BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 Ungaran Kab
Semarang SD ini adalah SD Negeri Pararel dan terdapat kelas A dan B. Adapun
kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A Ungaran Kab Semarang adalah sebagai kelas
eksperimen, dan kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 B Ungaran Kab Semarang
sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 Ungaran
Kab Semarang adalah sama-sama berjumlah 31 siswa baik kelas A dan B.
Alasan peneliti memilih subyek penelitian di SD Negeri Kalikayen 02
Ungaran Kab Semarang adalah karena SD tersebut belum pernah diadakan
penelitian serupa, sehingga diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengalaman
baru serta mempermudah jalannya observasi.
Penelitian dilakukan pada 31 siswa kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah siswa kelas 5 SD Negeri
Kalikayen 02 B. Kelas eksperimen ada 31 siswa dan kelas kontrol berjumlah 31
siswa. Kelas kontrol diampu oleh guru kelas 5 dengan menggunakan model
belajar Problem Based Learning, sedangkan kelas eksperimen diampu oleh guru
kelas 5 dengan mengunakan medel Teams Games Tournamen.
Pretest untuk siswa kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A dilakukan pada
rabu 6 April 2016. Siswa begitu antusias dengan kedatangan peneliti, karena
memang sebelumnya belum pernah ada orang lain yang masuk ke kelas tersebut
selain guru kelas dan guru olahraga. Siswa sangat bersemangat saat diminta untuk
mengisi lembar pretest. Setelah mendapatkan data pretest dari SD uji coba
tersebut, peneliti menganalisis normalitas, validitas dan realiabilitas. Setelah data
normal, valid dan reliabel, peneliti membagikan pretest di SD Negeri Kalikayen
02 B sebagai kelas kontrol pada Senin 4 April 2016. Sedangkan pembagian
pretest kelas Eksperimen pada Rabu 6 April 2016. Siswa juga begitu antusias saat
54
peneliti membagikan pretest.Peneliti menganalisis normalitas, validitas,
reliabilitas, dan homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah homogen atau tidak
banyak perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pada 12 April 2016 peneliti melakukan penelitian kelas kontrol yang
diampu oleh Guru kelas 5 dengan menggunakan metode Problem Base Learning
dan pembelajaran dilaksanakan dalam 1 hari pembelajaran sebanyak 3 kali
pertemuan. Pada, 14 April 2016 sama seperti kelas kontrol pembelajaran dalam
kelas eksperimen juga dilaksanakan 1 hari pembelajaran dengan 3 kali pertemuan,
peneliti mengadakan penelitian kelas eksperimen yang diampu oleh guru kelas 5
dengan menggunakan model Teams Games Tournamen. Pembelajaran dilakukan
pada jam pertama , kedua dan ketiga. Pada saat pembelajaran kelas eksperimen,
siswa terlihat sangat tertarik dengan pembelajran guru kelas .Mereka sangat
antusias dengan pembelajaaran hari ini karena jarang mereka temui dalam
pembelajran sehari-hari.
Setelah pembelajaran selesai, dilaksanakan postest. Data hasil postest
dianalisis normalitas, uji kesukaran, homogenitas, dan uji t. Kemudian
disimpulkan ada tidaknya pengaruh Teams Games Tournamen dalam
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Tabel 23
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian di SD Negeri Kalikayen 02 A dan B
Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017
No. Hari/tanggal Uraian Kegiatan
1. Senin & Rabu
04 & 06 -04- 2016
Memberikan soal pretest pada kelas eksperimen
(TGT) dan kelas kontrol (PBL).
2. Selasa,
12-04-2016
Pertemuan 1, pelaksanaan pembelajaran pada kelas
Kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
PBL.
3. Selasa,
12-04-2016
Pertemuan 2, pelaksanaan pembelajaran pada kelas
Kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
PBL.
4. Selasa, Pertemuan 3, pelaksanaan pembelajaran pada kelas
55
12-04-2016 Kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
PBL dan memberikan posttest pada kelas Kontrol.
5. Kamis,
14-04-2016
Pertemuan 1, pelaksanaan pembelajaran pada kelas
eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran TGT.
6. Kamis,
14-04-2016
Pertemuan 2, pelaksanaan pembelajaran pada kelas
eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran TGT.
7. Kamis,
14-04-2016
Pertemuan 3, pelaksanaan pembelajaran pada kelas
eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran TGT dan memberikan posttest pada
kelas eksperimen.
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Eksperimen
Penelitian pada kelas eksperimen diawali dengan perkenalan peneliti
kepada seluruh siswa kelas 5 oleh guru pengampu kelas sebelum pelaksanaan
Pretest. Dan tidak lupa menyampaikan tujuan peneliti masuk dikelas 5 serta
memberitahukan bahwa peneliti akan meneliti pada pembelajaran Matemetika
selama tiga kali pertemuan dalam satu hari pembelajaran. Pretest dilaksanakan
pada hari Jumat, 04 April 2016 dimulai pukul 07.15 sampai dengan 08.15 selama
60 menit atau 1 jam. Pretest berjalan dengan tenang dan kondusif. Setelah guru
membagikan soal, siswa mulai mengerjakan mengerjakan soal pretest dengan baik
dan sepertinya tidak ada kendala yang berarti dalam pengerjaan soal. Sesaat waktu
akan habis ketua kelas diminta oleh guru untuk mengumpulkan jawaban soal
pretest dimulai dari belakang menuju kedepan dan setelah semua terkumpul
diserahkan kepada guru/ wali kelas.
Langkah selanjutnya pada penelitian kelas eksperimen yaitu pemberian
tindakan dengan menggunakan model pembelajaran TGT. Pada penelitian kelas
eksperimen, peneliti melakukan penelitian selama tiga kali pertemuan dalam 1
hari pembelajaran.
56
4.1.1.1 Pertemuan 1.
Pertemuan 1 kelas eksperimen di kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A
dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 April 2016. Pembelajaran dilakukan pada jam
pertama yaitu pukul 07.00 sampai 09.00 WIB. Saat peneliti masuk kelas bersama
guru kelas, siswa sudah tidak asing dengan keberadaan peneliti karena sudah
pernah bertemu saat pretest dan sudah memberikan informasi untuk apa peneliti
ada di kelas.
a. Kegiatan Awal
Pelaksanaan kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 14 April 2016
sesuai dengan yang di rencanakan sebelumnya kelas di mulai pukul 07.00 dan
guru memasuki ruangan kelas dengan tepat waktu bersamaan dengan saya sebagai
observer.Seperti biasa guru menyapa siswa dan menginstruksikan ketua kelas
untuk memimpin doa, namun situasi setelah berdoa masih belum kondusif masih
banyak siswa yang ramai sendiri kemungkinan masih banyak hal yang dapat di
ceritakan kepada teman nya karena hari masih baru / pagi. Ditambah lagi masih
ada siswa yang terlambat dan sangat menggangu jalannya pelajaran apalagi
sedang di lakukan absensi karena siswa yang terlambat seharus nya sudah di
panggil absen namun siswa belum datang dan sempat di tulis alpha oleh guru.
Situasi awal yang kurang kondusif ini yang memungkinkan guru lupa
memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi tidak hanya itu saja untuk
mengejar waktu yang terbuang guru juga tidak sempat menyampaikan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang di harapkan .
b. Kegiatan Inti
Untuk mengejar hilangnya waktu guru segera menjelaskan tentang materi
tentang bangun datar selama 25 menit guru menerangkan masih ada saja siswa
yang ramai sendiri dan tidak mendengarkan dan ada 1 atau 2 siswa laki-laki yang
jahil yang suka memlepar-lempar kertas kepada teman yang lain namun sebelum
masuk ke kelas saya sudah di beritahu mana siswa yang perlu di beri perhatian
lebih salah satu nya karena jahil. Pada saat guru menginstruksikan siswa untuk
57
berdiskusi tentang materi dengan teman sebangku tidak di sangka-sangka siswa
bisa berdiskusi dengan baik dan tidak ramai mungkin sudah cocok dengan teman
1 bangkunya.Setelah diskusi sejenak guru mulai mengajar dengan alat peraga dan
siswa diminta mengeluarkan pendapatnya. Pendapat siswa masih bebrrsifat
homogen namun tidak masalah masih ada umpan balik dari siswa,karena waktu
sudah mulai habis dan kurangnya managemen waktu tahap eksplorasi langsung di
lewati oleh guru dan tidak memberikan penguatan dan penyimpulan pada
siswa.dan kegiatan utama pembelajaran TGT pun dimulai guru membagi
kelompok namun banyak siswa yang tidak setuju dengan kelompok yang sudah di
berikan oleh guru namun guru dengan tegas apabila tidak setuju dengan kelompok
yang saya berikan silahkan keluar dari kelas dan kelas seketika hening dan
kelompok sudah terbuaat dapat berjalan sesuai rencana ,guru menentukan no urut
siswa dan menempatkan mereka pada meja turnamen karena mungkin ini baru
bagi siswa ,siswa tidak begitu paham dengan apa yang di instuksikan guru. Siswa
mulai membacakan soal yang telah ia ambil dari kotak untuk mengambil undian
dan guru mulai menggocok kartu undian permainan berjalan seru semua siswa
berkompetisi dengan baik dan pada akhirnya penentuan kelompok juara ternyata
ada 2 kelompok yang memiliki nilai yang sama kedua kelompok bersikeras untuk
menjadi juara karena waktu sudah hampir habis guru memberikan kebijakan juara
bersama, guru lupa untuk mrnggeser tempat duduk siswa karena waktu sudah
hampir habis dan akan isitirahat.
c. Kegiatan Penutup
Guru tidak sempat membuat klarifikasi dan penarikan kesimpulan karena
waktu sudah kurang 5 menit untuk istirahat dan siswa mulai ingin istirahat dan
bisa dikatakan kegiatan penutup tidak dilaksanakan sama sekali pada jam pertama
ini dan setelah jam pertama ini selesai siswa tidak di perbolehkan isitirahat namun
peneliti dipersilahkan untuk meninggalkan kelas mungkin ada yang akan
dibicarakan guru dan siswa.
58
4.1.1.2 Pertemuan 2
Pertemuan 2 kelas eksperimen di kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A
dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2016. Pembelajaran dilaksanakan setelah
jam istirahat yaitu pukul 09.15 sampai 10.15 WIB.
a. Kegiatan awal
Jam kedua pun di mulai pada pukul 09.15 guru dan siswa sudah berada
dalam kelas sebelum bel berbunyi dan peneliti memasuki kelas dan pembelajaran
ke 2 pun siap dimulai. Guru menyapa siswa dan menginstruksikan ketua kelas
untuk memimpin doa, namun situasi jauh lebih kondusif dari jam pertama tadi
mungkin karena siswa sudah di berikan masukan oleh guru saat istirahat tadi
siswa yang semula ramai seketika diam di jam kedua ini. Semua yang
berhubungan dengan pelajaran sudah tertata rapi pembelajaran sudah dapat
dimulai . Situasi awal sangat kondusif ini guru membacakan tujuan pembelajaran
dan kompetensi yang diharapkan yang sebelumnya lupa di sampaikan oleh guru .
b. Kegiatan Inti
Untuk mempersingkat waktu guru segera menjelaskan materi tentang
bangun ruang selama 25 menit. Guru menerangkan pada saat guru menerangkan
saya melihat situasi kelas begitu hening dan pembelajaran sangat kondusif. Siswa
yang suka melempar-lempar kertas pada jam pertama ternyata di pindah ke
bangku paling depan. Selaras dengan jam pertama saat diskusi teman sebangku
siswa sangat antusias berdiskusi.Setelah diskusi sejenak guru mulai mengajar
dengan alat peraga dan siswa diminta mengeluarkan pendapatnya. Pendapat siswa
masih bebersifat lebih heterogen mungkin sebelum pelajaran di mulai siswa di
instruksikan untuk membaca materi walaupun sedikit umpan balik lebih berfariasi
karena pembelajaran berlangsung sangat efektif, karena waktu sangat masih
memungkinkan guru memberikan eksplorasi dan penguatan kepada siswa dan
siswa meresponnya.dan kegiatan utama pembelajaran TGT pun dimulai guru
membagi kelompok siswa langsung berpindah dengan kelompoknya tanpa protes
tidak seperti jam pertama kelompok sudah terbuat dapat berjalan sesuai rencana
,guru menentukan no urut siswa dan menempatkan mereka pada meja turnamen
59
karena mungkin ini baru bagi siswa,belajar dari pertemuan 1 siswa langsung
mengambil kartu undian untuk mengambil no urut dan Siswa mulai membacakan
soal yang telah ia ambil dari kotak untuk mengambil undian dan guru mulai
menggocok kartu undian. Permainan berjalan seru semua siswa berkompetisi
dengan baik dan pada akhirnya penentuan kelompok juara ternyata tidak seperti
jam pertama yang menghasilkan 2 juara. Di jam ke dua ini hanya menghasilkan
juara tunggal untuk memberikan penghargaan guru menginstruksikan siswa untuk
maju dan memberikan selamat namun sayang salah satu langkah yaitu pergeseran
tempat duduk masih saja terlewat namun tidak begitu penting karena
pembelajaran utama sudah berjalan dengan penting, guru memberikan penguatan
kepada siswa dan siswa ditanya apakah ada yang ada di tanyakan siswa tidak
menjawab dan di anggap paham .Guru dan siswa menyimpulkan materi namun
saat pemberian hadiah kepada siswa yang juara lupa di lakukan guru dan langsung
ke kegiatan akhir.
c. Kegiatan Penutup
Tidak seperti jam pertama guru dan siswa menyimpulkan materi dengan
atraktif dan pembelajaran selesai pas dengan bell istirahat ke 2 dan siswa di
ijinkan meninggalkan kelas untuk beristirahat .
4.1.1.3 Pertemuan 3
Pertemuan 3 kelas eksperimen di kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A
dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2016. Pembelajaran dilaksanakan setelah
jam istirahat yaitu pukul 10.30 sampai 12.15 WIB.
a. Kegiatan Awal
Jam ketiga pun di mulai pada pukul 10.30 guru dan siswa sudah berada
dalam kelas sebelum bel berbunyi dan peneliti memasuki kelas dan pembelajaran
ke 3 pun siap dimulai. Guru menyapa siswa dan menginstruksikan ketua kelas
untuk memimpin doa, namun situasi jauh lebih kondusif dari jam pertama dan ke
dua tadi kemungkinan siswa sudah dapat mengontrol dirinya sendiri atau sudah
lelah mungkin juga karena siswa sudah diberikan masukan oleh guru saat istirahat
60
tadi siswa yang semula ramai seketika diam di jam kedua ini dan pembelajaran
akan lebih sukses dari jam ke 1 dan ke 2. Semua yang berhubungan dengan
pelajaran sudah tertata rapi pembelajaran sudah dapat dimulai . Situasi awal
sangat kondusif ini guru membacakan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang
diharapkan yang sebelumnya lupa di sampaikan oleh guru semua langkah awal
pelajaran sudah dilakukan semuanya.
b. Kegiatan inti
Untuk mempersingkat waktu guru segera menjelaskan materi tentang
bangun datar selama 10 menit dan bangun ruang selama 15 menit untuk
mengingatkan kembali siswa tentang materi yang sudah di ajarkan. Pada saat guru
menerangkan peneliti melihat situasi kelas begitu hening dan pembelajaran sangat
kondusif siswa yang sebelumnya suka melempar-lempar kertas pada jam pertama
dan pada jam ke 2 ternyata di pindah ke bangku paling depan sekarang sudah
kembali ketempat duduk awalnya dan dia sangat serius memperhatikan pelajaran.
Selaras dengan jam pertama dan kedua saat diskusi teman sebangku siswa sangat
antusias berdiskusi. Setelah diskusi sejenak guru mulai mengajar dengan alat
peraga dan siswa diminta mengeluarkan pendapatnya. Pendapat siswa masih
bersifat sangat hetrogen mungkinkarena materi sudah pernah di ajarkan pada jam
1 dan 2 jadi umpan balik lebih bervariasi, karena pembelajaran berlangsung
sangat efektif ,karena waktu sangat masih memungkinkan guru memberikan
eksplorasi dan penguatan kepada siswa dan siswa meresponnya.dan kegiatan
utama pembelajaran TGT pun dimulai guru membagi kelompok siswa langsung
berpindah dengan kelompoknya tenpa protes tidak seperti jam pertama kelompok
sudah terbuaat dapat berjalan sesuai rencana ,guru menentukan no urut siswa dan
menempatkan mereka pada meja turnamen karena mungkin ini baru bagi siswa
,belajar dari pertemuan 1 siswa langsung mengambil kartu undian untuk
mengambil no urut dan Siswa mulai membacakan soal yang telah ia ambil dari
kotak untuk mengambil undian dan guru mulai menggocok kartu undian
permainan berjalan seru semua siswa berkompetisi dengan baik dan pada akhirnya
penentuan kelompok juara ternyata tidak seperti jam pertama yang menghasilkan
61
2 juara di jam dan jam kedua menghasilkan juara tunggal dan pada jam ke 3 ini
tidak ada penentuan juara karena sudah di sepakati semua kelompok adalah juara
games pada jam ke 3 ini sangat lancar karena sudah tau cara melakukan
pembelajaran TGT dengan tepat tapi ada 1 -2 langkah yang terlewat itu sangatlah
wajar.
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan akhir ini guru meminta umpan balik siswa dan umpan balik
sangat baik dari siswa dan tahap postest pun di mulai 11.15 guru di bantu ketua
kelas untuk membagikan soal postest kepada siswa kelas 5 setelah semua
mendapat soal pengerjaan pun dimulai dan guru tidak lupa mengingatkan kepada
siswa tes berakhir pada jam 12.15 siswa mengerjakan soal postest yang di berikan
guru dan mengerjakan 20 soal terdapatnya siswa terlihat paham cara mengerjakan
dan kondisi kelas sangat hening dan ada 1-2 anak yang bergantian meraut
pensilnya untuk menghitung tapi tidak menggangu jalan nya pengerjaan test dan
batas waktu sudah berakhir siswa mengumpulkan hasil test kepada guru 1 per 1
setelah semua terkumpul dan guru menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin
doa dan siswa di persilahkan untuk pulang.
Tabel 24
Hasil Observasi Pada Kelas Eksperimen
Model Pembelajaran TGT
N
o Kegiatan
Indikato
r
Jumlah
Item
Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Kegiatan
Awal 4 4 3 1 4 - 4 -
2. Kegiatan
Inti 18 18 15 3 16 2 17 1
3. Kegiatan
Penutup 4 4 1 3 4 - 4 -
Jumlah 28 20 8 25 2 27 1
62
Berdasarkan tabel pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen pada
pertemuan pertama belum terlaksana dengan baik, karena masih ada 8 langkah
pembelajaran yang terlewati. Pada pertemuan kedua sudah mulai baik karena
hanya ada 2 langkah pembelajaran yang terlewat dan pembelajaran ketiga sudah
terlaksana dengan baik hanya ada 1 lagkah pembelajaran yang terlewat oleh guru.
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian di Kelas Kontrol
Penelitian di kelas kontrol hampir sama dengan kelas eksperimen diawali
dengan perkenalan peneliti kepada seluruh siswa kelas 5 oleh guru pengampu
kelas sebelum pelaksaanan Pretest. Dan tidak lupa menyampaikan tujuan peneliti
masuk dikelas 5 serta memberitahukan bahwa peneliti akan melakukan penelitian
pada pembelajaran Matematika selama tiga kali pertemuan dalam satu hari
pembelajaran. Pretest dilaksanakan pada hari Jumat, 04 April 2016 dimulai pukul
07.15 sampai dengan 08.15 selama 60 menit atau 1 jam. Pretest berjalan dengan
tenang dan kondusif. Setelah guru membagikan soal, siswa mulai mengerjakan
mengerjakan soal pretest dengan baik dan sepertinya tidak ada kendala yang
berarti dalam pengerjaan soal. Sebelum waktu habis siswa yang duduknya paling
belakang melakukan estavet soal dari belakang ke depan setelah sampai ke depan
guru mengambil semua soal pretest.
Langkah selanjutnya pada penelitian kelas eksperimen yaitu pemberian
tindakan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Pada penelitian kelas
eksperimen, peneliti melakukan penelitian selama tiga kali pertemuan dalam 1
hari pembelajaran.
4.1.2.1 Pertemuan 1
Pertemuan 1 kelas Kontrol di kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 B
dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2016. Pembelajaran dilakukan pada jam
pertama yaitu pukul 07.00 sampai 09.00 WIB. Saat peneliti masuk kelas bersama
guru kelas, siswa sudah tidak asing dengan keberadaan peneliti karena sudah
pernah bertemu saat pretest dan sudah memberikan informasi bertujuan untuk apa
peneliti ada di kelas.
63
a. Kegiatan Awal
Pelaksanaan kelas kontrol di laksanakan pada tanggal 12 April 2016 sesuai
dengan yang di rencanakan sebelumnya. Kelas di mulai pukul 07.00 dan guru
memasuki ruangan kelas dengan tepat waktu bersamaan dengan pene;iti.Seperti
biasa guru menyapa siswa dan menginstruksikan ketua kelas untuk memimpin
doa, situasi sedikit lebih baik dari kelas experimen siswa lebih relatif diam dan
lebih kondusif. Dan selaras dengan situasi kelas saat absensi kelas kontrol semua
anggota kelas sudah di kelas dan siap untuk melakukan absensi. Situasi yang lebih
efektif ini kurang dimanfaatkan guru lupa memberikan apersepsi yang berkaitan
dengan materi kemungkinan ini jarang dilakukan guru dan membuatnya lupa
untuk menyampaikannya. Seketika pembelajaran terhenti dan guru terluhat dian
siswa terlihat kebingungan ternyata guru mengingat ingat RPP dan sempat
menyampaikan tujuan pembelajaran namun sayang masih ada waktu yang
terbuang.
b. Kegiatan Inti
Untuk mengejar hilangnya waktu guru segera menjelaskan tentang matri
tentang bangun datar selama 25 menit guru menerangkan siswa mulai ramai
sendiri dan tidak seperti awal pembelajaran yang semula kondusif berubah
menjadi ramai dan hampir saja ada siswa yang berkelahi namun sempat dilerai
oleh teman 1 kelas dan perkelahian tidak jadi dilakukan guru langsung
mengkondisikan kelas dengan cara tepuk diam dan kelas kembali diam. guru
mulai mengajar dengan alat peraga setelah penggunaan alat peraga selesai guru
bertanya apakah masih ada yang belum paham dengan apa yang ibu ajarkan. siswa
masih bersifat homogen dan tidak menjawab namun itu suatu masalah karena
tidak ada umpan balik dari siswa,karena waktu sudah mulai habis dan kurangnya
managemen waktu tahap eksplorasi langsung di lewati oleh guru dan tidak
memberikan penguatan dan penyimpulan pada siswa.dan kegiatan utama
pembelajaran PBL pun dimulai guru guru mulai memberikan suatu masalah yang
sudah di siapkan dan siswa di minta untuk memperhatikan dan guru
64
menginstruksikan informasi apa saja yang telah siswa dapat namun siswa tidak
mendapatkan apa-apa karena siswa tidak paham dan guru menjelaskan dan
memberikan contoh tentang PBL, guru tidak sempat membuat kelompok di
karenakan waktu sudah habis untuk menjelaskan dan menguatkan pemahaman
tentang PBL kepada siswa dan bagian kelompok ada yang terlewatkan.
c. Kegiatan Penutup
Namun guru sempat membuat klarifikasi dan penarikan kesimpulan karena
waktu sudah lebih 5 menit untuk istirahat dan siswa mulai ingin istirahat situasi
kelas sudah mulai ricuh dan siswa di ijinkan untuk beristirahat.
4.1.2.2 Pertemuan 2
Pertemuan 2 kelas Kontrol di kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 B
dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2016. Pembelajaran dilakukan pada jam
kedua yaitu pukul 09.15 sampai 10.45 WIB.
a. Kegiatan Awal
Dan jam kedua pun di mulai pada pukul 09.15 guru dan siswa sudah
berada dalam kelas sebelum bel berbunyi dan peneliti memasuki kelas dan
pembelajaran ke 2 pun siap dimulai. guru menyapa siswa dan menginstruksikan
ketua kelas untuk memimpin doa, situasi masih ramai karena setelah istirahat dan
siswa di kondisikan guru kembali agar siap mengikuti pembelajaran. Tidak ingin
mengulangi kesalahan yang sama guru melakukan apersepsi dan menyampaikan
tujuan pembelajaran dengan baik dan situasi kelas yang baik maka siap untuk
melanjutkan pelajaran.
b. Kegiatan Inti
Situasi yang baik ini dimanfaatkan guru untuk menyampaikan materi
tentang bangun ruang selama 30 menit guru menerangkan tidak seperti jam
pertama pembelajaran berjalan dengan baik hampir tidak ada siswa yang ramai
apalagi siswa yang mau berkelahi dengan temannya. guru mulai mengajar dengan
65
alat peraga setelah penggunaan alat peraga selesai guru bertanya apakah masih
ada yang belum paham dengan apa yang ibu ajarkan. siswa masih bebrrsifat
homogen dan menjawab namun hanya 1-2 siswa tidak begitu menjadi masalah
setidak nya masih ada umpan balik kepada guru peningkatan dari pada jam
pertama,karena waktu masih tersedia guru kembali memberikan penguatan kepada
siswa.dan kegiatan utama pembelajaran PBL pun dimulai guru mulai memberikan
suatu masalah yang sudah di siapkan dan siswa di minta untuk memperhatikan.
Guru menginstruksikan informasi apa saja yang telah siswa dapat karena sudah
mendapat pengarahan lebih di jam pertama dan siswa lebih paham dalam
mengikuti alur pembelajaran PBL siswa sudah dapat mengamati masalah dan
menuliskan apa yang mereka dapat setelah dirasa cukup guru menginstruksikan
perwakilan siswa untuk membacakan apa yang dia dapat dari masalah tersebut
setelah selesai guru menginstruksikan siswa untuk membuat kelompok dan
setelah semua kelompok terbentuk kelompok diberi suatu masalah untuk di cari
alternatif pemecahan tidak lupa guru berkeliling dan memberikan instruksi jangan
lupa bekerja sama setelah dikira cukup guru mulai menunjuk satu per satu
perwakilan kelompok untuk membacakan apa yang telah dia dapat dan kelompok
lain diminta menganggapi tidak seperti yang saya kira ternyata tanggapan sangat
beragam dan berfariatif dari siswa setelah selesai guru meminta hasil diskusi
siswa untuk di kumpulkan
c. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penguatan dan penarikan kesimpulan bersama siswa
sangat bersemangat karena jawaban yang dia berikan adalah pemikiran mereka
sendiri dan bel istirahat ke 2 pun berbunyi dan waktu istirahat telah tiba.
4.1.2.3 Pertemuan 3
Pertemuan 2 kelas Kontrol di kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 B
dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2016. Pembelajaran dilakukan pada jam
kedua yaitu pukul 11.00 sampai 12.30 WIB seta sekaligus pelaksanaan postest
untuk kelas kontrol.
66
a. Kegiatan Awal
Jam ketiga pun di mulai pada pukul 11.00 guru dan siswa sudah berada
dalam kelas sebelum bel berbunyi dan peneliti memasuki kelas dan pembelajaran
ke 3 pun siap dimulai. Guru menyapa siswa namun situasi jauh lebih kondusif dari
jam pertama dan ke dua tadi kemungkinan siswa sudah dapat mengontrol dirinya
sendiri atau sudah capek mungkin juga karena siswa sudah di berikan masukan
oleh guru saat istirahat tadi siswa yang semula ramai seketika diam di jam ketiga
ini. Semua yang berhubungan dengan pelajaran sudah tertata rapi pembelajaran
sudah dapat dimulai . Situasi awal sangat kondusif guru membacakan tujuan
pembelajaran dan kompensi yang diharapkan yang sebelumnya lupa di sampaikan
oleh guru semua langkah awal pelajaran sudah dilakukan semuanya.
b. Kegiatan Inti
Untuk menghemat waktu agar segera mengerjakan post test di akhir
pembelajran guru segera menjelaskan matri tentang bangun datar selama 5 menit
dan bangun ruang selama 10 menit untuk mengingatkan kembali siswa tentang
materi yang sudah di ajarkan. Pada saat guru menerangkan peneliti melihat situasi
kelas begitu hening dan pembelajaran sangat kondusif siswa yang sebelumnya.
Selaras dengan jam pertama dan kedua saat diskusi teman sebangku siswa sangat
antusias berdiskusi. Setelah diskusi sejenak guru mulai mengajar dengan alat
peraga dan siswa diminta mengeluarkan pendapatnya. Pendapat siswa masih
bersifat sangat hetrogen mungkinkarena materi sudah pernah di ajarkan pada jam
1 dan 2 jadi umpan balik lebih bervariasi, karena pembelajaran berlangsung
sangat efektif, karena waktu sangat masih memungkinkan guru memberikan
eksplorasi dan penguatan kepada siswa dan siswa meresponnya.dan kegiatan
utama pembelajaran PBL pun dimulai guru membagi kelompok siswa langsung
berpindah dengan kelompoknya tanpa protes tidak seperti jam pertama kelompok
sudah terbuaat dapat berjalan sesuai rencana ,guru menentukan soal masalah
untuk siswa dan menempatkan mereka pada meja diskusi antar kelompok karena
mungkin ini baru bagi siswa, belajar dari pertemuan 1 dan ke 2 siswa sangat
67
paham dalam mengerjakan masalah yang diberikan oleh guru dan jawaban mereka
sangat beragam bukan hanya lain kelompok bahkan dari lain kelompok
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan akhir ini guru meminta umpan balik siswa dan umpan balik
sangat baik dari siswa dan tahap postest pun di mulai 11.30 guru di bantu oleh
peneliti untuk membagikan soal postest kepada siswa kelas 5 setelah semua
mendapat soal pengerjaan pun dimulai dan guru tidak lupa mengingatkan kepada
siswa. Tes berakhir pada jam 12.30 siswa mengerjakan soal postest yang di
berikan guru dan mengerjakan 20 soal terdapatnya siswa terlihat paham cara
mengerjakan dan kondisi kelas sangat hening tidak ada siswa yang beranjak dari
tempat duduknya dan sepertinya pelaksanaan postest akan berjalan dengan lancar
dan waktu pengumpulan telah tiba semua siswa mengumpulkan hasil postest dan
siswa dipimpin oleh guru untuk berdoa dan di persilahkan pulang.
Berikut ini akan disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa kelas
kontrol pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3.
Tabel 26
Hasil Observasi Pada Kelas Kontrol
Model Pembelajaran PBL
N
o Kegiatan
Indika
tor
Jumlah
Item
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan
3
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Kegiatan
Awal 4 4 4 - 4 - 4 -
2. Kegiatan
Inti 13 13 10 3 11 2 12 1
3. Kegiatan
Penutup 4 4 4 - 4 - 4 -
Jumlah 28 25 3 26 2 27 1
68
Berdasarkan tabel diatas pelaksanaan model pembelajaran kelas kontrol
pertemuan pertama ada satu langkah pembelajaran yang terlewati yaitu
menyampaikan langkah-langkah model pembelajaran PBL. Dalam menyampaikan
langkah-langkah model pembelajaran PBL ada yang terlewati mungkin karena
guru belum pernah menggunakan model pembelajaran PBL sehingga guru masih
belum paham betul dengan model pembelajaran PBL. Namun pada pertemuan
kedua dan ketiga semua langkah pembelajaran sudah dilakukan dengan baik oleh
guru.
4.2 Data Hasil Penelitian
Data hasil penelitian ini berupa deskripsi data, deskripsi data meliputi data
hasil belajar Matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.2.1 Deskripsi Data
Skor hasil belajar yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
masih berupa data mentah. Untuk menarik kesimpulan sangatlah sulit apabila
masih berupa data mentah, maka data perlu diolah terlebih dahulu.
Data skor hasil belajar Matematika yang diperoleh dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol disajikan dan dianalisis secara deskriptif agar data tersebut dapat
dipaparkan secara baik dan dapat disimpulkan dengan mudah. Deskripsi data
merupakan penyusunan data dalam bentuk tampilan yang mudah terbaca secara
lengkap. Tabel distribusi frekuensi merupakan cara penyajian paling umum untuk
deskripsi data, sering ditampilkan secara visual dalam bentuk diagram batang atau
histogram.
Sebelum dilakukan analisis deskriptif, terlebih dahulu dibuat tabel
destribusi frekuensi skor hasil belajar Matematika kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
4.2.2 Data Hasil Penelitian
Data hasil belajar ini diperoleh dari posttest pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. Pada kelas eksperimen yaitu siswa
69
kelas 5 SD Negeri Kalikayen A sudah diterapkan model pembelajaran TGT,
sedangkan pada kelas kontrol yaitu siswa kelas 5 SD Negeri Kalikayen B sudah
diterapkan model pembelajran PBL.
Berikut ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar
Matematika dari posttest pada kelas eksperimen. Untuk mempermudah membuat
tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar Matematika, yang pertama dilakukan
yaitu menentukan berapa banyaknya kelas (K), setelah itu menghitung
jangkauannya (Range), dan panjang Interval Kelasnya (I) dengan rumus seperti
dibawah ini:
Setelah dilakukan pembelajaran dengan model TGT, hasil yang diperoleh
siswa pada kelompok eksperimen, dengan nilai terendah adalah 65 dan tertinggi
adalah 100, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 85. Untuk mempermudah
pembacaan atas data hasil test tersebut, langkah selanjutnya adalah pembuatan
distribusi frekuensi untuk data yang telah dikelompokkan, sebagai berikut:
Range/jangkauan = skor maksimal – skor minimal
= 100 – 65
= 35
Banyaknya katagori Sturges = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 31
= 5,49 (dibulatkan menjadi 6)
Interval =�� ���� ��� ����� ��
=3
=5,83 (dibulatkan menjadi 6)
Setelah diketahui banyaknya kelas (K), jangkauan (Range), dan panjang
Interval Kelasnya (I), kemudian disusun tabel distribusi frekuensinya.
70
Tabel 28
Distribusi skor Posttest Kelas Eksperimen
No Interval Frekuensi Prosentase
1 65-70 4 13%
2 71-76 3 9,6 %
3 77-82 4 13%
4 83-88 13 42%
5 89-94 6 19,2%
6 95-100 1 3,2%
Total 31 100%
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
100 65 86,12
Diagram Distribusi Skor Posttest Kelas Eksperimen
Dari tabel dan diagram di atas memperlihatkan bahwa prosentase tertinggi,
siswa yang mendapat nilai antara 83-88, atau masing-masing sebanyak 42%yang
mendapat nilai tersebut. Dari perolehan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
perolehan nilai berada pada kategori tinggi .
0
5
10
15
65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100
Frekuensi
Prosentase
71
Selanjutnya akan disajikan tabel distribusi frekuensi skor posttest hasil
belajar Matematika kelas kontrol. Pertama menghitung banyaknya kelas (K),
setelah itu menghitung jangkauannya (Range), dan panjang Interval Kelasnya (I)
dengan rumus seperti dibawah ini:
Setelah dilakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based
Learning, diperoleh hasil bahwa siswa yang mendapatkan nilai terendah adalah 65
dan yang tertinggi adalah 100, dengan nilai rata-rata perolehan kelas sebesar 73.5.
Agar mempermudah membaca hasil perolehan keseluruhan, diuraikan dalam tabel
yang dapat dilihat di bawah ini:
Range/jangkauan = skor maksimal – skor minimal
= 100 – 65
= 35
Banyaknya katagori Sturges = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 31
= 5,49 (dibulatkan menjadi 6)
Interval =�� ���� ��� ����� ��
=3
=5,83 (dibulatkan menjadi 6)
72
Tabel 28
Distribusi skor Posttest Kelas Kontrol
No Interval Frekuensi Prosentase
1 65-70 6 19,2%
2 71-76 13 42%
3 77-82 4 13%
4 83-88 3 9,6%
5 89-94 4 13,2%
6 95-100 1 3,2%
Total 31 100%
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
100 65 79,35
Diagram Distribusi Skor Posttest Kelas Kontrol
73
Gambar 3
Dari tabel dan diagram di atas memperlihatkan bahwa mayoritas siswa
yang mendapatkan nilai antara 71 – 76 sebanyak 14 orang, dengan prosentase
sebesar 45%.Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa peroleh nilai hasil pretest
siswa kelompok kontrol berada pada kategori tinggi.
4.2.3 Perbedaan Rata-rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasar pada hasil penghitungan di atas, selanjutnya akan dibuat rerata
(mean) perbandingan hasil belajar pretest maupun pada posttest dari kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Perbandingan rerata ini dimaksudkan
untuk melihat sejauh mana perbedaan hasil belajar karena pada kelompok
eksperimen yang diberikan perlakuan dan pada kelompok kontrol sebagai
pembanding. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
0
2
4
6
8
10
12
14
65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100
Frekuensi
Prosentase
74
Tabel 30
Rata-rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kelas Pretest Posttest Perubahan
Hasil
Eksperimen 55,60 86,12 30,52
Kontrol 60,50 79,35 19,15
Gambar Diagram Rata-rata hasil belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
Gambar 4
4.3 Analisis Data
Dari Tabel dan diagram perbandingan di atas menunjukkan bahwa terjadi
perubahan hasil belajar baik pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok
kontrol.Meskipun demikian, jika diamati terlihat bahwa terjadi perubahan hasil
belajar yang lebih besar yang terjadi pada kelompok eksperimen dibandingkan
pada kelompok kontrol.Terjadi perubahan dan mengalami peningkatan sebanyak
30.52 setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran cerita
bergambar.Ini berarti bahwa setelah diberikan perlakuan dengan model
pembelajaran Teams Games Tournamen terjadi peningkatan hasil belajar.Dengan
Eksperimen
Kontrol0
20
40
60
80
100
Eksperimen
Kontrol
75
kata lain, model pembelajaran dengan menggunakan cerita bergambar efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 sekolah dasar.
4.3.1 Analisis Deskriptif Data
Data deskriptif statistik skor posttest hasil belajar Matematika kelas
eksperimen yaitu siswa kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A dan kelas kontrol yaitu
SD Negeri Kalikayen 02 B, yang akan disajikan nilai maksimal, nilai minimal,
nilai rata-rata dan standar deviasi skor posttest hasil belajar Matematika terlihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 31
Analisis Deskriptif Skor Posttest Hasil Belajar Matematika Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Tahun Pelajaran 2015/2016
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kelas_Eksperimen 31 65 100 86.12 11.012
Kelas_Kontrol 31 65 100 79.35 11.684
Valid N (listwise) 25
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa posttest hasil belajar Matematika
kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 31 mempunyai nilai minimum
65 dan nilai maximum 100. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 86,12 dan
standart deviation yaitu 11,012. Sedangkan posttest hasil belajar Matematika
kelas kontrol dengan jumlah data (N) 31 mempunyai nilai minimum 65 dan nilai
maximum 100. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 79,35 dan standart
deviation yaitu 11,648.
4.3.2 Uji Prasyarat
A.Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengukur skor posttest hasil belajar
Matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini disajikan hasil
76
uji normalitas skor prettest hasil belajar Matematika pada kelas ekperimen dan
kelas kontrol.
Kelas eksperimen
Uji normalitas untuk soal pretest dan posttest kelompok eksperimen
dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (chi-square).Uji normalitas
dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS ( statistical product and service
solutions ) yaitu dengan menggunakan Analyze non parametric test–One Sampel
Kolmogorov Smirnov.
Tabel 32
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PreTest PostTest
N 31 31
Normal
Parametersa,b
Mean 55,6452 85,9677
Std. Deviation 20,19661 9,52360
Most Extreme
Differences
Absolute ,213 ,309
Positive ,137 ,139
Negative -,213 -,309
Kolmogorov-Smirnov Z 1,186 1,721
Asymp. Sig. (2-tailed) ,120 ,005
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil penghitungan ditemukan bahwa data pretest dan posttest
berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi yaitu p > 0.05 atau sebesar 0.120.
Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel di atas.
77
Kelas Kontrol
Sama seperti uji normalitas pada kelompok eksperimen, pada kelompok
kontrol juga dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Analyze non
parametric test–One Sampel Kolmogorov Smirnov.
Tabel 33
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PreTest PostTest
N 31 31
Normal Parametersa,b
Mean 55,6452 65,8065
Std. Deviation 20,19661 18,17034
Most Extreme Differences
Absolute ,213 ,177
Positive ,137 ,121
Negative -,213 -,177
Kolmogorov-Smirnov Z 1,186 ,988
Asymp. Sig. (2-tailed) ,120 ,283
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil penghitungan ditemukan bahwa data yang pretest dan posttest
berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi yaitu p > 0.05 atau sebesar
0,283.Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel di atas.
B.Uji homogenitas
1. Kelas Eksperimen
Pada kelompok eksperimen untuk test homogenitas dilakukan dengan
bantuan statistik dengan menggunakan analyze compare means One Way Annova,
untuk kelas kelas experimen dengan signifikansinya p > 0.05 .
78
Tabel 34
ANOVA
Experimen
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Between Groups 90,726 1 90,726 1,188 ,280
Within Groups 4580,645 60 76,344
Total 4671,371 61
Diketahui bahwa data pada kelompok eksperimen homogen.Ini terlihat
pada signifikansinya p > 0.05 atau sebesar 0.280. Hasil pengujiannya dapat dilihat
pada tabel di atas.
2.Kelas Kontrol
Seperti pada kelompok eksperimen untuk test homogenitas pada kelas
kontrol dilakukan dengan bantuan statistik dengan menggunakan analyze compare
means One Way Annova, untuk kelas kelas ekperimen dengan signifikansinya p >
0.05 .
Tabel 35
Uji Homogenitas Kelas Kontrol
ANOVA
Kontrol
Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
Between Groups 116,532 1 116,532 ,384 ,538
Within Groups 18188,71
0 60 303,145
Total 18305,24
2 61
79
Diketahui bahwa data pada kelompok eksperimen homogen. Ini terlihat
pada signifikansinya p > 0.05 atau sebesar 0.538. Hasil pengujiannya dapat dilihat
pada tabel di atas.
C.Uji Perbedaan
Setelah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas, jika data yang
diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka langkah terakhir adalah
melakukan pengujian hipotesis yaitu dengan melakukan uji perbedaan pada hasil
belajar. Pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t
atau one sample t- test independent, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Tabel 36
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Experimen 31 85,9677 9,52360 1,71049
Kontrol 31 79,5565 18,17034 3,26349
80
Tabel 37
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nil
ai
Equal
variances
assumed
11,996 ,001 5,47
2 60 ,000
20,161
29
3,6845
8
12,791
03
27,531
55
Equal
variances not
assumed
5,47
2
45,3
26 ,000
20,161
29
3,6845
8
12,741
64
27,580
94
Pada output Independent sample T-Test , diperoleh nilai sig(2-tailed)
sebesar 0,000 < 0,05, maka sesuai dasar pengambilan keputusan dalam uji
Independent Sample Test , maka dapat di simpulkan Ho ditolak dan Ha di terima ,
yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar antara Teams Games Tournament
dan Problem Based Learning.
4.3.3 Uji Hipotesis
Berdasarkan uji kesamaan varian (homogenitas) diketahui kedua varian
sama, dengan ini penggunaan uji t menggunakan Equal Variance Assumed.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0.05. Kriteria
berdasarkan signifikansi adalah jika signifikansi > 0.05 maka Ho diterima dan
jikasignifikansi < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.Hipotesisnya sebagai
berikut:
Ho :Tidak ada perbedaan pengaruh hasil belajar yang signifikan antara
penerapan : Teams Games Tournament dengan penerapan metode pembelajaran
Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri
Kalikayen Ungaran Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017
81
Ha : Ada perbedaan pengaruh hasil belajar yang signifikan antara
penerapan metode Teams Games Tournament dengan penerapan metode
pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SD
Negeri Kalikayen 02 Ungaran Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.
Oleh karena signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.00 < 0.05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Pada Tabel 37. Group Statistik terlihat rata-rata (mean)
hasil belajar posttest untuk kelompok eksperimen adalah 86,12dan untuk
kelompok kontrol adalah 67,58, artinya bahwa rata-rata skor posttest kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor posttest kelompok kontrol.
4.1 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan ini adalah hasil penelitian yang dilakukan di kelas 5 SD
Negeri Kalikayen A dan B. Setelah dilakukan analisis data nilai pretest dapat
diketahui bahwa data berdistribusi normal dan kedua kelas juga homogen dengan
artian bahwa sebelum diberikan perlakuan pada kedua kelas mempunyai
kemampuan awal yang hampir sama.
Berdasarkan hasil analisis data posttest hasil belajar Matematika kelas
eksperimen dengan jumlah siswa 31 mempunyai nilai terendah 65 dan nilai
tertinggi 100. Sedangkan dari posttest hasil belajar Matematika pada kelas
kontrol dengan jumlah siswa 31, mempunyai nilai terendah 65 dan nilai tertinggi
100.
Pada Group Statistik terlihat mean (rata-rata) kelas eksperimen yaitu
85,9677 dan kelas kontrol 79,35, artinya bahwa rata-rata skor posttest kelas
eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor posttest kelas kontrol.
Dari hasil analisis uji t-tes skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang mencakup Levene’s Test for Equality of Variances dan t-test for Equality of
Means. Uji t-test for Equality of Means t n sebesar 4.000 dan koefisien
signifikansi (2 tailed) sebesar 0,001. Yang artinya lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada perbedaan kefektifan
terhadap hasil belajar Matematika yang signifikan dalam penerapan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran Problem
82
Base Learning (PBL). Perbedaan pengaruh ini dalihat dari hasil uji t dan
perbedaan rata-rata dua kelas. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
TGT lebih baik dari pada pembelajaran PBL.
Hasil belajar kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 sebagai kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran TGT menunjukkan hasil belajar Matematika
yang lebih tinggi dengan rata-rata 85,96. Hal ini dikarenakan model pembelajaran
TGT membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, aktif dalam
mengikuti pelajaran dan dalam kegiatan berkelompok dan menumbuhkan
semangat berkompetisi siswa. Pada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran TGT siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan dalam
kelompok siswa diberikan nomor kepala yang berbeda-beda. Tujuan diberikan
nomor yang berbeda-beda adalah setelah selesai kegiatan kelompok guru dapat
memanggil mana kelompok unggulan yang sudah memenangkan turnamen.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru, didapatkan bahwa
proses pembelajaran pada kelompok eksperimen berlangsung dengan baik. Baik
dari aspek persiapan, kegiatan inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan sesuai
dengan prosedur atau langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan model
pembelajaran.
Sehingga hasil belajar siswa kelas 5 kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran PBL dengan rata-rata nilai 79,35 lebih rendah dibandingkan dengan
kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran TGT. Hal ini dikarenakan
dalam pembelajaran PBL banyak siswa yang belum paham bagaimana membuat
jawaban yang lain dari masalah yang telah digunakan guru dan perlu
mendapatkan bimbingan yang lebih .
Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil
belajar Matematika kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Secara umum
terdapat perbedaan hasil belajar Matematika antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol karena pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Matematika
dan kemampuan siswa untuk bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang
maksimal agar kelompoknya mendapatkan predikat terbaik dan tidak lupa dengan
semangat berkompetisi yang sehat dan akhirnya berpengaruh terhadap hasil
83
belajar Matematika kelas 5 SD Negeri Kalikayen 02 A dan SD Negeri Kalikayen
02 B.
Hasil penelitian yang dilakukan sejalan dengan beberapa penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya oleh Ambar Setyaningsih (2011) dengan judul
penelitian : Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS kelas V
semester II SD Negeri 2 Kedu dengan metode Teams Games Tournament
(Penelitian PTK pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Kedu). Penelitian ini dilakukan
dengan tiga siklus. Pada siklus pertama siswa belum terbiasa dengan pola belajar
kelompok, maka dari itu diberikan penjelasan kepada siswa untuk memulai
kerjasama dengan anggota kelompoknya dan berdiskusi untuk menyelesaikan
tugas bersama. Dalam siklus kedua, siswa sudah mulai terbiasa dengan pola
belajar kelompok, siswa terlibat aktif dan bersemangat pada saat kegiatan
demonstrasi. pada siklus I terjadi peningkatan 44% siswa yang telah mencapai
KKM, sedangkan peningkatan ketuntasan siswa pada siklus II adalah 24 % atau
semua siswa telah mencapai KKM. Cooperative Learning Tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas 5 SD
Negeri 2 Kedu.
Dari penelitian yang dilakukan maka pembelajaran Matematika dengan
menggunakan model pembelajaran TGT memiliki pengaruh keefektifan yang
signifikan terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri
Kalikayen 02.