BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas di SD Negeri
Ngijo 01 Semarang pada kelas V yang berjumlahkan 29 anak terdiri dari 15 anak
laki-laki dan 14 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2012
sampai dengan selesai. Peneliti melakukan observasi sejak minggu ke-3 bulan
Maret 2012 konsultasi dengan guru kelas V mengenai keadaan kelas. Dan untuk
penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 dan 7 April 2012
dan Siklus II pada tanggal 16 dan 17 April 2012.
4.1.1. Kondisi Sekolah
SD Negeri Ngijo 01 Semarang terletak di jalan raya Ngijo, Dusun Ngijo
Kelurahan Ngijo, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jarak tempuh ke
sekolah ini dari pusat kota kurang lebih 17 km. SD Negeri Ngijo 01 Semarang
berada di tengah-tengah Dusun Ngijo. Suasana lingkungan sekolah asri dengan
suasana pedesaan yang menunjukkan pemandangan yang indah. Untuk sebelah
utara terdapat perkampungan warga, sebelah barat adalah area perkebunan dan
sawah, sebelah timur perkebunan serta perkampungan warga, dan sebelah selatan
terdapat kelurahan Ngijo, Taman Kanak-kanak, sawah dan kebun serta
perkampungan warga. Dari sekeliling sekolah, terlihat pemandangan Gunung
Ungaran serta suasana pedesaan yang menarik untuk relaksasi menghabiskan
waktu dengan keluarga. Kondisi orangtua siswa kebanyakan adalah seorang
petani dan yang lain ada yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil maupun
swasta.
Formasi di sekolah ini terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru
kelas, 4 orang guru bidang studi, serta 1 orang penjaga sekolah. Total semua siswa
adalah 142 anak. Untuk kelas yang diteliti adalah kelas V yang berjumlah 29 anak
yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 14 anak perempuan.
17
4.1.2. Kondisi Awal Subjek Penelitian
Secara umum, siswa kelas V memiliki kelemahan terutama anak laki-laki
hampir semua anak terkadang ribut sendiri, 3 dari 29 anak memiliki kebutuhan
khusus yaitu lambat dalam belajar, dan yang lain terkadang kurang perhatian pada
saat guru mengajar.
Sekolah menetapkan bahwa kelas V untuk mata pelajaran matematika
memiliki kriteria ketuntasan minimal yaitu 65. Dari hasil observasi, pada
Kompetensi Dasar tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang (geometri)
hanya 6 dari 29 anak memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan belajar minimal
yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan proses belajar mengajar yang klasikal,
kurangnya perhatian anak pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran, serta
penyampaian materi pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa.
Tabel 4.1
Nilai Sebelum Tindakan
Berdasarkan tabel di 4.1, terlihat bahwa sebanyak 58,62% atau 17 siswa
belum tuntas karena memiliki nilai ≤ 58 dan 20,68% atau 6 siswa memiliki nilai
antara 59-64 juga dianggap belum tuntas karena masih di bawah nilai KKM yaitu
65. Jumlah siswa yang tuntas melebihi KKM yaitu 10,34% atau 3 anak memiliki
nilai antara 65-70, serta 10,34% atau 3 siswa memiliki nilai antara 71-76. Untuk
nilai yang terendah yang diperoleh siswa adalah 20, sedangkan nilai tertinggi yang
No. Nilai
Sebelum Tindakan Keterangan
Ketuntasan Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
1. ≤ 58 17 58,62 Belum tuntas
2. 59-64 6 20,68 Belum tuntas
3. 65-70 3 10,34 Tuntas
4. 71-76 3 10,34 Tuntas
5. 77-82 0 0 -
6. 83-88 0 0 -
7. 89-94 0 0 -
8. 95-100 0 0 -
Jumlah 29 100
Rata-rata 50,75
Nilai terendah 20
Nilai tertinggi 76
18
diperoleh siswa adalah 76. Rata-rata nilai matematika sebelum tindakan yang
diperoleh siswa kelas V adalah 50,75.
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram seperti
pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Nilai Sebelum Tindakan Siswa
Kelas V SD Negeri Ngijo 01
Dari gambar 4.1 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas adalah sebanyak
21% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 79%. Kemudian untuk sebaran nilai
sebelum tindakan siswa dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Diagram Batang Sebaran Nilai Sebelum Tindakan Siswa Kelas
V SD Negeri Ngijo 01
79%
21%
Belum Tuntas
Tuntas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
≤ 58 59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100
Jum
lah
Sis
wa
Rentang Nilai
Belum Tuntas
Tuntas
19
Dengan diperolehnya data hasil belajar siswa yang masih rendah, maka
peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan bekerja sama
(berkolaborasi) dengan guru kelas V.
4.1.3. Siklus I
4.1.3.1. Tahap Perencanaan
Pembelajaran Siklus I diadakan dalam pertemuan 1 dan 2 yang telah
dibahas bersama guru kelas dengan materi sifat-sifat bangun ruang kubus dan
balok dan menyediakan media benda konkret guna menunjang proses belajar
mengajar.
a. Pertemuan 1
Setelah melakukan observasi, peneliti dengan guru kelas V merancang
kegiatan pertemuan 1 adalah mempelajari sifat-sifat bangun kubus dan balok
peneliti dan guru menyiapkan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Seperti benda-benda yang berbentuk kubus dan balok serta
lembar kerja bagi siswa. Untuk langkah-langkah pembelajaran, diawali dengan
tanya jawab antara guru dan siswa tentang benda-benda yang di sekitar yang
berbentuk kubus dan balok. Lalu guru memperlihatkan salah satu benda berbentuk
kubus yaitu rubik dan yang berbentuk balok yaitu kotak teh celup. Guru mengajak
siswa untuk mengamati benda tersebut. Siswa diberikan pertanyaan tentang sifat-
sifat kubus dan balok melalui rubik dan teh celup tersebut. Untuk lebih
memahami sifat bangun ruang kubus dan balok, siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok. Selama berdiskusi dalam kelompok siswa diberikan lembar kerja
kelompok. Setelah diskusi selesai, guru membahas hasil dari diskusi yang telah
dilakukan oleh siswa. Untuk mengakhiri pertemuan 1 guru membagikan lembar
evaluasi kepada setiap siswa.
b. Pertemuan 2
Pada pertemuan ini, melanjutkan apa yang telah direncanakan peneliti
dengan guru. Kegiatan pada pertemuan kedua ini siswa diajak untuk menggambar
bangun ruang kubus dan balok. Dalam kelompok siswa bekerja sama
mengerjakan lembar kerja kelompok. Setelah selesai anak salah satu diminta
untuk mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok masing-masing. Setelah
20
selesai membagikan hasil diskusi siswa diberi evaluasi individual untuk
dikerjakan.
4.1.3.2. Tahap Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pada tahap pelaksanaan dan observasi yang dilaksanakan di Siklus 1 ini
terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan 1 dan 2. Untuk setiap pertemuan,
kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 2 x 35 menit.
a. Pertemuan 1
Untuk pertemuan 1 siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 5 April 2012.
1) Kegiatan Awal
Kegiatan diawali guru dengan memberikan salam kepada siswa, kemudian
penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menyampaikan
apersepsi untuk mendorong semangat siswa dalam belajar.
2) Kegiatan Inti
Setelah memberikan apersepsi, guru bertanya jawab dengan siswa
menggunakan media yang telah disediakan yaitu rubik dan teh celup. Pertanyaan
yang diajukan kepada siswa adalah sifat-sifat bangun ruang kubus dan balok.
Kemudian siswa dibagi dalam kelompok mendiskusikan lembar kerja yang
diberikan oleh guru. Setelah itu guru meminta siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
3) Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari bersama. Guru juga membagikan lembar evaluasi kepada
setiap siswa.
b. Pertemuan 2
Pertemuan 2 siklus I dilakukan pada tanggal 7 April 2012.
1) Kegiatan Awal
Guru memulai kegiatan dengan memberikan salam dan tujuan kegiatan
belajar yang akan dilakukan. Siswa diberikan pertanyaan tentang materi sifat-sifat
bangun ruang kubus dan balok. Setelah itu guru memberikan apersepsi kepada
siswa.
21
2) Kegiatan Inti
Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok seperti pada pertemuan
1. Lalu siswa ditunjukkan benda-benda yang berbentuk bangun ruang kubus dan
balok. Siswa diajak untuk mengamati benda-benda tersebut, setelah itu siswa
dibagikan lembar kerja kelompok yang telah disediakan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir
Setelah lembar kerja kelompok selesai, siswa bersama guru membuat
kesimpulan. Kemudian siswa diberikan lembar evaluasi.
4.1.3.3. Hasil Tindakan
a. Hasil Observasi
Peneliti mengamati guru dan siswa dalam pembelajaran yang telah
dilaksanakan dalam Siklus I. Didapatkan siswa mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan antusias. Namun juga ditemukan siswa yang terkadang sibuk
sendiri dengan aktivitasnya. Untuk guru, peneliti melihat bahwa guru telah
melaksanakan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
22
Tabel 4.2
Hasil Observasi Siswa Siklus I
NO NAMA SISWA
ASPEK YANG
DINILAI KETERANGAN
1 2 3 4
1. JH B C C B
2. RGS C B B C 1. Keaktifan 3. SL A B B B 2. Inisiatif 4. MFOA B C C B 3. Kerjasama 5. RAN B C B C 4. kemandirian 6. RS B C C C
7. RDP B B B B
8. AW B B B B
9. AP C B C B Penilaian:
10. AWA B B B B A. Baik Sekali 11. EMW A C B B B. Baik 12. FS B B C B C. Cukup 13. FSA C B C B D. Kurang 14. FDS A C B B
15. HS A B C B
16. IWH B C C B
17. K B B C B
18. NNYS A B B B
19. PDF B B B B
20. RASM B B B B
21. RPP C C B B
22. RAP A B B B
23. TKD B B B B
24. WY B B B B
25. SEA C B C B
26. LNE C C C B
27. RIR B B B B
28. FYP B C C B
29. DF B B B B
Tabel 4.2 merupakan hasil observasi siswa Siklus 1 selama pembelajaran
berlangsung. Ditunjukkan dalam tabel, siswa sebagian besar mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan baik.
23
Tabel 4.3
Hasil Observasi Guru Siklus I
NO ASPEK YANG DIOBSERVASI SKOR
KET 1 2 3 4 5
1 Ketepatan membuka pelajaran
2 Menghubungkan pelajaran yang
lalu
1. Sangat
kurang
3 Mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran 2. Kurang
4 Guru tampil menarik 3. Sedang
5 Guru menguasai materi 4. Baik
6 Mengajukan pertanyaan ke seluruh
siswa 5. Sangat baik
7 Memberi waktu untuk menjawab
pertanyaan
8 Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya
9 Berperan sebagai fasilitator
10 Persiapan sarana pembelajaran
11 Menumbuhkan interaksi antar
siswa
12 Ketepatan waktu
13 Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran
14 Pengelolaan yang tepat
15 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
16 Memantau hasil belajar
17 Ketepatan menutup pebelajaran
18 Melaksanakan tindak lanjut
19 Memotivasi siswa
Tabel 4.3 merupakan hasil observasi guru Siklus 1 selama pembelajaran.
Guru sudah mengajar dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana.
b. Hasil Belajar
Setelah dilaksanakan pembelajaran Siklus I dengan menggunakan media
benda konkret nilai siswa mengalami peningkatan. Berikut hasil belajar siswa
Siklus I.
24
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nilai
SIKLUS I Keterangan
Ketuntasan Jumlah
Siswa Persentase (%)
1. ≤ 58 3 10,34 Belum tuntas
2. 59-64 6 20,68 Belum tuntas
3. 65-70 7 24.13 Tuntas
4. 71-76 4 13.79 Tuntas
5. 77-82 5 17.24 Tuntas
6. 83-88 4 13.79 Tuntas
7. 89-94 0 0 -
8. 95-100 0 0 -
Jumlah 29 100
Rata-rata 70.34
Nilai terendah 47.5
Nilai tertinggi 87.5
Dari tabel 4.4 didapatkan data 9 siswa belum tuntas dan 20 siswa tuntas.
Dilihat bahwa 3 siswa atau 10,34% mendapatkan nilai ≤ 58 dan 6 siswa atau
20,68% mendapatkan nilai antara 59-64 sehingga 9 siswa ini dianggap belum
tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM 65. 24,13% atau 7 siswa mendapat
nilai antara 65-70, 13,79% atau 4 siswa mendapat nilai antara 71-76, 17,24% atau
5 siswa mendapat nilai antara 77-82, dan 13,79% atau 4 orang siswa memperoleh
nilai antara 83-88. Rata-rata nilai kelas yang diperoleh yaiu sebanyak 70,34
dengan nilai tertinggi 87,5 dan nilai terendah 47,5. Dari tabel
Untuk lebih jelasnya siswa yang tuntas dan belum tuntas dapat dilihat pada
gambar diagram 4.3.
25
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siswa Siklus I
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa 68,97% siswa tuntas dalam belajar
sedangkan siswa yang belum tuntas sebesar 31,03%.
Untuk sebaran nilai siswa siklus I dapat dilihat di gambar 4.4 berikut
adalah diagram batang nilai siswa siklus I.
Gambar 4.4 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Siklus I
4.1.3.4. Refleksi
Dari pelaksanaan Siklus I, diamati bahwa hanya 9 dari 29 siswa yang
belum tuntas karena masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Untuk itu peneliti
bekerja sama dengan guru dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada
31%
69%
Belum Tuntas
Tuntas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
≤ 58 59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100
Jum
lah
Sis
wa
Rentang Nilai
Belum Tuntas
Tuntas
26
dalam pembelajaran di siklus I sehingga pelaksanaan siklus II diharapkan dapat
berjalan lebih baik.
4.1.4. Siklus II
4.1.4.1. Tahap Perencanaan
Peneliti merancang kegiatan pembelajaran dengan materi yaitu jaring-
jaring bangun ruang kubus dan balok. Berkolaborasi dengan guru menyediakan
perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan Siklus 2 ini.
a. Pertemuan 1
Untuk pertemuan ini direncanakan anak belajar tentang jaring-jaring
bangun ruang kubus. Siswa dalam kelompok yang telah ditentukan masing-
masing dibagikan lembar kerja kelompok serta kotak-kotak kubus yang akan
dipotong oleh siswa. Setelah itu masing-masing kelompok menunjukkan hasil
jaring-jaringnya di depan kelas. Kemudian guru membagikan lembar evaluasi.
b. Pertemuan 2
Rencana kegiatan siswa pada pertemuan kedua yaitu siswa diajak untuk
belajar tentang jaring-jaring bangun ruang balok. Seperti pada pertemuan 1 siswa
dalam kelompok yang sama akan memotong kotak-kotak balok yang telah
disediakan. Setelah selesai mereka menunjukkannya di depan kelas. Kemudian
untuk mengakhiri kegiatan guru memberikan evaluasi.
4.1.4.2. Tahap Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Untuk pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 16 April 2012.
1) Kegiatan Awal
Guru memberikan salam kepada siswa serta menyampaikan tujuan
kegiatan pembelajaran. Kemudian siswa diberikan apersepsi yang berupa tanya
jawab antara guru dengan siswa.
2) Kegiatan Inti
Guru mengkondisikan siswa berada dalam kelompok yang telah
ditentukan. Kemudian guru meminta siswa untuk memperhatikan ke depan kelas.
Guru menunjukkan contoh memotong kotak kubus yang akan menjadi jaring-
jaring bangun ruang kubus. Lalu guru memberikan instruksi kepada siswa tentang
27
memotong kubus yang akan dipotong oleh siswa. Guru membagikan kotak kubus
kepada setiap kelompok serta lembar kerja kelompok yang telah disediakan.
Untuk kelompok yang sudah selesai memotong kotak kubus diminta untuk
menempel hasilnya di papan tulis.
3) Kegiatan Akhir
Untuk kegiatan akhir, setelah semua kelompok menempel hasil kerjanya,
bersama siswa guru membuat kesimpulan. Guru memberikan evaluasi kepada
setiap siswa.
b. Pertemuan 2
1) Kegiatan Awal
Guru mengawali kegiatan dengan memberikan salam dan tujuan kegiatan
belajar. Siswa juga diberikan apersepsi oleh guru.
2) Kegiatan Inti
Guru mengkondisikan siswa bergabung dengan kelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa ditunjukkan sebuah kotak balok yang
dipotong oleh guru untuk membentuk jaring-jaring bangun ruang balok. Seperti
pada pertemuan sebelumnya, siswa diberikan instruksi cara memotong kotak
balok yang dibagikan guru kepada masing-masing kelompok. Guru membagikan
kotak balok serta lembar kerja kepada setiap kelompok. Untuk kelompok yang
telah selesai membuat jaring-jaring bangun ruang balok, menempelkan hasilnya di
papan tulis.
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat kesimpulan. Kemudian
setiap siswa dibagikan evaluasi oleh guru.
4.1.4.3. Hasil Tindakan
a. Hasil Observasi
Untuk kegiatan pembelajaran pada Siklus II, peneliti mengamati bahwa
kegiatan belajar mengajar berjalan lebih baik daripada Siklus I. Guru dan siswa
dapat menjalani kegiatan yang ada dengan penuh antusias. Siswa dengan aktif
bekerja sama dalam kelompok membuat jaring-jaring bangun ruang kubus dan
balok.
28
Tabel 4.5
Hasil Observasi Siswa Siklus II
NO NAMA SISWA
ASPEK YANG
DINILAI KETERANGAN
1 2 3 4
1. JH B C B B
2. RGS C B B C 1. Keaktifan
3. SL A B B B 2. Inisiatif
4. MFOA B C B B 3. Kerjasama
5. RAN B C B C 4. Kemandirian
6. RS B C C B
7. RDP B B B B
8. AW B B B B
9. AP C B C B Penilaian:
10. AWA B B B B A. Baik Sekali
11. EMW A C B B B. Baik
12. FS B B B B C. Cukup
13. FSA C B C B D. Kurang
14. FDS A C B B
15. HS A B B B
16. IWH B B C B
17. K B B B B
18. NNYS A B B B
19. PDF B B B B
20. RASM B B B B
21. RPP C C B B
22. RAP A B B B
23. TKD B B B B
24. WY B B B B
25. SEA C B C B
26. LNE C C B B
27. RIR B B B B
28. FYP B C B B
29. DF B B B B
Tabel 4.5 merupakan hasil observasi siswa Siklus II selama pembelajaran
berlangsung. Terlihat bahwa sebagian besar siswa dapat mengerjakan tugas secara
berkelompok dengan baik.
29
Tabel 4.6
Hasil Observasi Guru Siklus II
NO ASPEK YANG DIOBSERVASI SKOR
KET 1 2 3 4 5
1 Ketepatan membuka pelajaran
2 Menghubungkan pelajaran yang
lalu
1. Sangat
kurang
3 Mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran 2. Kurang
4 Guru tampil menarik 3. Sedang
5 Guru menguasai materi 4. Baik
6 Mengajukan pertanyaan ke seluruh
siswa 5. Sangat baik
7 Memberi waktu untuk menjawab
pertanyaan
8 Memberi kesempatan siswa untuk
bertanya
9 Berperan sebagai fasilitator
10 Persiapan sarana pembelajaran
11 Menumbuhkan interaksi antar
siswa
12 Ketepatan waktu
13 Kesesuaian materi dengan tujuan
pembelajaran
14 Pengelolaan yang tepat
15 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
16 Memantau hasil belajar
17 Ketepatan menutup pebelajaran
18 Melaksanakan tindak lanjut
19 Memotivasi siswa
Tabel 4.6 merupakan hasil observasi guru selama pembelajaran Siklus II.
Guru sudah mengajar dengan baik sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana.
b. Hasil Belajar
Setelah dilaksanakan pembelajaran Siklus II dengan menggunakan media
benda konkret nilai siswa mengalami peningkatan. Berikut adalah hasil belajar
siswa siklus II.
30
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nilai
SIKLUS II Keterangan
Ketuntasan Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
1. ≤ 58 0 0 -
2. 59-64 0 0 -
3. 65-70 2 6,89 Tuntas
4. 71-76 1 3,44 Tuntas
5. 77-82 5 17,24 Tuntas
6. 83-88 5 17,24 Tuntas
7. 89-94 6 20,68 Tuntas
8. 95-100 10 34,48 Tuntas
Jumlah 29 100
Rata-rata 87.76
Nilai terendah 65
Nilai tertinggi 100
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa 29 siswa atau 100% telah tuntas dengan
rincian 6,89% atau 2 siswa memiliki nilai antara 65-70, 3,44% atau 1 siswa
memperoleh nilai antara 71-76, 17,24% atau 5 siswa mendapat nilai antara 77-82,
5 siswa atau 17,24% mendapatkan nilai antara 83-88 dan 34,48% atau 10 siswa
memperoleh nilai antara 95-100. Rata-rata yang diperoleh adalah 87,76 dengan
nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 100.
Untuk lebih jelasnya siswa yang tuntas dan belum tuntas dapat dilihat pada
gambar diagram 4.5.
31
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pada gambar 4.5 terlihat bahwa tidak ada siswa yang belum tuntas atau
dapat dikatakan bahwa seluruh siswa yaitu 29 siswa atau 100% telah tuntas hasil
belajarnya.
Untuk sebaran nilai siswa Siklus II dapat dilihat di gambar 4.6 berikut
adalah diagram batang nilai siswa Siklus II.
Gambar 4.6 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Siklus II
0%
100%
Belum Tuntas
Tuntas
0
2
4
6
8
10
12
≤ 58 59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100
Jum
lah
Sis
wa
Rentang Nilai
Belum Tuntas
Tuntas
32
4.1.4.4. Refleksi
Berdasarkan Siklus II, terlihat bahwa kondisi kelas lebih baik daripada
Siklus I. Guru dapat mengkondisikan kegiatan dalam kelas yang menarik
sehingga siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik.
4.2. Hasil Analisis Data
Data yang digunakan untuk menyatakan hasil belajar Matematika adalah
nilai yang diperoleh siswa pada tes evaluasi yang diadakan pada tiap akhir siklus.
Berikut disajikan tabel perbandingan hasil belajar Matematika siswa kelas V pada
pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.8
Perbandingan Hasil Belajar Matematika
Nilai PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II Keterangan
Ketuntasan FREK % FREK % FREK %
≤ 58 17 58,62 3 10,34 0 0 Belum tuntas
59-64 6 20,68 6 20,68 0 0 Belum tuntas
65-70 3 10,34 7 24.13 2 6,89 Tuntas
71-76 3 10,34 4 13.79 1 3,44 Tuntas
77-82 0 0 5 17.24 5 17,24 Tuntas
83-88 0 0 4 13.79 5 17,24 Tuntas
89-94 0 0 0 0 6 20,68 Tuntas
95-100 0 0 0 0 10 34,48 Tuntas
Rata-rata 50.75 70.34 87.76
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa
yang tuntas karena mendapatkan nilai di atas KKM dalam mata pelajaran
Matematika yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Terbukti untuk
klasifikasi Tuntas, sebelum diadakan tindakan jumlah siswa yang tuntas sebanyak
6 siswa (20,68%), sedangkan yang belum tuntas 23 siswa (79,32%). Kemudian
untuk hasil belajar pada Siklus I menunjukkan yang tuntas mengalami
peningkatan menjadi 20 siswa (68,97%) dan yang belum tuntas 9 siswa (31,02%),
33
untuk Siklus II jumlah siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan menjadi 29
siswa (100%).
Nilai rata-rata dari tiap siklus juga mengalami peningkatan, semula nilai
rata-rata pada sebelum diadakan tindakan yang diperoleh siswa adalah 50,75.
Kemudian pada siklus I nilai rata-rata yang didapatkan oleh siswa sebesar 70,34.
Dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 87,76.
Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar 4.7 dan 4.8
berikut.
Gambar 4.7 Diagram Batang Peningkatan Jumlah Siswa Tuntas
4.3. Pembahasan
Setelah melihat hasil Siklus I dan II, penggunaan media benda konkret
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan itu terlihat pada nilai-nilai
yang didapatkan oleh siswa.
Pada Siklus I diperoleh hasil hanya 9 dari 29 siswa yang belum tuntas. 3
siswa atau 10,34% mendapatkan nilai ≤ 58 dan 6 siswa atau 20,68% mendapatkan
nilai antara 59-64 sehingga 9 siswa ini dianggap belum tuntas karena mendapat
nilai di bawah KKM 65. 24,13% atau 7 siswa mendapat nilai antara 65-70,
13,79% atau 4 siswa mendapat nilai antara 71-76, 17,24% atau 5 siswa mendapat
nilai antara 77-82, dan 13,79% atau 4 orang siswa memperoleh nilai antara 83-88.
Rata-rata nilai kelas yang diperoleh yaitu sebanyak 70,34 dengan nilai tertinggi
0
5
10
15
20
25
30
35
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jum
lah
Sis
wa
Belum Tuntas
Tuntas
34
87,5 dan nilai terendah 47,5. Untuk Siklus I, dari hasil tersebut belum dapat
memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 25 siswa memiliki nilai di
atas KKM.
Pada Siklus II diperoleh hasil 29 siswa telah tuntas dengan rincian 6,9%
atau 2 siswa memiliki nilai antara 65-70, 1 siswa memperoleh nilai antara 71-76,
17,24% atau 5 siswa mendapai nilai antara 77-82, 5 siswa atau 17,24%
mendapatkan nilai antara 83-88 dan 34,48% atau 10 siswa memperoleh nilai
antara 95-100. Rata-rata yang diperoleh adalah 87,76 dengan nilai terendah 65 dan
nilai tertinggi 100. Oleh karena itu, pada Siklus II dari hasil yang didapatkan telah
memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Nilai rata-rata yang didapatkan siswa yang semula pada sebelum diadakan
tindakan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 50,75. Kemudian pada siklus
I nilai rata-rata yang didapatkan oleh siswa sebesar 70,34. Dan pada Siklus II nilai
rata-rata menjadi 87,76.
Dapat dikatakan bahwa penggunaan media benda konkret pada materi
pokok menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana siswa kelas V
SD Negeri Ngijo 01 Semarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
berdasarkan pada hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I dan II.
Untuk kendala, yang utama dihadapi adalah penyediaan media yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Untuk benda yang berbentuk bangun ruang balok
lebih mudah didapatkan daripada benda yang berbentuk bangun ruang kubus.
Kendala ini dapat disiasati antara lain dengan guru membuat kubus dari kertas
karton.