BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

18
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa, Jumlah tenaga kependidikan dan karyawan di SD Negeri Salatiga 12, sebanyak 12 orang. Perincian 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru agama kristen, 1 penjaga sekolah dan masing-masing kelas diampu oleh 1 guru. Sarana dan prasarana, yang ada di SD Negeri Salatiga 12 sudah cukup baik. Pra siklus merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Tahun Pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 38 yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan sebelum melakukan Proses pembelajaran tindakan siklus 1 dan siklus II. Penelitian diawali dengan melakukan observasi untuk mengetahui karakteristik siswa dan tingkatan keberhasilan serta hambatan yang dialami siswa terutama pada mata pelajaran matematika, sebelum melaksanakan tindakan penelitian pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional, yaitu guru memberikan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi melalui ceramah, model yang digunakan masih belum memfasilitaasi perolehan hasil belajar siswa, selain itu saat guru menjelaskan materi masih ada beberapa siswa yang kurang menyimak dengan baik, siswa individualisme, hasil belajar siswa yang diperoleh data pada pra siklus sebelum melakukan tindakan dengan menggunakan model group investigation dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pra Siklus

SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota

Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Jumlah tenaga kependidikan dan karyawan di SD Negeri Salatiga 12, sebanyak 12

orang. Perincian 1 kepala sekolah, 1 guru olahraga, 1 guru pendidikan agama

Islam, 1 guru agama kristen, 1 penjaga sekolah dan masing-masing kelas diampu

oleh 1 guru. Sarana dan prasarana, yang ada di SD Negeri Salatiga 12 sudah

cukup baik. Pra siklus merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan

kelas dilakukan. Penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 12

Tahun Pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa 38 yang terdiri dari 23 siswa

laki-laki dan 15 siswa perempuan sebelum melakukan Proses pembelajaran

tindakan siklus 1 dan siklus II.

Penelitian diawali dengan melakukan observasi untuk mengetahui

karakteristik siswa dan tingkatan keberhasilan serta hambatan yang dialami siswa

terutama pada mata pelajaran matematika, sebelum melaksanakan tindakan

penelitian pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih bersifat konvensional,

yaitu guru memberikan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi melalui

ceramah, model yang digunakan masih belum memfasilitaasi perolehan hasil

belajar siswa, selain itu saat guru menjelaskan materi masih ada beberapa siswa

yang kurang menyimak dengan baik, siswa individualisme, hasil belajar siswa

yang diperoleh data pada pra siklus sebelum melakukan tindakan dengan

menggunakan model group investigation dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

39

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan

Belajar Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 12 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus

Sumber: Olahan Data Primer

Tabel 4.1 menunjukkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus, dari

38 siswa terdapat 13 atau (34%) yang mencapai ketuntasan dan 25 atau (66%)

siswa yang belum mencapai ketuntasan. Secara rinci, dapat digambarkan dalam

diagram lingkaran pada gambar 4.1 berikut ini :

Sumber: Olahan Data Primer

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Pra Siklus

Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 12 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Pra Siklus

Berdasarkan gambar 4.1 nampak lingkaran yang lebih besar menunjukkan

ketidak tuntasan sebesar 66% dari 25 siswa. Sedangkan lingkaran yang lebih

kecil menunjukkan ketuntasan sebanyak 13 siswa atau 34% dari seluruh siswa.

Pra siklus ini proses belajar mengajar masih menggunakan pembelajaran

konvensional, kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran,

selain itu siswa tidak mau bertanya saat diberi kesempatan untuk menanyakan

kesulitan yang dialami selama proses belajar. Hal ini mengakibatkan rendahnya

hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan data hasil belajar yang masih

34%

66%

Tuntas Tidak Tuntas

Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase (%)

≥ 70 Tuntas 13 34

< 70 Tidak Tuntas 25 66

Jumlah 38 100

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

40

rendah maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan

model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan hasil belajar siswa

yang akan dilakukan dalam dua siklus.

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

Dalam Siklus 1 terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini hal-hal yang dilakukan adalah menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi Bangun Ruang dengan model

pembelajaran group investigation, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

menyiapkan media pembelajaran, menyusun instrument pengumpulan data seperti

lembar soal tes formatif, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

a. Pertemuan pertama

1) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama Pada siklus 1, guru mengawali pembelajaran dengan

memberi salam dan berdoa bersama. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi

dengan tanya jawab kepada siswa “anak-anak coba kalian amati ruangan kelas

yang kalian tempati sekarang berbentuk apakah ruangan kelas ini”? kemudian

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu materi sifat-

sifat bangun ruang” macam-macam bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung,

perbedaan sisi, rusuk dan titik sudut, sifat-sifat bangun ruang balok, kubus,

prisma. Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang

group investigation.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti yang dilakukan antara lain: Tahap melaksanakan model

pembelajaran, guru sudah menjelaskan model pembelajaran Group Investigation

,dan menyiapkan sub topik (sifat-sifat bangun ruang balok, kubus, prisma, limas)

diskusi yang akan dibahasa bersama kelompok dan memberi contoh benda apa

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

41

saja yang berbentuk bangun ruang. Guru membagi kelas menjadi 9 kelompok

yang heterogen 4-5 siswa, setelah pembagian kelompok guru meminta untuk

masing-masing kelompok menentukan ketua kelompoknya. Siswa diberi waktu

untuk setiap kelompok memilih topik yang sudah disiapkan yaitu (sifat-sifat

balok, kubus, prisma dan limas). Selanjutnya guru meminta ketua-ketua kelompok

untuk mengambil LKS yang akan dikerjakan bersama kelompok, semua anggota

kelompok mendengarkan prosedur mengenai LKS yang akan di kerjakan. LKS

yang dikerjakan semua kelompok mendapatkan bangun ruang balok, kubus,

prisma dan limas sesuai yang dipilih kelompok, kemudian di minta untuk

mengamati dan bertukar ide mengenai sifat-sifat apa saja yang ada pada bangun

ruang (balok, kubus, prisma dan limas). Guru membimbing siswa jika ada

kesulitan. Semua anggota kelompok mencatat hasil pembahasan untuk

dipresentasikan, ketua kelompok mengkoordinir anggota kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil pembahasannya, guru membimbing siswa yang

presentasi. Kelompok yang belum presentasi, dapat memberikan tanggapan

terhadap kelompok yang presentasi. Siswa bersama-sama dengan guru

meluruskan kesalahan pemahaman (klarifikasi), memberikan penguatan dan

membuat kesimpulan.

3) Kegiatan Akhir

Siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan

pembelajaran dan melakukan refleksi.

a. Pertemuan kedua siklus I

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Kamis 24 Maret 2016. uraian kegiatannya

adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

Pertemuan ke 2 tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama, hanya saja

guru melakukan modifikasi terhadap model pembelajaran group investigation ini.

Guru menyiapkan tambahan alat peranga selain (tabung, kerucut,bola) guru juga

menyediakan alat peraga untuk penanda kelompok yaitu cocard (nama-nama

buah) setiap kelompok mendapatkan cocard buah yang berbeda, untuk ketua

kelompok mendapatkan cocard yang beda dari anggotanya. Cara menggunakan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

42

cocard untuk ketua dikalungkan dileher sedangkan anggotanya hanya ditempel

dibaju. Selain cocard guru juga menyediakan potongan gambar bintang, yang

berhak mendapatkan bintang kelompok yang kerja sama, dan yang aktif

menjawab pertanyaan dari guru. Pada pertemuan kedua ini guru sudah

mempersiapkan alat-alat dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran dan mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Guru

melakukan tanya jawab tentang sifat – sifat bangun ruang (balok, kubus, prisma

dan limas), siswa bersama-sama menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu guru

menunjuk salah satu siswa dengan satu pertanyaan “apa sifat-sifat bangun ruang

balok”.Guna untuk mengingat kembali pada pelajaran pertama, selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu tentang sifat-sifat

bangun ruang tabung, kerucut dan bola. Guru menyampaikan langkah-langkah

pembelajaran model group investigation.

2) Kegiatan Inti

Guru telah menjelasakan langkah model pembelajaran group investigation,

dan sudah menyiapka topik pembelajaran tentang (sifat-sifat tabung, kerucut dan

bola) yang akan dikerjakan siswa bersama kelompok. Guru membagi kelas

menjadi 9 kelompok secara heterogen 4-5 siswa, setelah pembagian kelompok

guru meminta untuk masing-masing kelompok menentukan ketua kelompoknya.

Setelah menentukan ketua, ketuanya berkumpul didepan kelas dan guru

memberikan amplop berisi cocard nama-nama buah anggota kelompok antusias

dengan isi amplop yang diberikan kepada ketua kelompok (leader). ketua

membagikan cocard kepada anggotanya, dalam pembagian cocard ada beberapa

siswa yang ramai karena menginginkan buah kesukaannya. kemudian guru

memberi waktu untuk setiap kelompok memilih topik yang sudah disiapkan yaitu

tentang (sifat-sifat tabung, kerucut dan bola), selanjutnya guru meminta ketua-

ketua kelompok untuk mengambil LKS yang akan dikerjakan bersama anggota

kelompok. Sebelum mengerjakan LKS, guru menjelasakan prosedur mengenai

LKS yang akan di kerjakan, siswa menyimak. LKS yang dikerjakan siswa

mengamati bangun ruang yang dipilih kemudian menyebutkan sifat-sifat bangun

ruang tersebut. Guru memantau kegiatan diskusi kelompok. Siswa bersama-sama

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

43

kelompok membahas LKS dan mencatat hasil pembahasan untuk di presentasikan.

Ketua kelompok mengkoordinir anggotanya untuk mempresentasikan hasil

diskusi. Kelompok yang belum presentasi, dapat memberikan tanggapan.

Presentasi dilakukan secara bergantian, Siswa bersama-sama dengan guru

meluruskan kesalahan pemahaman (klarifikasi singkat), memberikan penguatan

dan membuat kesimpulan. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

3) Kegiatan Akhir

Siswa melakukan tanya jawab menyimpulkan materi yang telah di pelajari.

Setelah selesai, siswa diberikan soal evaluasi atau tes akhir pertemuan siklus I,

selanjutnya guru membagikan lembar soal evaluasi berbentuk pilihan ganda

dengan jumlah 10 soal Siswa diingatkan agar mereka mengerjakan soal secara

individu.

Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus 1, pelaksanaan

pembelajaran guru sudah cukup optimal meskipun masih ada beberapa

kekurangan yang perlu diperbaiki, misalnya pada saat mengkondisikan kelas, guru

perlu bersikap tegas dengan siswa yang tidak mau bekerja sama dengan teman

kelompok saat diskusi. Kinerja siswa yang masih belum optiml seperti pada saat

pembagian kelompok ada beberapa siswa yang mau bergabung dengan teman

bermain kesehariannya, ada beberapa siswa yang masih individual tidak mau

bekerja sama dalam kelompok, saat guru menjelasakan materi masih ada beberapa

siswa yang tidak menyimak dengan baik, hal demikian dapat diketahui pada sesi

tanya jawab siswa yang bersangkutan tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru

ketika ditanya mengenai contoh bangun ruang yang memiliki sisi lengkung, pada

saat presentasi, siswa terlihat kaku dan malu guru meminta perwakilan kelompok

untuk maju mempresentasikan hasil diskusi saling tunjuk menunjuk temannya

untuk presentasi, sehingga perlu diperbaiki lagi pada pertemuan selanjutnya.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

44

Hasil Refleksi

Berdasarkan aktivitas tindakan guru yang dilakukan pada siklus I dari

pertemuan I dan II maka selanjutnya diadakan refleksi. mengetahui hal-hal yang

perlu untuk diperbaiki pada siklus II memberikan penjelasan secara rinci model

mengenai pembelajaran group investigation memberikan teguran pada siswa

yang tidak mau kerja sama dalam kelompok, Pemanggilan kelompok untuk

presentasi akan ditujukan oleh guru agar tidak ada yang saling tunjukan

menunjuk, dan semua anggota harus maju didepan kelas saat presentasi tidak

hanya satu orang, memanfaatkan media dengan sebaik mungkin agar siswa lebih

semangat dalam belajar. Memotivasi siswa agar percaya diri dan berani

mengungkapkan kesulitan dan menekankan siswa agar lebih giat belajar dan

menyimak dengan baik.

Hasil Tindakan Siklus I

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada siklus I dan tes

formatif yang telah dilakukan diambil data secara kuantitatif. Nilai hasil tes pada

siklus I secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan

Belajar Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 12 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

Sumber: Olahan Data Primer

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I dari 38

siswa terdapat 26 atau (68%) yang mencapai nilai ketuntasan belajar, sedangkan

12 atau (32%) siswa belum mencapai nilai ketuntasan belajar. Secara lebih rinci,

ketuntasan hasil belajar matematika siswa siklus I dapat digambarkan pada

diagram lingkaran 4.2. berikut ini:

Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase (%)

≥ 70 Tuntas 26 68

< 70 Tidak Tuntas 12 23

Jumlah 38 100

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

45

Sumber: Olahan Data Primer

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 SDN Salatiaga 12 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus I

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada lingkaran yang lebih

besar menunjukkan siswa yang tuntas belajar matematika pada siklus I sebanyak

68% sedangkan lingkaran yang lebih kecil menunjukkan sebanyak siswa yang

tidak tuntas yaitu 32%, hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12

peningkatan dari pra siklus ke Siklus 1.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II

Perencanaan Tindakan

Perencanaan disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I, Menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model

pembelajaran model group investigation dengan KD 6.3 menentukan jaring-jaring

bangun ruang sederhana. Menyiapkan media pembelajaran dan lembar kerja

siswa. Menyiapkan instrument pengumpulan data soal evaluasi, lembar

pengamatan aktivitas guru dan siswa. menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

akan digunakan.

68%

32%

Tuntas Tidak Tuntas

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

46

Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pada tahap Pelaksanaan Tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan

yang telah disusun, berupa pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran group investigation.

a. Pertemuan 1 Siklus II

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pada siklus 2 pertemuan I ini untuk mengawali

pembelajaran guru menyiapkan segala perlengkapan yang akan digunakan

untuk kegiatan belajar mengajar. Guru mengajak siswa berdo’a bersama

dan melihat kesiapan siswa dalam belajar, Setelah itu peneliti melakukan

apersepsi dengan melalui tanya jawab mengajak siswa untuk mengingat

pelajaran pada pertemuan sebelumnya “sebutkan sifat-sifat dari

tabung,kerucut dan bola”. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan menjelasakan langkah-langkah pembelajaran yang akan

digunakan yaitu model pembelajaran group investigation.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti peneliti menjelasakan sekilas materi tentang jaring-

jaring bangun ruang sederhana, tahap melaksanaka model pembelajaran

group investigation, dan menentukan topik (jaring-jaring bangun

sederhana) yang akan dibahasa siswa bersama kelompok. Guru membagi

kelas menjadi 9 kelompok yang heterogen 4-5 siswa, setelah pembagian

kelompok guru meminta untuk masing-masing kelompok menentukan

ketua kelompoknya. Semua ketua kelompok berkumpul didepan kelas dan

guru memberikan amplop berisi cocard nama-nama buah anggota

kelompok antusias dengan isi amplop yang diberikan kepada ketua

kelompok (leader). ketua kelompok membagikan cocard kepada

anggotanya. Kemudian peneliti memberi waktu untuk setiap kelompok

memilih topik yang sudah disiapkan yaitu tentang (jaring-jaring bangun

ruang sederhana) yang akan bongkar untuk mengetahui jaring-jaringnya.

Selanjutnya guru meminta ketua-ketua kelompok untuk mengambil LKS

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

47

yang akan dikerjakan bersama kelompok guru meminta untuk semua

anggota kelompok menyimak prosedur mengenai LKS yang akan di

kerjakan. LKS yang dilakukan, semua kelompok mendapatkan bangun

ruang balok, kubus, prisma dan limas kemudian siswa di minta untuk

membongkar bangun ruang tersebut untuk mengetahui jaring-jaringnya

dan menggambar jaring berdasarkan bangun ruang yang dibongkar. Semua

kelompok berdiskusi, bertukar ide dengan anggota kelompoknya. Guru

memantau dalam kegiatan diskusi, ketua kelompok membimbing

anggotanya dalam membahas LKS dan anggota kelompok mencatat hasil

pembahasan untuk di presentasikan, guru mengkoordinir semua kelompok

untuk presentasi. Kelompok yang belum mendapatkan giliran presentasi,

dapat memberikan tanggapan terhadap kelompok yang presentasi. Guru

meluruskan kesalahan pemahaman (klarifikasi singkat), memberikan

penguatan dan membuat kesimpulan. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi

yang telah dipelajari.

3) Kegiatan Akhir

Siswa melakukan tanya jawab dengan guru untuk menyimpulkan

materi yang telah di pelajari dan memberikan motivasi kepada siswa untuk

lebih giat belajar.

b. Pertemuan kedua

1) Kegiatan Awal

Mengawali pembelajaran dengan mengajak siswa berdo’a dan

melihat kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Peneliti melakukan

apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang jaring-jaring bangun

ruang sederhana (balok, kubus, prisma, limas, tabung, kerucut) siswa

bersama-sama menjawab pertanyaan dari guru. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah model

pembelajaran group investigation.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

48

2) Kegiatan Inti

Guru menjelasakan sekilas materi pembelajaran tentang perbedaan

jaring-jaring bangun ruang sederhana. Tahap melaksanakan model

pembelajaran group investigation dan menyiapkan topik diskusi

kelompok. Guru membagi kelas menjadi 9 kelompok yang heterogen 4-5

siswa, setelah pembagian kelompok guru meminta untuk masing-masing

kelompok menentukan ketua kelompoknya. Setelah itu semua ketua

kelompok berkumpul didepan kelas dan guru memberikan amplop berisi

cocard nama-nama buah anggota kelompok antusias dengan isi amplop

yang diberikan kepada ketua kelompok (leader), ketua kelompok

membagikan cocard kepada anggotanya.. kemudian guru memberi waktu

untuk setiap kelompok memilih topik diskusi yang sudah ditentukan yaitu

tentang (jaring-jaring bangun ruang sederhana kubus,balok, prisma,limas

tabung,kerucut), selanjutnya guru meminta ketua-ketua kelompok untuk

mengambil LKS yang akan dikerjakan bersama kelompok. Guru meminta

untuk semua anggota kelompok menyimak prosedur mengenai LKS yang

akan di kerjakan. Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan yaitu menggambar

jaring-jaring bangun ruang, siswa bekerjasama dalam menggambar jaring-

jaring bangun ruang. Guru memantau dalam kegiatan diskusi, ketua

kelompok membimbing anggotanya, dan anggota kelompok mencatat hasil

pembahasan untuk di presentasikan, ketua kelompok mengkoordinir

anggota kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pembahasanya.

Kelompok yang belum presentasi, dapat memberikan tanggapan.

Presentasi dilakukan secara bergantian dan dikoordinir oleh guru. Setelah

presentasi selesai guru meluruskan kesalahan pemahaman (klarifikasi

singkat), memberikan penguatan dan membuat kesimpulan. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

49

3) Kegiatan Akhir

Siswa melakukan tanya jawab dengan guru untuk menyimpulkan

materi yang telah di pelajari. Setelah selesai, siswa diberikan soal evaluasi

atau tes akhir dari siklus II. Selanjutnya guru membagikan lembar soal

evaluasi berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 10 soal. Siswa diingatkan

agar mereka mengerjakan soal secara individu.

Hasil Observasi

Pada pertemuan I dan II siklus II, berdasarkan proses pengumpulan data

dengan observasi terhadap tindakan guru dan siswa. Pengamatan dilakukan oleh

observer untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan.

Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus 2, dalam kinerja guru

sudah cukup terlaksana secara optimal. Pengelolaan kelas sudah sangat terlihar

optimal hal ini terlihat dari siswa tenang pada saat diskusi kelompok. Siswa

sudah bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Siswa tampaknya semangat,

terutama pada saat pembagian kelompok dan presentasi kelompok. Penggunaan

media sudah baik dan siswa senang dengan media pembelajarannya siswa sudah

aktif bertanya pada saat pembelajaran

Refleksi

Pada akhir kegiatan siklus II diadakan refleksi proses pembelajaran yang

telah dilakukan peneliti dan observer. Hasil refleksi pada siklus II ini

menunjukkan bahwa guru dan siswa selama mengikuti pembelajaran group

investigation sudah optimal sehingga hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD

Negeri Salatiga 12 meningkat. Penelitian tidak perlu melanjutkan ke siklus

selanjutnya, karena hasil belajar siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan.

Data yang diperoleh dalam penelitian siklus II, dengan menggunakan model

group investigation Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

50

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan

Belajar Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 12 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II

Sumber: Olahan Data Primer

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil belajar dari 38 terdapat 36 atau

(95%) siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar sedangkan, yang belum

mencapai ketuntasan belajar terdapat 2 atau (5%). Secara lebih rinci, ketuntasan

hasil belajar matematika siswa siklus II seperti yang terdapat pada gambar

diagram 4.3 berikut ini:

Sumber: Olahan Data Primer

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Berdasarkan

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 SDN Salatiaga 12 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016 Siklus II

Berdasarkan gambar 4.3 nampak bahwa, pada lingkaran yang lebih besar

menunjukkan siswa yang telah tuntas belajar matematika pada siklus II sebanyak

95% sedangkan lingkaran yang kecil menunjukkan besarnya siswa yang tidak

tuntas yaitu 2% dalam belajar matematika dengan KKM 70 .

95%

2%

Tuntas Tidak Tuntas

Skor Ketuntasan Frekuensi Presentase (%)

≥ 70 Tuntas 36 95

<70 Tidak Tuntas 2 5

Jumlah 38 100

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

51

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil

dengan menggunakan model pembelajaran group investigation pada mata

pelajaran matematika khususnya materi “bangun ruang” di kelas 5 SD Negeri

Salatiga 12 Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.4 perbandingan berikut ini.

Tabel 4.4

Perbandingan Skor Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Ketuntasan

Belajar Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 12 Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

Skor Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II

F % F % F %

≥ 70 Tuntas 13 34% 25 68% 36 95%

< 70 Tidak Tuntas 26 66% 12 32% 2 5%

Jumlah 38 100 38 100 38 100

Sumber: Olahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa, besarnya perbandingan

ketuntasan siswa pada hasil belajar pra siklus 34%, meningkat menjadi 68% siklus

I dan naik kesiklus II menjadi 95%. Secara rinci, meningkatnya hasil belajar siswa

dapat digambarkan melalui gambar grafik batang berikut ini:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

52

Sumber: Olahan Data Primer

Gambar 4.4

Grafik Batang Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5

SDN Salatiga 12 Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pada gambar 4.4 nampak gambar perbandingan ketuntasan hasil

belajar yang signifikan dari ketuntasan belajar pra siklus, siklus I dan siklus II

yaitu adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar matematika pada

tiap siklus.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil belajar matematika pra siklus kelas 5 SD Negeri

Salatiga 12 dengan jumlah sebanyak 38 siswa yang teridiri dari 23 siswa laki-laki

dan 15 siswa perempuan. Data yang diperoleh sebelum melakukan tindakan

menunjukkan hasil belajar yang masih rendah dari 38 Siswa yang nilainya

memenuhi KKM 70 sebanyak 13 siswa atau (34%) dan terdapat 25 siswa atau

(66%) yang masih dibawah KKM 70. Selanjutnya dilakukan tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran

group investigation pada materi “sifat-sifat bangun ruang untuk siklus I dan

menentukan Jaring-jaring bangun ruang untuk siklus II”. setiap siklus terdiri dari

2 kali pertemuan, hasil belajar pada siklus I, dari 38 siswa terdapat 26 atau (68%)

yang mencapai KKM 70 sedangkan 12 atau (32%) siswa yang belum mencapai

KKM 70. Berdasarkan hasil belajar matematika siklus I belum mencapai indikator

keberhasilan maka dilakukan tindakan siklus I, II dengan hasil belajar dari 38

34%

68%

95%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Prasiklus Siklus II Siklus II

Tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

53

siswa terdapat 36 atau (95%) siswa yang mencapai KKM 70 dan masih ada 2 atau

(5%) siswa yang belum mencapai KKM 70. Berdasarkan hasil tindakan siklus II

maka, indikator keberhasilan telah mencapai indikator 80%. Hipotesis tindakan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation

dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga

12, telah terbukti meningkat dari pra siklus kesiklus I dan siklus II.

Pra siklus

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang didapakan di kelas 5

SD Negeri Salatiga 12 Tahun Pelajaran 2015 /2016 mata pelajaran matematika

pada pra siklus ini proses belajar mengajar menggunakan pembelajaran

konvensional, kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Menunjukkan bahwa siswa masih pasif, kurang aktif, Peneliti menyimpulkan

bahwa rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor

individu siswa dan faktor sosial siswa. Faktor individu siswa tidak mau bertanya

mengenai kesulitan yang dialami meskipun pembelajaran yang masih

konvensional tapi seharusnya siswa aktif bertanya jika kurang memahami materi,

faktor sosial ini didalam kelas siswa kurang bekerja sama dalam kelompok hal ini

demikian karna jarang diadakan diskusi kelompok. Teori pendukung faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa dikemukan oleh Slameto dalam Saur

Tampubolon (2014:142). Implikasi dari pra siklus dimana guru menggunakan

metode ceramah kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran mengakibtakan

hasil belajar siswa rendah dari 38 siswa, hanya 13 siswa (34%) yang nilainya

diatas KKM 70, kemudian yang tidak tuntas ada 25 siswa (66%) yang nilainya

dibawah KKM 70. Berdasarkan latar belakang masalah pada pra siklus maka

dilakukan tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran group

investigation untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD

Negeri Salatiga 12.

Siklus I

Dilaksanakan siklus I ini berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes

siswa, dari 38 terdapat 26 atau (68%) siswa yang mencapai KKM 70 dan ada 12

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

54

atau (32%) siswa yang belum mencapai KKM 70. Siklus II ini masih ada 12 siswa

yang belum mencapai KKM 70 berdasarkan observer yang telah mengamati

jalannya proses pembelajaran dan dilakukan refleksi setelah pembelajaran

berlangsung, 12 atau (32%) siswa disebabkan oleh guru masih kurang dalam

pengkondisian kelas, sehingga masih ada siswa yang ramai, ada juga yang

melamun. Selain itu siswa masih belum terlalu memahami pembelajaran dengan

menggunakan model group investigation sehingga berpengaruh pada hasil belajar

siswa. faktor lain yang menyebabkan tidak tuntas hasil siswa berdasarkan teori

Thobroni (2015:28-29). Setelah pelaksanaan siklus I, maka dilakukan perbaikan

pada siklus II dengan memperhatikan kekurang-kekurang pada siklus 1 agar

pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat berjalan dengan lancar.

Siklus II

Berdasarkan data yang diperoleh berdasarkan hasil yaitu dari 38 ada 36

atau (95%) siswa yang mencapai KKM 70, dan ada 2 (5%) siswa yang belum

mencapai KKM 70. Siklus II ini masih ada 2 siswa (5%) yang dibawah KKM ≤

70, 2 orang ini berdasarkan observer siswa yang bersangkutan kurang menyimak

saat guru menjelaskan materi sehingga hasil belajarnya tidak mencapai KKM 70.

Berdasarkan teori pendukung Purwanto dalam Thobroni (2015:28-29) faktor lain

yang mempengaruhi hasil belajar merupakan pribadi siswa. Meskipun dengan

demikian pada pembelajaran di Siklus II siswa sudah antusias dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, berdasarkan tindakan siklus II, hasil belajar siswa telah

mengalami peningkatan pada mata pelajaran matematika. Data observasi peneliti

(terlampir) pada siklus II membuktikan bahwa langkah-langkah model

pembelajaran group investigation sudah terlaksana dalam penelitian sesuai dengan

rencana pembelajaran dengan menggunakan alat peraga yang mendukung dan

siswa pun tampak bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasil

belajar siswa meningkat menjadi (95%) tuntas. Berdasarkan hasil penelitian pra

siklus, tindakan siklus I dan siklus II yang sudah dilakukan dapat dinyatakan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan model group investigation dapat

meningkatkan hasil belajar matematika kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Semester II

Tahun Pelajaran 2015/2016.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11093/5/T1_292012525_BAB IV... · hasil belajar matematika siswa kelas 5, berdasarkan

55

Berdasarkan peneliti sebelumnya, yang dilakukan oleh Shinta Khusmiarti

(2013) berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model

Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas V SDN Kutoharjo 01 Pati

Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. penelitian tersebut menunjukan bahwa

model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar

matematika. Peningkatan hasil belajar dilihat dari pra siklus sebesar 32%, siklus I

sebesar 70%, siklus II sebesar 98%. Dengan peningkatan hasil belajar dari pra

siklus ke siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 70% dan dari siklus II

mengalami peningkatan sebesar 98%. Berdasarkan penelitian terebut dapat

disimpulkan bahwa menggunakan model pemebalajaran Group Investigation

dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Kutoharjo 01

Pati Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014.

Landasan permasalahan yang telah diuraikan, menurut Miftahul Huda yang

mendefinisikan bahwa model pembelajaran group investigation lebih menekankan

dimana siswa terlibat dalam merencanakan apa yang ingin dipelajari dan di

investigasikan bersama dengan kelompok diskusi. Sehingga dengan menggunakan

model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada

mata pelajaran matematika kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Semester II Tahun

pelajaran 2015/2016.