BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13278/4/T2... ·...
-
Upload
doannguyet -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13278/4/T2... ·...
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Profil Sekolah Inti MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
Sekolah inti merupakan sekolah dengan
persyaratan tertentu yang layak dijadikan sebagai
tempat penyelenggaraan kegiatan KKG/MGMP/MGBK
(Dirjen Dikti Kemendiknas, 2010). Penyelenggaraan
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga bertempat di SMP Negeri
2 Salatiga. SMP Negeri 2 Salatiga beralamat di Jalan
Kartini No 26 Rt 04 Rw 01 Kelurahan Salatiga Kota
Salatiga. Nilai akreditasi SMP Negeri 2 Salatiga adalah
Amat Baik (A).
4.1.2 Profil MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
Musyawarah Guru Mata Pelajaran/Musyawarah
Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) merupakan
wadah kegiatan professional bagi para guru mata
pelajaran/guru bimbingan dan konseling yang sama
pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan
SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari
sejumlah guru dari sejumlah sekolah. Sekolah inti atau
Sekretariat MGBK SMP/MTs Kota Salatiga terletak di
Jalan Kartini No 26 Rt 04 Rw 01 Kelurahan Salatiga
Kota Salatiga. MGBK SMP/MTs Kota Salatiga memiliki
2
Ketua MGBK yang merupakan guru bimbingan dan
konseling SMP Negeri 2 Salatiga.
Tabel 4.1
Rekapitulasi Data Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
MGBK Jenis
Kelamin
Program Studi Jenjang
Pendidikan
Keterangan
L P BK Lainnya D3 S1 S2
Aktif 16 31 29 18 1 44 2
Tidak Aktif
3 5 8 - - 8 -
Jumlah 19 31 37 18 1 52 2
Di dalam penelitian ini, subyek penelitian terdiri
dari pengurus MGBK, anggota MGBK, dan peserta didik.
Responden penelitian merupakan guru bimbingan dan
konseling dan peserta didik yang berasal dari 7 SMP di
kota Salatiga yaitu SMP N 1, SMP N 2, SMP N 3, SMPN
5, SMPN 6, SMPN 10 dan SMP Kristen Satya Wacana.
Tabel 4.2
Data Subyek Penelitian Evaluasi Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga
No Unit Kerja Alamat Unit Kerja Jumlah
1. SMP Negeri 1 Salatiga Jl. Kartini No. 24 Salatiga 1
2. SMP Negeri 2 Salatiga Jl. Kartini No. 26 Rt. 04/01,Salatiga 4
3. SMP Negeri 3 Salatiga Jl. Stadion No. 3 Salatiga 2
4. SMP Negeri 5 Salatiga Jl. Bimo No. 16 Salatiga 1
5. SMP Negeri 6 Salatiga Jl. Tegalrejo Raya Salatiga 3
6. SMP Negeri 10 Salatiga Jl. Argoboga Salatiga 1
7. SMP Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro No 52 – 60 Salatiga 1
3
4.1.3 Evaluasi Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
Di dalam bagian ini peneliti akan memaparkan
hasil penelitian evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga mulai dari aspek konteks, masukan, proses
sampai dengan hasil. Program MGBK yang akan
dievaluasi adalah program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012/2015. Adapun penelitian tersebut
dilakukan di 7 SMP di Kota Salatiga dan SMP N 2
sebagai Sekolah Inti MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.
4.1.3.1 Evaluasi Konteks
Evaluasi konteks pada penelitian ini untuk
mengetahui hal-hal yang menjadi visi, misi, tujuan dan
kebutuhan dari program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.
Evaluasi konteks dilakukan dengan cara evaluasi diri,
wawancara dan studi dokumentasi.
1. Visi, Misi dan Tujuan Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga
Sesuai dengan Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan (POS) KKG atau MGMP (Dirjen
Dikti, 2010), dijelaskan bahwa di dalam
pembentukan sebuah program MGMP/MGBK harus
ditentukan terlebih dahulu Visi, Misi dan tujuan
program MGBK oleh pengurus dan anggota MGBK.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus dan
anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, diketahui
bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun
2012 – 2015 tidak memiliki visi, misi dan tujuan. Hal
4
tersebut diungkapkan oleh Ketua MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga, sebagai berikut:
“MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum memiliki
Visi, Misi, dan tujuan secara tertulis, tidak
terpikirkan untuk membuat visi misi, hanya saja
secara tidak tertulis tujuan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yaitu sebagai sebuah media atau wadah
untuk pengembangan diri dari masing-masing
guru BK SMP/MTs kota Salatiga”
Pernyataan Ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
diperkuat dengan pernyataan anggota MGBK yang
berasal dari guru BK SMP Kristen Satya Wacana
Salatiga, sebagai berikut:
“saya belum pernah melihat visi, misi, dan tujuan
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, belum
pernah diikutsertakan di dalam pembuatannya…”
Hasil evaluasi diri yang dilakukan oleh pengurus
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga (Ketua, Sekretaris
dan Bendahara) mengungkapkan bahwa Program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tidak memiliki visi,
misi dan tujuan program.
Berdasarkan hasil evaluasi diri dan hasil
wawancara dengan pengurus dan anggota MGBK,
ditambah dengan studi dokumentasi tidak adanya
visi, misi dan tujuan secara administrasi, maka
dapat disimpulkan bahwa program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga tidak memiliki tujuan program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. Akibat
tidak memiliki visi, misi dan tujuan, anggota MGBK
5
SMP/MTs Kota Salatiga belum pernah merasakan
sosialisasi tujuan program MGBK.
2. Kebutuhan Guru BK SMP/MTs Kota Salatiga
Fokus utama dari evaluasi konteks dalam
penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan
“apakah program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012/2015 dibutuhkan oleh guru BK di Kota
Salatiga?”. Selain mengenai kebutuhan akan program
MGBK, peneliti juga melihat mengumpulkan data
apakah program MGBK mencakup kebutuhan guru
BK di 4 kompetensi (Pedagogik, Profesional,
Kepribadian dan Sosial). Data yang diperoleh dari
evaluasi konteks berasal dari wawancara dengan
pengurus dan anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga, serta dilengkapi dengan beberapa data
dokumentasi.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa
hal yang mendorong diadakannya program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga karena adanya dorongan dari
pihak-pihak terkait terutama yaitu dari Dinas
Pendidikan Kota Salatiga dan kebutuhan untuk
saling tukar infromasi berkaitan dengan
perkembangan bimbingan dan konseling. Selain itu,
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga disusun
sesuai dengan kebutuhan dari guru BK Kota
Salatiga. Berikut kutipan wawancara dengan Ketua
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:
6
“….dikarenakan ada sebuah panduan untuk
melaksanakan sebuah kegiatan, program dibuat
sebagai acuan selama satu tahun ajaran, dan memang diminta oleh Dinas. Program disusun
oleh Pengurus MGBK yang merupakan perwakilan
beberapa sekolah yang sudah dipilih, kami
menyusun program bukan berdasarkan
kebutuhan kami tetapi berdasarkan kebutuhan
dari teman-teman guru BK dari seluruh SMP/MTs Kota Salatiga. Pada prinsipnya kita mencoba
untuk mengakomodasi semua kebutuhan….”
Pernyataan ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
juga senada dengan pernyataan dari Sekretaris MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga, sebagai berikut:
“…Yang mendorong adanya program MGBK ya
karena memang diharuskan, supaya terarah, dan
jelas. Dan program MGBK memang sudah sesuai
kebutuhan kami, karena kebutuhan kami sebagai guru BK, karena banyak perubahan, kurikulum
banyak berubah, nah MGBK sebagai wadah bisa sebagai sarana komunikasi dan sharing, karena
kebutuhan kami ingin menjadi guru BK yang lebih
baik lagi jadi melalui program MGBK bisa menjadi
wadah kami dalam membantu memenuhi kebutuhan kami…”
Berdasarkan pernyataan di atas bisa diketahui
bahwa memang program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
diadakan karena adanya dorongan dari Dinas
Pendidikan dan adanya kebutuhan guru BK SMP/MTs
Kota Salatiga yang harus dipenuhi oleh MGBK melalui
program MGBK. Kebutuhan mendesak yang menjadi
dasar pembentukan program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012/2015 adalah pengembangan
program dan penilaian dalam layanan BK, PTBK dan
mengenai penggunaan instrument BK, hal tersebut
7
diungkapkan oleh anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga sebagai berikut:
“….kebutuhan terhadap perubahan kurikulum
tidak semua guru BK tahu, dan untuk
menyamakan persepsi tentang penggunaan
instrumen juga maka diadakan program MGBK yang berisi tentang, namun yang menjadi
kebutuhan utama setahun terakhir ini adalah
perubahan kurikulum 2013 …”
Program MGBK harus memenuhi 4 kompetensi
guru BK yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial. Hasil evaluasi diri pengurus MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga menyebutkan bahwa program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga disusun berdasarkan
kebutuhan yang mencakup 4 kompetensi guru BK. Hal
tersebut diungkapkan oleh Ketua dan Sekretaris MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga, berikut petikan wawancara
dengan Ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:
“…Tujuannya bapak ibu guru BK mampu
meningkatkan kompetensi yang mengacu pada
PKG penilaian kinerja guru BK, yaitu ada 4 kompetensi yang kami coba cover melalui program
MGBK…”
Pernyataan dari pengurus MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga berbeda dengan hasil wawancara anggota
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut petikan
wawancaranya:
“…program MGBK dibuat setahu saya tidak
berdasarkan 4 kompetensi guru BK, sama saja
dari tahun ke tahun, sepertinya tidak ada perubahan secara signifikan, dan belum
memenuhi kebutuhan guru BK di 4 kompetensi
guru BK. Program yang dibuat biasanya tentang
8
perubahan kurikulum dan perubahan dari
pemerintah…”
Evaluasi diri yang dilakukan oleh pengurus MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga mengungkapkan bahwa analisis
kebutuhan guru BK sebagai dasar relevansi program
MGBK mencakup 4 kompetensi yaitu kompetensi
professional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Namun
berdasarkan dari hasil wawancara kepada anggota
MGBK dan selain itu melalui studi dokumentasi
terhadap program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun
2012 – 2015 dapat diketahu bahwa program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga belum mencakup mencakup
pemenuhan kebutuhan guru BK di 4 kompetensi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dibuat
berdasarkan kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota
Salatiga. Namun Analisis kebutuhan guru BK sebagai
dasar relevansi program MGBK belum mencakup 4
kompetensi guru BK yaitu kompetensi professional,
pedagogik, kepribadian dan sosial. Hasil studi
dokumentasi menunjukkan bahwa program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 relevan hanya
di 2 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik dan
kompetensi professional.
Kompetensi pedagogik dalam program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 mencakup
penguasaan teori dan praksisi pendidikan;
mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis
9
serta perilkau konseli; dan menguasai esensi pelayanan
BK dalam jalur, jenis dan jenjang satuan pendidikan.
Sedangkan kompetensi profesional dalam program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015
mencakup penguasaan konsep dan praksis assessmen
untuk memahami konseli; menguasai kerangka teoritik
dan praksis BK; merancang program BK;
mengimplementasikan program BK komprehensif.
4.1.3.2 Evaluasi Masukan
Evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
TAHUN 2012-2015 aspek masukan akan meliputi
sumber daya manusia (Pengurus MGBK, Anggota
MGBK, Nara Sumber), sumber dana, sarana dan pra
sarana. Hasil penelitian ini didapat melalui evaluasi diri
oleh pengurus MGBK, wawancara dan studi
dokumentasi. Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012-2015 terdapat di lampiran. Berdasarkan
hasil penelitian dapat diketahui bahwa program MGBK
yang sudah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan
anggota MGBK pada saat awal pembuatan program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015.
1. Sumber Daya Manusia MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga
Berdasarkan Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan MGMP/MGBK dijelaskan bahwa
sumber daya manusia yang dimaksud adalah guru,
instruktur, tutor, kepala sekolah, pengawas sekolah,
10
narasumber, fasilitator, dan widyaiswara. Di dalam
penelitian ini sumber daya manusia terdiri dari
pengurus MGBK, Anggota MGBK dan Narasumber.
a. Pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
Berdasarkan hasil penelitian pengurus MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga sudah dalam kategori
sangat baik. Pengurus MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara,
Ketua Bidang Pengembangan, Ketua Bidang
Humas, dan Anggota MGBK. Kepengurusan
tersebut ditentukan oleh SK yang dikeluarkan
oleh Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Namun, di
dalam struktur organisasi tersebut apabila
mengacu pada Rambu-Rambu Penyelenggaraan
penelitian tersebut masih ada kekurangan
pengurus yaitu Ketua Bidang Perencanaan dan
Pelaksanaan Program.
b. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
Tabel 4.3
Data Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
MGBK Jenis
Kelamin
Program Studi Jenjang
Pendidikan
Keterangan
L P BK Lainnya D3 S1 S2
Aktif 16 31 37 10 1 44 2
Tidak
Aktif
3 5 8 - - 8 -
Jumlah 19 36 45 10 1 52 2
Berdasarkan hasil studi dokumentasi data
rekapitulasi snggota MGBK SMP/MTs Kota
11
Salatiga dapat diketahui bahwa jumlah anggota
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah 55 orang.
Sebagian besar anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga merupakan lulusan S1 BK, yaitu 45 guru
anggota MGBK. Sisanya berlatar belakang
pendidikan agama Islam, Psikologi, Magister Sains
Psikologi, Tadris Bahasa Inggris, Manajemen
Pendidikan, dan Dikdaktik Kurikulum.
Anggota MGBK semua berasal dari guru
bimbingan dan konseling dari 27 SMP/MTs Kota
Salatiga dimana masuk dalam kategori guru yang
masih aktif dengan melakukan layanan BK di
sekolah. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
yang sudah PNS terdiri dari 41 orang, 14 sisanya
terdiri dari guru tidak tetap ataupun guru tetap
yayasan.
c. Narasumber MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
Hasil penelitian mengenai SDM yang dalam hal ini
disebut narasumber diambil berdasarkan hasil
evaluasi diri pengurus MGBK, wawancara dengan
pengurus dan anggota MGBK. Diketahui bahwa
narasumber yang akan diikutsertakan di dalam
pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga harus memiliki kriteria tertentu. Kriteria
yang dimiliki narasumber adalah berdasarkan
hasil wawancara dengan Ketua SMP/MTs Kota
Salatiga adalah sebagai berikut:
12
“Pemilihan narasumber kami tentukan
berdasarkan kompetensi dan kapasitas
beliau, latar belakang pendidikan juga kami pikirkan, apabila berkaitan dengan
keilmuan kami mendatangkan dosen-dosen
dari Program Studi BK UKSW, ketika kami
berbicara tentang regulasi tentang
kebijakan pemerintah Kota Salatiga kami
mendatangkan Pengawas Sekolah.”
Berdasarkan evaluasi diri pengurus MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga terlihat bahwa pemilihan
narasumber sudah dalam kategori sangat baik
yaitu berdasarkan dari 6 kriteria yaitu:
- Memahami substansi/materi pelatihan yang
akan disampaikan.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan
interaktif dengan peserta
- Memiliki kemampuan untuk mengembangkan
berbagai metode penyajian yang bervariasi.
- Memiliki kemampuan mendiseminasikan
pengetahuan dan keterampilan yang
dimilikinya.
- Memiliki kemampuan mengoperasikan
komputer dan membuat/mengembangkan
bahan presentasi yang menarik secara mandiri.
- Memiliki komitmen dan waktu untuk
melaksanakan tugas sampai tuntas sebagai
narasumber atau fasilitator pelatihan.
2. Sumber Dana Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga
Setiap program pasti membutuhkan dana di dalam
pelaksanaannya, termasuk dengan program MGBK
13
SMP/MTs Kota Salatiga. Berdasarkan hasil evaluasi
diri, wawancara dan studi dokumentasi dengan
pengurus dan anggota dapat diketahui bahwa
sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012 -2105 sebagian besar berasal dari iuran
rutin anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan
adanya sumbangan dari sumber lain. Sumber dana
lain selain dari iuran rutin didapatkan dari
sumbangan sekolah yang lebih tinggi seperti
SMA/SMK, dan dana dari sponsor. Berikut kutipan
wawancara dengan pengurus MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga:
“….sumber dana kami berasal dari
pembiayaaan secara mandiri (iuran setiap
bulan), penggalangan dana dari sekolah-sekolah di atas kami seperti SMA/SMK,
promosi sekolah SMA/SMK yang bisa masuk
kas MGBK, ada donator dari penerbit buku ,
pernah juga mengajukan proposal ke ABKIN
Kota Salatiga dan mendapatkan dana dari ABKIN Kota Salatiga….”
Pernyataan dari pengurus MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga juga diperkuat dengan pernyataan dari
anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga berkaitan
dengan pembiayaan. Di bawah ini adalah kutipan
wawancara dengan anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga:
“…sepengetahuan saya, dana program
MGBK dilakukan secara mandiri per sekolah, dari sekolah masing-masing ada
dana, ada kas sedikit. Dikelola oleh
bendahara MGBK, ada laporan yang
dibacakan oleh bendahara setiap kali
pertemuan MGBK, dana selalu dilaporkan….”
14
Berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara dan
studi dokumentasi mengenai sumber dana program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dapat disimpulkan
bahwa sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga dalam kategori baik, dimana sumber dana
berasal dari iuran wajib setiap bulan oleh anggota
MGBK, bantuan dari sekolah di tingkat lebih tinggi
seperti SMA/SMK dan sumbangan dari ABKIN Kota
Salatiga.
3. Sarana dan Pra Sarana Program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga
Sarana dan prasarana merupakan bagian penting
yang harus tersedia dan terstandar, supaya
pelaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
berjalan sebagaimana mestinya serta berkualitas.
Hasil penelitian sarana dan prasarana MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga diambil dari hasil evaluasi
diri pengurus MGBK, wawancara dan observasi.
Berdasarkan hasil evaluasi diri sarana prasarana
yang disediakan oleh sekolah inti sudah dalam
kategori sangat baik. Hal tersebut dibuktikan dengan
hasil observasi yang menunjukkan bahwa ruangan
yang digunakan memadai untuk 55 anggota MGBK,
dengan fasilitas meja, kursi, laptop, proyektor, aliran
listrik, dan ventilasi udara yang baik. Hal tersebut
diperkuat dengan hasil wawancara dengan Ketua
MGBK SMP/MTs berkaitan dengan sarana dan
15
prasarana MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut
kutipan wawancaranya:
“….Kami memiliki sekretariat di SMP N 2 yang
merupakan sekolah yang representatif, kami
melakukan pelaksanaan program MGBK di
satu ruang multimedia dengan fasilitas yang sangat memadai ada proyektor, LCD, meja
kursi, laptop, dan aliran listrik…”
Berdasarkan hasil penelitian tentang sarana
prasarana pendukung kegiatan MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga, dapat disimpulkan bahwa sarana
prasarana pendukung sudah dalam kategori sangat
baik. Karena sudah memenuhi sarana prasarana
utama yang ditentukan dalam Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan MGBK.
4.1.3.3 Evaluasi Proses
Dalam evaluasi proses program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga fokus terhadap pertanyaan “apakah yang
kegiatan yang direncanakan dalam program MGBK
dapat terlaksana dengan baik?” Pelaksanaan program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga ditentukan oleh
beberapa hal, yaitu kegiatan dalam program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga 2012 – 2015 yang berhasil
dilaksanakan, partisipasi anggota MGBK, kualitas
pelaksanaan program MGBK dan mekanisme
pelaksanaan program MGBK. Dalam penelitian ini, hasil
partisipasi anggota MGBK dihasilkan melalui evaluasi
diri, wawancara dan studi dokumentasi, sedangkan
kualitas dan mekanisme pelaksanaan program MGBK
16
dihasilkan melalui evaluasi diri, focus group discussion
(FGD) dan studi dokumentasi.
1. Keterlaksanaan Program MGBK SMP/Ms Kota
Salatiga tahun 2012 – 2015
Berdasarkan hasil studi dokumentasi, wawancara
dan FGD, diketahui bahwa selama 3 tahun program
yang dibuat hanya 1 program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012-2015, dan pertemuan yang
dilakukan tidak rutin. Berikut kutipan wawancara
dengan anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yang
aktif:
“…sepengetahuan saya, tidak ada pertemuan
rutin, pertemuan diadakan karena
keperluan mendadak apabila memang tiap bulan ada pertemuan, namun setahu saya
sebulan belum tentu pertemuan, contohnya
saja bulan ini tidak ada pertemuan, apalagi
yang dulu-dulu…”
Tabel 4.4
Keterlaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga Tahun 2012-2015
Kegiatan Keterlaksanaan Kendala
Pra Raker MGBK - Waktu dari
masing-masing
anggota MGBK
Pengembangan Program dan Penilaian dalam Pelayanan
BK
100%
Peningkatan Kompetensi Gur
BK dalam Pengelolaan
Pelayanan BK
100%
Peningkatan Guru BK dalam
SKK dan PTBK
- Terhambat
dengan informasi
penting lainnya
Peningkatan guru BK dalam 100%
17
Assessment layanan BK
Pengembangan Materi BK - Terhambat
dengan
informasi
penting lainnya
Pengembangan Pembuatan Bahan Ajar/Modul BK
- Terhambat dengan
informasi
penting lainnya
Hasil wawancara, studi dokumentasi dan FGD
dapat disimpulkan bahwa tidak semua program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015
dapat dilaksanakan sesuai dengan program dan
rencana yang sudah disusun. Berdasarkan hasil
studi dokumentasi dan wawancara juga diketahui
bahwa dari 8 kegiatan yang berada dalam program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015
yang sudah terlaksana hanya 3 kegiatan. Hal-hal
yang menjadi kendala diungkapkan oleh pengurus
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut kutipan
wawancaranya:
“…memang kegiatan yang kami programkan
tidak semua bisa berjalan dan dijalankan,
karena mengingat banyak informasi baru
yang tidak sesuai dengan program awal,
seperti perubahan kurikulum 2013 yang harus segera diketahui oleh para guru BK,
selain itu hal peminatan juga yang harus
segera dipahami oleh teman-teman guru,
pelaksanaan UKG yang juga informasinya
mendadak, sehingga pertemuan MGBK lebih diutamakan membahas hal-hal yang urgent. Hal-hal yang demikian yang menjadi
penyebab program yang kami buat tidak
semua bisa dijalankan…”
18
Hasil studi dokumentasi melalui daftar hadir,
undangan, materi dan sertifikat menunjukkan
bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tidak
semua dapat dilaksanakan. Selain karena factor
yang bersifat hal-hal urgent di luar program MGBK
yang menyebabkan kegiatan di dalam program
MGBK tidak dapat dijalankan, ada faktor lain yang
diungkap oleh anggota MGBK melalui wawancara,
demikian kutipan wawancara:
“…sebenarnya kami bisa mengikuti
kegiatan-kegiatan yang diprogramkan,
tetapi kalau yang datang sedikit kan sama
saja sia-sia mbak, jadi tingkat kehadiran juga mempengaruhi. Kadang kami tidak
hadir itu karena tidak diizinkan kepala
sekolah, karena tidak semua kepala
sekolah mengerti kebutuhan guru BK
mbak, sudah kami jelaskan tetap saja tidak memahami. Tahunya guru BK itu tidak
punya pekerjaan, jadi daripada datang
kegiatan-kegiatan sebaiknya ngurusi
beasiswa, kantin kejujuran, belum nanti
lainnya. Apabila boleh datang itupun tidak
semua guru BK bisa datang, satu sekolah
hanya 1 yang datang….”
Berdasarkan hasil studi dokumentasi, evaluasi
diri dan wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012-2015 dibuat 3 tahun sekali dan tidak
semua kegiatan dalam program MGBK dapat
dilaksanakan. Hal-hal yang menyebabkan kegiatan
yang sudah diprogramkan tidak semua dapat
berjalan dengan baik karena:
19
- Ada beberapa informasi penting atau pelatihan
penting di luar program MGBK yang harus
disampaikan kepada guru BK SMP/MTs Kota
Salatiga sehingga kegiatan yang sudah
diprogramkan tidak dapat dijalankan.
Informasi penting itu misalnya berkaitan
dengan perubahan kurikulum, mempersiapkan
program peminatan, dan bedah soal latihan
UKG (Uji Kompetensi Guru).
- Peran Kepala Sekolah masing-masing sekolah
juga memengaruhi pelaksanaan kegiatan yang
sudah diprogramkan.
2. Partisipasi Anggota MGBK
Berdasarkan hasil evaluasi diri partisipasi anggota
MGBK dalam kategori baik. Kategori baik berarti
sebagian besar anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga hadir dalam setiap pelaksanaan program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015. Hal
tersebut dibuktikan dengan adanya daftar kehadiran
dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota MGBK
mengatakan bahwa kehadiran dalam kegiatan
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah baik,
apabila anggota MGBK tidak dapat hadir itu
dikarenakan waktu pelaksanaan program MGBK
berbenturan dengan kegiatan di masing-masing
sekolah yang tidak bisa ditinggalkan. Berikut kutipan
20
wawancara dengan pengurus MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga:
“….kami mengupayakan untuk
menghadirkan semuanya, namun demikian
ada beberapa kendala dari masing-masing
sekolah yang menghendaki ada 1 guru BK yang tinggal di sekolah. Meskipun kami
sering menyampaikan infromasi kepada
beberapa kepala sekolah tentang butuhnya
peningkatan kompetensi guru BK namun
kebijakan masing-masing sekolah tetap
dijalankan…”
Hal tersebut senada dengan pernyataan dari
anggota MGBK berkaitan dengan tingkat kehadiran
anggota MGBK di dalam pelaksanaan program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga. Berikut kutipan wawancara
dengan anggota MGBK:
“…Pelaksanaan program MGBK menurut
saya sesuai rencana, sebagian besar program yang sudah dirancang terlaksana,
namun ada beberapa guru BK yang tidak
bisa mengikuti karena berbenturan dengan
waktu…”
Melalui pernyataan hasil wawancara di atas, studi
dokumentasi dan evaluasi diri dapat disimpulkan
bahwa tingkat kehadiran anggota MGBK di dalam
pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
dalam kategori baik yaitu sebagian besar anggota
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga hadir dalam program
MGBK yang sudah dilaksanakan.
3. Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga
Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga tahun 2012-2015 diketahui
21
berdasarkan hasil evaluasi diri, focus group
discussion dan studi dokumentasi. Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan MGBK (Dirjen
Dikti, 2010) menjelaskan bahwa pertemuan atau
pelaksanaan program MGBK dilakukan selama 12
kali dalam satu tahun dan seharusnya terdiri dari 3
jenis program yaitu program umum, program rutin
dan program pengembangan. Namun berdasarkan
studi dokumentasi, MGBK Kota Salatiga membuat
satu program selama 3 tahun sekali. Dan di
dalamnya berisi kegiatan yang dibutuhkan guru BK,
namun hanya terdapat 8 kegiatan inti. Sehingga
kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga berada di kategori cukup baik dan masih
perlu diperbaiki sesuai dengan POS Penyelenggaraan
MGBK. Berikut kutipan salah satu peserta FGD yang
merupakan anggota MGBK:
“...Jmlh kegiatan dalam 1 tahun: sifatnya
workshop/seminar (2 kali kegiatan), pertemuan rutin 1
bulan sekali tetapi juga tidak pasti, tergantung waktu
masing-masing guru BK. Setelah kami melaksanakan
workshop di akhir tahun 2015 kami menyelenggarakan
kegiatan di luar program yaitu bedah soal UKG Guru BK, karena mendekati UKG yang akan dilaksanakan secara
serentak. Kegiatan itu tidak muncul di program tetapi
karena kebutuhan yang sifatnya insidental jadi diadakan…”
Hasil FGD menjelaskan bahwa program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga belum dapat terlaksana
dengan baik. Hal tersebut dikarenakan adanya
beberapa jadwal kegiatan yang berbenturan dengan
jadwal Tes di sekolah masing, sehingga tidak
22
memungkinkan anggota MGBK dapat datang. Dalam
FGD terungkap bahwa dari 8 kegiatan inti yang
terlaksana ada 3 kegiatan yaitu Pengembangan
Program dan Penilaian dalam Pelayanan BK;
peningkatan kompetensi guru BK dalam pengelolaan
pelayanan BK; dan Peningkatan kompetensi guru BK
tentang assessmen dalam pelayanan BK dan
mengkomunikasikan hasil psikotes. Hal-hal yang
menjadi kendala di dalam pelaksanaan program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah:
- Kendala waktu dari masing-masing anggota
MGBK yang berbeda unit kerja.
- Adanya kegiatan lain yang mendesak dan
harus diprioritaskan terlebih dahulu, sehingga
program yang sudah disusun ditunda terlebih
dahulu pelaksanaannya.
- Kurangnya komunikasi di dalam pembuatan
program antara pengurus MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga, anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga dan kepala sekolah masing-masing
anggota MGBK.
Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga juga dipengaruhi oleh narasumber yang
diundang, meskipun hasil FGD menjelaskan bahwa
tidak setiap pelaksanaan program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga menghadirkan narasumber.
Berdasarkan hasil evaluasi diri, FGD dan studi
23
dokumentasi dapat disimpulkan bahwa narasumber
menyusun materi sesuai dengan tema kegiatan
MGBK, setelah itu narasumber menyampaikan
materi tersebut kepada pengurus MGBK/penanggung
jawab kegiatan jauh sebelum kegiatan tersebut
dilaksanakan.
4. Mekanisme pelaksanaan program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga
Mekanisme pelaksanaan program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga 2012-2015 dalam penelitian
ini terdiri dari pengelolaan pelaksanaan program
MGBK oleh pengurus MGBK; Hal-hal yang harus
dilakukan pengurus MGBK saat kegiatan MGBK
berlangsung dan kelengkapan administrasi di dalam
pelaksanaan program MGBK.
Berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara
dan studi dokumentasi, menjelaskan bahwa
pengelolaan pelaksanaan program MGBK sudah
dalam kategori baik. Hal tersebut dibuktikan bahwa
pengurus MGBK membuat daftar hadir kegiatan atau
pertemuan MGBK; melaksanakan kegiatan sesuai
dengan undangan yang sudah dibagikan ke anggota
MGBK; menyediakan salinan materi saat peserta
datang; menghadirkan narasumber bila diperlukan;
dan memandu serta mengarahkan kegiatan. Berikut
24
kutipan wawancara dengan pengurus MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga:
“…tidak setiap kegiatan selalu
menghadirkan narasumber, tetapi kegiatan
yang terlaksana sesuai dengan program yang
kami susun, sehingga pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program yang kami susun.
Pernah melakukan semiloka, workshop dan sebagai buktinya adalah keluarnya lembar
sertifikat bagi yang sudah mengikuti. Saat
pelaksanaan program yang dilakukan oleh
pengurus adalah pengurus memfasilitasi
segala persiapan administrasinya seperti undangan, kontak (menghubungi) dengan
narasumber, menyiapkan materi, daftar
hadir, sertifukat, dan snack….”
Kelengkapan administrasi sebagai bukti bahwa
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah
dilaksanakan dalam kategori sangat baik, seperti
adanya daftar hadir anggota, narasumber, surat
undangan kegiatan MGBK, surat tugas dari kepala
sekolah masing-masing.
4.1.3.4 Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil dalam penelitian ini mencakup 5
hal yaitu laporan pelaksanaan program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015, manfaat
pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012-2015 (umpan balik dari pengurus berkaitan
dengan pelaksanaan program MGBK, keterampilan guru
BK khususnya dalam membuat administasi BK, dan
persepsi peserta didik terhadap guru BK di sekolah).
Hasil penelitian ini di dapatkan berdasarkan
25
pengumpulan data melalui evaluasi diri, wawancara dan
studi dokumentasi.
a. Laporan pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012-2015
Berdasarkan hasil wawancara dan evaluasi diri
dapat diketahui bahwa sedikit anggota MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga yang membuat laporan
setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012-2015. Dari 9 anggota MGBK
yang diwawancarai, hanya 1 anggota MGBK yang
bisa menunjukkan adanya laporan mengikuti
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Berikut
kutipan wawancara terhadap anggota MGBK yang
tidak membuat laporan mengikuti pelaksanaan
MGBK:
“…laporan pelaksanaan program?
Laporannya ya sudah dalam bentuk
sertifikat dan materi kegiatan, sekolah kami
tidak mengharuskan kami untuk membuat
laporan pengembangan diri setelah
mengikuti kegiatan…”
Hal senada juga diungkapkan oleh bendahara
MGBK mengenai laporan dan umpan balik terhadap
pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012 – 2015, berikut kutipan wawancaranya:
“….laporan mengikuti kegiatan kami tidak
membuat, tindak lanjut sekarang mudah
mbak, bisa langsung dibahas lewat WA (whatsApp) ya. Mbak bisa lihat group WA
MGBK setiap hari selalu ramai, selain bercanda tetapi kami sering membahas
26
tentang info-info terbaru, atau masalah
yang belum dipahami, begitu mbak…”
Berdasarkan hasil wawancara dan studi
dokumentasi dapat disimpulkan bahwa pengurus
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum pernah
membuat laporan kegiatan dalam program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 dan
tidak semua anggota MGBK membuat laporan
setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012 – 2015. Hal tersebut dibenarkan
dengan tidak adanya bukti fisik berupa laporan
kegiatan. Sehingga feedback dalam wujud tindakan
nyata pun belum pernah dirasakan oleh anggota
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. apabila ada hal yang
masih perlu dibahas setelah kegiatan MGBK,
pengurus dan anggota membahasnya melalui
whatsapp group. Kendala yang dialami sehingga
laporan pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012 – 2015 belum dibuat karena
tidak adanya waktu dan tidak adanya pengaruh
pembuatan laporan kegiatan terhadap kinerja guru
BK di sekolah, selain itu sudah ada WhatsApp group
yang memudahkan untuk komunikasi lebih lanjut.
b. Manfaat Pelaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012-2015.
Setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan pasti
memberikan manfaat bagi anggota MGBK. Manfaat
27
pelaksanaan program MGBK diambil melalui
wawancara dan studi dokumentasi ke beberapa
anggota MGBK. Berikut adalah kutipan wawancara
pengurus MGBK berkaitan dengan manfaat yang
didapatkan dengan mengikuti program kegiatan
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015:
“manfaat yang bisa kami ambil yaitu MGBK sebagai wadah untuk saling sharing,
menyampaikan beberapa materi yang kami
punya untuk peningkatan kompetensi kami,
mengingat tidak semua guru BK diutus
untuk pelatihan keluar kota atau ke pusat, P4TK, namun bapak ibu guru yang diutus
oleh dinas sepulang pelatihan membagi
semua informasi yang didapatkan saat
latihan di daam pertemuan MGBK. Otomatis
semua Bapak Ibu guru memiliki informasi
yang sama. Perubahan anggota MGBK yaitu bapak ibu guru BK saat ini penguasaan IT
sudah bagus dan melalui MGBK didorong
untuk memaksimalkan penggunaan
teknologi dengan cara setiap pertemuan
diharapkan membawa laptop. Pengaruh pelaksanaan program MGBK terhadap
layanan guru BK di sekolah dan
administrasi di sekolah sangat signifikan,
administrasi Bapak Ibu Guru BK sudah
baik, dengan dibuktikan saat pelaksanaan
akreditasi dari masing-masing Bapak ibu guru BK sudah lengkap…”
Manfaat lain juga diungkapkan oleh anggota
MGBK melalui kutipan wawancara sebagai berikut:
“…bisa saling sharing dalam penanganan
kasus, banyak sekali manfaatnya, tentang
permasalahan anak bisa saling membantu
cara menangani dan mengumpulkan data untuk kasus-kasus anak-anak. Wujud
keberhasilan: UKG nya lumayan, ada 4 guru
BK yang dipilih menjadi IN mewakili kota
28
Salatiga, kemudian berdasarkan hasil UKG
juga ada 1 guru BK SMP se Salatiga bisa
mengikuti PLPG dari semua guru BK baik SMP/MTs maupun SMA/SMK. Hal tersebut
bisa terjadi karena sebelum UKG
dilaksanakan, MGBK mengadakan bedah
soal latihan UKG. Selain itu kegiatan MGBK
membantu dalam penggunaan teknologiya,
sehingga sebagaian besar anggota MGBK melek teknologi, ada group WA (WhatsApp)
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga…”
Hasil evaluasi diri dan studi dokumentasi juga
menunjukkan bahwa anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga memiliki kelengkapan administrasi BK seperti
Program Tahunan, Program Semesteran, Agenda dan
Jadwal Layanan BK, Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
dan Laporan Layanan BK.
Hasil wawancara dengan peserta didik juga
menjelaskan manfaat kegiatan MGBK yaitu seperti
keterampilan dalam menggunakan teknologi saat
melaksanakan bimbingan di kelas, dan kelengkapan
administrasi seperti surat izin masuk kelas, dan layanan
guru BK dalam hal membantu pemilihan sekolah setelah
lulus SMP. Berikut kutipan wawancaranya:
“…sudah baik, kalau di kelas sudah
menggunakan laptop dan LCD, membantu
mencari beasiswa juga untuk anak-anak yang butuh bisa secara online, kalau sudah
kelas 9 sejak semester satu sudah mulai
ditanya-tanya tentang SMA mana, jadi guru
BK membantu, tapi ya kadang galak juga…”
Berdasarkan hasil wawancara dan studi
dokumentasi di atas dapat disimpulkan manfaat yang
29
bisa diambil oleh anggota MGBK dari pelaksanaan
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah sebagai
berikut:
1. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mampu
menggunakan laptop, internet serta mampu
memanfaatkan Microsoft Office untuk menunjang
layanan BK di sekolah.
2. Penggunaan teknologi mempermudah guru BK
dalam melengkapi administrasi BK seperti Program
Tahunan, Program Semesteran, RPL, dan Agenda
Layanan BK.
3. Dengan adanya kegiatan pengembangan assessment,
guru BK lebih bervariasi di dalam mengumpulkan
data permasalahan peserta didik di sekolah. Selain
itu di dalam penanganan kasus sering mendapat
masukan dari guru BK yang lain dan saling bertukar
informasi tentang layanan BK.
4. Ada program yang tidak diprogramkan seperti
mengenai kurikulum 2013 dan bedah soal UKG.
Meskipun tidak sesuai program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang direncanakan
namun manfaatnya bisa diambil. Pemahaman
mengenai kurikulm 2013 dan program peminatan
memberi manfaat pada guru BK yang pada tahun ini
sudah bisa mengimplementasikan kurikulum 2013
dan program peminatan. Bedah soal latihan UKG
mempermudah guru BK dalam mempersiapkan diri
30
menghadapi UKG. Meski hasilnya masih ada yang di
bawah KKM yaitu di bawah 5,5 namun, sebagian
besar sudah lulus UKG.
5. Peserta didik mendapatkan layanan yang baik dan up
to date dari guru BK di sekolah. Karena informasi
tentang perubahan kurikulum, penggunaan
assessment di MGBK dapat membantu layanan guru
BK di sekolah.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan disajikan pembahasan hasil
penelitian dimana sudah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya. Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan
dalam upaya menyajikan hasil analisis data pada bagian
sebelumnya untuk menjawab rumusan masalah penelitian
ini. Rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimana
konteks, masukan, proses dan hasil program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015?”
4.2.1 Evaluasi Konteks Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga Tahun 2012 – 2015
Stufflebeam dan Shienkfield (2007)
mengungkapkan bahwa evaluasi konteks harus
menyediakan dasar untuk penyesuaian tujuan dan
prioritas, serta target perubahan yang dibutuhkan.
Dalam evaluasi konteks harus terdapat upaya
mendefinisikan lingkungan dimana program
31
dilaksanakan, mendefinisikan berbagai kebutuhan yang
tidak diakomodir dan menentukan kenapa kebutuhan
ini belum diakomodir. Evaluasi konteks merupakan
evaluasi yang paling mendasar dan memiliki tujuan
untuk menyediakan suatu rasional atau landasan atau
sebagai latar belakang suatu program. Evaluasi konteks
dilaksanakan sebagai suatu kebutuhan serta
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan
dalam perencanaan suatu program yang akan
dilaksanakan.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui
bahwa penyusunan sebuah program harus didasarkan
atas kebutuhan dan memiliki tujuan program yang jelas.
Dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa
pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012 – 2015 disusun karena adanya beberapa hal
yang mendasarinya. Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012-2015 sudah memenuhi kebutuhan
anggota MGBK. Hal-hal yang mendasari program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 disusun
adalah 1) adanya dorongan dari Dinas Pendidikan untuk
MGBK memiliki program yang bisa dijadikan arahan
jalannya MGBK SMP/MTs Kota Salatiga; 2) adanya
kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota Salatiga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum memiliki visi, misi
dan tujuan program. Hasil penelitian tersebut didapatkan
32
dari hasil evaluasi diri, wawancara dengan 3 pengurus
dan 6 anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, juga
dengan studi dokumentasi yang tidak mendapati bahwa
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 –
2015 mempunyai visi, misi dan tujuan program.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam penentuan visi, misi dan tujuan program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 berada dalam
kategori kurang baik.
Meskipun tidak ada visi, misi dan tujuan program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015, hasil
penelitian evaluasi konteks program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga menunjukkan bahwa program yang dibuat
sudah sesuai dengan kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota
Salatiga di kompetensi profesional dan pedagogi,
sedangkan pemenuhan kebutuhan di kompetensi sosial
dan kompetensi kepribadian belum terpenuhi di dalam
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 -
2015. Sedangkan Prosedur Operasional Standar
Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010) menjelaskan
bahwa setiap program harus memenuhi kebutuhan guru
BK di 4 kompetensi guru BK. Berdasarkan hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan guru BK
dalam kategori cukup baik karena sudah memenuhi 2
kebutuhan guru BK dalam progam MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012 – 2015.
33
4.2.2 Evaluasi Masukan Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga Tahun 2012 – 2015
Orientasi utama dalam evaluasi masukan adalah
membantu menentukan program yang membawa pada
perubahan yang dibutuhkan. Sudjana (2008),
menjelaskan bahwa evaluasi masukan program
menyediakan data untuk menentukan bagaimana
menentukan penggunaan sumber-sumber yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan program. Sejalan
dengan pemikiran tersebut, Stufflebeam dan Shienkfield
(2007) menjelaskan evaluasi ini dilakukan dengan
menelaah dan menilai secara kritis pendekatan yang
relevan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
program. Badrujaman (2011) menjelaskan bahwa
evaluasi masukan dapat berupa jumlah sumber daya
manusia, dukungan keuangan, ruangan, peralatan
seperti komputer, software, serta media bimbingan.
Dalam penelitian ini sumber-sumber dukungan
yang digunakan untuk mencapai pelaksananaan program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 adalah
berupa sumber daya manusia (pengurus MGBK, anggota
MGBK, dan narasumber MGBK), sumber dana, dan
sarana prasarana pendukung program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. Hasil penelitian
tersebut akan diurai satu per satu di bawah ini
berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara dan studi
dokumentasi:
34
a. Sumber daya manusia MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga
Sumber daya manusia dalam penelitian ini
terdiri dari pengurus MGBK, Anggota MGBK dan
narasumber. Struktur kepengurusan MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga sudah dalam kategori sangat baik yang
terdiri dari ketua; sekretaris, bendahara; bidang
pengembangan organisasi, administrasi dan sarana
prasarana; bidang humas dan anggota MGBK. Di mana
hal tersebut dapat mendukung program yang sudah
disusun sesuai dengan kebutuhan anggota MGBK.
Selain pengurus MGBK, juga terdapat anggota
MGBK yang seharusnya semua berlatarbelakang
pendidikan S1 bimbingan dan konseling. Namun dalam
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga anggota MGBK sudah
dalam kategori baik, yaitu sebagian besar anggota
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga merupakan lulusan dari
S1 bimbingan dan konseling. Anggota MGBK yang
berlatar belakang S1 bimbingan dan konseling terdiri
dari 45 orang dan yang berlatar belakang non
bimbingan dan konseling terdiri dari 10 orang. Anggota
MGBK berasal dari 27 SMP/MTs di Kota Salatiga,
sudah memenuhi syarat untuk membentuk MGBK.
POS Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010)
menjelaskan bahwa anggota MGBK harus berasal
minimal dari 10 sekolah.
35
Selain pengurus dan anggota MGBK,
narasumber juga menjadi sumber daya manusia yang
patut diperhitungkan perannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kriteria narasumber yang akan
berpartisipasi dalam pelaksanaan program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 sudah
dalam kategori sangat baik dan sesuai dengan POS
Penyelenggaraan MGBK .
Kategori sangat baik tersebut dilihat dari kriteria
narasumber yang dipilih, kriterianya sebagai berikut 1)
memahami substansi/materi pelatihan yang akan
disampaikan; 2) memiliki kemampuan berkomunikasi
aktif dan interaktif dengan peserta; 3) memiliki
kemampuan untuk mengembangkan berbagai metode
penyajian yang bervariasi; 4) memiliki kemampuan
mendiseminasikan pengetahuan dan keterampilan
yang dimilikinya; 5) memiliki kemampuan
mengoperasikan komputer dan membuat atau
mengembangkan bahan presentasi yang menarik
secara mandiri; dan 6) memiliki komitmen dan waktu
untuk melaksanakan tugas sampai tuntas sebagai
narasumber atau fasilitator pelatihan.
b. Sumber Dana Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga
tahun 2012 – 2015
Hasil penelitian ini akan membahas mengenai
sumber dana yang akan digunakan dalam pelaksanaan
36
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 –
2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber
dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun
2012 – 2015 berada dalam kategori baik, kategori baik
berarti sumber dana yang didapat berasal dari iuran
wajib anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan
berasal dari dana lainnya. Dana lainnya berasal dari
bantuan dari sekolah di tingkat lebih tinggi seperti
SMA/SMK dan sumbangan dari ABKIN Kota Salatiga.
c. Sarana dan Prasarana dalam Program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
penulis dapat diketahui bahwa SMP N 2 Salatiga
merupakan sekolah inti sebagai tempat penyelenggaraan
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah
dalam kategori sangat baik dan mampu mendukung
program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-
2015. Sarana dan prasarana yang mendukung program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015
berupa ruangan yang digunakan adalah ruang
multimedia SMP N 2 Salatiga, ruangan memadai untuk
55 anggota MGBK, dengan fasilitas meja, kursi, laptop,
proyektor, aliran listrik, dan ventilasi udara yang baik.
Sarana dan prasarana tersebut sudah sesuai dengan
POS Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010) yang
menyebutkan bahwa MGMP/MGBK harus mempunyai
37
sarana prasana utama yaitu berupa laptop/komputer,
proyektor, jaringan internet, buku-buku, dan telepon.
4.2.3 Evaluasi Proses Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga Tahun 2012 – 2015
Stufflebeam dan Shienfield (2007) menjelaskan
bahwa evaluasi proses merupakan evaluasi yang
dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan program
sesuai dengan strategi yang telah direncanakan. Dalam
ungkapan yang lain Stufflebeam (Badrujaman, 2011)
bahwa evaluasi proses merupakan pengecekan yang
berkelanjutan atas implementasi perencanaan. Dalam
penelitian ini, evaluasi proses program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 untuk melihat
bagaimana proses pelaksanaan program MGBK yang
terdiri dari program yang berhasil dilaksanakan,
partisipasi anggota MGBK dalam pelaksanaan program
MGBK, kualitas dan mekanisme pelaksanaan program
MGBK. Hasil penelitian di dapat berdasarkan analisis
hasil evaluasi diri, wawancara, studi dokumentasi dan
focus group discussion (FGD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang
berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana adalah 3
dari 8 program yang sudah direncanakan. Program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 dibuat 3
tahun sekali dan tidak semua kegiatan dalam program
38
MGBK dapat dilaksanakan. Hal tersebut tidak sesuai
dengan Prosedur Operasional Penyelenggaraan MGBK
(Dirjen Dikti, 2010) yang menjelaskan bahwa MGBK
harus memiliki 3 program setiap tahunnya yaitu program
umum, program rutin dan program pengembangan.
Selain harus memiliki 3 program, MGMP/MGBK
diwajibkan mengadakan pertemuan 12 kali dan 12
kegiatan dalam program satu tahun. Hasil penelitian
menjelaskan hal-hal yang menyebabkan kegiatan yang
sudah diprogramkan tidak semua dapat berjalan dengan
baik yaitu:
1. Ada beberapa informasi penting atau pelatihan
penting di luar program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012 – 2015 yang harus disampaikan
kepada guru BK SMP/MTs Kota Salatiga sehingga
kegiatan yang sudah diprogramkan tidak dapat
dijalankan. Informasi penting itu misalnya berkaitan
dengan perubahan kurikulum dari KTSP ke
kurikulum 2013, mempersiapkan program
peminatan, dan bedah soal latihan UKG (Uji
Kompetensi Guru).
2. Peran Kepala Sekolah masing-masing sekolah juga
memengaruhi pelaksanaan kegiatan yang sudah
diprogramkan. Kedapatan beberapa kepala sekolah
tidak mengetahui kegiatan guru BK, sehingga tidak
semua guru BK dizinkan mengikuti kegiatan di luar
sekolah. Apabila diizinkan tidak semua guru BK bisa
39
berangkat, harus ada 1 atau 2 guru BK tinggal di
sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian partisipasi anggota
MGBK dalam pelaksanaan program MGBK tergolong
dalam kategori baik, dimana sebagian besar anggota
MGBK hadir dalam program yang sudah dilaksanakan.
Selain itu kinerja dari pengurus MGBK terhadap
program yang berhasil dilaksanakan sudah baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari sosialisasi kegiatan,
pengadaan narasumber, dan keperluan sarana pra
sarana, konsumsi, penyediaan sertifikat, daftar hadir
saat kegiatan sudah dilengkapi oleh pengurus MGBK.
Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012 – 2015 dilihat dari kualitas
narasumber yang sudah dalam kategori sangat baik,
selain dari kualitas narasumber kualitas pelaksanaan
program juga dilihat dari mekanisme pelaksanaan
program yang sudah masuk dalam kategori sangat baik
karena pengurus menyediakan hal-hal yang diperlukan
sehingga program bisa dilaksanakan. Hal-hal yang
lakukan pengurus adalah membuat undangan untuk
anggota MGBK, undangan bagi narasumber,
menyediakan daftar hadir anggota, narasumber,
mengecek surat tugas dari kepala sekolah masing-
masing anggota MGBK. Namun apabila dilihat dari
jumlah pertemuan dan kegiatan selama satu tahun,
kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota
40
Salatiga 2012 – 2015 dalam kategori kurang baik. Hal
tersebut dikarenakan hal-hal yang sudah disebutkan di
atas seperti:
a. tidak semua program dapat berjalan dengan baik,
b. program dibuat 3 tahun sekali,
c. tidak adanya program umum, program rutin dan
program pengembangan
d. program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga 2012 –
2015 dilaksanakan kurang dari 12 kali pertemuan
dalam 1 tahun.
4.2.4 Evaluasi Hasil Program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga Tahun 2012 – 2015
Stufflebeam dan Shienfield (2007) menjelaskan
bahwa evaluasi hasil merupakan evaluasi yang bertujuan
mengukur, mengintepretasikan dan menilai pencapaian
program. Evaluasi hasil merupakan tahap akhir dan
berfungsi untuk membantu penanggung jawab program
dalam mengambil keputusan.
Hasil penelitian ini didapat berdasarkan
pengumpulan data melalui evaluasi diri, wawancara dan
studi dokumentasi. Hasil penelitian evaluasi hasil program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang
berhasil dilaksanakan fokus kepada manfaat, umpan balik
dari pengurus, laporan kegiatan, keterampilan guru BK
dan persepsi peserta didik terhadap layanan BK oleh guru
41
BK di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa:
1. Pengurus belum pernah membuat laporan kegiatan
dan tidak semua anggota MGBK membuat laporan
setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga tahun 2012 – 2015. Sehingga feedback
dalam wujud tindakan nyata pun belum pernah
dirasakan oleh anggota MGBK SMP/MTs Kota
Salatiga. apabila ada hal yang masih perlu dibahas
setelah kegiatan MGBK, pengurus dan anggota
membahasnya melalui whatsapp group. Kendala
yang dialami sehingga laporan pelaksanaan program
MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015
belum dibuat karena tidak adanya waktu dan tidak
adanya pengaruh pembuatan laporan kegiatan
terhadap kinerja guru BK di sekolah, selain itu
sudah ada whatsapp group yang memudahkan
untuk komunikasi lebih lanjut.
2. Manfaat yang bisa diambil dari program MGBK
SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 adalah
sebagai berikut:
a. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mampu
menggunakan laptop, internet serta mampu
memanfaatkan Microsoft Office untuk menunjang
layanan BK di sekolah.
b. Penggunaan teknologi mempermudah guru BK
dalam melengkapi administrasi BK seperti
42
Program Tahunan, Program Semesteran, RPL,
dan Agenda Layanan BK.
c. Dengan adanya kegiatan pengembangan
assessment, guru BK lebih bervariasi di dalam
mengumpulkan data permasalahan peserta didik
di sekolah. Selain itu di dalam penanganan
kasus sering mendapat masukan dari guru BK
yang lain dan saling bertukar informasi tentang
layanan BK.
d. Ada program yang tidak diprogramkan seperti
mengenai kurikulum 2013 dan bedah soal UKG.
Meskipun tidak sesuai program MGBK SMP/MTs
Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang
direncanakan namun manfaatnya bisa diambil.
Pemahaman mengenai kurikulm 2013 dan
program peminatan memberi manfaat pada guru
BK yang pada tahun ini sudah bisa
mengimplementasikan kurikulum 2013 dan
program peminatan. Bedah soal latihan UKG
mempermudah guru BK dalam mempersiapkan
diri menghadapi UKG. Meski hasilnya masih ada
yang di bawah KKM yaitu di bawah 5,5 namun,
sebagian besar sudah lulus UKG
e. Peserta didik mendapatkan layanan yang baik
dan up to date dari guru BK di sekolah. Karena
informasi tentang perubahan kurikulum,