BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

149
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Perubahan Tokoh Novel ke Film Pintu Terlarang Pada bagian ini diuraikan tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam novel, film, dan proses perubahan dari novel Pintu Terlarang karya Sekar Ayu Asmara dan film Pintu Terlarang yang disutradarai Sheila Timothy. 4.1.1.1 Tokoh dalam Novel Pintu Terlarang Tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam novel Pintu Terlarang karya Sekar Ayu Asmara dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1: Tokoh Dalam Novel Pintu Terlarang No Novel 1. Gambir 2. Talyda 3. Anak Kecil 4. Melati ibu anak kecil tersebut 5. Dr. Koentoro ayah dari anak kecil tersebut 6. Menik Sasongko ibu Gambir 7. Menur adik perempuan Gambir 8. Damar adik laki-laki Gambir 9. Dandung 10. Rio 11. Koh Jimmy 12. John Wongso 13. Indra Dewantoro ayah Talyda 14. John Saputra. 15. Puspogeni ayah Pusparantih 16. Ratmini ibu Pusparanti 17. Aryo teman SMP Rantih 18. Dion ayah Edo 19. Edo 20. Profesor Roekmantoro 21. Ibu Eva 22. Ibu Evi 23. Agni teman Rantih

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Perubahan Tokoh Novel ke Film Pintu Terlarang

Pada bagian ini diuraikan tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita

dalam novel, film, dan proses perubahan dari novel Pintu Terlarang karya Sekar

Ayu Asmara dan film Pintu Terlarang yang disutradarai Sheila Timothy.

4.1.1.1 Tokoh dalam Novel Pintu Terlarang

Tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam novel Pintu Terlarang

karya Sekar Ayu Asmara dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1: Tokoh Dalam Novel Pintu Terlarang

No Novel

1. Gambir

2. Talyda

3. Anak Kecil

4. Melati ibu anak kecil tersebut

5. Dr. Koentoro ayah dari anak kecil tersebut

6. Menik Sasongko ibu Gambir

7. Menur adik perempuan Gambir

8. Damar adik laki-laki Gambir

9. Dandung

10. Rio

11. Koh Jimmy

12. John Wongso

13. Indra Dewantoro ayah Talyda

14. John Saputra.

15. Puspogeni ayah Pusparantih

16. Ratmini ibu Pusparanti

17. Aryo teman SMP Rantih

18. Dion ayah Edo

19. Edo

20. Profesor Roekmantoro

21. Ibu Eva

22. Ibu Evi

23. Agni teman Rantih

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

24

24. Ibu Sonyak

25. Pak Herman

26. Petugas Rumah Sakit Jiwa

27. Polisi

4.1.1.2 Tokoh dalam Film Pintu Terlarang

Tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita dalam film Pintu Terlarang

karya Sheila Timothy dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2: Tokoh dalam Film Pintu Terlarang

No Film

1. Gambir

2. Talyda

3. Anak kecil

4. Ibu anak kecil

6. Ayah dari anak kecil

7. Ibu Gambir

8. Dandung

9. Rio

10. Koh Jimmy

11. John Wongso

12. Doter klinik aborsi

13. Suster klinik aborsi

14. Lelaki di klinik aborsi

15. Wanita Pelayan kafe

16. Pria pelayan Kafe

17. Nenek yang bertemu dengan Gambir di pasar

18. Para hadirin pameran patung Gambir

19. Lelaki penjual senjata.

20. Resepsionis HEROSASE

21. Ibu Mona

22. Lelaki Penjaga HEROSASE

23. Klining Service HEROSASE

24. Pusparanti

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

25

4.1.1.3 Perubahan Tokoh dari Novel ke Film Pintu Terlarang

Perubahan tokoh dari novel Pintu Terlarang karya Sekar Ayu Asmara dan

film Pintu Terlarang yang disutradarai Sheila Timothy dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 3: Perubahan Tokoh Novel ke Film Pintu Terlarang

No Novel Film

1. Gambir Gambir

2. Talyda Talyda

3. Anak Kecil Anak kecil

4. Melati ibu anak kecil Ibu anak kecil

5. Dr. Koentoro ayah dari anak kecil Ayah dari anak kecil

6. Menik Sasongko ibu Gambir Ibu Gambir

7. Menur adik perempuan Gambir -

8. Damar adik laki-laki Gambir -

9. Dandung Dandung

10. Rio Rio

11. Koh Jimmy Koh Jimmy

12. John Wongso John Wongso

13. Indra Dewantoro ayah Talyda -

14. John Saputra. -

15. Puspogeni ayah Pusparantih -

16. Ratmini ibu Pusparanti -

17. Aryo teman SMP Rantih -

18. Dion ayah Edo -

19. Edo -

20. Profesor Roekmantoro -

21. Ibu Eva Doter klinik aborsi

22. Ibu Evi Suster klinik aborsi

23. Agni teman Rantih -

24. Ibu Sonyak -

25. Pak Herman -

26. Petugas Rumah Sakit Jiwa -

27. Polisi -

28. Pusparanti Pusparanti

29. - Lelaki di klinik aborsi

30. - Wanita Pelayan kafe

31. - Pria pelayan Kafe

32. - Nenek yang bertemu dengan

Gambir di pasar

33. - Para hadirin pameran patung

Gambir

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

26

34. - Lelaki penjual senjata.

35. - Resepsionis HEROSASE

36. - Ibu Mona

37. - Lelaki Penjaga HEROSASE

38. - Klining Service HEROSASE

Jlh. 28 24

Berdasarkan uraian tokoh-tokoh yang memerankan jalan cerita pada novel

dan film Pintu Terlarang yang di kemukakan pada tabel 3, dapat dikatakan bahwa

jumlah tokoh antara novel dan film berbeda. Namun, dalam penelitian ini tidak

mengkaji perbedaan jumlah tokoh tersebut tetapi mengfokuskan pada perubahan

enam tokoh penting. Tokoh-tokoh tersebut adalah Gambir, Talyda, Ibu Gambir,

Rio, Dandung, dan Pusparanti.

Gambir menjadi tokoh pertama yang dianalisis dalam unsur ini, karena

kemunculannya sering dalam novel maupun film. Tokoh Talyda dianggap penting

karena merupakan istri Gambir yang menjadi pusat masalah dalam hidup Gambir.

Selanjutnya tokoh Rio dan Dandung yang merupakan sahabat dari Gambir yang

juga merupakan masalah untuk Gambir. Ibu Gambir yang juga menjadi alasan

mengapa Gambir menjadi jahat dan tersiksa. Terakhir yang dianalisis adalah

Pusparanti wartawan sebuah majalah metropolitan yang sedang menganalisis dan

membuat artikel tentang “dia”anak kecil yang disiksa orang tuanya.

Pembahasan perubahan tokoh novel ke film Pintu Terlarang ini hanya

dibatasi pada proses perubahan saja.

a.) Tokoh Gambir

Tokoh Gambir merupakan pematung sukses dan terkenal di usianya yang

muda. Di usia mudanya dia telah mengadakan pameran patung karyanya dan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

27

hampir seluruh patung tersebut laku terjual. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan

novel berikut ini.

(1.) “Dalam kata sambutan tadi-Ketika memperkenalkan Gambir kepada

para undangan yang hadir-ia menyebut Gambir sebaga seniman masa

depan Indonesia. Rasanya tidak berlebihan. Baru sejam dibuka, hampir

delapan puluh persen patung sudah ditandai bulatan merah. Sudah laku

terjual. Harga satu patung Gambir berkisar di angka seratus juta. Ada

tiga puluh patung yang dipamerkan malam ini…”

(Pintu Terlarang, hal. 15)

Pada kutipan di atas terlihat jelas bahwa Gambir merupakan seniman

sukses yang dapat diperhitungkan di Indonesia. Dia juga merupakan seniman kaya

yang memiliki banyak keuntungan dari hasil penjualan patung-patung tersebut.

Hal serupa terdapat juga dalam film, seperti yang dapat dilihat pada

gambar berikut ini.

Gambar 1. Salah satu patung Gambir Gambar 2. Suasana kemeriahan pada

yang telah terjual. pameran patung Gambir.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

28

Pada gambar 1 dapat dilihat salah satu patung karya Gambir yang telah

terjual. Pada gambar 2 terlihat suasana meriah dan puluhan orang yang memenuhi

pameran patung karya Gambir. Kedua gambar tersebut sejalan dengan kutipan

yang ada dalam novel yang menceritkan ketenaran Gambir sebagai pematung

muda dan berbakat.

Tokoh Gambir dalam novel juga merupakan tokoh yang sombong dan

angkuh. Kesombongannya terlihat dari rasa bangga dan tinggi hati ketika dia bisa

membuktikan kepada semua orang bahwa dia bisa menjadi seniman ternama

seperti saat ini. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam kutipan novel berikut ini.

(2.) “Untunglah, mereka akhirnya menyadari bahwa SAYA pematung yang

hebat”.

(Pintu Terlarang, hal. 23)

Pada kutipan di atas Gambir menyatakan dirinya merupakan seorang

pematung hebat dan dia bangga bahwa semua orang menyadari hal tersebut.

Terlihat jelas kesombongan dan keangkuhan Gambir saat berbicara dengan Talyda

ketika acara pameran patungnya telah selesai dengan sukses.

Hal berbeda terlihat dalam film. Dalam film gambir terlihat tidak bangga,

sombong ataupun angkuh ketika pamerannya tersebut berhasil. Keadaan lain

tergambar dalam film, Gambir terlihat sedih dan kecewa saat pamerannya sedang

berjalan dengan meriah. Kesedihan dan kekecewaannya tersebut tergambar saat

dia keluar dari galeri “Jingga”. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

29

Gambar 3. Gambir yang berjalan ke luar Gambar 4. Talyda istri Gambir yang

dari galeri Jingga berusaha untuk menghibur Gambir

Pada Gambar 3 dapat dilihat Gambir berjalan ke luar dari galeri Jingga

diikuti dengan beberapa orang yang masuk ke dalam galeri. Pada Gambar 4

Talyda yang baru keluar dari galeri mencoba untuk berbicara dengan Gambir dan

menenangkan Gambir yang terlihat bergitu sedih dan tidak bahagia dengan

kesuksesannya.

Tokoh Gambir dalam novel juga merupakan tokoh yang sangat

menyayangi istrinya dan sangat patuh terhadap istrinya. Gambir selalu mengikuti

apapun yang diinginkan dan diperintahkan oleh Talyda. Hal tersbut seperti terlihat

pada kutipan berikut ini.

(3.) “Bulan bersandar di ungu malam. Gambir bergeming, termenung

dalam putus asa. Ia menenggelamkan wajah pada telapak tangan.

Perasaannya seakan meruah, mengisi seluruh sanubarinya. Ia begitu

mencintainya. Ia sangat menyayanginya. Ia tidak akan pernah melukai

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

30

perasaannya, apalagi hatinya. Ia tidak pernah luput bersyukur kepada

Tuhan telah diberikan jodoh perempuan sesempurna Talyda.”

(Pintu Terlarang, hal. 25)

Pada kutipan 3 di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa Gambir

merupakan tokoh yrang sangat menyayangi istrinya. Dia tidak ingin istrinya sedih

ataupun sakit hati dengan sikapnya. Dia tidak ingin istrinya terluka oleh sifatnya.

Namun, hal berbeda yang tergambar dalam film. Dalam film terlihat

Gambir sedang memaksa Talyda untuk mengikuti keinginannya. Hal tersebut

dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 5. Gambir yang sedang menyiksa dan memaksa istrinya.

Pada gambar di atas terlihat bagaimana Gambir memaksa istrinya untuk

melakukan hal yang dia inginkan. Cerita pada gambar 5 dalam film berbeda

dengan cerita dalam novel yang mengisahkan Gambir merupakan tokoh yang

sangat sayang dan tidak pernah menyakiti istrinya.

Tokoh Gambir dalam film juga memilki rasa ingin tau yang tinggi serta

ambisius. Dia tidak akan pernah berhenti mengejar sesuatu bila dia benar-benar

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

31

ingin tau tentang sesuatu itu. Hal tersebut seperti tergambar dalam potongan

gambar dalam film berikut ini.

Gambar 6. Gambir sedang memukuli Dandung

Pada gambar 6 di atas, terlihat Gambir yang sedang memukuli Dandung

yang tidak mau memberitahukan tentang “HEROSASE”. Gambir yang sangat

penasaran dengan gedung itu, kemudian marah karena tidak mendapatkan

penjelasan dari Dandung yang dilihatnya masuk ke gedung tersebut.

Tokoh Gambir dalam novel juga merupakan tokoh yang cemburuan dan

suka berprasangka. Dia mulai penasaran dan mencari tau tentang istriya yang

selalu pulang malam dengan alasan bertemu dengan klien. Hal tersebut dapat

dilihat pada kutipan novel berikut ini.

(4.) “Tangannya mengambil kertas memo itu. Ia membaca tulisan tangan

bidadarinya. Raut mukanya berubah. Kata-kata yang tertulis menusuk

jantungnya: ROYAL PAVILLION: ROOM 5062. Kecurigaan yang

tadi sepintas menyelinap kini menetap di dalam benak.”

(Pintu Terlarang, hal. 204)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

32

Pada kutipan ini, dijelaskan bahwa Gambir yang semakin curiga dengan

tingkah laku istrinya, pada akhirnya mulai ingin dan menyelidiki hal tersebut.

Pada saat yang bersamaan ketika Gambir mengetahui tujuan yang akan dituju

istrinya malam itu, makan dia segera bergegas untuk pergi ke alamat sesuai

dengan yang dituliskan istrinya.

Tokoh Gambir dalam novel ternyata merupakan seorang pasien rumah

sakit jiwa dengan penyakit schizophrenia. Penyakit tersebut muncul karena dia

sering mendapatkan penyiksaan dari kedua orang tuanya. Pada umurnya yang

baru sembilan tahun dia mengambil sebuah keputusan gila untuk membunuh

kedua orang tuanya. Dari umurnya sembilan tahun hingga sekarang dia telah

dewasa, dia menghabiskan waktu di penjara isolasi rumah sakit jiwa. Hal tersebut

seperti yang terdapat dalam kutipan novel dan gambar dalam film berikut ini.

(5.) “Orang menyebutku gila. Tidak waras. Tanyakan saja kepada Profesor

Roekmantoro, kepala ruma sakit ini. Maaf, aku salah meyebut. Harus

kuluruskan. Tempat ini bukan rumah sakit. Melainkan rumah sakit

jiwa. Penguhuninya adalah mereka yang dinyatakan sakit jiwa. Yang

tidak waras. Orang gila. Sepertiku.”

(Pintu Terlarang, hal. 259)

Pada kutipan di atas Gambir merupakan seorang tokoh yang terganggu

kejiwaanya karena sedari kecil dia sering disiksa oleh kedua orang tuanya.

Semenjak dia membunuh kedua orang tuanya tersebut dia tinggal dan mendekap

di rumah sakit jiwa, khusunya di sel isolasi.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

33

Penceritaan tentang tokoh Gambir yang merupakan seorang pasien di

rumah sakit jiwa juga terdapat dalam novel. Hal tersebut dapat dilihat pada

cuplikan gammbar berikut ini.

Gambar 7. Gambir yang berada dalam sel isolasi, kemudian petugas yang masuk

ke ruangan itu untuk memberikan majalah kepada Gambir

b.) Talyda

Tokoh Talyda dalam novel merupakan wanita cantik yang menjadi idaman

semua lelaki. Talyda merupakan istri yang sempurnah bagi Gambir yang membuat

semua orang iri kepadanya. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan

berikut ini.

(6.) “Ia menoleh dan mendekatkan wajah pada cermin meja rias. Ia

perhatikan kulit pipi dan sudut-sudut mata. Ia merasa bahwa dirinya

telah merawat dengan baik kecantikan yang dianugerahkan Tuhan.

Sepertinya tidak percuma ia hamburkan uang untuk krim-krim mahal.

Tidak percuma juga ia habiskan waktu facial dan beauty treatment lain

di La Bella Vita, salon dan spa kecantikan langganan.”

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

34

(Pintu Terlarang, hal. 11)

Pada kutipan 6 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Talyda merupakan

seorang wanita yang cantik. Dia selalu menjaga kecantikannya. Karena

kecantikannya itulah semua lelaki kagum padanya dan cemburu kepada Gambir.

Mereka juga menginginkan istri yang sempurna seperti Talyda.

Gambar 8. Talyda merupakan wanita cantik yang menjadi idaman setiap lelaki

Pada gambar 8 di atas merupakan bagian dimana Pak John sedang memuji

kecantikan dan kesempurnaan Talyda. Dia juga berkata pada Gambir untuk

memperkenalkan padanya seorang wanita yang persis seperti Talyda jika Gambir

bertemu dengannya. Talyda yang merasa sedang disanjung kemudian tersenyum

puas dengan semua yang dia dengarkan.

Tokoh Talyda dalam novel juga merupakan tokoh yang sangat mengatur

suaminya. Dia sangat tidak ingin suaminya merasa sempurna dan melupakan

bahwa dia yang membuat suaminya menjadi seorang sempurna. Dia merupakan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

35

tokoh yang sangat egois dengan kesuksesan Gambir. Hal tersebut seperti terlihat

dalam kutipan berikut ini.

(7.) “Jangan besar kepalah deh,” kata-kata Talyda terdengar menyengat,

bagai rawit mentah terjilat lidah. “Kalau bukan karena saya, kamu

nggak akan jadi apa-apa. Ingat itu!”

(Pintu Terlarang, hal. 23)

Dari kutipan 7 di atas terlihat jelas kemarahan Talyda ketika mendengar

suaminya Gambir mulai memuji dirinya sendiri dan membanggakan dirinya tanpa

memperhitungkan keberadaan Talyda. Talyda sangat tidak suka dengan hal

tersebut, karena menurut Talyda dialah yang membuat Gambir bisa sesukses ini.

Tokoh Talyda dalam novel juga merupakan seorang istri yang mudah

mengakui kesalahannya. Dia juga merupakan seorang wanita yang lemah dan juga

bisa mengalah ketika sedang berdebat dan berhadapan dengan suaminya. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam film pada gambar berikut ini.

Gambar 9. Talyda yang sedang meminta maaf kepada Gambir atas sikapnya

Pada gambar di atas terlihat jelas raut muka Talyda yang sedang memelas

dan meminta maaf kepada Gambir. Perdebatan mereka yang dipicu oleh sikap

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

36

angkuh dan sombong Talyda yang meremehkan Gambir akhinya membuat Talyda

merasa bersalah dan meminta maaf kepada Gambir.

Tokoh Talyda dalam novel merupakan seorang menantu yang sangat patuh

kepada mertuanya. Hal tersebut dapat terlihat dari sikapnya yang mengikuti semua

perintah dan kemauan dari mertuanya tersebut. Hal tersebut seperti yang terdapat

pada kutipan berikut ini.

(8.) “Makanya, kamu nurut sama ibu. Harus yang dekat, jangan yang tidak

dikenal. Kalau yang tidak dikenal, tidak ada gunanya.”

(Pintu Terlarang, hal. 133)

Pada kutipan 8 di atas, terlihat jelas mertuanya yang telah menyuruh

Talyda untuk melakukan hubungan intim dengan lelaki lain agar segera

mendapatkan anak, kembali menyuruh Talyda untuk melakukan hal tersebut

kembali tetapi dengan adik Gambir. Talyda pun mengikuti perintah dari ibu

mertuanya.

Hal serupa juga terdapat dalam film. Talyda yang selalu mengikuti

perintah ibunya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 10. Perbincangan antara Talyda dan mertuanya mengenai keinginan

mertuanya agar Talyda mengikuti perintahnya

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

37

Pada gambar 10 di atas terlihat perbincangan antara Talyda dan mertuanya

mengenai keinginan mertuanya tersebut untuk segera menimbang cucu.

Mertuanya tersebut menyuruh Talyda untuk berhubungan intim dengan laki-laki

lain yang tempat dan waktu bertemunya telah diatur oleh mertuanya. Talyda

kemudian mengikuti perintah mertuanya dan menemui laki-laki yang telah

ditentukan mertuanya.

c.) Ibu Gambir

Tokoh Ibu Gambir dalam film merupakan wanita yang sangat disiplin

dalam mengurus anaknya yaitu Gambir. Dia selalu menekankan kedisplinan yang

dianggap hal tersebutlah yang menjadi sebab kesuksesan anaknya saat ini. Hal

tersebut seperti yang terdapat dalam film pada gambar berikut ini.

Gambar 11. Perbincangan antara Talyda dan mertuanya

Pada gambar 11 di atas terlihat ke akraban antara talyda dan ibu

mertuanya. Ibu mertuanya sedang berbicara mengenai kedisiplinan yang selalu

ditanamkan dalam membesarkan Gambir yang membuat Gambir seperti saat ini.

Tokoh Ibu Gambir dalam novel juga merupakan orang yang tidak suka

dengan pilihan Gambir menjadi seniman. Dia merasa bahwa menjadi seniman

bukanlah pekerajan yang baik. Dia tidak suka dengan pekerjaan Gambir yang

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

38

hanya menjadi seorang pematung yang dianggapnya remeh. Hal tersebut seperti

yang terdapat pada kutipan berikut ini.

(9.) “Damar, jangan menganggap jadi seniman itu pilihan hidup. Bagi ibu,

dunia seni itu hanya untuk orang yang tidak punya pilihan lain. Karir

di Angkatan Udara seperti kamu nanti, Damar, itu baru perkerjaan

yang benar. Atau jadi dokter seperti menur. Itu pilihan hidup yang

terpuji.” Merdu suaranya melagukab dogma.”

(Pintu Terlarang, hal. 72)

Pada kutipan 9 di atas, terlihat jelas bahwa ibu Gambir tidak menyukai dan

sinis terhadapa pekerjaan Gambir yang hanya menjadi seorang seniman. Dia

beranggapan pekerjaan seperti adik-adik Gambir itulah baru yang dinamakan

pekerjaan.

Hal berbeda terlihat dalam film. Dalam film ibu gambir selalu mengikuti

pameran patung-patung karya Gambir dan selalu merasa bangga serta bahagia

dengan kesuksesan Gambir di dunia seni terutama seni patung. Hal tersebut

seperti yang terlihat dalam gambar berikut ini.

Gambar 11. Perbincangan antara ibu Gambir dan Koh Jimmy di salah satu

pameran patung Gambir

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

39

Pada gambar diatas terlihat kebahagiaan dan rasa bangga yang dimiliki

oleh ibu Gambir dengan menghadiri pameran patung Gambir yang sangat meriah.

Dia merasa anaknya sedang berjaya, diikuti dengan perbincangan antara Ibu

Gambir dengan Koh Jimmy yang menyatakan akan mengadakan pameran Gambir

di luar negeri.

Tokoh Ibu Gambir dalam novel ternyata merupakan ibu yang sangat jahat,

suka menyiksa anaknya dan sangat disiplin. Gambir yang kecil sering disiksa dan

dihukumnya hanya karena kesalahan-kesalana kecil. Hal tersebut seperti yang

terdapat pada salah satu kutipan berikut ini.

(10.) “Bapak mendekap leherku. Menahan diam. Ibu menusuk pensil ke

tanganku. Ia mencoblos tanganku berulang kali. Ujung lancip

membuat lubang-lubang di tanganku. Darah muncrat dari setiap

lubang. Sakitnya bukan hanya di tnagan. Tapi menusuk hingga ke

tulang sumsum.”

(Pintu Terlarang, hal. 142)

Kutipan 10 di atas menceritakan bagaimana ibu Gambir menyiksa anaknya

yang masih kecil. Gambir saat itu berusia Sembilan tahun, hal tersebut terjadi

sebelum pikiran gila merasuki tubuhnya untuk membunuh kedua orang tuanya

tersebut.

Penyiksaan-penyiksaan ibunya tersebut sejalan dengan yang terdapat

dalam film. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

40

Gambar 13. Ibu Gambir yang sedang memukuli Gambir kecil

Pada gambar 13 di atas terlihat ibu Gambir yang sedang menyiksa dan

memukuli anaknya yang masih berumur sembilan tahun. Hal tersebut dipicu oleh

masalah sepeleh yaitu karena Gambir buang air kecil di tempat tidur saat dia

tertidur.

d) Rio

Tokoh Rio dalam novel merupakan salah satu sahabat Gambir sedari SMP.

Dia merupakan atlit renang yang berprestasi. Tetapi disaat karirnya sedang

menjulang kepuncak kesuksesan dia resmi megundurkan diri dan lebih memilih

untuk melanjutkan karirnya menjadi seorang pelatih renang. Hal tersebut seperti

yang terdapat dalam kutipan berikut ini.

(11.) “Rio mantan atlet renang yang sarat prestasi. Jangkung, bahu lebar,

dan dada bidang. Ia pengantong enam mendali emas SEA Games dan

PON. Saat prestasinya sedang di puncak, ia malah secara resmi

mengungumkan pengunduran dirinya dari dunia kompetisi. “Berhenti

selagi masih jaya” alasannya. Ia kemudian mendirikan Kelab Renang

Aquario, memulai karir sebagai Pembina bibit-bibit perenang unggul.”

(Pintu Terlarang, hal. 19-20)

(12.) “Gambir menghentikan mobil di parkiran Club Aquario. Ia

berjalan memasuki klub renang milik Rio, sahabatnya satu lagi...”

(Pintu Terlarang, hal. 151)

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

41

Pada kutipan 11 di atas merupakan penjelasan tentang Rio yang

merupakan seorang atlit renang yang sedang berada dipuncak prestasinya. Pada

kutipan selanjutnya, yaitu kutipan 12 dijelaskan bahwa Gambir datang ke klub

renang yang dimiliki oleh Rio.

Hal berbeda tampak dalam cerita yang ditampilkan dalam film. Dalm film

digambarkan Rio merupaka atlit, tapi dia bukanlah seorang atlit renang melainkan

atlit tenis. Hal tersebut seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 14. Gambir yang mendatangi Rio dan berlatih tanding tennis dengan Rio

Pada gambar 14 di atas terlihat Gambir mendatangi Rio di tempat latihan

tennis bukan kolam renang. Rio bukanlah seorang atlit renang seperti yang

diceritakan dalam novel, tetapi merupakan atlit tennis seperti yang terlihat di

dalam cuplikan gambar yang ada dalam film.

Tokoh Rio dalam novel juga bukanlah merupakan teman yang setia

terhadap Gambir. Hal tersebut terbukti dari sikapnya yang menghianati Gambir.

Rio menghianati Gambir dengan cara selingkuh dengan istrinya. Hal tersebut

seperti yang terdapat dalam kutiapan berikut ini.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

42

(13.) “Tangan-tangan itu mengusapkan sampo pada bulu kelaminnya.

Sambil tertawa ia menepis tanga-tangan jahil itu. Tangan-tangan milik

Rio, pendiri Cllub Aquario.”

(Pintu Terlarang, hal. 173)

Pada kutipan 13 di atas terlihat bahwa Rio sedang berhubungan dengan

istri Gambir yaitu Talyda. Penghianatan yang dilakukan antara Rio dan Talyda ini

juga tergambar dalam film pada cuplikan berikut ini.

Gambar 15. Talyda dan Rio yang sedang berselingkuh di sebuah hotel

Pada gambar 15 di atas terlihat secara jelas perselingkuhan yang dilkukan

oleh Rio dan Talyda di belakang Gambir. Talyda merasa perselingkuhan yang

hanya berhubungan dengan hubungan badan bukanlah perselingkuhan, begitu juga

dengan Rio dia merasa bahwa semuanya akan biasa-biasa saja.

e) Dandung

Dandung juga merupakan teman Gambir sedari SMP. Gambir, Dandung

dan Rio merupakan tiga orang sahabat yang sangat dekat dan tak terpisahkan

sedari SMP hingga sukses seperti saat ini. Dandung merupakan seorang yang gila

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

43

dengan masakan dan melanjutkan bisnisnya di bidang yang dia gandrungi

tersebut. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

(14.) “Dandung berkulit gelap dan berbulu lebat. Ia murah senyum dan

ramah kepada siapa saja. Profesinya pengusaha restoran, dan ia

memiliki sederet tempat-makan kelas atas di kawasan-kawasan

bergengsi. Nafsu untuk mengekspansi bisnis sepadan dengan nafsu

untuk menyantap hidangan-hidangan terlezat yang ada di bumi ini.”

(Pintu Terlarang, hal. 19)

Pada kutipan 14 di atas telah dijelaskan bahwa Dandung merupakan

seorang yang sukses dibidang masak-memasak. Dia merupakan pengusaha sukses

dengan beberapa tempat makan berkelas yang dimilikinya. Namun Dandung yang

merupakan pengusaha sukses dibidang makanan ini tidak digambarkan dalam

film. Dalam Film Dadung hanya digambarkan sebagai teman Gambir.

Gambar 16. Dandung membawa Gambir untuk menjadi anggota “HEROSASE”

Pada gambar 16 di atas terlihat Dandung merupakan teman Gambir yang

membawa dan mejadikan Gambir anggota di “HEROSASE”. “HEROSASE”

merupakan tempat dimana Gambir ingin sekalai mengetahui tempat apa

sebenarnya tempat itu. Hal tersebut karena dalam pesan yang bertuliskan “Tolong

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

44

Saya” tertulis “HEROSASE’. Bagian ini hanya terdapat dalam film saja sementara

dalam novel bagian ini tidak diceritakan.

Tokoh Dandung dalam novel juga merupakan salah satu teman Gambir

yang menghianatinya. Dandung juga merupakan salah satu orang yang

berselingkuh dengan Talyda. Hal tersebut seperti yang terlihat pada kutipan dan

gambar di bawah ini.

(15.) “Talyda beranjak dari tempat tidur. Ia berpakaian dan tak lupa

mengambil karek api untuk ditambahkan pada koleksinya. Ia

melambaikan kecupan kepada lelaki yang masih terbaring telanjang di

tempat tidur. Dandung membalas dengan melambaikan kecupan pula.”

(Pintu Terlarang, hal. 138)

Pada kutipan 15 di atas dijelaskan bahwa Dandung sedang bersama

dengan seseorang yang baru saja tidur dan melakukan hubungan intim dengan

dirinya. Perempuan itu adalah Talyda. Dandung telah menghianati teman baiknya

sendiri yaitu Gambir dengan cara berhubungan dengan istri Gambir.

Perselingkuhan antara Dandung dan Talyda ini juga terdapat dalam film

pada gambar berikut ini.

Gambar 17. Dandung yang sedang bersama dengan Talyda di sebuah kamar hotel

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

45

Pada gambar 17 di atas dapat dilihat Talyda yang sedang tertidur di tempat

tidur dengan bertutupkan selimut dan Dandung yanng sedang membuka bajunya.

Gambar ini memperlihatkan perselingkuhan yang akan dilakukan antara Talyda

dan Dandung di belakang Gambir. Dalam hal ini Dandung merupakan penghianat

yang sekaligus menjadi teman yang dianggap Gambir adalah sahabat baiknya.

f) Pusparanti

Tokoh Pusparanti dalam novel merupakan seorang gadis berusia 24 tahun.

Dia sudah tiga tahun bekerja di majalah Em. Majalah ini merupakan majalah yang

mengupas tentang seluk beluk kehidupan metropolis. Dia merupakan wartawan

pencari berita untuk majalah tersebut. Hal tersebut seperti seperti yang terdapat

pada kutipan novel di bawah ini.

(16.) “Namaku Pusparanti, usiaku 24 tahun.”

(Pintu Terlarang, hal. 47)

(17.) “Aku sudah tiga tahun bekerja di majalah Em. Nama ini diambil

dari huruf M, huruf pertama kata “metropolitan”. Disingkat aar

menjadi tangkas dan trendi. Aku suka konsep majalah ini. Isinya tidak

menampilkan atau mengupas seluk-beluk kehidupan Metropolitan dari

kulitnya saja. Tapi menngupasnya secara mendalam. Ya, majalah Em

memang ditujukan kepada masyarakat metropolis yang kritis.”

(Pintu Terlarang, hal. 51)

Pada kutipan 16 dijelaskan mengenai perkenalan tokoh Pusparanti.

Selanjutnya pada kutipan 17 di atas dijelaskan tentang pekerjaan dan kegiatan

yang telah digeluti oleh Pusparanti. Pusparanti merupakan seorang wartawan yang

mengikuti jejak ayahnya. Hal ini tidak digambarkan dalam film.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

46

Tokoh Pusparanti dalam novel juga merupakan wartawan yang sedang

mencari berita untuk membuat artikel tentang seseorang yang sedang mengidap

penyakit schizophrenia. “Dia” merupakan seorang anak yang mengalami penyakit

mental yang langkah yang disebabkan oleh penyiksaan dan kekerasan yang

dialaminya sejak kecil. Hal tersebut seperti yang dijelaskan pada kutipan novel

dan yang terdapat dalam gambar pada film berikut ini.

(18.) “Aku harus mandi dan bersiap diri. Aku sudah harus di kantor pada

jam delapan. Pemredku, Mas Pram, minta aku menyampaikan

perkembangan terakhir tentang artikelku. Mas Pram selalu bilang

bahwa riset dan tulisanku sangat kuat aspek psikologisnya. Aspek

kejiwaanya. Mungkin Mas Pram betul. Karena memang aku punya

minat tinggi terhadap segala aspek kejiwaan. Tapi, sebetulnya aku

belum siap menghadapi ‘dia’.”

(Pintu Terlarang, hal. 54)

Pada kutipan 18 di atas, dijelaskan bahwa Ranti sedang membuat artikel

tentang “dia” korban yang menderita penyakit schizophrenia karena mendapatkan

penyiksaan sedari kecil dari kedua orang tuanya.

Hal serupa seperti yang tergambar pada cuplikan gambar dalam film

berikut ini.

Gambar 18. Kartu pers dan Pusparanti yang sedang menggambar sketsa “Dia”

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

47

Pada gambar 18 dia atas dapat dilihat ada sebuah kartu pers yang

bertuliskan nama Pusparanti dan Pusparanti yang sedang menggambar sketsa

seorang anak yang akan dijadikannya objek artikel yang sedang disusunnya.

4.1.2 Perubahan Alur Novel ke Film Pintu Terlarang

4.1.2.1 Cerita novel Pintu Terlarang

Cerita novel Pintu Terlarang disusun dengan penomoran Latin. Cerita

tersebut terdiri dari delapan puluh satu bagian. Di bawah ini akan diuraikan cerita

novel Pintu Terlarang.

1. Suasana di ruang makan, dimana seorang anak kecil berumur Sembilan

tahun makan bersama kedua orang tuanya. Penyiksaan kedua orang tuanya

pada anak tersebut karena dia memuntahkan makanannya.

2. Talyda seorang wanita cantik yang sedang merias diri dan bergaun hitam

yang anggun.

3. Gambir yang sedang dalam suasana kebahagiaan, kembali mengingat

pertemuannya dengan Talyda di Jakarta Collage of art. Kemudian Talyda

datang dan berbincang dengan Gambir.

4. Suasana meriah pada pameran patung karya Gambir di Galeri Jingga Koh

Jimmy. Perbincangan antara Gambir dan John Wongso seorang kolektor

seni.

5. Kemeriahan masih terlihat di galeri Jingga. Talyda datang menghampiri

Gambir. Selanjutnya, Talyda dan Gambir bergabung dengan Rio dan

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

48

Dandung sahabat Gambir dan Koh Jimmy. Mereka bersama-sama

merayakan keberhasilan Gambir.

6. Talyda dan Gambir mengendarai mobilnya menyusuri malam di jalanan

Jakarta untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah mereka masih

terhanyut dengan kebahagiaan di dalam mobil ber-AC tersebut.

Perbincangan antara Talyda dan Gambir yang membuat Talyda marah.

7. Talyda kemudian masuk kerumah dan berbaring di sofa. Gambir yang

datang untuk membujuk Talyda malah lebih membuat Talyda marah dan

berlari menuju kamar kemudian melarang Gambir untuk ikut dengannya

ke kamar.

8. Talyda yang ada dalam kamar mulai membersihkan dirinya. Dia kemudian

berganti pakaian tidur yang paling dibenci Gambir. Talyda yang baru tidur

terusik dengan kedatangan Gambir. Dia kemudian mengusir Gambir dan

melemparkan bantal kepadanya diikuti dengan Gambir yang menutup

pintu.

9. Pagi hari Gambir dibangunkan dengan cahaya matahari dan suara halus

Talyda. Talyda kemudian menyuruh Gambir sarapan dengan telor mata

sapi kesukaannya yang telah disediakan Talyda. Setelah itu, Talyda

kemudian berpamitan untuk pergi ke kantornya.

10. Talyda yang berada di kator mengadakan rapat dengan rekan bisnisnya.

Perkenalan keluarga Talyda dan kecelakaan yang dialami orang tua

Talyda. Kesepakatan antara Talyda dan rekan bisnisnya dan penghargaan

Talyda kepada rekan-rekan satu timnya.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

49

11. Talyda kemudian menelfon Gambir. Perbincangan antara Talyda dan

Gambir mengenai pekerjaan Talyda dan pekerjaan Gambir sebagai

seorang pematung.

12. Pertemuan antara Koh Jimmy dan Gambir di galeri Jingga. Permintaan

Koh Jimmy kepada Gambir untuk kembali membuat patung dan

mengadakan pameran tetapi masih dipertimbangkan Gambir yang ingin

menanyakan kesetujuan istrinya.

13. Gambir dan Talyda sedang makan malam di Restoran Antonio’s yg

merupakan restoran Italia ternama. Perbincangan antara Gambir dan

Talyda mengenai persetujuan Gambir kepada Koh Jimmy untuk membuat

patung ibu hamil lagi ternyata membuahkan kemarahan Talyda yang tidak

menerima keputusan yang diambil Gambir yang menurutnya sepihak.

14. Puparanti atau biasa disebut Ranti menceritakan tentang kehidupan

keluarganya, kedua orang tuanya dan kepergiaan ayahnya.

15. Pusparanti adalah wartawan jebolan dari Jakarta Academy of Journalism

yang sekarang sedang bekerja di majalah Em. Dia telah banyak membuat

artikel dan sekarang dia sedang membuat artikel yang berhubungan

dengan kejiwaan.

16. Ibu melati, ibu dari anak kecil tersebut membawa dia pergi ke museum

untuk bertemu dengan temanya. Perbincangan antara ibu melati dan

temannya di museum. Sepulang dari museum ibu melati menyuruh

anaknya mandi, tapi dia tidak mau karena luka dipunggungnya masih

sakit. Ibu melati yang marah kemudian mengikat tanggannya dan

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

50

memaksanya untuk mandi. Bapaknya yang baru pulang dari rumah

sakitpun ikut menyiksanya.

17. Mariana seorang direktur sebuah program TV khusus seni sedang

mempersiapkan acara peliputan profil Gambir di ruangan tempat Gambir

biasa membuat patung. Latar yang diambil Mariana ternyata tidak disukai

Gambir sebisa mungkin Gambir meminta agar latarnya jangan pintu yang

ada di ruangan itu.

18. Dialog Tanya jawab antara Mariana dan Gambir dalam rangka siaran

sedang berlangsung. Mariana yang bertanya tentang patung yang bernama

“Arjasa” kemudian tak diberi penjelasan secara detail oleh Gambir.

19. Malam hari Talyda dan Gambir bersama menonton TV. Siaran yang

mereka toton adalah saat Gambir sedang diwawancarai oleh Mariana.

Talyda sangat bangga kepada Gambir. Tiba-tiba Talyda marah ketika

mendengar Gambir menjelaskan mengenai “Arjasa”. Gambir yang

mencoba menjelaskan tetap tidak bisa meredahkan amarah Talyda yang

berlari meninggalkan Gambir.

20. Gambir sedang membuat patung diruangannya dimana terdapat sebuah

pintu yang kokoh didalamnya. Keasikan Gambir membuat patung

terganggu dengan kedatangan Talyda. Dialog antara Gambir dan Talyda

yang menyampaikan bahwa seperti biasa pada hari minggu ibu, Damar dan

Menur akan datang berkunjung.

21. Pertemuan serta perbincangan antara Gambir dengan ibu dan kedua

adiknya Damar dan Menur serta Talyda.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

51

22. Anak kecil berumur sembilan tahun itu duduk di teras belakang rumahnya

sambil memakan roti untuk menunggu kepulangan Bapaknya. Ketika ia

ingin minum tak seganya dia menjatuhkan gelas susunya. Ibu yang

mengetahui hal tersebut langsung marah dan terus mencaci dirinya.

23. Anak tersebut kemudian diikat di pohon mangga. Bapaknya yang baru

pulang langsung datang menghampirinya dan mulai memarahi serta

menyakitinya dengan beling pecahan gelas. Ibunya pun datang untuk

menyiksanya dengan sekumpulan semut yang dilepaskan di kepalanya.

24. Ranti yang bersiap-siap untuk keluar dan akan di jemput Dion. Ranti

kemudian mengingat kembali pertemuan pertama mereka ketika mereka

mendapatkan kerja bersama.

25. Ranti kembali mengingat Aryo teman SMP nya dulu yang sempat naksir

kepadanya. Tatapi, karena kepergian ayah Ranti Aryo perlahan mulai

menjauhi.

26. Ranti kembali berfikir bahwa mamanya tidak menyukai Dion. Hal tersebut

karena masalalu Dion yaitu duda beranak satu. Miranda istri Dion

meninggal ketika melahirkan Edo anak mereka. Karena hal tersebut Edo

dianggap Dion sebagai penyebab dari semua ini.

27. Percakapan antara Ranti dan ibunya mengenai pekerjaan Ranti yang akan

pergi ke tempat dia mencari berita.

28. Gambir yang sedang fokus dengan patung “Widuri” yang baru

diselesaikanya dikagetkan dengan suara telfon yang berbunyi. Percakapan

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

52

antara Gambir dan Talyda yang menyampaikan dan mengingatkan kepada

Gambir agar tidak lupa untuk mengambil barang yang baru itu.

29. Gambir berjalan mengendarai mobil pergi kesebuah rumah dengan

arsitektur kuno. Gambir kemudian mengingat kembali saat dimana dia dan

Talyda pertama kali datang ke tempat tersebut. Setelah keluar dari tempat

itu Talyda membawa sebuah bungkusan tas kresek berwarna hitam dan

meletakkannya di jok mobil.

30. Gambir kemudian menyimpan semua yang telah diambilnya di dalam

lemari dan kembali menguncinya dengan rapat.

31. Perbincangan antara Talyda dan Menik ibu Gambir di tempat minum milik

Dandung. Ibu Gambir meminta Talyda melakukan sesuatu yang pada

akhirnya diiyakan oleh Talyda.

32. Gambir yang sedang menikmati keindahan “Paramita” patungnya. Tiba-

tiba dia teringat akan pintu terlarang yang isinya hanya di ketahui oleh

Talyda.

33. Percakapan antara Gambir dan Talyda yang berpamitan karena ada

pertemuan dengan kliennya malam ini.

34. Talyda datang ke sebuah hotel untuk bertemu dengan seseorang di kamar

nomor delapan. Sepintas dia kembali mengingat pertama kali dia

mengenal seks dan melakukan hubungan intim dengan pacarnya Danang.

Talyda bersama dengan seorang lelaki di kamar nomor delapan kemudian

menjadi satu dalam malam.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

53

35. Talyda yang baru pulang ke rumah menemui Gambir yang telah tertidur

pulas. Talyda kemudian masuk ke kamar mandi. Dialog antara Talyda

dengan dirinya sendiri.

36. Percakapan antara Gambir dan Talyda di pagi hari mengenai pertemuan

antara Talyda dan kliennya. Perbincangan juga mengenai patung Gambir

dan Talyda berpamitan untuk pergi bekerja.

37. Anak kecil tersebut bermimpi berjalan di pantai kuta di Bali. Mimpinya

tersebut membuat dia kencing di tempat tidur. Ibunya yang ingin

membangunkannya langsung marah ketika melihat tempat tidurnya yang

basah. Ayahnya yang datang ikut-ikutan dengan ibuya memarahi dan

menyiksa anak itu.

38. Perbincangan antara Ranti dan ibunya mengenai tugas membuat artikel

yang sedang digelutinya yang berhubungan dengan narasumber yang

berbahya di RSJ Bunga Bangsa yang dikenalkan oleh Profesor

Roekmantoro. Kemudian Dion datang menjemput Ranti untuk pergi

mengambil data lagi di RSJ Bunga Bangsa.

39. Gambir mengenang kembali perkenalan antara dia dan Talyda dengan Ibu

Eva dan Ibu Evi yang telah membeli rumah Talyda dan sedang memulai

bisnis yang sekarang Gambir juga ikut terlibat dalam bisnis tersebut.

40. Gambir yang sedang membuat rongga di perut hamil patungnya “Dinasih”

terkejut dengan suara ketukan dari pintu terlarang yang membuat dia

penasaran dan mencoba bertanya kepada “Arjasa”.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

54

41. Perbincangan antara Koh Jimmy dengan Gambir. Gambir meminta Koh

Jimmy untuk menunda pameran patungnya yang akan dilaksanakan di luar

negeri karena menurutnya ada yang mengganggunya.

42. Perbincangan antara Dadung dan Gambir mengenai keresahan Gambir

tentang pintu terlarang yang selalu mengganggunya dan hal tersebut di

rahasiakan oleh istrinya Talyda.

43. Gambir turun dari mobil yang dikendarai oleh Dadung. Perasaannya

bercampur aduk, dia merasa bersalah karena telah mengingkari janjinya

kepada Talyda.

44. Gambir yang baru masuk menemui istrinya yang sedang berbicara di

telfon dengan nada marah. Talyda kemudian memarahi Gambir yang

bercerita kepada Dandung tentang pintu terlarang tersebut.

45. Perbincangan antara Talyda dan Menik ibu Gambir di Mall sambil

berjalan melihat-lihat.

46. Perbincangan antara Talyda dan Dion seorang fotografer wanita di studio

foto Dion.

47. Talyda sedang tidur dengan seorang lelaki di kamar hotel Lotus Park salah

satu hotel kesayangannya di Jakarta. Dia kemudian berpamitan kepada

Dadung lelaki yang bersamanya di hotel itu.

48. Ibu dan anak kecil tersebut berada di sekolah untuk mengambil rapot.

Anak itu telah membayangkan apa yang akan terjadi padanya. Seperti

pikirannya dirumah dia dimarahi oleh ibunya karna nilai raportnya. Ibunya

kemudian menguncinya di kamar untuk menunggu kepulangan Bapaknya.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

55

49. Bapak anak itu yang pulang kemudian datang dan memukuli anak itu. Ibu

menambahkan dengan menusukan pensil ke tangan anak itu yang

membuat tanganya berdarah dan diakhiri dengan Bapaknya yang

mematika rokok di tangan anaknya itu.

50. Dion dan Ranti berjalan melaju melewati jalan tol dan sampai ke RSJ

dimana mereka akan mengadakan penelitian. Dalam perjalanan dia

mengenang tentang Edo anak Dion dan dia juga mengenang Agni

sahabatnya.

51. Gambir memasuki Club Aquario stadion renang milik Rio. Percakapan

antra Rio dan Gambir mengenai kecurigaan Gambir masalah Talyda dan

kekesalannya kepada Dandung.

52. Gambir yang sedang membuat patung dikagetkan kembali dengan suara

ketukan dari pintu terlarang itu. Kali ini dia memberanikan diri untuk

menanyakan siapa yang berda di balik pintu tersebut. Seketika dia terkaget

dengan sebuah tangan yang menyentuhnya dari belakang yang ternyata

adiknya Menur.

53. Perbincangan antara Gambir dan Menur yang mengaku pada kakaknya dia

sedang hamil kemudia meminta bantuan Gambir dan Gambir akhirnya

membantunya.

54. Gambir membawa Menur ke klinik ibu Eva dan Ibu Evi untuk

menggugurkan kandunganya. Di klinik tersebut dia teringat kembali akan

keadaan yang sama yang dilakukan oleh Talyda. Setelah semua selesai

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

56

mereka bergegas untuk pulang diikuti dengan perkataan ibu Evi yang

memberikan titipan gambir seperti biasa.

55. Gambir yang berada di dalam studionya terkaget dengan kehadiran ibunya.

Percakapan antara Gambir dan ibunya mengenaik Menur yang dibawanya

untuk menggugurkan kandungan.

56. Perbincangan antara Ibu Gambir dan Talyda di Chocomania kafe faforit

Talyda mengenai ketakutan Talyda ketka Gambir mengetahui semua

tindakannya dan menceraikan Talyda.

57. Talyda yang sedang mandi di kamar hotel Emerald Gardens menghayal

tentang suaminya Gambir. Pada saat itu ada tangan-tangan seorang lelaki

yang ikut mengsampoi rambut sampai seluruh tubuhnya, tangan tersebut

adalah milik Rio.

58. Gambir yang sedang membuat patung teringat kembali tindakan adiknya

Menur. Dia kemudian mengambil salah satu toples dari begitu banyak

toples yang berisi janin untuk diletakan dalampatunya. Tiba-tiba suara

ketukan terdegar lagi dari pintu terlarang tersebut. Ketika dia mendekatkan

telinganya ke daun pintu dan sangat terkejut mendengar suara “Gam…

bir… to… long”

59. Anak kecil itu mulai merasa terseiksa. Dia mulai berhalusinasi bahwa

semua benda berbicara padanya. Akhirnya dia mengambil sebuah benda

dari kantin sekolah. Sebauh benda yang dia sembunyikan di dalam lemari

dan sekarang diambilnya dan digenggam dengan erat. Pisau yang dia

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

57

pegang dan semua seolah berkata padanya untuk segera melakukan yang

terbaik dengan benda itu.

60. Pusparanti kembali memperhatikan foto yang diambil Dion. Dia kemudian

mengingat kembali perbincangannya antara dia dan Profesor

Roekmantoro.

61. Percakapan antara Dion dan Ranti yang terus mengingat dan berbicara

tentang “dia” seorang anak yang dari usia Sembilan tahun sudah berada

dalam RSJ dan tak pernah merasakan kasih sayang dari ibunya.

62. Perbincangan antara Menik dan ketiga anaknya Gambir, Damar, dan

Menur bersama menantunya Talyda mengenai pesta tahun baru yang ingin

diadakannya. Talyda pun menyarankan untuk membuat pesta tersebut di

rumahnya.

63. Perbincangan antara Talyda dan Ibu Gambir di dapur saat mereka

memasak untuk ersiapan pesta tahun baru. Ibunya gambir kemudian

menanyakan apakah Talyda telah melaksanakan yang dia perintahkan.

64. Talyda yang telah rapi kemudian menerima telfon dari ibu Gambir.

Perbincangan antara Gambir dan Talyda yang ingin berpamitan untuk

menemui klien. Gambir seketika terkejut ketika membaca tulisan di memo

yang di tulis Talyda.

65. Talyda kemudian pergi ke Hotel Royal Pavillion kamar no 5062. Dalam

kamar tersebut ia sedang bermain cinta dengan seorang yang seperti

Gambir yang meyakinkan dirinya bahwa Gambirlah suami yang terbaik

orang tersebut adalah Damar adik Gambir.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

58

66. Gambir menunggu di Lobi hotel dimana Talyda berada. Perasaannya

bercampur aduk ketika melihat bidadarinya tersebut keluar dari lift.

67. Agni mengendarai mobil sambil bercerita dengan Rantih tentang anak

yang dijadikan objek artikelnya. Agni mengantarkan Rantih ke rumah

Dion. Edo anak dion yang menemui Rantih, seketika Rantih terkejut

melihat keadaan Edo. Dion yang datang mengantarkan foto-fota tersebut

kemudian mengingatkan Rantih untuk tidak lupa datang ke pesta malam

tahun baru yang akan diadakannya.

68. Agni dan Ranti yang berada di Chocomania, kafe baru berbincang

mengenai “dia’ dan silsila ayah ibunya. “Dia’ merupakan seorang anak di

RSJ yang sedang jadi objek artikelnya.

69. Pesta tahun baru yang dilaksanakan di rumah Gambir telah dimulai. Para

tamu undangan telah hadi, bunyi terompet, makanan serta alunan musik

memenuhi rumah Gambir. Tiba-tiba Gambir mengejak Damar berbicara

tetapi di studionya.

70. Perbincangan antara Damar dan Gambir di studionya mengenai kecurigaan

Gambir tetang perselingkuhan yang dilakukan istrinya. Pada saat itu

mereka berdua mengeluarkan pematik api yang sama yang didapatkan di

hotel Royal Pavillion. Gambir sangat terkejutd dan mulai mengambil

belati menyiksa adiknya hingga membunuh adiknya tersebut.

71. Ranti kembali mengingat perkata Dion untuk bermalam tahun baru

bersama. Dia memasuki ruangan kantornya dan berada bersama para

teman sekernya. Tiba-tiba mas Pram mengatakan dia tidak akan menerima

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

59

lagi artikel Rantih. Dengan sangat meyakinkan Rantih meminta Mas Pram

untuk memberikannya waktu tiga hari lagi dan Mas pram mengiyakan hal

tersebut.

72. Ibu Gambir yang mendengar hal teriakan Gambir datang bersama dengan

Menur di studionya. Mereka berdua sontak berteriakmelihat Gambir telah

membunuh Damar. Gambir juga berusaha membunuh ibunya yang

dihalangi Menur dan kemudian dialah yang menjadi korban. Setelah itu

dia kemudian membunuh ibunya.

73. Gambir kemudian mendatangi ruang tamu dengan keadaan berlumuran

darah. Para tamu undangan terkejut melihat diriya. Dadung dan Rio yang

mendekatinya juga menjadi korban pembunuhan Gambir. Talyda yang

baru keluar dari kamar mandi tamu terkejut melihat semua itu dan berlari

karena dikejar Gambir.

74. Gambir mendapati Talyda di kamar mandi. Dia kemudian menarik Talyda,

ketika dia ingin menancapkan belatih di jantung Talyda, Talyda kemudian

berkata masalah pintu terlarang dan kunci yang dia kalungi. Gambir yang

terlihat lemah kemudian dimanfaatkan Talyda untuk lari.

75. Anak kecil itu kemudian membawa pisau dan masuk ke kamar orang tua

nya. Dia kemudian menancapkan pisau itu ke dada ayahnya hingga tak

bernyawa. Selanjutnya dia membunuh ibunya yang lagi berteriak histeris

karena ketakutan. Dan akhirnya dia memotong tangan kirinya sambil

berteriak kesakitan.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

60

76. Malam tahun baru seperti yang telah direncanakan, Ranti datang ke rumah

Dion. Dia terkecjut ketika medengar teriakan Edo dan diikuti teriakan

Dion. Ranti yang tidak sabar karena tidak dibukai pintu tersentak ketika

melihat Dion yang sedang menyiksa Edo. Akhirnya pintu terbuka, Ranti

yang berusaha menyelamatkan Edo malah dimarahi dan diusir Dion.

77. Ranti yang keluar dari rumah Dion, terus berusaha mencari bantuan.

Kemudian dengan dibantu Ibu Sonya nyonya rumah yang sedang

mempersiapkan pesta kebun, menelfon polisi dan rumah sakit. Rantih juga

menelfon Agni. Akhirnya Dion berhasil dibekuk polisi dan Edo

diselamatkan ke rumah sakit.

78. Agni kemudian membawaku bersama Edo ke rumah sakit Dr. Wahab.

Agni berusaha menenangkanku. Akhirnya Edo menghembuskan nafasnya

terakhir di rumah sakit tersebut.

79. Gambir yang mendapati Talyda di studio mulai menyiksanaya. Talyda

yang berusaha untuk membuka pintu tersebut terus disiksa hingga dibunuh

Gambir dan akhirnya jasad Arjasa dimasukan kembali kedalam rahim

Talyda. Gambir mendengar teriakan minta tolong dari pintu tersebut.

Gambir yang penasaran terus melihat dari jeruji jendela dan terus

menggedor pintu. Gambir kemudian disambar cahaya putih dari pintu

tersebut sambil bersamaan dengan teriakannya.

80. Rantih yang berada di tempat kerjanya terus mengingat kembali masalah

Dion dan Edo. Dia sedikit senang ketika mengetahui artikel yang

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

61

dibuatnya akan dimuat untuk edisi bulan maret. Dia kembali membaca

headline tentang artikel “dia’. Ya “dia” adalah Gambir.

81. Gambir anak kecil yang telah besar tersebut, dia besar di sel isolasinya di

rumah sakit jiwa. Dia sering merontah, senjata paling ampuh yang

dimulikiya adalah khayalanya. Dia sering berhayal bahwa ia adalah anak

yang baik yang hidup dilingkungan jahat, seperti hayalannya tentang

Gambir seorang pematung, dia juga pernah berhayal tentang dirinya

seorang dai dan uskup. Tapisetiap hayalannya dia selalu mendapati sebuah

pintu seperti jeruji sel isolasinya.

4.1.2.2 Sekuen Film Pintu Terlarang

Sekuen film Pintu Terlarang disusun dengan penomoran Latin. Cerita

tersebut terdiri dari tujuh puluh lima bagian. Berikut ini akan diuraikan sekuen

film Pintu Terlarang.

1. Suasana meriah pada pameran patung karya Gambir di Galeri Jingga Koh

Jimmy. Perbincangan antara Gambir dan John Wongso seorang kolektor

seni. Kemudian Talyda datang menghapiri mereka.

2. Kemeriahan masih terlihat di galeri Jingga. Gambir datang menghampiri

Rio dan Dadung. Kemudian diikuti dengan kedatangan Talyda dan Koh

Jimmy. Mereka merayakan keberhasilan Gambir.

3. Gambir kemudian berpamitan untuk ke belakang. Tanpa sengaja Gambir

mendengar pembicara empat orang tamu mengenai dirinya. Gambir keluar

dari galeri diikuti oleh kedatangan Talyda untuk menenangkannya.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

62

4. Ruang makan dimana seorang anak di lempar ke meja makan tersebut dan

mengenai kursi, kemudian anak itu merangka di atas lantai.

5. Pembicaraan antara Ibu Gambir dan Talyda yang sedang menyediakan

sarapan pagi. Gambir kemudian datang. Pembicaraan antara Gambir,

Talyda dan Ibu Gambir.

6. Suara bel kemudian berbunyi, Gambir bangkit untuk melihat. Ketika

membuka pintu dia tidak menemukan siapa-siapa. Dia kemudian melihat

ke bawah dan membaca tulisan “Tolong Saya”.

7. Tempat bermain tennis. Dimana Rio dan Gambir sedang lawan tanding.

Percakapan antara Rio, Dadung dan Gambir.

8. Gambir yang sedang membawa mobil terlihat sedang menghayal. Mobil

Gambir kemudian berhenti di sebuah rumah aborsi. Perbincangan antara

Gambir dan Talayda tentang bayi yang dikandungnya.

9. Gambir kemudian menemani Talyda yang sedang aborsi di dalam kamar.

Perbincangan antara Gambir dan seorang lelaki yang ada di rumah sakit

tersebut.

10. Talyda yang keluar dari ruangan aborsi diikuti oleh Gambir. Perbincangan

antara Gambir dan Talyda di dalam mobil.

11. Gambir dan Talyda masuk ke studio Gambir. Gambir kemudian

meninggalkan Talyda ke kamar mandi. Perdebatan antara Gambir dan

Talyda.

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

63

12. Tiba-tiba Gambir mutah di wastafel. Setelah itu Gambir mengikuti

keinginan Talyda untuk memasukan “Arjasa” janin mereka ke dalam

patung hamil karya Gambir.

13. Perbincangan antara Talyda dan Koh Jimmy yang menginginkan patung

tersebut di taruh digalerinya. Gambir yang sedang duduk kemudian

menolak. Perbincangan antara Talyda, Koh Jimmy dan Gambir.

14. Perbincnagan antara Gambir yang memarahi Talyda.

15. Gambir kemudian terus membuat patung wanita hamil yang diisi dengan

janin-janin para wanita yang melakukan aborsi.

16. Aktifitas Gambir yang terus-menerus datang ke rumah aborsi tersebut

untuk mengambil janin.

17. Aktifitas Gambir yang terus menerus membuat patung ibu hamil yang diisi

dengan janin.

18. Pameran patung-patung Gambir di Galeri Koh Jimmy. Gambir bersama

dengan Talyda, Koh Jimmy, Dadung dan Rio merayakan kesuksesan

Gambir.

19. Pernikahan antara Gambir dan Talyda.

20. Talyda dan Gambir kemudian datang ke rumah yang akan menjadi tempat

tinggal mereka yang merupakan hadiah dari ayah Talyda.

21. Aktifitas Gambir yang terus menerus membuat patung ibu hamil.

22. Gambir yg datang untuk mengambil janin, tertidur. Dalam tidurnya dia di

kejar-kejar oleh laki-laki yang bertemu dengannya d rumah aborsi

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

64

tersebut. Suster di rumah aborsi itu kemudian membangunkannya. Gambir

yang ketakutan langsung pergi tanpa megambil janin pesanannya.

23. Gambir yang sedang mandi sambil menenangkan dirinya kemudian

dikagetkan dengan suara bel pintu yang setelah dibuka tidak ada orangnya.

Kemudian suara telfon berbunyi hanya satu kata yang terdengan “Tolong

Saya”.

24. Talyda yang baru pulang masuk ke kamar. Perbincangan antara Talyda

dan Gambir yang mulai emosi. Gambir memaksa Talyda untuk

berhubungan itim dengannya. Talyda kemudian mengakui kesalahan dan

mengalah pada Gambir.

25. Suasana malam hari di sebuah ruangan makan dimana seorang wanita

sedang berjalan kemudian ada seorang anak kecil yang sedang diikat kaki

dan tangannya terbaring di atas lantai.

26. Sebuah kartus pers berada di atas meja dengan nama Pusparanti, dan

seorang yang wanita yang sednag menggambar sketsa foto anak yang

diikat tadi.

27. Perbincangan antara Gambir dengan Koh Jimmy di halaman Koh Jimmy

mengenai pameran patung Gambir. Perdebatang antara Gambir dan Koh

Jimmy mengenai patung-patung Gambir.

28. Gambir yang baru selesai membuat patung tanpa sengaja menendang

pahatnya hingga ke bawah lemari. Saat dia sedang mencari pahat tersebut

dia sangat kaget melihat sebuah pintu yang tergembok. Saat dia ingin

membuka pintu itu tiba-tiba Talyda datang untuk melarangnya.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

65

29. Talyda kemudian membawa sebuah lukisan gambar mata yang diangkat

oleh dua orang lelaki untuk diletakkan di depan pintu tersebut. Gambir

yang sedang membuat patung hanya mendengarkan saja.

30. Sebuah bangunan yang tertulis “HEROSASE”. Di depan gedung itu ada

sebuah kafe dimana Dadung dan Gambir sedang minum kopi.

Perbincangan antara Gambir dan Dadung. Gambir kembali mendapatkan

pesan “Tolong Saya”.

31. Gambir dan Rio yang sedang bertanding tenis yang kemudian

dimenangkan oleh Gambir. Gambir yang sedang istirahat dikagetkan

dengan penemuan kertas bertuliskan “Tolong Saya”

32. Dia mencari orang yang menaru kertas tersebut, ketika dia melihat di

muka pintu ada seorang anak kecil dia terus mengejarnya. Gambir terus

mengejar anak itu melewati bangunan tua yang begitu banyak pintu dan

akhirnya ia berada di pasar dan bertemua dengan seorang nenek yang

berkata “Kenapa kamu tidak pernah menutup pintu”.

33. Ruang makan dimana seorang wanita dan suaminya sedang makan, setelah

itu dia menarik anaknya untuk makan. Anak yang tidak mau makan itu

kemudian disiksa dan dipukui oleh ibunya kemudian berganti ayahnya.

34. Gambir datang ke tugu tersebut. Dia mendapati tugu itu telah ditempel

dengan pamphlet. Gambir yang mengeluarkan pamplet tersebut

mendapatkan tulisan “tolong saya” dan “Herosase”.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

66

35. Gambir kemudian masuk ke dalam gedung ‘HEROSASE” tersebut dan

dihadang oleh resepsionis. Perbincangan antara Gambir dan resepsionis.

Gambir kemudian diusir oleh para penjaga keamanan.

36. Gambir yang terus bertanya kepada orang yang keluar dari gedung itu

kemudian di hadang oleh seorang pria yang menodongkan pistol dan

menyuruhnya pergi.

37. Gambir melihat Dandung masuk ke “HEROSASE” dan menunggu

Dadung ke luar. Perdebatan antara Dadung dan Gambir.

38. Dandung kemudian membawa Gambir ke dalam “HEROSASE” dan ingin

menjadikannya anggota tempat tersebut. Dadung membawa Gambir

bertemu dengan Ibu Mona sebagai manajer “HEROSASE”. Perbincangan

antara Gambir dan Ibu Mona.

39. Gambir kemudian berjalan terus menaiki tangga yang disaksikan oleh Ibu

Mona dan Dandung. Gambir memasuki sebuah ruangan yang ada dilantai

tersebut. Gambir yang melihat siaran-siaran aneh di ruangan tersebut

merasa tak mampu dan ingin keluar tanpa sengaja ia menjatuhkan remot

yang kemudian siaran tersebut terganti dengan seorang anak yang meminta

tolong yang pernah dilihatnya.

40. Gambir yang ingin menemui Ibu Mona kemudian di datangi resepsionis

yang mengatakan bahwa Ibu Mona telah pulang.

41. Perbincangan antara Dandung dan Gambir mengenai gedung

‘HEROSASE”

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

67

42. Gambir duduk di kafe tempat dia biasa minum kopi sambil berfikir.

Gambir kemudian pergi ke toilet, tanpa sengaja dia mendengar suara

seorang perempuan yang sedang menelfon dari sebuah lubang angin kecil

yang berbicara mengenai anak itu. Dia mencari sumber suara tersebut tapi

tak ditemukan

43. Gambir datang ke”HEROSASE” untuk kembali menonton kembali. Dia

melihat anak tersebut dibangunkan ibunya dan kemudian disiksa karena

ngompol di tempat tidur. Kemudian ayahnya datang dan meghancurkan

tempat tidurnya.

44. Gambir pulang ke rumah. Perbincangan antara Talyda dan Gambir yang

kelihatan sedih dan tak percaya dengan apa yang dia lihat

45. Gambir kemudian berlari ke luar untuk mencari anak tersebut diikuti

dengan Talyda kemudian Dandung datang untuk menenagkannya.

46. Perbincangan antara Dandung, Rio dan Talyda sambil melihat Gambir

yang duduk terdiam.

47. Galeri Jingga tempat dimana dilaksanakannya kembali pameran patung

Gambir. Perbincangan antara Talyda dan Pak John. Perbincangan antara

Koh Jimmy dengan Ibu Gambir. Perbincangan antara Dadung dan Rio.

48. Gambir yang sedang mencuci muka di kamar mandi kemudian

menemukan kembali kertas yang bertuliskan tolong saya ketika dia ingin

mengambil sapu tanggannya.

49. Anak kecil tersebut kemudian disiksa ibunya didalam kamar mandi.

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

68

50. Gambir terus memperhatikan para hadirin, kemudian dia di datangi oleh

Ibunya dan Koh Jimmy yang diikuti oleh kedatang Dandung dan Rio yang

merayakan keberhasilan Gambir. Gambir kemudian berpamitan ke kamar

mandi.

51. Tanpa sengaja Gambir mendengan perbincangan empat orang tamu di

galerinya mengenai anak yang disiksa yang mereka lihat.

52. Gambir medatangi “HEROSASE” dan memaksa untuk mencari ruangan

untuk melihat video anak tersebut.

53. Gambir kemudia mencari-cari siaran anak tersebut. Akhirnya dia

mendapatkannya.

54. Anak tersebut yang berada di ruang makan kemudian langsung mengambil

pisau dan mendatangi kamar kedua orang tuanya. Dia kemudian

membunuh kedua orang tuanya dan selanjutnya dia membunuh dirinya.

55. Gambir yang sedih tanpa sengaja melihat siaran yang bertuliskan nama

Talyda, Dandung dan Rio.

56. Dia kemudian melihat siaran tentang hubungan antara Ibu Gambir, Talyda,

Rio, Dandung dan Koh Jimmy yang telah menghianatinya.

57. Gambir yang berada luar kemudian menelfon Dandung untuk datang

menghadiri acara Natal special yang telah dia siapkan

58. Gambir membeli sembuah pistol dari seseorang.

59. Dandung dan Rio kemudian datang ke rumah Gambir dan Talyda yang

diikuti oleh Koh Jimmy dan Ibu Gambir.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

69

60. Gambir, Ibu Gambir, Koh Jimmy, Dandung dan Rio kemudian duduk di

ruang makan untuk menikmati makan malam.

61. Gambir ke dapur untuk mengambil anggur yang kemudian dia campur

dengan sebuah ciran dan diikuti Talyda yang datang membantunya

mengambil gelas.

62. Gambir membagikan semua minuman kemudian mereka bersulang untuk

merayakan keberhasilan Gambir.

63. Setelah Dandung, Rio, Koh Jimmy, Ibu Gambir dan Talyda minum anggur

tersebut mereka kemudia menjadi kaku dan terdiam.

64. Gambir selanjutnya berbicara dan mulai membunuh mereka satu per satu.

65. Setelah mereka semua mati terbuh Gambir yang duduk terdiam kemudian

mengingat sesuatu dan langsung berlari.

66. Dia mendatangi pintu yang tidak diperbolehkan Talyda untuk di buka dan

membongkar pintu tersebut.

67. Dia sangat terkejut karena yang dia temukan ruang makan dimana anak itu

sering disiksa dan rumah dari anak itu.

68. Ketika dia melihat sebuah foto dia terkejut melihat anak tersebut tetapi

muka ibu anak itu tidak terlihat.

69. Gambir kemudian menuju kamar dia menemukan mayat kedua orang tua

tersebut dan anak itu, ketika dia melihat ibu anak itu ternyata itu adalah

ibunya. Anak itu kemudian bangun dan berbicara kepada Gambir.

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

70

70. Kemudian terdengar suara seorang ibu yang terus memanggil namanya,

Gambir kemudian bersembunyi di bawah tempat tidur dan akhirnya

berteriak.

71. Gambir berada disebuah ruangan isolasi sambil menangis dan berteriak. Di

depannya terdapat beberapa buku dan majalah.

72. Ternyata semua itu hanya hayalannya. Talyda yang dalam hayalannya

adalah Pusparanti seorang wartawan yang sedang membuat artikel tentang

beritanya. Dandung adalah seorang penjaga ruangan tempat dimana

Gambir berada dan Rio merupakan klining servis tempat tersebut.

73. Pusparanti kemudian keluar dari ruangan tersebut diikuti dengan penjaga

yang menaruh buku di ruangan Gambir. Nenek yang bertemu dengan

Gambir di pasar adalah seorang nenek yang bersama ditempat tersebut

dengan ruangan berbeda.

74. Seorang lelaki mengakui dosanya kepada Uskup di sebuah Gereja.

Ternyata yang menjadi Uskup tersebut adalah Gambir. Pada hayalan

berikutnya Gambir merupakan seorang Uskup.

75. Pusparanti yang baru keluar dari tempat di mana Gambir berada kemudian,

sedang menelfon menyatakan bahawa artikel telah selesai dan ternyata

tempat dimana Gambir berada tersebut adalah “HEROSASE”.

4.1.2.3 Perubahan Alur Novel ke Film Pintu Terlarang

Perubahan alur novel ke film Pintu Terlarang perbandingannya

ditampilkan dalam bentuk tabel yang bertujuan untuk meletakan alur novel dan

film pada posisi seimbang dan sejajar, sehingga perbedaan alur cerita antara

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

71

keduanya terlihat jelas. Perubahan alur ini hanya dibatasi pada alur penceritaan

yang dianggap penting.

Tabel 4: Penyiksaan seorang anak kecil “dia” oleh orang tuanya

No.

CN

Novel No.

SF

Film

1. Suasana di ruang makan, dimana

seorang anak kecil berumur

Sembilan tahun makan bersama

kedua orang tuanya. Penyiksaan

kedua orang tuanya pada anak

tersebut karena dia

memuntahkan makanannya.

4. Ruang makan dimana seorang

anak di lempar ke meja makan

tersebut dan mengenai kursi,

kemudian anak itu merangka di

atas lantai.

----------------

25. Suasana malam hari di sebuah

ruangan makan dimana seorang

wanita sedang berjalan

kemudian ada seorang anak

kecil yang sedang diikat kaki

dan tangannya terbaring di atas

lantai.

----------------

33. Ruang makan dimana seorang

wanita dan suaminya sedang

makan, setelah itu dia menarik

anaknya untuk makan. Anak

yang tidak mau makan itu

kemudian disiksa dan dipukui

oleh ibunya kemudian berganti

ayahnya.

Pada awal cerita dalam novel, cerita langsung disuguhkan dengan

perkenalan tokoh aku yaitu anak kecil umur sembilan tahun yang selalu disiksa

oleh kedua orang tuanya. Suasana makan sekeluarga di ruang makan yang begitu

baik berganti dengan penyiksaan yang dialami oleh anak tersebut. Hal tersebut

dapat dilihat pada kutipan berikut ini.

(19) “Dasar kamu anak manja! Sudah bagus kamu bisa makan!” Ibu

melingkingkan hujatan. Geram, Ibu mengambil serbet-makan. Ibu

mendekatiku yang masih menunggu panas pipi meredah. Semilir

melati menyapa hidungku. Ibu menyapit kepadalaku berkali-kali

dengan kain serbet.

(Pintu Terlarang, hal. 9)

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

72

Pada kutipan 19 di atas dijelaskan anak tersebut sedang di siksa di ruang

makan oleh ibunya dan juga bapaknya. Anak kecil yang tak mampu lagi makan

kemudian memuntahkan makannya dengan tidak sengaja yang diikuti dengan

penyiksaan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

Hal yang sedikit berbeda muncul dalam film. Dalam film cerita tentang

seorang anak yang disiksa di rumah makan bukan ditampilkan pada awal cerita.

Pada bagian keempat secuen film ditampilkan seorang anak kecil yang dilempar

ke kursi dan meja di ruang makan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar yang

terdapat dalam film di bawah ini.

Gambar 19. Seorang anak yang dilempar ke meja di ruang makan.

Pada gambar 19 di atas, terlihat seorang anak kecil yang dilemparkan ke

meja di ruang makan, yang menandakan penyiksaan terhadap anak tersebut.

Gambar ini sedikit berbeda dengan penceritaan yang ada daam novel. Penceritaan

tentang penyiksaan seorang anak kecil di ruang makan oleh kedua orang tuanya

pun terdapat pada sekuen cerita film yang ke 25 dan 33.

Pada Sekuen cerita film 25 di ceritakan seorang anak kecil yang sedang

diikat di ruang makan kemudian seorang perempuan yang merupakan ibunya

berjalan di dekatnya. Selanjutnya, pada sekuen 33 penyiksaan anak kecil tersebut

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

73

di ruang makan terjadi saat anak tersebut di suruh untuk makan tetapi tidak mau

makan. Dia kemudian disiksa berkali-kali oleh ibunya, kemudian diikuti oleh

bapaknya. Hal tersebut dapat dilihat pada cuplikan gambar dalam film berikut ini.

Gambar 20. Anak kecil yang diikat dan Gambar 21. Anak kecil yang tidak mau

Ibunya yang berjalan di dekatnya makan tersebut kemudian disiksa

Pada gambar 20 di atas terlihat seorang anak yang sedang terikat terbaring

di lantai ruang makan dimana sebelumnya ada seorang wanita yaitu ibunya yang

berjalan di dekatnya dan terlihat juga ada sebuah mangkung berisi makanan dan

sebuah gelas berisi air di dekatnya. Selanjutnya, pada gambar 21 terlihat ibu dari

anak tersebut yang marah karena anak itu tidak mau makan. Selanjutnya dia mulai

menyiksa dan memukuli anak itu diikuti oleh bapaknya yang berulang kali

melayangkan tendangan di badan kecil anak tersebut.

Pada proses perubahan dari novel ke film, dapat dilihat perubahan

bervariasi yang terjadi. Perubahan tersebut terjadi pada waktu dan kejadian yang

menceritakan tentang penyiksaan anak kecil yang dilakukan oleh kedua orang

tuanya di ruang makan. Dalam novel penyiksaan anak kecil tersebut di ruang

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

74

makan merupakan awal dari perkenalan, sedangkan dalam film cerita tersebut

hanya digambarkan secara sepotong-sepotong dengan waktu yang berbeda.

Tabel 5: Talyda dan Gambir yang sedang bersiap-siap di rumah

No.

CN

Novel No.

SF

Film

2. Talyda seorang wanita cantik

yang sedang merias diri dan

bergaun hitam yang anggun.

----------------

3. Gambir yang sedang dalam

suasana kebahagiaan, kembali

mengingat pertemuannya

dengan Talyda di Jakarta

Collage of art. Kemudian Talyda

datang dan berbincang dengan

Gambir.

----------------

Pada bagian selanjutnya dalam novel diceritakan Talyda seorang wanita

yang cantik yaitu istri Gambir sedang bersiap-siap merapikan dirinya untuk pergi

ke galeri dimana pameran Gambir akan dilaksanakan. Hal tersebut seperti yang

terdapat pada kutipan berikut ini.

(20) “Talyda membentuk outline bibir dengan pensil bibir berwarna

merah ke coklatan. Dengan kuas dia mengoleskan gincu berwarna

jambu ranum pada bibir. Ia tersenyum melihat refleksi di cermin. Ia

merasa malam ini akan menjadi malam penuh keberuntungan. Malam

yang sempurna.”

(Pintu Terlarang, hal. 11)

Pada kutipan 20 di atas dapat kita lihat bahwa Talyda sedang merias

dirinya untuk mempersiapkan diri ke pameran patung Gambir. Baginya malam

hari tersebut akan menjadi malam yang sempurna seperti kesempurnaan yang

dimilikinya saat ini.

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

75

Selanjutnya, pada cerita novel 3 telah diceritakan Gambir yang sedang

mempersiapkan dirinya, kemudian mengenang kembali pertemuan pertamanya

dengan Talyda. Gambir yang sedang menggunakan after-shave lotion kemudian

kembali mengenag pertemuan pertamanya dengan bidadari dalam hidupnya kini

yaitu Talyda. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan di bawah ini.

(21) “Ia mengambil after-shave lotion dari lemari di atas wastafel dan

menuangkan di telapak tangan. Ia menepuk-nepuk telapak pada wajah.

Dari semua pancaindra, penciumanlah yang tertajam. Yang terpeka.

Harum after-shave mengingatkan perkenalan pertamanya dengan

Talyda.”

(Pintu Terlarang, hal. 12-13)

Pada kutipan 21 di atas telah dijelaskan Gambir yang sedang bersiap-siap

untuk pergi bersama dengan Talyda ke pameran patungnya, tiba-tiba mwngingat

kembali pertemuan mereka berdua. Pertemuan mereka sewaktu kuliah pada saat

pameran lukisanlah yang menghantarkan mereka hingga ke posisi suami istri saat

ini.

Proses perubahan yang terjadi dari novel ke film adalah penghilangan

bagain saat Talyda dan Gambir yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke pameran

patung Gambir. Dalam film bagian dimana kecantikan dan keanggunan Talyda di

jelaskan serta perkenalan antara Gambir dan Talyda tidak lagi diceritakan.

Tabel 6: Suasana di Galeri Jingga

No.

CN

Novel No.

SF

Film

4. Suasana meriah pada pameran

patung karya Gambir di Galeri

Jingga Koh Jimmy.

Perbincangan antara Gambir dan

John Wongso seorang kolektor

seni.

1. Suasana meriah pada pameran

patung karya Gambir di Galeri

Jingga Koh Jimmy.

Perbincangan antara Gambir

dan John Wongso seorang

kolektor seni. Kemudian Talyda

datang menghapiri mereka.

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

76

Selanjutnya, dalam novel diceritakan suasana meriah yang terjadi di galeri

Jingga saat pameran patung Gambir sedang berjalan. Dalam novel dicerikan

Gambir yang sedang berbicara dengan John Wongso salah satu kolektor seni yang

ingin membeli patung “Kinasih” tetapi patung itu telah di beli orang lain. Gambir

kemudian mengajak pak John melihat patung “Anggira” dan menawarkannya

kepada Pak John. Hal tersebut seprti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

(22) “Ini seharusnya punya gue,” John Wongso menunjuk patung

“Kinasih” kepada Gambir yang berjalan menghampiri. “Siapa sih yang

beli?”

(Pintu Terlarang, hal. 16)

(23) “Gambir mengajak John Wongso ke patung berjudul “Anggira”.

Patung ini memperlihatkan perempuan hamil duduk dan memainkan

alat musik rebab. Figur anak kecil berdiri di sampingnya. Bernyanyi

kepada adik yang masih berada di dalam kandungan ibunya. John

Wongso memperhatikan tangan patung yang gemulai memainkan

rebab. Ia memperhatikan raut wajah anak yang penuh harapan menanti

kehadiran seorang adik. Ia melihat dirinya.”

(Pintu Terlarang, hal. 17)

(24) “Lu yang bikin gue susah. Brengsek lu! Ya udah, gue ambil yang

ini.” Ia membayangkan harga “Anggira” yang seratus juta berlipat

ganda tahun depan.”

(Pintu Terlarang, hal. 18)

Pada kutipan 22 di atas dijelaskan bahwa Pak John Wongso yang ingin

memiliki patung “Kinasih” yang telah laku terjual. Selanjutnya pada kutipan 23,

Gambir mengajak Pak John Wongso untuk melihat patung yang lain yaitu

“Anggira”. Pak John memperhatikan patung “Anggira” dan dia menemukan

gambaran dirinya dalam patung tersebut. Selanjutnya pada kutipan 24, dijelaskan

walaupun Gambir telah meyakinkan Pak John Wongso tentang keindahan

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

77

“Anggira” tetapi Pak John Wongso tetap menyukai “Kinasih”. Namun, pada

akhirnya dengan berbagai cara akhirnya Gambir dapat meyakinkan Pak John

untuk membeli “Anggira”.

Hal lain tergambar dalam film Pintu Terlarang. Dalam film diceritakan

bahwa Pak John Wongsong yang sedang melihat patunga “Kinasih” kemudian

didatangi Gambir yang mengajak bicara. Selanjutnya Gambir mengajak Pak John

melihat patung “Anggira” dan Talyda lah yang meyakinkan Pak John untuk

membeli “Anggira”. Hal tersebut seperti yang terlihat pada potongan gambar

dalam film di bawah ini.

Gambar 22. Perbincangan antara Gambir Gambar 23. Talyda yang datang

dan Pak John Wongso menghampiri Gambir dan Pak John

Pada Gambar 22 di atas merupakan gambar dimana Gambir telah

mengajak Pak John untuk melihat “Anggira” karena patung “Kinasih” yang

diinginkan Pak John telah terjual. Pak John yang mulai mengamati dan

menceritakan tentang apa yang ia temukan dalam jiwa patung tersebut, terus

diyakinkan oleh Gambir bahwa patung tersebut memang sesuai dengan dirinya.

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

78

Keraguan masih tampak di wajah Pak John, hingga kedatangan Talyda pada

gambar 23 yang mulai memuji dan meyakinkan Pak John. Dengan kata-kata dan

pujian Talyda tersebut akhirnya Pak John membeli patung “Anggira” tersebut.

Proses perubahan dari novel ke film yang terjadi dalam bagian ini adalah

pada alasan sampai Pak John membeli patung “Anggira”. Dalam novel diceritakan

Pak John membeli patung “Anggira” karena Gambir yang telah meyakinkan dan

pandangan Pak John bahwa nantinya “Anggira” akan bernialai jual tinggi.

Sedangkan, dalam film Pak John membeli “Anggira” karena pujian dan kata-kata

Talyda yang sangat menyentuh dan membuat Pak John tertarik.

Tabel 7: Kemeriahan perayaan kesuksesan Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

5. Kemeriahan masih terlihat di

galeri Jingga. Talyda datang

menghampiri Gambir.

Selanjutnya, Talyda dan Gambir

bergabung dengan Rio dan

Dandung sahabat Gambir dan

Koh Jimmy. Mereka bersama-

sama merayakan keberhasilan

Gambir.

2. Kemeriahan masih terlihat di

galeri Jinga. Gambir datang

menghampiri Rio dan Dadung.

Kemudian diikuti dengan

kedatangan Talyda dan Koh

Jimmy. Mereka merayakan

keberhasilan Gambir.

Pada bagian ini dalam novel diceritakan, kemeriahan dan kesuksesan yang

sedang dialami Gambir pada pameran patungnya dirayakan oleh para sahabat dan

keluarganya. Talyda yang datang menghampiri Gambir, kemudian bergabung

dengan Rio dan Dandung yang selanjutnya Koh Jimmy yang memberikan segelas

champagne kepada Gambir untuk merayakan kesuksesannya. Hal tersebut seperti

yang terdapat pada kutipan berikut ini.

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

79

(25) “Dengan cawan di tangan, Talyda berlenggok menyebrangi ruang.

Ia melempar senyum, menyapa beberapa tamu. Ia melangkah penuh

percaya diri menghampiri Gambir. Talyda merangkul lengan

suaminya. Ia hadiahkan kecupan manis di pipi Gambir. Suaminya

membalas dengan senyum, dan membalas mengecup pipinya.”

(Pintu Terlarang, hal. 19)

(26) “Dua sahabat erat bergabung Gambir. Dengan mengangkat gelas,

mereka bersulang demi keberhasilan pameran tunggal Gambir. Koh

Jimmy mengambil dua gelas champagne, satu dia berikan kepada

Gambir.”

(Pintu Terlarang, hal. 20)

(27) “Koh Jimmy mengangkat gelas mengajak mereka bersulang

merayakan keberhasilan malam. Keberhasilan Tahun Monyet.”

(Pintu Terlarang, hal. 20)

Kutipan 25 di atas menjelaskan kedatangan Talyda yang menghampiri

Gambir dengan menggandengan dan memberikan kecupan saying kepada Gambir.

Selanjutnya, pada kutipan26 diceritakan Gambir bergabung dengan kedua teman

dekatnya dari SMP yaitu Dandung dan Rio yang berada di salah satu sudut

ruangan tersebut. Koh Jimmy kemudian datang bergabung dengan mereka dengan

membawa dua gelas champagne dan memberikan gelas yang satu kepada Gambir,

sambil memuji kehebatan Gambir di depan kedua temannya tersebut. Mereka

selanjutnya bersama-sama merayakan keberhasilan Gambir dengan bersulang

champagne yang ada dalam tangan mereka masing-masing.

Sedikit berbeda dengan cerita perayaan keberhasilan Gambir tersebut yang

adalam film. Dalam film diceritakan Gambir datang menghampiri kedua

temannya, Dandung dan Rio yang sedang membicarakan kesuksesan dia. Setelah

itu Talyda dan Koh Jimmy datang menghampiri mereka bertiga, sambil memuji

Gambir di depan jedua temannya tersebut. Selanjutnya mereka berlima bersulang

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

80

untuk merayakan keberhasilan Gambir pada pameran patungnya malam hari itu.

Hal tersebut dapat dilihat pada potongan gambar dalam film di bawah ini.

Gambar 24. Percakapan antara Dandung Gambar 25. Kedatangan Talyda dan

dan Rio, kemudian Gambir datang. Koh Jimmy.

Gambar 24 memperlihatkan Dandung dan Rio yang sedang membicarakan

Gambir, kemudian dikejutkan dengan kedatangan Gambir yang langsung di

halang oleh Rio dengan nada bercanda. Pada gambar 24 juga terlihat Koh Jimmy

dan Talyda yang sedang berbicara dengan salah satu tamu pada bagian galeri yang

lain. Selanjutnya, pada gambar 25 diperlihatkan kedatangan Koh Jimmy dan

Talyda untuk bergabung bersama dengan Gambir, Dandung, dan Rio. Perlahan

Koh Jimmy mendekat sampil memuji kehebatan Gambir di hadapan kedua

temannya tersebut dan diikuti oleh Talyda. Setelah itu mereka bersama-sama

mebicarakan tentang kesuksesan Gambir dan merayakan kesuksesan tersebut.

Proses perubahan yang terjadi dari novel ke film pada bagian ini adalah

pada saat mereka merayakan keberhasilan Gambir. Dalam novel perayaan

keberhasilan gambir dilakukan oleh Talyda, Gambir, Rio, Dandung, dan

kemudian diikuti oleh Koh Jimmy. Namun, dalam film digambarkan perayaan

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

81

tersebut dilakukan oleh Gambir, Dandung, Ria, dan kemudian diikuti dengan

kedatangan Talyda dan Koh Jimmy.

Tabel 8: Kesedihan Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

----------------

3. Tanpa sengaja Gambir

mendengar pembicara empat

orang tamu mengenai dirinya.

Gambir keluar dari galeri

diikuti oleh kedatangan Talyda

untuk menenangkannya.

Dalam film diceritakan Gambir tanpa sengaja mendengarkan pembicaraan

empat orang tamu di pameran tentang dirinya. Gambir kemudian ke luar dari

galeri tersebut dan mencoba menenangkan dirinya. Talyda kemudian datang dan

mulai meyakinkan Gambir bahwa semua yang telah dia lakukan adalah

kesempurnaan. Dia mencoba menenangkan kegelisahan yang terpancar dari wajah

Gambir. Hal tersebut seperti yang terdapat pada gambar di bawah ini.

Gambar 26.Gambir yang tanpa sengaja Gambar 27. Talyda yang menenangkan

mendengarkan pembicaran para tamu kegelisahan Gambir

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

82

Pada gambar 26 Gambir tanpa sengaja mendengar pembicaraan antara

empat tamu yang datang ke pameran patungnya. Para tamu tersebut sedang

menceritakan tentang bakat yang tidak alami yang dimiliki Gambir dan mengenai

keadaan istrinya yang tidak bisa hamil. Setelah itu Gambir keluar dari galeri

tersebut. Dia mencoba menenagkan pikirannya. Selanjutnya, pada gambar 27

Talyda yang datang menghampiri Gambir berusaha menenangkan Gambir yang

terlihat begitu gelisah. Akhirnya dengan seribu rayuan serta sikap manja Talyda

Gambir kembali bersemangat malam itu.

Pada proses perubahan novel ke film, bagian ini hanyalah muncul dalam

film. Bagian ini merupakan bagain yang menggantikan beberapa bagian lain

dalam novel yang tidak di tampilkan dalam film. Bagian ini menggambarkan

sikap Talyda yang baik dan selalu mendukung serta menenangkan kegelisahan

dan kerisauan Gambir.

Tabel 9: Kepulangan Talyda dan Gambir ke rumah

No.

CN

Novel No.

SF

Film

6. Talyda dan Gambir mengendarai

mobilnya menyusuri malam di

jalanan Jakarta untuk pulang ke

rumah. Sesampainya di rumah

mereka masih terhanyat dengan

kebahagiaan di dalam mobil ber-

AC tersebut. Perbincangan

antara Talyda dan Gambir yang

membuat Talyda marah.

----------------

7. Talyda kemudian masuk

kerumah dan berbaring di sofa.

Gambir yang datang untuk

membujuk Talyda malah lebih

membuat Talyda marah dan

berlari menuju kamar kemudian

melarang Gambir untuk ikut

dengannya ke kamar.

----------------

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

83

8. Talyda yang ada dalam kamar

mulai membersihkan dirinya.

Dia kemudian berganti pakaian

tidur yang paling di benci

Gambir. Talyda yang baru tidur

terusik dengan kedatangan

Gambir. Dia kemudian mengusir

Gambir dan melemparkan bantal

kepadanya diikuti dengan

Gambir yang menutup pintu.

----------------

Pada bagian ini, dalam novel diceritakan Gambir dan Talyda pulang ke

rumah setelah acara pameran patung Gambir di galeri “Jingga” berjalan sempurna.

Sesampainya di rumah mereka, mereka berdua masih berada dalam mobil sambil

menikmati kesempurnaan yang sedang diraih mereka. Tiba-tiba Gambir membuat

Talyda marah karena keangkuhannya. Pada malam itu talyda sangat membenci

Gambir. Talyda kemudian masuk ke rumah dan berbaring di sofa, kemudian

Gambir mengikutinya masuk. Kedatangan Gambir ternyata membuat Talyda lebih

marah dan beranjak ke kamar sambil memarahi Gambir.

Talyda yang sedang berada di kamar kemudian membersihkan riasan

wajahnya. Setelah itu, dia membersihkan badannya dan berganti pakaian, tetapi

tetang dengan perasaan kesal pada Gambir. Gambir yang mencoba untuk

menenangkan Talyda yang marah, masuk ke kamar. Tapi, belum sempat dia

berkata Talyda langsung memarahinya sambil melemparkan bantal tepat kea rah

Gambir. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

(28) “Jangan besar kepala deh,” kata-kata Talyda terdengar menyengat,

bagai rawit mentah terjilat lidah. “Kalau bukan karna saya, kamu ngak

akan jadi apa-apa. Ingat itu!”

(Pintu Terlarang, hal. 23)

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

84

(29) “Bibir Talyda kelu. Amarahnya bagai balon yang ditiup udara.

Ditiup, diiup, dan ditiup. Mengembung, mengembung, dan

mengembung. Hingga meletus. Ia beranjak. Ia berlari menaiki tangga

menuju kamar tidur. Ia berbali, telunjuknya menuding. “Kamu ngak

usah ikut saya ke atas!”

(Pintu Terlarang, hal. 25)

(30) “Saya benci kamu! Kamu tidur di luar sana!” Talyda mengambil

bantal, membidiknya ke belahan nyawanya. Gambir menangkap

bantal, bergegas menutup pintu.”

(Pintu Terlarang, hal. 29)

Kutipan 28 di atas menunjukan kemarahan Talyda kepada Gambir karena

keangkuhan dan keegoisan Gambir. Diikuti dengan kutipan 29 yang menerangkan

ketika Talyda telah masuk rumah, Gambir pun mengikutinya. Tapi, Talyda yang

masih mara, langsung naik ke atas sambil melarang Gambir untuk mengikutinya.

Terakhir pada kutipan 30 dijelaskan bahwa Talyda yang baru selesai

membersihkan tubuhnya dan bersiap tidur, dikejutkan dengan kedatangan Gambir

ke kamar. Dengan amarah dia melemparkan bantal tepat kepada Gambir.

Pada proses perubahan dari novel ke film di bagian ini terjadi

pengurangan. Dalam novel bagian ini diceritakan secara detail oleh pengarang,

namun ketika telah disadur ke dalam bentuk film maka salah satu bagian termasud

juga bagian ini dihilangkan.

Tabel 10: Pagi hari di rumah Talyda dan Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

9. Pagi hari Gambir dibangunkan

dengan cahaya matahari dan

suara halus Talyda. Talyda

kemudian menyuruh Gambir

sarapan dengan telor mata sapi

kesukaannya yang telah

disediakan Talyda. Setelah itu,

Talyda kemudian berpamitan

untuk pergi ke kantornya.

----------------

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

85

Dalam novel, pada bagian ini menceritakan tentang suasana di pagi hari di

rumah Talyda dan Gambir. Berbeda dengan keadaan semalam, Talyda padi

harinya begitu baik dan sempurna. Dia membangunkan Gmabir dengan penuh

kasih saying. Gambirpun bangun dalam suasana tenang dang damain. Talyda yang

telah menyediakan sarapan Gambir, kemudian berpamitan kepada Gambir untuk

pergi ke kantor. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan dalm novel berikut ini.

(31) “Yang, kamu di mana, yang? Sarapan dulu, saying. Nanti kopimu

dingin lho,” suara bidadari memanggil-manggil dari ruang makan.”

(Pintu Terlarang, hal. 29-30)

(32) “Gambir menyeruput kopi. Ia merasa lega, Talyda telah melupakan

kejadian semalam. Talyda sepertinya telah memaafkan. Talyda telah

kembali berubah menjadi bidadari yang begitu ia cintai. Istrinya yang

sempurna.”

(Pintu Terlarang, hal. 30)

(33) “Talyda mencium pipi Gambir, “Saya pergi dulu ya. Nanti malam

jangan lupa ya. Kita dinner di Antonio’s. bye, sayang”

(Pintu Terlarang, hal. 30)

Ketiga kutipan di atas menceritakan tentang suasana hati Talyda di pagi

hari yang telah berubah. Pagi harinya Talyda kembali seperti biasa, hal tersebut

membuat Gambir merasa sangat bahagia. Talyda kemudian pamitan kepada

Gambir untuk ke kanto.

Proses perubahan yang terjadi adalah penghilangan cerita tentang keadaan

di rumah Talyda dan Gambir pada pagi hari, setelah pertengkaran mereka pada

malam hari yang terdapat dalam novel. Bagian penceritaan ini tidak diangkat

dalam film.

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

86

Tabel 11: Pekerjaan Talyda dan Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

10. Talyda yang berada di kator

mengadakan rapat dengan rekan

bisnisnya. Perkenalan keluarga

Talyda dan kecelakaan yang

dialami orang tua Talyda.

Kesepakatan antara Talyda dan

rekan bisnisnya dan

penghargaan Talyda kepada

rekan-rekan satu timnya.

----------------

11. Talyda kemudian menelfon

Gambir. Perbincangan antara

Talyda dan Gambir mengenai

pekerjaan Talyda dan pekerjaan

Gambir sebagai seorang

pematung.

----------------

Cerita novel pada bagian menceritakan tentang pekerjaan Talyda yang

melanjutkan pekerjaan ayahnya. Talyda merupakan seorang wanita karir yang

sukses dan gemilau dalam pekerjaannya saat ini. Kesusksesan karir Talyda dalam

pekerjaannya dibuktikan dengan kesepakatan yang kembali terjadi dengan rekan

bisnis lama perusahaannya. Setelah meetingnya selesai, dia kemudian menelfon

Gambir untuk menyampaikan kabar gembira tersebut dan menanyakan bagaimana

pekerjaannya hari itu. Talyda juga kembali mengingatkan Gambir tentang janji

mereka untuk makan malam. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

(34) “Meeting tadi memang. Talyda tersenyum kepada anak buahnya

yang ia sebut the dream team.”

(Pintu Terlarang, hal. 34)

(35) “Ia mengambil handphone, memencet nomor Gambir.”

(Pintu Terlarang, hal. 37)

(36) “Nanti malam jangan lupa ya, Sayang.”

(Pintu Terlarang, hal. 38)

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

87

Kutipan 34 di atas menjelaskan tentang keberhasilan meeting yang di

lakukan Talyda dengan rekan bisnisnya, yang juga berarti keberhasilan Talyda.

Selanjutnya pada kutipan 35 dijelaskan Talyda kemudian menelfon Gambir untuk

memberitahukan kabar gembira tersebut dan menanyakan soal pekerjaan Gambir.

Terakhir, kutipan 36 menjelaskan tentang janji makan malam mereka yang Talyda

tidak ingin Gambir melupakannya.

Penceritaan dalam novel pada bagian ini tidak diangkat atau dihilangkan

dalam proses perubahan novel ke film.

Tabel 12: Pertemuan antara Koh Jimmy dan Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

12. Pertemuan antara Koh Jimmy

dan Gambir di galeri “Jingga”.

Permintaan koh Jimmy kepada

Gambir untuk kembali membuat

patung dan mengadakan

pameran tetapi masih

dipertimbangkan Gambir yang

ingin menanyakan kesetujuan

istrinya.

----------------

Pada bagian ini diceritakan tentang pertemuan Koh Jimmy dan Gambir

yang sedang membicarakan masalah bisnis patung yang merupakan bisnis

kerjasama mereka berdua. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan di

bawah ini.

(37) “Kita tentukan acer-acer tanggalnya aja, Gambir.” Koh Jimmy

bersemangat, menawarkan rokok.”

(Pintu Terlarang, hal. 40)

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

88

(38) “Gile bener lu! Ini laki-laki punya urasan. Ngapain lu mesti tanya

bini lu segala. Bini mah tinggal ngikut.” Dari semua seniman kenalan

Koh Jimmy, Gambir paling tolol. Karena juga membiarkan istrinya

mengatur hidup. Baginya, itu tindakan laki-laki paling tolol.”

(Pintu Terlarang, hal. 42)

Kutipan 37 di atas menjelasakan tentang perteuan antara Gambir dan Koh

Jimmy di galerinya. Mereka membicarakan urusan bisnis patung mereka. Koh

Jimmy menginginkan Gambir untuk membuat patung lagi tapi dia masih belum

ingin. Koh Jimmy yang meyakinkan Gambir kemudian membuat Gambir

mempertimbangkannya. Pada kutipan 38 Gambir yang menyatakan akan

menyakan terlebih dahulu masalah hal tersebut kepada istrinya malah di cemooh

oleh Koh Jimmy.

Bagian penceritaan dalam novel yang menceritakan tentang pertemuan

Gambir dan Koh Jimmy ini tidak diangkat dalam film. Dalam proses perubahan

dari novel ke dalam film bagian ini dihilangkan.

Tabel 13: Makan malam antara Talyda dan Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

13. Gambir dan Talyda sedang

makan malam di Restoran

Antonio’s yg merupakan

restoran Italia ternama.

Perbincangan antara Gambir dan

Talyda mengenai persetujuan

Gambir kepada Koh Jimmy

untuk membuat patung ibu

hamil lagi ternyata membuahkan

kemarahan Talyda yang tidak

menerima keputusan yang

diambil Gambir yang

menurutnya sepihak.

----------------

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

89

Bagian ini menceritakan tentang acara makan malam antara Talyda dan

Gambir dengan suasana yang romantis. Suasana romantis tersebut berubah

menjadi suasana panah dan penuh amarah ketika Gambir menyatakan bahwa dia

telah menyutui untuk membuat pameran patung lagi dan Talyda merasa Gambir

telah menyepelehkan keberadaan dirinya. Hal tersebut dapat dilhat pada kutipan di

bawah ini.

(39) “Bias nyala lilin putih di tengah meja menari-nari pada wajah

Talyda. Nafsu makan hilang seketika. Gambir mengecewakan. Ia

melihat ke pesanan belahan jiwanya.”

(Pintu Terlarang, hal. 43)

(40) “Gambir, dengar ya. Saya ini istrimu, bukan istrinya Koh Jimmy.

Kalau ada apa-apa, kamu mesti tanya dulu sama saya.” Peringatan

tegas mengatasi perilaku menyimpang. Menyimpang, meninggalkan

kesempurnaan.”

(Pintu Terlarang, hal. 44)

Kutipan 39 di ata menceritakan tentang keberadaan Talyda dan Gambir

yang sedang makan malam di restoran Antonio’s. Malam yang begitu romantis

dengan gemerlap cahaya lilin terganti dengan suasana panas yang penuh amarah.

Talyda tidak menyukai sikap Gambir yang mengambil keputusan sendiri untuk

mengiyakan Koh Jimmy. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan 40 yang

menyatakan kemarahan Talyda. Pada kutipan tersebut Talyda sangat tidak

menyukai sikap Gambir dan meresa disepelehkan oleh Gambir.

Seperti bagian-bagian sebelumnya, bagian ini juga tidak diangat dalam

film. Pada proses perubahan dari novel ke film bagian ini tidak diangkat atau

dihilangkan dalam film.

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

90

Tabel 14: Kehidupan Pusparanti

No.

CN

Novel No.

SF

Film

14. Puparanti atau biasa disebut

Ranti menceritakan tetang

kehidupan keluarganya, kedua

orang tuanya dan kepergiaan

ayahnya.

----------------

Dalam novel diceritakan tentang kehidupan Pusaranti dan keluarganya.

Penceritaan tersebut juga gambaran tentang pekerjaan dan aktifittas yang

dilakukan Pusparanti saat ini. Hal tersebut seperti yang terdapat pada kutipan

dalam novel berikut ini.

(41) “Tadi pagi, aku terbangun dengan perasaan tak menentu. Namaku

Pusparanti, usiaku 24 tahun. Orangtuaku, temanku, semua terbiasa

memanggilku Ranti. Aku lahir sebagai anak tunggal pasangan papaku

Puspogeni, dan Mamaku Ratmini. Orang tuaku bertemu ketika mereka

masih tinggal dan sekolah di Jogja.”

(Pintu Terlarang, hal. 47)

(42) “Papaku memang tidak punya penyakit. Tapi siapa bisa melawan

kehendak tuhan. Jantung papaku berhenti ketika ia sedang menulis di

depan computer di ruang redaksi kantor.”

(Pintu Terlarang, hal. 49)

Kedua kutipan di atas menjelaskan tentang kehidupan Pusparanti dan

keluarganya. Penyelasan tentang tokoh Ranti ini tidak dijelaskan atau tidak

diangkat dalam proses perubahan dari novel ke film.

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

91

Tabel 15: Pekerjaan Pusparanti

No.

CN

Novel No.

SF

Film

15. Pusparanti adalah wartawan

jebolan dari Jakarta Academy of

Journalism yang sekarang

sedang bekerja di majalah Em.

Dia telah banya membuat artikel

dan sekarang dia sedang

membuat artikel yang

berhubungan dengan kejiwaan.

26. Sebuah kartus pers berada di

atas meja dengan nama

Pusparanti, dan seorang yang

wanita yang sedang

menggambar sketsa foto anak

yang diikat tadi.

Dalam novel dijelaskan tentang pekerjaan Pusparanti sebagai seorang

wartawan di salah satu majalah di Ibu Kota. Penjelasan tentang pekerjaan

Pusparanti tersebut seperti yang terdapat pada kutipan berikut ini.

(43) “Aku sudah tiga tahun bekerja di majalah Em.

(Pintu Terlarang, hal. 47)

(44) “Tadi pagi, aku terbangun dengan perasaan tidak menentu.

Memang, akhir-akhir ini aku sering terbangun dengan perasaan tidak

menentu. Kalau ditanya, aku belum tentu mau mengaku. Tapi keadaan

ini semakin sering terjadi setelah aku mengenal “Dia”

(Pintu Terlarang, hal. 50)

Kedua kutipan diatas menceritakan tentang kehidupan Pusparanti yang

merupakan wartawan di majalah Em. Dia sering membuat berbagai artikel tentang

kehidupan masyarakat metropolis, seperti yang selalu dibahas dalam dalam

majalahnya tersebut. Saat ini dia sedang membuat sebuah artikel tentang “dia”

seorang anak kecil yang mengalami masalah kejiwaan karena sedari kecil dia

selalu mengalami penyiksaan.

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

92

Hal serupa juga terdapat dalam film, namun penceritaan tentang pekerjaan

Pusparanti dan juga artikel yang sedang dia buat berbeda. Berikut ini potongan

gambar dalam film yang memperlihatkan penceritaan tentang pekerjaan

Pusparanti.

Gambar 28. Kartu pers dan sebuah sketsa Gambar 29. Pusparanti yang sedang

membuat sketsa “dia”

Pada gambar 28 di atas dierlihatkan gambar sebuah kartu pers yang

bertuliskan nama Pusparanti. Kartu itu menjelaskan pekerjaan seorang Pusparanti

sebagai wartawan. Selanjutnya gambar sketsa “dia” anak kecil yang selalu

mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya. Pada gambar 29 diperlihatkan

seorang wanita yaitu Pusparanti yang sedang mengerjakan semuanya.

Sedikit perbedaan yang muncul pada proses perubahan dari novel ke film

yaitu perkenalan tentang pekerjaan Pusparanti. Perbedaan ruang dan waktu

tersebut yaitu dalam novel Pusparanti lah yang bercerita tentang pekerjaannya dan

artikel yang sedang dia buat tentang “dia”. Namun, dalam film hal tersebut diubah

Page 71: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

93

hanya dalam bentuk gambar kartu pers dengan nama Pusparanti dan sketsa yang

sedang dibuat oleh Pusparanti, yaitu sketsa “dia”.

Tabel 16: Penceritaan tentang “Arjasa”

No.

CN

Novel No.

SF

Film

17. Mariana seorang direktur sebuah

program TV khusus seni sedang

mempersiapkan acara peliputan

profil Gambir di ruangan tempat

Gambir biasa membuat patung.

Latar yang diambil Mariana

ternyata tidak disukai Gambir

sebisa mungkin Gambir

meminta agar latarnya jangan

pintu yang ada di ruangan itu.

11. Gambir dan Talyda masuk ke

studio Gambir. Gambir

kemudian meninggalkan Talyda

ke kamar mandi. Perdebatan

antara Gambir danTalyda.

18. Dialog Tanya jawab antara

Mariana dan Gambir dalam

rangka siaran sedang

berlangsung. Mariana yang

bertanya tentang patung yang

bernama ‘Arjasa’ kemudian tak

diberi penjelasan secara detail

oleh Gambir.

12. Tiba-tiba Gambir mutah di

wastafel. Setelah itu Gambir

mengikuti keinginan Talyda

untuk memasukan “Arjasa”

janin mereka ke dalam patung

hamil karya Gambir.

19. Malam hari Talyda dan Gambir

bersama menonton TV. Siaran

yang mereka toton adalah saat

Gambir sedang diwawancarai

oleh Mariana. Talyda sangat

bangga kepada Gambir. Tiba-

tiba Talyda marah ketika

mendengar Gambir menjelaskan

mengenai “Arjasa”. Gambir

yang mencoba menjelaskan tetap

tidak bisa meredahkan amarah

Talyda yang berlari

meninggalkan Gambir.

13. Perbincangan antara Talyda dan

Koh Jimmy yang menginginkan

patung tersebut di taruh

digalerinya. Gambir yang

sedang duduk kemudian

menolak. Perbincangan antara

Talyda, Koh Jimmy dan

Gambir.

---------------- 14. Perbincangan antara Gambir

yang memarahi Talyda.

(45) “Wajah Mariana, produser dan pembawa acara, banyak dikenal

pemirsa televise. Ia kini bekerja di stasiun televise TV9, saluran yang

mengkhususkan diri pada berita dan kejadian di dunia seni budaya.

Mereka sibuk mempersiapkan liputan profil Gambir.”

(Pintu Terlarang, hal. 59)

Page 72: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

94

Pada kutipan dia atas, dijelaskan tentang Mariana yang sedang

mempersiapkan tata letak dan cahaya dalam studio Gambir untuk acara

wawancara dengan Gambir sehubungan dengan kesuksesannya.

(46) “Wah, judul, eh, nama yang bagus sekali. Siapa itu Arjasa, dan dari

mana inspirasinya?” Aura kelabu meredup.”

(Pintu Terlarang, hal. 63)

Selanjutnya, pada kutipan 46 dijelaskan Gambir berusaha menutupi

masalah yang berhubungan dengan patung yang ada di ruangannya tersebut, tetapi

Mariana terus menanyakan masalah patung itu yang membuat Gambir semakin

tersudut dan harus menjawab pertanyaan Mariana.

(47) “Udah gila kamu ya, Gambir? Pakai cerita-cerita soal Arjasa

segala. Arjasa itu rahasia kita berdua.”

(Pintu Terlarang, hal. 65)

Pada kutipan 47, pada malam hari Talyda dan Gambir yang sedang

menonton acara wawancara tersebut, dikagetkan oleh kemarahan Talyda yang

mendengar Gambir membicarakan masalah “Arjasa”. Gambir sangat tidak

menyangka Talyda akan sangat marah padanya hanya karena keinginannya untuk

memiliki anak dari Talyda.

Penceritaan lain terlihat dalam film. Dalam film penceritaan tentang

“Arjasa” janin yang digugurkan Talyda tersebut terdapat pada keadaan dimana

Talyda dan Gambir yang berada di studio Gambir. Perhatikan gambar berikut ini.

Page 73: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

95

Gambar 30. Keinginan Talyda untuk Gambar 31. Gambir sedang memasukan

meletakan Arjasa dalam patung janin Arjasa di dalam patung

Dalam film, diceritakan Talyda dan Gambir masuk ke studio Gambir.

Gambir yang baru keluar dari kamar mandi kemudian terkejut dengan perkataan

Talyda yang duduk di depan patungnya. Keinginan Talyda untuk memasukan

“Arjasa” janin yang baru saja mereka gugurkan menjdi perdebatan antara mereka

berduapun terjadi. Seketika Gambir muntah dan setelah itu dia mulai mengerjakan

keinginan Talyda. Kemudian perbincangan antara Talyda dan Koh Jimmy yang

menginginkan patung tersebut di belinya dan di iakan oleh Talyda yang membuat

Gambir sangat marah.

Penceritaan berbeda yang ada ketika novel diubah ke dalam film. Dalam

novel penceritaan tentang “Arjasa” pada saat Gambir sedang di wawancarai oleh

Mariana dan saat Talyda mengetahui itu semua Talyda sangat marah. Sangat

berbeda dengan yang ada dalam film. Penceritaan tentang “Arjasa” muncul pada

saat keinginan Talyda untuk meletakan janin tersebut di salah satu patung Gambir.

Page 74: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

96

Kemudian penawaran Koh Jimmy untuk membeli patung tersebut yang di iakan

oleh Talyda yang membuat Gambir sangat marah.

Tabel 17: Kedatangan Ibu Gambir di rumah Gambir dan Talyda.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

20. Gambir sedang membuat patung

diruangannya dimana terdapat

sebuah pintu yang kokoh

didalamnya. Keasikan Gambir

membuat patung terganggu

dengan kedatangan Talyda.

Dialog antara Gambir dang

Talyda yang menyampaikan

bahwa seperti biasa pada hari

minggu ibu, Damar dan Menur

akan datang berkunjung.

5. Pembicaraan antara Ibu Gambir

dan Talyda yang sedang

menyediakan sarapan pagi.

Gambir kemudian datang.

Pembicaraan antara Gambir,

Talyda dan Ibu Gambir.

21. Pertemuan serta perbincangan

antara Gambir dengan ibu dan

kedua adiknya Damar dan

Menur serta Talyda.

6. Suara bel kemudian berbunyi,

Gambir bangkit untuk melihat.

Ketika membuka pintu dia tidak

menemukan siapa-siapa. Dia

kemudian melihat ke bawah dan

membaca tulisan “Tolong

Saya”.

(48) “Tanpa ia sadar, Talyda memasuki studio. Suara bidadari

mengetuk konsentrasi, “Sayang, berhenti bekerja dong. Sebentar lagi

Ibu kan mau datang.”

(Pintu Terlarang, hal. 69)

(49) “Gambir pun balas tersenyum. Binar terbit di sudut mata. Hari

minggu hari terindah. Hari minggu hari kenangan. Hari berbagi ceria

bersama ibu. Hari berbagi bahagia bersama adik-adiknya, Damar dan

Menur. Hari minggu hari khusus keluarga. Hari istimewa. Hari

berkumpul dengan orang-orang istimewa. Orang-orang yang paling ia

cintai.”

(Pintu Terlarang, hal. 69)

(50) “Kamu tidak akan pernah menjadi anak yang bisa Ibu banggakan.

Kamu telah melenceng dari tradisi keluarga Sasongko. Lain dengan

adik-adikmu. Mereka baru anak-anak ibu sejati. Ibu bangga sama

pilihan mereka. Ibu bangga sama mereka,” suara merdu Menik

Sasongko, mengalun lembut”.

(Pintu Terlarang, hal. 70)

Page 75: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

97

Pada kutipan pertama, yaitu kutipan 48 dalam novel dijelaskan Gambir

yang sedang asik membuat patung dikagetkan dengan kehadiran Talyda. Talyda

datang untuk memberitahukan kepada Gambir bahwa hari ini adalah hari minggu,

hari dimana mereka biasa berkumpul dan berbagi cerita. Hal tersebut didukung

dengan kutipan 49 yang menjelaskan bahwa hari minggu merupakan hari dimana

Gambir dan keluarganya berkumpul untuk berbagi cerita. Pertemuan antara

keluarga kecil tersebut membuahkan sebuah penyesalan. Pada kutipan 50

dijelaskan mengenai kekecewaan Ibu Gambir kepada Gambir yang hanya menjadi

seorang pematung. Ibu Gambir malah membanggakan pilihan yang diambil oleh

adik-adik Gambir.

Penceritaan tentang kedatangan Ibu Gambir ke rumah Gambir juga

diangkat ke dalam film. Namun, dalam film penceritan ini mendapatkan bagian

penceritaan yang berbeda serta dengan alasan yang berbeda. Hal tersebut seperti

yang terlihat pada beberapa potongan gambar dalam film berikut ini.

Gambar 32. Pembicaraan antara Talyda Gambar 33. Pembicaraan antara Gambir

dan Ibu Gambir dengan Ibu dan Istrinya.

Page 76: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

98

Gambar 32 memperlihatkan percakapan antara Ibu Gambir dan Talyda

yang sedanga mempersiapkan sarapan untuk Gambir. Terlihat juga, Gambir yang

masih menggunakan pakaian rumah datang dari arah pintu masuk dapur.

Selanjutnya pada gambar 33 menggambarkan pembicaraan antara ibu Gambir,

Gambir dan Talyda. Mereka membicarakan tentang kesuksesan Gambir,

kebanggaan Talyda dan Ibu Gambir karean kesuksesannya tersebut dan juga

mengenai penyakit yang diidap Gambir sehingga belum memperoleh anak.

Selanjutnya pada saat pembicaraan mereka sedang berlangsung, tiba-tiba

suara bel berbunyi. Talyda yang baru bangkit dan akan beranjak untuk membuka

pintu, kemudian di tahan oleh Gambir. Gambir berkata pada Talyda bahwa dia

yang akan melihat siapa yang datang. Seketika Gambir bangkit dari tempat

duduknya dan beranjak ke pintu depan rumahnya. Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 34. Gambir yang membuka pintu Gambar 35. Tulisan yang ditemukan

Tidak menemukan seorangpun Gambir di depan pintu rumahnya

Gambir yang datang membuka pintu tidak menemukan serorangpun yang

berada di depan pintu, seperti yang dapat dilihat pada gambar 35 di atas. Sejauh

Page 77: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

99

pandangannya yang menyapu semua halaman rumah dia tidak menemukan

siapaun, tanpa sengaja dia melihat ke arah lantai di depan pintu rumahnya dan

terkaget melihat tulisan “tolong saya”.

Pada proses perubahan dari novel ke film bagian ini mendapatkan banyak

penambahan dan pengurangan. Dalam novel, penceritaan diawali dengan kegiatan

Gambir yang sedang membuat patung, kemudian Talyda datang untuk

memberitahukan bahwa hari ini ibunya akan datang. Selanjutnya, perbincangan

antara Ibu Gambir dan Gambir tentang kekecewaan Ibu Gambir mengenai Gambir

yang menjadi seorang seniman, namun hal tersebut bertolak belakang dengan

penceritaan yang ada dalam film. Hal lain juga yang terdapat dalam novel dan

tidak terdapat dalam film adalah Gambir yang memiliki dua saudara. Bagian yang

muncul dalam film adalah padasaat Gambir menemukan tulisan “tolong saya”.

Tabel 18: Penyiksaan kembali yang dialami oleh “dia” anak kecil tersebut.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

22. Anak kecil berumur sembilan tahun itu

duduk di teras belakang rumahnya

sambil memakan roti untuk menunggu

kepulangan Bapaknya. Ketika ia ingin

minum tak seganya dia menjatuhkan

gelas susunya. Ibu yang mengetahui

hal tersebut langsung marah dan terus

mencaci dirinya.

----------------

23. Anak tersebut kemudian diikat di

pohon mangga. Bapaknya yang baru

pulang langsung datang

menghampirinya dan mulai memarahi

serta menyakitinya dengan beling

pecahan gelas. Ibunya pun datang

untuk menyiksanya dengan

sekumpulan semut yang dilepaskan di

kepalanya.

----------------

Page 78: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

100

(51) “Kamu kan manusia, masa takut sama semut. Dasar anak nakal!

Ibu sudah selalu bilang, hargailah barang. Memang kamu pikir Ibu beli

gelas itu tidak pakai uang? Pakai uang, tahu! Bapak kamu capai-capai

kerja cari ulang, kamu seenaknya membuang-buang uang. Kamu

tunggu samapi Bapakmu pulang! Dasar anak tidak tahu diuntung!”

(Pintu Terlarang, hal. 79)

(52) “Ibu membalikan stoples. Menumpahkan isi toples ke kepala.

Ribuan semut berjatuhan. Berhinggapan. Merangka-rangka di

kepalaku. Aku merasakan kaki-kaki semut merambah dahi.

Menjelajahi alis. Bergelantungan di bulu mata. Menggigit telinga.

Mengendus hidung. Mencicipi bibir.”

(Pintu Terlarang, hal. 81)

Kutipan diatas menceritakan tentang “dia” yang telah memecahkan gelas.

Hal tersebut tidak disengaja dia lakukan karena ketakuannya kepada semut,

hingga akhirnya di hukum ibunya. Bapaknya yang baru pulangpun ikut

menghukumnya. Bagian penceritaan dalam novel ini tidak diubah ke dalam film.

Tabel 19: Hubungan Ranti dan Dion yang tidak disukai Mamanya.

No.

CN

Novel No.

SF

Film

24. Ranti yang bersiap-siap untuk keluar

dan akan di jemput Dion. Ranti

kemudian mengingat kembali

pertemuan pertama mereka ketika

mereka mendapatkan kerja bersama.

----------------

25. Ranti kembali mengingat Aryo teman

SMP nya dulu yang sempat naksir

kepadanya. Tatapi, karena kepergian

ayah Ranti Aryo perlahan mulai

menjauhi.

----------------

26. Ranti kembali berfikir bahwa mamanya

tidak menyukai Dion. Hal tersebut

karena masalalu Dion yaitu duda

beranak satu. Miranda istri dion

meninggal ketika melahirkan Edo anak

mereka. Karna hal tersebut Edo

dianggap Dion sebagai penyebab dari

semua ini.

----------------

Page 79: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

101

Dalam novel diceritakan tentang kehidupan Pusparanti saat berkenalan

dengan Dion yang menjadi teman kerjanya dalam membuat artikel. Dion

merupakan seorang fotografer yang membantu Ranti dalam pembuatan artikel

khususnya artikel tentang “dia”. Dion merupakan seorang duda beranak satu yang

sekarang menjadi pacar Ranti. Statusnya tersebut yang membuat Mamanya Ranti

tidak menyukainya. Ranti kemudian berpamitan kepada Mamanya untuk pergi

melanjutkan kembali mencari informasi tentang “dia” sebagai bahan untuk

membuat artikelnya. Dalam proses perubahannya bagian ini tidak diubah ke

dalam film, mengingat waktu yang akan digunakan.

Tabel 20: Aborsi yang dilakukan oleh Talyda

No.

CN

Novel No.

SF

Film

28. Gambir yang sedang fokus dengan

patung “Widuri” yang baru

diselesaikanya dikagetkan dengan

suara telfon yang berbunyi.

Percakapan antara Gambir dan

Talyda yang menyampaikan dan

mengingatkan kepada Gambir agar

tidak lupa untuk mengambil barang

yang baru itu.

8. Gambir yang sedang membawa

mobil terlihat sedang

menghayal. Mobil Gambir

kemudian berhenti di sebuah

rumah aborsi. Perbincangan

antara Gambir dan Talayda

tentang bayi yang

dikandungnya.

29. Gambir berjalan mengendarai

mobil pergi ke sebuah rumah

dengan arsitektur kuno. Gambir

kemudian mengingat kembali saat

dimana dia dan Talyda pertama

kali datang ke tempat tersebut.

Setelah keluar dari tempat itu

Talyda membawa sebuah

bungkusan tas kresek berwarna

hitam dan meletakkannya di jok

mobil.

9. Gambir kemudian menemani

Talyda yang sedang aborsi di

dalam kamar. Perbincangan

antara Gambir dan seorang

lelaki yang ada di rumah sakit

tersebut.

30. Gambir kemudian menyimpan

semua yang telah diambilnya di

dalam lemari dan kembali

menguncinya dengan rapat.

10. Talyda yang keluar dari

ruangan aborsi diikuti oleh

Gambir. Perbincangan antara

Gambir dan Talyda di dalam

mobil.

Page 80: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

102

(53) “Kamu sedang apa, sayang?” suara bidadari menyapa dari

seberang sambungan.”

“Biasa, lagi kerja. Yang ini saya kasih nama Widuri.”

“Bagus. Saya suka nama Widuri. Kamu sudah mengambil yang baru

belum?”

“Ya ampun, lupa. Sori banget lupa.” Gambir tersentak, bagai berjalan

menabrak dinding kaca.”

(Pintu Terlarang, hal. 91)

Kutipan 53 di atas menjelaskan tentang Gambir yang sedang membuat

patung kemudian dikagetkan dengan suara telfon dari Talyda. Perbincangan

antara Talyda dan Gambir mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan Gambir.

Talyda juga mengingatkan Gambir untuk mengambil sesuatu yang baru yang

menjadi kunci kesuksesan Gambir.

(54) “Saat itu, ia menemani Talyda. Ia merasa tidak nyaman, canggung

menginjak rumah itu. Tapi bibdadarinya menggandeng tangannya,

mengajak memasuki rumah itu. Talyda yakin bahwa keputusan

mereka tepat. Bidadarinya memang selalu mengambil keputusan tepat

bagi mereka berdua.”

(Pintu Terlarang, hal. 93)

Pada kutipan 54 diceritakan Gambir yang datang untuk mengambil janin

di rumah aborsi tempat biasa dia mengambilnya, kembali mengingat kenangan

saat dia dan Talyda untuk pertama kali datang di rumah itu. Untuk pertama

kalinya dia menemani Talyda untuk melakukan aborsi tersebut. Sebenarnya dia

tidak ingin tetapi Talyda lah yang memaksa dan meyakinkan Gambir.

(55) “Gambir mengunci gembok lemari. Seribu ilham terseimpan

sempurna.”

(Pintu Terlarang, hal. 94)

Page 81: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

103

Kutipan selanjutnya menjelaskan, Gambir yang telah selesai mengambil

janin di rumah tersebut kemudian menyimpannya di lemari. Lemari itu telah biasa

menjadi tempat penyimpanan janin, deretan toples yang berisi janin tersebut

berjejer di dalam lemari. Visualisasi berbeda muncul di dalam film. Perhatikan

gambar berikut ini.

Gambar 36. Gambir yang baru tiba di Gambar 37. Perbincangan antara Talyda

rumah aborsi seorang diri. dan Gambir

Visualisasi yang ada dalam film adalah saat Gambir seorang diri

mengendarai mobil dan berhenti di sebuah rumah klasik yang sebenarnya

merupakan klinik aborsi. Tiba-tiba Gambir berbicara dengan Talyda mengenai

keinginan Talyda untuk melakukan aborsi yang tidak diinginkan oleh Gambir.

Gambar 38. Pertemuan Gambir dan Gambar 39. Talyda dan Gambir ke luar

seorang lelaki di klinik aborsi dari klinik aborsi

Page 82: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

104

Pada gambar 38, Gambir yang sedang menunggu Talyda bertemu dengan

seorang lelaki yang menceritakan tentang kisah hidup dia dan istrinya yang selalu

datang hingga meninggal pada saat mengaborsi anak mereka. Gambar selanjutnya

menunjukan keadaan ketika Talyda selesai melakukan aborsi dan membawa

katung yang berisi janin mereka. Perbincangan antara Talyda dan Gambir.

Pada proses perubahan dari novel ke film cerita tentang aborsi yang

dilakukan oleh Talyda mendapatkan beberapa penambahan dan pengurangan.

Perubahan ruang dan waktu juga terjadi pada bagian ini. Perubahan yang terjadi

adalah saat Gambir bertemu dengan seorang pria di klinik aborsi tersebut.

Perbedaan yang lain adalah saat Gambir membawa pulang janin yang diambilnya

dari klinik itu dan menyipanya di dalam lemari bersama dengan janin-janin yang

lain.

Tabel 21: Aktifitas Gambir dalam membuat patung ibu hamil sebelum menikah

No.

CN

Novel No.

SF

Film

----------------

15 Gambir kemudian terus membuat

patung wanita hamil yang diisi dengan

janin-janin para wanita yang

melakukan aborsi.

----------------

16 Aktifitas Gambir yang terus-menerus

datang ke rumah aborsi tersebut untuk

mengambil janin.

----------------

17 Aktifitas Gambir yang terus menerus

membuat patung ibu hamil yang diisi

dengan janin.

Bagian penceritaan tentang aktifitas gambir yang terus menerus membuat

patung dan mengambil janin di rumah aborsi tersebut di studio lamanya hanya

diceritakan dalam film. Penceritaan tersebut dapat dilihat pada beberapa gambar

Page 83: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

105

yang merupakan potongan-potongan dari penceritaan dalam film. Perhatikan

gambar berikut ini.

Gambar 40. Gambir yang terus membuat Gambar 41. Gambir yang datang untuk

Patung ibu hamil mengambil janin.

Gambar 40 memperlihatkan aktifitas Gambir yang sedang membuat

patung dan mengisi patung ibu hamil tersebut dengan sebuah janin. Selanjutnya,

gambar langsung berubah ke gambar 41 yang memperlihatkan aktifitas Gambir

yang datang ke klinik aborsi untuk mengambil janin.

Gambar 42. Gambir yang kembali membuat patung Ibu hamil dan diisi dengan

janin.

Page 84: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

106

Pada gambar selanjutnya, terlihat Gambir yang berada di depan beberapa

patung yang dia buat. Gambir kemudian mengeluarkan isi janin dari kantung dan

menaruhnya di dalam patung-patung tersebut. Bagian penceritaan yang

menceritakan aktifitas yag dilakukan Gambir di studio lamanya sebelum

pernikahannya dengan Talyda ini, hanya terdapat dalam film.

Tabel 22: Pameran patung Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

----------------

18 Pameran patung-patung Gambir di

Galeri Koh Jimmy. Gambir

bersama dengan Talyda, Koh

Jimmy, Dadung dan Rio

merayakan kesuksesan Gambir.

Bagian ini menceritakan tentang pameran patung yang dilakukan lagioleh

Gambir di galeri Koh Jimmy. Suasana meriah dalam perayaan pameran tersebut.

Berikut ini beberapa gambar yang merupakan potongan dari beberapa bagian yang

terdapat dalam film.

Gambar 43. Peryaan keberhasilan pameran patung Gambir

Page 85: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

107

Tabel 23: Pernikahan Gambir dan Talyda

No.

CN

Novel No.

SF

Film

---------------- 19 Pernikahan antara Gambir dan

Talyda.

Bagian ini menceritakan setelah kesuksesan Gambir yang kembali

diraihnya dalam pameran patung-patung karyanya, Gambir kemudian menikah

dengan Talyda. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 44. Pernikahan Talyda dan Gambir

Pada gambar 44 dapat dilihat dengan jelas pada gambar di atas adalah

pernikahan antara Gambir dan Talyda di sebuah gereja. Bagian ini hanya terdapat

dalam film saja.

Tabel 24: Rumah Gambir dan Talyda

No.

CN

Novel No.

SF

Film

----------------

20 Talyda dan Gambir kemudian

datang ke rumah yang akan

menjadi tempat tinggal mereka

yang merupakan hadiah dari

ayah Talyda.

Page 86: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

108

Gambar 45. Kedatangan Gambir dan Talyda di rumah baru mereka

Pada bagian ini diceritakan setelah menikah, Talyda kemudian mengajak

Gambir ke sebuah rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka. Rumah

tersebut merupakan hadiah dari ayah Talyda yang di desain sendiri oleh Talyda.

Bagian ini hanya terdapat dalam film.

Tabel 25: Perbincangan antara Talyda dan Ibu Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

31. Perbincangan antara Talyda dan

Menik ibu Gambir di tempat

minum milik Dandung. Ibu

Gambir meminta Talyda

melakukan sesuatu yang pada

akhirnya diiyakan oleh Talyda.

56 Dia kemudian melihat siaran

tentang hubungan antara Ibu

Gambir, Talyda, Rio, Dandung

dan Koh Jimmy yang telah

menghianatinya.

45. Perbincangan antara Talyda dan

Menik ibu Gambir di Mall

sambil berjalan melihat-lihat.

----------------

Bagian ini menceritakan tentang perbincangan antara Talyda dan Ibu

Gambir. Beberapa perbedaan yang terjadi pada proses perubahan dari novel ke

film dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini.

Page 87: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

109

(56) “Lalu kenapa kamu tidak mau menuruti nasehat Ibu?”

“Aduuuh…. Saya takut ketahuan, Bu”. Talyda membayangkan

permintaan ibu mertua tadi. Permintaan orang tua adalah amanat.

Haurs dilaksanakan. Apapun konsekuensinya.”

(Pintu Terlarang, hal. 96)

Pada kutipan di atas di jelaskan terlebih dahulu Talyda bertemu dengan

Ibu Gambir di The Cellar. Ibu Gambir kemudian bertanya kepada Talyda kenapa

dia tidak melakukan apa yang telah diperintahkan Ibunya. Dengan ragu-ragu

Talyda mencoba untuk menanyakan konsekuensi yang akan terjadi. Tapi, pada

akhirnya Ibu Gambir berhasil meyakinkan dirinya untuk melakukan hal tersebut.

Sebuah perselingkuhan yang telah direncanakan.

(57) “Makanya, kamu nurut sama Ibu. Harus yang dekat, jangan yang

tidak dikenal. Kalau yang tidak dikenal, tidak ada gunanya.”

(Pintu Terlarang, hal. 133)

Pada kutipan di atas juga menjelaskan pertemuan Talyda dengan Ibu

Gambir yang masih membahas masalah yang sama. Masalah perselingkuhan

Talyda yang telah direncanakan Ibu Gambir untuk memperoleh cucu.

Gambar 46. Perbincangan Talyda dan Ibu Gambir

Page 88: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

110

Tabel 26: Aktivitas Gambir yang membuat patung

No.

CN

Novel No.

SF

Film

32. Gambir yang sedang menikmati keindahan

“Paramita” patungnya. Tiba-tiba dia

teringat akan pintu terlarang yang isinya

hanya di ketahui oleh Talyda.

21 Aktifitas Gambir

yang terus menerus

membuat patung ibu

hamil.

Aktitas Gambir yang membuat patung-patung ibu hamil dalam novel dan

film diceritakan hampir sama. Dalam novel diceritakan Gambir sedang menikmati

aktifitasnya mebuat patung ibu hamil tersebut. Ketika diubah ke dalam bentuk

film hal tersebut divisualisasikan dengan gambar gambir yang sedang membuat

patung.

Tabel 27: Perselingkuhan Talyda

No.

CN

Novel No.

SF

Film

33. Percakapan antara Gambir dan

Talyda yang berpamitan karena

ada pertemuan dengan kliennya

malam ini.

24 Talyda yang baru pulang

masuk ke kamar.

Perbincangan antara Talyda

dan Gambir yang mulai

emosi. Gambir memaksa

Talyda untuk berhubungan

itim dengannya. Talyda

kemudian mengakui

kesalahan dan mengalah pada

Gambir.

34. Talyda datang ke sebuah hotel

untuk bertemu dengan seseorang

di kamar nomor delapan. Sepintas

dia kembali mengingat pertama

kali dia mengenal seks dan

melakukan hubungan intim

dengan pacarnya Danang. Talyda

bersama dengan seorang lelaki di

kamar nomor delapan kemudian

menjadi satu dalam malam.

----------------

35. Talyda yang baru pulang ke rumah

menemui Gambir yang telah

tertidur pulas. Talyda kemudian

----------------

Page 89: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

111

masuk ke kamar mandi. Dialog

antara Talyda dengan dirinya

sendiri.

(58) “Sayang, saya pergi dulu ya,” Bidadari menyapa, sambil

melenggang keluar kamar tidur.”

“Lho, kamu mau ke mana?” Gambir terperanjat melihat bidadarinya

telah cantik bersolek.”

“Saya ada meeting sama calon klien.”

(Pintu Terlarang, hal. 100)

Pada kutipan diatas menyelaskan kepergian Talyda yang berpamitan

kepada Gambir untuk meeting dengan kliennya. Selanjutnya Gambir hanya bisa

terdiam sambil mengecup bibir bidadarinya dan membiarkan dia pergi.

(59) “Semalaman, mereka berdua berbagi cinta. Singa betina

menaklukan raja belantara. Beban tidak hinggap pada hati nurani

Talyda. Bercinta dengan pasangan yang tak dikenal menjadikan

semuanya lebih mudah. Tidak akan ada yang menuntut. Tidak akan

ada yang disakiti.”

(Pintu Terlarang, hal. 103)

Pada kutipan di atas dijelaskan kepergian Talyda malam itu bukan untuk

meeting dengan klien tetapi dia datang menemui seseorang di hotel. Di hotel

tersebut dia memulai percintaannya dengan seorang lelaki. Seorang lelaki lain

yang bukan merupakan Gambir, seorang lelaki yang tidak dikenal. Seorang lelaki

yang telah diatur pertemuan mereka oleh Ibu Gambir.

(60) “Talyda membuka pintu, melihat belahan nyawanya tidur lelap.

Cahaya lampu malam membias dalam kamar tidur. Membias pada jam

yang menunjukan jam pukul tiga.”

(Pintu Terlarang, hal. 104)

Page 90: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

112

Pada kutipan di atas dijelaskan, kepulangan Talyda dari hotel dan dia

menemukan Gambir yang sedang tertidur. Pada saat itu dia segera membersihkan

dirinya sambil mengingat apa yang baru saja dia lakukan dengan seorang lelaki

yang bertemu dengannya tersebut. Visualisasi berbeda dihadirkan dalam film,

perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 47. Kepulangan Talyda

Dalam film gambar yang dimunculkan adalah kepulangan Talyda di

malam hari. Perbincangan antara Gambir dan Talyda yang menanyakan kenapa

Gambir belum tidur. Talyda kemudian menyampaikan bahwa dia baru bertemu

dengan klien dan berhasil mendapatkan kepercayaan klien tersebut. Setelah itu

terjadi perdebatan antara Gambir dan Talyda.

Dalam proses perubahan dari novel ke film, perbedaan yang muncul

adalah dalam novel diceritakan Talyda bukan bertemu dengan klien seperti yang

dikatakannya ketika berpamitan kepada Gambir. Malam itu dia bertemu dengan

seorang pria yang bersama dengan dirinya dalam satu ranjang. Kemudian, ketika

Talyda pulang Gambir telah tertidur lelap. Namun, dalam film pertemuan Talyda

Page 91: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

113

dan kliennya tersebut diceritakan saat dia berbicara dengan Gambir yang belum

tidur saat dia pulang malam itu.

Tabel 28: Penyiksaan yang kembali dialami “dia”

No.

CN

Novel No.

SF

Film

37. Anak kecil tersebut bermimpi

berjalan di pantai kuta di Bali.

Mimpinya tersebut membuat dia

kencing di tempat tidur. Ibunya

yang ingin membangunkannya

langsung marah ketika melihat

tempat tidurnya yang basah.

Ayahnya yang datang ikut-

ikutan dengan ibuya memarahi

dan menyiksa anak itu.

43 Gambir datang

ke”HEROSASE” untuk

kembali menonton kembali. Dia

melihat anak tersebut

dibangunkan ibunya dan

kemudian disiksa karena

ngompol di tempat tidur.

Kemudian ayahnya datang dan

meghancurkan tempat tidurnya.

(61) “Mendadak permukaan laut bergelombang. Ombak-ombak besar

bergulung. Ombak setinggi rumah menggulungku. Menerpaku.

Menerjangku. Aku ketakutan. Aku begitu ketakutan, hingga

terkencing-kencing. Air kencingku menyatu dengan air laut.”

(Pintu Terlarang, hal. 109)

Pada kutipan di atas dijelaskan sebelumnya, seorang anak kecil yang

bermimpi berjalan-jalan pantai kuta saat dia sedang berlibur ke Bali. Tiba-tiba

ombak-ombak tersebut semakin besar dan bergulung-gulung menerpanya. Dengan

begitu ketakutan dian terkencing-kecing. Ternyata mimpi tersebut membuat

dirinya kencing di atas tempat tidur.

(62) “Dasar anak nakal, ibu sudah bilang, jangan pernah mengompol.

Kamu kan sudah besar!” Lengking ibu melintas oktaf ke delapan.”

(Pintu Terlarang, hal. 109)

Pada kutipan 62 di atas diceritakan Ibu yang membangunkan dirinya

dengan penuh kelembutan, seketika berubah marah karna mengetahui dia telah

Page 92: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

114

kencing di tempat tidur. Seketika ibunya berteriak-teriak marah sambil

memukulinya.

(63) “Kaki-kaki tempat tidurku ditebang bagai pohon. Dikapak hingga

tumbang. Bapak mengangkat kasur dan seprei. Membuang pesing ke

arahku. Kemudian Bapak mengapak sisa tempat tidurku. Banpak

tersenyum puas. Tempat tidur telah menjelma jadi tumpukan kayu

rongsok.”

(Pintu Terlarang, hal. 109)

Pada kutipan di atas diceritakan setelah ibu memarahinya, Bapak datang

dengan sebilah kapak dan langsung menarik dia dengan kasar,

menghempaskannya ke lantai. Bapak kemudian mulai menghancurkan tempat

tidur dia dengan kapak tersebut.

(64) “Suara orang sibuk terdengar dari luar. Aku melihat ke luar

jendela. Di halaman belakang, Bapak menyiram kasur dan seprai

dengan minyak tanah. Ibu menyulut korek api. Ibu membuang batang

menyala ke tenga kasur.”

(Pintu Terlarang, hal. 110)

Pada kutipan berikutnya yaitu kutipan 64 dicertikan setelah

menghancurkan tempat tidur tersebut, Bapak mengunci dia dari luar. Dengan

membawa kasur dan seprai ke halaman belakang, Ibu dan bapak kemudian

membakar habis kasur dan seprai dia. Hal ini divisualisaikan dalam film yang

dapat dilihat pada beberapa potongan gambar berikut ini.

Page 93: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

115

Gambar 48. Ibu yang memarahi “dia” Gambar 49. Bapak datang dengan kapak

Pada gambar 48 diperlihatkan Ibu yang membangunkan “dia” anak kecil

itu sangat marah ketika mengetahui dia kencing di tempat tidur. Ibu kemudian

menarik dia dari tempat tidur dan menyudutka di lemari sambil memukulinya.

Selanjutnya pada gambar 49 diperlihatkan setelah kepergian Ibu sambil berteriak,

Bapak pun datang untuk melihat apa yang sedang terjadi. Melihat kasur dia yang

basah karena air kecilnya, Bapak keluar dan kembali lagi dengan kapak di

tanganya.

Gambar 50. Bapak yang menghancurkan Gambar 51. “dia” yang ditinggal

tempat tidur sendiri di kamar

Page 94: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

116

Pada gambar selanjutnya, gambar 50 diperlihatkan Bapak yang terus

menghancurkan tempat tidur “dia” dengan kapak yang ada ditanganya. Pada

gambar 51 “dia” terlihat sangat terkejut dan takut dengan kejadian yang dilihatnya

tadi saat Bapak menghancurkan tempat tidurnya.

Proses perubahan yang terjadi dari novel ke film dalam penceritaan ini

adalah pengurangan cerita dalam novel yang menceritakan tentang anak kecil

tersebut yang sedang bermimpi yang mengakibatkan dia kencing di temapat tidur.

Cerita selanjutnya tentang kemarahan Ibunya dan tidakan perusakan tempat tidur

yang dilakukan Bapaknya mendapat penceritaan yang sama. Pada akhir

penceritaan dalam novel tentang Ibu dan Bapak yang membakar kasur dan seprai

di halaman belakang tidak diubah kedalam film.

Tabel 29: Kehidupan Pusparanti dalam membuat artikel tentang “dia”

No.

CN

Novel No.

SF

Film

38. Perbincangan antara Ranti dan

ibunya mengenai tugas membuat

artikel yang sedang digelutinya

yang berhubungan dengan

narasumber yang berbahya di

RSJ Bunga Bangsa yang

dikenalkan oleh Profesor

Roekmantoro. Kemudian Dion

datang menjemput Ranti untuk

pergi mengambil data lagi di

RSJ Bunga Bangsa.

----------------

(65) “Ma, ‘dia’ udah disitu sejak umur Sembilan tahu,” aku

menerangkan keapda mamaku.”

(Pintu Terlarang, hal. 111)

Page 95: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

117

Pada kutipan di atas diceritakan perbincangan antara Ranti dan mamanya

mengenai “dia’ yang menjadi objek untuk artikel yang akan dibuat Ranti.

(66) “Aku menghela nafas dalam. Terbayang wajah “dia” yang baru

sebulan ini aku kenal. Aku berkenalan dengan “dia” melalui Profesor

Roekmantoro. Ia dokter ahli jiwa, sekarnag bertugas sebagai Kepala

Rumah Sakit Jiwa Bunga Bangsa. Rumah sakit jiwa swasta, terletak di

Cibogo, kawasan puncak. Dulunya, rumah sakit itu dibangun Belanda

sebagai tempat rehabilitasi penyakit kusta.”

(Pintu Terlarang, hal. 112)

Pada kutipan di atas menceritakan Ranti yang sedang bercerita dengan

mamanya kemudian mengingat kembali pertemuan Ranti dengan “dia”. “Dia”

merupakan seorang yang berada di rumah sakit jiwa yang dikenalkan oleh

Profesor Roekmantoro. Akhirnya Ranti pun memilih untuk membuat artikel

tentang “dia”.

(67) “Ayo Dion, kita cabut sekarang.” Aku menggandeng tangan Dion,

sambil berteriak ke mamaku di dapur, “Daag, Mama.”

(Pintu Terlarang, hal. 117)

Pada kutipan diatas menjelaskan tentang kedatangan Dion untuk

menjemput Ranti. Mereka berdua akan pergi untuk mengambil data dan foto “dia”

untuk melengkapi informasi artikel yang akan dibuat Ranti. Mama yang tidak

terlalu suka dengan Dion terlihat tidak senang ketika Ranti pergi bersama dengan

Dion.

Pada proses perubahan dari novel ke film, bagian ini tidak diangkat atau

diceritakan lagi di dalam film.

Page 96: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

118

Tabel 30: Pintu Terlarang

No.

CN

Novel No.

SF

Film

40. Gambir yang sedang membuat

rongga di perut hamil patungnya

“Dinasih” terkejut dengan suara

ketukan dari pintu terlarang

yang membuat dia penasaran

dan mencoba bertanya kepada

Arjasa.

28. Gambir yang baru selesai

membuat patung tanpa sengaja

menendang pahatnya hingga ke

bawah lemari. Saat dia sedang

mencari pahat tersebut dia

sangat kaget melihat sebuah

pintu yang tergembok. Saat dia

ingin membuka pintu itu tiba-

tiba Talyda datang untuk

melarangnya.

----------------

29. Talyda kemudian membawa

sebuah lukisan gambar mata

yang diangkat oleh dua orang

lelaki untuk diletakkan di depan

pintu tersebut. Gambir yang

sedang membuat patung hanya

mendengarkan saja.

(68) “Arjasa, bantulah aku. Siapakah yang berada di balik pintu

terlarang? Siapakah yang tadi menggedor-gedor pintu? Apa

maksudnya? Mengapa ia menggangguku? Arjasa, jawablah. Rahasia

apa yang tersembunyi di balik pintu terlarang?”

(Pintu Terlarang, hal. 122)

Pada kutipan di atas menceritakan Gambir yang sedang asik membuat

patung, dikagetkan dengan seesorang yang mengetuk dan berbicara padanya di

balik pintu terlarang. Pintu terlarang yang hanya di ketahui oleh Talyda. Hal yang

berbeda muncul ketika bagian ini divisualisaikan ke dalam film.

Dalam film digambarkan, Gambir yang baru selesai membuat patung

kemudian beristirahat sejenak. Ketika dia bangkit dan berdiri tak sengaja dia

menjatuhkan pahatnya ke bawah lemari. Gambir kemudian menggeser lemari

tersebut, dia begitu kaget ketika melihat ada sebuah pintu di balik lemari tersebut.

Ketika dia ingin mencari tau isi pintu tersebut Talyda datang dan melarang dia

Page 97: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

119

untuk mencari tau apa yang terdapat dalam pintu itu. Hal tersebut seperti yang

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 52. Gambir yang menemukan Gambar 53. Kedatangan Talyda.

Pintu terlarang

Proses perubahan yang terjadi dari novel ke film adalah penceritaan

dimana Gambir mengetahui tentang pintu terlarang dan kedatangan Talyda yang

melarang Gambir untuk menceri tau tentang apa yang terdapat dibalik pintu

terlarang tersebut.

Tabel 31: Pertemuan Gambir dan Koh Jimmy

No.

CN

Novel No.

SF

Film

41. Perbincangan antara Koh Jimmy

dengan Gambir. Gambir

meminta koh Jimmy untuk

menunda pameran patungnya

yang akan dilaksanakan di luar

negeri karena menurutnya ada

yang mengganggunya.

27. Perbincangan antara Gambir

dengan Koh Jimmy di halaman

Koh Jimmy mengenai pameran

patung Gambir. Perdebatang

antara Gambir dan Koh Jimmy

mengenai patung-patung

Gambir.

(69) “Ngaco lu! Udah deh. Lu jangan kasih gue alasan macem-macem.

Gue kagak mau tau, pameran ini tetap berjalan. Lu kudu siap.” Koh

Jimmy sudah kehilangan kesabaran.”

(Pintu Terlarang, hal. 124)

Page 98: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

120

Pada kutipan di atas pertemuan antara Gambir dan Koh Jimmy yaitu

karena Gambir ingin memingta Koh Jimmy menunda pameran patung Gambir

yang akan dilaksanakan di beberapa Negeri. Hal tersebut karena Gambir merasa

ada seseorang yang sedang mengganggunya. Hal tersebut malah dianggap gila

oleh Koh Jimmy dan ttetap tidak mengizinkan Gambir menunda pameran tersebut.

Hal berbeda muncul pada visualisasi dalam film. Berikut ini beberapa gambar

yang menjelaskan tetang hal ini.

Gambar 54. Pertemuan Gambir dan Koh Gambar 55. Kemarahan Koh Jimmy

Jimmy

Pada gambar 54 di atas terlihat pertemuan antara Gambir dan Koh Jimmy.

Pada pertemuan tersebut Gambir menyampaikan kepada Koh Jimmy bahwa dia

sudah tidak ingin membuat patung ibu hamil lagi, dia dapat membuat patng yag

lain.

Pada gambar 55 Koh Jimmy yang sangat marah dengan apa yang

disampaikan Gambir, kemudian mulai memarahi Gambir. Dia juga mulai

mengancam Gambir. Ancaman Koh Jimmy yang telah mengetahui perbuatan

Page 99: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

121

Gambir membuat patung yang diisi dengan janin tersebut membuat Gambir begitu

ketakutan dan kembali melanjutkan pembuatan patung-patungnya.

Pada perubahan dari novel ke film, penceritaan bagian ini mendapatkan

sedikit perbedaan. Dalam film pertemuan Gambir dan Koh Jimmy lebih

disebabkan karena keingin Gambir untuk menunda pameran ke beberapa

negaranya. Namun, dalam film pertemuan mereka lebih didasari keinginan

Gambir untuk berhenti membuat patung hamil yang kemudian mendapat

tanggapan negatif dari Koh Jimmy yang balik mengancamnya.

Tabel 32: Perbincangan antara Gambir dan Dandung

No.

CN

Novel No.

SF

Film

42. Perbincangan antara Dadung dan

Gambir mengenai keresahan

Gambir tentang pintu terlarang

yang selalu mengganggunya dan

hal tersebut di rahasiakan oleh

istrinya Talyda.

30. Sebuah bangunan yang tertulis

“HEROSASE”. Di depan

gedung itu ada sebuah kafe

dimana Dadung dan Gambir

sedang minum kopi.

Perbincangan antara Gambir

dan Dadung. Gambir kembali

mendapatkan pesan “Tolong

Saya”.

43. Gambir turun dari mobil yang

dikendarai oleh Dadung.

Perasaanny bercampur aduk, dia

merasa bersalah karena telah

mengingkari janjinya kepada

Talyda.

----------------

44. Gambir yang baru masuk

menemui istrinya yang sedang

berbicara di telfon dengan nada

marah. Talyda kemudian

memarahi Gambir yang bercerita

kepada Dandung tentang pintu

terlarang tersebut.

----------------

Page 100: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

122

(70) “Dadung mengubah letak duduk, hingga lebih mendekati Gambit.

“Udah, gini aja. Lo kasih tahu gue satu hal aja. Pintu itu sebenarnya

menuju ke mana sih?”

“Gue juga tahu. Lo bener ya, jangan pernah tanya ama Talyda.”

Gambir memogon, ia semakin takut menghadapi reaksi Talyda.”

(Pintu Terlarang, hal. 126-127)

Pada kutipan 70 di atas menjelaskan pertemuan antara Gambir dan

Dandung. Gambir menyampaikan kepada Dandung mengenai kegelisahan yang

daialaminya salami ini tentang pintu terlarang yang isinya hanya diketahui oleh

Talyda.

(71) “Gambir turun dari mobil yang dikendarai Dandung. Di depan

rumah, Gambir berdiri memperhatikan sahabatnya menyetir mobil,

meninggalkannya.”

(Pintu Terlarang, hal. 127)

Pada kutipan di atas diceritakan setelah pertemuan dan perbincangan

antara Gambir dan Dandung, Dandung kemudian mengantar Gambir pulang.

Gambir yang penuh dengan keraguan berdiri di depan pintu rumahnya. Dia tau

apa yang akan terjadi kalau Talyda tau masalah ini tapi dia lebih mempercayai dan

yakin akan janji Dandung.

(72) “Mau menyangkal lagi. Itu yang barusan telepon si Dandung, tahu!

Dia tanya soal pintu itu. Dia bilang kamu cerita sama dia!”

(Pintu Terlarang, hal. 129)

Pada kutipan di atas, dijelaskan Gambir yang baru pulang lansung di marai

Talyda. Ternyata Talyda baru saja menerima telfon dari Dandung yang

menanyakan masalah pintu terlarang yang baru diceritakan Gambir padanya.

Talyda sangat marah dan membenci Gambir. Hal berbeda terjadi pada visualisasi

bagian ini dalam film. Perhatikan gambar berikut ini.

Page 101: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

123

Gambar 56. Pertemuan antara Gambir dan Dandung

Pada gambar di atas diceritakan pertemuan Gambir dan Dandung yang

membahas tentang kecurigaan Dandung pada tingkah laku Talyda yang mulai

aneh. Dia juga bercerita kepada Dandung mengenai perasaan serta gangguan-

gangguan dari seseorang yang meminta tolong padanya kepada Dandung.

Pada proses perubahan dari novel ke film perbedaan yang terjadi yaitu hal

yang diceritakan dalam pertemuan antara Gambir dan Dandung. Dalam novel

Gambir bercerita tentang pintu terlarang yang hanya Talydalah yang mengetahui

isinya, sedangkan dalam film Gambir menceritakan kecurigaannya kepada Talyda

dan gangguan yag sering dialaminya dari seseorang yang meminta tolong

padanya. Perubahan lain yaitu penghilangan bagian dalam novel tentang Gambir

yang pulang di antar oleh Dandung dan kemarahan Talyda kepada Gambir karena

memberitahukan masalah pintu terlarang kepada Dandung.

Page 102: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

124

Tabel 33: Perselingkuhan Talyda dengan Dandung

No.

CN

Novel No.

SF

Film

47. Talyda sedang tidur dengan

seorang lelaki di kamar hotel

Lotus Park salah satu hotel

kesayangannya di Jakarta. Dia

kemudian berpamitan kepada

Dadung lelaki yang bersamanya

di hotel itu.

56. Dia kemudian melihat siaran

tentang hubungan antara Ibu

Gambir, Talyda, Rio, Dandung

dan Koh Jimmy yang telah

menghianatinya.

(73) “Talyda beranjak dari tempat tidur. Ia berpakaian dan tak lupa

mengambil korek api untuk ditambahkan pada koleksinya. Ia

melambaikan kecupan keapda lelaki yang masih terbaring telanjang di

tempat tidur.”

“Dandung membalas dengan melambaikan kecupan pila.”

(Pintu Terlarang, hal. 138)

Dalam novel diceritakan Talyda yang datang ke hotel kemudian menemui

seorang lelaki di kamar hotel itu. Malam itu mereka pun menjadi satu dalam gelap

malam. Perselingkuhan antara Talyda dan Dandung pun terjadi amlam itu.

Berbeda dengan visualisai dalam film dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 57. Gambar Dandung yang sedang berada di kamar hotel

Page 103: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

125

Pada gambar di atas terlihat seorang wanita yang berada di atas tempat

tidur dan Gambir yang sedang membuka perlahan bajunya. Perselingkuhan yang

terjadi antara Talyda dan Dandung ini diketahui Gambir dan ditampilkan saat

Gambir melihat siaran di “Herosase”.

Proses perubahan yang terjadi dari novel ke film adalah perubahan

penceritaan pada bagian ini. Dalam novel bagian ini diceritakan merupakan

pertemuan Talyda dengan seorang lelaki yang telah diatur Ibu Gambir. Namun,

dalam film perselingkuhan ini diceritakan pada saat Gambir melihat siaran di

“Herosase”.

Tabel 34: Penyiksaan kembali yang dialami “dia”

No.

CN

Novel No.

SF

Film

48. Ibu dan anak kecil tersebut

berada di sekolah untuk

mengambil rapot. Anak itu telah

membayangkan apa yang akan

terjadi padanya. Seperti

pikirannya dirumah ia dimarahi

oleh ibunya karna nilai

raportnya. Ibunya kemudian

menguncinya di kamar untuk

menunggu kepulangan ayahnya.

----------------

49. Bapak anak itu yang pulang

kemudian datang dan memukuli

anak itu. Ibu menambahkan

dengan menusukan pensil ke

tangan anak itu yang membuat

tanganya berdarah dan diakhiri

dengan ayahnya yang mematika

rokok di tangan anaknya itu.

----------------

(74) “Angka-angka merah pasti membakar halamn-halam raporku.”

(Pintu Terlarang, hal. 139)

Page 104: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

126

Pada kutipan di atas menceritakan tentang angka-angka merah yang ada di

rapor “dia”. Penceritaan sebelumnya “dia” dan ibunya mengambil rapot di

sekolah. Kemarahan ibu yang di prediksi oleh “dia” semakin menjadi sesampainy

mereka di rumah.

(75) “Bapak mendekap leherku. Menahanku diam. Ibu menusukkan

pensil ke tanganku. Ia mencoblos tanganku berulang kali. Unjung

lancip mebuat lubang-lubang di tanganku. Darah muncrat dari setiap

lubang. Sakitnya bukan hanya di tangan. Tapi menusuk hingga ke

tulang sumsum.”

(Pintu Terlarang, hal. 142)

Kutipan 75 di atas menjelaskan tentang penyiksaan yang dialami “dia”

dari kedua orang tuanya. Hal tersebut terjadi karena nilai raportnya merah semua.

Kemarahan Bapak dan Ibunya tersebut diungkapkan dengan meusuk-nusuk

tangan “dia” dengan pensil hingga berdara. Bagian ini tidak diubah ke dalam

bentuk film.

Tabel 35: Rumah Sakit Jiwa Bunga Bangsa

No.

CN

Novel No.

SF

Film

50. Dion dan Rantih berjalan melaju

melewati jalan tol dan sampai ke RSj

dimana mereka akan mengadakan

penelitian. Dalam perjalanan dia

mengenang tentang Edo anak dion dan

Agni sahabatnya.

----------------

(76) “Perasaanku kembali menjadi tak menentu. “Dia” yang selama ini

hadir dalam pikiranku akan segera diabadikan. Akan diperkenalkan

kepada masyarakat luas. Detak jantungku berdegup keras ketika

langkah-langkah kami mendekati sel “dia”.

(Pintu Terlarang, hal. 148)

Page 105: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

127

Kutipan di atas menjelaskan tentang tempat dimana “dia” berada yaitu di

sel isolasinya di RSJ. Bunga Bangsa. Tempat ini merupakan tempat dimana

Pusparanti selalu datang untuk bertemu dengannya dan mulai melegkapi bahan

untuk mebuat artikelyang menjadi tugas Ranti. Bagian ini dalam proses perubahan

dari novel ke dalam film tidak ditampilkan.

Tabel 36: Pertemuan Gambir dan Rio

No.

CN

Novel No.

SF

Film

51. Gambir memasuki Club Aquario

stadion renang milik Rio.

Percakapan antra Rio dan

Gambir mengenai kecurigaan

Gambir masalah Talyda dan

kekesalannya terhadap Dandung.

31. Gambir dan Rio yang sedang

bertanding tenis yang kemudian

dimenangkan oleh Gambir.

Gambir yang sedang istirahat

dikagetkan dengan penemuan

kertas bertuliskan “Tolong

Saya”

(77) “Gambir melihat Rio berdiri di tepi kolam renang. Rio memang

orang yang konsisten. Fokus hidupnya hanya pada dunia renang

(Pintu Terlarang, hal. 148)

Pada kutipan di atas menjelaskan tentang kedatangan Gambir ke Club

Aquario mililik Rio. Gambir datang menemui Rio untuk menceritakan

masalahnya. Hal tersebut dilakukan karena Dandung telah merusakan

kepercayaanya.

(78) “Gambir diam sejenak, pikirannya buntu. Kata-kata yang keluar

dari mulutnya terdengar penuh keraguan. “Hati gue bilang bini gue

lagi ngak bener. Gue… gue curiga dia selingkuh.”

(Pintu Terlarang, hal. 153)

Kutipan 78 di atas menjelaskan tentang maksud kedatangan Gambir ke

tempat Rio. Dia ingin berbicara den berbagi dengan Rio tentnag apa yang sedang

Page 106: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

128

dia rasakan. Tetapi, dengan penuh keyakinan Rio meyakinkan Gambir bahwa

istrinya tidak mungkin berbuat seperti itu. Visalisasi yang ditampilkan dalam film

berbeda dengan yang terdapat dalam film.

Gambar 58. Gambir dan Rio yang sedang Gambar 59. Pertanyaan

berlatih tennis

Pada gambar 58 di atas menggambarkan tentang Gambir yang sedang

berlatih tennis dengan Rio. Pada Gambar selanjutnya yaitu gambar 59 ditampilkan

Gambir yang sedang istirahat dan menemukan sebuah kertas di atas tasnya. Kertas

yang bertuliskan “tolong saya” yang selalu menjadi masalah baginya. Hal tersebut

selalu mengganggu pikiran Gambir.

Pada proses perubahan dari novel ke film bagian ini mendapatkan

penceritaan pada ruang dan waktu yang berbeda. Dalam novel diceritakan Rio

merupakan atlit renang dan memiliki sebuah club renang. Kedatangan Gambir

kepadanya juga karena Gambir ingin bercerita masalah keraguan tentnag istrinya

yang sedang dia rasakan. Namun, dalam film digambarkan Gambir yang sedang

bermain tennis bersama dengan Rio. Selanjutnya kegelisahan dan

Page 107: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

129

kekhawatiranyang muncul dalam diri Gambir lebih dikarenakan seseuatu tanda

yang bertulis “tolong saya” yang mengganggunya akhir-akhir ini.

Tabel 37: Perselingkuhan Talyda dan Rio

No.

CN

Novel No.

SF

Film

57. Talyda yang sedang mandi di

kamar hotel Emerald Gardens

menghayal tentang suaminya

Gambir. Pada saat itu ada

tangan-tangan seorang lelaki

yang ikut mengsampoi rambut

samapi seluruh tubuhnya, tangan

tersebut adalah milik Rio.

56. Dia kemudian melihat siaran

tentang hubungan antara Ibu

Gambir, Talyda, Rio, Dandung

dan Koh Jimmy yang telah

menghianatinya.

(79) “Tangan-tangan itu mengusapkan sampo pada bulu kelaminnya.

Sambil tertawa ia menepis tangan-tangan jahil itu.”

“Tangan-tangan jail milik Rio, pendiri Club Aquario.”

(Pintu Terlarang, hal. 173)

Dalam novel diceritakan Talyda yang datang ke hotel, kemudian menemui

seseorang pria yang telah melakukan perjanjian terlebih dahulu denganya. Di

hotel tersebut Talyda yang sedang mandi kemudian didekati oleh seorang lelaki,

lelaki yang bukan Gambir. Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa pria yang

bersama dengan Talyda tersebut adalah Rio, teman Gambir. Mereka sedang

menjadi satu dalam dinginnya air di kamar mandi hotel tersebut. Visualisasi yang

muncul dalam film sedikit memiliki penggambaran yang berbeda.

Page 108: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

130

Gambar 60. Rio dan Talyda di kamar hotel

Pada gambar di atas terlihat Talyda yang hanya berselimutkan sehelai kain

dan Rio yang setengah telanjang. Pada penggambarannya dalam film Talyda dan

Rio kemudian menjadi satu di atas tempat tidur kamar hotel itu. Perselingkuhan

yang terjadi antara Talyda dan Rio ini diketahui Gambir dan ditampilkan saat

Gambir melihat siaran di “Herosase”.

Proses perubahan yang terjadi dari novel ke film adalah perubahan

penceritaan pada bagian ini. Dalam novel diceritakan mereka sedang bersama dan

menyatu di dalam kamar mandi. Hal ini dalam novel juga mendapatkan

penceritaan tersendiri. Namun, dalam film bagian ini digambarkan dengan

kebersamaan dan hubungan antara Talyda dan Rio di atas tempat tidur.

Selanjutnya dalam film digambarkan perselingkuhan ini diketahui oleh Gambir

melalui siaran yang ditontonya di “Herosase”.

Page 109: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

131

Tabel 38: Herosase

No.

CN

Novel No.

SF

Film

----------------

34. Gambir datang ke tugu tersebut. Dia

mendapati tugu itu telah ditempel

dengan pamplet. Gambir yang

mengeluarkan pamplet tersebut

mendapatkan tulisan “tolong saya”

dan “Herosase”.

----------------

35. Gambir kemudian masuk ke dalam

gedung ‘HEROSASE” tersebut dan

dihadang oleh resepsionis.

Perbincangan antara Gambir dan

resepsionis. Gambir kemudian diusir

oleh para penjaga keamanan.

----------------

38. Dandung kemudian membawa

Gambir ke dalam “HEROSASE”

dan ingin menjadikannya anggota

tempat tersebut. Dadung membawa

Gambir bertemu dengan Ibu Mona

sebagai manajer “HEROSASE”.

Perbincangan antara Gambir dan Ibu

Mona.

----------------

41. Perbincangan antara Dandung dan

Gambir mengenai gedung

‘HEROSASE”

Bagian yang menceritakan tentang gedung “Herosase” yang merupakan

tempat dimana Gambir menemukan semua yang dia cari lewat siaran TV yang

mereka sediakan. Dalam siaran itu Gambir bisa melihat orang-orang aneh dan

salah satunya seorang anak kecil yang selalu disiksa orang tuanya dan selalu

meminta tolong kepada Gambir.

Dalam siaran tersebut juga Gambir melihat semua tingkah laku dan

perbuatan buruk yang dilakukan oleh Talyda di belakangnya. Perselingkuhan

yang dilakukan Talyda dengan teman-teman dekatnya serta saran ibunya untuk

melakukan perselingkuhan tersebut. Bagian yang menceritakan tentang gedung

Page 110: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

132

“Herosase” yang merupakn temapt untuk melihat semua kejadian dalam diri

Gambir dan “Herosase yang merupakan tempat dimana Gambir diisolasi tidak

diceritakan dalam novel.

Tabel 39: Pembunuhan yang dilakukan “dia”

No.

CN

Novel No.

SF

Film

59. Anak kecil itu mulai merasa

tersiksa. Dia mulai berhalusinasi

bahwa semua benda berbicara

padanya. Akhirnya dia mengambil

sebuah benda dari kantin sekolah.

Sebauh benda yang ia sembunyikan

di dalam lemari dan sekarang

diambilnya dan digenggam dengan

erat. Pisau yang ia pegang dan

semua seolah berkata padanya untuk

segera melakukan yang terbaik

dengan benda itu.

54. Anak tersebut yang berada

di ruang makan kemudian

langsung mengambil pisau

dan mendatangi kamar

kedua orang tuanya. Dia

kemudian membunuh kedua

orang tuanya dan

selanjutnya dia membunuh

dirinya.

75. Anak kecil itu kemudian membawa

pisau dan masuk ke kamar orang tua

nya. Ia kemudian menancapkan

pisau itu ke dada ayahnya hingga

tak bernyawa. Selanjutnya ia

membunuh ibunya yang lagi

berteriak histeris karena ketakutan.

Dana akhirnya dia memotong

tangan kirinya sambil berteriak

kesakitan.

----------------

(80) “Aku mengeluarkan benda itu. Sebelumnya aku telah

membungkusnya dengan kertas koran. Aku memegang benda itu di

tanganku. Tiba-tiba, benda itu berbicara kepdaku. Ia mengatakan hal

yang sama dengan yang dikatakan bulan. Lakukanlah sekarang.”

(Pintu Terlarang, hal. 182)

Pada kutipan di atas menceritakan tentang “dia” yang mulai berhalusinasi

tentang semua benda yang mulai bicara kepadanya. Hal tersebut dikarenakan

penyiksaan yang sudah tak mampu lagi di alaminya. Dia kemudian mengeluarkan

pisau yang disimpanya dari dalam lemari yang telah dicurinya di kantin sekolah.

Page 111: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

133

(81) “Aku menancapkan pisau ke dada Bapak. Mata Bapak terbuka

sejenak, melotot. Lakukan sekarang, lakukanlah sekarang, lakukan

sekarang!!! Aku mencabut pisau, dan menancapkannya lagi ke

jantung apak. Aku mencabut pisau lagi. Kepala Bapak terkulai. Napas

terakhirnya bagai dengkur panjang. Lalu silam”

(Pintu Terlarang, hal. 242)

Kutipan di atas menjelaskan tentangg bagaimana “dia” mebunuh

Bapaknya dengan kejam. Selanjutnya dia melihat ke arah Ibunya dan mulai

memfikirkan hal yang sama.

(82) “Aku meloncat. Aku duduk, menindih Ibu. Lakukan sekarang,

lakukan sekarang!!! AKu menancapkan belati ke dada ibu.”

(Pintu Terlarang, hal. 242)

Hal yang sama juga dia lakukan kepada Ibunya. Dia membunuh Ibunya

dengan pisau yang sama yang dipakai membunuh Bapaknya dengan cara

menusukan belatih tersebut ke dada Ibunya.

(83) “Aku memotong tangan kiriku. Memotong hingga terputus.”

(Pintu Terlarang, hal. 243)

Pada bagian ini diceritakan setelah membunuh kedua orang tuanya,

selanjutnya dia mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk melakukan

sesuatu. Kemudian dia melakukannya, dia memotong tangan kirinya hingga

terputus. Bagian ini mendapatkan pengambaran berbeda dalam film.

Page 112: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

134

Gambar 61. “dia” yang mengambil pisau Gambar 62. Dia sedang membunuh

di dapur

Pada gambar di atas terlihat anak kecil tersebut sedang mengambil pisau di

dapur. Setelah itu dia berjalan keluar dari dapur menuju ke kamar tidur kedua

orang tuanya. Selanjutnya pada gambar 62 tergambar dia sedang menyayatkan

pisau di leher kedua orang tuanya yang didahului dari leher Ibunya kemudian

Bapaknya.

Gambar 63. Kematian orang tuanya Gambar 64. Dia membunuh dirinya

Pada gambar selanjutnya yaitu gambar 63 diperlihatkan kedua orang

tuanya yang sedang kesakitan menahan perih luka yang tersayat di leher mereka.

Page 113: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

135

Akhirnya mereka meninggal. Gambar selanjutnya memperlihatkan anak itu

selanjutnya menyayat lehernya sendiri.

Pada proses perubahan dari novel ke film bagian ini mendapatkan

penceritaan yang berbeda. Perbedaan ruang dan waktu yang muncul adalah saat

dimana anak itu mendapatkan pisau yang digunakan untuk membunuhnya.

Dalam novel diceritakan pisau itu didapatkannya di kantin sekolah karena

halusinasi yang dialaminya. Berbeda dengan yang digambarkan dalam film, dalam

film dia mengambil pisau itu dari dapur.

Perbedaan yang muncul juga pada saat dia membunuh dan melukai dirinya

sendiri. Dalma novel diceritakan dia membunuh Ibu dan Bapaknya dengan cara

menghujamkan pisau tersebut ke dada mereka berulang kali. Sedangkan dalam

film digambarkan anak itu membunuh orang tuanya dengan cara menyayat leher

mereka. Pada bagian akhir dalam novel diceritakan anak tersebut memotong

tangan kirinya. Namun, dalam film digambarkan ketika kedua orang tuanya telah

meninggal dia kemudian menyayat lagi lehernya.

Tabel 40: Rancangan pesta terakhir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

62. Perbincangan antara Menik dan

ketiga anaknya Gambir, Damar,

dan Menur bersama menantunya

Talyda mengenai pesta tahun baru

yang ingin diadakannya. Talyda

pun menyarankan untuk membuat

pesta tersebut di rumahnya.

57. Gambir yang berada luar

kemudian menelfon

Dandung untuk datang

menghadiri acara Natal

special yang telah dia

siapkan

(84) “Ya udah, Bu. Kita tetap bikin pesta. Tapi tahun ini gimana kalau

di rumah saya aja.” Wajah Talyda sumringah, ia kembali menengahi

konflik keluarga ini.”

(Pintu Terlarang, hal. 197)

Page 114: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

136

Pada kutipan di atas menjelaskan tentang pesta tahun baru yang akan

mereka laksanakan. Ibu Gambir ingin sekali membuat pesta malam tahun baru

yang tidak disetujui oleh anak-anaknya yang sibuk. Talyda sebagai penengah

kemudian menenangkan semua dengan cara tetap membuat acara malam tahun

baru tersebut di rumahnya.

Gambar 65. Gambir menelfon Dandung agar memberitahukan kepada Talyda, Ibu

Gambir, Koh Jimmy, dan Rio untuk datang ke pesta natal yang direncanakannya.

Pada gambar ini digambarkan Gambir menelfon Dandung untuk

memberitahukan pesta natal yang direncanakannya. Dia mengharapkan orang-

orang terdekatnya tersebut untuk hadir di pesta natal tersebut.

Pada proses perubahan dari novel ke film, perbedaan yang ada adalah

dalam novel diceritakan pesta yang mereka rencanakan adalah pesta malam tahun

baru yang direncanakan oleh ibunya. Namun, dalam film digambarkan peseta

tersebut merupak pesta natal yang direncanakan oleh Gambir.

Page 115: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

137

Tabel 41: Perselingkuhan Talyda dengan Damar adik Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

63. Perbincangan antara Talyda dan Ibu

Gambir di dapur saat mereka

memasak untuk ersiapan pesta tahun

baru. Ibunya gambir kemudian

menanyakan apakah Talyda telah

melaksanakan yang ia perintahkan.

----------------

64. Talyda yang telah rapi kemudian

menerima telfon dari ibu Gambir.

Perbincangan antara Gambir dan

Talyda yang ingin berpamitan untuk

menemui klien. Gambir seketika

terkejut ketika membaca tulisan di

memo yang di tulis Talyda.

----------------

65. Talyda kemudian pergi ke Hotel

Royal Pavillion kamar no 5062.

Dalam kamar tersebut ia sedang

bermain cinta dengan seorang yang

seperti Gambir yang meyakinkan

dirinya bahwa Gambirlah suami yang

terbaik orang tersebut adalah Damar

adik Gambir.

----------------

66. Gambir menunggu di Lobi hotel

dimana Talyda berada. Perasaannya

bercampur aduk ketika melihat

bidadarinya tersebut keluar dari lift.

----------------

Pada bagian ini diceritakan tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh

Talyda yang telah direncanakan oleh Ibu Gambir. Kali ini seseorang yang telah

disiapkan Ibu Gambir adalah Damar adik Gambir. Ibu Gambir telah mengatur

pertemuan mereka di sebuah hotel. Keinginan Ibu Gambir untuk segera

mendapatkan cucu serta usahanya untuk bersama dengan orang yang lebih dekat

dengan Gambir agar semuanya lebih cepat. Bagian ini tidak diubah ke dalam film.

Page 116: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

138

Tabel 42: Pesta Terakhir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

69. Pesta tahun baru yang dilaksanakan

di rumah Gambir telah dimulai.

Para tamu undangan telah hadi,

bunyi terompet, makanan serta

alunan music memenuhi rumah

Gambir. Tiba-tiba Gambir

mengejak Damar berbicara tetapi di

studionya.

63. Setelah Dandung, Rio, Koh

Jimmy, Ibu Gambir dan

Talyda minum anggur

tersebut mereka kemudia

menjadi kaku dan terdiam.

70. Perbincangan antara Damar dan

Gambir di studionya mengenai

kecurigaan Gambir tetang

perselingkuhan yang dilakukan

istrinya. Pada saat itu mereka

berdua mengeluarkan pematik api

yang sama yang didapatkan di

hotel Royal Pavillion. Gambir

sangat terkejutd dan mulai

mengambil belati menyiksa

adiknya hingga membunuh adiknya

tersebut.

64. Gambir selanjutnya berbicara

dan mulai membunuh

mereka satu per satu.

72. Ibu Gambir yang mendengar hal

teriakan Gambir datang bersama

dengan Menur di studionya.

Mereka berdua sontak

berteriakmelihat Gambir telah

membunuh Damar. Gambir juga

berusaha membunuh ibunya yang

dihalangi Menur dan kemudian

dialah yang menjadi korban.

Setelah itu dia kemudian

membunuh ibunya.

65. Setelah mereka semua mati

terbuh Gambir yang duduk

terdiam kemudian mengingat

sesuatu dan langsung berlari.

73. Gambir kemudian mendatangi

ruang tamu dengan keadaan

berlumuran darah. Para tamu

undangan terkejut melihat diriya.

Dadung dan Rio yang

mendekatinya juga menjadi korban

pembunuhan Gambir. Talyda yang

baru keluar dari kamar mandi tamu

terkejut melihat semua itu dan

berlari karena dikejar Gambir.

66. Dia mendatangi pintu yang

tidak diperbolehkan Talyda

untuk di buka dan

membongkar pintu tersebut.

74. Gambir mendapati Talyda di kamar

mandi. Dia kemudian menarik

67. Dia sangat terkejut karena

yang dia temukan ruang

Page 117: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

139

Talyda, ketika dia ingin

menancapkan belatih di jantung

Talyda, Talyda kemudian berkata

masalah pintu terlarang dan kunci

yang ia kalungi. Gambir yang

terlihat lemah kemudian

dimanfaatkan Talyda untuk lari.

makan dimana anak itu

sering disiksa dan rumah dari

anak itu.

79. Gambir yang mendapati Talyda di

studio mulai menyiksanaya. Talyda

yang berusaha untuk membuka

pintu tersebut terus disiksa hingga

dibunuh Gambir dan akhirnya jasad

Arjasa dimasukan kembali kedalam

rahim Talyda. Gambir mendengar

teriakan minta tolong dari pintu

tersebut. Gambir yang penasaran

terus melihat dari jeruji jendela dan

terus menggedor pintu. Gambir

kemudian disambar cahaya putih

dari pintu tersebut sambil

bersamaan dengan teriakannya.

68. Ketika dia melihat sebuah

foto dia terkejut melihat anak

tersebut tetapi muka ibu anak

itu tidak terlihat.

----------------

69. Gambir kemudian menuju

kamar dia menemukan mayat

kedua orang tua tersebut dan

anak itu, ketika dia melihat

ibu anak itu ternyata itu

adalah ibunya. Anak itu

kemudian bangun dan

berbicara kepada Gambir.

----------------

70. Kemudian terdengar suara

seorang ibu yang terus

memanggil namanya,

Gambir kemudian

bersembunyi di bawa tempat

tidur dan akhirnya berteriak.

----------------

71. Gambir berada disebuah

ruangan isolasi sambil

menangis dan berteriak. Di

depannya terdapat beberapa

buku dan majalah.

Pada bagian ini dalam novel diceritakan keramaian pesta yang

diselenggarakan keluarga Gambir dirumahnya terganggu dengan pembunuhan

yang dilakukan Gambir. Gambir membunuh adiknya Damar yang telah

Page 118: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

140

diketahuinya berselingkuh dengan Talyda. Ibunya yang mendengar suara

keributan dari dalam studio Gambir kemudian mendatangi Gambir. Keterkejutan

terlihat diraut muka ibunya yang menemukan anaknya Damar telah meninggal.

Gambir yang telah mengetahui semua cerita tersebut kemudian membunuh

Ibunya.

Setelah itu dia keluar dengan berlumuran darah, Dandung dan Rio yang

menghampirinya kemudian langsung dibunuh. Pada akhirnya kejar-kejaran terjadi

antara Gambir dan Talyda. Hingga terkahir Gambir berhasil membunuh Talyda

dan membuka pintu terlarang yang dirahasiakan Talyda.

Pengambaran berbeda terdapat dalam film. Dalam film digambarkan

Gambir yang membuat pesta natal kemudian mengajak mereka semua untuk

makan malam. Gambir telah menyediakan racun yang ditaruhnya di dalam

minuman mereka semua. Dia kemudian membunuh satu persatu mulai dari Koh

Jimmy, Dandung, Rio, Ibunya dan terakhir Talyda. Kemudian dia teringat akan

pintu terlarang. Dia berlari pergi untuk membuka pintu tersebut. Dia sangat kaget

karena yang ditemukanya adalah rumah yang selalu dilihatnya ketika anak kecil

itu disiksa. Gambir kemudian menemukan kedua orang tua anak itu yang telah

meninggal berlumuran darah. Ketika dia melihat wajah Ibu dari anak itu, dia

sangat kaget karena ternyata itu adalah Ibunya dan anak kecil itu adalah dia.

Perbedaan pada proses perubahan dari novel ke film terdapat pada alasan

Gambir membunuh orang-orang terdekatnya tersebut.

Page 119: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

141

Tabel 43: Pesta tahun baru Ranti dan Dion

No.

CN

Novel No.

SF

Film

76. Malam tahun baru seperti yang telah

direncanakan, Rantih datang ke rumah

Dion. Dia terkecjut ketika medengar

teriakan Edo dan diikuti teriakan Dion.

Rantih yang tidak sabar karena tidak

dibukai pintu tersentakketika melihat

Dion yang sedang menyiksa Edo.

Akhirnya pintu terbuka, Rantih yang

berusaha menyelamatkan Edo malah

dimarahi dan diusir Dion.

----------------

77. Ratih yang keluar dari rumah Dion,

terus berusaha mencari bantuan.

Kemudian dengan dibantu Ibu Sonya

nyonya rumah yang sedang

mempersiapkan pesta kebun, menelfon

polisi dan rumah sakit. Rantih juga

menelfon Agni. Akhirnya Dion

berhasil dibekuk polisi dan Edo

diselamatkan ke rumah sakit.

----------------

78. Agni kemudian membawaku bersama

Edo ke rumah sakit Dr. Wahab. Agni

berusaha menenangkanku. Akhirnya

Edo menghembuskan nafasnya terakhir

di rumah sakit tersebut.

----------------

Pada bagian ini dalam novel diceritakan lagi tentnag kehidupan Ranti.

Ranti yang telah mengadakan janji dengan Dion pada pesta malam tahun baru,

kemudian bergegas untuk pergi ke rumah Dion. Di rumah tersebut Ranti sangat

terkejut karena dia mendapati Dion sedang menyiksa Edo anakanya.

Penyiksaan yang sama seperti yang serig dirasakan oleh “dia”. Ranti terus

meronta agar Dion membuka pintu, tetapi saat Dion membuka pintu Ranti malah

diusir. Ranti terus berusaha mencari cara untuk melepaskan Edo. Dengan dibantu

oleh Ibu Sonya, Ranti kemudian melaporkan semua kejadian itu ke kantor polisi.

Akhirnya Dion di tangkap dan Edo yang sedang dalam keadaan sekarat segera di

Page 120: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

142

larikan ke rumah sakit oleh Ranti dan Agni teman baik Ranti. Tapi, sayang nyawa

Edo tidak bisa tertolong lagi. Bagian penceritaan dalam novel ini tidak diubah ke

dalam film.

Tabel 44: Artikel Talyda tetang Gambir

No.

CN

Novel No.

SF

Film

80. Ranti yang berada di tempat

kerjanya terus mengingat

kembali masalah Dion dan Edo.

Dia sedikit senang ketika

mengetahui artikel yang

dibuatnya akan dimuat untuk

edisi bulan maret. Dia kembali

membaca headline tentang

artikel “dia’. Ya “dia” adalah

Gambir.

75. Pusparanti yang baru keluar

dari tempat di mana Gambir

berada kemudian, sedang

menelfon menyatakan bahawa

artikel telah selesai dan ternyata

tempat dimana Gambir berada

tersebut adalah “HEROSASE”

Dalam novel dan film, penceritaan tentang bagian ini mendapatkan porsi

yang sama. Ternyata, “dia” anak kecil yang masalahnya sedang di buatkan artikel

oleh Pusparanti merupakan Gambir yang sedang berada di dalam sel isolasinya.

4.1.3 Perubahan Latar Novel ke Film Pintu Terlarang

4.1.3.1 Latar Tempat Dalam Novel

Latar tempat yang mendukung jalan cerita novel Pintu Terlarang dapat

diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 45: Latar tempat novel Pintu Terlarang

No. Novel

1. Rumah anak kecil

2. Galeri Jingga

3. Studio Gambir

4. Rumah Talyda dan Gambir

5. Kantor Talyda

6. Restoran Antonio’s

7. Rumah Pusparanti

8. The Cellar

Page 121: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

143

9. RSJ. Bunga Bangsa

10. Kantor Ranti

11. Klinik Aborsi

12. Boutique Hotel

13. Sekolah “dia”

14. Musem

15. Plaza Westford

16. Hotel Lotus Park

17. Club Aquario

18. Hotel Emerald Gardens

19. Hotel Royal Pavillion

20. Rumah Dion

4.1.3.2 Latar Tempat Dalam Film

Latar tempat yang mendukung jalan cerita film Pintu Terlarang dapat

diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 46: Latar tempat film Pintu Terlarang

No. Film

1. Rumah anak kecil

2. Galeri Jingga

3. Studio Gambir

4. Rumah Talyda dan Gambir

5. Terrace Café

6. Tempat Latihan Tenis

7. Herosase

8. Rumah Koh Jimmy

9. Klinik Aborsi

4.1.3.3 Perubahan Latar Tempat

Tabel 47: Perubahan latar tempat novel ke film Pintu Terlarang

No. Novel Film

1. Rumah anak kecil Rumah anak kecil

2. Galeri Jingga Galeri Jingga

3. Studio Gambir Studio Gambir

4. Rumah Talyda dan Gambir Rumah Talyda dan Gambir

5. Kantor Talyda Terrace Café

6. Restoran Antonio’s Tempat Latihan Tenis

7. Rumah Pusparanti Herosase

Page 122: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

144

8. The Cellar Rumah Koh Jimmy

9. RSJ. Bunga Bangsa Klinik Aborsi

10. Kantor Ranti

11. Klinik Aborsi

12. Boutique Hotel

13. Sekolah “dia”

14. Musem

15. Plaza Westford

16. Hotel Lotus Park

17. Club Aquario

18. Hotel Emerald Gardens

19. Hotel Royal Pavillion

20. Rumah Dion

Jlh. 20 9

Berdasarkan uraian latar tempat pada novel dan film Pintu Terlarang yang

di kemukakan pada tabel 47, dapat dikatakan bahwa jumlah latar tempat antara

novel dan film berbeda. Namun, dalam penelitian ini peneliti tidak mengkaji

perbedaan jumlah latar tersebut tetapi peneliti mengfokuskan pada latar yang

mempengaruhi jalannya cerita yang didasarkan kepada tujuh tokoh penting yang

telah diuraikan pada bagian perubahan tokoh.

a.) Rumah anak kecil

Rumah anak kecil merupakan tempat dimana anak kecil tersebut selalu

mengalami penyiksaan. Latar tempat ini ditampilkan dalam novel dan film yang

diubah dari novel. Berkut ini kutipan novel dan gambar dalam film.

(85) “Genggaman pada sendok-garpu di kedua tanganku mengencang.

Aku memandang piring dihadapku, piring nasi yang telah setengah

kuhabiskan.”

(Pintu Terlarang, hal. 7)

Page 123: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

145

Bagian ini menggambarkan tempat dimana anak kecil itu berada dan

mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya. Ruang makan ini juga

diperubahankan ke dalam film.

Gambar 66. Penyiksaan anak kecil tersebut di ruang makan

Gambar di atas merupakan ruang makan dimana tempat tersebut

merupakan temapt dimana anak itu mendapatkan penyiksaan dari kedua orang

tuanya.

(86) “Brak!!! Pintu kamar mandi didobrak.”

(Pintu Terlarang, hal. 57)

Latar tempat selanjunya di bagian rumah anak kecil tersebut adalah kamar

mandi. Kutipan di atas menjelaskan tempat dimana anak itu mendapatkan

penyiksaan lagi dari kedua orang tuanya yaitu di kamar mandi rumah mereka.

Gambar 67. Penyiksaan anak kecil tersebut di kamar mandi

Page 124: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

146

Gambar di atas memperlihatkan tempat dimana anak kecil tersebut diseret

oleh Ibunya. Dari cermin yang ada di rumah tersebut terlihat sebuah ruangan

diman sang Ibu terus menyirami anaknya.

(87) “Dari beranda aku melihat kea rah pohon mangga yang tumbuh di

tengah halam.”

(Pintu Terlarang, hal. 78)

(88) “Kedua tanganku terikat ke belakang. Terikat pada batang pohon

mangga.

(Pintu Terlarang, hal. 80)

Kedua kutipan di atas menjelaskan latar tempat berikutnya dimana anak

itu mendapatkan penyiksaan dari kedua orang tuanya lagi. Beranda rumah tempat

dia duduk menunggu kepulangan ayahnya sambil makan roti dan minum segelas

susu. Latar berikutnya halamn rumah anak kecil tersebut. Latar tempat ini tidak

diubah ke dalam bentuk film.

(89) “Kaki-kai tempat tidurku ditebang bagai pohon. Dikapak hingga

tumbang. Bapak mengangkat kasur dan seprei. Membuang pesing ke

arahku. Kemudian Bapak mengapak tempat tidurku. Bapak tersenyum

puas. Tempat tidurku telah menjelma jadi tumpukan kayu rongsok.

(Pintu Terlarang, hal. 109)

Latar tempat selanjunya di bagian rumah anak kecil tersebut adalah kamar

tidur anak tersebut. Kutipan di atas menjelaskan anak tersebut kencing di tempat

tidur yang membuat kedua orang tuanya marah dan mulai meyiksanya lagi. Tak

cukup dengan itu, tempat tidur anak tersebutpun dihancurkan Bapaknya.

Page 125: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

147

Gambar 68. Kamar tidur anak kecil tersebut

Gambar di atas mengambarkan perusakan tempat tidur yang dilakukan

Bapak anak kecil tersebut di hadapanya. Perusakan tersebut membuat anak kecil

itu ketakutan.

(90) “Aku membuka pintu kamar Ibu.”

(Pintu Terlarang, hal. 241)

Latar tempat terakhir di rumah anak kecil tersebut adalah kamar orang

tuanya. Di kamar itulah dia membunuh kedua orang tuanya yang sedang tertidur

lelap. Seperti yang terdapat pada kutipan 90 dia memasuki kamar Ibunya.

Gambar 69. Pembunuhan anak kecil tersebut di kamar orang tuanya

Page 126: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

148

Gambar di atas memperlihatkan akan kecil tersebut memasuki ruangan

kamar di mana kedua orang tuanya sedang tidur. Dia kemudian membunuh

mereka di kamar itu.

b) Rumah Gambir dan Talyda

Rumah Gambir dan Talyda merupakan latar berikutnya yang dikaji. Latar

tempat ini merupakan tempat dimana aktifitas Gambir, Ta;yda dan keluar Gambir

berlangsung. Bagian pertama yang dikaji adalah kamar Gambir dan Talyda.

(91) “Gambir membuka pintu memasuki kamar tidur.”

(Pintu Terlarang, hal. 29)

Kutipan di atas menjelaskan latar tempat yang merupakan bagian dari

rumah Gambir dan Talyda yaitu kamar mereka. Kejadian yang terjadi di latar

tempat ini berupa aktifitas Gambir dan Talyda saat malam hari. Dalam film latar

tempat ini diubah sebagai berikut ini.

Gambar 70. Kamar tidur Gambir dan Talyda

Page 127: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

149

Gambar di atas memperlihatkan bagian dari rumah Gambir dan Talyda

yaitu kamar tidur. Di kamar ini terjadi beberapa aktifitas antara Gambir dan

Talyda di malam hari, seperti saat Talyda baru pulang.

Latar tempat selanjutnya adalah studio tempat Gambir membuat patung.

Di salah satu bagian dari studio tersebut terdapat sebuah pintu. Pintu itulah yang

menjadi pintu terlarang. Berikuti ini kutipan dan gambar yang menjelaskan latar

tempat ini.

(92) “Gambir merasa atap studio runtuh, menimpanya.Nadi kehilangan

detak. Jantung kehilagan denyut. Ia mendengar rencana Mariana

tentang sudut pandang kamera yang akan diambil. Ia bagai mendengar

kabar kematian. Sudut pandang itu terlarang.”

(Pintu Terlarang, hal. 60)

(93) “Maaf ya, Mbak Mariana. Saya agak keberatan kalau itu di-shoot.

Pintu itu, maksud saya.” Gambir berupaya menyelamatkan.”

(Pintu Terlarang, hal. 60)

Kedua kutipan di atas menjelaskan tentang bagian rumah Gambir dan

Talyda yang lainnya yaitu studio dimana Gambir melakukan aktifitasnya

membuat patung. Dalam studio tersebut terdapat begitu banyak patung yang

dibuat dan sedang dibuat Gambir. Di studio tersebut juga terdapat sebuah pintu

yaitu pintu terlarang. Dalam film latar tempat ini digamabarkan sebagai berikut.

Gambar 71. Studio tepat Gambir membuat patung

Page 128: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

150

Gambar di atas memperlihatkan studio Gambir yang merupakan tempat

Gambir membuat patung. Di salah satu bagian dari studio tersebut terdapat sebuah

pintu. Pintu tersebut adalah pintu terlarang.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perubahan Tokoh Novel ke Film Pintu Terlarang

Perubahan tokoh novel ke film Pintu Terlarang hanya difokuskan pada

pengurangan, penambahan dan perubahan bervariasi yang terjadi dalam

perubahan tersebut. Perbandingan ini juga hanya difokuskan pada lima tokoh yang

berperan penting dalam jalannya cerita. Perubahan tersebut digambarkan pada

tabel di bawah ini.

4.2.1.1 Perubahan tokoh Gambir dalam novel ke film Pintu Terlarang

Tabel 47: Keadaan tokoh Gambir setelah pameran patungnya

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel setelah pameran patungnya

yang berhasil tersebut di kemudian merasa

angkuh, sombong dan bangga dengan

kesuksesannya tersebut. Namun, dalam film

terlihat kesedihan dan kekecewaan dalam

diri Gambir walaupun pameran patungnya

berjalan dengan sukses.

Tokoh Gambir dan Talyda dalam novel diceritakan baru tiba di depan

rumah mereka, masih di dalam mobil sambil membahas keberhasilan pameran

Gambir. Pada saat ini Gambir mulai terlihat angkuh, sombong dan bangga

terhadap kesuksesannya. Namun, perubahan bervariasi terjadi pada saat bagian ini

diubah ke dalam bentuk film. Bagian ini dalam film, diceritakan pada saat Gambir

ke luar dari Galeri dan diikuti dengan kedatangan Talyda yang berusaha

menenangkan Gambir. Gambir dalam film terlihat merasa sedih dan penuh

kekecewaan, walaupun pamerannya berhasil dengn sukses. Hal ini terjadi karena

Page 129: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

151

adanya beberap perubahan sifat yang terjadi pada tokoh Gambir ketika diubah ke

dalam bentuk film.

Tabel 48: Sikap tokoh Gambir terhadap Talyda istrinya

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan Gambir selalu

mengalah kepada Talyda. Dia sangat takut

menyakiti hati dan perasaan bidadarinya

tersebut. Namun, hal berbeda digambarkan

dalam film. Dalam film ada bagian yang

menggambarkan kekerasan yang dilakukan

Gambir kepada Talyda yang dianggapnya

telah melecehkan dirinya.

Perubahan variasi terhadap sifat tokoh Gambir juga terjadi pada cara tokoh

Gambir memperlakukan istrinya Talyda. Dalam novel diceritakan tokoh gambir

begitu patuh dan sangat menyayangi istrinya. Dia tidak pernah ingin menyakiti

hati istrinya walau apapun yang terjadi. Namun, dalam film digambarkan tokoh

Gambir pernah melakukan kekerasan terhadap Talyda. Hal tersebut didorong oleh

kemarahan Gammbir karena Talyda mulai meremehkan dirinya dan tidak

menghormati suaminya.

4.2.1.2 Perubahan tokoh Talyda dalam novel ke film Pintu Terlarang

Tabel 49: Sikap tokoh Talyda kepada Gambir suaminya

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Talyda merupakan seorang istri yang tidak

mau sekalipun mengalah dan memohon

kepada Gambir suaminya. Dia ingin selalu

mengatur suaminya tersebut. Berbeda

dengan dalam film, Talyda terlihat dengan

muka memelas dan penuh rasa bersalah

meminta maaf kepada Gambir atas semua

kesalahan yang pernah dilakukannya

Page 130: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

152

Perubahan bervariasi juga terjadi kepada tokoh Talyda. Dalam novel

diceritakan tokoh Talyda merupakan seorang istri yang keras. Dia selalu

menginginkan suaminya tunduk kepadanya. Dia juga tidak pernah mengalah dan

meminta maaf kepada suaminya. Namun, dalam film Talyda digambarkan

menjadi seorang tokoh yang juga lemah dan juga bisa meminta maaf kepada

Gambir ketika dia mengetahui bahwa itu adalah kesalahanya. Perbedaan sifat

tokoh Talyda ini terjadi karena adanya perubahan sifat dari tokoh Gambir yang

saling memiliki keterkaitan.

4.2.1.3 Perubahan tokoh Ibu Gambir dalam novel ke film Pintu Terlarang

Tabel 50: Tanggapan Ibu Gambir mengenai pekerjaan Gambir

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Ibu Gambir merupakan orang tua yang tidak

menyukai apalagi bangga dengan kesuksesan

Gambir menjadi seorang seniman. Hal

tersebut yang diceritakan dalam novel.

Berbeda dengan yang digambarkan dalam

film, terlihat Ibu Gambir sanagt bangga

dengan kesusksesan Gambir sebagai seorang

seniman.

Hal yang sama juga terjadi pada tokoh Ibu Gambir. Perubahan bervariasi

yang terjadi pada tokoh Ibu Gabir yaitu tanggapan terhadap keberhasilan Gambir.

Dalam novel diceritakan Ibu Gabir sama sekali tidak merasa bangga dengan

keberhasilan Gambir di bidang seni terutama seni patung. Namun, dalam film Ibu

Gambir merasa bangga dengan keberhasilan Gambir dibuktikan dengan

perbincangan antaran Ibu Gambir dan Talyda, serta kehadiran Ibu Gambir pada

salah satu pameran Gambir.

Page 131: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

153

4.2.1.4 Perubahan tokoh Rio dalam novel ke film Pintu Terlarang

Tabel 51: Profesi tokoh Rio sebagai atlit

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan Rio merupakan

seorang atlit renang yang berhenti saat

karirnya sedang di puncak dan mendirikan

sebuah klub renang. Namun, dalam film

digambarkan Rio adalah seorang atlit tennis

yang sering menjadi lawan tanding Gambir

bermain tennis.

Perubahan dari novel ke dalam bentuk film Pintu Terlarang juga

menimbulkan perubahan bervariasi terhadap tokoh Rio. Dalam novel diceritakan

Rio merupakan seorang atlit renang yang memiliki banyak prestasi, namun dalam

film Rio digambarkan sebagai seorang atlit tennis.

4.2.1.5 Perubahan tokoh Dandung dalam novel ke film Pintu Terlarang

Tabel 52: Tokoh Dandung sebagai sahabat Gambir

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

-------------- -------------- --------------

Tokoh Dandung tidak mengalami perubahan ketika novel diubah ke dalam

bentuk film.

4.2.1.6 Perubahan tokoh Pusparanti dalam novel ke film Pintu Terlarang

Tabel 53: Kehidupan tokoh Pusparanti

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

Kehidupan Pusparanti sebagai seorang

gadis yang bekerja sebagai wartawan

dalam novel tidak di angkat ke dalam film.

--------------

Penceritaan tentang perkenalan kehidupan Pusparanti di dalam novel tidak

diangkat ke dalam bentuk film. Pengurangan cerita dalam novel ini ketika diubah

Page 132: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

154

ke dalam bentuk film dikarenakan adanya penghilangan alur penceritaan yang

mendukung pencitaan tentang karakter Pusparanti ini.

Tabel 54: Pusparanti yang sedang membuat artikel tentang “dia”

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritkan Ranti yang sedang

bersiap-siap untuk mengumpulkan kembali

data yang akan diperlukanya dalam membuat

artikel. Ranti merupakan wartawan yang

sedang mengerjakan artikel tentang “dia”

seorang yang sedang mengidap penyakit

schizophrenia. Dalam film, bagian ini hanya

digambarkan dengan gambar kartu pers yang

bertuliskan nama Pusparanti dan seorang

wanita yang sedang membuat sketsa wajah

“dia” anak kecil tersebut.

Perubahan bervariasi juga terjadi pada bagian penceritaan tentang

Pusparanti yang sedang membuat artike tentang “dia”. Dalam novel diceritakan

secara jelas bahwa Pusparanti selalu mengambil data di rumah sakit jiwa tentang

seorang anak yang mengidap penyakit shizophrenia. Namun, dalam film bagian

ini hanya digambarkan dengan kamera yang langsung memperlihatkan gambar

kartu pers yang bertuliskan nama Pusparanti dan seorang wanita yang sedang

membuat sketsa berdasarkan foto anak kecil yang sering mendapatkan

penyiksaan. Perubahan ini terjadi karena adanya kebutuhan dalam film yaitu,

untuk membuat penonton semakin penasaran dan semakin tertarik untuk

menonton filmnya.

Page 133: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

155

4.2.2 Perubahan Alur Novel ke Dalam Film Pintu Terlarang

Tabel 55: Cerita anak kecil yang disiksa di ruang makan

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel kekerasan yang dialami anak

kecil tersebut diceritakan saat awal

perkenalan cerita. Penyiksaan tersebut juga

terjadi karena anak kecil itu memuntahkan

makanan yang sudah tak mampu

dimakannya lagi. Namun, dalam film

penceritaan tentang penyiksaan anak kecil ini

digambarkan pada waktu-waktu yang

berbeda. Pertama yang ditampilkan adalah

seorang anak yang dilemparkan ke ruang

makan dan pada bagian yang lain

ditampilkan penyiksaan ibunya karena dia

tidak mau memakan makanannya.

Perubahan bervariasi yang muncul pada perubahan alur yang pertama

adalah penceritaan tentnag seorang anak yang mengalami penyiksaan di ruang

makan. Penceritaan dalam novel dimulai dari kisah penyiksaan yang dialami oleh

seorang anak kecil oleh kedua orang tuanya. Gambaran berbeda hadir dalam film.

Dalam film digambarkan pada pertengahan cerita seorang anak yang

dilembaparkan ke meja makan dan juga pada waktu yang berbeda dihadirkan

penyiksaan kedua orang tuanya kepada dia di sebuah ruangh makan. Perubahan

penceritaan ini karena cerita dalam film ingin dibuat semenarik mungkin sehingga

penonton akan terus tertarik mengikuti filmnya.

Tabel 56: Cerita Talyda dan Gambir yang sedang bersiap-siap di rumah

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Bagian dalam novel yang

menceritakan tentang persiapan

Gambir dan Talyda yang akan

berangkat ke Galeri tempat

dimana pameran patung Gambir

sedang berlangsung tidak di

tampilkan dalam film.

--------------

Page 134: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

156

Bagian tentang persiapan Gambir dan Talyda untuk berangkat ke pameran

patung Talyda tidak ditampilkan di dalam film. Penghilangan ini terjadi

mengingat sedikitnya waktu yang digunakan dalam pembuatan film.

Tabel 57: Alasan Pak John membeli patung “Anggira”

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel Pak John yang

kecewa karna patung

“Kinasih” yang ingin

dibelinya telah terjual

kemudian diajak Gambir

untuk melihat patung

“Anggira”. Dengan

penjelasan yang rinci

akhirnya Gambir berhasil

meyakinkan Pak John untuk

membeli “Anggira”. Pak

John juga berfikir harga

“Anggira” yang akan berlipat

ganda nantinya. Namun,

dalam film Pak John

membeli “Anggira” berkat

penjelasan Talyda yang

meyakinkan Pak John

Penceritaan tentnag Pak John yang membeli patung “Anggira” di pameran

patung Gambir mendapatkan penceritaan yang berbeda. Dalam novel pembelian

patung “Anggira” oleh Pak John karena didorong oleh kegigihan Gambir yang

berhasil meyainkan Pak John. Namun, dalam film hal ini lebih didorong oleh daya

tarik Talyda dan kegigihan Talyda meyakinkan Pak John. Hal ini terjadi untuk

memperlihatkan kecantikan dan pesona Talyda yang seharusnya ditampilkan pada

bagian sebelumnya yang tidak diangkat ke dalam film.

Page 135: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

157

Tabel 58: Perubahan kemeriahan yang terjadi di Galeri Jingga saat orang-orang

terdekat Gambir merayakannya.

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

----------------

----------------

Dalam novel diceritakan Talyda datang

mendekati Gambir yang diikuti dengan

bergabungnya mereka berdua bersama

dengan Rio dan Dandung. Setelah itu diikuti

dengan kedatangan Koh Jimmy yang

membawa dua gelas champagne untuk

merayakan keberhasilan Gambir. Namun,

dalam film digambarkan Gambir datang

mendekati kedua temannya Rio dan

Dandung yang diikuti dengan kedatangan

Koh Jimmy dan Talyda. Mereka kemudian

merayakan kesuksesan Gambir.

Bagian ini mengalami perubahan bervariasi dikarenakan bagian dalam

novel yang menjelaskan tentang Dandung dan Rio yang merupakan sahabat karib

Gambir tidak diubah ke dalam film. Perkenalan ini selanjutnya dijelaskan dengan

perbincangan antara Dandung dan Rio yang kemudian didatangi oleh Gambir.

Tabel 59: Kesedihan Gambir saat kesuksesan pamerannya berlangsung

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Dalam film bagian dimana Gambir

terlihat sedih dan tanpa sengaja

mendengar pembicaraan beberapa

temu tentang dirinya, membuat ia

keluar dari galeri tersebut. Gambir

yang sedang berdiri di depan

Galeri, diikuti dengan kedatang

Talyda yang datang untuk

menghibur dan menenangkan

Gambir.

--------------

--------------

Penambahan tentang kesedihan Gambir dalam kemeriahan pamerannya

tersebut terjadi dikarenakan beberapa pengurangan alur, serta perubahan karakter

yang terjadi dalam tokoh Gambir.

Tabel 60: Kepulangan Talyda dan Gambir ke rumah mereka

Page 136: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

158

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Dalam novel diceritakan tentang

kepulangan Gambir dan Talyda

ke rumah mereka setelah pameran

tersebut selesai. Ketika sampai di

rumah mereka, meraka masih

berbicang-bicang di atas mobil.

Perkelahianpun tidak bisa

dihindari karena keangkuhan

Gambir mengenai kesuksesannya

yang tidak disuaki Talyda. Bagian

ini tidak di tampilkan dalam film.

--------------

Bagian penceritaan dalam novel tentang kepulangan Talyda dan Gambir

ke rumahnya serta perkelahian antara Talyda dan Gambir tidak diangkat ke dalam

film. Hal tersebut karena mengingat durasi waktu dan biaya produksi serta karena

beberapa perubahan karakter yang terjadi dalam diri tokoh Gambir dan Talyda.

Hal tersebut juga karena adanya beberapa penambahan yang terjadi dalam film.

Tabel 61: Keadaan rumah Talyda keesokan harinya

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Keesokan harinya Talyda kembali

seperti biasa. Dia telah melupakan

kejadian semalam. Dia dengan

penuh kasih sayang membangunkan

Gambir yang tertidur di kursi.

Setelah itu, dia berpamitan kepada

Gambir untuk pergi ke kantor.

Bagian ini hanya diceritakan dalam

novel saja.

--------------

Bagian tentang keadaan Gambir dan Talyda di rumah mereka keesokan

harinya setelah semalaman mereka bertengkar tidak diubah ke dalam film. Hal

tersebut terjadi karena adanya beberpa pengurangan yang mendukung penceritaan

ini.

Page 137: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

159

Tabel 62: Pekerjaan Talyda

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

Dalam novel diceritakan Talyda merupakan

seorang wanita karir yang sukses.

Kesuksesannya tersebut diturunkan dari

ayahnya. Ketika masih berada di kantor

Talyda menelfon Gambir agar tidak lupa

janji makan malam mereka nanti. Bagian

ini hanay di ceritakan dalam novel dan

tidak diangkat ke dalam film.

--------------

Pekerjaan Talyda tidak diangkat ke dalam film dikarenakan adanya

pengurangan beberapa latar dan alur cerita yang mendukung cerita ini. Hal

tersebut juga karena adanya pengurangan beberapa tokoh yang menjadi bagian

dari alur cerita ini. Pengurangan ini juga biasanya terjadi karena mengingat waktu

dan biaya produsi yang terbatas.

Tabel 63: Perbincangan antara Koh Jimmy dan Gambir

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

Pertemuan antara gambir dan Koh Jimmy yang

membicarakan tentang permintaan Koh Jimmy

agar Gambir kembali membaut pameran. Koh

Jimmy berusaha meyakinkan Gambir. Gambir

yang kemudian berfikir akan lebih baik kalau

masalah ini dipertanyakan dengan Talyda

malah dicemooh oleh Koh Jimmmy.

--------------

Penceritaan tentang pertemuan Gambir dan Koh Jimmy yang

membicarakan tentang persiapan untuk pameran Gambir tidak diangkat ke dalam

film. Hal tersebut karena adanya perubahan beberapa karakter yang terjadi dalam

diri Koh Jimmy dan Gambir. Pengurangan itu juga terjadi karena adanya

pengurangan dan perubahan alur cerita yang mendukung penceritaan bagian ini.

Page 138: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

160

Tabel 64: Makan malam antara Talyda dan Gambir

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

Pada malam harinya, Gambir dan Talyda

bertemu di Restoran Antonio’s untuk

makan malam. Perbincangan Gambir

mengenai keinginan Koh Jimmy yang telah

disetujuinya membuat Talyda marah

karena merasa tidak dianggap oleh Gambir.

Bagian ini hanya terdapat dalam novel dan

tidak diubah ke dalam bentuk film.

--------------

Cerita tentang acara makan malam gambir dan Talyda tidak di angkat ke

dalam bentuk film. Hal tersebut lebih dikarenakan adanya pengurangan pada alur

sebelumnya yang mendukung penceritaan alur ini.

Tabel 65: Kehidupan Pusparanti

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Pusparanti merupakan

seorang gadis berumur 24

tahun yang berprofesi

sebagai seorang wartawan.

Dia merupakan anak dari

Puspogeni yang juga

merupakan wartawan dan

Ratmini. Bagian ini hanya

terdapat dalam novel dan

tidak diubah ke dalam bentuk

film.

--------------

Cerita yang memperkenalkan tentang kehidupan Pusparanti tidak diangkat

ke dalam film. Hal tersebut lebih dikarenakan untuk membuat film semakin

menarik dan membuat penonton penasaran untuk terus menonton film ini. Bagian

ini juga tidak diangkat ke dalam film karena mengingat biaya produksi dan waktu

yang terbatas.

Page 139: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

161

Tabel 66: Pekerjaan Pusparanti

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan Pusparanti

merupakan seorang wartawan majalah Em.

Dia sedang membuat artikel tentang “dia”

seorang anak yang sedari kecil mengalami

kekerasan dan membuat dia menjadi gila.

Berbeda dengan film, dalam film bagian

pekerjaan Pusparanti ini digambarkan

dengan sebuah kartu pers yang bertuliskan

Pusparanati dan suasana dimana Pusparanti

sedang membuat sketsa “dia”.

Dalam novel dicertiaan secara jelas pekerjaan Pusparanti dan artikel yang

sedang dia buat diangkat dengan penceritaan berbeda. Hal tersebut dikarenakan

agar cerita dalam film lebih menarik dan lebih terarah. Perubahan ini juga

dikarenakan adanya perubahan-perubahan pada beberapa alur yang mendukung

penceritaan ini.

Tabel 67: Kisah tentang Arjasa

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

---------------

--------------

Pada wawancara yang dilaksanakan oleh

salah satu produser TV di studio Gambir,

Gambir disodorkan pertanyaan tentang

“Arjasa”. Gambir yang semakin tersudut

hanya menceritakan bahwa itu adalah bagian

rahasia dari dirinya dan Talyda. Malam

harinya ketika Talyda sedang menonton

siaran tersebut, seketika dia sangat marah

karena mendengar Gambir membicarakan

tentang “Arjasa”. Dia tidak ingin ada orang

lain yang mengetahui masalah “Arjasa”

Dalam film, “Arjasa” diceritakan saat Talyda

dan Gambir baru pulang dari klinik aborsi.

Gambir yang baru keluar dari kamar mandi,

dikagetkan dengan perkataan Talyda yang

ingin “Arjasa” janin mereka di masukan

kedalam patung Ibu hamil karya Gambir.

Perdebatan antara mereka terjadi. Keesokan

harinya Talyda membawa koh Jimmy untuk

melihat patung “Arjasa” tersebut.

Page 140: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

162

Penceritaan tentang “Arjasa” patung yang diisi dengan janin milik Talyda

mendapatkan penceritaan berbeda di dalam film. Hal tersebu karena mengingat

biaya produksi yang diperlukan serta waktu penceritaan film yang terbatas. Hal ini

juga untuk menjelaskan secara rinci dan terarah penceritaan bagian ini.

Tabel 68: Kedatangan Ibu Gambir ke rumah mereka

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan Gambir yang sedang

asik membuat patung, dikagetkan kedatangan

Talyda yang menyampaikan bahwa Ibunya

akan datang hari ini. Seperti biasa setiap hari

minggu Ibu Gambir bersama kedua adiknya

Damar dan Menur berkumpul untuk berbagi

cerita. Namun, dalam film digambarkan

Talyda dan Ibu Gambir yang sedang berbicara

di dapur dan kemudian Gambir datang dengan

wajah baru bangun dari tidurnya. Saat mereka

sedang berbincang-bicang tiba-tiba bel

berbunyi. Gambir yang pergi untuk membuka

pintu tidak menemukan seorangpun disana,

dia hanya melihat sebuah tulisan “tolong

saya” di depan pintu rumahnya

Cerita ini mendapatkan penceritaan berbeda antara novel dan film. Hal

tersebut lebih dikarenakan adanya perubahan beberapa tokoh dan penceritaan

dalam novel. Penceritaan ini juga mengalami perubahan bervariasi karena adanya

perubahan karakter tokooh Gambir, Talyda, dan Ibu Gambir.

Tabel 69: Penyiksaan yang kembali dialami oleh “dia”

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

“dia” kembali mengalami penyiksaan dari

kedua orang tuanya. “Dia” yang tidak segaja

memecahkan gelas susunya, kemudian

dihukum oleh kedua orang tunya dengan diikat

di pohon mangga yang berada di pekarangan

rumah mereka. Setelah mereka menumpahkan

setoples semut dari atas kepala anak itu.

Bagian ini tidak ditampilkan dalam film.

--------------

Page 141: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

163

Penceritaan tentang penyiksaan “dia” pada bagian ini tidak diangkat ke

dalam film. Hal tersebut lebih dikarenakan biaya produksi dan waktu film yang

terbatas. Pengurangan ini juga terjadi karena bagian lain yang menceritakan

tentang peyiksaan yang dialami oleh “dia” telah diwakili oleh bebrapa penceritaan

pada bagian sebelumnya.

Tabel 70: Hubungan antara Pusparanti dan Dion

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

Ranti dan Dion merupkan teman kerja

yang sedang bekerjasama untuk mecari

data guna membuat artikel tentang “dia”.

Pusparanti yang selalu dibantu oleh Dion,

kemudian di jemput Dion di rumahnya.

Tetapi, mamanya Ranti tidak menyukai

Dion dekat dengan Ranti. Bagian ini tidak

diubah ke dalam bentuk film.

--------------

Pengurangan pada penceritaan ini lebih dikarenakan adanya pengurangan

pada beberepa tokoh dan alur yang mendukung penceritaan alur ini.

Tabel 71: Aborsi yang dilakukan oleh Talyda

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

Dalam film digambarkan ketika Gambir

sedang menunggu Talyda yang

melakukan aborsi, dia berbicara dengan

seorang lelaki di klinik tersebut. Laki-

laki itu kemudian menceritakan tentang

kegiatan aborsi yang sering dilakukan dia

dan istrinya.

--------------

--------------

Penambahan bagian ini dalam film untuk menjelaskan tempat apa yang

sedang didatangi Gambir dan Talyda, juga untuk medukung beberapa cerita pada

alur selanjutnya.

Page 142: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

164

Tabel 72: Aktifitas Gambir membuat patung sebelum menikah

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

Dalam film digambarkan Gambir yang

sedang terus menerus melakukan

aktifitasnya sebellum menikah dengan

Talyda. Aktifitas Gambir yang membuat

patung, kemudian datang ke klinik aborsi

untuk mengambil janin dan kembali

membuat patung.

--------------

--------------

Bagian ini ditambahkan dalam film untuk memberikan penjelasan secara

singkat tentang beberapa bagian yang menceritakan pekerjaan Gambir yang tidak

diangkat ke dalam film.

Tabel 73: Pameran Gambir

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

Pameran Gambir yang selanjutnya berjalan

dengan mulus dan membuahkan

kebahagian di hati semua tema dekatnya.

--------------

--------------

Penambahan tentang pamera Gambir yang selanjutnya ini terjadi karena

adanya beberapa perubahan karakter yang terjadi dalam tokoh-tokoh yang

mendukung penceritaan ini.

Tabel 74: Pernikahan Gambir dan Talyda

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Pernikahan Gambir dan Talyda di

sebuah Gereja ini hanya di

tampilkan di dalam film.

--------------

--------------

Penambahan bagian ini dalam film untuk menjelaskan status Talyda dan

Gambir yang baru menikah setelah aborsi yang dilakuakan oleh Talyda. Bagian

ini juga untuk menggantikan beberapa alur cerita yang menjelskan tentang status

Gambir dan Talyda yang tidak diangkat ke dalam film.

Page 143: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

165

Tabel 75: Rumah Gambir dan Talyda

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

Setelah menikah, Gambir dan

Talyda kemudian mendatangi

sebuah rumah megah yang

merupakan hadiah dari ayah

Talyda. Bagian ini hanya

terdapat dalam film.

--------------

--------------

Bagian ini ditambahkan untuk mendukung menjelaskan bagian

sebelumnya. Bagian ini juga ditambahkan unutk mengganti bagian dalam novel

yang menjelaskan temapt ini dan tidak diangkat ke dalam film. Bagian ini

merupakan bagian penting dalam mendukung alur cerita.

Tabel 76: Perbincangan antara Talyda dan Ibu Gambir

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan Talyda

dan Ibu Gambir yang sedang

bercertia di kafe milik Dandung.

Mereka membicarakan tentang

perselingkuhan Talyda yang telah

disusun oleh Ibunya tersebut.

Dalam film, perbincangan mereka

bertempat di ruang makan rumah

Talyda dan Gambir. Hal tersebut

juga disaksikan Gambir lewat

siaran TV yang berada di

“Herosase”.

Bagian ini mendapatkan erubahan bervariasi ketika diubah ke dalam

bentuk film karena adanya berubahan beberapa alur cerita sebelumnya. Perubahan

ini juga untuk lebih membuat alur cerita dalam film menarik serta agar alur cerita

dalam film lebih terarah.

Page 144: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

166

Tabel 77: Perselingkuhan Talyda yang pertama kalinya

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Malam hari, Talyda

berpamitan kepada Gambir

untuk menemui seorang klien

di hotel. Ketika di hotel Talyda

tidak bertemu dengan klien

seperti yang dia katakana

kepada Gambir, tetapi dia

bertemu seorang pria yang

akan menjadi teman

sekasurnya malam itu.

Dalam novel diceritakan

ketika Talyda Pulang, dia

mendapati Gambir terlah

tertidur pulasl. Tetapi,

dalam film digambarkan

ketika Talyda pulang dia

mendapati Gabir yang masi

terjaga. Perkelahian terjadi

antara mereka berdua.

Pengurangan pada bagian ini terjadi dikarenakan biaya produksi dan waktu

yang terbatas. Perubahan bervariasi yang ada pada bagian ini lebih dikarenakan

agar membuat cerita film lebih menarik dan juga untuk mendukung cerita pada

bagian berikutnya. Perubahan ini juga terjadi karena adanya perubahan pada

karakter atau sifat dari tokoh Gambir dan Talyda.

Tabel 78: Penyiksaan yang dialami oleh “Dia”

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Anak kecil tersebut bermimpi

sedang berjalan-jalan di pantai

Kuta. Ketika dia sedang asik,

tiba-tiba gelombang-gelombang

air laut berdatanga. Pada akhinya

“dia” yang ketakutan langsung

buang air kecil. Dia telah

membanjiri kasurnya. Bagian ini

hanya ditampilkan dalam novel.

--------------

Penceritaan tentang mimpi yang menyebabkan anak tersebut buang air

kecil di tempat tidurnya tidak diangkat ke dlaam film. Hal tersebut lebih

dikarenakan pembatasan biaya produksi serta waktu yang digunakan dalam film.

Pengurang ini juga terjadi karena adanya beberpa pengurangan pada latar dan

penceritaan tentang bagian ini.

Page 145: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

167

Tabel 79: Kehidupan Pusparanti dalam membuat artikel tentang “dia”

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Ranti dan mamanya yang bercerita

tentang “dia” yang menjadi obejk

untuk membuat artikel yang

diperkenalkan oleh Profesor

Roekmantoro. Bagian ini tidak

diubah ke dalam bentuk film.

--------------

Pengurangan bagian ini lebih dikarenakan adanya pengurangan ada

penceritaan sebelumnya serta pengurangan beberapa tokoh yang mendukung

penceritaan pada bagian ini.

Tabel 80: Pintu terlarang

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan Gambir mengetahui

tentang pintu terlarang karena terdengar suara

ketukan dan seseorang yang memanggil

namanya di balik pintu itu. Dia yang telah

diperingati Talyda untuk tidak membuka

pintu tersebut, tidak membuka pintu itu.

Namun, dalam film Gambir menemukan pintu

terlarang tersebut setelah menggeser sebuah

lemari saat dia mau menceri pahat yang tak

sengaja terlempar di bawa lemari tersebut.

Kemudian, Gambir yang ingin membuka

pintu tersebut dikagetkan dengan kehadiran

Talyda yang mekarang dirinya untuk

megambil buah itu.

Perubahan bervariasi yang ada pada bagian ini lebih dikarenakan adanya

pengurangan beberapa cerita yang mendukung pada bagian ini telah dihilangkan

terlebih dahulu. Perubahan bervariasi cerita ini juga untuk memubat cerita lebih

menarik dan juga karena adanya perubahan waktu penceritaan.

Page 146: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

168

Tabel 81: Peretemuan kembali Gambir dan Koh Jimmy

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan Gambir datang dan

berbincang bersama Koh Jimmy Tentang

keinginan Gambir untuk menunda pameran

patung-patungnya tersebut. Berbeda dengan

film, dalam film diceritakan Gambir sudah

tidak ingin lagi mebuat patung.

Penceritaan ini juga mendapatkan perubahan bervariasi karena adanya

perubahan-perubahan yang terjadi pada penceritaan bagian sebelumnya yang

mendukung bagian ini dan juga karena adanya perubahan karakter dalam tokoh-

tokoh yang mendukung penceritaan bagian ini.

Tabel 82: Rumah Sakit Jiwa Bunga Bangsa

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Talyda yang kembali mendatangi

RSJ Bunga Bangsa untuk mencari

dan melengkapi kembali berita

yang akan dibuatnya artikel. Artikel

tentang “dia”.

--------------

Pengurangan yang terjadi pad abagian penceritaan tentang RSJ Bunga

Bangsa ini lebih dikarenakan adanya pengurangan beberapa alur yang mendukung

cerita terlebih dahulu serta karena terjadinya beberapa perubahan tempat.

Tabel 83: Herosase

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

Dalam film digambarkan sebuah gedung

“Herosase” yang menjadi temapt dimana

Gambir bisa melihat hal-hal aneh yang

terjadi melalui senbuah TV. Bagian ini hanya

terdapat dalam film.

Penambahan penceritaan tentang Gedung “Herosase’ ini dilakukan untuk

memperjelas cerita dan membuat cerita menjadi saling keterkaitan. Hal ini juga

dimaksudkan agar membuat cerita dalam film semakin menarik dan jelas.

Page 147: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

169

Tabel 84: Pembunuhan yang dilakukan oleh “dia”

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan anak kecil tersebut

mulai berhalusinasi. Dia mengambil pisau dari

kantik sekolah. Malam harinya dia membunuh

kedua orang tuanya dan memotong tangan

kirinya. Sedangkan, dalam film “dia”

mengambil pisau yang hendak digunakan

untuk membunuh kedua orang tuanya tersebut.

Bagian ini mengalami perubahan bervariasi dikarenakan adanya beberapa

latar tempat dan penceritaan nyang mendukung bagian ini yang telah dihilangkan

terlebih dahulu, sehingga berakibat pada beberapa perubahan sehingga cerita

dalam film terasa jelas dan masuk akal.

Tabel 85: Rancangan pesta terakhir

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

--------------

Dalam novel diceritakan pesta yang akan

merka adakan adalah pesta tahun baru. Ibu

Gambir berusaha agar Gambir dan

keluarganya dapat berkumpul pada malam

tahun baru tersebut. Namun, dalam film

Gambirlah yang telah merencanakan pesta

hari natal dan dia meminta semuanya agar

hadir.

Rencana tentang pembuatan pesta terakhir Gambir dan orang-orang

terdekatnya mengalami perubahan bervariasi. Dalam noel pesta tersebut dirancang

oleh ibunya, sedangkan dalam film pesta itu dirancang oleh Gambir. Peruahan

tersebut terjadi karena Gambir telah mengetahui keburukan mereka semua dan

Gambir telah merencanakan sesuatu unutk membalaskan dendamnya.

Tabel 86: Perselingkuhan Talyda dan Damar adik Gambir

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

Dalam novel diceritakan Talyda pergi menemui

seseorang sesuai dengan permintaan Ibu

Gambir. Talyda dan Damar adik Gambir

menyatu dalam dinginnya malam di kamar hotel

tersebut. Bagian ini tidak digambarkan dalam

film.

--------------

Page 148: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

170

Perselingkuhan Talyda dan Damar adiknya Gambir, tidak diangkat ke

dalam bentuk film, karena adanya pengurangan beberapa alur cerita yang

mendukung penceritaan ini. Hal ini juga dilakukan agar cerita dalam film lebih

terarah.

Tabel 87: Pesta Terakhir

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Perbiincangan antara

Gambir dan Damar

adiknya. Tanpa

disengaja, Gambir

kemudian mengetahui

bahwa lelaki yang

ditemui Talyda di hotel

tersebut adalah Damar.

Damar kemudian

menceritakan bahwa Ibu

merekalah yang

menyuruh dia. Gambir

kemudian membunuh

Damar. Bagian ini

hanya terdapat dalam

novel.

Dalam novel diceritakan Setelah

membunuh Damar, Gambir

membunuh Ibu dan adiknya

Menur. Setelah itu dia membunuh

Dandung dan Rio. Akhirnya kejar-

kajaran antara dia dan Talyda yang

akhirnya Talyda berhasil dibunuh

Gambir. Namun, dalam film

digambarkan Gambir menaru

sebuah rancun yang bisa membuat

seseorang kaku dalam lima belas

menit. Setelah mereka meminum

anggur yang telah disediakan

Gambir dan menjadi kaku, Gambir

kemudian membunuh satu persatu

dari mereka.

Pada bagian dimana Gambir dan keluarga serta sahabat-sahabatnya

merayakan pesata terahir di rumah Gambir mendapatkan beberapa perubahan.

Pertama, pengurang pada bagian dimana Gambir dan adiknya Damar bertengkar

serta Gambir yang membunuh Damar karena dia mengetahui adiknya

berselingkuh dengan istrinya, tidak diangkat ke dalam film. Hal tersebut

dikarenakan beberap pengurangan alur cerita, tokoh dan latar yang terjadi ketika

novel diubah ke film. Kedua, pembunuhan yang dilakukan oleh Gambir kepada

orang-orang terdekatnya dalam novel bukanlah hal yang telah direncanakan

Gambir, tetapi dalam film hal ini memang sudah direncanakan oleh Gambir.

Page 149: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...eprints.ung.ac.id/1720/10/2012-2-88201-311408072-bab4-05022013052155.pdf · 26 34. - Lelaki penjual senjata. 35. - Resepsionis

171

Tabel 88: Pesta Tahun Baru Ranti dan Dion

Penambahan Pengurangan Perubahan

Bervariasi

--------------

Dalam novel diceritakan sesuai dengan rencana

Ranti dan Dion mereka akan mengadakan pesta

malam tahun baru bersam.Ranti yang datang ke

rumah Dion sangat terkejut mendapati dia

sedang menyiksa Edo. Ranti yang berusaha

untuk menolong Edo malah diusir oleh Dion.

Ranti kemudian terus mencari bantuan, hingga

akhirnya di bantu dengan Ibu Sonya,

merekaberhasil membuat Dion di tangkap Polisi

dan Edo yang kritis dilarikan ke rumah sakit.

Tapi, sayang nyawa Edo tidak bisa tertolong

lagi. Bagian ini tidak diubah ke dalam film.

--------------

Bagian ini tidak diangkat ke dalam film karena adanya pengurangan

beberap tokoh dan latar yang mendukung penceritaan ini. Pengurangan ini juga

terjadi karena adanya keterbatasan waktu dan biaya produksi untuk menghadirkan

beberapa tokoh dan latar yang akan mendukung peceritaan.

4.2.3 Perubahan Latar Novel ke Film Pintu Terlarang

Tabel 89: Latar beranda rumah dan halaman rumah “dia”

Penambahan Pengurangan Perubahan Bervariasi

--------------

Dalam novel, “dia” mendapatkan

penyiksaan dari Ibunya di beranda

rumah karena tidak sengaja

memecahkan gelas. Setelah itu,

“dia” di ikat di pohon mangga di

halam rumahnya. Bagian ini tidak

diubah ke dalam film.

--------------

Penceritaan dalam novel yang menceritakan tentang penyiksaan yang

dialami oleh “dia” di halam rumahnya, tidak di tampilkan dalam film. Hal tersebut

mengingat jalan cerita yang diangkat di dalam film, serta perlunya biaya dan

waktu yang lebih banyak dalam pembuatan film.