BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab...

33
BAB IV RELEVANSI KONSEP INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QABISI DAN IBNU SINA TERHADAP KURIKULUM PAI MADRASAH ALIYAH DI INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1. Tujuan Pendidikan Agama Pendidikan Agama secara umum dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan (kompetensi) untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Tujuan tersebut akan berhasil bila ada kerjasama yang baik dan seimbang antara pendidik dan peseta didik. 1 Meliputi kompetensi yang bertujuan untuk mengoptimalkan kecerdasan afektif, kognitif dan psikomotorik. 2 Akan tetapi secara umum pendidikan terhadap anak pada intinya sama, yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa melalui pembelajaran dan pembentukan akhlak. 3 Sisdiknas menjelaskan tujuan pendidikan agama diantaranya tercapainya sasaran kualitas pribadi, baik sebagai manusia yang beragama maupun sebagai manusia Indonesia yang ciri-cirinya dijadikan 1 (Peraturan Kemenag RI tentang Kurikulum Madrasah mapel agama tahun 2013; 11). 2 Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia Membedah Metode dan Teknik Pendidikan Berbasis Kompetensi (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2005), 147. 3 Abdullah Nashih Ulwan “Tarbiyah Al-Aulad fi al-Islam. Diterjemahkan juga oleh Jamaluddin Miri dengan judul Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Amani, 2007), cet. Ke -2. 75

Transcript of BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab...

Page 1: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

75

BAB IV

RELEVANSI KONSEP INTEGRASI PENDIDIKAN AL-QABISI DAN IBNU

SINA TERHADAP KURIKULUM PAI MADRASAH ALIYAH DI

INDONESIA

A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia

1. Tujuan Pendidikan Agama

Pendidikan Agama secara umum dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam

mengembangkan kemampuan (kompetensi) untuk bersikap,

berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Tujuan tersebut akan

berhasil bila ada kerjasama yang baik dan seimbang antara pendidik dan

peseta didik.1 Meliputi kompetensi yang bertujuan untuk

mengoptimalkan kecerdasan afektif, kognitif dan psikomotorik.2 Akan

tetapi secara umum pendidikan terhadap anak pada intinya sama, yaitu

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa melalui pembelajaran dan

pembentukan akhlak.3

Sisdiknas menjelaskan tujuan pendidikan agama diantaranya

tercapainya sasaran kualitas pribadi, baik sebagai manusia yang

beragama maupun sebagai manusia Indonesia yang ciri-cirinya dijadikan

1(Peraturan Kemenag RI tentang Kurikulum Madrasah mapel agama tahun 2013; 11).

2Sutrisno, Revolusi Pendid ikan d i Indonesia Membedah Metode dan Teknik Pendidikan Berbasis

Kompetensi (Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2005), 147. 3Abdullah Nashih Ulwan “Tarbiyah Al-Aulad fi al-Islam. Diterjemahkan juga oleh Jamaluddin

Miri dengan judul Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Amani, 2007), cet. Ke -2.

75

Page 2: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

76

tujuan pendidikan nasional.4 Karena itulah, pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam segala

urusan yang menjadi tanggung jawabnya. 5

Hal senada juga diungkapkan Nurcholis Majid, bahwa pendidikan

Islam adalah sebuah pendidikan yang mengajak pada kepasrahan kepada

Allah yang juga disebut tauhid.6 Dalam Islam hak menerima Pendidikan

Islam terbuka bagi anak didik yang ada dalam masyarakat tanpa adanya

perbedaan antara yang kaya dan yang miskin serta tinggi rendahnya

kedudukan sosial anak didik dalam masyarakat. 7

Menurut Zakiyah Darajat, secara umum semua peserta didik

dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara

4A. Malik Fadjar, Holistika Pemikiran Agama, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),

196-197. Lihat juga Harun Nasution, Pendidikan Agama dalam Perspektif Agama-agama, (Cet. I;

Jakarta: Konsorsium Pendidikan Agama di Pertenaga Pendidikan Tinggi Umum, 1995), 1. 5(dalam Sutrisno, 2005: 147) (Undang-Undang RI tentang Sisdiknas, No. 20 tahun 2003: 76)

6Nurcholish Madjid, Islam Doktrin Dan Peradaban (Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah

Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemoderenan , (Jakarta, Paramadina: 2005),345. 7M. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pokok Pendidikan Islam, terj.Bustami A. Ghani dan

Djohar Bahry (Jakarta: Bulan Bintang, Cet ke -IIV, 1987),78.

Page 3: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

77

keseluruhan, menghayati makna dan mengamalkannya bahkan menjadi

pandangan hidupnya dunia akhirat. 8

Proses pendidikan tidak sebatas transfer of knowledge, akan

tetapi sangat luas cakupannya yang merupakan proses transformasi

sosial budaya yang harus berkesinambungan atas dasar berpikir dan nilai

sepanjang hayat. 9 Oleh karena itu pembudayaan merupakan sebuah

internalisasi dan kristalisasi nilai-nilai agama dengan melalui

penghayatan atau pendalaman terhadap sesuatu yang abstrak, ideal dan

menyangkut keyakinan dan memberikan corak pada pola pikiran,

perasaan, dan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama.

Kebutuhan mengenai permasalahan keagamaan semakin

kompleks seiring perkembangan zaman. Karena itu guru pendidikan

agama Islam harus memiliki kepekaan dan sensitivitas terhadap tingkat

perkembangan dan kemajuan anak didik dalam belajarnya, termasuknya

di dalamnya adalah tingkat interaksi dan adaptasi sosial anak dalam

meresponi kemajuan dan transformasi global. Dalam horison ini, desain

pembelajaran, pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tingkat

kemampuan anak didik sekaligus untuk menjawab kebutuhan zaman

merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dinafikan lagi, jika

8Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta :Bumi Aksara, 2000), 56.

9H.A.R Tilaar, Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia(Bandung:P.T.

Remaja Rosda Karya, 1999), 177.

Page 4: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

78

tidak menginginkan terjadinya alienasi dan krisis nilai dalam proses

pendidikan.10

Untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa,

maka madrasah sebagai bagian penting dari sistem pendidikan di

Indonesia, harus menempatkan porsi bidang studi Pendidikan Agama

Islam (PAI) yang cukup besar. Mata pelajaran pendidikan agama di

madrasah dikembangkan menjadi empat, yaitu: al-Qur’an Hadis, akidah-

akhlak, fikih dan sejarah kebudayaan Islam.11

Semua pendapat diatas, menurut Abuddin Nata merupakan

pemikiran tujuan pendidikan yang dikemukakan al-Qabisi tentang

pengembangkan kekuatan akhlak anak, menumbuhkan rasa cinta agama,

berpegang teguh kepada ajaran-ajaran-Nya, serta berprilaku yang sesuai

dengan nilai-nilai agama. Menurutnya, bahwa nilai-nilai pendidikan

agama harus bersumber dari akhlak yang mulia12 dan juga sejalan dengan

pemikiran Ibnu Sina dengan mendasarkan pengetahun kepada

pembentukan akhlak. 13 Dengan demikian pemikiran alQabisi dan Ibnu

Sina memiliki tujuan sama yaitu menjadikan pondasi akhlak sebagai

tolok ukur keberhasilan (output) setiap jenjang pendidikan, mulai dasar,

menengah pertama, menengah lanjutan bahkan perguruan tinggi.

10

Oliber Brenan, Critical Issues in Religious Education, (London: Veritas, 2010), 82 11

(permenag RI No. 90 tahun 2013, pasal 29 ayat 1). 12

Abuddin Nata, Pemikiran para tokoh pendidikan Islam: kajian filsafat pendidikan Islam,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), cet. II, 37. 13

Tim Penyususn, Min ‘Alam at-Tarbiyah al-Arabyah al-Islamiyah, Jilid I, 261

Page 5: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

79

Konsep pemikiran al qabisi dan ibnu sina tentang pendidikan

didasarkan kepada terciptanya kompetensi yang lengkap (komprehensif)

berdasarkan pondasi akhlak, hal itu akan selaras dengan upaya

pemerintah Republik Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber

daya dalam berbagai aspek. Sebagaimana yang dibuat dalam standar

nasional pendidikan sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan

di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang

terdiri dari; Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI),

Standar Proses (SP), Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,

Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan

Pendidikan dan Standar Penilaian Pendidikan.14 Khususnya standar yang

diberlakukan untuk kurikulum madrasah aliyah (MA) yang

dikembangkan sejak tahun 2013. Dimana salah karaktersistiknya adalah:

‚Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual

dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerjasama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik. Sedangkan tujuannya adalah

mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,

inovatif, dan efektif serta berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara dan peradaban dunia‛.15

14

http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=61 15

Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9.

Page 6: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

80

B. Konsep Pendidikan Agama Islam Integratif Dalam Kurikulum Madrasah 2013

Pada sub bab ini, peneliti ingin mengemukakan beberapa konsep

dalam pendidikan agama islam (PAI) yang peneliti pahami dari panduan dan

pedoman kurikulum madrasah tahun 2013 yang telah diatur dalam peraturan

menteri agama Republik Indonesia nomor 000912 tahun 2013, tentang

kurikulum madrasah 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Bahasa Arab. Hanya saja, peneliti memfokuskan kepada kompetensi inti

kurikulum di madrasah aliyah yang berkaitan dengan pembentukan akhlak,

karena berkaitan langsung dengan judul penelitian ini. Adapun konsepsi

kurikulum madrasah dalam pembelajaran PAI yaitu:

1. Kompetensi Inti Kurikulum

Rumusan dalam kompetensi inti dalam buku pedoman ini

menggunakan notasi: 1) KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual, 2) KI-

2 untuk kompetensi intik sikap sosial, KI-3 untuk kompetensi inti

pengetahuan (pemahaman konsep), dan 4) KI-4 untuk keterampilan.16

Semua jenjang pendidikan madrasah dari ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah

(MTs) dan Aliyah (MA) memiliki kesamaan tujuan kompetensi Inti (KI-

1) yaitu: tentang memahami agama yang dianutnya. Pada jenjang MI

kelas 1-3 kalimat KI-1 dinyatakan ‚Menerima dan menjalankan ajaran

agama yang dianutnya‛. Sedangkan jenjang kelas 4-6 ‚menerima,

menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya‛. Jenjang

16

Dalam Undang-undang sisdiknas no. 20 tahun 2003 secara berurutan disebutkan kompetensi

setidaknya terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Page 7: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

81

madrasah tsanawiyah ‚menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya’. Sedangkan pada jenjang aliyah ‚Menghayati dan

Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya‛.17

2. Mata Pelajaran Agama Islam

Pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah atas wajib

diajarkan mata pelajaran agama Islam dengan perincian (al-Qur’an Hadis,

Akidah Akhlak, fiqih dan sejarah kebudayaan Islam). Khususnya pada

madrasah aliyah program Keagamaan PAI diperinci lagi menjadi (tafsir-

ilmu tafsir, hadis ilmu hadis, fiqih ushul fiqih, ilmu kalam dan akhlak),

kendatipun ini merupakan mata pelajaran peminatan.

3. Standar kompetensi lulusan (SKL)

Standar ini terdiri dari kriteria kualifikasi kemampuan peserta

didik (sikap, pengetahuan, keterampilan) yang diharapkan dapat dicapai

setelah menyelesaikan mata pelajaran disatuan pendidikan pada jenjang

madrasah ibtidaiyah sampai aliyah.18

Khusus standar komtensi lulusan madrasah aliyah, peserta didik diharapkan

dapat memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut:

Dimensi

Kualifikasi kemampuan

17

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia no. 000912 tahun 2013, 8. 18

UU sisdiknas no. 20 tahun 203 pasal 35.

Page 8: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

82

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang

beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya dirim dan

bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminana bangsa dalam

pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,

dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,

seni dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai

pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara

mandiri.

4. Materi Pelajaran Agama Islam Yang Diintegrasikan Di Madrasah

Berikut ini peneliti deskripsikan persepsi dan analisa tentang konsep

pendidikan islam dalam kurikulum madrasah khususnya pada jenjang

lembaga pendidikan madrasah aliyah dalam mata pelajaran agama islam

yang integratif.

a. Mata pelajaran al-Qur’an hadis kelas 10 semester ganjil

Page 9: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

83

Pada silabus mata pelajaran al-Qur’an hadits kelas 10 jenjang

madrasah aliyah semester ganjil dikemukakan bahwa kompetensi inti

dari mata pelajaran ini adalah sebagai berikut:

(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya. (KI-2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

(KI-3) Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan baksat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (KI-4)

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

Page 10: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

84

pada kompetensi Inti satu ini akan dibahas mengenai beberapa

sub tema/materi, yaitu; 1) Meyakini Al-Qur’an sebagai pedoman

hidup, 2) Menghayati keautentikan Al-Qur’an sebagai wahyu Allah,

3) Memfungsikan Al-Qur’an secara tepat dan benar dalam kehidupan

sehari-hari, 4) Meyakini kebenaran nilai-nilai yang terdapat pada

pokok-pokok isi Al-Qur’an, dan 5) Beramal sesuai dengan terkandung

dalam Surah al-Mu’minin:12–14; Surahan-Nahl:78; Surahal-

Baqarah:30–32; dan Surahal-jariyat: 56.19

1) Materi pokok pertama

Pada materi pokok tentang pengertian ‚Al-Qur’an Menurut

Ulama’ Mutaqaddimin‛ peserta didik melakukan beberapa

tahapan proses belajar. Tahapan paling awal yaitu mengamati.

Kegiatan mengamati ini peserta didik masing-masing membaca

salah satu ayat yang berkaitan dengan penjelasan Al-Qur’an. Lalu

mengamati gambar salah seorang tokoh ulama’ mutaakhkhirin.

Kemudian, mendengar,uraian guru tentang pengertian Al-Qur’an

menurut pendapat ulama’.

Pada tahapan ini peserta didik menurut ibnu sina diajarkan

metode talqin, dengan mengajarkan membaca al-Qur’an dengan

memperdengarkan bacaan al-Qur’an sebagian demi sebagian, lalu

menyuruh anak untuk mengulangi membaca perlahan-lahan.

19

Subdit kuriku lum 05 Agustus 2014, pada materi PLPG 2014.

Page 11: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

85

Kegiatan berikutnya peserta didik diajarkan ‘Menanya’.

Menanyakan unsur pokok pengertian Al-Qur’an menurut ulama’.

Memberi tanggapan atas pertanyaan yang diajukan guru atau

teman sejawat. Mengungkapkan pendapat atau komentar atas

penjelasan guru. Lalu ‘Mengeksplorasi’; Menentukan sumber

informasi berkaitan dengan pengertian Al-Qur’an menurut ulama’.

Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak

dan elektronik tentang pengertian Al-Qur’an menurut ulama’.

Selanjutnya ‘Mengasosiasikan’. Mencari hubungan antara

pengertian Al-Qur’an menurut ulama’ dengan aspek sosial budaya

dalam kehidupan masyarakat. Menganalisis hasil temuannya

berkaitan dengan pengertian Al-Qur’an menurut ulama’. Tahapan

akhir adalah ‘Mengkomunikasikan’. Mempresentasikan

kesimpulan berdasarkan hasil temuan atau wawancara di

lapangan. Menyampaikan hasil belajar atau hasil temuan tentang

pengertian Al-Qur’an menurut ulama’.

2) Materi Pokok kedua

Materi tentang bukti-bukti keautentikan al-Qur’an. Proses

pembelajaran meliputi: Mengamati; Membaca salah satu ayat

yang berkaitan dengan bukti keautentikan Al-Qur’an.Mengamati

gambar yang terkait dengan salah satu bukti keautentikan Al-

Qur’an.Mendengar,uraian guru tentang bukti keautentikan Al-

Qur’an.Menanya; Menanyakan beberapa bukti keautentikan Al-

Page 12: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

86

Qur’an. Memberi tanggapan atas pertanyaan yang diajukan guru

atau teman sejawat. Mengungkapkan pendapat atau komentar atas

penjelasan guru tentang bukti keautentikan Al-Qur’an.

Mengeksplorasi; Menentukan sumber informasi berkaitan dengan

bukti keautentikan Al-Qur’an. Mengumpulkan data dari berbagai

sumber termasuk media cetak dan elektronik tentang bukti

keautentikan Al-Qur’an. Mengasosiasikan; Mencari hubungan

antara bukti keautentikan Al-Qur’an dengan aspek sosial budaya

dalam kehidupan masyarakat. Menganalisis hasil temuannya

berkaitan dengan bukti keautentikan Al-Qur’an.

Mengkomunikasikan; Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan

hasil temuan atau wawancara di lapangan Menyampaikan hasil

belajar atau hasil temuan tentang bukti keautentikan al-Qur’an.

3) Materi pokok ketiga

Materi tujuan dan fungsi al-Qur’an. Adapun proses

pembelajarannya yaitu: (1) Mengamati; Membaca salah satu ayat

yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi Al-Qur’an.Mengamati

gambar yang terkait dengan tujuan dan fungsi Al-Qur’an

diturunkan.Mendengar,uraian guru tentang tujuan dan fungsi Al-

Qur’an. (2) Menanya; Menanyakan beberapa pengetahuan tentang

tujuan dan fungsi Al-Qur’an. Memberi tanggapan atas pertanyaan

yang diajukan guru atau teman sejawat., Mengungkapkan

pendapat atau komentar atas penjelasan guru tentang tujuan dan

Page 13: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

87

fungsi Al-Qur’an. (3) Mengeksplorasi; Menentukan sumber

informasi berkaitan dengan tujuan dan fungsi Al-Qur’an.

Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak

dan elektronik tentang tujuan dan fungsi Al-Qur’an. (4)

Mengasosiasikan; Mencari hubungan antara tujuan dan fungsi Al-

Qur’an dengan aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat.

Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan tujuan dan fungsi

Al-Qur’an. (5) Mengkomunikasikan; Mempresentasikan

kesimpulan berdasarkan hasil temuan atau wawancara di

lapangan. Menyampaikan hasil belajar atau hasil temuan tentang

tujuan dan fungsi Al-Qur’an

4) Materi Pokok keempat

Pokok-pokok isi kandungan al-Qur’an. Proses pembelajaran

yaitu; (1) Mengamati. Membaca salah satu ayat yang berkaitan

dengan pokok-pokok isi Al-Qur’an. Mengamati gambar yang

terkait dengan pokok-pokok isi Al-Qur’an.Mendengar,uraian guru

tentang pokok-pokok isi Al-Qur’an. (2) Menanya. Menanyakan

beberapa pengetahuan tentang pokok-pokok isi Al-Qur’an.

Memberi tanggapan atas pertanyaan yang diajukan guru atau

teman sejawat terkait dengan pokok-pokok isi Al-Qur’an.

Mengungkapkan pendapat atau komentar atas penjelasan guru

tentang pokok-pokok isi Al-Qur’an. (3) Mengeksplorasi.

Menentukan sumber informasi berkaitan dengan pokok-pokok isi

Page 14: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

88

Al-Qur’an. Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk

media cetak dan elektronik tentang pokok-pokok isi Al-Qur’an.

(4) Mengasosiasikan. Mencari hubungan antara pokok-pokok isi

Al-Qur’an dengan aspek sosial budaya dalam kehidupan

masyarakat. Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan

pokok-pokok isi Al-Qur’an. (5) Mengkomunikasikan.

Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan hasil temuan atau

wawancara di lapangan. Menyampaikan hasil belajar atau hasil

temuan tentang pokok-pokok isi Al-Qur’an

5) Materi pokok kelima

Materi pembelajaran mengenai Ayat-ayat Al-Qur’an tentang

manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi

pada Surah al-Mu’minun:12–14; Surahan-Nahl:78; Surahal-

Baqarah:30–32; dan Surahal-jariyat: 56. Proses pembelajatan

terdiri dari: (1) Mengamati. Membaca ayat yang berkaitan dengan

manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi.

Mengamati gambar yang terkait dengan manusia dan tugasnya

sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi. Mendengarkan uraian

guru tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan

khalifah di bumi. (2) Menanya. Menanyakan beberapa

pengetahuan tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah

dan khalifah di bumi. Memberi tanggapan atas pertanyaan yang

diajukan guru atau teman sejawat terkait dengan manusia dan

Page 15: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

89

tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi.

Mengungkapkan pendapat atau komentar atas penjelasan guru

tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah

di bumi. (3) Mengeksplorasi. Menentukan sumber informasi

berkaitan dengan manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan

khalifah di bumi. Mengumpulkan data dari berbagai sumber

termasuk media cetak dan elektronik tentang manusia dan

tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi. (4)

Mengasosiasikan. Mencari hubungan antara manusia dan

tugasnya sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi dengan aspek

sosial budaya dalam kehidupan masyarakat. Menganalisis hasil

temuannya berkaitan dengan manusia dan tugasnya sebagai hamba

Allah dan khalifah di bumi. (5) Mengkomunikasikan.

Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan hasil temuan atau

wawancara di lapangan. Menyampaikan hasil belajar atau hasil

temuan tentang manusia dan tugasnya sebagai hamba Allah dan

khalifah di bumi.

b. Mata pelajaran al-Qur’an hadis kelas 10 semester genap

Adapun materi al-qur’an hadis yang diajarkan pada madrasah

aliyah kelas 10 semester genap, yaitu: (1) Meyakini hadis sahih dan

hasan sebagai dasar hukum ajaran Islam, (2) Berpegang teguh pada

hadis sahih dan hasan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari,

Page 16: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

90

(3) Menghayati nilai-nilai kebenaran yang terkandung dalam hadis

yang sahih, (4) Menyakini keanekaragaman hadis dan memedomani

hadis secara selektif. (95) Memiliki sikap ikhlas dalam beribadah

sebagai implemantasi dari pemahaman ayat-ayat Al-Qur’an tentang

keikhlasan dalam beribadah pada Surah al-An‘wm: 162–163; Surah

al-Bayyinah: 5; dan hadis riwayat Al-Bukhari dari Aisyah r.a

c. Mata pelajaran akidah akhlak kelas 10 semester ganjil

6) Materi pokok pertama

Mata pelajaran akidah akhlak dengan tema ‘Pengertian

Akidah, Dalil/ argumentasi dalam Akidah, Tujuan Akidah Islam,

Metode peningkatan Akidah Islam. Adapun kegiatan

pembelajaran, yaitu: (1) Mengamati. Mengamati Gambar orang

yang berhunbungan akidah dan ibadah. Menyimak penjelasan

singkat dari guru tentang akidah secara umum. (2) Menanya.

Memberi komentar atau menanya terhadap gambar yang diamati.

Guru mempersilahkan siswa lain untuk menanggapai pertanyaan

temannya. Guru memberi tanggapan atas pertanyaan dan

tanggapan dari siswa. (3) Mengeksplorasi. Menentukan sumber

informasi berkaitan dengan akidah. Mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber termasuk media cetak dan elektronik tentang

macam-macam dalil dalam pembahasan akidah, tujuan akidah,

metode peningkatan akidah serta prinsip-prinsip akidah. (4)

Mengasosiasikan. Merumuskan kembali hasil temuan dari

Page 17: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

91

beberapa sumber belajar mengenai akidah islamiyah .

Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan macam-macam

dalil dalam pembahasan akidah, tujuan akidah, metode

peningkatan akidah serta prinsip-prinsip akidah. (5)

Mengkomunikasikan. Mempresentasikan kesimpulan yang telah

dirumuskan berkaitan dengan pengertian akidah. Menyampaikan

hasil belajar atau hasil temuannya tentang macam-macam dalil

dalam pembahasan akidah, tujuan akidah, metode peningkatan

akidah serta prinsip-prinsip akidah

7) Materi pokok kedua

Pembahasan dengan tema Pengertian Tauhid, Ruang

Lingkup Tauhid, Macam-Macam Tauhid, Memahami Makna

Kalimat Tauhid, Hikmah dan Manfaat Bertauhid, Ciri-ciri orang

bertauhid’. Dengan proses pembelajaran (1) Mengamatimeliputi

membaca ayat yang berkaitan dengan tauhid, yaitu QS. Al Ikhlas

ayat 1-4 dan QS. An Nisa’ ayat 116. Kemudian Menyimak

terjemahan dari ayat ayat tersebut. Memperhatikan kandungan

yang terdapat dalam ayat-ayat tersebut. (2) Menanya,

meliputiSiswa menanyakan mengenai kandungan dari ayat-ayat

tersebut. Siswa lainnya memberi tanggapan atas pertanyaan yang

muncul. Guru memberi apresiasi atau tanggapan terhadap

pertanyaan yang muncul serta terhadap tanggapan dari siswa

lainnya. (3) Mengeksplorasi. Menentukan sumber informasi

Page 18: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

92

berkaitan dengan Tauhid. Mengumpulkan informasi dari berbagai

sumber termasuk media cetak dan elektronik tentang pengertian

tauhid, nama-nama ilmu tauhid, ruang lingkup tauhid, macam-

macam tauhid, makna kalimat tauhid dan hikmah bertauhid. (4)

Mengasosiasikan. Mencari hubungan antara bebeeapa materi yang

ditemukan dalam litearatur mengenai pengertian tauhid secara

bahasa maupun secara istilah. Menganalisis hasil temuannya

berkaitan dengan nama-nama ilmu tauhid, ruang lingkup tauhid,

macam-macam tauhid, makna kalimat tauhid dan hikmah

bertauhid. (5) Mengkomunikasikan. Mempresentasikan

kesimpulan berdasarkan hasi l temuan tentang pengertian tauhid,

nama-nama ilmu tauhid, ruang lingkup tauhid, macam-macam

tauhid, makna kalimat tauhid dan hikmah bertauhid.

8) Materi pokok ketiga

Materi pokok berikutnya tentang ‘Pengertian Akhlak,

Macam-Macam Akhlak, Persamaan dan Perbedaan Antara Akhlak,

Etika, Moral dan Budi Pekerti, Cara Meningkat-kan Kualitas

Akhlak, Penerapan Peningkatan Kualitas Akhlak. Kegiatan

pembelajaran dilakukan dengan (1) Mengamati. Mengamati

gambar yang berhungan dengan akhlak. Menyimak pengantar guru

tentang akhlak secara umum. (2) Menanya. Siswa saling

mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan gambar yang

diamati. Memberi tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh

Page 19: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

93

teman sejawat. Guru memberi apresiasi atau tanggapan terhadap

pertanyaan yang muncul serta terhadap tanggapan dari siswa

lainnya. Mengungkapkan pendapat atau komentar atas penjelasan

guru tentang akhlak secara umum. (3) Mengeksplorasi.

Menentukan sumber informasi berkaitan dengan akhlak.

Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber termasuk media

cetak dan elektronik tentang pengertian akhlak, macam-macam

akhlak, persamaan akhlak dengan etika dan moral dan cara

peningkatan kualitas akhlak. (4) Mengasosiasikan. Merusmuskan

kembali hasil temuan dari beberapa sumber belajar. Menganalisis

hasil temuannya berkaitan dengan pengertian akhlak, macam-

macam akhlak, persamaan akhlak dengan etika dan moral dan cara

peningkatan kualitas akhlak. (5) Mengkomunikasikan.

Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan hasil temuannya .

Menyampaikan hasil belajar atau hasil temuan tentang pengertian

akhlak, macam-macam akhlak, persamaan akhlak dengan etika

dan moral dan cara peningkatan kualitas akhlak.

9) Materi pokok keempat

Tema selanjutnya adalah Induk-Induk Akhlak Terpuji

Hikmah, Iffah, Syaja’ah dan ‘Adalah’ kegiatan pembelajaran

meliputi; 91) Mengamati. Membaca ayat yang berkaitan dengan

akhlak terpuji, yaitu QS. An Nahl ayat 125 dan QS. An Nahl ayat

90. Menyimak terjemahan dari ayat ayat tersebut .

Page 20: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

94

Memperhatikan kandungan yang terdapat dalam ayat-ayat

tersebut. (2) Menanya. Siswa menanyakan mengenai kandungan

dari ayat-ayat tersebut. Siswa lainnya memberi tanggapan atas

pertanyaan yang muncul. Guru memberi apresiasi atau tanggapan

terhadap pertanyaan yang muncul serta terhadap tanggapan dari

siswa lainnya. (3) Mengeksplorasi. Menentukan sumber informasi

berkaitan dengan induk-induk akhlak terpuji. Mengumpulkan

informasi / bahan dari berbagai sumber termasuk media cetak dan

elektronik tentang induk-induk akhlak yang baik (hikmah, iffah,

syaja‘ah dan ‘adalah). (4) Mengasosiasikan. Merumuskan kembali

hasil temuan dari berbagai sumber belajar mengenai induk-induk

akhlak terpuji. Menganalisis hasil temuannya berkaitan dengan

akhlak yang baik (hikmah, iffah, syaja‘ah dan ‘adalah). (5)

Mengkomunikasikan. Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan

hasil temuan tentang akhlak yang baik (hikmah, iffah, syaja‘ah

dan ‘adalah).

10) Materi pokok kelima

Adapun tema berikutnya adalah Induk-induk akhlak tercela

hubbun -dun-ya, Hasad, takabur/ ujub,Riya’. Mengamati.

Mengamati Gambar orang yang berhungan dengan (ḥubbud-dun-

ya, ḥasad, takabur/ujub, riya’). Siswa menyimak pengantar dari

guru mengenai (ḥubbud-dun-ya, ḥasad, takabur/ujub, riya’) secara

umum. Menanya. Memberi komentar atau menanya terhadap

Page 21: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

95

gambar yang diamati. Guru mempersilahkan siswa lain untuk

menanggapai pertanyaan temannya. Guru memberi tanggapan atas

pertanyaan dan tanggapan dari siswa. Mengeksplorasi.

Menentukan sumber informasi berkaitan dengan (ḥubbud-dun-ya,

ḥasad, takabur/ujub, riya’). Mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber termasuk media cetak dan elektronik tentang

(ḥubbud-dun-ya, ḥasad, takabur/ujub, riya’). Mengasosiasikan.

Merumuskan kembali hasil temuan dari beberapa sumber belajar

tentang (ḥubbud-dun-ya, ḥasad, takabur/ujub, riya’). Menganalisis

hasil temuannya berkaitan dengan(ḥubbud-dun-ya, ḥasad,

takabur/ujub, riya’). Mengkomunikasikan. Mempresentasikan

kesimpulan berdasarkan hasil temuan penggaliannya.

Menyampaikan hasil belajar atau hasil temuan tentang (ḥubbud-

dun-ya, ḥasad, takabur/ujub, riya’.

11) Materi pokok keenam

Pokok materi berikutnya berkaitan dengan Akhlak utama

Nabi Yusuf a.s. pada saat mengha-dapi cobaan, Akhlak utama

Nabi Yusuf a.s. pada saat jaya, Ibrah dari Kisah Nabi Yusuf a.s.

proses pembelajaran dilakukan dengan; Mengamati. Menyimak

beberapa ayat yang berkaitan dengan kisah Nabi Yusuf,

a.s.Menyimak terjemahan dari ayat ayat tersebut. Memperhatikan

kandungan yang terdapat dalam ayat-ayat tersebut. Menanya;

Siswa menanyakan mengenai kandungan dari ayat-ayat tersebut.

Page 22: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

96

Siswa lainnya memberi tanggapan atas pertanyaan yang muncul.

Guru memberi apresiasi atau tanggapan terhadap pertanyaan yang

muncul serta terhadap tanggapan dari siswa lainnya.

Mengeksplorasi; Menentukan sumber informasi berkaitan dengan

kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s. Mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber termasuk media cetak dan elektronik tentang

kisah Nabi Yusuf, as. Mengasosiasikan; Menganalisis hasil

temuannya berkaitan dengan kisah Nabi Yusuf as.

Mengkomunikasikan; Mempresentasikan kesimpulan berdasarkan

hasil temuan penggaliannya dari beberapa sumber belajar.

Menyampaikan hasil belajar atau hasil temuan tentang kisah Nabi

Yusuf as. di depan kelas.

d. Mata pelajaran akidah akhlak kelas 10 semester genap

Adapun materi semester genap kelas 10 yaitu ; 1.1)

Menunjukkan sikap penolakan terhadap perbuatan syirik dalam

kehidupan sehari-hari. 1.2) Menghayati nilai-nilai yang terkandung

dalam 10 Asmwul ousnw: al-Karrm, al-Mu’min, al-Wakrl, al-Matrn,

al-Jwmi‘, al-‘Adl, an-Nwfi‘, al-Bwsih, al-oafrz dan al-qkhir, 1.3)

Menghayati perilaku husnuzzan, raja‘, dan tobat, 1.4) Menunjukkan

sikap penolakan terhadap perilaku licik, tamak, dzalim dan

diskriminasi, 1.5) Menghayati akhlak (adab) yang baik ketika

membesuk orang sakit, 1.6) Menghayati akhlak utama dan keteguhan

Page 23: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

97

nabi-nabi Ulul Azmi. 2.1) Menghindari perbuatan syirik dalam

kehidupan sehari-hari, 2.2) Membiasakan diri untuk meneladani sifat

Asmwul ousnw: al-Karrm, al-Mu’min, al-Wakrl, al-Matrn, al-Jwmi‘,

al-‘Adl, an-Nwfi‘, al-Bwsih, al-oafrz dan al-qkhir, 2.3) Terbiasa

berperilaku pusnuzzan, raja‘, dan tobat, 2.4) Menghindari perilaku

licik, tamak, zalim, dan diskriminasi, 2.5) Membiasakan akhlak (adab)

yang baik ketika membesuk orang sakit, 2.6) Meneladani akhlak

utama dan keteguhan nabi-nabi Ulul Azmi.

e. Mata pelajaran fiqih kelas 10 semester ganjil

1) Materi pokok pertama

Pada pertemuan pertama membahas tentang pengertian

ibadah dan syariah, dan Dasar pelaksanaan ibadah dan syariah

serta Prinsip ibadah dalam Islam. Dalam proses pembelajaran

peserta didik (1) Mengamati:menyimak penjelasan guru tentang

pengertian ibadah dan syariah. Mengamati tayangan slide tentang

prinsip ibadah dan syariah. Membaca ulang materi. (2)

Menanya:memberikan tanggapan hasil penjelasan guru tentang

pengertian ibadah dan syariah. Melakukan Tanya jawab tentang

slide yang belum difahami terkait prinsip ibadah dalam Islam. (3)

Eksplorasi:Menggali informasi tentang prinsip ibadah dan syariah.

Menemukan pengertian syariah dan ibadah pada internet/buku

Page 24: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

98

sumber lain. Mencari contoh pelaksanaan ibadah dan syariah

dalam kehidupan sehari-hari. (4) Mengasosiasi:Merumuskan

prinsip ibadah.Memilah dan membandingkan antara ibadah dan

syariah dalam konsep fikih Islam. Memilah pengamalan ibadah

antara knsep fikih Islam dengan adad. (5)

Mengkomunikasikan:Memaparkan tentang ibadah dan

syariah.Mempresentasikan kesimpulan materi tentang ibadah dan

syariah.

2) Materi pokok kedua

Pembahasan pada pertemuan ini tentang ‘pengertian

penyelenggaraan jenazah, dasar pelaksanaan penyelenggaraan

jenazah dan tata cara penyelenggaraan jenazah serta hikmah

penyelenggaraan jenazah.

Dalam proses pembelajaran peserta didik melakukan (1)

Mengamati:Menyimak tentang pengertian pengurusan jenazah.

Mengamati tayangan praktik urutan penyelenggaraan jenazah dan

membaca materi ajar. (2) Menanya:Memberikan tanggapan hasil

pengamatan tentang pengertian pengurusan penyelenggaraan

jenazah. Tanya jawab tentang tayangan yang belum difahami

terkait tata carapengurusan penyelenggaraan jenazah. (3)

Eksplorasi/eksperimen: Menggali informasi tentang tata

carapengurusan jenazah dan hikmahnya. Menemukan aturan

penyelenggaran jenazah sesuai dengan ajaran Islam. (4)

Page 25: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

99

Mengasosiasikan:Merumuskan tata carapengurusan

penyelenggaraan jenazah. Membuat langkah-langkah konsep

tentang tata cara pengurusan jenazah. Memilah syariat

penyelenggaraan jenazah menurut Islam dengan adad istiadad

penyelenggaraan jenazah. (5) Mengkomunikasikan :Memaparkan

hasil temuan pembuatan langkah langkah konsep penyelenggaraan

jenazah. Mempresentasikan/menyajikan hasil diskusinya tentang

tata cara pengurusan jenazah. Mempraktikkan penyelenggaraan

jenazah, dan menyimpulkan penyelenggaraan jenazah sesuai

dengan syariat Islam.

3) Materi pokok ketiga

Pembahasan tentang zakat dan hikmahnya dengan proses

pembelajaran sebagai berikut; (1) Mengamati:Menyimak

penjelasan guru tentang zakat, mengamati tayangan slide tentang

prinsip zakat, membaca ulang materi. (2) Menanya :Memberikan

tanggapan hasil penjelasan guru tentang pengertian zakat,

melakukan Tanya jawab tentang slide yang belum difahami terkait

zakat. (3) Eksplorasi: Menggali informasi tentang ketentuan

zakat, Menemukan pengertian zakatdan ibadah pada internet/buku

sumber lain, Mencari contoh pelaksanaan zakat dalam kehidupan

sehari-hari. (4) Mengasosiasi:Merumuskan hasil

temuannyamengenai ketentuan zakat, Memilah dan

membandingkan antara zakat fitrah dan zakat mal, (5)

Page 26: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

100

Mengkomunikasikan:Memaparkan tentang macam-macam zakat

dan mempresentasikan mustahik zakat.

4) Materi pokok keempat

Pembahasan mengenai undang-undang tentang zakat

kontemporer. Proses pembelajaran peserta didik melakukan; (1)

Mengamati:Menyimak penjelasan guru tentang perundang-

undangan zakat, Mengamati tayangan slide tentang UU zakat. (2)

Menanya :Memberikan tanggapan hasil penjelasan guru tentang

UU zakat, Tanya jawab yang belum dipahami dalam slide yang

ditayangkan. (3) Eksplorasi/eksperimen:Menggali informasi

tentang ketentuan zakat dan perundang-undangannya,

Mengumpulkan data tentang harta yang wajib dizakati, Menggali

UU zakat dari internet atau sumberlainnya, Menganalisis

kesesuaian perundang-undangan zakat. (4)

Mengasosiasi:Menjelaskan ketentuan zakat dalam Undang-

Undang.Membandingkan ketentuan zakat dalam perundangan

dengan ketentuan Islam, Mengelompokkan antara zakat klasik

dengan kontemporerMengklasifikasikan dalam bentuk table

tentang macam-macam harta yang wajib dizakati berikut kadar

zakatnya. (5) Mengkomunikasikan:Mempresentasikan/menyajikan

hasil diskusinya tentang carapelaksanaan zakat dalam Islam,

Mengumpulkan hasil pembuatan table tentang harta yang wajib

dizakati dan kadar zakatnya

Page 27: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

101

5) Materi kelima

Pembahasan mengenai Pengertian haji dan umrah, Dasar

pelaksa-naan haji dan umrah, Tata cara pelak-sanaan haji dan

umrah, dan Hikmah pelaksanaan haji dan umrah. Proses

pembelajaran peserta didik melakukan; (1) Mengamati:Menyimak

penjelasan guru tentang pengertian haji dan umroh. mengamati

tayangan slide tentang haji dan umroh. Membaca secara cermat

tentang amaliyah haji. (2) Menanya :Memberi tanggapan hasil

penjelasan guru tentang haji dan umroh. Tanyajawab tentang slide

yang belum difahami terkait haji dan umroh. (3)

Eksplorasi/eksperimen:Menggali informasi tentang haji dan

umroh. Menganalisis pentingnya melaksanakan ibadah

haji.Mengumpulkan data tentang pengamalan haji dan

implikasinya terhadap kehidupan. (4) Mengasosiasi: Menyusun

konsep rute perjalanan haji dan umroh. Menyusun skema

pelaksanaan haji dan umroh. Mengklasifikasikan antara rukun,

wajib dan sunnah haji serta dampak yang diakibatkan jika tidak

dilaksanakan. Memilah antara pelaksanaan haji dan umrah.

(5)Mengkomunikasikan:Memaparkan atau mempresentasikan atau

menyajikan hasil rute pelaksanaan haji. Melakukan praktik

manasik haji.

Page 28: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

102

6) Materi berikutnya adalah tentang pengertian kurban dan akikah,

dasar hukum pelaksanaan kurban dan akikah serta tata cara

pelaksanaan kurban dan akikah.

7) Pengertian ushul fikih, Ruang lingkup ushul fikih dan Dasar

penggunaan ushul fikih.

C. Bentuk Konsep Integrasi Pendidikan Al-Qabisi dan Ibnu Sina yang Relevan

Terhadap kurikulum PAI madrasah Aliyah di Indonesia.

Sebagaimana yang dikemukan oleh al Qabisi dan Ibnu sina bahwa

pendidikan akhlak merupakan hal yang paling utama dalam mendidik

anak20. Dalam kurikulum madrasah tingkat ibtidaiyyah sampai aliyah

menunjukkan kesesuaian dengan pemikiran kedua tokoh tersebut. terutama

berkaitan dengan mata pelajaran al-Qur’an hadits yang ditempatkan pada

urutan pertama dalam kelompok mata pelajaran wajib, yang harus diajarkan

dan dikuasai oleh peserta didik dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam

pandangan al Qabisi mata pelajaran wajib ikhriari (wajib). 21

Mata pelajaran yang tergolong wajib pada jenjang ibtidaiyyah terdiri

dari 7 mata pelajaran, yaitu: 1) PAI (al-qur’an hadis), akidah akhlak, fikih,

sejarah kebudayaan islam), 2) pendidikan pancasila dan kewarganegaran, 3)

bahasa indonesia, 4) bahasa arab, 5) matematika, 6) ilmu pengetahuan alam,

7) ilmu pengetahuan sosial. Sedangkan untuk tingkat tsanawiyah, selain 7

20

Muhammad Munir Mursi, Al-Tarbiyah al-Islamiyah Ushuluha wa…, Dar al-Ma’arif, 1987, 121. 21

Lihat bab II dalam tesis ini,

Page 29: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

103

mata pelajaran diatas, ditambahkan satu pelajaran wajib kelompok A yaitu

bahasa inggris.22

Sedangkan mata pelajran kelompok B berupa seni budaya dan

prakarya serta pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Dimana menurut

Ibn Sina, kurikulum didasarkan pada tingkat perkembangan usia anak didik,

seperti mata pelajaran olah raga, budi pekerti, seni suara dan kesenian.

Kendatipun dalam kurikulum madrasah mata pelajaran kelompok B ini

cenderung berkaitan dengan kegiatan intra dan ekstra sekolah/madrasah.

Berbeda dengan mata pelajaran di tingkat aliyah, bahwa kelompok

mata pelajaran wajib dikategorikan menjadi dua, sesuai dengan peminatan

peserta didik terhadap jurusan IPA, IPS, Bahasa atau Keagamaan. Dan

masing-masing mata pelajaran peminatan akan berbeda. Persamaan terletak

pada mata pelajaran wajib kelompok A. Adapun masing-masing peminatan

tersebut yaitu; pertama peminatan matermatika dan ilmu alam dengan

kelompok mata kuliah wajib terdiri dari 7 mata pelajaran yang juga sama

dengan mata pelajaran wajib dari jenjang ibtidaiyyah dan tsanawiyah.

Kemudian kelompok B wajib (seni budaya, pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan, serta prakarya dan kewirausahaan. Pajang kelompok mata

pelajaran peminatan (C) terdiri dari matematika, biologi, fisika dan kimia. 23

Hal ini selaras dengan pandangan Ibnu sina tentang kurikulum bahwa

kurikulum tidak terbatas pada menyusun jumlah mata pelajaran, melainkan

22

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia no. 000912 tahun 2013. 23

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia no. 000912 tahun 2013

Page 30: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

104

tujuan, kapan mata pelajaran diajarkan, aspek psikologis, dan keahlian yang

akan dipilihnya. Sehingga siswa merasa senang mempelajari suatu ilmu.

Karena tujuan pendidikan anak menurutnya adalah mandapatkan ma’rifah

(mengetahui sang pencipta) melalui berbagai ilmu pengetahuan yang ada.

Seperti pada materi pokok yang diajarkan pada kelas 10 jenjang aliyah Pada

materi pokok Pengertian ‚Al-Qur’an Menurut Ulama’ Mutaqaddimin‛

peserta didik melakukan beberapa tahapan proses belajar. Yaitu pertama;

mengamati. Kegiatan mengamati ini peserta didik masing-masing membaca

salah satu ayat yang berkaitan dengan penjelasan Al-Qur’an. Lalu

mengamati gambar salah seorang tokoh ulama’ mutaakhkhirin. Kemudian,

mendengar,uraian guru tentang pengertian Al-Qur’an menurut pendapat

ulama’.24

Al-Qur’an dijadikan sebagai kelompok mata pelajaran wajib menurut

al-Qabisi karena Qur’an merupakan kalam Allah dan menjadi sumber hukum

tasyri’. Di samping karena al-Qur’an juga merupakan rujukan utama kaum

muslimin dalam masalah ibadah dan mu’amalat.25

Pada tahapan ini peserta didik menurut ibnu sina diajarkan metode

talqin, dengan mengajarkan membaca al-Qur’an dengan memperdengarkan

bacaan al-Qur’an sebagian demi sebagian, lalu menyuruh anak untuk

mengulangi membaca perlahan-lahan. Hal ini juga sesuai dengan pandangan

al Qabisi yang menyatkan bahwa membaca dan menghafal merupakan

24

Bab kedua dalam tesis ini 25

Abudin Nata,Pemikiran Para Tokoh…, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), 35

Page 31: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

105

prioritas dalam mengajarkan mata pelajaran pilihan wajib. Bahkan menurut

al Qabisi sebelum peserta didik benar-benar mumpuni dan menguasai satu

pelajaran, tidak diperkenankan pindah pada materi berikutnya. 26 Mengenai

pandangan al Qabisi ini, bila dikaitatkan dengan konsep kurikulum madrasah

yang telah diberlakukan kurang relevan, karena beban belajar pada setiap

jenjang pendidikan telah diatur sesuai dengan kapasitas waktu yang

diprogramkan.

Dalam setiap proses pembelajaran dalam kurikulum madrasah tahun

2013 ini, pendidikan memberikan kesempatan yang besar kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan menggali semua potensi dirinya dengan

mengikuti prosedur yang telah dibuat. Meliputi; mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dalam pandangan

ibnu Sina dalam hal ini anak diajarkan metode demontrasi. Bagaimana

mendidik anak untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu

menyampaikan kebenaran dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain

itu juga, menurut ibnu sina kurikulum yang telah dikonsepsikan tidak

terbatas pada menyusun jumlah mata pelajaran, melainkan tujuan, kapan

mata pelajaran diajarkan, aspek psikologis, dan keahlian yang akan

dipilihnya. Sehingga peserta didik merasa senang mempelajari suatu ilmu.

Dengan demikian maka kompetensi yang dikehendaki dalam konsep

26

Abudin Nata,Pemikiran Para Tokoh…, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), 35

Page 32: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

106

pendidikan bisa terwujud, yaitu potensi afektif, kognitif dan psikomotorik

(sikap, pengetahuan, dan keterampilan).

Mengenai proses belajar yang mengaktifkan peserta didik, baik

melalui diskusi atau sharing dalam kelompok dalam mendiskusikan materi

yang telah ditentukan dalam setiap pertemuan, hal ini akan mengasah

peserta didik seperti yang telah dikonsepsikan oleh Ibnu Sina antara lain;

adanya Metode Pembiasaan dan Teladan, khususnya mengajarkan akhlak

dengan cara pembiasaan dan teladan yang disesuaikan dengan psikologis

anak. Kemudian juga metode diskusi, dimana siswa diberi pertanyaan yang

bersifat problematis untuk dipecahkan bersama. Diharapkan dengan metode

ini mendapatkan pengetahuan yang bersifat rasional dan terotis, sehingga

tidak hanya mengajarkan metode ceramah saja yang akibatnya para siswa

akan tertinggal jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan. Dan juga Metode

Penugasan dimana guru memberikan tugas ajar. Siswa dapat melakukan

kegiatan belajar, sehingga siswa diharapkan dapat memecahkan problem

setelah guru menerangkan terlebih dahulu, dalam hal ini sejauh mana siswa

dapat memahami materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.

Konsep ini pun selaras dengan kurikulum madrasah yang notabene

memberikan kesempatan kepada peserta didik mengoptimalkan semua

potensi dibawah penilaian pendidik dalam mengevaluasi dan menilai secara

rutin dan berkesinambungan dalam setiap proses pembelajaran. Karena nilai

yang dilakukan pendidik dalam kurikulum madrasah 2013 ini mencakup

penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan yang berimbang. Sehingga

Page 33: BAB IV INDONESIA A. Konsep Pendidikan Islam di Indonesia 1 ...digilib.uinsby.ac.id/14002/7/Bab 4.pdf · 15Panduan dan Pedoman Kurikulum Madrasah 2013, 8-9. 80 B. Konsep Pendidikan

107

pendidika mampu menilai kekuarangan dan kelebihan masing-masing peserta

didik untuk kemudian mendapatkan penghargaan atau pujian dari hasil

belajarnya.

Bagi peserta didik yang tidak memenuhi standar kompetensi lulusan,

sejatinya hanya perlu dilakukan remedial sesuai dengan kekurangan dalam

penguasaan materi. Jika peserta didik melakukan kesalahan dalam proses

pembelajaran karena tidak memenuhi tugas (penugasan) yang telah

dibebankan, menurut ibn sina tidak perlu memberikan hukuman yang

berlebihan. Hukuman diperlukan hanya ketika dalam keadaan yang sangat

terpaksa, karena ibnu Sina menempatkan posisi peserta didik sebagai

seorang manusia dengan kemuliaan yang menyertainya.