BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13278/4/T2... ·...

43
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah Inti MGBK SMP/MTs Kota Salatiga Sekolah inti merupakan sekolah dengan persyaratan tertentu yang layak dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan KKG/MGMP/MGBK (Dirjen Dikti Kemendiknas, 2010). Penyelenggaraan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga bertempat di SMP Negeri 2 Salatiga. SMP Negeri 2 Salatiga beralamat di Jalan Kartini No 26 Rt 04 Rw 01 Kelurahan Salatiga Kota Salatiga. Nilai akreditasi SMP Negeri 2 Salatiga adalah Amat Baik (A). 4.1.2 Profil MGBK SMP/MTs Kota Salatiga Musyawarah Guru Mata Pelajaran/Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) merupakan wadah kegiatan professional bagi para guru mata pelajaran/guru bimbingan dan konseling yang sama pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. Sekolah inti atau Sekretariat MGBK SMP/MTs Kota Salatiga terletak di Jalan Kartini No 26 Rt 04 Rw 01 Kelurahan Salatiga Kota Salatiga. MGBK SMP/MTs Kota Salatiga memiliki

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13278/4/T2... ·...

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Sekolah Inti MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Sekolah inti merupakan sekolah dengan

persyaratan tertentu yang layak dijadikan sebagai

tempat penyelenggaraan kegiatan KKG/MGMP/MGBK

(Dirjen Dikti Kemendiknas, 2010). Penyelenggaraan

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga bertempat di SMP Negeri

2 Salatiga. SMP Negeri 2 Salatiga beralamat di Jalan

Kartini No 26 Rt 04 Rw 01 Kelurahan Salatiga Kota

Salatiga. Nilai akreditasi SMP Negeri 2 Salatiga adalah

Amat Baik (A).

4.1.2 Profil MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Musyawarah Guru Mata Pelajaran/Musyawarah

Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) merupakan

wadah kegiatan professional bagi para guru mata

pelajaran/guru bimbingan dan konseling yang sama

pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan

SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari

sejumlah guru dari sejumlah sekolah. Sekolah inti atau

Sekretariat MGBK SMP/MTs Kota Salatiga terletak di

Jalan Kartini No 26 Rt 04 Rw 01 Kelurahan Salatiga

Kota Salatiga. MGBK SMP/MTs Kota Salatiga memiliki

2

Ketua MGBK yang merupakan guru bimbingan dan

konseling SMP Negeri 2 Salatiga.

Tabel 4.1

Rekapitulasi Data Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

MGBK Jenis

Kelamin

Program Studi Jenjang

Pendidikan

Keterangan

L P BK Lainnya D3 S1 S2

Aktif 16 31 29 18 1 44 2

Tidak Aktif

3 5 8 - - 8 -

Jumlah 19 31 37 18 1 52 2

Di dalam penelitian ini, subyek penelitian terdiri

dari pengurus MGBK, anggota MGBK, dan peserta didik.

Responden penelitian merupakan guru bimbingan dan

konseling dan peserta didik yang berasal dari 7 SMP di

kota Salatiga yaitu SMP N 1, SMP N 2, SMP N 3, SMPN

5, SMPN 6, SMPN 10 dan SMP Kristen Satya Wacana.

Tabel 4.2

Data Subyek Penelitian Evaluasi Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga

No Unit Kerja Alamat Unit Kerja Jumlah

1. SMP Negeri 1 Salatiga Jl. Kartini No. 24 Salatiga 1

2. SMP Negeri 2 Salatiga Jl. Kartini No. 26 Rt. 04/01,Salatiga 4

3. SMP Negeri 3 Salatiga Jl. Stadion No. 3 Salatiga 2

4. SMP Negeri 5 Salatiga Jl. Bimo No. 16 Salatiga 1

5. SMP Negeri 6 Salatiga Jl. Tegalrejo Raya Salatiga 3

6. SMP Negeri 10 Salatiga Jl. Argoboga Salatiga 1

7. SMP Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro No 52 – 60 Salatiga 1

3

4.1.3 Evaluasi Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Di dalam bagian ini peneliti akan memaparkan

hasil penelitian evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga mulai dari aspek konteks, masukan, proses

sampai dengan hasil. Program MGBK yang akan

dievaluasi adalah program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012/2015. Adapun penelitian tersebut

dilakukan di 7 SMP di Kota Salatiga dan SMP N 2

sebagai Sekolah Inti MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.

4.1.3.1 Evaluasi Konteks

Evaluasi konteks pada penelitian ini untuk

mengetahui hal-hal yang menjadi visi, misi, tujuan dan

kebutuhan dari program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga.

Evaluasi konteks dilakukan dengan cara evaluasi diri,

wawancara dan studi dokumentasi.

1. Visi, Misi dan Tujuan Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga

Sesuai dengan Prosedur Operasional Standar

Penyelenggaraan (POS) KKG atau MGMP (Dirjen

Dikti, 2010), dijelaskan bahwa di dalam

pembentukan sebuah program MGMP/MGBK harus

ditentukan terlebih dahulu Visi, Misi dan tujuan

program MGBK oleh pengurus dan anggota MGBK.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus dan

anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, diketahui

bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun

2012 – 2015 tidak memiliki visi, misi dan tujuan. Hal

4

tersebut diungkapkan oleh Ketua MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga, sebagai berikut:

“MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum memiliki

Visi, Misi, dan tujuan secara tertulis, tidak

terpikirkan untuk membuat visi misi, hanya saja

secara tidak tertulis tujuan MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yaitu sebagai sebuah media atau wadah

untuk pengembangan diri dari masing-masing

guru BK SMP/MTs kota Salatiga”

Pernyataan Ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

diperkuat dengan pernyataan anggota MGBK yang

berasal dari guru BK SMP Kristen Satya Wacana

Salatiga, sebagai berikut:

“saya belum pernah melihat visi, misi, dan tujuan

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, belum

pernah diikutsertakan di dalam pembuatannya…”

Hasil evaluasi diri yang dilakukan oleh pengurus

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga (Ketua, Sekretaris

dan Bendahara) mengungkapkan bahwa Program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tidak memiliki visi,

misi dan tujuan program.

Berdasarkan hasil evaluasi diri dan hasil

wawancara dengan pengurus dan anggota MGBK,

ditambah dengan studi dokumentasi tidak adanya

visi, misi dan tujuan secara administrasi, maka

dapat disimpulkan bahwa program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga tidak memiliki tujuan program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. Akibat

tidak memiliki visi, misi dan tujuan, anggota MGBK

5

SMP/MTs Kota Salatiga belum pernah merasakan

sosialisasi tujuan program MGBK.

2. Kebutuhan Guru BK SMP/MTs Kota Salatiga

Fokus utama dari evaluasi konteks dalam

penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan

“apakah program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012/2015 dibutuhkan oleh guru BK di Kota

Salatiga?”. Selain mengenai kebutuhan akan program

MGBK, peneliti juga melihat mengumpulkan data

apakah program MGBK mencakup kebutuhan guru

BK di 4 kompetensi (Pedagogik, Profesional,

Kepribadian dan Sosial). Data yang diperoleh dari

evaluasi konteks berasal dari wawancara dengan

pengurus dan anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga, serta dilengkapi dengan beberapa data

dokumentasi.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa

hal yang mendorong diadakannya program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga karena adanya dorongan dari

pihak-pihak terkait terutama yaitu dari Dinas

Pendidikan Kota Salatiga dan kebutuhan untuk

saling tukar infromasi berkaitan dengan

perkembangan bimbingan dan konseling. Selain itu,

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga disusun

sesuai dengan kebutuhan dari guru BK Kota

Salatiga. Berikut kutipan wawancara dengan Ketua

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:

6

“….dikarenakan ada sebuah panduan untuk

melaksanakan sebuah kegiatan, program dibuat

sebagai acuan selama satu tahun ajaran, dan memang diminta oleh Dinas. Program disusun

oleh Pengurus MGBK yang merupakan perwakilan

beberapa sekolah yang sudah dipilih, kami

menyusun program bukan berdasarkan

kebutuhan kami tetapi berdasarkan kebutuhan

dari teman-teman guru BK dari seluruh SMP/MTs Kota Salatiga. Pada prinsipnya kita mencoba

untuk mengakomodasi semua kebutuhan….”

Pernyataan ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

juga senada dengan pernyataan dari Sekretaris MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga, sebagai berikut:

“…Yang mendorong adanya program MGBK ya

karena memang diharuskan, supaya terarah, dan

jelas. Dan program MGBK memang sudah sesuai

kebutuhan kami, karena kebutuhan kami sebagai guru BK, karena banyak perubahan, kurikulum

banyak berubah, nah MGBK sebagai wadah bisa sebagai sarana komunikasi dan sharing, karena

kebutuhan kami ingin menjadi guru BK yang lebih

baik lagi jadi melalui program MGBK bisa menjadi

wadah kami dalam membantu memenuhi kebutuhan kami…”

Berdasarkan pernyataan di atas bisa diketahui

bahwa memang program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

diadakan karena adanya dorongan dari Dinas

Pendidikan dan adanya kebutuhan guru BK SMP/MTs

Kota Salatiga yang harus dipenuhi oleh MGBK melalui

program MGBK. Kebutuhan mendesak yang menjadi

dasar pembentukan program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012/2015 adalah pengembangan

program dan penilaian dalam layanan BK, PTBK dan

mengenai penggunaan instrument BK, hal tersebut

7

diungkapkan oleh anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga sebagai berikut:

“….kebutuhan terhadap perubahan kurikulum

tidak semua guru BK tahu, dan untuk

menyamakan persepsi tentang penggunaan

instrumen juga maka diadakan program MGBK yang berisi tentang, namun yang menjadi

kebutuhan utama setahun terakhir ini adalah

perubahan kurikulum 2013 …”

Program MGBK harus memenuhi 4 kompetensi

guru BK yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

professional, kompetensi kepribadian dan kompetensi

sosial. Hasil evaluasi diri pengurus MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga menyebutkan bahwa program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga disusun berdasarkan

kebutuhan yang mencakup 4 kompetensi guru BK. Hal

tersebut diungkapkan oleh Ketua dan Sekretaris MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga, berikut petikan wawancara

dengan Ketua MGBK SMP/MTs Kota Salatiga:

“…Tujuannya bapak ibu guru BK mampu

meningkatkan kompetensi yang mengacu pada

PKG penilaian kinerja guru BK, yaitu ada 4 kompetensi yang kami coba cover melalui program

MGBK…”

Pernyataan dari pengurus MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga berbeda dengan hasil wawancara anggota

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut petikan

wawancaranya:

“…program MGBK dibuat setahu saya tidak

berdasarkan 4 kompetensi guru BK, sama saja

dari tahun ke tahun, sepertinya tidak ada perubahan secara signifikan, dan belum

memenuhi kebutuhan guru BK di 4 kompetensi

guru BK. Program yang dibuat biasanya tentang

8

perubahan kurikulum dan perubahan dari

pemerintah…”

Evaluasi diri yang dilakukan oleh pengurus MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga mengungkapkan bahwa analisis

kebutuhan guru BK sebagai dasar relevansi program

MGBK mencakup 4 kompetensi yaitu kompetensi

professional, pedagogik, kepribadian dan sosial. Namun

berdasarkan dari hasil wawancara kepada anggota

MGBK dan selain itu melalui studi dokumentasi

terhadap program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun

2012 – 2015 dapat diketahu bahwa program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga belum mencakup mencakup

pemenuhan kebutuhan guru BK di 4 kompetensi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dibuat

berdasarkan kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota

Salatiga. Namun Analisis kebutuhan guru BK sebagai

dasar relevansi program MGBK belum mencakup 4

kompetensi guru BK yaitu kompetensi professional,

pedagogik, kepribadian dan sosial. Hasil studi

dokumentasi menunjukkan bahwa program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 relevan hanya

di 2 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik dan

kompetensi professional.

Kompetensi pedagogik dalam program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 mencakup

penguasaan teori dan praksisi pendidikan;

mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis

9

serta perilkau konseli; dan menguasai esensi pelayanan

BK dalam jalur, jenis dan jenjang satuan pendidikan.

Sedangkan kompetensi profesional dalam program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015

mencakup penguasaan konsep dan praksis assessmen

untuk memahami konseli; menguasai kerangka teoritik

dan praksis BK; merancang program BK;

mengimplementasikan program BK komprehensif.

4.1.3.2 Evaluasi Masukan

Evaluasi program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

TAHUN 2012-2015 aspek masukan akan meliputi

sumber daya manusia (Pengurus MGBK, Anggota

MGBK, Nara Sumber), sumber dana, sarana dan pra

sarana. Hasil penelitian ini didapat melalui evaluasi diri

oleh pengurus MGBK, wawancara dan studi

dokumentasi. Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012-2015 terdapat di lampiran. Berdasarkan

hasil penelitian dapat diketahui bahwa program MGBK

yang sudah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan

anggota MGBK pada saat awal pembuatan program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015.

1. Sumber Daya Manusia MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga

Berdasarkan Prosedur Operasional Standar

Penyelenggaraan MGMP/MGBK dijelaskan bahwa

sumber daya manusia yang dimaksud adalah guru,

instruktur, tutor, kepala sekolah, pengawas sekolah,

10

narasumber, fasilitator, dan widyaiswara. Di dalam

penelitian ini sumber daya manusia terdiri dari

pengurus MGBK, Anggota MGBK dan Narasumber.

a. Pengurus MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Berdasarkan hasil penelitian pengurus MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga sudah dalam kategori

sangat baik. Pengurus MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara,

Ketua Bidang Pengembangan, Ketua Bidang

Humas, dan Anggota MGBK. Kepengurusan

tersebut ditentukan oleh SK yang dikeluarkan

oleh Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Namun, di

dalam struktur organisasi tersebut apabila

mengacu pada Rambu-Rambu Penyelenggaraan

penelitian tersebut masih ada kekurangan

pengurus yaitu Ketua Bidang Perencanaan dan

Pelaksanaan Program.

b. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Tabel 4.3

Data Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

MGBK Jenis

Kelamin

Program Studi Jenjang

Pendidikan

Keterangan

L P BK Lainnya D3 S1 S2

Aktif 16 31 37 10 1 44 2

Tidak

Aktif

3 5 8 - - 8 -

Jumlah 19 36 45 10 1 52 2

Berdasarkan hasil studi dokumentasi data

rekapitulasi snggota MGBK SMP/MTs Kota

11

Salatiga dapat diketahui bahwa jumlah anggota

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah 55 orang.

Sebagian besar anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga merupakan lulusan S1 BK, yaitu 45 guru

anggota MGBK. Sisanya berlatar belakang

pendidikan agama Islam, Psikologi, Magister Sains

Psikologi, Tadris Bahasa Inggris, Manajemen

Pendidikan, dan Dikdaktik Kurikulum.

Anggota MGBK semua berasal dari guru

bimbingan dan konseling dari 27 SMP/MTs Kota

Salatiga dimana masuk dalam kategori guru yang

masih aktif dengan melakukan layanan BK di

sekolah. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

yang sudah PNS terdiri dari 41 orang, 14 sisanya

terdiri dari guru tidak tetap ataupun guru tetap

yayasan.

c. Narasumber MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

Hasil penelitian mengenai SDM yang dalam hal ini

disebut narasumber diambil berdasarkan hasil

evaluasi diri pengurus MGBK, wawancara dengan

pengurus dan anggota MGBK. Diketahui bahwa

narasumber yang akan diikutsertakan di dalam

pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga harus memiliki kriteria tertentu. Kriteria

yang dimiliki narasumber adalah berdasarkan

hasil wawancara dengan Ketua SMP/MTs Kota

Salatiga adalah sebagai berikut:

12

“Pemilihan narasumber kami tentukan

berdasarkan kompetensi dan kapasitas

beliau, latar belakang pendidikan juga kami pikirkan, apabila berkaitan dengan

keilmuan kami mendatangkan dosen-dosen

dari Program Studi BK UKSW, ketika kami

berbicara tentang regulasi tentang

kebijakan pemerintah Kota Salatiga kami

mendatangkan Pengawas Sekolah.”

Berdasarkan evaluasi diri pengurus MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga terlihat bahwa pemilihan

narasumber sudah dalam kategori sangat baik

yaitu berdasarkan dari 6 kriteria yaitu:

- Memahami substansi/materi pelatihan yang

akan disampaikan.

- Memiliki kemampuan berkomunikasi aktif dan

interaktif dengan peserta

- Memiliki kemampuan untuk mengembangkan

berbagai metode penyajian yang bervariasi.

- Memiliki kemampuan mendiseminasikan

pengetahuan dan keterampilan yang

dimilikinya.

- Memiliki kemampuan mengoperasikan

komputer dan membuat/mengembangkan

bahan presentasi yang menarik secara mandiri.

- Memiliki komitmen dan waktu untuk

melaksanakan tugas sampai tuntas sebagai

narasumber atau fasilitator pelatihan.

2. Sumber Dana Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga

Setiap program pasti membutuhkan dana di dalam

pelaksanaannya, termasuk dengan program MGBK

13

SMP/MTs Kota Salatiga. Berdasarkan hasil evaluasi

diri, wawancara dan studi dokumentasi dengan

pengurus dan anggota dapat diketahui bahwa

sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012 -2105 sebagian besar berasal dari iuran

rutin anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan

adanya sumbangan dari sumber lain. Sumber dana

lain selain dari iuran rutin didapatkan dari

sumbangan sekolah yang lebih tinggi seperti

SMA/SMK, dan dana dari sponsor. Berikut kutipan

wawancara dengan pengurus MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga:

“….sumber dana kami berasal dari

pembiayaaan secara mandiri (iuran setiap

bulan), penggalangan dana dari sekolah-sekolah di atas kami seperti SMA/SMK,

promosi sekolah SMA/SMK yang bisa masuk

kas MGBK, ada donator dari penerbit buku ,

pernah juga mengajukan proposal ke ABKIN

Kota Salatiga dan mendapatkan dana dari ABKIN Kota Salatiga….”

Pernyataan dari pengurus MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga juga diperkuat dengan pernyataan dari

anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga berkaitan

dengan pembiayaan. Di bawah ini adalah kutipan

wawancara dengan anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga:

“…sepengetahuan saya, dana program

MGBK dilakukan secara mandiri per sekolah, dari sekolah masing-masing ada

dana, ada kas sedikit. Dikelola oleh

bendahara MGBK, ada laporan yang

dibacakan oleh bendahara setiap kali

pertemuan MGBK, dana selalu dilaporkan….”

14

Berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara dan

studi dokumentasi mengenai sumber dana program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dapat disimpulkan

bahwa sumber dana program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga dalam kategori baik, dimana sumber dana

berasal dari iuran wajib setiap bulan oleh anggota

MGBK, bantuan dari sekolah di tingkat lebih tinggi

seperti SMA/SMK dan sumbangan dari ABKIN Kota

Salatiga.

3. Sarana dan Pra Sarana Program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga

Sarana dan prasarana merupakan bagian penting

yang harus tersedia dan terstandar, supaya

pelaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

berjalan sebagaimana mestinya serta berkualitas.

Hasil penelitian sarana dan prasarana MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga diambil dari hasil evaluasi

diri pengurus MGBK, wawancara dan observasi.

Berdasarkan hasil evaluasi diri sarana prasarana

yang disediakan oleh sekolah inti sudah dalam

kategori sangat baik. Hal tersebut dibuktikan dengan

hasil observasi yang menunjukkan bahwa ruangan

yang digunakan memadai untuk 55 anggota MGBK,

dengan fasilitas meja, kursi, laptop, proyektor, aliran

listrik, dan ventilasi udara yang baik. Hal tersebut

diperkuat dengan hasil wawancara dengan Ketua

MGBK SMP/MTs berkaitan dengan sarana dan

15

prasarana MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut

kutipan wawancaranya:

“….Kami memiliki sekretariat di SMP N 2 yang

merupakan sekolah yang representatif, kami

melakukan pelaksanaan program MGBK di

satu ruang multimedia dengan fasilitas yang sangat memadai ada proyektor, LCD, meja

kursi, laptop, dan aliran listrik…”

Berdasarkan hasil penelitian tentang sarana

prasarana pendukung kegiatan MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga, dapat disimpulkan bahwa sarana

prasarana pendukung sudah dalam kategori sangat

baik. Karena sudah memenuhi sarana prasarana

utama yang ditentukan dalam Prosedur Operasional

Standar Penyelenggaraan MGBK.

4.1.3.3 Evaluasi Proses

Dalam evaluasi proses program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga fokus terhadap pertanyaan “apakah yang

kegiatan yang direncanakan dalam program MGBK

dapat terlaksana dengan baik?” Pelaksanaan program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga ditentukan oleh

beberapa hal, yaitu kegiatan dalam program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga 2012 – 2015 yang berhasil

dilaksanakan, partisipasi anggota MGBK, kualitas

pelaksanaan program MGBK dan mekanisme

pelaksanaan program MGBK. Dalam penelitian ini, hasil

partisipasi anggota MGBK dihasilkan melalui evaluasi

diri, wawancara dan studi dokumentasi, sedangkan

kualitas dan mekanisme pelaksanaan program MGBK

16

dihasilkan melalui evaluasi diri, focus group discussion

(FGD) dan studi dokumentasi.

1. Keterlaksanaan Program MGBK SMP/Ms Kota

Salatiga tahun 2012 – 2015

Berdasarkan hasil studi dokumentasi, wawancara

dan FGD, diketahui bahwa selama 3 tahun program

yang dibuat hanya 1 program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012-2015, dan pertemuan yang

dilakukan tidak rutin. Berikut kutipan wawancara

dengan anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga yang

aktif:

“…sepengetahuan saya, tidak ada pertemuan

rutin, pertemuan diadakan karena

keperluan mendadak apabila memang tiap bulan ada pertemuan, namun setahu saya

sebulan belum tentu pertemuan, contohnya

saja bulan ini tidak ada pertemuan, apalagi

yang dulu-dulu…”

Tabel 4.4

Keterlaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga Tahun 2012-2015

Kegiatan Keterlaksanaan Kendala

Pra Raker MGBK - Waktu dari

masing-masing

anggota MGBK

Pengembangan Program dan Penilaian dalam Pelayanan

BK

100%

Peningkatan Kompetensi Gur

BK dalam Pengelolaan

Pelayanan BK

100%

Peningkatan Guru BK dalam

SKK dan PTBK

- Terhambat

dengan informasi

penting lainnya

Peningkatan guru BK dalam 100%

17

Assessment layanan BK

Pengembangan Materi BK - Terhambat

dengan

informasi

penting lainnya

Pengembangan Pembuatan Bahan Ajar/Modul BK

- Terhambat dengan

informasi

penting lainnya

Hasil wawancara, studi dokumentasi dan FGD

dapat disimpulkan bahwa tidak semua program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015

dapat dilaksanakan sesuai dengan program dan

rencana yang sudah disusun. Berdasarkan hasil

studi dokumentasi dan wawancara juga diketahui

bahwa dari 8 kegiatan yang berada dalam program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015

yang sudah terlaksana hanya 3 kegiatan. Hal-hal

yang menjadi kendala diungkapkan oleh pengurus

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, berikut kutipan

wawancaranya:

“…memang kegiatan yang kami programkan

tidak semua bisa berjalan dan dijalankan,

karena mengingat banyak informasi baru

yang tidak sesuai dengan program awal,

seperti perubahan kurikulum 2013 yang harus segera diketahui oleh para guru BK,

selain itu hal peminatan juga yang harus

segera dipahami oleh teman-teman guru,

pelaksanaan UKG yang juga informasinya

mendadak, sehingga pertemuan MGBK lebih diutamakan membahas hal-hal yang urgent. Hal-hal yang demikian yang menjadi

penyebab program yang kami buat tidak

semua bisa dijalankan…”

18

Hasil studi dokumentasi melalui daftar hadir,

undangan, materi dan sertifikat menunjukkan

bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tidak

semua dapat dilaksanakan. Selain karena factor

yang bersifat hal-hal urgent di luar program MGBK

yang menyebabkan kegiatan di dalam program

MGBK tidak dapat dijalankan, ada faktor lain yang

diungkap oleh anggota MGBK melalui wawancara,

demikian kutipan wawancara:

“…sebenarnya kami bisa mengikuti

kegiatan-kegiatan yang diprogramkan,

tetapi kalau yang datang sedikit kan sama

saja sia-sia mbak, jadi tingkat kehadiran juga mempengaruhi. Kadang kami tidak

hadir itu karena tidak diizinkan kepala

sekolah, karena tidak semua kepala

sekolah mengerti kebutuhan guru BK

mbak, sudah kami jelaskan tetap saja tidak memahami. Tahunya guru BK itu tidak

punya pekerjaan, jadi daripada datang

kegiatan-kegiatan sebaiknya ngurusi

beasiswa, kantin kejujuran, belum nanti

lainnya. Apabila boleh datang itupun tidak

semua guru BK bisa datang, satu sekolah

hanya 1 yang datang….”

Berdasarkan hasil studi dokumentasi, evaluasi

diri dan wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012-2015 dibuat 3 tahun sekali dan tidak

semua kegiatan dalam program MGBK dapat

dilaksanakan. Hal-hal yang menyebabkan kegiatan

yang sudah diprogramkan tidak semua dapat

berjalan dengan baik karena:

19

- Ada beberapa informasi penting atau pelatihan

penting di luar program MGBK yang harus

disampaikan kepada guru BK SMP/MTs Kota

Salatiga sehingga kegiatan yang sudah

diprogramkan tidak dapat dijalankan.

Informasi penting itu misalnya berkaitan

dengan perubahan kurikulum, mempersiapkan

program peminatan, dan bedah soal latihan

UKG (Uji Kompetensi Guru).

- Peran Kepala Sekolah masing-masing sekolah

juga memengaruhi pelaksanaan kegiatan yang

sudah diprogramkan.

2. Partisipasi Anggota MGBK

Berdasarkan hasil evaluasi diri partisipasi anggota

MGBK dalam kategori baik. Kategori baik berarti

sebagian besar anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga hadir dalam setiap pelaksanaan program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015. Hal

tersebut dibuktikan dengan adanya daftar kehadiran

dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota MGBK

mengatakan bahwa kehadiran dalam kegiatan

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah baik,

apabila anggota MGBK tidak dapat hadir itu

dikarenakan waktu pelaksanaan program MGBK

berbenturan dengan kegiatan di masing-masing

sekolah yang tidak bisa ditinggalkan. Berikut kutipan

20

wawancara dengan pengurus MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga:

“….kami mengupayakan untuk

menghadirkan semuanya, namun demikian

ada beberapa kendala dari masing-masing

sekolah yang menghendaki ada 1 guru BK yang tinggal di sekolah. Meskipun kami

sering menyampaikan infromasi kepada

beberapa kepala sekolah tentang butuhnya

peningkatan kompetensi guru BK namun

kebijakan masing-masing sekolah tetap

dijalankan…”

Hal tersebut senada dengan pernyataan dari

anggota MGBK berkaitan dengan tingkat kehadiran

anggota MGBK di dalam pelaksanaan program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga. Berikut kutipan wawancara

dengan anggota MGBK:

“…Pelaksanaan program MGBK menurut

saya sesuai rencana, sebagian besar program yang sudah dirancang terlaksana,

namun ada beberapa guru BK yang tidak

bisa mengikuti karena berbenturan dengan

waktu…”

Melalui pernyataan hasil wawancara di atas, studi

dokumentasi dan evaluasi diri dapat disimpulkan

bahwa tingkat kehadiran anggota MGBK di dalam

pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

dalam kategori baik yaitu sebagian besar anggota

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga hadir dalam program

MGBK yang sudah dilaksanakan.

3. Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga

Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga tahun 2012-2015 diketahui

21

berdasarkan hasil evaluasi diri, focus group

discussion dan studi dokumentasi. Prosedur

Operasional Standar Penyelenggaraan MGBK (Dirjen

Dikti, 2010) menjelaskan bahwa pertemuan atau

pelaksanaan program MGBK dilakukan selama 12

kali dalam satu tahun dan seharusnya terdiri dari 3

jenis program yaitu program umum, program rutin

dan program pengembangan. Namun berdasarkan

studi dokumentasi, MGBK Kota Salatiga membuat

satu program selama 3 tahun sekali. Dan di

dalamnya berisi kegiatan yang dibutuhkan guru BK,

namun hanya terdapat 8 kegiatan inti. Sehingga

kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga berada di kategori cukup baik dan masih

perlu diperbaiki sesuai dengan POS Penyelenggaraan

MGBK. Berikut kutipan salah satu peserta FGD yang

merupakan anggota MGBK:

“...Jmlh kegiatan dalam 1 tahun: sifatnya

workshop/seminar (2 kali kegiatan), pertemuan rutin 1

bulan sekali tetapi juga tidak pasti, tergantung waktu

masing-masing guru BK. Setelah kami melaksanakan

workshop di akhir tahun 2015 kami menyelenggarakan

kegiatan di luar program yaitu bedah soal UKG Guru BK, karena mendekati UKG yang akan dilaksanakan secara

serentak. Kegiatan itu tidak muncul di program tetapi

karena kebutuhan yang sifatnya insidental jadi diadakan…”

Hasil FGD menjelaskan bahwa program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga belum dapat terlaksana

dengan baik. Hal tersebut dikarenakan adanya

beberapa jadwal kegiatan yang berbenturan dengan

jadwal Tes di sekolah masing, sehingga tidak

22

memungkinkan anggota MGBK dapat datang. Dalam

FGD terungkap bahwa dari 8 kegiatan inti yang

terlaksana ada 3 kegiatan yaitu Pengembangan

Program dan Penilaian dalam Pelayanan BK;

peningkatan kompetensi guru BK dalam pengelolaan

pelayanan BK; dan Peningkatan kompetensi guru BK

tentang assessmen dalam pelayanan BK dan

mengkomunikasikan hasil psikotes. Hal-hal yang

menjadi kendala di dalam pelaksanaan program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah:

- Kendala waktu dari masing-masing anggota

MGBK yang berbeda unit kerja.

- Adanya kegiatan lain yang mendesak dan

harus diprioritaskan terlebih dahulu, sehingga

program yang sudah disusun ditunda terlebih

dahulu pelaksanaannya.

- Kurangnya komunikasi di dalam pembuatan

program antara pengurus MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga, anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga dan kepala sekolah masing-masing

anggota MGBK.

Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga juga dipengaruhi oleh narasumber yang

diundang, meskipun hasil FGD menjelaskan bahwa

tidak setiap pelaksanaan program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga menghadirkan narasumber.

Berdasarkan hasil evaluasi diri, FGD dan studi

23

dokumentasi dapat disimpulkan bahwa narasumber

menyusun materi sesuai dengan tema kegiatan

MGBK, setelah itu narasumber menyampaikan

materi tersebut kepada pengurus MGBK/penanggung

jawab kegiatan jauh sebelum kegiatan tersebut

dilaksanakan.

4. Mekanisme pelaksanaan program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga

Mekanisme pelaksanaan program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga 2012-2015 dalam penelitian

ini terdiri dari pengelolaan pelaksanaan program

MGBK oleh pengurus MGBK; Hal-hal yang harus

dilakukan pengurus MGBK saat kegiatan MGBK

berlangsung dan kelengkapan administrasi di dalam

pelaksanaan program MGBK.

Berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara

dan studi dokumentasi, menjelaskan bahwa

pengelolaan pelaksanaan program MGBK sudah

dalam kategori baik. Hal tersebut dibuktikan bahwa

pengurus MGBK membuat daftar hadir kegiatan atau

pertemuan MGBK; melaksanakan kegiatan sesuai

dengan undangan yang sudah dibagikan ke anggota

MGBK; menyediakan salinan materi saat peserta

datang; menghadirkan narasumber bila diperlukan;

dan memandu serta mengarahkan kegiatan. Berikut

24

kutipan wawancara dengan pengurus MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga:

“…tidak setiap kegiatan selalu

menghadirkan narasumber, tetapi kegiatan

yang terlaksana sesuai dengan program yang

kami susun, sehingga pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program yang kami susun.

Pernah melakukan semiloka, workshop dan sebagai buktinya adalah keluarnya lembar

sertifikat bagi yang sudah mengikuti. Saat

pelaksanaan program yang dilakukan oleh

pengurus adalah pengurus memfasilitasi

segala persiapan administrasinya seperti undangan, kontak (menghubungi) dengan

narasumber, menyiapkan materi, daftar

hadir, sertifukat, dan snack….”

Kelengkapan administrasi sebagai bukti bahwa

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah

dilaksanakan dalam kategori sangat baik, seperti

adanya daftar hadir anggota, narasumber, surat

undangan kegiatan MGBK, surat tugas dari kepala

sekolah masing-masing.

4.1.3.4 Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil dalam penelitian ini mencakup 5

hal yaitu laporan pelaksanaan program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015, manfaat

pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012-2015 (umpan balik dari pengurus berkaitan

dengan pelaksanaan program MGBK, keterampilan guru

BK khususnya dalam membuat administasi BK, dan

persepsi peserta didik terhadap guru BK di sekolah).

Hasil penelitian ini di dapatkan berdasarkan

25

pengumpulan data melalui evaluasi diri, wawancara dan

studi dokumentasi.

a. Laporan pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012-2015

Berdasarkan hasil wawancara dan evaluasi diri

dapat diketahui bahwa sedikit anggota MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga yang membuat laporan

setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012-2015. Dari 9 anggota MGBK

yang diwawancarai, hanya 1 anggota MGBK yang

bisa menunjukkan adanya laporan mengikuti

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Berikut

kutipan wawancara terhadap anggota MGBK yang

tidak membuat laporan mengikuti pelaksanaan

MGBK:

“…laporan pelaksanaan program?

Laporannya ya sudah dalam bentuk

sertifikat dan materi kegiatan, sekolah kami

tidak mengharuskan kami untuk membuat

laporan pengembangan diri setelah

mengikuti kegiatan…”

Hal senada juga diungkapkan oleh bendahara

MGBK mengenai laporan dan umpan balik terhadap

pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012 – 2015, berikut kutipan wawancaranya:

“….laporan mengikuti kegiatan kami tidak

membuat, tindak lanjut sekarang mudah

mbak, bisa langsung dibahas lewat WA (whatsApp) ya. Mbak bisa lihat group WA

MGBK setiap hari selalu ramai, selain bercanda tetapi kami sering membahas

26

tentang info-info terbaru, atau masalah

yang belum dipahami, begitu mbak…”

Berdasarkan hasil wawancara dan studi

dokumentasi dapat disimpulkan bahwa pengurus

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum pernah

membuat laporan kegiatan dalam program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 dan

tidak semua anggota MGBK membuat laporan

setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012 – 2015. Hal tersebut dibenarkan

dengan tidak adanya bukti fisik berupa laporan

kegiatan. Sehingga feedback dalam wujud tindakan

nyata pun belum pernah dirasakan oleh anggota

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. apabila ada hal yang

masih perlu dibahas setelah kegiatan MGBK,

pengurus dan anggota membahasnya melalui

whatsapp group. Kendala yang dialami sehingga

laporan pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012 – 2015 belum dibuat karena

tidak adanya waktu dan tidak adanya pengaruh

pembuatan laporan kegiatan terhadap kinerja guru

BK di sekolah, selain itu sudah ada WhatsApp group

yang memudahkan untuk komunikasi lebih lanjut.

b. Manfaat Pelaksanaan Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012-2015.

Setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan pasti

memberikan manfaat bagi anggota MGBK. Manfaat

27

pelaksanaan program MGBK diambil melalui

wawancara dan studi dokumentasi ke beberapa

anggota MGBK. Berikut adalah kutipan wawancara

pengurus MGBK berkaitan dengan manfaat yang

didapatkan dengan mengikuti program kegiatan

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015:

“manfaat yang bisa kami ambil yaitu MGBK sebagai wadah untuk saling sharing,

menyampaikan beberapa materi yang kami

punya untuk peningkatan kompetensi kami,

mengingat tidak semua guru BK diutus

untuk pelatihan keluar kota atau ke pusat, P4TK, namun bapak ibu guru yang diutus

oleh dinas sepulang pelatihan membagi

semua informasi yang didapatkan saat

latihan di daam pertemuan MGBK. Otomatis

semua Bapak Ibu guru memiliki informasi

yang sama. Perubahan anggota MGBK yaitu bapak ibu guru BK saat ini penguasaan IT

sudah bagus dan melalui MGBK didorong

untuk memaksimalkan penggunaan

teknologi dengan cara setiap pertemuan

diharapkan membawa laptop. Pengaruh pelaksanaan program MGBK terhadap

layanan guru BK di sekolah dan

administrasi di sekolah sangat signifikan,

administrasi Bapak Ibu Guru BK sudah

baik, dengan dibuktikan saat pelaksanaan

akreditasi dari masing-masing Bapak ibu guru BK sudah lengkap…”

Manfaat lain juga diungkapkan oleh anggota

MGBK melalui kutipan wawancara sebagai berikut:

“…bisa saling sharing dalam penanganan

kasus, banyak sekali manfaatnya, tentang

permasalahan anak bisa saling membantu

cara menangani dan mengumpulkan data untuk kasus-kasus anak-anak. Wujud

keberhasilan: UKG nya lumayan, ada 4 guru

BK yang dipilih menjadi IN mewakili kota

28

Salatiga, kemudian berdasarkan hasil UKG

juga ada 1 guru BK SMP se Salatiga bisa

mengikuti PLPG dari semua guru BK baik SMP/MTs maupun SMA/SMK. Hal tersebut

bisa terjadi karena sebelum UKG

dilaksanakan, MGBK mengadakan bedah

soal latihan UKG. Selain itu kegiatan MGBK

membantu dalam penggunaan teknologiya,

sehingga sebagaian besar anggota MGBK melek teknologi, ada group WA (WhatsApp)

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga…”

Hasil evaluasi diri dan studi dokumentasi juga

menunjukkan bahwa anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga memiliki kelengkapan administrasi BK seperti

Program Tahunan, Program Semesteran, Agenda dan

Jadwal Layanan BK, Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)

dan Laporan Layanan BK.

Hasil wawancara dengan peserta didik juga

menjelaskan manfaat kegiatan MGBK yaitu seperti

keterampilan dalam menggunakan teknologi saat

melaksanakan bimbingan di kelas, dan kelengkapan

administrasi seperti surat izin masuk kelas, dan layanan

guru BK dalam hal membantu pemilihan sekolah setelah

lulus SMP. Berikut kutipan wawancaranya:

“…sudah baik, kalau di kelas sudah

menggunakan laptop dan LCD, membantu

mencari beasiswa juga untuk anak-anak yang butuh bisa secara online, kalau sudah

kelas 9 sejak semester satu sudah mulai

ditanya-tanya tentang SMA mana, jadi guru

BK membantu, tapi ya kadang galak juga…”

Berdasarkan hasil wawancara dan studi

dokumentasi di atas dapat disimpulkan manfaat yang

29

bisa diambil oleh anggota MGBK dari pelaksanaan

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga adalah sebagai

berikut:

1. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mampu

menggunakan laptop, internet serta mampu

memanfaatkan Microsoft Office untuk menunjang

layanan BK di sekolah.

2. Penggunaan teknologi mempermudah guru BK

dalam melengkapi administrasi BK seperti Program

Tahunan, Program Semesteran, RPL, dan Agenda

Layanan BK.

3. Dengan adanya kegiatan pengembangan assessment,

guru BK lebih bervariasi di dalam mengumpulkan

data permasalahan peserta didik di sekolah. Selain

itu di dalam penanganan kasus sering mendapat

masukan dari guru BK yang lain dan saling bertukar

informasi tentang layanan BK.

4. Ada program yang tidak diprogramkan seperti

mengenai kurikulum 2013 dan bedah soal UKG.

Meskipun tidak sesuai program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang direncanakan

namun manfaatnya bisa diambil. Pemahaman

mengenai kurikulm 2013 dan program peminatan

memberi manfaat pada guru BK yang pada tahun ini

sudah bisa mengimplementasikan kurikulum 2013

dan program peminatan. Bedah soal latihan UKG

mempermudah guru BK dalam mempersiapkan diri

30

menghadapi UKG. Meski hasilnya masih ada yang di

bawah KKM yaitu di bawah 5,5 namun, sebagian

besar sudah lulus UKG.

5. Peserta didik mendapatkan layanan yang baik dan up

to date dari guru BK di sekolah. Karena informasi

tentang perubahan kurikulum, penggunaan

assessment di MGBK dapat membantu layanan guru

BK di sekolah.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan disajikan pembahasan hasil

penelitian dimana sudah dijelaskan pada sub bab

sebelumnya. Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan

dalam upaya menyajikan hasil analisis data pada bagian

sebelumnya untuk menjawab rumusan masalah penelitian

ini. Rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimana

konteks, masukan, proses dan hasil program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015?”

4.2.1 Evaluasi Konteks Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga Tahun 2012 – 2015

Stufflebeam dan Shienkfield (2007)

mengungkapkan bahwa evaluasi konteks harus

menyediakan dasar untuk penyesuaian tujuan dan

prioritas, serta target perubahan yang dibutuhkan.

Dalam evaluasi konteks harus terdapat upaya

mendefinisikan lingkungan dimana program

31

dilaksanakan, mendefinisikan berbagai kebutuhan yang

tidak diakomodir dan menentukan kenapa kebutuhan

ini belum diakomodir. Evaluasi konteks merupakan

evaluasi yang paling mendasar dan memiliki tujuan

untuk menyediakan suatu rasional atau landasan atau

sebagai latar belakang suatu program. Evaluasi konteks

dilaksanakan sebagai suatu kebutuhan serta

memberikan informasi bagi pengambilan keputusan

dalam perencanaan suatu program yang akan

dilaksanakan.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui

bahwa penyusunan sebuah program harus didasarkan

atas kebutuhan dan memiliki tujuan program yang jelas.

Dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa

pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012 – 2015 disusun karena adanya beberapa hal

yang mendasarinya. Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012-2015 sudah memenuhi kebutuhan

anggota MGBK. Hal-hal yang mendasari program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 disusun

adalah 1) adanya dorongan dari Dinas Pendidikan untuk

MGBK memiliki program yang bisa dijadikan arahan

jalannya MGBK SMP/MTs Kota Salatiga; 2) adanya

kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota Salatiga.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga belum memiliki visi, misi

dan tujuan program. Hasil penelitian tersebut didapatkan

32

dari hasil evaluasi diri, wawancara dengan 3 pengurus

dan 6 anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga, juga

dengan studi dokumentasi yang tidak mendapati bahwa

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 –

2015 mempunyai visi, misi dan tujuan program.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

dalam penentuan visi, misi dan tujuan program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 berada dalam

kategori kurang baik.

Meskipun tidak ada visi, misi dan tujuan program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015, hasil

penelitian evaluasi konteks program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga menunjukkan bahwa program yang dibuat

sudah sesuai dengan kebutuhan guru BK SMP/MTs Kota

Salatiga di kompetensi profesional dan pedagogi,

sedangkan pemenuhan kebutuhan di kompetensi sosial

dan kompetensi kepribadian belum terpenuhi di dalam

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 -

2015. Sedangkan Prosedur Operasional Standar

Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010) menjelaskan

bahwa setiap program harus memenuhi kebutuhan guru

BK di 4 kompetensi guru BK. Berdasarkan hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan guru BK

dalam kategori cukup baik karena sudah memenuhi 2

kebutuhan guru BK dalam progam MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012 – 2015.

33

4.2.2 Evaluasi Masukan Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga Tahun 2012 – 2015

Orientasi utama dalam evaluasi masukan adalah

membantu menentukan program yang membawa pada

perubahan yang dibutuhkan. Sudjana (2008),

menjelaskan bahwa evaluasi masukan program

menyediakan data untuk menentukan bagaimana

menentukan penggunaan sumber-sumber yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan program. Sejalan

dengan pemikiran tersebut, Stufflebeam dan Shienkfield

(2007) menjelaskan evaluasi ini dilakukan dengan

menelaah dan menilai secara kritis pendekatan yang

relevan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

program. Badrujaman (2011) menjelaskan bahwa

evaluasi masukan dapat berupa jumlah sumber daya

manusia, dukungan keuangan, ruangan, peralatan

seperti komputer, software, serta media bimbingan.

Dalam penelitian ini sumber-sumber dukungan

yang digunakan untuk mencapai pelaksananaan program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 adalah

berupa sumber daya manusia (pengurus MGBK, anggota

MGBK, dan narasumber MGBK), sumber dana, dan

sarana prasarana pendukung program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga tahun 2012 – 2015. Hasil penelitian

tersebut akan diurai satu per satu di bawah ini

berdasarkan hasil evaluasi diri, wawancara dan studi

dokumentasi:

34

a. Sumber daya manusia MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga

Sumber daya manusia dalam penelitian ini

terdiri dari pengurus MGBK, Anggota MGBK dan

narasumber. Struktur kepengurusan MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga sudah dalam kategori sangat baik yang

terdiri dari ketua; sekretaris, bendahara; bidang

pengembangan organisasi, administrasi dan sarana

prasarana; bidang humas dan anggota MGBK. Di mana

hal tersebut dapat mendukung program yang sudah

disusun sesuai dengan kebutuhan anggota MGBK.

Selain pengurus MGBK, juga terdapat anggota

MGBK yang seharusnya semua berlatarbelakang

pendidikan S1 bimbingan dan konseling. Namun dalam

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga anggota MGBK sudah

dalam kategori baik, yaitu sebagian besar anggota

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga merupakan lulusan dari

S1 bimbingan dan konseling. Anggota MGBK yang

berlatar belakang S1 bimbingan dan konseling terdiri

dari 45 orang dan yang berlatar belakang non

bimbingan dan konseling terdiri dari 10 orang. Anggota

MGBK berasal dari 27 SMP/MTs di Kota Salatiga,

sudah memenuhi syarat untuk membentuk MGBK.

POS Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010)

menjelaskan bahwa anggota MGBK harus berasal

minimal dari 10 sekolah.

35

Selain pengurus dan anggota MGBK,

narasumber juga menjadi sumber daya manusia yang

patut diperhitungkan perannya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kriteria narasumber yang akan

berpartisipasi dalam pelaksanaan program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 sudah

dalam kategori sangat baik dan sesuai dengan POS

Penyelenggaraan MGBK .

Kategori sangat baik tersebut dilihat dari kriteria

narasumber yang dipilih, kriterianya sebagai berikut 1)

memahami substansi/materi pelatihan yang akan

disampaikan; 2) memiliki kemampuan berkomunikasi

aktif dan interaktif dengan peserta; 3) memiliki

kemampuan untuk mengembangkan berbagai metode

penyajian yang bervariasi; 4) memiliki kemampuan

mendiseminasikan pengetahuan dan keterampilan

yang dimilikinya; 5) memiliki kemampuan

mengoperasikan komputer dan membuat atau

mengembangkan bahan presentasi yang menarik

secara mandiri; dan 6) memiliki komitmen dan waktu

untuk melaksanakan tugas sampai tuntas sebagai

narasumber atau fasilitator pelatihan.

b. Sumber Dana Program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga

tahun 2012 – 2015

Hasil penelitian ini akan membahas mengenai

sumber dana yang akan digunakan dalam pelaksanaan

36

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 –

2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber

dana program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun

2012 – 2015 berada dalam kategori baik, kategori baik

berarti sumber dana yang didapat berasal dari iuran

wajib anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan

berasal dari dana lainnya. Dana lainnya berasal dari

bantuan dari sekolah di tingkat lebih tinggi seperti

SMA/SMK dan sumbangan dari ABKIN Kota Salatiga.

c. Sarana dan Prasarana dalam Program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

penulis dapat diketahui bahwa SMP N 2 Salatiga

merupakan sekolah inti sebagai tempat penyelenggaraan

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga. Sarana dan prasarana

yang dimiliki oleh MGBK SMP/MTs Kota Salatiga sudah

dalam kategori sangat baik dan mampu mendukung

program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-

2015. Sarana dan prasarana yang mendukung program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015

berupa ruangan yang digunakan adalah ruang

multimedia SMP N 2 Salatiga, ruangan memadai untuk

55 anggota MGBK, dengan fasilitas meja, kursi, laptop,

proyektor, aliran listrik, dan ventilasi udara yang baik.

Sarana dan prasarana tersebut sudah sesuai dengan

POS Penyelenggaraan MGBK (Dirjen Dikti, 2010) yang

menyebutkan bahwa MGMP/MGBK harus mempunyai

37

sarana prasana utama yaitu berupa laptop/komputer,

proyektor, jaringan internet, buku-buku, dan telepon.

4.2.3 Evaluasi Proses Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga Tahun 2012 – 2015

Stufflebeam dan Shienfield (2007) menjelaskan

bahwa evaluasi proses merupakan evaluasi yang

dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan program

sesuai dengan strategi yang telah direncanakan. Dalam

ungkapan yang lain Stufflebeam (Badrujaman, 2011)

bahwa evaluasi proses merupakan pengecekan yang

berkelanjutan atas implementasi perencanaan. Dalam

penelitian ini, evaluasi proses program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 untuk melihat

bagaimana proses pelaksanaan program MGBK yang

terdiri dari program yang berhasil dilaksanakan,

partisipasi anggota MGBK dalam pelaksanaan program

MGBK, kualitas dan mekanisme pelaksanaan program

MGBK. Hasil penelitian di dapat berdasarkan analisis

hasil evaluasi diri, wawancara, studi dokumentasi dan

focus group discussion (FGD).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang

berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana adalah 3

dari 8 program yang sudah direncanakan. Program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012-2015 dibuat 3

tahun sekali dan tidak semua kegiatan dalam program

38

MGBK dapat dilaksanakan. Hal tersebut tidak sesuai

dengan Prosedur Operasional Penyelenggaraan MGBK

(Dirjen Dikti, 2010) yang menjelaskan bahwa MGBK

harus memiliki 3 program setiap tahunnya yaitu program

umum, program rutin dan program pengembangan.

Selain harus memiliki 3 program, MGMP/MGBK

diwajibkan mengadakan pertemuan 12 kali dan 12

kegiatan dalam program satu tahun. Hasil penelitian

menjelaskan hal-hal yang menyebabkan kegiatan yang

sudah diprogramkan tidak semua dapat berjalan dengan

baik yaitu:

1. Ada beberapa informasi penting atau pelatihan

penting di luar program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012 – 2015 yang harus disampaikan

kepada guru BK SMP/MTs Kota Salatiga sehingga

kegiatan yang sudah diprogramkan tidak dapat

dijalankan. Informasi penting itu misalnya berkaitan

dengan perubahan kurikulum dari KTSP ke

kurikulum 2013, mempersiapkan program

peminatan, dan bedah soal latihan UKG (Uji

Kompetensi Guru).

2. Peran Kepala Sekolah masing-masing sekolah juga

memengaruhi pelaksanaan kegiatan yang sudah

diprogramkan. Kedapatan beberapa kepala sekolah

tidak mengetahui kegiatan guru BK, sehingga tidak

semua guru BK dizinkan mengikuti kegiatan di luar

sekolah. Apabila diizinkan tidak semua guru BK bisa

39

berangkat, harus ada 1 atau 2 guru BK tinggal di

sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian partisipasi anggota

MGBK dalam pelaksanaan program MGBK tergolong

dalam kategori baik, dimana sebagian besar anggota

MGBK hadir dalam program yang sudah dilaksanakan.

Selain itu kinerja dari pengurus MGBK terhadap

program yang berhasil dilaksanakan sudah baik. Hal

tersebut dapat dilihat dari sosialisasi kegiatan,

pengadaan narasumber, dan keperluan sarana pra

sarana, konsumsi, penyediaan sertifikat, daftar hadir

saat kegiatan sudah dilengkapi oleh pengurus MGBK.

Kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012 – 2015 dilihat dari kualitas

narasumber yang sudah dalam kategori sangat baik,

selain dari kualitas narasumber kualitas pelaksanaan

program juga dilihat dari mekanisme pelaksanaan

program yang sudah masuk dalam kategori sangat baik

karena pengurus menyediakan hal-hal yang diperlukan

sehingga program bisa dilaksanakan. Hal-hal yang

lakukan pengurus adalah membuat undangan untuk

anggota MGBK, undangan bagi narasumber,

menyediakan daftar hadir anggota, narasumber,

mengecek surat tugas dari kepala sekolah masing-

masing anggota MGBK. Namun apabila dilihat dari

jumlah pertemuan dan kegiatan selama satu tahun,

kualitas pelaksanaan program MGBK SMP/MTs Kota

40

Salatiga 2012 – 2015 dalam kategori kurang baik. Hal

tersebut dikarenakan hal-hal yang sudah disebutkan di

atas seperti:

a. tidak semua program dapat berjalan dengan baik,

b. program dibuat 3 tahun sekali,

c. tidak adanya program umum, program rutin dan

program pengembangan

d. program MGBK SMP/MTs Kota Salatiga 2012 –

2015 dilaksanakan kurang dari 12 kali pertemuan

dalam 1 tahun.

4.2.4 Evaluasi Hasil Program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga Tahun 2012 – 2015

Stufflebeam dan Shienfield (2007) menjelaskan

bahwa evaluasi hasil merupakan evaluasi yang bertujuan

mengukur, mengintepretasikan dan menilai pencapaian

program. Evaluasi hasil merupakan tahap akhir dan

berfungsi untuk membantu penanggung jawab program

dalam mengambil keputusan.

Hasil penelitian ini didapat berdasarkan

pengumpulan data melalui evaluasi diri, wawancara dan

studi dokumentasi. Hasil penelitian evaluasi hasil program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang

berhasil dilaksanakan fokus kepada manfaat, umpan balik

dari pengurus, laporan kegiatan, keterampilan guru BK

dan persepsi peserta didik terhadap layanan BK oleh guru

41

BK di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dapat

diketahui bahwa:

1. Pengurus belum pernah membuat laporan kegiatan

dan tidak semua anggota MGBK membuat laporan

setelah mengikuti program MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga tahun 2012 – 2015. Sehingga feedback

dalam wujud tindakan nyata pun belum pernah

dirasakan oleh anggota MGBK SMP/MTs Kota

Salatiga. apabila ada hal yang masih perlu dibahas

setelah kegiatan MGBK, pengurus dan anggota

membahasnya melalui whatsapp group. Kendala

yang dialami sehingga laporan pelaksanaan program

MGBK SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015

belum dibuat karena tidak adanya waktu dan tidak

adanya pengaruh pembuatan laporan kegiatan

terhadap kinerja guru BK di sekolah, selain itu

sudah ada whatsapp group yang memudahkan

untuk komunikasi lebih lanjut.

2. Manfaat yang bisa diambil dari program MGBK

SMP/MTs Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 adalah

sebagai berikut:

a. Anggota MGBK SMP/MTs Kota Salatiga mampu

menggunakan laptop, internet serta mampu

memanfaatkan Microsoft Office untuk menunjang

layanan BK di sekolah.

b. Penggunaan teknologi mempermudah guru BK

dalam melengkapi administrasi BK seperti

42

Program Tahunan, Program Semesteran, RPL,

dan Agenda Layanan BK.

c. Dengan adanya kegiatan pengembangan

assessment, guru BK lebih bervariasi di dalam

mengumpulkan data permasalahan peserta didik

di sekolah. Selain itu di dalam penanganan

kasus sering mendapat masukan dari guru BK

yang lain dan saling bertukar informasi tentang

layanan BK.

d. Ada program yang tidak diprogramkan seperti

mengenai kurikulum 2013 dan bedah soal UKG.

Meskipun tidak sesuai program MGBK SMP/MTs

Kota Salatiga tahun 2012 – 2015 yang

direncanakan namun manfaatnya bisa diambil.

Pemahaman mengenai kurikulm 2013 dan

program peminatan memberi manfaat pada guru

BK yang pada tahun ini sudah bisa

mengimplementasikan kurikulum 2013 dan

program peminatan. Bedah soal latihan UKG

mempermudah guru BK dalam mempersiapkan

diri menghadapi UKG. Meski hasilnya masih ada

yang di bawah KKM yaitu di bawah 5,5 namun,

sebagian besar sudah lulus UKG

e. Peserta didik mendapatkan layanan yang baik

dan up to date dari guru BK di sekolah. Karena

informasi tentang perubahan kurikulum,

43

penggunaan assessment di MGBK dapat

membantu layanan guru BK di sekolah.