BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

17
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklusnya ada 3 kegiatan pokok yaitu, tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (action) dan tahap observasi (observation), dan tahap refleksi (reflection). Uraian adanya kegiatan pada tiap siklusnya dapat dilihat dalam deskripsi berikut. 4.1.1. Pelaksanaan Siklus 1 4.1.1.1.Tahap Perencanaan Satu minggu sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan kegiatan perencanaan. Kegiatan dilakukan pada tahap perencanaan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain : a. Mengadakan pertemuan pendahuluan atau pertemuan perencanaan dengan teman teman sejawat. Dan menunjuk Ibu Purwo Asri, S.Pd sebagai observer. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang akan diamati dan observasi yang akan dilakukan yaitu langkah- langkah dan konteks pembelajaran, fokus observasi, kriteria observasi, lama pengamatan, dan cara pengamatan. b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta skenario tindakan yang akan dilaksanakan. c. Meyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yaitu alat peraga berupa gambar peristiwa alam, dan alat pelajaran berupa kartu kata dan kartu jawaban. d. Menyiapkan LKS (lembar Kerja Siswa) untuk kegiatan eksplorasi dan kartu kata dan jawaban untuk pelaksanaan Make A-match. e. Menyiapkan lembar observasi dengan fokus observasi dan kriteria yang telah disepakati dengan teman sejawat. Sepuluh menit sebelum melaksanakan tindakan dilakukan terlebih dahulu melakukan persiapan akhir. Langkah-langkah yang dilakukan menjelang pelaksanaan adalah:

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

31

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan TindakanPenelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklusnya ada 3 kegiatan pokok

yaitu, tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (action) dan tahapobservasi (observation), dan tahap refleksi (reflection). Uraian adanya kegiatan pada tiapsiklusnya dapat dilihat dalam deskripsi berikut.4.1.1. Pelaksanaan Siklus 14.1.1.1.Tahap Perencanaan

Satu minggu sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan kegiatan perencanaan.Kegiatan dilakukan pada tahap perencanaan. Kegiatan yang dilakukan pada tahapperencanaan antara lain :a. Mengadakan pertemuan pendahuluan atau pertemuan perencanaan dengan teman

teman sejawat. Dan menunjuk Ibu Purwo Asri, S.Pd sebagai observer. Tujuanpertemuan ini adalah untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan dengan prosespembelajaran yang akan diamati dan observasi yang akan dilakukan yaitu langkah-langkah dan konteks pembelajaran, fokus observasi, kriteria observasi, lamapengamatan, dan cara pengamatan.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta skenario tindakan yangakan dilaksanakan.

c. Meyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yaitu alat peraga berupa gambar peristiwaalam, dan alat pelajaran berupa kartu kata dan kartu jawaban.

d. Menyiapkan LKS (lembar Kerja Siswa) untuk kegiatan eksplorasi dan kartu kata danjawaban untuk pelaksanaan Make A-match.

e. Menyiapkan lembar observasi dengan fokus observasi dan kriteria yang telah disepakatidengan teman sejawat.

Sepuluh menit sebelum melaksanakan tindakan dilakukan terlebih dahulu melakukanpersiapan akhir. Langkah-langkah yang dilakukan menjelang pelaksanaan adalah:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

32

a. Memeriksa kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun, sambilmembaca ulang dan mencari kembali setiap butir langkah-langkah yang telahdirencanakan.

b. Memeriksa kembali apakah semua lat peraga dan sarana lain yang akan digunakansudah tersedia.

c. Memeriksa urutan kegiatan yang sudah dirancang.d. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya pembelajaran.e. Memeriksa ketersediaan alat pengumpul dataf. Memastikan apakah teman sejawat yang akan membantu sudah siap di kelas ketika

pelajaran akan dimulai.4.1.1.2 Tahap Pelaksanaan dan Observasi

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 03 April 2013 dan dimulai setelah jamistirahat sekitar pukul 09.15 – 10 20 WIB. Pada pertemuan pertama ini semua siswa kelas VIhadir dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan pokok bahasan yang akan dibahas padapertemuan pertama ini yaitu tentang mengidentifikasi peristiwa alam yang menguntungkan,merugikan manusia, gejala atau faktor penyebab terjadinya peristiwa alam.

Pada kegiatan awal, guru mengawali dengan membuka pelajaran yang diikutimengucapkan salam kepada siswa kelas VI dilanjutkan dengan melakukan absensi untukmengetahui kehadiran siswa yang akan mengikuti pelajaran. Pada saat pelaksanaanpenelitian pertemuan pertama semua siswa hadir di dalam kelas. Sebelum masuk padakegiatan inti pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tes penjajagan tentang pokok caramenghadapi bencana alam yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengalamandan kemampuan awal siswa mengenai mengidentifikasi peristiwa alam yang menguntungkan,merugikan manusia, gejala atau faktor penyebab terjadinya peristiwa alam, dilanjutkandengan apersepsi. Setelah apersepsi kemudian guru mengajukan pertanyaan untukpenjajagan siswa dalam mempelajari pelajaran yang akan diajarkan. Untuk lebih menjadikansuasana belajar semakin menyenangkan guru mengajak siswa untuk menyayikan laguperistiwa alam dengan gubahan dari lagu menanam jagung.

Pada kegiatan inti siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan jumlah tiap kelompok 5-6siswa. Dilanjutkan dengan membagi LKS kepada masing-masing kelompok sebagai bahanuntuk eksplorasi, lalu guru menjelaskan petunjuk untuk mengisi LKS tersebut. Pada kegiatan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

33

selanjutnya siswa akan dibawa belajar menggunakan permainan Make A-Match setelahterlebih dahulu guru menjelaskan aturan-aturan permainannya. Dalam kegiatan Make A-

Match ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar dan masing-masning kelompok terdiri dari13 anak. Satu kelompok memegang 13 kartu soal sedangkan kelompok yang lain memegang13 kartu jawaban yang keduanya terlebih dahulu sudah diacak. Untuk pembahasan padapertemuan pertama adalah tentang mengidentifikasi peristiwa alam yang menguntungkan,merugikan manusia.

Dalam kegiatan Make A-match selanjutnya guru memerintahkan untuk kelompok yangmemegang kartu soal supaya berdiri di sebelah kanan dan kelompok yang memegang kartujawaban untuk berdiri di sebelah kiri kelas. Permainan dilanjutkan dengan menemukanjawaban antara kartu soal dengan kartu jawaban sehingga berpasangan anatara kartu soaldan kartu jawaban dalam waktu 2 menit. Untuk siswa yang sudah menemukan pasangannyaakan diberi poin berdasarkan urutan nomornya. Urutan dalam menemukan pasangannyaakan dicatat pada kelompok semula. Adapun siklus 1 pertemuan pertama selesai sampaipada satu putaran yang akan dilanjutkan pada siklus 1 pertemuan kedua.

Siklus 1 pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 4 April 2013 pukul09.15 – 10.25 WIB. Untuk kegiatan awal pada pertemuan pertama ini masih sama dengansiklus 1 pertemuan pertama. Pokok bahasan yang akan dibahas pada pertemuan kedua inijuga masih sama dengan pertemuan pertama.

Yang membedakan kegiatan inti pada pertemuan kedua ini adalah melanjutkanpermainan Make A-match tahap berikutnya untuk membahas tentang gejala atau faktorpenyebab terjadinya peristiwa alam. Pelaksanaan Make A-match pada pertemuan kedua inidapat dirasakan oleh siswa sebagai metode yang sudah tidak asing lagi karena sudah ernahmelakukannya. Kegiatan Make A-match selanjutnya guru memerintahkan untuk kelompokyang memegang kartu soal supaya berdiri di sebelah kanan dan kelompok yang memegangkartu jawaban untuk berdiri di sebelah kiri kelas. Permainan dilanjutkan dengan menemukanjawaban antara kartu soal dengan kartu jawaban sehingga berpasangan anatara kartu soaldan kartu jawaban dalam waktu 2 menit. Untuk siswa yang sudah menemukan pasangannyaakan diberi poin berdasarkan urutan nomornya. Kegiatan Make A-match diakhiri setelahbeberapa putaran dan dengan soal yang berbeda pula.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

34

Setelah kegiatan permainan Make A-match selesai, guru memerintahkan kelompoksemula untuk menghitung jumlah point yang didapatnya. Untuk kelompok dengan point 3yang tertinggi mendapatkan reward atau penghargaan berupa hadiah sebagai motivasi untukkegiatan selanjutnya.

Lima belas menit sebelum pelajaran berakhir, siswa beserta guru menyimpulkan isi daripembelajaran. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang sudah diberikan pada pertemuanpertama untuk lebih memantapkan kesimpulan pada siklus 1 ini.

Pada siklus 1 pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 April 2013dimulai pada pukul 09.15-10.25. pada pertemuan ketiga ini akan diadakan tes formatifsebagai evaluasi dari oembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan keduayang lalu. Tes formatif dilakukan dengan mengerjakan soal evaluasi setelah terlebih dahulumengulang sedikit materi yang telah diajarkan.

Pada tahap observasi ini guru dibantu oleh teman sejawat sebagai observer yaitu ibuPurwo Asri, S.Pd. dalam melakukan pengamatan observer mengambil posisi yang strategisuntuk melakukan pengamatan sehingga tidak mengganggu pelaksanaan KBM yang sedangberlangsung. Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan proses dan hasil tindakanyang terfokus pada perilaku mengajar guru, belajar siswa, dan interaksi antar guru dan siswa.Pengamatan dilakukan dengan menginterprestasikan data sesuai dengan lembar observasi

guru dan siswa yang telah tersedia dengan membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang

ada.Selain lembar pengamatan observer juga mewawancarai beberapa siswa sebagai

sampel untuk dimintai komentar tentang dampak tindakan yang baru saja dilaksanakanberupa penerapan Make A-match tentang peristiwa alam. Data yang terkumpul dari observerselanjutnya akan dijadikan acuan untuk melaksanakan tahap refleksi.4.1.1.3 Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan hasil tes formatif siswa, dapatdisimpulkan beberapa hasil yaitu pembelajaran sudah menyenangkan tetapi pada saatmencari pasangan soal dan jawaban serta pada saat melaporkan urutan saat memperolehpasangan siswa masih berebut untuk menjadi yang tercepat sehingga kelas menjadi ramai.Pada saat diskusi kelompok untuk mengisi LKS masih ada beberapa siswa yang kurang aktif.Pada saat kegiatan mencari pasangan kartu dan jawaban sudah dilakukan, dan siswa

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

35

melaporkan kepada guru terjadi keributan dan kelas menjadi kurang terkontrol. Hal tersebutdikarenakan siswa saling berebut untuk lebih dulu melaporkan, untuk mengatasipermasalahan ini observer memberi saran supaya diberikan nomor urut untuk melaporkan,jadi setelah mereka mendapat pasangannya, melaporkan sesuai urut nomor yang diberikansetelah mendapat pasangan. Dan untuk kegiatan mencari pasangan, observer menyarankanuntuk melakukan kegiatan ini di luar kelas supaya lebih leluasa dan anak lebih merasanyaman.

Setelah dilakukan evaluasi pada siklus I didapatkan hasil yang belum mencapaiindikator kinerja penelitian tindakan kelas, sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukanpenelitian lagi untuk mendapatkan data yang benar-benar meyakinkan. Maka diputuskanuntuk diadakan penelitian lagi pada siklus yang kedua.4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2

Proses pembelajaran siklus 1 telah dilaksanakan, berdasarkan hasil refleksi siklus 1diputuskan untuk melanjutkan mengadakan siklus 2 sebagai berikut:4.1.2.1.Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan siklus 2 antara lain:1) Mematangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus 2 beserta skenario yang

akan dilaksanakan2) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung seperti alat peraga (peta ASEAN, kartu kata

dan kartu jawaban)3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kegiatan eksplorasi dalam kelompok dan

lembar tes formatif untuk evaluasi4) Menyiapkan lembar observasi dengan fokus kriteria yang telah disepakati dengan teman

sejawatAdapun kompetensi dasar yang akan dibahas pada siklus 2 ini adalah tentang

menemutunjukan pada peta lokasi terjadimya bencana alam / peristiwa alam.4.1.2.2. Tahap Pelaksanaan dan Observasi

Siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis 11 April 2013 pada pukul09.15-10.25 WIB yang dihadiri oleh semua siswa kelas VI. Pada pertemuan pertama siklus 2ini akan membahas tentang menemutunjukan pada peta lokasi terjadinya bencana alam.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

36

Pada kegiatan awal siklus 2 ini guru seperti biasa guru mengawali dengan membukapelajaran yang diikuti mengucapkan salam kepada siswa kelas VI dilanjutkan denganmelakukan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa yang akan mengikuti pelajaran. Padasaat pelaksanaan penelitian pertemuan pertama semua siswa hadir di dalam kelas. Sebelummasuk pada kegiatan inti pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan penjajagan danmenyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa.

Kegiatan inti pada pertemuan pertama ini adalah siswa membentuk kelompok kecilseperti pada siklus 1. Kemudian guru membagikan LKS untuk masing-masing kelompok.Setelah semua siswa lengkap maka di adakan permainan Make A-match seperti pada siklus1. Tapi, pada siklus 2 ini guru ingin mengadakan permainan di luar kelas agar suasanamenjadi lebih sedikit menyenangkan dibanding dengan siklus 1.

Dalam kegiatan Make A-match selanjutnya guru memerintahkan untuk kelompok yangmemegang kartu soal supaya berdiri di sebelah kanan dan kelompok yang memegang kartujawaban untuk berdiri di sebelah kiri kelas. Permainan dilanjutkan dengan menemukanjawaban antara kartu soal dengan kartu jawaban sehingga berpasangan anatara kartu soaldan kartu jawaban dalam waktu 2 menit. Untuk siswa yang sudah menemukan pasangannyaakan diberi poin berdasarkan urutan nomornya. Urutan dalam menemukan pasangannyaakan dicatat pada kelompok semula. Adapun siklus 2 pertemuan pertama selesai sampaipada satu putaran yang akan dilanjutkan pada siklus 2 pertemuan kedua. Pada pertemuanpertama ini siswa lebih antusias dibandingkan pada siklus pertama.

Siklus 2 pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 April 2013 pukul09.15 – 10.25 WIB. Untuk kegiatan awal pada pertemuan pertama ini masih sama dengansiklus 1 pertemuan pertama. Pokok bahasan yang akan dibahas pada pertemuan kedua inijuga masih sama dengan pertemuan pertama.

Pada pertemuan kedua ini siswa melanjutkan permainan Make A-match untuk putaranselanjutnya selama beberapa putaran tentunya dengan kartu soal dan kartu jawaban yangberbeda dan diacak. Setelah kegiatan permainan Make A-match selesai, gurumemerintahkan kelompok semula untuk menghitung jumlah point yang didapatnya. Untukkelompok dengan point 3 yang tertinggi mendapatkan reward atau penghargaan berupahadiah sebagai motivasi untuk kegiatan selanjutnya.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

37

Lima belas menit sebelum pelajaran berakhir, siswa beserta guru menyimpulkan isi daripembelajaran. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang sudah diberikan pada pertemuanpertama untuk lebih memantapkan kesimpulan pada siklus 1 ini.

Pada siklus 1 pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 18 April2013 dimulai pada pukul 09.15-10.25. pada pertemuan ketiga ini akan diadakan tes formatifsebagai evaluasi dari oembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan keduayang lalu. Tes formatif dilakukan dengan mengerjakan soal evaluasi setelah terlebih dahulumengulang sedikit materi yang telah diajarkan.

Pada tahap ini observer masih tetap sama seperti siklus 1. Pengamatan yangdilakukan adalah pengamatan proses dan hasil tindakan yang terfokus pada perilakumengajar guru, belajar siswa, dan interaksi antar guru dan siswa. Pengamatan dilakukandengan menginterprestasikan data sesuai dengan lembar observasi guru dan siswa yang

telah tersedia dengan membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang ada.

Selain lembar pengamatan observer juga mewawancarai beberapa siswa sebagaisampel untuk dimintai komentar tentang dampak tindakan yang baru saja dilaksanakanberupa penerapan Make A-match tentang peristiwa alam. Data yang terkumpul dari observerselanjutnya akan dijadikan acuan untuk melaksanakan tahap refleksi.4.1.2.3. Tahap Refleksi

Pada siklus kedua dari hasil pengamatan pembelajaran menggunakan Make A-Match

sudah berjalan baik sesuai sintaknya dengan beberapa perubahan kecil, misalnya pada saatmenemukan pasangan siswa melaporkan sesuai nomor urut. Situasi kelas lebih terkontrol danpeserta didik terlihat lebih semangat dalam melakukan kegiatan di siklus II karena merekatidak hanya belajar di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Dari hasil evalusi siklus IIdidapatkan hasil yang lebih meningkat daripada siklus I dan sudah dapat menmenuhi indikatorkinerja yang ditetapkan. Untuk itu disepakati tidak akan melanjutkan pada siklus ketiga,karena data-data yang diperoleh sudah dirasa cukup.

4.2. Hasil PenelitianBerdasarkan temuan observasi baik observasi dari penskoran hasil belajar siswa,

maupun observasi dari implementasi RPP, yang diperoleh dari proses perbaikanpembelajaran yang dilaksanakan, terbukti menunjukkan ada perubahan hasil belajar belajar

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

38

terhadap jumlah siswa yang signifikan dengan mengembangkan hasil belajar siswa yang didesain dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Make A-match dalam IPS padasetiap siklusnya.4.2.1. Deskripsi Data

Disini akan disajikan mengenai deskripsi data hasil penelitian dari siklus I dan siklus II4.2.1.1 Data Siklus 1

Hasil belajar dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitudengan membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Untukmendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hasil belajar yang dicapai siswa dalampenelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPS Siklus I

Siswa Kelas 6 SD Negeri Grujugan Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

No Interval Frekwensi Persentase

1 77 - 90 14 54%

2 69 - 76 7 19%

3 61 - 68 0 0%

4 53 - 60 4 15%

5 45 - 52 1 4%

26 100%

Dari data Tabel 8 dapat dilihat sejumlah 1 (4% dari jumlah siswa kelas 6) siswa beradadi interval 45-52, 4 (15% dari jumlah siswa kelas 6) siswa berada di rentang interval 53-60, 7(19% dari jumlah siswa kelas dua) siswa berada di rentang interval nilai 69-76, 14 (54% darijumlah siswa kelas 6) siswa berada di rentang interval nilai 77-90. Data hasil belajar IPS padasiklus I juga tampak pada gambar diagram batang berikut ini.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

39

Gambar 1. Diagram Batang Distribusi Frekwensi Siklus I Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 6 SDNegeri Grujugan Petanahan Kebumen Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.

Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa dari 26 siswa, yang memperoleh nilai 45 sampai52 sebesar 4%. Siswa yang memperoleh nilai 53 sampai 60 sebesar 15%. Siswa yangmemperoleh nilai 69 sampai 76 sebesar 19%. Siswa yang memperoleh nilai 77 sampai 90sebesar 54%.

4.2.1.2. Data Siklus 2

Hasil belajar pada siklus 2 ini juga digambarkan dalam tabel distribusifrekuensi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hasil belajar yangdicapai siswa dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 9Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPS Siklus 2

Siswa Kelas 6 SD Negeri GrujuganSemester II /2012-2013

No Interval Frekwensi Persentase1 78 - 100 21 81%2 71 - 77 2 8%3 64 - 70 1 4%4 57 - 63 1 4%5 50 - 56 1 4%

26 100%

45-52 53-60 61-68 69-76 77-90

Persentase 4% 15% 0% 27% 54%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

40

Dari data tabel 8 dapat dilihat sejumlah 1 (4% dari jumlah siswa kelas 6) siswaberada di interval 50-56, 1 (4 % dari jumlah siswa kelas 6) siswa berada di rentang interval57-63, 14 % dari jumlah siswa kelas dua) siswa berada di rentang interval nilai 64-70, 2 (8%dari jumlah siswa kelas 6) siswa berada di rentang interval nilai 71-77. Dan 21 (81% darijumlah siswa kelas 6) siswa berada di rentang interval nilai 78-100. Data hasil belajar IPSpada siklus I juga tampak pada gambar diagram batang berikut ini.

Gambar 2. Diagram Batang Persentase Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPS Kelas 6 SDNegeri Grujugan Siklus II

Pada Gambar menunjukkan bahwa dari 26 siswa, yang memperoleh nilai 50 sampai56 sebesar 4%. Siswa yang memperoleh nilai 57 sampai 63 sebesar 4%. Siswa yangmemperoleh nilai 64 sampai 70 sebesar 4%. Siswa yang memperoleh nilai 71 sampai 77sebesar 8%. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai 78 sampai 100 sebesar 81%.

4.2.2. Analisis DataDalam penelitian ini menggunakan analisa deskriptif yaitu analisa deskriptif kualitatif

dengan membandingkan nilai tes antara siklus I dan siklus II, dengan melihat nilai tertinggi,nilai terendah, dan rata-rata. Skor ini digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajarsiswa.

50-56 57-63 64-70 71-77 78-100

Persentase 4% 4% 4% 8% 81%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

41

4.2.2.1. Analisis KetuntasanBerdasarkan temuan observasi baik observasi dari penskoran hasil belajar siswa,

maupun observasi dari implementasi RPP, yang diperoleh dari proses perbaikanpembelajaran yang dilaksanakan, terbukti menunjukkan ada peningkatan aktivitas belajardan hasil belajar siswa. Terbukti banyak siswa terhadap jumlah siswa yang signifikandengan mengembangkan hasil belajar siswa yang di desain dengan menggunakanpendekatan pembelajaran Make A-match dalam IPS pada setiap siklusnya. Dataketuntasan siswa pada siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam tabel berikut ini.

Dari tabel analisis ketuntasan pada siklus II diperoleh data rata-rata hasil belajar IPSsiklus I sebesar 74,8. Nilai maksimum 90 dan nilai minimum 45. Hasil belajar sejumlah 21atau 81% dari jumlah siswa sudah tuntas. Hasil belajar sejumlah 5 siswa atau sebesar 19%siswa tidak tuntas.

Tabel 10.

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1

Siswa Kelas 6 SD Negeri Grujugan

Semester 1/2012-2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 21 81%

2 Tidak Tuntas 5 19%

Rerata 74.8

Maksimum 90.0

Minimun 45

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

42

Disajikan pula diagram lingkaran analisis ketuntasan belajar IPS siswa Kelas 6 SDNegeri Grujugan pada siklus I. Grafik dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3 Diagram Lingkaran Analisis Ketuntasan Belajar IPS Siklus I Pada Siswa Kelas 6SD Negeri Grujugan Petanahan kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013

Dari gambar digram lingkaran ketuntasan hasil belajar IPS Siklus I pada siswa Kelas 6SD Negeri Grujugan diperoleh data sebanyak 19% siswa tidak tuntas dan sebanyak 81%siswa sudah tuntas.

Tahap analisis ketuntasan siklus II dilakukan dengan membandingkan data mentahhasil evaluasi siklus II dengan skor Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPS SD NegeriGrujugan Untuk hasil analisis ketuntasan pada siklus II disajikan dalam tabel 11 ini.

Tabel 11Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Siswa Kelas VI SD Negeri GrujuganSemester 1/2012-2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 24 92 %

2 Tidak Tuntas 2 8 %

Rerata 87.5

Maksimum 100.0

Minimun 50

Belum Tuntas19%

42

Disajikan pula diagram lingkaran analisis ketuntasan belajar IPS siswa Kelas 6 SDNegeri Grujugan pada siklus I. Grafik dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3 Diagram Lingkaran Analisis Ketuntasan Belajar IPS Siklus I Pada Siswa Kelas 6SD Negeri Grujugan Petanahan kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013

Dari gambar digram lingkaran ketuntasan hasil belajar IPS Siklus I pada siswa Kelas 6SD Negeri Grujugan diperoleh data sebanyak 19% siswa tidak tuntas dan sebanyak 81%siswa sudah tuntas.

Tahap analisis ketuntasan siklus II dilakukan dengan membandingkan data mentahhasil evaluasi siklus II dengan skor Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPS SD NegeriGrujugan Untuk hasil analisis ketuntasan pada siklus II disajikan dalam tabel 11 ini.

Tabel 11Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Siswa Kelas VI SD Negeri GrujuganSemester 1/2012-2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 24 92 %

2 Tidak Tuntas 2 8 %

Rerata 87.5

Maksimum 100.0

Minimun 50

Tuntas81%

Belum Tuntas19%

42

Disajikan pula diagram lingkaran analisis ketuntasan belajar IPS siswa Kelas 6 SDNegeri Grujugan pada siklus I. Grafik dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3 Diagram Lingkaran Analisis Ketuntasan Belajar IPS Siklus I Pada Siswa Kelas 6SD Negeri Grujugan Petanahan kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013

Dari gambar digram lingkaran ketuntasan hasil belajar IPS Siklus I pada siswa Kelas 6SD Negeri Grujugan diperoleh data sebanyak 19% siswa tidak tuntas dan sebanyak 81%siswa sudah tuntas.

Tahap analisis ketuntasan siklus II dilakukan dengan membandingkan data mentahhasil evaluasi siklus II dengan skor Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPS SD NegeriGrujugan Untuk hasil analisis ketuntasan pada siklus II disajikan dalam tabel 11 ini.

Tabel 11Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

Siswa Kelas VI SD Negeri GrujuganSemester 1/2012-2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 24 92 %

2 Tidak Tuntas 2 8 %

Rerata 87.5

Maksimum 100.0

Minimun 50

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

43

Dari Tabel 11 analisis ketuntasan pada siklus II diperoleh data rata-rata hasil belajarIPS siklus II sebesar 87,5. Nilai maksimum 100 dan nilai minimum 50. Hasil belajar sejumlah24 atau 92% dari jumlah siswa sudah tuntas. Hasil belajar sejumlah 2 siswa atau sebesar 8%siswa tidak tuntas.

Disajikan pula diagram lingkaran analisis ketuntasan belajar IPS siswa Kelas 6 SDNegeri Grujugan pada siklus II. Diagram lingkaran dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II melalui Make A-Match pada siswa Kelas 6 SD Negeri Grujugan

Dari gambar diagram lingkaan ketuntasan hasil belajar IPS Siklus I pada siswa Kelas6 SD Negeri Grujugan diperoleh data sebanyak 8% siswa tidak tuntas dan sebanyak 92%siswa sudah tuntas.4.2.2.2. Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan yang sudah diolah, analisis komparatifketuntasan hasil belajar antar siklus dan pra siklus.

Analisis dilakukan dengan menyajikan data ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklusI dan II dalam satu tabel.

Data dalam tabel tersebut bandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.Data hasil analisis dapat dilihat pada tabel 12.

43

Dari Tabel 11 analisis ketuntasan pada siklus II diperoleh data rata-rata hasil belajarIPS siklus II sebesar 87,5. Nilai maksimum 100 dan nilai minimum 50. Hasil belajar sejumlah24 atau 92% dari jumlah siswa sudah tuntas. Hasil belajar sejumlah 2 siswa atau sebesar 8%siswa tidak tuntas.

Disajikan pula diagram lingkaran analisis ketuntasan belajar IPS siswa Kelas 6 SDNegeri Grujugan pada siklus II. Diagram lingkaran dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II melalui Make A-Match pada siswa Kelas 6 SD Negeri Grujugan

Dari gambar diagram lingkaan ketuntasan hasil belajar IPS Siklus I pada siswa Kelas6 SD Negeri Grujugan diperoleh data sebanyak 8% siswa tidak tuntas dan sebanyak 92%siswa sudah tuntas.4.2.2.2. Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan yang sudah diolah, analisis komparatifketuntasan hasil belajar antar siklus dan pra siklus.

Analisis dilakukan dengan menyajikan data ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklusI dan II dalam satu tabel.

Data dalam tabel tersebut bandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.Data hasil analisis dapat dilihat pada tabel 12.

Tuntas92%

Tidak Tuntas8%

43

Dari Tabel 11 analisis ketuntasan pada siklus II diperoleh data rata-rata hasil belajarIPS siklus II sebesar 87,5. Nilai maksimum 100 dan nilai minimum 50. Hasil belajar sejumlah24 atau 92% dari jumlah siswa sudah tuntas. Hasil belajar sejumlah 2 siswa atau sebesar 8%siswa tidak tuntas.

Disajikan pula diagram lingkaran analisis ketuntasan belajar IPS siswa Kelas 6 SDNegeri Grujugan pada siklus II. Diagram lingkaran dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II melalui Make A-Match pada siswa Kelas 6 SD Negeri Grujugan

Dari gambar diagram lingkaan ketuntasan hasil belajar IPS Siklus I pada siswa Kelas6 SD Negeri Grujugan diperoleh data sebanyak 8% siswa tidak tuntas dan sebanyak 92%siswa sudah tuntas.4.2.2.2. Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan yang sudah diolah, analisis komparatifketuntasan hasil belajar antar siklus dan pra siklus.

Analisis dilakukan dengan menyajikan data ketuntasan hasil belajar pra siklus, siklusI dan II dalam satu tabel.

Data dalam tabel tersebut bandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.Data hasil analisis dapat dilihat pada tabel 12.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

44

Tabel 12Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPS

Siswa Kelas 6 SD N Grujugan, Petanahan, KebumenSemester II /2012-2013

No KetuntasanPra Siklus Siklus 1 Siklus 2

f % f % f %

1 Tuntas 8 31.0% 21 81.0% 24 92.0%

2 Tidak Tuntas 18 69.0% 5 19.0% 2 8.0%

Rerata 58,5 74.8 87.5

Maksimum 86 90.0 100.0

Minimun 30 45 50.0

Dari data tabel 12 analisis komparatif dapat dilihat bahwa pada pra siklus rata- ratahasil belajar IPS 58,5 nilai maksimumnya 86 nilai minimumnya 30. Pada siklus I menunjukkanrata-rata nilai hasil belajar IPS 74,8 dengan nilai maksimum 90 dan nilai minimum 45. Padasiklus II menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar IPS 87,5 dengan nilai maksimum 100 dannilai minimum 50. Hasil analisis komparatif dapat dilihat juga pada gambar diagram batanganalisis komparatif pra siklus, siklus I, dan siklus II berikut ini.

Gambar 5. Diagram Batang Analisis Komparatif Hasil Belajar IPS Pra Siklus, Siklus I danSiklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 31% 81% 92%

Belum Tuntas 69% 19% 8%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

45

Berdasarkan Gambar 5 dapat terlihat dengan jelas bahwa ketuntasan hasil belajarsiswa mencapai peningkatan dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Ketuntasan hasil belajarIPS siswa kelas 6 SD Negeri Grujugan sebelum dilaksanakan tindakan atau pra siklus adalah31%. Setelah dilaksanakan tindakan menggunakan Make A-Match pada siklus 1 ketuntasanhasil belajar IPS siswa mencapai 81% dan setelah dilaksanakan tindakan menggunakanMake A-Match pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar IPS siswa dapat mencapai 92%.Berdasarkan Gambar dapat terlihat juga terjadinya penurunan siswa yang belum mencapaiketuntasan hasil belajar dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Siswa yang belum mencapaiketuntasan hasil belajar pada pra siklus sebesar 69%. Setelah dilaksanakan tindakanmenggunakan Make A-Match pada siklus 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan hasilbelajar IPS turun menjadi 19% dan setelah dilaksanakan tindakan menggunakan Make A-

Match pada siklus 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar IPS turun lagimenjadi 8%. Rata-rata hasil belajar IPS siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatanrerata hasil belajar IPS siswa dapat dilihat dalam Gambar berikut ini:

Gambar 6. Diagram Batang Rata-Rata Perolehan Hasil belajar IPS Siswa Kelas 6 SD NegeriGrujugan pada Pra siklus, siklus I, siklus II

Berdasarkan Gambar dapat terlihat dengan jelas bahwa rata–rata hasil belajar siswamencapai peningkatan dari pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Rerata hasil belajar IPS siswakelas 6 SD Negeri Grujugan pada pra siklus adalah 58,5. Setelah dilaksanakan tindakanmenggunakan Make A-Match pada siklus 1 rata-rata hasil belajar IPS siswa meningkat

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Rata-rata 58,5 74,8 87,5

0102030405060708090

100

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

46

menjadi 74,8. dan setelah dilaksanakan tindakan menggunakan Make A-Match pada siklus 2rata-rata hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan lagi menjadi 87,5.4.3. Pembahasan

Dari hasil analisis komparatif baik pra siklus maupun antar siklus dapat menunjukkanadanya peningkatan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa. Dapat dilihat pada analisisketuntasan pra siklus hanya sejumlah 8 siswa atau 31% dari jumlah siswa yang tuntas,sejumlah 18 siswa atau 69% siswa tidak tuntas. Pada siklus I terjadi kenaikan persentaseketuntasan hasil belajar siswa yaitu sejumlah 21 siswa atau 81% dari jumlah siswa sudahtuntas, sejumlah 5 siswa atau 19 % dari jumlah siswa tidak tuntas. Dan pada siklus II terjadipeningkatan dibandingkan siklus I kenaikan persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitusejumlah 24 siswa atau 92% dari jumlah siswa sudah tuntas, sejumlah 2 siswa atau 8% darijumlah siswa tidak tuntas. Hasil analisis komparatif juga menunjukkan adanya peningkatanrata-rata hasil belajar dari pra siklus adalah 58,5, siklus I adalah 74,8 dan siklus II adalah87,5. Dan tindakan yang dilakukan dikatakan sudah berhasil, karena indikator kinerja yangditetapkan dalam penelitian yaitu 80% siswa mencapai nilai KKM, ini sudah tercapai padasiklus kedua dimana menunjukkan hasil 92% siswa mencapai KKM. Pada siklus I indikatorkinerja sudah tercapai, sebab mencapai persentase ketuntasan 81%, untuk mendapatkanhasil yang meyakinkan dilakukan tindakan lagi pada siklus kedua dengan perencanaean yanglebih matang. Setelah dilaksanakan siklus kedua dan indikator kinerja tercapai, disepakatiuntuk tidak mengadakan siklus ketiga. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu danbiaya serta hasil tindakan siklus kedua sudah dirasa cukup memuaskan.

Dalam penelitian ini, meningkatnya nilai hasil belajar IPS ditunjukkan dengan kenaikannilai rata-rata tiap siklus yang meliputi semua aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.Penilaian bukan hanya dilakukan dengan menggunakan nilai tes tertulis, tetapi denganmempertimbangkan perbuatan dan sikap siswa di dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Dari tabel dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus Ipertemuan I yaitu dari 17 item tampak menjadi 20 item tampak.

Dari hasil tes hasil belajar IPS terdapat perbedaan yang cukup signifikan antarapembelajaran konvensional yang biasa dilakukan guru dan pembelajaran yang menggunakanMake A-Match. Pada pembelajaran konvensional siswa pasif, hanya mendengarkanpenjelasan dari guru, alat peraga terbatas pada buku dan papan tulis. Sedangkan pada

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8051/4/T1_262012625_BAB IV.pdf4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

47

pembelajaran dengan menggunakan Make A-Match siswa lebih aktif, merasa senang dengancara belajar seperti ini.

Hasil penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui Make A-

Match pada Kelas 6 SD Negeri Grujugan terbukti berhasil. Terjadi peningkatan baik hasilbelajar, aktivitas belajar siswa, maupun kinerja guru. Pada penelitian tindakan kelas yangrelevan oleh peneliti lain juga terbukti bahwa penggunaan Make A-Match dapat meningkatkanhasil belajar siswa. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh: Ayu Febriana (2011) yangberjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A-Match untuk MeningkatkanKualitas Pembelajaran IPS Pada siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 KotaSemarang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa denganmenerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A-match dapat meningkatkanketerampilan guru, siswa, dan hasil belajar sehingga berdampak pada peningkatan kualitaspembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang. Penelitianserupa yang dilakukan oleh; Iin Karina1, Nur Hardini Warastiti2, Rina Marlina3, ImamSuyanto4, Kartika Chrysti Suryandari.5 FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi no.36A, Surakarta 57126 . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatifmodel Make A-match dapat meningkatkan pembelajaran di Sekolah Dasar, yang meliputipeningkatan dalam proses dan hasil belajar siswa kelas V di SD N 2 Jogomulyo, SD N Mudal,SD N Sumberadi.

Penelitian–penelitian serupa juga menunjukkan hasil yang sama, jadi penelitiantindakan kelas ini bisa dikatakan berhasil karena ternyata ada peningkatan hasil belajar yangsignifikan seperti harapan penulis.