Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan -...

33
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket/kuisioner kepada responden secara langsung kepada guru-guru SD yang bertugas pada SD di Gugus Nusa Kecamatan Kaloran Kabupaten Tamanggung, Jawa Tengah. Dari 106 kuisioner yang disebarkan, semua berhasil dikembalikan dan dapat di proses lebih lanjut. 4.2 Gambaran Umum Subyek Penelitian Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi guru-guru SD yang bertugas pada SD di Gugus Nusa Kecamatan Kaloran Kabupaten Tamanggung, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini responden disajikan dalam jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut

Transcript of Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan -...

Page 1: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan

angket/kuisioner kepada responden secara langsung kepada

guru-guru SD yang bertugas pada SD di Gugus Nusa

Kecamatan Kaloran Kabupaten Tamanggung, Jawa Tengah.

Dari 106 kuisioner yang disebarkan, semua berhasil

dikembalikan dan dapat di proses lebih lanjut.

4.2 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi

guru-guru SD yang bertugas pada SD di Gugus Nusa

Kecamatan Kaloran Kabupaten Tamanggung, Jawa Tengah.

Dalam penelitian ini responden disajikan dalam jenis kelamin,

usia, tingkat pendidikan dan masa kerja. Deskripsi subjek

penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut

Page 2: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Tabel 4.1

Karateristik Responden

Kategori

Responden

Jumlah

Responden

Prosentase

Jenis

Kelamin

Laki-laki 63 59%

Perempuan 43 41%

Total 106 100%

Usia 22-35tahun 22 21%

36-49 tahun 44 41%

50-60 tahun 40 38%

Total 106 100%

Tingkat

Pendidikan

D2 10 9%

S1 94 89%

S2 2 2%

Total 106 100%

Masa Kerja <10 tahun 20 19%

11-21 tahun 52 49%

22-32 tahun 34 32%

Total 106 100%

Berdasarkan deskripsi sampel penelitian pada tabel 4.1,

dapat terlihat bahwa sampel penelitian ini terdiri dari 106

Guru. Dari faktor jenis Kelamin terdapat 63 (59%) laki-laki

dan 43 (41%) perempuan, hal ini berarti bahwa jeni kelamin

lakiplaki lebih mendominasi prosentase daripada

perempuan.Dari Faktor Usia menunjukkan bahwa sebagian

besar responden berusia 36-49 tahun (41%), hal ini

Page 3: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

menunjukkan bahwa usia responden sudah cukup matang

dalam pengalaman pekerjaan. Dari Faktor Tingkat Pendidikan

menunjukkan tingakat pendidikan S1 dengan jumlah 94

(89%) lebih tinggi, menunjukkan bahwa Guru SD Gugus Nusa

memiliki SDM yang tinggi.

Dari Faktor Masa Kerja, tampak guru telah bekerja antara 11-

21 tahun. Hal ini menunjukkan pengalaman kerja yang

dimiliki oleh Guru sangat Tinggi.

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi ukurnya. Penentuan validitas di anggap valid jika

memiliki koefisien corrected item to total correlation

≥0,2.(saifuddin Azwar 2011). Pedoman penggambilan

keputusannya adalah jika rxy ≥ 0,3 maka butir soaltersebut

valid, tetapi apabila � 0,2 maka butir soal tersebut di nyatakan

tidak valid.

Page 4: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

a. Uji Validitas Instrumen Sikap Guru

Dari Uji Validitas yang berjumah total item 28,

Instrumen Sikap terdiri dari 5 butir soal yang memiliki

nilai r hitung ≥0,2, yaitu soal nomer 1 dengan r hitung

(0,261),nomer 2 dengan r hitung 0,340 , nomer 3 dengan r

hitung 0,245, nomer 4 dengan r hitung 0,268, nomer 5

dengan r hitung 0,211.Dengan demikian instrumen Sikap

di nyatakan valid seluruhnya. Hasil uji Sikap secara

lengkap dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan validitas Instrumen Sikap Guru

b. Uji validitas Instrumen Norma Subyektif

Dari Uji Validitas yang berjumah total item 28,

Instrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal yang

memiliki nilai r hitung ≥0,2, yaitu soal nomer 6

dengan r hitung (0,362),nomer 7 dengan r hitung

0,329 , nomer 8 dengan r hitung 0,594, nomer 9 dengan r

hitung 0,295, nomer 10 dengan r hitung 0,203.Dengan

Item

Pertanyaan

CorrectedItem_total

Correlation

Keterangan

Sikap 1 ,261 Valid

Sikap 2 ,340 Valid

Sikap 3 ,245 Valid

Sikap 4 ,268 Valid

Sikap 5 ,211 Valid

Page 5: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

demikian instrumen Norma Subyektif di nyatakan valid

seluruhnya. Hasil uji Norma Subyektif secara lengkap

dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan validitas Instrumen Norma Subyektif

c. Uji validitas Instrumen Kontrol

Dari Uji Validitas yang berjumah total item 28,

Instrumen Kontrol terdiri dari 6 butir soal yang memiliki

nilai r hitung ≥0,2, yaitu soal nomer 11 dengan r hitung

(0,479),nomer 12 dengan r hitung 0,575 , nomer 13

dengan r hitung 0,410, nomer 14 dengan r hitung 0,655,

nomer 15 dengan r hitung 0,374, nomer 16 dengan r

hitung 0,284 .Dengan demikian instrumen Kontrol di

nyatakan valid seluruhnya. Hasil uji Kontrol secara

lengkap dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini

Item

Pertanyaan

CorrectedItem_total

Correlation

Keterangan

Norma 6 ,362 Valid

Norma 7 ,329 Valid

Norma 8 ,594 Valid

Norma 9 ,295 Valid

Norma 10 ,203 Valid

Page 6: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan validitas Instrumen Kontrol

Item

Pertanyaan

CorrectedItem_total

Correlation

Keterangan

Kontrol 11 ,479 Valid

Kontrol 12 ,575 Valid

Kontrol 13 ,410 Valid

Kontrol 14 ,655 Valid

Kontorl 15 ,374 Valid

Kontrol 16 ,284 Valid

d. Uji validitas Instrumen Intensi

Dari Uji Validitas yang berjumah total item 28,

Instrumen Intensi terdiri dari 6 butir soal yang memiliki

nilai r hitung ≥0,2, yaitu soal nomer 17 dengan r hitung

(0,478),nomer 18 dengan r hitung 0,409, nomer 19 dengan

r hitung 0,246, nomer 20 dengan r hitung 0,401, nomer 21

dengan r hitung 0,355, nomer 22 dengan r hitung 0,239

.Dengan demikian instrumen Intensi di nyatakan valid

seluruhnya. Hasil uji Intensi secara lengkap dapat dilihat

pada tabel 4.5 di bawah ini

Page 7: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

��

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan validitas Instrumen Intensi

Item

Pertanyaan

CorrectedItem_total

Correlation

Keterangan

Intensi 17 ,478 Valid

Intensi 18 ,409 Valid

Intensi 19 ,246 Valid

Intensi 20 ,401 Valid

Intensi 21 ,355 Valid

Intensi 22 ,239 Valid

e. Uji validitas Instrumen Perilaku

Dari Uji Validitas yang berjumah total item 28,

Instrumen Perilaku terdiri dari 6 butir soal yang memiliki

nilai r hitung ≥0,2, yaitu soal nomer 23 dengan r hitung

(0,478),nomer 24 dengan r hitung 0,409, nomer 25 dengan

r hitung 0,246, nomer 26 dengan r hitung 0,401, nomer

27dengan r hitung 0,355, nomer 28 dengan r hitung 0,239

.Dengan demikian instrumen Intensi di nyatakan valid

seluruhnya. Hasil uji Intensi secara lengkap dapat dilihat

pada tabel 4.6 di bawah ini

Page 8: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

��

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan validitas Instrumen Perilaku

Item

Pertanyaan

CorrectedItem_total

Correlation

Keterangan

Perilaku 23 ,539 Valid

Perilaku 24 ,359 Valid

Perilaku 25 ,547 Valid

Perilaku 26 ,225 Valid

Perilaku 27 ,209 Valid

Perilaku 28 ,208 Valid

4.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas Instrumen dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat ketepatan (konsisten) instrumen dari variable yang

hendak diukur.Pengukuran reliabilitas instrument penelitian

dilakukan dengan cara menganalisis koefisien cronbach’s

alpha. Koefisien cronbach’s alpha yang mendekati satu

menandakan reliabilitas konsistensi tinggi.Saifuddin azwar

(2011) berpendapat bahwa sebuah instrument dapat

digunakan jika sekurang-kurangnya menunjukkan koefisien

Alpha 0,70.

Page 9: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on Standardized Items

N of Items

,807 ,806 28 Berdasarkan hasil uji Reliabilitas diatas, tampak

seluruh variable memiliki koefisien alpha cronbach 0,70. Maka

seluruh instrumen dinyatakan reliable

4.4 Statistik Deskriptif

Sebelum menguji hipotesis, diperlukan melihat statistik

deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan seberapa

besar prosentase dan tingkatan kategori dari masing-masing

variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

4.4.1 Sikap Guru

Skala sikap Guru ini menggambarkan suatu evaluasi

umum yang dibuat oleh Guru terhadap dirinya sendiri, orang

lain. Pengukuran sikap dapat diukur dengan menilai

pernyataan sikap seseorang.Pernyatan sikap dapat diartikan

respondedn mengevaluasi dirinya untuk menilai ataupun

merespon sejauh mana Sikap Guru dalam

mengimplemantisakan Kurikulum KTSP.

Frekuensi dan prosentase hasil pengukuran variabel

Sikap Guru berdasarkan kategori tersebut dapat dilihat pada

tebel 4.8

Page 10: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Sikap Guru

Kategori Rentang

Skor

Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi

(ST)

17 – 20 1 0,96 %

Tinggi (T) 13 – 16 3 2,83%

Sedang (S) 9 – 12 49 46,22 %

Rendah (R) 4 – 8 50 47,16 %

Sangat

Rendah (SR)

0 – 3 3 2,83 %

Dari Tabel 4.8. tampak bahwa dari keseluruhan

responden penelitian sejumlah 106 guru di Gugus Nusa

Kecamatan Temanggung menunjukkan tingkat sikap

berkaitan dengan perubahan kurikulum KTSP berada pada

kategori “ Sangat Tinggi “ 1 guru (0,96 %), kategori “ Tinggi “

3 (2,83 % ), kategori “ Sedang “ 49 guru ( 46,22 % ), kategori “

Rendah “ 50 guru (47,16%) dan “ Sangat Rendah “ 3 guru

(2,83%).

Menurut Teori Planned Behavior (Ajzen.1995.,2005),

sikap hakikatnya adalah kecenderungan untuk bereaksi

secara afektif terhadap suatu perilaku, dalam bentuk suka

atau tidak suka pada perilaku tertentu.

Berpijak pada teori ini dan dari data di atas dapat

dijelaskan bahwa lebih dari 50 % guru (50 guru, 47,16%)

memilki kecenderungan perasaan tidak suka

mengimplementasikan perubahan kurikulum KTSP. Artinya

Page 11: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

bahwa lebih dari 50% guru yang memiliki kecenderungan

tidak mau mengembangkan silabus, RPP, melaksanakan

pembelajaran dan melakukan asesmen pembelajaran sesuai

dengan rambu-rambu KTSP.

4.4.2 Norma Subyektif guru

Instrumen ini digunakan untuk mengukur sejauh mana

Guru memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang

terhadap perilaku yang akan dilakukannya.

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Norma Subyektif Guru

Kategori Rentang

Skor

Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi

(ST)

17 – 20 2 1,89 %

Tinggi (T) 13 – 16 33 31,13%

Sedang (S) 9 – 12 50 47,16 %

Rendah (R) 4 – 8 20 18,86%

Sangat

Rendah (SR)

0 – 3 1 0,96 %

Dari Tabel 4.9 tampak bahwa dari keseluruhan

responden penelitian sejumlah 106 guru di Gugus Nusa

Kecamatan Kaloran Temanggung menunjukkan tingkat

Norma Subyektif berkaitan dengan perubahan kurikulum

KTSP berada pada kategori “ Sangat Tinggi “ 2 guru (1,89 %),

kategori “ Tinggi “ 33 guru (31,13 % ), kategori “ Sedang “ 50

Page 12: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

guru ( 47,16 % ), kategori “ Rendah “ 20 guru (18,86%) dan “

Sangat Rendah “ 1 guru (0,96%).

Norma subyektif merupkan kompenen yang sangat

penting dalam menumbuhkan intensi perilaku tertentu

(Ajzen.1995.,2005). Dalam konteks penelitian ini, data

tersebut di atas dapat menjelaskan bahwa hampir 50% (50

guru, 47,16%) yang memilki norma subyektif yang cukup kuat

untuk mengimplementasikan perubahan kurikulum KTSP.

Artinya bahwa dari seluruh guru hampir 50% yang memiliki

kecenderungan yang hanya cukup untuk mengembangkan

silabus, RPP, melaksanakan pembelajaran dan melakukan

asesmen pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu KTSP.

4.4.3 Kontrol Guru

Instrumen ini digunakan untuk mengungkapkan

keyakinan bahwa Guru pernah melaksanakan atau tidak

pernah mengimplementasikan Kurikulum KTSP

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Kontrol Guru

Kategori Rentang

Skor

Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi (ST) 20 – 24 5 4,72%

Tinggi (T) 15 – 19 52 49,1%

Sedang (S) 10 – 14 35 33%

Rendah (R) 5 – 9 10 9,43%

Sangat Rendah

(SR)

0 – 4 4 3,77%

Page 13: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Dari Tabel 4.10. tampak bahwa dari keseluruhan

responden penelitian sejumlah 106 guru di SD-SD Gugus

Nusa Kecamata Kaloran Kabupaten Temanggung

menunjukkan tingkat Kontrol keperilakuan berkaitan dengan

perubahan kurikulum KTSP berada pada kategori “ Sangat

Tinggi “ 5 guru (4,72 %), kategori “ Tinggi “ 52 guru (49,1 % ),

kategori “ Sedang “ 35 guru ( 33 % ), kategori “ Rendah “ 10

guru (9,43%) dan “ Sangat Rendah “ 4 guru (3,77%).

Kontrol keperilakuan yang dihayati guru merupakan

komponen pembentuk intensi yang dapat digunakan untuk

memprediksi perilaku tertentu. Dalam konteks penelitian ini

berarti prediksi perilaku mengimplementasikan perubahan

kurikulum KTSP. Data frekuensi tingkat kontrol keperilakuan

guru tersebut di atas dapat menjelaskan bahwa hampir 50 %

guru (52 orang, 49, 1% ) memilki kontrol keperilakuan yang

kuat untuk mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP. Artinya bahwa ada hampir 50% guru diprediksi

memiliki kecenderungan tinggi mau mengembangkan silabus,

RPP, melaksanakan pembelajaran dan melakukan asesmen

pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu KTSP

Page 14: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

4.4.4 Intensi Guru

Tabel 4.11.

Klasifikasi Distribusi Frekuensi intensi berkaitan

dengan perubahan kurikulum KTSP

Kategori Rentang

Skor

Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi

(ST)

20 – 24 2 1,887%

Tinggi (T) 15 – 19 30 28,3%

Sedang (S) 10 – 14 67 63,21%

Rendah (R) 5 – 9 7 6,604%

Sangat

Rendah (SR)

0 – 4 0 0%

Dari Tabel 4.11. tampak bahwa dari keseluruhan

responden penelitian sejumlah 106 guru di SD-SD Gugus

Nusa Kecamatan Kaloran Temanggung menunjukkan tingkat

Intensi berkaitan dengan perubahan kurikulum KTSP berada

pada kategori “ Sangat Tinggi “ 2 guru (1,887 %), kategori “

Tinggi “ 30 guru (28,3 % ), kategori “ Sedang “ 67 guru ( 63,21

% ), kategori “ Rendah “ 7 guru (6,604%) dan “ Sangat Rendah

“ 0 guru (0%).

Intensi (intention) adalah niat untuk melakukan

perilaku atau kecenderungan seseorang untuk memilih

melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan

tertentu. Dalam konteks penelitian ini adalah intensi

berkaitan dengan kecenderungan guru dalam

mengimplementasikan perubahan kurikulum KTSP. Data

Page 15: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

distribusi frekuensi intensi tersebut di atas dapat dijelaskan

bahwa ada 67 guru ( 63,21 %) yang memiliki intensi cukup

kuat untuk mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP. Artinya bahwa lebih dari 50 % guru yang memiliki

kecenderungan cukup mau mengembangkan silabus, RPP,

melaksanakan pembelajaran dan melakukan asesmen

pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu KTSP.

4.4.5 Perilaku Guru

Tabel 4.12.

Klasifikasi Distribusi Frekuensi perilaku menerima

perubahan kurikulum KTSP

Kategori Rentang

Skor

Frekuensi Persentase

Sangat Tinggi

(ST)

20 – 24 1 0,943%

Tinggi (T) 15 – 19 44 41,51%

Sedang (S) 10 – 14 53 50%

Rendah (R) 5 – 9 8 7,54%

Sangat

Rendah (SR)

0 – 4 0 0%

Dari Tabel 4.12. tampak bahwa dari keseluruhan

responden penelitian sejumlah 106 guru di SD-SD Gugus

Nusa Kecamatan Kaloran Temanggung menunjukkan tingkat

perilaku menerima perubahan kurikulum KTSP berada pada

kategori “ Sangat Tinggi “ 1 guru (0,943 %), kategori “ Tinggi “

44 guru (41,51% ), kategori “ Sedang “ 53 guru ( 50,21 % ),

Page 16: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

kategori “ Rendah “ 8 guru (7,54%) dan “ Sangat Rendah “ 0

guru (0%). Data deskriptif perilaku menerima dan

mengimplementasikan perubahan kurikulum KTSP ini dapat

dijelaskan bahwa ada lebih dari 50 % guru ( 53 guru, 50,21 %

), yang memiliki perilaku cukup intens dalam

mengimplementasikan perubahan kurikulum KTSP. Artinya

bahwa lebih dari 50 % orang guru yang hanya cukup intens

mau mengembangkan silabus, RPP, melaksanakan

pembelajaran dan melakukan asesmen pembelajaran sesuai

dengan rambu-rambu KTSP

Rekapitulasi persentase tingkat sikap berkaitan dengan

perubahan kurikulum KTSP (X1), norma keperilakuan

berkaitan dengan perubahan kurikulum KTSP (X2), kontrol

perilaku (X3), intensi (X4) dan perilaku menerima perubahan

kurikulum KTSP (Y) dapat dilihat dalam Tabel 4.13.

Page 17: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

��

Tabel 4.13.

Rekapitulasi Persentase Frekuensi tingkat

sikap (X1), norma (X2), kontrol perilaku (X3),

intensi (X4) dan perilaku menerima perubahan

kurikulum KTSP (Y)

Kategori Rentang

Skor

Sikap

(X1)

Norma

(X2)

Kontrol

(X3)

Intensi

(X4)

Perilaku

(Y)

Sangat

Tinggi

(ST)

20 – 24 0,96 1,89 4,72 1,887 0,94

Tinggi

(T)

15 – 19 2,83 31,13 49,1 28,3 41,51

Sedang

(S)

10 – 14 46,22 47,16 33 63,21 50

Rendah

(R)

5 – 9 47,16 18,86 9,43 6,604 7,54

Sangat

Rendah

(SR)

0 – 4 2,83 0,96 3,77 0 0

Page 18: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

��

4.5 Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk

memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Dalam penbelitian ini digunakan

uji Kolmogorov-smirnov.

� Asym. Sig (2-tailed) > 0.05. maka data telah

berdistribusi normal

� Asym. Sig (2-tailed) < 0.05. maka data tidak

berdistribusi normal

Tabel 4.14. Hasil uji normalitas data tingkat sikap (X1), norma (X2),

kontrol perilaku (X3), intensi (X4) dan perilaku menerima perubahan kurikulum KTSP (Y)

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

Skorsik

ap

Skornor

ma

skorkont

rol skorintensi

skorperila

ku

N 106 106 106 106 106

Normal

Parameters(a,

b)

Mean

8,36 10,92 14,22 13,40 13,58

Std.

Deviation 2,500 3,030 3,964 2,787 2,898

Most Extreme

Differences

Absolute ,101 ,096 ,117 ,112 ,113

Positive ,097 ,066 ,067 ,112 ,096

Negative -,101 -,096 -,117 -,076 -,113

Kolmogorov-Smirnov Z 1,042 ,989 1,204 1,157 1,163

Asymp. Sig. (2-tailed) ,227 ,282 ,110 ,138 ,133

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Page 19: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Tabel 4.14. mendeskripsikan hasil uji statistik terhadap

penyebaran data skor tingkat sikap (X1), norma (X2), kontrol

perilaku (X3), intensi (X4) dan perilaku menerima perubahan

kurikulum KTSP (Y) dengan teknik One –Sample Kolmogorov-

Smirnov Test .

Dari tabel tersebut nampak bahwa : 1) uji terhadap skor

tingkat sikap X1 diperoleh (Asymp.Sig. 2-tailed ) adalah

0,227.Angka 0,227 lebih besar dari 0,05 .Artinya bahwa

distribusi skor sikap pada populasi adalah normal; 2) uji

terhadap skor tingkat norma X2 (Asymp.Sig. 2-tailed ) adalah

0,282. Angka 0,282 lebih besar dari 0,05 .Artinya bahwa

distribusi skor norma pada populasi adalah normal; 3) Seperti

halnya langkah uji normalitas pada variabel skor tingkat sikap

dan norma tersebut di atas, maka secara berturut-turut

nampak Asymp.Sig. 2-tailed ) untuk variable kontrol perilaku ,

intensi dan perilaku mengimplementasikan perubahan

kurikulum KTSP adalah 0,110, 0,138, dan 0,133. Angka

0,110, 0,138, dan 0,133 semuanya lebih besar dari 0,05

.Artinya bahwa distribusi skor kontrol perilaku , intensi dan

perilaku menerima perubahan kurikulum KTSP pada populasi

adalah normal

4.6. Uji Linieritas Data

Uji linieritas dilakukan dilakukan dengan mencari

persamaan garis regresi variabel bebas X terhadap variabel

terikat Y. Berdasarkan garis regresi yang telah dibuat,

selanjutnya diuji keberartian koefisien garis regresi serta

linieritasnya. Dalam penelitian ini uji linieritas hanya

Page 20: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

dilakukan antara skor intensi (X4) dengan perilaku menerima

perubahan kurikulum KTSP (Y). Gambaran tentang hasil uji

linieritas tersebut terangkum dalam Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Hasil uji linieritas data tingkat intensi (X4) dan perilaku

menerima perubahan kurikulum KTSP (Y) ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

skorperilaku *

skorintensi

Betwee

n

Groups

(Combine

d) 282,705 13 21,747 3,33

9

,00

0

Linearity 201,995 1

201,99

5

31,0

14

,00

0

Deviation

from

Linearity

80,710 12 6,726 1,03

3

,42

6

Within Groups 599,191 92 6,513

Total 881,896 105

Dari Tabel 4.15 tersebut nampak bahwa dalam uji

linieritas tersebut diperoleh F = 1,033 α = ,426. Jika dirumuskan

hipotesis Ho : model hubungan regresi linier serta Ha : model

hubungan tidak regresi linier, maka H0 diterima Angka 0,426

lebih besar dari 0,05 . Artinya bahwa model hubungan regresi (X4)

dan perilaku menerima perubahan kurikulum KTSP (Y) adalah

linier.

Page 21: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

4.7 Pengujian Hipotesis

4.7.1 Pengujian Hipotesis Sikap Guru terhadap Intensi

mengimplementasikan Kurikumum KTSP

Tabel 4.16. berikut ini merangkum data komputasi

regresi sederhana antara sikap guru (X1) dan intensi menerima

perubahan kurikulum KTSP (X4).

Tabel 4.16

Koefisien regresi antara sederhana antara sikap guru (X1)

dan intensi mengimplementasikan kurikulum KTSP(X4)

Coefficients(a)

Mode

l

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients T Sig.

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial

1 (Constan

t) 9,984 ,887 11,257 ,000

Skorsika

p ,408 ,102 ,366 4,014 ,000

a Dependent Variable: skorintensi

Hipotesi pertama yang akan diuji adalah:

1 Ho

:

Tidak ada pengaruh positif dan signifikan

antara sikap guru dan intensi

mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP

Ha

:

Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara sikap guru dan intensi

mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP

Page 22: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Data dalam Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa

nilai t hitung sebesar 11,257 pada taraf pengujian 5 %

diperoleh angka koefisien probabilitas Alpha sebesar 0,000.

Oleh karena nilai t positif dan 0,000 < dari 0,050, maka Ho

ditolak dan diterima Ha. Artinya bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara sikap guru dan intensi menerima

perubahan kurikulum KTSP.Artinya bila skor Sikap Guru

meningkat maka Intensi Guru dalam mengimplementasikan

Kurikulum KTSP juga akan meningkat, dan bila Sikap Guru

menurun maka Intensi Guru dalam mengimplementasikan

Kurikulum KTSP juga akan menurun

4.7.2 Pengujian Hipotesis Norma Subyektif terhadap

Intensi

Tabel 4.17. berikut ini merangkum data komputasi

regresi sederhana antara norma subyektif (X2) dan intensi

menerima perubahan kurikulum KTSP (X4)

Tabel 4.17 Koefisien regresi antara sederhana antara norma subyektif guru

(X2) dan intensi mengimplementasikan kurikulum KTSP (X4) Coefficients(a)

Mode

l

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial

1 (Constant

) 8,975 ,917 9,791 ,000

Skornorm

a ,405 ,081 ,440 5,004 ,000

a Dependent Variable: skorintensi

Page 23: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

2 Ho

:

Tidak ada pengaruh positif dan signifikan

antara norma subyektif guru dan intensi

mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP

Ha

:

Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara norma subyektif guru dan intensi

mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP

Data dalam Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai t

hitung sebesar 9,791 pada pada taraf pengujian 5 % diperoleh

angka koefisien probabilitas Alpha sebesar 0,000. Oleh karena

nilai t positif dan 0,000 < dari 0,050, maka Ho ditolak dan

diterima Ha. Artinya bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara norma subyektif guru dan intensi menerima

perubahan kurikulum KTSP.

4.7.3 Pengujian Hipotesis Kontrol terhadap Intensi

Tabel 4.18. berikut ini merangkum data komputasi

regresi sederhana antara kontrol keperilakuan guru (X3) dan

intensi menerima perubahan kurikulum KTSP (Y)

Page 24: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

Tabel 4.18

Koefisien regresi sederhana antara kontrol keperilakuan

guru (X3) dan intensi menerima perubahan kurikulum KTSP

(x4)

Coefficients(a)

Mode

l

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial

1 (Constant

) 8,046 ,859 9,367 ,000

skorkontr

ol ,376 ,058 ,535 6,463 ,000

a Dependent Variable: skorintensi

3 Ho

:

Tidak ada pengaruh positif dan signifikan

antara kontrol keperilakuan guru dan

intensi mengimplementasikan perubahan

kurikulum KTSP

Ha

:

Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara kontrol keperilakuan guru dan

intensi mengimplementasikan perubahan

kurikulum KTSP

Data dalam Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai t

hitung sebesar 9,367 pada pada taraf pengujian 5 % diperoleh

angka koefisien probabilitas Alpha sebesar 0,000. Oleh karena

nilai t positif dan 0,000 < dari 0,050, maka Ho ditolak dan

diterima Ha. Artinya bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara kontrol keperilakuan guru dan intensi

Page 25: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

menerima perubahan kurikulum KTSP.Artinya bila skor

Kontrol keperilakuan guru meningkat maka skor Intensi

mengimplementasikan Kurikulum KTSP juga akan meningkat,

tetapi bila skor Kontrol keperilakuan guru menurun maka

skor Intensi mengimplementasikan Kurikulum KTSP juga

akan menurun.

4.7.4 Pengujian Hipotesis Koefisien regresi ganda antara

sikap (X1), norma subyektif (X2) dan kontrol

keperilakuan guru (X3) dengan intensi (X4)

menerima perubahan kurikulum KTSP (Y)

Tabel 4.19

Koefisien regresi ganda antara sikap (X1), norma

subyektif (X2) dan kontrol keperilakuan guru (X3) dengan

intensi menerima perubahan kurikulum KTSP (X4)

Mode

l

Unstandardiz

ed

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents T Sig.

B

Std.

Error Beta

Zero-

order

Parti

al

1 (Cons

tant) 6,979 1,00

3 6,957 ,000

skorsi

kap ,123 ,107 ,110 1,151 ,252

skorn

orma ,143 ,098 ,155 1,460 ,147

skork

ontrol ,270 ,078 ,384 3,444 ,001

Page 26: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

4 Ho

:

Tidak ada pengaruh positif dan signifikan

antara sikap guru, norma subyektif dan

kontrol keperilakuan secara simultan dengan

intensi mengimplementasikan perubahan

kurikulum KTSP

Ha

:

Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara sikap guru, norma subyektif dan

kontrol keperilakuan secara simultan dengan

intensi mengimplementasikan perubahan

kurikulum KTSP

Data Tabel 4.20 berikut menggambarkan nilai F dan

probabilitas model koefisien regresi.

Tabel 4.20

Nilai F dan probabilitas model koefisien regresi.

ANOVA(b)

Mod

el

Sum of

Square

s Df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi

on

256,05

1 3 85,350 15,565 ,000(a)

Residual 559,30

8 102 5,483

Total 815,35

8 105

a Predictors: (Constant), skorkontrol, skorsikap,

skornorma

b Dependent Variable: skorintensi

Page 27: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

��

Data regresi berganda dalam Tabel 4.20 menunjukkan

bahwa nilai F hitung sebesar 15,565 pada pada taraf

pengujian 5 % diperoleh angka koefisien probabilitas Alpha

sebesar 0,000. Oleh karena nilai F positif dan 0,000 < dari

0,050, maka Ho ditolak dan diterima Ha. Artinya bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sikap guru,

norma subyektif dan kontrol keperilakuan secara simultan

dengan intensi menerima perubahan kurikulum KTSP.

4.7.5 Pengujian Hipotesis antara intensi (X4) sebagai

variable independen dan perilaku menerima

perubahan kurikulum KTSP (Y)

Tabel 4.21. berikut ini merangkum data komputasi

regresi antara intensi (X4) sebagai variable independen dan

perilaku menerima perubahan kurikulum KTSP (Y)

Tabel 4.21 Koefisien regresi antara intensi (X4) sebagai variabel

independen dan perilaku menerima perubahan kurikulum KTSP (Y)

Coefficients(a)

Mode

l

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant

) 6,908 1,225 5,639 ,000

Skorinten

si ,498 ,090 ,479 5,559 ,000

a Dependent Variable: skorperilaku

Page 28: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

��

5 Ho

:

Tidak ada pengaruh positif dan signifikan

antara intensi menerima perubahan

kurikulum KTSP dan perilaku

mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP

Ha

:

Terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara intensi menerima perubahan

kurikulum KTSP dan perilaku

mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP

Data dalam Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai t

hitung sebesar 5,639 pada pada taraf pengujian 5 % diperoleh

angka koefisien probabilitas Alpha sebesar 0,000. Oleh karena

nilai t positif dan 0,000 < dari 0,050, maka Ho ditolak dan

diterima Ha. Artinya bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara intensi menerima perubahan kurikulum

KTSP dan perilaku mengimplementasikan perubahan

kurikulum KTSP. Artinya bahwa bila Skor Intensi Guru

meningkat maka Skor Perilaku mengimplementasikan

Kurikulum KTSP juga meningkat, tetapi bila Skor Intensi

Guru menurun maka Skor Perilaku mengimplementasikan

Kurikulum KTSP juga menurun.

Tabel 4.22 di bawah ini akan memaparkan besarnya

sumbangan yang di berikan oleh masing-masing variabel

terhadap intensi mengimplementasikan perubahan kurikulum

KTSP,Sikap guru memberi pengaruh signifikan sebesar 13, 5%

(β=0,110), Norma Subyektif memperi pengaruh yang signifikan

Page 29: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

sebesar 22,1% (β=0,155),Kontrol terhadap Perilaku Guru

memberi pengaruh yang signifikan sebesar 10,37% (β=0,384)

Tabel 4.22

Ringkasan Sumbangan Tiap Variabel

Keterangan Sumbangan

Efektif

Total Sumbangan

Variabel Sikap 13,5% 29%

Variabel Norma

Subyektif

22,1% 49%

Variabel Kontrol 10,37% 22%

Total 45,1% 100%

4.8. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dengan teknik regresi

sederhana maupun berganda dan uji hipotesis yang telah

dipaparkan sebelumnya, dapat dikemukakan temuan-temuan

utama penelitian berikut :

1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sikap

guru-guru SD di Gugus Nusa Kabupaten Temanggung

dan intensi menerima perubahan kurikulum KTSP.

Besarnya nilai t hitung adalah 11,257 pada taraf

pengujian 5 % diperoleh angka koefisien probabilitas

Alpha sebesar 0,000.

2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara norma

subyektif guru-guru SD di Gugus Nusa Kabupaten

Temanggung dan intensi menerima perubahan

kurikulum KTSP. Besarnya t hitung sebesar 9,791

Page 30: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

pada pada taraf pengujian 5 % diperoleh angka

koefisien probabilitas Alpha sebesar 0,000.

3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

kontrol keperilakuan guru-guru SD di Gugus Nusa

Kabupaten Temanggung dan intensi menerima

perubahan kurikulum KTSP. Nilai t hitung sebesar

9,367 pada pada taraf pengujian 5 % diperoleh angka

koefisien probabilitas Alpha sebesar 0,000.

4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sikap

guru, norma subyektif dan kontrol keperilakuan

guru-guru SD di Gugus Nusa Kabupaten Temanggung

secara simultan dengan intensi menerima perubahan

kurikulum KTSP. Nilai koefisien regresi berganda atau

nilai F hitung sebesar 15,565 pada pada taraf

pengujian 5 % diperoleh angka koefisien probabilitas

Alpha sebesar 0,000.

5) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara intensi

menerima perubahan kurikulum KTSP guru-guru SD

di Gugus Nusa Kabupaten Temanggung dan perilaku

menerima perubahan kurikulum KTSP. Nilai t hitung

sebesar 5,639 dan angka koefisien probabilitas Alpha

sebesar 0,000.

Temuan hasil penelitian dan uji hipotesis ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara sikap guru, norma subyektif dan kontrol keperilakuan

baik secara parsial maupun secara simultan dengan intensi

menerima perubahan kurikulum KTSP. Demikian juga

Page 31: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

terdapat pengaruh antara intensi menerima perubahan

kurikulum KTSP dengan perilaku menerima perubahan

tersebut. Temuan ini sejalan dengan teori Theory of Planned

Behavior (TPB) yang dikemukakn Ajzen (et al 2005).

Dalam konteks perilaku guru untuk menerima dan

melaksanakan perubahan kurikulum KTSP, behavioral beliefs

berujud sikap tertentu sebagai hasil evaluasi atau reaksi

perasaan suka tidak suka terhadap perubahan kurikulum.

Sikap seorang guru terhadap perubahan kurikulum KTSP

hakikatnya adalah perasaan mendukung atau memihak

(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

memihak (unfavorable) pada perubahan tersebut. Sikap

mendukung atau tidak mendukung perubahan kurikulum

tersebut sangat tergantung pada keyakinan guru tersebut

tentang sisi positif atau negatifnya bila akan melaksanakan

kurikulum KTSP dalam pembelajaran. Temuan penelitian ini

membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan

antara sikap guru dengan intensi atau niatan untuk

melaksanakan perubahan kurikulum KTSP. Hal ini sejalan

dengan penelitian sebelumnya.

Komponen kedua, normative beliefs, menurut Ajzen (et

al 2005), faktor lingkungan sosial khususnya orang-orang

yang berpengaruh bagi kehidupan individu (significant others)

dapat mempengaruhi keyakinan individu untuk memutuskan

berperilaku tertentu atau tidak. Wujud normative beliefs

adalah norma subyektif, yaitu sejauh mana seseorang

memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap

Page 32: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

perilaku yang akan dilakukannya (Normative Belief). Individu

menentukan apa yang akan dia lakukan, bukan ditentukan

oleh orang lain disekitarnya, maka dia akan mengabaikan

pandangan orang tentang perilaku yang akan dilakukannya

(Fishbein & Ajzen ,1975). Dalam kaitan dengan penelitian ini,

norma subyektif ini hakikatnya adalah sejauhmana orang-

orang yang ada dalam lingkungan sekolah, seperti siswa,

teman sejawat, kepala sekolah, pengawas sekolah dan kepala

dinas berpengaruh kepada guru untuk memutuskan

menerima perubahan kurikulum KTSP atau tidak.

Temuan bahwa norma subyektif berpengaruh terhadap

intensi berperilaku menerima perubahan kurikulum KTSP

terbukti dalam penelitian ini. Hal ini sejalan dengan teori

Ajzen.

Komponen ketiga teori Ajzen, control beliefs

menghasilkan kontrol keperilakuan yang dipersepsikan.

Dalam konteks penerimaan perubahan kurikulum KTSP,

hakikatnya adalah seberapa kuat tingkat yang dimiliki guru

dalam menampilkan perilaku menerima perubahan

kurikulum. Individu guru akan mengontrol sejauh mana

implementasi perubahan kurikulum KTSP itu pernah

dilakukan atau belum pernah dilakukan, mengontrol

sejauhmana pemahaman dirinya tentang perubahan

kurikulum tersebut dan seberapa mampu guru mengestimasi

kemampuannya untuk melaksanakan perubahan kurikulum

KTSP tersebut. Temuan bahwa kontrol keperilakuan

Page 33: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2978/5/T2_942010027_BAB IV.pdfInstrumen Norma Subyektif terdiri dari 5 butir soal

���

berpengaruh terhadap intensi menerima perubahan

kurikulum KTSP ini sejalan dengan penelitian terdahulu.

Uji regresi berganda pengaruh sikap guru, norma

subyektif dan kontrol keperilakuan secara simultan dengan

intensi menerima perubahan kurikulum KTSP dalam

penelitian ini secara signifikan. Artinya bahwa sikap guru,

norma subyektif dan kontrol keperilakuan secara simultan

dapat dipakai sebagai prediktor munculnya intensi menerima

dan tentunya pada gilirannya akan melaksanakan perubahan

kurikulum KTSP.

Uji hipotesis terakhir dalam penelitian ini yang

menyatakan bahwa intensi menerima perubahan kurikulum

KTSP berpengaruh terhadap perilaku menerima dan

melaksanakan perubahan kurikulum KTSP juga terbukti

signifikan. Maknanya bahwa teori bahwa intensi adalah niatan

berperilaku nampaknya memang terbukti secara empirik.

Sejalan dengan temuan ini, penelitian Marrone (2005)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang

signifikan antara intensi untuk memberikan pelayanan yang

secara kultural sesuai untuk pasien Muslim Arab dengan

perilaku pelayanan yang secara kultural sesuai untuk pasien

Muslim Arab. Perbedaan yang signifikan juga ditemukan

antara mereka yang memiliki intensi dan tidak memiliki

intensi memberikan pelayanan yang secara kultur sesuai

terhadap pasien Muslim Arab.