BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab...

27
49 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang SMP Negeri 2 Ajibarang didirikan berdasarkan adanya penghapusan sekolah- sekolah menengah pertama kejuruan bertransisi menjadi sekolah menengah pertama. Berdasarkan SK Menteri P dan K No. 030/U/ 1979 tanggal 17 Februari 1979 terhitung mulai tanggal 1 April 1979. Berdasarkan SK tersebut pengelolaan kegiatan belajar mengajarnyapun berubah dari guru-guru Sekolah Teknik menjadi Sekolah Umum. Agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dalam suatu proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ajibarang, maka SMP Negeri 2 Ajibarang membentuk visi dan misi sebagai berikut. a. Visi Sekolah Generasi Imani yang Berprestasi dan Berkreasi Seni, dengan indikator sebagai berikut: 1) Unggul dalam prestasi akademik 2) Unggul dalam prestasi olah raga 3) Unggul dalam prestasi kesenian 4) Unggul dalam kegiatan keagamaan 5) Unggul dalam sikap dan perilaku b. Misi Sekolah 1) Melaksanakan intensifikasi KBM dan bimbingan efektif, sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Transcript of BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab...

Page 1: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

49

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang

1. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang

SMP Negeri 2 Ajibarang didirikan berdasarkan adanya penghapusan sekolah-

sekolah menengah pertama kejuruan bertransisi menjadi sekolah menengah

pertama. Berdasarkan SK Menteri P dan K No. 030/U/ 1979 tanggal 17 Februari

1979 terhitung mulai tanggal 1 April 1979. Berdasarkan SK tersebut pengelolaan

kegiatan belajar mengajarnyapun berubah dari guru-guru Sekolah Teknik menjadi

Sekolah Umum.

Agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dalam suatu proses belajar

mengajar yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ajibarang, maka SMP Negeri 2

Ajibarang membentuk visi dan misi sebagai berikut.

a. Visi Sekolah

Generasi Imani yang Berprestasi dan Berkreasi Seni, dengan indikator

sebagai berikut:

1) Unggul dalam prestasi akademik

2) Unggul dalam prestasi olah raga

3) Unggul dalam prestasi kesenian

4) Unggul dalam kegiatan keagamaan

5) Unggul dalam sikap dan perilaku

b. Misi Sekolah

1) Melaksanakan intensifikasi KBM dan bimbingan efektif, sehingga

siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

50

2) Menyediakan wahana dan sarana pengembangan prestasi dalam bidang

olah raga.

3) Menyediakan wahana dan sarana pengembangan prestasi dalam bidang

kesenian.

4) Menyediakan wahana dan sarana pengembangan prestasi dalam bidang

keagamaan.

5) Melaksanakan bimbingan secara intensif dalam bidang sikap dan

perilaku.

Adapun identitas sekolah SMP Negeri 2 Ajibarang adalah sebagai

berikut:

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ajibarang

b. Nomor Statistik Sekolah : 201 030 214 040

c. Tipe Sekolah : A2 = 21

d. Alamat : Jalan Pandansari 1044 Ajibarang Kec. Ajibarang

Kab. Banyumas Prop. Jawa Tengah Kopos. 53163

e. Telpon/Fax/HP : 0281-572318

f. Status Sekolah : Negeri

g. Status Pembinaan : Koalisi/SSN/Potensial/Rintisan

h. Luas Lahan/Tanah : 7.050 m2

i. Status Kepemilikan : SHM (Pemerintah)

j. Nama Kepala Sekolah : Hari Sri Raharjo, S.Pd.

k. Pendidikan Terakhir : S1

l. Masa Kerja Sebagai Kepsek. : 04 tahun 05 bulan

m. Nilai Akreditasi Sekolah : 93,79 (Amat Baik)

n. Jumlah Peserta UAN : 2010/2011 : 320 siswa 2011/2012 : 281

siswa

o. Persentase Lulusan : 2010/2011 : 100 % 2011/2012 : 100 %

p. Nilai Rata-rata UAN : Mata Pelajaran 2010/2011

2011/2012

Tabel 4.1

Metematika 6,19 6,72

Bahasa Inggris 6,82 6,49

Bahasa Indonesia 7,83 8,82

Ilmu Pengetahuan Alam 7,55 6,89

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

51

q. Data Jumlah Kelas, Rombel, dan Siswa :

Tabel 4.2

No. Data Kelas Rombel Jumlah Siswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Kelas VII 9 104 153 257

2 Kelas VIII 9 112 139 251

3 Kelas IX 9 129 138 267

Jumlah 27 345 430 775

r. Jenjang Pendidikan dan Status Guru :

Tabel 4.3

No. Tingkat

Pendidikan

Status Jenis Kelamin Jumlah

GT GTT L P

1 S3/S2

2 S1 40 1 22 19 41

3 D4

4 D3/Sarmud 3 3 - 3

5 D2

6 D1

7 SMA

Jumlah 45 1 25 19 44

s. Rata-rata Beban Mengajar Guru : 24 jam

t. Data Jumlah Guru dan Statusnya :

Tabel 4.4

No. Mata Pelajaran Jumlah

Guru

Status Guru

PNS GTT Bantu Honor

1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 5 5

2 Matematika 5 5

3 Bahasa Indonesia 6 6

4 Bahasa Inggris 6 5 1

5 Pendidikan Agama 2 2

6 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 4 4

7 Penjaskes 3 3

8 Kesenian 2 2

9 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

52

(PKn)

10 TIK/Ketrampilan 2 2

11 Bimbingan Konseling (BK) 3 3

12 Bahasa Jawa 2 2

13 Ketrampilan Jasa 2 2

Total 44 43 1

u. Jenjang Pendidikan Tenaga Administrasi (TU) dan Statusnya :

Tabel 4.5

No. Tingkat

Pendidikan

Status Kepegawaian Jenis Kelamin Jumlah Ket.

PNS Honor L P

1 S1/S2 2 2 2

2 D3/Sarmud

3 D2

4 D1

5 SMA 9 2 8 3 11

6 SMP 1 1 2 2

7 S D 2 1 3 3

Total 12 7 13 5 18

v. Tenaga Perpustakaan (Pustakawan), dan Laboratorium/Laboran :

Tabel 4.6

No. Tingkat Pendidikan

Status

Kepegawaian

Jenis

Kelamin Jumlah Ket.

PNS Honor L P

1 Tenaga Perpustakaan 1 1 1

2 Tenaga Lab. IPA 1 1 1

3 Tenaga Lab. Komp.

4 Tenaga Lab. Bahasa

Total 1 1 1 1 2

w. Buku Perpustakaan

Tabel 4.7

No Jenis Buku J u m l a h

Keterangan Judul Buku Eksemplar

1 Buku Paket 69 21.059

2 Buku Bacaan 2.167 2.187

3 Buku Referensi 69 228

Total 2.305 23.474

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

53

x.Kepemilikian Ruang Belajar, Ruang Kantor, Ruang Penunjang, dan Sarana Penunjang :

Tabel 4.8

No. Jenis Ruangan/Bangunan Jml Ukuran

(P x L)

Kondisi Ruangan/ Bangunan

B C B T B A RUANG BELAJAR

1 Ruang Teori/Kelas 27 7.728

2 Ruang Perpustakaan 1 84

3 Ruang Laboratorium Bahasa 1 84 -

4 Ruang Laboratorium IPA 2 168

5 Ruang Lab. Komputer/TIK 2 148

6 Ruang Kesenian 1 65

7 Ruang Ketrampilan - - -

8 Ruang Serbaguna/Aula 1 60

9 Ruang Multi Media 1 84

B RUANG KANTOR

1 Ruang Kepala Sekolah 1 30

2 Ruang Wakil Kepala Sekolah - - -

3 Ruang Guru 1 104

4 Ruang Tata Usaha 1 60

5 Ruang Komite Sekolah 1 30

C RUANG PENUNJANG

1 Ruang Gudang 2 18,12

2 Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1 30

3 Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) 2 60

4 Ruang PMR/Pramuka 1 22

5 Ruang OSIS/PASKIBRA 1 30

6 Ruang Ibadah 1 72

7 Ruang KM/WC Kepala Sekolah 1 3

8 Ruang KM/WC Guru 2 8

9 Ruang KM/WC Siswa 4 32

10 Ruang Koperasi 1 30

11 Ruang Kantin 8 58

12 Rumah Penjaga Sekolah - - -

13 Pos Penjaga 1 2

14 Ruang KM/WC Perpustakaan 1 6

15 Ruang Ganti 1 30

16 Ruang Gudang Olahraga 1 17

D SARANA PENUNJANG

1 Luas Lapangan Olah Raga

a. Lapangan Sepak Bola - - -

b. Lapangan Voli 1 394

c. Lapangan Badminton/Sepak Takraw - - -

d. Lapangan Basket/Tenis 1 446

2 Luas Lapangan Upacara 1 1.025

3 Tempat Parkir 2 14

E KELENGKAPAN ALAT RUANG

1 Ruang Lab. Bahasa

2 Ruang Lab. IPA

3 Ruang Lab. Komputer, TI dan K

4 Ruang Kepala Sekolah

5 Ruang Tata Usaha

6 Ruang Multi Media

7 Ruang Kesenian/Ketrampilan

8 Ruang UKS

9 Ruang Kepala Wakill Sekolah

10 Ruang Guru

11 Ruang Kelas

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

54

2. Profil Guru PKn SMP Negeri 2 Ajibarang

Tabel 4.9

No. Nama Guru Guru Kelas Pendidikan

Terakhir

Pengalaman

Mengajar

1

2

Wasrip, S.Pd.

Afianto S.Pd

VII dan IXI

VII,VIII

S1 UNWIDA

Klaten

25 tahun

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan data penelitian tentang kenakalan remaja di SMP Negeri 2

Ajibarang, peneliti melaksanakan observasi dan wawancara dengan guru PKn kelas

VIII dan mengajar empat kelas di kelas VII yang dalam penelitian ini disebut AF.

Serta, guru PKn kelas IX dan mengajar lima kelas di kelas VII dalam penelitian ini

disebut WS. Observasi dilakukan mulai bulan November 2012, sedangkan

wawancara lebih khususnya dengan guru PKn kelas VII dan IX dilaksanakan pada

tanggal 31 Januari 2013. Sedangkan, wawancara dengan guru PKn kelas VII dan

VIII dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2013.

Dalam mendeskripsikan hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkannya

sesuai dengan pembatasan masalah penelitian agar memudahkan dalam proses

pembahasan masalahnya.

1. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam

Menanggulangi Kenakalan Remaja

Mata pelajaran PKn, fokus utama tujuan pembelajarannya adalah

terbentuknya perilaku (sikap). Olah karena itu, setelah pembelajaran PKn

selesai diharapkan ada sikap tertentu yang tertanam dalam diri siswa.

Menyadari hal tersebut, guru PKn berupaya membina dan membentuk sikap

atau perilaku siswa salah satunya melalui proses pembelajaran PKn. Pada saat

peneliti melakukan observasi di dalam kelas, WS selaku guru PKn

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

55

menyampaikan pembelajaran PKn berdasarkan materi yang sudah ada dalam

silabus ataupun kurikulum. Pemberian materi disesuaikan pula dengan tujuan

pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Namun, dalam kegiatan

pembelajaran, WS langsung memberikan pembinaan dan nasehat-nasehat agar

siswa berperilaku lebih baik. Dalam hal ini, sebagai guru memiliki peran

sebagai penasehat.

Implementasi pendidikan kewarganegaraan untuk menanggulangi

kenakalan remaja di sekolah tidak hanya dapat dilakukan di dalam proses

pembelajaran di dalam kelas namun dapat juga dilakukan di luar jam

pelajaran, misalnya dalam kegiatan-kegiatan sekolah, kemudian guru

memberikan waktu diluar jam pelajaran sehingga, siswa lebih terbuka untuk

mengungkapkan permasalahan yang dialami, dan guru berusaha untuk

memahami siswa, dan berusaha untuk mencari solusinya.

Pembelajaran PKn yang dilakukan oleh WS dapat dikatakan telah

maksimal. Dalam menanggulangi kenakalan remaja di sekolah WS,

implementasi pembelajarannya terhadap siswa langsung dengan tindakan yang

nyata. Misalnya, untuk menanggulangi kenakalan remaja yang berkaitan

dengan terlambat datang ke sekolah, WS memberikan contoh langsung. Dalam

kesehariannya, selalu datang lebih awal dibandingkan dengan guru yang lain.

Sebagai guru PKn, dalam hal tersebut WS berperan sebagai model dan teladan

bagi siswa. Agar siswa dapat mencontoh perilaku-perilaku guru tersebut.

2. Hambatan yang Dihadapi Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam

Menanggulangi Kenakalan Remaja di Sekolah

Sebelum peneliti menguraikan hambatan yang dihadapi guru PKn

dalam menanggulangi kenakalan remaja di sekolah, terlebih dulu peneliti

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

56

menguraikan temuan di lapangan sebagai berikut: (1) jenis-jenis kenakalan

atau pelanggaran tata tertib yang sering dilakukan oleh pelajar yaitu: ada siswa

yang tidak mengikuti pelajaran dengan alasan sakit di UKS dan tiduran di

mushola, mencoret-coret tembok toilet, membawa sepeda motor ke

lingkungan sekolah, tidak mengerjakan PR, memakai seragam tidak sesuai

dengan peraturan, potongan rambut tidak sesuai dengan peraturan yang ada di

sekolah, pemalakan antar sesama siswa, pacaran, serta adu mulut sesama

siswa; (2) faktor yang menyebabkan kenakalan atau pelanggaran tata tertib

tersebut yaitu: faktor intern siswa, faktor keluarga, dan faktor lingkungan.

Faktor intern, yaitu faktor yang muncul dari diri siswa itu sendiri yang

disebabkan karena karakter siswa tersebut, dan karena siswa tersebut masih

dalam proses pencarian jati diri. Misalnya, seorang siswa menggunakan

accesoris yang berlebihan karena siswa tersebut ingin terlihat tampil lebih

menarik oleh lawan jenis maupun karena siswa tersebut memang menyukai

barang-barang tersebut sehingga timbul keinginan untuk memakainya.

Kemudian faktor keluarga, yakni faktor yang muncul karena pengaruh

keadaan keluarganya baik dari keadaan ekonominya maupun susasana dan

kasih sayang yang orangtua dan saudaranya berikan pada siswa tersebut, atau

bahkan karena masalah-masalah yang ada dalam keluarga tersebut dan

seringkali siswa merasa terbebani oleh masalah-masalah keluarganya tersebut

dan membawanya ke sekolah sehingga siswa melampiaskannya dengan cara-

cara yang negatif yaitu dengan melakukan perilaku yang menyimpang yang

dapat disebut kenakalan.

Selanjutnya yaitu faktor lingkungan, faktor lingkungan disini bisa

dikatakan sebagai faktor yang muncul dari teman-teman sepermainannya baik

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

57

di sekolah maupun di luar sekolah.Misalnya pada jaman sekarang sudah

banyak komunitas-komunitas geng motor yang beranggotakan remaja-remaja

dan seringkali membawa pengaruh negatif diri remaja tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, WS sebagai guru PKn merasa terpanggil

untuk membentuk perilaku siswa yang baik serta memiliki akhlak yang dapat

dijadikan bekal untuk ikut serta memajukan bangsa dan negara,

menyelamatkan siswa agar tidak terpengaruh hal-hal negatif yang dapat

menjerumuskan mereka. Tetapi dalam proses menanggulangi kenakalan yang

dilakukan siswa, WS mengalami beberapa hambatan, antara lain: orang tua

siswa tidak terbuka dengan pihak sekolah; jika siswa melakukan kenakalan,

orang tua cenderung membela anaknya; orang tua terkadang tidak terlalu

menganggap penting tentang kenakalan siswa di sekolah.

Namun, ada pula faktor penghambat yang dialami oleh AF. Misalnya,

untuk memantau kegiatan siswa dalam hal penggunaan jejaring sosial AF

tidak dapat memantau setiap waktu. Hal itu dikarenakan aktivitas siswa di luar

sekolah tidak dapat terpantau terus menerus. Meskipun AF memiliki akun

facebook, tetapi hanya beberapa kali saja di buka. Dan jika menemukan

tulisan-tulisan yang kurang pantas yang ditujukan kepada guru, AF akan

menegurnya pada saat siswa tersebut di sekolah.

Adanya hambatan yang dialami WS dalam menanggulangi kenakalan

yang dilakukan oleh siswa menuntut WS selaku guru PKn untuk semaksimal

mungkin mencari cara untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, yaitu

dengan cara: setelah guru memberi teguran pada siswa yang melakukan

kenakalan, biasanya siswa melakukan perubahan yang baik, hal ini diamati

dengan cara langsung ataupun menghubungi orang tua; jika belum ada

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

58

perubahan, guru datang ke rumah dengan guru BK atau guru piket (hal ini

sering dilakukan).

Untuk mengatasi hambatan yang dihadapi WS dalam menanggulangi

kenakalan siswa, semaksimal mungkin WS mencari solusi yaitu bekerja sama

dengan guru lain seperti guru BP, wali kelas, kesiswaan, serta orang tua.

Sehingga, setiap ada informasi tentang siswa tersebut dapat terpantau dengan

baik.

Untuk mengatasi hambatan dalam menanggulangi kenakalan remaja di

sekolah, AF juga berkoordinasi dengan guru BP. Karena guru BP yang pada

akhirnya akan memberikan sangsi kepada siswa yang bermasalah. AF juga

melibatkan dan menghimbau kepada orang tua agar dapat memantau aktivitas

anak-anaknya.

3. Upaya Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menanggulangi

Kenakalan Remaja di Sekolah

Dapat dikatakan masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-

anak menuju dewasa. Pada fase ini, banyak permasalahan yang dihadapi oleh

remaja dalam proses pencarian atau pembentukan jati diri. Dalam masa ini,

ada berbagai kemungkinan remaja terpengaruh pada hal-hal negatif. Pelajar

selaku remaja juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan hal tersebut,

maka WS selaku guru PKn juga turut bertanggung jawab untuk

menanggulangi kenakalan-kenakalan remaja yang dilakukan di SMP Negeri 2

Ajibarang, agar hal-hal yang negatif pada pelajar dapat dicegah.

Berdasarkan hasil observasi secara keseluruhan antara kelas VII, VIII,

dan IX, dapat terlihat bahwa kenakalan-kenakalan yang sering terjadi di SMP

Negeri 2 Ajibarang kebanyakan masih dapat dikatakan pada taraf yang biasa.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

59

Maksudnya adalah belum menjurus pada arah kriminalitas. Misalnya, ada

siswa yang tidak mengikuti pelajaran dengan alasan sakit di UKS dan tiduran

di mushola, mencoret-coret tembok toilet, membawa sepeda motor ke

lingkungan sekolah, tidak mengerjakan PR, memakai seragam tidak sesuai

dengan peraturan, potongan rambut tidak sesuai dengan peraturan yang ada di

sekolah, pemalakan antar sesama siswa, pacaran, serta adu mulut sesama

siswa.

Hasil pemantauan observasi tidak jauh berbeda dengan hasil

wawancara yang dilakukan dengan guru PKn kelas VII, VIII, dan kelas IX.

Adapun hasil wawancaranya adalah sebagai berikut:

Menurut WS, kenakalan yang sering terjadi di SMP Negeri 2

Ajibarang salah satunya yaitu, pacaran atau adu mulut memperebutkan pacar,

pemalakan, masalah antar siswa yang bermula di luar sekolah dan dibawa ke

lingkungan sekolah. Kenakalan tersebut merupakan kenakalan yang berkaitan

antar siswa. Selain itu, ada kenakalan yang berkaitan dengan fasilitas sekolah

antara lain, mencoret tembok toilet dan membuat gaduh dengan memukul-

mukul meja atau kursi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya

yaitu, karena faktor perhatian orang tua yang kurang. Untuk masalah

kenakalan yang berkaitan dengan guru tidak terlalu banyak. Biasanya hanya

sebatas masalah tidak mengerjakan PR.

Menurut AF, bentuk-bentuk kenakalan yang sering terjadi di SMP

Negeri 2 Ajibarang masih merupakan kenakalan yang wajar. Misalnya,

mencontek, menulis kata-kata yang tidak sopan (saru), dan terkadang ada

yang berkaitan dengan video porno. Kenakalan yang terjadi antar siswa antara

lain, adalah kasus pemalakan (masih bersifat wajar), tindak kekerasan, serta

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

60

rebutan pacar. Kemudian kenakalan remaja yang berkaitan dengan fasilitas

sekolah antara lain, merusak vas bunga dan menyalahgunakan fasilitas

sekolah. Sementara itu, untuk kenakalan yang berkaitan dengan guru dapat

dikatakan tidak ada. Biasanya siswa hanya mengungkapkan kekesalan mereka

di jejaring sosial facebook.

Setelah diadakan wawancara dengan guru PKn mengenai bentuk

kenakalan remaja di SMP Negeri 2 Ajibarang, jawaban kedua guru PKn itu

hampir sama. Bahwa bentuk kenakalan remaja di SMP Negeri 2 Ajibarang

masih dalam tahap biasa dan dapat dikatakan masih wajar, antara lain yaitu:

mencoret tembok toilet dengan kata-kata yang tidak sopan, pemalakan, adu

mulut antar siswa, berebut pacar, serta mencontek.

Selain wawancara dengan guru PKn, wawancara juga dilakukan

dengan guru BP. Hasilnyapun tidak jauh beda dengan guru PKn yaitu SM.

Menurut SM, kenakalan yang terjadi antara lain mengaktifkan HP saat

pelajaran berlangsung, tidak masuk sekolah tanpa keterangan (padahal siswa

dari rumah berangkat), meminta uang pada teman, cap kaki atau cap sepatu

menempel di tembok, serta corat-coret tembok.

Sedangkan, ketika wawancara dengan siswa yang terdiri dari siswa

kelas VII, VIII, IX, kenakalan remaja memang sering terjadi di SMP Negeri 2

Ajibarang. Kenakalan tersebut antara lain : adu mulut antar siswa baik secara

langsung ataupun di jejaring sosial, tidak ikut pelajaran dengan cara pura-pura

sakit di UKS, pulang sekolah sebelum waktunya.

Berdasarkan uraian di atas mengenai bentuk-bentuk kenakalan remaja

yang terjadi di sekolah, upaya yang dilakukan WS untuk mencegah timbulnya

kenakalan pelajar di sekolah adalah dengan cara: mengadakan razia yang

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

61

dilakukan secara mendadak; menegakkan kedisiplinan yaitu, dengan memberi

contoh kepada siswa dengan cara berangkat lebih awal dari siswa dan guru

yang lain; menciptakan kondisi kelas dan lingkungan sekolah yang kondusif

bagi siswa untuk belajar dan berkembang dengan baik; memberikan

pembinaan dan pengarahan nilai, moral, dan norma pada siswa.

Salah satu upaya yang dilakukan WS untuk menanggulangi kenakalan

yang dilakukan oleh pelajar di sekolah yaitu dengan cara sharing dengan

siswa, selain itu juga melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa; tidak

menghukum siswa dengan kekerasan bila melakukan kenakalan; agar siswa

lebih terbuka dan dapat mengetahui penyebab kenakalan (dengan catatan, awal

pembicaraan tidak ada tendensi apa-apa); berbicara dari hati ke hati layaknya

ayah dan anak; serta langsung mencari solusi untuk menyelesaikan

permasalahan siswa (jika memang dapat ditangani sendiri), namun jika tidak

dapat ditangani sendiri biasanya melibatkan guru BP dan orang tua.

Upaya yang dilakukan AF untuk menanggulangi kenakalan pelajar

yaitu dengan cara : terkadang memantau aktivitas siswa di jejaring sosial

facebook, bila ada siswa yang menulis kata-kata yang tidak pantas maka akan

ditegur di kelas; mengadakan pembinaan pada siswa yang melanggar atau

melakukan tindakan kenakalan di sekolah, serta bekerja sama dengan guru BP

dan kesiswaan untuk membimbing dan membina siswa yang melakukan

tindakan kenakalan.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 14: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

62

C. Pembahasan

Dalam pembahasan sebelumnya, peneliti telah memaparkan gambaran hasil

wawancara dan observasi terhadap guru PKn SMP Negeri 2 Ajibarang dalam

kenakalan remaja di sekolah.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara terhadap guru PKn.

Kenakalan remaja yang sering terjadi di SMP Negeri 2 Ajibarang antara lain: ada

siswa yang tidak mengikuti pelajaran dengan alasan sakit di UKS dan tiduran di

mushola, mencoret-coret tembok toilet, membawa sepeda motor ke lingkungan

sekolah, tidak mengerjakan PR, memakai seragam tidak sesuai dengan peraturan,

potongan rambut tidak sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah, pemalakan

antar sesama siswa, pacaran, serta adu mulut sesama siswa.

Dalam hal ini guru PKn melekukan beberapa usaha dalam menanggulangi

kenakalan siswa seperti memberikan teguran, berusaha melakukan pendekatan

berbicara dari hati ke hati dengan siswa, bahkan melakukan kunjungan rumah

terhadap siswa.

Faktor yang mendorong guru PKn untuk menanggulangi kenakalan remaja

yang dilakukan siswa yaitu berangkat dari tujuan PKn yaitu: untuk membentuk

perilaku pelajar yang baik (to be a good citizenship), membangun karakter bangsa

(nation and character building), dengan adanya kenakalan yang dilakukan oleh

siswa, guru PKn mempunyai tanggung jawab secara moral untuk memperbaiki atau

meluruskan perilaku-perilaku siswa tersebut. Karena guru PKn mengajarkan nilai,

moral, dan norma serta budi pekerti yang menjadi dasar bagi siswa dalam

berperilaku. Disamping itu juga merupakan suatu usaha untuk membekali diri

peserta didik dengan pengetahuan, budi pekerti, dan kemampuan dasar sebagai

warga negara yang baik. Sasaran utama guru PKn adalah membawa anak didiknya

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 15: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

63

menjadi manusia yang memiliki rasa kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik.

Untuk mengatasi hambatan dalam menaggulangi kenakalan remaja di sekolah

guru PKn menggunakan berbagai cara yaitu: melakukan pendekatan-pendekatan

kepada siswa; tidak menghukum siswa dengan kekerasan bila melakukan

kenakalan; melakukan pemanggilan terhadap siswa untuk diajak sharing misalnya

di ruang OSIS, agar siswa lebih terbuka dan dapat mengetahui penyebab kenakalan

(dengan catatan, awal pembicaraan tidak ada tendensi apa-apa); berbicara dari hati

ke hati layaknya ayah dan anak; serta langsung mencari solusi untuk

menyelesaikan permasalahan siswa (jika memang dapat ditangani sendiri), namun

jika tidak dapat ditangani sendiri biasanya melibatkan guru BK dan orang tua,

terkadang memantau aktivitas siswa di jejaring sosial facebook, bila ada siswa

yang menulis kata-kata yang tidak pantas maka akan ditegur di kelas; mengadakan

pembinaan pada siswa yang melanggar atau melakukan tindakan kenakalan di

sekolah, serta bekerja sama dengan guru BP dan kesiswaan untuk membimbing

dan membina siswa yang melakukan tindakan kenakalan.

Untuk mendapatkan data penelitian tentang bentuk kenakalan remaja di SMP

Negeri 2 Ajibarang, peneliti melaksanakan observasi dan wawancara dengan guru

PKn kelas VII, VIII, dan IX. Dari hasil wawancara tersebut, semua guru PKn

mengatakan bahwa kenakalan remaja yang terjadi di SMP Negeri 2 Ajibarang

merupakan kenakalan yang masih dalam tahap yang masih biasa, maksudnya

belum menjurus tindakan kriminalitas.

Kenakalan remaja yang sering terjadi di SMP Negeri 2 Ajibarang antara lain:

ada siswa yang tidak mengikuti pelajaran dengan alasan sakit di UKS dan tiduran

di mushola, mencoret-coret tembok toilet, membawa sepeda motor ke lingkungan

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 16: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

64

sekolah, tidak mengerjakan PR, memakai seragam tidak sesuai dengan peraturan,

potongan rambut tidak sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah, pemalakan

antar sesama siswa, pacaran, serta adu mulut sesama siswa. Hal itu senada dengan

yang dikemukakan oleh Singgih dan Gunarsa (2001: 20), mengenai kenakalan

yang dilakukan oleh remaja dilihat dengan adanya gejala: “Berbohong, membolos,

kabur dari rumah tanpa ijin orang tua, kabur keluyuran, memiliki dan membawa

benda yang membahayakan orang lain, membaca buku cabul, menyontek,

berpakaian tidak pantas, minum-minuman keras”.

Beberapa perilaku pelajar yang dianggap sebagai kenakalan remaja di atas,

sesuai dengan pernyataan Kartono (2003), bahwa kenakalan remaja didefinisikan

sebagai perilaku menyimpang atau tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial

sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal. Pada dasarnya kenakalan remaja

menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-

norma yang hidup di dalam masyarakat. Status remaja sebagai pelajar jika

melakukan pelanggaran atau tindakan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat,

maka dapat dikatakan telah melakukan kenakalan.

Kenakalan-kenakalan remaja di atas masih tergolong pada kenakalan yang

biasa. Hal sesuai dengan pendapat Sunarwiyati (1985), bahwa salah satu bentuk

kenakalan remaja yang masih dalam tingkatan kenakalan biasa adalah suka

berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, dan pergi dari rumah tanpa pamit.

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap siswa, memang kenakalan tersebut

banyak terjadi di SMP Negeri 2 Ajibarang. Tetapi melihat beberapa kejadian

tersebut, guru tidak membiarkan. Hal ini terlihat jika ada salah seorang siswa yang

melakukan pelanggaran, maka wali kelas atau guru BP langsung memanggilnya.

Siswa tersebut diberi hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 17: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

65

Menurut pendapat dari beberapa siswa, kenakalan tersebut dipengaruhi olah faktor

lingkungan.

Dengan melihat dari bentuk kenakalan yang dilakukan oleh siswa, menurut

peneliti memang perlu untuk menanganinya lebih cepat. Jika hal itu dibiarkan dan

dilakukan terus menerus, maka bisa saja siswa dapat melakukan tindakan

kenakalan yang lebih berat. Faktor lingkungan keluarga, pergaulan, dan faktor diri

siswa sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya,

kenakalan remaja pada siswa dapat dipengaruhi oleh faktor tersebut. Faktor

lingkungan keluarga yang tidak kondusif dan tidak harmonis, dapat memicu

perilaku kenakalan remaja pada siswa. Pergaulan yang salah atau salah memilih

teman juga memiliki potensi yang besar pada kenakalan remaja di sekolah.

Misalnya, di luar sekolah siswa bergaul dengan anak-anak yang tidak sekolah dan

memiliki perilaku yang tidak baik.

Faktor perkembangan teknologi dapat juga menjadi penyebab kenakalan

remaja. Misalnya, siswa yang melampiaskan kekesalannya di jejaring sosial

(facebook) dengan kalimat yang tidak pantas terhadap guru atau teman. Perilaku

tersebut dapat dikarenakan sifat remaja yang masih labil. Hal itu sesuai dengan

pendapat Singgih dan Gunarsa (2001: 22-23), bahwa latar belakang dari kenakalan

remaja salah satunya adalah dari perkembangan teknologi yang menimbulkan

keguncangan dalam remaja atau yang belum memiliki kekuatan mental untuk

menerima perubahan-perubahan.

Mata pelajaran PKn merupakan salah satu wadah untuk membangun karakter

bangsa (nation and character building) yang berbudaya Indonesia dan berperilaku

yang baik. Pendidikan nilai, moral, dan norma memang sangat dibutuhkan dalam

rangka membangun karakter generasi bangsa yang berkualitas. PKn merupakan

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 18: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

66

mata pelajaran untuk membentuk perilaku siswa yang baik (to be a good

citizenship) dan bertanggung jawab yang bisa berpartisipasi dalm kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

PKn bertujuan meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan

memahami, menghayati, dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman

berperilaku dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat diandalkan.

PKn juga bertujuan untuk membelajarkan siswa menjadi warga Negara yang baik,

beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki rasa kebangsaan

yang kuat dan mantap, sadar dan mampu membina serta melaksanakan hak dan

kewajibannya sebagai warga masyarakat dan warga Negara.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terhadap

guru PKn SMP Negeri 2 Ajibarang diperoleh data bahwa dalam membentuk

perilaku siswa yang baik, peran guru PKn adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pembina dan penyuluh

Dalam menanggulangi siswa yang terlambat datang ke sekolah, guru PKn

datang di sekolah lebih awal dari siswa. Hal itu juga untuk memberikan contoh

kepada siswa tentang disiplin waktu. Kedua, apabila ada siswa yang melakukan

kenakalan maka guru PKn memberikan waktu untuk sharing. Siswa dipanggil

untuk ditanyai dari hati ke hati tentang alasan mengapa melakukan tindakan

kenakalan. Peran guru PKn disini ialah berusaha memberikan contoh perilaku yang

baik dengan berusaha datang ke sekolah lebih awal daripada siswanya. Selain itu,

dengan melakukan sharing dengan siswa, guru PKn berusaha mendampingi

siswanya agar mampu melakukan kegiatan yang lebih baik dalam hal belajar

maupun kegiatan yang lain kedepannya.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 19: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

67

2. Guru selaku orang yang melakukan tugas peranan diagnosa

Guru PKn beserta guru BK atau guru piket melakukan kunjungan ke rumah

siswa. Hal itu untuk mengetahui kondisi keluarga yang mungkin saja merupakan

salah satu pemicu siswa melakukan tindakan kenakalan di sekolah. Kemudian,

apabila tindakan kenakalan siswa sudah sulit ditangani maka guru akan memnggil

orang tuanya ke sekolah. Upaya tersebut dilakukan guru PKn untuk mengamati

siswa serta bagaimana kehidupannya diluar sekolah dan apa permasalahan yang

dihadapi siswa. Dengan melakukan hal tersebut, guru dapat menentukan langkah

atau solusi atas permasalahan terhadap siswa yang bermasalah.

Dari penjelasan di atas, sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Djahiri dan Ma‟mun (1978) bahwa fungsi guru dewasa ini antara lain:

a. Guru sebagai perencana, disini guru melakukan tugas peranan sebagai

orang yang mencari, memilih dan menetapkan apa-apa yang akan disajikan

kepada siswanya.

b. Guru selaku orang yang melakukan tugas peranan diagnosa, guru disini

mengamati murid serta kehidupannya, permasalahan yang dihadapi siswa

dan mencari serta menetapkan jenis pengetahuan serta langkah usaha

kearah terbinanya siswanya menurut kepatutannya.

c. Guru selaku penyuluh dan pembina, tugas guru disini ialah berusaha

memimpin dan membina siswanya agar dia mampu belajar, guru

mendampingi siswa supaya dia mampu melakukan kegiatan dan keputusan-

keputusan yang bijaksana baik dalam hal belajar maupun mempersiapkan

hari esoknya.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 20: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

68

d. Guru selaku evaluator (orang yang melakukan evaluasi).

Dalam hal ini sangat terlihat bahwa guru PKn memiliki tugas dan peran yang

lebih tinggi dari guru mata pelajaran yang lain. Hal ini berkaitan dengan tanggung

jawabnya untuk membentuk perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari sebagai

warga Negara yang baik. Tugas guru PKn bukan hanya memberikan pengetahuan

saja, tetapi juga memberikan nilai-nilai yang diharapkan dapat dipahami, disadari,

dan diwujudkan dalam perilaku siswa. Hal ini senada dengan pendapat Somantri

(1976: 35), bahwa guru PKn harus banyak berusaha agar siswa-siswanya memiliki

sikap yang baik, kecerdasan yang tinggi, serta keterampilan yang bermanfaat. Oleh

karena itu guru PKn harus dapat memanfaatkan fungsinya sebagai penuntun moral,

sikap serta memberi dorongan kearah yang lebih baik.

Sejalan dengan pendapat Rusyan (1990: 14) bahwa fungsi dan peran guru

adalah sebagai berikut:

a. Guru sebagai pendidik dan pengajar.

b. Guru sebagai anggota masyarakat guru harus pandai bergaul dengan

masyarakat.

c. Guru sebagai pemimpin guru harus pandai memimpin.

d. Guru sebagai pelaksana administrasi akan dihadapkan kepada

administrasi-administrasi yang harus dikerjakan di sekolah.

e. Guru sebagai pengelola PBM, harus menguasai situasi belajar mengajar

baik dalam kelas maupun diluar kelas.

Sejauh ini kinerja pihak sekolah sudah baik, khususnya guru PKn dalam

menanggualngi kenakalan-kenakalan tersebut. Hal ini terlihat dari berkurangnya

siswa yang melakukan kenakalan. Selain itu, pihak sekolah juga berupaya

melakukan penanggulangan terhadap kenakalan siswa. Yaitu dengan melakukan

penanganan pelanggaran tata tertib siswa yang dilaksanakan dan dicatat oleh guru

BP. Dalam hal ini guru BP mencatat siswa dan mengumpulkan poin yang telah

diperoleh siswa berdasarkan bentuk pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa

tersebut.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 21: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

69

Adapun indeks pelanggaran tata tertib atau disiplin siswa di SMP Negeri 2

Ajibarang adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

No. Jenis Pelanggaran Point Ket

I. KEHADIRAN

1. Tidak masuk tanpa keterangan

2. Terlambat hadir ke sekolah tanpa alasan yang

dapat dipertanggung jawabkan.

3. Meninggalkan pelajaran tanpa izin

4

2

10

KRJ

KRJ

KRJ

II. PAKAIAN

1. Berpakaian tanpa atribut sekolah tidak lengkap

2. Seragam tidak sesuai dengan ketentuan

sekolah/ tidak lengkap (warna sepatu tidak

hitam dan tidak bertali, kaos kaki, pakaian

olah raga, topi saat upacara)

3. Berpakaian tidak semestinya (rok terlalu

pendek, panjang celana tidak sesuai dengan

ketentuan: anak putra 10 cm di atas lutut, anak

putri lk 5 cm dibawah lutut)

4. Pakaian terlalu ketat

5. Pakaian dicorat-coret

6. Baju tidak dimasukkan ke dalam

7. Celana, rok, baju tidak dikelim (dijahit

bawahnya) sobek dengan sengaja

8. Memakai aksesoris berlebihan dan tidak

semestinya

a. Putra : memakai anting, kalung, gelang,

tindikan, tato.

b. Putri : memakai gelang kaki, tindikan lebih

dari sepasang.

9. Tidak memakai sabuk

10. Memakai sabuk selain hitam atau lebar lebih

dari 3 cm

1-6

4

10

3

4

3

4

4-10

4

3

KRP

KRP

KRP

KRP

KRP

KRP

KRP

KRP

KRP

KRP

III. RAMBUT

1. Anak putra berambut gondrong/ tidak

mencerminkan seorang siswa.

2. Rambut disemir.

3. Potongan rambut gundul.

4. Anak putri yang rambutnya tidak

mencerminkan seorang siswi.

5

10

3

4

KRP

KRP

KRP

KRP

IV. PELANGGARAN

1. Melakukan tindakan yang benar-benar

mengacaukan KBM.

2. Mencontek saat ulangan harian/ tes

pengendalian mutu (TPM).

4

3

KRP

KLK

V. KEPATUHAN TERHADAP TUGAS SEKOLAH

1. Tidak mengikuti upacara tanpa alasan yang

dapat dipertanggungjawabkan.

4

TJ

TJ

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 22: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

70

No. Jenis Pelanggaran Point Ket

2. Tidak mengerjakan tugas pekerjaan rumah

(PR).

3. Tidak melaksanakan tugas piket.

4. Tidak mengikuti Senam Indonesia Bergerak

Tes Kesegaran Jasmani (TKJ).

5. Melalaikan tugas Jumat bersih dan membuang

samapah tidak pada tempatnya.

6. Tidak mengikuti ekstra kurikuler.

7. Tidak mengembalikan barang milik sekolah/

buku perpustakaan.

8. Siswa mengganggu jalannya upacara.

9. Tidak membawa buku paket.

10. Tidak mengikuti jam tambahan (les).

11. Tidak menjalankan tugas yang dipercayakan

untuk mengikuti mewakili kegiatan

sekolahtanpa keterangan (karnaval, lomba,

dsb).

4

4

4

4

4

5

4

3

5

5

TJ

TJ

TJ

TJ

TJ

TJ

TJ

KLK

TJ

TJ

TJ

VI. PELANGGARAN ADMINISTRASI SEKOLAH

1. Memalsukan tanda tangan/ administrasi

sekolah.

2. Mengganti nilai raport

3. Menyalahgunakan uang sekolah.

4. Mengubah absen tanpa sepengetahuan wali

kelas.

15

15

15

15

KLK

KLK

KLK

KLK

VII. TINDAK PENGRUSAKAN

1. Merusak sarana dan prasarana sekolah atau

milik orang lain.

2. Corat-coret tembok, bangku, dan barang

inventaris sekolah lainnya.

15-50

15

KLK

KLK

VIII. TINDAK KRIMINAL

1. Biang keladi perkelahian dengan teman

sekolah.

2. Biang keladi perkelahian dengan pihak luar

sekolah/ tawuran.

3. Berkelahi dengan teman sekolah.

4. Berkelahi dengan pihak luar sekolah.

5. Membawa senjata tajam, kecuali untuk

keperluan sekolah.

6. Memukul/ mencederai orang lain.

7. Menggunakan senjata tajam untuk melukai

orang lain.

8. Mencuri atau dan terlibat pencurian/

kenakalan yang menjurus tindakan kriminal.

9. Berjudi di dalam sekolah atau pada saat

kegiatan sekolah.

10. Melakukan tindakan pemerasan

11. Melakukan tindakan intimidasi atau

mengancam.

12. Melakukan tindakan pemerasan.

100

100

50-100

50-100

20

75

75

75

50

100

50-75

50

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 23: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

71

No. Jenis Pelanggaran Point Ket

IX. ROKOK DAN NARKOBA

1. Membawa, menyimpan, dan atau merokok di

sekolah.

2. Membawa, menggunakan, dan atau

mengedarkan minuman keras.

3. Membawa, mengedarkan, mengkonsumsi zat

adiktif (narkoba, cimeng, kecubung, ganja, pil

koplo, ekstasi, dan lain-lain).

4. Membawa dan menyembunyikan petasan.

20

100

100

25

KLK

KLK

KLK

KLK

X. ETIKA

1. Berkata tidak senonoh/ kasar.

2. Bertingkah laku tidak sopan, menghina

kepala sekolah, guru, karyawan secara

lisan atau tulisan.

3. Melawan secara fisik terhadap guru atau

karyawan.

4. Melompat jendela atau pagar sekolah.

5. Membawa, melihat gambar-gambar porno.

10

5-100

100

15

50-75

KLK

KLK

KLK

KLK

KLK

XI. KENDARAAN, VCD, WALKMAN, HP

1. Membawa kendaraan ke sekolah

2. Membawa vcd, Walkman ke sekolah

3. Mengaktifkan HP pada saat jam pelajaran

15

15

10

KLK

KLK

KLK

XII. KESUSILAAN

1. Melakukan hubungan asmara/ tindakan asusila

pada saat jam sekolah atau pada saat kegiatan

sekolah di lingkungan sekolah di luar batas

kewajaran.

2. Melakukan tindakan tidak senonoh

3. Melakukan perzinaan dan atau menikah dan

atau hamil/ menghamili.

100

25-100

100

KLK

KLK

KLK

XIII. KRITERIA SANGSI PELANGGARAN TATA

SEKOLAH

TERTIB/ DISIPLIN

1. Nilai 0-20

2. Nilai 25

3. Nilai 50

4. Nilai 70

5. Nilai 80

6. Nilai 90

7. Nilai 100/ lebih

KRITERIA NILAI BUDI PEKERTI

(KELAKUAN

KERAPIHAN, DAN TANGGUNG JAWAB

KERAJI NAN,

1. Nilai 0-2

2. Nilai 2-50

3. Nilai 51-75

4. Nilai 76-100

A

B

C

D

XIV. CATATAN:

1. DALAM HAL SISWA MERUSAK/

MENGHILANGKAN BARANG MILIK

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 24: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

72

No. Jenis Pelanggaran Point Ket

SEKOLAH/ ORANG LAIN,

DIWAJIBKAN UNTUK MENGGANTI

2. DALAM HAL MELUKAI/

MENCIDERAI ORANG LAIN

DIWAJIBKAN MENGGANTI BIAYA

PENGOBATAN

KETERANGAN:

KRJ : Kerajinan

KRP : Kerapihan

KLK : Kelakuan

TJ : Tanggung Jawab

Selain itu juga dalam membentuk perilaku siswa yang baik, guru PKn

melakukan beberapa usaha yaitu merencanakan dan menyiapkan PBM guru PKn

selalu membuat silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran yang meliputi tujuan

pengajaran. Dalam membuat dan menyiapkan komponen tersebut guru harus

memperhatikan aspek psikologi siswa, aspek kehidupan sosiologi (aspek

lingkungan sekolah). Selain itu juga harus memperhatikan kebudayaan sekolah dan

lingkungan sekolah serta masyarakat (muatan lokal), keadaan pemerintah yang

disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari, life skill, materi pelajaran, status sosial

ekonomi siswa, program kelas, dan karakter siswa. Faktor-faktor yang diperhatikan

guru PKn SMP Negeri 2 Ajibarang dalam membuat dan menyiapkan komponen-

komponen tersebut dengan maksud agar PBM dapat berjalan dengan baik dan

memberikan nilai tambah serta membekali siswa dengan perilaku yang baik,

pengetahuan, dan kompetensi dasar untuk diaplikasikan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 25: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

73

Hal itu sesuai dengan Depdiknas (2004) bahwa pengembangan standar

kompetensi guru perlu didasarkan pada (1) landasan konseptual, landasan teoritik,

dan peraturan perundangan yang berlaku; (2) landasan empiric dan fenomena

pendidikan yang ada, kondisi, strategi, dan hasil di lapangan, serta kebutuhan

stakeholder; (3) jabatan tugas dan fungsi guru; merancang, melaksanakan, dan

menilai pembelajaran, serta mengembangkan pribadi peserta didik; (4) jabaran

indikator standar kompetensi;rumpun kompetisi, butir kompetensi, dan indikator

kompetensi; dan (5) pengalaman belajar dan asesmen sebagai tagihan konkret yang

dapat diukur dan diamati untuk setiap indikator kompetensi.

Dalam mengembangkan materi pelajaran guru PKn selalu mengaitkannya

dengan nilai, moral, dan norma serta lingkungan terdekat siswa, sehingga dengan

demikian siswa bisa menerima dan menghayati pesan-pesan yang tersirat dalam

materi yang disampaikan dan akan menjadi pedoman bagi pelajar untuk

berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam PBM guru PKn selalu menerapkan disiplin yang tegas, sehingga apabila

ada siswa yang melanggar disiplin, akan diberi teguran, diperingatkan dan diberi

sangsi namun yang bersifat mendidik. Penerapan disiplin ini dilaksanakan supaya

siswa terbiasa untuk hidup berdisiplin yang akan diimplementasikan baik dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Guru PKn menyadari bahwa tugas mereka bukan sekedar pemberi materi saja

tapi juga mempunyai tanggung jawab dalam membimbing dan membina perilaku

siswa kea rah yang lebih baik. Dalam membimbing dan membina perilaku siswa,

guru PKn SMP Negeri 2 Ajibarang bekerjasama dengan guru BP, kesiswaan, wali

kelas, dan orang tua siswa.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 26: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

74

Dengan demikian upaya guru PKn dalam membentuk perilaku siswa yang baik

untuk menghindari kenakalan remaja yang dilakukan oleh siswa adalah dengan

cara merencanakan, menyiapkan, dan melaksanakan proses belajar mengajar

mengarah pada penanaman nilai, moral, dan norma, menegakkan disiplin yang

tegas menjadi teladan yang baik bagi siswa dalam berperilaku, memberikan

bimbingan pelayanan dan konsultasi bagi siswa yang mempunyai masalah

pelajaran maupun masalah pribadi, menciptakan suasana kelas yang komunikatif

dan harmonis antara guru dan siswa serta semua unsur yang ada di sekolah.

Faktor yang mendorong guru PKn untuk menanggulangi kenakalan remaja

yang dilakukan siswa berpijak pada tujuan PKn yaitu: untuk membangun karakter

bangsa (nation and character building) yang berbudaya Indonesia dan berperilaku

yang baik. Pendidikan nilai, moral, dan norma memang sangat dibutuhkan dalam

rangka membangun karakter generasi bangsa yang berkualitas. PKn merupakan

mata pelajaran untuk membentuk perilaku siswa yang baik (to be a good

citizenship) dan bertanggung jawab yang bisa berpartisipasi dalm kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Hal itu sesuai dengan tujuan dari mata pelajaran PKn SMP dan MTS (2006: 2)

antara lain:

1) Berfikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

2) Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta arti

korupsi.

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama

dengan bangsa-bangsa lainnya.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013

Page 27: BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP ...repository.ump.ac.id/6447/5/Riyanti Bab IV.pdf · LAPORAN HASIL PENELITIAN . A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Ajibarang 1. Gambaran

75

4) Berinteraksi dengan bangsa bangsa lain dalam peraturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi.

Terdapat beberapa faktor penghambat yang dialami oleh guru PKn dalam

menanggulangi kenakalan remaja di sekolah. Tetapi, dalam mengatasi hambatan

tersebut, guru PKn bekerjasama dengan guru BP, kesiswaan, wali kelas, serta

orang tua siswa. Bahkan guru PKn juga melakukan kunjungan rumah terhadap

siswa yang bermasalah. Sehingga, dapat mengetahui kondisi keluarga yang

mungkin menjadi penyebab siswa melakukan kenakalan di sekolah.

Dengan adanya kerjasama yang efektif dan aktif dari semua pihak yang terkait,

upaya yang dilakukan guru PKn untuk mengatasi hambatan dalam menanggulangi

kenakalan remaja di sekolah akan terbantu.

Peranan Guru Pendidikan..., Riyanti, FKIP UMP, 2013