BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan...

26
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil SMP Negeri 2 Klaten SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.2 dan jalan Pemuda no.4 Klaten. Lahan di jalan Pemuda Selatan 2.040 m 2 dan jalan Menjangan No.2 seluas 1.579 m 2 . Sekolah tersebut cukup luas dan kondusif untuk dilaksanakannya proses pembelajaran. SMP N 2 Klaten memiliki visi yang mulia. Visi tersebut dijunjung tinggi oleh warga sekolah, terutama dalam pembelajaran. Visi yang dimiliki SMP Negeri 2 Klaten adalah “Menciptakan manusia yang unggul dalam prestasi mampu bersaing di era global dan terpuji dalam budi pekerti.” Indikator dari visi tersebut antara lain: a. Terwujudnya lulusan dengan kompetensi atau kemampuan bertaraf internasional b. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman, dan bertaqwa c. Terwujudnya KTSP di sekolah bertaraf internasional d. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien dan bertaraf internasional e. Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir serta bertaraf internasional

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Profil SMP Negeri 2 Klaten

SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.2 dan jalan

Pemuda no.4 Klaten. Lahan di jalan Pemuda Selatan 2.040 m2 dan jalan

Menjangan No.2 seluas 1.579 m2. Sekolah tersebut cukup luas dan kondusif

untuk dilaksanakannya proses pembelajaran.

SMP N 2 Klaten memiliki visi yang mulia. Visi tersebut dijunjung

tinggi oleh warga sekolah, terutama dalam pembelajaran. Visi yang dimiliki

SMP Negeri 2 Klaten adalah “Menciptakan manusia yang unggul dalam

prestasi mampu bersaing di era global dan terpuji dalam budi pekerti.”

Indikator dari visi tersebut antara lain:

a. Terwujudnya lulusan dengan kompetensi atau kemampuan bertaraf

internasional

b. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman,

dan bertaqwa

c. Terwujudnya KTSP di sekolah bertaraf internasional

d. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien dan bertaraf

internasional

e. Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan

mutakhir serta bertaraf internasional

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

52

f. Terwujudnya standar tenaga pendidik dan kependidikan bertaraf

internasional

g. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan bertaraf internasional

h. Terwujudnya standar penilaian pendidikan bertaraf internasional

i. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai

j. Terwujudnya budaya mutu sekolah

k. Terwujudnya lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri,

bersih, dll

SMPN 2 Klaten memiliki misi dalam meraih visinya. Misi yang dilakukan

untuk meraih visi SMPN 2 Klaten tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan Dokumen-1 atau Buku-1 KTSP bertaraf internasional

b. Mewujudkan silabus semua mata pelajaran bertaraf internasional dan

untuk semua jenjang/kelas/tingkatan

c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran bertaraf internasional dan untuk

semua tingkatan

d. Mewujudkan perangkat kurikulum yang bertaraf internasional, lengkap,

mutakhir, dan berwawasan kedepan

e. Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan berwawasan

internasional

f. Mewujudkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning

organization) sesuai perkembangan global

g. Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, dan berwawasan

kedepan serta bertaraf internasional

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

53

h. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil

sesuai tuntutan pendidikan yang bertaraf internasional

i. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu dan

tangguh serta memiliki kompetensi yang bertaraf internasional

j. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh dan manajemen

bertaraf internasional

k. Mewujudkan kemampuan olah raga yang tangguh dan kompetitif tingkat

internasional

l. Mewujudkan sekolah wiyata mandala yang menikmatkan belajar

siswannya dalam pencapaian prestasi tingkat internasional

m. Mewujudkan sekolah sehat

n. Mewujudkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif dan mampu

bersaing di dunia internasional

o. Mewujudkan kepramukaan yang menjadi suri tauladan dan mampu

berkompetisi tingkat internasional

p. Mewujudkan kemampuan KIR yang cerdas dan kompetentitif serta

berdaya saing internasional

q. Mewujudkan nilai-nilai agama bagi kenikmatan hidup peserta didik dan

mampu beradaptasi dengan perkembangan budaya global sesuai jati diri

bangsa

r. Mewujudkan nilai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah, masyarakat,

berbangsa, dan dalam kancah dunia internasional

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

54

2. Kondisi Fisik SMP Negeri 2 Klaten

Kondisi fisik sekolah pada umumnya sudah baik dan memenuhi syarat

untuk menunjang proses pembelajaran meskipun dapat dikatakan bangunan

sekolah telah berusia lama. Selain itu SMP N 2 Klaten memiliki fasilitas-

fasilitas yang cukup memadai guna menunjang proses pembelajaran.

Sekolah ini berada di dekat jalan raya sehingga mudah dijangkau. Beberapa

sarana dan prasarana yang mampu menunjang proses pembelajaran antara

lain sebagai berikut.

a. Ruang Kelas

SMP N 2 Klaten memiliki 25 ruang kelas yang terdiri dari kelas

VII sebanyak 6 kelas, kelas VIII sebanyak 6 kelas, dan 6 kelas untuk

kelas IX. Masing-masing kelas telah memiliki kelengkapan fasilitas

yang menunjang kelengkapan proses pembelajaran meliputi meja, kursi,

papan tulis, whiteboard, LCD proyektor dll. Setiap ruang kelas diberikan

CCTV agar selalu terkontrol oleh server.

b. Ruang Perkantoran

Ruang perkantoran terdiri dari ruang Kepala Sekolah, ruang Tata

Usaha (TU), ruang Guru, dan ruang Bimbingan Konseling. Ruang-ruang

tersebut tertata rapi dan bersih. Bangunanya masih terlihat kokoh dan

terawat dengan baik. Setiap ruang perkantoran diberikan CCTV agar

selalu terkontrol oleh server.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

55

c. Laboratorium

Keberadaan laboratorium memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran sehingga kelengkapan dan pengelolaan yang baik sangat

diperlukan. Laboratorium yang dimiliki SMP N 2 Klaten 1 laboratorium

IPA, 1 ruang laboratorim TIK, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang

laboratorium bahasa, 1 ruang laboratorium multimedia dan 1

laboratorium Elektro. Laboratorium-laboratorium tersebut memiliki

fasilitas yang lengkap dan menunjang pembelajaran. Peralatan yang

tersedia tertata rapi dan bersih. Ruang laboratorium diberikan CCTV agar

selalu terkontrol oleh server.

Salah satu penunjang pembelajaran IPS melalui e-learning dengan

adanya laboaratorum komputer, serta laboratorium multi media.

Laboratorium komputer terdapat 26 komputer yang terkoneksi dengan

internet, sehingga siswa dapat mengakses informasi atau melakukan

pembelajaran melalui komputer yang sudah terkoneksi dengan jaringan

internet.

Salah satu penunjang web learning di SMPN 2 Klaten dalah

dengan adanya wifi. Wifi ini memungkinkan siapa saja dapat mengakses

internet secara gratis dengan perangkat laptop yang dimiliki siswa dan

guru, sehingga siswa dapat mengakses informasi dalam pembelajaran

secara gratis di area sekolah dengan menggunakan laptop mereka

masing-masing, hal ini dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran

melalui e-learning.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

56

d. Mushola

Mushola sekolah berada di dekat tangga dibelakang ruang guru.

Mushola ini berfungsi sebagai tempat ibadah sholat bagi seluruh warga

SMPN 2 KLaten yang beragama Islam dan sebagai tempat melakukan

kegiatan kerohanian Islam bagi siswa maupun guru. Peralatan ibadah

telah mencukupi akan tetapi penataan peralatan di ruang mushola masih

kurang rapi.

e. Ruang Kegiatan Siswa

Ruang kegiatan siswa yang ada adalah UKS. Ruang Penunjang

Kegiatan Pembelajaran terdiri dari ruang perpustakaan, ruang

keterampilan, ruang komputer, dan lapangan basket. Ruang yang perlu

ditambah adalah ruang OSIS untuk menunjang kegiatan siswa. Setiap

ruang kegiatan siswa diberikan CCTV agar selalu terkontrol oleh server.

f. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana penting untuk

mencapai tujuan pembelajaran terutama untuk mencapai tujuan belajar

berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Perpustakaan SMP Negeri 2 Klaten berusaha memberikan berbagai

pelayanan secara maksimal, layanan tersebut antara lain : layanan

sirkulasi, layanan referensi, layanan terbitan berkala, layanan internet,

layanan katalog online, fasilitas ruang baca, dan fasilitas komputer

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

57

katalog. Ruang perpustakaan diberikan CCTV agar selalu terkontrol oleh

server.

g. Bimbingan Konseling

Ruang Bimbingan Konseling (BK) terletak di samping ruang kelas

VIII. BK membantu dan memantau perkembangan peserta didik dari

berbagai segi yang mempengaruhinya serta memberikan informasi-

informasi penting yang dibutuhkan oleh peserta didik. Pembagian tugas

BK meliputi konselor (guru pembimbingan konseling) sebagai pelaksana

kegiatan bimbingan melalui proses belajar mengajar, wali kelas juga

memberikan pelayanan kepada peserta didik sesuai dengan peranan dan

tanggung jawabnya. Ruang BK diberikan CCTV agar selalu terkontrol

oleh server.

h. Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah terletak disebelah ruang BK. Koperasi sekolah

menyediakan peralatan lengkap yang berkaitan dengan kegiatan

akademik maupun nonakademik siswa. Peralatan tulis mulai dari buku,

bolpoin, pensil, dan lain-lain disediakan penuh di koperasi sekolah.

peralatan ekstrakulikuler pun disediakan, seperti talil tambang pramuka,

tongkat pramuka, bendera sandi morse, dan lain-lain.

i. Unit Kesehatan Siswa (UKS)

UKS SMPN 2 Klaten terletak si sebelah ruang TU. Ruang tersebut

kondisinya cukup nyaman. Tersedia ruang rawat yang terdiri dari tempat

tidur dan kursi. Peralatan kesehatan seperti timbangan berat badan dan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

58

meteran tinggi badan juga tersedia. Perlengkapan kesehatan seperti kotak

PPPK tersedia lengkap beserta isinya.

3. Kondisi Non-fisik SMP Negeri 2 Klaten

a. Potensi guru

Jumlah tenaga pengajar atau guru di SMP N 2 Klaten adalah 39

orang PNS dan 6 orang GTT dengan tingkat pendidikan sarjana muda

dan S1. Setiap tenaga pengajar di SMP N 2 Klaten mengampu mata

pelajaran yang sesuai dengan keahlian di bidangnya masing-masing.

SMP N 2 Klaten merupakan sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar

Internasional) yang menerapkan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) dan menerapkan muatan mata pelajaran setara atau

lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari

salah satu negara yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang

pendidikan

b. Potensi karyawan

Karyawan di SMP N 2 KLATEN sudah sangat mencukupi, yaitu

terdiri atas 15 orang yang masing-masing telah membawahi bidang yang

sesuai dengan keahliannya. Klasifikasi pekerjaan 3 karyawan tetap yang

bekerja sebagai tenaga TU (Tata Usaha) dan 8 tenaga tidak tetap yang

membantu TU. 3 penjaga dan 1 penjaga malam merupakan karyawan

tidak tetap.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

59

c. Organisasi Peserta didik dan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SMP N 2 KLATEN

seluruhnya ada 13 aktifitas di antaranya yaitu Pramuka, KIR, Basket,

renang, Karawitan, Tari, Drumband, Seni musik, Seni Rupa, seni lukis,

BTA, dan Misa. Kegiatan Ekstrakurikuler berjalan lancar dan telah ada

jadwal kegiatan secara rutin. Dalam satu minggu hampir selalu ada

kegiatan setelah jam pelajaran usai. Melalui ekstrakurikuler inilah potensi

peserta didik dapat disalurkan dan dikembangkan.

B. Deskripsi Data Responden

Deskripsi data responden berguna untu mengetahui latar belakang

responden yang menjadi subjek dalam penelitian. Melalui deskripsi data

responden dapat diketahui pemilihan sampel sudah sesuai dengan populasi dan

teknik pengambilan sampel atau belum. Responden dalam penelitian ini

dideskripsikan berdasarkan 2 karakteristik. Karakteristik tersebut yaitu

berdasakan jenjang kelas dan jenis kelamin. Berikut ini adalah deskripsi data

responden berdasarkan karakteristik jenjang kelas dan jenis kelamin.

1. Penyajian Data Responden Berdasarkan Jenjang Kelas

Deskripsi data yang pertama adalah deskripsi data berdasarkan jenjang

kelas. Penyajian data responden berdasarkan jenjang kelas dibagi menjadi

kelas VIII dan IX. Berikut adalah tabel deskripsi data responden

berdasarkan jenjang kelas:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

60

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Kelas

No Kelas Frekuensi Persentase

1 Siswa kelas VIII 42 50%

2 Siswa kelas IX 42 50%

Total 84 100%

Berikut ini adalah diagram lingkaran deskripsi responden berdasarkan

kelas.

Gambar 2. Pie Chart Karakteristik Responden Menurut kelas

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini terdiri dari dua jenjang kelas, yaitu kelas VIII dan IX.

Responden yang berasal dari kelas VIII berjumlah 42 siswa atau 50% dari

total keseluruhan, begitu pula dengan responden yang berasal dari kelas IX

berjumlah 42 siswa atau 50% dari total keseluruhan.

2. Penyajian data Responden Menurut Jenis Kelamin

Deskripsi responden yang kedua adalah berdasarkan jenis kelamin.

Penyajian data responden berdasarkan kelas dibagi menjadi laki-laki dan

perempuan. Berikut adalah tabel deskripsi data responden berdasarkan jenis

kelamin:

siswa kelas VIII 50%

siswa kelas IX

50%

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

61

Tabel 8. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 44 52%

2 Perempuan 40 48%

Total 84 100%

Berikut ini adalah diagram lingkaran deskripsi responden berdasarkan

jenis kelamin.

Gambar 3. Pie Chart Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data di atas dapat diketahu bahwa penggolongan

responden berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Responden berjenis kelamin laki-laki terdiri dari 44 siswa atau 52%,

sedangkan respsonden berjenis kelamin perempuan terdiri dari 40 siswa atau

48%.

C. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian bermanfaat untuk menggambarkan hasil yang

diperoleh dari perhitungan yang telah dilakukan. Hasil rata-rata skor dan

persentase untuk indikator pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

laki-laki 52%

perempuan 48%

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

62

Tabel 9. Persentase Pemanfaatan E-learning dalam pembelajaran IPS

No Pemanfaatan Rata-rata Persentase

1 Sumber Belajar 40,16 38%

2 Penyampaian Materi 29,60 28%

3 Pemberian Tugas 36,28 34%

Total 100 %

Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS dapat digambarkan dalam

diagram batang di bawah ini:

Gambar 4. Diagram Batang Persentase Pemanfaatan E-learning dalam

Pembelajaran IPS

Gambar diagram batang di atas menyajikan data persentase

pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS, untuk pemanfaatan e-

learning sebagai sumber belajar = 37,8%, sebagai penyampaian materi =

27,9%, dan sebaagai pemberian tugas = 34,2%. Pemanfaatan e-learning dalam

pembelajaran IPS yang mempunyai persentase tertinggi adalah pemanfaatan e-

learning sebagai sumber belajar yaitu sebesar 37,8%, sedangkan persentase

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

40,00%

Sumber Belajar Penyampaian Materi Pemberian Tugas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

63

terendah dimiliki oleh pemanfaatan e-learrning sebagai penyampaian materi

yaitu sebesar 27,9%.

Data yang sudah diolah kemudian dikategorisasi berdasarkan sub bab

yang telah ditentukan. Penyajian kategorisasi untuk masing-masing sub bab

indikator pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS dapat dilihat pada

tabel dan gambar berikut ini:

1. Pemanfaatan E-learning sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran

IPS

E-Learning sebagai sumber belajar merupakan salah satu bentuk

pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS. Pemanfaatan e-learning

dalam pembelajaran IPS dijabarkan dalam 3 item indikator pernyataan yang

meliputi media belajar, pengaksesan, dan pencarian informasi. Hasil

penelitian memperoleh nilai maksimum sebesar 55 dan nilai minimum 15.

Rerata diperoleh sebesar 40,17 dan standar deviasi 6,15.

Berdasarkan acuan yang telah dijelaskan pada teknik analisis data,

maka dapat dihitung Mean ideal (Mi) sebesar 33 dan Standar Deviasi ideal

sebesar 7,3. Pembuatan kategori pemanfaatan e-learning sebagai sumber

belajar. Selanjutnya data dikategorikan sesuai dengan rumus yang telah

ditentukan menjadi 5 kategori, yaitu kategori sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah berdasarkan rerata dan standar deviasi. Berikut ini

adalah penghitungan kategorisasi pemanfaatan e-learning sebagai sumber

belajar pada pembelajaran IPS di SMPN 2 Klten:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

64

Sangat Tinggi = X

X

≥ Mi + 1,5 SDi

≥ 33+ 1,5 (7,3)

≥ 33 + 10,95

≥ 44

Tinggi = Mi + 0,5 SDi ≤

33 + 0,5(7,3) ≤

33 + 3,65

36,7 ≤

X

X

X

< Mi + 1,5 SDi

< 33 + 1,5 (7,3)

< 44

Sedang = Mi – 0,5 SDi ≤

33 – 0,5 (7,3) ≤

33 + 3,65 ≤

29,3 ≤

X

X

< Mi + 0,5 Sdi

< 33 + 0,5 (7,3)

< 36,7

Rendah = Mi – 1,5 SDi ≤

33 – 1,5 (7,3) ≤

33 – 10,95 ≤

22 ≤

X

X

< Mi - 0,5 Sdi

< 33 – 0,5 (7,3)

< 29,3

Sangat Rendah = Mi – 1,5 SDi >

33 – 1,5 (7,3 >

33 – 10,95 >

22 >

X

X

X

X

Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi Pemanfaatan e-learning

sebagai sumber belajar.

Tabel 10. Pemanfaatan E-learning sebagai Sumber Belajar

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Sangat tinggi 25 30%

2 Tinggi 42 50%

3 Sedang 15 18%

4 Rendah 2 2%

5 Sangat rendah 0 0%

Total 84 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pemanfaatan e-

learning sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS 25 siswa atau 30%

dapat memanfaatkan e-learning sebagai sumber belajar dengan sangat

tinggi, 42 siswa atau 50% dapat memanfaatkan e-learning sebagai sumber

belajar dengan tinggi, 15 siswa atau 18% dapat memanfaatkan e-learning

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

65

sebagai sumber belajar dengan sedang, dan 2 atau 2% dapat memanfaatkan

e-learning sebagai sumber belajar dengan rendah, dan tidak ada siswa atau

0% yang dapat memanfaatkan e-learning sebagai sumber belajar dengan

sangat rendah.

Pemanfaatan e-learning sebagai sumber belajar dalam pembelajaran

IPS dapat digambarkan dalam bentuk Pie Chart sebagai berikut:

Gambar 5. Pie Chart Pemanfaatan E-learning sebagai Sumber Belajar

2. Pemanfaatan E-Learning dalam Penyampaian Materi pada

Pembelajaran IPS

E-Learning sebagai media penyamapaian materi pelajaran

merupakan salah satu bentuk pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran

IPS. Pemanfaatan e-learning dalam penyampaian materi pelajaran

dijabarkan dalam 3 indikator pernyataan, yaitu media untuk berdiskusi

dengan guru, media untuk berdiskusi dengan teman, dan pelaksanaan

pembelajaran. Hasil penelitian memperoleh nilai maksimum sebesar 40 dan

nilai minimum 12. Rerata diperoleh sebesar 29,61 dan standar deviasi 4,45.

30%

50%

18%

2%

sangat tinggi

tinggi

sedang

rendah

sangat rendah

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

66

Berdasarkan acuan yang telah dijelaskan pada teknik analisis data,

maka dapat dihitung Mean ideal (Mi) sebesar 24 dan Standar Deviasi ideal

sebesar 5,3. Pembuatan kategori pemanfaatan e-learning dalam

penyampaian materi. Selanjutnya data dikategorikan sesuai dengan rumus

yang telah ditentukan menjadi 5 kategori, yaitu kategori sangat tinggi,

tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah berdasarkan rerata dan standar

deviasi. Berikut ini adalah perhitungan kategorisasi pemanfaatan e-learning

dalam penyampaian materi pelajaran dalam pembelajaran IPS di SMPN 2

Klaten:

Sangat Tinggi = X

X

≥ Mi + 1,5 SDi

≥ 24+ 1,5 (5,3)

≥ 24 + 7,95

≥ 32

Tinggi = Mi + 0,5 SDi ≤

24 + 0,5(5,3) ≤

24 + 2,65

26,7 ≤

X

X

< Mi + 1,5 SDi

< 24 + 1,5 (5,3)

< 24 + 7,95

< 32

Sedang = Mi – 0,5 SDi ≤

24 – 0,5 (5,3) ≤

24 - 2,65 ≤

21,3 ≤

X

X

< Mi + 0,5 Sdi

< 24 + 2,65

< 26,7

Rendah = Mi – 1,5 SDi ≤

24 – 1,5 (5,3) ≤

24 – 7,95 ≤

16 ≤

X

X

< Mi - 0,5 Sdi

< 24 – 0,5 (5,3)

< 24 – 2,65

< 21,3

Sangat Rendah = Mi – 1,5 SDi >

24 – 1,5 (5,3) >

24 – 7,95 >

16 >

X

X

X

X

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

67

Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi pemanfaatan e-learning

dalam penyampaian materi:

Tabel 11. Pemanfaatan E-Learning dalam Penyampaian Materi

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Sangat tinggi 28 34%

2 Tinggi 38 45%

3 Sedang 17 20%

4 Rendah 1 1%

5 Sangat rendah 0 0%

Total 84 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 28 siswa atau 34%

dapat memanfaatkan e-learning sebagai media penyampaian materi dengan

sangat tinggi, 38 siswa atau 45% dapat memanfaatkan e-learning sebagai

media penyampaian materi dengan tinggi, 17 siswa atau 20% dapat

memanfaatkan e-learning sebagai media penyampaian materi dengan

sedang, 1 siswa atau 1% dapat memanfaatkan e-learning sebagai media

penyampaian materi dengan rendah, dan tidak ada siswa atau 0% dapat

memanfaatkan e-learning sebagai media penyampaian materi dengan sangat

rendah.

Berikut ini adalah penyajian data pemanfaatan e-learning dalam

penyampaian materi pelajaran dalam bentuk Pie Chart:

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

68

Gambar 6. Pie Chart Pemanfaatan E-learning sebagai Penyampaian Materi

3. E-Learning sebagai Media Pemberian Tugas pada Pembelajaran IPS

E-Learning sebagai media pemberian tugas merupakan salah satu

bentuk pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS. Pemanfaatan e-

learning sebagai media pemberian tugas dijabarkan dalam 3 indikator

pernyataan, yaitu pemberian, pemahaman, dan pengumpulan tugas. Hasil

penelitian memperoleh nilai maksimum sebesar 50 dan nilai minimum 14.

Rerata diperoleh sebesar 36,29 dan standar deviasi 5,88.

Berdasarkan acuan yang telah dijelaskan pada teknik analisis data,

maka dapat dihitung Mean ideal (Mi) sebesar 30 dan Standar Deviasi ideal

sebesar 6,7. Pembuatan kategori pemanfaatan e-learning sebagai media

pemberian tugas. Selanjutnya data dikategorikan sesuai dengan rumus yang

telah ditentukan menjadi 5 kategori, yaitu kategori sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah dan sangat rendah berdasarkan rerata dan standar deviasi.

Berikut ini adalah perhitungan kategorisasi pemanfaatan e-learning dalam

pemberian tugas pada pembelajaran IPS di SMPN 2 Klaten:

34%

45%

20%

1%

sangat tinggi

tinggi

sedang

rendah

sangat rendah

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

69

Sangat Tinggi = X

X

≥ Mi + 1,5 SDi

≥ 30 + 1,5 (6,7)

≥ 30 + 10,05

≥ 40

Tinggi = Mi + 0,5 SDi ≤

30 + 0,5(6,7) ≤

30 + 3,35

33,3 ≤

X

X

X

< Mi + 1,5 SDi

< 30 + 1,5 (7,3)

< 30 + 1,5 (6,7)

< 40

Sedang = Mi – 0,5 SDi ≤

30 – 0,5 (6,7) ≤

30 - 3,35 ≤

26,7 ≤

X

X

< Mi + 0,5 Sdi

< 30 + 0,5 (6,7)

< 30 + 33,5

< 33,3

Rendah = Mi – 1,5 SDi ≤

30 – 1,5 (6,7) ≤

30 – 10,05 ≤

20 ≤

X

X

< Mi - 0,5 Sdi

< 30 – 0,5 (6,7)

< 30 – 3,35

< 26,7

Sangat Rendah = Mi – 1,5 SDi >

30 – 1,5 (6,7) >

30 – 10,05 >

20 >

X

X

X

X

Berikut tabel distribusi frekuensi Pemanfaatan e-learning sebagai

media pemberian tugas:

Tabel 12. Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pemberian Tugas

No Kategori Frekuensi Persentase

1 Sangat tinggi 25 30%

2 Tinggi 31 37%

3 Sedang 24 28%

4 Rendah 3 4%

5 Sangat rendah 1 1%

Total 84 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 25 siswa atau 30%

dapat memanfaatkan e-learning sebagai media pemberian tugas dengan

sangat tinggi, 31 siswa atau 37% dapat memanfaatkan e-learning sebagai

media pemberian tugas dengan tinggi, 24 siswa atau 28% dapat

memanfaatkan e-learning sebagai media pemberian tugas dengan sedang, 3

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

70

siswa atau 4% dapat memanfaatkan e-learning sebagai media pemberian

tugas dengan rendah, dan 1 siswa atau 1% dapat memanfaatkan e-learning

sebagai media pemberian tugas dengan sangat rendah.

Pemanfaatan e-learning sebagai media pemberian tugas dapat

digambarkan dalam bentuk Pie Chart sebagai berikut:

Gambar 7. Pie Chart Pemanfaatan E-Learning dalam Pemberian Tugas

D. Pembahasan

Secara keseluruhan berdasarkan hasil temuan dari penelitian pemanfaatan

e-learning dalam pembelajaran IPS dapat diketahui bahwa pemanfaatan e-

learning sebagai sumber belajar mendapatkan presentase tertinggi, kemudian

disusul dengan pemanfaatan e-learning dalam pemberian tugas, dan yang

mendapatkan presentase terendah adalah pemanfaatan e-learning dalam

penyampaian materi pelajaran.

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, maka pada bagian ini

akan dibahas hasil penelitian yang meliputi masing-masing pemanfaatan e-

learning dalam pembelajaran IPS, yaitu (a) Pemanfaatan e-learning sebagai

30%

37%

28%

4% 1%

sangat tinggi

tinggi

sedang

rendah

sangat rendah

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

71

sumber belajar (b) Pemanfaatan e-learning sebagai penyampaian materi, (c)

Pemanfaatan e-learning sebagai pemberian tugas. Berikut ini adalah

pembahasan tentang pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS di

SMPN 2 Klaten tahun ajaran 2013/2014 berdasarkan penelitian yang telah

dilaksanakan.

1. Pemanfaatan E-learning sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran

IPS

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, E-learning dapat

dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPS. Internet

menyediakan data, informasi, dan fenomena yang aktual kapan pun dan di

mana pun terjadi, oleh sebab itu banyak siswa yang memanfaatkannya

sebagai sumber belajar. Melalui e-learning siswa dapat memperoleh

informasi dengan mudah dan cepat.

Pemanfaatan e-learning sebagai sumber belajar secara keseluruhan

diperoleh rata-rata skor sebesar 40,2 dan presentase 37,8%. Analisis data

yang dilakukan menunjukkan bahwa pemanfaatan e-learning sebagai

sumber belajar memiliki presentase yang paling tinggi bagi sebagian besar

responden terhadap pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran IPS.

Presentase yang diperoleh dikategorisasikan berdasarkan skala yang

telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian 30% siswa dapat

memanfaatkan e-learning sebagai sumber belajar dengan sangat tinggi, 50%

dapat memanfaatkan e-learning sebagai sumber belajar dengan tinggi, 18%

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

72

dapat memanfaatkan e-learning sebagai sumber belajar dengan sedang, dan

2% dapat memanfaatkan e-learning sebagai sumber belajar dengan rendah.

Pemanfaatan e-learning tidak bisa lepas dari adanya jaringan internet,

karena adanya jaringan internet memungkinkan siswa dapat mengakses e-

learning, siswa dapat mencari informasi-informasi yang berhubungan

dengan pelajaran IPS melalui internet, karena internet merupakan sumber

data dan informasi. E-Learning sebagai sumber belajar dapat memperkaya

materi pelajaran yang tidak tersedia di dalam buku teks, dan membuka

wawasan siswa tentang dunia luar.

Untuk mencari sumber informasi pada web yang tersedia maka siswa

harus login dulu di geschool.net atau smpn2klt.blogspot.com, setelah itu

siswa mencari informasi yang telah diupload oleh guru. Pemanfaatan e-

learning sebagai sumber belajar dapat dilakukan siswa dengan cara, siswa

mengkases jaringan internet melalui komputer, setelah itu mereka mencari

bahan ajar yang sebelumya sudah diupload oleh guru di halaman e-learning.

Salah satu bentuk sumber belajar melalui e-learning adalah buku-buku

online, buku online tersebut disediakan oleh guru dengan cara mengupload,

hal ini bisa dijadikan siswa sebagai sumber belajar serta mencari informasi

tambahan oleh siswa, sehingga wawasan mereka tentang pelajaran IPS tidak

terbatas hanya buku teks yang disediakan oleh sekolah.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

73

2. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Penyampaian Materi pada

Pembelajaran IPS

E-learning dapat dijadikan sebagai media dalam penyampaian materi

pelajaran. Hal tersebut tentu berkaitan dengan terbatasnya alokasi waktu di

ruang kelas yang disediakan oleh pihak sekolah. E-learning dapat menjadi

solusi apabila guru atau siswa berhalangan hadir karena hal tertentu. Materi

dapat disampaikan melalui internet, sehingga siswa dapat mempelajarinya

tanpa perlu khawatir akan tertinggal pelajaran.

Presentase pemanfaatan e-learning dalam penyampaian materi

pelajaran mendapatkan 27,9% dari total keseluruhan. Nilai tersebut

merupakan presentase terndah apabila dibandingkan dengan pemanfaatan e-

learnig sebagai sumber belajar dan media pemberian tugas. Hal tersebut

menunjukan pemanfaatan e-learning dalam penyampaian materi pelajaran

kurang optimal.

Presentase yang diperoleh dikategorisasikan berdasarkan sekala yang

telah ditentukan. Berdasarkhan hasil penelitian 34% dapat memanfaatkan e-

learning sebagai media penyampaian materi dengan sangat tinggi, 45%

dapat memanfaatkan e-learning sebagai media penyampaian materi dengan

tinggi, 20% dapat memanfaatkan e-learning sebagai media penyampaian

materi dengan sedang, 1% dapat memanfaatkan e-learning sebagai media

penyampaian materi dengan rendah.

Penyampaian materi yang paling utama berasal dari guru melalui cara

bertatap muka langsung dengan siswa di dalam kelas. E-learning sebagai

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

74

penyampaian materi hanya bersifat sebagai media pendukung dalam

penyampaian materi apabila alokasi waktu dalam penyampaian materi IPS

di kelas kurang apabila dibandingkan dengan materi pelajarannya yang

kompleks dan memiliki keterpaduan, oleh sebab itu guru dapat memberi

materi tambahan melalui e-learning agar materi yang disampaiakan di kelas

dapat selesai dengan tepat waktu dan lebih mendalam.

Penyampaian materi dapat melalui forum-forum yang dapat

disediakan. Forum-forum tersebut seperi smpn2klt.blogspot.com, geschool,

blog, grup dalam facebook, dan lain-lain. Melalui forum-forum tersebut

dapat terjadi diskusi yang menarik antara guru dengan siswa, maupun antar

siswa tentang materi pelajaran. Diskusi tersebut memungkinkan terjadinya

pertukaran pendapat dan pemahaman materi yang lebih mendalam, serta

membuka pikiran menjadi lebh luas dan kompleks. Penyampaian materi

yang paling baik dan utama tentu saja pada saat adanya pembelajaran

konvesional, karena guru dapat bertemu secara langsung dengan siswa,

sehingga pembelajaran tentu lebih efektif. Penyampaian materi melalui e-

learning atau dengan web learning hanya saja sebagai tambahan, karena

materi IPS yang terlalu banyak serta alokasi jam yang sedkit tidak mampu

disampaiakan secara tuntas oleh guru, penyampaian materi dapat dilakukan

di smpn2klt.blogspot.com dan geschool yang merupakan wadah atau tempat

e-learning SMPN 2 Klaten.

Penyampaian materi tersebut dapat dilakukan dengan cara guru

memasukkan materi pelajaran ke dalam e-learning SMPN 2 Klaten dengan

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

75

cara upload materi, siswa yang sudah diberitahu sebelumnya membuka

materi yang disampaikan oleh guru melalui geschool.net atau

smpn2klt.blogspot.com dan membaca materi yang sudah diupload oleh guru.

Setelah membaca materi siswa dapat berdiskusi dengan guru atau dengan

siswa yang lain tentang materi pemebelajaran yang belum dimengerti

melalui chat, sehingga antara siswa dan guru dapat saling berkomunikasi

dengan langsung.

3. Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Pemberian Tugas pada

Pembelajaran IPS

E-learning dapat dimanfaatkan dalam pemberian tugas. Guru dapat

memberikan tugas melalui internet dan siswa dapat mengaksesnya. Tugas-

tugas tersebut dapat langsung dikirimkan kepada guru apabila telah selesai

dikerjakan tanpa harus menunggu jadwal pertemuan tatap muka dengan

guru di ruang kelas.

Presentase pemanfaaan e-learning dalam pemberian tugas berada di

peringkat ke dua setelah pemanfaatan e-learning sebagai sumber belajar.

Presentase pemanfaaan e-learning dalam pemberian tugas diperoleh sebesar

34,2%. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan persentase

pemanfaatan e-learning dalam penyampaian materi pelajaran, namun lebih

rendah apabila dibandingkan dengan persentase pemanfaatan e-learning

sebagai sumber belajar.

Presentase yang diperoleh dikategorisasikan berdasarkan sekala yang

telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian, 30% siswa dapat

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/23856/5/BAB IV.pdf · c. Mewujudkan RPP semua mata pelajaran ... Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dinamis, dan

76

memanfaatkan e-learning sebagai media pemberian tugas dengan sangat

tinggi, 37% dapat memanfaatkan e-learning sebagai media pemberian tugas

dengan tinggi, 28% dapat memanfaatkan e-learning sebagai media

pemberian tugas dengan sedang, 4% dapat memanfaatkan e-learning

sebagai media pemberian tugas dengan rendah, dan 1% dapat

memanfaatkan e-learning sebagai media pemberian tugas dengan sangat

rendah

Bentuk pemberian tugas ini dalam e-learning bisa dilakukan dengan

cara guru mengupload tugas, kemudian siswa mengakses alamat web e-

learning SMPN 2 Klaten, setelah login, siswa dapat langsung mengerjakan

tugas yang diberikan guru. Setelah selesai mengerjakan, siswa langsung

dapat mengumpulkan tugas tanpa bertatap langsung dengan guru.

Pemberian tugas melalui e-learning mempunyai keuntungan untuk guru dan

siswa, siswa dapat dengan mudah mengerjakan tugas tersebut karena

terbantu dengan koneksi internet yang merupakan sumber informasi untuk

dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Guru dapat memberikan

tugas dan dapat menerima hasil tugas siswa tanpa harus bertatap muka.