BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting …€¦ · apakah daun buah roda telah kering...

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 22 November 2014

sampai 12 Januari 2015. Penelitian ini dilakukan Di Desa Kali

Harapan Papua Kecamatan Nabire Kabupaten Nabire Papua.

Desa Kali Harapan terdapat dipulau Papua Kecamatan Nabire

Kabupaten Nabire. Dengan luas wilayah adalah 15.357,55 km2 ,

dan terletak diantara 134,35 BT – 136,37 dan 2,25 LS – 4,15

LS, Desa Kali Harapan ini berjarak ± 3 km dari pusat kota

Nabire, jumlah penduduk desa Kali Harapan yang terdata

berdasarkan sumber yang berada di kantor desa Kali Harapan

laki- laki 1.520 jiwa dan jumlah perempuan 1.248 jiwa jadi

jumlah keseluruhan 2.768 jiwa.

Di desa Kali Harapan ini terdapat tempat pengobatan

sambung tulang secara tradisional yang dikelolah masyarakat

setempat. Alasan penelitian mengambil tempat penelitian di

desa Kali Harapan, Papua karena ada beberapa tempat atau

desa di Kabupaten Nabire yang mempunyai tempat pengobatan

sambung tulang yang masih melakukan pengobatan sambung

tulang secara tradisional salah satunya yang peneiti teliti adalah

desa Kali Harapan, Papua. Serta faktor keamanan pasca konflik

di papua yang membuat peneliti berani mengambil desa Kali

Harapan karena menganut kepercayaan yang sama.

2

Pelayanan pengobatan sambung tulang secara tradisional

masih dilakukan hingga sekarang apabila ada pasien patah

tulang atau pasien yang mengalami patah tulang bisa

mendatangi ke pengobatan sambung secara tradisioanal di desa

kali harapan juga disediakan ruang inap (kamar inap) bagi

penderita yang datang dari luar kota. Pelayanan pengobatan

sambung tulang secara tradisioanal ini juga dilakukan secara

rutin bagi penderitan yang datang ke pengobatan sambung

tulang secara tradisional

Desa Kali Harapan merupakan desa yang termasuk salah satu

desa yang sudah terkenal lama dimasyarakat Nabire dan juga

sangat dipercaya dalam pengobatan sambung tulang ini sangat

bermanfaat untuk menyembuhkan sudah banyak masyarakat

yang mengalami kesembuhan melalui pengobatan sambung

tulang secara tradisional dan juga masyarakat umum (pasien)

yang mau melakukan sambung tulang datang langsung ke

dukun (penyembuh) pengobatan sambung tulang yang

dilakukan dirumah dukun (penyembuh) sambung tulang dengan

mengetahui penyebab - penyebab terjadinya patah tulang pasien

sebelum melakukan pengobatan lebih lanjut disamping praktik

pengobatan pasien datang ke rumah dukun (penyembuh) dan

menyiapkan bahan – bahan yang berasal dari lingkungan

sekitar yang dibudidayakan guna untuk melestarikan tanaman-

tanaman yang berfungsi untuk menyambung tulang. Pasien

setelah masuk menghadap dukun, dukun melihat tangan pasien

yang telah patah diposisikan secara normal kemudian tangan

pasien diolesin minyak kelapa dan dilekatkan daun buah roda

kemudian diforban kemudian dipasangkan bambu yang lurus

3

pada tangan yang disambung pada bagian – bagian sisi tangan

kemudian dicek tiga hari setelah diforban kemudian dilihat

apakah daun buah roda telah kering atau masih basa kalau

masih basa berarti tulang belum tersambung dengan baik

sebaliknya kalau daun sudah kering tulang telah tersambung

kembali.

Penyembuh adalah masyarakat biasa yang secara turun temurun

telah hidup dengan pengobatan sambung tulang. Sedangkan

pasien adalah masyarakat yang butuh pertolongan dan biasanya

pasien mengikuti dan menaati segala sesuatu yang di katakan

penyembuh maka pasien tersebut akan sembuh.

Subjek yang diteliti adalah 7 orang dari 2.768 jiwa penduduk

desa Kali Harapan tersebut sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. Proses wawancara berlangsung secara baik namun

ada beberapan subjek yang tidak bersedia untuk direkam

suaranya.

Selama penelitian berlangsung, peneliti juga meminta ijin ketiga

subjek untuk mengunakan alat –alat perekam berupa kamera

digital pada saat wawancara dengan subjek

4

4.2. Hasil penelitian.

Gambaran umum subyek

4.2.1. Subyek 1

Subyek bernama Ibu R. Saat ini subyek berusia 45 tahun.

Subyek merupakan mantan petugas kesehatan di desa kali

harapan, sekarang ibu sebagai ibu rumah tangga. Subyek

sudah menikah dan memiliki 2 orang anak. Saat ini subyek

tinggal di desa kali harapan dengan anak-anak sendiri. Rumah

subyek adalah tempat pengobatan sambung tulang secara

tradisional.

Wawancara dilakukan pada tanggal 14 November 2014

pukul 17:00 WIT. Ciri- ciri fisik Ibu R tinggi 165 cm, berkulit

hitam berambut keriting hitam tebal dan bentuk tubuh agak

gemuk. Subyek begitu terlihat tenang dan fokus dalam

menjawab pertanyaan yang ditanyakan penelitian.

4.2.1.1 Persepsi

4.2.1.1.1 Pandangan Ibu R terhadap pengobatan “sambung

Keterangan :

“Menurut padangan Ibu R “pengobatan sambung tulang

secara tradisional” sangat baik karna lebih murah dan jarak

pada tempat pengobatan lebih dekat dan secara kesembuhan

lebih cepat.

“pengobatan tulang secara tradisional”sangat baik karna

sangat menolong masyarakat sekitar sini untuk berobat

karna kalau mau pergi kerumah sakit juga jauh baru biaya

perawatan sambung tulang dirumah sakit juga sangat

mahal anak, jadi lebih baik mengunakan pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” juga sangat baik

5

karna ini torang punya nenek monyang dong punya

peninggalan yang harus tong jaga dan juga efektif untuk

pengobatan tersambung tulang. “(Verbatin S1, C:30/

Hal:103)”

4.2.1.2. Pengetahuan Ibu R terhadap pengobatan “sambung

tulang secara tradisional”

Keterangan :

“Ibu R mengatakan pengobatan untuk menyambung tulang

dengan mengunakan bahan dan alat tradisional yaitu dengan

cara memijat, mengoleskan minyak kelapa, daun buah roda

dan dibidai pakai bambu setelah itu diforban.

Menurut Ibu R pengobatan “tradisional sambung tulang”

adalah pengobatan untuk orang yang patah tulang dengan

mengunakan daun buah rodah, minyak kelapa yang sudah

di doakan dan bambu gips secara tradisional. “(Verbatin

S1, C:50/ Hal:104)”

4.2.1.3. Sikap Ibu R terhadap pengobatan “sambung tulang

secara tradisional”

Keterangan :

“Ibu R mengatakan sangat menerima karna berguna

menyambubg tulang dan tempat pengobatan dekat.(verbatin

Dalam hal ini Ibu R mengatakan bahwa pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” sangat berguna untuk

masyarakat disekitar sini. “(S1, C:60/Hal 104)”

4.2.1.2 Perilaku

4.2.1.4. Mengapa Ibu R langsung ke dukun “sambung tulang

secara tradisional” tidak ke dokter (puskesmas atau ke

RS )

Keterangan :

6

“Ibu R mengatakan langsung kedukun bahwa akan

melakukan pengobatan sambung tulang secara tradisional

setelah melakukan Ronsen di RS untuk mengetahui letak

posisi tulang setelah itu Ibu R kembali ke dukun atau

pengobatan tradisional.

Menurut Ibu R bahwa sebelum pasien ke rumah sakit

pasien datang ke tempat dukun sambung tulang untuk

memberi tahu bahwa pasien akan melakukan pengobatan

sambung tulang kemudian pasien diarahkan ke rumah

sakit untuk dironsen guna untuk mengetahui posisi tulang

yang patah sehingga, dukun sambung tulang memijat dan

mengarahkan tulang pada posisi yang normal dan tepat

setelah itu dukun atau penyembuh meminyaki tangan

pasien dengan minyak kelapa kemudian daun roda yang

sudah dipanaskan dilekatkan pada tangan yang telah

dioleskan minyak kelapa lalu diperban kemudian diforban

lagi dengan banbu yang sudah disiapkan guna

memposisikan tulang sehingga tulang tetap pada posisi

normal tiga hari kemudian perban dan bambu dilepaskan

karna daun rodah telah kering dan harus diganti lagi

dengan daun roda yang baru sehingga pengobatan

sambung tulang dapat berkerja hingga tulang dapat

tersambung kembali. .” (S1, C:70/ Hal 105)”

4.2.1.5. Sebab- sebab terjadi patah tulang ?

Keterangan :

“Ibu R menjelaskan dari awal hingga terjadinya patah tulang

pada pergelangan kaki bagian atas, pada waktu berkerja batu

terguling dan menimpah pergelangan kaki Ibu R.

Menurut Ibu R bahwa pasien datang ke rumah dukun dan

menjelaskan bahwa pasien kecelakaan saat berkerja, batu

terguling dari arah atas dan jatuh tepat pada pergelangan

kaki dan juga bagian atas pergelangan kaki sehingga

pasien mengalami patah tulang. ” (S1, C:80/ Hal 105)”

7

4.2.1.6. Bagaimana proses pengobatan “sambung tulang secara

tradisional”

Keterangan :

Ibu R menjelaskan sebelum melakukan pengobatan

sambung tulang secara tradisional mempersiapkan alat-alat

terlebih dahulu yakni sabun mandi daun buah roda, minyak

kelapa, forban, dan bambu pembidaian. Dukun sambung

tulang membersihkan pergelangan kaki yang patah dengan

sambung mandi kemudain dikeringkan setelah itu, dukun

,melakukan pemijatan mengatur tulang pada posisi semula,

dukun mengolesin minyak pada letak patahan kemudian

daun buah rodah yang sudah dihangatkan diletakan pada

tempat minyak kelapa setelah itu bambu pemidaian dipasang

dan untuk menahan sehingga bambu pemidaian tidak telepas

dan mempertahankan posisi tulang pada tempatnya.

Menurut Ibu R bahwa sebelum melakukan pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” perlu mempersiapkan

alat – alat seperti minyak kelapa, daun roda, perban, dan

bambu yang sudah dibuat khusus untuk sambung tulang,

pasien datang ke dukun (penyembuh) dengan membawa

ronsen setelah penyembuh melihat ronsen kemudian

penyembuh memijat dan mengarakan tulang pada posisi

yang normal kemudian tangan pasien diolesin minyak

kelapa kemudian dilekatkan daun roda pada tangan yang

diolesin minyak kemudian diperban dengan bambu yang

telah di siapakan. ” (S1, C:90/ Hal 106)”

4.2.1.7. Seberapa berhasil pengobatan “sambung tulang secara

tradisional”

Keterangan :

Ibu R mengatakan bahwa tulang tersambung dengan

sempurna dalam jangka waktu dua bulan dua minggu untuk

8

mengetahui lebih jelas tersambungnya tulang dilakukan

ronsen.

Menurut Ibu R bahwa kalau sudah dua bulan dua

minggu maka tulang yang patah telah tersambung kembali

dan pasien diarahkan kembali kerumah sakit untuk ronsen

guna mengetahui apakah posisi tulang telah tersambung

kembali atau belum tapi dari penyembuh dan pasien

mengatakan bahwa kebanyakan tulang telah tersambung

kembali dengan sempurna. ” (S1, C:100/ Hal 106)”

4.2.1.8. Faktor – faktor yang mempengaruhi penyembuhan

“sambung tulang secara tradisional”

Keterangan :

Menurut Ibu R selain mengunakan obat – obat tradisional

dan alat - alat tradisional, diperlukan keyakinan dari

penyembuh dan pasien itu sendiri, bahwa pasien harus

memiliki keyakinan yang sama untuk sembuh dan ada faktor

religius iman kristiani. ” (S1, C:110/ Hal 107)”

4.2.2. Subyek 2

Subyek bernama Tn M. Saat ini subyek berusia 21 tahun.

Subyek beragama kristen. Subyek merupakan anak SMA.

Subyek belum menikah. Saat ini subyek tinggal bersama

kedua orang tua didesa kota lama . Subyek begitu terlihat

tenang dalam menjawab pertanyaan dari peneliti.

Wawancara dilakukan pada tanggal 14 November 2014

pukul 17:00 – 18:00 WIT. Ciri- ciri fisik Tn M tinggi 153

cm, berkulit hitam berambut keriting hitam tebal dan bentuk

tubuh kurus. Subyek begitu terlihat tenang dalam menjawab

pertanyaan dari penelitian.

9

4.2.2.1 Persepsi

4.2.2.1. Pandangan Tn M tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn M pengobatan sambung tulang merupakan

pengobatan secara turun - temunurun dari generasi ke

generasi dan sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat

papua yang menderita patah tulang sehingga tulang

tersambung kembali.

Menurut Tn M bahwa pengobatan “sambung tulang

secara tradisional” merupakan pengobatan yang sangat

lama dan sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat

Papua maupun non Papua yang menderita patah tulang

karna bisa menyambung tulang yang patah bisa

tersambung kembali. ” (S2, C:195/ Hal 109)”

4.2.2.2. Pengetahuan Tn M tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn M pengobatan sambung tulang secara tradisonal

adalah pengobatan yang secara turun - temurun dari nenek

moyang yang di percaya dapat menyambung tulang dengan

mengunakan daun dan bahan-bahan dari alam.

Menurut Tn M pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” adalah pengobatan yang dari dahulu yang

telah dipercaya oleh tong punya orang – orang dulu untuk

mengobati patah tulang dengan mengunakan daun - daun

dan bahan- bahan dari alam.

” (S2, C:205/ Hal 110)”

4.2.2.3. Sikap Tn M tentang pengobatan “sambung tulang secara

tradisional”

Keterangan :

10

Dalam hal ini Tn M mengatakan sangat senang atau setujuh

Dengan adanya pengobatan sambung tulang secara

tradisional karna diangap sangat bermanfaat untuk

pengobatan sambung tulang.

Dalam hal ini Tn M mengatakan pengobatan “sambung

tulang secara tradisional” sangat senang atau setujuh

dengan adanya pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” karna di anggap sangat bermanfaat.

” (S2, C:215/ Hal 110)”

4.2.2.2 Perilaku

4.2.2.4. Mengapa Tn M langsung ke dukun sambung tulang tidak

ke dokter (puskesmas atau ke RS )

Keterangan :

Menurut Tn M langsung ke rumah sakit untuk ronsen guna

untuk mengetahui posisi dan letak tulang setelah itu dari Tn

M meminta untuk melakukan pengobatan tradisional

sehingga dari pihak rumah sakit memberikan obat Amoksilin

dan parasetamol guna untuk antibiotik kemudia melakukan

pengobatan tradisional. ”

“Menurut Tn M langsung ke rumah sakit untuk ronsen

guna untuk mengetahui posisi dan letak tulang pasien

setelah itu dari pihak rumah sakit memberi obat yaitu

Amoksil dan parasetamol guna untuk antibiotik setelah itu

pasien meminta untuk pulang kerumah dan berobat

“sambung tulang secara tradisional” setelah pasien

pulang dari rumah sakit pasien langsung ke dukun untuk

mendapatkan pengobatan, pasien menunjukan foto

rongent kepada dukun setelah itu dukun melakukan

pijatan guna memposisikan tulang pada posisi yang normal

setelah itu tangan pasien diolesin minyak kelapa kemudian

ditempel daun roda kemudian diperban sehingga minyak

kelapa yang sudah di doakan berfungsi secara maksimal

setelah itu digips diperban sehingga dapat

mempertahankan posisi tulang pada posisi yang normal

kemudian diperban kembali.” (S2, C:225/ Hal 111)”

11

4.2.2.5. Pasien menjelaskan sebab – sebab terjadinya patah

tulang Awalnya.

Keterangan :

Tn M menjelaskan kepada dukun sambung tulang tentang

proses terjadinya kecelakaan, Tn M menabrak drum di pingir

jalan sehingga Tn M jatuh dan kedua tangan patah”

Menurut Tn M menabrak tempat sampah drem

dipinggir jalan Sehingga jatuh dari motor dan kedua

tangannya patah, keluarga Tn M mengantarkan ke

rumah sakit umum nabire guna mendapatkan

penangganan secara tepat. “(S2, C:245/ Hal 111)”


tradisional”

Keterangan :

Proses pengobatan sambung tulang mengolesin minyak

kelapa pada kedua tangan yang patah kemudian di lakukan

pemijatan untuk memposisikan tulang dengan benar setelah

itu menempelkan daun roda kemudian di bidai mengunakan

bambu dan forban untuk memperahankan posisi.

a. Tindakan (pemijitan, mengoleskan minyak kelapa,

menempelkan daun buah roda, dan di gips).

b. Materi (minyak kelapa, daun roda, dan bambu gips

tradisional )

Proses pengobatan dilakukan satu hari dua kali

pengobatan, menurut Tn M bahwa setelah ronsen

langsung ke dukun, dukun melihat hasil ronsen yang

diberikan, setelah itu dukun memijat tulang Tn M guna

memposisikan pada posisi yang normal setelah itu

dioleskan minyak kelapa ditempelkan daun buah roda yang

telah dipanaskan setelah itu diperban kemudian di pasang

bambu semacam gips guna untuk meluruskan tulang

12

tangan dan mempertahankan posisi pada posisi yang

normal. ” (S2, C:265/ Hal 112)”


tradisional”

Keterangan :

Secara keberhasilan tulang tersambung dengan sempurna

dan bisa dilihat lama dan cepatnya kesembuhan tulang pada

tingkat usia pada anak dan dewasa tingkat kesembuhannya

berbeda pada anak-anak lebih cepat penyembuhan karna

anak-anak dalam proses pertumbuhan tulang sedangkan

dewasa pada pertumbuhan tulang optimal.

Menurut Tn M setelah dilakukan tindakan pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” selama satu bulan

(untuk anak- anak), dukun (penyembuh) mengatakan

bahwa tulang telah tersambung kembali begitu pula

dengan Tn M mengatakan bahwa tulang telah tersambung

kembali dan Tn M mengatakan mampu melakukan

aktifitas seperti biasanya dan telah di ronsen kembali

bahwa tulang telah tersambung kembali secara sempurna.

” (S2, C:275/ Hal 113)”

4.2.2.8. Faktor - faktor yang mempengaruhi penyembuhan

tulang

Keterangan :

Faktor pengobatan tradisional secara rutin yaitu dilakukan

setiap hari kemudian faktor usia karna bisa dilihat

pertumbuhan usia anak-anak dan usia dewasa pertumbuhan

tulangnya lebih cepat anak - anak dibandingkan dengan

pertumbuhan tulang usia dewasa. Kemudian faktor

keyakinan ini lebih ke spritual religius semangat yang timbul

karna kepastian akan kesembuhan.

13

a. Faktor usia merupakan faktor yang penting dalam

pengobatan tradisional maupu modern karena pada usia

lebih mudah paling tulang lebih mudah tersambung di

bandingkan dengan usia lebih tua.

b. Faktor kepercayaan: kepercayaan atau keyakianan

merupakan dasar dari proses pengobatan tradisional

karena begitu yakin akan kesembuhan yang pasti maka

pasien lebih bersemangat dalam pengobatan secara

tradisional dengan rutin membuat penyembuhan

semakin cepat karena pasien menyakini bahwa

kesembuhan yang pasti semua berasal dari pada tuhan.

” (S2, C:290/ Hal 113 )”

4.2.2. Subyek 3

Subyek bernama Tn B. Saat ini subyek berusia 22 tahun.

Subyek merupakan mahasiswa di Universitas Satya Wiyata

Mandala Nabire. Subyek belum menikah. Saat ini subyek

tinggal desa Karang Tumarits bersama orang tua sendiri.

Wawancara dilakukan pada tanggal 7 Desember 2014 pukul

15:00 – 16:00 WIT. Ciri- ciri fisik Tn B tinggi 155 cm,

berkulit hitam berambut keriting hitam tipis dan bentuk

tubuh agak kurus. Subyek begitu terlihat tenang dan

menjawab pertanyaan dari penelitian.

4.2.3.1 Persepsi

4.2.3.1 Pandangan Tn B tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut padangan Tn B pengobatan sambung tulang secara

tradisional sangat baik dan bermanfaat untuk menyambung

14

tulang yang patah dan sudah terbukti pengobatan secara

tradisional sangat berhasil.

Menurut Tn B pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” baik karna sudah terbukti berkhasiat dalam

menyambung tulang dimasyarakat secara umum untuk

menyambung tulang yang telah patah. “(S3, C:390/ Hal

116)”

4.2.3.2. Pengetahuan Tn B tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn B pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” merupakan pengobatan yang mengunakan

tumbuh - tumbuhan dan alat-alat secara tradisional seperti

minyak kelapa, daun rodah, dan bambu pembidaian untuk

meluruskan tangan yang patah. (S3, C:390/ Hal 116)”

4.2.3.3. Sikap Tn B tentang pengobatan “sambung tulang secara

tradisional”

Keterangan :

Dalam hal ini Tn B sangat setuju dengan adanya pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” karna merupakan

pengobatan turun - temurun yang di wariskan dan dalam

pengobatan tradisional efek samping sangat kecil bagi tubuh.

(S3, C:410/ Hal 117)”

4.2.3.2 Perilaku

4.2.3.4. Mengapa pasien langsung ke dukun sambung tulang

tidak ke dokter (puskesmas atau ke RS)

Keterangan :

15

Menurut Tn B setelah kecelakaan motor, Tn B langsung

diantar kerumah sakit umum nabire guna ronsen dan

mendapatkan penanganan secara medis. selama tiga hari,

tetapi Tn B bertanya – tanya kepada perawat yang bertugas

di rumah sakit tersebut disekitar sini ada dukun atau

pengobatan tradisional “sambung tulang secara tradisional”,

perawat mengatakan ada setelah Tn B mendengar informasi

dari perawat, Tn B memutuskan untuk pindah ke

pengobatan tradisional, Tn B juga mengatakan senang bila

ditangani secara tradisional karna Tn B percaya Tuhan juga

ikut campur tangan dalam pengobatan sambung tulang.

(S3, C:420/ Hal 117)”

4.2.3.5. Tn B menjelaskan sebab – sebab terjadinya patah tulang

Awalnya.

Keterangan :

Menurut Tn B saat belajar mengendarai motor pada malam

hari, Tn B jatuh dan motor yang Tn B kendarai menimpah

kaki Tn B sebelah kanan sehingga tulang kaki kanan patah

itulah kesaksian Tn B tentang kecelakaan yang menimpa

dirinya. (S3, C:430/ Hal 117)”


tradisional.”

Keterangan :

Tn B menjelaskan pengobatan tradisional, mengolesi minyak

kelapa terlebih dahulu pada tulang yang patah kemudian

dukun melakukan pemijatan pada tulang yang patah setelah

itu daun roda yang sudah dipanaskan kemudian ditempelkan

16

kemudian pemasangan pembidain sehingga mempertahankan

posisi tulang pada posisi yang normal.


menempelkan daun buah roda, dan di gips).

b. Materi (minyak kelapa yang sudah didoakan, daun roda,

dan bambu gips tradisional)

Dalam proses pengobatan dilakukan satu hari satu kali

dengan cara membersihkan daerah yang patah dengan

air yang sudah dicampur dengan sabun kemudian

dikeringkan kemudian diolesin dengan minyak kelapa

yang sudah di didoakan kemudian diposisikan tulang

pada posisi yang normal dan pengobatan dilakukan

selama tiga minggu ditandai dengan kesembuhan.

“ (S3, C:450/ Hal 118)”


tradisional.”

Keterangan :

Menurut Tn B setelah dilakukan tindakan pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” selama tiga minggu, Tn

B mengatakan bahwa bisa berjalan dengan baik dan tidak

merasakan sakit pada kaki dan waktu di tanya untuk balik

kerumah sakit umum nabire untuk ronsen, Tn B katakan

buat apa lagi ronsen kalau sudah bisa berjalan dan sudah

sembuh. “(S3, C:470/ Hal 119)”

4.2.3.8. Faktor - faktor yang mempengaruhi penyembuhan

tulang.

Keterangan :

Faktor yang mendukung penyembuhan yakni melakukan

pengobatan secara rutin, faktor usia juga mempengaruhi

cepat lambatnya penyembuhan tulang bisa dibandingkan

17

antara pertumbuhan tulang anak-anak dan pertumbuhan

tulang orang dewasa, dan pertumbuhan anak-anak lebih cepat

karna masih dalam proses pertumbuhan sedangkan pada

orang dewasa proses pertumbuhan sudah optimal.

a. Faktor usia : faktor usia merupakan salah satu faktor yang

mendukung cepatnya kesembuhan

b. Faktor kepercayaan : menurut Tn B bahwa dia percaya

kepada tuhan bahwa tuhan juga ikut campur tangan dalam

pengobatan “sambung tulang secara tradisional” dengan

percaya kepada tuhan maka kesembuhan pun terjadi. “(S3,

C:490/ Hal 120)”

4.2.4 Subyek 4

Subyek bernama Tn P. Saat ini subyek berusia 45 tahun.

Subyek merupakan petugas penebagan hutan dan masih

berkerja . Subyek sudah menikah dan memiliki 6 orang anak.

Saat ini subyek tinggal di desa Kalibobo dengan anak – anak.

Wawancara dilakukan pada tanggal 10 Desember 2014

pukul 08:00 – 09:00 WIT. Ciri- ciri fisik Tn P 175 cm,

berkulit hitam berambut keriting hitam tipis dan bentuk

tubuh,tegak dan agak gemuk. Subyek terlihat sedikit

kesakitan saat menjawab pertanyaan dari penelitian.

4.2.4.1 Persepsi

4.2.4.1. Pandanga Tn P tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn P pengobatan tradisional sambung tulang adalah

pengobatan yang berguna untuk menyambung tulang yang

patah secara tradisional. (S4, C:615/ Hal 126)

18

4.2.4.2. Pengetahuan Tn P tentang pengobatan “sambung tulang

secara tradisional”.

Keterangan :

Menurut Tn P pengobatan sambung tulang secara tradisional

mengunakan bahan - bahan dan alat-alat tradisional yaitu

minyak kelapa, daun rodah dan bambu pembidaian.

Menurut Tn P pengobatan mengunakan minyak kelapa,

daun buah roda dan bambu gips yang digunakan untuk

meluruskan tulang yang patah jadi minyak kelapa di

oleskan pada tangan atau kaki yang patah kemudian di

pijat supaya urat itu kembali pada posisi semula kemudian

ditempelkan daun buah rodah yang sudah dihangatkan

kemudian dipasang gips dan diperban untuk

mempertahankan posisi tulang pada posisi yang tepat dan

tidak berpindah untuk memudakan penyembuhan tulang.

“(S4, C:585/ Hal 123)”

4.2.4.3. Sikap Tn P tentang pengobatan “sambung tulang secara

tradisional”

Keterangan :

Dalam hal ini sikap Tn P sangat mempercayai pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” karna Tn P juga punya

pengalaman dalam pengobatan sambung tulang dan dalam

pengobatan sambung tulang ini banyak unsur kebudayaan

yang sangat di percayai oleh kami sendiri dari masyarakat

Papua. “(S4, C:595/ Hal 124)”

4.2.4.2 perilaku

4.2.4.4. Mengapa Tn P langsung ke dukun sambung tulang tidak

ke dokter (puskesmas atau ke RS).

Keterangan :

Menurut Tn P bahwa keluarga telah mengantarkan Tn P ke

Rumah Sakit Umum Nabire guna untuk mendapatkan

19

penanganan secara medis selama satu bulan tapi Tn P

merasa tidak pas atau tidak sesuai dan lebih memilih untuk

berhenti pengobatan secara modern dan lebih memilih

pengobatan secara tradisional. “(S4, C:605/ Hal 125)”

4.2.4.5 Menjelaskan sebab – sebab terjadinya patah tulang

Awalnya.

Keterangan :

Menurut Tn P saat menebang pohon di hutan, pohon yang

ditebang jatuh dan menimpa kaki kanan dan menimpa lagi

kaki kiri Tn P dan kedua kaki Tn P patah. Mengakibatkan Tn

P tidak bisa bergerak dan tidak bisa melakukan aktivitas

seperti biasa itu yang di sampaikan Tn P kepada penyembuh

dan peneliti. “(S4, C:625/ Hal 126)”


tradisional”

Keterangan :

Dalam pengobatan tradisional yang dilakukan adalah

mengoleskan minyak kelapa pada tulang yang patah,

kemudian daun rodah yang sudah dipanaskan ditempelkan

pada tulang yang patah yang sudah olesi minyak kemudia

dilakukan pembidaian dan diforban untuk mempertahankan

posisi sehinga tidak terjadinya pergeseran tulang.


menempelkan daun buah rodah, dan di gips).

b. Materi (minyak kelapa yang sudah didoakan, daun

roda, dan bambu gips tradisional)

20

Penyembuh membersihkan kaki kanan dan kemudian kaki

kiri Tn P dengan air sabun kemudian penyembuh

mengoleskan minyak kelapa yang sudah didoakan

kemudian ditempelkan dengan daun buah roda yang sudah

dihangatkan diperapian di tempat yang dioleskan minyak

kelapa kemudian di gips dengan bambu yang sudah dibuat

khusus untuk gips untuk menyambung tulang dilakukan

dua kali hari dalam satu minggu. “(S4, C:635/ Hal 127)”


tradisional”

Keterangan :

Menurut Tn P setelah mendapatkan pengobatan “sambung

tulang secara tradisional” saya merasakan kedua kaki lebih

nyaman dan saya bisa sedikit menggerakan kedua kaki saya.

Kalau untuk kesembuhan secara total perawatan dan

pengobatan secara rutin selama satu bulan lebih. “(S4,

C:645/ Hal 128)”

4.2.4.8.Faktor - faktor yang mempengaruhi penyembuhan tulang.

Keterangan :

Menurut Tn P lebih mengangap bahwa pengobatan

tradisional adalah pengobatan yang secara religius yang di

percaya mampu menyambung tulang yang patah selain dari

bahan-bahan dan alat-alat secara tradisioanal yakni minyak

kelapa, daun roda dan bambu pembidaian.

Menurut Tn P percaya kepada Tuhan dengan

sepenuhnya dengan perantara ibu penyembuh yang

merawat Tn P dan minyak yang sudah di doakan Tn P

sangat percaya akan sembuh dan juga sudah melihat

banyak orang Papua yang patah tulangnya lebih parah

21

dari Tn P saja bisa berjalan saat di rawat ibu penyembuh.

“(S4, C:655/ Hal 129)”

4.2.5 Subyek 5

Subyek bernama Ibu N . Dari suku Batak, saat ini subyek

berusia 35 tahun. Subyek merupakan guru SMA di Nabire.

Subyek sudah menikah. Saat ini subyek tinggal desa Kali

Harapan bersama suaminya.


15:00 – 16:00 WIT. Ciri- ciri fisik ibu Natalia tinggi 160 cm,

berkulit sawo matang berambut lurus hitam tipis dan bentuk

tubuh gemuk. Subyek begitu terlihat senang dalam


4.2.5.1 Persepsi

4.2.5.1. Pandangan pasien tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut pandangan Ibu N bahwa pengobatan “tradisional

sambung tulang” ini adalah kebudayaan yang sangat

berharga yang dimiliki putra dan putri Papua yang harus

dilestarikan karna sangat bermanfaat bagi banyak orang

terutama bagi yang menyambung tulang.

“(S5, C:790/ Hal 133)”

4.2.5.2. Pengetahuan pasien tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Ibu N adalah pengobatan secara tradisional

mengunakan obat - obatan dan bahan - bahan secara

22

tradisional untuk mengobati atau untuk pengobatan sambung

tulang. “(S4, C:760/ Hal 133)”

4.2.5.3. Sikap pasien tentang pengobatan “sambung tulang secara

tradisional”

Keterangan :

Dalam hal ini Ibu N terhadap pengobatan “sambung tulang

secara tradisional” sangat menerima atau setuju karna dengan

adanya pengobatan tradisional sangat membantu masyarakat

Papua dan non Papua yang tinggal di kali harapan untuk

mendapatkan pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” dan ibu Natalia juga perna menjadi pasien. “(S5,

C:805/ Hal 134)”

4.2.5.2 Perilaku

4.2.5.4. Mengapa Ibu N langsung ke dukun sambung tulang tidak

ke dokter (Puskesmas, RS).

Keterangan :

Menurut Ibu N kalau sebelum mengenal pengobatan

“sambung tulang secara tradisional”. Saya ke rumah sakit

untuk mendapatkan pengobatan secara modern tetapi setelah

menjalani pengobatan secara modern Ibu Natalia juga

mendengar kalau ada pengobatan “sambung tualang secara

tradisional” yang sangat menolong untuk menyambung

tulang dengan cepat setelah itu saya mencari dan melakukan

pengobatan “sambung tulang secara tradisional” dan benar

saya juga sudah bisa berjalan. “(S5, C:820/ Hal 134 )”

23

4.2.5.5. Menjelaskan sebab - sebab terjadinya patah tulang, patah

tulang awal. (cara, diagnosa, etiologi)

Keterangan :

Menurut Ibu N terpeleset saat masuk di kamar mandi dan

waktu jatuh tangan kiri sebagai tumpuan sehingga tangan Ibu

N patah karna disamping itu juga ditambah berat badan Ibu

N sangat berat sehingga mengakibatkan patah tulang. “(S5,

C:830/ Hal 135)”


tradisional”

Keterangan :

Pengobatan sambung tulang secara tradisional yaitu

membersihkan dengan air bersih atau bisa air sabun setelah

itu dikeringkan kemudian dipijat untuk mengatur posisi

tulang mengoleskan minyak kelapa yang sudah didoakan

kemudian ditempelkan dengan daun buah roda yang sudah di

hangatkan diperapian ditempat yang dioleskan minyak

kelapa kemudian digips dengan bambu yang sudah dibuat

khusus untuk gips untuk menyambung tulang dilakukan dua

kali sehari dalam seminggu.


menempelkan daun buah roda, dan Di gips).


dan bamboo gips tradisional)

Menurut Ibu N penyembuh membersihkan tangan kiri Ibu

N dengan air sabun kemudian penyembuh mengoleskan

minyak kelapa yang sudah didoakan kemudian

ditempelkan dengan daun buah roda yang sudah

dihangatkan diperapian ditempat yang dioleskan minyak

kelapa kemudian digips dengan bambu yang sudah dibuat

24

khusus untuk gips untuk menyambung tulang dilakukan

dua kali sehari dalam seminggu.

“(S5, C:840/ Hal 135)”


tradisional”

Keterangan :

Menurut Ibu N pengobatan sambung tulang secara tradisional

Sangat berhasil didilihat dengan perkembangan kesembuhan

dari Ibu N mengatakan bahwa merasa tangan kiri saya tidak

terlalu sakit dan saya sudah bisa berjalan dengan lebih baik.

Menurut Ibu N setelah mendapatkan pengobatan “sambung

tulang secara tradisional” saya merasa tangan kiri saya

sudah tidak terlalu sakit setelah mendapatkan pengobatan

“sambung tulang secara tradisional”. Kalau untuk

kesembuhan secara total perawatan dan pengobatan secara

rutin selama satu bulan lebih maka sudah bisa berjalan

dengan baik.“(S5, C:850/ Hal 136)”

4.2.5.8. Faktor - faktor yang mempengaruhi penyembuh “sambung

tulang secara tradisional”

Keterangan :

Menurut Ibu N pengobatan sambung tulang sangat efektif

kalau dilakukan secara rutin selama masa pengobatan akan

lebih cepat untuk sembuh karna saat di pijat itu akan

memposisikan tulang dan pembulu darah pada posisi awal dan

membuat aliran darah semakin lancar dan perbaikan sel dan

jaringan di dalam pun cepat. (S5, C:860/ Hal 136)

25

4.2.6. Subyek 6

Subyek bernama Tn S. Dari suku jawa, Saat ini subyek berusia

26 tahun. Subyek merupakan pengusaha kayu di Nabire. Subyek

sudah menikah. Saat ini subyek tinggal di desa Kali Harapan

bersama anak dan istrinya.


08:00 – 10:00 WIT. Ciri- ciri fisik bapak Surya tinggi 165 cm,


tubuh kurus. Subyek begitu terlihat serius dalam menjawab

pertanyaan dari penelitian.

4.2.6.1 Persepsi

4.2.6.1. Pandangan pasien tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn S dengan adanya pengobatan “sambung tulang

secara tradisional” ini sangat baik karna sangat menolong

masyarakat yang pingin berobat tapi tidak mampu, jadi kalau

saya pikir ini pun bisa dilestarikan kebudayaan seperti ini

karna sangat menolong dan membantu masyarakat setempat.

(S5, C:955/ Hal 139)

4.2.6.2. Pengetahuan pasien tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn S kalau pengobatan tradisional adalah

pengobatan yang mengunakan daun buah roda, minyak

kelapa, pakai bambu pembidaian, dipijat dan diluruskan pada

posisi normal dan penyembuhannya juga sangat cepat. “(S6,

C:965/ Hal 140)”

26


tradisional”

Keterangan :

Dalam hal ini Tn S sangat menerima dengan adanya

pengobatan “sambung tulang secara tradisional” karna sangat

berguna bagi masyarakat Papua maupun non Papua yang

penderita patah tulang “(S6, C:975/ Hal 140)”.

4.2.5.2 Perilaku

4.2.6.4. Mengapa pasien langsung ke dukun sambung tulang tidak


keterangan :

Menurut Tn S benar pada waktu patah tulang, saya langsung

ke dukun sambung tulang karna sebelumnya sudah ada

saudara dari Tn S yang patah tulang dari dialah mengarakan

saya untuk mengunakan pengobatan sambung tulang secara

tradisional” dan sampai sekarang kalau ada keluarga Tn S

yang patah tulang akan diarahkan ke pengobatan “sambung

tulang secara tradisioanal. “(S6, C:985/ Hal 140)”.

4.2.6.5. Menjelaskan sebab - sebab terjadinya patah tulang, patah

tulang awal. (cara, diagnosa → etiologi)

Keterangan :

Menurut Tn S waktu berkerja di tempat pemotongan kayu.

Kayu yang ditata tidak teratur sehingga setelah menatah,

kayu itu pun jatuh dan menimpa kaki Tn S bagian kiri betis

sehingga mengakibatkan sobekan pada kulit Tn S bapak

surya dan patah tulang seperti itu. “(S6, C:995/ Hal 141)”

27


tradisional”

Keterangan :

Dalam proses pengobatan sambung tulang secara tradisional,

kaki kiri bagian betis di bersihkan bisa dengan air bersih atau

bisa mengunakan air sabun untuk membersihkan kemudian

dikeringkan diolesin minyak kelapa setelah itu daun roda yang

sudah di panasin ditempelkan pada tulang yang patah

kemudian dilakukan pembidaian dengan bambu dan diforban

sehingga mempertahankan posisi tulang sehingga tidak terjadi

pergeseran tulang dan mempercepat proses penyembuhan.



b. Materi (minyak kelapa yang sudah didoakan, daun

roda, dan bambu gips tradisional)

Menurut Tn S Penyembuh membersihkan kiri Tn S dengan

air sabun kemudian penyembuh mengoleskan minyak

kelapa yang sudah didoakan kemudian ditempelkan dengan

daun buah rodah yang sudah dihangatkan diperapian di

tempat yang dioleskan minyak kelapa kemudian digips

dengan bambu yang sudah dibuat khusus untuk gips untuk

menyambung tulang dilakukan dua kali sehari dalam

seminggu. “(S6, C:1005/ Hal 141)”


tradisional”

Keterangan :

Menurut Tn S pengobatan secara tradisional sangat berhasil

karna bisa dilihat dari proses kesembuhan tulang lebih cepat

dibandingkan pengobatan lain.

Menurut Tn S merasa kaki kiri sudah tidak terlalu sakit

setelah mendapatkan pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” dan saya sangat menikmati pengobatan

sambung tulang ini dan untuk kesembuhan secara total

28

perawatan dan pengobatan secara rutin selama satu bulan

lebih maka sudah bisa berjalan dengan baik seperti dulu.

“(S6, C:1015/ Hal 142)”

4.2.6.8. Faktor - faktor yang mempengaruhi penyembuh

“sambung tulang secara tradisional”

Keterangan :

Menurut Tn S pengobatan sambung tulang secara tradisional

sangat efektif kalau dilakukan secara rutin selama masa

pengobatan akan lebih cepat untuk sembuh dan ini juga ikut

campur tangan tuhan atau kepercayaan kepada sang

penguasa atau pencipta. “(S6, C:1025/ Hal 143)”

4.2.7 Subyek 7

Subyek bernama Tn P. Dari suku jawa, Saat ini subyek

berusia 23 tahun. Subyek merupakan petani jeruk manis di

Nabire. Subyek belum menikah. Saat ini subyek tinggal di

desa Wonorejo bersama orang tua.


16:00 – 17:00 WIT. Ciri- ciri fisik Tn P tinggi 170 cm,


tubuh gemuk. Subyek begitu terlihat antusias dalam


4.2.7.1 Persepsi

4.2.7.1. Pandangan Tn P tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn P dengan adanya pengobatan sambung tulang

secara tradisional sangat membantu dan menolong

29

masyarakat papua, karna dilihat dari segi kebudayaan dan

kepercayaan orang Papua sangat menerima dengan baik.

Menurut Tn P dengan adanya pengobatan “sambung

tulang secara tradisional” sangat membantu masyarakat

disekitarnya karna masyarakat menerima karna dilihat

dari segi budaya sangat dipercaya untuk menyambung

tulang yang patah dan saya juga sudah beberapa kali

melakukan pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” papua, meskipun saya bukan orang papua asli

tapi saya sangat percaya dengan pengobatan “tradisional

sambung tulang secara tradisional” “(S7,

C:2005/ Hal 145)”

4.2.7.2. Pengetahuan Tn P tentang pengobatan “sambung tulang


Keterangan :

Menurut Tn P pengobatan “sambung tulang secara

tradisional” adalah pengo

batan yang secara turun - temurun dijaga dan dilestarikan

oleh masyarakat setempat terutama masyarakat Papua yang

memiliki pengobatan tradisional dan pengobatan ini

mengunakan minyak kelapa murni, daun buah roda, dan

bambu yang sudah didesain untuk meluruskan tulang yang

patah pada posisinya sehingga bisa tersambung kembali.

“(S7, C:2015/ Hal 145)”


tradisional”

Keterangan :

Dalam hal ini Tn P sangat senang dengan adanya pelestarian

budaya papua salah satunya adalah budaya pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” yang masih dijaga, Tn P

30

sangat menerima dengan baik dengan adanya pengobatan

sambung tulang ini. “(S7, C:2025/ Hal 146)”

4.2.7.2 Perilaku

4.2.7.4. Mengapa Tn P langsung ke dukun sambung tulang tidak


Keterangan :

Menurut Tn P sudah dua kali melakukan pengobatan

“sambung tulang secara tradisional” sebab itu Tn P langsung

kedukun sambung tulang karna sudah percaya dengan

pengobatan “sambung tulang secara tradisional” yang

beberapa kali menyambung tulang Tn P yang patah itu

sebabnya putra lebih memilih pengobatan tradisional di

bandingkan pengobatan yang lain. “(S7, C:2035/ Hal 146)”

4.2.7.5. Pasien dapat menjelaskan sebab - sebab terjadinya patah

tulang, patah tulang awal. (cara, diagnosa, etiologi).

Keterangan :

Menurut Tn P saat menyeberang jalan pada malam hari, Tn P

tidak melihat kendaraan dengan kecepatan tinggi menujuh

Tn P saat Tn P menengok dan berusaha menghindar tetapi

terlambat sehingga Tn P tertabrak dan kedua kaki Tn P dan

tangan sebelah kanan patah sehingga Tn P meminta kepada

pihak keluarga untuk mendatangkan dukun sambung tulang

untuk mengobati atau menyambung tulang Tn P. “(S7,

C:2045/ Hal 147)”

31


tradisional”

Keterangan :

a.Tindakan (pemijitan, mengoleskan minyak kelapa,



dan bambu gips tradisional)

Menurut Tn P Penyembuh membersihkan kaki kiri, kaki

kanan dan tangan kanan Tn P kemudian dengan air sabun

dibersihkan dan penyembuh mengoleskan minyak kelapa

yang sudah didoakan kemudian ditempelkan dengan daun

roda yang sudah di hangatkan diperapian di tempat yang

dioleskan minyak kelapa kemudian pembidaian dengan

bambu yang sudah dibuat khusus untuk untuk menyambung

tulang dilakukan dua kali sehari dalam seminggu.“(S7,

C:2055/ Hal 147)”


tradisional”

Keterangan :

Menurut Tn P kedua kaki, kiri, kanan dan tangan kanan

setelah pengobatan “sambung tulang secara tradisional”

dalam lima minggu tulang yang patah telah tersambung

kembali dan Tn P dapat kembali melakukan tugas seperti

biasa. “(S7, C:2065 / Hal 148)”

4.2.7.8. Faktor - faktor yang mempengaruhi penyembuh

“sambung tulang seacara tradisional”

Keterangan

32

Menurut Tn P dengan mengikuti pengobatan “sambung

tulang secara tradisional” dengan rutin maka akan lebih cepat

penyembuhan sambung tulang dan tidak hanya dengan rutin

mengikuti tetapi adanya kesetiaan untuk berdoa kepada sang

penyembuh yaitu Tuhan itu sendiri. “(S7, C: 2075/ Hal

148)”

33

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengetahuan Positif - Persepsi Positif - Perilaku Positif

Berhubungan dengan pandangan ke tujuh partisipan

terhadap pengobatan sambung tulang secara tradisional, dari

ke tujuh partisipan mengatakan sangat baik dan bermanfaat,

karna sangat menolong masyarakat sekitar yang secara

ekonomi sangat minim, disamping itu biaya pengobatan,

perawatan, dan juga jarak rumah sakit yang sangat jauh

membuat masyarakat lebih memilih pengobatan tradisional

dan secara pengetahuan terhadap pengobatan sambung tulang

secara tradisional, dari ke tujuh partisipan menjelaskan

bahwa bagaimana cara pengobatan sambung tulang secara

tradisional, baik secara manfaat dan berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk pengobatan dan penyembuhan atau

tersambungnya tulang.

Disamping itu bisa dilihat Sikap dari ke tujuh partisipan

terhadap pengobatan sambung tulang secara tradisional, dari

ke tujuh partisipan mengatakan bahwa mereka sangat

menerima dan senang dengan adanya pengobatan sambung

tulang secara tradisional yang terus dilestarikan dan

membawa dampak yang positif terhadap dunia medis secara

tradisional terutama dalam pengobatan sambung. Mengapa

beberapa partisipan langsung ke dukun sambung tulang tidak

ke dokter ( puskesmas atau ke RS ), dari ke tujuh partisipan

ada beberapa yang langsung ke rumah sakit dan ada berapa

juga yang langsung ke pengobatan sambung tulang namun

dari ketujuh partisipan, setelah dari rumah sakit guna untuk

34

ronsen setelah itu ke tujuh partisipan positif langsung

menghadap ke dukun atau pengobatan sambung tulang

secara tradisional dan juga bagaimana penyembuh dan pasien

dapat menjelaskan sebab - sebab terjadinya patah tulang,

patah tulang awal, dari ke tujuh partisipan menjelaskan dan

menceritakan tentang terjadinya dan penyebab-penyebab

terjadinya patah tulang kepada dukun sambung tulang dan ke

tujuh partisipan membawa ronsen dan menunjukan kepada

dukun letak patahan dan bentuk patahan sehingga dukun

mampu untuk meluruskan dan memposisikan tulang pada

posisi yang semula dan juga Bagaimana proses pengobatan

sambung tulang secara tradisional, dari ketujuh partisipan

positif mengerti dan mampu menjelaskan bahan-bahan dan

alat-alat yang dibutuhkan dan cara pengunaan bahan dan alat

untuk pengobatan sambung tulang. Setelah itu seberapa

berhasil pengobatan sambung tulang secara tradisional, dari

ke tujuh partisipan mengatakan bahwa tulang tersambung

dengan baik dan mampu melakukan aktivitas seperti sedia

kala. Faktor - faktor yang mempengaruhi penyembuh

“sambung tulang secara tradisional, dari minyak kelapa dan

daun buah roda yang di percaya mempercepat proses

penyembuhan tulang

Berhubungan dengan pandangan yang positif,

pengetahuan yang positif membentuk perilaku yang positif

disebabkan karna pandangan subyek, pengetahuan subyek,

dan perilaku subyek yang terbentuk dari lingkungan,

ekonomi dan kebudayaan yang dipercaya subyek secara

turun- temurun yang terus dilestariakan dan menjadi

35

kehidupan subyek dan itu berdampak pada masyarakat yang

berpindah kelingkungan tersebut dan dipengaruhi oleh

masyarakat dengan pandangan, pengetahuan dan perilaku

masyarakat setempat dan membentuk perilaku subyek yang

datang dan menetap di lingkungan tersebut.

Sebagaimana pengetahuan, persepsi, dan perilaku saling

berkaitan satu sama lain, sehingga pada masyarakat akan

membentuk pengetahuan, persepsi, dan perilaku secara

umum yang dilakukan bersama-sama yang disebut dengan

psikologis masyarakat Ada didalam kelompok masyarakat

yang berbeda dengan lingkup pengetahuan yang berbeda,

akan membentuk pola tindakan dan interaksi yang saling

bertolak belakang. Itu akan sering ditemui dalam tipe

masyarakat modern dan tradisional.

4.4.2 Pengetahuan positif - persepsi negatif - perilaku positif

Pengetahuan, persepsi, dan perilaku. Dalam hal ini

dikarenakan pengetahuan dan pengalaman yang terbentuk dari

pandangan (penglihatan) terhadap objek yang kemudian

membentuk persepsi dan perilaku. Persepsi dan perilaku disini

yang dimaksud adalah bersifat pribadi. Perilaku dan persepsi

juga berhubungan dengan faktor pengetahuan, untuk

menentukan suatu pilihan dalam pengobatan sambung tulang

secara tradisional secara positif.

Setelah peneliti melakukan penelitian yang berhubungan

pengetahuan, persepsi dan perilaku selain dari ke tujuh

partisipan yang secara pengetahuan positif, persepsi positif dan

36

perilaku positif yang telah diteliti, peneliti melihat ada suatu

kejanggalan yang ada dalam masyarakat di desa kali harapan

tentang pengetahuan masyarakat, persepsi, dan perilaku

masyarakat, secara umum masyarakat desa Kali Harapan

mengerti dan tahu pengetahuan tentang pengobatan sambung

tulang tetapi tidak memiliki pandangan yang positif terhadap

pengobatan sambung tulang namun masyarakat secara

tindakan lebih positif terhadap pengobatan sambung tulang

secara tradisional.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting …€¦ · apakah daun buah roda telah kering...

Documents

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting …€¦ · apakah daun buah roda telah kering...