BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran...

13
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang gambaran umum subyek penelitian, analisis data, analisi deskriptif setiap variabel penelitian, analisis hasil penelitian, hasil uji hipotesis penelitian, dan pe mbahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah SD Negeri VI Depok dan SD Negeri IV Depok. Pemilihan subjek penelitian didasarkan pada beberapa aspek, alasan yang pertama dikarenakan SD subjek penelitian berada dalam satu desa yang sama. Jumlah siswa antara kedua SD seimbang serta karakteristik sosial yang dimiliki siswa hampir sama. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang bermata pencaharian sebagai petani. Alasan yang lain dikarenakan kedua SD ini bersetatus sebagai SD imbas. Kemampuan akademik siswa juga relatif sama, hal ini dapat dilihat pada KKM pelajaran Matematika yaitu sebesar 60,0. Hal tersebut diperkuat dengan hasil uji kesetaraan yang dilakukan, dari hasil uji kesetaraan menunjukkan bahwa kedua SD tersebut homogen atau sama. Dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas V SD, yaitu siswa kelas V dari SD Negeri VI Depok sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 20 siswa serta kelas V dari SD Negeri IV Depok sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 21 siswa. Jadi jumlah keseluruhan subjek penelitian sebanyak 41 siswa. Di bawah ini disajikan jumlah siswa SD N Depok yang digunakan untuk subjek penelitian. Tabel 4.1 Data Subyek Penelitian SD N Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012 Nama SD Kelompok Jumlah siswa SD N VI Depok Eksperimen 20 SD N IV Depok Kontrol 21 Jumlah 41

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab IV ini berisi tentang gambaran umum subyek penelitian,

analisis data, analisi deskriptif setiap variabel penelitian, analisis hasil

penelitian, hasil uji hipotesis penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Depok Kecamatan Toroh Kabupaten

Grobogan. Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah SD Negeri VI

Depok dan SD Negeri IV Depok. Pemilihan subjek penelitian didasarkan pada

beberapa aspek, alasan yang pertama dikarenakan SD subjek penelitian berada

dalam satu desa yang sama. Jumlah siswa antara kedua SD seimbang serta

karakteristik sosial yang dimiliki siswa hampir sama. Hal ini dapat dilihat dari

sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang bermata pencaharian sebagai

petani. Alasan yang lain dikarenakan kedua SD ini bersetatus sebagai SD imbas.

Kemampuan akademik siswa juga relatif sama, hal ini dapat dilihat pada KKM

pelajaran Matematika yaitu sebesar 60,0. Hal tersebut diperkuat dengan hasil uji

kesetaraan yang dilakukan, dari hasil uji kesetaraan menunjukkan bahwa kedua

SD tersebut homogen atau sama.

Dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas V SD, yaitu siswa

kelas V dari SD Negeri VI Depok sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah

20 siswa serta kelas V dari SD Negeri IV Depok sebagai kelompok kontrol yang

berjumlah 21 siswa. Jadi jumlah keseluruhan subjek penelitian sebanyak 41 siswa.

Di bawah ini disajikan jumlah siswa SD N Depok yang digunakan untuk subjek

penelitian.

Tabel 4.1

Data Subyek Penelitian SD N Depok Kecamatan Toroh

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama SD Kelompok Jumlah siswa

SD N VI Depok Eksperimen 20

SD N IV Depok Kontrol 21

Jumlah 41

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

37

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini perlu dilakukan adaptasi kepada guru maupun kepada

siswa, karena Problem Based Learning termasuk model pembelajaran yang baru.

Bahkan dalam pembelajaran sehari-hari belum pernah menerapkan Problem

Based learning. Maka dari itu perlu dilakukan sebuah latihan bagi guru dalam

penerapan Problem Based Learning. Dalam latihan guru diharapkan mampu

memahami betul mengenai problem based learning. Pelaksanaan latiahan oleh

guru dilakukan pada kelas yang sama yaitu kelas V SD, akan tetapi pada materi

yang berbeda. Dari hasil pelatihan yang dilakukan guru menunjukkan bahwa guru

belum sepenuhnya menguasai langkah- langkah Problem Based Learning. Hal

tersebut terlihat dari hasil lembar observasi pra treatmen yang dilakukan oleh guru

pada Tabel 4.2.

Tabel. 4.2

Hasil Observasi Validasi Guru Kelas

dalam Pembelajaran Matematika dengan Problem Based Learning

No Aspek Yang Diamati Jumlah

Item

Keterlaksanaan

Item

Persentase

1 Kegiatan awal pembelajaran 6 3 18%

2 Kegiatan inti pembelajaran 6 3 18%

3 Kegiatan akhir pembelajaran 5 2 29%

Jumlah 17 8 47%

Dari tabel 4.2 dapat dilihat tingkat keterlaksanaan treatmen hanya 47%

dari total keseluruhan langkah- langkah pembelajaran menggunakan Problem

based learning. Dari hasil yang terlihat pada tabel akan menjadi acuan guru untuk

memperbaikai kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Pada saat treatmen dilakukan guru sudah tidak mengalami kendala yang

berarti. Guru sudah mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada

saat latihan. Hasil observasi pencapaian treatmen dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

38

Tabel. 4.3

Hasil Observasi Pelaksanaan Treatmen

Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Problem Based Learning

No

Aspek Yang Diamati

Jumlah

Item

Keterlaksanaan

Item

Presentase

1 2 1 2

1 Kegiatan Awal Pembelajaran 6 6 5 35% 29%

2 Kegiatan Inti Pembelajaran 6 6 5 35% 29%

3 Kegiatan Akhir Pembelajaran 5 3 4 18% 24%

Jumlah 17 15 14 88% 82%

Dari Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Matematika

menggunakan Problem Based Learning sudah telaksana dengan baik, hal ini

dilihat dari presentase pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang

mencapai tingkat ketercapaian 88% dan 82%. Hal tersebut sudah mengalami

peningkatan yang lebih baik dibandingkan saat pelaksanaan pembelajaran pra

eksperimen yang hanya mampu mencapai 47%.

Untuk observasi tidak hanya dilakukan pada kelompok eksperimen akan

tetapi juga dilaksanakan pada kelompok kontrol. Akan tetapi pada kelompok

kontrol tidak dilakukan validasi pelatihan mengajar guru karena proses

pembelajaran pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan proses pembelajaran.

Hasil observasi pada kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel. 4.4

Hasil Observasi Pelaksanaan Treatmen

Pembelajaran Matematika Dengan Pembelajaran Konvensional

No

Aspek Yang Diamati

Jumlah

Item

Keterlaksanaan

Item

Presentase

1 2 1 2

1 Kegiatan Awal Pembelajaran 5 3 4 23% 31%

2 Kegiatan Inti Pembelajaran 6 5 5 38% 38%

3 Kegiatan Akhir Pembelajaran 2 2 2 15% 15%

Jumlah 13 10 11 77% 85%

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

39

Dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran konvensional

sudah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat pada presentase keberhasilan

proses pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan pertama

perolehan presentase sebesar 77% dan pada pertemuan kedua sebesar 85%.

Untuk lebih jelasnya mengenai jadwal pelaksanaan treatmen pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Jadwal Kegiatan Pembelajaran di SD N Depok Kecamatan Toroh

Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Jumat, 2 Maret 2012 Meminta ijin kepada pihak SD untuk

melakukan penelitian (kelas eksperimen dan

kelas kontrol)

Menjelaskan prosedur dan langkah-langkah

penelitian penelitian kepada pihak SD (kelas

eksperimen dan kelas kontrol)

2. Jumat, 9 Maret 2012 Melakukan uji kesetaraan di kelas

eksperimen

3. Sabtu, 10 Maret 2012 Melakukan uji kesetaraan di kelas kontrol

4. Senin, 12 Maret 2012 Menjelaskan prosedur pengajaran

menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah kepada guru kelas V ( kelas

eksperimen)

Selasa, 13 Maret 2012 Pelaksanaan validasi treatmen pada

kelompok eksperimen

5. Jumat, 16 Maret 2012 Melakukan tes uji kesetaraan di kelompok

kontrol

6. Sabtu, 17 Maret 2012 Melakukan uji kesetaraan di kelompok

eksperimen

7. Senin, 19 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran menggunakan PBL

di kelas eksperimen (pertemuan 1)

8. Kamis, 22 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran menggunakan PBL

di kelas eksperimen (pertemuan 2) serta

pemberian post tes

9. Sabtu, 24 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran di SD eksperimen

(pertemuan 1)

10. Senin, 26 Maret 2012 Kegiatan pembelajaran di SD eksperimen

(pertemuan 2) serta pemberian post tes

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

40

4.2 Analisis Data

Dari skor yang diperoleh siswa melelui tes yang diberikan setelah

dilakukan treatment selanjutnya dianalisis menggunakan Uji t. Sebelum

dilakukannya uji t maka asumsi dasar harus terpenuhi, yaitu meliputi uji

normalitas dan homogenitas. Untuk memperjelas gambaran mengenai hasil

penelitian yang meliputi jumlah data, mean, varian, modus, data maksimum, data

minimum, standar deviasi maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji diskriptif.

4.2.1 Analisis Diskriptif Variabel Penelitian

Analisis diskriptif yang dilakukan menggunakan bantuan SPSS 16,0 for

window. Sebelum analisis deskriptif dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen perlu dipaparkan mengenai distribusi frekuensi skor setiap variabel

penelitian. hal ini bertujuan agar untuk memperjelas gambaran hasil

penelitian. dalam penentuan kelas interval dapat diketahui melalui hasil dari

skor maksimal dikurangi nilai minimal dibagi banyaknya kelas. Dalm

penentuan banyaknya kelas pada dasarnya tidak ada acuan yang spesifik.

Akan tetapi dlam penelitian ini menggunakan acuan dari Sturges dengan

ketetapan K= 1 + 3,322 log n. Dimana n adalah banyaknya siswa. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada rumus di bawah ini.

𝑖 =𝑟 ( 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙)

𝑘

Keterangan : i = interval kelas

k = banyak Kelas

r = range data

Dari rumus didapat interval kelas = 100−33

6= 11,1

Dalam penentuan banyak kelas dalm penelitian ini menggunaakan aturan

Sturges. Dengan ketetapan K = 1+ 3.322 log n. Dari ketentuan tersebut didapat

banyaknya kelas adalah 1+3.322 log 41 =1+ 3.322 (1.61278386) = 6.35766798

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

41

bisa dibulatkan menjadi 6. Untuk melihat hasil distribusi frekuensi pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel di 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

SD N VI Depok Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Interval

Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Frekuensi Presentase frekuensi Presentase

88,8 – 100 6 30% 1 5%

77,7 – 88,7 4 20% 4 19%

66,5 – 77,6 5 25% 6 29%

55,3 – 66,4 4 20% 4 19%

44,2 – 55,2 1 5% 4 19%

33 – 44,1 0 0% 2 10%

Jumlah 20 100% 21 100%

Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pada kelompok eksperimen tidak ada

siswa yang mendapat nilai antara 33 – 44,1, dengan persentase 0%. Untuk skor

44,2 – 55,2 terdapat 1 siswa dengan persentase 5%. Siswa yang mendapat skor

55,3 – 66,4 terdapat 4 orang siswa dengan presentase sebesar 20%. Untuk siswa

yang mendapatkan skor antara 66,5 sampai 77,6 ada 5 anak dengan persentase

25%. Terdapat 4 anak dengan persentase 20% yang mendapatkan skor mulaii dari

77,7 sampai 88,7. Ada 6 siswa yang mendapatkan skor 88,8 – 100 dengan

persentase 30%.

Hasil post test pada kelas kontrol di atas dapat diketahui bahwa dalam

kelas kontrol terdapat 2 anak yang mendapatkan nilai 33 sampai 41 dengan

prosentase sebesar 10%. Sedang siswa yang memperoleh nialai 44,2 sampai 55,2

ada 4 siswa dengan prosentase 19%. Untuk nilai 55,3 sampai 66,4 ada 4 siswa

yang mendapatkannya dengan prosentase 19%. Untuk nalai antar 66,5 sampai

77,6 ada 6 siswa dengan prosentase sebesar 29%. Siswa yang mendapatkan nilai

antara 77,7 sampai 88,7 ada 4 siswa dengan prosentase 19%. Dan ada 1 siswa

yang mendapat nilai 88,8 - 100 dengan prosentase 5%.

Untuk lebih memperjelas daftar distribusi skor di atas maka ditampilkan

diagram batang yang menggambarkan persebaran frekuensi pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

42

Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Skor Post Test

Dalam analisis diskriptif menggambarkan tentang gambaran data tentang

jumlah data, data minimum, data maksimum, mean dan standar deviasi. Analis

diskriptif ini dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah

dilakukannya treatmen. Dalam analisis uji diskriptif menggunakan bantuan SPSS

versi 16 for Window. Hasil analisis diskriptif kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol yang dilihat dari skor minimum, maksimum, mean, dan

standar deviasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.7

Hasil Analisis Deskriptif Post Tes Test Kelas Eksperimen dan Kelompok

Kontrol SD N Depok Semeter II Tahun Ajaran 2011/2012

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EKSPERIMEN 20 53.00 100.00 78.6000 15.40472

KONTROL 21 33.00 93.00 64.1429 15.80597

Valid N (listwise) 20

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa banyak jumlah data pada kelompok

eksperimen sebanyak 20, sedangkan jumlah data pada kelompok kontrol sebanyak

21. Untuk skor maksimal pada kelompok eksperimen adalah 100 untuk skor

minimal adalah 53. Sementara untuk kelompok kontrol nilai maksimal adalah 93

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

43

dan nilai minimal 33. Standar deviasi untuk kelas eksperimen adalah 15.40472

sedangkan untuk kelas kontrol adalah 15.80597. Standar Deviation

menggambarkan keragaman kumpulan suatu data secara matematis.

4.3 Analisis Uji T

Uji t ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. sebelum dilakukan uji t test

sebelumnya dilakukan uji asumsi dasar terlebih dahulu yang meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui

apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Setelah melakukan uji

normalitas data maka dilakukan uji homogenitas hal ini perlu dilakukan guna

untuk mengetahui apakah varian populasi data sama atau tidak. Setelah uji

normalitas dan homogenitas kemudian baru dilakukan uji t test pada kelompok

eksperimien dan kelompok kontrol.

Uji normalitas menggunakan bantuan SPSS 16,0 for window. hasil uji

normalitas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas Post Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

SD N VI Depok Semester II Tahun Ajaran 2011/2012

Tests of Normality

VAR00002

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

VAR00001 KONTROL .111 21 .200* .977 21 .871

EKSPERIMEN .157 20 .200* .919 20 .094

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil kolmogrov-smirnov Z untuk hasil

post test kelompok eksperimen yaitu sebesar 0.157 dengan probabilitas

signifikansi 0.200. untuk kelompok kontrol hasil yaitu sebesar 0.111 dengan

probabilitas signifikansi 0,200. Hal ini menunjukan bahwa distribusi hasil

pengukuran untuk variabel post test kelompok eksperimen maupun kelompok

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

44

kontrol adalah normal. Untuk grafik hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar

4.2.

Ganbar 4.2 Grafik Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Untuk melihat hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen dapat

dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Grafik Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

45

Dari hasil uji analisis normalitas kemudian dilakukan uji homogenitas. Uji

ini dilakukan sebagai pra syarat dalam analisis Independent Sample T Test dan

One Way ANOVA. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji Homogenitas Skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Hasil output uji homogenitas dapat dilihat dari Test of Homogenity of

Variances. Dapat diketahui bahwa signifikasi sebesar 0.709 karena signifikasi

melebihi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol adalah homogen.

Untuk menguji signifikasi perbedaan antar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test

digunakan untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai post test kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.10

Hasil Uji T-Test Skor Post Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol SD N Depok Semester II Tahun Ajaran 2010/2011

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat nilai t hitung > t tabel ( 3.173 > 2.023 ).

Dan signifikansi (0,003 < 0,05). Sedangkan perbedaan rata-rata (mean diference)

sebesar 15.457 dan perbedaan berkisar antara 5.604 sampai 25.310.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

46

4.4 Uji Hipotesis

Kriteria pengujian hipotesis berdasarkan tingkat signifikansi adalah Ho

diterima jika signifikasi lebih besar dari 0,05 (H0 > 0,05). Dan Ho ditolak jika

signifikasi lebih kecil dari 0,05 (H0 < 0,05). Dari uji beda yang dilakukan dapat

dilihat signifikansi (2-tailed) sebesar 0,003. Karena signifikansi lebih kecil dari

0.05 maka H0 ditolak. Dengan ditolaknya H0 maka Ha diterima. Dari hasil tersebut

maka disimpulkan bahwa terdapat Terdapat perbedaan efektivitas antara

pembelajaran Matematika yang dilaksanakan menggunakan Problem Based

Learning (PBL) dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD

semester II desa Depok tahun ajaran 2011/2012.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bagian ini dikemukakan pembahasan hasil dari penelitian yang

dimulai dari keterlaksanaan treatmen. Dalam pelaksanaan treatmen ketercapaian

pada proses pembelajaran dapat dilihat dari lembar pengamatan yang dilakukan.

Dari lembar tersebut terlihat bahwa guru mampu menguasai langkah- langkah

Problem Based Learning. Dari ketercapaian treatmen yang dilakukan berarti

pembelajran yang berlangsung sudah mencerminkan penggunaan Problem Based

Learning dalam proses pembelajran.

Dikemukakan juga mengenai pembahasan hasil penelitian yang dilakukan

melalui SPSS 16,0 for window. Hasil yang diperoleh merupakan uji beda rata-rata

dari hasil kedua kelompok. Untuk menganalisi hasil tuji beda tersebut

menggunakan Independent Sample T Test dari analisis dapat dilihat bahwa nilai t

hitung > t tabel ( 3.173 > 2.023 ). Dan signifikansi (0,03 < 0,05). Berdasarkan

hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak berarti Ha diterima.

Dengan demikian terdapat perbedaan efektivitas penggunaan Problem Based

Learning (PBL) dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas V SD semester

II tahun ajaran 2011/2012. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-rata hasil

balajar Matematika pada siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Untuk melihat rata-rata antara kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada hasil

analisis diskriptif. Dari hasil analisis diskriptif dapat dilihat rata-rata untuk

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

47

kelompok eksperimen yaitu sebesar 78,60 dan rata-rata untuk kelompok kontrol

yaitu sebesar 64,14. Hal ini berarti rata-rata hasil belajara antara siswa yang diajar

menggunakan Problem Based Learning dengan siswa yang diajar menggunakan

pembelajaran konvensional terdapat perbedaan. Dari rata-rata tersebut dapat

dilihat bahwa siswa yang diajar manggunakan Problem Based Learning memiliki

rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

menggunakan pembelajran konvensioanal.

Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol ini dikarenakan adanya penggunaan Problem Based Learning

pada kelompok eksperimen. Pembelajaran pada kelas eksperimen mendorong

siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Di dalam bekerja kelompok siswa

yang lemah dalam pemahaman dapat terbantu oleh teman sebayanya dalam

memahami konsep materi pembelajaran. Di dalam kelompok tersebut siswa

mencoba memecahkan permaslahan bersama yang akan mendorong pola pikir

kreatif anak dalam memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar

mereka. Dalam proses penyelesaian masalah siswa dapat berinteraksi dan

berdiskusi bersama teman sekelompoknya. Dalam pembelajaran menggunakan

Problem Based Learning ini juga memacu siswa untuk berani mempresentasikan

hasil diskusi dengan kelompoknya di depan kelompok lain. Dalam proses

presentasi kelompok lain juga ikut aktif dalam menanggapi hasil diskusi

kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya. Dari beberapa hal di atas

menimbulkan dampak positif bagi siswa, hal ini dapat dilihat pada skor hasil

belajar siswa setelah menggunakan Problem Based Learning.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilmawan.

Dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Problem Based Learning (PBL)

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sd Di Gugus Kartini

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2010/2011” tidak

menghasilkan perubahan yang positif bagi siswa hal ini dilihat pada besarnya

thitung -0,116 dan ttabel -2,311 maka thitung lebih besar daripada ttabel dengan taraf

signifikasi 0,389 sehingga H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh Problem Based

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/825/5/T1_292008062_BAB IV.pdf · belum sepenuhnya menguasai langkah-langkah . Problem Based

48

Learning (PBL) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD di Gugus

Kartini Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga semester II tahun ajaran 2010/2011.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas

anatara kelompok eksperimen yang menggunakan Problem Based Learning

dengan kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional pada siswa SD

kelas V dengan matapelajaran matematika sub pokok bahasan bangun datar.