BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 32 Gambar IV.6 Perhitungan Geometrik Menggunakan Ms....
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 32 Gambar IV.6 Perhitungan Geometrik Menggunakan Ms....
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Membuat Struktur Hirarki Masalah
Pembuatan struktur hirarki digunakan untuk mempermudah dalam
pengambilan keputusan dengan menggambarkan permasalahan yang dihadapi
kedalam struktur hirarki,dimulai dengan goal atau sasaran kemudian kriteria dan
alternatif. Adapun struktur hirarki dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Goal/Sasaran
Kriteria
Alternatif
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Gambar IV.1
Struktur Hirarki Pemilihan Supplier Terhadap Bahan
Bangunan Pada PT. Darma Panca Warna Jakarta
29
4.2. Hasil Pengolahan Data AHP (Analytic Hierarchy Process)
4.2.1. Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Pada tahapan ini dilakukan pemberian bobot pada perbandingan
berpasangan antar kriteria. Untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan
telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak yaitu menggunakan
Incon/Consistency Ratio, dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan
derajat kesalahannya adalah 10% dimana data dianggap baik jika nilai CR-nya ≤
0,1. Untuk mengecek Incon/Consistency Ratio data responden, berikut ini
ditampilkan nilai Incon/Consistency Ratio dalam bentuk gambar Pairwise
Comparison Matrix dengan menggunakan aplikasi Expert Choice 11.
Gambar IV.2
Pairwise Comparison Antar Kriteria
(Responden 1)
Gambar IV.3
Pairwise Comparison Antar Kriteria
(Responden 2)
30
Gambar IV.4
Pairwise Comparison Antar Kriteria
(Responden 3)
Setelah hasil kuesioner setiap responden diinput kedalam Expert Choice
11 kemudian hasil kuesioner setiap responden tersebut harus dijadikan satu
kesatuan data untuk melanjutkan perhitungan AHP (Analytic Hierarcy Process)
dengan menggunakan Expert Choice 11, setiap perbandingan kriteria yang sama
pada hasil ketiga Pairwise Comparison antar kriteria pada gambar IV.2-IV.4 akan
dihitung rata-rata geometriknya menggunakan rumus:
Rata-rata geomertik = √
*Keterangan
= Hasil Pairwise Comparison per kriteria
= Jumlah total responden
Contoh perhitungan rata-rata geometrik Pairwise Comparison Harga-
Kualitas:
Rata-rata geomertik = √
=√
=√
Hasil Combined = 7.23043
31
Perhitungan ini membuktikan hasil dari gambar IV.5, Pairwise
Comparison Harga-Kualitas dengan hasil 7.23043
Gambar IV.5
Pairwise Comparison Antar Kriteria
(Combined)
*Keterangan
a. Angka berwarna hitam menandakan kriteria pertama (menurun) mendapatkan
nilai lebih dibandingkan kriteria kedua (mendatar).
b. Angka berwarna merah menendakan kriteria kedua (mendatar) mendapatkan
nilai lebih dibandingkan kriteria pertama (menurun)
Dapat disimpulkan bahwa perbandingan berpasangan yang diberikan
responden memiliki nilai Incon/Consistency Ratio yang lebih kecil dari 0,1
sebagai batas maksimum nilai Incon/Consistency Rati. Berdasarkan gambar IV.2-
IV.5 dapat dilihat Incon/Cinsistensy Ratio pada gambar IV.2 yaitu 0.06 , gambar
IV.3 yaitu 0.08, gambar IV.4 yaitu 0.08 , dan gambar IV.5 atau Combined dari
gambar IV.2-IV.4 yaitu 0.06 dengan demikian hasil perhitungan cukup konsisten.
Berdasarkan hasil perhitungan geometrik yang telah dihitung, maka
peneliti menghitung selanjutnya menggunakan Ms. Excel 2010 dengan rumus
yang sama dan mendapatkan hasil rata-rata geometrik yang sesuai dengan Expert
Choice 11, dapat dilihat pada gambar IV.6 dibawah ini:
32
Gambar IV.6
Perhitungan Geometrik Menggunakan Ms. Excel 2010
Dalam pengecekan data ini, dapat dilihat perbandingan berpasangan
kriteria Harga-Kualitas pada baris 14 kolom G sesuai dengan hasil perhitungan
geometric dan Expert Choice 11 sebelumnya dan setrusnya menggunakan rumus
yang sama.
4.2.2. Data Perbandingan Faktor Alternatif Pemilihan Supplier
Setelah data perbandingan berpasangan (kriteria) selesai diinput ke dalam
Expert Choice 11, langkah selanjutnya adalah menginput data perbandingan
faktor (alternatif). Alternative yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria
sebelumnya yang sudah ditentukan. Terdapat alternatif pemilihan supplier
terhadap bahan bangunan yang ada di PT. Darma Panca Warna Jakarta, yaitu
Supplier 1, Supplier 2, Supplier 3, Supplier 4, Supplier 5, Supplier 6, Supplier 7,
Supplier 8, Supplier 9 dan Supplier 10.
33
Gambar IV.7
Perbandingan Faktor (Alternatif) Pemilihan Supplier
4.2.3. Data Perbandingan Faktor Alternatif Penilaian Pemilihan Supplier
Setiap Kriteria
Setelah kriteria ditentukan dan dilakukan penilaian pada perbandingan
berpasangan (kriteria), kemudian dilakukan penilaian untuk perbandingan faktor
(alternatif) yang ada. Alternatif yang terdiri dari 3 Supplier dinilai berdasarkan
kriteria-kriteria tersebut. Berikut ini adalah hasil dari 3 kuesioner yang telah diisi,
digabungkan dan diterjemahkan dalam tabel Pairwise Comparison matrix
menggunakan Expert Choice 11:
1. Penilaian Alternatif Menurut Pengiriman
Gambar IV.8
Pairwise Comparison Berdasarkan Kriteria Pengiriman
34
2. Penilaian Alternatif Menurut Kualitas
Gambar IV.9
Pairwise Comparison Berdasarkan Kriteria Kualitas
3. Penilaian Alternatif Menurut Pelayanan
Gambar IV.10
Pairwise Comparison Berdasarkan Kriteria Pelayanan
4. Penilaian Alternatif Menurut Harga
Gambar IV.11
Pairwise Comparison Berdasarkan Kriteria Harga
35
5. Penilaian Alternatif Menurut Pembayaran
Gambar IV.12
Pairwise Comparison Berdasarkan Kriteria Pembayaran
*Keterangan
a. Angka berwarna hitam menendakan alternatif pertama (menurun)
mendapatkan nilai lebih dibandigkan alternatif kedua (mendatar).
b. Angka berwarna merah menendakan alternatif kedua (mendatar)
mendapatkan nilai lebih dibandingkan alternatif pertama (menurun).
Dalam pengecekan konsistensi data ini, digunakan derajat kesalahan adalah
10% dimana nilai CR-nya ≤ 0,1. Berdasarkan gambar IV.8-IV.12 dapat dilihat
Incon/Consistensy Ratio pada gambar IV.8 yaitu 0.07, gambar IV.9 yaitu 0.06,
gambar IV.10 yaitu 0.06, gambar IV.11 yaitu 0.07, dan gambar IV.12 yaitu 0.06.
Dengan demikian hasil perhitungan cukup konsisten.
Berdasarkan hasil dari tabel Pairwise Comparison, maka peneliti
menghitung kembali pembuktiannya menggunkan Ms. Excel 2010 dengan rumus
yang sama dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan Expert Choice 11 dapat
dilihat pada gambar IV.13-IV.17 dibawah ini:
36
Gambar IV.13
Penilaian Alternatif Menurut Kriteria Pengiriman
37
Gambar IV.14
Penilaian Alternatif Menurut Kriteria Kualitas
38
Gambar IV.15
Penilaian Alternatif Menurut Kriteria Pelayanan
39
Gambar IV.16
Penilaian Alternatif Menurut Kriteria Harga
40
Gambar IV.17
Penilaian Alternatif Menurut Kriteria Pembayaran
41
4.3. Hasil Pengolahan Data AHP (Analytic Hierarchy Process)
4.3.1. Penentuan Bobot Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Setelah penginputan data perbandingan berpasangan antar kriteria selesai
dimasukkan kedalam Expert Choice 11, maka akan menghasilkan normalisasi
matriks antar kriteria yang akan menentukan bobot setiap kriteria.
Gambar IV.18
Normalisasi Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Dalam gambar IV.18 setiap kriteria mendapatkan nilai-nilai pembobotan.
Kriteria Pengiriman mendapat nilai bobot 0.037 atau 4%, kriteria Kualitas
mendapat nilai bobot 0.470 atau 47%, kriteria Pelayanan mendapat nilai bobot
0.183 atau 18%, kriteria Harga mendapat nilai bobot 0.187 atau 19% dan kriteria
Pembayaran mendapat nilai bobot 0.123 atau 12% . Jika semua bobot ini
ditambahkan atau dijumlahkan akan mendapatkan 0,100 atau 100%.
Dilakukan kembali pembuktian menggunakan Ms. Excel 2010 dan
mendapatkan hasil yang mendekati Expert Choice 11, dapat dilihat pada gambar
IV.19 dibawah ini:
42
Gambar IV.19
Normalisasi Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria
Menggunkan Ms. Excel 2010
4.3.2. Penentuan Bobot Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria
4.3.2.1. Penentuan Bobot perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pengiriman
Gambar IV.20
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pengiriman
43
Di dalam gambar IV.20, setiap alternatif mendapatkan nilai-nilai
pembobotan berdasarkan Pengiriman. Supplier 1 mendapatkan nilai bobot 0.277
atau sebesar 28%, Supplier 2 mendapatkan nilai bobot 0.132 atau sebesar 13%,
Supplier 3 mendapatkan nilai bobot 0.158 atau sebesar 16%, Supplier 4
mendapatkan nilai bobot 0.070 atau sebesar 7%, Supplier 5 mendapatkan nilai
bobot 0.060 atau sebesar 6%, Supplier 6 mendapatkan nilai bobot 0.062 atau
sebesar 6%, Supplier 7 mendapatkan nilai bobot 0.030 atau sebesar 3%, Supplier
8 mendapatkan nilai bobot 0.048 atau sebesar 5%, Supplier 9 mendapatkan nilai
bobot 0.040 atau sebesar 4%, Supplier 10 mendapatkan nilai bobot 0.123 atau
sebesar 12%. Jika semua bobot ini ditambahkan atau dijumlahkan akan
mendapatkan 0,100 atau 100%.
Dilakukan kembali pembuktian perhitungan menggunakan Ms. Excel
2010 dan mendapatkan hasil yang mendekati Expert Choice 11.
Gambar IV.21
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pengiriman Menggunakan Ms. Excel 2010
44
4.3.2.2. Penentuan Bobot perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Kualitas
Gambar IV.22
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Kualitas
Di dalam gambar IV.22, setiap alternatif mendapatkan nilai-nilai
pembobotan berdasarkan Kualitas. Supplier 1 mendapatkan nilai bobot 0.292 atau
sebesar 30%, Supplier 2 mendapatkan nilai bobot 0.072 atau sebesar 7%, Supplier
3 mendapatkan nilai bobot 0.161 atau sebesar 16%, Supplier 4 mendapatkan nilai
bobot 0.069 atau sebesar 7%, Supplier 5 mendapatkan nilai bobot 0.047 atau
sebesar 5%, Supplier 6 mendapatkan nilai bobot 0.050 atau sebesar 5%, Supplier
7 mendapatkan nilai bobot 0.024 atau sebesar 2%, Supplier 8 mendapatkan nilai
bobot 0.043 atau sebesar 4%, Supplier 9 mendapatkan nilai bobot 0.044 atau
sebesar 4%, Supplier 10 mendapatkan nilai bobot 0.197 atau sebesar 20%. Jika
semua bobot ini ditambahkan atau dijumlahkan akan mendapatkan 0,100 atau
100%.
45
Dilakukan kembali pembuktian perhitungan menggunakan Ms. Excel
2010 dan mendapatkan hasil yang mendekati Expert Choice 11.
Gambar IV.23
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Kualitas Menggunakan Ms. Excel 2010
4.3.2.3. Penentuan Bobot perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pelayanan
Gambar IV.24
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pelayanan
46
Di dalam gambar IV.24, setiap alternatif mendapatkan nilai-nilai
pembobotan berdasarkan Pelayanan. Supplier 1 mendapatkan nilai bobot 0.279
atau sebesar 28%, Supplier 2 mendapatkan nilai bobot 0.103 atau sebesar 10%,
Supplier 3 mendapatkan nilai bobot 0.124 atau sebesar 12%, Supplier 4
mendapatkan nilai bobot 0.077 atau sebesar 8%, Supplier 5 mendapatkan nilai
bobot 0.046 atau sebesar 5%, Supplier 6 mendapatkan nilai bobot 0.054 atau
sebesar 5%, Supplier 7 mendapatkan nilai bobot 0.035 atau sebesar 4%, Supplier
8 mendapatkan nilai bobot 0.069 atau sebesar 7%, Supplier 9 mendapatkan nilai
bobot 0.063 atau sebesar 6%, Supplier 10 mendapatkan nilai bobot 0.151 atau
sebesar 15%. Jika semua bobot ini ditambahkan atau dijumlahkan akan
mendapatkan 0,100 atau 100%.
Dilakukan kembali pembuktian perhitungan menggunakan Ms. Excel
2010 dan mendapatkan hasil yang mendekati Expert Choice 11.
Gambar IV.25
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pelayanan Menggunakan Ms. Excel 2010
47
4.3.2.4. Penentuan Bobot perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Harga
Gambar IV.26
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Harga
Di dalam gambar IV.26, setiap alternatif mendapatkan nilai-nilai
pembobotan berdasarkan Harga. Supplier 1 mendapatkan nilai bobot 0.322 atau
sebesar 32%, Supplier 2 mendapatkan nilai bobot 0.125 atau sebesar 13%,
Supplier 3 mendapatkan nilai bobot 0.113 atau sebesar 11%, Supplier 4
mendapatkan nilai bobot 0.083 atau sebesar 8%, Supplier 5 mendapatkan nilai
bobot 0.077 atau sebesar 8%, Supplier 6 mendapatkan nilai bobot 0.055 atau
sebesar 6%, Supplier 7 mendapatkan nilai bobot 0.034 atau sebesar 3%, Supplier
8 mendapatkan nilai bobot 0.043 atau sebesar 4%, Supplier 9 mendapatkan nilai
bobot 0.061 atau sebesar 6%, Supplier 10 mendapatkan nilai bobot 0.087 atau
sebesar 9%. Jika semua bobot ini ditambahkan atau dijumlahkan akan
mendapatkan 0,100 atau 100%.
48
Dilakukan kembali pembuktian perhitungan menggunakan Ms. Excel
2010 dan mendapatkan hasil yang mendekati Expert Choice 11.
Gambar IV.27
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Harga Menggunakan Ms. Excel 2010
4.3.2.5. Penentuan Bobot perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pembayaran
Gambar IV.28
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pembayaran
49
Di dalam gambar IV.28, setiap alternatif mendapatkan nilai-nilai
pembobotan berdasarkan Pembayaran. Supplier 1 mendapatkan nilai bobot 0.322
atau sebesar 32%, Supplier 2 mendapatkan nilai bobot 0.125 atau sebesar 13%,
Supplier 3 mendapatkan nilai bobot 0.113 atau sebesar 11%, Supplier 4
mendapatkan nilai bobot 0.083 atau sebesar 8%, Supplier 5 mendapatkan nilai
bobot 0.077 atau sebesar 8%, Supplier 6 mendapatkan nilai bobot 0.055 atau
sebesar 6%, Supplier 7 mendapatkan nilai bobot 0.034 atau sebesar 3%, Supplier
8 mendapatkan nilai bobot 0.043 atau sebesar 4%, Supplier 9 mendapatkan nilai
bobot 0.061 atau sebesar 6%, Supplier 10 mendapatkan nilai bobot 0.087 atau
sebesar 9%. Jika semua bobot ini ditambahkan atau dijumlahkan akan
mendapatkan 0,100 atau 100%.
Dilakukan kembali pembuktian perhitungan menggunakan Ms. Excel
2010 dan mendapatkan hasil yang mendekati Expert Choice 11.
Gambar IV.29
Normalisasi Matriks Perbandingan Faktor Antar Alternatif
Berdasarkan Kriteria Pembayaran Menggunakan Ms. Excel 2010
50
4.4. Perhitungan Hasil Pengolahan Data AHP (Analytic Hierarchy Process)
Setelah mendapatkan nilai masing-masing dari setiap pembobotan
perbandingan berpasangan antar kriteria dan setiap perbandingan faktor antar
alternatif berdasarkan kriteria. Langkah terakhir yang harus dilakukan untuk
pemilihan supplier terhadap bahan bangunan di PT. DarmaPanca Warna Jakarta
yaitu menghitung Aggregate masing-masing supplier yang dijadikan alternatif.
Nilai Aggregate diperoleh dengan cara mengalikan nilai bobot pembobotan
perbandingan berpasangan antar kriterian dan setiap perbandingan faktor anatar
alternatif berdasarkan kriteria pemilihan supplier dengan kriteria yang sama.
Tabel IV.1
Tabel Pembobotan Perbandingan Berpasangan Antar Kriteri dan Perbandingan
Faktor Antar Alternatif
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Pada Tabel IV.1, Perbandingan berpasangan antar kriteria dan
perbandingan faktor antar alternatif akan dikalikan dengan setiap pembobotan
perbandingan berpasangan antar kriteria dan perbandingan faktor antar alternatif
pemilihan supplier sesuai dengan kriterianya. Contoh perhitungan:
Bobot Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Pengiriman x Bobot
Perbandingan Faktor Antar Alternatif Supplier A
= 0.037 X 0.277
= 0.010249 0.010
51
Dengan hasil 0.010 ini merupakan dari Aggregate atau Prty dalam Aplikasi
Expert Choice 11.
Tabel IV.2
Hasil Penilaian Akhir AHP (Analytic Hierarchy Process)
Alternatif Kriteria
Bobot
Perbandingan
Faktor Antar
Kriteria
Bobot
Perbandingan
Berpasangan
Antar Alternatif
Aggregate /
Prty
Supplier
1 (SP/1)
Pengiriman (PI) 0.037 0.277 0.010
Kualitas (KL) 0.47 0.292 0.137
Pelayanan (PL) 0.183 0.279 0.051
Harga (HG) 0.187 0.322 0.060
Pembayaran (PB) 0.123 0.237 0.029
Supplier
2 (SP/2)
Pengiriman (PI) 0.037 0.132 0.005
Kualitas (KL) 0.047 0.072 0.003
Pelayanan (PL) 0.183 0.103 0.019
Harga (HG) 0.187 0.125 0.023
Pembayaran (PB) 0.123 0.113 0.014
Supplier
3 (SP/3)
Pengiriman (PI) 0.037 0.158 0.006
Kualitas (KL) 0.47 0.161 0.076
Pelayanan (PL) 0.183 0.124 0.023
Harga (HG) 0.187 0.113 0.021
Pembayaran (PB) 0.123 0.105 0.013
Supplier
4 (SP/4)
Pengiriman (PI) 0.037 0.07 0.003
Kualitas (KL) 0.47 0.069 0.032
Pelayanan (PL) 0.183 0.077 0.014
Harga (HG) 0.187 0.083 0.016
Pembayaran (PB) 0.123 0.104 0.013
Supplier
5 (SP/5)
Pengiriman (PI) 0.037 0.06 0.002
Kualitas (KL) 0.47 0.047 0.022
Pelayanan (PL) 0.183 0.046 0.008
Harga (HG) 0.187 0.077 0.014
52
Pembayaran (PB) 0.123 0.08 0.010
Supplier
6 (SP/6)
Pengiriman (PI) 0.037 0.062 0.002
Kualitas (KL) 0.47 0.05 0.024
Pelayanan (PL) 0.183 0.054 0.010
Harga (HG) 0.187 0.055 0.010
Pembayaran (PB) 0.123 0.071 0.009
Supplier
7 (SP/7)
Pengiriman (PI) 0.037 0.03 0.001
Kualitas (KL) 0.47 0.024 0.011
Pelayanan (PL) 0.183 0.035 0.006
Harga (HG) 0.187 0.043 0.008
Pembayaran (PB) 0.123 0.054 0.007
Supplier
8 (SP/8)
Pengiriman (PI) 0.037 0.048 0.002
Kualitas (KL) 0.47 0.043 0.020
Pelayanan (PL) 0.183 0.069 0.013
Harga (HG) 0.187 0.043 0.008
Pembayaran (PB) 0.123 0.063 0.008
Supplier
9 (SP/9)
Pengiriman (PI) 0.037 0.04 0.001
Kualitas (KL) 0.47 0.044 0.021
Pelayanan (PL) 0.183 0.063 0.012
Harga (HG) 0.187 0.061 0.011
Pembayaran (PB) 0.123 0.07 0.009
Supplier
10
(SP/10)
Pengiriman (PI) 0.037 0.123 0.005
Kualitas (KL) 0.47 0.197 0.093
Pelayanan (PL) 0.183 0.151 0.028
Harga (HG) 0.187 0.087 0.016
Pembayaran (PB) 0.123 0.103 0.013
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dilakukan perhitungan dengan menggunakan Ms. Excel 2010 dan
mendapatkan hasil sebagai berikut:
53
Gambar IV.30
Hasil Penilaian Akhir AHP (Analytical Hierarchy Process) Menggunakan Ms.
Excel 2010
54
Gambar IV.31
Hasil Synthesis With Respect
Gambar IV.32 merupakan hasil dari perhitungan keseluruhan AHP
(Analytic Hierarchy Process) untuk pemilihan supplier terhadap bahan bangunan
dengan menggunakan aplikasi Expert Choice 11 dalam bentuk grafik. Hasil
penjumlahan ini merupakan hasil akhir dari pemilihan supplier terhadap bahan
bangunan. Supplier 1 mendapat nilai 28.6%, Supplier 10 mendapat nilai 15.3%,
Supplier 3 mendapat nilai 13.8%, Supplier 2 mendapat nilai 9.5%, Supplier 4
mendapat nilai 7.8%, Supplier 5 mendapat nilai 5.7%, Supplier 6 mendapat nilai
5.5%, Supplier 9 mendapat nilai 5.4%, Supplier 8 mendapat nilai 5.1% dan
Supplier 7 mendapat nilai 3.2%. hasil perhitungan ini menunjukan juga bahwa
Supplier 1 atas nama PT. Mega Baja lebih memenuhi kriteria yang telah
ditentukan dalam pemilihan supplier terhadap bahan bangunan pada PT. Darma
Panca Warna.
Berikut ini adalah grafik dan hasil perhitungan menggunakan Ms. Excel
2010 :
Gambar IV.32
Hasil Akhir dan Grafik Menggunakan Ms. Excel 2010