BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...

72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi Nusa tenggara barat. Kabupaten bima berada diujung timur dipulau sumbawa dengan luas wilayah sebesar 4.389,40 km 2 , secara administrasi wilayah bima dibagi menjadi dua wilayah yang terdiri dari kota bima dan kabupaten bima. Maka wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah Kabupaten Bima provinsi Nusa Tenggara Barat. Kabupaten Bima merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan berada pada bagian paling timur pulau Sumbawa, diapit oleh Kabupaten dompu disebelah barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) disebelah timur, dan laut flores disebelah utara serta samudra Indonesia disebelah selatan. Gambar: 4.1 Kantor Bupati Bima Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Bima berada pada posisi strategis yang dilalui jalan nasional lintas Provinsi NTB-Provinsi NTT. Menurut letak astronominya, Kabupaten Bima berada pada 118 0 44”-119 0 22” bujur timur dan 08 0 80”-08 0 57” Lintas selatan. Luas wilayah Kabupaten Bima sebesar 4.389,40 km 2 . Kabupaten Bima terbagi menjadi 18 kecamatan dengan luar wilayah yang bervariasi. Kecamatan tambora merupakan kecamatan terluas dengan luas mencapai 627,82 km 2 99

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

99

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kabupaten Bima

Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

Nusa tenggara barat. Kabupaten bima berada diujung timur dipulau sumbawa dengan

luas wilayah sebesar 4.389,40 km2, secara administrasi wilayah bima dibagi menjadi

dua wilayah yang terdiri dari kota bima dan kabupaten bima. Maka wilayah yang

menjadi fokus penelitian ini adalah Kabupaten Bima provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kabupaten Bima merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat

(NTB) dan berada pada bagian paling timur pulau Sumbawa, diapit oleh Kabupaten

dompu disebelah barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) disebelah timur, dan

laut flores disebelah utara serta samudra Indonesia disebelah selatan.

Gambar: 4.1 Kantor Bupati Bima

Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Bima berada pada posisi strategis

yang dilalui jalan nasional lintas Provinsi NTB-Provinsi NTT. Menurut letak

astronominya, Kabupaten Bima berada pada 118044”-119

022” bujur timur dan

08080”-08

057” Lintas selatan. Luas wilayah Kabupaten Bima sebesar 4.389,40 km

2.

Kabupaten Bima terbagi menjadi 18 kecamatan dengan luar wilayah yang bervariasi.

Kecamatan tambora merupakan kecamatan terluas dengan luas mencapai 627,82 km2

99

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

100

atau 14, 3 persen dari luas Kabupaten Bima. Sementara itu kecematan dengan luas

terkecil yaitu kecamatan belo yang hanya memiliki luas sebesar 44,76 km2.

Kabupaten Bima berada pada peringkat ke-6 diantara Kabupaten/kota se

Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

pada tahun 2013 sebesar 67,34 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang

hanya sebesar 66,52. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pembanguna manusia di

Kabupaten Bima baru mencapai tingkat menengah keatas. Dibandingkan dengan IPM

Provinsi NTB. IPM Kabupaten Bima masih lebih rendah dengan selisih indeks 0,39.

(BPS dan Bappeda Kabupaten Bima, 2013).

Kabupaten Bima terdapat 18 kecamatan yaitu: Kecamatan Sape, Kecamatan

Wera, Kecamatan Belo, Kecamatan Woha, Kecamatan Palibelo, Kecamatan Donggo,

Kecamatan parado, Kecamatan Langgudu, Kecamatan Lambu, Kecamatan bolo,

Kecamatan monta, Kecamatan madapangga, Kecamatan lambitu, Kecamatan

ambalawi, Kecamatan sanggar Kecamatan tambora. Kecamatan Sanggar dan

Kecamatan Tambora merupakan kecamatan yang berlokasi terjauh dari pusat

pemerintahan Kabupaten Bima, dimana jarak masing – masing sekitar 130 km dan

250 km. Selain itu, kedua kecamatan ini merupakan kecamatan terluas di Kabupaten

Bima dengan luas masing-masing 720 km2 dan 505 km2. Ibukota Kecamatan

Donggo yang berlokasi di desa O’o mempunyai ketinggian sekitar 500 m di atas

permukaan laut. Hal ini menjadikan Kecamatan Donggo sebagai kecamatan dengan

lokasi ketinggian di atas permukaan laut yang tertinggi. Dalam mengungkap sudah

sejauhmana proses pembangunan olahraga kabupaten bima, maka diambil 3 wilayah

kecamatan yang menjadi wilayah fokus penelitian agar dapat mewakili wilayah

kabupaten bima secara keseluruhan. Tiga kecamatan yang dimaksudkan adalah

wilayah yang masuk kategori maju, sedang dan tertinggal.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

101

Gambar: 4.2. Kesbangpolinmas Kabupaten Bima

Sebelum penelitian dilakukan, maka peneliti melakukan pengajuan surat ijin

penelitian diberbagai instansi, salah satunya adalah Kesbangpolinmas dan Bapedda

yang salah satu lembaga yang berwewenang untuk memberikan ijin penelitian, maka

prosedur yang sistematis dilakukan oleh peneliti supaya dapat melakukan penelitian

diwilayah yang tertuju.

Gambar: 4.3. Bappeda Kabupaten Bima

Dan selanjutnya kesbangpolinmas memberikan rekomendasi untuk ke kantor

Bappeda kabupaten bima untuk menindaklanjuti surat yang dikeluarkan oleh

kesbangpolinmas. Maka Badan perencanaan daerah mengeluarkan surat untuk

dimasukan ke berbagai instansi terkait, salah satunya DRPD Kab. Bima, Dikpora kab.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

102

Bima, ketua STKIP Taman siswa, Badan Pusat Statistik, kecamatan soromandi,

kecamatan bolo, kecamatan wera sebagai salah satu wilayah yang dijadikan fokus

penelitian.

Pembahasan hasil penelitian tentang proses pembangunan olahraga kabupaten

bima dimulai dari pengambilan data sekunder yaitu luas wilayah, jumlah penduduk

usia diatas 7 tahun, dan potensi keolahragaan. Pengambilan data tentang luas wilayah

dan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun dilaksanakan di Badan Pusat Statistik (BPS)

kabupaten bima jln. Lintas Bima-sumbawa desa talabiu kecamatan woha pada hari

senin tanggal 18 Agustus 2015 setelah sebelumnya pada tanggal 13 Agustus telah

memasukkan surat ijin penelitian pada kesbangpolinmas dan bapedda kabupaten

bima. Dari data yang diperoleh di BPS Kabupaten Bima kemudian barulah dapat

menentukan 3 wilayah atau 3 kecamatan yang akan menjadi sampel pusat penelitian.

\

Gambar: 4.4 Kantor BPS Kabupaten Bima

Pertama data tentang luas wilayah kabupaten bima dari 18 kecamatan dan 191

desa. Kecamatan Sape, Kecamatan Wera, Kecamatan Belo, Kecamatan , Kecamatan

Woha, Kecamatan Palibelo, Kecamatan Donggo, Kecamatan parado, Kecamatan

Langgudu, Kecamatan Lambu, Kecamatan bolo, Kecamatan monta, Kecamatan

madapangga, Kecamatan lambitu, Kecamatan ambalawi, Kecamatan sanggar

Kecamatan tambora.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

103

Tabel: 4.1 Data Luas Wilayah Kabupaten Bima Berdasarkan Kecamatan

(Badan Pusat Statistik 2014)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima

Dari akumulasi Data luas wilayah menurut Statistik diatas terlihat bahwa luas

kabupaten bima adalah 712,603 hektar, Namun kecamatan yang paling luas adalah

kecamatan bolo dengan luas 121,417 hektar dibandingkan dengan 17 kecamatan yang

lain, hal ini menunjukan bahwa tingkat kemajuan kecamatan bolo, baik dari

pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakatnya.

Ini terlihat dari tingkat kemajuan kecamatan ini berdasarkan data BPS Kabupaten

bima tahun 2014. Sementara kecamatan Bolo merupakan kecamatan yang dalam

kategori maju diantara kecamatan lainnya, ini jelas terlihat bahwa tingkat kemajuan

masyarakatnya. Maka dari hasil data ini kemudian ditentukan 3 kecamatan yang akan

No Nama kecamatan Luas wilayah

(hektar)

perdesa

1 Monta 22,752 12

2 Parado 32,510 7

3 Bolo 121,417 14

4 Madapangga 322,58 11

5 Woha 75,380 15

6 Belo 44,750 12

7 Palibelo 4,787 11

8 Wawo 19,830 5

9 Langgudu 32,294 15

10 Lambitu 54,230 8

11 Sape 97,820 17

12 Lambu 54,370 15

13 Wera 34,590 14

14 Ambalawi 3,275 6

15 Donggo 22,131 6

16 Soromandi 24,141 7

17 Sanggar 47,789 9

18 Tambora 37,212 7

Jumlah 712,603 191

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

104

menjadi sampel penelitian berdasarkan tingkat kemajuan suatu wilayah yaitu wilayah

yang maju, sedang dan tertinggal.

Berdasarkan kategri tersebut maka 3 wilayah kecamatan yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah kecamatan bolo, kecamatan wera, kecamatan soromandi.

Kecamatan bolo yang mewakili wilayah yang kategori maju, sementara kecamatan

wera mewakili wilayah yang kategori rendah, dan kecamatan yang mewakili wilayah

tertinggal. Sedangkan untuk mencari data tentang jumlah penduduk yang berusia 7

tahun keatas pada setiap wilayah yang menjadi sampel penelitian.

Data tentang jumlah penduduk yang berusia 7 tahun keatas ini adalah data

penting yang nantinya akan menjadi pembagi untuk dapat menghitung indeks ruang

terbuka dan indeks sumber daya manusia keolahragaan yang ada pada suatu wilayah.

Karna untuk mencari nilai aktual mada indeks ruang terbuka dan indeks sumber daya

manusia hanya akan didapatkan setelah dibagi dengan jumlah penduduk usia 7 tahun

keatas. Berikut adalah data jumlah penduduk usia 7 tahun keatas dari BPS kabupaten

bima.

Tabel: 4.2 Data Jumlah Penduduk usia 7 tahun keatas

(BPS Kabupaten Bima)

No Kecamatan

Jumlah penduduk laki-laki

dan perempuan yang

berumur >7 tahun

1 Monta 54.254

2 Parado 45.213

3 Bolo 295.215

4 Madapangga 64.213

5 Woha 142.135

6 Belo 35.145

7 Palibelo 45.854

8 Wawo 53.321

9 Langgudu 57.564

10 Lambitu 21.456

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

105

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima

Dari data jumlah penduduk pada tabel diatas menunjukan bahwa total

penduduk diatas 7 tahun kabupaten bima adalah 1,349,453 jiwa, kecamatan bolo

memiliki jumlah penduduk usia diatas 7 tahun terbanyak yaitu 295.215 jiwa

dibandingkan dengan 2 kecamatan lain yang menjadi wilayah penelitian yaitu

kecamatan wera sebanyak 171.214 dan kecamatan soromandi sebanyak 43.587 jiwa.

Jika digabungkan ketiga kecamatan ini maka total jumlah penduduk dengan usia

diatas 7 tahun adalah 510,016 atau 51,05%. Dari jumlah total penduduk usia diatas 7

tahun kabupaten bima. Setelah pendapat data tentang luas wilayah, jumlah penduduk

diatas 7 tahun dan menentukan 3 kecamatan sebagai wilayah penelitian, maka

selanjutnya adalah mencari data sekunder tentang potensi keolahragaan pada 3

kecamatan tersebut.

Teknik pengambilan data penelitian yang dilakukan adalah dengan observasi

dan wawancara yang dilaksanakan di beberapa instansi yaitu kantor kecamatan bolo,

kecamatan wera, kecamatan soromandi, dan DPRD Kabupaten Bima, DIKPORA

Kabupaten Bima, KONI Kabupaten bima, Khusus KONI dan DIKPORA Kabupaten

Bima hanya mengambil data tentang SDM keolahragaan, yaitu jumlah wasit, pelatih,

instruktur, dan guru olahraga. Sebagai tambahan data SDM keolahragaan yaitu dosen

olahraga maka dilakukan pula observasi data ke Universitas dan Institut yang

memiliki fakultas Olahraga.

Pelaksanaan observasi dan wawancara pertama dilaksanakan di kantor DPRD

Kabupaten bima senin tanggal 14 agustus, yang sebelumnya pada tanggal 13 Agustus

11 Sape 86.789

12 Lambu 65.632

13 Wera 171.214

14 Ambalawi 45.254

15 Donggo 53.325

16 Soromandi 43.587

17 Sanggar 45.128

18 Tambora 24.154

Jumlah 1,349,453

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

106

telah memasukkan surat ijin penelitian terlebih dahulu. Kantor DPRD tepat berada

disebelah Kantor barat Bappeda Kabupaten bima.

Gambar: 4.5 Kantor DPRD Kabupaten Bima

Dari gambar diatas terlihat bahwa regulasi/kebijakan berpusat pada anggaran

APBD yang dikelola oleh dewan perwakilan rakyat, hal ini menujukkan bahwa dana

untuk pembangunan ruang terbuka Keolahragaan dikabupaten bima sebesar 1.5 M,-

sesuai dengan pernyataan komisi 4 kabupaten bima bapak Moh Karma. Dari dana

diatas menunjukan bahwa anggaran untuk membangun ruang publik olahraga sangat

besar dikabupaten bima, namun sampai hari ini terbukti bahwa semua anggaran itu

dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemerintah kabupaten bima. Hal ini

menunjukkan tingkat regulasi ruang publik olahraga kabupaten bima masih sangat

kurang.

Dari data diatas terlihat bahwa kabupaten Bima sebesar 118”73635m2,

kabupaten bima merupakan daerah yang luas wilayahnya melampui luasnya kota

bima yang menjadi kota media dari kabupaten bima. Dari data diatas menunjukan

bahwa regulasi pembangunan yang ada dikabupaten bima lebih diutama karna di

ukur dari kuantitas luas wilayah.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

107

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Kebijakan Pembangunan Keolahragaan Kabupaten Bima

Kebijakan Keolahragaan Kabupaten Bima dalam Renstra diposisikan agar

proses pembangunan keolahragaan dikabupaten bima mampu merespon

permasalahan aktual kepemudaan dan kemasyarakatan, sekaligus secara proaktif

mencari dan menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi. Hal tersebut

bermakna sebagai spirit kepeloporan, kreativitas, kepedulian, dan kesukarelaan

pemuda. Dengan spirit ini masyarakat tidak saja mampu berperan aktif dalam

pembangunan nasional, namun sekaligus menjadi solution maker bagi

permasalahan yang melingkupi masyarakat itu sendiri. Oleh karenanya perlu terus

ditingkatkan wawasan, kapasitas, dan keterampilan masyarakat guna mendukung

partisipasi dan peran aktif masyarakat di berbagai bidang pembangunan olahraga

dikabupaten Bima menuju kesejahteraan dan keadilan social sebagaimana

termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, serta terlaksananya pelayanan yang

optimal yang sesuai dengan karakteristik pemuda dan masyarakat sebagaimana

diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan

dan undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang system keolahragaan nasional.

Dalam mengungkap sejauh mana regulasi dan perkembangan olahraga dan

kemajuan olahraga kabupaten bima maka terknik yang dilakukan adalah dengan

wawancara yang dilaksanakan dibeberapa instansi yaitu kantor DPRD Kabupaten

Bima, KONI Kabupaten bima, Camat Bolo, Camat Soromandi, dan Camat Wera.

Khusus dinas pendidikan,pemuda dan olahraga hanya mengambil data tentang

sumber daya manusia keolahragaan, yaitu guru olahraga, sebagai tambahan data

SDM Keolahragaan yaitu dosen olahraga maka dilakukan pula observasi data ke

STKIP Taman Siswa Bima salah satu institusi yang memiliki program studi

olahraga.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

108

Pelaksanaan wawancara pertama dilaksanakan DIKPORA kabupaten

Bima pada hari rabu 15 agustus 2015, yang sebelumnya pada tanggal 13 agustus

2015 memasukan surat audiens terlebihi dahulu. Kantor DIKPORA Kabupaten

Bima berada dijalan soekarno hatta disebelah kanan kantor pertambangan

kabupaten bima.

Gambar 4.6 Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima

Data yang diperoleh di DIKPORA kabupaten bima adalah data tentang

potensi keolahragaan kabupaten bima, pembangunan olahraga kabupaten bima,

partisipasi masyarakat kabupaten bima dalam berolahraga, dan program

DIKPORA dalam upaya memajukan olahraga kabupaten bima. Untuk

mengungkap itu semua maka dilakukan wawancara dengan Staf Dikpora

Kabupaten Bima Bapak Hartoyo, M.Ak.

Menurutnya kemajuan pembangunan olahraga kabupaten bima dalam

kurun waktu beberapa tahun terakhir ini mengalami kemajuan cukup baik.

Pernyataan ini ditegaskan dalam kutipan wawancara sebagai berikut:

β€œkemajuan olahraga kabupaten bima beberapa tahun terakhir ini

mengalami kemajuan yang cukup baik. Ini bisa dilihat dari terlaksananya

event-event olahraga di Kabupaten Bima serta antusiasme masyarakatnya.

Dengan banyaknya pembangunan sarana olahraga ini membuktikan bahwa

pembangunan olahraga juga berjalan seiring dengan pembangunan

disektor lain seperti pendidikan dan kesahatan. Memang pada dasarnya

bahwa pendidikan dan kesehatan adalah hal yang utama bagi masyarakat,

namun kami selalu berusaha agar pembangunan dibidang olahraga juga

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

109

semakin maju. Tidak mudah memang untuk merealisasikannya namun ini

sudah menajadi komitmen DIKPORA”.

Dari kutipan ini menunjukan bahwa pepemerintah kabupaten bima

khususnya Dinas pendidikan, pemuda dan olahraga memang belum mengetahui

adanya indikator untuk mengukur kemajuan pembangunan olahraga yaitu Sport

Deelopment Indeks. Pemerintah masih melihat bahwa pembangunan olahraga di

ukur dari banyaknya event yang diadakan. Hal ini senada dengan yang

disampaikan oleh Sekretaris Umum KONI Kabupaten Bima Bapak Muhammad

Casman, S.H yang ditemui di Pandopo sebagai Komplek sementara KONI. Dalam

Kutipan Wawancara mengatakan:

Sebenarnya tidak ada kebijakan khusus yang dibangun oleh

pemerinah untuk penyediaan GOR Kabupaten Bima. Toh klw pun ada

KONI kabupatenpun menunggu, menunggu dalam artian pemerintah harus

melakukan koordinasi langsung oleh pihak-pihak KONI kabupaten. KONI

sudah lama mengusulkan adanya ruang terbuka atau GOR serba guna

untuk kepentingan olahraga, unutk sementara lahan pemerintah untuk

dibangun Gelanggang Olahraga yang sangat strategi ada dipanda

kabupaten bima dan sekarang ruang terbuka di panda dipergunakan untuk

sebagian event olahraga, salah satunya adalah pacuan kuda, motor cross

dll. Pada masa bupati H. Jainuddin tempat dipanda ingin dijadikan GOR

Serbaguna karna dilihat tanahtersbut adalah masih dalam kepemilikan

pemerintah kabupaten bima. Namun dari Pemerintah kabupaten bima

tidak memberikan regulasi yang khusus untuk penyediaan sarana dan

prasana dikabupaten bima. Sehingga dibutuhkan peran DPRD kabupaten

untuk membangun Keolahragaan Kabupaten Bima. Dan harapan pak

casman sebagai sekretaris umu koni bagaimana pemerintah melakukan

partisipasi langsung dalam pembangunan sentra-sentra Olahraga untuk

kepentingan masyarakat banyak dan tidak diperuntukan oleh kepentingan-

kepentingan PAD (Pendapatan Asli Daerah) salah satungya dibangun

pusat swimming pull tapi itukan untuk kepentingan PAD katanya tapi

tidak dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan harapan beliau kedepan

Pemerintah kabupaten bima konsentrasi pada pembangunan GOR untuk

membangun olahraga kabupaten bima lebih baik.

Majunya pembangunan olahraga dikabupaten bima bukan dilihat dari

prestasi yang diraih, namun pemerintah juga harus memberikan regulasi yang

kondusif untuk meningkatkan pembangunan olahraga kabupaten ini, baik itu

merencanakan dan merealisasikan pembangunan sarana diberbagai kecamatan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

110

dikabupaten bima. Sesuai dengan amanat undang-undang Nomor 3 tahun 2005

tentang sistem keolahragaan nasional pasal 67 bahwa pemerintah dan pemerintah

daerah menjamin ketersediaan prasarana olahraga sesuai dengan standar dan

kebutuhan pemerintah dan pemerintah daerah. Pembangunan sarana ini

merupakan kebijakan dari pemerintah melalui DIKPORA dan DPRD kabupaten

untuk meningkatkan pelayanan publik, salah satunya yaitu ketersediaan sarana

dan prasarana olahraga untuk masyarakat kabupaten bima yang produktif.

Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Moh. Karma selaku pemegang

kebijakan yaitu anggota DPRD Komisi 4 dikabupaten bima:

Persoalan kebijakan merupakan salah satu hal yang sakral yang

kemudian dilakukan oleh anggota dewan, kebijakan ini ada didinas terkait

salah satunya adalah DIKPORA, dewan perwakilan rakyat kabupaten

bima hanya instrumen untuk memediasi. Karna dewan tidak mengambil

sebuah kebijakan sebab fungsi kita itu ada tiga, fungsi legislatif,

kontroling dan bajeting. Kalau di DIKPORA Kabupaten Bima ada

anggaran yang dialokasikan di APBD bahkan tiap tahunnya untuk

kegiatan olahraga. Anggaran di dinas pendidikan, pemuda dan olahraga

ada dan bahkan untuk keperluan KONI sebanyak 1 koma sekian miliar.

Selanjutnya dibeberkan oleh pak karma bahwa dikabupaten bima belum

ada rancangan untuk membangun GOR untuk kegiatan Olahraga. Tapi

yang jelas pemerintah kabupaten bima selalu mengalokasi anggaran untuk

perbaikan lapangan seperti lapangan sepakbola dan fasilitas-fasilitas

lainnya. Lapangan yang diperbaiki hampir di setiap kecamatan dan desa

dikabupaten bima.

Dari kutipan wawancara diatas menunjukan bahwa ada upaya yang

kemudian dilakukan oleh pemerintah untuk membangun sentra-sentra olahraga di

mulai perkecamatan dan desa, namun tidak menutup kemungkinan pemerintah

kabupaten bima akan berupaya membangun Gelanggang Olahraga (GOR)

kabupaten bima untuk kepentingan masyarakat banyak. Terkait persoalan ini,

camat Bolo bapak Muslimin, S.Sos juga membangun komunikasi pada

pemerintah kabupaten bima secara intensif untuk meningkatkan animo

masyarakat dalam berolahraga.

Pembangunan keolahragaan dikabupaten bima tetap terus

digalakkan, ini ditandai dengan adanya kurikulum di tiap-tiap sekolah itu

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

111

ada, disamping dilakukan oleh sekolah-sekolah mengolahragakan

masyarakat dan memasyarakatkan olahraga itu. Pemerintah maupun

kelompok-kelompok masyarakat pada saat-saat tertentu yaitu disaat hari

besar kemerdekaan, 2 mei selalu mengadakan kegiatan-kegiatan olahraga.

Ini dalam rangka menciptakan masyarakat yang sehat dan dengan

masyarak yang sehat itu menjadikan orang berpikir yang sehat pula, ini

yang kemudian dilakukan oleh kami dalam menggerakkan animo

masyarakat. Kebijakan dan regulasi yang khusus mengatur olahraga

dikecamatan ini saya belum pernah dengar dan belum ada. Lebih lanjut

dijelaskan oleh bapak muslimin, S.Sos selain dari regulasi pemerintah

yang mengatur tentang olahraga dikecamatan ini, tingkat partisipasi

masyarakat dalam berolahraga sangat luar biasa. Baik tingkat anak-anak

maupun orang tua, masyarakat umum sampai pada tataran pegawai negeri

sipil (PNS).

Kebijakanyang dibuat oleh pemerintah dalam memajukan olahraga perlu

didukung oleh semua pihak termasuk masyarakat kabupaten Bima sendiri. Peran

serta masyarakat dalam memajukan olahraga akan menentukan keberhasilan

pembangunan olahraga kabupaten bima. Masyarakat kabupaten bima sangat

antusis dalam kegiatan-kegiatan olahraga yang diselenggarakan, seperti yang

dipaparkan oleh camat wera bapak Israk, S.Sos dan beliau juga pernah menjadi

peniti olahraga kabupaten bima adalah:

Masyarakat Kabupaten bima sangat antusias dalam melakukan

olahraga baik sebagai olahragawan maupun hanya sebagai pertisipan saja.

Masyarakat sangat senang dengan adanya event-event olahraga yang

diselenggarakan oleh pemerintah, KONI, maupun pihak swasta. Mungkin

ikut langsung menjadi pemain hanya sebagian kecil saja dari masyarakat,

namun ikut memberikan support sebagai penonton ini kan menunjukkan

bahwa masyarakat peduli dengan kemajuan olahraga. Jika pada kegiatan

sepakbola dan volley misalnya disitu kita dapat melihat bagaimana

partisipasi masyarakat untuk berolahraga.

Terkait peran serta masyarakat dalam memajukan olahraga kabuapaten

bima, lebih lanjut bapak israk, S.Sos mengatakan dalam:

Peran serta masyarakat cukup baik. Tingginya animo masyarakat

untuk melakukan olahraga yang digemarinya inilah yang bisa dikatakan

sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam memajukan olahraga.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

112

Hal senada juga disampaikan oleh camat soromandi bapak yusuf, S.Sos

bahwa:

peran serta masyarakat kita cukup baik. Masyarakat cukup

berantusias dalam berpartisipasi mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga

yang diselenggarakan di kecamatan Soromandi. Setiap minggu bisa kita

liat dilapangan bajo sangat ramai dipadati oleh masyarakat untuk

beraktifitas olahraga mulai dari senam, jogging, atau hanya sekedar jalan-

jalan saja.

Dari hasil wawancara terkait regulasi dan kebijakan pembangunan

keolahragaan kabupaten bima ini kemudian menjadi informasi awal apakah

kemajuan pembangunan olahraga kabupaten bima mengalami kemajuan atau

tidak dari beberapa indikator pembangunan olahraga jika di tinjau dari Sport

Deelopment Indeks (SDI). Maka untuk mengungkap bagaimana pembangunan

olahraga kabupaten bima ditinjau dari Sport Development Indeks (SDI), berikut

akan dipaparkan hasil indek dari 4 indikator pembangunan olahraga yaitu indeks

Ruang terbuka, indeks SDM, indeks partisipasi masyarakat dan indeks kebugaran

jasmani masyarakat kabupaten bia dari 3 kecamatan yang mewakili kabupaten

bima secara keseluruhan.

2. Ketersediaan Ruang Terbuka kabupaten Bima

Untuk mengukur sejauhmana ketersedian ruang terbuka dikabupaten bima, maka

dibagi dibagi menjadi 3 kecamatan salah satunya kecamatan Bolo, kecamatan

Soromandi, dan kecamatan Wera.

a. Ketersediaan Ruang Terbuka Kecamatan Bolo

Ketersediaan ruang terbuka olahraga merupakan bagian terpenting

bagi pembentukan suasana kondusif masyarakat yang berbudaya olahraga.

Budaya olahraga yang dimaksudkan merupakan cakupan oleh secara lengkap,

yang meliputi: (1) olahraga prestasi, (2) olahraga pendidikan, dan (3) olahraga

masyarakat atau olahraga rekreasi. Fasilitas publik merupakan prasyarat aksi

bagi terbentuknya perilaku kolektif masyarakat untuk mengembangkan

budaya berolahraga tersebut. Dengan kata lain, budaya olahraga yang

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

113

merupakan nilai-nilai kolektif masyarakat akan terbangun dan terpelihara

dengan baik jika didukung oleh tersedianya ruang terbuka yang memadai.

Menuju kelayakan ruang terbuka olahraga bagi masyarakat artinya

mengupayakan peningkatan ketersediaan ruang public olahraga bagi

masyarakat ruang terbuka yang dimaksudkan dapat berupa lapangan, gedung

atau aula olahraga, kolam renang, lintasan khusus untuk pejalan kaki atau

pejogging, lintasan khusus bagi pengendara sepeda, serta bentuk-bentuk ruang

terbuka lainnya. Apapun bentuknya, hakikat ruang publik itu adalah ruang

yang disediakan secara khusus untuk dapat diakses masyarakat umum untuk

melakukan aktivitas interaksi social, termasuk aktivitas olahraga didalamnya.

Hal yang rasional dapat dilakukan untuk meningkatkan indeks rung terbuka

olahraga adalah dengan cara melakukan ekstensifikasi ruang public, yakni

melakukan penambahan jumlah dan luas ruang terbuka bagi masyarakat.

Ekstensifikasi merupakan hal yang tidak mudah dilakukan karna persoalan

ketersediaan lahan, terutama di zona-zona perkotaan. Diperkotaan bahkan

peralihan fungsi lahan terbuka untuk kepentingan perkembangan industry dan

area bisnis.

Hal ini menyangkut masalah Luas wilayah kecamatan Bolo

merupakan yang terluas dengan luas 10.141 hektar. Kecamatan Bolo

merupakan wilayah yang paling padat penduduk dan padat pembangunan,

kepadatan penduduk kecamatan Bolo mencapai 44.991 jiwa, artinya lebih dari

setengah wilayah kecamatan Bolo adalah wilayah padat penduduk. Ruang

hijau sudah jarang ditemui diwilayah ini karena padatnya pembangunan.

Banyak lahan hijau terbuka yang dirubah menjadi kawasan bisnis, pasar

swalayan, kantor-kantor pemerintahan dan komplek perumahan, namun

pembangunan sarana/prasrana olahraga pun semakin banyak, seperti

pembangunan sentral olahraga yang meliputi sepakbola, bulutangkis, takraw

dan lain-lain. Namun tak sedikit pula ruang terbuka olahraga yang telah

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

114

dialihfungsikan seperti lapangan sepakbola tambe dialihfungsikan sebagai

gedung serba guna dan beberapa tempat olahraga dikawasan GOR Ratu yang

baru dibangun sebagai pengganti lapangan sepakbola tambe dialihfungsikan.

Kawasan olahraga GOR Ratu seluas 5 hektas tetapi regulasi pembangunan

ruang terbuka dikecamatan ini masih dalam proses. Ini menunjukan bahwa

pemerinntah dikecamatan bolo memiliki antusias tinggi untuk membangun

sentral-sentral olahraga dikecamatan bolo.

Pelaksanaan observasi ruang terbuka kecamatan Bolo dilakukan oleh

tim observasi pada hari minggu 5 Oktober 2015. Dalam melakukan observasi

ini tidak memakai tim dan pelaksanaan observasi ini dilakukan oleh peneliti

sendiri dengan menyebar kesuluruh wilayah kecamatan Bolo untuk mendata

jumlah dan luas ruang terbuka olahraga di kecamatan Bolo.

Adapun hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti adalah:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Ruang Terbuka Kecamatan Bolo

No Nama lapangan Jenis

(terbuka/tertutup)

Luas

(m2)

Status kepemilikan

(pemerintah atau

swasta)

1 Lapangan tambe Terbuka 8902 Pemkec

2 Lapangan sepakbola

tambe

Terbuka 835 Pemdes

3 Lapangan volley tambe Terbuka 245 Pemdes

4 Lapangan sepakbola

SMPN 40 Tambe

Terbuka 872 Pemdes

5 Lapangan sepakbola

Fajar Tambe

Terbuka 8758 Pemdes

6 Lapangan Sepakbola

SMPN 3 Tambe

Terbuka 654 Pemkab

7 Lapangan ponpes Daru Terbuka 1987 Kemkab

8 Lapangan menara Terbuka 4563 Pemdes

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

115

9 Lapangan sepakbola Terbuka 875 Pemdes

10 Lapangan volley tambe Terbuka 163 Pemdes

11 Lapangan takraw Terbuka 87 Pemdes

12 Lapangan GOR kara Tertutup 9874 Pemkec

13 Lapangan sepakbola

kara

Terbuka 764 Pemdes

14 Lapangan Bulutangkis

kara

Tertutup 165 Pemdes

14 Lapangan volley kara Terbuka 163 Pemdes

15 Lapangan SMK 1 Kara Terbuka 164 Pemkab

16 Lapangan SDN 3 kara Terbuka 164 Pemkab

17 Lapangan ratu Terbuka 5786 Pemkec

18 Lapangan SMPN 3

Kara

Terbuka 345 Pemkab

19 Lapangan sepakbola

Darussalam

Terbuka 7615 Pemdes

20 Lapangan sepakbola

timu

Terbuka 6372 Pemdes

21 Lapangan GOR Ratu Terbuka 9874 Pemkec

22 Lapangan Volley Ratu Terbuka 164 Pemdes

Jumlah 69,391 Pemdes

Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti tentang jumlah dan luas

ruang terbuka olahraga, didapatkan bahwa luas ruang terbuka olahraga di kecamatan

Bolo yaitu seluas 69,391 2. Tim observasi telah melakukan pendataan semaksimal

mungkin keseluruh wilayah kecamatan Bolo, namum tidak bisa dipungkiri bahwa

akan ada ruang terbuka olahraga yang luput dari pendataan tim observasi peneliti.

Ruang terbuka olahraga terluas di kecamatan Bolo adalah kawasan olahraga GOR

Kara seluas 3 hektar. yang menjadi pusat olahraga masyarakat kecamatan Rada pada

umumnya.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

116

Gambar 4.7 Kawasan GOR Ratu merupakan ruang terbuka olahraga terluas di

kecamatan Bolo

Hasil observasi ruang terbuka olahraga ini kemudian akan dibagi dengan

jumlah penduduk usia diatas 7 tahun yang berada di kecamatan Bolo untuk

mendapatkan nilai aktual. Setelah nilai aktual didapatkan kemudian indeks ruang

terbuka akan dihitung menggunakan rumus:

Nilai maksimum ruang terbuka adalah 3,5 2 sedangkan nilai minimumnya adalah 0.

Nilai aktual didapatkan dari jumlah luas ruang terbuka kecamatan Bolo dibagi jumlah

penduduk usia diatas 7 tahun yang ada diwilayah kecamatan Bolo.

Jumlah luas ruang terbuka olahraga di kecamatan Bolo adalah 69,391 2 , sedangkan

jumlah penduduk usia diatas 7 tahun di kecamatan Bolo adalah 97.494 jiwa. Maka

nilai aktual yang didapat adalah :

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘…π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘˜π‘Ž π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

117

Setelah mendapatkan nilai aktual selanjutnya adalah menghitung indeks ruang

terbuka olahraga kecamatan Bolo denga menggunakan rumus diatas :

Maka didapatlah indeks ruang terbuka olahraga kecamatan Bolo

adalah 0,88. Nilai indeks ruang terbuka yang didapat sangat tinggi hampir

mencapai angka 1, artinya bahwa setiap orang di kecamatan Bolo sudah

hampir memenuhi standar ruang terbuka menurut Komite Olympiade yaitu

ruang terbuka olahraga seluas 3,5 2 per orang.

b. Ketersediaan Ruang Terbuka Kecamatan Soromandi

Perkembangan dan perubahan faktor sosial, ekonomi, budaya, ilmu

pengetahuan dan lain sebagainya akan mengakibatkan perkembangan dan

perubahan kota/kabupaten (Simonds, 1983). Tingginya pembangunan

kota/kabupaten memberi pengaruh terhadap lahan tak terbangun, dimana

menyebabkan luasannya semakin berkurang. Tidak jarang RTH menjadi

korban. Padahal RTH memiliki peranan penting dalam sebuah kota

(Lokakarya RTH, 2005).

Karena itu pemerintah menetapkan ketentuan minimal RTH publik

sebesar 20% dari luas wilayah. Namun, pada dasarnya setiap kota/kabupaten

memiliki tipologi yang berbeda-beda, sehingga ketersediaan dan kebutuhan

RTH pun berbeda-beda. Karenanya, ketentuan minimal luasan RTH publik

yang ditentukan pemerintah dapat menjadi persoalan tersendiri. Tujuan

penelitian ini adalah mengevaluasi tingkat penyediaan RTH publik optimal

yang mungkin dapat dikembangkan pada kecamatan soromandi letaknya di

wilayah pesisir berdasarkan ukuran kabupaten. Untuk itu, perlu diidentifikasi

terlebih dahulu ketersediaan dan kebutuhan RTH publik. Selanjutnya dapat

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘…π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘˜π‘Ž 𝐾𝑒𝑐 π΅π‘œπ‘™π‘œ βˆ’

βˆ’

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

118

dievaluasi ketersediaan dan kebutuhan RTH publik untuk peningkatan

penyediaan RTH publik kecamatan soromandi kabupaten bima.

Penelitian yang dilakukan difokuskan pada kecamatan soromandi

letaknya di wilayah pesisir. Kecamatan berada dipesisir kota bima yang

memiliki karakteristik sebagai konsentrasi kegiatan pembangunan karena

posisinya yang strategis. Hal ini akan memberi pengaruh yang signifikan

terhadap keberadaan RTH publik kecamatan. Sebagai kecamatan yang berada

di wilayah hilir Daerah Aliran Sungai (DAS), kecamatan pesisir tidak

memiliki RTH hutan lindung yang memiliki fungsi perlindungan pada

kawasan di bawahnya, namun kecamatan pesisir memiliki karakteristik RTH

yang tidak dimiliki oleh kecamatan ini.

Kecamatan soromandi memiliki luas wilayah sebesar 24.414. hektar

dan wilayah ini yang kecil dibanding wilayah yang lainnya. Kecamatan

soromandi merupakan wilayah yang memiliki rasio penduduk sebanyak

18.763 dengan akumulasi ke 7 desa dan memiliki pembangunan masih jauh

dari kesejahteraan, dengan potensi alam yang tidak tertata rapi, baik ruang

hijau, ruang terbuka dan lain-lain. kepadatan penduduk kecamatan soromandi

mencapai 7.152 2, artinya lebih dari setengah wilayah kecamatan

soromandi adalah wilayah yang padat penduduk. Ruang hijau sudah jarang

ditemui diwilayah ini karena padatnya pembangunan. Banyak lahan hijau

terbuka yang tidak dimanfaatkan dengan baik. pada dasarnya wilayah

kecamatan ini merupakan milik pemerintah kecamatan yang dikelola oleh

tiap-tiap desa dan memiliki ruang terbuka tapi sayangnya perhatian

pemerintah tidak menjuru pada prospek pembangunan yang memadai.

Pelaksanaan observasi ruang terbuka kecamatan soromandi dilakukan

oleh peneliti pada hari minggu 28 agustus 2015. Observasi dimulai pada

wilayah/desa lewintana dengan menyeluruh sampai pada wilayah ujung

kecamatan soromandi yaitu sampungu.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

119

Tabel 4.4 : Ruang terbuka Kecamatan Soromandi

No Nama Lapangan Jenis

(terbuka/tertutup) Luas ( 2)

Status

Kepemilikan

(Pemerintah

atau Swasta)

1 Lapangan sepakbola

lewintana Terbuka

835 Pemdes

2 Lapangan bolavoli

lewintana Terbuka

245 Pemdes

3 Lapangan bulutangkis SDN

1 Lewintana Terbuka

163 Pemdes

4 Lapangan voli SMP 31

lewintana Terbuka

164 Pemkab

5 Lapangan voli SMK 3

lewintana Terbuka

164 Pemkab

6 Lapangan sepakbola bajo Terbuka 101.540 Pemdes

7 Lapangan bolavoli bajo Terbuka 260 Pemdes

8 Lapangan voli SMA 1 bajo Terbuka 164 Pemkab

9 Lapangan sepakbola

SMAN 1 Bajo

Terbuka 689 Pemkab

10 Lapangan voli SMAN 1

bajo

Terbuka 164 Pemkab

11 Lapangan voli SMK 1 bajo Terbuka 164 Pemkab

12 Lapangan Voli SMPN 1

bajo

Terbuka 187 Pemkab

13 Lapangan voli SDN 1 bajo Terbuka 164 Pemkab

14 Lapangan sepakbola punti Terbuka 1198 Pemdes

15 Lapangan sepakbola

kananta

Terbuka 1357 Pemdes

16 Lapangan sepakbola

wadukopa

Terbuka 1098 Pemdes

17 Lapangan sepakbola sai Terbuka 8076 Pemdes

18 Lapangan voli SMAN 2 sai Terbuka 287 Pemkab

19 Lapangan bolavoli sai Terbuka 164 Pemdes

20 Lapangan sepakbola

sampungu

Terbuka 7879 Pemdes

21 Lapangan bolavoli

sampungu

Terbuka 167 Pemdes

22 Lapangan sepak takraw

sampungu

Terbuka 140 Pemdes

23 Lapangan voli SDN Inpres Terbuka 162 Pemkab

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

120

Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh tim observasi

tentang jumlah dan luas ruang terbuka olahraga, didapatkan bahwa luas ruang

terbuka olahraga di kecamatan soromandi yaitu seluas 126.716 2. Peneliti

telah melakukan observasi dan pendataan semaksimal mungkin keseluruh

wilayah kecamatan soromandi, namun tidak bisa dipungkiri bahwa akan ada

ruang terbuka olahraga yang luput dari pendataan hasil observasi peneliti.

Ruang terbuka olahraga terluas di kecamatan soromandi adalah kawasan

olahraga kecamatan soromandi seluas 8.902. 2, yang menjadi pusat olahraga

masyarakat kecamatan soromandi.

Gambar 4.8 Kawasan Ruang Terbuka Olahraga Terluas diKecamatan Soromandi

Hasil observasi ruang terbuka olahraga ini kemudian akan dibagi

dengan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun yang berada di kecamatan

soromandi untuk mendapatkan nilai aktual. Setelah nilai aktual didapatkan

kemudian indeks ruang terbuka akan dihitung menggunakan rumus :

saba

24 Lapangan bulutangkis SDN

Inpres sampungu

Terbuka 140 Pemkab

25 Lapangan voli MTS

Nurhayati sampungu

Terbuka 162 Pemkab

26 Lapangan sakoa Terbuka 1983 Pemdes

Luas Total ( 2) 126.716

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

121

Nilai maksimum ruang terbuka adalah 3,5 2 sedangkan nilai minimumnya

adalah 0. Nilai aktual didapatkan dari jumlah luas ruang terbuka kecamatan

soromandi dibagi jumlah penduduk usia diatas 7 tahun yang ada diwilayah

kecamatan soromandi.

Jumlah luas ruang terbuka olahraga di kecamatan soromandi adalah

126.716 2 , sedangkan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun di kecamatan

soromandi adalah 43.587 jiwa. Maka nilai aktual yang didapat adalah :

Setelah mendapatkan nilai aktual selanjutnya adalah menghitung indeks ruang

terbuka olahraga kecamatan soromandi dengan menggunakan rumus diatas :

Maka didapatlah indeks ruang terbuka olahraga kecamatan soromandi adalah

. Nilai indeks ruang terbuka yang didapat sangat tinggi hampir

mencapai angka 1, artinya bahwa setiap orang di kecamatan soromandi sudah

hampir memenuhi standar ruang terbuka menurut Komite Olympiade yaitu

ruang terbuka olahraga seluas 3,5 2 per orang.

c. Ketersediaan Ruang Terbuka Kecamatan Wera

Ruang terbuka hijau publik dapat dimanfaatkan secara maksimal agar

tercipta kawasan kabupaten yang ideal. Khususnya untuk masyarakat di

wilayah kecamatan wera dapat memanfaatkan keberadaan ruang terbuka hijau

publik sebagai salah satu media untuk rekreatif, edukatif atau sosial. Mengacu

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘…π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘˜π‘Ž π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘…π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘˜π‘Ž 𝐾𝑒𝑐 π‘†π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘›π‘‘π‘–

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

122

pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008

Penyelenggaraan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, ditujukan untuk

tiga hal, yaitu : 1) menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air, 2)

menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara

lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna bagi kehidupan

masyarakat, dan 3) meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai

sarana pengaman lingkungan yang aman, nyaman, segar, indah dan bersih.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan ruang terbuka hijau

adalah luasan ruang terbuka hijau itu sendiri. Sesuai dengan Undang-undang

Nomor 26 tahun 2007, tentang Penataan Ruang, khususnya pada pasal 29 ayat

1 dan 2 yang menyebutkan bahwa proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah

kota paling sedikit.

Berdasarkan data yang didapat dan perhitungan, ketersediaan RTH

publik di kecamatan Soromandi baik aktual dan potensial dapat dilihat pada

tabel yang akan di sajikan tentang Luas wilayah. kecamatan Wera adalah yang

terluas kedua setelah kecamatan sape dengan luas 465.31 km atau 465.31

hektar. Kecamatan Wera merupakan wilayah yang juga berbatasan dengan

laut flores. Pembangunan di wilayah ini tidak sepadat dengan pembangunan

di kecamatan Bolo karena wilayahnya terletak jauh dari kota bima, namun

letaknya yang sangat jauh membuat wilayah ini juga mendapatkan perhatian

penuh dari pemerintah sehingga dapat menunjang kemajuan pembangunan

daerah khususnya kabupaten bima, telah banyak rencana pembangunan yang

belum terealisasi dan akan diupayak oleh pemerintah untuk melakukan

diplomasi secara aktif pada pemerintah pusat untuk membangun sentral-

sentral olahraga dikecamatan ini baik gedung sekolah, instansi pemerintahan,

perkantoran, serta sarana/prasarana olahraga. Walaupun memang

pembangunan sarana/prasarana olahraga di wilayah ini tidak sebanyak di

kecamatan Bolo. Namun dilihat dari luas wilayah, kepadatan peduduk dan

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

123

keadaan alamnya membuat wilayah ini sangat berpotensi untuk pembangunan

berbagai sarana/prasaran olahraga untuk masyarakat kecamatan Wera.

Pembangunan ini adalah salah satu upaya pemerintah kabupaten bima

yang dikordinir oleh kecamatan Wera untuk memberikan pelayanan sarana

publik mengingat di kecamatan Wera belum ada pembangunan sarana yang

bisa dinikmati oleh masyarak pada umumnya. Salah satunya adalah

pembangunan lapangan futsal yang letaknya didesa tawali kecamatan wera.

Gambar 4.9 lapangan Futsal satu-satunya yang dimiliki oleh Kecamatan Wera

letaknya didesa Tawali Kecamatan Wera

Pembangunan lapangan futsal hanyalah salah satu dari beberapa ruang terbuka

olahraga untuk masyarakat kecamatan Wera. Sehingga untuk mengetahui seberapa

luas ketersediaan ruang terbuka olahraga di kecamatan ini maka dilakukanlah

observasi tentang jumlah dan luas ruang terbuka olahraga kecamatan Wera.

Pelaksanaan observasi ruang terbuka kecamatan Wera dilakukan pada hari selasa 21

septermber 2015. Adapun hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh tim

observasi:

Tabel 4.5: Hasil Observasi Ruang Terbuka Kecamatan Wera.

No Nama Lapangan Jenis

(terbuka/tertutup) Luas ( 2)

Status

Kepemilikan

(Pemerintah

atau Swasta)

1 Lapangan tawali Terbuka 7750 Pemdes

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

124

2 Lapangan futsal tawali Tertutup 298 Swasta

3 Lapangan sepakbola

tawali

Terbuka 790 Pemdes

4 Lapangan SMAN 1

Tawali

Terbuka 144 Pemdes

5 Lapangan Nunggi Terbuka 7700 Pemdes

6 Lapangan sepakbola

nunggi

Terbuka 1870 Pemdes

7 Lapangan SMAN Nunggi Terbuka 342 Pemdes

8 Lapangan oi tui Terbuka 6500 Pemdes

9 Lapangan sangiang Terbuka 1085 Pemdes

10 Lapangan sepakbola

sangiang

Terbuka 750 Pemdes

11 Lapangan terbuka

sangiang

Terbuka 6000 Pemdes

Luas Total ( 2) 33.168

Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh tim observasi

tentang jumlah dan luas ruang terbuka olahraga, didapatkan bahwa luas ruang

terbuka olahraga di kecamatan Wera yaitu seluas 33.168 2. Peneliti telah

melakukan pendataan semaksimal mungkin keseluruh wilayah kecamatan

Wera, namum tidak bisa dipungkiri bahwa akan ada ruang terbuka olahraga

yang luput dari pendataan tim observasi peneliti.

Hasil observasi ruang terbuka olahraga ini kemudian akan dibagi

dengan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun yang berada di kecamatan Wera

untuk mendapatkan nilai aktual. Setelah nilai aktual didapatkan kemudian

indeks ruang terbuka akan dihitung menggunakan rumus :

Nilai maksimum ruang terbuka adalah 3,5 2 sedangkan nilai

minimumnya adalah 0. Nilai aktual didapatkan dari jumlah luas ruang terbuka

kecamatan Wera dibagi jumlah penduduk usia diatas 7 tahun yang ada

diwilayah kecamatan Wera. Jumlah luas ruang terbuka olahraga di kecamatan

Wera adalah 33.168 2 , sedangkan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun di

kecamatan Wera adalah 104.935 jiwa. Maka nilai aktual yang didapat adalah :

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘…π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘˜π‘Ž π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

125

Maka nilai aktual yang didapat adalah 0,316

Setelah mendapatkan nilai aktual selanjutnya adalah menghitung indeks ruang

terbuka olahraga kecamatan Wera dengan menggunakan rumus diatas :

Maka didapatlah indeks ruang terbuka olahraga kecamatan Wera

adalah 0,090. Nilai indeks ruang terbuka yang didapat menunjukkan bahwa

ketersediaan ruang terbuka olahraga di kecamatan Wera masih sangat minim,

ditambah dengan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun. Pemerintah kecamatan

Wera perlu memberikan perhatian khusus mengenai ketersediaan ruang

terbuka olahraga bagi masyarakat di wilayah kecamatan Wera agar setidaknya

hampir memenuhi standar ruang terbuka yang ditetapkan oleh Komite

Olympiade yaitu 3,5 2 per orang.

d. Indeks Ketersediaan Ruang Terbuka Kabupaten Bima

Indeks Pembangunan Ruang Terbuka Olahraga kabupaten bima

menyatakan bahwa kondisi ruang terbuka ini meningkat. Hal ini dapat dilihat

dari tingkat kemajuan pembangunan olahraga kabupaten bima yang mencapai

1.80 (Sport Development Index). Indeks ini dihitung berdasarkan angka

indeks ketiga kecamatan yaitu kecamatan bolo, kecamatan soromandi, dan

kecamatan. Kebijakan pembanguna ini merupakan hal yang strategis untuk

peningkat olahraga kabupaten bima.

Mengukur ketersediaan ruang terbuka kabupaten bima tentunya dilihat

dari nilai indeks ruang terbuka kabupaten bima dengan 3 indikator,

ketersediaan ruang terbuka kecamatan bolo, ketersediaan ruang terbuka

kecamatan soromandi, dan ketersediaan ruang terbuka kecamatan wera..

Begitupun untuk mengetahui indeks pembangunan olahraga kabupaten bima,

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘…π‘’π‘Žπ‘›π‘” π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘˜π‘Ž 𝐾𝑒𝑐 π‘Šπ‘’π‘Ÿπ‘Ž 0 316βˆ’0

3 5βˆ’0 𝟎 πŸŽπŸ—0

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

126

adalah dengan menjumlahkan semua hasil indeks yang telah didapat mulai

dari indeks ruang terbuka, indeks SDM, indeks partisipasi, dan indeks

kebugaran jasmani kabupaten bima dijumlahkan dengan jumlah indikator

ketersediaan pembangunan ruang terbuka olahraga. Adapun hasil dari semua

indeks pembangunan ruang terbuka kabupaten bima dapat terlihat dalam tabel

berikut:

Tabel 4.6: Indeks Ketersediaan Ruang Terbuka Kabupaten Bima

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa indeks Ketersediaan ruang

terbuka olahraga kabupaten bima adalah 1.80, nilai indeks ini menunjukkan

bahwa ketersediaan ruang terbuka olahraga kabupaten bima masih berada

dalam kategori tinggi berdasarkan norma SDI. Agar lebih jelas indeks

ketersediaan ruang terbuka olahraga kabupaten bima akan disajikan dalam

bentuk diagram batang berikut:

Kabupaten

Ruang

Terbuka

Kec. Bolo

Ruang

Terbuka

Kec.

Soromandi

Ruang

Terbuka

Kec. Wera

Indeks

Ketersediaan

Ruang

Terbuka

Bima 0 0.6

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

127

Diagram 4.1. Indeks Ruang Terbuka Olahraga Kabupaten Bima.

Indeks Ketersediaan Ruang terbuka olahraga kabupaten bima termasuk dalam

kategori Rendah disesuaikan dengan indeks nasional sebesar 3.5 m2.

3. Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia Keolahragaan Kabupaten

Bima

Untuk mengukur sejauhmana kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia

Keolahragaan Kabupaten Bima, maka dibagi dibagi menjadi 3 kecamatan salah

satunya kecamatan Bolo, kecamatan Soromandi, dan kecamatan Wera.

a. Kuantitas Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kecamatan Bolo

Hakekat pembangunan olaharaga adalah sebagai salah satu upaya

pembinaan dan pengembangan kualitas Sumber Daya manusia (SDM),

utamanya dalam membentuk watak dan kepribadian bangsa. Disamping itu

olahraga juga tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Bahkan dengan olahraga juga dapat mengangkat

harkat dan martabat Bangsa dan Negara.

Sumber daya manusia (SDM) mengacu pada ketersediaan pelatih

olahraga, guru penjasor, dan instruktur olahraga dalam suatu wilayah tertentu.

Angka sumber daya manusia diukur berdasarkan rasio antara jumlah pelatih,

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1 0.88 0.83

0.09

0.6 R.T Kec. Bolo

R.T Kec. Soromandi

R.T Kec. Wera

Indeks K.R.T Kab. Bima

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

128

instruktur dan guru pendidikan jasmani dengan jumlah populasi yang berusia

7 tahun ke atas di daerah yang bersangkutan.

Karena itu, sumber daya manusia dalam system pembinaan olahraga

tidak dapat dipisahkan dari peran guru pendidikan jasmani, pelatih olahraga,

dan instruktur olahraga. Tersedianya komponen SDM olahraga tersebut dalam

jumlah yang memadai akan berdampak pada kegiatan berolahraga masyarakat

yang berkait dengan kuantitas maupun kualitasnya. Ketersediaan sumber daya

manusia olahraga tidak dapat dipisahkan dari lembaga pendidikan tinggi yang

menghasilkan sumber daya manusia olahrgaa seperti fakultas pendidikan

keolahragaan (FIK) atau yang sejenisnya. Peran ini menjadi penting terutama

ketika kegiatan pembangunan olahraga bukan lagi merupakan kegiatan praktis

melainkan sudah melibatkan IPTEK olahraga sehingga tidak dapat ditangani

oleh setiap orang. Terutama jika ingin mencapai prestasi olahraga tingkat

tinggi dan ikut memasuki ajang kompetisi olahraga internasional, pasti

dibutuhkan sumber daya manusia yang juga memiliki kompetensi khusus ada

kualifikasi pendidikan tertentu.

Maka Data tentang sumber daya manusia keolahragaan kecamatan

Bolo didapatkan dari berbagai instansi pemerintahan, diantaranya Dinas

Pendidikan, pemuda dan olahraga untuk mendapatkan data tentang jumlah

dan kualitas guru olahraga SD, SMP, SMA, dan SMK di kecamatan Bolo.

Kemudian KONI untuk mendapatkan data tentang jumlah dan kualitas wasit,

pelatih dan instruktur. Dan yang terakhir sebagai tambahan diambil pula data

tentang jumlah dan kualitas Dosen olahraga yang ada di kecamatan Bolo,

berhubung STKIP Taman Siswa memiliki fakultas pendidikan keolahragaan

dan berada di wilayah kabupaten bima. Pengambilan data di KONI

dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 Oktober 2015, sementara pengambilan

data di Dinas Pendidikan, pemuda dan olahraga dilaksanakan pada hari senin

tanggal 16 September 2015, sedangakan pengambilan data dosen olahraga di

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

129

STKIP Taman Siswa dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 Oktober 2015.

Adapun hasil observasi data SDM Keolahragaan di kecamatan Bolo sebagai

berikut :

Tabel 4.7 Hasil observasi SDM keolahragaan kecamatan Bolo

Jenis Profesi

Jumlah menurut jenis

kelamin Jumlah menurut sertifikasi

Laki-laki Perempuan Sertifikasi Non

sertifikasi

Guru

penjaskes

SD/MI 15 5 4 -

SMP/MTs 17 - 7 -

SMA/SMK 25 7 9 -

Pelatih Olahraga 21 10 - -

Instruktur Olahraga 2 - - -

Wasit 10 5 - -

Dosen Olahraga 20 3 - 7

Jumlah 110 30 20 7

Hasil observasi SDM keolahragaan yang didapat dari berbagai instansi

menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas SDM keolahragaan di kecamatan Bolo

adalah sebanyak 140 orang. Ada 110 SDM Keolahragaa laki-laki dan sisanya ada 30

SDM keolahrgaan perempuan. Dari 140 jumlah tersebut hanya ada 20 orang yang

tersertifikasi dan sisanya 7 non sertifikasi.

Sebelum menghitung indeks SDM keolahragaan kecamatan Bolo dengan

menggunakan rumus:

Terlebih dahulu mencari nilai aktual, nilai actual diperoleh dari pembagian antara

jumlah SDM suatu wilayah dengan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun yang berada

di kecamatan Bolo. Jumlah SDM kecamatan Bolo adalah 140, dan jumlah penduduk

usia diatas 7 tahun kecamatan Bolo adalah sebanyak jiwa. Maka nilai aktual

yang didapat adalah :

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝑆𝐷𝑀 π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

130

Setelah mendapatkan nilai aktual, maka selanjutnya adalah mencari indeks SDM

kecamatan Bolo dengan menggunakan rumus diatas, dimana nilai maksimumnya

adalah 2,08 dam nilai minimumnya adalah 0.

Dari hasil perhitungan diatas maka didapatlah indeks SDM

keolahragaan Bolo yaitu . Angka ini menunjukkan bahwa indeks SDM

keolahragaam kecamatan Bolo masih sangat rendah.

b. Kuantitas Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Keolahragaan

Kecamatan Soromandi

Untuk menghadapi kemajuan zaman yang semakin sulit ini dibutuhkan

tingkat SDM yang tinggi. Dengan memiliki SDM yang tinggi maka

kemungkinan besar kita akan dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ada

disaat kemajuan zaman ini. Dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia

dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu dengan

Berolahraga. Olahraga diyakini mampu membangun nilai-nilai positif seperti:

kreatif, disiplin, tanggung jawab, proaktif, kritis, sportif, kompetitif, untuk

manusia dan membentuk karakter bangsa. Karena menurut saya olah raga

juga dapat membentuk kepribadian manusia seutuhnya.

Keteguhan terhadap komitmen tersebut didukung oleh begitu banyak

fakta dan pengalaman bahwa olahraga yang dikelola dan dibina dengan baik

akan mendatangkan banyak manfaat bagi warga masyarakat. Seperangkat

nilai dan manfaat dari aspek sosial, kesehatan, ekonomi, psikologis

merupakan landasan yang kuat untuk mengklaim bahwa olahraga merupakan

instrumen yang ampuh untuk melaksanakan pembangunan yang seimbang

antara material, mental, dan spiritual.

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝑆𝐷𝑀 𝐾𝑒𝑐 π΅π‘œπ‘™π‘œ βˆ’

βˆ’

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

131

Dari aspek sosial diakui bahwa olahraga merupakan sebuah aktivitas

yang unik karena sangat potensial untuk memperkuat integrasi sosial. Secara

bertahap dan bersusun dari unit kecil (misalnya, klub), komitmen emosional

pada satu tujuan bersama dapat meningkat ke tingkat komunitas, masyarakat

sebuah daerah hingga ke jenjang nasional. Itulah sebabnya olahraga, seperti

yang sering kita alami dalam olah raga kompetitif, dipandang ampuh untuk

membangun persatuan dan kesatuan nasional.

Apabila dalam hidup sudah terbiasa untuk hidup bergaya pasif.

Ancaman yang di dibangkitkan oleh gaya hidup pasif adalah dapat

mendatangkan persoalan yang sangat merugikan kehidupan manusia dengan

aneka bentuk penyakit degeneratif, penyakit kurang gerak. Obesitas, alias

kegemukan, sudah menjadi sebuah masalah internasional dengan rangkaian

akibat yang terkait langsung seperti terserang penyakit jantung koroner,

diabetes melitus, kolesterol tinggi, dan lain yang sejenis. Olah raga dan

kesehatan memiliki kaitan langsung dengan ekonomi. Apabila kita

membiasakan hidup dengan berolahraga dan membiasakan hidup dengan pola

sehat maka otomatis tubuh kita juga akan sehat baik jasmani maupun

rohani.Dengan begitu untuk timbulnya seperti penyakit akan sangatlah kecil.

Dalam kehidupan modern olahraga telah menjadi tuntutan dan

kebutuhan hidup agar lebih sejahtera. Olahraga semakin diperlukan oleh

manusia dalam kehidupan yang semakin kompleks dan serba otomatis, agar

manusia dapat mempertahankan eksistensinya terhindar dari berbagai

gangguan atau disfungsi sebagai akibat penyakit kekurangan gerak (Hypo

Kinesis Desease). Olahraga yang dilakukan dengan tepat dan benar maka

akan sangatlah bermanfaat bagi tubuh kita.

Hakekat pembangunan olahraga nasional adalah upaya dan kegiatan

pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang utamanya ditujukan untuk

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

132

pembentukan watak dan kepribadian termasuk sifat-sifat disiplin, sportivitas

dan etos kerja yang tinggi. Berdasarkan kualitas kesehatan akan tercapai

peningkatan prestasi olahraga yang dapat membangkitkan kebanggaan

nasional dan membawa nama harum bangsa.

Maka, Data tentang sumber daya manusia keolahragaan kecamatan

Soromandi Kabupaten Bima didapatkan dari berbagai instansi pemerintahan,

diantaranya Dinas Pendidikan, pemuda dan olahraga kabupaten bima untuk

mendapatkan data tentang jumlah dan kualitas guru olahraga SD, SMP, SMA,

dan SMK di kecamatan Soromandi. Kemudian KONI untuk mendapatkan

data tentang jumlah dan kualitas wasit, pelatih dan instruktur. Pengambilan

data di KONI dilaksanakan pada hari senin tanggal 5 Oktober 2015,

sementara pengambilan data di Dinas Pendidikan, pemuda dan olahraga

dilaksanakan pada hari rabu tanggal 16 September 2016, sedangkan

pengambilan data dosen olahraga STKIP Taman Siswa dilaksanakan pada

hari selasa tanggal 20 Oktober 2015. Adapun hasil observasi data SDM

Keolahragaan di kecamatan soromandi sebagai berikut:

Tabel 4.8: Data Observasi Sumber Daya Manusia Keolahragaan Kecamatan

Soromandi

Jenis Profesi Jumlah Menurut

Jenis Kelamin

Jumlah Menurut

sertifikasi

Laki-laki Perempuan Sertifikasi

Non

Sertifikasi

SD/MI 10 5 5 0

Guru Penjas SMP/MTs 7 0 0 0

SMA/SMK 7 2 1 0

Pelatih Olahraga 4 - 0 2

Instruktur Olahraga 0 0 0 0

Wasit 4 0 0 0

Dosen Olahraga 0 0 0 0

Jumlah 32 7 6 2

Hasil observasi SDM keolahragaan yang didapat dari berbagai instansi

menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas SDM keolahragaan di kecamatan

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

133

soromandi adalah sebanyak 39 orang. Ada 39 SDM Keolahragaa laki-laki dan

sisanya ada 7 SDM keolahrgaan perempuan. Dari 39 jumlah tersebut hanya

ada 6 orang yang tersertifikasi dan sisanya 2 non sertifikasi.

Sebelum menghitung indeks SDM keolahragaan kecamatan

Soromandi dengan menggunakan rumus :

Terlebih dahulu mencari nilai aktual, nilai actual diperoleh dari pembagian

antara jumlah SDM suatu wilayah dengan jumlah penduduk usia diatas 7

tahun yang berada di kecamatan soromandi. Jumlah SDM kecamatan

soromandi adalah 39, dan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun kecamatan

soromandi adalah sebanyak 43.587 jiwa. Maka nilai aktual yang didapat

adalah :

Setelah mendapatkan nilai aktual, maka selanjutnya adalah mencari indeks

SDM kecamatan soromandi dengan menggunakan rumus diatas, dimana nilai

maksimumnya adalah 2,08 dam nilai minimumnya adalah 0.

Dari hasil perhitungan diatas maka didapatlah indeks SDM keolahragaan

Soromandi yaitu 0,53. Angka ini menunjukkan bahwa indeks SDM

keolahragaam kecamatan Soromandi masih sangat rendah.

c. Kuantitas Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Keolahragaan

Kecamatan Wera

Sumber daya manusia merupakan faktor utama dan strategis bagi

tercapainya keberhasilan pembangunan suatu bangsa. SDM yang kuat dan

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝑆𝐷𝑀 π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝑆𝐷𝑀 𝐾𝑒𝑐 π‘†π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘›π‘‘π‘– βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ“πŸ‘πŸ•

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

134

berdaya saing tinggi dalam berbagai aspek akan mendukung peningkatan

pembangunan, baik di bidang ekonomi maupun di bidang sosial dan budaya.

SDM yang berdaya saing tinggi merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan di era globalisasi yang diwarnai dengan semakin ketatnya

persaingan serta tiadanya batas antar negara (borderless nation) dalam

interaksi hidup dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, untuk memenangkan

dan menangkap peluang yang ada, pengembangan SDM harus ditekankan

pada penguasaan kompetensi yang fokus pada suatu bidang tertentu yang pada

gilirannya akan mampu meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun

internasional.

SDM yang berkualitas akan mendorong terciptanya produktivitas yang

tinggi yang akan menjadi modal dasar bagi keberhasilan pembangunan

perekonomian secara nasional. Selain itu, dalam menjawab berbagai

tantangan dan peluang ke depan, dibutuhkan pula SDM yang berjiwa

wirausaha, yang dapat memanfaatkan keunggulan sumber daya (comparative

advantage) menjadi keunggulan daya saing (competitive advantage) dengan

proses transformasi nilai tambah (added value) dan tranformasi teknologi

sebagai acuan. Dengan tumbuhnya masyarakat yang berjiwa wirausaha

diharapkan akan mampu menjadi modal dasar dalam membangun

perekonomian nasional untuk mensejahterakan kehidupan bangsa dan pada

akhirnya akan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Beberapa program yang dapat meningkat kuantitas dan kualitas

sumber daya manusia (a) Program pemassalan olahraga dan peningkatan

kesegaran jasmani dimaksudkan sebagai salah satu kegiatan dalam

peningkatan kesegaran jasmani dalam rangka meningkatkan kualitas fisik

yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi belajar, prestasi olahraga

dan produktivitas kerja, dengan olahraga yang bersifat mudah, murah,

menarik bermanfaat dan massal. (b) Program pembibitan olahraga yang

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

135

berkembang dimasyarakat, dimaksudkan untuk melestarikan dan

mengembangkan olahraga yang bersifat murah, meriah, massal, menarik dan

manfaat seperti jalan santai, lari sehat, sepeda sehat, olahraga tradisional yang

digemari masyarakat dan berkembang didaerah seperti pencak silat, lari

karung, panjat pinang, logo, gasing dsb. Olahraga kesehatan seperti senam

kesegaran jasmani, senam jantung sehat dan senam pernapasan, olahraga

rekreasi dan alam terbuka seperti arung jeram, lintas alam dan sebagainya (c)

Program Pembinaan untuk kelompok khusus, dimaksudkan untuk mendorong

dan memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok khusus untuk

berperan serta berprestasi pada kejuaraan khusus (misalnya penyandang cacat

& kelompok usia lanjut usia). (d) Program kelembagaan dan organisasi

cabang olahraga daerah, baik olahraga prestasi maupun olahraga masyarakat

pada tingkat propinsi maupun kabupaten serta peningkatan koordinasi antara

instansi / lembaga yang terlibat dalam pembinaan dan pengembangan

olahraga. (e) Program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan olahraga,

dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan

kualitas sumber daya manusia dibidang olahraga baik dari Aspek keilmuan,

manajemen maupun ketrampilan serta meningkatkan kesadaran masyarakat

akan pentingnya olahraga.

Maka, Data tentang sumber daya manusia keolahragaan kecamatan

Wera didapatkan dari berbagai instansi pemerintahan, diantaranya Dinas

Pendidikan, pemuda dan olahraga kabupaten bima. Dan untuk mendapatkan

data tentang jumlah dan kualitas guru olahraga SD, SMP, SMA, dan SMK di

kecamatan Wera. Kemudian KONI untuk mendapatkan data tentang jumlah

dan kualitas wasit, pelatih dan instruktur. Dan yang terakhir sebagai tambahan

diambil pula data tentang jumlah dan kualitas Dosen olahraga yang ada di

kecamatan Wera, berhubung STKIP Taman Siswa memiliki Program Studi

pendidikan keolahragaan. Pengambilan data di KONI dilaksanakan pada hari

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

136

senin tanggal 13 September 2015, sementara pengambilan data di Dinas

Pendidikan, pemuda dan olahraga dilaksanakan pada hari rabu tanggal 10

September 2015, sedangkan pengambilan data dosen olahraga di STKIP

Taman Siswa dilaksanakan pada hari rabu tanggal 29 Oktober 2015. Adapun

hasil observasi data SDM Keolahragaan di kecamatan Wera sebagai berikut:

Tabel 4.9: Hasil Observasi SDM Keolahragaan Kecamatan Wera.

Jenis Profesi Jumlah Menurut

Jenis Kelamin

Jumlah Menurut

sertifikasi

Laki-laki Perempuan Sertifikasi

Non

Sertifikasi

SD/MI 20 3 7 16

Guru Penjas SMP/MTs 25 2 5 22

SMA/SMK 15 - - 15

Pelatih Olahraga 3 - - 3

Instruktur Olahraga - 2 - 2

Wasit 4 - - 4

Dosen Olahraga - - - -

Jumlah 67 7 12 62

Hasil observasi SDM keolahragaan yang didapat dari berbagai instansi

menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas SDM keolahragaan di kecamatan

Wera adalah sebanyak 74 orang. Ada 67 SDM Keolahragaan laki-laki dan

sisanya ada 7 SDM keolahrgaan perempuan. Dari 74 jumlah tersebut hanya

ada 12 orang yang tersertifikasi dan sisanya 62 non sertifikasi. Sebelum

menghitung indeks SDM keolahragaan kecamatan Wera dengan

menggunakan rumus :

Terlebih dahulu mencari nilai aktual, nilai actual diperoleh dari pembagian

antara jumlah SDM suatu wilayah dengan jumlah penduduk usia diatas 7

tahun yang berada di kecamatan Wera. Jumlah SDM kecamatan Wera adalah

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝑆𝐷𝑀 π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

137

74, dan jumlah penduduk usia diatas 7 tahun kecamatan Wera adalah

sebanyak 104.935 jiwa. Maka nilai aktual yang didapat adalah :

Setelah mendapatkan nilai aktual, maka selanjutnya adalah mencari indeks

SDM kecamatan Wera dengan menggunakan rumus diatas, dimana nilai

maksimumnya adalah 2,08 dam nilai minimumnya adalah 0.

Dari hasil perhitungan diatas maka diperoleh indeks SDM keolahragaan

kecamatan Wera yaitu 0,0007. Angka ini menunjukkan bahwa indeks SDM

keolahragaam kecamatan Wera masih sangat rendah.

d. Indeks Kuantitas dan Kualitas Sumber daya manusia keolahragaan

kabupaten bima

Indeks Kuantitas dan Kualitas SDM kabupaten bima sangat rendah.

Hal ini dapat dilihat dari tingkat kuantitas dan kualitas SDM olahraga

kabupaten bima yang mencapai 0.76 (Sport Development Index). Indeks ini

dihitung berdasarkan angka indeks ketiga kecamatan yaitu kecamatan bolo,

kecamatan soromandi, dan kecamatan. Kebijakan pembanguna ini merupakan

hal yang strategis untuk peningkat olahraga kabupaten bima.

Mengukur ketersediaan ruang terbuka kabupaten bima tentunya dilihat

dari nilai indeks ruang terbuka kabupaten bima dengan 3 indikator, Kuantitas

dan kualitas SDM Kec. Bolo, Kuantitas dan kualitas SDM kecamatan

soromandi, dan Kuantitas dan kualitas SDM kecamatan wera. Begitupun

untuk mengetahui indeks pembangunan olahraga kabupaten bima, adalah

dengan menjumlahkan semua hasil indeks yang telah didapat mulai dari

indeks ruang terbuka, indeks SDM, indeks partisipasi, dan indeks kebugaran

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝑆𝐷𝑀 𝐾𝑒𝑐 π‘Šπ‘’π‘Ÿπ‘Ž βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ”πŸ–πŸ

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

138

jasmani kabupaten bima dijumlahkan dengan jumlah indikator ketersediaan

pembangunan ruang terbuka olahraga. Adapun hasil dari semua indeks

Kuantitas dan kualitas SDM keolahragaan kabupaten bima dapat terlihat

dalam tabel berikut:

Tabel 4.10 Indeks SDM Kabupaten Bima

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa indeks Ketersediaan ruang

terbuka olahraga kabupaten bima adalah 0.76, nilai indeks ini menunjukkan

bahwa Kuantitas dan kualitas SDM olahraga kabupaten bima masih berada

dalam kategori rendah berdasarkan norma SDI. Agar lebih jelas indeks

Kuantitas dan kualitas SDM olahraga kabupaten bima akan disajikan dalam

bentuk diagram batang berikut:

Diagram 4.2 Indekk SDM Kabupaten Bima

Indeks Kuantitas dan kualitas SDM olahraga kabupaten bima termasuk dalam

kategori Rendah.

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.076

0.537

0.681

0.431 SDM Kec. Bolo

SDM Kec. Soromandi

SDM Kec. Wera

Indeks SDM Kab. Bima

Kabupaten SDM Kec.

Bolo

SDM Kec.

Soromandi

SDM Kec.

Wera

Indeks SDM

Bima 0.431

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

139

4. Tingkat Partisipasi Masyarakat Kabupaten Bima

Untuk mengukur sejauhmana tingkat partisipasi masyarakat dalam berolahraga

Kabupaten Bima, maka dibagi dibagi menjadi 3 kecamatan salah satunya

kecamatan Bolo, kecamatan Soromandi, dan kecamatan Wera.

a. Tingkat Partisipasi Masyarakat Kecamatan Bolo

secara umum, lingkup partisipasi masyarakat dalam berolahraga dapat

mencakup partisipasi langsung seperti melakukan olahraga dan tidak langsung

seperti sponsor penyelenggaraan event olahraga. Secara khusus juga dapat

dijelaskan merujuk pada keterlibatan langsung secara aktif sebagai pelaku

olahraga. olahraga tersebut dapat berbentuk olahrgaa formal seperti sepak

bola, maupun olahaga tidak formal seperti olahraga tradisional. Demikian

juga sifat olahraga yang dilakukannya dapat bersifat rekreasi, kompetitif, dan

olahraga untuk kesehatan dan kebugaran. Tempatnya dapat dilingkungan

keluarga, masyarakat atau sekolah yang sering disebut pendidikan jasmani.

Angka partisipasi olahraga dapat diartikan sebagai tingkatan partisipasi

masyarakat secara umum dalam olahraga yang dihitung berdasarkan

perbandingan jumlah partisipan olahraga dengan jumlah populasi.

Apa sebenarnya makna partisipasi olahraga dikaitkan dengan konteks

kehidupan masyarakat sendiri? Keterkaitan antara pembangunan olahraga dan

pembangunan masyarakat dapat dijembatani oleh partisipasi warga

masyarakat sebagai sebuah kata kunci. Sementara itu, perubahan yang

dihasilkan dari partisipasi dapat tumbuh dalam aneka bentuk, beberapa

diantaranya tingkat partisipasi masyarakat bolo dalam berolahraga.

Kecamatan Bolo merupakan wilayah yang paling maju diantara kecamatan

lainnya, sehingga menjadi pusat aktifitas masyarakat kecamatan Bolo.

Kebiasaannya masyarakatnya yang modern menjadikan aktifitas olahraga

sebagai life style dan sudah menjadi kebutuhan. Maka tak heran jika kini

kecamatan Bolo mulai banyak pembangunan sarana olahraga seperti lapangan

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

140

futsal, tempat fitness, lapangan sepakbola, bulutangkis dan lain-lain. Semakin

tersedianya sarana/prasarana olahraga tentu berbanding lurus dengan

meningkatnya partisipasi masyarakat dalam berolahraga.

Gambar 4.10 Salah satu bentuk Partisipasi Masyarakat Kecamatan Bolo dalam

Kegiatan Berolahraga.

Tinggi partisipasi masyarakat untuk berolahraga setiap hari minggu ini tentunya

bukan menjadi ukuran apakah partisipasi olahraga masyarakat kecamatan Bolo sudah

tinggi. Kerena partisipasi yang dimaksud adalah melakukan aktifitas olahraga

minimal 3 kali dalam seminggu. Ramainya masyarakat yang berdatangan di suatu

kawasan untuk berolahraga belum tentu melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali

seminggu, karena bisa jadi masyarakat yang berolahraga hanya pada hari minggu itu

saja.

Oleh karena itu untuk mengungkap seberapa tinggi partisipasi masyarakat

kecamatan Bolo dalam berolahraga maka dapat dilihat dan dihitung dari angket yang

diberikan kepada peserta tes kebugaran jasmani di kecamatan Bolo. Peserta yang

diberikan angket terdiri dari 3 kelompok usia yaitu anak-anak yang diambil dari

siswa-siswi SDN 1 Sila sebanyak 30 orang, usia remaja yang diambil dari Pemuda

Kecamatan Bolo, dan usia dewasa yang diambil dari mahasiswa-mahasiswi Prodi

Penjaskesrek, dengan pembagian masing 15 laki-laki dan 15 orang perempuan.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

141

Adapun hasil dari angket partisipasi olahraga masyarakat kecamatan Bolo dapat

dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.11 Hasil Angket Partisipasi Olahraga Masyarakat Kecamatan Bolo

Kategori Usia

Melakukan Minimal 3 Olahraga

kali seminggu Jumlah

Laki-laki Perempuan

Anak-anak

(SDN 1 Sila) 7 3 10

Remaja

(Pemuda Sila) 7 6 13

Dewasa

(Mahasiswa) 9 8 17

Dari Total 90 Responden 40

.

Dari hasil angket yang diberikan kepada 90 orang responden, hanya ada 40 orang

yang melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali dalam seminggu. Jumlah ini

kemudian akan dibagi dengan jumlah responden sebanyak 90 orang dikali 100 %

untuk mendapatkan nilai aktual, adapun nilai aktual yang didapat adalah :

Setelah nilai aktual didapatkan, maka selanjutnya menghitung indeks Partisipasi

kecamatan Bolo dengan menggunakan rumus:

Dimana nilai aktualnya telah didapat yaitu 44,4 % dan nilai maksimumnya adalah

100, sedangkan nilai minimumnya adalah 0. Maka didapatlah indeks partisipasi

olahraga masyarakat kecamatan Bolo yaitu :

Angka 0,444 ini menunjukkan bahwa partisipasi olahraga masyarakat

kecamatan Bolo termasuk tinggi jika dibandingkan dengan indeks partisipasi

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘–π‘ π‘–π‘π‘Žπ‘ π‘– π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘–π‘ π‘–π‘π‘Žπ‘ π‘– 𝐾𝑒𝑐 π΅π‘œπ‘™π‘œ βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ’πŸ’πŸ’

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

142

nasional yaitu 0,422. Dari hasil angket ini pula terungkap hasil tentang

olahraga apa yang paling digemari dan sering dilakukan oleh masyarakat

kecamatan Bolo.

b. Tingkat Partisipasi Masyarakat Kecamatan Soromandi

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang digemari dan kerap

dilaksanakan oleh masyarakat soromandi terutama pemuda dan anak-anak.

Cabang olahraga yang paling sering dimainkan yaitu Sepakbola dan volley

ball, hal ini tak lepas dari keberadaan sarana olahraga Sepakbola yang berupa

sebuah lapangan serta arena bermain volly yang berada tidak terlalu jauh dari

lapangan tiap-tiap desa di kecamatan soromandi.

Partisipasi olahraga masyarakat kecamatan Soromandi terlihat saat

adanya event-event olahraga yang diselenggarakan oleh pemerintah, pihak

swasta ataupun masyarakat itu sendiri. Pada hari minggu kegiatan olahraga

masyarakat kecamatan Soromandi sangat beragam mulai dari sepakbola,

volley, takraw dll ditiap desa. Kecamatan soromandi merupakan wilayah yang

memiliki kawasan yang luas tapi sebagian banyak masyarakat tidak ada yang

mempergunakan dengan maksimal.

Kecamatan ini juga memiliki lapangan yang banyak tetapi hanya

beberapa lapangan yang digunakan oleh masyarakat karena belum diperbaiki

oleh pemerintah sehingga proses pengaksesan masyarakat dalam berolahraga

kurang, ini menunjukan tingkat regulasi pemerintah kecamatan soromandi

kurang memadai.

Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat ini

merupakan slogam untuk meningkatkan animo masyarakat proletar dan

pemerintah untuk dapat berpartisipasi dalam berolahraga. Hal ini belum

maksimal diterapkan dikecamatan soromandi, dengan pembuktian pemerintah

kurang membangun sentra olahraga sebagai pusat kegiatan masyarakat dan

khalayak. Salah satunya adalah lapangan volley, bola, futsal, takraw dan lain-

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

143

lain belum di sentuh dengan maksimal oleh pemerintah sehingga tidak heran

masyarakat soromandi kurang mendapatkan prestasi yang bisa dibanggakan

dalam event-event olahraga karena disebabkan tidak layaknya lapangan

sebagai pusat olahraga.

Tingkat partisipasi masyarakat soromandi sangat luar biasa dalam

berolahraga Kegiatan-kegiatan olahraga masyarakat juga biasa terlihat saat

perayaan hari-hari besar seperti peringatan 17 Agustus, Hari olahraga

nasional, ataupun kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan oleh pihak

pemerintah untuk menarik minat masyarakat agat ikut serta berpartisipasi.

Gambar: 4.11 perayaan Hut RI 17 agustus diselenggarakan di Desa Kananta

Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Ini salah satu tingkat partisipasi

masyarakat dalam berolahraga.

Tingginya partisipasi masyarakat untuk berolahraga setiap hari

minggu ini tentunya bukan menjadi ukuran apakah partisipasi olahraga

masyarakat kecamatan Soromandi sudah tinggi. Karena partisipasi yang

dimaksud adalah melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali dalam

seminggu. Ramainya masyarakat yang berdatangan di suatu kawasan untuk

berolahraga belum tentu melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali

seminggu, karena bisa jadi masyarakat yang berolahraga hanya pada hari

minggu itu saja.

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

144

Oleh karena itu untuk mengungkap seberapa tinggi partisipasi

masyarakat kecamatan Soromandi dalam berolahraga maka dapat dilihat dan

dihitung dari angket yang diberikan kepada peserta tes kebugaran jasmani di

kecamatan Soromandi. Peserta yang diberikan angket terdiri dari 3 kelompok

usia yaitu anak-anak yang diambil dari siswa-siswi SDN Inpres Sampungu

sebanyak 30 orang, usia remaja yang diambil dari siswa-siswi SMP 3

Soromandi kabupaten Bima, dan usia dewasa yang diambil dari mahasiswa-

mahasiswi Prodi Penjaskesrek Taman Siswa Bima, dengan pembagian masing

15 laki-laki dan 15 orang perempuan. Adapun hasil dari angket partisipasi

olahraga masyarakat kecamatan Soromandi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel: 4.12: Hasil Angket Partisipasi Perwakilan Masyarakat Kecamatan

Soromandi secara Keseluruhan

Dari hasil angket yang diberikan kepada 90 orang responden, hanya

ada 47 orang yang melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali dalam

seminggu. Jumlah ini kemudian akan dibagi dengan jumlah responden

sebanyak 90 orang dikali 100 % untuk mendapatkan nilai aktual, adapun nilai

aktual yang didapat adalah :

Kategori Usia

Melakukan

Minimal 3

Olahraga

kali seminggu Jumlah

Laki-laki Perempuan

Anak-nak

(SDN Inpres

Sampungu)

11 4 15

Remaja

SMPN 3

Soromandi

9 7 16

Dewasa

(Mahasiswa

STKIP Taman

Siswa)

10 6 16

Dari Total 90 Responden 47

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

145

Setelah nilai aktual didapatkan, maka selanjutnya menghitung indeks

Partisipasi kecamatan Soromandi dengan menggunakan rumus:

Dimana nilai aktualnya telah didapat yaitu 52.2 % dan nilai maksimumnya

adalah 100, sedangkan nilai minimumnya adalah 0. Maka didapatlah indeks

partisipasi olahraga masyarakat kecamatan Soromandi yaitu :

Angka 0,522 ini menunjukkan bahwa partisipasi olahraga masyarakat

kecamatan Soromandi termasuk tinggi jika dibandingkan dengan indeks

partisipasi nasional yaitu 0,422. Dari hasil angket ini pula terungkap hasil

tentang olahraga apa yang paling digemari dan sering dilakukan oleh

masyarakat kecamatan Soromandi. Hasilnya dapat dilihat dalam diangram

batang berikut:

0

5

10

15

20

25 21

16

8

5

Sepakbola

Bola Voli

Bulutangkis

Atletik

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘–π‘ π‘–π‘π‘Žπ‘ π‘– π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘–π‘ π‘–π‘π‘Žπ‘ π‘– 𝐾𝑒𝑐 π‘†π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘›π‘‘π‘– βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ“πŸπŸ

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

146

Diagram 4.3 angkat partisipasi masyarakat soromandi

Dari diagram diatas menunjukkan bahwa sepakbola masih merupakan

olahraga yang paling digemari oleh masyarakat kecamatan soromandi.

Olahraga voli adalah yang kedua digemari dan sering dilakukan oleh

masyarakat kecamatan soromandi. Olahraga tetap menjadi kegemaran

masyarakat kecamatan soromandi.

c. Tingkat Partisipasi Masyarakat Kecamatan Wera

Partisipasi dalam olahraga tidak secara otomatis mempunyai efek

positif terhadap pembentukan karakter. Pengalaman yang diperoleh melalui

olahraga dapat membentuk karakter, tetapi hal ini hanya dapat terjadi apabila

lingkungan olahraga diciptakan dan ditujukan untuk mengembangkan

karakter. Olahraga dapat membentuk karakter positif hanya jika kondisi-

kondisi yang menyokong ke arah positif dipenuhi, misalnya kepemimpinan

dan perilaku pelatih yang baik. Dukungan dari pelatih, orang tua, penonton,

administrator, maupun dari pemain sendiri sangat dibutuhkan untuk

memperoleh manfaat positif dari partisipasi olahraga.

Partisipasi olahraga masyarakat kecamatan Wera terlihat saat adanya

event-event olahraga yang diselenggarakan oleh pemerintah, pihak swasta

ataupun masyarakat itu sendiri. Pada hari minggu kegiatan olahraga

masyarakat kecamatan Wera sangat beragam mulai dari Sepakbola, bolavoli,

bersepeda dilapangan terbuka kecamatan Wera. Kawasan ini adalah kawasan

olahraga terdekat yang biasa diakses oleh masyarakat kecamatan Wera. Setiap

hari minggu kawasan ini sangat ramai didatangi oleh masyarakat untuk

berolahraga ataupun untuk sekedar menikmati udara pagi di tepian sungai

Wera. Kegiatan-kegiatan olahraga masyarakat juga biasa terlihat saat

perayaan hari-hari besar seperti peringatan 17 Agustus, Hari olahraga

nasional, ataupun kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan oleh pihak

Pemerintah untuk menarik minat masyarakat agat ikut serta berpartisipasi.

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

147

Gambar 4.12 Pertandingan Volley Waria sebagai salah satu bentuk Partisipasi

Olahraga Masyarakat Kecamatan Wera.

Tingginya partisipasi masyarakat untuk berolahraga setiap hari

minggu ini tentunya bukan menjadi ukuran apakah partisipasi olahraga

masyarakat kecamatan Wera sudah tinggi. Karena partisipasi yang dimaksud

adalah melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali dalam seminggu.

Ramainya masyarakat yang berdatangan di suatu kawasan untuk berolahraga

belum tentu melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali seminggu, karena

bisa jadi masyarakat yang berolahraga hanya pada hari minggu itu saja.

Oleh karena itu untuk mengungkap seberapa tinggi partisipasi

masyarakat kecamatan Wera dalam berolahraga maka dapat dilihat dan

dihitung dari angket yang diberikan kepada peserta tes kebugaran jasmani di

kecamatan Wera. Peserta yang diberikan angket terdiri dari 3 kelompok usia

yaitu anak-anak yang diambil dari siswa-siswi SDN 3 Wera sebanyak 30

orang, usia remaja yang diambil dari siswa-siswi SMAN Tawali, dan usia

dewasa yang diambil dari mahasiswa-mahasiswi Prodi Penjaskesrek STKIP

Taman Siswa Bima, dengan pembagian masing 15 laki-laki dan 15 orang

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

148

perempuan. Adapun hasil dari angket partisipasi olahraga masyarakat

kecamatan Wera dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.13: Hasil Angket Partisipasi Olahraga Masyarakat

Kecamatan Wera.

Kategori Usia

Melakukan

Minimal 3

Olahraga

kali seminggu Jumlah

Laki-laki Perempuan

Anak-anak

(SDN 3 Wera) 6 3 9

Remaja

SMAN 1 Tawali 9 5 14

Dewasa

(Mahasiswa) 6 3 9

Dari Total 90 Responden 32

Dari hasil angket yang diberikan kepada 90 orang responden, hanya

ada 32 orang yang melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali dalam

seminggu. Jumlah ini kemudian akan dibagi dengan jumlah responden

sebanyak 90 orang dikali 100 % untuk mendapatkan nilai aktual, adapun nilai

aktual yang didapat adalah :

Setelah nilai aktual didapatkan, maka selanjutnya menghitung indeks Partisipasi

kecamatan Wera dengan menggunakan rumus :

Dimana nilai aktualnya telah didapat yaitu 35,5 % dan nilai maksimumnya adalah

100, sedangkan nilai minimumnya adalah 0. Maka didapatlah indeks partisipasi

olahraga masyarakat kecamatan Wera yaitu :

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘–π‘ π‘–π‘π‘Žπ‘ π‘– π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  π‘ƒπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘–π‘ π‘–π‘π‘Žπ‘ π‘– 𝐾𝑒𝑐 π‘Šπ‘’π‘Ÿπ‘Ž βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ‘πŸ“πŸ“

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

149

Angka 0,355 ini menunjukkan bahwa partisipasi olahraga masyarakat kecamatan

Wera termasuk rendah jika dibandingkan dengan indeks partisipasi nasional yaitu

0,422. Dari hasil angket ini pula terungkap hasil tentang olahraga apa yang paling

digemari dan sering dilakukan oleh masyarakat kecamatan Wera. Hasilnya dapat

dilihat dalam diangram batang berikut :

Diagram 4.4 angkat partisipasi masyarakat kec. wera

Dari diagram diatas menunjukkan bahwa sepakbola masih merupakan

olahraga yang paling digemari oleh masyarakat kecamatan Wera. Olahraga

voli adalah yang kedua digemari dan sering dilakukan oleh masyarakat

kecamatan Wera. Olahraga tetap menjadi kegemaran masyarakat kecamatan

Wera. Tidak heran jika olahraga renang tetap mendapat hati karena kondisi

alam Wera yang banyak dikelilingi oleh Gunung dan Sungai.

d. Indeks Tingkat Partisipasi Masyarakat Kabupaten Bima

Indeks Partisipasi Masyarakat dalam Olahraga kabupaten bima

termasuk dalam menigkat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi

masyarakat dalam berolahraga olahraga kabupaten bima yang mencapai 1.31

(Sport Development Index). Indeks ini dihitung berdasarkan angka indeks

ketiga kecamatan yaitu kecamatan bolo, kecamatan soromandi, dan

0

5

10

15

20

2521

16

8

5

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

150

kecamatan. Kebijakan pembanguna ini merupakan hal yang strategis untuk

peningkat olahraga kabupaten bima.

Mengukur tingkat partisipasi masyarakat dalam berolahraga

kabupaten bima tentunya dilihat dari nilai indeks ruang terbuka kabupaten

bima dengan 3 indikator, tingkat partisikat masyarakat kecamatan bolo,

tingkat partisikat masyarakat kecamatan soromandi, tingkat partisikat

masyarakat kecamatan wera. Begitupun untuk mengetahui indeks

pembangunan olahraga kabupaten bima, adalah dengan menjumlahkan semua

hasil indeks yang telah didapat mulai dari indeks ruang terbuka, indeks SDM,

indeks partisipasi, dan indeks kebugaran jasmani kabupaten bima

dijumlahkan dengan jumlah indikator tingkat partisikat masyarakat kabupaten

bima. Adapun hasil dari semua indeks tingkat partisikat masyarakat

kabupaten bima dapat terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.14: Indeks Partisipasi Masyarakat Kabupaten Bima

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa indeks Ketersediaan ruang

terbuka olahraga kabupaten bima adalah 1.80, nilai indeks ini menunjukkan

bahwa ketersediaan ruang terbuka olahraga kabupaten bima masih berada

dalam kategori tinggi berdasarkan norma SDI. Agar lebih jelas indeks

ketersediaan ruang terbuka olahraga kabupaten bima akan disajikan dalam

bentuk diagram batang berikut:

Kabupaten Partisipasi

Kec. Bolo

Partisipasi

Kec.

Soromandi

Partisipasi

Kec. Wera

Partisipasi

Masyarakat

Kab. Bima

Bima 0.440

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

151

Diagram 4.5 Indeks Partisipasi Masyrakat Kabupaten Bima

Indeks Partisipasi masyarakat dalam berolahraga kabupaten bima termasuk

dalam kategori tinggi.

5. Tingkat Kebugaran Jasmani Masyarakat Kabupaten Bima

Untuk mengukur sejauhmana tingkat Kebugaran Jasmani masyarakat dalam

berolahraga Kabupaten Bima, maka dibagi dibagi menjadi 3 kecamatan salah

satunya kecamatan Bolo, kecamatan Soromandi, dan kecamatan Wera.

a. Tingkat kebugaran jasmani masyarakat kecamatan bolo

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan

aktivitas tampa mengalami kelemahan yang berarti. Orang yang bugar berarti

iya tidak gampa lelah dan capek. Iya dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari

secara optimal, tidak malas dan bahkan berhenti sebelum waktunya. Jika

mengacu pada definisi tersebut, tampaknya kondisi demikian belum dimiliki

oleh sebagian masyarakat kita.

Kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor penting dalam

melakukan aktifitas sehari-hari, karena orang yang sehat belum tentu bugar,

tetapi orang yang bugar sudah pasti sehat. Kebugaran jasmani juga

mempengaruhi kualitas dan produktifitas seseorang. Indeks kebugaran

jasmani masyarakat kecamatan Bolo akan didapat dengan melaksanakan tes

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.60.444

0.522

0.355

0.44

partisipasi Kec. Bolo

Partisipasi Kec. Soromandi

Partisipasi Kec. Wera

Indeks partisipasi Kab. Bima

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

152

kebugaran jasmani menggunakan MFT atau Multi Fitness Test kepada 90

orang yang menjadi sampel. 90 orang yang menjadi sampel kemudian di bagi

menjadi 3 kategori atau kelompok usia, yaitu usia anak-anak, remaja, dan

dewasa.

Pelaksanan tes kebugaran jasmani yang pertama di kecamatan Bolo di

laksanakan di SDN 1 Sila pada hari Selasa tanggal 18 Oktober 2015, untuk

kelompok usia anak-anak usia 7-12 tahun. Adapun hasil MFT siswa SDN 1

Sila Kecamatan Bolo dapat dilihat dari tabel yang terlampir pada halaman :

Dari hasil tabel tersebut maka diketahui rata-rata VO2Max usia anak-anak

kecamatan Bolo adalah 30.2.

Gambar 4.13 Pelaksanaan Tes kebugaran jasmani usia anak-anak kecamatan Bolo

Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 30.2 adalah nilai aktual kebugaran jasmani

usia remaja kecamatan Bolo. Setelah nilai aktual didapat selanjutnya menghitung

indeks kebugaran jasmani remaja dengan rumus:

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  πΎπ‘’π‘π‘’π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

153

Dimana nilai maksimumnya adalah 40,5 dan nilai minimumnya 20,1. Maka nilai

indeks kebugaran jasmani usia remaja kecamatan Bolo adalah:

Ket: KJR= kebugaran jasmani remaja

Selanjutnya mencari hasil tes kebugaran jasmani usia remaja kecamatan Bolo.

Remaja Bolo akan menjadi sampel dalam pelaksanaan tes kebugaran jasmani pada

usia 13-17 tahun. Pelaksanaan tes MFT dilakukan di lakukan di Lapangan Tambe

kecamatan bolo Kabupaten bima untuk jarak MFT yang ditentuka yaitu 20 meter.

Pada pelaksanaan tes MFT ini juga dibantu oleh tim MFT yang terdiri dari 4 orang

guru olahraga sebagai pencatat hasil kebugaran jasmani pada pengetes .

Pelaksanaan tes kebugaran jasmani usia remaja dilaksanakan di lapangan tambe

kecamatan sila kabupaten bima pada hari sabtu 19 Oktober 2015.. adapun hasil tes

kebugaran jasmani kelompok usia remaja kecamatan Bolo dapat dilihat dari tabel

yang terlampir pada halaman :

Dari hasil tabel tersebut maka diperoleh rata-rata nilai VO2Max usia remaja

kecamatan Bolo adalah 36.4.

Gambar 4.14 Pelaksanan tes kebugaran jasmani usia anak-anak kecamatan Bolo

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝑅 𝐾𝑒𝑐 π΅π‘œπ‘™π‘œ βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ’πŸ—πŸ“

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

154

Hasil rata-rata VO2Max yang diperoleh merupakan nilai aktual kebugaran

jasmani usia Remaja kecamatan Bolo yaitu 36.4. Maka indeks kebugaran jasmani

usia Remaja kecamatan Bolo adalah:

Ket : KJA= kebugaran jasmani Remaja

Tes kebugaran jasmani selanjutnya adalah usia dewasa kecamatan Bolo.

Mahasiswa Prodi Penjaskesrek STKIP Taman Siswa menjadi sampel yang mewakili

kelompok usia dewasa. Mahasiswa yang diambil adalah mahasiswa yang berdomisili

atau tinggal di kecamatan Bolo, mahasiswa yang menjadi sampel untuk tes kebugaran

jasmani adalah mahasiswa semester V dengan rata-rata usia 20-21 tahun. Pelaksanaan

tes kebugaran jasmani untuk kelompok usia dewasa dilaksanakan pada hari Selasa 24

oktober 2015, tes dilaksanakan di aula kampus Serbaguna STKIP Taman Siswa

Bima. adapun hasil tes kebugaran jasmani usia dewasa kecamatan Bolo dapat dilihat

pada tabel yang terlampir di halaman:

Dari hasil tabel tersebut didapat rata-rata VO2Max usia dewasa kecamatan Bolo

adalah 40.5.

Gambar 4.15 Pelaksanaan tes kebugaran jasmani usia dewasa kecamatan Bolo

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝐴 𝐾𝑒𝑐 π΅π‘œπ‘™π‘œ βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ•πŸ—πŸ—

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

155

Hasil nilai rata-rata VO2max yang didapat yaitu 40.5 adalah nilai aktual untuk

kelompok usia dewasa kecamatan Bolo. Maka indeks kebugaran jasmani usia dewasa

kecamatan Bolo adalah:

Ket: KJD= kebugaran jasmani dewasa

Hasil dari pelaksanan tes kebugaran jasmani masyarakat kecamatan Bolo mulai dari

kelompok usia anak-anak, remaja sampai dewasa dapat dilihat perbandingannya

melalui diagram batang berikut:

Diagram 4.6 indeks kebugaran masyarakat kec. bolo

Dari hasil tes kebugaran jasmani yang diperolah, selanjutnya adalah menghitung

indeks kebugaran jasmani kecamatan Bolo secara kesuluruhan, dengan menggunakan

rumus:

βˆ’ ( )

( )

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

Indeks Kebugaran Jasmani MasyarakatKec.Bolo

0.459

0.799

1

Anak-anak

Remaja

Dewasa

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝐷 𝐾𝑒𝑐 π΅π‘œπ‘™π‘œ βˆ’

βˆ’ 𝟏

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

156

Maka didapatlah nilai indeks kebugaran jasmani kecamatan Bolo yaitu

0,764, nilai ini menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani masyarakat di

kecamatan Bolo sangat tinggi dibandingkan dengan kecamatan lain dan

bahkan melebihi nilai indeks kebugaran jasmani nasional 0.355.

b. Tingkat Kebugaran Jasmani Masyarakat Kecamatan Soromandi

Menurut Dwiyogo dan Sulistyorini (1994:10) kesegaran jasmani

adalah kemampuan tubuh untuk dapat melakukan tugas sehari-hari dengan

semangat,tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan, dan dengan penuh

energi melakukan dan menikmati kegiatan waktu luang. Kesegaran jasmani

menurut ahli faal sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan satu tugas

khas yang memerlukan kerja muskular di mana kecepatan dan ketahanan

merupakan kriteria utama. Sedang menurut ahli-ahli pendidikan jasmani

kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk

melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan

yang berarti (Depdikbud, 1992:9).

Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan

cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan

efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki

sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya.

Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik

memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup

yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang

banyak.Sajoto (1995:8-11) mengungkapkan kondisi fisik atau kesegaran

jasmani adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak

dapat dipisahkan begitu saja. Baik peningkatan maupun pemeliharaannya.

Disebutkan pula bahwa komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya

tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi,

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

157

keseimbangan, dan ketepatan. Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1)

kesegaran jasmani adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik

seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota

masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan

tanggapan yang lebih memadai.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat

diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai

dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat

pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.

Kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor penting dalam

melakukan aktifitas sehari-hari, karena orang yang sehat belum tentu bugar,

tetapi orang yang bugar sudah pasti sehat. Kebugaran jasmani juga

mempengaruhi kualitas dan produktifitas seseorang. Indeks kebugaran

jasmani masyarakat kecamatan soromandi akan didapat dengan melaksanakan

tes kebugaran jasmani menggunakan MFT atau Multi Fitness Test kepada 90

orang yang menjadi sampel. 90 orang yang menjadi sampel kemudian di bagi

menjadi 3 kategori atau kelompok usia, yaitu usia anak-anak, remaja, dan

dewasa.

Pelaksanan tes kebugaran jasmani yang pertama di kecamatan

soromandi di laksanakan di SDN Inpres Sampungu pada hari kamis tanggal 9

Oktober 2015, untuk kelompok usia anak-anak. Kelas V menjadi sampel

dalam tes ini karena rata-rata usia siswa kelas V SDN Inpres Sampungu

adalah 12 tahun. Pelaksanaan tes MFT dilakukan di halaman sekolah karena

halamannya cukup untuk jarak MFT yang ditentukan yaitu 20 meter. Adapun

hasil MFT siswa SDN Inpres Sampungu dapat dilihat dari tabel yang

terlampir pada halaman :

Dari hasil tabel tersebut maka diketahui rata-rata VO2Max usia anak-

anak kecamatan Soromandi adalah 24,63.

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

158

Gambar: 4.16 pelaksanaan tes kebugaran jasmani pada anak-anak kecamatan

soromandi

Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 26.8 adalah nilai aktual kebugaran jasmani

usia ana-anak kecamatan Soromandi. Setelah nilai aktual didapat selanjutnya

menghitung indeks kebugaran jasmani anak-anak dengan rumus:

Dimana nilai maksimumnya adalah 40,5 dan nilai minimumnya 20,1. Maka

nilai indeks kebugaran jasmani usia anak-anak kecamatan Soromandi adalah:

Ket: KJA= Kebugaran Jasmani Anak-anak

Selanjutnya mencari hasil tes kebugaran jasmani usia remaja

kecamatan Soromandi. Pelaksanaan tes kebugaran jasmani usia remaja

dilaksanakan di SMPN 3 Soromandi senin 13 Oktober 2014. Sampel yang

diambil adalah siswa-siswa kelas IX dengan usia rata-rata 14-15 tahun

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  πΎπ‘’π‘π‘’π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝐴 𝐾𝑒𝑐 π‘†π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘›π‘‘π‘– βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ‘πŸπŸ–

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

159

sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan tes dilakukan di lapangan sekolah

SMPN 3 Soromandi. adapun hasil tes kebugaran jasmani kelompok usia

remaja kecamatan Soromandi dapat dilihat dari tabel yang terlampir pada

halaman :

Dari hasil tabel tersebut maka diperoleh rata-rata nilai VO2Max usia

remaja Soromandi adalah 31.0.

Gambar 4.17 Pelaksanan tes kebugaran jasmani pada SMPN 3 Soromandi

usia remaja kecamatan Soromandi kabupaten Bima

Hasil rata-rata VO2Max yang diperoleh merupakan nilai aktual kebugaran

jasmani usia remaja kecamatan Soromandi yaitu 31.0. Maka indeks kebugaran

jasmani usia remaja kecamatan soromandi adalah:

Ket : KJR= kebugaran jasmani Anak-anak

Tes kebugaran jasmani selanjutnya adalah usia dewasa kecamatan Soromandi

yaitu Mahasiswa Prodi penjaskesrek STKIP Taman Siswa Bima menjadi

sampel yang mewakili kelompok usia dewasa. Mahasiswa yang diambil

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝑅 𝐾𝑒𝑐 π‘†π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘›π‘‘π‘– βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ“πŸ‘πŸ’

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

160

adalah mahasiswa yang berdomisili atau tinggal di kecamatan Soromandi,

mahasiswa yang menjadi sampel untuk tes kebugaran jasmani adalah

mahasiswa semester V dengan rata-rata usia 20-21 tahun. Pelaksanaan tes

kebugaran jasmani untuk kelompok usia dewasa dilaksanakan pada hari

minggu 28 oktober, tes dilaksanakan di aula kampus STKIP Taman Siswa

Bima. adapun hasil tes kebugaran jasmani usia dewasa kecamatan Soromandi

dapat dilihat pada tabel yang terlampir di halaman:

Dari hasil tabel tersebut didapat rata-rata VO2Max usia dewasa kecamatan

Soromandi adalah 35,7.

Gambar: 4.18, Pelaksanaan tes Kebugaran Jasmani pada Mahasiswa STKIP

Taman Siswa kategori usia dewasa sebagai perwakilan Kecamatan

Soromandi Kab. BIMA

Hasil nilai rata-rata VO2max yang didapat yaitu 35.7 adalah merupakan nilai

aktual untuk kelompok usia dewasa kecamatan Soromandi. Maka indeks

kebugaran jasmani usia dewasa kecamatan Soromandi adalah:

Ket: KJD= Kebugaran Jasmani Dewasa

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝐷 𝐾𝑒𝑐 π‘†π‘œπ‘Ÿπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘›π‘‘π‘– βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ•πŸ”πŸ’

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

161

Hasil dari pelaksanan tes kebugaran jasmani masyarakat kecamatan Pontianak barat

mulai dari kelompok usia anak-anak, remaja sampai dewasa dapat dilihat

perbandingannya melalui diagram batang berikut:

Diagram 4.7 indeks kebugaran jasmani masyarakat kec. soromandi

Dari hasil tes kebugaran jasmani yang diperoleh, selanjutnya adalah

menghitung indeks kebugaran jasmani kecamatan soromandi secara

kesuluruhan, dengan menggunakan rumus :

βˆ’ ( )

( )

Maka didapatlah nilai indeks kebugaran jasmani kecamatan soromandi yaitu

0,322, nilai ini menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani masyarakat di

kecamatan soromandi juga masih rendah, karena nilai indeksnya masih

dibawah indeks kebugaran jasmani nasional yaitu 0,355

0

0.2

0.4

0.6

0.8

Indeks Kebugaran JasmaniMasyarakat Kec.Soromandi

0.326

0.534

0.764

Anak-anak

Remaja

Dewasa

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

162

c. Tingkat Kebugaran Jasmani Masyarakat Kecamatan Wera

Seseorang yang memilik kasegaran jasmani yang baik dapat diartikan

cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan

efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki

sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya.

Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kesegaran jasmani yang baik

memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang untuk menjalankan hidup

yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang

banyak.Sajoto (1995:8-11) mengungkapkan kondisi fisik atau kesegaran

jasmani adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak

dapat dipisahkan begitu saja. Baik peningkatan maupun pemeliharaannya.

Disebutkan pula bahwa komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya

tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi,

keseimbangan, dan ketepatan. Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1)

kesegaran jasmani adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik

seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota

masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan

tanggapan yang lebih memadai.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani dapat

diartikan sebagai kemapuan fisik untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai

dengan bidangnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebih dan mendapat

pemulihan yang cepat seperti pada saat belum melakukan aktivitas.

Kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor penting dalam

melakukan aktifitas sehari-hari, karena orang yang sehat belum tentu bugar,

tetapi orang yang bugar sudah pasti sehat. Kebugaran jasmani juga

mempengaruhi kualitas dan produktifitas seseorang. Indeks kebugaran

jasmani masyarakat kecamatan Wera akan didapat dengan melaksanakan tes

kebugaran jasmani menggunakan MFT atau Multi Fitness Test kepada 90

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

163

orang yang menjadi sampel. 90 orang yang menjadi sampel kemudian di bagi

menjadi 3 kategori atau kelompok usia, yaitu usia anak-anak, remaja, dan

dewasa.

Pelaksanan tes kebugaran jasmani yang pertama di kecamatan Wera di

laksanakan di SDN 3 Wera pada hari kamis tanggal 9 Oktober 2015, untuk

kelompok usia anak-anak. Kelas IV menjadi sampel dalam tes ini karena rata-

rata usia siswa kelas IV SDN 3 Wera adalah 10 tahun. Pelaksanaan tes MFT

dilakukan di halaman sekolah karena halamannya cukup untuk jarak MFT

yang ditentukan yaitu 20 meter. Adapun hasil MFT siswa SDN 3 Wera dapat

dilihat dari tabel yang terlampir pada halaman :

Dari hasil tabel tersebut maka diketahui rata-rata VO2Max usia anak-anak

kecamatan Wera adalah 28.5.

Gambar 4.18 Pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani usia anak-anak

Kecamatan Wera

Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 28,5 adalah nilai aktual kebugaran jasmani usia

ana-anak kecamatan Wera. Setelah nilai aktual didapat selanjutnya menghitung

indeks kebugaran jasmani anak-anak dengan rumus:

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  πΎπ‘’π‘π‘’π‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π΄π‘˜π‘‘π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š βˆ’π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘€π‘–π‘›π‘–π‘šπ‘’π‘š

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

164

Dimana nilai maksimumnya adalah 40,5 dan nilai minimumnya 20,1. Maka nilai

indeks kebugaran jasmani usia anak-anak kecamatan Wera adalah:

Ket: KJA= Kebugaran Jasmani Anak-anak

Selanjutnya mencari hasil tes kebugaran jasmani usia remaja kecamatan

Wera. Pelaksanaan tes kebugaran jasmani usia remaja dilaksanakan di SMAN 1

Tawali pada senin 13 Oktober 2015. Sampel yang diambil adalah siswa-siswa kelas

XII dengan usia rata-rata 15-17 tahun sebanyak 30 orang siswa. Pelaksanaan tes

dilakukan di lapangan Volly sekolah SMAN 1 Tawali. adapun hasil tes kebugaran

jasmani kelompok usia remaja kecamatan Wera dapat dilihat dari tabel yang

terlampir pada halaman :

Dari hasil tabel tersebut maka diperoleh rata-rata nilai VO2Max usia remaja

kecamatan Wera adalah 32,9.

adalah 32,9.

Gambar 4.19 Pelaksanan Tes Kebugaran Jasmani usia Remaja Kecamatan Wera.

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝐴 𝐾𝑒𝑐 π‘Šπ‘’π‘Ÿπ‘Ž βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ’πŸπŸ

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

165

Hasil rata-rata VO2Max yang diperoleh merupakan nilai aktual kebugaran jasmani

usia remaja kecamatan Wera yaitu 32,9. Maka indeks kebugaran jasmani usia remaja

kecamatan Wera adalah:

Ket : KJR= kebugaran jasmani Remaja

Tes kebugaran jasmani selanjutnya adalah usia dewasa kecamatan Wera. Mahasiswa

Prodi Penjaskesrek STKIP Taman Siswa menjadi sampel yang mewakili kelompok

usia dewasa. Mahasiswa yang diambil adalah mahasiswa yang berdomisili atau

tinggal di kecamatan Wera, mahasiswa yang menjadi sampel untuk tes kebugaran

jasmani adalah mahasiswa semester V dengan rata-rata usia 20-21 tahun. Pelaksanaan

tes kebugaran jasmani untuk kelompok usia dewasa dilaksanakan pada hari minggu

28 oktober 2015, tes dilaksanakan di aula Serbaguna kampus STKIP Taman Siswa

Bima. adapun hasil tes kebugaran jasmani usia dewasa kecamatan Wera dapat dilihat

pada tabel yang terlampir di halaman:

Dari hasil tabel tersebut didapat rata-rata VO2Max usia dewasa kecamatan Wera

adalah 39.9.

Gambar 4.20 Pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani Usia Dewasa Kecamatan Wera

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝑅 𝐾𝑒𝑐 π‘Šπ‘’π‘Ÿπ‘Ž βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ”πŸπŸ•

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

166

Hasil nilai rata-rata VO2max yang didapat yaitu 39.9 adalah merupakan nilai aktual

untuk kelompok usia dewasa kecamatan Wera. Maka indeks kebugaran jasmani usia

dewasa kecamatan Wera adalah:

Ket: KJD= Kebugaran Jasmani Dewasa

Hasil dari pelaksanan tes kebugaran jasmani masyarakat kecamatan Wera mulai dari

kelompok usia anak-anak, remaja sampai dewasa dapat dilihat perbandingannya

melalui diagram batang berikut:

Diagram 4.8 Indeks Kebugaran Jasmani Masyarakat Kec. Wera

Dari hasil tes kebugaran jasmani yang diperoleh, selanjutnya adalah menghitung

indeks kebugaran jasmani kecamatan Wera secara kesuluruhan, dengan

menggunakan rumus :

βˆ’ ( )

( )

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

Indeks Kebugaran Jasmani MasyarakatKec.Wera

0.411

0.627

0.97

Anak-anak

Remaja

Dewasa

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘˜π‘  𝐾𝐽𝐷 𝐾𝑒𝑐 π‘Šπ‘’π‘Ÿπ‘Ž βˆ’

βˆ’ 𝟎 πŸ—πŸ•πŸŽ

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

167

8

Maka didapatlah nilai indeks kebugaran jasmani kecamatan Wera yaitu 0,658,

nilai ini menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani masyarakat di

kecamatan Wera melebihi ketentuan indekks nasional yaitu 0,355.

d. Indeks Kebugaran Jasmani Masyarakat Kabupaten Bima

Indeks Kebugaran Jasmani Masyarakat dalam Olahraga kabupaten

bima termasuk sangat Meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat Kebugaran

Jasmani masyarakat dalam berolahraga kabupaten bima yang mencapai 1.92

(Sport Development Index). Indeks ini dihitung berdasarkan angka indeks

ketiga kecamatan yaitu kecamatan bolo, kecamatan soromandi, dan

kecamatan. Kebijakan pembanguna ini merupakan hal yang strategis untuk

peningkatan kebugaran jasmani masyarakat dalam berolahraga kabupaten

bima.

Mengukur tingkat Kebugaran jasmani masyarakat dalam berolahraga

kabupaten bima tentunya dilihat dari nilai indeks kebugaran jasmani

kabupaten bima dengan 3 indikator, tingkat Kebugaran jasmani masyarakat

kecamatan bolo, tingkat Kebugaran jasmani masyarakat kecamatan

soromandi, tingkat Kebugaran jasmani masyarakat kecamatan wera.

Begitupun untuk mengetahui indeks pembangunan olahraga kabupaten bima,

adalah dengan menjumlahkan semua hasil indeks yang telah didapat mulai

dari indeks ruang terbuka, indeks SDM, indeks partisipasi, dan indeks

kebugaran jasmani kabupaten bima dijumlahkan dengan jumlah indikator

tingkat partisikat masyarakat kabupaten bima. Adapun hasil dari semua indeks

tingkat Kebugaran jasmani masyarakat kabupaten bima dapat terlihat dalam

tabel berikut:

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

168

Tabel 4.15: Indeks Kebugaran Jasmani kabupaten bima

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa indeks Kebugaran jasmani

olahraga kabupaten bima adalah 1.92, nilai indeks ini menunjukkan bahwa

tingkat Kebugaran jasmani olahraga kabupaten bima masih berada dalam

kategori sangat tinggi berdasarkan norma SDI. Agar lebih jelas indeks tingkat

Kebugaran jasmani olahraga kabupaten bima akan disajikan dalam bentuk

diagram batang berikut:

Diagram 4.9 Indeks Kebugaran Jasmani Kabupaten Bima

Indeks Kebugaran Jasmani masyarakat dalam berolahraga kabupaten bima

termasuk dalam kategori sangat tinggi.

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0.773

0.54

0.658 0.64

Kebugaran J Kec. Bolo

Kebugaran J Kec. Soromandi

Kebugaran J Kec. Wera

Indeks Kebugaran J Kab. Bima

Kabupaten

Ruang

Terbuka

Kec. Bolo

Ruang

Terbuka

Kec.

Soromandi

Ruang

Terbuka

Kec. Wera

Indeks

Ketersediaan

Ruang

Terbuka

Bima 8 0.657

Page 71: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

169

C. Indeks Kebijakan Pembangunan Keolahragaan Kabupaten Bima Dapat Di

Ukur Dengan Instrument Sport Development Index (SDI)

Dalam berbagai referensi, olahraga didefinisikan secara berbeda-beda

tergantung dari cara pandang yang digunakan. Menurut WHO, olahraga yaitu

segala bentuk aktivitas gerak yang dilakukan setiap hari termasuk bekerja,

rekreasi, latihan, dan aktivitas olahraga.

Pembangunan olahraga di Kabupaten Bima harus didasari kebijakan

olahraga (sports policy) yang kuat. Kekuatan kebijakan olahraga dapat

dituangkan ke dalam Deklarasi Yogyakarta 2004 (Kemenegpora) dan UU No. 3

Tahun 2005 (Sistem Keolahragaan Nasional/SKN) yang menyatakan bahwa

olahraga adalah segala kegiatan yang sistematik untuk mendorong, membina,

serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Hal ini senada dengan

tujuannya bahwa olahraga dapat meningkatkan dan memelihara kesehatan dan

kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak

mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan

bangsa, memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabat,

dan kehormatan bangsa.

Tolak ukur kemajuan pembangunan olahraga Kabupaten Bima dilihat

dari 4 indikator yaitu ketersediaan ruang terbuka olahraga, SDM keolahragaan

yang memadai, tingginya partisispasi masyarakat untuk melakukan aktifitas

olahraga, dan tingginya tingkat kebugaran jasmani masyarakatnya. Dari keempat

indikator inilah kemudian akan dihitung untuk mendapatkan nilai indeks

pembangunan olahraga Kabupaten Bima. dari hasil nilai indeks yang didapatkan

dari 3 kecamatan yang menjadi area sampel yaitu kecamatan Soromandi,

kecamatn Wera, dan kecamatan Bolo, maka nilai indeks pembangunan olahraga

Kabupaten Bima dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 72: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A ...99 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kabupaten Bima Wilayah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kabupaten bima provinsi

170

Tabel 4.10 Indeks Pembangunan Olahraga Kabupaten Bima

Kabupaten Ruang

Terbuka SDM Pasrtisipasi Kebugaran

Indeks

Kab. Bima

BIMA 0.6 0.681 0.440 0.657 0.594

Dari tabel gabungan antara indeks ketiga kecamatan yaitu, kecamatan Bolo,

Kecamatan Soromandi, Kecamatan Wera. Maka dapat disimpulakn indeks

pembangunan keolahragaan kabupaten Bima sebagai berikut:

Diagram 4.11 Indeks Pembangunan Keolahragaan Kabupaten Bima

Diagram diatas menunjukkan perbandingan nilai Indeks dari 3 kecamatan yang

menjadi area sampling untuk menentukan nilai indeks pembangunan olahraga

Kabupaten Bima.

Dari diagram diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai indeks

pembangunan olahraga Kabupaten Bima adalah 0.594. Nilai indeks ini menunjukkan

bahwa pembangunan olahraga Kabupaten Bima berada pada kategori Menengah.

Maka dengan rendahnya pembangunan keolahragaan kabupaten bima, sehingga

pemerintah lebih proaktif untuk meningkatkan kualitas pembangunan keolahragaan

kabupaten bima.

0

0.2

0.4

0.6

0.80.6

0.681

0.44

0.657 0.594

Indeks Pembangunan Olahraga Kabupaten Bima

SDI 4 Dimensi

Indeks SDI Kab. Bima