BAB IV likud

5
BAB IV PEMBAHASAN Paracetamol merupakan obat turunan aniline yang mempunyai aktivitas analgesic-antipiretik sebanding dengan aspirin, tetapi tidak mempunyai efek antiradang dan antirematik. Turunan ini digunakan untuk mengurangi rasa nyeri kepala dan nyeri pada otot atau sendi, dan obat penurun panas yang cukup baik. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah methemoglobin dan hepatotoksik. Paracetamol sering digunakan sebagai obat pilihan untuk mengatasi demam (antipiretik), hal ini disebabkan karena mekanisme kerja paracetamol yang menghambat isoenzim COX-3, suatu varian dari COX-1 yang ada di sentral otak, sehingga bisa menurunkan panas. Sediaan paracetamol di pasaran berbentuk tablet, larutan, dan juga kapsul, sehingga obat ini bisa digunakan oleh semua usia mulai dari anak-anak sampai dewasa. Sediaan yang sering digunakan pada anak-anak berupa sirup, hal ini karena bentuk sediaan sirup dapat dimodifikasi untuk menutupi rasa yang pahit dari parasetamol, sehingga dapat diterima oleh anak-anak. Selain itu, sediaan sirup mudah untuk pengaturan dosis dibandingkan

description

likuid paracetamol formulasi pembahasan

Transcript of BAB IV likud

BAB IVPEMBAHASAN

Paracetamol merupakan obat turunan aniline yang mempunyai aktivitas analgesic-antipiretik sebanding dengan aspirin, tetapi tidak mempunyai efek antiradang dan antirematik. Turunan ini digunakan untuk mengurangi rasa nyeri kepala dan nyeri pada otot atau sendi, dan obat penurun panas yang cukup baik. Efek samping yang ditimbulkan antara lain adalah methemoglobin dan hepatotoksik.Paracetamol sering digunakan sebagai obat pilihan untuk mengatasi demam (antipiretik), hal ini disebabkan karena mekanisme kerja paracetamol yang menghambat isoenzim COX-3, suatu varian dari COX-1 yang ada di sentral otak, sehingga bisa menurunkan panas. Sediaan paracetamol di pasaran berbentuk tablet, larutan, dan juga kapsul, sehingga obat ini bisa digunakan oleh semua usia mulai dari anak-anak sampai dewasa. Sediaan yang sering digunakan pada anak-anak berupa sirup, hal ini karena bentuk sediaan sirup dapat dimodifikasi untuk menutupi rasa yang pahit dari parasetamol, sehingga dapat diterima oleh anak-anak. Selain itu, sediaan sirup mudah untuk pengaturan dosis dibandingkan dengan sediaan tablet ataupun kapsul, sehingga dosisnya bisa disesuaikan dengan usia anak dengan mudah. Selain itu bentuk sirup juga memudahkan penyerapan obat karena tidak perlu melalui fase disintegrasi terlebih dahulu, sehingga efek terapeutik dapat cepat tercapai.Bahan tambahan yang digunakan dalam sediaan sirup berupa pelarut, pemanis, pengawet, perasa, co-solvent, dan buffer. Pelarut digunakan untuk melarutkan bahan aktif dan bahan tambahan. Pemanis berfungsi untuk menutupi rasa pahit dari obat atau bahan aktif sehingga meningkatkan kenyamanan pengguna. Pengawet digunakan untuk mencegah kontaminasi dari mikroba sehingga stabilitas mikrobiologinya lebih terjamin. Perasa berfungsi untuk memberikan arma dan rasa pada sediaan sirup sehingga bisa menutupi baud an rasa yang tidak enak dari bahan obat. Co-solvent digunakan untuk meningkatkan kelarutan dari bahan aktif. Buffer digunaan untuk mempertahankan pH sediaan, sehingga stabilitas oabat menjadi lebih terjaga.Bahan pelarut digunakan untuk melarutkan bahan aktif (paracetamol) dan juga bahan tambahan, pemilihan bahan pelarut didasarkan pada tingkat kemampuan pelarut dalam melarutkan bahan aktif, dalam hal ini kelarutan paracetamol menurut USP 31 larut dalam 1:20 bagian air panas, 1:10 alkohol, 1:15 NaOH 1N. Sedangkan menurut FI III, larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, 13 bagian aseton P, 40 bagian glliserol P, dan dalam 9 bagian propilen glikol P. Pelarut yang digunakan yaitu aquadest sebanyak 20 ml yang sudah dicampur dengan sukrosa, dipilih pelarut aquadest karena pelarut ini lebih aman digunakan untuk anak-anak. Kelarutan paracetamol dalam air sebesar 1:70, sehingga ditambahkan propilen glikol yang berfungsi sebagai co-solvent untuk meningkatkan kelarutan dari paracetamol. Selain itu, propilen glikol pada konsentrasi 15% juga dapat berfungsi sebagai humektan sekaligus pengawet, sehingga dapat mengentalkan dan juga dapat meningkatkan daya antimikroba dari pengawet.Bahan pemanis yang digunakan pada formula ini yaitu sukrosa. Penambahan sukrosa berfungsi sebagai pemanis yang dapat menutupi rasa pahit dari paracetamol sehingga dapat diterima oleh anak-anak, selain itu sukrosa dalam air dapat juga berfungsi untuk meningkatkan viskositas. Selain ditambahakan sukrosa sebagai pemanis, untuk meningkatkan kenyamanan pasien, ditambahkan juga perasa jeruk sehingga dapat membuat anak-anak tertarik.Sediaan sirup mengandung air yang merupakan tempat tubuh yang baik bagi bakteri dan mikroba sehingga perlu ditambahkan bahan pengawet. Bahan penagwet yang digunakan dalam formula yaitu natrium benzoate.Buffer merupakan bahan yang digunakan untuk mempertahankan pH sediaan. Buffer yang digunakan dalam formula yaitu asam sitrat. Asam sitrat selain digunakan sebagai buffer, juga dapat berfungsi untuk meningkatkan rasa dari sediaan.Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptis, viskositas, penentuan berat jenis, dan penetapan pH sediaan. Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati sediaan secara visual. Hasil uji organoleptis dari sediaan sirup paracetamol sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki meliputi bau jeruk, rasa manis jeruk, dan berwarna oranye. Uji penentuan viskositas didapatkan hasil 1,5 mPas. Uji penentuan berat jenis didapatkan hasil 1,127, hasil ini tidak sesuai dengan berat jenis paracetamol teori yakni 1,3 penyimpangan ini kemungkinan disebabkan oleh cara pengerjaan yang kurang tepat dan juga mungkin disebabkan karena kondisi paracetamol yang sudah tidak terlalu baik. Uji penentuan pH didapatkan hasil 4. Hasil dari uji pH ini tidak sesuai dengan pH sediaan yang diharapkan yaitu pH 6, tetapi pH 4 apabila dibandingkan dengan rentang pH sediaan sirup paracetamol menurut USP 30 masih memenuhi standar yakni antara 3,8-6,1. Sediaan menghailkan pH 4 disebabkan karena penggunaan dapar sitrat yang dapat menurunkan pH sampai 4,5 selain itu juga disebabkan dengan adanya penambahan perasa jeruk yang tidak sesuai yang dapat mempengaruhi harga pH sediaan.