BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

19
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini di lakukan di SDN Candiareng Warungasem Batang, siswa kelas IV yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sebelum penelitian dilkukan dalam pembelajaran IPS guru lebih sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Metode lain seperti diskusi juga digunakan walaupun jarang. Namun belum pernah menggunakan alat peraga. 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Untuk materi Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten/ kota dan propinsi guru cukup menerangkan saja. Untuk menambah pengetahuan siswa guru menugaskan siswa membaca materi yang sesuai pada buku paket. Dengan kondisi pembelajaran seperti tersebut ternyata motivasi, keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa relatif rendah. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada kondisi awal mata pelajaran IPS dapat dilihat pada abel di bawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Skor Tes IPS Pada Kondisi Pra Siklus Skor Frekuensi Persentase (%) Jml=N * F Ketuntasan 65 1 3,7 65 Belum Tuntas 70 6 22,2 420 Belum Tuntas 75 10 37,0 750 Belum Tuntas 80 1 3,7 80 Tuntas 85 4 14,8 340 Tuntas 90 5 18,5 450 Tuntas Jumlah 27 100 2105 Rata-rata 77 27

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SDN Candiareng Warungasem Batang, siswa

kelas IV yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 10 siswa

perempuan. Sebelum penelitian dilkukan dalam pembelajaran IPS guru lebih

sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Metode lain

seperti diskusi juga digunakan walaupun jarang. Namun belum pernah

menggunakan alat peraga.

4.1.1 Diskripsi Pra Siklus

Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Untuk materi

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi

dilingkungan kabupaten/ kota dan propinsi guru cukup menerangkan saja. Untuk

menambah pengetahuan siswa guru menugaskan siswa membaca materi yang

sesuai pada buku paket. Dengan kondisi pembelajaran seperti tersebut ternyata

motivasi, keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa relatif rendah. Untuk

mengetahui prestasi belajar siswa pada kondisi awal mata pelajaran IPS dapat

dilihat pada abel di bawah ini.

Tabel 4.1

Distribusi Skor Tes IPS

Pada Kondisi Pra Siklus

Skor Frekuensi Persentase (%) Jml=N * F Ketuntasan

65 1 3,7 65 Belum Tuntas

70 6 22,2 420 Belum Tuntas

75 10 37,0 750 Belum Tuntas

80 1 3,7 80 Tuntas

85 4 14,8 340 Tuntas

90 5 18,5 450 Tuntas

Jumlah 27 100 2105

Rata-rata 77

27

28

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi skor tes berdasarkan ketuntasan pada kondisi pra

siklus di atas, frekuensi hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan

ketuntasan tercapai oleh 10 dari 27 siswa atau 37,03%. Angka ini menunjukkan

angka yang rendah, siswa yang belum tuntas mencapai 62,97 . Begitu pula skor

minimal yang dicapai jauh dari skor KKM yang ditetapkan sebesar 80. Namun skor

maksimal yang dicapai lumayan tinggi yakni 80. Persoalan yang dialami adalah

distribusi pencapaian prestasi belajar yang tidak merata. Hal ini nampak pada

banyaknya siswa yang memperoleh skor yang tidak tuntas mencapai 17 orang

atau 62,97% siswa yang mencapai skor 80 dan 90 masing-masing 10 siswa saja.

Ketidak merataan perolehan skor ini, dimungkinkan sekali karena pembelajaran

yang dilakukan di dalam kelas lebih bersifat individual, sehingga kemampuan

siswa satu tidak dapat disamakan kepada siswa yang lain. Penelitian tindakan ini

dikatakan berhasil apabila 90% berhasil tuntas dan memperoleh nilai 80.

Distribusi persentase skor tes berdasarkan ketuntasan dapat dilihat pada diagram

4.1 berikut ini:

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Skor Tes IPS Pra Siklus

1

6

10

1

4 5

0

2

4

6

8

10

12

65 70 75 80 85 90

Jum

lah

Skor

Pra Siklus

29

Dapat kita lihat bahwa pada pelaksanaan kondisi awal nilai tertinggi 90 ada 5

siswa, dan nilai terendah 65 ada 1 siswa. Dari data di atas dapat direkapitulasi

hasil nilai tes formatif pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Rekapitulasi Skor Tertinggi dan Terendah Tes Formatif IPS pada Pra Siklus

Uraian Skor

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 65

Nilai rata- rata 77

Siswa yang tuntas KKM ( 80 ) 10

% Siswa yang tuntas 37,03

Siswa yang belum tuntas 17

% Siswa yang belum tuntas 62,97

Dari data-data terlihat dengan jelas bahwa siswa yang belum tuntas

sangat besar. Dari KKM yang ditentukan sebesar 80, kebanyakan siswa belum

dapat mencapainya. Hal ini menunjukkan rendahnya prestasi belajar IPS siswa.

Terlihat pula adanya ketimpangan yang besar antara nilai tertinggi dan terendah.

4.2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 9 Maret 2012 dan

hari Jum’at tanggal 16 Maret 2012 bertempat di ruang kelas IV SD N

Candiareng. Dari peserta kelas IV yang berjumlah 27 siswa tidak ada yang

absen sehingga semua peserta dapat mengikuti kegiatan pada siklus

pertama.

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Dari gambaran umum tentang kondisi awal siswa, dapat

disimpulkan adanya masalah pokok dalam pembelajaran IPS di kelas

yang diteliti, yaitu relatif rendahnya keaktifan dan inisiatif siswa dalam

pembelajaran. Hal ini akhirnya berakibat pula pada rendahnya prestasi

belajar.

30

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuat suatu rencana

tindakan penelitian untuk siklus I dengan menyusun suatu skenario pembelajaran.

Dalam skenario ini mulai digunakan gambar kegiatan ekonomi untuk pembelajaran

Mengenal Sumber Daya Alam. Materi yang digunakan adalah sesuai Kompetensi

Dasar mengenai Mengenal Sumber Daya Alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

Pembelajaran pada siklus I masih dilakukan secara klasikal dan hanya

melibatkan beberapa siswa yang dipilih secara acak mewakili kelompok yang ada.

Skenario pembelajaran secara terinci tertuang dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Secara garis besar dapat dijelaskan seperti tabel 4.3.

31

Tabel 4.3

Skenario Pembelajaran IPS Siklus I

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A

1.

2.

B

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pra Pembelajaran

Menugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang

Mengenal aktifitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

daya alam dan potensi lain di daerahnya.

Menyiapkan alat-alat pembelajaran yaitu gambar pasar.

Pelaksanaan Pembelajaran

Menyampaikan materi pembelajaran tentang Mengenal

Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya

Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.

Menjelaskan gambaran umum tentang mengenal aktifitas

ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan

potensi lain di daerahnya.

Menugaskan siswa membaca kembali materi Mengenal

Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya

Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.

Menjelaskan materi Mengenal Aktifitas Ekonomi yang

Berkaitan dengan Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di

Daerahnya

Membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6

siswa secara acak.

Membimbing kelompok dalam berdiskusi .

Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan

Memberikan rangkuman materi

Melaksanakan evaluasi

Membaca materi pelajaran

Mengenal aktifitas ekonomi

yang berkaitan dengan

sumberdaya alam dan

potensi lain di daerahnya

Memperhatikan penjelasan

guru

Menemutunjukkan

Mengenal aktifitas ekonomi

yang berkaitan dengan

sumber daya alam dan

potensi lain di daerahnya

Membaca kembali materi

mengenal aktifitas ekonomi

yang berkaitan dengan

sumber daya alam dan

potensi lain di daerahnya

Memperhatikan penjelasan

guru

Mengamati dan melakukan

tugas kelompok

Diskusi Kelompok

Bertanya / menyampaikan

pendapat tentang

pelaksanaan pembelajaran

Mencatat rangkuman materi

Mengerjakan lembar

evaluasi

32

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan @ 2

x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum’at 9 Maret 2012 sedangkan

pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 16 Maret 2012.

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian siklus I ini dibantu oleh rekan

sejawat sebagai kolaborator yaitu guru. Kolaborator ini membantu mengobservasi

aktifitas guru dan aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran dilakukan. Setelah

itu mereka diminta pendapat dan sarannya dalam kegiatan refleksi untuk

mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan perencanaan

tindakan siklus berikutnya.

Hasil pengamatan yang diperoleh pada tindakan siklus I adalah tentang

kegiatan guru maupun kegiatan siswa. Hasil pengamatani tentang aktifitas guru

dan siswa selama pembelajaran dari pengamat diperoleh jumlah nilai rata-rata

beserta hasil evaluasinya. Aktifitas guru dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan gambar pasar (kegiatan ekonomi) adalah teknik pembelajaran

dengan mengamati gambar tersebut dapat mengetahui kegiatan di pasar dan

dapat mempraktikkan kegiatan jual beli di dalam kelas. Manfaat gambar pasar

(kegiatan ekonomi) dalam pembelajaran digunakan guru untuk menunjukkan cara

jual beli di pasar. Guru memfasilitasi pembelajaran IPS melalui penggunaan

gambar pasar (kegiatan ekonomi), siswa bisa aktif dan merasa senang dalam

belajar. Dari observasi aktifitas belajar siswa diperoleh data seperti pada tabel 4.4

33

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus I

No Aspek yang diamati Kategori Jumlah

Siswa

Prosentase

(%)

1. Keaktifan Senang Mengerjakan (4) 20 74,1

Kurang Senang Mengerjakan (3) 7 25,9

Tidak Senang Mengerjakan (2) - -

27 100

2. Inisiatif Selalu Memberi Tanggapan (4) 10 37,1

Jarang Memberi Tanggapan (3) 17 62,9

Tidak Pernah Memberi Tanggapan (2) - -

27 100

3. Konsentrasi Selalu Memperhatikan (4) 8 29,6

Memperhatikan (3) 12 44,4

Kurang Memperhatikan (2) 7 26

27 100

4. Kerjasama Mengerjakan bersama teman (4) 20 74

Mengerjakan sendiri (3) 5 18,5

Diam saja (2) 2 7,5

27 100

Dengan memperhatikan data di atas dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan alat peraga berupa gambar dalam pembelajaran siswa yang kurang

aktif dan kurang bekerja sama tidak ada, sebagian besar siswa memiliki

konsentrasi yang baik terhadap kegiatan pembelajaran.

Tes formatif yang dilakukan dalam siklus I seperti pada tabel 4.5

34

Tabel 4.5

Distribusi Skor Tes Formatif IPS Siklus I

No Skor Jumlah Siswa Nilai x Jumlah

Siswa 1 65 1 65 2 70 2 140 3 75 5 375 4 80 9 720 5 85 6 510 6 90 4 360

Jumlah 27 2170

Rata-rata kelas 2170 : 27 = 80,4

Dari data hasil tes siklus I didapat nilai belum tuntas 65-79 ada 8 siswa, nilai

ketuntasan 80-90 ada 19 siswa, nilai tuntas tertinggi yaitu 90 sebanyak 4 siswa.

Nilai tersebut dapat dilihat pada diagram 4.2

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Skor IPS Siklus I

1

2

5

9

6

4

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

65 70 75 80 85 90

Jum

lah

Skor

Siklus I

35

Diagram di atas menunjukkan setelah diadakan siklus I, nilai tertinggi

bertambah, nilai terendah berkurang dibandingkan kondisi

sebelumnya.

Tabel 4.6

Kriteria Ketuntasan Minimal IPS Siklus I

No Kriteria

ketuntasan

Jumlah

Siswa

Prosentase

(%) Kualifikasi

1 ≥ 80 19 70,3 Tuntas

2 < 80 8 29,7 Belum tuntas

Dari data tabel di atas ketuntasan belajar siswa SD Negeri Candiareng

Warungasem Batang pada siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 19

siswa atau 70,3 % sedangkan yang belum tuntas ada 8 siswa atau

29,7 %. Rekapitulasi nilai tertinggi dan terendah pada siklus I terdapat

pada tabel 4.7

Tabel 4.7

Rekapitulasi Skor Tertinggi dan Terendah Tes Formatif IPS Siklus I

Uraian Skor

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 65

Nilai rata- rata 80,4

Siswa yang tuntas KKM ( 80 ) 19

% Siswa yang tuntas 70,3

Siswa yang belum tuntas 8

% Siswa yang belum tuntas 29,7

Dari data tersebut nilai tetinggi adalah 90 dan nilai terendah 65,

sedangkan nilai rata-ratanya 80,4 berarti sudah mencapai KKM, siswa

yang belum tuntas ada 8 siswa atau 29,7 %.

36

Refleksi

Refleksi dilakukan dengan teman sejawat , instrumen yang perlu dievaluasi

adalah: pelaksanaan pembelajaran, hasil tes formatif.

Hasil dari 27 siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran baru 19 siswa

dan yang belum menguasai 8 siswa. jadi yang sudah tuntas mencapai 70,3%

yang belum tuntas 29,7%. Kelemahan siswa kurang berminat untuk membaca

mendalami materi, siswa juga enggan bertanya kepada guru tentang materi yang

belum jelas. Tindak lanjut terhadap siswa yang belum tuntas diberikan tugas

untuk membaca kembali di rumah masing- masing.

1. 2 Diskripsi Pelaksanaan Siklus II

Selain analisis pada siklus I juga memperoleh data pada siklus II yang diperoleh

dari hasil evaluasi siswa.

Perencanaan Tindakan.

Menyusun rencana tindakan siklus II.Rencana itu tertuang kedalam RPP siklus II

( RPP ada pada lampiran ).

Skenario pembelajaran pada siklus II kegiatan intinya sama dengan kegiatan

pada siklus I, secara kronologis skenario pembelajaran siklus II adalah seperti

tertera pada tabel 4.8.

37

Tabel 4.8

Skenario Pembelajaran IPS Siklus II

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A

1.

2.

B

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pra Pembelajaran

Menugaskan siswa membaca materi pelajaran tentang

Mengenal Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan

Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.

Menyiapkan alat-alat pembelajaran yaitu gambar pasar.

Pelaksanaan Pembelajaran

Menyampaikan materi pembelajaran tentang Mengenal

Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya

Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.

Menjelaskan gambaran umum tentang Mengenal Aktifitas

Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya Alam dan

Potensi Lain di Daerahnya.

Menugaskan siswa membaca kembali materi Mengenal

Aktifitas Ekonomi yang Berkaitan dengan Sumber Daya

Alam dan Potensi Lain di Daerahnya.

Menjelaskan materi Mengenal Aktifitas Ekonomi yang

Berkaitan dengan Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di

Daerahnya

Membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6

siswa secara acak.

Membimbing kelompok dalam berdiskusi .

Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilakukan

Memberikan rangkuman materi

Melaksanakan evaluasi

Membaca materi pelajaran

Mengenal Aktifitas Ekonomi

yang Berkaitan dengan

Sumber Daya Alam dan

Potensi Lain di Daerahnya

Memperhatikan penjelasan

guru

Mempratekkan jual beli di

depan kelas.

Membaca kembali materi

Mengenal Aktifitas Ekonomi

yang Berkaitan dengan

Sumber Daya Alam dan

Potensi Lain di Daerahnya

Memperhatikan penjelasan

guru

Mengamati dan melakukan

tugas kelompok

Diskusi Kelompok

Bertanya / menyampaikan

pendapat tentang

pelaksanaan pembelajaran

Mencatat rangkuman materi

Mengerjakan lembar

evaluasi

38

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan @ 2

x 35 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum’at 13 April 2012

sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 20 April

2012.

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian siklus II ini dibantu oleh rekan

sejawat sebagai kolaborator yaitu guru. Kolaborator ini membantu

mengobservasi aktifitas guru dan aktifitas siswa selama kegiatan

pembelajaran dilakukan. Setelah itu mereka diminta pendapat dan sarannya

dalam kegiatan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan dan perencanaan tindakan siklus berikutnya.

Hasil pengamatan yang diperoleh pada tindakan siklus II adalah hasil

observasi tentang kegiatan guru maupun kegitan siswa. Hasil pengamatan

tentang aktivitas guru selama pembelajaran dari pengamatan diperoleh nilai

rata- rata. Adapun dari observasi terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh

data pada tabel 4.9

39

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktifitas Belajar IPS Siswa pada Siklus II

No Aspek yang

diamati Kategori

Jumlah

Siswa

Prosentase

(%)

1. Keaktifan

Senang Mengerjakan (4) 22 81,4

Kurang Senang Mengerjakan (3) 2 7,4

Tidak Senang Mengerjakan (2) 3 11,2

Jumlah 27 100

2. Inisiatif

Selalu Memberi Tanggapan (4) 10 37,1

Jarang Memberi Tanggapan (3) 17 62,9

Tidak Pernah Memberi Tanggapan

(2) - -

Jumlah 27 100

3. Konsentrasi

Selalu Memperhatikan (4) 8 29,6

Memperhatikan (3) 12 44,4

Kurang Memperhatikan (2) 7 26

Jumlah 27 100

4. Kerjasama

Mengerjakan bersama teman (4) 22 81,4

Mengerjakan sendiri (3) 4 14,8

Diam saja (2) 1 3,8

Jumlah 27 100

Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa setelah siklus ke II dilaksanakan siswa

menjadi aktif, berkonsentrasi dan mau bekerjasama dengan baik.

Siswa tidak lagi menganggap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang

sulit, siswa mulai menganggap bahwa mata pelajaran IPS menyenangkan, mudah

dipahami, dan siswa bersemangat untuk belajar IPS.

Adapun tes formatif siklus II diperoleh data yang dituangkan pada tabel 4.10 di

bawah ini.

40

Tabel 4.10

Distribusi Skor Hasil Tes Formatif IPS Siklus II

No Skor Jumlah Siswa Nilai x Jumlah

Siswa 1 70 1 70 2 75 1 75 3 80 15 1200 4 85 6 510 5 90 4 360

Jumlah 27 2215

Rata-rata kelas 2215 : 27 = 82

Dari data distribusi nilai hasil tes formatif siklus II didapat nilai 65-79 tinggal

dua anak, ini berarti yang belum tuntas tinggal 2 siswa, nilai tertinggi 90 dan

anak yang sudah tuntas menjadi 25 anak 92, 5%, sedang yang belum tuntas

2 siswa atau 7,5%.

Data nilai prestasi anak dapat dilihat pada diagram 4.3 di bawah ini

41

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Skor Tes IPS Siklus II

Dapat dilihat pada diagram di atas setelah diadakan siklus II dilaksanakan

nilai tertinggi 90 ada 4 siswa, sedang nilai terendah 70 hanya 1 siswa.

Distribusi Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel

4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11

Kriteria Ketuntasan Minimal IPS Siklus II

No Kriteria

ketuntasan

Jumlah

Siswa

Prosentase

(%) Kualifikasi

1 ≥ 80 25 92, 5%, Tuntas

2 < 80 2 7,5%. Belum tuntas

Dari data tabel 4.11, ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN

Candiareng, Warungasem Batang terlihat yang belum tuntas tinggal 2

siswa atau 7,5%, sedang yang tuntas sebanyak 25 siswa atau 92,5%.

Rekapitulasi hasil tes formatif pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.

12 di bawah ini.

0 1 1

15

6

4

0

2

4

6

8

10

12

14

16

65 70 75 80 85 90

Jum

lah

Skor

Siklus II

42

Tabel 4.12

Rekapitulasi Skor Tertinggi dan Terendah Tes Formatif IPS Siklus II

Uraian Skor

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 70

Nilai rata- rata 82

Siswa yang tuntas KKM ( 80 ) 25

% Siswa yang tuntas 92,5

Siswa yang belum tuntas 2

% Siswa yang belum tuntas 7,5

Dari rekapitulasi nilai tertinggi 90, nilai terendah 70, rata- rata menjadi

82, ini berarti sudah di atas KKM yang ditetapkan sekolah, siswa yang

tuntas 25 atau 92,5% dan yang belum tuntas tinggal 2 siswa atau

7,5%.

Refleksi

Refleksi dilakukan dengan teman sejawat , instrumen yang perlu

dievaluasi adalah: pelaksanaan pembelajaran, hasil tes formatif.

Hasil dari 27 siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran ada

25 siswa dan yang belum menguasai2 siswa. jadi yang sudah tuntas

mencapai 92,5% yang belum tuntas 7,5% Kelemahan siswa kurang

berminat untuk membaca mendalami materi, siswa juga enggan

bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas. Tindak lanjut

terhadap siswa yang belum tuntas diberikan tugas berupa soal- soal.

43

4.2 Pembahasan Hasl Penelitian

Sebelum diadakan Penelitian Tindakan Kelas prestasi belajar siswa

banyak yang masih di bawah KKM, ketuntasan belajarnya hanya mencapai

10 siswa atau 37,03%, ini disebabkan karena guru dalam menyampaikan

pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, belum menggunakan

alat peraga, setelah diadakan Penelitian Tindakan Kelas ketuntasan prestasi

belajar siswa meningkat.

Berdasarkan hasil analisis prestasi belajar siswa ditinjau dari indikator

yang akan dicapai, maka perbandingan prestasi belajar siswa dari pra siklus,

siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13

Distribusi Ketuntasan Belajar IPS Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No

Katagori

Hasil Belajar

Skor

Tes

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Jml

siswa

% Jml

Siswa

% Jml

Siswa

%

1.

Belum

Tuntas

< 80

27

62,97

27

29,7

27

7,5

2.

Tuntas

≥ 80

27

37,03

27

70,3

27

92,5

44

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan bahwa ada

sebanyak 90% siswa telah mengalami ketuntasan dengan KKM 80. Hal ini

dicapai paada siklus II. Dengan demikian indikator kinerja dapat tercapai.

Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan prestasi belajar

siswa tentang Mengenal Sumber Daya Alam Kegiatan Ekonomi, dan

kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota propinsi, setelah

menggunakan pendekatan problem solving. Hal ini nampak pada peningkatan

rata-rata prestasi belajar siswa yakni pada kondisi pra siklus nilai rata-

ratanya 7,7 siklus I naik menjadi 80,4 dan pada siklus II naik lagi menjadi 82.

Ada peningkatan rata-rata sebesar 944 % dan 965 %.Nampak ada

peningkatan ketuntasan belajar siswa yakni pada kondisi pra siklus tuntas

sebesar 37,03 % siklus I naik menjadi 70,3 % dan pada siklus II naik lagi

menjadi 92,5 %Ada peningkatan ketuntasan sebesar 89 % dan 150

%.Nampak ada peningkatan skor minimal siswa yakni pada kondisi pra siklus

skor minimal 65 siklus I naik menjadi 65 dan pada siklus II naik lagi menjadi

70. Ada peningkatan skor minimal pada siklus 1 ke siklus 2 sebesar7,69 %.

Nampak ada peningkatan skor maksimal siswa yakni pada kondisi pra siklus

skor minimal 90 % siklus I naik menjadi 90 dan pada siklus II naik lagi

menjadi 90.Tidak ada peningkatan skor maksimal.

Berdasarkan prestasi belajar di atas terlihat bahwa prestasi belajar

siswa dari pra siklus ke siklus I, dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan.

Hal tersebut dapat dilihat pada diagram 4.4.

45

Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Distribusi Skor Tes IPS Pra Siklus, Siklus I,

Siklus II

Dari analisa diagram yang disajikan, dapat kita lihat beberapa kenyataan

yang terjadi selama diadakan penelitian. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan dari pra siklus ke siklus I, dari siklus I ke siklus II ada peningkatan

prestasi belajar siswa.

1

6

10

1

4

5

1

2

5

9

6

4

0

1 1

15

6

4

0

2

4

6

8

10

12

14

16

65 70 75 80 85 90

Jum

lah

Skor

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II