BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya...

43
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo terletak di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, yang menempati lahan seluas 2.494 m 2 . Sekolah ini berdiri pada 1 Januari 1951, dengan ijin operasional dari Jawatan PP dan K Provinsi Jawa Tengah No. SR/KEP/PPKG/9/4, sebagai sekolah negeri di Kabupaten Temanggung. Tahun 2011 sekolah ini memperoleh nilai akriditasi dengan predikat A. Tahun 2011 SDN 1 Ngadirejo menjadi salah satu SDSN bersamaan dengan 10 sekolah lainnya. Sekolah ini memiliki 11 rombongan belajar (rombel) yang terdiri dari 2 rombel kelas I, 2 rombel kelas II, 2 rombel kelas III, 2 rombel kelas III, 2 rombel kelas IV, 2 rombel kelas V, dan 1 rombel kelas VI. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 adalah 373 siswa, pendidik dan tenaga kependidikan sejumlah 22 orang dengan 1 kepala sekolah PNS, 6 pendidik PNS tetap, 4 pendidik PNS pengampu pendidikan jasmani dan olahraga, 1 pendidik PNS Agama Islam, 1 pendidik PNS Agama Kristen, 1 pendidik PNS Agama Katholik, 7 tenaga wiyatabakti dan 1 penjaga sekolah PNS. SD Negeri 1 Ngadirejo memiliki visi sekolah yaitu Iman dan Taqwa, Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Perilaku, Berwawasan Budaya Bangsa serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, yang kemudian diuraikan dalam misi sekolah sebagai berikut : (1) Memantapkan penghayatan dan pengamalan hidup beragama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing siswa. (2) Menanamkan nilai-nilai Aqidah dan budi pekerti luhurdengan maksimal. (3) Mengimplementasikan proses pembelajaran dengan efektif dan maksimal. (4) Menumbuhkembangkan prestasi siswa yang cakap dan handal serta mampu bersaing di dunia pendidikan maupun lingkungan masyarakat. (5) Menumbuhkembangkan karakter siswa yang dapat

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo terletak di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, yang menempati lahan seluas 2.494 m2 .

Sekolah ini berdiri pada 1 Januari 1951, dengan ijin operasional dari Jawatan PP dan K Provinsi Jawa

Tengah No. SR/KEP/PPKG/9/4, sebagai sekolah negeri di Kabupaten Temanggung. Tahun 2011 sekolah ini memperoleh nilai akriditasi dengan predikat A. Tahun

2011 SDN 1 Ngadirejo menjadi salah satu SDSN bersamaan dengan 10 sekolah lainnya.

Sekolah ini memiliki 11 rombongan belajar

(rombel) yang terdiri dari 2 rombel kelas I, 2 rombel kelas II, 2 rombel kelas III, 2 rombel kelas III, 2 rombel

kelas IV, 2 rombel kelas V, dan 1 rombel kelas VI. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 adalah 373 siswa, pendidik dan tenaga kependidikan sejumlah

22 orang dengan 1 kepala sekolah PNS, 6 pendidik PNS tetap, 4 pendidik PNS pengampu pendidikan jasmani

dan olahraga, 1 pendidik PNS Agama Islam, 1 pendidik PNS Agama Kristen, 1 pendidik PNS Agama Katholik, 7 tenaga wiyatabakti dan 1 penjaga sekolah PNS.

SD Negeri 1 Ngadirejo memiliki visi sekolah yaitu “Iman dan Taqwa, Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Perilaku, Berwawasan Budaya Bangsa serta Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi”, yang kemudian diuraikan dalam misi sekolah sebagai berikut :

(1) Memantapkan penghayatan dan pengamalan hidup beragama sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing siswa. (2) Menanamkan

nilai-nilai Aqidah dan budi pekerti luhurdengan

maksimal. (3) Mengimplementasikan proses

pembelajaran dengan efektif dan maksimal. (4) Menumbuhkembangkan prestasi siswa yang cakap

dan handal serta mampu bersaing di dunia

pendidikan maupun lingkungan masyarakat. (5)

Menumbuhkembangkan karakter siswa yang dapat

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

50

dipercaya (trustworthines), mempunyai rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence) , tanggung

jawab (responsibility), berani (courage), integritas

(integrity), peduli (caring), jujur (fairnes) dan

kewarganegaraan (citizenship). (6) Menanamkan nilai-

nilai budaya bangsa sesuai dengan kepribadian

bangsa Indonesia. (7) Mendorong siswa untuk

memahami dan mengkaji serta

menumbuhkembangkan potensi siswa dengan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai

dengan situasi dan kondisi siswa melalui Proses

Pembelajaran maupun Bimbingan Karir.

SD Negeri 1 Ngadirejo dalam proses pelaksanaan kegiatan institusinya memiliki tujuan :

1. Terciptanya pribadi siswa yang mampu dalam menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut sehingga melahirkan Out Put yang

beriman, taqwa , cakap serta handal diwarnai dengan nuansa kepribadian yang bermoral tinggi dan akhlaq yang mulia.

2. Tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan optimal.

3. Tercapainya prestasi siswa yang cakap dan handal serta mampu bersaing di dunia pendidikan maupun lingkungan masyarakat.

4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain.

5. Terciptanya pribadisiswa yang memiliki keberanian untuk menanamkan kepercayaan pada diri sendiri.

6. Terciptanya pribadi siswa yang santun dalam perilaku maupun tindakan.

7. Terciptanya pribadisiswa yang mencintai,

memiliki dan melestarikan budaya bangsa yang sesuai dengan khasanah budaya asli bangsa

Indonesia. 8. Terciptanya pribadisiswa yangcerdas trampil

dan memiliki kecakapan hidup dalam berbagai

ilmu pengetahuan. 9. Terselenggaranya penambahan jam belajar /

ekstra kurikuler yang efektif sesuai dengan rencana program sekolah, sehingga program

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

51

bimbingan karir dan pembekalan kecakapan hidup pada siswa terlaksana dengan maksimal.

10. Terciptanya lingkungan sekolahsebagai pusat

pengembangan dan pembaharuan pendidikan sehingga lahirlah peserta didik yang cerdas dan kreatif untuk bekal hidup pada jenjang

pendidikan selanjutnya maupun di lingkungan masyarakat.

11. Terciptanya pribadi siswa yang cerdas dan tanggap dalam membaca situasi dan kondisi dimanam siswa berada.

12. Terciptanya pribadi siswa yang mampu mengatasi berbagai masalah yang di hadapi

dengan arif dan bijaksana. 13. Terciptanya hubungan yang harmonis dan

mesra antara keluarga sekolah , komite

sekolah maupun masyarakat sekitarnya. Implementasi SDSN di SD Negeri 1 Ngadirejo

dimulai tahun pelajaran 2008/2009 dengan Surat

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung Nomor 900/289/2008 tentang

Penetapan Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Kabupaten Temanggung Tahun 2008. SD Negeri 1 Ngadirejo dalam mengimplementasikan SDSN juga

memiliki Tim Penanggung jawab implementasi seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah

SD Negeri 1 Ngadirejo Nomor 422.5/108/2008, sebagai berikut :

Ketua I : Robani

Ketua II : Drs. Asy’ari Muhadi, M. A Sekretaris : Sya’bani

Bendahara : F. Sunarsih Sie Pembangunan : Sutirto

Setyowedi

Sie Pemeriksa Barang : Suaris

Supriyono, S. Pd Nurjanah, S. Pd

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

52

yang selanjutnya nama-nama diatas akan menjalankan tugas dalam melaksanakan SDSN sesuai dengan panduan pelaksanaan SDSN yang diterbitkan oleh

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian dan analisis terhadap informasi yang diperoleh, maka dihasilkan

berbagai data (informasi) yang disajikan dalam masing-masing tahapan yaitu sebagai berikut :

4.1.2.1 Disain Implementasi Program SDSN

Pada tahap ini penulis melakukan wawancara

kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ngadirejo serta studi dokumentasi terkait dengan program SDSN yang

dilakukan di SD Negeri 1 Ngadirejo. Berdasarkan wawancara dan studi dokumentasi diperoleh informasi disain implementasi program SDSN adalah sebagai

berikut :

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

53

Tabel 4.1

Disain Implementasi Program SDSN

Tahap/

Aspek

Aspek yang

Dievaluasi Standar/ kriteria keberhasilan

Tah

ap I

nsta

lasi

(in

pu

t)

Pendanaan, Sarana dan

Prasarana

serta Sumber

Daya Manusia

1. Memiliki RPS dan RAPBS

2. Memiliki dokumen kurikulum (silabus, RPP

dan bahan ajar) untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan kelas

3. Memiliki ruang kelas, ruang kepala sekolah,

ruang guru, ruang ibadah, kamar kecil yang

cukup dan memadai

4. Memiliki ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, ruang multimedia dan ruang

serba guna, sarana olah raga / kesenian.

5. Memiliki sarana pembelajaran yang memadai dan mencukupi kebutuhan jumlah siswa

6. Rasio ruang kelas: siswa = 1:28

7. Memiliki tenaga pendidik minimal 50% S1

8. Penguasaan kompetensi, 50% guru bersertifikasi kompetensi

9. Memiliki tenaga kependidikan yang kompeten

di bidangnya.

Tah

ap P

roses

(pro

cess)

Pemenuhan

delapan

Standar

Nasional Pendidikan

1. Terpenuhinya Standar Kompetensi Lulusan.

2. Terpenuhinya Standar Isi.

3. Terpenuhinya Standar Proses.

4. Terpenuhinya Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan.

5. Terpenuhinya Standar Sarana dan

Prasarana.

6. Terpenuhinya Standar Pengelolaan.

7. Terpenuhinya Standar Pembiayaan.

8. Terpenuhinya Standar Penilaian.

Tah

ap P

rodu

k

(ou

tpu

t)

Prestasi siswa

meliputi aspek Afektif,

Kognitif, dan

Psikomotorik

1. Standar ketuntasan belajar minimal 95%

(SKBM).

2. Nilai UN di atas rata-rata regional.

3. Memiliki prestasi di tingkat regional, nasional

dan internasional.

4. 90% lulusan melanjutkan ke sekolah yang

lebih tinggi.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

54

Tabel 4.1 di atas merupakan disain (standar/kriteria) yang penulis rumuskan berdasarkan studi dokumentasi dan hasil wawancara dengan Kepala

Sekolah SD Negeri 1 Ngadirejo. Kriteria atau standar di atas merupakan indikator atau syarat yang dijadikan dasar dalam menentukan tingkat keberhasilan SDSN.

Kriteria tersebut dapat dijadikan tolok ukur apakah implementasi SDSN sudah sejalan dengan

panduan penyelenggaraan SDSN tahun 2007. Kriteria tersebut kemudian akan dievaluasi melalui beberapa tahapan yaitu, tahap instalasi, tahap proses dan tahap

produk. Pada masing-masing tahapan penulis akan mengetahui apakah ada kesenjangan kondisi aktual

dengan standar.

4.1.2.2 Instalasi Implementasi Program SDSN Agar program bisa dilaksanakan, lembaga

pelaksana program harus menyiapkan segala sesuatu

(sumber daya) yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi program. Pada implementasi SDSN ini

sumber daya terdiri dari pendanaan program, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kepemilikan RPS dan RAPBS Sekolah SD Negeri 1 Ngadirejo sudah sesuai dengan pasal 53 Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan

belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun yang disusun dengan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak stakeholder sekolah.

Stakeholder yang terlibat meliputi Kepala Sekolah, Komite sekolah, Guru dan Karyawan. Dalam

penyusunan RPS dan RAPBS di SD Negeri 1 Ngadirejo terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan dari masing-masing kelas sebelum menentukan besaran

anggaran yang ditetapkan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah sebagai berikut :

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

55

“RAPBS disusun secara bersama-sama antara Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan sekolah. Dari

masing-masing Guru dan Karyawan memberikan

daftar kebutuhan masing-masing baru kemudian

kita susun rencana kegiatan sekolah dan anggaran

yang dibutuhkan. Setelah selesai menyusun rencana anggaran kemudian kita bawa ke komite

sekolah untuk pertimbangan dan persetujuan

RAPBS.

Setiap unsur dari stakeholder diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penentuan kegiatan yang

akan dilakukan sekolah. Masukan ini disertai dengan perhitungan dana yang dibutuhkan. Keikut sertaan komite sekolah dalam penyusunan atau penyetujuan

RAPBS dibenarkan oleh komite SD Negeri 1 Ngadirejo sebagai berikut :

“RAPBS biasanya dibuat oleh sekolah karena sekolah yang lebih tau kebutuhannya, kemudian

setelah disusun barulah kami lihat kegiatan

sekolah beserta anggarannya, bila sudah sesuai

maka kami tanda tangani sebagai wujud

persetujuan komite sekolah.

Keterlibatan komite sekolah dalam proses

penyusunan RAPBS ini adalah sebagai perwakilan dari

masyarakat. Dengan demikian, masyarakat mengetahui secara jelas pendanaan yang ada di sekolah dan tingkat kebutuhan untuk proses pendidikan dan pembelajaran.

Diharapkan, setelah mengetahui kondisi keuangan sekolah, masyarakat ikut berpartisipasi dalam

pengembangan sekolah khususnya dalam hal dana. Dengan koordinasi yang baik, maka berbagai kegiatan sekolah dapat dilaksanakan dengan alokasi

dana secara tepat dan setiap personal dapat mengetahui kondisi keuangan, kebutuhan dan kondisi

yang harus disediakan. Pembiayaan SDSN dibantu oleh pemerintah

pusat dan daerah, yaitu seperti yang disampaikan oleh

kepala sekolah sebagai berikut : “Pada awal penetapan sebagai SDSN kami dari

11 sekolah mendapatkan bantuan dana dengan

nominal sebesar Rp 170.000.000,00 yaitu Rp

120.000.000,00 dari pemerintah pusat, Rp

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

56

50.000.000,00 dari pemerintah daerah. Bantuan dari pemerintah pusat sudah berwujud sarana

dan prasarana pembelajaran sedangkan dari

pemerintah daerah berwujud uang untuk

membangun dua plong ruang kelas. Uang dari

pemerintah daerah kami serahkan kepada komite sekolah sehingga pembangunan ruang kelas

dilakuan oleh masyarakat melalui komite

sekolah. Uang dari pemerintah daerah tidak

mencukupi untuk membangun dua ruang kelas

sehingga atas inisiatif komite sekolah bangunan

tersebut diselesaikan oleh masyarakat dengan

cara iuran’.

Dari uraian di atas berarti dalam pelaksanaan program SDSN diperoleh bantuan pendanaan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sekolah

yang ditetapkan sebagai SDSN setiap tahunnya dijanjikan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah (APBD II), namun pada

kenyataannya bantuan dari pemerintah daerah (APBD II) hanya berlangsung satu kali yaitu pada proses

perintisan atau pada awal penetapan sebagai sekolah standar nasional.

SD Negeri 1 Ngadirejo dalam kepemilikan

dokumen kurikulum (silabus, RPP dan bahan ajar) untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan

kelas belum semuanya terpenuhi. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Guru 1 sebagai berikut :

“Silabus, RPP, Prota, dan Promes kami punya namun semua dokumen itu sudah dibuatkan oleh

sekolah sehingga guru tinggal menjalankan saja

tergantung tingkat kreatifitas guru dalam

menggunakan bahan ajar untuk pembelajaran.

Dokumen kurikulum yang kami punya sekitar

80%.

Dari hasil wawancara di atas dapat dijelaskan

bahwa untuk kepemilikan dokumen kurikulum baru sekitar 80 % sehingga masih belum memenuhi

standar. Hasil observasi penulis terhadap kepemilikan

ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

57

ibadah dan kamar kecil di SD Negeri 1 Ngadirejo bahwa sekolah ini masih kekurangan ruang kelas yaitu kelas dua dan tidak memiliki ruang ibadah. Hal ini

dibenarkan oleh Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ngadirejo sebagai berikut :

“Untuk ruang kelas masih kurang yaitu kelas dua,

sehingga untuk proses pembelajaran kelas dua

masuk siang bergantian dengan kelas satu. Setelah

kelas satu pulang baru kelas dua masuk untuk

mengikuti proses pembelajaran. SD Negeri 1

Ngadirejo juga tidak memiliki tempat ibadah, sehingga semua kegiatan keagamaan dilakukan di

kelas masing-masing”.

Dengan tidak lengkapnya ruang tentu akan membuat proses belajar menjadi tidak maksimal.

Kondisi ini tentu saja belum memenuhi standar program SDSN yang mangharuskan memiliki ruang

kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang ibadah dan kamar kecil untuk setiap sekolah yang menerapkan program SDSN.

Berdasarkan observasi penulis memberoleh data bahwa SD Negeri 1 Ngadirejo telah memiliki ruang perpustakaan, namun belum memiliki ruang

laboratorium, ruang multimedia dan ruang olah raga/ kesenian. Alat peraga pembelajaran masih diletakkan

di ruang guru sehingga guru yang akan menggunakan media pembelajaran hasus mengambilnya dari ruang guru untuk dibawa ke kelas masing-masing. Ruang

perpustakaan di SD Negeri 1 Ngadirejo juga difungsikan sebagai ruang komputer namun hanya untuk guru

karena keterbatasan komputer yang dimiliki sekolah sehingga siswa tidak diajarkan multimedia di sekolah. Hal ini tentu saja belum memenuhi standar program

SDSN karena seharusnya sekolah yang ditetapkan sebagai SDSN itu sudah memiliki ruang perpustakaan, ruang laboratorium untuk praktikum siswa, ruang

multimedia untuk pembelajaran TIK siswa dan ruang olah raga/ kesenian sendiri.

Untuk kepemilikan sarana pembelajaran yang memadai dan mencukupi kebutuhan jumlah siswa di

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

58

SD Negeri 1 Ngadirejo telah memenuhi standar SDSN, seperti yang dikemukakan oleh Guru 2 yaitu :

“Sarana pembelajaran lengkap, semua KIT IPA,

IPS, Matematika, Bahasa, untuk pembelajaran

sudah lengkap, dan sudah cukup digunakan oleh

siswa di setiap kelasnya. Sarana pembelajaran

yang lain biasanya guru membuat sendiri menggunakan gambar, video, atau pembelajaran

nyata sesuai dengan Kompetensi Dasarnya”.

Hasil studi dokumentasi mengenai rasio ruang

kelas berbanding siswa di SD Negeri 1 Ngadirejo belum sesuai dengan standar program SDSN karena dalam

program SDSN rasio ruang kelas dengan siswa adalah 1 berbanding 28 yang artinya maksimal dalam satu ruang kelas terdapat 28 siswa. Jumlah siswa di SD

Negeri 1 Ngadirejo pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagai beriktu :

Tabel 4.2

Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

I A 21 14 35

I B 18 17 35

II A 17 22 39

II B 16 22 38

III A 19 19 38

III B 19 16 35

IV A 10 17 27

IV B 14 16 30

V A 15 12 27

V B 8 17 25

VI 20 24 44

Jumlah 177 196 373

Dari Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa rasio

ruang kelas dengan jumlah siswa di SD Negeri 1 Ngadirejo tidak sesuai dengan standar. Rasio ruang

kelas terhadap jumlah siswa SD Negeri 1 Ngadirejo melebihi dari standar. Kelebihan dalam rasio siswa akan mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi

tidak efektif karena jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga guru susah mengkondisikan siswa.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

59

Hasil studi dokumentasi penulis terhadap kwalifikasi akademik tenaga pendidik di SD Negeri 1 Ngadirejo sudah sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru minimal 50% S1. Guru di SD Negeri 1 Ngadirejo

semuanya sudah sarjana seperti yang dikemukakan oleh Kepala Sekolah pada wawancara sebagai berikut :

“Dulu ada 50 % guru yang belum S1, namun untuk menjalankan program SDSN guru yang

belum S1 dihimbau untuk melanjutkan studi

sehingga pada tahun pelajaran 2013/2014 semua

guru yang ada di SD Negeri 1 Ngadirejo semuanya

sudah S1, yang belum S1 hanya penjaga

perpustakaan dan penjaga sekolah saja”.

Dalam hal penguasaan kompetensi pendidik,

standar yang ditetapkan adalah 50% guru bersertifikasi kompetensi dan memahami dan memiliki kompetensi

dalam melaksanakan pendekatan pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dengan studi dokumentasi bahwa baru terdapat sudah 40.9 %

tenaga pendidik di SD Negeri 1 Ngadirejo memiliki sertifikat pendidik. Hal tersebut juga didukung dengan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah yaitu

sebagai berikut :

“Untuk kompetensi guru di SD Negeri 1 Ngadirejo baru sekitar 40% memenuhi standar, dari 20 guru

terhadap 8 guru yang sudah sertifikasi dan

sebagian besar guru berkompeten dengan

bidangnya dibuktikan dengan sertifikat pendidik”.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa hasil

evaluasi dalam hal kompetensi guru belum memenuhi

standar yang ditentukan, yaitu baru 40.9% guru yang sudah memahami dan memiliki kompetensi pendidik.

Kesimpulan dari evaluasi tahap instalasi adalah masih ada ketidak sesuaian antara pelaksanaan dengan disain program pada aspek input. Dari

Sembilan aspek yang dievaluasi pada komponen pendanaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia masih ada kesenjangan pada aspek

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

60

penyusunan dokumen kurikulum yaitu dilakukan oleh sekolah, masih terdapat kekurangan ruang kelas, ruang laboratorium, ruang multi media, ruang olah

raga/ kesenian dan terdapat kesenjangan antara rasio ruang kelas dan siswa serta masih terdapat beberapa guru yang belum meliliki sertifikat pendidik karena di

SD Negeri 1 Ngadirejo masih terdapat 7 guru wiyata bakti.

4.1.2.3 Proses Implementasi Program SDSN

Pada tahap proses implementasi program SDSN,

evaluasi yang dilakukan adalah membandingkan kondisi aktual aspek proses dengan standar yang

ditetapkan. Komponen yang dinilai meliputi pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan untuk menilai sejauh mana ketercapaian dari masing-masing

standar yaitu sebagai berikut : A. Hasil analisis kesenjangan Standar Kompetensi

Lulusan

Berdasarkan hasil pengisian instrument kinerja sekolah standar nasional oleh kepala sekolah dan guru,

diperoleh informasi bahwa pelaksanaan standar kompetensi lulusan belum sepenuhnya sesuai dengan yang distandarkan oleh pemerintah. Pelaksanaan

standar kompetensi lulusan di SD Negeri 1 Ngadirejo seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 4.1 Kesenjangan Standar Kompetensi Lulusan

0

20

40

60

80

100

Standar Kompetensi Lulusan

100

71.56

28.44 Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

61

Hasil pelaksanaan standar kompetensi lulusan di SD Negeri 1 Ngadirejo mencapai 71.56 % dari nilai standar. Kesenjangan antara nilai standar dan nilai

perolehan dalam standar kompetensi lulusan ini sebesar 28.44 % yang menunjukkan kesenjangan dalam kategori sedang. Kesenjangan dalam standar ini

disebabkan karena sekolah belum dapat meraih prestasi akademik maupun non akademik di tingkat

kabupaten atau yang lebih tinggi. Standar kompetensi lulusan ini SD Negeri 1

Ngadirejo menggunakan sistem belajar tuntas yang

ketentuan batas tuntas dari masing-masing mata pelajaran ditentukan oleh sekolah sendiri dengan nama

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Di bawah ini merupakan tabel Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai berikut :

Tabel 4.3

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Komponen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

I II III IV V VI

Semester Semester Semester Semester Semester Semester Semester

I II I II I II I II I II I II

1. Agama 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75

2. PKn 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75

3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75

4. Matematika 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75

5. IPA 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75

6. IPS 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75 75

7. Seni Budaya 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

8. Penjasorkes 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

1. Bahasa Jawa 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

2. PKS 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

3. Bahasa Inggris 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

1. Pramuka B B B B B B B B B B B B

2. Dokter Kecil B B B B B B B B B B B B

3. Seni Budaya B B B B B B B B B B B B

4. Drum Band B B B B B B B B B B B B

Sumber : Dokumen Kurikulum SDN 1 Ngadirejo

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat dideskripsikan

sebagai salah satu contoh bahwa mata pelajaran Pendidikan Agama kelas III semester I kriteria

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

62

ketuntasan minimal (KKM) nya adalah 70 dan semester II adalah 75, artinya apabila peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Agama nilai paling rendah harus

mencapai 70 untuk semester I dan 75 untuk semester II. Apabila peserta didik nilai mata pelajaran Pendidikan Agama belum mencapai batas KKM

tersebut, berarti peserta didik tersebut belum tuntas untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan harus

mengikuti remidiasi. Sedangkan apabila peserta didik memperoleh nilai lebih atau sama dengan KKM, maka peserta didik tersebut dinyatakan terlampaui atau

tuntas untuk mata pelajaran pendidikan Agama. Dalam menentukan kenaikan kelas SD Negeri 1 Ngadirejo

menerapkan sistem KKM, peserta didik yang belum memenuhi KKM diberikan remidiasi seperti yang dikemukakan Guru2 sebagai berikut :

“Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir

tahun pembelajaran, siswa yang dapat naik kelas yaitu siswa yang apabila semua mata pelajaran

sudah memenuhi KKM dari masing-masing mata

pelajaran. Apabila masih ada siswa yang belum

memenuhi KKM maka guru memberikan

remidiasi”.

Sedangkan untuk menentukan kelulusan peserta

didik, SD Negeri 1 Ngadirejo menggunakan kriteria kelulusan berdasarkan Permendiknas No. 5 Tahun

2008 yaitu : 1. Kriteria kelulusan ditentukan oleh masing-masing

satuan pendidikan melalui rapat dewan guru,

memuat batas nilai minimal setiap mata pelajaran dan rata-rata nilai seluruh mata pelajaran yang

diujikan. 2. Peserta didik dinyatakan lulus dari sekolah setelah :

a. Menyelesaikan seluruh program

pembelajaran. b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian

akhir untuk mapel kelompok Agama dan

Akhlak Mulia, Kewarganegaraan dan Kepribadian, Estetika, Penjaskes.

c. Lulus Ujian Sekolah untuk mapel IPTEK. d. Lulus UASBN.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

63

Kelulusan siswa di SD Negeri 1 Ngadirejo selama tiga tahun terakhir ini selalu meluluskan siswa 100% dan selalu memiliki nilai hasil ujian nasional tertinggi

apabila dibandingkan dengan sekolah lain di Kecamatan Ngadirejo. Sebagai SDSN SD Negeri 1 Ngadirejo juga dalam dua tahun berturut-turut

memperoleh nilai hasil ujian nasional tertinggi dari 11 SDSN seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 Daftar Peringkat Nilai Hasil Ujian Nasional

No Nama Sekolah

Peringkat

2010/2011 2011/2012 2012/2013

Kab SDSN Kab SDSN Kab SDSN

1 SDN 2 Kedu 68 7 90 7 17 3

2 SDN 1 Kranggan 70 8 214 11 159 10

3 SDN 1 Ngadirejo 18 2 3 1 12 1

4 SDN 3 Parakan Wetan 25 3 18 2 24 5

5 SDN 1 Jampiroso 32 4 26 3 22 4

6 SDN 2 Temanggung II 35 6 38 4 14 2

7 SDN Kowangan 193 11 103 9 203 11

8 SD Muhamadiyah Parakan 155 10 113 10 96 9

9 SD Alkautsar Temanggung 33 5 77 6 59 7

10 SD Pangudi Utami 123 9 102 8 62 8

11 SDN 2 Candiroto 9 1 47 5 34 6

Sumber : Dikdas Kab. Temanggung

Berdasarkan Tabel di atas, apabila dilihat peringkat

Kabupaten, SDN 1 Ngadirejo berada pada peringkat 18 pada tahun pelajaran 2010/2011, peringkat 3 pada tahun pelajaran 2011/2012 dan peringkat 12 pada

tahun pelajaran 2012/2013. Namun apabila dilihat peringkat 11 SDSN, SD Negeri 1 Ngadirejo memperoleh

peringkat 2 pada tahun pelajaran 2010/2011, peringkat 1 pada tahun pelajaran 2011/2012 dan peringkat 1 pada tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini

menunjukkan bahwa prestasi akademik SDSN di Kabupaten Temanggung masih di bawah SD non SN. Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala Sekolah SD

Negeri 1 Ngadirejo sebagai berikut : “Hasil prestasi akademik untuk sekolah ini

selalu peringkat satu Kecamatan dan peringkat

satu juga untuk sebelas SDSN yang penetapan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

64

pertama, namun untuk maju ke tingkat Kabupaten baru mendapatkan peringkat

sepuluh besar, sedangkan prestasi non

akademik biasanya mewakili dalam bidang

kesenian dan baru juara pada tingkat

Kecamatan.

Data tersebut menunjukkan bahwa prestasi non

akademik yang diperoleh SD Negeri 1 Ngadirejo baru sebatas juara kecamatan dan kabupaten untuk

kesenian sehingga hal ini mempengaruhi nilai kesenjangan dalam standar kelulusan.

B. Hasil analisis kesenjangan Standar Isi Pada pelaksanaan standar isi di Sekolah Dasar

Negeri 1 Ngadirejo evaluasi yang dilakukan adalah membandingkan kondisi aktual tentang dokumen kurikulum sekolah dengan standar yang ditetapkan.

Tahap ini menilai sejauh mana ketercapaian masing-masing komponen dari keberadaan dokumen kurikulum. Dari studi dokumen yang penulis lakukan

hasil implementasi dokumen kurikulum di SD Negeri 1 Ngadirejo adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Kesenjangan Standar Isi

Hasil pelaksanaan Standar Isi di SD Negeri 1 Ngadirejo mencapai 91.05 % dari nilai standar.

Kesenjangan antara nilai standar dan nilai perolehan dalam standar kompetensi lulusan ini sebesar 8.95 %

0

20

40

60

80

100

Standar Isi

10091.05

8.95

Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

65

yang menunjukkan kesenjangan dalam kategori rendah karena dalam kepemilikan dokumen kurikulum sekolah baru memiliki 80%.

Pemenuhan Standar Isi Pendidikan di SD Negeri 1 Ngadirejo sudah dilakukan oleh sekolah. Kurikulum, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

kriteria ketuntasan minimum (KKM), program tahunan, program semester, kalender pendidikan, pembagian

tugas mengajar guru, dan pedoman penilaian telah dibuat oleh sekolah. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Kepala Sekolah bahwa :

“Semua guru dan masing-masing kelas telah

memiliki perangkat pembelajaran seperti silabus, promes, prota, RPP, Daftar Nilai, Analisis Hasil

Ulangan, Program Pengayaan dan Remidiasi serta

bank soal”.

Proses penyusunan dokumen kurikulum, silabus dan RPP SD Negeri 1 Ngadirejo telah disediakan oleh

Kepala Sekolah, sehingga Guru hanya tinggal menjalankan kegiatan pembelajaran saja, seperti yang di ungkapkan salah satu guru SD Negeri 1 Ngadirejo

sebagai berikut : “Kurikulum, Silabus, RPP, Prota dan Promes

sudah disediakan oleh sekolah, sehingga guru

tinggal menjalankan kegiatan pembelajaran dan

melengkapi dokumen pembelajaran yang lain seperti daftar nilai dan dan bank soal. Untuk

proses pembelajaran kadang sesuai dengan RPP

dan kadang tidak, tergantung kreatifitas guru

masing-masing”.

Muatan Lokal (Mulok) dan pengembangan diri yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Ngadirejo berdasarkan

hasil wawancara dengan Guru3 adalah sebagai berikut : “Muatan lokal yang dilaksanakan di sini

meliputi Bahasa Jawa, , Bahasa Inggris, dan

PKS, sedangkan pengembangan dirinya meliputi Pramuka, Dokter Kecil, Seni Budaya, dan Drum

Band. Untuk Muatan lokal siswa wajib

mengikuti semua tapi pengembangan diri siswa

boleh memilih salah satu saja”.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

66

C. Hasil analisis kesenjangan Standar Proses Standar proses pendidikan berkaitan dengan

pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), yang

berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Standar proses ini meliputi kesiapan

guru, pengelolaan kelas, metode pengajaran, dan penggunaan media alat bantu pembelajaran. Hasil

penerapan standar proses di SD Negeri 1 Ngadirejo sebagai berikut :

Gambar 4.3

Kesenjangan Standar Proses

Pelaksanaan Standar Proses mencapai 80.02 % dari

nilai standar. Kesenjangan antara nilai standar dan nilai perolehan dalam standar proses ini sebesar 19.98

% yang menunjukkan kesenjangan dalam kategori rendah.

Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan

bahwa kesenjangan tersebut dikarenakan masih banyak guru dalam proses pembelajaran yang jarang

menggunakan pembelajaran berbasis ICT sehingga terdapat kesenjangan antara standar dengan yang terjadi di sekolah. Penggunaan media pembelajaran di

SD Negeri 1 Ngadirejo disesuaikan dengan situasi kelas maupun materi pembelajaran. Salah satu guru kelas

enam mengungkapkan bahwa pemilihan metode dan media pembelajaran disesuaikan dengan materi

0

20

40

60

80

100

Standar Proses

100

80.02

19.98

Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

67

pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Kepala Sekolah sebagai berikut :

“ Dalam proses pembelajaran sebagian guru

sudah memanfaatkan media pembelajaran

berbasis IT seperti menggunakan laptop untuk

menampilkan power point, gambar dll. Selain

itu pun juga kadang dilakukan pembelajaran diluar kelas sesuai dengan materi yang mereka

ajarkan kepada siswa”.

Selain itu, dari hasil observasi pada 13 Mei 2014 di

kelas III, dan pada 8 September di kelas VI, bahwa : 1. Guru kelas III memanfaatkan laptop sebagai media

untuk menampilkan gambar tokoh Indonesia melalui LCD proyektor pada pembelajaran PKn

2. Guru kelas VI membentuk kelompok-kelompok

diskusi yang beranggotakan 5 siswa untuk membuat dialog pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Hasil observasi tersebut diperkuat dengan data

hasil wawancara dengan Guru1 sebagai berikut : “Guru di sini dalam proses pembelajaran sering menggunakan alat bantu atau alat peraga

seperti Kit-kit pada pembelajaran IPA,

Matematika, Bahasa. Biasanya Kit-kit itu

digunakan oleh guru kelas tinggi dan guru kelas

rendah dituntut lebih kreatif dalam

menggunakan alat peraga. Biasanya guru kelas rendah membuat sendiri alat peraga

pembelajarannya seperti gambar-gambar dan

memanfaatkan lingkungan sekolah”.

Terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan, nyaman dan menarik membuat siswa

senang belajar di SD Negeri 1 Ngadirejo seperti dikemukakan salah satu siswa sebagai berikut :

“Senang belajar di sini, karena banyak teman.

Banyak yang pengen sekolah di sini karena

kalau lulusan sini banyak yang diterima di SMP

1. Gurunya asyik, pembelajarannya tidak

membosankan karena menggunakan alat peraga.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

68

D. Hasil analisis kesenjangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan memegang

peranan penting dalam keberhasilan pendidikan karena tugas dari pendidik adalah merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai dan

melakukan bimbingan kepada peserta didik. Pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri 1 Ngadirejo

berjumlah 22 orang dengan tugas dan kwalifikasi pendidikan sebagai berikut :

Tabel 4.5

Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Negeri 1 Ngadirejo

NO NAMA / NIP GOL

RUANG JENIS GURU

TGS

PEND KET

1 ROBANI, S.Pd.

19611005 198405 1 002

IVA Guru Kelas IV-VI S1 B. Jawa

2 AYU INDRIYANI, A.MD

-

- Guru Kelas I A S1

3 KHURIATUL ISRIAH

-

- Guru Kelas I B S1

4 DHIYANA S, S.Pd -

- Guru Kelas II A S1

5 DWI KURNIA A, S.Pd

-

- Guru Kelas II B S1

6 EKO LESTARI , S.Pd 19600813 198201 2 006

IVA Guru Kelas III A S1

7 SETYOWEDI

19630908 199103 1 006

IIIC Guru Kelas III B S1

8 HENI SUSILOWATI

-

- Guru Kelas IV A S1

9 ENDANG HANDAYANI

19601010 198201 2 019

IVA Guru Kelas IV B S 1

10 KEMINEM, S.Pd

19640105 198806 2 001

IVA Guru Kelas V A S1

11 KRISTIYAN ADI S, A.Ma. 198604242010011010

IIB Guru Kelas V B S 1

12 ZULAEKHAH S. S.Pd 19651220 199103 2 011

IVA Guru Kelas VI S1

13 SITI AISYAH

19575508 198304 2 001

IVA Guru Mapel I-VI S1 Ag. Islam

14 F. SUNARSIH

19651207 198806 2 003

IVA Guru Mapel I -VI S1 Ag. Katolik

PKS

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

69

15 SRI WAHYUNI RAHAYU

19660229 198806 2 002

IIID Guru Mapel I -VI S 1 Ag.Kristen

PKS

16 SOLIKHIN,S.Pd. 19640224 200007 1 001

IIIC Guru Mapel V-VI S1 Pengampu Penjas

17 TRI PURWANTI,S.Pd

19620410 198304 2 014

IVA Guru Mapel I-II S1 Pengampu

Penjas

18 SURATMI,S.Pd

19610911 198405 2 002

IVA Guru Mapel I-II S1 Pengampu

Penjas

19 RUSMIYANTO, S.Pd

19641204 198608 1 005

IIID Guru Mapel III-IV S1 Pengampu

Penjas

20 KHOYIMAH, S.Pd.I

-

- Guru Mapel I - VI S1 PKS

Islam

21 RETNO PAMUNGKAS -

- Pengelola Perpus

- D 2 -

22 SUMARNO.

19681120 199003 1 006

IIA Penjaga - SMA

Sumber : Dokumentasi SDN 1 Ngadirejo

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa

jumlah pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri 1 Ngadirejo berjumlah 22 orang yang terbagi menjadi : 11

PNS tetap, 4 PNS pengampu, dan 7 tenaga wiyata bakti. Adapun kwalifikasi akademik pendidik dan tenaga kependidikannya adalah 20 orang sarjana 1 orang

diploma dan 1 orang SMA. SD Negeri 1 Ngadirejo merupakan sekolah yang

mempunyai kelas pararel sehingga memiliki 11

rombongan belajar (rombel ) yaitu 2 rombel kelas I, 2 rombel kelas II, 2 rombel kelas III, 2 rombel kelas IV, 2

rombel kelas V dan 1 rombel kelas VI. Dari hasil pengisian instrument kinerja sekolah

dalam pemenuhan standar pendidik dan tenaga

kependidikan di SD Negeri 1 Ngadirejo memperoleh hasil sebagai berikut :

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

70

Gambar 4.4 Kesenjangan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pelaksanaan Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan mencapai 60.84 % dari nilai standar.

Kesenjangan antara nilai standar dan nilai perolehan dalam standar proses ini sebesar 30.16% yang

menunjukkan kesenjangan dalam kategori Sedang. Apabila melihat data rombel dan jumlah siswa SD

Negeri 1 Ngadirejo sebenarnya jumlah guru PNS yang

ada masih kurang, namun proses pembelajaran terbantu oleh guru wiyata bakti seperti yang

diungkapkan Kepala Sekolah sebagai berikut : “ Guru kelas PNS di sini sangat kurang, karena

dari 11 rombel yang diajar oleh guru PNS hanya

6 rombel, namun sudah dapat teratasi dengan adanya guru wiyata bakti. Selain itu guru

penjasorkes SD ini juga tidak punya, jadi ya

hanya ada guru penjasorkes pengampu dari SD

lain yang hanya ada di sini waktu ada jadwal

saja”.

Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Guru1,

sebagai berikut : “ Kalau di SD sini siswanya banyak, peminat

pendaftarnya selalu banyak tapi kalau gurunya

sedikit, guru kelasnya kebanyakan dari guru

wiyata bakti. Kami sudah mengusulkan untuk

penambahan penempatan guru PNS di SD kami tapi dari Dinas Kabupaten belum memberikan”.

0

20

40

60

80

100

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

100

69.84

30.16 Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

71

E. Hasil analisis kesenjangan Standar Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana pendidikan meliputi gedung,

ruang kelas, perpustakaan, tempat ibadah, peralatan/media pembelajaran, buku sekolah dan lain-lain. Hasil analisis kesenjangan Standar Sarana dan

Prasarana di SD Negeri 1 Ngadirejo adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5

Kesenjangan Standar Sarana dan Prasarana

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana di SD

Negeri 1 Ngadirejo mencapai 63.02% dari nilai standar.

Kesenjangan antara nilai standar dan nilai perolehan dalam standar sarana dan prasarana sebesar 36.98%

yang menunjukkan kesenjangan dalam kategori sedang. Kesenjangan standar sarana dan prasarana ini paling tinggi dari delapan Standar Nasional Pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi bisa dikatakan bahwa SD Negeri 1 Ngadirejo memiliki sarana pembelajaran

yang cukup lengkap namun untuk ruang-ruang pendukung pembelajaran masih terdapat kekuranan. Hal itu sejalan dengan hasil wawancara dengan Kepala

Sekolah, bahwa keadaan sarana dan prasarana SD Negeri 1 Ngadirejo adalah sebagai berikut :

“Sebagai Sekolah Dasar Standar Nasional, SD

ini masih terdapat kekurangan seperti gedung,

ruang kelas, tempat ibadah, ruang UKS dan

koperasi sekolah untuk menunjang

0

20

40

60

80

100

Standar Sarana Prasarana

100

63.02

36.98Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

72

pelaksanaan pendidikan. Kelas VI itu seharusnya 2 rombel, karena kurang ruang

kelas maka dijadikan satu ruang dengan dua

guru pengajar dan jumlah siswa yang besar.

Karena jumlah siswa yang besar maka

pembelajaran di kelas VI harus menggunakan mikrofon. Untuk tempat ibadah SD ini tidak

mempunyai sehingga untuk praktek keagamaan

dilakukan di kelas masing-masing. Ruang UKS

itu menempati rumah jaga/rumah dinas dan

koperasi sekolah ikut bergabung dengan

perpustakaan”.

Berdasarkan hasil observasi mendukung pernyataan kepala sekolah yaitu ruang koperasi

menjadi satu dengan ruang perpustakaan seperti dapat dilihat pada Gambar 4.6 dibawah ini :

Gambar 4.6

Ruang Perpustakaan dan Koperasi Sekolah

Sumber : Dokumentasi

Dari Gambar di atas terlihat bahwa koperasi sekolah masih menjadi satu dengan perpustakaan. Tempat ibadah juga belum ada di SD Negeri 1

Ngadirejo. Berdasarkan observasi tersebut menjelaskan bahwa SD Negeri 1 Ngadirejo belum memenuhi kriteria standar sarana dan prasarana sesuai dengan yang

ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

73

F. Hasil analisis kesenjangan Standar Pengelolaan Pelaksanaan standar pengelolaan pendidikan di SD

Negeri 1 Ngadirejo telah dilaksanakan dengan

berpedoman pada Rencana Kerja Sekolah. Hasil dari pelaksanaan standar proses adalah sebagai berikut :

Gambar 4.7

Kesenjangan Standar Pengelolaan

Pelaksanaan Standar Pengelolaan di SD Negeri 1

Ngadirejo mencapai 82.67% dari nilai standar.

Kesenjangan antara nilai standar dan nilai perolehan dalam standar sarana dan prasarana sebesar 17.33%

yang menunjukkan kesenjangan dalam kategori rendah. Kesenjangan ini bisa terjadi karena program yang direncanakan baru tercapai 80%.

Rencana Kerja Sekolah (RKS) disusun oleh SD Negeri 1 Ngadirejo sebagai pedoman melaksanakan

kegiatan pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, sebagai berikut :

“ Kita dalam melaksanakan kegiatan sekolah

berpedoman pada Rencana Kerja Sekolah (RKS)

yang telah kita susun bersama dari hasil rapat

dewan guru dan mendapat pengesahan dari

Komite Sekolah”.

RKS yang telah disusun kemudian dilaksanakan

oleh SD Negeri 1 Ngadirejo seperti hasil dokumentasi meliputi : Kurikulum, Kalender Pendidikan, Jadwal

Pelajaran, Pembagaian Tugas Mengajar Guru, Struktur

0

20

40

60

80

100

Standar Pengelolaan

100

82.67

17.33

Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

74

Organisasi, Jadwal Ulangan Tengah dan Akhir Semester, Jadwal Ekstra Kurikuler dan Pengembangan Diri, Jadwal KKG, Tata Tertib Guru, Tata Tertib Siswa,

Jadwal Rapat Komite serta Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Implementasi RKS di SD Negeri 1 Ngadirejo saat ini baru mencapai

70-89 % terlaksana. Pengawasan yang dilakukan di SD Negeri 1

Ngadirejo meliputi pemantauan proses belajar mengajar, supervise oleh kepala sekolah, evaluasi hasil belajar, pelaporan hasil belajar, dan tindak lanjut dari

hasil pengawasan. Supervisi dilakukan secara teratur oleh kepala sekolah dan pengawas pendidikan, seperti

yang diungkapkan oleh guru3 sebagai berikut : “ Supervisi guru dilakukan rutin setiap satu

bulan sekali oleh kepala sekolah sedangkan

kepala sekolah disupervisi oleh pengawas dari UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kecamatan Ngadirejo ”.

SD Negeri 1 Ngadirejo juga melaksanakan dan memberikan laporan hasil belajar yang diberikan

kepada orang tua/wali siswa, berisi hasil ulangan setiap tengah dan akhir semester serta setiap nilai

ulangan harian siswa seperti yang dikemukakan oleh guru1 sebagai berikut :

“ Laporan hasil evaluasi disampaikan kepada orang

tua siswa mulai dari nilai ulangan harian berupa

hasil ulangan harian yang dimintakan tanda

tangan kepada orang tua dan dikumpulkan

kembali kesekolah, serta laporan hasil ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester

melalui raport ”.

G. Hasil analisis kesenjangan Standar Pembiayaan

Seperti dijelaskan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP bahwa standar pembiayaan mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan. SD Negeri 1 Ngadirejo dalam implementasi Standar Pembiayaan seperti terlihat pada gambar 4.8

berikut :

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

75

Gambar 4.8 Kesenjangan Standar Pembiayaan

Pelaksanaan standar pembiayaan pendidikan SD

Negeri 1 Ngadirejo mencapai 84.25% dari nilai standar. Kesenjangan antara nilai standar dan nilai perolehan

dalam standar sarana dan prasarana sebesar 15.75% yang menunjukkan kesenjangan dalam kategori rendah.

Sebagai SDSN SD Negeri 1 Ngadirejo memiliki dukungan sumber dana dari pemerintah pusat (block grant SDSN), pemerintah daerah dan komite sekolah. Berikut hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, menjelaskan bahwa :

“ Sumber dana sekolah ini ada tiga yaitu dari

pemerintah pusat, pemerintah daerah dan infak dari orang tua wali murid yang diwadahi dengan

komite sekolah. Pada awal penetapan SDSN memperoleh dana block grant sebesar 120 juta

rupiah untuk sarana dan prasarana serta 50 juta

rupiah untuk pembangunan gedung. Uang 120

juta rupiah dibelikan sarana dan prasarana sesuai yang di standarkan kemudian uang 50 juta

digunakan untuk membangun satu plong gedung

namun tidak selesai, pembangunan kemudian

diselesaikan dari dana swadaya masyarakat/infak

orang tua wali murid melalui komite. Penggunaan setiap dana telah dipertanggung jawabkan dan

disajikan secara transparan oleh pihak sekolah

sehingga penggunaan dana dapat diketahui

seluruh warga sekolah”.

0

20

40

60

80

100

StandarPembiayaan

100

84.25

15.75

Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

76

Bantuan dari pemerintah untuk memenuhi standar pembiayaan masih belum cukup sehingga untuk melaksanakan atau untuk menuntaskan kegiatan

sekolah masyarakat atau orang tua wali murid harus memberikan dana tambahan. Hal ini yang mengakibatkan penilaian dalam standar pembiayaan

SDSN di SD Negeri 1 Ngadirejo mengalami kesenjangan.

H. Hasil analisis kesenjangan Standar Penilaian Hasil analisis kesenjangan pelaksanaan standar

penilaian di SD Negeri 1 Ngadirejo seperti terlihat pada

Gambar 4. 9 dibawah ini : Gambar 4.9

Kesenjangan Standar Penilaian

Pelaksanaan standar penilaian SD Negeri 1

Ngadirejo mencapai 94.2% dari nilai standar. Kesenjangan antara nilai standar dan nilai perolehan dalam standar sarana dan prasarana sebesar 5.8%

yang menunjukkan kesenjangan dalam kategori rendah tingkat pendokumentasian hasil belajar siswa oleh guru baru dilaksanakan sebesar 75-90%.

Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik setiap akhir kompetensi dasar untuk

mengetahui keberhasilan tujuan yang ingin dicapai. Dari hasil studi dokumentasi, kelengkapan perangkat penilaian hasil belajar siswa yang dimiliki oleh guru

0

20

40

60

80

100

Standar Penilaian

10094.2

5.8

Nilai Standar

Nilai Perolehan

Kesenjangan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

77

meliputi kisi-kisi soal, soal-soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian.

Sistem penilaian oleh guru dilaksanakan

berdasarkan KKM, seperti yang diungkapkan oleh Guru3 sebagai berikut :

“ Nilai siswa untuk setiap mata pelajaran hasus

mencapai KKM, apabila ada yang belum

mencapai batas tuntas KKM maka diberikan

remidiasi sampai mencapai batas tuntas KKM

dan juga dilakukan pengayaan untuk siswa

yang telah memenuhi batas ambang KKM”.

Dari hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa

kegiatan penilaian pembelajaran dan tindak lanjut telah dilakukan guru dengan sistem tuntas yaitu siswa

yang belum mencapai batas tuntas KKM akan diberikan tindak lanjut berupa remidiasi maupun pengayaan bagi siswa yang telah mencapai batas KKM.

4.1.2.4 Produk Implementasi Program SDSN

Tahap produk implementasi program SDSN ini berkaitan dengan standar ketuntasan belajar minimal

95 %, Nilai UN di atas rata-rata regional, memiliki prestasi di tingkat regional, nasional dan internasional dan 90% lulusan melanjutkan ke sekolah yang lebih

tinggi. Untuk memperoleh empat komponen tersebut penulis melakukan studi dokumentasi dan wawancara

dengan kepala sekolah SD Negeri 1 Ngadirejo. Berikut uraian hasil evaluasi dari masing-masing komponen. A. Standar ketuntasan belajar minimal 95 %

Pada komponen ini ketuntasan belajar bisa dilihat dari standar kelulusan dan standar kenaikan kelas. Untuk standar kelulusan penulis memperoleh informasi

bahwa semua siswa telah memenuhi standar kelulusan dibuktikan dengan lulusnya 100 % siswa pada setiap

akhir ujian nasional. Berbeda dengan standar kenaikan kelas yaitu belum semuanya siswa memenuhi standar. Dari informasi yang penulis peroleh, sebagian besar

siswa telah memenuhi batas kriteria ketuntasan minimal pada setiap mata pelajaran, namun masih ada

beberapa siswa yang belum memenuhi batas kriteria

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

78

ketuntasan minimal. Hal ini ditegaskan oleh informasi dari salah satu guru kelas yang mengungkapkan bahwa dalam setiap akhir semester masih ada siswa sekitar

5% yang belum dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal meskipun sudah diberikan remidiasi. Dengan demikian terpaksa siswa yang belum memenuhi KKM

untuk tinggal kelas dan mengulang kegiatan belajar mengajar.

B. Nilai UN di atas rata-rata regional Pada komponen ini penulis memperoleh informasi

dengan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil

wawancara dengan Kepala Sekolah adalah sebagai berikut :

“Untuk nilai UN SD kami baru mencapai nilai di atas rata-rata Kecamatan belum dapat

mencapai nilai di atas rata-rata Kabupaten,

hal ini dikarenakan oleh berbagai hal

diantaranya jumlah siswa yang banyak

disetiap kelasnya dan fasilitas pembelajaran yang belum lengkap untuk menunjang

pembelajaran siswa”.

Uraian di atas menunjukkan bahwa SD Negeri 1

Ngadirejo belum mampu memenuhi standar nilai Ujian Nasional di atas rata-rata regional. Ketercapaian

standar ini dibuktikan dengan prestasi sekolah dalam Ujian Nasional yang dilihat dari besarnya nilai rata-rata disetiap sekolahnya.

Di bawah ini merupakan tabel perbandingan rata-rata tiga peringkat teratas sekolah di Kabupaten

Temanggung dengan rata-rata SD Negeri 1 Ngadirejo adalah sebagai berikut :

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

79

Tabel 4.6 Perbandingan Rata-rata Peringkat Ujian Nasional

Tahun

Pelajaran

Rata-

rata

Peringkat Nama Sekolah Status

2010/2011 9.19 1 SDN 2 Tleter Non SDSN

9.01 2 SDN 1 Gambasan Non SDSN

8.97 3 SDN 1 Candiroto Non SDSN

8.57 18 SDN 1 Ngaadirejo SDSN

2011/2012 9.44 1 SDN 1 Gamasan Non SDSN

9.08 2 MI Al falaah

Roropadan

Non SDSN

8.97 3 SDN Muntung Non SDSN

8.85 4 SDN 1 Ngaadirejo SDSN

2012/2013 9.00 1 SDN 1 Gamasan Non SDSN

8.99 2 SDN Joho Non SDSN

8.88 3 SDN 2 Kedungumpul Non SDSN

8.68 12 SDN 1 Ngaadirejo SDSN

Data di atas menunjukkan bahwa SD Negeri 1 Ngadirejo belum dapat memenuhi standar pada komponen nilai UN di atas rata-rata regional. Nilai rata-

rata UN tertinggi justru diperoleh sekolah yang bukan merupakan SDSN. Hal ini tidak sesuai dengan indikator keberhasilan SDSN bahwa sekolah SDSN harus

memiliki nilai UN di atas rata-rata regional.

C. Memiliki prestasi di tingkat regional, nasional dan internasional

Prestasi dapat dilihat dari dua aspek yaitu prestasi akademik dan prestasi non akademik. Hasil evaluasi pada komponen ini menjelaskan bahwa SD Negeri 1

Ngadirejo belum dapat memenuhi standar, yaitu belum dapat memiliki prestasi di tingkat regional baik prestasi

akademik maupun non akademik. Hal ini sesuai dengan informasi yang diampaikan oleh Guru 1 sebagai berikut :

“Untuk lomba cerdas cermat sekolah kami

paling juara Kecamatan, kemudian mewakili kecamatan untuk maju ke tingkat Kabupaten

namun di Kabupaten belum memperoleh

juara, biasanya kami menang di IPA dan

Bahasa Indonesia”. Untuk yang non

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

80

akademiknya kami biasanya mewakili di seni mocopat namun itu pun tidak setiap tahun

menang. Pada tahun terakhir ini kami belum

bisa mewakili Kabupaten Temanggung untuk

maju tingkat Provinsi”.

Uraian di atas menunjukkan bahwa pada komponen ini SD Negeri 1 Ngadirejo belum dapat

memenuhi standar sebagai sekolah yang memiliki prestasi baik akademik maupun non akademik di

tingkat regional, nasional bahkan internasional.

D. 90% lulusan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi Pada komponen ini penulis memperoleh informasi

dengan menggunakan wawancara dengan Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. Hasil wawancara dengan

Kepala Sekolah menjelaskan bahwa 100 % lulusan dari SD Negeri 1 Ngadirejo melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Hal ini juga sesuai dengan yang

disampaikan olah Komite sekolah yaitu : “Sejauh ini dari hasil laporan dari orang tua

wali murid bahwa semua siwa lulusan SD

Negeri 1 Ngadirejo melanjutkan ke SMP.

Lulusan tersebar ke berbagai SMP di Kabupaten Temanggung, ada yang diterima di

SMP Negeri 1 Temanggung, ada juga yang

melanjutkan di SMP Negeri 1 Ngadirejo.

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa

100% lulusan dari SD Negeri 1 Ngadirejo melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Dengan demikian berarti SD Negeri 1 Ngadirejo telah memenuhi standar output

SDSN yaitu 90% lulusan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Desain Implementasi Program SDSN Tahap desain program SDSN diperoleh dari hasil

wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri 1

Ngadirejo serta studi dokumentasi terkait dengan

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

81

program SDSN yang dilakukan di SD Negeri 1 Ngadirejo. Dari hasil wawancara dan studi dokumentasi tersebut kemudian diperoleh disain atau standar yang

merupakan indikator atau syarat untuk dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan program SDSN. Disain tersebut dibuat oleh SD Negeri 1 Ngadirejo

dengan melihat kriteria atau indikator keberhasilan SDSN yang tertuang dalam buku panduan

penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar tahun 2007 yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Tujuan disusunnya disain program SDSN ini adalah untuk mengukur sejauh mana proses

pelaksanaan SDSN apakah sudah sesuai dengan standar yang diterapkan oleh sekolah atau belum. Disain dari program SDSN yang diterapkan oleh SD

Negeri 1 Ngadirejo adalah seperti yang terdapat pada tabel 4.1.

4.2.2 Instalasi Implementasi Program SDSN RPS dan RAPBS yang digunakan untuk acuan

kegiatan sekolah telah disusun oleh sekolah sesuai dengan pasal 53 Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu

Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan

untuk masa kerja satu tahun yang disusun dengan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak stakeholder sekolah.

Pembiayaan dalam pelaksanaan program SDSN di bantu oleh pemerintah pusat (APBD I) dan pemerintah daerah (APBD II). Hal ini sesuai dengan yang tertera

pada buku panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar dari Direktorat

Pembinaan TK dan SD yang berbunyi biaya penyelenggaraan SDSN ditanggung oleh pemerintah pusat dan daerah secara proporsional, sedangkan

untuk SDSN swawta ditanggung oleh masyarakat dan pengelola sekolah dan dibantu oleh pemerintah pusat

maupun daerah atas dasar persyaratan tertentu.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

82

Dukungan pemerintah pusat terhadap SDSN hanya sebagai perintis saja, namum pada kenyataannya bantuan dari pemerintah daerah tidak

disalurkan sesuai dengan peraturan yang ada. Bantuan dari pemerintah daerah yang tidak disalurkan ini tidak sesuai dengan standar terdapat dalam buku panduan

penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar dari Direktorat Pembinaan TK dan SD

yang berbunyi dukungan pemerintah pusat terhadap SDSN hanya sebagai perintis dan selanjutnya biaya operasional menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah. Ketidak konsistenan dari pemerintah daerah ini yang menimbulkan ketidak terlaksanaannya program

SDSN sesuai dengan yang telah direncanakan. Sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki

oleh SD Negeri 1 Ngadirejo telah lengkap, namun untuk

kepemilikan ruang kelas, ruang ibadah, laboratorium UKS dan ruang kesenian/olah raga masih belum ada. Hal ini belum sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan untuk SDSN yang tertera pada buku panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional

untuk sekolah dasar dari Direktorat Pembinaan TK dan SD yang berbunyi Standar prasarana dan sarana pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang

berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang kelas, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,tempat bermain, tempat berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri 1 Ngadirejo masih belum memenuhi standar yaitu baru

terdapat 40.9% guru yang memiliki bersertifikasi kompetensi. Seharusnya sesuai dengan ketentuan di buku panduan penyelenggaraan sekolah standar

nasional untuk sekolah dasar tahun 2007, sekolah dasar standar nasional harus memiliki tenaga pendidik

50% bersertifikat kompetensi.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

83

4.2.3 Proses Implementasi Program SDSN Pada uraian hasil penelitian telah dipaparkan

berbagai temuan yang diperoleh dari SD Negeri 1

Ngadirejo, agar data tersebut dapat dikategorikan sebagai temuan yang baik maka peneliti menguraikan pembahasan dengan mengaitkan teori yang telah ada.

A. Standar Kompetensi Lulusan SD Negeri 1 Ngadirejo menggunakan sistem belajar

tuntas yang ketentuan batas tuntas dari masing-masing mata pelajaran ditentukan oleh sekolah sendiri dengan nama Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Kenaikan kelas dan kelulusan siswa dilaksanakan berdasarkan berdasarkan Permendiknas No. 5 Tahun

2008. Dalam pemenuhan standar kompetensi lulusan SD

Negeri 1 Ngadirejo mengikuti peraturan Depdiknas,

2006 bahwa Standar kompetensi lulusan pendidikan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai

pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Standar kompetensi

lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, termasuk kompetensi membaca dan menulis. Kompetensi lulusan

mencakup pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

SD Negeri 1 Ngadirejo dalam pelaksanaan standar kompetensi lulusan ini masih terdapat kesenjangan. Sekolah juga belum dapat meraih prestasi non

akademik di tingkat Kabupaten atau yang lebih tinggi sehingga walaupun standar kompetensi lulusan sudah disusun dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan

namun hasilnya masih belum maksimal. Untuk memenuhi standar kompetensi lulusan

diperlukan adanya saling keterkaitan antara terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan serta standar sarana dan prasarana

pendidikan.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

84

B. Standar Isi Berdasarkan data yang telah dipaparkan dapat

disimpulkan bahwa belum semua pelaksanaan standar

isi di SD Negeri 1 Ngadirejo sesuai dengan ketentuan. Sekolah telah membuat dan memiliki dokumen Kurikulum, silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), kriteria ketuntasan minimum (KKM), program tahunan, program semester, kalender

pendidikan, pembagian tugas mengajar guru, dan pedoman penilaian untuk semua guru. Hanya saja kepemilikan dokumen kurikulum sekolah baru

sebanyak 80% dan penyusunan dokumen kurikulum dilakukan oleh sekolah bukan oleh masing-masing

guru sehingga tingkat kelengkapan dokumen masih kurang.

Dari paparan di atas dapat dikatakan bahwa

standar isi di SD Negeri 1 Ngadirejo masih terdapat kesenjangan dan belum sesuai dengan ketentuan standar isi pendidikan yang mencakup lingkup materi

dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi

memuat krangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik (Depdiknas, 2006).

C. Standar Proses

Standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar komptensi

lulusan. Dalam proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologinya (Depdiknas, 2007)

Dalam standar proses masih terdapat kesenjangan dikarenakan belum semua guru yang melakukan

proses pembelajaran berbasis ICT, namun hal tersebut

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

85

dirasakan tidak menggangggu proses belajar mengajar karena pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan materi pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran dapat juga memanfaatkan lingkungan sekitar. Dengan demikian standar pengelolaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar proses

pendidikan utnuk membantu dalam mencapai standar kompetensi lulusan (Wina Sanjaya, 2006)

D. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan

dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Kompetensi adalah tingkat kemampuan minimal yang

harus dipenuhi seorang pendidik untuk dapat berperan sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pendidik

sebagai agen pembelajaran pada SDSN meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial sesuai

Standar Nasional Pendidikan, yang dibuktikan dengan sertifikat profesi pendidik, yang diperoleh melalui

pendidikan profesi guru sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku (Depdiknas, 2007)

Tenaga kependidikan pada SD Negeri 1 Ngadirejo

masih belum memenuhi standar pendidik dan ketenaga kependidikan SDSN karena sekurang-kurangnya pendidik dan tenaga kependidikan SDSN terdiri atas

kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga

kebersihan sekolah. Persyaratan untuk menjadi kepala SDSN meliputi: berstatus guru SD; memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran

sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku; memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5

(lima) tahun di SD; dan memiliki kemampuan

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

86

kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan (Depdiknas, 2007)

Kondisi pendidik dan tenaga kependidikan di SD

Negeri 1 Ngadirejo masih banyak tenaga wiyata bakti, dengan demikian kompetensi professional mengajar belum dapat dibuktikan.

Kurangnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan atau SDM mengakibatkan kurang

maksimalnya hasil dari implementasi sebuah program seperti halnya dikemukakan Edward III (dalam Winarno, 2012), bahwa Sumber daya mempunyai

peranan penting dalam implementasi kebijakan, karena bagaimanapun jelas dan konsistennya ketentuan-

ketentuan atau aturan-aturan suatu kebijakan, jika para personil yang bertanggung jawab mengimplementasikan kebijakan kurang mempunyai

sumber daya untuk melakukan pekerjaan secara efektif, maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan bisa efektif.

E. Standar Sarana dan Prasarana

Standar prasarana dan sarana pendidikan berdasarkan Permendiknas Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana

untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang

kelas, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,tempat bermain, tempat berkreasi, perabot, alat dan media

pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi. SD Negeri 1 Ngadirejo hanya memiliki luas lahan

2.494 m2 sedangkan standar sarana dan prasarana yang harus dimiliki SDSN luas lahan minimum adalah 10.000 m2 (Depdiknas,2007). Kelengkapan sarana dan

prasarana meliputi ruang kelas sebanyak 11 ruang sedangkan seharusnya 12 ruang kelas, ruang

perpustakaan, ruang guru, kamar mandi dan WC,

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

87

lapangan sekolah. Sarana dan prasarana yang lain seperti ruang ibadah dan ruang UKS belum dimiliki oleh SD Negeri 1 Ngadirejo sehingga dalam hal ini

sarana dan prasarana yang dimiliki belum sesuai dengan ketentuan standar sarana dan prasarana pendidikan.

F. Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanan, dan pengawasan kegiatan

pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Setiap SDSN harus memiliki pedoman atau aturan

yang sekurang-kurangnya mengatur tentang: Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan silabus; kalender pendidikan selama satu tahun dan

dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan; Struktur organisasi satuan pendidikan; peraturan akademik; pembagian tugas diantara tenaga pendidik

dan kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana; kode etik

hubungan antara sesama warga di antara lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat. SDSN dikelola atas

dasar rencana pengembangan sekolah (RPS) dan rencana kerja tahunan. Rencana kerja tahunan

merupakan penjabaran rinci dari RPS yang merupakan rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun. Pengawasan

SDSN meliputi pemantauan supervisi, evaluasi, pelaporan, pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pengawasan (Depdiknas, 2007).

Pelaksanaan kegiatan sekolah dilakukan sesuai dengan RKS yang telah disusun. Implementasi RKS di

SD Negeri 1 Ngadirejo saat ini baru mencapai 70-89 % terlaksana, keterlibatan atau peran serta warga sekolah dalam pengambilan keputusan kebijakan dan program

sekolah sebesar 70-89% dikarenakan pelibatan disesuaikan dengan porsinya masing-masing.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

88

Pengawasan yang dilakukan di SD Negeri 1 Ngadirejo meliputi pemantauan proses belajar mengajar, supervise oleh kepala sekolah, evaluasi hasil

belajar, pelaporan hasil belajar, dan tindak lanjut dari hasil pengawasan. Supervisi dilakukan secara teratur oleh kepala sekolah dan pengawas pendidikan.

SD Negeri 1 Ngadirejo juga melaksanakan dan memberikan laporan hasil belajar yang diberikan

kepada orang tua/wali siswa, berisi hasil ulangan setiap tengah dan akhir semester serta setiap nilai ulangan harian siswa.

G. Standar Pembiayaan

Standar pembiayaan mengatur komponen dan besarnya biaya operasional satuan pendidikan. Pembiayaan SDSN mencakup biaya investasi, biaya

operasi dan biaya personal satuan pendidikan. (Depdiknas, 2009)

Biaya investasi SDSN mencakup pembiayaan

penyediaan sarana prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap. Biaya operasi satuan pendidikan

adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan

pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan

pendidikan meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis

pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung seperti daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembut, tranportasi,

konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya personal SDSN meliputi biaya pendidikan yang harus

dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

SD Negeri 1 Ngadirejo memiliki dukungan sumber

dana yang cukup baik yang berasal dari pemerintah pusat yaitu block grant SDSN, pemerintah daerah serta

dari orang tua wali murid melalui komite.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

89

H. Standar Penilaian Standar penilaian pendidikan berkaitan dengan

mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaan prestasi

belajar peserta didik. Penilaan hasil belajar peserta didik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri No. 20 Tahun 2007.

SDSN melakukan penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran

jasmani, olah raga dan kesehatan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta

didik dari penilaan akhir mempertimbangkan hasil penilaian akhir satuan pendidikan. Penilaian akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik sejak

awal hingga akhir masa studi. Ujian sekolah dilakukan untuk semua mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan secara

nasional untuk menentukan kelulusan peserta didik. Dari data yang diperoleh tentang alat, ruang

lingkup dan jenis peniliaian yang dilakukan oleh SD Negeri 1 Ngadirejo dikatakan sudah mengacu pada standar penilaian pendidikan. Alat yang digunakan

untuk penilaian di SD Negeri 1 Ngadirejo meliputi pengamatan keaktifan siswa, penugasan, unjuk kerja

dan tes hasil belajar. Demikian juga dalam hal pengelolaan hasil, dalam

Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar

penilaian pendidikan disebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata

pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.

4.2.4 Produk Implementasi Program SDSN Tahap produk program SDSN ini berkaitan

dengan standar ketuntasan belajar minimal 95 %, Nilai

UN di atas rata-rata regional, memiliki prestasi di tingkat regional, nasional dan internasional dan 90%

lulusan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

90

Berdasarkan hasil evaluasi pada komponen ketuntasan belajar minimal 95 % dapat dijelaskan bahwa untuk standar kelulusan SD Negeri 1 Ngadirejo

telah memenuhi standar karena siswa SD Negeri 1 Ngadirejo setiap tahunnya lulus 100%. Untuk standar kenaikan kelas sebagian besar siswa sudah mencapai

batas ketuntasan minimal yang ditentukan pada KKM walaupun masih terdapat beberapa siswa yang belum

tuntas. Pada komponen nilai UN menujukkan bahwa SD

Negeri 1 Ngadirejo belum dapat memenuhi standar

memiliki nilai UN di atas rata-rata regional. Nilai rata-rata UN tertinggi justru diperoleh sekolah yang bukan

merupakan SDSN. Hal ini tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Depdiknas tahun 2008 yang berbunyi Sekolah Standar Nasional (SSN) diharapkan menjadi

acuan atau rujukan sekolah lain dalam pengembangan sekolah, sesuai dengan standar nasional. Selain itu SSN diharapkan dapat memacu untuk terus

mengembangkan diri dan mencapai prestasi dalam berbagai bidang yang sesuai denganpotensi yang

dimiliki oleh masing-masing sekolah. SSN diharapkan juga berfungsi sebagai patok duga (bench mark) bagi sekolah dalam mengembangkan diri menuju layanan

pendidikan yang baik dan komprehensif. Prestasi di SD Negeri 1 Ngadirejo dapat dilihat

dari dua aspek yaitu prestasi akademik dan prestasi non akademik. Hasil evaluasi pada komponen ini menjelaskan bahwa SD Negeri 1 Ngadirejo belum dapat

memenuhi standar, yaitu belum dapat memiliki prestasi di tingkat regional baik prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini menunjukkan masih

terdapat kesenjangan dalam tahap produk pelaksanaan program SDSN karena indikator keberhasilan SDSN

belum dalam bidang out put masih belum dapat terpenuhi.

Produk yang selanjutnya diukur dengan tingkat

melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi dari lulusan sebesar 90%. Hasil analisis mengenai tingkat

melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi dari lulusan

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...pendidikan maupun lingkungan masyarakat. 4. Terbentuknya pribadisiswa yang percaya diri dan tidak menggantungkan kepada orang lain. 5. Terciptanya

91

SDN 1 Ngadirejo tidak terdapat kesenjangan, hal ini dibuktikan dengan 100% lulusan SDN 1 Ngadirejo melanjutkan ke berbagai SMP di Kabupaten

Temanggung. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam komponen ini tidak terjadi kesenjanjangan dengan indikator keberhasilan SDSN

yang tercantum dalam panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar tahun

2007.