦 =𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋). (∑ 𝑋)
√[𝑛. ∑ 𝑋2. (∑ 𝑋)2
]. [𝑛. ∑ 𝑌2. (∑ 𝑌)2
]
Keterangan:
Rhitung :Koefisien korelasi
xy :Jumlah total skor responden kali tiap pertanyan
∑ 𝑋𝑖 :Jumlah skor item
∑ 𝑌𝑖 :Jumlah skor total (item)
𝑛 :Jumlah responden
Uji validitas kuesioner WOC (Ways Of Coping) dengan 49 butir
pernyataan dengan 6 skala penuh penentangan, 6 skala menjauhi masalah, 7
skala mengendalikan diri, 6 skala mencari bantuan orang lain, 4 skala
bertanggung jawab, 8 skala melarikan diri dan menjauhi masalah, 6 skala
penuh perencanaan dalam memecahkan masalah dan 6 skala penuh
pertimbangan positif, yang dilakukan pada tanggal 02 s.d 25 Juli 2019.
Kuesioner ways of coping mempunyai r-hitung -0,163 sampai 0,883. Kuesioner
dikatakan valid apabila nilai r table pada taraf signifikan ≤ 0,05 dari 10
responden adalah lebih besar dari (0,514) menandakan 36 item valid.
41
Kuesioner ways of coping ini dilakukan uji validitas pada 10 responden di daerah
Merjosari dengan 49 item pernyataan. Setelah itu dapat diketahui bahwa item
yang gugur atau tidak valid berjumlah 13 butir pernyataan, dan pernyataan
valid berjumlah 36 pernyataan atau ini adalah yang mewakili item yang lain.
Pernyataan tersebut terdiri dari Problem Focused Coping (PFC) yaitu Confrontative
Coping 5 pernyataan, Planful Problem Solving 2 pernyataan, Seeking Social Support
4 pernyataan. Sedangkan Emotion Focused Coping (EFC) yaitu Possitive
Reappraisal 5 pernyataan, Accepting Responsibility 5 pernyataan, Self Controlling 6
pernyataan, Distancing 5 pernyataan dan Escape Avoidance 5 pernyataan.
4.8.2 Uji Reabilitias
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012).
Sedangkan menurut (Sugiyono, 2016) uji reliabilitas adalah pengetahuan yang
menunjukkan sejauh apa alat yang diukur tersebut dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan perhitungan melalui
media computer dengan aplikasi program SPSS (Statistical Packpage For Social
Sciences). Teknik uji reliabilitas yang digunakan dengan koofesien reliabilitas
Alpha Cronbach. Pernyataan atau pernyataan dikatakan reliabel, jika r alpha
lebih besar dari kostantan (0,6). (Budiman & Riyanto, 2013). Uji reliabilitas
kuesioner Ways Of Coping dengan hasil alpha 0,946 menunjukkan bahwa
instrument tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Uji
reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan rumus
alpha cronbach yaitu:
42
(Arikunto, 2013) :
r11 =
2
2
11
t
b
k
k
Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari
k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
2
b = Jumlah variansi skor butir soal ke-i
i = 1, 2, 3, 4, …n
2
t = Variansi total
4.9 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan
proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2016).
Menurut Nursalam (2016) tugas dari peneliti dalam pengumpulan data
meliputi:
(1) Memilih subjek;
(2) Mengumpulkan data secara konsisten;
(3) Mempertahankan pengendalian dalam penelitian;
(4) Menjaga integritas atau validitas, dan
(5) Menyelesaikan masalah.
43
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data antara lain sebagai
berikut:
4.9.1 Tahap Persiapan:
(a) Meminta surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
yang ditujukan untuk Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Pemerintah Kota Malang;
(b) Menyerahkan surat ijin penelitian kepada Kantor Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Pemerintah Kota Malang, untuk meminta surat ijin yang
ditujukan kepada Dinas Kesehatan;
(c) Meminta data dari Dinas Kesehatan Kota Malang mengenai Puskesmas
dengan masyarakat lansia yang cukup banyak.
(d) Melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Dinoyo Malang;
(e) Menentukan dan mengidentifikasi populasi serta menentukan besar
sampel;
(f) Menentukan teknik sampling yang sesuai;
(g) Mempersiapkan alat instrumen (kuesioner).
4.9.2 Tahap Pelaksanaan:
(a) Melibatkan satu orang asisten peneliti dari bidang keperawatan juga untuk
membantu penelitian;
(b) Sebelum penelitian, peneliti melakukan persamaan persepsi dengan asisten
peneliti;
(c) Penelitian dilakukan mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00;
(d) Hari pertama peneliti mengunjungi rumah pak RT untuk meminta
informasi rumah keluarga yang merawat lansia;
44
(e) Setelah mengetahui letak rumah warga, peneliti dan asisten peneliti segera
mengunjungi rumah warga tersebut;
(f) Memastikan bahwa sampel bersedia menjadi responden dalam penelitian
dengan memberikan surat persetujuan jika responden setuju dengan
menjelaskaan bahwa peneliti menjamin kerahasiaan data dari responden;
(g) Memberikan penjelasan tentang petunjuk pengisian lembar kuesioner dan
lembar skala;
(h) Mendampingi responden pada waktu pengisian lembar kuesioner;
(i) Menjawab pertanyaan dari responden dan sedikit sharing dengan keluarga
tentang merawat lansia;
(j) Responden mengisi kuesioner dan lembar kuesioner dapat dikumpulkan
kembali kepada peneliti;
(k) Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden atas kerja sama dan
waktu yang disediakan.
4.9.3 Tahap Pengolahan Data
Peneliti mengumpulkan data untuk diseleksi dari lembar kuesioner yang telah
disiapkan, yaitu data yang terkumpul akan diolah dengan tahapan:
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan dan pengisian
formulir atau kuesioner. Pemeriksaan data penelitian ini dilakukan
penjumlahan yaitu menghitung kembali lembar kuesioner penelitian yang
sudah diisi untuk memastikan sesuai dengan jumlah yang ditentukan atau
tidak. Hal yang perlu diperhatikan dalam editing yaitu kelengkapan data,
kesempurnaan data, kejelasan data untuk dibaca dan kesesuaian data.
45
b. Coding
Kuesioner yang telah diedit, dilakukan coding pada beberapa variabel. Data
yang berbentuk kalimat diubah menjadi angka. Skor untuk kuesioner
dengan jawaban Sering= 3, Kadang-kadang= 2, Jarang= 1, Tidak Pernah=
0.
c. Scoring
Pemberian skor pada variabel strategi koping terdiri dari Problem Focused
Coping (PFC) dan Emotion Focused Coping (EFC).
d. Data Entry
Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode
siap untuk diolah. Dalam memasukkan data, ketelitian perlu diperhatikan
untuk mencegah kesalahan dalam memasukkan data dan memaknai data.
e. Tabulating
Memasukan data ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan baik tabel
untuk data mentah maupun tabel kerja yang digunakan untuk menghitung
data tertentu secara statistik.
4.10 Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah menganalisa terhadap
tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
presentase dari tiap variable. Analisa ini digunakan untuk mengetahui gambaran
strategi koping keluarga pada lansia dengan hambatan Activities Of Daily Living .
Analisis data yang digunakan adalah analisis Central Tedency yang terdiri dari
Modus, Median, Mean. Dalam penelitian ini akan menggunakan data Mean.
Adapun rumus dari Mean ialah:
46
Me = Σ xi
n
Keterangan :
Me : Mean (rata-rata)
Ʃ : Jumlah jawaban benar
xi : Nilai x ke I sampai ke n
n : Jumlah individu
Hasil sebaran yang digunakan adalah distribusi frekuensi dengan ringkasan
presentase.Analisa deskriptif dengan univariat juga digunakan untuk menyajikan
karakteristik data persebaran responden.
P= ƒ
𝑛x 100%
P : Persentase
ƒ: Frekuensi
n: Jumlah sampel
4.10.1 Analisis Univariat (Deskriptif)
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian sehingga kumpulan data berubah
menjadi informasi yang berguna (Notoatmodjo, 2012). Analisis univariat
dalam penelitian ini terdiri dari:
(1) Usia;
(2) Jenis Kelamin;
(3) Pekerjaan ;
(4) Status Hubungan Keluarga dengan Lansia;
(5) Pendapatan.
(6) Strategi Koping
47
4.11 Etika Penelitian
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian, pada penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia
maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2014).
4.11.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed concent juga
perlu dicantumkan bahwa data diperoleh hanya dipergunakan untuk
pengembanagan ilmu (Hidayat, 2014).
4.11.2 Tanpa Nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, pada lembar
pengumpulan data atau observasi yang diisi adalah kode responden atau
hanya nama inisialnya saja dan lembar tersebut hanya diberi kode (Hidayat,
2014).
4.11.3 Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin oleh
peneliti, data tersebut hanya akan disajikan atau dilaporkan kepada yang
berhubungan dengan penelitian ini (Hidayat, 2014).