BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Awal
Proses pembelajaran sebelum dilaksanakannya tindakan kelas, dengan
pembelajaran yang diterapkan guru masih ada hasil belajar siswa yang di bawah
KKM (69) karena siswa kurang paham dengan materi yang diajarkan oleh guru,
namun setelah akhir pembelajaran guru tetap memberikan proses evaluasi
pembelajaran. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal,
hasil belajar ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar IPA Pra Siklus
Pra Siklus
Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)
40-50 6 21.43
51-68 10 35.71
69-75 12 42.86
76-85 0 0.00
85-100 0 0.00
Jumlah 28 100
Nilai Rata-rata 62,25
Nilai Tertinggi 75
Nilai Terendah 40
Dilihat dari tabel hasil belajar IPA pra siklus kelas 4 SDN Sidorejo Kidul
02 dari seluruh siswa yang berjumlah 28 siswa terdapat 16 siswa yang mendapat
nilai di bawah KKM. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang memahami materi
yang diajarkan namun kurang ada perbaikan guru terhadap hal tersebut dan guru
tetap memberikan soal evaluasi. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA pada tes pra siklus ini menjadi suatu permasalahn yang mestinya dilakukan
perbaikan. Rendahnya hasil belajar siswa pada pra siklus ini dapat dilaksanakan
perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan ini
menggunakan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar pada muatan IPA melalui penelitian yang
dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
4.2.1 Perencanaan Tindakan
Satu siklus terdiri dari 3 pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 28
Februari,1 dan 2 Maret. Sebelum dilakukan siklus I, peneliti melakukan diskusi
dengan guru kelas 4 untuk menentukan materi yang akan diajarkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah materi yang akan diajarkan diperoleh
sesuai silabus maka peneliti menyiapkan siklus I dengan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan muatan IPA materi Penyebab Benda
Bergerak yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Jigsaw berbasis
kurikulum 2013. RPP yang telah dibuat lalu dikonsultasikan kepada guru kelas
yang nantinya akan mengajarkan materi yang telah dibuat.
Selain RPP, peneliti juga menyiapkan lembar observasi kegiatan guru serta
lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi akan diisi oleh guru sebagai
obsever. Lembar observasi ini akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana
siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru, menguasai penguasaan guru
dalam menerapkan model dan materiyang diajarkan, serta sejauh mana siswa
dapat melakukan diskusi kelomppok dalam pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013. Peneliti menyususn soal evaluasi
dengan soal bentuk uraian untuk mengetahui kemampuan siswa tentang materi
yang diajarkan guru.
Perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan di atas akan menjadi pedoman
yang sistematis bagi guru dan observer dalam kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan. Kegiatan pembelajaran telah dirancang dan disusun secara sistematis
dan ada suatu urutan yang harus dilaksanakan oleh guru.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan
1. Tindakan
A. Pertemuan 1
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Februari 2018 melalui
beberapa kegiatan sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam pelajaran pertama, untuk
mengawali pembelajaran guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a.
Setelah selesai berdo’a, guru bertanya siapa yang tidak masuk sekolah. Kemudian
guru menyampaikan tema, subtema dan pembelajaran yang akan dipelajari serta
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebelum dimulai pada
kegaiatan selanjutnya, guru meminta siswa untuk melaksanakan tepuk semangat
agar membangkitkan semangat siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan pertama yang dilakukan untuk masuk pada materi, guru meminta
siswa untuk mengamati sekitar kelas. Kemudian, guru bertaya kepada siswa.
“Siapa yang tahu apa yang dimaksud dengan gaya dan gerak itu? “. Pada tahap
awal ini siswa sudah menunjukkan keaktifannya dengan banyak yang menjawab
pertanyaan itu dengan berbagai jawaban yang bermacam-macam, sehingga guru
dapat merangkum jawaban siswa secara lisan dan meluruskan jawaban siswa yang
kurang tepat. Selanjutnya, dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw
berbasis kurikulum 2013 guru membentuk kelompok masing-masing 5 anak
(banyak anak disesuaikan dengan jumlah siswa). Kemudian, guru memberi bagian
materi yang berbeda kepada setiap anak sesuai dengan yang ditugaskan. Ketika
mendapatkan materi yang berbeda, banyak anak yang penasaran dengan materi
apa yang diperoleh temannya sehingga mereka bertanya kepada teman
kelompoknya materi apa yang mereka dapatkan. Setelah itu, guru meminta setiap
tim anggota bagian atau sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) dan mendiskusikan sub bab mereka. Mendiskusikan sub bab
dengan cara menganalisis, menggabungkan, dan mencari persamaan dan
perbedaannya. Setelah siswa berdiskusi dengan tim ahli, tiap anggota kembali ke
kelompok masing-masing untuk menjelaskan materi yang sudah dibahas dengan
kelompok ahli sebelumnya dan tiap anggota lainnya mendengarkan penjelasan
dari tim ahli. Secara bergantian, semuanya memberikan informasi tentang sub bab
yang telah masing-masing pelajari. Supaya tidak hanya mendengarkan, setiap
anggota kelompok mencatat apa yang disampaikan oleh tim ahli. Pada tahap
tersebut siswa merasa kebingungan karena guru belum menjelaskan secara rinci
bagaimana cara bertemu dengan kelompok lain yang memiliki bagian yang sama
dengan mereka, bagaimana cara mendapatkan informasi yang luas dari materi
yang didapatkan.
Tahap selanjutnya guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi. Mempresentasikan secara lisan.
Setelah siswa melakukan presentasi, guru meminta untuk mengerjakan tugas
kelompok. Dengan langkah-langkah pembelajaran yang mereka rasakan masing
asing, dalam tahap presentasi hasilnyapun masih sangat kurang baik.
3) Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai
oleh siswa. Guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari
ini. Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa. Selanjutnya, berdo’a
untuk pulang/istirahat. Pada tahap akhir ini, guru belum melaksanakan tanya
jawab namun langsung masuk pada kesimpulan.
B. Pertemuan 2
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Maret 2018 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Pertemuan kedua ini, sama halnya dengan perteuan pertama. Sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran terlebih dahulu guru membimbing
menyiapkan siswa di dalam kelas untuk mengecek kerapian siswa, kemudian
meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah berdo’a, guru bertanya
kepada siswa siapa yang tidak masuk sekolah. Selanjutnya, guru menyampaikan
Tema, subtema, dan pembelajaran serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan. Guru memberikan tepuk semangat untuk memberikan
semangat sebelum pembelajaran dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti ini guru mengulas materi yang telah dipelajari dan dibahas
dalam pembelajaran pertemuan pertama. Untuk itu setelah pembahasan bersama
dengan siswa, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dimulai dengan
langkah-langkah pebelajaran model Jigsaw berbasis kurikulum 2013. Guru
membentuk kelompok masing-masing 5 anak (banyak anak disesuaikan dengan
jumlah siswa). Selanjutnya , guru memberikan tugas/sub bab yang berbeda kepada
masing-masing anak sesuai yang ditugaskan. Tugas/sub bab yang sudah diterima
dibaca, dipahami). Pada tahap ini berbeda dengan pertemuan pertama, jika pada
pertemuan pertama siswa masih penasaran dengan materi yang dimiliki teman
kelompoknya, pada pertemuan ke dua siswa tidak banyak yang penasaran seperti
dipertemuan pertama. Namun, masih ada yang bertanya-tanya juga. Kemudian,
guru meminta setiap tim anggota bagian atau tugas yang sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli) dan mendiskusikan tugas mereka. Mendiskusikan
tugas dengan cara menganalisis, mempraktikkan. Kemudian, guru meminta
setelah siswa berdiskusi dan mempraktikkan tugasnya dengan tim ahli, tiap
anggota kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan apa yang telah
mereka diskusikan secara bergantian. Supaya tidak hanya mendengarkan, setiap
anggota kelompok mencatat apa yang disampaikan oleh tim ahli.
Pada tahap ini guru sudah mulai membimbing siswa dengan mengarahkan
siswa, sehingga siswa tidak merasa kebingungan karena guru sudah menjelaskan
secara rinci bagaimana cara bertemu dengan kelompok lain yang memiliki bagian
yang sama dengan mereka, bagaimana cara mendapatkan informasi yang luas dari
materi yang didapatkan. Namun, masih ada beberapa siswa yang masih ramai
pada saat penjelasan, sehingga mereka belum memahami ketika guru
menyampaikan penjelasan tersebut. Selanjutnya, guru memberikan tugas
kelompok. Masing-masing kelompok menganalisis tugas yang diberikan oleh
guru dan siswa diperbolehkan bertanya apabila mengalami kesulitan. Guru
meminta hasil diskusi kelompok untuk dikumpulkan. Pada tahap ini, hasil diskusi
kelompok sudah menunjukkan perubahan daripada pertemuan pertama. Karena,
sudah ada siswa yang mengerti langkah pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai
oleh siswa. Guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari
ini. Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa. Berdoa untuk
pulang/istirahat. Pada tahap ini guru sudah melakukan tanya jawab, dan siswa
sudah antusias dalam menjawab namun ada siswa yang tidak bersemangat dalam
menjawab karena mereka masih kurang menguasai materi.
C. Pertemuan 3
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 2 Maret 2018 dengan
kegiatan mengulang kembali materi “ gaya dan gerak “ dan pelaksanaan tes akhir
siklus 1 sebagai penilaian hasil.
2. Observasi
Pada pertemuan pertama dan kedua siklus I kegiatan siswa dalam
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013
diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi
kegiatan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Adapun
pengamatan yang difokuskan pada kegaiatn siswa dalam menerapkan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA. Hasil
aktifitas siswa dalam pelajaran IPA yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah
ini:
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Peremuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria
Siklus I Pertemuan 1
Gaya dan gerak
70 % Baik
Siklus I Pertemuan 2 75 % Baik
Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktifitas siswa pada
siklus I pertemuan pertama dan kedua, dengan menerapkan model pembelajaran
Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dilaksanakan dengan baik sesuai kriteria
penilaian. Kriteria penilaian belum dapat mencapai ketuntasan maksimal yaitu
100 % diakibatkan adanya kriteria yang belum terpenuhi. Kriteria tersebut
banyak terjadi pada kesiapan siswa dalam menghadapi langkah-langkah pelaksaan
model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 pada pertemuan pertama.
Namun, langkah-langkah pelakanaan pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum
2013 pada pertemuan kedua sudah mengalami perbaikan. Siswa dapat
mengikutinya dengan baik sesuai dengan arahan guru.
Hasil aktifitas guru dalam pelajaran IPA selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4. 3 Hasil Observasi Aktifitas Guru
Peremuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria
Siklus I Pertemuan 1
Gaya dan gerak
77,77 % Baik
Siklus I Pertemuan 2 83,33 % Baik
Hasil analisis data diperoleh dari lembar observasi aktifitas guru pada siklus
I pertemuan pertama dan kedua dengan pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum
2013 dilaksanakan guru dengan baik sesuai kriteria penilaian. Namun, pada saat
pelaksaan pembelajaran yang diamati oleh observer ada beberapa kegiatan yang
belum dilakukan guru. Diantaranya pada pertemuan pertama, kegiatan dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah Jigsaw
berbasis kurikulum 2013 guru masih membuat siswa masih merasakan
kebingungan. Namun, pada saat pertemuan kedua guru telah melaksanakan
langkah-langkah pembelajaran dengan baik.
Adapun rekap lembar observasi guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran
siklus I mulai dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
1. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
(buku catatan, buku pelajaran, alat tulis, dll).
2. Memperhatikan apersepsi yang disampaikan
guru serta mampu melakukan komunikasi
dengan guru saat apersepsi.
3. Memperhatikan tujuan pelajaran yang hendak
dicapai dan rencana kegiatan yang akan
dilakukan.
4. Menyimak penyajian masalah yang
disampaikan guru yang akan dipelajari siswa
menggunakan model pembelajaran Jigsaw
berbasis kurikulum 2013.
5. Menggunakan waktu untuk memberikan
jawaban.
6. Terjalinnya komunikasi dengan guru terkait
permasalahan yang diberikan melalui tanya
jawab.
7. Siswa menunjukkan sikap baik dalam kegiatan
diskusi kelompok.
8. Membentuk kelompok di dalam kelas sesuai
arahan guru
9. Menyimak penjelasan tujuan pembentukan
kelompok
10. Melaksanakan diskusi sesuai peraturan serta
langkah – langkah yang telah dibuat.
11. Siswa dalam kelompok menunjukkan sikap
saling bekerja sama.
12. Anggota kelompok harus menerima semua
jawaban yang akan diberikan masing- masing
pendapat dari anggotanya.
13. Anggota yang sudah bisa dapat membantu
anggota kelompok apabila kurang jelas.
14. Siswa mampu menguasai materi dengan
mendengarkan pendapat dari semua anggota
yang ada di dalam kelompok.
15. Semua siswa memanfaatkan waktu untuk
memikirkan jawaban.
16. Setiap anggota kelompok menyampaikan
jawabannya masing – masing dan
memutuskan jawaban yang dianggap paling
benar.
17. Terlibat aktif dalam menyampaikan jawaban.
18. Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan
guru.
19. Terlibat aktif dalam kegiatan refleksi kegiatan.
20. Memberikan salam penutup.
Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I
pertemuan I yaitu terdapat item yang kurang memuaskan. Hal tersebut seperti
siswa yang belum menyimak penyajian masalah yang disampaikan guru yang
akan dipelajari siswa menggunakan model pembelajaran Jigsaw berbasis
kurikulum 2013, siswa belum menunjukkan sikap baik dalam kegiatan diskusi
kelompok, siswa belum menyimak penjelasan tujuan pembentukan kelompok,
siswa belum melaksanakan diskusi sesuai peraturan serta langkah – langkah yang
telah dibuat, siswa belum mampu menguasai materi dengan mendengarkan
pendapat dari semua anggota yang ada di dalam kelompok serta siswa belum
mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. Kekurangan tersebut tentu saja
bukan berasal dari diri siswa sendiri, akan tetapi juga terdapat pengaruh lain
seperti kurang memahami apa yang disampaikan guru. Sehingga pada pertemuan
kedua guru telah mengajarkan dengan lebih baik lagi sehingga penilaian tersebut
juga menjadi lebih baik yaitu dari penilaian yang sebelumnya belum dilaksanakan
menjadi sudah dilaksanakan. Pertemuan ketiga guru mengulas kembali materi
yang telah diajarkan, kemudian memberikan soal evaluasi pada siswa.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru Siklus 1
No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan belajar siswa
(Pra Pembelajaran) meliputi kesiapan
ruang, alat dan media, berdo’a, presensi,
serta kesiapan siswa untuk belajar
2. Melakukan apersepsi, motivasi, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menggali konsep awal peserta didik
dengan memberikan permasalahan
berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari dengan model jigsaw berbasis
kurikulum 2013
4. Terjalinnya interaksi antara guru dan siswa
pada saat proses pembelajaran
5. Membentuk kelompok
6. Menyebut tujuan pembentukan kelompok
7. Memberikan petunjuk tata cara
berkelompok
8. Memberikan materi yang berbeda kepada
setiap anak
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai alur
model jigsaw berbasis kurikulum 2013
10. Siswa dalam kelompok menunjukkan
sikap saling bekerja sama antara kelompok
satu dengan kelompok lainnya
11. Membimbing siswa melakukan eksplorasi
praktik percobaan
12. Memberikan kesempatan siswa untuk
melakukan percobaan
13. Memberikan kesempatan kepada setiap
anak untuk melakukan percobaan
14. Memberikan kesempatan kepada setiap
kelompok untuk menyampaikan hasil
percobaan
15. Melibatkan siswa dalam menyimpulkan
pembelajaran dengan tanya jawab
16. Melakukan evaluasi pembelajaran bersama
siswa dengan penugasan
17. Melibatkan siswa dalam melakukan
refleksi pembelajaran dengan metode
tanya jawab
18. Menutup kegiatan pembelajaran
Berdasarkan tabel 4.5 pada pertemuan pertama masih terdapat kekurangan
pembelajaran misalnya pada saat menggali konsep awal peserta didik dengan
memberikan permasalahan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dengan
model jigsaw berbasis kurikulum 2013, belum memberikan petunjuk tata cara
berkelompok, belum melaksanakan pembelajaran sesuai alur model jigsaw
berbasis kurikulum 2013 serta belum melakukan evaluasi pembelajaran bersama
siswa dengan penugasan. Sehingga pada setiap akhir pembelajaran guru dan
peneliti melakukan evaluasi terkait pembelajaran sehingga pada pembelajaran
kedua dan ketiga pembelajaran menjadi lebih baik.
3. Hasil Tindakan
a) Hasil Belajar Psikomotor
Model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 pada pertemuan
pertama dan kedua pada siklus I melakukan kegiatan kemampuan melakukan
percobaan dan kemampuan menyajikan hasil percobaan. Kegiatan melakukan
percobaa merupakan suatu kegiatan dengan menggunakan ketampilan siswa.
Ketrampilan tersebut adalah ketrampilan mampu melakukan kegiatan percobaan
dengan baik. untuk itu setelah penelitian dilaksanakan diperoleh hasil penilaian
ketrampilan atau disebut juga penilaian psikomotor dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Belajar Psikomotor Siklus I
Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)
40-50 4 14.29
51-68 4 14.29
69-75 14 50
76-85 0 0.00
85-100 6 21.42
Jumlah 28 100
Nilai Rata-rata 72,32
Nilai Tertinggi 87,5
Nilai Terendah 50
Dari hasil penilaian keterampilan siklus selama dua kali pembelajaran
diperoleh hasil sebanyak 8 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM dengan
presentase 28,58%. Adapun siswa yang telah tuntas sebanyak 20 dengan
presentase 71,42%. Setelah nilai siswa dijumlahkan dan dilakukan penghitungan
rata-rata diperoleh hasil yaitu 72,32 dengan nilai tertinggi 87,5 dan nilai terendah
50. Dilihat dari hasil penilaian tersebut maka akan dilakukan upaya perbaikan
pada siklus II dengan memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang pada siklus I.
b) Hasil Belajar Afektif
Melalui catatan penilaian sikap pada saat proses pembelajaran maka
diperoleh catatan penilaian sikap siswa. Adapun penilaian sikap/hasil belajar
afektif yang digunakan yaitu dalam bentuk catatan dengan kriteria penilaian
seperti bertanggung jawab, percaya diri dan disiplin. Catatan yang ditulis guru
selama proses pembelajaran pertama dan kedua disajkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Belajar Afektif Siklus I
Data Disiplin Tanggung jawab Percaya diri
T BT T BT T BT
Siklus I 18 10 20 8 19 9
Tabel 4.7. diatas dapat disimpulkan bahwa dari 28 siswa dalam satu kelas
terdapat beberapa siswa yang memiliki kriteria jauh dari teman-temannya. Pada
pembelajaran siklus I terdapat siswa yang jalan-jalan ke tempat duduk temannya
dengan tujuan yang kurang baik misalnya mengajak berbicara temannya, bermain,
membicarakan diluar topik pembahasan materi, bertanya diluar materi, tidak
memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan temannya yang ada di
depan pada saat presentasi ,dll. Kegiatan tersebut terjadi saat pembelajaran
dikelas, baik ketika ada guru maupun tidak ada guru. Sebenarnya, siswa tersebut
ada yang aktif tetapi mereka sering berbicara dengan temannya sehingga pada saat
guru atau temannya menjelaskan mereka menjadi tidak paham dan keseringan
bertanya dengan pertanyaan yang sekiranya jawabannya sudah diketahui teman-
temannya. Kegaduhan yang terjadi di kelas banyak disebabkan oleh cerita diluar
topik pembahasan.
Selain penilaian sikap yang dirasa kurang baik diatas, guru juga menilai
sikap yang baik. Sikap tersebut diantaranya keaktifan dalam bertanya kepada
guru, memperhatikan apa yang diarahkan oleh guru, mengikuti pembelajaran
dengan sangat baik dengan perilaku yang menunjukan kerjasama. Pada saat
diskusi ada yang sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dan banyak siswa yang masih berbicara diluar tugas yang diberikan oleh
guru. Siswa pada saat berdiskusi banyak yang dapat membantu anggota
kelompoknya yang merasa tidak bisa dalam mengerjakan tugas. Disini terlihat
tanggung jawab , peduli dan disiplin terhadap temannya
Dilihat dari tabel penilaian sikap diatas maka dapat disimpulkan beberapa
siswa sudah melakukan hal-hal yang baik dan menunjukkan hal-hal yang lebih
menonjol dibanding teman-teman sekelasnya, namun beberapa siswa juga
menunjukkan sikap yang kurang baik. Namun dari keseluruhan siswa banyak
yang melakukan hal-hal wajar dalam kelas saat pembelajaran berlangsung,
mereka tidak melakukan hal-hal yang kurang baik namun juga tidak menunjukkan
perilaku baik yang lebih menonjol dibanding teman-temannya. Sikap siswa saat
pembelajaran berlangsung dapat dikatakan biasa dan wajar karena tidak
menimbulkan hal-hal yang bersifat membahayakan. Semua siswa juga sangat
menghargai guru dengan bersikap sopan santun dengan guru.
c) Hasil Belajar Kognitif
Berdasarkan pengamatan nilai tes formatif diperoleh data siswa,
selanjutnya hasil tes formatif disajikan dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I
Siklus I
Nilai Frekuensi Presentase (%)
40-50 1 3.58
51-68 7 25
69-75 10 35.71
76-85 10 35.71
85-100 0 0.00
Jumlah 28 100
Nilai rata-rata 73,68
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 50
Berdasarkan tabel 4.8 nilai tes siklus I dapat diketahui bahwa dari 28 siswa, 20
siswa telah mendapat nilai diatas KKM. Dengan demikian banyaknnya siswa
yang telah tuntas lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum tuntas.
Maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50% siswa sudah banyak yang
memahami materi. Hasil observasi pada siklus I akan digunakan sebagai bahan
refleksi untuk merencanakan pada siklus II.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dan hasil tes pada siklus I dapat
dilihat adanya peningkatan perolehan nilai siswa dari sebelum tindakan dan
setelah tindakan siklus I. Adapun perbandingan hasil ketuntasan belajar pra siklus
dan hasil ketuntasan belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus dan Siklus I
No Ketuntasan
Belajar
Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I
Jumlah Presentase Jumlah Presentase
1. Tuntas 12 42.86 % 20 71.42 %
2. Belum Tuntas 16 57.14 % 8 28.57 %
Jumlah 28 100% 28 100%
Nilai Rata-rata 62,25 72,32
Nilai tertinggi 75 87,5
Nilai terendah 40 50
Berdasarkan tabel 4.9 bahwa setelah dilakukan tindakan pada siklus I
didapatkan peningkatan yang begitu banyak pada ketuntasan belajar siswa
sebanyak 28,56 %. Selain peningkatan presentase ketuntasan juga terjadi
peningkatan rata-rata hasil belajar yaitu sebanyak 8. Walaupun sudah terjadi
peningkatan pada nilai rata-rata kelas, namun hasil tersebut kurang maksimal
karena peningkatan tersebut belum dirasa memuaskan oleh peneliti. Peningkatan
tersebut masih belum maksimal untuk sekolah yang mempunyai banyak prestasi.
Proses pembelajaran siklus I yang diikuti 28 siswa kelas 4 ini berjalan
sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran
pertama kali dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum
2013, siswa masih kesulitan mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan, karena siswa masih asing dengan model pembelajaran yang
diterapkan. Terutama saat siswa harus mendapatkan informasi sendiri dengan
materi yang diberikan oleh guru dan saat siswa harus berganti kelompok sesuai
materi yang sama dengan teman dikelompok lain. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan perilaku siswa yang seakan-akan masih bingung dengan langkah-langkah
pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
Hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I masih terdapat
kekurangan-kekurangan pada proses pembelajaran. Kekurangan tersebut
diantaranya:
1. Guru belum menggali konsep awal peserta didik dengan memberikan
permasalahan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dengan model
jigsaw berbasis kurikulum 2013
2. Guru belum memberikan petunjuk tata cara berkelompok
3. Guru belum melaksanakan pembelajaran sesuai alur model jigsaw berbasis
kurikulum 2013 secara menyeluruh
4. Guru belum melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan
penugasan
Berdasarkan refleksi pada siklus I, kekurangan yang terjadi pada
pembelajaran akan dilakukan perbaikan pada saat dilakukan tindakan pada siklus
II. Perbaikan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Guru akan menggali konsep awal peserta didik dengan memberikan
permasalahan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dengan model
jigsaw berbasis kurikulum 2013
2. Guru akan memberikan petunjuk tata cara berkelompok
3. Guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai alur model jigsaw berbasis
kurikulum 2013 secara menyeluruh
4. Guru akan melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan
penugasan
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Perbaikan Siklus II
4.3.1 Perencanaan Tindakan
Siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 20,
21, dan 22 Maret 2018. Sebelum pelaksanaan siklus II, peneliti serta guru kelas
membahas kekurangan yang terjadi pada siklus I untuk dilakukan pada siklus II.
Peneliti serta guru kelas juga membahas materi yang akan diajarkan pada siklus
II. Perencanaan pada siklus II hampir sama dengan perancanaan siklus I. Peneliti
juga mengonsultasikan RPP yang telah dibuat kepada guru kelas yang akan
mengajarkan guna mengetahui lebih lanjut kesesuaian materi dengan pelaksanaan.
Dalam pelaksanaan siklus II peneliti juga tetap sama menggunakan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013.
Dengan adanya perencanaan yang matang, hal tersebut akan menjadikan
pedoman pelaksanaan pembelajaran yang lebih sistematis mulai dari urutan,
mempermudah penyampaian materi, kelancaran pembelajaran, dll. Untuk itu
dalam perencaan siklus II ini, peneliti berusaha merancang pembelajaran dengan
lebih baik lagi dibanding dengan sklus I.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan
1. Tindakan
A. Pertemuan 1
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Maret 2018 melalui
beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Proses pembelajaran ini berlangsung pada jam pertama, untuk mengawali
pembelajaran guru membimbing menyiapkan siswa di dalam kelas (kerapian
ruangan dan tata tertib berpakaian). Guru meminta siswa untuk mengawali
pembelajaran salah satu siswa diminta untuk memimpin do’a. Setelah selesai
berdo’a, guru bertanya siapa yang tidak masuk sekolah. Kemudian guru
menyampaikan tema, subtema dan pembelajaran yang akan dipelajari serta
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebelum dimulai pada
kegaiatan selanjutnya, guru meminta siswa untuk melaksanakan tepuk semangat
agar membangkitkan semangat siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan pertama yang dilakukan sebelum masuk materi yaitu guru
meminta siswa untuk mengamati sekitar kelas. Guru bertanya kepada siswa
“Adakah benda-benda yang bergerak di dalam kelasmu? “. Seperti pada siklus I,
siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan bermacam-macam pendapat.
Kemudian, guru merangkum jawaban siswa secara lisan dan meluruskan jawaban
siswa. Untuk itu setelah pembahasan bersama dengan siswa, guru melaksanakan
kegiatan pembelajaran dimulai dengan langkah-langkah pebelajaran model Jigsaw
berbasis kurikulum 2013. Guru membentuk kelompok masing-masing 5 anak
(banyak anak disesuaikan dengan jumlah siswa). Selanjutnya , guru memberikan
materi/sub bab yang berbeda kepada masing-masing anak sesuai yang ditugaskan.
Materi/sub bab yang sudah diterima dibaca, dipahami). Guru meminta setiap tim
anggota bagian atau tugas yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok
ahli) dan mendiskusikan materi/sub bab mereka. Mendiskusikan materi dengan
cara menganalisis,menggabungkan, dan mencari persamaan dan perbedaannya..
Kemudian, guru meminta setelah siswa berdiskusi dengan tim ahli, tiap anggota
kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan apa yang telah mereka
diskusikan secara bergantian. Supaya tidak hanya mendengarkan, setiap anggota
kelompok mencatat apa yang disampaikan oleh tim ahli.
Tahap ini, kegiatan langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw berbasis
kurikulum 2013 sudah dilaksnakan guru dengan baik. Siswa juga sudah tidak
merasa kebingungan dan asing dengan model yang diterapkan oleh guru. Namun,
masih ada beberapa siswa yang masih kurang memahami materi yang mereka
terima. Setelah menyampaikan informasi keepada anggota kelompok, guru
memberikan tugas kelompok untuk dikerjakan bersama. Apabila kurang jelas atau
belum ada yang kurang dipahami, guru meminta siswa untuk bertanya. Setelah
selesai, setiap perwakilan kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil
tugas kelompok ke depan. Setelah presentasi selesai, tugas dikumpulkan kepada
guru.
3) Kegaiatan penutup
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai
oleh siswa. Guru melibatkan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa (Refleksi). Berdoa untuk
pulang/istirahat. Disini, guru sudah melaksanakan sesuai langkah-langkah yang
ada.
B. Pertemuan 2
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2018 melalui beberapa
kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Pertemuan kedua ini, sama halnya dengan perteuan pertama. Sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran terlebih dahulu guru membimbing
menyiapkan siswa di dalam kelas untuk mengecek kerapian siswa, kemudian
meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah berdo’a, guru bertanya
kepada siswa siapa yang tidak masuk sekolah. Selanjutnya, guru menyampaikan
Tema, subtema, dan pembelajaran serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dilakukan. Guru memberikan tepuk semangat untuk memberikan
semangat sebelum pembelajaran dilaksanakan.
2) Kegiatan Inti
Guru memutarkan vidio (macam-macam benda yang dapat bergerak di
sekitar kita). Guru bertanya kepada siswa “Adakah benda-benda yang bergerak di
sekitar lingkunganmu? “. Selanjutnya, dari berbagai jawaban siswa guru
merangkum jawaban siswa secara lisan dan meluruskan jawaban siswa. Untuk itu
setelah pembahasan bersama dengan siswa, guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran dimulai dengan langkah-langkah pebelajaran model Jigsawberbasis
kurikulum 2013. Guru membentuk kelompok masing-masing 5 anak (banyak anak
disesuaikan dengan jumlah siswa). Guru memberi bagian materi yang berbeda
kepada setiap anak sesuai dengan yang ditugaskan. Materi yang sudah diterima
dibaca, diringkas, dicatat. Kemudian, guru meminta setiap tim anggota bagian
atau sub bab yang sama bertemu dalam kelompk baru (kelompok ahli) dan
mendiskusikan sub bab mereka. Mendiskusikan sub bab dengan cara
menganalisis, menggabungkan dan mencari persamaan dan perbedaannya.
Selanjutnya, guru meminta setelah siswa berdiskusi dengan tim ahli, tiap anggota
kembali ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan materi bagiannya dan
tiap anggota lainnya mendengarkan penjelasan dari tim ahli secara bergantian.
Supaya tidak hanya mendengarkan, setiap anggota kelompok mencatat apa yang
disampaikan oleh tim ahli.
Guru meminta tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
Mempresantasikan secara lisan atau berbantu dengan PPT.Guru meminta siswa
untuk kembali ke kelompok masing-masinguntuk melakukan percobaan dengan
materi yang sudah didiskusikan. Selama percobaan guru memberikan lembar kerja
kelompok. Masing-masing kelompok menganalisis tugas yang diberikan oleh
guru. Siswa diperbolehkan bertanya apabila dalam berdiskusi mengalami kendala.
Setelah melakukan percobaan, guru meminta hasil diskusi kelompok untuk
dikumpulkan. Pada kegiatan sesuai yang diuraikan di atas, guru dan siswa sudah
dapat melaksanakan dan memahami betul langkah-langkah Jigsaw berbasis
kurikulum 2013. Sehingga, pembelajaran sudah sangat baik dalam penerapannya.
Namun, meskipun demikian masih ada siswa yang menyalahgunakan kebebasan
yang diberikan oleh guru pada saat berdiskusi, sehingga mereka kurang memhami
materi yang telah dipelajari.
3) Kegiatan Penutup
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dikuasai
oleh siswa. Guru melibatkan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
Apa saja yang telah dipelajari dan didapat oleh siswa (Refleksi). Berdoa untuk
pulang/istirahat. Disini, guru sudah melaksanakan sesuai langkah-langkah yang
ada.
C. Pertemuan 3
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 dengan kegiatan
mengulang kembali materi “ perubahan gerak akibat gaya “ dan pelaksanaan tes
akhir siklus II sebagai penilaian hasil.
2. Observasi
Pada pertemuan pertama dan kedua siklus II kegiatan siswa dalam
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013
diamati oleh observer. Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi
kegiatan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Adapun
pengamatan yang difokuskan pada kegaiatn siswa dalam menerapkan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPA. Hasil
aktifitas siswa dalam pelajaran IPA yang dapat dilihat pada Tabel 4. 10 di bawah
ini :
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Peremuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria
Siklus I Pertemuan 1 Perubahan gerak
akibat gaya
80 % Baik
Siklus I Pertemuan 2 80 % Baik
Hasil analisis data yang diperoleh dari lembar observasi aktifitas siswa pada
siklus II pertemuan pertama dan kedua, dengan menerapkan model pembelajaran
Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dilaksanakan dengan baik sesuai kriteria
penilaian. Kriteria penilaian belum dapat mencapai ketuntasan maksimal yaitu
100 % diakibatkan adanya kriteria yang belum terpenuhi. Namun, presentase dari
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yang baik. Ini disebabkan oleh siswa
yang sudah memahami kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dengan sangat baik. Sehingga,
pada siklus kedua siswa sudah lancar dalam mengikuti pembelajaran dengan
langakah-langkah pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013.
Hasil aktifitas guru dalam pelajaran IPA selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
4.11 di bawah ini:
Tabel 4. 11 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
Peremuan Materi Nilai Aktifitas Kriteria
Siklus I Pertemuan 1
Gaya dan gerak
88,88 % Baik
Siklus I Pertemuan 2 94,44 % Baik
Hasil analisis data diperoleh dari lembar observasi aktifitas guru pada siklus
II pertemuan pertama dan kedua dengan pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum
2013, dilaksanakan guru dengan baik sesuai kriteria penilaian. Pada siklus II
pertemuan pertama dan kedua ini, guru telah hampir melaksanakan semua kriteria
yang ada pada lembar observasi guru. Jadi dapat dikatakan bahwa guru telah
mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik menggunakan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013.
Adapun rekap lembar observasi guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran
siklus I mulai dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
1. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran (buku
catatan, buku pelajaran, alat tulis, dll).
2. Memperhatikan apersepsi yang disampaikan guru serta
mampu melakukan komunikasi dengan guru saat
apersepsi.
3. Memperhatikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai
dan rencana kegiatan yang akan dilakukan.
4. Menyimak penyajian masalah yang disampaikan guru
yang akan dipelajari siswa menggunakan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013.
5. Menggunakan waktu untuk memberikan jawaban.
6. Terjalinnya komunikasi dengan guru terkait
permasalahan yang diberikan melalui tanya jawab.
7. Siswa menunjukkan sikap baik dalam kegiatan diskusi
kelompok.
8. Membentuk kelompok di dalam kelas sesuai arahan guru
9. Menyimak penjelasan tujuan pembentukan kelompok
10. Melaksanakan diskusi sesuai peraturan serta langkah –
langkah yang telah dibuat.
11. Siswa dalam kelompok menunjukkan sikap saling
bekerja sama.
12. Anggota kelompok harus menerima semua jawaban
yang akan diberikan masing- masing pendapat dari
anggotanya.
13. Anggota yang sudah bisa dapat membantu anggota
kelompok apabila kurang jelas.
14. Siswa mampu menguasai materi dengan mendengarkan
pendapat dari semua anggota yang ada di dalam
kelompok.
15. Semua siswa memanfaatkan waktu untuk memikirkan
jawaban.
16. Setiap anggota kelompok menyampaikan jawabannya
masing – masing dan memutuskan jawaban yang
dianggap paling benar.
17. Terlibat aktif dalam menyampaikan jawaban.
18. Mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru.
19. Terlibat aktif dalam kegiatan refleksi kegiatan.
20. Memberikan salam penutup.
Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi siswa pada siklus II diperoleh hasil
meningkat. Peningkatan tersebut misalnya dari segi lancarnya pelaksanaan dengan
menggunakan langkah-langkah model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum
2013. Dibawah ini merupakan hasil observasi guru siklus II:
Tabel 4.13 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Instrumen Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
1. Memberikan kesempatan belajar siswa (Pra Pembelajaran)
meliputi kesiapan ruang, alat dan media, berdo’a, presensi,
serta kesiapan siswa untuk belajar
2. Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Menggali konsep awal peserta didik dengan memberikan
permasalahan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari
dengan model jigsaw berbasis kurikulum 2013
4. Terjalinnya interaksi antara guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran
5. Membentuk kelompok
6. Menyebut tujuan pembentukan kelompok
7. Memberikan petunjuk tata cara berkelompok
8. Memberikan materi yang berbeda kepada setiap anak
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai alur model jigsaw
berbasis kurikulum 2013
10. Siswa dalam kelompok menunjukkan sikap saling bekerja
sama antara kelompok satu dengan kelompok lainnya
11. Membimbing siswa melakukan eksplorasi praktik percobaan
12. Memberikan kesempatan siswa untuk melakukan percobaan
13. Memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk
melakukan percobaan
14. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil percobaan
15. Melibatkan siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
dengan tanya jawab
16. Melakukan evaluasi pembelajaran bersama siswa dengan
penugasan
17. Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran
dengan metode tanya jawab
18. Menutup kegiatan pembelajaran
Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II
mengalami peningkatan. Ini ditunjukkan dengan adanya ketercapaian kriteria yang
sangat baik. Peningkatan tersebut tidak lepas dari refleksi pada siklus I yang
kemudian direncanakan kembali pada siklus II dengan lebih baik.
3. Hasil Tindakan
a) Hasil Belajar Psikomotor
Model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 pada pertemuan
pertama dan kedua pada siklus I melakukan kegiatan kemampuan melakukan
percobaan dan kemampuan menyajikan hasil percobaan. Kegiatan melakukan
percobaa merupakan suatu kegiatan dengan menggunakan ketampilan siswa.
Ketrampilan tersebut adalah ketrampilan mampu melakukan kegiatan percobaan
dengan baik. untuk itu setelah penelitian dilaksanakan diperoleh hasil penilaian
ketrampilan atau disebut juga penilaian psikomotor dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Belajar Psikomotor Siklus II
Rentang Nilai Frekuensi Presentase (%)
40-50 1 3.57
51-68 2 7.14
69-75 13 46.43
76-85 0 0.00
85-100 12 42.86
Jumlah 28 100
Nilai Rata-rata 80,36
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Hasil penilaian keterampilan siklus II selama dua kali pembelajaran
diperoleh hasil sebanyak 3 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM dengan
presentase 10,72%. Adapun siswa yang telah tuntas sebanyak 25 dengan
presentase 89,29 %. Setelah nilai siswa dijumlahkan dan dilakukan penghitungan
rata-rata diperoleh hasil yaitu 80,36 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah
50. Dibandingkan dengan siklus I maka terjadi peingkatan rata-rata beserta
presentase ketuntasan siswa.
b) Hasil Belajar Afektif
Melalui catatan penilaian sikap pada saat proses pembelajaran maka
diperoleh catatan penilaian sikap siswa. Adapun penilaian sikap/hasil belajar
afektif yang digunakan yaitu dalam bentuk catatan dengan kriteria penilaian
seperti bertanggung jawab, percaya diri dan disiplin. Catatan yang ditulis guru
selama proses pembelajaran pertama dan kedua disajkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Hasil Belajar Afektif Siklus II
Data Disiplin Tanggung
jawab
Percaya diri
T BT T BT T BT
Siklus II 24 4 23 5 24 4
Rekap catatan diatas merupakan hasil penilaian selama 2 kali pertemuan.
Selama dua kali pertemuan tersebut terjadi peningkatan apabila dilihat dari catatan
siklus I yaitu hal-hal yang bersifat kurang baik berkurang. Penilaian siklus II ini
lebih banyak pada keaktifan siswa yang dirasa bagus dan berbeda dari siklus I.
Pada siklus I banyak siswa yang berbicara sendiri dengan temannya, pada siklus II
mereka sudah mulai tenang dan bisa mengikuti langkah-langkah model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dengan sangat baik.
c) Hasil Belajar Kognitif
Berdasarkan pengamatan nilai tes formatif diperoleh data siswa,
selanjutnya hasil tes formatif disajikan dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II
Siklus II
Nilai Frekuensi Presentase (%)
40-50 0 0.00
51-68 4 14.29
69-75 5 17.85
76-85 15 53.57
85-100 4 14.29
Jumlah 28 100
Nilai rata-rata 78.14
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 55
Berdasarkan tabel 4.16 nilai tes siklus II dapat diketahui bahwa dari 28
siswa, 24 siswa telah mendapat nilai diatas KKM. Dengan demikian banyaknnya
siswa yang telah tuntas lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang belum
tuntas. Maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari 80 % siswa sudah banyak yang
memahami materi.
2. Refleksi
Berdasarkan hasil tes siklus I dan hasil tes pada siklus II dapat dilihat
adanya peningkatan perolehan nilai siswa dari siklus I dengan tindakan siklus II.
Adapun perbandingan hasil ketuntasan belajar siklus I dengan siklus II dapat
dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:
Tabel 4.17 Perbandingan Nilai Tes Siklus I dan Siklus II
No Rentang Nilai Siklus I Siklus II Keterangan
1. 40-50 1 0 Belum tuntas
2. 51-68 7 4 Belum tuntas
3. 69-75 10 5 Tuntas
4. 76-85 10 15 Tuntas
5. 85-100 0 4 Tuntas
Jumlah 28 28
Apabila diamati dari tabel 4.17 perbandingan nilai tes siklus I dan siklus II
terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada muatan IPA menggunakan model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013. Apabila dilihat dari segi
ketuntasan silus I terdapat 8 siswa yang belum mampu mendapat nilai diatas
KKM dan 20 siswa mampu memenuhi KKM, sedangkan pada siklus II, 4 siswa
belum mampu mendapatkan nilai diatas KKM dan 24 siswa telah mampu
mendapatkan nilai memenuhi KKM.
Tabel 4.18 Perbandingan Ketuntasan Siklus I dan Siklus II
No Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa
Siklus I Siklus II
Jumlah Presentase Jumlah Presentase
1. Tuntas 20 71.42 24 85.71
2. Belum Tuntas 8 28.57 4 14.29
Jumlah 28 100% 28 100%
Nilai Rata-rata 73,68 78.14
Nilai tertinggi 85 90
Nilai terendah 50 55
Berdasarkan data pada tabel 4.18 yang didapatkan dari penelitian
menggunakan model Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dapat meningkatkan hasil
belajar IPA. Oleh karena itu nilai rata-rata kelas pun mengalami kenaikan dari
71,42 menjadi 85,71 dengan ketuntasan siswa mencapai 85,71%. Presentase
kenaikan yaitu sebesar 14,29%. Selain presentase ketuntasan hal lain juga
mengalami peningkatan yaitu rata-rata nilai, serta banyaknya siswa yang tuntas.
Walaupun masih terdapat 4 siswa yang belum tuntas tapi nilai masing-masing
siswa juga mengalami peningkatan.
Adapun perbandingan nilai dari pra siklus, siklus I serta siklus II hasil
belajar siswa disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.19 Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No. Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1. Nilai Tertinggi 75 87,5 90
2. Nilai Terendah 40 50 55
3. Nilai Rata-Rata 62,25 72,32 78,14
4. Ketuntasan Belajar 42,86 % 71,42% 85,71%
4.4 Pembahasan Hasil belajar
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan
observasi serta wawancara terhadap proses pembelajaran pada siswa kelas 4 SD
Negeri Sidorejo Kidul 02. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
siswa dalam proses pembelajaran sudah aktif, guru juga sudah menggunakan cara
yang menarik tetapi belum menggunakan model pembelajaran sesuai kurikulum
2013. Sehingga hasil belajar beberapa siswa masih kurang maksimal, untuk itu
perlu dilakukan perbaikan. Hasil belajar yaitu keberhasilan siswa yang dicapai
oleh siswa berdasarkan pengalaman yang didapat setelah dilaksanakan evaluasi
berupa tes yang mengakibatkan terjadinya perubahan meliputi mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Wulandari
& Surjono, 2013). Hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki baik kemampuan
sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang didapatkan dari proses belajar mengajar
(Mappeasse, 2009). Hasil belajar adalah penilaian akhir yang didapat dari proses
dan pengenalan yang dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam waktu
yang lama karena belajar membentuk pribadi seseorang yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik sehingga menghasilkan perilaku yang lebih baik
(Sjukur, 2012). Hasil belajar yaitu hasil yang telah diperoleh (Syamsiwarti, S,
2016).
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 siklus
yang dibantu oleh guru kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA SD
Negeri Sidorejo Kidul 02 dengan menggunakan model Jigsaw berbasis kurikulum
2013 dapat meningkaatkan hasil belajar siswa. Penggunaan model Jigsaw berbasis
kurikulum 2013 terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-
langkah tersebut diimplementasikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sehingga pembelajaran menjadi lebih bervariasi dari pembelajaran
sebelumnya. Langkah-langkah yang peneliti terapkan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan kirukulum 2013, meskipun sekolah yang dijadikan tempat
penelitian sudah menerapkan kurikulum 2013 pada kelas 4 namun menurut
peneliti akan tetap melakukan penelitian pada kelas 4 untuk meningkatkan
kualitas pembelajarannya.
Model pembelajaran Jigsaw dapat diartikan salah satu strategi pembelajaran
yang kooperatif dan fleksibel. Pembelajaran tipe Jigsaw, siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok yang anggotanya memiliki karakteristik yang beraneka ragam.
Masing-masing siswa bertanggung jawab untuk mempelajari topik yang di
tugaskan dan mengajarkan pada anggota kelompoknya, sehingga mereka dapat
saling berinteraksi dan saling bantu satu dengan lainnya (Hertiavi, M. A.,
Langlang, H., & Khanafiyah, S, 2016). Pembelajarn Jigsaw berbasis kurikulum
2013 ini dilaksanakan dengan pembagian kelompok (5 orang) atau sesuai dengan
jumlah siswa. Kemudian, guru membagikan materi yang berbeda kepada setiap
siswa. Materi yang sudah mereka dapatkan, guru meminta untuk dibaca,
dipahami, diringkas dan dicatat bagian-bagian yang penting. Kemudian, setelah
guru memberikan beberapa waktu untuk melaksanakan yang ditugaskan kepada
siswa, guru meminta setiap anak untuk berpindah kelompok. Perpindahan
kelompok ini untuk bertemu dengan sub bab/materi yang sama di kelompok lain.
Gunanya, agar mereka lebih memahami materi yang mereka dapatkan. Setelah
mereka berkumpul dengan sub bab/materi yang sama guru meminta agar mereka
menganalisis, mencari persamaan dan perbedaanya kemudian dicatat. Setelah itu,
guru meminta setiap siswa untuk kembali ke kelompoknya untuk memberikan
informasi yang telah mereka pelajari sebelumnya, memberikan informasi secara
bergantian. Model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 merupakan
model pembelajaran yang dilakukan dengan proses belajar mencari tau informasi
yang luas tentang materi yang didapatkan dari guru. Mencari informasi yang luas
tentang materi ini didapatkan juga dengan cara berkelompok. Pada saat
berkelompok, antara informasi dari pendapat siswa yang satu dengan yang lainnya
pasti berbeda. Perbedaan pendapat akan memunculkan sebuah informasi yang luas
yang nantinya sangat berguna untuk siswa tersebut. Setelah berdiskusi kelompok,
guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas ini
nantinya akan digunakan guru sebagai penilaian. Setelah pembelajaran dan
diskusi kelompok selesai maka dilanjutkan pada sesi presentasi. Pada presentasi
ini siswa diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan hasilya di depan
teman-temannya. Sebaiknya prsentasi dilakukan oleh semua siswa, agar mereka
lebih percaya diri dalam tampil dihadapan teman-temannya. Selain itu siswa yang
tidak sedang mendapat giliran maju tetap memperhatikan dari tempat duduknya
dengan menganalisis kekurangan serta kelebihan masing-masing siswa. Selama
proses pembelajaran siswa perlu berperan aktif dengan cara menerapkan
pengetahuannya, belajar memecahkan masalah, berdiskusi dengan teman dengan
baik, berani mengungkapkan ide dan gagasannya, dan memiliki tanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan (Manurung, I. W., Mulyani, B., & Saputro, S,
2013)
Melalui langkah-langkah pembelajaran Jigsaw berbasis Kurikulum 2013,
lebih memudahkan siswa dalam menggali informasi yang luas. Siswa juga
melakukan kegiatan berkelompok dengan baik, siswa juga melakukan percobaan
sesuai materi dengan baik sesuai arahan yang diberikan oleh guru. Sikap siswa
pada saat berkelompok juga baik, meskipun ada beberapa siswa yang masih
ramai. Sikap saling membantu antara anggota kelompoknya. Presentasi yang
dilakukan juga sudah baik. Menurut pengamatan observer, siswa dan guru
melaksanakan kriteria penilaian dengan sangat baik.
Hasil belajar pada siklus I terdapat peningkatan mulai dari pra siklus, siklus
I, maupun siklus II. Siklus I merupakan uapaya perbaikan dari pra siklus,
begitupun siklus II merupakan perbaikan dari refleksi siklus I. Pada siklus II
terdapat kenaikan hasil belajar apabila dibandingkan dengan pra siklus dan siklus
I. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dari hasil belajar siswa
pada pra siklus hanya terdapat 12 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan
(42,86%), siklus I naik menjadi 20 siswa yang mendapat nilai ketuntasn (
71,42%), dan siklus II mencapai 24 siswa mendapat nilai ketuntasan (85,71%).
Presentase hasil belajar siswa yang belum tuntas pada pra siklus adalah 16 siswa
(57,14 %), siklus I terdapat 8 siswa (28,57%) dan siklus II terdapat 4 siswa
(14,29%). Pada siklus II masih terdapat 4 orang yang belum tuntas akan tetapi
hasil belajar yang diperoleh mengalami kenaikan dari siklus I. Ketidaktuntasan 4
orang anak ini dikarenakan mereka mengalami keterlambatan belajar. Jadi, ketika
temannya mengikuti dengan baik, 4 anak ini juga mengikuti dengan baik tetapi
mereka dalam menyerap pembelajaran mengalami kesulitan. Maka, hasil belajar
merekapun mengalami ketidaktuntasan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain yaitu terletak pada kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan
hanya menggunakan langkah-langkah Jigsaw tanpa disesuaikan dengan
kurikulum 2013 yang telah berlaku yaitu menggunakan 6M. Dalam penyusunan
RPP juga disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah dibuat dengan berbasis
kurikulum 2013 yaitu tahapan saintifik (6M) yang terdiri dari mengamati,
menanya, menalar, mengkomunikasikan, mencoba. Selain itu perbedaan ini juga
terlatak pada soal yang telah dibuat. Soal yang dibuat dalam penelitian ini
menggunakan soal-soal high order thinking skill (HOTS Karena, tantangan masa
depan menuntut pembelajaran mengembangkan ketrampilan berfikir tingkat tinggi
(higher order thinking skill) (Herawati, R., & Hamdu, G, 2014).Siswa dalam
mengerjakan soal-soal memerlukan proses berpikir lebih cermat dan kritis.
Kemampuan siswa juga tidak diragukan lagi, siswa sudah memahami materi yang
diajarkan ini dibuktikan dengan hasil belajar beberapa siswa yang sudah
maksimal. Penelitian ini juga menekankan kerjasama siswa saat berkelompok..
Dengan adanya penelitian ini memberikan implikasi baik secara teoristis maupun
praktis diantaranya:
1. Teoretis
Setelah membandingkan model pembelajaran Jigsaw dengan penelitian
sebelumnya mempunyai perbedaan. Perbedaan penelitian ini dengan yang
terdahulu adalah penerapan model pembelajaran Jigsaw ini telah disesuaikan
dengan langkah-langkah kurikulum 2013 sehingga langkah-langkah ini berbasis
kurikulum 2013 dan menjadi model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum
2013. Penerapan model pembelajaran Jigsaw disesuaikan dengan standar proses.
Meskipun penerapan pembelajaran Jigsaw mengalami perubahan akan tetapi tetap
disesuaikan dengan karakter siswa, untuk itu pembelajaran ini dapat
meningkatkan pemahaman siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa. Selain
itu, penelitian Jigsaw ini sudah berprinsip pada pendidikan abad 21 yaitu
diwujudkan melalui strategi 4C khususnya c3 yaitu collaboration merupakan
kerjasama siswa dalam berkelompok sangat diperhatikan. Kelompok tersebut
terdiri dari tim ahli dan tim anggota yang melaksanakan pembelajaran dengan
berpedoman pada kerjasama kelompok yang baik. Selain itu, siswa harus aktif
dalam pembelajaran sehingga penelitian ini dirancang dengan siswa belajar
mandiri.
2. Praktis
1) Bagi siswa
Penerapan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dapat
meningkatkan hasil belajar siswa melalui berfikir kritis saat mengerjakan soal
kelompok maupun individu. Hal ini dilihat dari hasil belajar IPA yang dimana
siswa yang sebelumnnya mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu (69) setelah
penerapan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 mengalami
kenaikan melalui pembelajaran siklus I dan II.
2) Bagi Guru
Penerapan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dapat
memberikan pengalaman bagi guru dalam menerapkannya dalam proses
pembelajaran. Karena, dengan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum
2013 dapat memperluas wawasan guru dalam menggunakan model pembelajaran
yang lebih aktif dan menyenangkan sehingga memudahkan siswa dalam
mempelajari materi. guru juga akan mendapatkan pengalaman tentang model
pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA
3) Bagi Kepala Sekolah
Model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 akan menjadi
referensi kepala sekolah untuk menginformasikan kepada seluruh guru bahwa
model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa tetapi tidak lupa memperhatikan
kondisi siswa dan sekolah itu sendiri.
4) Bagi Sekolah
Penerapan model pembelajaran Jigsaw berbasis kurikulum 2013 dapat
memberikan dorongan kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia dan tentu juga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas 4 SD
Negeri Sidorejo Kidul 02 semester II tahun ajaran 2017/2018.