BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi...

18
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Setdjonegoro yang merupakan gugus yang terdapat di Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Adapun subjek penelitiannya adalah sebagai berikut: SD N 02 Krasak sebagai SD uji validitas angket keaktifan, SD N 02 Karangrejo sebagai SD yang mendapatkan perlakuan menggunakan metode eksperimen, dan SD N Kecis sebagai SD kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. Pada pembelajaran IPA, biasanya sebagian guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran. Hal serupa juga terjadi pada pembelajaran IPA di SDN 02 Karangrejo. Siswa hanya duduk, diam, mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. Kondisi itu menyebabkan siswa kurang aktif, dan pengetahuan yang masuk dalam memori otak siswa hanya bersumber dari penjelasan guru. Ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. 4.2. Analisis Data Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas untuk angket keaktifan siswa dan keaktifan dengan menggunakan metode eksperimen. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan analisis "corrected item to total correlation" dari masing-masing indikator empirik, dengan teknik korelasi Product Moment. Menurut Santoso (2000) angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatau angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Untuk mengujinya digunakan analisis item dengan nilai total variabel yang diuji, dalam hal ini digunakan korelasi antara skor dengan skor

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Setdjonegoro yang merupakan gugus

yang terdapat di Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Adapun subjek

penelitiannya adalah sebagai berikut: SD N 02 Krasak sebagai SD uji validitas

angket keaktifan, SD N 02 Karangrejo sebagai SD yang mendapatkan perlakuan

menggunakan metode eksperimen, dan SD N Kecis sebagai SD kontrol yang

tidak mendapatkan perlakuan.

Pada pembelajaran IPA, biasanya sebagian guru hanya menggunakan

metode ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran. Hal serupa juga terjadi

pada pembelajaran IPA di SDN 02 Karangrejo. Siswa hanya duduk, diam,

mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. Kondisi itu menyebabkan siswa

kurang aktif, dan pengetahuan yang masuk dalam memori otak siswa hanya

bersumber dari penjelasan guru. Ini berdampak pada hasil belajar siswa yang

kurang memuaskan.

4.2. Analisis Data

Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas untuk angket

keaktifan siswa dan keaktifan dengan menggunakan metode eksperimen. Untuk

mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan analisis "corrected item to

total correlation" dari masing-masing indikator empirik, dengan teknik korelasi

Product Moment.

Menurut Santoso (2000) angket dikatakan valid jika pertanyaan pada

suatau angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

angket tersebut. Untuk mengujinya digunakan analisis item dengan nilai total

variabel yang diuji, dalam hal ini digunakan korelasi antara skor dengan skor

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

33

total (corrected item to total correlation). Suatu item dikatakan valid jika

diperoleh korelasi item total ≥ 0,25 (Azwar, 1986).

Untuk mengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik

Spearman Brown dengan taraf signifikansi 5%. Suatu item dikatakn reliabel jika

besarnya Alpha Cronbach ≥ 0,70 (Azwar,1986).

Analisis terhadap instrumen ini dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS 17.0 for Windows.

4.2.1. Uji Validitas

a. Hasil Uji Validitas Soal Pre Test

Berdasarkan hasil uji validitas dengan bantuan program SPSS 17.0 terhadap

soal pre tes sebanyak 10 butir soal, nilai corrected ítem total correlation yang

diperoleh untuk seluruh butir soal memiliki nilai lebih dari 0,25, sehingga dapat

dinyatakan bahwa seluruh butir soal pre tes sebanyak 10 butir soal dinyatakan

valid (Lampiran 7)

Dari 10 soal valid dapat dilihat tingkat kesukaran soal pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Tingkat kesukaran soal Pre Test

No.soal

Banyaknya

siswa yang

menjawab (N)

Banyaknya

siswa yang

menjawab betul

Indeks

I= B/N Kategori soal

1 12 Mudah

Mudah

Mudah

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

34

b. Hasil Uji Validitas Soal Pos Test

Berdasarkan hasil uji validitas dengan bantuan program SPSS 17.0 terhadap

soal pos tes sebanyak 25 butir soal, nilai corrected ítem total correlation yang

diperoleh untuk seluruh butir soal memiliki nilai lebih dari 0,25, sehingga dapat

dinyatakan bahwa seluruh butir soal pos tes sebanyak 25 butir soal dinyatakan

valid (Lampiran 8)

Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal diperoleh hasil sebagaimana tabel

4.2. sebagai berikut:

Tabel 4.2

Tingkat kesukaran soal Post Test

No.soal

Banyaknya

siswa yang

menjawab (N)

Banyaknya

siswa yang

menjawab betul

Indeks

I= B/N Kategori soal

1 12 Mudah

Mudah

Mudah

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Mudah

Mudah

Mudah

Mudah

Sedang

Mudah

Sedang

Sedang

Mudah

Mudah

Sedang

Mudah

Sedang

Mudah

Mudah

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

35

c. Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan

Hasil Validitas konstruk indikator empirik pada angket keaktifan dengan

jumlah butir soal sebanyak 8 butir soal memiliki nilai corrected ítem total

correlation yang diperoleh untuk seluruh butir soal memiliki nilai lebih dari

0,25, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh butir soal angket keaktifan, yaitu

sebanyak 8 butir soal dinyatakan valid (Lampiran 9).

d. Hasil Uji Validitas Lembar Observasi Pembelajaran dengan metode

eksperimen

Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan SPSS 17.0, hasil perhitungan

besarnya nilai rit dengan standar error 5% semuanya diatas 0,25. Oleh karena itu

status setiap item adalah valid maka instrumen memenuhi syarat reliabilitas

untuk mengukur lembar observasi dalam pembelajaran IPA melalui metode

eksperimen.

2. Hasil Uji Reliabilitas

a. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre Tes

Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana Lampiran 7 dapat dilihat bahwa

koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,924 termasuk dalam kategori sangat

reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrument layak digunakan

untuk mengukur variabel penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pos Tes

Hasil pengujian dengan bantuan SPSS 17.0, nilai koefisien reliabilitas

instrumen sebesar 0,941 termasuk dalam kategori sangat reliabel. Hasil analisis

tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur

variable penelitian.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

36

c. Hasil Uji Reliabilitas Keaktifan Siswa

Nilai koefisien reliabilitas angket keaktifan siswa (Lampiran 9) sebesar

0,861 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan

bahwa instrument layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

d. Hasil Uji Reliabilitas Lembar Observasi Metode Eksperimen

Nilai koefisien reliabilitas lembar observasi sebagaimana lampiran 10

sebesar 0,915 termasuk dalam kategori sangat reliabel. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel

penelitian.

4.3. Analisis Variabel Penelitian hasil belajar

Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar IPA siswa digunakan lima

kategori mengikuti acuan penelitian pada SDN 02 Kecis dan SDN 02

Karangrejo, sebagai berikut :

≤ 30 : buruk

31-59 : kurang

60-79 : cukup

80-89 : baik

90-100 : sangat baik

Untuk mengetahui hasil pre tes kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat dilihat dari hasil berikut:

4.3.1. Hasil Belajar Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Hasil belajar pre tes kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

37

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pre Test Kelompok Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Ekspretest 12 10.00 100.00 73.3333 33.93398

Valid N

(listwise) 12

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12

mempunyai skor maksimal 100, skor minimal 10 dan rata-rata sebesar 73,3 serta

standar deviasi 33,93. Pengukuran hasil pre tes pada SD N 02 Karangrejo adalah

tampak seperti pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Kriteria Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen

Interval Kriteria F %

90-100 Sangat Baik 6 50

80-89 Baik 2 16,7

60-79 Cukup 0 0

31-59 Kurang 1 8,3

≤ 30 Buruk 3 25

Jumlah 12 100

Sedangkan hasil belajar pre tes kelompok kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pre Test Kelompok Kontrol

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximu

m Mean

Std.

Deviation

Preteskontr 12 20.00 90.00 59.1667 20.65224

Valid N (listwise) 12

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

38

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12

mempunyai skor maksimal 90, skor minimal 20 dan rata-rata sebesar 59,16 serta

standar deviasi 20.65. Pengukuran hasil pre tes pada SD N 02 Kecis adalah

tampak seperti pada tabel 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.6

Kriteria Hasil Pre Tes Kelompok Kontrol

Interval Kriteria F %

90-100 Sangat Baik 1 8,3

80-89 Baik 2 16,7

60-79 Cukup 5 41,7

31-59 Kurang 3 25

≤ 30 Buruk 1 8,3

Jumlah 12 100

4.3.2. Hasil Belajar Pos Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Hasil belajar pos tes kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar pos Tes Kelompok Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Posteseks 12 52.00 100.00 78.6667 17.08446

Valid N

(listwise) 12

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12

mempunyai skor maksimal 100, skor minimal 52 dan rata-rata sebesar 78,67 serta

standar deviasi 17,08. Pengukuran hasil pos tes pada SD N 02 Karangrejo adalah

tampak seperti pada tabel 4.8 dibawah ini.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

39

Tabel 4.8

Kriteria Hasil Pos Tes Kelompok Eksperimen

Interval Kriteria F %

90-100 Sangat Baik 3 25

80-89 Baik 5 41,6

60-79 Cukup 2 16,7

31-59 Kurang 2 16,7

≤ 30 Buruk 0 0

Jumlah 12 100

Sedangkan hasil belajar pos tes kelompok kontrol adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pos Tes Kelompok Kontrol

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

kontrlpostes 12 48.00 72.00 63.6667 7.12656

Valid N

(listwise) 12

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12

mempunyai skor maksimal 72, skor minimal 48 dan rata-rata sebesar 63,67 serta

standar deviasi 7,12. Pengukuran hasil pos tes pada SD N 02 Kecis adalah tampak

seperti pada tabel 4.10 dibawah ini.

Tabel 4.10

Kriteria Hasil Pos Tes Kelompok Kontrol

Interval Kriteria F %

90-100 Sangat Baik 0 0

80-89 Baik 0 0

60-79 Cukup 10 83,3

31-59 Kurang 2 16,7

≤ 30 Buruk 0 0

Jumlah 12 100

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

40

Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar pre tes dan pos tes dapat

dijelaskan pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11

Perbandingan Hasil Pre tes dan Pos Tes Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Interval Kriteria

Pre Tes Pos Tes

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

F % F % F % F %

90-100 Sangat Baik 1 8,3 6 50 0 0 3 25

80-89 Baik 2 16,7 2 16,7 0 0 5 41,6

60-79 Cukup 5 41,7 0 0 10 83,3 2 16,7

31-59 Kurang 3 25 1 8,3 2 16,7 2 16,7

≤ 30 Buruk 1 8,3 3 25 0 0 0 0

10 siswa di kelas eksperimen (83,3%) telah mendapatkan niai diatas kategori

cukup (≥60) pada posttest.

4.3.3. Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pos Tes

Hasil angket keaktifan kelompok eksperimen pre tes adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen Pre Test

aktfeksppre

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 29.00 1 8.3 8.3 8.3

30.00 1 8.3 8.3 16.7

32.00 2 16.7 16.7 33.3

33.00 1 8.3 8.3 41.7

34.00 3 25.0 25.0 66.7

35.00 2 16.7 16.7 83.3

37.00 2 16.7 16.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

41

Hasil tersebut dapat diklasifikasikan dalam interval sebagai berikut

Tabel 4.13

Kriteria Keaktifan Kelompok Eksperimen Pre Tes

Interval Kriteria F %

> 75% Sangat Aktif 10 83,3

51%-75% Aktif 2 16,7

25%-50% Cukup Aktif 0 0

< 25% Kurang Aktif 0 0

Jumlah 12 100

Sedangkan hasil keaktifan siswa kelompok kontrol pre tes adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Kontrol Pre Tes

Aktfkontrolpre

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 25.00 1 8.3 8.3 8.3

26.00 2 16.7 16.7 25.0

27.00 2 16.7 16.7 41.7

29.00 3 25.0 25.0 66.7

31.00 1 8.3 8.3 75.0

32.00 1 8.3 8.3 83.3

33.00 2 16.7 16.7 100.0

Total 12 100.0 100.0

Hasil tersebut dapat diklasifikasikan dalam interval sebagai berikut:

Tabel 4.15

Kriteria Keaktifan Kelompok Kontrol Pre Tes

Interval Kriteria F %

> 75% Sangat Aktif 4 33,3

51%-75% Aktif 8 66,7

25%-50% Cukup Aktif 0 0

< 25% Kurang Aktif 0 0

Jumlah 12 100

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

42

4.3.4. Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pos Tes

Hasil angket keaktifan siswa kelompok eksperimen adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen

Aktifeksp

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 34.00 2 16.7 16.7 16.7

35.00 1 8.3 8.3 25.0

37.00 4 33.3 33.3 58.3

38.00 4 33.3 33.3 91.7

40.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Hasil tersebut dapat diklasifikasikan dalam interval sebagai berikut:

Tabel 4.17

Kriteria Keaktifan Kelompok Eksperimen Post Test

Interval Kriteria F %

> 75% Sangat Aktif 12 100

51%-75% Aktif 0 0

25%-50% Cukup Aktif 0 0

< 25% Kurang Aktif 0 0

Jumlah 12 100

Sedangkan hasil angket keaktifan siswa kelompok kontrol adalah sebagai

berikut

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

43

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Kontrol Pos Tes

Aktfkontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 28.00 3 25.0 25.0 25.0

29.00 1 8.3 8.3 33.3

30.00 2 16.7 16.7 50.0

31.00 1 8.3 8.3 58.3

32.00 2 16.7 16.7 75.0

33.00 1 8.3 8.3 83.3

34.00 1 8.3 8.3 91.7

35.00 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Tabel 4.19

Kriteria Keaktifan Kelompok Kontrol

Interval Kriteria F %

> 75% Sangat Aktif 6 50

51%-75% Aktif 6 50

25%-50% Cukup Aktif 0 0

< 25% Kurang Aktif 0 0

Jumlah 12 100

Untuk mengetahui perbandingan keaktifan pre tes dan pos tes dapat

dijelaskan pada tabel 4.20 berikut:

Tabel 4.20

Perbandingan Keaktifan Pre tes dan Pos Tes Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol

Interval Kriteria

Pre Tes Pos Tes

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Eksperimen

F % F % F % F %

> 75% Sangat Aktif 4 33,3 10 83,3 6 50 12 100

51%-75% Aktif 8 66,7 2 16,7 6 50 0 0

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

44

25%-50% Cukup Aktif 0 0 0 0 0 0 0 0

< 25% Kurang Aktif 0 0 0 0 0 0 0 0

12 siswa di kelas eksperimen (100%) telah mendapatkan skor keaktifan dalam

kategori sangat aktif (≥75%).

4.3.4. Lembar Observasi penerapan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA

Kelompok Eksperimen

Berdasarkan hasil observasi melalui lembar observasi yang ditetapkan

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.21

Hasil Lembar Observasi Kelompok Eksperimen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Obsveksp 12 40.00 48.00 43.6667 2.53461

Valid N

(listwise) 12

Berdasarkan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12

mempunyai skor maksimal 48, skor minimal 40 dan rata-rata sebesar 43,67 serta

standar deviasi 2,53. Berdasarkan hasil tersebut dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 4.22

Kriteria Lembar Observasi Kelompok Eksperimen

Interval Kriteria F %

39-48 Sangat Sesuai 12 100

30-38 Sesuai 0 0

21-29 Cukup sesuai 0 0

12-20 Kurang Sesuai 0 0

Jumlah 12 100

4.4. Analisis Uji t Hasil Belajar

Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17.0 menggunakan

independent sampel-tes bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar

IPA antara siswa yang dikenai metode eksperimen dengan siswa yang

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

45

melakukan pembelajaran secara konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat

dilihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23

Uji t Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. T df

Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce

Lower Upper

hslbljr Equal

variances

assumed

12.020 .002 -2.807 22 .010 -15.00000 5.34374 -26.08224 -3.91776

Equal

variances

not

assumed

-2.807 14.716 .013 -15.00000 5.34374 -26.40912 -3.59088

Berdasarkan tabel 4.23 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 12.020

dengan probabilitas .002 < 0.05, maka dapat di simpulkan bahwa kedua populasi

memiliki variance berbeda. Dari tabel 4.22 terlihat bahwa nilai t adalah -2.807

dengan probabilitas signifikansi 0.010< 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh hasil belajar untuk pembelajaran yang diawal proses dengan

metode eksperimen. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara -26.082 sampai -

3.917 dengan perbedaan rata-rata -5.343

4.5. Hasil Uji t Keaktifan Siswa

Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17.0 menggunakan

independent sampel-tes bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata keaktifan

siswa yang dikenai metode eksperimen dengan siswa yang melakukan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

46

pembelajaran secara konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada

tabel 4.24.

Tabel 4.24

Hasil Uji t Keaktifan Siswa

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. T df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differe

nce

Lower Upper

Aktifan Equal

variances

assumed

2.167 .155 -7.039 22 .000 -6.08333 .86420 -7.87558 -4.29109

Equal

variances

not assumed

-7.039 20.276 .000 -6.08333 .86420 -7.88446 -4.28221

Berdasarkan tabel 4.24 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 2.167

dengan probabilitas .155 > 0.05, maka dapat di simpulkan bahwa kedua populasi

memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogeny. Dengan

demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance

assumed. Dari tabel 4.24 terlihat bahwa nilai t adalah -7.039 dengan probabilitas

signifikansi 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

keaktifan untuk pembelajaran yang diawal proses dengan metode eksperimen.

Perbedaan rata-ratanya berkisar antara -7.875 sampai -4.291 dengan perbedaan

rata-rata -6.083.

1.6 Hasil Uji Hipotesis

Setelah diperoleh dari hasil t hitung maka analisis hipotesanya adalah:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

47

Hi : ada pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar dan keaktifan

siswa pada pembelajaran IPA.

Hasil t-hitung diperoleh sig. 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

Hi diterima artinya ada pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar dan

keaktifan siswa pada pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA yang menggunakan

metode eksperimen lebih baik dari hasil belajar IPA yang dilakukan secara

konvensional.

1.7 Pembahasan Hasil Penelitian

Rata-rata nilai pre tes siswa kelompok eksperimen pada mata pelajaran IPA

termasuk dalam kategori sangat baik. Rata-rata nilai kelas kontrol pada mata

pelajaran IPA termasuk dalam kategori cukup.

Berdasarkan uji t-tes (t-hitung) menunjukkan -2.807 dengan value .010 <

0,05, artinya mean nilai sebelum melakukan pembelajaran dengan metode

eksperimen. rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan

dengan rata-rata nilai kelas control. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan

rata-rata nilai siswa kelas eksperimen dan kelas control.

Kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen memberikan kesempatan

pada siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui observasi dengan daya

nalar, daya pikir dan kreatifitas. Penggunaan metode eksperimen dapat

mengembangkan berbagai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor melalui

kegiatan-kegiatan : a) Mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan b)

Berusaha mencari dasar teori yang relevan c) Mengamati percobaan d)

Menganalisis dan menyajikan data e) Menyimpulkan hasil percobaan f)

Mengkomunikasikan hasil percobaan (membuat laporan ).

Didalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa

dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.

Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-

teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar (Roestiyah, 2003:1).

Dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan maka segala sesuatu

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

48

memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas

digunakan teknik eksperimen, yaitu salah satu cara mengajar dimana siswa

melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta

menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke

kelas dan di evaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang

dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Melatih siswa untuk

berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan

bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Apabila seseorang

mencoba sesuatu yang belum diketahui hasilnya maka ia melakukan suatu

eksperimen. Kualitas hasil suatu produksi dapat diselidiki dengan melakukan

suatu eksperimen. Guru dapat menugaskan murid-murid untuk melakukan

eksperimen sederhana, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Untuk

memudahkan pemahaman konsep-konsep teoristis yang disajikan, guru

hendaknya menugaskan murid-murid untuk melakukan eksperimen. Sebuah

eksperimen dapat dilakukan murid-murid untuk menguji hipotesis suatu masalah

dan kemudian menarik kesimpulan. Dengan menggunakan metode eksperimen

murid diharapkan: (1) ikut aktif mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan

belajar untuk dirinya. (2) Murid belajar menguji hipotesis dan tidak tergesa-gesa

mengambil kesimpulan, ia berlatih berpikir ilmiah dan (3) mengenal berbagai

alat untuk melakukan eksperimen dan memiliki keterampilan menggunakan alat-

alat tersebut.

Pada umumnya materi pembelajaran IPA membutuhkan pembuktian dan

pengalaman nyata bagi siswa dalam mempelajarinya. Pembuktian dan

pengalaman nyata dalam belajar tersebut kurang efektif bila dilakukan dengan

pendekatan konvensional seperti yang selama ini sering dilakukan guru, yaitu

guru hanya menyampaikan melalui ceramah. Untuk itu dibutuhkan metode yang

tepat dalam memperoleh pengalaman nyata tersebut. Salah satu metode yang

dapat digunakan untuk pemerolehan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa

adalah metode eksperimen. Karena metode eksperimen sebagai suatu metode

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2659/5/T1_292008527_BAB IV.pdf · mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. ... dengan

49

pengembangan ilmu a mampu merangsang sikap ilmiah siswa melalui percobaan

sendiri secara sederhana, dan membuktikan kebenaran kata-kata yang selama ini

diketahuinya tapi kurang difahami maknanya. Karena itu metode eksperimen

merupakan salah satu metode yang cocok dilakukan di SD dalam bentuk

eksperimen sederhana.