BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/1949/4/BAB IV.pdf63 BAB IV HASIL...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN - repository.unj.ac.idrepository.unj.ac.id/1949/4/BAB IV.pdf63 BAB IV HASIL...
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang berjudul “ Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih
Bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu’’. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi
interpersonal pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi
Bengkulu.
Deskripsi data dari hasil penelitian tentang bagaimana kemampuan
komunikasi interpersonal pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong
provinsi Bengkulu, memberikan gambaran secara umum tentang penyebaran
distribusi data frekuensi,simpangan baku,mean,median, dan modus. Dimana
kajian penelitian ini bersumber pada variable kemampuan komunikasi
interpersonal. Adapaun deskripsi data dari hasil penelitan disajikan secara
keseluruhan dan perindividu. Pengolahan data perindividu akan dijelaskan
pada pembahasan.
Variabel kemampuan komunikasi interpersonal diukur dengan 29 butir
pernyataan dalam kuesioner dengan jumlah responden 17 orang pelatih
bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu. Berdasarkan
pengolahan data variabel komunikasi interpersonal, maka didapatkan skor
63
64
maksimum sebesar 143 dan skor minimum berjumlah 100. Berdasarkan hasil
dari skor maksimum dan skor minimum, sehingga rentang skor sebesar 43.
Hasil data dari analisis bisa kita temukan banyak kelas berjumlah 5 dan
panjang kelas berjumlah 9. Dengan beberapa hasil analisis data diatas
didapatkan mean dengan skor 117 , median 114,5,modus 112,5 dan standar
defisiasi 10,65, untuk penghitungan dan pengolahan data sedetail mungkin
terlampir.
Berdasarkan penghitungan data yang telah dibuat, dapat dilihat dari
daftar distribusi frekuensi dan hasil penelitian (untuk data yang details
terlampir) berupa tabel dan gambar berikut ini :
Tabel 1. Daftar Distribusi Frekuensi Komunikasi Interpersonal
Skor
Frekuensi
absolut (f)
Frekuensi
Kumulatif
Frekuensi Relatif
100 – 109 5 5 29%
110 – 119 6 11 35%
120 - 129 4 15 24%
130 – 139 1 16 6%
140 – 149 1 17 6%
JUMLAH 17 100%
65
Gambar 1. Diagram histogram. Jumlah Skor, Instrumen
kemampuan komunikasi interpersonal
Setelah distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Interpersonal
Pelatih telah di dapatkan. Dalam penelitian ini memiliki dua (2) dimensi yaitu
dimensi verbal dan non verbal yang dijadikan indikator untuk membuat
pernyataan dalam penelitian Kemampuan komunikasi interpersonal ini.
Adapun pembahasan data hasil penelitan kedua dimensi tersebut adalah
sebagai berikut.
0
1
2
3
4
5
6
7
104,5 114,5 124,5 134,5 144,5
66
1. Dimensi verbal
Pada dimensi verbal terdapat 14 butir pernyataan dan memiliki 5
indikator: 1) bahasa lisan 2) kata 3) bahasa tulisan 4) gagasan 5) diskusi.
Terdapat 10 butir pernyataan positif dan 4 negative. Pembahasan hasil
penelitian dari dimensi verbal sebagai berikut:
Tabel 2. Saat Pertandingan pelatih menggunakan kata-kata jitu untuk
membakar semangat atlet.
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 1
Sangat Setuju 9 53%
Setuju 7 41%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 1 6%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 17 100%
67
Dalam bentuk diagram :
Gambar 2. Saat Pertandingan pelatih menggunakan kata-kata jitu untuk
membakar semangat atlet
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 1. Pada saat
pertandingan pelatih menggunakan kata-kata jitu untuk membakar semangat
atlet, dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak
53%, setuju 41%, Ragu 0%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu
berarti bahwa 94% pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi
Bengkulu menyatakan saat pertandingan menggunakan kata-kata jitu untuk
membakar semangat atlet dan 6% tidak menggunakan kata-kata jitu untuk
membakar semangat atlet. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 1
berjumlah 100%.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SangatSetuju
Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
68
Tabel 3. Setelah selesai latihan pelatih selalu memberikan tulisan-
tulisan motivasi keatlet
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 2
Sangat Setuju 2 12%
Setuju 9 53%
Ragu 3 17%
Tidak Setuju 2 12%
Sangat Tidak Setuju 1 6%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 3. Setelah selesai latihan pelatih selalu memberikan tulisan-
tulisan motivasi keatlet
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
69
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 2. Setelah selesai
latihan pelatih selalu memberikan tulisan-tulisan motivasi keatlet ,dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju
53%, Ragu 17%, tidak setuju 12%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti
bahwa 65% pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi
Bengkulu menyatakan, setelah selesai latihan pelatih selalu memberikan
tulisan-tulisan motivasi keatlet, 17% pelatih bulutangkis di kabupaten Rejang
Lebong masih ragu memberikan tulisan-tulisan motivasi keatlet, dan 18%
tidak memberikan tulisan motivasi keatlet. Sehingga dapat ditotalkan
kuestioner nomor 2 berjumlah 100%.
Tabel 4. Pelatih bisa mengontrol emosi saat atlet sedang bertanding.
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 3
Sangat Setuju 7 41%
Setuju 10 59%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 17 100%
70
Dalam bentuk diagram :
Gambar 4. Pelatih bisa mengontrol emosi saat atlet sedang bertanding
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 3. Pelatih bisa
mengontrol emosi saat atlet sedang bertanding, dapat diketahui bahwa
pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 41%, setuju 59%, Ragu 0%,
tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 100% pelatih
bulutangkis di kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu bisa mengontrol
emosi saat atlet sedang bertanding. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner
nomor 3 berjumlah 100%.
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
71
Tabel 5. Pelatih selalu berdiskusi ke atlet tentang latihan yang mereka
inginkan,sebelum menyusun program latihan
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 4
Sangat Setuju 7 41%
Setuju 8 47%
Ragu 1 6%
Tidak Setuju 1 6%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 5. Pelatih selalu berdiskusi ke atlet tentang latihan yang
mereka inginkan,sebelum menyusun program latihan
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 4. Pelatih selalu
berdiskusi ke atlet tentang latihan yang mereka inginkan,sebelum menyusun
program latihan. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
72
sebanyak 41%, setuju 47%, Ragu 6%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak
setuju 0%. Itu berarti bahwa 88% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu menyatakan, selalu berdiskusi ke atlet tentang
latihan yang mereka inginkan,sebelum menyusun program latihan, 6% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong masih ragu selalu berdiskusi ke
atlet tentang latihan yang mereka inginkan, sebelum menyusun program
latihan dan 6% tidak berdiskusi ke atlet sebelum menyusun program latihan.
Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 4 berjumlah 100%.
Tabel 6. Pelatih tidak menggunakan perasaan yang rasional saat
memberikan program latihan.
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 7
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 2 12%
Ragu 3 18%
Tidak Setuju 6 35%
Sangat Tidak Setuju
6 35%
Jumlah 17 100%
73
Dalam bentuk diagram :
Gambar 6. Pelatih tidak menggunakan perasaan yang rasional saat
memberikan program latihan
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 7. Tidak
menggunakan perasaan yang rasional saat memberikan program latihan.
dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 0%,
setuju 12%, Ragu 18%, tidak setuju 35%, dan sangat tidak setuju 35%. Itu
berarti bahwa 12% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu menggunakan perasaan tidak menggunakan rasional saat
memberikan program latihan, 18% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong masih ragu tidak menggunakan perasaan yang rasional saat
memberikan program latihan dan 70% menggunakan perasaan rasional saat
0
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
74
memberikan program latihan . Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 7
berjumlah 100%.
Tabel 7. Sebelum pertandingan pelatih memberikan konsep dan strategi
ke atlet
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 8
Sangat Setuju 10 59%
Setuju 6 35%
Ragu 1 6%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 7. Sebelum pertandingan pelatih memberikan konsep dan
strategi ke atlet
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
75
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 8. Sebelum
pertandingan pelatih memberikan konsep dan strategi ke atlet. dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 59%, setuju
35%, Ragu 6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti
bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu memberikan konsep dan strategi ke atlet sebelum bertanding, 6%
pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong masih ragu memberikan
konsep dan strategi ke atlet sat bertanding Sehingga dapat ditotalkan
kuestioner nomor 8 berjumlah 100%.
Tabel 8. sebelum memberikan program latihan, pelatih menyusun
program latihan sebaik mungkin.
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 9
Sangat Setuju 12 71%
Setuju 5 29%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
76
Dalam bentuk diagram :
Gambar 8. sebelum memberikan program latihan, pelatih menyusun
program latihan sebaik mungkin
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 9. Sebelum
memberikan program latihan, pelatih menyusun program latihan sebaik
mungkin. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak
71%, setuju 29%, Ragu 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu
berarti bahwa 100% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu sebelum memberikan program latihan, pelatih menyusun
program latihan sebaik mungkin. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner
nomor 9 berjumlah 100%.
0
2
4
6
8
10
12
14
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
77
Tabel 9. Pelatih menggunakan kalimat yang mudah dimengerti saat
menjelaskan/memberikan program latihan.
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 10
Sangat Setuju 10 59%
Setuju 5 29%
Ragu 2 12%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 9. Pelatih menggunakan kalimat yang mudah dimengerti saat
menjelaskan/memberikan program latihan.
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 10. Pelatih
menggunakan kalimat yang mudah dimengerti saat menjelaskan/memberikan
program latihan. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
78
sebanyak 59%, setuju 29%, Ragu 12%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak
setuju 0%. Itu berarti bahwa 88% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu menggunakan kalimat yang mudah dimengerti
saat menjelaskan/memberikan program latihan dan 12% ragu menggunakan
kalimat yang mudah dimengerti saat menjelaskan/memberikan program
latihan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 10 berjumlah 100%.
Tabel 10. Ketika ada masalah dalam keluarga pelatih tidak bisa
mengontrol emosi dalam menyampaikan program latihan(marah-marah
ke atlet).
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 12
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 2 12%
Ragu 2 12%
Tidak Setuju 7 41%
Sangat Tidak Setuju
6 35%
Jumlah 17 100%
79
Dalam bentuk diagram :
Gambar 10. Ketika ada masalah dalam keluarga pelatih tidak bisa
mengontrol emosi dalam menyampaikan program latihan(marah-marah
ke atlet)
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 12. Ketika ada
masalah dalam keluarga pelatih tidak bisa mengontrol emosi dalam
menyampaikan program latihan. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan
sangat setuju sebanyak 0%, setuju 12%, Ragu 12%, tidak setuju 41%, dan
sangat tidak setuju 45%. Itu berarti bahwa 12% pelatih bulutangkis di
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu tidak bisa mengontrol emosi
saat ada masalah dalam keluarga, 12% ragu bisa atau tidak mengontrol
emsosi ketika ada masalah dalam keluarga dan 86% pelatih bulutangkis di
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bisa mengtrol emosi saat ada
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
80
masalah dalam keluarga. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 12
berjumlah 100%.
Tabel 11. Setelah pertandingan, baik itu menang ataupun kalah, pelatih
selalu menyempatkan untuk berdiskusi tentang performance atlet saat
dilapangan(baik/buruk)
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 13
Sangat Setuju 9 53%
Setuju 8 47%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100
Dalam bentuk diagram :
Gambar 11. Setelah pertandingan, baik itu menang ataupun kalah,
pelatih selalu menyempatkan untuk berdiskusi tentang performance
atlet saat dilapangan(baik/buruk)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
81
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 13. Setelah
pertandingan, baik itu menang ataupun kalah, pelatih selalu menyempatkan
untuk berdiskusi tentang performance atlet saat dilapangan.(baik/buruk).
dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 53%,
setuju 47%, Ragu 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti
bahwa 100% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu selalu menyempatkan untuk berdiskusi tentang performance atlet
saat dilapangan.(baik/buruk). dapat ditotalkan kuestioner nomor 13 berjumlah
100%.
Tabel 12. saat situasi yang tidak memungkinkan pelatih menggunakan
tulisan untuk menyampaikan program latihan ke atlet
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 14
Sangat Setuju 1 6%
Setuju 5 29%
Ragu 9 53%
Tidak Setuju 1 6%
Sangat Tidak Setuju
1 6%
Jumlah 17 100%
82
Dalam bentuk diagram :
Gambar 12. saat situasi yang tidak memungkinkan pelatih
menggunakan tulisan untuk menyampaikan program latihan ke atlet
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 14. Saat situasi yang
tidak memungkinkan pelatih menggunakan tulisan untuk menyampaikan
program latihan. Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju
sebanyak 6%, setuju 29%, Ragu 53%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak
setuju 6%. Itu berarti bahwa 25% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu selalu menggunakan tulisan untuk menyampaikan
program latihan saat situasi yang tidak memungkinkan, 53% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu
menggunakan tulisan saat situasinyang tidak memungkinkan dan 12% tidak
menggunakan tulisan untuk menyampaikan program latihan saat situasi tidak
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
83
memungkinkan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 14 berjumlah
100%.
Tabel 13 pelatih menggunakan kata kebun binatang (anjing,babi,dll)
pada proses latihan.
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 15
Sangat Setuju 1 6%
Setuju 0 0
Ragu 4 23%
Tidak Setuju 2 12%
Sangat Tidak Setuju
10 59%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 13. pelatih menggunakan kata kebun binatang (anjing,babi,dll)
pada proses latihan.
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 15. Pelatih
menggunakan kata kebun binatang (anjing,babi,dll). Dapat diketahui bahwa
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
84
pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju 0%, Ragu 23%, tidak
setuju 12%, dan sangat tidak setuju 59%. Itu berarti bahwa 6% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu selalu
menggunakan kata kebun binatang pada proses latihan, 23% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu
menggunakan kata kebun binatang pada proses latihan dan 71% tidak
menggunakan kata kebun binatang pada proses latihan. Sehingga dapat
ditotalkan kuestioner nomor 15 berjumlah 100%.
Tabel 14. Setelah latihan pelatih selalu menanyakan perasaan atlet ke
pelatih, saat pelatih memberikan program
latihan(dongkol/senang/kesal).
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 16
Sangat Setuju 2 12%
Setuju 12 70%
Ragu 2 12%
Tidak Setuju 1 6%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
85
Dalam bentuk diagram :
Gambar 14. Setelah latihan pelatih selalu menanyakan perasaan atlet ke
pelatih, saat pelatih memberikan program latihan(dongkol/senang/kesal)
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 16.Setelah selesai
latihan pelatih selalu menanyakan perasaan atlet ke pelatih, saat pelatih
memberikan program latihan(dongkol/senang/kesal). Dapat diketahui bahwa
pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju 70%, Ragu 12%,
tidak setuju 6%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 82% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu selalu
menanyakan perasaan atlet kepelatih saat selesai latihan, 12% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu
menanyakan perasaan atlet saat selesai latihan dan 6% tidak menanyakan
0
2
4
6
8
10
12
14
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
86
perasaan atlet saat selesai latihan Sehingga dapat ditotalkan kuestioner
nomor 16 berjumlah 100%.
Tabel 15. Pelatih menyampaikan kalimat yang padat tegas, saat atlet
melakukan kesalahan
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 20
Sangat Setuju 6 35%
Setuju 10 59%
Ragu 1 6%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 15. Pelatih menyampaikan kalimat yang padat tegas, saat atlet
melakukan kesalahan
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
87
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner no20 pelatih
menyampaikan kalimat yang padat dan tegas, saat atlet melakukan
kesalahan. Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju
sebanyak 35%, setuju 59%, Ragu 6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak
setuju 0%. Itu berarti bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu menyampaikan kalimat yang padat dan tegas,
saat atlet melakukan kesalahan,6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu ragu menyampaikan kalimat yang padat dan tegas
ketika atlet melakukan kesalahan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner no20
berjumlah 100%.
A. Pengolahan Data Dimensi Verbal
Berdasarkan pengolahan data dimensi verbal dari penelitian
Kemampuan Komunikasi Interprsonal Pelatih Bulutangkis Di kabupaten
Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Maka didapatkan skor tertinggi sebesar
75, terkecil sebesar 56. Sehingga rentang skor tertinggi dan terkecil adalah
19. Setelah didapatkan rentang skor aka bisa kita dapatkan banyak kelas
berjumlah 5 dan panjang kelas 3,8. Setelah penghitungan data yang telah
dibuat, maka bisa dilihat melalui tabel dan gambar frekuensi Dimensi Verbal
dibawah ini:
88
A. Daftar Distribusi Frekuensi
Tabel 16. Daftar Distribusi Frekuensi
Gambar 16. Histogram Skor penelitian dimensi verbal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Skor
Frekuensi absolut (f)
Frekuensi Kumulatif
Frekuensi Relatif
56 - 59 3 3 18
60 – 64 7 10 41
65 – 69 5 15 29
70 – 74 1 16 6
75 - 79 1 17 6
JUMLAH 17 100%
57,5 62,5 67,5 72,5 77,5
89
Setelah distribusi Frekuensi dimensi verbal telah dihitung, maka bisa di
dapatkan nilai mean 63, median 65, 8,modus 65,5 dan standar defisiasi 6,24
Untuk data yang lebih lengkap terlampir.
Tabel 17. Hasil Penghitungan Dimensi Verbal
Gambar 17. Hasil Penghitungan Dimensi Verbal
Berdasarkan data dari distribusi frekuensi dan nilai
mean,median,modus. Maka bisa di dapatkan nilai dari dimensi verbal dalam
penelitian ini. Dengan nilai sangat baik (SB) 7%, Cukup 71% dan Tidak Baik
(TB) 22%, untuk data terlengkap bisa lihat dilampiran.
1. Non Verbal
0
2
4
6
8
10
12
SB B C TB STB
SB 1 7
B 0 0
C 10 71
TB 3 22
STB 0 0
JUMLAH 14 100%
90
Pada dimensi Non verbal terdapat 15 butir pertanyaan dan memiliki 8
indikator: a) Gerakan Tangan b) Gerakan Kaki c) Isyarat 4) Objek 5) Volume
Suara 6) Ekspresi wajah 7) Gambar 8) Tindakan . Terdapat 10 butir
pernyataan positif dan 5 negative. Pembahasan hasil penelitian dari dimensi
Non verbal sebagai berikut:
Tabel 18. Pelatih memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak
mendengarkan instruksi pelatih.
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 5
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 1 6%
Ragu 1 6%
Tidak Setuju 6 35%
Sangat Tidak Setuju 9 53%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram
91
Gambar 18. Pelatih memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak
mendengarkan instruksi pelatih
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 5. Pelatih
memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak mendengarkan instruksi
pelatih. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak
0%, setuju 6%, Ragu 6%, tidak setuju 35%, dan sangat tidak setuju 53%. Itu
berarti bahwa 6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu menyatakan memukul atlet dengan tangan saat atlet tidak
mendengarkan instruksi pelatih, 6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong masih ragu memukul atlet dengan tangan, saat atlet tidak
mendengarkan instruksi pelatih dan 88% tidak memukul atlet dengan tangan,
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
92
saat atlet tidak mendengarkan instruksi dari pelatih. Sehingga dapat
ditotalkan kuestioner nomor 5 berjumlah 100%.
Tabel 19. ketika kesal melihat performance atlet saat bertanding, pelatih
selalu menghentakkan kaki ke tanah/lantai.
No. Soal Jawaban Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 6
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 4 23%
Ragu 3 18%
Tidak Setuju 8 47%
Sangat Tidak Setuju
2 12%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 19. ketika kesal melihat performance atlet saat bertanding,
pelatih selalu menghentakkan kaki ke tanah/lantai.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
93
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 6. Ketika kesal
melihat performance atlet saat bertanding, pelatih selalu menghentakkan kaki
ketanah/lantai. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju
sebanyak 0%, setuju 23%, Ragu 18%, tidak setuju 47%, dan sangat tidak
setuju 12%. Itu berarti bahwa 23% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu menghentakkan kaki ke lantai saat kesal melihat
performance atlet saat bertanding, 18% pelatih bulutangkis di Kabupaten
Rejang Lebong masih ragu selalu menghentakkan kaki ke lantai saat kesal
melihat performance atlet saat bertanding dan 59% tidak mengehentakkan
kaki ke tanah/lantai saat kesal melihat performance atlet saat bertanding .
Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 6 berjumlah 100%
Tabel 20. Pelatih menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan) saat
latihan dan pertandingan untuk membakar semangat atlet.
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 11
Sangat Setuju 8 47%
Setuju 5 29%
Ragu 4 24%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
94
Dalam bentuk diagram :
Gambar 20. Pelatih menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan)
saat latihan dan pertandingan untuk membakar semangat atlet
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 11. Pelatih
menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan)saat latihan dan pertandingan
untuk memabakar semangat atlet. dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan
sangat setuju sebanyak 47%, setuju 29%, Ragu 24%, tidak setuju 0%, dan
sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 76% pelatih bulutangkis di
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menggunakan isyarat tepuk
tangan saat latihan untuk membakar semangat atlet. dan 24% ragu
menggunakan isyarat tangan (tepuk tangan) saat latihan dan pertandingan
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
95
untuk membakar semangat atlet. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner
nomor 11 berjumlah 100%.
Tabel 21. Ketika sesi latihan lari, pelatih menyempatkan diri untuk
mendampingi atlet dengan ikut berlari.
Dalam bentuk diagram :
Gambar 21. Ketika sesi latihan lari, pelatih menyempatkan diri untuk
mendampingi atlet dengan ikut berlari
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 17
Sangat Setuju 3 18%
Setuju 9 52%
Ragu 2 12%
Tidak Setuju 2 12%
Sangat Tidak Setuju
1 6%
Jumlah 17 100%
96
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 17.ketika sesi latihan
lari, pelatih menyempatkan diri untuk mendampingi atlet dengan ikut berlari.
Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 18%,
setuju 52%, Ragu 12%, tidak setuju 12%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu
berarti bahwa 70% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu selalu menyempatkan diri untuk ikut berlari, 12% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu
mendampingi atlet dengan ikut berlari dan 18% tidak mendampingi atlet
dengan ikut berlari. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 17 berjumlah
100%.
Tabel 22. pelatih selalu memasang muka datar saat atlet gagal dalam
suatu pertandiangan
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 18
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 1 6%
Ragu 3 18%
Tidak Setuju 9 53%
Sangat Tidak Setuju
4 23%
Jumlah 17 100%
97
Dalam bentuk grafik :
Gambar 22. pelatih selalu memasang muka datar saat atlet gagal dalam
suatu pertandiangan
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 18. Pelatih selalu
memasang muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan. Dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 0%, setuju 6%,
Ragu 8%, tidak setuju 53%, dan sangat tidak setuju 23%. Itu berarti bahwa
6% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
memasang muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan, 8% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu memasang
muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan dan 76% tidak
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
98
memasang muka datar saat atlet gagal dalam suatu pertandingan. Sehingga
dapat ditotalkan kuestioner nomor 18 berjumlah 100%.
Tabel 23. Ketika Atlet memenangkan pertandingan, pelatih selalu
memberikan bonus ke atlet.
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 19
Sangat Setuju 1 6%
Setuju 6 35%
Ragu 8 47%
Tidak Setuju 2 12%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
Gambar 23. Ketika Atlet memenangkan pertandingan, pelatih selalu
memberikan bonus ke atlet.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
99
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 19 ketika atlet
memenangkan pertandingan, pelatih selalu memberikan bonus. Dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju
35%, Ragu 47%, tidak setuju 12%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti
bahwa 41% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu memberikan bonus ke atlet ketika memnangkan suatu
pertandingan, 47% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu ragu memberikan bonus ke atlet ketika atlet memenangkan sautu
pertandingan dan 12% pelatih tidak memberikan bonus ke atlet ketika atlet
memenangkan suatu pertandingan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner
nomor 19 berjumlah 100%.
Tabel 24. ketika game, cock yang digunakan selalu baru.
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 21
Sangat Setuju 3 18%
Setuju 5 29%
Ragu 8 47%
Tidak Setuju 1 6%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
100
Dalam bentuk diagram :
Gambar 24. ketika game, cock yang digunakan selalu baru
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 21 ketika game cock
yang digunakan selalu baru. Dapat diketahui bahwa pelatih menyatakan
sangat setuju sebanyak 18%, setuju 29%, Ragu 47%, tidak setuju 6%, dan
sangat tidak setuju 0%. Itu berarti bahwa 47% pelatih bulutangkis di
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menggunakan cock baru saat
game, 47% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu ragu menggunakan cock baru saat game dan 6% tidak
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
101
menggunakan cock baru saat game. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner
nomor 21 berjumlah 100%.
Tabel 25. Pelatih tidak bisa mengontrol suara saat emosi.
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 22
Sangat Setuju 2 12%
Setuju 2 12%
Ragu 3 18%
Tidak Setuju 9 52%
Sangat Tidak Setuju
1 6%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk diagram :
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
102
Gambar 25. Pelatih tidak bisa mengontrol suara saat emosi
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 22 pelatih tidak
bisa mengontrol suara saat emosi. Dapat diketahui bahwa pelatih
menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju 12%, Ragu 18%, tidak
setuju 52%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti bahwa 24% pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu tidak bisa
mengontrol suara saat emosi, 18% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu ragu bisa mengontrol suara saat emosi dan 58%
bisa mengontrol suara saat emosi. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner
nomor 22 berjumlah 100%.
Tabel 26. Pelatih menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar atlet
termotivasi.
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 23
Sangat Setuju 1 6%
Setuju 9 53%
Ragu 4 23%
Tidak Setuju 3 18%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
103
Dalam bentuk grafik :
Gambar 26. Pelatih menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar
atlet termotivasi.
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 23 pelatih
menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar atlet termotivasi. Dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
104
53%, Ragu 23%, tidak setuju 18%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti
bahwa 59% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu menggunakan pakaian olahraga yang bagus agar atlet termotivasi,
23% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu
menggunakan pakaian olahraga yangbagus agar atlet termotivasi dan 18%
tidak menggunakan pakaian olahraga yang bagus, agar atlet termotivasi.
Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 23 berjumlah 100%.
Tabel 27. Pelatih sedih melihat atlet gagal dalam suatu pertandingan
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 24
Sangat Setuju 3 18%
Setuju 12 70%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 1 6%
Sangat Tidak Setuju
1 6%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk grafik :
105
Gambar 27. Pelatih sedih melihat atlet gagal dalam suatu pertandingan
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 24 pelatih sedih
melihat atlet gagal dalam suatu pertandingan. Dapat diketahui bahwa pelatih
menyatakan sangat setuju sebanyak 18%, setuju 70%, Ragu 0%, tidak setuju
6%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti bahwa 88% pelatih bulutangkis di
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu sedih melihat atlet gagal dalam
suatu pertandingan, 12% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu tidak sedih melihat atlet gagal dalam sautu pertandingan.
Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 24 berjumlah 100%.
Tabel 28. Pelatih bersuara/bernada keras ketika atlet melakukan
kesalahan
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. Sangat Setuju 1 6%
0
2
4
6
8
10
12
14
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
106
25 Setuju 7 41%
Ragu 3 18%
Tidak Setuju 5 29%
Sangat Tidak Setuju
1 6%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk grafik :
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
107
Gambar 28. Pelatih bersuara/bernada keras ketika atlet melakukan
kesalahan
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 25 pelatih
bersuara/bernada keras ketika atlet melakukan kesalahan. Dapat diketahui
bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 6%, setuju 41%, Ragu
18%, tidak setuju 29%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti bahwa 47%
pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu bersuara
keras ketika atlet melakukan kesalahan, 18% pelatih bulutangkis di
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ragu bersuara keras ketika
atlet melakukan kesalahan dan 35% tidak bersuara keras saat atlet
melakukan kesalahan . Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 25
berjumlah 100%.
Tabel 29. ketika latihan pelatih mendeskripsikan atlet
nasional/international untuk membangkitkan semangat berlatih atlet
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 26
Sangat Setuju 10 59%
Setuju 7 41%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk grafik :
108
Gambar 29. ketika latihan pelatih mendeskripsikan atlet
nasional/international untuk membangkitkan semangat berlatih atlet
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 26, Dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 59%, setuju
41%, Ragu 0%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti
bahwa 100% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu ketika latihan mendeskripsikan atlet nasional dan international
untuk membangkitkan semangat belatih atlet. Sehingga dapat ditotalkan
kuestioner nomor 26 berjumlah 100%.
Tabel 30. Pelatih memahami mood atlet saat sedang latihan
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. Sangat Setuju 2 12%
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
109
27 Setuju 14 82%
Ragu 1 6%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk grafik :
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
110
Gambar 30. Pelatih memahami mood atlet saat sedang latihan
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 27, Dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju
82%, Ragu 6%, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti
bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu memahami mood atlet saat latihan dan 6% masih ragu memahami
mood alet saat latihan Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 27
berjumlah 100%.
Tabel 31. Pelatih menyetakan contoh gerakan saat menjelaskan
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 28
Sangat Setuju 5 29%
Setuju 11 65%
Ragu 0 0%
Tidak Setuju 1 6%
Sangat Tidak Setuju
0 0%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk grafik :
111
Gambar 31. Pelatih menyetakan contoh gerakan saat menjelaskan
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 28, Dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 29%, setuju
65%, Ragu 0%, tidak setuju 6%, dan sangat tidak setuju 0%. Itu berarti
bahwa 94% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu menyertakan contoh saat menjelaskan dan 6% tidak menyertakan
contoh saat menjelaskan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 28
berjumlah 100%.
Tabel 32. Ketika atlet memenangkan pertandingan, pelatih memberikan
bonus ke atlet
No. Soal Jawaban
Reponden Frekuensi Presentase
Soal No. 29
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 4 23%
0
2
4
6
8
10
12
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
112
Ragu 8 48%
Tidak Setuju 4 23%
Sangat Tidak Setuju
1 6%
Jumlah 17 100%
Dalam bentuk grafik :
Gambar 32. Ketika atlet memenangkan pertandingan, pelatih
memberikan bonus ke atlet
Berdasarkan data hasil penelitian kuestioner nomor 29, Dapat
diketahui bahwa pelatih menyatakan sangat setuju sebanyak 0%, setuju
23%, Ragu 48%, tidak setuju 23%, dan sangat tidak setuju 6%. Itu berarti
bahwa 23% pelatih bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu memberikan bonus ke atlet, saat memenangkan pertandingan,
48% ragu memberikan bonus ke atlet saat memenangkan suatu
pertandingan dan 29% tidak memberikan bonus ke atlet saat atlet
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat TidakSetuju
113
memenangkan pertandingan. Sehingga dapat ditotalkan kuestioner nomor 29
berjumlah 100%.
A. Pengolahan Data Dimensi Non Verbal
Berdasarkan pengolahan data dimensi Non Verbal dari penelitian
Gambaran Kemampuan Komunikasi Interprsonal Pelatih Bulutangkis Di
kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Maka didapatkan skor tertinggi
sebesar 73 , terkecil sebesar 49. Sehingga rentang skor tertinggi dan terkecil
adalah 24. Setelah didapatkan rentang skor aka bisa kita dapatkan banyak
kelas berjumlah 5 dan panjang kelas 4,8. Setelah penghitungan data yang
telah dibuat, maka bisa dilihat melalui tabel dan gambar frekuensi Dimensi
Verbal dibawah ini:
A. Daftar Distribusi Frekuensi :
Tabel 33. Distribusi Frekuensi Dimensi Non verbal
Skor Frekuensi absolut (f) Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif
49- 53 5 5 29%
54 - 58 6 11 35%
59 - 63 3 14 18%
114
64 - 68 2 16 12%
69 - 73 1 17 6%
JUMLAH 17 100%
Gambar 33. Diagram Data Skor Dimensi Non Verbal
Setelah distribusi Frekuensi dimensi verbal telah dihitung, maka bisa di
dapatkan nilai mean 57 , median 58,modus 56 dan standar defisiasi 6.24 .
Data terlengkap bisa dilihat dilampiran.
Berdasarkan data dari distribusi frekuensi dan nilai
mean,median,modus. Maka bisa di dapatkan nilai dari dimensi Non Verbal
dalam penelitian ini. Dengan nilai sangat baik (SB) 0%, Baik 13 %, Cukup
74% dan Tidak Baik (TB) 13%. Hasil Penghitungan Dimensi Non Verbal bisa
dilihat melalui tabel dan gambar dibawah ini:
0
1
2
3
4
5
6
7
71 51 56 61 66
115
Tabel 34. Hasil Penghitungan Non Verbal
Gambar 34. Hasil Penghitungan Non Verbal
B. Pembahasan
Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
bahwa dalam penelitan yang berjudul Gambaran Kemampuan Komunikasi
0
2
4
6
8
10
12
SB B C TB STB
SB 0 0%
B 2 13%
C 11 74%
TB 2 13%
STB 0 0%
JUMLAH 15 100%
116
Interpersonal Pelatih Bulutangks Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi
Bengkulu, memiliki 2 dimensi yaitu dimensi Verbal dan dimensi non verbal.
Adapun pembahasan data hasil kedua dimensi tersebut sebagai berikut:
1. Dimensi Verbal
Pada dimensi verbal dari penelitian Gambaran Kemampuan
Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu, terdapat 14 butir pernyataan dengan poin positif (+)
berjumlah 10 dan negative (-) berjumlah 4. Dimensi verbal ini memiliki 5
indikator a). bahasa lisan b). kata c). bahasa tulisan d). gagasan e). Diskusi.
Berdasarkan Pengolahan data pada dimensi verbal, didapatkan skor
tertinggi 75 dan skor terkecil 56, sehingga didapatkan rentang skor (r) 19,
banyak kelas 5, panjang kelas 3.8 dan nilai mean 63, median 65,8 ,modus
65.5 dan standar defisiasi 6,24. Setelah semua data pada dimensi verbal ini
telah didistribusikan, maka bisa didapatkan nilai dari dimensi verbal dalam
penelitian ini. Dengan nilai Sangat Baik (SB) 7%, Cukup (C) 71% dan Tidak
Baik (TB) 22%. Sehingga total keseluruhan nilai pada dimensi verbal ini
100%.
2. Dimensi Non Verbal
117
Pada dimensi non verbal dalam penelitian Gambaran Kemampuan
Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu. Terdapat 15 butir pernyataan dengan jumlah butir
pertanyaan positif (+) 10 dan negative (-) 5. Dimensi non verbal ini memiliki 8
indikator a). gerakan tangan b). gerakan kaki c). isyarat d). objek e). volume
suara f) ekspresi wajah g). gambar h) tindakan.
Berdasarkan pengolahan data pada dimensi non verbal, didapatkan
skor tertinggi 73, skor terkecil 49, sehingga didapatkan rentang skor 24,
banyak kelas 5 dan panjang kelas 4.8 dan nilai mean,57, median 58, modus
56, standar defisiasi 6.24. Setelah semua data pada dimensi non verbal telah
didistribusikan, maka bisa didapatkan hasil berupa nilai pada dimensi non
verbal ini, dengan nilai Baik (B) 13%, cukup (C) 74%, dan Tidak Baik (TB)
13%. Sehingga total nilai pada dimensi non verbal ini 100%.
Berdasarkan penghitungan data dari dimensi verbal dan non verbal
diata. Dimensi verbal dengan nilai Sangat Baik (SB) 7%, Cukup (C) dan tidak
baik (22%) dengan total nilai keseluruhan dimensi verbal 100%. Sedangkan
nilai Dimensi Non verbal Baik (B) 13%, Cukup (C) 74 %, dan tidak baik (TB)
13%. Setelah dimensi verbal dan non verbal telah dihitung, maka dapat
dihitung secara keseluruhan hasil penelitian dari Gambaran Kemampuan
Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu, bahwa komunikasi interpersonal pelatih bulutangkis di
118
Kabupaten Rejang Lebong, dengan nilai Sangat Baik (3,45%), Baik (B)
6,90%, Cukup (C) 72,41%, Tidak Baik (TB) 17,24% melihat data yang telah
didistribuskian maka kemampuan komunikasi interpersonal pelatih
bulutangkis di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dapat
dikatagorikan cukup dengn nilai 72,41 %. Data Tersebut Bisa dilihat melalui
tabel dan gambar dibawah ini:
Tabel 35. Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
NO Kriteria Hasil Responden ∑
1 SB 1 3,45%
2 B 2 6,90%
3 C 21 72,41%
4 TB 5 17,24%
5 STB 0 0
JUMLAH 29 100%
119
Gambar 35. Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih Bulutangkis
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
3. Dimensi Verbal Perindividu
Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas sebelumnya, bahwa
dalam penelitian yang berjudul Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih
Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, dibahas secara
keseluruhan (verbal dan non verbal) dan perindividu (verbal dan non verbal),
jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 17 responden dan untuk
menjaga privasi, nama responden dalam penelitian ini di singkat. Adapun
0
5
10
15
20
25
SB B C TB STB
120
pembahasan data perindividu pada dimensi verbal sebagai berikut (Data
terlengkap terlampir).
Tabel 36. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (HN)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
1 HN 27% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 1 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal HN pada dimensi verbal sebanyak 27 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 37. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (SO)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
2 SO 48% C
Berdasarkan data dari tabel nomor 2 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal SO pada dimensi verbal sebanyak 48 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 38. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (FA)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
3 FA 32% TB
121
Berdasarkan data dari tabel nomor 3 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal FA pada dimensi verbal sebanyak 32 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 39. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (IR)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
4 IR 40% C
Berdasarkan data dari tabel nomor 4 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal IR pada dimensi verbal sebanyak 40 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 40.
Penghitungan data
Dimensi Verbal Perindividu
(HK)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
5 HK 38% TB
122
Berdasarkan data dari tabel nomor 5 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal IR pada dimensi verbal sebanyak 38 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 41. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (VK)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
6 VK 38% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 6 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal VK pada dimensi verbal sebanyak 38 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 42. Penghitungan
data Dimensi Verbal
Perindividu (DS)
Berdasarkan data dari tabel nomor 7 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal DS pada dimensi verbal sebanyak 40 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 43. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (FN)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
7 DS 40% C
123
NO NAMA VERBAL KRITERIA
8 FN 49% C
Berdasarkan data dari tabel nomor 8 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal FN pada dimensi verbal sebanyak 49 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 44. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (AN)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
9 AN 44% C
Berdasarkan data dari tabel nomor 9 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal AN pada dimensi verbal sebanyak 44 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 45. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (YP)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
10 YP 43% C
124
Berdasarkan data dari tabel nomor 10 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal YP pada dimensi verbal sebanyak 43 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 46. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (DR)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
11 DR 38% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 11 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal DR pada dimensi verbal sebanyak 38 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 47. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (BM)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
12 BM 36% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 12 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal BM pada dimensi verbal sebanyak 36 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 48. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (FY)
NO NAMA VERBAL KRITERIA
125
13 FY 41% C
Berdasarkan data dari tabel nomor 13 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal FY pada dimensi verbal sebanyak 41 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 49.
Penghitungan data Dimensi
Verbal Perindividu
(MN)
Berdasarkan data dari tabel nomor 14 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal MN pada dimensi verbal sebanyak 36 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
NO NAMA VERBAL KRITERIA
14 MN 36% TB
NO NAMA VERBAL KRITERIA
126
Tabel 50. Penghitungan
data Dimensi Verbal Perindividu (HG)
Berdasarkan data dari tabel nomor 15 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal HG pada dimensi verbal sebanyak 32 % dan dapat
dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 51. Penghitungan data Dimensi Verbal Perindividu (AK)
Berdasarkan data dari tabel nomor 16 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal AK pada dimensi verbal sebanyak 41 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 52. Penghitungan
data Dimensi Verbal
Perindividu (AD)
15 HG 32% TB
NO NAMA VERBAL KRITERIA
16 AK 41% C
NO NAMA VERBAL KRITERIA
17 AD 44% C
127
Berdasarkan data dari tabel nomor 17 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal AD pada dimensi verbal sebanyak 44 % dan dapat
dikatagorikan C (Cukup).
G
amb
ar
36.
Dim
ensi
Ver
bal
Peri
ndiv
idu
Pela
tih
Bul
utangkis Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
4. Dimensi Non Verbal Perindividu
Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas sebelumnya, bahwa
dalam penelitian yang berjudul Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pelatih
Bulutangkis Di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, dibahas secara
keseluruhan (verbal dan non verbal) dan perindividu (verbal dan non verbal),
jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 17 responden dan untuk
menjaga privasi, nama responden dalam penelitian ini di singkat. Adapun
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
HN SO FA IR HK VK DS FN AN YP DR BM FY MN HG AK AD
128
pembahasan data perindividu pada dimensi Non verbal sebagai berikut (Data
terlengkap terlampir).
Tabel 53. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (HN)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
1 HN 30% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 1 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal HN pada dimensi Non Verbal sebanyak 30 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 54.
Penghitungan data
Dimensi Non Verbal
Perindividu (SO)
Berdasarkan data dari tabel nomor 2 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal SO pada dimensi Non Verbal sebanyak 35 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
2 SO 35% TB
129
Tabel 55. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (FA)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
3 FA 35% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 3 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal FA pada dimensi Non Verbal sebanyak 35 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 56.
Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (IR)
Berdasarkan data dari tabel nomor 4 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal IR pada dimensi Non Verbal sebanyak 33 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 57. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (HK)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
5 HK 31% TB
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
4 IR 33% TB
130
Berdasarkan data dari tabel nomor 5 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal HK pada dimensi Non Verbal sebanyak 31 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 58. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (VK)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
6 VK 35% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 6 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal VK pada dimensi Non Verbal sebanyak 35 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 59. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (DS)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
7 DS 31% TB
131
Berdasarkan data dari tabel nomor 7 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal DS pada dimensi Non Verbal sebanyak 31 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 60.
Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (FN)
Berdasarkan data dari tabel nomor 8 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal FN pada dimensi Non Verbal sebanyak 38 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 61. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (AN)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
9 AN 33% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 9 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal AN pada dimensi Non Verbal sebanyak 33 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
8 FN 38% TB
132
Tabel 62. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (YP)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
10 YP 45% C
Berdasarkan data dari tabel nomor 10 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal YP pada dimensi Non Verbal sebanyak 45 % dan
dapat dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 63. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (DR)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
11 DR 43% C
Berdasarkan data dari tabel nomor 11 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal DR pada dimensi Non Verbal sebanyak 43 % dan
dapat dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 64.
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
12 BM 47% C
133
Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (BM)
Berdasarkan data dari tabel nomor 12 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 47 % dan
dapat dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 65. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (FY)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
13 FY 38% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 13 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal TB pada dimensi Non Verbal sebanyak 38 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 66. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (MN)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
14 MN 48% C
134
Berdasarkan data dari tabel nomor 14 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 48 % dan
dapat dikatagorikan C (Cukup).
Tabel 67. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (HG)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
15 HG 36% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 15 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 36 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
Tabel 68. Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (AK)
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
16 AK 33% TB
Berdasarkan data dari tabel nomor 16 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 33 % dan
dapat dikatagorikan TB (Tidak Baik).
NO NAMA NON VERBAL KRITERIA
135
Tabel 69.
Penghitungan data Dimensi Non Verbal Perindividu (AD)
Berdasarkan data dari tabel nomor 17 diatas maka kemampuan
komunikasi interpersonal BM pada dimensi Non Verbal sebanyak 47 % dan
dapat dikatagorikan C (Cukup).
Gambar 37. Dimensi Non Verbal Perindividu Pelatih Bulutangkis
Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
HN SO FA IR HK VK DS FN AN YP DR BM FY MN HG AK AD
17 AD 47% C