BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

44
56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan pendekatan kontekstual dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis ini dilakukan dengan model ADDIE yang terdiri dari tahap analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. 1. Tahap Analysis (Analisis) Tahap analisis ini merupakan tahap awal dari penelitian pengembangan. Dalam tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. a. Analisis Kebutuhan Optimalisasi pendidikan sesuai dengan prinsip pembelajaran abad-21 salah satunya adalah fokus pada skill. Seperti halnya yang tertera pada Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 bahwa salah satu SKL untuk satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB adalah menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Namun, faktanya berdasarkan hasil test kemampuan berpikir kritis yang dilakukan di salah satu sekolah menengah pertama di Kabupaten Magelang, sebanyak 46,43% siswa masih memperoleh

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

menggunakan pendekatan kontekstual dan berorientasi pada kemampuan

berpikir kritis ini dilakukan dengan model ADDIE yang terdiri dari tahap

analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan),

implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Berdasarkan

penelitian pengembangan yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai

berikut.

1. Tahap Analysis (Analisis)

Tahap analisis ini merupakan tahap awal dari penelitian

pengembangan. Dalam tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan, analisis

kurikulum, dan analisis karakteristik siswa.

a. Analisis Kebutuhan

Optimalisasi pendidikan sesuai dengan prinsip pembelajaran abad-21

salah satunya adalah fokus pada skill. Seperti halnya yang tertera pada

Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 bahwa salah satu SKL untuk satuan

pendidikan SMP/MTs/SMPLB adalah menunjukkan kemampuan berpikir

logis, kritis, kreatif, dan inovatif. Namun, faktanya berdasarkan hasil test

kemampuan berpikir kritis yang dilakukan di salah satu sekolah menengah

pertama di Kabupaten Magelang, sebanyak 46,43% siswa masih memperoleh

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

57

kriteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis masih

perlu mendapatkan perhatian khusus.

Selanjutnya, bangun ruang sisi datar merupakan salah satu materi

pelajaran matematika bidang geometri yang dipelajari pada jenjang SMP

kelas VIII. Berdasarkan data yang dirilis oleh puspendik, persentase

penguasaan bidang geometri dan pengukuran pada Ujian Nasional tahun

pelajaran 2015/2016 jenjang SMP provinsi Jawa Tengah mendapat hasil lebih

rendah dibandingkan dengan bidang-bidang yang lain. Selain itu, menurut

guru yang mengampu mata pelajaran matematika di salah satu sekolah

menengah pertama yang ada di Kabupaten Magelang, materi bangun ruang

sisi datar tergolong sulit dipelajari oleh siswa khususnya pada bagian jaring-

jaring bangun ruang sisi datar. Hal ini dikarenakan ketersediaan bahan ajar

dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar tersebut masih terbatas,

sehingga perlu adanya pengembangan bahan ajar berupa LKS yang dapat

mempermudah siswa dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar.

LKS tersebut harus mengacu pada suatu pendekatan. Pendekatan yang

digunakan harus mempertimbangkan kondisi dan karakteristik siswa serta

diharapkan mampu membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan secara

mandiri, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan

kontekstual. Penggunaan pendekatan kontekstual yang mencakup delapan

komponen dirasa cocok untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa.

Delapan komponen tersebut di antaranya, membuat keterkaitan-keterkaitan

yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

58

yang diatur sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, membantu

individu untuk tumbuh dan berkembang, mencapai standar yang tinggi, dan

menggunakan penilaian yang autentik. Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar materi bangun ruang sisi datar yang digunakan sebagai acuan dalam

mengembangkan LKS ini adalah sebagai berikut.

Tabel 19. SK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami sifat-sifat kubus,

balok, prisma, limas, dan

bagian-bagiannya, serta

menentukan ukurannya

5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat

kubus, balok, prisma dan limas serta

bagian-bagiannya

5.2 Membuat jaring-jaring kubus,

balok, prisma dan limas

5.3 Menghitung luas permukaan dan

volume kubus, balok, prisma dan

limas.

b. Analisis Kurikulum

Berdasarkan kurikulum 2006, materi bangun ruang sisi datar

merupakan salah satu pokok bahasan yang harus dipelajari siswa kelas VIII

pada semester genap. Materi bangun ruang sisi datar yang dibahas dibatasi

pada menyebutkan unsur-unsur serta sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan

limas; membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas; serta

menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Pembelajaran yang dilakukan mengacu pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar seperti yang tertera pada Permendiknas Nomor 22 Tahun

2006. Standar kompetensi yang harus dicapai siswa pada materi bangun ruang

sisi datar adalah memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan

bagian-bagiannya, serta menentukan ukuran-ukurannya. Sedangkan

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

59

kompetensi dasar yang harus dicapai adalah mengidentifikasi sifat-sifat

kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya; membuat jaring-

jaring kubus, balok, prisma, dan limas; serta menghitung luas permukaan dan

volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Materi bangun ruang sisi datar dipandang cocok untuk

mengembangkan LKS ini dikarenakan materi ini dapat dikaitkan dengan

permasalahan sehari-hari. Misalnya pada topik prisma dan limas, banyak

benda-benda di sekitar kita yang berbentuk prisma ataupun limas. Sebagai

contohnya, piramida Giza yang merupakan piramida terbesar di Mesir.

Piramida Giza berbentuk limas segiempat. Itu artinya, mempelajari Piramida

Giza sama halnya dengan mempelajari materi limas segiempat. Untuk itulah

materi bangun ruang sisi datar dapat digunakan sebagai materi dalam

pengembangan LKS dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini.

c. Analisis Karakteristik Siswa

Sesuai klasifikasi menurut Piaget, tahap perkembangan kognitif siswa

pada jenjang SMP kelas VIII berada pada tahap operasional formal. Pada

tahap ini kemampuan menalar secara abstrak mulai meningkat. Namun,

kenyataannya tidak sedikit siswa yang masih mengalami kesulitan dalam

mempelajari sesuatu yang bersifat abstrak, misalnya dalam mempelajari salah

satu materi geometri, yaitu bangun ruang sisi datar.

SMP Negeri 1 Kota Mungkid merupakan salah satu sekolah menengah

yang terletak di kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berdasarkan laporan

hasil UN Puspendik tahun pelajaran 2014/2015, SMP Negeri 1 Kota Mungkid

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

60

menduduki peringkat 17 dari 59 sekolah menengah negeri yang ada di

kabupaten Magelang.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kota Mungkid,

siswa cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.

Beberapa siswa aktif dalam mengerjakan permasalahan yang diberikan oleh

guru kemudian menuliskannya di papan tulis untuk kemudian didiskusikan

bersama guru dan teman lainnya. Namun, tidak sedikit pula siswa yang pasif

dalam pembelajaran, bahkan ada yang justru berbincang-bincang dengan

teman lainnya.

Siswa tidak berpartisipasi aktif dalam menemukan konsep

pembelajaran matematika. Keadaan tersebut membuat siswa cenderung

menghafal dalam mempelajari matematika, sehingga apa yang didapatkan

selama proses pembelajaran menjadi kurang bermakna. Akibatnya siswa

mengalami kesulitan dalam menghadapi soal-soal yang mengasah

kemampuan berpikir kritisnya. Berdasarkan hal itu, pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual cocok diterapkan untuk siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Kota Mungkid.

2. Tahap Design (Desain)

Tahap selanjutnya dalam penelitian pengembangan ini adalah tahap

perancangan. Tahap perancangan meliputi penyusunan rancangan LKS.

a. Penyusunan Rancangan LKS

Hasil yang diperoleh pada tahap perancangan LKS adalah sebagai

berikut.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

61

1) Penyusunan Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS memuat informasi terkait materi yang akan

dibahas dalam LKS berdasarkan indikator yang telah dijabarkan dari

kompetensi dasar. LKS yang dikembangkan meliputi LKS 1 mengenai

kubus dan balok, LKS 2 mengenai prisma, dan LKS 3 mengenai limas.

Secara garis besar, peta kebutuhan LKS dapat dilihat pada gambar

berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

62

5.1 Mengidentifikasi

sifat-sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta

bagian-bagiannya

5.2 Membuat jaring-jaring

kubus, balok, prisma dan

limas

5.3 Menghitung luas

permukaan dan volume

kubus, balok, prisma dan

limas

Mengidentifikasi sifat-sifat

serta bagian-bagian kubus

Mengidentifikasi sifat-sifat

serta bagian-bagian balok

Mengidentifikasi sifat-sifat

serta bagian-bagian prisma

Mengidentifikasi sifat-sifat

serta bagian-bagian limas

Membuat jaring-jaring

kubus

Membuat jaring-jaring

balok

Membuat jaring-jaring

prisma

Membuat jaring-jaring

limas

Menghitung luas

permukaan dan volume

kubus

Menghitung luas

permukaan dan volume

balok

Menghitung luas

permukaan dan volume

prisma

Menghitung luas

permukaan dan volume

limas

LKS 1

LKS 2

LKS 3

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

63

2) Penyusunan Kerangka LKS

a) Perumusan KD dan indikator

Perumusan KD diturunkan dari standar kompetensi dan indikator

diturunkan dari KD. Perumusan KD dan indikator dalam

mengembangkan LKS ini sebagai berikut.

Tabel 20. SK, KD dan Indikator Materi Bangun Ruang Sisi Datar

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

5. Memahami

sifat-sifat kubus,

balok, prisma,

limas, dan bagian-

bagiannya, serta

menentukan

ukurannya

5.1 Mengidentifikasi

sifat-sifat kubus,

balok, prisma dan

limas serta bagian-

bagiannya

5.1.1 Menyebutkan

unsur-unsur kubus

5.1.2 Menyebutkan

sifat-sifat kubus

5.1.3 Menyebutkan

unsur-unsur balok

5.1.4 Menyebutkan

sifat-sifat balok

5.1.5 Menyebutkan

unsur-unsur prisma

5.1.6 Menyebutkan

sifat-sifat prisma

5.1.7 Menyebutkan

unsur-unsur limas

5.1.8 Menyebutkan

sifat-sifat limas

5.2 Membuat jaring-

jaring kubus, balok,

prisma dan limas

5.2.1 Membuat

jaring-jaring kubus

5.2.2 Membuat

jaring-jaring balok

5.2.3 Membuat

jaring-jaring prisma

5.2.4 Membuat

jaring-jaring limas

5.3 Menghitung luas

permukaan dan

volume kubus,

balok, prisma dan

limas

5.3.1 Menghitung

luas permukaan

kubus

5.3.2 Menghitung

volume kubus

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

64

5.3.3 Menghitung

luas permukaan

balok

5.3.4 Menghitung

volume balok

5.3.5 Menghitung

luas permukaan

prisma

5.3.6 Menghitung

volume prisma

5.3.7 Menghitung

luas permukaan

limas

5.3.8 Menghitung

volume limas

b) Penyusunan Materi

Untuk menyusun LKS ini diperlukan berbagai referensi terkait

materi yang dikembangkan. Berikut ini merupakan referensi yang

dipilih dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan LKS ini.

(1) M.Cholik Adinawan dan Sugijono. 2007. Matematika untuk

SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

(2) Endah Rahaju, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning

Matematika Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(3) Nuniek Avianti. 2007. Mudah Belajar Matematika untuk Kelas

VIII Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(4) J. Dris dan Tasari. 2011. Matematika 2 untuk SMP dan MTs

Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Kementrian Pendidikan Nasional.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

65

Selain referensi di atas, digunakan juga beberapa referensi dari

internet sebagai acuan dalam menyusun definisi dan mengembangkan

permasalahan yang ada pada LKS.

c) Perancangan dari Syarat Teknis atau Tampilan LKS

Rancangan LKS dari syarat teknis atau tampilan LKS memuat

beberapa komponen yang dicantumkan sebagai berikut.

(1) Sampul

Sampul terdapat di awal halaman LKS. Sampul terdiri atas judul

LKS, gambar pendukung, sasaran LKS, kolom identitas, dan nama

penulis.

(2) Halaman Identitas LKS

Halaman identitas berisi keterangan kurikulum maupun

pendekatakan yang digunakan, serta identitas-identitas penulis,

penyunting, dan penguji LKS.

(3) Fitur LKS

Fitur LKS berisi keterangan bagian-bagian yang ada pada LKS

sehingga memudahkan pembaca dalam memahami LKS.

(4) Panduan Menggunakan LKS

Panduan ini berisi langkah-langkah pembelajaran yang harus

dilakukan oleh guru dalam mempraktekkan LKS tersebut.

(5) Prakata

Prakata berisi ucapan terimakasih dan informasi secara ringkas

mengenai LKS.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

66

(6) Daftar Isi

Daftar isi ditulis untuk memudahkan pembaca dalam mencari

materi yang diinginkan. Daftar isi berisi judul-judul sub bab LKS

beserta nomor halamannya.

(7) Peta Konsep

Peta konsep digunakan untuk mempermudah pembaca dalam

memahami alur materi bangun ruang sisi datar. Peta konsep berisi

bagan materi bangun ruang sisi datar secara garis besar.

(8) Halaman Pengantar Materi

Halaman pengantar materi berisi sub judul LKS, indikator topik

yang akan dibahas, dan apersepsi.

(9) Nomor halaman

Nomor halaman dicantumkan pada setiap halaman untuk

memudahkan pembaca dalam menemukan halaman yang tertera pada

daftar isi.

(10) Daftar Pustaka

Daftar pustaka diletakkan pada akhir LKS yang menunjukkan

referensi dari isi LKS. Daftar pustaka ditulis sesuai dengan aturan

penulisan daftar pustaka yang ada.

Secara garis besar, rancangan LKS yang dikembangkan dapat

dilihat pada Tabel 21 berikut ini.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

67

Tabel 21. Rancangan LKS

Langkah

Pembelajaran

Kontekstual

Indikator

Berpikir Kritis Rancangan

Relating - Tahap relating dikemas melalui

percakapan antara dua tokoh yang

sedang membicarakan materi yang

dipelajari dengan dikaitkan pada

permasalahan sehari-hari. Tahap

relating dapat dilihat pada tiap LKS

dengan ditandai kalimat “Relating

Activity”

Experiencing - Tahap experiencing dikemas dengan

memberikan beberapa pertanyaan

untuk dijawab oleh siswa agar siswa

dapat menemukan konsep materi

yang dipelajari secara mandiri. Tahap

experiencing dapat dilihat pada tiap

LKS dengan ditandai kalimat

“Experiencing activity”

Applying and

Cooperating Menuliskan

pola/hubungan

dari beberapa

informasi

Tahap applying and cooperating

dikemas melalui soal-soal latihan

yang dikerjakan secara berkelompok.

Soal tersebut berkaitan dengan

konsep yang ditemukan oleh siswa.

Beberapa soal pada tahap applying

and cooperating disesuaikan dengan

indikator-indikator berpikir kritis

untuk melatih kemampuan berpikir

kritis siswa. Tahap applying and

cooperating dapat dilihat pada tiap

LKS dengan ditandai kalimat

“Applying and Cooperating

Activity”

Menuliskan

prediksi

jawaban dari

suatu masalah

Menyelesaikan

masalah

menggunakan

cara yang

efektif

Transfering Menuliskan

kesalahan dari

suatu

penyelesaian

masalah

Tahap transfering dikemas melalui

soal latihan yang dikerjakan oleh

siswa secara individu. Soal-soal

latihan tersebut merupakan soal yang

berkaitan dengan masalah kehidupan

sehari-hari. Beberapa soal pada tahap

transfering ini disesuaikan dengan

indikator berpikir kritis untuk melatih

kemampuan berpikir kritis siswa.

Tahap transfering ini dapat dilihat

Memperbaiki

penyelesaian

masalah yang

disajikan

Menuliskan

kesimpulan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

68

dari

penyelesian

masalah

pada tiap LKS dengan ditandai

kalimat “Uji Pemahaman”

Menuliskan

informasi yang

kurang dari

suatu masalah

Menuliskan

langkah-

langkah yang

diperlukan

untuk

menyelesaikan

masalah

Menuliskan

informasi yang

diperlukan

untuk

menyelesaikan

masalah

3. Tahap Development (Pengembangan)

Setelah membuat rancangan LKS, tahap selanjutnya adalah tahap

pengembangan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan LKS, serta validasi

dan revisi LKS. Hasil dari tahap pengembangan meliputi :

a. Pengembangan LKS

LKS dikembangkan dengan memperhatikan kesesuaian materi/isi,

kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, kesesuaian LKS dengan syarat

konstruksi, kesesuaian LKS dengan syarat teknis, kesesuaian kegiatan dengan

pendekatan kontekstual, serta kesesuaian LKS untuk melatih kemampuan

berpikir kritis.

Kesesuaian kegiatan LKS dengan pendekatan kontekstual terlihat

pada berbagai permasalahan dan kegiatan yang disesuaikan dengan langkah

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

69

REACT. Tahap relating terdapat pada relating activity di mana siswa

diberikan suatu percakapan terkait hubungan antara materi yang akan

dipelajari dengan masalah kehidupan sehari-hari. Tahap experiencing

terdapat pada experiencing activity yang mendorong siswa untuk menemukan

konsep, rumus, atau sifat secara mandiri. Tahap applying dan cooperating

terdapat pada applying and cooperating activity yang berisi soal-soal untuk

didiskusikan secara berkelompok terkait konsep, rumus, atau sifat yang

ditemukan oleh siswa. Tahap transfering terdapat pada kolom uji

pemahaman. Kolom uji pemahaman tersebut berisi soal-soal mengenai

permasalahan sehari-hari yang terkait dengan konsep yang dipelajari namun

dikerjakan secara individu.

Selain itu, dibuat juga LKS untuk guru. LKS untuk guru

dikembangkan sama dengan LKS untuk siswa namun ditambah dengan kunci

jawaban serta panduan menggunakan LKS. LKS ini digunakan untuk

mempermudah guru dalam membimbing dan mengkonfirmasi hasil belajar

siswa.

Secara garis besar, pengembangan LKS dilihat dari aspek teknis atau

tampilannya adalah sebagai berikut.

(1) Sampul

Desain sampul LKS ditunjukkan pada gambar berikut.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

70

Gambar 2. Desain Sampul LKS Guru

Gambar 3. Desain Sampul LKS Siswa

(2) Halaman Identitas LKS

Halaman identitas LKS ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 4. Halaman Identitas LKS

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

71

(3) Fitur LKS

Fitur LKS ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 5. Fitur LKS

(4) Panduan Menggunakan LKS

Panduan Menggunakan LKS ditunjukkan oleh gambar berikut.

Gambar 6. Panduan Menggunakan LKS

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

72

(5) Prakata

Tampilan kata pengantar ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 7. Prakata

(6) Daftar Isi

Tampilan daftar isi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 8. Daftar Isi

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

73

(7) Peta Konsep

Tampilan peta konsep dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 9. Peta Konsep

(8) Halaman Pengantar Materi

Tampilan halaman pengantar materi terlihat sebagai berikut.

Gambar 10. Halaman Pengantar Materi

(9) Nomor Halaman

Tampilan nomor halaman LKS dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 11. Nomor Halaman

Judul dan

topik

Indikator

Apersepsi

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

74

(10) Daftar Pustaka

Tampilan daftar pustaka dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 12. Daftar Pustaka

Kemudian, untuk pengembangan LKS dilihat dari keterkaitan dengan

pendekatan kontekstual dan indikator berpikir kritisnya dijabarkan dalam

Tabel 22 di bawah ini.

Tabel 22. Pengembangan LKS

Langkah

Pembelajaran

Kontekstual

Indikator

Berpikir Kritis Fitur

Relating -

Experiencing -

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

75

Applying and

Cooperating Menuliskan

pola/hubungan

dari beberapa

informasi

Menuliskan

prediksi

jawaban dari

suatu masalah

Menyelesaikan

masalah

menggunakan

cara yang

efektif

Transfering Menuliskan

kesalahan dari

suatu

penyelesaian

masalah

Memperbaiki

penyelesaian

masalah yang

disajikan

Menuliskan

kesimpulan

dari

penyelesian

masalah

Menuliskan

informasi yang

kurang dari

suatu masalah

Menuliskan

langkah-

langkah yang

diperlukan

untuk

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

76

menyelesaikan

masalah

Menuliskan

informasi yang

diperlukan

untuk

menyelesaikan

masalah

b. Validasi dan Revisi

Validasi LKS dilakukan oleh dua dosen dan satu guru. Sedangkan

validasi instrumen penelitian dilakukan oleh satu dosen. Sebelum diberikan

kepada validator, draft LKS dan instrumen penelitian tersebut

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Saran dan masukan yang

diberikan oleh dosen pembimbing antara lain:

1) Pertanyaan-pertanyaan pada tahap Experiencing diperbaiki lagi agar

lebih mengacu pada pertanyaan-pertanyaan berpikir kritis.

Gambar 13. Perbaikan Tahap Experiencing

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

77

2) Panduan menggunakan LKS ditulis agar guru dapat mengetahui

langkah-langkah dalam menggunakan LKS yang dikembangkan,

sehingga panduan menggunakan LKS harus ditulis secara lengkap.

Gambar 14. Perbaikan Panduan Menggunakan LKS

3) Antara kubus, balok, prisma, dan limas lebih baik dipisah. Sehingga

untuk LKS 1 membahas kubus dan balok, LKS 2 membahas prisma,

dan LKS 3 membahas limas.

Gambar 15. Perbaikan Partisi Sub Topik

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

78

4) Aktivitas untuk mempelajari jaring-jaring lebih baik diubah agar lebih

mudah dipahami oleh siswa.

Gambar 16. Perbaikan Aktivitas Experiencing

5) Ukuran gambar jaring-jaring kubus, balok, prisma ataupun limas terlalu

besar. Lebih baik diperkecil agar tidak terlalu memakan tempat.

6) Kolom untuk menemukan rumus lebih baik tidak usah disertai operasi

matematika, hal ini ditujukan supaya siswa lebih mandiri dalam

menuliskan rumus yang telah siswa peroleh secara mandiri.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

79

Gambar 17. Perbaikan Kolom Penemuan Rumus

7) Perbaiki beberapa susunan kalimat perintah pada soal di LKS agar

menjadi kalimat yang mudah dipahami siswa.

8) Aspek pada kisi-kisi lembar penilaian LKS lebih baik ditambah dengan

kesesuaian kegiatan dengan pendekatan kontekstual dan

kebermanfaatan LKS dalam melatih kemampuan berpikir kritis.

9) Indikator penilaian pada kisi-kisi angket respons siswa lebih baik

ditambah dengan kemudahan mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual dan keterbantuan siswa dalam

melatih kemampuan berpikir kritis menggunakan LKS.

10) Perbaiki kalimat pada pernyataan angket respons siswa agar mudah

dipahami oleh siswa.

11) Indikator penilaian pada kisi-kisi angket respons guru lebih baik

ditambah dengan kesesuaian dengan pendekatan kontekstual dan

kebermanfaatan untuk melatih kemampuan berpikir kritis.

12) Kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kritis lebih baik ditambah dengan

keterangan indikator pencapaian materi.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

80

13) Pedoman penskoran kunci jawaban soal tes kemampuan berpikir kritis

diperbaiki agar lebih spesifik ketika digunakan untuk melakukan

penilaian.

Draft LKS dan instrumen penelitian yang telah disesuaikan dengan

saran dan masukan dari dosen pembimbing kemudian divalidasi dan

dimintakan pendapat kepada dua dosen dan satu guru matematika. Validasi

tersebut dilakukan untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan

dari segi kevalidan. Hasil penilaian validasi LKS dan instrumen penilaian

dapat dilihat pada lampiran B1 sampai B5.

Hasil validasi LKS dan instrumen penilain dari penilai menunjukkan

bahwa LKS dan soal kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan layak

diuji cobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran dan masukan dari

penilai. Berbagai saran dan masukan yang diberikan terhadap LKS yang

dikembangkan dan soal kemampuan berpikir kritis yang disusun adalah

sebagai berikut:

1) Perbaiki kalimat soal agar menjadi kalimat yang mudah dipahami

siswa.

2) Perbaiki penulisan daftar pustaka pada LKS.

3) Lengkapi keterangan gambar pada soal agar soal dapat dikerjakan

siswa.

4) Perbaiki alur percakapan pada tahap relating agar dapat dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari.

5) Perbaiki redaksi penulisan pada lembar penilaian LKS.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

81

6) Sesuaikan kembali antara kisi-kisi dengan pernyataan yang diberikan

pada angket respons siswa dan angket respons guru.

7) Perbaiki kalimat pada soal kemampuan berpikir kritis supaya tidak

ambigu.

LKS dan soal kemampuan berpikir kritis yang dinyatakan layak oleh

validator dapat langsung diuji cobakan di sekolah setelah melalui tahap revisi

sesuai saran yang diberikan.

4. Tahap Implementation (Implementasi)

Tahap implementasi pada penelitian ini merupakan tahap uji coba

terbatas yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kota Mungkid kelas VIII B. Uji

coba tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 April 2017 sampai 30 Mei 2017.

Proses uji coba diikuti oleh 31 siswa kelas VIII B. Jadwal pelaksanaan uji

coba dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini:

Tabel 23. Jadwal Pelaksanaan Uji Coba

No. Pelaksanaan Materi

1 Jum’at, 5 Mei 2017 LKS 1. Memahami unsur-unsur kubus

dan balok serta bagian-bagiannya

2 Sabtu, 6 Mei 2017 LKS 1. Membuat jaring-jaring kubus dan

balok

3 Jum’at, 12 Mei 2017 LKS 1. Menghitung luas permukaan

kubus dan balok

4 Sabtu, 13 Mei 2017 LKS 1. Menghitung volume kubus dan

balok

5 Jum’at, 19 Mei 2017 Tes kemampuan berpikir kritis

6 Jum’at, 26 Mei 2017 Pengisian angket respons siswa

Pada tahap ini, peneliti hanya menguji cobakan LKS 1 saja dikarenakan

keterbataan waktu. Secara umum, proses pembelajaran tiap pertemuannya

diawali dengan pendahuluan yaitu memberikan informasi tentang topik yang

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

82

akan dipejari, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan.

Kemudian masuk ke kegiatan inti yang mengacu pada pendekatan

kontekstual menggunakan langkah-langkah pembelajaran REACT (Relating,

Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering). Tahap relating

dilakukan dengan meminta perwakilan dua siswa untuk membacakan

percakapan pada relating activity dan meminta siswa yang lain untuk

menyimak. Kemudian guru menegaskan keterkaitan antara materi yang akan

dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Siswa terlibat aktif dalam tahap ini,

hal ini tampak pada gambar 18 yang menunjukkan dua orang siswa sedang

membacakan percakapan di depan kelas.

Gambar 18. Siswa Mempraktekkan Percakapan Tahap Relating

Tahap experiencing dilakukan dengan meminta siswa menjawab

beberapa pertanyaan pada experiencing activity kemudian guru membimbing

siswa supaya dapat menemukan konsep materi yang dipelajari. Siswa

cenderung tenang dan mengikuti arahan yang diberikan oleh guru pada tahap

experiencing ini. Hal ini ditunjukkan pada gambar 19 berikut ini.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

83

Gambar 19. Guru Membimbing Siswa Menemukan Konsep

Selanjutnya, tahap Applying dan cooperating dilakukan dengan

membentuk kelompok yang beranggota 4-5 siswa, lalu masing-masing

kelompok diminta untuk mengerjakan soal yang ada pada applying and

cooperating activity. Siswa aktif dalam kegiatan berdiskusi, tetapi ada

beberapa siswa yang membuat kegaduhan selama proses diskusi berlangsung

sehingga perlu mendapat pengawasan khusus dari guru untuk siswa-siswa

tersebut. Gambar 20 berikut ini adalah gambar salah satu kelompok yang

sedang berdiskusi bersama kelompoknya.

Gambar 20. Siswa Berdiskusi dengan Anggota Kelompok

Kemudian guru memilih perwakilan 2 kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Anggota kelompok yang lain pun turut

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

84

memperhatikan presentasi perwakilan tersebut. Hal ini tampak pada gambar

21 berikut ini.

Gambar 21. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusinya

Tahap yang terakhir, yaitu tahap transfering dilakukan dengan

mengerjakan soal uji pemahaman secara mandiri untuk kemudian

dikonfirmasi oleh guru. Siswa terlibat aktif dalam setiap tahapan

pembelajaran. Berikut adalah gambar beberapa siswa yang sedang

mengerjakan soal uji pemahaman secara individu.

Gambar 22. Siswa Mengerjakan Uji Pemahaman

Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, namun sesekali

peneliti harus menjelaskan beberapa hal yang belum dipahami siswa. Siswa

tidak malu bertanya ketika belum memahami materi yang dipelajari. Adapun

catatan-catatan selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

85

Pada pertemuan pertama, siswa diberikan LKS kemudian diminta untuk

mengisi identitas masing-masing. Sebelum memasuki topik yang akan

dipelajari, peneliti terlebih dahulu menjelaskan mengenai bagian-bagian

LKS. Pada pertemuan pertama ini siswa mempelajari tentang unsur-unsur

kubus dan balok serta bagian-bagiannya dengan lancar.

Pada pertemuan kedua, siswa mempelajari jaring-jaring kubus dan

balok. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok di mana masing-masing kelompok

harus menemukan 1 jaring-jaring kubus dan 1 jaring-jaring balok yang

berbeda-beda antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Siswa

sangat antusias dalam berdiskusi untuk membuat jaring-jaring kubus dan

jaring-jaring balok bersama anggota kelompoknya. Kesulitan yang dihadapi

pada pertemuan kedua ini adalah ketika mengendalikan kondisi kelas.

Pada pertemuan ketiga, siswa mempelajari tentang luas permukaan

kubus dan balok. Proses pembelajaran berjalan cukup lancar. Siswa aktif

dalam mengerjakan soal-soal latihan pada LKS. Siswa juga berebut ketika

diminta untuk mengerjakan di depan kelas.

Pada pertemuan keempat, siswa mempelajari volume kubus dan balok.

Kesulitan yang dihadapi pada pertemuan ini adalah ada beberapa siswa yang

terbalik dalam memahami rumus luas permukaan kubus dengan rumus

volume kubus. Dalam hal ini peneliti harus membimbing siswa tersebut

secara personal dengan menggunakan peraga rubik.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

86

Pada pertemuan kelima, siswa diberikan tes kemampuan berpikir kritis.

Hasil tes kemampuan berpikir kritis digunakan untuk melihat keefektifan

LKS yang diuji cobakan.

Pada pertemuan keenam, siswa diberikan angket respons siswa. Hasil

angket respons tersebut digunakan untuk melihat kepraktisan LKS yang diuji

cobakan.

Sebagian besar siswa tampak antusias ketika belajar dengan

menggunakan LKS. Tampilan LKS yang didesain semenarik mungkin

membuat siswa semangat mengerjakan tahapan demi tahapan pada LKS.

Namun, tak jarang siswa kebingungan ketika memaknai kalimat yang ada

pada LKS terutama pada bagian soal berpikir kritis, sehingga guru harus

menjelaskan secara lisan maksud dari kalimat pada LKS tersebut. Selain itu

ada beberapa kesalahan penulisan pada LKS yang kemudian ditanyakan oleh

siswa.

5. Tahap Evaluation (Evaluasi)

Setelah melakukan uji coba, tahapan selanjutnya adalah tahap evaluasi.

Selama proses uji coba berlangsung, saran dan masukan dari guru dan siswa

ditampung untuk kemudian dijadikan sebagai perbaikan atau revisi tahap II.

Saran dan masukan yang diberikan terkait LKS dan cara penyampaian materi

oleh peneliti. Beberapa hal yang diperbaiki adalah sebagai berikut:

1) Penambahan keterangan pada gambar kubus di tahapan experiencing

2) Perbaikan kalimat pertanyaan di tahapan experiencing

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

87

3) Perbaikan kunci jawaban pada LKS guru terkait soal topik luas permukaan

balok

Hasil akhir pengembangan LKS setelah melalui perbaikan tersebut

dapat dilihat pada lampiran D2 dan lampiran D3.

Pada tahap ini juga dilakukan analisis kualitas LKS dari aspek

kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.

a. Analisis Kevalidan

Analisis kevalidan digunakan untuk melihat kualitas LKS yang

dikembangkan berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh dosen dan

guru matematika. Penilaian LKS dilihat dari aspek kesesuaian materi/isi,

kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, kesesuaian LKS dengan syarat

konstruksi, kesesuaian LKS dengan syarat teknis, kesesuaian kegiatan dengan

pendekatan kontekstual, serta kesesuaian LKS untuk melatih kemampuan

berpikir kritis. Secara singkat, hasil penilaian LKS ditunjukkan dengan Tabel

24 berikut :

Tabel 24. Hasil Penilaian LKS

Aspek Penilaian Skor

Maksimal

Skor Rata-

rata Kategori

kesesuaian materi/isi 5,00 4,00 Baik

kesesuaian LKS dengan syarat

didaktik

5,00 4,06 Baik

kesesuaian LKS dengan syarat

konstruksi

5,00 4,14 Baik

kesesuaian LKS dengan syarat

teknis

5,00 4,33 Sangat Baik

kesesuaian kegiatan dengan

pendekatan kontekstual

5,00 4,67 Sangat Baik

kesesuaian LKS untuk melatih

kemampuan berpikir kritis

5,00 4,48 Sangat Baik

Kesimpulan 4,28 Sangat Baik

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

88

Penilaian ahli terhadap LKS yang dikembangkan menunjukkan skor

rata-rata 4,28. Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian, LKS yang

dikembangkan memenuhi kualifikasi sangat baik. Kualifikasi LKS yang

memenuhi kriteria sangat baik tersebut menunjukkan bahwa LKS memenuhi

kualifikasi valid. Dengan demikian, LKS yang dikembangkan layak

digunakan dalam pembelajaran di sekolah.

b. Analisis Kepraktisan

Analisis kepraktisan dilakukan untuk mengetahui kualitas LKS yang

dikembangkan berdasarkan angket respons siswa dan angket respons guru

setelah menggunakan LKS, serta hasil observasi keterlaksanaan

pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil yang telah diperoleh.

1) Angket Respons Siswa

Angket respons siswa digunakan untuk menilai kepraktisan LKS

ditinjau dari indikator penilaian kemudahan penggunaan LKS, kemudahan

mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

kontekstual, keterbantuan siswa dalam memahami materi menggunakan

LKS, serta keterbantuan siswa dalam melatih kemampuan berpikir kritis

menggunakan LKS. Secara singkat, hasil angket respons siswa ditunjukkan

pada Tabel 25 berikut:

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

89

Tabel 25. Hasil Angket Respons Siswa

Indikator Penilaian Skor

Maks Skor

Rata-rata Kategori

kemudahan penggunaan

LKS

5,00 4,10 Baik

kemudahan mengikuti

proses pembelajaran

dengan menggunakan

pendekatan kontekstual

5,00 4,23 Sangat Baik

keterbantuan siswa dalam

memahami materi

menggunakan LKS

5,00 4,21 Sangat Baik

keterbantuan siswa dalam

melatih kemampuan

berpikir kritis

menggunakan LKS

5,00 4,15 Baik

Kesimpulan 4,17 Baik

Respons siswa terhadap LKS yang telah digunakan menunjukkan skor

rata-rata 4,17. Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian LKS yang

dikembangkan, respons siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan

LKS tersebut memenuhi kriteria baik.

2) Angket Respons Guru

Angket respons guru juga digunakan untuk menilai kepraktisan LKS

yang telah digunakan. Secara singkat, hasil angket respons guru ditunjukkan

pada Tabel 26 berikut ini :

Tabel 26. Hasil Angket Respons Guru

Indikator Penilaian Skor

Maksimal

Skor Rata-

rata Kategori

Penggunaan bahasa 5,00 4,67 Sangat Baik

Isi/materi LKS 5,00 4,00 Baik

Kesesuaian ilustrasi/gambar 5,00 4,00 Baik

Kesesuaian dengan

pendekatan kontekstual

5,00 3,83 Baik

Kebermanfaatan untuk

melatih kemampuan berpikir

kritis

5,00 4,00 Baik

Kesimpulan 4,10 Baik

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

90

Respons guru terhadap LKS yang telah digunakan menunjukkan skor

rata-rata 4,10. Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian LKS yang

dikembangkan, respons guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan

LKS tersebut memenuhi kriteria baik.

3) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk menilai

kepraktisan LKS yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Secara

singkat, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran ditunjukkan pada

Tabel 27 berikut:

Tabel 27. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan Persentase rata-rata Kategori

Pertemuan ke 1 90,91 Sangat Baik

Pertemuan ke 2 90,91 Sangat Baik

Pertemuan ke 3 100 Sangat Baik

Pertemuan ke 4 100 Sangat Baik

Kesimpulan 95,45 Sangat Baik

Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses

pembelajaran dengan menggunakan LKS yang dikembangkan

menunjukkan persentase rata-rata 95,45. Berdasarkan pedoman kualifikasi

keterlaksanaan pembelajaran yang dikembangkan, pelaksanaan

pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria

sangat baik. Namun, ada beberapa catatan dalam pelaksanaan pembelajaran

yaitu guru sebaiknya tidak lupa untuk memberikan kesempatan kepada

siswa dalam memberi tanggapan ketika berdiskusi, dan waktu yang

digunakan untuk mengerjakan soal tahap transfering kurang cukup sehingga

latihan soal menjadi tugas rumah.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

91

Klasifikasi respons siswa yang memenuhi kriteria baik, klasifikasi

angket respons guru yang memenuhi kriteria baik, dan klasifikasi

keterlaksanaan pembelajaran yang memenuhi kriteria sangat baik

menunjukkan bahwa LKS yang digunakan memiliki kualifikasi praktis.

c. Analisis Keefektifan

Analisis keefektifan dilakukan untuk menentukan kualitas LKS yang

dikembangkan berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa. Secara

singkat, hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa ditunjukkan pada Tabel 28

berikut:

Tabel 28. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Hasil Tes Banyak Siswa Persentase (%)

Siswa dengan kriteria

minimal baik (≥ 60)

26 83,87

Siswa dengan kriteria

dibawah baik (< 60)

5 16,13

Jumlah 31 100,00

Persentase ketuntasan klasikal adalah 83,87. Berdasarkan pedoman

kualifikasi ketuntasan belajar klasikal yang telah dikembangkan, kualifikasi

keefektifan LKS yang telah digunakan memenuhi kriteria sangat baik.

Secara lebih detail dilakukan penilaian untuk setiap indikator

kemampuan berpikir kritis seperti ditunjukkan pada Tabel 29 berikut ini:

Tabel 29. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Tiap Indikator

Kemampuan Berpikir Kritis Skor per

butir Kategori

Indikator 1. Menuliskan pola/ hubungan

dari beberapa informasi 81,72

Sangat Baik

Indikator 2. Menuliskan informasi yang

diperlukan untuk menyelesaikan masalah 72,04

Baik

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

92

Indikator 3. Menuliskan langkah-langkah

yang diperlukan untuk menyelesaikan

masalah

69,89

Baik

Indikator 4. Menyelesaikan masalah

menggunakan cara yang efektif 72,04

Baik

Indikator 5. Menuliskan kesimpulan dari

penyelesaian masalah 82,26

Sangat Baik

Indikator 6. Menuliskan prediksi jawaban

dari suatu masalah 88,71

Sangat Baik

Indikator 7. Menuliskan kesalahan dari

suatu penyelesaian masalah 80,65

Sangat Baik

Indikator 8. Memperbaiki penyelesaian

masalah yang disajikan 82,26

Sangat Baik

Indikator 9. Menuliskan informasi yang

kurang dari suatu masalah 83,87

Sangat Baik

Skor rata-rata 79,27 Baik

Berdasarkan Tabel 29 di atas, diketahui bahwa skor rata-rata

kemampuan berpikir kritis siswa adalah 79,27. Berdasarkan pedoman

kualifikasi skor kemampuan berpikir kritis, skor rata-rata tersebut memiliki

kualifikasi baik.

Persentase ketuntasan klasikal sebesar 83,87 yang memenuhi kriteria

sangat baik dan skor kemampuan berpikir kritis dengan rata-rata 79,27 yang

memenuhi kriteria baik. Dengan demikian, hasil tersebut menunjukkan

bahwa LKS yang dikembangkan efektif ditinjau dari kemampuan berpikir

kritis.

B. Pembahasan

Hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya merupakan langkah-

langkah pengembangan LKS pada materi bangun ruang sisi datar dengan

menggunakan pendekatan kontekstual yang berorientasi kemampuan berpikir

kritis siswa SMP kelas VIII beserta dengan kualitas LKS dilihat dari aspek

kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Pengembangan LKS tersebut

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

93

dilakukan melalui 5 tahapan pengembangan yaitu analysis (analisis), design

(desain), development (pengembangan), implementation (pelaksanaan), dan

evaluation (evaluasi). Hasil dari pengembangan berupa produk akhir yang telah

diuji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Beberapa hal yang diperoleh

dalam penelitian pengembangan LKS materi bangun ruang sisi datar dengan

pendekatan kontekstual berorientasi pada kemampuan berpikir kritis adalah

sebagai berikut.

1. Kevalidan LKS

Produk berupa LKS matematika yang telah dikembangkan memenuhi

kriteria valid berdasarkan hasil penilaian oleh dua dosen dan satu guru

matematika. Hasil penilaian LKS tersebut telah mencapai kriteria minimal

baik.

Berdasarkan penilaian pada LKS, diperoleh skor rata-rata 4,28 dari skor

maksimal 5,00 dengan klasifikasi sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa

LKS yang dikembangkan telah memenuhi syarat pengembangan LKS yang

baik (Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis 1993: 41-46).

Berdasarkan Tabel 19, aspek kesesuaian LKS dengan syarat teknis

memenuhi klasifikasi sangat baik. Menurut Hendro Darmojo dan Jenny R. E.

Kaligis (1993: 41-46), syarat teknis berkaitan dengan tulisan, gambar dan

penampilan. Hal ini berarti bahwa tulisan yang digunakan dalam LKS yang

dikembangkan sudah sesuai dengan standar yang dipaparkan oleh Hendro

Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis, gambar yang dicantumkan dalam LKS

sudah berhubungan dengan topik yang dibahas, dan tampilan LKS sudah

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

94

menarik. Selain itu, aspek kesesuaian kegiatan dengan pendekatan

kontekstual dan aspek kesesuaian LKS untuk melatih kemampuan berpikir

kritis juga memenuhi klasifikasi sangat baik. Hal ini berarti bahwa aktivitas

pada LKS yang dikembangkan telah sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran pendekatan kontekstual meliputi relating, experiencing,

applying, cooperating, dan transfering. LKS juga sudah memuat soal-soal

yang mengacu pada indikator kemampuan berpikir kritis guna melatih

kemampuan berpikir kritis siswa.

Berdasarkan hasil penilaian dosen dan guru matematika, LKS memiliki

klasifikasi baik pada aspek kesesuaian materi/isi, kesesuaian syarat didaktik,

dan kesesuaian syarat konstruksi. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang

dikembangkan sudah sesuai dengan SK dan KD materi bangun ruang sisi

datar, LKS yang dikembangkan juga sudah memperhatikan kemampuan

siswa yang heterogen, serta penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata,

tingkat kesukaran, dan kejelasan LKS yang dikembangkan sudah sesuai

standar yang dipaparkan Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis namun

tidak sebaik aspek-aspek penilaian lainnya.

Komentar dan saran dari dosen dan guru matematika selaku validator

di antaranya adalah perlunya membenahi kalimat yang digunakan dalam LKS

agar menjadi kalimat yang tidak ambigu. Misalnya ketika menuliskan

perintah “berapakah hasil akar kuadrat dari √576?”. Kalimat tersebut jika

lebih dicermati, artinya adalah menanyakan hasil akar kuadrat dari akar 576

atau sama saja dengan menanyakan “berapakah hasil √√576?”, padahal yang

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

95

dimaksudkan peneliti bukanlah pertanyaan itu. Dengan demikian, kalimat

tersebut harus diubah menjadi “berapakah hasil dari √576?”. Penggunaan

kalimat dalam LKS merupakan salah satu syarat yang penting, seperti yang

telah dijelaskan oleh Hendro Darmojo dan Jenny R. E. Kaligis bahwa kalimat

yang digunakan dalam LKS harus memiliki struktur yang jelas, kalimat juga

lebih baik sederhana namun bisa dimengerti oleh pengguna.

2. Kepraktisan LKS

LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria praktis berdasarkan

angket respons siswa, angket respons guru, serta hasil observasi

keterlaksanaan pembelajaran. Secara umum tanggapan guru terhadap LKS

yang telah digunakan dalam pembelajaran adalah baik dan tanggapan siswa

adalah baik. Sementara itu pelaksanaan proses pembelajaran yang diamati

menunjukkan hasil yang sangat baik.

Berdasarkan respons yang diberikan oleh siswa diperoleh skor rata-rata

4,17 dari skor maksimal 5,00 dengan klasifikasi baik. Hal ini berarti bahwa

LKS yang dikembangkan telah membantu dan memudahkan siswa dalam

mempelajari materi bangun ruang sisi datar. Dengan demikian, LKS yang

dikembangkan telah memenuhi manfaat pengambangan bahan ajar menurut

Andi Prastowo (2013:302) yaitu siswa mendapat kemudahan dalam

mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai.

Hasil respons siswa terhadap LKS yang dikembangkan ditinjau dari

kemudahan penggunaan LKS dan keterbantuan dalam melatih kemampuan

berpikir kritis memenuhi klasifikasi baik. Sedangkan hasil respons siswa

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

96

terhadap LKS yang dikembangkan ditinjau dari kemudahan pembelajaran

dengan pendekatan kontekstual dan keterbantuan dalam melatih kemampuan

berpikir kritis memenuhi klasifikasi sangat baik.

Selanjutnya berdasarkan hasil lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran, pada setiap pertemuan memiliki kategori sangat baik. Pada

pertemuan ke-3 dan ke-4 memperoleh persentase rata-rata sebesar 100%,

yang artinya pembelajaran pada pertemuan ke-3 dan ke-4 berjalan sesuai

dengan rencana. Sedangkan pada pertemuan ke-1 dan ke-2 memperoleh

persentase rata-rata sebesar 90,91%, yang artinya ada 1 aktivitas yang tidak

terlaksana pada pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2. Persentase rata-rata

akhir dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran adalah 95,45

dengan kategori sangat baik.

Hasil respons yang diberikan oleh guru matematika diperoleh skor rata-

rata 4,10 dari skor maksimal 5,00 dengan klasifikasi baik, hasil respons siswa

diperoleh skor rata-rata 4,17 dari skor maksimal 5,00 dengan klasifikasi baik,

serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan persentase

rata-rata 95,45 dengan klasifikasi sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa

LKS yang dikembangkan praktis untuk digunakan dalam proses

pembelajaran bagi guru.

3. Keefektifan LKS

Berdasarkan hasil uji coba lapangan, LKS yang dikembangkan dengan

pendekatan kontestual telah memenuhi kriteria efektif. Secara umum,

persentase ketuntasan siswa dalam tes kemampuan berpikir kritis yang

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

97

dilakukan pada akhir pertemuan adalah 83,87% dengan kategori sangat baik.

Hal ini sejalan dengan pendapat Johnson (2014:225) bahwa CTL dapat

mendorong para siswa untuk menerapkan pemikiran kritis dan kreatif ke

dalam kehidupan keseharian.

Siswa harus mengasah kemampuan berpikir kritisnya karena hal ini

merupakan salah satu SKL yang harus dicapai untuk satuan pendidikan

SMP/MTs/SMPLB sesuai dengan Permendiknas No 23 Tahun 2006. Siswa

menemukan konsep yang dipelajarinya melalui aktivitas-aktivitas sesuai

langkah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Melalui aktivitas-

aktivitas tersebut, siswa dapat menemukan konsep yang dipelajarinya secara

mandiri dan mengasah kemampuannya. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Cronbach (Baharuddin, 2015:16) bahwa belajar yang

terbaik adalah melalui pengalaman sendiri. Dengan pengalaman,

pembelajaran yang diperoleh siswa menjadi bermakna.

Berdasarkan hasil tes belajar diperoleh nilai rata-rata 79,27 dari skor

maksimal 100 dengan klasifikasi baik. Ketercapaian hasil belajar

menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran sehingga LKS yang

dikembangkan dapat dikatan efektif, hal ini dikarenakan pada tahap applying

dan transfering dalam LKS tersebut berisi soal untuk melatih untuk

menuliskan informasi yang kurang dari suatu masalah, menuliskan langkah-

langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, menuliskan

pola/hubungan dari beberapa informasi, menuliskan kesalahan dari suatu

penyelesaian masalah, memperbaiki penyelesaian masalah yang disajikan,

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

98

menuliskan prediksi jawaban dari suatu masalah, menuliskan kesimpulan dari

penyelesaian masalah, menuliskan informasi yang diperlukan untuk

menyelesaikan masalah, dan menyelesaikan masalah menggunakan cara yang

efektif sesuai dengan indikator-indikator untuk mengembangkan kemampuan

berpikir kritis siswa. Meskipun masih terdapat kekurangan dalam

pelaksanaan pembelajaran kontekstual di kelas, di antaranya sulitnya

mengkondisikan ketenangan siswa terutama ketika melaksanakan tahap

cooperating. Siswa sangat antusias dalam berdiskusi dengan anggota

kelompoknya sehingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas. Namun,

secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran efektif ditinjau dari

kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Diah

Kusumaningsih (2011) di mana salah satu hasil penelitiannya adalah bahwa

melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual siswa

terlatih untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mengevaluasi

permasalahan kontekstual dengan cermat, mengkonstruksi pengetahuan

dengan bantuan LKS, menemukan sendiri materi yang harus mereka pelajari

sehingga siswa dapat mengembangkan daya nalarnya secara kritis untuk

memecahkan masalah.

Berdasarkan tercapainya kriteria valid, praktis, dan efektif dari LKS yang

telah dikembangkan, maka diperoleh suatu produk akhir berupa LKS bangun

ruang sisi datar menggunakan pendekatan kontekstual yang valid, praktis, dan

efektif sehingga layak digunakan dalam pembelajaran.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …eprints.uny.ac.id/52370/11/BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdfSK dan KD Materi Bangun Ruang Sisi Datar ... diturunkan dari KD. Perumusan

99

C. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian ini memiliki keterbatasan

waktu pelaksanaan pembelajaran yang tidak sesuai dengan perencanaan peneliti.

Pada pertemuan kedua, 3 jam pelajaran berakhir sebelum tahap transfering

terlaksana. Hal ini dikarenakan diskusi kelompok dalam membuat jaring-jaring

kubus dan balok menyita banyak waktu.

Selain itu, LKS yang digunakan untuk uji coba dalam penelitian ini hanya

LKS 1. Kubus dan Balok saja, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu.