BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1Pelaksanaan TindakanSiklus 1
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilaksanakan secara bertahap yaitu
rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan refleksi dari tindakan
yang telah dilakukan pada siklus 1 yang akan dijelaskan berikut ini.
4.1.1.1 Rencana Tindakan
Sesudah kegiatan observasi dilakukan, selanjutnya yang dilakukan oleh
penulis yaitu berdiskusi dengan guru kelas V untuk mempersiapkan segala
perlengkapan yang dibutuhkan oleh guru saat proses pembelajaran pada siklus 1
ini dilaksanakan. Perlengkapan tersebut diantaranya adalah menentukan standar
kompetensi (SK) yaitu memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan kompetensi dasar (KD)
yaitu mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya dan menghemat air, materi yang diajarkan yaitu tentang
kegunaan air bagi manusia, proses daur air, kegiatan manusia yang mempengaruhi
daur air dan penghematan air. Kemudian membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) siklus 1 untuk 2 pertemuan, menyediakan media
pembelajaran yaitu kertas karton bergambar tentang daur air, kertas bergambar
tentang kegunaan air bagi manusia, kegiatan manusia yang mempengaruhi daur
air. Menyiapkan lembar observasi kegiatan mengajar guru dan lembar observasi
aktivitas belajar siswa, lembar tes evaluasi siklus 1, serta berbagai macam alat
tulis yang digunakan seperti buku tulis, buku paket/buku pendamping, selotip, dan
lain sebagainya.
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
1. Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan 1
Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 26 Maret
2013. Berikut uraian kegiatannya.
46
47
Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilakukan untuk mengawali pembelajaran adalah mengucap
salam dan berdoa bersama, melakukan absensi, mengkondisikan siswa supaya
siap untuk belajar. Kegiatan selajnutnya adalah memberikan motivasi pada siswa
dengan memperlihatkan gambar-gambar tentang air yang saling berhubungan
pada siswa, yang tidak kalah pentingnya juga guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti
1. Pada kegiatan eksplorasi:
Pada kegiatan eksplorasi siswa memperhatikan materi pengantar yang
disampaikan oleh tentang manfaat atau kegunaan air dan proses daur air.
Kemudian siswa memperhatikan gambar-gambar tentang pemanfaatan air dan
beberapa gambar yang dapat diurutkan menjadi gambar bercerita tentang daur air.
Secara bergantian siswa diminta untuk mengurutkan gambar menjadi urutan yang
logis dan memberi tanda panah sesuai dengan urutannya.
2. Pada kegiatan elaborasi:
Guru menanyakan alasan dari urutan gambar dan anak panah yang telah di
tempel oleh siswa. Selanjutnya siswa yang tidak maju ke depan kelas
memperhatikan siswa yang sedang menyampaikan pendapatnya dapat
mengajukan gagasan ataupun menambahkan pernyataan yang sudah disampaikan
temannya. Siswa lain yang tidak maju ke depan kelas memperhatikan siswa yang
sedang menyampaikan pendapatnya.
3. Pada kegiatan konfirmasi:
Guru mulai menanamkan konsep atau memberikan materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian guru bertanya pada siswa tentang hal-
hal yang belum diketahui siswa. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru menyampaikan informasi tentang materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam penutup.
48
b. Pertemuan 2
pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28 Maret
2013. Berikut uraian kegiatannya:
Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilakukan untuk mengawali pembelajaran adalah mengucap
salam dan berdoa bersama, melakukan absensi, mengkondisikan siswa supaya
siap untuk belajar. Kegiatan selajnutnya adalah memberikan motivasi pada siswa
dengan memperlihatkan gambar-gambar tentang tentang kegiatan manusia yang
mempengeruhi daur air pada siswa, dan juga juga guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti
1. Pada kegiatan eksplorasi:
Pada kegiatan eksplorasi siswa memperhatikan materi pengantar yang
disampaikan oleh tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air dan cara
menghemat air. Kemudian siswa memperhatikan gambar-gambar tentang kegiatan
manusia yang mempengaruhi daur air dan dampaknya yang dapat diurutkan
menjadi gambar bercerita. Secara bergantian siswa diminta untuk mengurutkan
gambar menjadi urutan yang logis dan memberi tanda panah sesuai dengan
urutannya.
2. Pada kegiatan elaborasi:
Guru menanyakan alasan dari urutan gambar dan anak panah yang telah di
tempel oleh siswa. Selanjutnya siswa yang tidak maju ke depan kelas
memperhatikan siswa yang sedang menyampaikan pendapatnya dapat
mengajukan gagasan ataupun menambahkan pernyataan yang sudah disampaikan
temannya. Siswa lain yang tidak maju ke depan kelas memperhatikan siswa yang
sedang menyampaikan pendapatnya.
3. Pada kegiatan konfirmasi:
Guru mulai menanamkan konsep atau memberikan materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian guru bertanya pada siswa tentang hal-
hal yang belum diketahui siswa. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari. Guru memberikan soal tes
49
(siklus 1) pada siswa. Kemudian siswa mengerjakan soal tes (siklus 1) secara
mandiri.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru menyampaikan informasi tentang materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam penutup.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas yang yang terjadi saat
pembelajaan berlangsung yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi ini
dilakukan oleh observer. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah
peneliti.
4.1.1.4 Hasil Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
a. Hasil Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas yang terjadi dalam pembelajaran
baik yang dilakukan oleh siswa maupun guru. Hasil dari observasi akan
dipaparkan sebagai berikut.
Pertemuan 1
1. Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru dapat dilihat melalui lembar
obervasi yang sudah diisi oleh observer. Dari lembar observasi tersebut dapat ada
beberapa kegiatan guru yang belum sesuai dengan rencana seperti pemberian
motivasi yang kurang dilakukan. Selain itu juga pemyampaian materi pengantar
yang disampaikan kurang jelas dan kurang ringkas sehingga menyebabkan siswa
bingung dan meminta guru untuk menerangkannya kembali. Kekurangan yang
terakhir adalah penanaman konsep materi sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai juga kurang karena guru terlalu banyak menerangkan. Skor yang
diperoleh adalah 46 dari jumlah skor maksimal 70 dengan persentase 65,7% yang
masuk dalam kategori baik. Hasil observasi kegiatan mengajar guru dapat dilihat
melalui tabel 15 berikut ini.
50
Tabel 15
Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 1 Pertemuan 1
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 4
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 13
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 14
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 15
Jumlah 46
Persentase (%) 65.7
Kategori Baik
2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa yang telah dilihat pada lembar
obervasi menunjukan adanya beberapa kekurangan yaitu pada saat guru
menyampaikan tujuan pembelajaran masih banyak siswa yang sibuk
mempersiapkan alat tulisnya, kemudian saat guru dan siswa membuat kesimpulan
dari pembelajaran masih banyak siswa yang pasif sehingga kegiatan penyimpulan
pembelajaran masih banyak dilakukan oleh guru. Dari jumlah skor maksimal
yaitu 70 pada pertemuan ini jumlah skor yang diperoleh adalah 49 dengan
persentase 70% masuk dalam kategori baik. Hasil observasi aktivias belajar siswa
dapat dilihat melalui tabel 16.
Tabel 16
Hasil Obervasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 1
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 4
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 11
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 21
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 13
Jumlah 49
Persentase (%) 70
Kategori Baik
Pertemuan 2
1. Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru
Pada pertemuan 2 kegiatan mengajar yang dilakukan guru menunjukan
peningkatan. Guru sudah memberikan motivasi pada siswa yang dapat menggali
51
keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Materi pengantar yang
disampaikan oleh guru juga sudah baik, singkat dan terperinci yang menimbulkan
siswa mudah mencatat dan memahaminya sehingga dapat mengurutkan gambar
menjadi sebuah urutan gambar yang logis. Penanaman konsep tentang materi
yang disampaikan juga sudah baik. Hal tersebut ditandai melalui aktifnya siswa
dalam membuat kesimpulan pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas. Hasil
observasi kegiatan mengajar guru dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17
Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 1 Pertemuan 2
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 4
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 14
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 20
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 15
Jumlah 53
Persentase (%) 75.7
Kategori Baik
2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua ini masih ada
beberapa siswa yang belum memperhatikan guru saat guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Beberapa siswa juga tidak memperhatikan
gambar yang diperlihatkan oleh guru karena mereka masih mencatat ringkasan
materi pengantar yang sudah disampaikan guru, sehingga pada saat siswa ditunjuk
satu persatu untuk mengurutkan gambar masih ada beberapa siswa yang bingung.
Dari jumlah skor maksimal yaitu 70 pada pertemuan ini jumlah sekor yang
diperoleh adalah 56 dengan persentase 80% masuk dalam kategori baik. Hasil
observasi aktivias belajar siswa dapat dilihat melalui tabel 18 berikut ini.
52
Tabel 18
Hasil Obervasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 5
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 15
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 19
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 17
Jumlah 56
Persentase (%) 80.0
Kategori Baik
b.Hasil Belajar IPA Siklus 1
Hasil belajar IPA pada siklus 1 dengan menggunakan model pembelajaran picture
and picturedapat dilihat melalui tabel 19.
Tabel 19
Hasil Belajar IPA pada Siklus 1
No. Rentang Nilai Frekuensi (banyak
siswa)
Persentase
(%) Keterangan
1 54 - 63 3 13.04 Tidak tuntas
2 64 - 73 2 8.70 Tuntas
3 74 - 83 5 21.74 Tuntas
4 84 - 93 11 47.83 Tuntas
5 > 94 2 8.70 Tuntas
Jumlah 23 100.00
Tabel 19 menunjukan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 55 dan
nilai tertinggi adalah 100. Terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai 55, 2 siswa
yang mendapatkan nilai 60, 1 siswa yang mendapatkan 65, 2 siswa yang
mendapatkan nilai 70, 4 siswa yang mendapatkan nilai 80, 6 siswa yang
mendapatkan nilai 85, 5 siswa yang mendapatkan nilai 90, 1 siswa yang
mendapatkan nilai 95, dan 1 siswa yang mendapatkan nilai 100. Untuk lebih
jelasnya lagi data pada tabel dapat dilihat melalui gambar 3.
53
Gambar 3
Rentang Nilai Hasil Belajar IPA Siklus 1
Dari gambar 3 menunjukan rentang nilai yaitu dari 54 - 63 terdapat 3
siswa, dari rentang nilai 64 - 73 terdapat 2 siswa, dari rentang nilai 74 - 83
terdapat 5 siswa, dari rentang nilai 84 - 93 terdapat 11 siswa, dan dari nilai > 94
terdapat 2 siswa.
Berdasarkan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu nilainya 64
dinyatakan tuntas, sedangkan jika nilainya < 64 maka dinyatakan tidak tuntas.
Kriteria ketuntasan dapat bilihat dari tabel 20.
Tabel 20
Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus 1
Kriteria Ketuntasan Banyaknya Siswa Persentase (%)
Tuntas ≥ 64 20 86.96
Tidak tuntas < 64 3 13.04
Dari tebel 16 dapat diketahui bahwa apabila terdapat 20 siswa dengan
persentase 86.96% yang tuntas sementara itu 3 siswa denga persentase 13.04%
tidak tuntas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 4.
54
Gambar 4
Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
Dari gambar 4 dapat diketahui masih ada 13% siswa yang tidak tuntas
sementara 87% siswa sudah tuntas. Indikator keberhasilan nilai yang ingin dicapai
adalah 90%, karena baru ada 87% siswa yang tuntas maka indikator keberhasilan
belum tercapai. Karena adanya permasalahan tersebut maka diadakan siklus 2
untuk dapat mencapai indikator keberhasilan.
4.1.2.4 Refleksi Dari Tindakan Siklus 1
Pada siklus 1 ini ada tiga hal yang digunakan sebagai pengukuran
keberhasilan pembelajaran yaitu kegiatan mengajar guru, aktivitas belajar siswa,
dan hasil belajar yang akan dijabarkan sebagai berikut.
a. Kegiatan Mengajar Guru
Kegiatan mengajar guru dikelas dengan menggunakan model pembelajaran
picture and picture dapat dikatakan sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
meningkatnya hasil observasi kegiatan mengajar guru dari pertemuan 1 dan
2.Pada pertemuan 1 persentase kinerja yang diperoleh adalah 65.7%. Pada pada
pertemuan 2 persentase yang diperoleh adalah 75.5%.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha perbaikan dan dapat
ditindaklanjuti pada siklus 2. Terdapat kekurangan seperti pemberian motivasi,
pemberian motivasi kurang dilakukan. Selain itu juga pemyampaian materi
pengantar yang disampaikan kurang jelas dan kurang ringkas sehingga
menyebabkan siswa bingung dan meminta guru untuk menerangkannya kembali.
Kekurangan yang terakhir adalah penanaman konsep materi sesuai dengan
55
kompetensi yang ingin dicapai juga kurang karena guru terlalu banyak
menerangkan.
Kekurangan dalam guru melaksanakan pembelajaran sudah berkurang
diantaranya guru sudah memberikan motivasi pada siswa yang dapat menggali
keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Materi pengantar yang
disampaikan oleh guru juga sudah baik, singkat dan terperinci yang menimbulkan
siswa mudah mencatat dan memahaminya sehingga dapat mengurutkan gambar
menjadi sebuah urutan gambar yang logis. Penanaman konsep tentang materi
yang disampaikan juga sudah baik. Hal tersebut ditandai melalui aktifnya siswa
dalam membuat kesimpulan pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas. Untuk
memperjelas dapat dilihat melalui tabel 21.
Tabel 21
Persentase Skor Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus 1
Pertemuan Skor Persentase Skor (%) Kategori
1 46 65.70 Baik
2 53 75.71 Baik
Dari tabel 19 dapat juga dilihat melalui gambar 5:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pertemuan 1 Pertemuan 2
56.7
75.71
Persentase (%)
Gambar 5
Persentase Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus 1
b. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa dikelas dengan menggunakan model pembelajaran
picture and picture dapat dikatakan sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
meningkatnya hasil observasi aktivitas belajar siswa dari pertemuan I dan II. Pada
pertemuan I persentase kinerja yang diperoleh adalah 70,00%. Pada pada
pertemuan II persentase yang diperoleh adalah 80,00%.
56
Ada beberaapa hal yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya yaitu pada
saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran masih banyak siswa yang sibuk
mempersiapkan alat tulisnya, kemudian saat guru dan siswa membuat kesimpulan
dari pembelajaran masih banyak siswa yang pasif sehingga kegiatan penyimpulan
pembelajaran masih banyak dilakukan oleh guru. Beberapa siswa juga tidak
memperhatikan gambar yang diperlihatkan oleh guru karena mereka masih
mencatat ringkasan materi pengantar yang sudah disampaikan guru, sehingga
pada saat siswa ditunjuk untuk mengurutkan gambar masih ada beberapa siswa
yang bingung. Selain itu ada beberapa gambar yang berwarna hitam putih,
walaupun siswa juga mengerti isi dari gambar tersebut tetapi siswa lebih senang
dan tertarik pada gambar yang berwarna-warni.
Apabila dalam tabel dan gambar dapat disajikan pada tabel 22 dan gambar 6
Tabel 22
Persentase Skor Aktivitas Siswa pada Siklus 1
Pertemuan Skor Persentase Skor (%) Kriteria
1 49 70.00 Baik
2 56 80.00 Baik
64
66
68
70
72
74
76
78
80
Pertemuan 1 Pertemuan 2
70
80
Persentase (%)
Gambar6
Persentase Aktivitas Siswa pada Siklus 1
c. Hasil Belajar
Hasil belajar pada siklus 1 ini mengalami peningkatan. Pada kondisi awal ada
7 siswa yang memenuhi KKM yang persentasenya adalah 30%, sementara 16
57
siswa lainnya belum memenuhi KKM yang persentasenya 70%. Hasil belajar
pada siklus 1 terdapat 3 siswa yang tidak tuntas dengan persentase13% dan 20
siswa sudah memenuhi KKM dengan persentase 87%. Walaupun belum mencapai
indikator keberhasilan tetapi sudah cukup baik karena sudah ada peningkatan.
Apabila disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai pembanding akan
disajikan pada tabel 23.
Tabel 23
Perbandingan Ketuntasan Hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus 1
Siklus Persentase Ketuntasan
Kondisi awal/Pra Siklus 13%
Siklus 1 87%
Berdasarkan dari tabel 9, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7
Perbandingan Ketuntasan Hasil belajarpada
Kondisi Awal/Pra Siklus dengan Siklus 1
4.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus 2
Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan secara bertahap yaitu
rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, hasil tindakan dan refleksi dari
tindakandengan melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus 1
supaya dapat diperbaiki yang akan dijelaskan berikut ini.
58
4.1.3.1 Rencana Tindakan
Sesudah kegiatan observasi pada siklus 1 dilakukan, selanjutnya
berdiskusi dengan guru kelas V untuk mempersiapkan segala perlengkapan yang
dibutuhkan oleh guru saat proses pembelajaran pada siklus 2 ini dilaksanakan.
Perlengkapan tersebut diantaranya adalah menentukan standar kompetensi (SK)
yaitu memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam dan kompetensi dasar (KD) mengidentifikasi
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan
lingkungannya, menyediakan materi tentang peristiwa alam dan dampak dari
peristiwa alam, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyediakan
media pembelajaran yaitu kertas-kertas bergambar tentang peristiwa alam,
menyiapkan lembar observasi kegiatan mengajar guru dan lembar observasi
aktivitas belajar siswa, lembar tes evaluasi siklus 2, serta berbagai macam buku
seperti buku tulis, buku paket/buku pendamping, alat tulis yang digunakan seperti
pensil, pulpen, selotip, dan lain sebagainya.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Obervasi
1. Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan I
Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari selasa tangga l9 April 2013.
Berikut uraian kegiatannya.
Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilakukan untuk mengawali pembelajaran adalah mengucap
salam dan berdoa bersama, melakukan absensi, mengkondisikan siswa supaya
siap untuk belajar. Kegiatan selanjutnya adalah memberikan motivasi pada siswa
dengan bertanya pada siswa tentang pengalaman mereka tentang peristiwa alam
yang pernah mereka lihat lewat tayangan televisi, yang tidak kalah pentingnya
juga guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kegiatan Inti
1. Pada kegiatan eksplorasi:
Pada kegiatan eksplorasi siswa mendengarkan materi pengantar dari guru
yaitu tentang gempa bumi dan tsunami yang menyebabkan banjir. Siswa
59
memperhatikan gambar-gambar yang diperlihatkan oleh guru tentang gempa bumi
dan tsunami yang menyebabkan banjir. Secara bergantian siswa diminta untuk
memasang dan mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis, yaitu tsunami
yang terjadi karena terjadinya gempa bumi di bawah laut yang menyebabkan
tsunami dan banjir dan tanda panah sesuai dengan urutannya.
2. Pada kegiatan elaborasi:
Guru menanyakan alasan dari urutan gambar dan anak panah yang telah di
urutkan oleh siswa. Selanjutnya siswa yang tidak maju ke depan kelas
memperhatikan siswa yang sedang menyampaikan pendapatnya dapat
mengajukan gagasan ataupun menambahkan pernyataan yang sudah disampaikan
temannya. Siswa lain yang tidak maju ke depan kelas memperhatikan siswa yang
sedang menyampaikan pendapatnya.
3. Pada kegiatan komfirmasi:
Guru mulai menanamkan konsep atau memberikan materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian guru bertanya pada siswa tentang hal-
hal yang belum diketahui siswa. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru menyampaikan informasi tentang materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam penutup.
b. Pertemuan II
pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 11 April
2013. Berikut uraian kegiatannya:
Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilakukan untuk mengawali pembelajaran adalah mengucap
salam dan berdoa bersama, melakukan absensi, mengkondisikan siswa supaya
siap untuk belajar. Kegiatan selajnutnya adalah memberikan motivasi pada siswa
dengan memperlihatkan gambar-gambar tentang dampak dari terjadinya gempa
bumi yang menyebabkan tsunami dan banjir, kemudian juga guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
60
Kegiatan Inti
1. Pada kegiatan eksplorasi:
Pada kegiatan eksplorasi siswa memperhatikan materi pengantar yang
disampaikan guru tentang dampak gempa bumi dan tsunami yang menyebabkan
banjir serta kegiatan manusia yang memperngaruhi permukan bumi. Siswa
memperhatikan gambar-gambar tentang dampak gempa bumi dan tsunami yang
menyebabkan banjir. Secara bergantian siswa diminta untuk mengurutkan
gambar-gambar tentang dampak gempa bumi dan tsunami yang menyebabkan
banjir menjadi urutan yang logis.
2. Pada kegiatan elaborasi:
Guru menanyakan alasan dari urutan gambar dan anak panah yang telah di
pasang oleh siswa. Selanjutnya siswa yang tidak maju ke depan kelas
memperhatikan siswa yang sedang menyampaikan pendapatnya dapat
mengajukan gagasan ataupun menambahkan pernyataan yang sudah disampaikan
temannya. Siswa lain yang tidak maju ke depan kelas memperhatikan siswa yang
sedang menyampaikan pendapatnya.
3. Pada kegistsn komfirmasi:
Guru mulai menanamkan konsep atau memberikan materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Kemudian guru bertanya pada siswa tentang hal-
hal yang belum diketahui siswa. Selanjutnya guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari. Guru memberikan soal tes
(siklus 2) pada siswa. Kemudian siswa mengerjakan soal tes (siklus 2) secara
mandiri.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir guru menyampaikan informasi tentang materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam penutup.
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas yang yang terjadi saat
pembelajaan berlangsung yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi ini
61
dilakukan oleh observer. Dalam penelitian ini yang menjadi observer adalah
peneliti.
4.1.3.3 Hasil Pelaksanaan Tindakan danObservasi
a. Hasil Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas yang terjadi dalam
pembelajaran baik yang dilakukan oleh siswa maupun guru. Hasil dari observasi
akan dipaparkan sebagai berikut.
Pertemuan I
3. Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru
Hasil observasi kegiatan mengajar guru dapat dilihat melalui lembar obervasi
yang sudah diisi oleh guru kelas 3 sebagai observer di kelas. Dari lembar
observasi tersebut dapat ada beberapa kegiatan guru yang belum sesuai dengan
rencana seperti panayampaian tujuan pembelajaran yang hanya dijelaskan sekilas
saja sehingga kurang jelas. Selain itu kekurangan yang lain adalah kesimpulan
yang diberikan guru kurang jelas dan kurang terperinci. Skor yang diperoleh
adalah 57 dari jumlah skor maksimal 70 dengan persentase 81.4% yang masuk
dalam kategori baik. Hasil observasi kegiatan mengajar guru dapat dilihat melalui
tabel 24.
Tabel 24
Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 2 Pertemuan I
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 5
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 12
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 21
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 15
Jumlah 57
Persentase (%) 81.4
Kategori Baik
4. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa yang telah dilihat pada lembar
obervasi menunjukan adanya peningkatan yaitu pada tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru, siswa sudah memperhatikan guru saat menyampaikan tujuan
pembelajaran. Dari jumlah skor maksimal yaitu 70 pada pertemuan ini jumlah
62
skor yang diperoleh adalah 59 dengan persentase 84,2% masuk dalam kategori
sangat baik. Hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat melalui tabel 25.
Tabel 25
Hasil Obervasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2 Pertemuan I
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 4
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 16
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 23
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 16
Jumlah 59
Persentase (%) 84.3
Kategori sangat baik
Pertemuan 2
1. Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru
Pada pertemuan 2 kegiatan mengajar yang dilakukan guru menunjukan
peningkatan. Guru sudah memberikan motivasi pada siswa yang dapat menggali
keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Materi pengantar yang
disampaikan oleh guru juga sudah baik, singkat dan terperinci yang menimbulkan
siswa mudah mencatat dan memahaminya sehingga dapat mengurutkan gambar
menjadi sebuah urutan gambar yang logis. Penanaman konsep tentang materi
yang disampaikan juga sudah baik. Hal tersebut ditandai melalui aktifnya siswa
dalam membuat kesimpulan pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas. Pada
item di lembar observasi yang lain juga sudah baik. Hasil observasi kegiatan
mengajar guru dapat dilihat pada tabel 26.
Tabel 26
Hasil Obervasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 2 Pertemuan 2
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 4
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 19
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 22
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 17
Jumlah 62
Persentase (%) 88.6
Kategori sangat baik
2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua ini juga
sudah baik. Semua aktivitas yang dilakukan siswa sudah meningkat. Dari jumlah
63
skor maksimal yaitu 70 pada pertemuan ini jumlah skor yang diperoleh adalah 63
dengan persentase 90.0% masuk dalam kategori sangat baik. Hasil observasi
aktivitas belajar siswa dapat dilihat melalui tabel 27.
Tabel 27
Hasil Obervasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2 Pertemuan 2
No. Aspek yang Diamati Total Skor
1 Pra Pembelajaran 4
2 Kegiatan Awal Pembelajaran 16
3 Kegiatan Inti Pembelajaran 25
4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 18
Jumlah 63
Persentase (%) 90.0
Kategori sangat baik
b. Hasil Belajar IPA Siklus 2
Hasil belajar IPA pada siklus 2 dengan menggunakan model pembelajaran
picture and picture melalui gambar bercerita dapat dilihat melalui tabel 24.
Tabel 24
Hasil Belajar IPA pada Siklus 2
No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan
1 54 – 63 1 4.35 Tidak Tuntas
2 64 – 73 3 13.04 Tuntas
3 74 – 83 7 30.43 Tuntas
4 84 – 93 8 34.78 Tuntas
5 > 94 4 17.39 Tuntas
Jumlah 23 100.00
Tabel 26 menunjukan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 55 dan
nilai tertinggi adalah 100. Terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai 55, 1 siswa
yang mendapatkan 65, 3 siswa yang mendapatkan nilai 70, 2 siswa yang
mendapatkan nilai 75, 2 siswa yang mendapat nilai 80, 4 siswa yang mendapatkan
nilai 85, 6 siswa yang mendapatkan nilai 90, 2 siswa yang mendapatkan nilai 95,
dan 2 siswa yang mendapatkan nilai 100. Untuk lebih jelasnya lagi data pada tabel
dapat dilihat melalui gambar 8.
64
Gambar 8
Hasil Belajar IPA Siklus 2
Dari gambar 8 menunjukan rentang nilai yaitu dari 54 – 63 terdapat 1
siswa, dari rentang nilai 64 – 73 terdapat 3 siswa, dari rentang nilai 74 – 83
terdapat 7 siswa, dari rentang nilai 84 – 93 terdapat 8 siswa, dan rentang nilai > 94
terdapat 4 siswa.
Berdasarkan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu nilainya ≥ 64
dinyatakan tuntas, sedangkan jika nilainya < 64 maka dinyatakan tidak tuntas.
Kriteria ketuntasan dapat bilihat dari tabel 29.
Tabel 29
Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus 2
Kriteria Ketuntasan Banyaknya Siswa Persentase (%)
Tuntas ≥ 64 22 95.65
Tidak tuntas < 64 1 4.35
Dari tebel 25 dapat diketahui bahwa apabila terdapat 22 siswa dengan
persentase 95.65% yang tuntas sementara itu 1 siswa denga persentase 4.35%
tidak tuntas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 9.
65
Gambar9
Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus 2
Dari gambar 9 dapat diketahui masih ada 4% siswa yang tidak tuntas
sementara 96% siswa sudah tuntas. Indikator keberhasilan nilai yang ingin dicapai
adalah 90%, sehingga sudah memenuhi 65riteria keberhasilan karena sudah 96%
yang tuntas atau memenuhi 65riteria KKM.
4.1.3.4 Refleksi Dari Tindakan Siklus 2
Pada siklus 2 ini ada tiga hal yang digunakan sebagai pengukuran
keberhasilan pembelajaran yaitu kegiatan mengajar guru, aktivitas belajar siswa,
dan hasil belajar yang akan dijabarkan sebagai berikut.
a. Kegiatan Mengajar Guru
Kegiatan mengajar guru dikelas dengan menggunakan model pembelajaran
picture and picture dapat dikatakan sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
meningkatnya hasil observasi kegiatan mengajar guru dari pertemuan 1 dan
2.Pada pertemuan 1 persentase yang diperoleh adalah 81.4%. Pada pada
pertemuan 2 persentase yang diperoleh adalah 88.5%. Kegiatan mengajar yang
dilakukan guru sudah meningkat dibandingkan pada siklus pertama jumlah skor
juga bertambah kategori yang sebelumnya baik menjadi sangat baik.
66
Tabel 30
Persentase Skor Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus 2
Pertemuan Skor Persentase Skor (%) Kategori
1 57 81.4 Baik
2 62 88.5 Sangat baik
Dari tabel diatas dapat juga dilihat melalui gambar 12:
76
78
80
82
84
86
88
90
Pertemuan 1 Pertemuan 2
81.4
88.5
Persentase (%)
Gambar 10
Persentase Kegiatan Mengajar Guru pada Siklus 2
b. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa dikelas dengan menggunakan model pembelajaran
picture and picture dapat dikatakan sudah baik.Hal tersebut dapat dilihat dari
meningkatnya hasil observasi aktivitas belajar siswa dari pertemuan 1 dan 2.Pada
pertemuan 1 persentase kinerja yang diperoleh adalah 84.2%.Pada pada
pertemuan 2 persentase yang diperoleh adalah 87.1%.
Apabila dilihat dalam tabel dan gambar dapat disajikan pada tabel 31 dan
gambar 13.
Tabel 31
Persentase Skor Aktivitas Siswa pada Siklus 2
Pertemuan Skor Persentase (%) Kategori
1 59 84.2 Sangat baik
2 63 90 Sangat baik
67
80
82
84
86
88
90
Pertemuan 1 Pertemuan 2
84.2
90
Persentase (%)
Gambar 11
Persentase Aktivitas Siswa pada Siklus 2
c. Hasil Belajar
Hasil belajar pada siklus 2 ini kembali mengalami peningkatan. Pada kondisi
awal ada 7 siswa yang memenuhi KKM yang persentasenya adalah 30%,
sementara 16 siswa lainnya belum memenuhi KKM yang persentasenya 70%.
Hasil belajar pada siklus 1 terdapat 3 siswa yang tidak tuntas dengan
persentase13% dan 20 siswa sudah memenuhi KKM dengan persentase 87%.
Walaupun belum mencapai indikator keberhasilan tetapi sudah cukup baik karena
sudah ada peningkatan. Sedangkan pada siklus 2 ini hasil belajar kembali
meningkat terdapat 1 siswa yang belum tuntas dengan persentase 4.35% dan 22
siswa sudah tuntas dengan persentase 95.65%. Dari keterangan tersebut dapat
diketahui bahwa hasil belajar pada siklus 2 sudah mencapai indikator
keberhasilan.
Apabila disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sebagai pembanding akan
disajikan sebagai tabel 32.
Tabel 32
Perbandingan Ketuntasan Hasil belajar pada
Kondisi Awal, Siklus 1, dan siklus 2
Siklus Jumlah Siswa
yang Tuntas
Jumlah Siswa
yang Tidak
Tuntas
Persentase
Ketuntasan
Kondisi awal/Per siklus 7 16 13%
Siklus 1 20 3 87%
Siklus 2 22 1 95.65%
68
Berdasarkan pada tabel 32, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar12
Perbandingan Ketuntasan Hasil belajar
pada Kondisi Awal/Pra, Siklus iklus 1 dan Siklus 2
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Pembahasan Kondisi Awal
Observasi yang dilakukan di kelas 5 sebelum diberikan tindakan menunjukan
masih banyak siswa yang belum tuntas. Kriteria ketuntasan minimal yang telah
ditentukan yaitu jika nilai ≥ 64 dinyatakan tuntas dan jika nilai < 64 maka
dinyatakan tidak tuntas. Banyaknya siswa yang tidak tuntas tersebut dikarenakan
guru dalam menjelaskan materi dengan menggunakan model pembelajaran yang
masih tradisional. Pada saat mengajar guru hanya menggunakan alat peraga
sederhana yaitu gambar-gambar yang terdapat pada buku paket saja. Buku paket
yang digunakan dalam pembelajaran hanya satu sehingga pembelajaran hanya
disampaikan guru terpusat pada buku tersebut. Siswa tidak diberikan kesempatan
untuk mendapatkan pengetahuan dari pengalaman yang didapatnya secara
langsung dari pembelajaran di kelas. Dari proses pembelajaran tersebut
menunjukan hasil belajar yang rendah. Terdapat 30,43% siswa yaitu sekitar 7
siswa yang tuntas, sedangkan 69,57% yaitu sekitar 16 siswa yang tidak tuntas.
69
4.2.2 Pembahasan Siklus 1
4.2.2.1 Pertemuan I Siklus 1
1. Observasi Kegiatan Mengajar Guru
Dari hasil observasi yang telah diisi oleh observer terdapat beberapa kegiatan
guru yang belum sesuai dengan rencana seperti pemberian motivasi yang tidak
secara optimal dilakukan oleh guru. Selain itu juga pemyampaian materi
pengantar yang disampaikan kurang jelas dan kurang ringkas sehingga
menyebabkan siswa bingung dan meminta guru untuk menerangkannya kembali.
Kekurangan yang terakhir adalah penanaman konsep materi sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai juga kurang karena guru terlalu banyak
menerangkan. Skor yang diperoleh adalah 46 dari jumlah sekor maksimal 70
dengan persentase 65,7% yang masuk dalam kategori baik.
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa yang telah dilihat pada lembar
obervasi menunjukan adanya beberapa kekurangan yaitu pada saat guru
menyampaikan tujuan pembelajaran masih banyak siswa yang sibuk
mempersiapkan alat tulisnya, kemudian saat guru dan siswa membuat kesimpulan
dari pembelajaran masih banyak siswa yang pasif sehingga kegiatan penyimpulan
pembelajaran masih banyak dilakukan oleh guru. Dari jumlah skor maksimal
yaitu 70 pada pertemuan ini jumlah skor yang diperoleh adalah 49 dengan
persentase 70% masuk dalam kategori baik.
4.2.2.2 Pertemuan 2 siklus 1
1. Observasi Kegiatan Mengajar Guru
Pada pertemuan 2 kegiatan mengajar yang dilakukan guru menunjukan
peningkatan. Guru sudah memberikan motivasi pada siswa yang dapat menggali
keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Materi pengantar yang
disampaikan oleh guru juga sudah baik, singkat dan terperinci yang menimbulkan
siswa mudah mencatat dan memahaminya. Penanaman konsep tentang materi
yang disampaikan juga sudah baik. Hal tersebut ditandai melalui aktifnya siswa
dalam membuat kesimpulan pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas. Dari
70
jumlah skor maksimal yaitu 70 pada pertemuan ini jumlah skor yang diperoleh
adalah 53 dengan persentase 75.7% masuk dalam kategori baik.
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua ini masih ada
beberapa siswa yang belum memperhatikan guru saat guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Beberapa siswa juga tidak memperhatikan
gambar yang diperlihatkan oleh guru karena mereka masih mencatat ringkasan
materi pengantar yang sudah disampaikan guru, sehingga pada saat siswa ditunjuk
satu persatu untuk mengurutkan gambar masih ada beberapa siswa yang bingung.
Selain itu ada beberapa gambar yang berwarna hitam putih yang kurang menarik
perhatian siswa dalam mencermati gambar tersebut walaupun mereka mengerti isi
dari gambar tersebut. Dari jumlah skor maksimal yaitu 70 pada pertemuan ini
jumlah skor yang diperoleh adalah 56 dengan persentase 80% masuk dalam
kategori baik.
4.2.2.3 Hasil Belajar Siklus 1
Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 55 dan nilai tertinggi adalah
100. Berdasarkan KKM yang telah ditentukan oleh yaitu nilainya ≥ 64 dinyatakan
tuntas, sedangkan jika nilainya < 64 maka diketahui bahwa terdapat 20 siswa
dengan persentase 86.96% yang tuntas sementara itu 3 siswa denga persentase
13.04% tidak tuntas. Indikator keberhasilan nilai yang ingin dicapai adalah 90%,
karena baru ada 87% siswa yang tuntas maka indikator keberhasilan belum
tercapai. Karena adanya permasalahan tersebut maka diadakan siklus 2 untuk
dapat mencapai indikator keberhasilan.
Ketiga siswa yang tidak tuntas dikarenakan, terdapat satu siswa yang
lambat dalam memahami materi yang tidak diberikan guru walaupun ppada saat
pembelajaran siswa tersebut sudah memperhatikan dan tidak ramai sendiri tetapi
ketika ditunjuk guru dan diminta untuk memberikan pendapatnya siswa tersebut
tidak bisa. Siswa ini memang butuh pendampingan khusus dalam belajarnya
karena jika siswa yang lain diterangkan satu atau dua kali sudah mengerti, siswa
tersebut harus diberikan penjelasan tiga sampai empat kali baru ia mengerti,
sehingga setelah guru mengetahui bahwa satu siswa tersebut tidak tuntas maka
71
guru memberikan tugas untuk belajar dirumah supaya siswa tersebut paham
tentang materi yang telah dipelajari. Sementara itu 2 siswa yang lain mereka
duduk berurutan depan dan belakang, saat sedang mengerjakan soal sesekali
mereka asik berbicara sehingga guru harus berkali-kali menegur, sampai pada
akhirnya saat waktu yang disediakan untuk mengerjakan habis soal yang
diberikan pada 2 siswa ini masih banyak yang belum terselesaikan, sehingga
mereka menyelesaikannya dengan tergesa-gesa dan akhirnya mendapatkan nilai
kurang dari KKM.
Sudah ada peningkatan pada hasil belajar siklus 1 ini. Pada hasil belajar
sebelum dilakukan tindakan terdapat 30,43% siswa yang tuntas sedangkan pada
siklus 1 ini terdapat 86,96% siswa yang tuntas. Jadi terdapat peningkatan
ketuntasan sebesar 56,53%.
4.2.3 Pembahasan Siklus 2
4.2.3.1 Pertemuan I Siklus 2
1. Observasi Kegiatan Mengajar Guru
Skor yang diperoleh adalah 57 dari jumlah skor maksimal 70 dengan
persentase 81.4% yang masuk dalam kategori baik. Hasil observasi kegiatan
mengajar guru dapat dilihat melalui lembar obervasi yang sudah diisi oleh
observer di kelas. Dari lembar observasi tersebut ada beberapa kegiatan guru yang
belum sesuai dengan rencana seperti panayampaian tujuan pembelajaran yang
hanya dijelaskan sekilas saja sehingga kurang jelas. Selain itu kekurangan yang
lain adalah kesimpulan yang diberikan guru kurang jelas dan kurang terperinci.
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Dari hasil observasi yang dilakukan observer pada pertemuan I siklus 2 ini
aktivitas belajar siswa sudah baik. Salah satu peningkatannya terdapat pada tujuan
pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa sudah memperhatikan guru saat
menyampaikan tujuan pembelajaran. Dari jumlah skor maksimal yaitu 70 pada
pertemuan ini jumlah skor yang diperoleh adalah 59 dengan persentase 84.2%
yang masuk dalam kategori sangat baik.
72
4.2.3.2 Pertemuan 2 Siklus 2
1. Observasi Kegiatan Mengajar Guru
Pada pertemuan 2 kegiatan mengajar yang dilakukan guru menunjukan
peningkatan. Guru sudah memberikan motivasi pada siswa yang dapat menggali
keingintahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Materi pengantar yang
disampaikan oleh guru juga sudah baik, singkat dan terperinci yang menimbulkan
siswa mudah mencatat dan memahaminya.Penanaman konsep tentang materi yang
disampaikan juga sudah baik. Hal tersebut ditandai melalui aktifnya siswa dalam
membuat kesimpulan pembelajaran yang dibantu oleh guru kelas. Pada item di
lembar observasi yang lain juga sudah baik. Skor yang diperoleh adalah 62 dari
jumlah skor maksimal 70 dengan persentase 88.6% yang masuk dalam kategori
sangat baik.
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua ini juga
sudah baik. Semua aktivitas yang dilakukan siswa sudah meningkat. Dari jumlah
skor maksimal yaitu 70 pada pertemuan ini jumlah skor yang diperoleh adalah 63
dengan persentase 90.0% masuk dalam kategori sangat baik.
4.2.3.3 Hasil Belajar Siklus 2
Dari hasil belajar pada pertemuan II siklus 2 nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 55 dan nilai tertinggi adalah 100. Berdasarkan KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah yaitu nilainya ≥ 64 dinyatakan tuntas, sedangkan jika
nilainya < 64 maka dinyatakan tidak tuntas. Dari rincian itu diketahui bahwa hasil
belajar pada siklus 2 ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan
yaitu apabila minimal 90% dari semua siswa memperoleh nilai diatas KKM yaitu
64. Pada siklus 2 ini terdapat 1 siswa yang belum tuntas. Siswa tersebut adalah
salah satu siswa yang pada siklus 1 asik berbincang dengan temannya. Ternyata
siswa tersebut memang siswa yang suka berbicar di kelas dan suka mengajak
bicara temannya. Sementasa dua siswa yang pada siklus 1 tidak tuntas, pada siklus
2 ini keduanya sudah tuntas dengan nilai 85 dan 100.
73
Sudah ada peningkatan pada hasil belajar siklus 2 ini.Pada hasil belajar
pada siklus 1 terdapat 86.96% siswa yang tuntas. Sedangkan pada siklus 2 ini
terdapat 96.65% siswa tang tuntas. Jadi terdapat peningkatan ketuntasan sebesar
9.69%.
4.2.4 Perbandingan Kegiatan Mengajar Guru dan Aktivitas belajar Siswa
Siswa
4.2.4.1 Perbandingan Kegiatan Mengajar Guru
Tabel 33
Perbandingan Aktivitas Guru Saat Mengajar
No. Keterangan
Siklus 1 Siklus 2
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
1
Pertemuan
2
1 Jumlah Skor 46 53 57 62
2 Persentase 65,7% 75,7% 81,4% 88,6%
3 Kategori Baik Baik Baik Sangat Baik
Perbandingan aktivitas guru saat mengajar dapat dilihat melalui tabel 4.21.
Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru terus meningkat, pada
siklus 1 pertemuan 1 jumlah skor yang diperoleh 46 dengan persentase 65,7 dan
kategori baik, pada siklus 1 pertemuan 2 jumlah skor yang diperoleh 53 dengan
persentase 75,7 dan kategori baik, pada siklus 2 pertemuan 1 jumlah skor yang
diperoleh 57 dengan persentase 81,4 dan kategori baik,pada siklus 2 pertemuan 2
jumlah skor yang diperoleh 62 dengan persentase 88,6 dan kategori sangat baik.
4.2.4.2 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 34
Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa
No. Keterangan
Siklus 1 Siklus 2
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
1
Pertemuan
2
1 Jumlah Skor 49 56 59 63
2 Persentase 70,0% 80,0% 84,3% 90,0%
3 Kategori Baik Baik Sangat baik Sangat baik
Perbandingan aktivitas belajar siswa dapat dilihat melalui tabel 34. Dari
tabel 34 dapat dilihat bahwa aktivitas mengajar guru terus meningkat, pada siklus
1 pertemuan 1 jumlah skor yang diperoleh 49 dengan persentase 70 dan kategori
74
baik, pada siklus 1 pertemuan 2 jumlah skor yang diperoleh 56 dengan persentase
80,0% dan kategori baik, pada siklus 2 pertemuan 1 jumlah skor yang diperoleh
59 dengan persentase 84,3% dan kategori sangat baik, pada siklus 2 pertemuan 2
jumlah skor yang diperoleh 63 dengan persentase 90,0% dan kategori sangat baik.
4.3.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5
Perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N 01
Kemlokodapat dilihat melalui tabel 31.
Tabel 31
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5
N
o
Ketuntasa
n Belajar
Sebelum Tindakan Siklus 1 Siklus 2
Jumla
h
siswa
persentas
e
Jumla
h
siswa
persentas
e
Jumla
h
Siswa
persentas
e
1 Tuntas
7 30,43% 20 86,96% 22 95,65%
2 Tidak
Tuntas 16 69,57% 3 13,04% 1 4,35%
Jumlah 23 100,00% 23 100,00% 23 100,00%
Dari tabel 33 dapat diketahui perbandingan hasil belajar IPA pada siswa kelas5
SD N 01 Kemloko yang terus meningkat. Pada pra siklus terdapat 7 siswa yang
tuntas dengan persentase 30,43%, pada siklus 1 terdapat 20 siswa yang tuntas
dengan persentase 86,96% dan pada siklus 2 terdapat 22 siswa yang tuntas dengan
persentase 96,65%.