BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

19
50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Madrasah a. Identitas Lembaga Nama Lembaga : MI NU Tarbiyatuth Thullab No. Statistik Lembaga : 111233190137 Alamat : Payaman 02/03 Mejobo Kudus (59381) Email : Tahun berdiri : 2010 Tahun Penegerian : 2010 Nama Kepala Lembaga : Abdul Chamdhan, S.Pd.I b. Visi dan Misi Lembaga Visi : Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Budi Pekerti berdasarkan Iman dan Taqwa”. Misi : 1. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga madrasah. 2. Meningkatkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 3. Membantu dan mendorong siswa mengenali potensi yang ada pada dirinya 4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan warga masyarakat 5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Islam Ahlus Sunnah wa Jama’ah. c. Data Sarana dan Pra Sarana 1) Data Tanah dan Bangunan a) Jumlah tanah yang dimiliki 1.725 M 2 b) Jumlah tanah yang telah bersertifikat 1.515 M 2 c) Luas bangunan seluruhnya 210 M 2

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil Madrasah

a. Identitas Lembaga

Nama Lembaga : MI NU Tarbiyatuth

Thullab

No. Statistik Lembaga : 111233190137

Alamat : Payaman 02/03

Mejobo Kudus

(59381)

Email :

Tahun berdiri : 2010

Tahun Penegerian : 2010

Nama Kepala Lembaga : Abdul Chamdhan,

S.Pd.I

b. Visi dan Misi Lembaga

Visi : Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Budi

Pekerti berdasarkan Iman dan Taqwa”.

Misi :

1. Menumbuhkan semangat keunggulan secara

intensif kepada seluruh warga madrasah.

2. Meningkatkan pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan.

3. Membantu dan mendorong siswa mengenali

potensi yang ada pada dirinya

4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan

melibatkan seluruh warga sekolah dan warga

masyarakat

5. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran

Islam Ahlus Sunnah wa Jama’ah.

c. Data Sarana dan Pra Sarana

1) Data Tanah dan Bangunan

a) Jumlah tanah yang dimiliki 1.725 M2

b) Jumlah tanah yang telah bersertifikat

1.515 M2

c) Luas bangunan seluruhnya 210 M2

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

51

d) Denah / lay out dan keterangannya

(terlampir)

2) Ruang dan gedung

N

o Jenis

Loc

al

M2

Kondisi

(lkl)

K

et Bai

k

Rus

ak

1 Ruang

Kelas 6

22

4

2

R.

Kantor/T

U

1

3 R. Kepala 1

4 R. Guru 1

5

R.

Perpustak

aan

- - - -

-

6 R. Lab. - - - -

7

R.

Keteramp

ilan

8 Aula

9 Mushalla

1

0

R. UKS 1

1

1

Halaman

Upacara 1

3) Data Peralatan dan Iventaris Kantor

N

o Jenis

Un

it

Kondisi (lkl) K

et Ba

ik

Seda

ng

Rus

ak

1 Mebelair 2

2 Mesin

Ketik

3 Telepon

4 Faximile

5 Sumber

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

52

Air/

PDAM

6 Compute

r 4

7 Kend.

Roda 2

8 Kend.

Roda 4

9 Peralatan

Lab.

1

0

Sound

Sistem

1

1

Sarana

Olah

raga

1

2

Sarana

Kesenian

1

3

Peralatan

UKS 1

1

4

Peralatan

Keteram

pilan

1

5

Daya

Listrik 1

90

0

W

T

d. Data Ketenagaan

Data Guru

No Mapel Jm

l

Status Pendidikan Guru Mach

/

Mis

mach

PNS/NIP Non

PNS SLA

D

2

D

3

S

1

S

2 150 130

1 B. Arab

1 Mis

mach

2 B. Inggris

1 Mis

mach

3 Olah

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

53

Raga

4 Guru

Kelas 2

Jumlah 4

e. Perencanaan Ke Depan

1) Konsep upaya mutu peningkatan mutu

lembaga

Pendidikan adalah sebuah proses

yang mempunyai banyak komponan dalam

meraih keberhasilan visi, misi dan tujuan

pendidikan yang diinginkan, dalam hal ini

kami menekankan “Penyediaan dan

peningkatan sarana-prasarana pendidikan

yang memadai, berkualitas dan merata pada

seluruh unit kerja demi terselenggaranya

sistem pembelajaran yang bermutu.

2) Prioritas pengembangan sarana prasarana

Lembaga ke depan. (disertai alasanya)

Jenis usulan :

a) Pengembangan gedung lembaga.

Alasan : Tumbuhnya kepercayaan dari

masyarakat terhadap kinerja MI NU

Tarbiyatuth Thullab yang baik, sehingga

masyarakat memberikan kepercayaan

penuh kepada lembaga ini untuk

mendidik putra putrinya menjadi putra

putri yang mereka harapkan.

b) Fasilitas

Alasan : terwujudnya fasilitas yang

memadai akan mempermudah

penyelenggaraan pembelajaran secara

maksimal.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

54

2. Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan

Model Pembelajaran CORE (Connecting,

Organizing, Reflecting, Extending) di Kelas VI MI

NU Tarbiyatuth Thullab Payaman Mejobo

Kudus

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh

peneliti dan hasil dokumentasi dalam bentuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), terdapat

langkah-langkah kegiatan yang dilakukan oleh guru

mata pelajaran matematika diantaranya yaitu:

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

akhir/penutup.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal yang dilakukan guru

dalam proses belajar mengajar diawali dengan

salam dan do’a bersama; guru memeriksa

kehadiran, memeriksa kerapian berpakaian

siswa, posisi tempat duduk dan mengkondisikan

kelas untuk melakukan proses pembelajaran;

guru memotivasi siswa dengan menunjukkan

fakta yang ada di kehidupan sehari-hari;

memberikan pertanyaan secara komunikatif

kepada siswa terkait materi yang lalu dan yang

akan dipelajari yaitu tentang volume bangun

ruang balok, serta menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti yang peneliti amati,

guru matematika menggunakan model

pembelajaran CORE (Connecting, Organizing,

Reflecting, Extending) yang mana siswa

dilibatkan secara aktif untuk penyelesaian suatu

masalah atau menjawab pertanyaan dan

menanggapi pendapat dari teman, dengan

menggunakan data atau referensi yang telah

mereka baca. Berikut ini adalah kegiatan inti

yang dilakukan oleh guru matematika dalam

menerapkan model tersebut, di antaranya :

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

55

1) Fase Connecting

a) Guru mengetahui kemampuan awal

siswa dengan cara melemparkan

pertanyaan terbuka kepada siswa untuk

memulai pembelajaran

b) Siswa menjawab pertanyaan tersebut

dengan data yang dimilikinya

c) Siswa mengamati beberapa gambar

berbentuk bangun ruang balok yang

ditampilkan guru

d) Siswa menghubungkan materi dengan

kehidupan sehari-hari

e) Guru menyajikan topik permasalahan

yang berkaitan dengan volume bangun

ruang balok

2) Fase Organizing

a) Setiap siswa harus menemukan dan

menyusun ide-ide setelah mengetahui

keterkaitan materi dengan masalah

yang diberikan

b) Setelah ide terkumpul, siswa harus

mengembangkan ide-ide yang

diperoleh sehingga tercipta strategi

penyelesaian masalah yang berkaitan

dengan volume bangun ruang balok

3) Fase Reflecting

a) Guru membagi siswa menjadi 6

kelompok, setiap kelompok terdiri dari

4-5 siswa yang dipilih secara

heterogen

b) Siswa melakukan refleksi terhadap apa

yang telah dipelajari dengan

mengaitkannya dalam kehidupan

sehari-hari

c) Siswa bertukar ide/ solusi untuk

menyelesaikan masalah berdasarkan

pengetahuan/ pengalaman yang

dimiliki

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

56

d) Siswa mewakili kelompoknya

memaparkan hasil temuan diskusi

kelompok di depan kelas

e) Siswa dari kelompok lain bisa

menanggapi atau menambahkan

jawaban tersebut

f) Setelah terjawab siswa dapat

mengajukan pertanyaan lanjutan

kepada kelompok lain, secara

bergantian

g) Guru bersama siswa menyimpulkan

jawaban-jawaban dari siswa dan

memilih jawaban yang lebih tepat

h) Guru memberikan penguatan atas

kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

4) Fase Extending

a) Siswa mengerjakan soal terkait dengan

materi yang telah diberikan guru

secara mandiri

b) Guru memberikan penghargaan dan

motivasi ke depannya agar ide/ konsep

yang telah ditemukan dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup yang dilakukan guru

dan siswa, meliputi:

1) Guru dan siswa merefleksi pembelajaran

yang telah dilaksanakan sebagai bahan

masukan untuk perbaikan langkah

selanjutnya

2) Guru memberikan motivasi kepada siswa

agar tekun belajar, dan jangan mudah

menyerah

3) Guru menyampaikan materi yang akan

dibahas selanjutnya agar dapat dipelajari

terlebih dahulu

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

57

4) Pembelajaran diakhiri dengan bacaan

hamdalah dan salam penutup

Adapun media yang digunakan adalah

buku catatan siswa, printout gambar berbentuk

bangun ruang balok. Sedangkan sumber belajar

yang digunakan sebagai penunjang keberhasilan

proses pembelajaran meliputi buku

ajar/panduan Matematika dan modul

Matematika kelas VI.1

B. Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian untuk

membuktikan bahwa alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data atau mengukur data itu

valid.2 Untuk menguji data untuk angket peneliti

akan menggunakan uji validitas konstruk. Validitas

konstruk suatu tes adalah sejauh mana tes tersebut

mengukur konstruk atau trait (kemampuan) yang di

maksudkan untuk diukur. Berdasarkan teori terbaru

mengenai bagaimana skor tes seharusnya bertindak

(behave) pada berbagai situasi. Prediksi itu

kemudian di uji. Jika prediksi tersebut didukung

oleh data, maka validitas konstruk terjadi. Jika

tidak, maka tesnya tidak mempunyai validitas

konstruk. Pengujian validitas dapat dilakukan

dengan cara mengkorelasikan skor faktor dengan

skor total.3 Hasil uji validitas masing-masing item

dapat diketahui dari output SPSS dengan melihat

kolom Corrected Item Total Correllations. Apabila

1 Observasi Pembelajaran Matematika Kelas VI di MI NU

Tarbiyatuth Thllab Payaman Mejobo Kudus (pada hari Rabu, 11 Maret

2020 pukul 09.30 WIB) 2 Masrukhin, Statistik Deskriptif dan Inferensial, Aplikasi

Progam SPSS dan Excel,(Kudus: Media Ilmu Press, 2014), 137. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 177.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

58

harga r korelasi tersebut positif dan lebih besar dari

nilai r tabel (N=15 dari signifikan 5% = 0,514)

maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen

tersebut valid. Setelah pengujian instrumen

dihitung dengan progam SPSS, maka hasil uji coba

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Untuk variabel Model CORE, peneliti

memberikan pernyataan sebanyak 20 item kepada

15 peserta didik kelas VI di MI NU Koiriyyah,

Bae, Kudus. Dengan hasil perhitungan sebagai

berikut :

Tabel 4.1

Hasil SPSS Uji Validitas Model CORE

(Connecting, Organizing, Reflecting, Extending)

Item

Korelasi

Person

(r hitung)

Korelasi

Tabel Keterangan

1 0,631 0,514 Valid

2 0,627 0,514 Valid 3 0,665 0,514 Valid 4 0,743 0,514 Valid 5 0,551 0,514 Valid 6 0,635 0,514 Valid 7 0,577 0,514 Valid 8 0,678 0,514 Valid 9 0,633 0,514 Valid

10 0,616 0,514 Valid 11 0,595 0,514 Valid 12 0,548 0,514 Valid 13 0,721 0,514 Valid 14 0,652 0,514 Valid 15 0,721 0,514 Valid 16 0,723 0,514 Valid 17 0,620 0,514 Valid 18 0,707 0,514 Valid 19 0,519 0,514 Valid 20 0,643 0,514 Valid

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

59

Berdasarkan hasil data diatas dapat dianalisa

bahwa item pernyataan tentang Model CORE

mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel (r

hitung > 0,514). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua item Model CORE adalah valid.

Dengan demikian syarat validitas untuk alat ukur

Model CORE dapat terpenuhi.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen penelitian ini telah

dilakukan dengan menguji coba instrumen angket

yang sudah dibuat dengan menyebar angket kepada

sejumlah 15 peserta didik. Berdasarkan hasil

angket yang diperoleh setelah dilakukan uji

reliabilitas dengan memakai rumus Cronbach

Alpha, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil SPSS Uji Reliabilitas Model CORE dan

Motivasi Belajar Siswa

Variabel Koefisien

Cronbach

Alpha

Standar

Kriteria

Keterangan

Model

CORE 0,833 0,60

Reliabel

Motivasi

Belajar 0,687 0,60

Reliabel

Berdasarkan tabel diatas untuk penggunaan Model

CORE 4 sebesar 0,833 > 0,60

5 dan hasil motivasi

belajar matematika pada materi bangun ruang

balok6 sebesar 0,687 > 0,60

7. Sehingga dapat

4 Lihat Data Hasil Angket Uji Reliabilitas Variabel X

(Penggunaan Model CORE ) di lampiran 6b1. 5 Output SPSS Uji Reliabilitas di Lampiran 6c. 6 Lihat Data Hasil Angket Uji Reliabilitas Variabel Y

(Motivasi Belajar) di lampiran 6b2 7 Output SPSS Uji Realibilitas di Lampiran 6c.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

60

disimpulkan bahwa instrumen dari kedua variabel

tersebut dikatakan reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Tabel 4.3

Dilihat dari hasil pengolahan data dengan

SPSS di ketahui bahwa nilai signifikansi (Asym

Sig 2-tailed) pada pretest sebesar 0,271, karena

signifiikansi lebih dari 0,05, maka data pretest

terdistribusi normal, sedangkan data postest nilai

sig<0,05 (0,012), maka data tidak normal.

2) Uji Homogenitas Tabel 4.4

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,931 1 52 ,171

Oleh karena nilai signifikansi > 0,05 (1,931 >

0,05) maka nilai pretest dan postest bersifat

homogen.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

27 27

68,1481 83,3333

11,01992 9,19866

,192 ,308

,168 ,308

-,192 -,210

,999 1,601

,271 ,012

N

Mean

Std. Dev iat ion

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negativ e

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Pretest Postest

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

61

3. Uji Peningkatan N Gain

Tabel 4.5

Persentase Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa

Persentase diperoleh dari hasil perhitungan

rata-rata peningkatan motivasi belajar siswa kelas VI

pada pembelajaran matematika menggunakan model

CORE dengan menggunakan rumus N Gain sebesar

44% atau kategori “sedang”, berikut disajikan dalam

bentuk tabel :

Tabel 4.6

No Kategori Jumlah Persentase

1 Tinggi 7 26%

2 Sedang 12 44%

3 Rendah 8 30%

Rata-Rata Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

No Res pre post pos-pre smi-pos N gain Kategori

1 80 100 20 20 1,00 tinggi

2 60 70 10 40 0,25 rendah

3 80 100 20 20 1,00 tinggi

4 80 80 0 20 0,00 rendah

5 80 70 -10 20 -0,50 rendah

6 70 80 10 30 0,33 sedang

7 60 90 30 40 0,75 tinggi

8 65 80 15 35 0,43 sedang

9 60 80 20 40 0,50 sedang

10 55 90 35 45 0,78 tinggi

11 60 80 20 40 0,50 sedang

12 85 80 -5 15 -0,33 rendah

13 55 100 45 45 1,00 tinggi

14 55 80 25 45 0,56 sedang

15 65 70 5 35 0,14 rendah

16 80 90 10 20 0,50 sedang

17 80 80 0 20 0,00 rendah

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

62

4. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Wilcoxon) Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang

digunakan, maka dibuktikan dengan uji Wilcoxon. Uji

Wilcoxon merupakan, cara alternatif uji beda

berpasangan yang datanya berdistribusi tidak

normal.8 Maka salah satu alternatif untuk menjawab

hipotesis adalah dengan uji Wilcoxon Signed Rank

Test.

8 Hidayat, A., 2014. Wilcoxon Signed Rank Test dengan SPSS.

Uji Statistik. URL https://www.statistikian.com/2014/08/wilcoxon-signed-

rank-test-dengan-spss.html (accessed 20 Oktober 2020).

18 65 80 15 35 0,43 sedang

19 65 90 25 35 0,71 tinggi

20 55 80 25 45 0,56 sedang

21 70 80 10 30 0,33 sedang

22 60 100 40 40 1,00 tinggi

23 90 80 -10 10 -1,00 rendah

24 50 80 30 50 0,60 sedang

25 65 70 5 35 0,14 rendah

26 70 80 10 30 0,33 sedang

27 80 90 10 20 0,50 sedang

Jumlah 1840 2250 410 860 10,51

Rata-rata 68,15 83,33 15,19 31,85 0,39 Nilai

Minimal 50 70 -10 10 -1,00 Nilai

Maksimal 90 100 45 50 1,00

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

63

Descriptive Statistics

27 68,1481 11,01992 50,00 90,00

27 83,3333 9,19866 70,00 100,00

Pretest

Postest

N Mean Std. Dev iat ion Minimum Maximum

Ranks

3a 5,67 17,00

22b 14,00 308,00

2c

27

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

Postest - Pretest

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest < Pretesta.

Postest > Pretestb.

Postest = Pretestc.

Tabel 4.7

Output diatas, menjelaskan bahwa nilai rata-rata

postest>pretest (83,33>68,15)

Tabel. 4.8

Interpretasi Data :

1) Negative ranks atau selisih (negatif) antara hasil

belajar untuk pre test dan post test. Disini

terdapat 3 data negatif (N), yang artinya ke 3

siswa mengalami penurunan motivasi belajar

dari nilai pretest ke nilai postest. Mean rank

rata-rata penurunan tersebut adalah sebesar 5,67

sedangkan jumlah rangking negatif atau sum of

ranks adalah 17.

2) Positive ranks atau selisih (positif) antara hasil

belajar untuk pre test dan post test. Disini

terdapat 22 data negatif (N), yang artinya ke 22

siswa mengalami peningkatan motivasi belajar

dari nilai pretest ke nilai postest. Mean rank

rata-rata peningkatan tersebut adalah sebesar

5,67 sedangkan jumlah rangking negatif atau

sum of ranks adalah 17.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

64

Test Statisticsb

-3,934a

,000

Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Postest -

Pretest

Based on negat iv e ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

3) Ties adalah kesamaan nilai pretest dan post-test

. Disini ada dua siswa yang memiliki nilai yang

sama baik pretest maupun postest.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji

Wilcoxon adalah :9

1) Jika nila Asymp sig (2-tailed)lebih kecil dari

0,05 (< 0,005), maka H1 diterima

2) Sebaliknya, jika nila Asymp sig (2-tailed) lebih

besar dari 0,05 (>0,05), maka H1 ditolak.

Tabel 4.9

Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon

Signed Rank Test, maka nilai Z yang didapat sebesar -

3,934 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar

0,000 di mana kurang dari batas kritis penelitian 0,05

sehingga keputusan hipotesis adalah menerima

Ha atau yang berarti terdapat perbedaan bermakna

antara kelompok pretest dan posttest.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan,

maka pembahasannya adalah sebagai berikut:

9 Raharjo, S., n.d. Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji

Wilcoxon dengan SPSS. SPSS Indonesia. URL

https://www.spssindonesia.com/2017/04/cara-uji-wilcoxon-spss.html

(accessed 10.22.20).

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

65

1. Penggunaan Model CORE (Connecting,

Organizing, Reflecting, Extending) pada Mata

Pelajaran Matematika Materi Volume Bangun

Ruang Balok Kelas VI MI NU Tarbiyatuth

Thullab Payaman Mejobo Kudus Tahun

Pelajaran 2019/2020.

Model CORE (Connecting, Organizing,

Reflecting, Extending) merupakan metode

pembelajaran yang cocok digunakan pada peserta

didik dijenjang MI, karena pada usia tersebut

peserta didik masih berpikir abstrak. Penggunaan

Model CORE dalam pembelajaran mata pelajaran

Matematika dapat membantu mengkonkretkan

materi voume bangun ruang balok. Selain itu

penggunaan Model CORE juga dapat menarik

perhatian siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam

mendengarkan materi yang disampaikan oleh

pendidik. Sesuai dengan penelitian Indrawati yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran CORE

(Connecting, Organizing, Reflecting, Extending)

Pada Peningkatan Pemahaman Konsep dan

Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII A SMP N

32 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016” 10

.

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dalam pemanfaatan model pembelajaran.Hasil

penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai

dan motivasi belajar siswa dengan model CORE.

Hal ini sesuai dengan pelaksanaan penggunaan

Model CORE pada pembelajaran Matematika

kelas VI di MI NU Tarbiyatuth Thullab Payaman

10 Indrawati, Penerapan Model Pembelajaran CORE

(Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Pada Peningkatan

Pemahaman Konsep dan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII A SMP

N 32 Purworejo Tahun Pelajaran 2015/2016, (Skipsi: Universitas

Muhammadiyah Purworejo, 2016),

http://repository.umpwr.ac.id:8080/bitstream/handle/123456789/2049/122

140031Indrawati.pdf, diakses pada tanggal 3 Juni 2020, Pukul 11.59 WIB.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

66

yaitu dalam kategori baik, adalah dengan rata-rata

83,333 dibulatkan menjadi 83.

2. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Matematika Materi Volume Bangun

Ruang Balok Kelas VI MI NU Tarbiyatuth

Thullab Payaman Mejobo Kudus Tahun

Pelajaran 2019/2020.

Peningkatan motivasi belajar Matematika

adalah hasil dari sebuah proses pembelajaran yang

meliputi aspek kognitif dan afektif dalam mata

pelajaran Matematika. Kemampuan kognitif mata

pelajaran Matematika merupakan usaha sadar

meningkatkan penguasan pengetahuan,

pemahaman, dan keterampilan pembelajaran dalam

mata pelajaran Matematika tentang materi volume

bangun ruang balok di MI NU Tarbiyatuth Thullab

Payaman dengan adanya pengalaman yang

ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan

pendidik. Sehingga dengan memperhatikan

kognitif belajar peserta didik diharapkan peserta

didik mampu mengetahui, memahami, serta dapat

mengaplikasikan pengalaman materi yang sudah

didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada

dasarnya ketika siswa telah memiliki motivasi

belajar untuk suatu pembelajaran, maka hasil

belajar baik itu kognitif ataupun psikomotorik

mereka akan lebih baik dibandingkan dengan siswa

yang tidak memiliki motivasi belajar. Dalam

penelitian Revianandha Pratama yeng berjudul

“Pengaruh Sikap Siswa Tentang Cara Mengajar

Guru dan Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran

IPS Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Kelas

VIII Di Kecamatan Godean Tahun Ajaran

2012/2013” 11

. Hasil penelitian tersebut

11 Revianandha Pratama, Pengaruh Sikap Siswa Tentang Cara

Mengajar Guru dan Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran IPS Terhadap

Motivasi Belajar Siswa SMP Kelas VIII Di Kecamatan Godean Tahun

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

67

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan sikap siswa tentang cara

mengajar guru dan penggunaan alat bantu

pembelajaran IPS terhadap motivasi belajar siswa

SMP kelas VIII. Adapun yang diperoleh dari

peningkatan motivasi belajar ssiwa pada mata

pelajaran Matematika pada kelas VI di MI NU

Tarbiyatuth Thullab Payaman dalam kategori

sedang, yaitu sebesar 44%.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara model pembelajaran CORE (Connecting,

Organizing, Reflecting, Extending) terhadap

peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata

pelajaran matematika materi volume bangun

ruang balok MI NU Tarbiyatuth Thullab

Payaman Mejobo Kudus tahun pelajaran

2019/2020.

Berdasarkan uji Wilcoxon menjelaskan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam

pemanfaatan model pembelajaran. Dengan

demikian, peserta didik akan lebih mudah

memahami bahan materi daripada tanpa bantuan

model CORE tersebut. Dalam penggunaan model

pembelajaran seorang pendidik harus memilih

model untuk kepentingan pengajaran, sebaiknya

pendidik memperhatikan kriteria-kriteria model

untuk menunjang kemampuan kognitif peserta

didik salah satunya adalah ketepatannya dengan

tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih

atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah

ditetapkan. Salah satu model pembelajaran

sederhana yang siap diimplementasikan, dapat

memfasilitasi motivasi belajar ssiwa adalah Model

CORE (Connecting, Organizing, Reflecting,

Ajaran 2012/2013, (Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013),

http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/21859, diakses pada tanggal 2 Juni 2020,

Pukul 18.29 WIB.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Identitas …

68

Extending). Dari penjelasan tersebut saling

berkaitan antara peningkatan motivasi belajar

dengan menggunakan Model CORE dalam

pembelajaran Matematika yang dominan numberic

(perhitunga). Maka dari itu, penggunaan Model

CORE berpengaruh cukup signifikan dalam

meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran

Matematika, dibuktikan dengan adanya selisih

(positif) antara hasil belajar untuk pre test dan post

test. Dimana 22 siswa mengalami peningkatan

motivasi belajar dari nilai pretest ke nilai postest

dengan selisih rata-rata 18,913% atau dibulatkan

menjadi 19%.