Terbentuknya Batugamping

9
Nama : Wahyu Firdaus Mauliddan NIM : 313018/TK/37759 Asal Usul Batuan Batugamping Berdasarkan beberapa pendapat dari beberapa ahli, definisi dan maksud utama dari batuan karbonat ini hampir sama. Adapun pendapat dari para ahli mengenai definisi dari batuan karbonat antara lain : Rejers & Hsu, (1986) berpendapat bahwa batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung. Bates & Jackson (1987) berpendapat bahwa batuan karbonat adalah batuan yang komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %. Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi dari batuan karbonat adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi berupa mineral-mineral karbonat yang dominan yakni lebih dari 50%. Apabila dilihat dari segi genesanya, proses pembentukan batuan ini terjadi secara insitu yakni berasal dari larutan yang mengalami proses kimia maupun biokimia dimana organisme turut berperan didalamnya. Selain itu, batuan karbonat ini juga dapat terbentuk dari butiran-butiran hasil rombakan batuan yang telah mengalami transportasi secara mekanik dan terendapkan di tempat lain. Seluruh proses yang menyebabkan terbentuknya batuan karbonat ini berlangsung di lingkungan air laut sehingga bebas dari detritus asal darat. Oleh karena itu juga, semua batuan karbonat tergolong ke dalam batuan sedimen. Ada juga yang mengatakan bahwa batuan sedimen dikontrol oleh 2 proses yaitu :

description

limestone

Transcript of Terbentuknya Batugamping

Page 1: Terbentuknya Batugamping

Nama : Wahyu Firdaus Mauliddan

NIM : 313018/TK/37759

Asal Usul Batuan

Batugamping

Berdasarkan beberapa pendapat dari beberapa ahli, definisi dan maksud utama dari batuan karbonat ini hampir sama. Adapun pendapat dari para ahli mengenai definisi dari batuan karbonat antara lain :

Rejers & Hsu, (1986) berpendapat bahwa batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung.

Bates & Jackson (1987) berpendapat bahwa batuan karbonat adalah batuan yang komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi dari batuan karbonat adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi berupa mineral-mineral karbonat yang dominan yakni lebih dari 50%.

Apabila dilihat dari segi genesanya, proses pembentukan batuan ini terjadi secara insitu yakni berasal dari larutan yang mengalami proses kimia maupun biokimia dimana organisme turut berperan didalamnya. Selain itu, batuan karbonat ini juga dapat terbentuk dari butiran-butiran hasil rombakan batuan yang telah mengalami transportasi secara mekanik dan terendapkan di tempat lain. Seluruh proses yang menyebabkan terbentuknya batuan karbonat ini berlangsung di lingkungan air laut sehingga bebas dari detritus asal darat. Oleh karena itu juga, semua batuan karbonat tergolong ke dalam batuan sedimen.

Ada juga yang mengatakan bahwa batuan sedimen dikontrol oleh 2 proses yaitu :

1. Proses organik Merupakan proses dimana fragmennyayang meliputi rangka organik yang berukuran besar seperti koral, Bryosua, molusca, polychaeta, juga terdiri dari organisme yang sederhana seperti foraminifera dan alga. Dilingkungan laut dalam dijumpai cangkang dari foraminifera yang hidupnya secara pelagik. Alga ataupun cephalopoda termasuk komponen batuan sedimen. Terumbu merupakan salah satu hasil contoh produksi dari karbonat. Karang akan membentuk suatu komunitas yang kompleks yang ditemukan hidup alami diwilayah air laut dangkal yang jernih bersuhu hangat. Koral merupakan hewan neurotik yang didominasi oleh kelompok filumterata yang komposisi cangkangnya CaCO3.

2. Proses AnorganikBukan berasal dari organik melainkan berupa butiran yang mengisi pori terbentuk melalui proses langsung dari penguapan air laut.

Page 2: Terbentuknya Batugamping

Batugamping

batugamping adalah batuan sedimen yang tersusun atas aragonit, Mg-kalsit rendah dan Mg-kalsit tinggi. Batugamping normalnya terdiri dari Mg-kasit rendah, dengan aragonit yang tergantikan oleh kalsit, dan juga bisa terbentuk dari hilangnya magnesium didalam Mg-kalsit tinggi. Butiran aragonit biasanya sangat jarang ada karena fosil atau butiran yang mengandung mineral aragonit hilang dari tubuh batugamping sehingga ada batugamping yang lubang – lubang.

Pembentukan Secara Anorganik

Kimia Endapan kalsium karbonat

Pelepasan dan pengendapan kalsium karbonat (CaCO3) mineral kalsit dan aragonit di kontrol oleh pH, dimana sebagian besarnya dikontrol oleh tekanan parsial dari pelepasan karbon dioksida didalam air. Ketika karbon dioksida lepas dari air maka terjadilah reaksi seperti ini

Jika kalsit atau aragonit bereaksi dengan larutan asam karbonat, maka mineral tersebut akan dilepaskan

Reaksi diatas adalah reaksi reversibel . Jika keseimbangan kondisi terganggu oleh hilangnya karbon dioksida, konsentrasi ion hidrogen menurun dan pH meningkat. Reaksi bergeser ke kiri, sehingga terjadi pengendapan CaC03 padat. Tekanan parsial dari karbon dioksida sangat jelas memberikan kontrol besar pada pengendapan kalsium karbonat. Sesuatu yang menyebabkan hilangnya karbon dioksida (persamaan diatas) secara teoritis harus memicu pula pengendapan, karena karbon dioksida yang terlarut meningkatkan keasaman air dengan melepaskan ion H+, seperti yang disebutkan, meskipun kita akan melihat kemudian bahwa pengendapan anorganik kalsium karbonat

Close-up of oolitic limestone where ooids have been dissolved out,probably because of an original metastable aragonitic mineralogy, to give an

Page 3: Terbentuknya Batugamping

yang disebabkan oleh hilangnya C02 mungkin tidak penting dalam kondisi alam di laut terbuka seperti yang disarankan oleh Persamaan diatas

Dua hal penting atau pokok dalam mekanisme anorganik yang dapat menyebabkan hilangnya karbondioksida

1. Bertambahnya temperatur 2. Pengurangan tekanan dalam air

Bertambahnya temperatur dalam air dapat terjadi pengurangan kelarutan dari karbon dioksida (dan gas lain) di dalam air, maksudnya adalah penambahan temperatur dalam air dapat mengurangi kapasitas air untuk melarutkan dan memepertahankan karbon dioksida sehinggga membuat karbondioksida hilang dari air. Penurunan tekana juga dapat melepaskan dan membuat hilang carbondioksida dalam air. Dikondisi yang sebenarnya dialam tekanan dapat diturunkan dan CO2 yang berlebih diserap oleh atmosfer, gelombang yang disebabkan badai atau pemecah ombak di surfzone atau over shalow bank.

Selain efek nya terhadap kelarutan karbondioksida. Peningkatan temperatur juga menyebabkan penurunan kelarutan dari mineral kalsium karbonat, sehingga kalsium karbonat lebih mudah dan banyak terendapakan pada daerah yang tropis.

Kelarutan dari kandungan kimia dipengaruhi juga oleh salinitiy dan kekuatan ionik diadalam air. Kekuatan ionik adalah fungsi dari konsentrasi dari ion – ion didalam larutan. Dengan demikian jika kekuatan ionik bertambah maka salinitiy pun bertambah. Kelarutan dari mineral – mineral kalsium karbonat nyata turun pada nilai salinity yang rendah dikarenakan penurunanya kekuatan ionik penurunan konsentrasi dari ion asing seperti Mg2+, Ca2+ dan CO3

-. Ion asing tersebut mempengaruhi pembentukan struktur pembentukan kristal kalsium karbonat, sehingga lebih sulit untuk kalsit dan arogoni untuk tumbuh dan mengendap. Dengan demikian, larutan dari kalsium karbonat berkali lipat lebih kecil di air dari pada air laut.

Namun dalam kenyataannya pembentukan batugamping memiliki sebuah permasalahan yang besar yaitu dimanakah batugamping ini terbentuk?

Karena kadar karbon dalam batugamping pada awal mula terbentuk jutaan tahun lalu berbeda dengan kadar karbon batugamping sekarang.

Page 4: Terbentuknya Batugamping

Dengan adanya data diatas maka proses terbentuknya batugamping pada masa sekarang berbeda dengan masa lalu, perbandinagnya karbonya sangatlah jauh yaitu >60,000,000 : (37,400+720). Maka apakah yang menyebabkan hal ini terjadi.

dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada saat primer limestone terbentuk CO2

yang lepas dari larutan dan kemudian mengendapakan batugamping tidaklah pergi, maksudnya adalah setelah lepas dari larutan CO2 tersebut kemudian kembali masuk kedalam larutan untuk kemudian melakukan hal yang sama yaiut mengendapakan kembali batugamping. Maka dapat lah tercipta kadar dari karbon yang sangat besar. Tempat yang sangat mungkin untuk hal ini terjadi adalah dibawah permukaan tanah. Sedangakan pada masa sekarang CO2 yang lepas dari larutan akan langsung hilang karena batugamping sekarang terbentuk pada daerah laut dan dibawah atmosper.

Carlsbad Caverns, New Mexico. U.S. Forest Service cave expert, geologist Jerry Trout states, “What geologists used to believe was fact, in terms of dating a cave, now is speculation. ... From 1924 to 1988, there was a visitor’s sign above the entrance to Carlsbad Caverns that said Carlsbad was at least 260 million years old. ... In 1988, the sign was changed to read 7 to 10 million years old. Then, for a little while, the sign read that it was 2 million years old. Now the sign is gone.” Trout also says that geologists don’t know how long cave development takes, and through photo-monitoring, he has watched a stalactite grow several inches in a matter of days.”

Page 5: Terbentuknya Batugamping

Pembentukan batugamping Organik

Pengendapan mineral dari air pada dasarnya adqalah proses kimia, namun dalam prosesnya dapat dibantu dengan adanya organisme. Meskipun batugamping dapat terbentuk murni dari proses anorganik dari air laut atau air tawar yang salinitasnya normal. Namun pada masa kini pengendapan batugamping oleh beberapa proses organik. Ini terbukti dengan adanya peran organisme dari paska prakambrian seperti bakteri.

Organisme yang berada pada air laut ataupun air tawar membuat cangakangnya menggunakan CaCO3 baik itu benthonik ataupun plantonik. Cangakang ini merupakan pelindung mereka dari predator ukuran cangkang – cangkang ini bisa berukuran silt sampai gravel tergantung dari jenis organisme tersebut.

Aktifitas fotosintesis organisme

Aktifitas fotosintesis makluk hidup didalam air akan membuat CO2 akan hilang sehingga akan membuat endapan kalsium karbonat. Proses sperti ini biasanya dilakuakan oleh alga biru dan alga hijau yang melakukan fotosintesis buat memperoleh makanan. Serti yang telah dijelaskan diatas hilangnya CO2 akqan mengakibatkan asamnyanya air dan menambahnya pH kemudian menimbulkan endapan kalsium karbonat

Mediasi Bakteri

Bakteri mungkin tidak berperan langsung dalam proses pengendapan dari beberapa batuan sedimen karbonat. Chafetz(1986) menunjukkan bahwa beberapa peloids yang merupakan endapan halus yang tinggi akan magnesium dan kalsit berada pada sekitar bakteri yang aktif. Selain itu bakteri juga dapat meningkatkan kalsium karbonat pada cynobacteria yang mati, dan melakukan pembatuan dengan stromatolit (Buczynski dan

Page 6: Terbentuknya Batugamping

chafetz,1993;chafetz, 1994). Endapan kalsium karbonat mediasi mikroba sangat erat hubungannya dengan fotosintesis dan berhubungan pula dengan transportasi ion melalui dinding sel. Kalsitfikasi terjadi pada dinding sel bagial luar dalamlingkungan mikro yang bersifat basa. Ca2+ dilepaskan dari dalam sel untuk mengikat atau menyerap 2H+. Kelebihan karbon anorganik dalam dinding sel dapat diserap lingkungan mikroalkalin, yang dimana menyediakan tambahan sumber karbon untuk kalsitfikasi.

Pembusukan Organisme yang mati

Pembusukan organisme yang mati juga dapat mempengaruhi pH, pembusukan dapat melepaskan asam organik dan berbagai CO2 ke dalam air, yang menyebabkan keasaman naik (penurunan pH). Disisi lain beberapa pembusukan bisa bersifat basa yang dapat meningkatkan pH. Alkalinitas dapat ditingkatkan melalui pengurangan sulat pada bahan organik yang busuk atau rusak dengan bantuan bakteri. (Bernasconi, 1994). Peningkatan alkalinitas dapan mendukung pengendapan kalsium karbonat.

Generasi Pellet

Banyak dari peloid – peloid berasal dari pellet – pellet. Pellet terbentuk dari hasilkan oleh teripang,moluska dan cacing. Organisme ini memakan kalsium karbonat berlumpur untuk mendapatkan nutrisi dan membuang sisa – sisanya yang disebut Pellet. Proses seperti ini menghasilkan sedimen karbonat yang baru.

Page 7: Terbentuknya Batugamping

DAFTAR PUSTAKA

Boggs, Sam. 2006. Principles Of Sedimentology and Stratigraphy 4th. New Jersey : Peason Prentice Hall

Tucker, Maurice E, 2003, Sedimentary Roks in Field, United Kingdom : John Wiley & Sons Ltd

http://www.creationscience.com/onlinebook/Limestone.html