BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 -...

17
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan hasil penelitian, dan hasil tindakan yang kami paparkan sebagai berikut: 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Sebelum diadakan penelitian pada awal terlebih dahulu diadakan survey dan pengamatan subyek. Survey berupa pelajaran biasa tanpa metodologi penelitian sebanyak 2 kali pertemuan yang diajarkan oleh guru kelas IV. Pada akhir pembelajaran peneliti meminta izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan guna mendapat data tentang kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan selanjutnya. Pada kelas IV SD Negeri Keputon 02 sebelum dilaksanakan penelitian pada pertengahan semester I Tahun pelajaran 2013/2014, banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA, materi pokok Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar pada siswa kelas IV ini disebabkan oleh beberapa faktor, untuk itu guru dituntut untuk mengatasinya. Berdasarkan data hasil tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1. Tuntas 3 27,27 % 2. Belum Tuntas 8 72,73 % Jumlah 11 100 %

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 -...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal,

deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan hasil penelitian,

dan hasil tindakan yang kami paparkan sebagai berikut:

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum diadakan penelitian pada awal terlebih dahulu diadakan survey dan

pengamatan subyek. Survey berupa pelajaran biasa tanpa metodologi penelitian sebanyak 2

kali pertemuan yang diajarkan oleh guru kelas IV. Pada akhir pembelajaran peneliti meminta

izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

Tumbuhan guna mendapat data tentang kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan

selanjutnya. Pada kelas IV SD Negeri Keputon 02 sebelum dilaksanakan penelitian pada

pertengahan semester I Tahun pelajaran 2013/2014, banyak siswa yang kurang aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA, materi pokok Struktur dan

Fungsi Bagian Tumbuhan. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa. Rendahnya hasil

belajar pada siswa kelas IV ini disebabkan oleh beberapa faktor, untuk itu guru dituntut untuk

mengatasinya.

Berdasarkan data hasil tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan

menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan

belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1. Tuntas 3 27,27 %

2. Belum Tuntas 8 72,73 %

Jumlah 11 100 %

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

34

Apabila nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah dan rata-

rata awal dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Perolehan Nilai Tes IPA Pra Siklus

4.2 Deskripsi Hasil Siklus 1

Hasil penelitian yang diadakan pra siklus menjadi acuan untuk diambil tindakan yang

tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Dari tes IPA pra siklus menunjukkan masih

banyak siswa yang nilainya dibawah KKM. Peneliti mengambil tindakan awal sebelum

pelaksanaan siklus I antara lain pemilihan sumber belajar ,media belajar dan model

pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh ataupun takut dengan pelajaran IPA.

4.2.1 Perencanaan Tindakan

Siklus 1 terdiri dari 2 x pertemuan, 1 pertemuan berlangsung selama 70 menit (dua

jam pelajaran). Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah:

1) Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa

2) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran.

3) Merumuskan tujuan pembelajaran.

4) Menyiapkan materi pelajaran.

5) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

6) Merancang pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD

7) Menyiapkan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran.

8) Membuat lembar observasi.

9) Membuat lembar kerja dan tes untuk melihat hasil yang telah dilakukan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu :

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 80

2 Nilai Terendah 30

3 Nilai Rata-rata 50

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

35

A. Langkah pembelajaran

1. Kegiatan awal

a Mengkondisikan kelas

b Apersepsi

c Menyampaikan tujuan pembelajaran

d Membagi siswa dalam beberapa kelompok

e Menjelaskan prosedur belajar kelompok

2. Kegiatan Inti

a. Tanya jawab tentang bagian akar dan jenis-jenis akar

b. Membagikan LKS kepada tiap kelompok

c. Meminta siswa membaca dan memahami petunjuk kerja yang terdapat dalam

LKS

d. Meminta siswa melakukan diskusi dalam kelompok

e. Membimbing dan memotivasi siswa agar aktif dalam kelompok

f. Meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan

kelas secara bergantian

g. Memeriksa hasil kerja kelompok

h. Melakukan tes secara individu

i. Memeriksa hasil tes individu

j. Pemberian penghargaan kepada kelompok

3. Kegiatan Penutup

a. Memberikan kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa..

b. Peserta didik dibimbing untuk menyimpulkan.

c. Menguji keterampilan siswa dengan lembar tugas peserta didik.

d. Tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan ).

4.2.3 Hasil Pengamatan

Pengamatan terhadap tindakan siklus 1 dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat Kepala Sekolah SD Negeri Keputon 02

Kecamatan Blado, mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas IV SD

Negeri Keputon 02 Kecamatan Blado.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

36

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah

siswa kelas IV sebanyak 11 siswa, yang sudah tuntas sebanyak 63,63 % atau 7 siswa dan

yang belum tuntas sebanyak 36,36 % atau 4 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan

perolehan nilai anak dapat disajikan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 1

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1. Tuntas 7 63,63 %

2. Belum Tuntas 4 36,36 %

Jumlah 11 100 %

Apabila nilai siklus 1 dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah dan rata-rata

awal dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Perolehan Nilai Tes Hasil belajar IPA Siklus 1

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai Terendah 50

3 Nilai Rata-rata 66,36

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 50 ,

sedangkan rata-rata kelas adalah 66,36.

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh teman

sejawat yaitu Parjinem,S.Pd.SD Kepala Sekolah SD Negeri Keputon 02. Adapun hasil

pengamatan terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran IPA

dapat ditunjukkan pada lampiran 4.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

37

4.2.4 Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes siklus 1 dapat dilihat

adanya peningkatan hasil belajar, nilai rata-rata kelas, dan ketuntasan belajar siswa, dari

sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1. Perbandingan perolehan nilai hasil belajar

IPA siswa antara kondisi awal dengan siklus I dapat disajikan dalam bentuk gambar/grafik 4.1.

Gambar 4.1 Grafik perbandingan nilai terendah,nilai tertinggi dan rata – rata kelas

antara pra siklus dan siklus I

Terlihat pada gambar 4.1 nilai tertinggi tetap dari 80 menjadi 80 nilai terendah masih

naik dari 30 menjadi 50 dan nilai rata-rata naik dari 50 menjadi 66,36

Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya pada

gambar 4.2.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I

30

50

80 80

50

66,36

Nilai Terendah

Nilai tertinggi

Rata-Rata Kelas

Nilai

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

38

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar

Kondisi Awal dan Siklus I

Terlihat dari gambar 4.2 bahwa siswa yang tuntas belajar mengalami kenaikan dari 3

siswa pada Pra Siklus menjadi 7 siswa pada Siklus I,atau dari 27,27 % pada Pra Silkus

menjadi 63,63 % pada siklus I.

Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus I ditemukan masalah-

masalah sebagai berikut:

a) Guru kurang dapat memfariasikan metode dalam pembelajaran.

b) Persebaran siswa yang pandai dalam kelompok kurang merata.

c) Ada kelompok yang tidak menyelesaikan tugas sampai tuntas karena ada sifat egois

diantara anggotanya.

d) Pemantauan guru terhadap siswa pada saat pelajaran masih kurang.

Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus I ini disebabkan oleh:

a) Penggunaan sumber pembelajaran belum digunakan secara optimal oleh siswa.

b) Siswa belum memahami konsep materi yang diberikan.

c) Peran guru sebagai fasilitator belum optimal.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Pra Siklus Siklus I

3

7

8

4 Tuntas

Blm Tuntas

Jumlah Siswa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

39

4.3 Deskripsi Hasil Perbaikan Siklus 2

Hasil penelitian yang diadakan Siklus 1 ternyata kurang optimal. Dari hasil refleksi

siklus 1 peneliti mengambil tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus II . yaitu membentuk

kelompok belajar siswa, sedangkan pembentukan kelompok di lakukan oleh guru, dengan

kriteria anak yang berbeda, kurang, sedang, dan baik dalam satu kelompok belajar.

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan, berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran).

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus 1 adalah:

1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.

2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam

pembelajaran.

3. Merumuskan tujuan pembelajaran.

4. Menyiapkan materi pelajaran.

5. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

6. Merancang pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

7. Menyiapkan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran.

8. Membuat lembar observasi.

9. Membuat lembar kerja dan tes untuk melihat hasil yang telah dilakukan.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu:

1. Langkah pembelajaran

1). Kegiatan awal

a) Mengkondisikan kelas

b) Apersepsi

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

d) Membagi siswa dalam beberapa kelompok

e) Menjelaskan prosedur belajar kelompok

2). Kegiatan Inti

a) Membagikan LKS kepada tiap kelompok

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

40

b) Meminta siswa membaca dan memahami petunjuk kerja yang terdapat dalam

LKS

c) Meminta siswa melakukan diskusi dalam kelompok

d) Membimbing dan memotivasi siswa agar aktif dalam kelompok

e) Meminta perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok ke

depan kelas secara bergantian

f) Memeriksa hasil kerja kelompok

g) Melakukan tes secara individu

h) Memeriksa hasil tes individu

i) Pemberian penghargaan kepada kelompok dengan kualifikasi super, hebat,

dan baik

3) Kegiatan Akhir

a) Menyimpulkan pelajaran

b) Tindak lanjut

4.3.3 Hasil Pengamatan

Pengamatan terhadap tindakan siklus 2 dilakukan selama proses kegiatan

berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat Kepala Sekolah SD Negeri Keputon 02,

mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Keputon 02

Kecamatan Blado.

Pengamatan terhadap hasil belajar IPA siswa pada akhir tindakan siklus 2 dan

pengamatan terhadap proses belajar yang diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas guru dan

siswa selama kegiatan siklus 2. Pengamatan terhadap hasil belajar IPA ini dilakukan sendiri

oleh peneliti, sedangkan pengamatan terhadap proses belajar dilakukan oleh teman sejawat

yaitu Parjinem,S.Pd.SD. yang kesehariannya Kepala Sekolah SD Negeri Keputon 02.

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah

siswa kelas IV sebanyak 11 anak, yang sudah tuntas sebanyak 90,90 % atau 10 siswa dan

yang belum tuntas sebanyak 9,09 % atau 1 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan

perolehan nilai anak dapat disajikan pada tabel 4.5.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

41

Tabel 4.5 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus 2

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1. Tuntas 10 90,90 %

2. Belum Tuntas 1 9,09 %

Jumlah 11 100 %

Apabila nilai siklus 2 dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah dan rata-rata

dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Perolehan Nilai Tes Hasil belajar IPA Siklus 2

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 90

2 Nilai Terendah 60

3 Nilai Rata-rata 77,27

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah 60,

sedangkan rata-rata kelas adalah 77,27.

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh

teman sejawat yaitu Parjinem,S.Pd.SD yang mengajar di kelas VI SD Negeri Keputon 02 .

Adapun hasil pengamatan terhadap keaktivan guru selama proses pembelajaran IPA dapat

ditunjukkan pada lampiran 6.

4.3.4 Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi tes siklus 1 dan hasil tes siklus 2 dapat dilihat adanya

peningkatan perolehan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan hasil belajar siswa dari tindakan siklus 1

dan sesudah tindakan siklus 2.

Perbandingan perolehan nilai hasil belajar IPA siswa antara siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada

gambar 4.3.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

42

Gambar 4.3 Grafik perbandingan nilai terendah,nilai tertinggi dan rata – rata kelas

antara Siklus I dan siklus II

Terlihat pada gambar 4.3 nilai tertinggi naik dari 80 menjadi 90 nilai terendah naik

dari 50 menjadi 60 dan nilai rata-rata naik dari 66,36 menjadi 77,27.

Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya pada

gambar 4.4

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar

Siklus I dan siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Siklus I Siklus II

50

60

80

90

66,36

77,27

Nilai Terendah

Nilai tertinggi

Rata-Rata Kelas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Siklus I Siklus II

8

10

3

1

Tuntas

Blm Tuntas

Jumlah Siswa

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

43

Terlihat dari gambar 4.4 bahwa siswa yang tuntas belajar mengalami kenaikan dari

7siswa pada Siklus I menjadi 10 siswa pada Siklus II,atau dari 63,63 % pada siklus I menjadi

90,90 %

Secara keseluruhan terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa dari tindakan siklus 1

dan sesudah tindakan siklus 2, namun belum semua mencapai ketuntasan belajar, ada 9,09

% atau 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar setelah tindakan siklus 2, yang

kemudian akan di beri bimbingan khusus oleh guru.

4.4 Hasil Tindakan

Pelaksanaan aktivitas perbaikan pembelajaran IPA siklus I dan siklus II berjalan

dengan baik, terjadi peningkatan hasil belajar yang memuaskan. Pelaksanaan aktivitas

perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II tersebut dapat digambarkan sebagai beikut :

1. Pembahasan materi secara sistematis dan jelas.

Pembahasan materi secara terperinci, urut, dan sistematis, mulai menujukkan alat

peraga dan cara menggunakanya serta manfaatnya dalam kehidupan sehari–hari.

Pembahasan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa

2. Penggunaan alat peraga dengan benda konkret

Alat peraga yang digunakan guru sesuai dengan materi Struktur dan Fungsi Bagian

Tumbuhan

3. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi/ dalam menggunakan alat peraga.

Pendemonstrasian dilakukan oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok

dengan bantuan guru sebagai pembimbing

4. Pengaktifan siswa dalam pembelajaran / Pengungkapan gagasan / ide

Siswa aktif dalam proses pembelajaran terutama dalam melakukan tanya jawab dan

menyampaikan pendapat.

5. Pemberian bimbingan pada siswa dalam mengambil kesimpulan

Memberikan motivasi pada siswa untuk mengambil kesimpulan dengan cara

merangsang siswa untuk berpendapat.

6. Pemberian latihan-latihan

Pemberian latihan–latihan secara lisan, baik indvidu maupun klasikal dengan bentuk

soal yang bervariasi.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

44

Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran IPA siklus I dan II ternyata

menunjukkan peningkatan. Peningkatan ini ditunjukkan dari hasil analisis nilai tes formatif

siswa kelas IV SD Negeri Keputon 02 pada waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran

IPA siklus II yaitu 11 siswa yang mendapat nilai di atas 70 ada 10 siswa ( 90,90 %)

dengan rincian 2 siswa mendapat nilai 90, 5 siswa deegan nilai 80, 3 siswa mendapat

nilai 70.

Berdasarkan hasil analisis nilai tes formatif siswa kelas IV di atas, akhirnya

penulis beserta teman sejawat dan supervisor menyimpulkan bahwa pelaksanaan

perbaikan pembelajaran IPA siklus II 10 siswa mendapat nilai di atas 70 dan sudah

mencapai KKM, sehingga peneliti tidak perlu melaksanakan perbaikan pembelajaran

siklus III.

Tabel 4.7 Tabel Hasil Ketuntasan Pembelajaran IPA Pra Siklus,Siklus I,Siklus II

No. Jumlah

Siswa Pelaksanaan

Ketuntasan Persentase

Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas

1. 11 Pra Siklus 3 8 27,27 72,73

2. 11 Siklus I 7 4 63,63 36,36

3. 11 Siklus II 10 1 90,90 9,09

Perbandingan ketuntasan belajar siswa Pra Siklus ,Siklus I,Siklus II dapat digambarkan

dalam grafik (gambar 4.5) sebagai berikut :

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

45

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Ketuntasan belajar siswa kelas IV

Pra siklus,Siklus I dan siklus II

Perbandingan Persentase ketuntasan belajar siswa dapat digambarkan dalam grafik

(gambar 4.6) sebagai berikut :

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan belajar siswa kelas IV

Pra siklus,Siklus I dan siklus II

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

PraSiklus

Siklus I Siklus II

3

7

10

8

4

1

Tuntas

Blm Tuntas

Jumlah Siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

27,27

63,63

90,9

72,73

36,36

9,09

Tuntas

Blm Tuntas

Persentase

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

46

4.5 Pembahasan

4.5.1 Hasil Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus I

Berdasarkan data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran hasil tes

formatif di atas, dapat dikatakan bahwa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan

menunjukkan kemajuan. Perbaikan pembelajaran IPA Siklus I, berjalan cukup baik.

Pelaksanaan aktivitas perbaikan pembelajaran Siklus I sebagai berikut :

1. Pembahasan materi secara sistematis dan jelas.

Pembahasan materi secara terperinci, urut, dan sistematis, mulai menujukkan alat

peraga dan cara menggunakanya serta manfaatnya dalam kehidupan sehari–hari.

Pembahasan materi dengan bahasa yang mudah dipahami siswa

2. Penggunaan alat peraga dengan benda konkret

Alat peraga yang digunakan guru sesuai dengan materi Struktur dan Fungsi

Bagian Tumbuhan

3. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi/ dalam menggunakan alat peraga.

Pendemonstrasian dilakukan oleh siswa, baik secara individu maupu kelompok

dengan bantuan guru sebagai pembimbing

4. Pengaktifan siswa dalam pembelajaran / Pengungkapan gagasan / ide

Siswa aktif dalam proses pembelajaran terutama dalam melakukan tanya jawab dan

menyampaikan pendapat.

5. Pemberian bimbingan pada siswa dalam mengambil kesimpulan

Memberikan motivasi pada siswa untuk mengambil kesimpulan dengan cara

merangsang siswa untuk berpendapat.

6. Pemberian latihan-latihan

Pemberian latihan–latihan secara lisan, baik indvidu maupun klasikal dengan bentuk

soal yang bervariasi.

4.5.2 Hasil Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus II

Pelaksanaan aktivitas perbaikan pembelajaran IPA siklus II berjalan dengan

baik, Berkenaan dengan itu terjadi peningkatan hasil belajar yang memuaskan.

Pelaksanaan aktivitas perbaikan pembelajaran Siklus II tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut :

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

47

1. Pembahasan materi secara sistematis dan jelas.

Pembahasan materi secara terperinci, urut, dan sistematis, mulai

menujukkan alat peraga dan cara menggunakanya serta manfaatnya dalam

kehidupan sehari–hari. Pembahasan materi dengan bahasa yang mudah

dipahami siswa

2. Penggunaan alat peraga dengan benda konkret

Alat peraga yang digunakan guru sesuai dengan materi Struktur dan Fungsi

Bagian Tumbuhan

3. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi/ dalam menggunakan peraga.

Pendemonstrasian dilakukan oleh siswa, baik secara individu maupun

kelompok dengan bantuan guru sebagai pembimbing

4. Pengaktifan siswa dalam pembelajaran / Pengungkapan gagasan / ide

Siswa aktif dalam proses pembelajaran terutama dalam melakukan tanya

jawab dan menyampaikan pendapat.

5. Pemberian bimbingan pada siswa dalam mengambil kesimpulan

Memberikan motivasi pada siswa untuk mengambil kesimpulan dengan cara

merangsang siswa untuk berpendapat.

6. Pemberian latihan-latihan

Pemberian latihan–latihan secara lisan, baik indvidu maupun klasikal dengan

bentuk soal yang bervariasi.

4.5.3 Pembahasan hasil perbaikan pembelajaran

Perbaikan pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Keputon 02, berjalan dengan

baik karena itu hasil belajar siswa juga meningkat. Perbaikan pembelajaran terjadi

karena secara sungguh-sungguh guru melaksanakan ativitas-aktivitas perbaikan yang

direncanakan. Sementara itu aktivitas-aktivitas yang dipilih tepat untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan pembelajaran yang muncul.

Ketepatan aktivitas-aktivitas perbaikan pembelajaran tersebut dapat dijelaskan seperti

berikut :

a. Pembahasan materi secara sistematis dan jelas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

48

Teori Piaget (dalam Syamsudin A dan Budiman N, 2004 : 1.6) yang

mengisyaratkan bahwa kemampuan berfikir anak dengan orang dewasa berbeda.

Implikasinya berarti bahwa sekuensi (urutan) bahan pembelajaran dan metode

pembelajaran harus menjadi perhatian utama. Anak akan sulit memahami bahan

pelajaran jika urutan bahan pelajaran itu meloncat-loncat. Untuk itu materi yang akan

disampaikan harus dipersiapkan dengan matang.

Di samping itu bahasa harus jelas, karena sebagai alat komunikasi membantu

pembentukan dan mendorog perkembangan pikiran. Jadi setelah siswa

mendengarkan penjelasan guru akan mengerti dan dapat berfikir serta menanggapi

pertanyaan-pertanyaan guru.

b. Penggunaan alat peraga dengan benda konkret

Alat peraga lebih membantu belajar siswa dan memudahkan mengajar bagi

guru, melalui alat peraga pengajaran penanaman konsep yang abstrak dapat

diwujudkan dalam bentuk konkret, jalannya pelajaran tidak membosankan dan

monoton, lebih menarik minat serta memberikan variasi belajar siswa (Tj. Mulyono,

Gapi A. dan Abidin, 1980 : 5.6)

Tahap perkembangan kognitif yang dialami anak SD adalah berfikir operasinal

konkret yang ditandai dengan kemampuan anak untuk mengoperasikan kaidah-

kaidah logika. Meskipun masih terikat objek-obek yang yang bersifat konkret.

Berdasarkan teori di atas penulis berpendapat bahwa siswa mudah memahami

konsep bila disertai contoh-contoh konkret sebagai alat peraga.

c. Pendemonstrasian cara menentukan Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan

Dengan demonstrasi proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

pengalaman langsung, untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang

materi yang dipelajari. Dengan demonstrasi siswa terlibat dalam berbagai kegiatan

yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan siswa dengan penekanan pada

belajar.

Hal ini relevan dengan hasil Diklat Fungsional KBK Guru Kelas IV yang

disampaikan LPMP ( Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Jawa Tengah yang

menyatakan bahwa salah satu kegiatan pembelajaran IPA adalah demonstrasi, juga

pada pembelajaran PAKEM ( Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan)

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4 - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3740/5/T1... · izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes IPA materi Struktur dan Fungsi Bagian

49

menekankan bahwa siswa harus terlibat dalam berbagai kegiatan yang

mengembangkan pemahaman dan kemampuan siswa dengan penekanan pada

belajar melalui berbuat yaitu demonstrasi oleh siswa maupun guru.

d. Pengaktifan siswa dalam pembelajaran

Tinggi rendahnya kadar aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi oleh

strategi atau pendekatan mengajar yang digunakan. Banyak pendapat mengenai

berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam penyampaian bahan / isi

kurikulum.

Richard Anderson (Sudjana,1990) mengajukan 2 (dua) pendekatan yaitu

pendekatan yang berorientasi pada guru, dimana aktivitas guru dalam suatu proses

pembelajaran lebih dominan dibandingkan siswa. Pendekatan ini bersifat teacher

centered.

Pendekatan kedua lebih berorientasi pada siswa. Pendekatan ini bersifat

student centered yang merupakan kebalikan dari pendekatan pertama, dimana

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran lebih dominan dibandingkan guru. Pada

pendekatan kedua inilah yang penulis lakukan sebagai patokan dalam mengaktifkan

siswa kelas IV SD Negeri Keputon 02 dalam proses pembelajaran IPA sehingga

harapan penulis outputnya akan meningkat.

e. Pemberian latihan–latihan

Untuk mengetahui daya serap siswa, latihan perlu diberikan baik lisan maupun

tulisan. Individu maupun klasikal, latihan-latihan bisa dilaksanakan selama dan

sesudah proses pembelajaran berlangsung.

Latihan dapat memberikan penguatan dan feedback bagi siswa. Sehingga

siswa mengetahui bagaimana dia dapat berhasil. Bagi siswa yang mendapat nilai baik

akan memberikan motivasi untuk belajar, sedangkan yang kurang baik menjadi

masukan bahwa dirinya harus lebih giat belajar (Prof. Dr. Asawi Zaenul, M.Pd.: 2004 )

Hasil latihan siswa dapat dijadikan tolak ukur kinerja guru dalam melakukan

pembelajaran. Untuk itu sebagai guru harus banyak memberikan latihan untuk

keberhasilan pembelajaran.