BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A....

39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga- Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. SMP N 2 Suruh mempunyai Visi yang berbunyi “ OPTIMAL DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. Serta Misi dari sekolah tersebut adalah : 1) Mewujudkan siswa yang dapat mengenal potensi dirinya agar dapat berkomunikasi dengan baik. 2) Mewujudkan perkembangan seni dan budaya bangsa bagi warga sekolah. 3) Mewujudkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya peningkatan keterampilan. 4) Mewujudkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut bagi warga sekolah. 5) Mewujudkan sikap dan perilaku yang santun, dan memiliki budi pekerti yang luhur bagi warga sekolah. 34

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A....

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga-

Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten

Semarang. SMP N 2 Suruh mempunyai Visi yang berbunyi “ OPTIMAL

DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA,

BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. Serta Misi dari

sekolah tersebut adalah :

1) Mewujudkan siswa yang dapat mengenal potensi dirinya agar

dapat berkomunikasi dengan baik.

2) Mewujudkan perkembangan seni dan budaya bangsa bagi warga

sekolah.

3) Mewujudkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya

peningkatan keterampilan.

4) Mewujudkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

bagi warga sekolah.

5) Mewujudkan sikap dan perilaku yang santun, dan memiliki budi

pekerti yang luhur bagi warga sekolah.

34

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

6) Mewujudkan lingkungan sekolah yang tertib, bersih dan indah.

7) Mewujudkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

8) Mewujudkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif untuk

mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki siswa.

B. Tujuan Sekolah

Mengingat visi merupakan tujuan jangka panjang maka tujuan yang akan

dicapai selama 5 tahun mendatang ialah:

1) Memenuhi kebutuan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan

yang efektif untuk mengoptimalkan potensi akademik yang

dimiliki siswa.

2) Memenuhi kebutuhan siswa untuk dapat mengenali potensi

dirinya agar dapat berkomunikasi dengan baik.

3) Memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan seni dan budaya

bangsa bagi warga sekolah.

4) Memenuhi kebutuhan untuk menumbuhkan budaya kompetitif

bagi siswa dalam upaya peningkatan keterampilan.

5) Memenuhi kebutuhan untuk meningkatakan penghayatan

terhadap ajaran agama yang dianut bagi warga sekolah.

6) Memenuhi kebutuhan untuk sikap dan perilaku yang santun, dan

memiliki budi pekerti yang luhur bagi warga sekolah.

35

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

7) Memenuhi kebutuhan untuk menciptakan lingkungan sekolah

yang tertib, bersih dan indah.

8) Memenuhi kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

C. Fasilitas Sekolah

Terdapat 5 kelas, 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 Lab

Komputer, 1 gedung perpustakaan, 1 Ruang Aula, 1 Buah Mushola dan

memiliki Jumlah keseluruhan siswa 450 siswa pada tahun Pelajaran 2012-

2013 serta memiliki total guru 26. Berikut merupakan deskripsi tentang SMP

N 2 Suruh, Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa

Tengah, Indonesia.

36

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

D. Deskripsi Kondisi Awal

Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dibutuhkan sebagai dasar

untuk pengembangan materi, hal ini sangat dipengaruhi oleh metode

pembelajaran yang digunakan. Pembelajaran yang masih pasif

membuat para siswa sulit untuk memahami materi pembelajaran,

kondisi di dalam kelas yang kurang aktif yaitu siswa hanya diam dan

mendengarakan penjelasan guru membuat suasana belajar kurang

menarik dan menjenuhkan, Ketika guru memberikan materi dengan

model pembelajaran ceramah serta tidak memanfaatkan metode-

metode pembelajaran yang telah ada mengakibatkan kurang efisiennya

pembelajaran yang ada di dalam kelas tersebut. Oleh karena itu, dalam

proses pembelajaran IPS siswa dituntut benar-benar aktif, yang

dimaksud aktif adalah dimana ada interaksi antara guru dan siswa ada

saling keterkaitan serta membuat suasana kelas menjadi nyaman

dengan memanfaatkan model pembelajaran yang inovatif sehingga

siswa menjadi merasa senang dan antusias dalam pembelajaran yang

mereka ikuti yaitu pembelajaran IPS.

Kondisi awal hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VIII D

terdapat 28 siswa (83%) yang belum tuntas dan 6 siswa (17%) tuntas

dikarenakan guru dalam menyampaikan pembelajaran

37

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta belum

memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.

Cara mengajar seperti ini memberikan kesan menjenuhkan dan

membosankan bagi siswa sehingga berpengaruh pada hasil belajarnya.

Paparan hasil belajar siswa pada Ulangan Semester Gasal Tahun

Pelajaran 2015-2016 dapat dilihat dari tabel 1 berikut.

38

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Ulangan Semester I Kelas VIII D

39

No No Tes Nama Nilai KKM= 75

Keterangan

1 001 A P 86 Tuntas

2 002 A A K 64 Belum Tuntas

3 003 A M 42 Belum Tuntas

4 004 A I 69 Belum Tuntas

5 005 A M 46 Belum Tuntas

6 006 C I 63 Belum Tuntas

7 007 De 89 Tuntas

8 008 Dew 63 Belum Tuntas

9 009 E 54 Belum Tuntas

10 010 Ek 53 Belum Tuntas

11 011 E W 74 Belum Tuntas

12 012 Fat 56 Belum Tuntas

13 013 Hen 74 Belum Tuntas

14 014 Ilh 78 Tuntas

15 015 Kha 72 Belum Tuntas

16 016 Lil 70 Belum Tuntas

17 017 M. M 69 Belum Tuntas

18 018 M. R 60 Belum Tuntas

19 019 Na 62 Belum Tuntas

20 020 Ni 72 Belum Tuntas

21 021 Nov 58 Belum Tuntas

22 022 Novr 70 Belum Tuntas

23 023 Nu 72 Belum Tuntas

24 024 Nur 80 Tuntas

25 025 Ris 64 Belum Tuntas

26 026 Risk 59 Belum Tuntas

27 027 Riz 72 Belum Tuntas

28 028 Sal 76 Tuntas

29 029 Sit 48 Belum Tuntas

30 030 Sus 72 Belum Tuntas

31 031 Tyi 81 Tuntas

32 032 Wah 72 Belum Tuntas

33 033 Ya 65 Belum Tuntas

34 034 Yu 62 Belum Tuntas

Jumlah 2267

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Kondisi awal ini belum menggunakan model pembelajaran make a

match, yang mengakibatkan kemampuan siswa dalam memahami dan

mempelajari IPS kurang maksimal dikarenakan mereka hanya terpaku

pada materi yang disampaikan oleh guru saja tanpa diberi kesempatan

untuk mengembangkan kemampuan belajarnya dengan berbagai model

pembelajaran .Dari tabel 1. Diperoleh data siswa yang belum tuntas

sesuai KKM (75) pada Ulangan Semester 1 berjumlah 28 siswa,

sedangkan yang sudah tuntas hanya ada 6 siswa. Nilai rata-rata kelas

dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Nilai Klasikal Kondisi Awal

No Aspek Nilai

1 Rata-rata Klasikal 66,67

2 Nilai Terendah 42

3 Nilai Tertinggi 89

4 Presentase Ketuntasan (%) 17,6

40

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Pada grafik 1 dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa kelas VIII D

pada mata pelajaran IPS dengan nilai rata-rata klasikal sebesar 66,67, nilai

terendah 42, nilai tertinggi 89, dan ketuntasan klasikal 17,6%, ehingga

dapat jelas terlihat bahwa metode yang digunakan oleh guru belum efektif

bagi siswa dalam proses pembelajarannya karena nilai yang diperoleh

siswa belum memuaskan.

E. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus I

Sebelum melakasanakan proses pembelajaran peneliti menyiapkan

materi ajar dan bahan atau alat pembelajaran yang berupa hangout

materi, gambar dan kertas karton kartu soal dan kartu jawaban. Pada

siklus I ini pelajaran IPS dengan pokok bahasan menjelaskan proses

persiapan kemerdekaan Indonesia, sudah menerapkan model

pembelajaran make a match.

41

0

20

40

60

80

100

Rata-RataKalsikal

NilaiTerendah

NilaiTertinggi

Ketuntasan(%)

Hasil Belajar Pra Siklus

Pra Siklus

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I, Pelaksanaan Siklus 1

Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat yaitu tanggal 21 dan

22 Januari 2016, di hari pertama pembelajaran dimulai pada pukul

08.20 – 09.40 WIB diawali dengan pembukaan dan salam dari guru.

Setelah itu guru menjelaskan materi yang diajarkan pada pertemuan

yaitu tentang dibentuknya BPUPKI dan sidang BPUPKI, guru

menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang akan

digunakan. Guru memulai dengan menjelaskan materi yang telah

disiapkan dengan media ceramah, tanya jawab dan diskusi hingga

materi yang diajarkan dapat sepenuhnya tersampaikan dan telah

dipahami oleh seluruh siswa dengan baik. Pertemuan kedua pelajaran

dimulai pukul 11.40 – 13.00 WIB, Guru mulai menjelaskan cara

bermain make a match kepada siswa yang telah siap untuk

melaksanakan proses pembelajaran make a match, Setelah itu guru

membagi kelompok menjadi 2 yaitu kelompok A mendapat kartu

pertannyaan dan kelompok B mendapat kartu jawaban, guru membagi

kelompok dengan menggunakan media permen yaitu dengan cara

membagikan permen yang berbeda warna. Permainan dimulai dengan

waktu yang telah ditentukan yaitu 10 menit, para siswa saling mencari

pasangan masing-masing sehingga sedikit terjadi kegaduhan didalam

kelas karena kepanikan para siswa.

42

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Sesampai waktu yang telah ditentukan terdapat 3 pasang siswa yang

salah dalam mencocokan kartu soal dan jawaban sehingga guru

membantu dalam mencocokannya, sedangkan siswa yang lain telah

berhasil untuk mendapatkan pasangannya masing-masing. Setelah

semuanya mendapat pasangan yang sesuai, kemudian satu per satu

siswa mempresentasikan soal dan jawaban yang telah mereka temukan

begitu seterusnya sampai selesai. Setelah permainan selesai guru

memberikan postest pada jam 12.30 sampai 12.50 untuk mengetahui

hasil belajar dengan model pembelajaran make a match yang telah

dilaksanakan.

43

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nama Pra

Siklus

Siklus I Keterangan KKM: 75

1 Ad 86 92 Meningkat Tuntas

2 A A K 64 84 Meningkat Tuntas

3 A M 42 72 Meningkat Belum Tuntas

4 A I 69 84 Meningkat Tuntas

5 AMa 46 76 Meningkat Tuntas

6 C I 63 88 Meningkat Tuntas

7 Dew 89 96 Meningkat Tuntas

8 De 63 82 Meningkat Tuntas

9 E 54 72 Meningkat Belum Tuntas

10 Ek 53 76 Meningkat Tuntas

11 E W 74 88 Meningkat Tuntas

12 Fat 56 72 Meningkat Belum Tuntas

13 Hen 74 88 Meningkat Tuntas

14 Ilh 78 92 Meningkat Tuntas

15 Kha 72 88 Meningkat Tuntas

16 Li 70 84 Meningkat Tuntas

17 M. M 69 76 Meningkat Tuntas

18 M. R 60 72 Meningkat Belum Tuntas

19 Nan 62 88 Meningkat Tuntas

20 Ni 72 88 Meningkat Tuntas

21 Nov 58 76 Meningkat Tuntas

22 No 70 92 Meningkat Tuntas

23 Nu 72 84 Meningkat Tuntas

24 Nur 80 88 Meningkat Tuntas

25 Ris 64 80 Meningkat Tuntas

26 Ri 59 72 Meningkat Belum Tuntas

27 Riz 72 84 Meningkat Tuntas

28 Sal 76 84 Meningkat Tuntas

29 Si 48 72 Meningkat Belum Tuntas

30 Su 72 76 Meningkat Tuntas

31 Tyi 81 92 Meningkat Tuntas

32 Wah 72 88 Meningkat Tuntas

33 Ya 65 72 Meningkat Belum Tuntas

34 Yu 62 72 Meningkat Belum Tuntas

Jumlah 2267 2790

44

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 4. Nilai Klasikal Pra Siklus dan Siklus I

No Aspek Nilai Peningkatan

Pra Siklus Siklus I

1 Rata-Rata Klasikal 66,67 82,05 15,38

2 Nilai Terendah 42 72 30

3 Nilai Tertinggi 89 96 7

4 Prosentase Ketuntasan (%) 17,6 76,47 58,87

Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dengan pokok bahasan

menjelaskan proses persiapan kemerdekaan Indonesia ini sudah menerapkan

model pembelajaran make a match. Hasil belajar siklus I menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar. Diperoleh hasil untuk nilai terendah 72, dengan

peningkatan 30, rata-rata klasikal 82,05 terdapat peningkatan 15,38 dan

ketuntasan klasikal 76,47%dengan peningkatan 58,87%. Dengan hasil yang telah

didapat terlihat bahwa menggunakan model pembelajaran make a match bagi

siswa kelas 8 D menghasilkan perubahan pada nilai yang drastis, kenaikan dalam

setiap elemen membuktikan bahwa model pembelajaran make a match

memberikan dampak yang besar bagi proses pembelajaran di kelas ini.

45

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 4. Lebih jelas dengan grafik 2. berikut ini:

Perolehan nilai Pra siklus yang ditunjukkan pada grafik 2, untuk

rata-rata klasikal adalah 66,67 dan 82,05 pada siklus I. Nilai terendah Pra

Siklus sebesar 42 dan 72 pada Siklus I, sedangkan nilai tertinggi Pra

Siklus adalah 89 menjadi 96 pada Siklus I, dan ketuntasan klasikal Pra

Siklus 17,6% meningkat menjadi 76,47%. Keberhasilan peningkatan nilai

dalam pembelajaran IPS yang telah menerapkan model make a match

menunjukan bahwa siswa lebih menyukai pembelajaran yang melibatkan

mereka dalam prosesnya ini terlihat ketika praktikan menerapkan model

make a match siswa sangat antusias mengikuti tahap demi tahap

pembelajaran, saat praktikan memulai permainan make a match siswa

46

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Rata-RataKlasikal

NilaiTerendah

NilaiTertinggi

Ketuntasan(%)

Pra Siklus

Siklus I

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

terlihat senang dan semangat untuk mencari pasangan antara kartu

pertanyaan dan kartu jawaban, setelah mereka bertemu dengan

pasangannya satu per satu mereka maju ke depan kelas untuk membacakan

pertanyaan dan jawaban yang telah mereka temukan, diakhir proses

pembelajaran make a match, praktikan bertanya ke beberapa siswa terkait

pembelajaran tersebut apakah pembelajaran make a match yang telah

diterapkan oleh praktikan bermanfaat dan mudah untuk dipahami,

berbagai tanggapan siswa disampaikan ke praktikan, mereka mengatakan

bahwa baru pertama kali melakukan pembelajaran make a match serta

merasa senang dan meminta ke praktikan untuk mengulanginya lagi di

pembelajaran berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran make

a match sudah berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil nilai yang

cukup baik meskipun ada beberapa siswa yang belum mencapai target

ketuntasan.

Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan

pengamatan dengan mengisi instrumen yang sudah disiapkan meliputi:

lembar pengamatan kegiatan siswa (aktivitas siswa) dan lembar

pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran make a

match. Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar

siklus I dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

47

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Baik

Sekali

Baik Cukup Kurang

1 Keaktifan dalam pembelajaran 3

2 Memperhatikan penjelasan guru 3

3 Mengerjakan tugas yang

diberikan guru

3

4 Memahami tugas masing-

masing

3

5 Berpartisipasi dalam

pembelajaran

3

6 Apabila mengalami kesulitan,

berinisiatif menanyakan kepada

guru atau teman lain

3

7 Kelancaran pada saat presentasi 3

Rata-Rata 3

Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I dapat digambarkan sebagai

berikut: keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran baik, siswa baik dalam

memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru dengan baik, siswa dengan baik dapat memahami tugas masing-masing,

beberapa siswa yang mengalami kesulitan berinisiatif menanyakan kepada guru

atau teman lain, siswa mampu mempresentasikan materi dengan baik, walaupun

masih ada beberapa siswa yang merasa malu sehingga diperoleh nilai rata-rata

pada siklus I sebesar 3. Siswa yang turut berpartisipasi dalam mengikuti

pembelajaran mendapat nilai kriteria baik dengan nilai rata-rata 3.

48

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 6. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Kegiatan Baik Cukup Kurang

A. Pendahuluan

1 Apersepsi 3

2 Menyampaikan tujuan

yang akan dicapai 2

3 Menjelaskan materi 3

4 Menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran

Make a Match

3

B. Kegiatan Inti

5 Membagi siswa dalam

kelompok 3

6 Mengawasi jalannya

permainan 3

7 Menumbuhkan partisispasi

aktif siswa dalam

permainan

3

8 Memberi bantuan kepada

siswa yang mengalami

kesulitan

3

9 Memberi penghargaan

terhadap keberhasilan

siswa

3

C. Kegiatan Penutup

10 Menyimpulkan materi

pelajaran dengan

melibatkan siswa

3

11 Memberikan tes 3

12 Menutup pelajaran 3

Rata-rata 2,75 0,16

49

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Dari tabel hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam

memberikan apersepsi, menjelaskan materi pelajaran, menjelaskan langkah-

langkah make a match pada mata pelajaran IPS, membagi siswa dalam kelompok

belajar, mengawasi jalannya permainan, memberikan bantuan kepada siswa yang

kesulitan dalam belajar, dan melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi, yang

diakhiri dengan menutup pelajaran dan memberikan tes sudah baik dengan nilai

rata-rata 2,75. Namun guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran secara

keseluruhan dengan baik sehingga hanya memperoleh nilai rata-rata 0,16. Diakhir

proses belajar mengajar, guru membagikan lembar angket untuk mengetahui

respon siswa terhadap pelajaran IPS dengan menggunakan model make a match.

hasil angket respon siswa terhadap model pembelajaran make a match pada siklus

I dipaparkan dalam tabel 7.

50

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 7. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I

No Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak

1 Apakah guru kalian menjelaskan

langkah-langkah kegiatan

pembelajaran Make a Match

100%

2 Apakah pembelajaran Make a

Match menyenangkan?

100%

3 Apakah dengan pembelajaran

Make a Match membuat kamu

mudah memahami pelajaran?

90% 10%

4 Apakah dengan pembelajaran

Make a Match mendorong kamu

lebih kreatif?

95% 5%

5 Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam pembelajaran

Make a Match?

5% 95%

6 Apakah dengan pembelajaran

Make a Match kamu lebih

semangat mengikuti pelajaran?

95% 5%

7 Apakah pembelajaran Make a

Match memberikan pengalaman

baru dalam pembelajaran?

100%

8 Apakah pembelajaran Make a

Match baik jika dilakukan lagi?

98% 2%

9 Apakah pembelajaran Make a

Match membosankan?

100%

10 Apakah pembelajaran Make a

Match telah dilakukan

sebelumnya?

100%

Rata-Rata 68,3% 31,7%

Hasil angket respon siswa terhadap penerapan model make a match setelah

51

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

kegiatan belajar mengajar pada siklus I, terdapat 100% siswa merasa senang, 10%

siswa tidak memahami pelajaran, 95%, mendorong siswa lebih kreatif dan 5%

siswa merasa kesulitan belajar. Pada siklus I ini terdapat peningkatan dalam

kemampuan belajar siswa, namun peneliti belum merasa berhasil karena nilai rata-

rata klasikal belum mencapai indikator kerja (>90). Selain itu, belum semua siswa

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan masih terdapat siswa yang merasa

kesulitan belajar dengan model make a match, hal itu ditunjukan dengan ada

beberapa siswa yang tidak menemukan pasangannya saat permainan Make a

Match berlangsung sehingga harus dibantu oleh guru, begitu juga dengan suasana

kelas yang masih terasa gaduh karena siswa yang berlarian dan berteriak mencari

pasangan kartu soal dan jawaban. Oleh karena itu, peneliti perlu melaksanakan

siklus II dengan memperbaiki strategi pembelajaran dengan lebih memanfaatkan

keinovasian pembelajaran make a match yang telah diterapkan pada siklus I.

Kelebihan dan kekurangan pada siklus I

a. Kelebihan

1. Proses pemberian materi berjalan lancar karena siswa menerima

materi dengan antusias

2. Proses berjalannya pembelajaran make a match secara keseluruhan

berjalan sesuai harapan

52

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

3. Siswa sangat antusias dan senang dengan penerapan model make a

match

4. Siswa berharap model make a match diterapkan kembali

5. Hasil belajar telah meningkat dengan baik

b. Kekurangan

1. Dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang pasif

2. Saat pembelajaran make a match berlangsung terjadi kegaduhan

dalam mencari pasangan

3. Ada 3 pasang siswa yang kesuliatan mencari pasangannya

4. Masih ada siswa yang belum mencapai KKM (75)

F. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Siklus II

Pertemuan pertama Peneliti kembali menyiapkan materi ajar

sesuai dengan Rencana Pembelajaran yang telah diperbaiki dan

menyiapkan alat dan bahan berupa potongan kertas karton sebagai kartu

soal dan kartu jawaban. Pada siklus II ini guru telah memperbaiki

kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga dapat

memenuhi tujuan dari penelitian ini. Pokok bahasan yang digunakan pada

siklus II adalah dengan melanjutkan materi dari siklus I yaitu terbentuknya

PPKI dan sidang PPKI bagi kemerdekaan Indonesia.

53

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Setelah memperbaiki kekurangan dari siklus I perubahan besar terjadi saat

pelaksaan siklus II ini, Siklus II berlangsung pada hari Selasa dan Rabu

yaitu tanggal 9 dan 10 Februari 2016 WIB pertemuan pertama pada siklus

II pada hari Selasa dimulai pukul 09.40-11.00 WIB diawali dengan

pembukaan dan salam dari guru. Setelah itu guru menjelaskan materi yang

diajarkan pada pertemuan kali ini yaitu tentang dibentuknya PPKI dan

sidang PPKI, guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menjelaskan

model pembelajaran yang akan digunakan pada pertemuan siklus II kali

ini. Guru memulai dengan menjelaskan materi yang telah disiapkan

dengan metode ceramah, tanya jawab, foto atau gambar dan diskusi hingga

materi yang diajarkan dapat sepenuhnya tersampaikan dan telah dipahami

oleh seluruh siswa dengan baik. Pertemuan kedua pelajaran dimulai pukul

11.40 – 13.00 WIB, guru mulai menjelaskan kembali cara bermain make a

match kepada siswa yang telah siap untuk melaksanakan proses

pembelajaran make a match, setelah itu guru membagi kelompok menjadi

2 yaitu kelompok A mendapat kartu pertannyaan dan kelompok B

mendapat kartu jawaban, guru membagi kelompok dengan menggunakan

media permen yaitu dengan cara membagikan permen yang berbeda

warna. Permainan dimulai dengan waktu yang yang telah ditentukan yaitu

10 menit, para siswa saling berhadapan antara siswa yang mendapat

kelompok kartu soal dan kelompok kartu jawaban, satu per satu siswa

yang mendapat kartu soal membacakan soal yang diterimanya

54

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

kemudian yang mendapat kartu jawaban sesuai kartu soal yang telah

dibacakan akan membacakan jawabannya dan duduk berdampingan

bersama pasangannya, begitu seterusnya sampai semua mendapatkan

pasangannya. Metode ini digunakan agar lebih efektif dan mengurangi

kegaduhan didalam kelas, metode ini juga dianggap berhasil, karena

seluruh siswa berhasil mendapatkan pasangannya. Setelah semuanya

mendapat pasangan yang sesuai, kemudian satu per satu siswa

mempresentasikan soal dan jawaban yang telah mereka temukan dan

menempelkan kartu soal dan jawaban pada tali yang telah disediakan guru

sesuai urutan pada nomor yang ada pada kartu soal dan jawaban, begitu

seterusnya sampai selesai. Setelah semua kartu soal dan jawaban tertempel

pada tali kemudian guru membalik tali serta kartu jawaban dan soalpun

ikut terbalik dan membentuk sebuah kata motivasi yang berbunyi “

Generasi Muda penerus Bangsa Indonesia” hal ini dibuat supaya jika ada

kartu soal atau jawaban yang salah dalam penempatannya maka tidak akan

membentuk kata yang telah disiapkan serta agar menjadi motivasi bagi

siswa bahwa mereka adalah generasi muda yang diharapkan bangsa.

Setelah permainan selesai guru memberikan postest untuk mengetahui

hasil belajar dengan model pembelajaran make a match yang telah

dilaksanakan dan disempurnakan.

55

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Hasil belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini:

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama Pra

Siklus

Siklus I Siklus II Keterangan KKM: 75

1 A P 86 92 96 Meningkat Tuntas

2 A A K 64 84 86 Meningkat Tuntas

3 A M 42 72 90 Meningkat Tuntas

4 A I 69 84 96 Meningkat Tuntas

5 A Ma 46 76 86 Meningkat Tuntas

6 C I 63 88 94 Meningkat Tuntas

7 Dew 89 96 96 Meningkat Tuntas

8 De 63 82 94 Meningkat Tuntas

9 E 54 72 88 Meningkat Tuntas

10 Ek 53 76 90 Meningkat Tuntas

11 Eko 74 88 96 Meningkat Tuntas

12 Fat 56 72 86 Meningkat Tuntas

13 Hen 74 88 94 Meningkat Tuntas

14 Ilh 78 92 90 Meningkat Tuntas

15 Kha 72 88 98 Meningkat Tuntas

16 Lil 70 84 92 Meningkat Tuntas

17 M. Mu 69 76 88 Meningkat Tuntas

18 M. R 60 72 90 Meningkat Tuntas

19 Na 62 88 96 Meningkat Tuntas

20 Ni 72 88 98 Meningkat Tuntas

21 No 58 76 88 Meningkat Tuntas

22 Novr 70 92 98 Meningkat Tuntas

23 Nu 72 84 92 Meningkat Tuntas

24 Nur 80 88 96 Meningkat Tuntas

25 Ris 64 80 88 Meningkat Tuntas

26 Ri 59 72 90 Meningkat Tuntas

27 Riz 72 84 88 Meningkat Tuntas

28 Sal 76 84 90 Meningkat Tuntas

29 Si 48 72 92 Meningkat Tuntas

30 Su 72 76 90 Meningkat Tuntas

31 Tyi 81 92 100 Meningkat Tuntas

32 Wah 72 88 94 Meningkat Tuntas

33 Ya 65 72 90 Meningkat Tuntas

34 Yu 62 72 88 Meningkat Tuntas

Jumlah 2267 2790 3128

56

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Hasil belajar siswa pada siklus II terlihat sangat meningkat dibandingkan dengan

siklus I. Seluruh siswa mampu menyelesaikan tugas akhir yang berikan oleh guru

sehingga mampu mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dan semua siswa

tuntas dari standar nilai KKM (75) ini menyatakan bahwa siklus II berjalan sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh guru. Berikut nilai klasikal antara siklus I

dengan siklus II disajiakan pada tabel 9 dibawah ini:

Tabel 9. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II

No Aspek Nilai Peningkatan

Siklus I Siklus II

1 Rata-Rata Klasikal 82,05 92 7,95

2 Nilai Terendah 73 86 14

3 Nilai Tertinggi 96 100 4

4 Prosentase Ketuntasan (%) 76,47 100 23,53

Dari siklus II ini diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai terendah 86 sehingga

terdapat peningkatan 14, nilai tertinggi 100 dengan peningkatan 4, rata-rata

klasikal 92, yang berarti terdapat peningkatan 7,95 dan ketuntasan klasikal 100%

dengan peningkatan 23,53%.

57

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 9 diatas dapat digambarkan dengan grafik 3 berikut:

Pada grafik 3 ini terlihat bahwa rata-rata klasikal pada siklus II mengalami

peningkatan. Siklus I rata-rata klasikalnya adalah 82,05 meningkat menjadi 92

pada siklus II. Nilai terendah pada siklus I 72 meningkat menjadi 86 pada siklus

II. Begitu juga dengan nilai tertinggi sebesar 96 pada siklus I meningkat menjadi

100 pada siklus II dan ketuntasan klasikal pada siklus I 76,47% meningkat

menjadi 100%. Pengamatan terhadap kegiatan siswa pada siklus II tetap

dilaksanakan oleh observer. Hasil observasi kegiatan siswa dalam proses belajar

mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel 10 berikut:

58

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Rata-RataKlasikal

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Ketuntasan (%)

Siklus I

Siklus II

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 10. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II

No Aspek yang diamati Baik Sekali Baik Cukup Kurang

1 Keaktifan dalam

pembelajaran

4

2 Memeperhatikan

penjelasan guru

4

3 Mengerjakan tugas yang

diberikan guru

4

4 Memahami tugas masing-

masing

4

5 Berpartisipasi dalam

pembelajaran

4

6 Apabila mengalami

kesulitan, berinisiatif

menanyakan kepada guru

atau teman lain

4

7 Kelancaran pada saat

presentasi

4

Rata-Rata 4

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa bahwa siswa semakin aktif

dalam pembelajaran, memahami tugas masing-masing, mampu mengerjakan tugas

yang diberikan guru tepat waktu. Dalam pembelajaran siswa juga mulai berani

bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan, secara keseluruhan siswa

sudah mampu berpartisipasi mengikuti pembelajaran tanpa rasa canggung, sudah

tidak merasa malu-malu serta sangat lancar dalam presentasi sehingga mampu

memperoleh nilai rata-rata 4. Perbandingan nilai kegiatan siswa antara siklus I

dengan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

59

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 11. Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

No Nilai Siklus I Siklus II

1 Baik Sekali 0 4

2 Baik 3 0

3 Cukup 0 0

4 Kurang 0 0

Tabel 11 diatas dapat digambarkan dengan grafik 4 sebagai berikut:

Grafik 4

Perbandingan Rata-Rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran model make a match, dengan

nilai rata-rata baik 3 pada siklus I meningkat pada siklus II menjadi sangat baik

60

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Baik Sekali Baik Cukup Kurang

Siklus I

Siklus II

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

yaitu dengan nilai rata-rata 4. Pengamatan terhadap kegiatan guru pada siklus II

dilaksanakn oleh observer dengan mencatat semua kegiatan guru pada lembar

observasi yang sudah disediakan. Hasil observasi kegiatan guru dalam proses

belajar mengajar selama siklus II dapat dilihat pada tabel 12 berikut:

Tabel 12. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II

No Kegiatan Baik Cukup Kurang

A. Pendahuluan

1 Apersepsi 3

2 Menyampaikan tujuan

yang akan dicapai 3

3 Menjelaskan materi 3

4 Menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran

Make a Match

3

B. Kegiatan Inti

5 Membagi siswa dalam

kelompok 3

6 Mengawasi jalannya

permainan 3

7 Menumbuhkan

partisispasi aktif siswa

dalam permainan

3

8 Memberi bantuan kepada

siswa yang mengalami

kesulitan

3

9 Memberi penghargaan

terhadap keberhasilan

siswa

3

C. Kegiatan Penutup

10 Menyimpulkan materi

pelajaran dengan

melibatkan siswa

3

11 Memberikan tes 3

12 Menutup pelajaran 3

Rata-rata 3

61

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Pada siklus II ini guru telah menunjukan peningkatan dalam mengelola kelas.

Guru dapat berinteraksi dengan siswa sehingga mampu memberikan motivasi

untuk menumbuhkan partisipasi siswa dalam permainan dengan baik dan

mencapai nilai rata-rata 3. Guru juga sudah mampu mengatur waktu dan strategi

dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran berlangsung efektif dan

menyenangkan.

Nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I dan siklus II disajikan pada tabel 13

berikut:

Tabel 13. Rata- Rata Nilai Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II

No Nilai Siklus I Siklus II

1 Baik 2,75 3

2 Cukup 0,16 0

3 Kurang 0 0

62

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Dari tabel 13 tersebut diatas, maka dapat dibuat dengan grafik 5 dibawah

ini:

Rata-rata nilai kegiatan guru pada siklus I untuk kriteria baik sebesar 2,75

meningkat menjadi 3 pada siklus II. Sedangkan kriteria cukup sebesar 0,16 pada

siklus I menurun menjadi 0 pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan

guru dalam menerapkan pembelajaran make a match pada siklus II semakin baik.

Pada siklus II ini juga dibagikan angket kepada siswa, yang berfungsi untuk

mengetahui tanggapannya terhadap pembelajaran IPS dengan model pembelajaran

make a match yang telah berinovasi. Hasil angket respon siswa terhadap

pelaksaan pembelajaran model make a match pada siklus II yang telah diperbaiki.

Berikut pada tabel 14 dibawah ini:

63

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Baik Cukup Kurang

Siklus I

Siklus II

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 14. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II

No Pertanyaan Tanggapan

Ya Tidak

1 Apakah guru kalian menjelaskan

langkah-langkah kegiatan

pembelajaran Make a Match

100%

2 Apakah pembelajaran Make a

Match menyenangkan?

100%

3 Apakah dengan pembelajaran

Make a Match membuat kamu

mudah memahami pelajaran?

98% 2%

4 Apakah dengan pembelajaran

Make a Match mendorong kamu

lebih kreatif?

98% 2%

5 Apakah kamu mengalami

kesulitan dalam pembelajaran

Make a Match?

100%

6 Apakah dengan pembelajaran

Make a Match kamu lebih

semangat mengikuti pelajaran?

100%

7 Apakah pembelajaran Make a

Match memberikan pengalaman

baru dalam pembelajaran?

100%

8 Apakah pembelajaran Make a

Match baik jika dilakukan lagi?

100%

9 Apakah pembelajaran Make a

Match membosankan?

100%

10 Apakah pembelajaran Make a

Match telah dilakukan

sebelumnya?

100%

Rata-Rata 79,8% 20,2%

64

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Hasil angket respon siswa pada siklus II memperlihatkan bahwa adanya

peningkatan yang signifikan. Diperoleh hasil 100% dapat mendorong siswa lebih

semangat dalam pembelajaran, 100% siswa tidak merasa kesulitan dalam

pembelajaran model make a match, dan hanya sedikit siswa yang tidak memahami

pembelajaran (kurang memahami materi pelajaran) dengan penerapan model

make a match yaitu hanya 2%. Rata-rata nilai angket respon siswa pada siklus I

dan siklus II dapat dilihat pada tabel 15 berikut:

Tabel 15. Rata-rata Nilai Angket Respon Siswa Siklus I dan Siklus II

No Tanggapan Siklus I Siklus II

1 Ya 68,3% 79,8%

2 Tidak 31,7% 20,2%

Tabel 15 diatas terlihat jelas dengan grafik 6 dibawah ini:

65

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Tanggapan ' Ya" 1 Tanggapan " Tidak"

Siklus I

Siklus II

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Pada siklus I, rata-rata nilai yang diperoleh untuk angket respon siswa

yang merasa senang, terdorong lebih kreatif, dan tidak merasa kesulitan dengan

penerapan pembelajaran model make a match sebesar 68,3%.

Hasil tersebut mengalami peningkatan sebesar 79,8% pada siklus II. Untuk

siswa yang kurang memahami pembelajaran make a match pada siklus I 31,7%

menurun menjadi 20,2% pada siklus II. Berdasarkan beberapa hasil yang telah

diperoleh pada siklus II, maka peneliti tidak melanjutkan untuk siklus berikutnya.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rata-Rata Klasikal dan Ketuntasan Belajar Siswa

Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran make a

match telah mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukkan oleh

nilai yang telah diperoleh, dimana nilai rata-rata klasikal dari tiap

siklus mengalami kenaikan yang signifikan. Berikut nilai keseluruhan

rata-rata klasikal dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

Tabel 16. Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No

Aspek

Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Rata-rata Klasikal 66,67 82,05 92

2 Nilai Terendah 42 72 86

3 Nilai Tertinggi 89 96 100

66

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Tabel 16 akan lebih jelas dengan grafik dibawah ini:

Grafik 7

Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pada grafik 7. Menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan rata-rata

klasikal pada Pra Siklus yaitu 66,67 menjadi 82,05 pada Siklus I

dengan prosentase 15,38%. Pada Siklus II rata-rata klasikal meningkat

menjadi 92 yang berarti terdapat peningkatan lagi sebesar 7,92%. Nilai

terendah pada Pra Siklus yaitu 42 meningkat menjadi 72 pada Siklus I

dengan prosentase 30%. Pada Siklus II kembali meningkat menjadi 86

dengan prosentase kenaikan lagi sebesar 14%. Begitu juga dengan

perolehan nilai tertinggi, pada Pra Siklus yaitu sebesar 89 meningkat

menjadi 96 pada Siklus I dengan prosentase kenaikan sebesar 7%.

67

0

20

40

60

80

100

Rata-rata Klasikal Nilai Terendah Nilai Tertinggi

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Sedangkan pada Siklus II nilai tertinggi meningkat menjadi 100

dengan prosentase kenaikan sebesar 4%. Peningkatan rata-rata klasikal

pada setiap Siklus menunjukan bahwa pembelajaran model Make a

Match sangat berpengaruh bagi siswa serta terbukti mampu

meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan minimum kelas dari

setiap siklus yang berlangsung mengalami peningkatan yang

signifikan.

Prosentase ketuntasan siswa kelas VIII D SMP N 2 Suruh pada mata

pelajaran IPS dapat dilihat pada tabel 17. berikut:

No Tahap Perbaikan Prosentase

Belum Tuntas Tuntas

1 Pra Siklus 82,36% 17,64%

2 Siklus I 23,53% 76,47%

3 Siklus II 0% 100%

Dari tabel diatas dapat diperjelas dengan grafik 8.

68

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

Grafik 8. Prosentase Ketuntasan Klasikal

Dilihat dari prosentase ketuntasan klasikal pada Pra Siklus sebesar 17,64%

mengalami peningkatan menjadi 76,47% pada Siklus I dengan

peningkatan prosentase sebesar 58,83%, sedangkan pada Siklus II

mengalami peningkatan lagi menjadi 100% dengan prosentase

peningkatan sebesar 23,53%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

pembelajaran model make a match dikelas VIII D SMP N 2 SURUH

untuk meningkatkan hasil belajar siswa berhasil.

69

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Belum Tuntas Tuntas

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

2. Partisipasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran Make a Match

Berdasarkan hasil observasi siswa yang telah dilaksanakan pada 2

Siklus yang telah berlangsung, menunjukan aktivitas siswa saat

mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan yang baik.

Pada siklus I nilai rata-rata partisipasi siswa untuk kriteria baik

mendapat nilai 3, sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi baik

sekali atau dengan nilai 4. Hal ini menunjukan bahwa pada Siklus I

masih terdapat kekurangan-kekurangan yang terjadi saat proses

pembelajaran berlangsung, sedangkan pada Siklus II telah terjadi

perbaikan serta adanya inovasi model make a match sehingga siswa

mampu memahami dan mengerti pembelajaran make a match dengan

sangat baik.

3. Aktivitas Kegiatan Guru

Observer yang dilakukan oleh Guru pengampu mata pelajaran IPS

kelas VIII D SMP N 2 Suruh yaitu Windi Hastuti, S.Pd yang bertindak

sebagai observer menyatakan bahwa aktivitas guru selama

pembelajaran pada Siklus I maupun Siklus II dinilai sudah baik.

Karena guru telah berperan sebagai pembimbing atau fasilitator yang

mampu membawa siswa memahami materi pelajaran dengan baik serta

dinilai mampu memberikan suasana pembelajaran dan menerapkan

model pembelajaran yang belum pernah dilakukan didalam kelas

tersebut.

70

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.

4. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Model Make a Match

Setelah selesai pembelajaran model make a match diterapkan di

dalam kelas siswa memberikan respon dan tanggapan yang sangat baik

tentang pembelajaran model make a match, dimana beberapa siswa

mengatakan bahwa pembelajaranya asyik, tidak membuat mengantuk

meskipun jam pelajaran terakhir karena kita diajak aktif belajar dan

berkerjasama dengan teman yang lain untuk memahami materi, dan

dapat memperoleh model atau cara belajar yang baru yang belum

pernah mereka temui selama proses pembelajaran sebelumnya, tidak

banyak juga yang mengatakan karena mendapat hadiah atau reward

setiap selesai pelajaran sehingga membuat mereka bersemangat dalam

pembelajaran, dan mereka berharap bahwa model pembelajaran make

a match ini dapat kembali diterapkan oleh guru yang mengampunya.

5. Kendala Saat Proses Pembelajaran Make a Match Berlangsung

Pada Siklus I terdapat kendala atau kekurangan yaitu antara lain

kegaduhan yang terjadi didalam kelas saat permainan make a match

berlangsung karena siswa langsung berhamburan dan berteriak

mencari pasangannya, sedangkan pada saat pelaksanaan Siklus II

relatif berjalan sesuai rencana yang telah disiapkan secara baik.

71

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9666/4/T1_152012005_BAB I… · ... 1 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 1 ... Tabel 1.