BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...
-
Upload
nguyencong -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum
diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power
point interaktif, ternyata minat dan keaktifan belajar siswa rendah. Dapat
dilihat dari 38 siswa kelas V hanya ada 13 siswa yang skor respon angket
minatnya diatas skor minimal yaitu 65 dan ada 25 siswa yang belum mencapai
skor minimal yang ditentukan. Kemudian untuk keaktifan belajar siswa dapat
dilihat dari 38 siswa kelas V berdasarkan 10 komponen aktivitas siswa yang
diamati ternya tidak ada satupun komponen yang memperoleh diatas
prosentase peningkatan minimal yaitu 65% dari keseluruhan siswa kelas V,
sehingga secara keseluruhan keaktifan belajar siswa kelas V dinyatakan masih
rendah. Hal ini membuktikan bahwa selama ini konsep yang diterima siswa
tentang pembelajaran IPA belum tercapai.
Melihat rendahnya minat dan keaktifan belajar siswa kelas V SDN
Dukuh 01 Salatiga pada pelajaran IPA, peneliti melakukan sebuah penelitian
tindakan kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan media
pembelajaran power point interaktif dalam pembelajaran yang akan diterapkan
melalui dua siklus. Pada siklus I dengan materi pokok daur air. Sedangkan
pada siklus II dengan materi pokok peristiwa alam.
4.2 Siklus I
1. Rencana Tindakan
Perencanaan siklus I ini terdiri dari dua perencanaan pertemuan,
yaitu pertemuan I dan pertemuan II.
a. Pertemuan I
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka
dilakukan diskusi dengan guru kelas V mengenai materi pembelajaran
49
yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan.
Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka peneliti menyiapkan segala
sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.
Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan pokok bahasan “Daur air”, kemudian peneliti merencanakan
menyajikan dengan menggunakan media pembelajaran power point
interaktif dan melakukan pengamatan/observasi kegitan pembelajaran
meliputi kegiatan pembelajaran tentang daur air, dari proses
pembelajaran tersebut di harapkan meningkatnya minat, keaktifan,
motivasi serta prestasi belajar siswa, dan menumbuhkan sikap cinta
akan lingkungan. Peneliti juga mempersiapkan perlengkapan belajar
yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), dan alat peraga,
alat peraga atau media. Media pembelajaran yang di gunakan adalah
power point serta instrument lembar observasi. Dan peneliti juga
berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri
dari 4-5 siswa.
b. Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai
tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada
pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka peneliti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.
Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan pokok bahasan “Daur air”, kemudian guru merencanakan
menyajikan dengan menggunakan media pembelajaran power point
interaktif dan melakukan pengamatan/observasi kegitan pembelajaran
meliputi kegiatan pembelajaran tentang daur air dari proses
pembelajaran tersebut di harapkan meningkatnya minat, keaktifan,
motivasi serta prestasi belajar siswa, dan menumbuhkan sikap cinta
akan lingkungan. peneliti juga mempersiapkan perlengkapan belajar
yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), lembar tes dan
alat peraga, alat peraga atau media. Media pembelajaran yang di
50
gunakan adalah power point serta instrument lembar observasi dan
lembar angket. Dan peneliti juga berencana membagi kelompok untuk
siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pelaksanaan dan observasi pada siklus I ini terdiri dari dua
pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Pertemuan I dan II
berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). Pertemuan I dan II
dilaksanakan pada tanggal 28, 30 April 2012.
a. Pertemuan I
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Sabtu 29
April 2012 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan
pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
1. Kegiatan Awal
a) Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
mengabsensi siswa, mengatur suasana kelas dan menanyakan
keadaan siswa.
b) Apersepsi
guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian menonton berita
tentang bencana banjir di TV? Apa yang menjadi penyebabkan
terjadinya banjir tersebut?”. Setelah itu guru menginformasikan
tujuan pembelajaran yang akan disamapaikan pada pertemuan
hari ini.
c) Motivasi
Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa,
“Sebelum berangkat sekolah kalian pasti mandi? Nah, untuk itu
air bermanfaat bagi manusia untuk apa?”.
2. Kegiatan Inti
a) Penyampaian materi pelajaran
Guru menyampaikan materi palajaran yaitu tentang “aktifitas-
aktifitas manusia yang dapat mempengaruhi daur air”.
51
b) Tanya jawab
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang aktifitas
manusia yang dapat mempengaruhi daur air, dan apa yang
menyebab kekurangan air?.
c) Teknik Pembelajaran
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran power point.
d) Pembagian kelompok
Melakukan pembagian kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa dan terbentuk menjadi 7 kelompok. Setiap kelompok
diberi lembar kerja siswa (LKS) untuk mendiskusikan aktifitas
buruk yang dilakukan manusia sehingga mempengaruhi daur air,
dan Bagaimana cara mengatasinya?.
e) Observasi
Selama pengamatan, guru membimbing siswa dalam diskusi dan
memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk aktif bertanya.
f) Diskusi
Setiap kelompok berkumpul sesuai anggota kelompoknya dan
mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap kelompok diminta
untuk memberi pendapat, pertanyaan dan tanggapan hasil diskusi
kelompok lain.
g) Pembahasan
Guru membahas hasil diskusi dari tiap kelompok. dan setiap
kelompok diminta untuk mengumpulkan LKS.
3. Kegiatan Akhir
a) Kesimpulan
Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b) Pemantapan
Guru memotivasi siswa untuk menginternalisasi konsep,
pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
52
c) Tindak Lanjut
Siswa diminta untuk mengamati disekitar lingkungan tempat
tinggal siswa masing-masing, yaitu tentang aktifitas manusia yang
dapat mempengaruhi daur air.
Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I pertemuan I, yaitu
ketika guru memberi pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab secara
bersama-sama, tapi ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk
menjawab, siswa cenderung malu dan takut karena pada saat siswa
menjawab dengan jawaban salah, sebagian besar siswa mengejek dan
menertawai jawaban siswa, sehingga siswa cenderung malu dan takut
dalam menjawab. Melihat keadaan ini guru perlu memberi pengertian pada
siswa lain untuk menghargai jawaban dari teman-teman mereka yang salah
maupun yang benar.
Saat diskusi berlangsung kelompok hanya membacakan hasil
diskusi kelompok, kelompok lain hanya mendengarkan, ketika guru
meminta siswa untuk bertanya dan memberi pendapat atau tanggapan
hanya sebagian siswa yang mau bertanya, dan memberi pendapat atau
tanggapan, sehingga guru perlu memberikan pancingan pertanyaan dan
motivasi kepada siswa.
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer kepada guru kelas II untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi
lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut
meliputi 10 komponen aktivitas siswa yang diamati. Dari hasil observasi
tersebut dapat diketahui ada beberapa hambatan yang dialami siswa
selama mengikuti pembelajaran yaitu sebagai berikut:
(1) Siswa kebingungan dalam menerima materi pembelajaran dan kurang
bersemangat.
(2) Masih banyak siswa yang tidak aktif saat pembelajaran berlangsung.
(3) Dalam kegiatan diskusi masih banyak siswa yang tidak mau
bekerjasama dengan teman kelompoknya.
53
(4) Saat kegiatan presentasi tugas kelompok masih banyak siswa yang
hanya diam.
(5) Ada beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain.
Kekurangan siswa dalam mengikuti pembelajaran antara lain saat
kegiatan pembelajaran siswa kurang konsentrasi dalam menperhatikan
guru menyampaikan pembelajaran. Adapun kekurangan dalam pertemuan
I akan diperbaiki pada pertemuan II.
b. Pertemuan II
Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II sebagai tindak
lanjut dan perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan I, pada
pertemuan II ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 April 2012 selama 2
jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan
awal, inti dan akhir.
1) Kegiatan Awal
a) Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
mengabsensi siswa, mengatur suasana kelas dan menanyakan
keadaan siswa.
b) Apersepsi
Guru bentanya kepada siswa “Pernahkah dirumah kalian
mengalami kekurangan air?”. Setelah itu siswa diminta untuk
menceritakan bagai mana cara mengatasi kekurangan air.
Selanjutnya guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
akan disamapaikan hari ini.
c) Motivasi
Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa,
“Apa yang kalian lakukan jika dirumah kalian mengalami
kekurangan air?”
54
2) Kegiatan Inti
a) Penyampaian materi pelajaran
Guru menyampaikan materi palajaran yaitu tentang “Cara
menghemat air”
b) Tanya jawab
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “Coba jelaskan
penyebab kekurangan air, berdasarkan pengetahuan kalian?,
Menurut kalian mengapa perlu adanya menghematan air?
c) Teknik pembelajaran
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran power point.
d) Pembagian kelompok
Melakukan pembagian kelompok diskusi, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa dan terbentuk menjadi 7 kelompok. Dan
guru menjelaskan cara kerja kelompok yaitu anggota kelompok
harus saling bekerjasama, kompak, aktif memberi pendapat,
aktif. Setiap kelompok diberi lembar kerja siswa (LKS) untuk
mendiskusikan, “Apa yang menjadi penyebab kekurangan air
dikota? Dan bagaimana upaya mengatasi kekurangan air
dikota?”
e) Observasi
Selama pengamatan guru membimbing siswa dan memberi
kesempatan kepada setiap kelompok untuk aktif bertanya.
Selesai diskusi siswa disuruh mempersiapkan hasil diskusinya
untuk dipresentasi di depan kelas.
f) Diskusi
Setiap kelompok berkumpul sesuai anggota kelompoknya dan
membacakan hasil diskusinya. Setiap kelompok diminta untuk
memberi pendapat, pertanyaan dan tanggapan hasil diskusi
kelompok lain.
55
g) Pembahasan
Guru membahas hasil diskusi tiap kelompok dan setiap
kelompok diminta untuk mengumpulkan LKS.
3) Kegiatan Akhir
a) Kesimpulan
Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b) Pemantapan
Guru memotivasi siswa untuk menginternalisasi konsep IPA,
pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Evaluasi
Guru memberikan tes untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa dari materi pertemuan I sampai pertemuan II.
d) Membagikan angket
Guru memberikan siswa lembar angket dan diminta untuk
mencentang dari 40 pernyataan berdasarkan kriteria yang
sesuai dengan perasaan dan tindakan yang di alami siswa
selama mengikuti proses pembelajaran.
Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah
mulai berjalan dengan baik hal ini dapat dibuktikan saat guru memberi
pertanyaan, sebagian besar siswa sudah menjawab dan ketika guru
menunjuk salah satu siswa untuk menjawab, sebagian besar siswa
sudah berani menjawab walaupun ada juga siswa yang masih malu,
karena sebagian besar siswa sudah mulai menghargai pendapat atau
jawaban yang dikemukakan oleh siswa yang lain. Walaupun masih ada
siswa yang malu dan takut dalam menjawab, guru memberikan
pengertian kepada siswa bahwa tidak ada jawaban yang salah tapi yang
ada hanya jawaban yang kurang tepat.
Saat guru menjelaskan materi, siswa juga sudah
memperhatikan dengan tekun, hal ini terbukti dapat memfokuskan
siswa kepada penjelasan guru. Ketika diskusi berlangsung guru
membentuk kelompok dan sebagian besar anggota kelompok dapat
56
saling membantu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah kompak,
aktif memberikan pendapat dan aktif dalam diskusi. Di dalam diskusi
kelompok siswa juga sudah mulai aktif dalam memberi pendapat,
sanggahan atau pertanyaan. Tapi masih ada sebagian siswa yang pasif
dalam kerjasama kelompok maupun dalam diskusi. Untuk
mengatasinya guru memberi dorongan dengan memberi kesempatan
kepada setiap anggota kelompok untuk menjawab.
Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung,
peneliti meminta bantuan observer kepada guru kelas II untuk
mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran
dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar
observasi tersebut meliputi 10 komponen aktivitas siswa yang diamati.
Adapun kekurangan dalam pertemuan II akan dilanjutkan ke siklus II
sebagai pemantapan keberhasilan siklus I.
3. Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil lembar
observasi kekatifan siswa dan angket minat belajar siswa. Penilaian
observasi ini dilakukan oleh observer (guru kelas II) dan angket yang
dijawab langsung oleh siswa kemudian direkap untuk mengatahui respon
siswa terhadap pembelajaran. Hasil pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajara power point interaktif pada siklus I ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus I
Kategori Rentang skor Jumlah siswa Prosentase
Sangat rendah 0 – 24 0 0%
Rendah 25 – 44 0 0%
Sedang 45 – 64 10 26,32%
Tinggi 65 – 84 18 47,36%
Sangat tinggi 85 – 100 10 26,32%
Jumlah 38 100%
57
Dari tabel 4.1 hasil angket siklus I di atas dapat disimpulkan
bahwa masih ada 10 atau 26,32% siswa yang skornya kurang dari
kriteria ketuntasan minimal yaitu skor 65.
Tabel 4.2
Hasil observasi keaktifan Siswa pertemuan I dan pertemuan II, Siklus I
NO Aspek yang Diamati
Siklus I
Pertemuan I Pertemuan II
Jmlh
siswa
P
(%) Kategori
Jmlh
Siswa
P
(%) Kategori
1
Siswa bersama-sama
kelompoknya memberi
tanggapan dan pertanyaan
kepada kelompok lain.
6 15,78 Kurang 29 76,3
2 Baik
2 Siswa bertanya tentang
materi yang dipelajari 4 10,52 Kurang 20
52,6
3 Baik
3
Menjawab/menanggapi
pertanyaan tentang materi
yang dipelajari
9 23,67 Kurang 20 52,6
3 Baik
4
Siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan
sungguh-sungguh, dan
mencatat materi penting
25 65,75 Baik 38 100 Baik
5
Siswa membagi tugas
kelompok sesuai peran
masing-masing
35 94,68 Baik
Sekali 38 100
Baik
Sekali
6
Siswa mendiskusikan
masalah yang yang
diberikan dengan
memanfaatkan berbagai
refrensi atau sumber.
30 78,9 Baik
Sekali 31
81,5
8
Baik
Sekali
7
Siswa aktif
mengemukakan
pendapatnya dalam dikusi
25 65,75 Baik 25 65,7
5 Baik
8
Siswa saling berbagi
informasi, dan
bekerjasama dalam
kelompok
30 78,9 Baik
Sekali 31
81,5
8
Baik
Sekali
9
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya
didepan kelas
14 36,82 Kurang 30 78,9
5 Baik
10 Siswa mengerjakan LKS 38 100 Baik
Sekali 38 100
Baik
Sekali
58
Berdasarkan tabel 4.2 menggambarkan bahwa terjadi perbedaan
keaktifan siswa yang terjadi pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II.
keaktifan siswa rata-rata mengalami peningkatan persentase dari
pertemuan I ke pertemuan II. Keaktifan siswa yang diamati pada
pertemuan II pada umumnya mengalami peningkatan dari pertemuan I.
Dari 10 komponen aktifitas pada pertemuan I ada 4 komponen yang masih
kurang. Antara lain, Siswa bersama-sama kelompoknya memberi
tanggapan dan pertanyaan kepada kelompok lain yaitu dengan persentase
15,78%; Siswa bertanya tentang materi yang dipelajari yaitu dengan
persentase 10,52%; Menjawab/menanggapi pertanyaan tentang materi
yang dipelajari yaitu dengan persentase 23,67%; dan Siswa
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas yaitu dengan
persentase 36,82%. Sedangkan Keaktifan siswa yang diamati pada
pertemuan II keseluruhannya sudah mengalami peningkatan yaitu, Siswa
bersama-sama kelompoknya memberi tanggapan dan pertanyaan kepada
kelompok lain dari 15,78% pada pertemuan I pada pertemuan II meningkat
menjadi 76,32% ; Siswa bertanya tentang materi yang dipelajari pada
pertemuan I 10,52% Pada pertemuan II menjadi 52,63% namun masih
belum mencapai persentase minimal 65% dari keseluruhan siswa kelas V;
Menjawab/menanggapi pertanyaan tentang materi yang dipelajari adalah
23,67% di pertemuan I pada pertemuan II menjadi 52,63% namun masik
dalam kategori cukup ; Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
sungguh-sungguh, dan mencatat materi penting dengan persentase dari
65,75% di pertemuan I menjadi 100% di pertemuan II; Siswa membagi
tugas kelompok sesuai peran masing-masing adalah 94,68% pada
pertemuan I meningkat menjadi 100% pada pertemuan II; Siswa
mendiskusikan masalah yang yang diberikan dengan memanfaatkan
berbagai refrensi atau sumber dari 78,9% pada pertemuan I menjadi
81,58% pada pertemuan II; Siswa aktif mengemukakan pendapatnya
dalam dikusi dengan persentase dari 65,75% pada pertemuan I menjadi
65,75% pada pertemuan II; Siswa saling berbagi informasi dan
59
bekerjasama dalam kelompok dari 78,9% pada pertemuan I menjadi
81,58% pada peretmuan II; dan Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya didepan kelas dengan persentase dari 100% pada pertemuan
I menjadi 100% pada pertemuan II.
4. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus I dengan
menggunakan media pembelajaran power point interaktif mengalami
peningkatan dibandingkan sebelum tindakan, khususnya tentang
pemahaman siswa pada Kompetensi Dasar “Memahami perubahan yang
terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam ”.
Hasil perolehan nilai sebelum tindakan yang mencapai kriteria ketuntasan
belajar (KKM=65) sebanyak 20 siswa atau 52,63% siswa, yang belum
mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 18 siswa atau 47,37%. Hasil
perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak
38 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar
sebanyak 0 siswa atau tidak ada.
5. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Ketrampilan Sosial/ Afektif
Hasil belajar siswa aspek ketrampilan sosial dalam siklus I ini
sudah mulai terbentuk misalnya keberanian peserta didik dalam bertanya,
berpendapat dan berargumentasi, siswa juga sudah mulai berani dalam
menyampaikan pertanyaan, memberikan pendapat dan memberi
argumentasi.
Di saat guru memberikan pertanyaan siswa aktif dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, dan saat guru meminta siswa untuk belajar
secara berkelompok siswa belajar dengan kompak dan bekerjasama
dengan anggota kelompok masing-masing, dan aktif dalam berdiskusi.
6. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I,
selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil angket respon siswa menunjukan bahwa minat
belajar dari 38 siswa kelas V yaitu ada 10 siswa yang minantnya pada
60
rentang skor 45-64 pada kategori sedang, selanjutnya ada 18 siswa yang
minantnya pada rentang skor 65-84 pada kategori tinggi, dan yang
memperoleh nilai pada rentang 85-100 pada kategori sangat tinggi ada 10
siswa.
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa menunjukan
bahwa dari 10 komponen aktifitas siswa yang diamati pada pertemuan I
ada 4 komponen yang masih pada kriteria kurang, ada 2 komponen pada
kriteria baik dan 4 komponen pada Kriteria baik sekali sedangkan pada
pertemuan II tidak ada satupun komponen keaktfan siswa yang kriterianya
kurang melainkan ada 2 komponen pada kriteria cukup, ada 1 komponen
pada kriteria baik dan ada 7 komponen pada kriteria baik sekali. Untuk
meningkatkan rata-rata minat dan keaktifan belajar siswa dan untuk
memantapkan tingkat pemahaman siswa serta memperbaiki kekurangan
dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan ke siklus II.
4.3 Siklus II
1. Rencana Tindakan
Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus I,
Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan
tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II akan
dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus II ini
masih sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah materi
pokoknya yaitu peristiwa alam di indonesia.
a. Pertemuan I
Sebelum mengajar pada pertemuan I ini, peneliti akan
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.
peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
pokok bahasan “peristiwa alam di Indonesia”, kemudian peneliti
merencanakan menyajikan dengan menggunakan media pembelajaran
power point interaktif dan melakukan pengamatan/observasi kegitan
pembelajaran meliputi kegiatan pembelajaran tentang peristiwa alam
61
yang terjadi di Indonesia dari proses pembelajaran tersebut di harapkan
meningkatnya minat, keaktifan, motivasi serta prestasi belajar siswa,
dan menumbuhkan sikap cinta akan lingkungan. Peneliti juga
mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya
lembar kerja siswa (LKS) dan alat peraga atau media. Media
pembelajaran yang di gunakan adalah power point serta instrument
lembar observasi, dan peneliti juga berencana membagi kelompok
untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
b. Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan II sebagai
tindak lanjut dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada
pertemuan I. Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka penelti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.
Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan pokok bahasan “peristiwa alam”, kemudian peneliti
merencanakan media pembelajaran powerpoint yang akan digunakan
dalam pembelajaran dan melakukan pengamatan/observasi terhadap
pembelajaran meliputi kegiatan pembelajaran dengan materi pokok
dampak peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan dan
lingkungan, dari proses pembelajaran tersebut di harapkan
meningkatnya minat, keaktifan, motivasi serta prestasi belajar siswa,
dan menumbuhkan sikap cinta akan lingkungan. peneliti juga
mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya
lembar kerja siswa (LKS), lembar tes dan alat peraga atau media.
Media pembelajaran yang di gunakan adalah power point serta
instrument lembar observasi dan lembar angket. Dan peneliti juga
berencana membagi kelompok untuk siswa, dalam 1 kelompok terdiri
dari 4-5 siswa.
2. Pelaksanaan dan Observasi Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut,
penyempurnaan dan pemantapan pada siklus I, pada siklus II ini terdiri
62
dari dua pertemuan, yaitu pertemuan I, dan pertemuan II. Pertemuan I dan
II berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran). Pertemuan I dan II
dilaksanakan pada tanggal 2, 3 Mei 2012.
a. Pertemuan I
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, 2
Mei 2012 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan
pembalajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
1. Kegiatan Awal
a) Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
mengabsensi siswa, mengatur suasana kelas dan menanyakan
keadaan siswa.
b) Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kalian menonton
berita di TV tentang meletusnya gunung merapi yang terjadi di
Magelang jawa tengah? Apa yang menyebab meletusnya
gunung merapi tersebut?”. Beberapa siswa diminta untuk
mejawab dan menanggapi pertanyaan tersebut berdasarkan
pengalaman atau pengetahuan siswa itu sendiri. Setelah itu
guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan
disamapaikan hari ini.
c) Motivasi
Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa,
“apa yang kalian lakukan jika teman kalian tertinpa musibah?”.
2. Kegiatan Inti
a) Penyampaian materi pelajaran
Guru menyampaikan materi palajaran yaitu tentang “Macam-
macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia dan Faktor
Penyebab terjadinya bencana alam”.
63
b) Tanya jawab
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa “Coba kalian
sebutkan bencana alam yang pernah terjadi di indonesia?
Menurut kalian faktor apa yang menyebabkan terjadinya
bencana alam tersebut”.
c) Teknik Pembelajaran
Guru menjelaskan materi pembelajara dengan menggunakan
media pembelajaran power point.
d) Pembagian kelompok
Melakukan pembagian kelompok diskusi, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa dan terbentuk menjadi 7 kelompok. Setiap
kelompok diberi lembar kerja siswa (LKS) untuk
mendiskusikan dari hasil pengamatan video bencana alam,
selanjutnya kelompokan bencana alam yang dapat di cegah dan
yang tidak dapat dicegah dan jelaskan alasannya!
e) Observasi
Selama pengamatan guru membimbing siswa dalam diskusi
dan memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk aktif
bertanya.
f) Diskusi
Setiap kelompok berkumpul sesuai anggota kelompoknya dan
mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap kelompok diminta
untuk memberi pendapat, pertanyaan dan tanggapan hasil
diskusi kelompok lain.
g) Pembahasan
Guru membahas hasil diskusi dari tiap kelompok. dan setiap
kelompok diminta untuk mengumpulkan LKS.
3. Kegiatan Akhir
a) Kesimpulan
Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
64
b) Pemantapan
Guru mendorong siswa untuk menginternalisasi konsep,
pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Tindak Lanjut
Siswa diminta untuk mengamati disekitar lingkungan tempat
tinggal siswa masing-masing, yaitu tentang aktifitas manusia
yang dapat mempengaruhi daur air.
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung sudah
sesuai dengan harapan dan berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa
sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
power point yaitu saat tanya jawab, pengamatan, aktif bekerjasama dengan
anggota kelompok dan aktif dalam berdiskusi, sebagian besar siswa sudah
termotivasi dalam belajar.
Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan I berlangsung,
praktikan meminta bantuan Observer (guru kelas II) untuk mengamati
jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara
mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi
tersebut meliputi 10 komponen aktivitas siswa yang di amati pada
pertemuan pertama ini. Untuk aktifitas siswa yang perlu ditingkatkan lagi
yaitu aktif dalam kegiatan prensentasi dimana siswa dituntut aktif dalam
memberi pertanyaan dan menanggapi hasil presentasi kelompok temannya.
Sedangkan untuk aktifitas lainnya sudah lebih optimal seperti dalam
memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh dan mencatat
point penting dari materi yang dijelaskan, dalam kelompok siswa sudah
bisa membagi tugasnya masing-masing dan saling bekerja sama dengan
baik. Adapun kekurangan dalam pertemuan I akan diperbaiki pada
pertemuan II.
b. Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Pelaksanaan tindakan siklus II pada pertemuan II sebagai
tindak lanjut dan perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan I,
65
pada pertemuan II ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Mei 2012
selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran
yaitu kegiatan awal, inti dan akhir.
a) Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
mengabsensi siswa, mengatur suasana kelas dan menanyakan
keadaan siswa.
b) Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa “Masih ingatkah kalian dengan
pelajaran pada pertemuan yang lalu? Siapa yang masih ingat,
“bencana meletusnya gunung merapi yang terjadi di Magelang,
dan apa dampaknya bagi manusia?. Selanjutnya guru
menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan
hari ini.
c) Motivasi
Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa,
“Coba perhatikan gambar bencana alam ini, dimanakah tempat
kejadiannya?
2) Kegiatan Inti
a) Penyampaian materi pelajaran
Guru menyampaikan materi pelajaran yaitu tentang “Dampak
Dari Peristiwa Alam Terhadap Kehidupan Manusia, Hewan
Dan Lingkungan dan Cara Mencegah Bencana Banjir “.
b) Tanya Jawab
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang dampak
Tsunami yang terjadi di aceh bagi manusia, hewan dan
tumbuhan dan bagai mana cara mencegah bencana alam di
Indonesia?
c) Teknik pembelajaran
Guru menjelaskan materi pembelajara dengan menggunakan
media pembelajaran power point.
66
d) Pembagian kelompok
Melakukan pembagian kelompok diskusi, setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa dan terbentuk menjadi 7 kelompok. Setiap
kelompok diberi lembar kerja siswa (LKS) untuk
mendiskusikan dari hasil pengamatan video bencana alam,
selanjutnya kelompokan bencana alam yang dapat di cegah dan
yang tidak dapat dicegah dan jelaskan alasannya!
e) Observasi
Selama pengamatan guru membimbing siswa dalam diskusi
dan memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk aktif
bertanya.
f) Diskusi
Setiap kelompok berkumpul sesuai anggota kelompoknya dan
membacakan hasil diskusinya. Setiap kelompok diminta untuk
memberi pendapat, pertanyaan dan tanggapan hasil pengamatan
kelompok lain.
g) Pembahasan
Guru membahas hasil diskusi tiap kelompok dan setiap
kelompokdiminta untuk mengumpulkan LKS.
3) Kegiatan Akhir
a) Kesimpulan
Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b) Pemantapan
Guru mendorong siswa untuk menginternasasikan konsep,
pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Evaluasi
Guru memberikan tes formatif untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa.
d) Pemberian angket
Guru memberikan siswa lembar angket dan diminta untuk
mencentang dari 40 pernyataan berdasarkan kriteria yang
67
sesuai dengan perasaan dan tindakan yang di alami siswa
selama mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung, peneliti meminta
bantuan observer (guru kelas II) untuk mengamati jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara
mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi
tersebut meliputi 10 komponen aktivitas siswa yang di amati. Pada
siklus II ini semua item diisi oleh observer, karena secara keseluruhan
telah dilaksanakan oleh siswa.
3. Hasil Tindakan
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II ini berupa hasil lembar
observasi keaktifan belajar siswa dan angket minat belajar siswa. Penilaian
observasi ini dilakukan oleh observer (Guru kelas II) dan angket yang
dijawab langsung oleh siswa kemudian direkap untuk mengatahui respon
siswa terhadap pembelajaran. Hasil pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajara power point interaktif pada siklus II ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Angket Minat belajar Siklus II
Dari tabel 4.3 hasil angket siklus II di atas dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan skor angket minat siswa sudah mencapai
diatas skor minimal yaitu skor 65 artinya pada siklus II minat belajar
siswa dinyatakan meningkat sesuai tujuan penelitian. Sedangkan untuk
keaktifan siswa dapat dilhat pada tabel dibawah ini:
Kategori Rentang Nilai Frekuensi Prosentase
Sangat rendah 0 – 24 0 0%
Rendah 25 – 44 0 0%
Sedang 45 – 64 0 0%
Tinggi 65 – 84 18 47,37%
Sangat tinggi 85 – 100 20 52,63%
Jumlah 38 100%
68
Tabel 4.4
Hasil observasi keaktifan Siswa pertemuan I dan pertemuan II
Siklus II
Berdasarkan tabel 4.4 menggambarkan bahwa terjadi perbedaan
keaktifan siswa yang terjadi pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II.
keaktifan siswa rata-rata mengalami peningkatan persentase dari pertemuan
NO Aspek yang Diamati
Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
Jmlh
Siswa
P
(%) Kategori
Jmlh
Siswa
P
(%) Kategori
1
Siswa bersama-sama
kelompoknya memberi
tanggapan dan pertanyaan
kepada kelompok lain.
30 78,95 Baik
Sekali 35 92,11
Baik
sekali
2 Siswa bertanya tentang
materi yang dipelajari 25 65,79 Baik 30 78,95
Baik
sekali
3
Menjawab/menanggapi
pertanyaan tentang materi
yang dipelajari
25 65,79 Baik 32 84,21 Baik
sekali
4
Siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan
sungguh-sungguh, dan
mencatat materi penting
38 100 Baik
Sekali 38 100
Baik
sekali
5
Siswa membagi tugas
kelompok sesuai peran
masing-masing
38 100 Baik
Sekali 38 100
Baik
sekali
6
Siswa mendiskusikan
masalah yang yang
diberikan dengan
memanfaatkan berbagai
refrensi atau sumber.
32 84,21 Baik
Sekali 38 100
Baik
sekali
7 Siswa aktif mengemukakan
pendapatnya dalam dikusi 26 68,42 Baik 33 86,84
Baik
Sekali
8
Siswa saling berbagi
informasi, dan bekerjasama
dalam kelompok
33 86,84 Baik
Sekali 38 100
Baik
sekali
9
Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya
didepan kelas
30 78,95 Baik
Sekali 30 78,95
Baik
sekali
10 Siswa mengerjakan LKS 38 100 Baik
Sekali 38 100
Baik
sekali
69
I ke pertemuan II. Keaktifan siswa yang diamati pada pertemuan II pada
umumnya mengalami peningkatan dari pertemuan I. Dari 10 komponen
aktifitas pada pertemuan I secara keseluruhan sudah tuntas di atas standar
ketuntasan minimal 65%. Jadi Keaktifan siswa yang diamati pada pertemuan
II keseluruhannya sudah mengalami peningkatan yaitu, Siswa bersama-sama
kelompoknya memberi tanggapan dan pertanyaan kepada kelompok lain dari
78,95% pada pertemuan I pada pertemuan II meningkat menjadi 92,11% ;
Siswa bertanya tentang materi yang dipelajari pada pertemuan I 65,79%
Pada pertemuan II meningkat menjadi 78,95%; Menjawab/menanggapi
pertanyaan tentang materi yang dipelajari adalah 65,79% di pertemuan I
pada pertemuan II meningkat menjadi 84,21%; Siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, dan mencatat materi penting
dengan persentase dari 100% di pertemuan I pada pertemuan II juga
memperoleh 100%; Siswa membagi tugas kelompok sesuai peran masing-
masing adalah 100% pada pertemuan I pada pertemuan II juga memperoleh
100%; Siswa mendiskusikan masalah yang yang diberikan dengan
memanfaatkan berbagai refrensi atau sumber dari 84,21% pada pertemuan I
menngkat menjadi 100% pada pertemuan II; Siswa aktif mengemukakan
pendapatnya dalam dikusi dengan persentase dari 68,42% pada pertemuan I
meningkat menjadi 86,84% pada pertemuan II; Siswa saling berbagi
informasi dan bekerjasama dalam kelompok dari 86,84% pada pertemuan I
meningkat menjadi 100% pada peretmuan II; dan Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya didepan kelas dengan persentase dari 78,95%
pada pertemuan I pada pertemuan II sama 78,95 dan siswa mengerjakan
LKS yaitu 100% pada pertemuan I dan pada pertemuan II juga 100%.
4. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif dalam siklus II dengan
menggunakan media pembelajaran power point interaktif mengalami
peningkatan dibandingkan sebelum tindakan dan siklus I, khususnya
tentang pemahaman siswa pada kompetensi dasar “Mengidentifikasi
70
peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk
hidup dan lingkungan”.
5. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Ketrampilan Sosial/ Afektif
Hasil belajar siswa aspek ketrampilan sosial dalam siklus II ini
sebagian besar siswa sudah aktif dan berani dalam bertanya, berpendapat
dan berargumentasi, memberikan pendapat dan memberi argumentasi.
Di saat guru memberikan pertanyaan sebagian besar siswa aktif
dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, dan saat guru meminta
siswa untuk belajar secara berkelompok siswa belajar dengan kompak dan
bekerjasama dengan anggota kelompok masing-masing, dan aktif dalam
berdiskusi.
6. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II,
selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan
berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus II.
Berdasarkan hasil angket respon siswa menunjukan bahwa minat
belajar dari 38 siswa kelas V yaitu ada 18 siswa yang minantnya pada
rentang skor 65-84 pada kategori tinggi, dan yang minatnya pada rentang
85-100 pada kategori sangat tinggi ada 20 siswa.
Berdasarkan hasil observasi keaktifan belajar siswa menunjukan
bahwa dari 10 komponen aktifitas siswa yang diamati pada pertemuan I
ada 3 komponen pada kriteria baik dan 7 komponen pada Kriteria baik
sekali sedangkan pada pertemuan II dari 10 komponen aktivitas siswa,
keseluruhannya sudah pada kriteria baik sekali. Dari hasil angket dan
observasi keaktifan belajar siswa pada siklus II ini, minat siswa rata-rata
sudah diatas skor minimal yaitu skor 65 yang ditentukan, dan keaktifan
siswa juga sudah mencapai skor minimal 65% dari keseluruhan siswa
kelas V atau sudah mencapai criteria baik dan baik sekali artinya keaktifan
siswa sudah sesuai dengan indikator yang diharapkan sehingga tidak perlu
diadakan tindakan siklus berikutnya.
71
4.4 Hasil Analisis Data
Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang
minat dan keaktifan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4.4.1 Kondisi Awal
Sebelum siklus I dan siklus II dilakukan, peneliti mendapatkan data
hasil angket minat belajar dan observasi keaktifan belajar siswa yang
hasilnya dapat dilihat seperti dibawah ini:
1. Minat belajar
Tabel 4.5
Data Minat Belajar Siswa Kondisi Awal
Table 4.5 di atas menunjukan bahwa minat belajar dari 38 siswa
kelas V yaitu ada 15 (39,47%) siswa minatnya pada rentang skor 25-44
dengan kategori rendah, ada 10 (26,32%) siswa yang minatnya pada
rentang skor 45-64 dengan kategori sedang, ada 13 (34,21%) siswa
minat belajarnya pada rentang skor 65-84 dengan kategori tinggi, dan yang
minatnya pada rentang skor 85-100 dengan kategori sangat tinggi ada 0
siswa.
Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil angket respon siswa kondisi
awal dapat dilihat pada diagram 4.1 di bawah ini :
Kategori Rentang skor Jumlah Siswa Prosentase
Sangat rendah 0-24 0 0%
Rendah 25-44 15 39,47%
Sedang 45-64 10 26,32%
Tinggi 65-84 13 34,21%
Sangat tinggi 85-100 0 0%
Jumlah 38 100%
72
Diagram 4.5
Data minat belajar siswa kondisi awal
Diagram 4.5 di atas mendiskripsikan minat belajar siswa pada
kondisi awal yaitu dari 38 siswa tidak ada minat siswa yang pada rentang
skor 0-24 dengan kategori sangat rendah, tetapi pada rentang skor 25-44
dengan kategori rendah terdapat 15 siswa, rentang skor 45-64 dengan
kategori sedang terdapat 10 siswa, kemudian pada rentang skor 65-84
dengan kategori tinggi terdapat 13 siswa, dan pada rentang skor 85-100
dengan kategori sangat tinggi terdapat 0 siswa. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas V masih rendah, terlihat
bahwa skor angket minat dari masing-masing respon siswa ada 25 siswa
yang belum mencapai skor minimal yang ditentukan yaitu 65 dan minat
belajar siswa kelas V dikatakan meningkat jika sudah mencapai persentase
peningkatan minimal yaitu 70% dari keseluruhan siswa kelas V.
2. Keaktifan belajar
Data keaktifan siswa diperoleh melalui lembar observasi
selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh
observer. Aktivitas siswa yang diamati selama proses belajar sebanyak
10 komponen. Pada kondisi awal ini proses belajar mengajar guru
masih menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga
siswa hanya mendengarkan dan menunggu perintah dari guru,
kemudian guru kurang melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi
0
5
10
15
0-24 25-44 45-64 65-84 85-100
Sangat rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Jumlah Siswa 0 15 10 13 0
jum
lah
sis
wa
73
pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi membosankan. Selain
itu, dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan media
pembelajaran yang menarik sehingga saat proses pembelajaran
berlangsung siswa terlihat kurang aktif. Aktivitas siswa tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6
Data Hasil Observasi Keaktifan belajar Siswa kondisi awal
B
e
B
e
r
d
a
s
a
r
Berkan tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa hasil observasi
dapat diperinci pengamatan proses belajar mengajar dengan
penggunaan media power point interaktif pada kondisi awal dalam
pembelajaran IPA pokok bahasan daur air kelas V SDN Dukuh 01
Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/20102 prosentase keaktifan
siswa pada kondisi awal pada umumnya masih rendah, dapat terlihat
NO Aspek yang Diamati Jumlah
Siswa P (%) Kategori
1
Siswa bersama-sama kelompoknya
memberi tanggapan dan pertanyaan
kepada kelompok lain.
10 26,32 Kurang
2 Siswa bertanya tentang materi yang
dipelajari 9 23,68 Kurang
3 Menjawab/menanggapi pertanyaan
tentang materi yang dipelajari 11 28,95 Kurang
4
Siswa memperhatikan penjelasan guru
dengan sungguh-sungguh, dan mencatat
materi penting
18 47,34 Kurang
5 Siswa membagi tugas kelompok sesuai
peran masing-masing 15 39,45 Kurang
6
Siswa mendiskusikan masalah yang yang
diberikan dengan memanfaatkan
berbagai refrensi atau sumber.
18 47,34 Kurang
7 Siswa aktif mengemukakan pendapatnya
dalam dikusi 14 36,82 Kurang
8 Siswa saling berbagi informasi, dan
bekerjasama dalam kelompok 4 10,52 Kurang
9 Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya didepan kelas 5 13,15 Kurang
10 Siswa mengerjakan LKS 20 52,63 Kurang
74
dari 10 komponen aktivitas siswa yang diamati tidak ada satu
komponenpun persentasenya yang mencapai peningkatan minimal
yang telah ditentukan yaitu 65% dari keseluruhan siswa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa pada kondisi awal masih
rendah.
4.4.2 Siklus I
Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran power point interaktif pada siklus I di dapatkan data minat
dan keaktifan belajar siswa yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Minat belajar
Tabel 4.7
Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa minat belajar dari 38
siswa kelas V ditunjukan bahwa ada 10 (26,32%) siswa yang
minatnya pada rentang skor 45-64 dengan kategori sedang, kemudian
ada 18 (47,36%) siswa minatnya pada rentang skor 65-84 dengan
kategori tinggi, dan ada 10 (26,32%) siswa yang minatnya pada
rentang skor 85-100 dengan kategori sangat tinggi.
Secara lebih rinci, data minat belajar siswa siklus I dapat dilihat
pada diagram 4.7 di bawah ini :
Kategori Rentang skor Jumlah siswa Prosentase
Sangat rendah 0 – 24 0 0%
Rendah 25 – 44 0 0%
Sedang 45 – 64 10 26,32%
Tinggi 65 – 84 18 47,36%
Sangat tinggi 85 – 100 10 26,32%
Jumlah 38 100%
75
Diagram 4.7
Data Minat Belajar Siswa Siklus I
Diagram 4.7 di atas mendiskripsikan minat belajar siswa pada
siklus I yaitu dari 38 siswa kelas V tidak ada siswa yang minatnya pada
rentang skor 0-24 dan 25-44, tetapi pada rentang skor 45-64 terdapat 10
siswa, kemudian pada rentang skor 65-84 terdapat 18 siswa, dan pada
rentang skor 85-100 terdapat 10 siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
minat belajar siswa kelas V mengalami peningkatan dari kondisi awal,
terlihat pada diagram 4.5 bahwa skor angket minat dari masing-masing
respon siswa pada kondisi awal ada 25 siswa yang belum mencapai skor
minimal yang ditentukan yaitu 65 sedangkan pada siklus I menurun
menjadi 10 siswa.
2. Keaktifan belajar
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
0
5
10
15
20
0 – 24 25 – 44 45 – 64 65 – 84 85 – 100
Sangat rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Jumlah siswa 0 0 10 18 10
jum
lah
Sis
wa
NO Aspek yang Diamati Siklus I
P (%) Kategori
1 Siswa bersama-sama kelompoknya
memberi tanggapan dan pertanyaan
kepada kelompok lain.
46,05 Kurang
2 Siswa bertanya tentang materi yang
dipelajari 31,57 Kurang
3 Menjawab/menanggapi pertanyaan
tentang materi yang dipelajari 38,15 Kurang
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru 82,87 Baik
76
Tabel 4.8 diatas adalah hasil rekapitulasi dari hasil observasi
pertemuan I dan pertemuan II pada siklus I sehingga dapat dilihat
bahwa prosentase dari 10 komponen aktivitas siswa yang diamati,
masih ada 4 komponen prosentasenya yang belum mencapai
peningkatan minimal yang telah ditentukan yaitu 65% dari keseluruhan
siswa.
4.4.3 Siklus II
Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran power point interaktif pada siklus II di dapatkan data minat
dan keaktifan belajar siswa yang dapat dilihat seperti dibawah ini:
1. Minat belajar
Tabel 4.9
Hasil Angket Minat belajar Siklus II
dengan sungguh-sungguh, dan mencatat
materi penting
Sekali
5 Siswa membagi tugas kelompok sesuai
peran masing-masing 97,34
Baik
Sekali
6 Siswa mendiskusikan masalah yang
yang diberikan dengan memanfaatkan
berbagai refrensi atau sumber.
80,24 Baik
Sekali
7 Siswa aktif mengemukakan pendapatnya
dalam dikusi 65,75 Baik
8 Siswa saling berbagi informasi, dan
bekerjasama dalam kelompok 80,24
Baik
Sekali
9 Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya didepan kelas 57,88 Cukup
10 Siswa mengerjakan LKS 100
Baik
Sekali
Kategori Rentang Nilai Jumlah siswa Prosentase
Sangat rendah 0 – 24 0 0%
Rendah 25 – 44 0 0%
Sedang 45 – 64 0 0%
Tinggi 65 – 84 18 47,37%
Sangat tinggi 85 - 100 20 52,63%
Jumlah 38 100%
77
Tabel 4.9 di atas mendeskripsikan bahwa minat belajar dari 38
siswa kelas V ditunjukan bahwa ada 18 (47,37%) siswa minatnya pada
rentang skor 65-84 dengan kategori tinggi, dan ada 20 (52,63%) siswa
yang minatnya pada rentang skor 85-100 dengan kategori sangat
tinggi.
Secara lebih rinci, data minat belajar siswa siklus II dapat
dilihat pada diagram 4.9 di bawah ini :
Diagram 4.9
Hasil Angket Minat Belajar Siklus II
Diagram 4.9 di atas mendiskripsikan minat belajar siswa pada
siklus II yaitu dari 38 siswa kelas V tidak ada siswa yang minatnya
pada rentang skor 0-24, 25-44 dan 45-64 tetapi pada rentang skor
65-84 terdapat 18 siswa, dan pada rentang skor 85-100 terdapat 20
siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar dari
keseluruhan siswa kelas V sudah mengalami peningkatan dengan
presentase yaitu 100%.
0
5
10
15
20
0 – 24 25 – 44 45 – 64 65 – 84 85 - 100
Sangat rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Frekuensi 0 0 0 18 20
Jum
lah
Sis
wa
78
2. Keaktifan belajar
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
Tabel 4.10 diatas adalah hasil rekapitulasi dari hasil observasi
pertemuan I dan pertemuan II pada siklus II sehingga dapat dilihat
bahwa prosentase dari 10 komponen aktivitas siswa yang diamati,
keseluruhannya sudah mencapai diatas peningkatan minimal yang
telah ditentukan yaitu 65% dari keseluruhan siswa.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui
peningkatan minat dan keaktifan belajar siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran power point interaktif. Minat
dan keaktifan belajar siswa berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi
awal, siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal
NO Aspek yang Diamati Siklus II
P (%) Kategori
1 Siswa bersama-sama kelompoknya memberi
tanggapan dan pertanyaan kepada kelompok lain. 85,53
Baik
Sekali
2 Siswa bertanya tentang materi yang dipelajari 72,37
Baik
Sekali
3 Menjawab/menanggapi pertanyaan tentang materi
yang dipelajari 75
Baik
Sekali
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
sungguh-sungguh, dan mencatat materi penting 100
Baik
Sekali
5 Siswa membagi tugas kelompok sesuai peran
masing-masing 100
Baik
Sekali
6 Siswa mendiskusikan masalah yang yang
diberikan dengan memanfaatkan berbagai refrensi
atau sumber.
92,11 Baik
Sekali
7 Siswa aktif mengemukakan pendapatnya dalam
dikusi 77,63
Baik
Sekali
8 Siswa saling berbagi informasi, dan bekerjasama
dalam kelompok 93,42
Baik
Sekali
9 Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya didepan kelas 78,95
Baik
Sekali
10 Siswa mengerjakan LKS 100
Baik
Sekali
79
ini dapat dilihat dari tabel rekapitulasi minat belajar dan keaktifan belajar siswa
pada kondisi awal, siklus I dan siklus II.
1. Minat belajar
Tabel 4.11
Analisis dan Rekapitulasi Hasil Angket Minat Belajar
Siswa Pada Kondisi Awal, siklus I Dan Siklus II
Kategori Rentang
skor
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Jmlh
siswa
Persen
(%)
Jmlh
siswa
Persen
(%)
Jmlh
siswa
Persen
(%)
Sangat rendah 0-24 0 0 0 0 0 0
Rendah 25-44 15 39,47 0 0 0 0
Sedang 45-64 10 26,32 10 26,32 0 0
Tinggi 65-84 13 34,21 18 47,36 18 47,37
Sangat tinggi 85-100 0 0 10 26,32 20 52,63
Jumlah 38 100 38 100 38 100
Tabel 4.11 di atas mendeskripsikan minat belajar dari 38 siswa
kelas V menunjukan bahwa ada 15 (39,47%) siswa yang minatnya
pada rentang skor 25-44 dengan kategori rendah terdapat pada kondisi
awal sedangkan pada siklus I dan siklus II ada 0 (0%) siswa artinya
pada siklus I dan II tidak masuk pada kategori rendah, kemudian ada
10 (26,32%) siswa yang minatnya pada rentang skor 45-64 dengan
kategori sedang pada kondisi awal sedangkan pada siklus I juga
terdapat 10 (26,32%) siswa dengan kategori sedang dan pada siklus II
menurun menjadi 0 (0%) siswa dengan kategori sedang atau pada
siklus dua tidak masuk pada kategori sedang, selanjutnya ada
13 (34,21%) siswa yang minatnya pada rentang skor 65-84 dengan
kategori tinggi pada kondisi awal sedangkan pada siklus I ada 18
(47,36%) siswa dan siklus II ada 18 (47,37%) siswa, dan pada kondisi
awal ada 0 (0%) siswa yang minatnya pada rentang skor 85-100
dengan kategori sangat tinggi sedangkan pada siklus I ada 10
(26,32%) siswa dan siklus II ada 20 (52,63%) siswa.
80
Secara lebih rinci, rekapitulasi hasil angket respon minat
belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada gambar 4.11 di bawah ini :
Gambar 4.11
Diagram Analisis dan Rekapitulasi Hasil Angket Minat Belajar
Siswa Pada Kondisi Awal, siklus I Dan Siklus II
Gambar 4.11 di atas mendiskripsikan minat belajar siswa pada
kondisi awal, siklus I dan siklus II yaitu dari 38 siswa kelas V tidak ada
siswa yang mendapat nilai rentang skor 0-24, namun pada rentang skor
25-44 hanya terdapat pada kondisi awal dengan jumlah 15 siswa dengan
kategori rendah, kemudian pada rentang skor 45-64 hanya terdapat pada
kondisi awal dengan jumlah 10 siswa dengan kategori sedang dan 10 siswa
pada siklus I dengan kategori yang sama, selanjutnya pada rentang skor
65-84 terdapat 13 siswa pada kondisi awal dengan kategori tinggi dan
meningkat menjadi 18 siswa pada siklus I sedangkan pada siklus II
terdapat 18 siswa, dan terakhir pada rentang skor 85-100 dengan kategori
sangat tinggi terdapat 0 siswa pada kondisi awal dan meningkat menjadi
10 siswa pada siklus I sedangkan pada siklus II lebih meningkat lagi
terdapat 20 siswa. Hal ini mengandung arti bahwa penggunaan media
02468
101214161820
0-24 25-44 45-64 65-84 85-100
Sangat rendah
Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
kondisi awal 0 15 10 13 0
siklus I 0 0 10 18 10
siklus II 0 0 0 18 20
Jum
lah
Sis
wa
81
pembelajaran power point interaktif dapat meningkatkan minat belajar
siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran
2011/2012. Dengan menggunakan media pembelajaran power point
intersaktif pada pembelajaran IPA, siswa terlihat lebih aktif sehingga
minat belajar siswa meningkat. Keberhasilan itu tidak terlepas dari peran
seorang guru. Menurut Daryanto, 2010, mengatakan bahwa guru
profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis
media pembelajaran yang ada disekitarnya.
Dengan demikian, hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian
tindakan kelas ini yaitu ”penggunaan media pembelajaran power point
interaktif untuk meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada
pelajaran IPA semester II kelas V di SDN Dukuh 01 Salatiga tahun
pelajaran 2011/2012” terbukti dapat meningkatkan minat belajar siswa.
2. Keaktifan Siswa
Perbandingan rata-rata keaktifan siswa yang diamati pada kondisi
awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut.
Tabel 4.12
Distribusi Perbandingan keaktifan Siswa Kelas V SDN Dukuh 01
Salatiga Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.
NO Aspek yang Diamati Kondisi Awal Siklus I Siklus II
P(%) Kategori P (%) Kategori P (%) Kategori
1 Siswa bersama-sama
kelompoknya memberi
tanggapan dan pertanyaan
kepada kelompok lain.
26,32 Kurang 46,05 Kurang 85,53 Baik
Sekali
2 Siswa bertanya tentang
materi yang dipelajari 23,68 Kurang 31,57 Kurang 72,37
Baik
Sekali
3 Menjawab/menanggapi
pertanyaan tentang materi
yang dipelajari
28,95 Kurang 38,15 Kurang 75 Baik
Sekali
4 Siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan
sungguh-sungguh, dan
mencatat materi penting
47,45 Kurang 82,87 Baik
Sekali 100
Baik
Sekali
5 Siswa membagi tugas
kelompok sesuai peran 39,45 Kurang 97,34
Baik
Sekali 100
Baik
Sekali
82
Berdasarkan tabel 4.12 menggambarkan bahwa ada terjadi
peningkatan keaktifan siswa yang terjadi dari kondisi awal ke siklus I dan
lebih meningkat lagi pada siklus II. Terlihat pada 10 komponen keaktifan
yang diamati, antara lain Siswa bersama-sama kelompoknya memberi
tanggapan dan pertanyaan kepada kelompok lain dari 26,32% dengan
kategori kurang pada kondisi awal dan pada siklus I meningkat menjadi
46,05% namun masih dalam kategori kurang sedangkan pada siklus II
meningkat menjadi 85,53% dengan kategori baik sekali; Siswa bertanya
tentang materi yang dipelajari pada kondisi awal 23,68% dengan kategori
kurang dan Pada siklus I menjadi 31,57% juga masih pada kategori kurang
sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 72,37 dengan kategori baik
sekali; Menjawab/menanggapi pertanyaan tentang materi yang dipelajari
adalah 28,95% dengan kategori kurang pada kondisi awal sehingga pada
siklus I meningkat menjadi 38,15% tatapi masih dalam kategori kurang
sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 75% dengan kategori baik
sekali; Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh,
dan mencatat materi penting dengan persentase dari 47,45% dengan
kategori kurang pada kondisi awal sehingga pada siklus I meningkat
masing-masing
6 Siswa mendiskusikan
masalah yang yang
diberikan dengan
memanfaatkan berbagai
refrensi atau sumber.
47,34 Kurang 80,24 Baik
Sekali 92,11
Baik
Sekali
7 Siswa aktif
mengemukakan
pendapatnya dalam dikusi
36,82 Kurang 65,75 Baik 77,63 Baik
Sekali
8 Siswa saling berbagi
informasi, dan
bekerjasama dalam
kelompok
10,52 Kurang 80,24 Baik
Sekali 93,42
Baik
Sekali
9 Siswa mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya
didepan kelas
13,15 Kurang 57,88 Cukup 78,95 Baik
Sekali
10 Siswa mengerjakan LKS 13,15 Kurang 100
Baik
Sekali 100
Baik
Sekali
83
menjadi 82,87% dengan kategori sangat baik dan pada siklus II lebih
meningkat lagi menjadi 100% dengan kategori baik sekali; kemudian
Siswa membagi tugas kelompok sesuai peran masing-masing adalah
39,34% pada kondisi awal dengan kategori kurang dan meningkat menjadi
97,34% dengan kategori baik sekali pada siklus I sehingga pada siklus II
lebih meningkat lagi yaitu 100% dengan kategori baik sekali; Siswa
mendiskusikan masalah yang yang diberikan dengan memanfaatkan
berbagai refrensi atau sumber dari 47,34% dengan kategori kurang dan
pada siklus I meningkat menjadi 80,24% dengan kategori baik sekali
sehingga pada siklus II lebih meningkat lagi menjadi 92,11% dengan
kategori baik sekali; selanjutnya Siswa aktif mengemukakan pendapatnya
dalam dikusi dengan persentase dari 36,82% dengan kategori kurang pada
kondisi awal tetapi pada siklus I menngkat menjadi 65,75% dengan
kategori baik dan pada siklus II meningkat menjadi 77,63% dengan
kategori baik sekali; kemudian Siswa saling berbagi informasi dan
bekerjasama dalam kelompok dari 10,52% pada kondisi awal meningkat
menjadi 80,88% pada siklus I dengan kategori baik sekali dan lebih
meningkat lagi pada siklus II yaitu 93,42% dengan kategori baik sekali;
kemudian Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan
kelas dengan persentase dari 13,15% pada kondisi awal meningkat pada
siklus I yaitu 57,88% dengan kategori cukup tetapi pada siklus II
meningkat menjadi 78,95% dengan kategori baik sekali dan siswa
mengerjakan LKS pada pertemuan I diperoleh 13,15% dengan kategori
kurang pada kondisi awal sedangkan pada siklus II meningkat menjadi
100% dan pada siklus II juga memperoleh 100% dengan kategori baik
sekali. Bila dituangkan dalam bentuk grafik maka akan tampak
perbandingan peningkatan persentase keaktifan belajar sebagai berikut:
84
Gambar 4.12
Diagram Perbandingan peningkatan Persentase Keaktifan Siswa
Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Diagram 4.12 diatas mendeskripsikan perbandingan peningkatan
persentase dari 10 komponen keaktifan siswa yang di amati mulai dari
kondisi awal, siklus I dan siklus II. Perbandingan tersebut terlihat bahwa
pada kondisi awal, 10 komponen keaktifan siswa secara keseluruhannya
masih pada kategori kurang sedangkan pada siklus I dari 10 komponen
keaktifan mengalami peningkatan dari kondisi awal, dari 10 komponen
keaktifan hanya 3 komponen pada siklus I yang masih pada kategori
kurang, kemuadian 1 komponen pada kategori cukup dan 6 komponen
pada kategori baik sekali sedangkan pada siklus II lebih meningkat lagi
yaitu dari 10 komponen keaktifan siswa yang di amati keseluruhannya
sudah pada kategori baik sekali. Hal ini mengandung arti bahwa
Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Interaktif Dapat
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada pelajaran IPA Kelas V di SD
Negeri Dukuh 01 Salatiga. Dengan menggunakan media power point pada
pembelajaran IPA, siswa terlihat lebih aktif sehingga keaktfan belajar
siswa meningkat. Keberhasilan itu tidak terlepas dari peran seorang guru.
Menurut Daryanto, 2010, mengatakan bahwa guru profesional dituntut
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pe
rse
nta
se ju
mla
h s
isw
a
Aspek keaktifan siswa
kondisi awal
siklus I
siklus II
85
mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran
yang ada disekitarnya.
Dengan demikian, hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian
tindakan kelas ini yaitu ”penggunaan media pembelajaran power point
interaktif untuk meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada
pelajaran IPA kelas V di SDN Dukuh 01 Salatiga” terbukti dapat
meningkatkan keaktifan siswa.