BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SDN Candiareng Warungasem Batang, siswa
kelas IV yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Sebelum penelitian dilkukan dalam pembelajaran IPS guru lebih
sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Metode lain
seperti diskusi juga digunakan walaupun jarang. Namun belum pernah
menggunakan alat peraga.
4.1.1 Diskripsi Pra Siklus
Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Untuk materi
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi
dilingkungan kabupaten/ kota dan propinsi guru cukup menerangkan saja. Untuk
menambah pengetahuan siswa guru menugaskan siswa membaca materi yang
sesuai pada buku paket. Dengan kondisi pembelajaran seperti tersebut ternyata
motivasi, keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa relatif rendah. Untuk
mengetahui prestasi belajar siswa pada kondisi awal mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada abel di bawah ini.
Tabel 4.1
Distribusi Skor Tes IPS
Pada Kondisi Pra Siklus
Skor Frekuensi Persentase (%) Jml=N * F Ketuntasan
65 1 3,7 65 Belum Tuntas
70 6 22,2 420 Belum Tuntas
75 10 37,0 750 Belum Tuntas
80 1 3,7 80 Tuntas
85 4 14,8 340 Tuntas
90 5 18,5 450 Tuntas
Jumlah 27 100 2105
Rata-rata 77
27
28
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi skor tes berdasarkan ketuntasan pada kondisi pra
siklus di atas, frekuensi hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan
ketuntasan tercapai oleh 10 dari 27 siswa atau 37,03%. Angka ini menunjukkan
angka yang rendah, siswa yang belum tuntas mencapai 62,97 . Begitu pula skor
minimal yang dicapai jauh dari skor KKM yang ditetapkan sebesar 80. Namun skor
maksimal yang dicapai lumayan tinggi yakni 80. Persoalan yang dialami adalah
distribusi pencapaian prestasi belajar yang tidak merata. Hal ini nampak pada
banyaknya siswa yang memperoleh skor yang tidak tuntas mencapai 17 orang
atau 62,97% siswa yang mencapai skor 80 dan 90 masing-masing 10 siswa saja.
Ketidak merataan perolehan skor ini, dimungkinkan sekali karena pembelajaran
yang dilakukan di dalam kelas lebih bersifat individual, sehingga kemampuan
siswa satu tidak dapat disamakan kepada siswa yang lain. Penelitian tindakan ini
dikatakan berhasil apabila 90% berhasil tuntas dan memperoleh nilai 80.
Distribusi persentase skor tes berdasarkan ketuntasan dapat dilihat pada diagram
4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Skor Tes IPS Pra Siklus
1
6
10
1
4 5
0
2
4
6
8
10
12
65 70 75 80 85 90
Jum
lah
Skor
Pra Siklus
29
Dapat kita lihat bahwa pada pelaksanaan kondisi awal nilai tertinggi 90 ada 5
siswa, dan nilai terendah 65 ada 1 siswa. Dari data di atas dapat direkapitulasi
hasil nilai tes formatif pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Rekapitulasi Skor Tertinggi dan Terendah Tes Formatif IPS pada Pra Siklus
Uraian Skor
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 65
Nilai rata- rata 77
Siswa yang tuntas KKM ( 80 ) 10
% Siswa yang tuntas 37,03
Siswa yang belum tuntas 17
% Siswa yang belum tuntas 62,97
Dari data-data terlihat dengan jelas bahwa siswa yang belum tuntas
sangat besar. Dari KKM yang ditentukan sebesar 80, kebanyakan siswa belum
dapat mencapainya. Hal ini menunjukkan rendahnya prestasi belajar IPS siswa.
Terlihat pula adanya ketimpangan yang besar antara nilai tertinggi dan terendah.
4.2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 9 Maret 2012 dan
hari Jum’at tanggal 16 Maret 2012 bertempat di ruang kelas IV SD N
Candiareng. Dari peserta kelas IV yang berjumlah 27 siswa tidak ada yang
absen sehingga semua peserta dapat mengikuti kegiatan pada siklus
pertama.
4.2.1 Perencanaan Tindakan
Dari gambaran umum tentang kondisi awal siswa, dapat
disimpulkan adanya masalah pokok dalam pembelajaran IPS di kelas
yang diteliti, yaitu relatif rendahnya keaktifan dan inisiatif siswa dalam
pembelajaran. Hal ini akhirnya berakibat pula pada rendahnya prestasi
belajar.
30
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuat suatu rencana
tindakan penelitian untuk siklus I dengan menyusun suatu skenario pembelajaran.
Dalam skenario ini mulai digunakan gambar kegiatan ekonomi untuk pembelajaran
Mengenal Sumber Daya Alam. Materi yang digunakan adalah sesuai Kompetensi
Dasar mengenai Mengenal Sumber Daya Alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Pembelajaran pada siklus I masih dilakukan secara klasikal dan hanya
melibatkan beberapa siswa yang dipilih secara acak mewakili kelompok yang ada.
Skenario pembelajaran secara terinci tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Secara garis besar dapat dijelaskan seperti tabel 4.3.
31
Tabel 4.3
Skenario Pembelajaran IPS Siklus I
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
A
1.
2.
B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pra Pembelajaran
Menugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang
Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
daya alam dan potensi lain di daerahnya.
Menyiapkan alat-alat pembelajaran yaitu gambar pasar.
Pelaksanaan Pembelajaran
Menyampaikan materi pembelajaran tentang Mengenal
Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya
Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.
Menjelaskan gambaran umum tentang mengenal aktifitas
ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan
potensi lain di daerahnya.
Menugaskan siswa membaca kembali materi Mengenal
Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya
Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.
Menjelaskan materi Mengenal Aktifitas Ekonomi yang
Berkaitan dengan Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di
Daerahnya
Membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa secara acak.
Membimbing kelompok dalam berdiskusi .
Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan
Memberikan rangkuman materi
Melaksanakan evaluasi
Membaca materi pelajaran
Mengenal aktifitas ekonomi
yang berkaitan dengan
sumberdaya alam dan
potensi lain di daerahnya
Memperhatikan penjelasan
guru
Menemutunjukkan
Mengenal aktifitas ekonomi
yang berkaitan dengan
sumber daya alam dan
potensi lain di daerahnya
Membaca kembali materi
mengenal aktifitas ekonomi
yang berkaitan dengan
sumber daya alam dan
potensi lain di daerahnya
Memperhatikan penjelasan
guru
Mengamati dan melakukan
tugas kelompok
Diskusi Kelompok
Bertanya / menyampaikan
pendapat tentang
pelaksanaan pembelajaran
Mencatat rangkuman materi
Mengerjakan lembar
evaluasi
32
Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan @ 2
x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum’at 9 Maret 2012 sedangkan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 16 Maret 2012.
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian siklus I ini dibantu oleh rekan
sejawat sebagai kolaborator yaitu guru. Kolaborator ini membantu mengobservasi
aktifitas guru dan aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran dilakukan. Setelah
itu mereka diminta pendapat dan sarannya dalam kegiatan refleksi untuk
mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan perencanaan
tindakan siklus berikutnya.
Hasil pengamatan yang diperoleh pada tindakan siklus I adalah tentang
kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Hasil pengamatani tentang aktifitas guru
dan siswa selama pembelajaran dari pengamat diperoleh jumlah nilai rata-rata
beserta hasil evaluasinya. Aktifitas guru dalam pembelajaran IPS dengan
menggunakan gambar pasar (kegiatan ekonomi) adalah teknik pembelajaran
dengan mengamati gambar tersebut dapat mengetahui kegiatan di pasar dan
dapat mempraktikkan kegiatan jual beli di dalam kelas. Manfaat gambar pasar
(kegiatan ekonomi) dalam pembelajaran digunakan guru untuk menunjukkan cara
jual beli di pasar. Guru memfasilitasi pembelajaran IPS melalui penggunaan
gambar pasar (kegiatan ekonomi), siswa bisa aktif dan merasa senang dalam
belajar. Dari observasi aktifitas belajar siswa diperoleh data seperti pada tabel 4.4
33
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus I
No Aspek yang diamati Kategori Jumlah
Siswa
Prosentase
(%)
1. Keaktifan Senang Mengerjakan (4) 20 74,1
Kurang Senang Mengerjakan (3) 7 25,9
Tidak Senang Mengerjakan (2) - -
27 100
2. Inisiatif Selalu Memberi Tanggapan (4) 10 37,1
Jarang Memberi Tanggapan (3) 17 62,9
Tidak Pernah Memberi Tanggapan (2) - -
27 100
3. Konsentrasi Selalu Memperhatikan (4) 8 29,6
Memperhatikan (3) 12 44,4
Kurang Memperhatikan (2) 7 26
27 100
4. Kerjasama Mengerjakan bersama teman (4) 20 74
Mengerjakan sendiri (3) 5 18,5
Diam saja (2) 2 7,5
27 100
Dengan memperhatikan data di atas dapat diketahui bahwa dengan
menggunakan alat peraga berupa gambar dalam pembelajaran siswa yang kurang
aktif dan kurang bekerja sama tidak ada, sebagian besar siswa memiliki
konsentrasi yang baik terhadap kegiatan pembelajaran.
Tes formatif yang dilakukan dalam siklus I seperti pada tabel 4.5
34
Tabel 4.5
Distribusi Skor Tes Formatif IPS Siklus I
No Skor Jumlah Siswa Nilai x Jumlah
Siswa 1 65 1 65 2 70 2 140 3 75 5 375 4 80 9 720 5 85 6 510 6 90 4 360
Jumlah 27 2170
Rata-rata kelas 2170 : 27 = 80,4
Dari data hasil tes siklus I didapat nilai belum tuntas 65-79 ada 8 siswa, nilai
ketuntasan 80-90 ada 19 siswa, nilai tuntas tertinggi yaitu 90 sebanyak 4 siswa.
Nilai tersebut dapat dilihat pada diagram 4.2
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Skor IPS Siklus I
1
2
5
9
6
4
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
65 70 75 80 85 90
Jum
lah
Skor
Siklus I
35
Diagram di atas menunjukkan setelah diadakan siklus I, nilai tertinggi
bertambah, nilai terendah berkurang dibandingkan kondisi
sebelumnya.
Tabel 4.6
Kriteria Ketuntasan Minimal IPS Siklus I
No Kriteria
ketuntasan
Jumlah
Siswa
Prosentase
(%) Kualifikasi
1 ≥ 80 19 70,3 Tuntas
2 < 80 8 29,7 Belum tuntas
Dari data tabel di atas ketuntasan belajar siswa SD Negeri Candiareng
Warungasem Batang pada siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 19
siswa atau 70,3 % sedangkan yang belum tuntas ada 8 siswa atau
29,7 %. Rekapitulasi nilai tertinggi dan terendah pada siklus I terdapat
pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Rekapitulasi Skor Tertinggi dan Terendah Tes Formatif IPS Siklus I
Uraian Skor
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 65
Nilai rata- rata 80,4
Siswa yang tuntas KKM ( 80 ) 19
% Siswa yang tuntas 70,3
Siswa yang belum tuntas 8
% Siswa yang belum tuntas 29,7
Dari data tersebut nilai tetinggi adalah 90 dan nilai terendah 65,
sedangkan nilai rata-ratanya 80,4 berarti sudah mencapai KKM, siswa
yang belum tuntas ada 8 siswa atau 29,7 %.
36
Refleksi
Refleksi dilakukan dengan teman sejawat , instrumen yang perlu dievaluasi
adalah: pelaksanaan pembelajaran, hasil tes formatif.
Hasil dari 27 siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran baru 19 siswa
dan yang belum menguasai 8 siswa. jadi yang sudah tuntas mencapai 70,3%
yang belum tuntas 29,7%. Kelemahan siswa kurang berminat untuk membaca
mendalami materi, siswa juga enggan bertanya kepada guru tentang materi yang
belum jelas. Tindak lanjut terhadap siswa yang belum tuntas diberikan tugas
untuk membaca kembali di rumah masing- masing.
1. 2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus II
Selain analisis pada siklus I juga memperoleh data pada siklus II yang diperoleh
dari hasil evaluasi siswa.
Perencanaan Tindakan.
Menyusun rencana tindakan siklus II.Rencana itu tertuang kedalam RPP siklus II
( RPP ada pada lampiran ).
Skenario pembelajaran pada siklus II kegiatan intinya sama dengan kegiatan
pada siklus I, secara kronologis skenario pembelajaran siklus II adalah seperti
tertera pada tabel 4.8.
37
Tabel 4.8
Skenario Pembelajaran IPS Siklus II
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
A
1.
2.
B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pra Pembelajaran
Menugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang
Mengenal Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan
Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.
Menyiapkan alat-alat pembelajaran yaitu gambar pasar.
Pelaksanaan Pembelajaran
Menyampaikan materi pembelajaran tentang Mengenal
Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya
Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.
Menjelaskan gambaran umum tentang Mengenal Aktifitas
Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya Alam dan
Potensi Lain di Daerahnya.
Menugaskan siswa membaca kembali materi Mengenal
Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya
Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.
Menjelaskan materi Mengenal Aktifitas Ekonomi yang
Berkaitan dengan Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di
Daerahnya
Membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6
siswa secara acak.
Membimbing kelompok dalam berdiskusi .
Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan
Memberikan rangkuman materi
Melaksanakan evaluasi
Membaca materi pelajaran
Mengenal Aktifitas Ekonomi
yang Berkaitan dengan
Sumber Daya Alam dan
Potensi Lain di Daerahnya
Memperhatikan penjelasan
guru
Mempratekkan jual beli di
depan kelas.
Membaca kembali materi
Mengenal Aktifitas Ekonomi
yang Berkaitan dengan
Sumber Daya Alam dan
Potensi Lain di Daerahnya
Memperhatikan penjelasan
guru
Mengamati dan melakukan
tugas kelompok
Diskusi Kelompok
Bertanya / menyampaikan
pendapat tentang
pelaksanaan pembelajaran
Mencatat rangkuman materi
Mengerjakan lembar
evaluasi
38
Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan @ 2
x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum’at 13 April 2012
sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 April
2012.
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian siklus II ini dibantu oleh rekan
sejawat sebagai kolaborator yaitu guru. Kolaborator ini membantu
mengobservasi aktifitas guru dan aktifitas siswa selama kegiatan
pembelajaran dilakukan. Setelah itu mereka diminta pendapat dan sarannya
dalam kegiatan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan dan perencanaan tindakan siklus berikutnya.
Hasil pengamatan yang diperoleh pada tindakan siklus II adalah hasil
observasi tentang kegiatan guru maupun kegitan siswa. Hasil pengamatan
tentang aktivitas guru selama pembelajaran dari pengamatan diperoleh nilai
rata- rata. Adapun dari observasi terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh
data pada tabel 4.9
39
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktifitas Belajar IPS Siswa pada Siklus II
No Aspek yang
diamati Kategori
Jumlah
Siswa
Prosentase
(%)
1. Keaktifan
Senang Mengerjakan (4) 22 81,4
Kurang Senang Mengerjakan (3) 2 7,4
Tidak Senang Mengerjakan (2) 3 11,2
Jumlah 27 100
2. Inisiatif
Selalu Memberi Tanggapan (4) 10 37,1
Jarang Memberi Tanggapan (3) 17 62,9
Tidak Pernah Memberi Tanggapan
(2) - -
Jumlah 27 100
3. Konsentrasi
Selalu Memperhatikan (4) 8 29,6
Memperhatikan (3) 12 44,4
Kurang Memperhatikan (2) 7 26
Jumlah 27 100
4. Kerjasama
Mengerjakan bersama teman (4) 22 81,4
Mengerjakan sendiri (3) 4 14,8
Diam saja (2) 1 3,8
Jumlah 27 100
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa setelah siklus ke II dilaksanakan siswa
menjadi aktif, berkonsentrasi dan mau bekerjasama dengan baik.
Siswa tidak lagi menganggap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang
sulit, siswa mulai menganggap bahwa mata pelajaran IPS menyenangkan, mudah
dipahami, dan siswa bersemangat untuk belajar IPS.
Adapun tes formatif siklus II diperoleh data yang dituangkan pada tabel 4.10 di
bawah ini.
40
Tabel 4.10
Distribusi Skor Hasil Tes Formatif IPS Siklus II
No Skor Jumlah Siswa Nilai x Jumlah
Siswa 1 70 1 70 2 75 1 75 3 80 15 1200 4 85 6 510 5 90 4 360
Jumlah 27 2215
Rata-rata kelas 2215 : 27 = 82
Dari data distribusi nilai hasil tes formatif siklus II didapat nilai 65-79 tinggal
dua anak, ini berarti yang belum tuntas tinggal 2 siswa, nilai tertinggi 90 dan
anak yang sudah tuntas menjadi 25 anak 92, 5%, sedang yang belum tuntas
2 siswa atau 7,5%.
Data nilai prestasi anak dapat dilihat pada diagram 4.3 di bawah ini
41
Gambar 4.3 Diagram Distribusi Skor Tes IPS Siklus II
Dapat dilihat pada diagram di atas setelah diadakan siklus II dilaksanakan
nilai tertinggi 90 ada 4 siswa, sedang nilai terendah 70 hanya 1 siswa.
Distribusi Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel
4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11
Kriteria Ketuntasan Minimal IPS Siklus II
No Kriteria
ketuntasan
Jumlah
Siswa
Prosentase
(%) Kualifikasi
1 ≥ 80 25 92, 5%, Tuntas
2 < 80 2 7,5%. Belum tuntas
Dari data tabel 4.11, ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN
Candiareng, Warungasem Batang terlihat yang belum tuntas tinggal 2
siswa atau 7,5%, sedang yang tuntas sebanyak 25 siswa atau 92,5%.
Rekapitulasi hasil tes formatif pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.
12 di bawah ini.
0 1 1
15
6
4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
65 70 75 80 85 90
Jum
lah
Skor
Siklus II
42
Tabel 4.12
Rekapitulasi Skor Tertinggi dan Terendah Tes Formatif IPS Siklus II
Uraian Skor
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 70
Nilai rata- rata 82
Siswa yang tuntas KKM ( 80 ) 25
% Siswa yang tuntas 92,5
Siswa yang belum tuntas 2
% Siswa yang belum tuntas 7,5
Dari rekapitulasi nilai tertinggi 90, nilai terendah 70, rata- rata menjadi
82, ini berarti sudah di atas KKM yang ditetapkan sekolah, siswa yang
tuntas 25 atau 92,5% dan yang belum tuntas tinggal 2 siswa atau
7,5%.
Refleksi
Refleksi dilakukan dengan teman sejawat , instrumen yang perlu
dievaluasi adalah: pelaksanaan pembelajaran, hasil tes formatif.
Hasil dari 27 siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran ada
25 siswa dan yang belum menguasai2 siswa. jadi yang sudah tuntas
mencapai 92,5% yang belum tuntas 7,5% Kelemahan siswa kurang
berminat untuk membaca mendalami materi, siswa juga enggan
bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas. Tindak lanjut
terhadap siswa yang belum tuntas diberikan tugas berupa soal- soal.
43
4.2 Pembahasan Hasl Penelitian
Sebelum diadakan Penelitian Tindakan Kelas prestasi belajar siswa
banyak yang masih di bawah KKM, ketuntasan belajarnya hanya mencapai
10 siswa atau 37,03%, ini disebabkan karena guru dalam menyampaikan
pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, belum menggunakan
alat peraga, setelah diadakan Penelitian Tindakan Kelas ketuntasan prestasi
belajar siswa meningkat.
Berdasarkan hasil analisis prestasi belajar siswa ditinjau dari indikator
yang akan dicapai, maka perbandingan prestasi belajar siswa dari pra siklus,
siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13
Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
Katagori
Hasil Belajar
Skor
Tes
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Jml
siswa
% Jml
Siswa
% Jml
Siswa
%
1.
Belum
Tuntas
< 80
27
62,97
27
29,7
27
7,5
2.
Tuntas
≥ 80
27
37,03
27
70,3
27
92,5
44
Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan bahwa ada
sebanyak 90% siswa telah mengalami ketuntasan dengan KKM 80. Hal ini
dicapai paada siklus II. Dengan demikian indikator kinerja dapat tercapai.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan prestasi belajar
siswa tentang Mengenal Sumber Daya Alam Kegiatan Ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota propinsi, setelah
menggunakan pendekatan problem solving. Hal ini nampak pada peningkatan
rata-rata prestasi belajar siswa yakni pada kondisi pra siklus nilai rata-
ratanya 7,7 siklus I naik menjadi 80,4 dan pada siklus II naik lagi menjadi 82.
Ada peningkatan rata-rata sebesar 944 % dan 965 %.Nampak ada
peningkatan ketuntasan belajar siswa yakni pada kondisi pra siklus tuntas
sebesar 37,03 % siklus I naik menjadi 70,3 % dan pada siklus II naik lagi
menjadi 92,5 %Ada peningkatan ketuntasan sebesar 89 % dan 150
%.Nampak ada peningkatan skor minimal siswa yakni pada kondisi pra siklus
skor minimal 65 siklus I naik menjadi 65 dan pada siklus II naik lagi menjadi
70. Ada peningkatan skor minimal pada siklus 1 ke siklus 2 sebesar7,69 %.
Nampak ada peningkatan skor maksimal siswa yakni pada kondisi pra siklus
skor minimal 90 % siklus I naik menjadi 90 dan pada siklus II naik lagi
menjadi 90.Tidak ada peningkatan skor maksimal.
Berdasarkan prestasi belajar di atas terlihat bahwa prestasi belajar
siswa dari pra siklus ke siklus I, dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan.
Hal tersebut dapat dilihat pada diagram 4.4.
45
Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Distribusi Skor Tes IPS Pra Siklus, Siklus I,
Siklus II
Dari analisa diagram yang disajikan, dapat kita lihat beberapa kenyataan
yang terjadi selama diadakan penelitian. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari pra siklus ke siklus I, dari siklus I ke siklus II ada peningkatan
prestasi belajar siswa.
1
6
10
1
4
5
1
2
5
9
6
4
0
1 1
15
6
4
0
2
4
6
8
10
12
14
16
65 70 75 80 85 90
Jum
lah
Skor
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II