BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV...

20
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini meliputi hasil pengujian dengan menggunakan tiga parameter kualitas fisik, (warna, rasa dan aroma) kimia, (pH) dan mikrobiologi, berdasarkan nilai MPN Coliform, Coliform fecal dan jumlah koloni Escherichia coli.Indikator pada parameter uji dalam penelitian ini adalah reaksi positif (+) pada setiap unit penelitian yaitu berupa gelembung pada dasar tabung Durham, baik pada medium Kaldu Laktosa (KL) dan medium Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB), maupun pada medium Mac Concey Agar (MCA). Reaksi positif pada tahap uji pendugaan merupakan indikator terdapatnya cemaran Coliform secara umum, sedangkan reaksi positif pada tahap uji penegasan merupakan indikator adanya cemaran Coliform fecal pada bahan uji.Data yang diperoleh kemudian dilanjutkand engan menghitung nilai MPN Coliform menggunakan tabel MPN Coliform. Data cemaran Coliform fecal pada bahan uji selanjutnya dilakukan uji kepastian untuk mengetahui jumlah total koloni bakteri Escherichia coli pada semua unit penelitian. Lokasi pengambilan sampel adalah 4 Kelurahan yang ada di Kecamatan Jekan Raya yakni Kelurahan Palangka, Petuk Ketimpun, Menteng dan Bukit Tunggal.Seluruh depot air minum isi ulang yang ada di Kecamatan Jekan Raya merupakan responden depot yang dilakukan pengambilan data sekunder dalam pengujian kualitas air minum isi ulang.Pengambilan data sekunder dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara terstruktur (Lampiran1). Data umum keseluruhan responden depot air minum isi ulang dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1Data Umum Keseluruhan Responden Depot Air Minum Isi Ulang 59

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian ini meliputi hasil pengujian dengan menggunakan tiga parameter

kualitas fisik, (warna, rasa dan aroma) kimia, (pH) dan mikrobiologi, berdasarkan nilai MPN

Coliform, Coliform fecal dan jumlah koloni Escherichia coli.Indikator pada parameter uji dalam

penelitian ini adalah reaksi positif (+) pada setiap unit penelitian yaitu berupa gelembung pada

dasar tabung Durham, baik pada medium Kaldu Laktosa (KL) dan medium Brilliant Green

Lactose Bile Broth (BGLBB), maupun pada medium Mac Concey Agar (MCA). Reaksi positif

pada tahap uji pendugaan merupakan indikator terdapatnya cemaran Coliform secara umum,

sedangkan reaksi positif pada tahap uji penegasan merupakan indikator adanya cemaran

Coliform fecal pada bahan uji.Data yang diperoleh kemudian dilanjutkand engan menghitung

nilai MPN Coliform menggunakan tabel MPN Coliform. Data cemaran Coliform fecal pada

bahan uji selanjutnya dilakukan uji kepastian untuk mengetahui jumlah total koloni bakteri

Escherichia coli pada semua unit penelitian.

Lokasi pengambilan sampel adalah 4 Kelurahan yang ada di Kecamatan Jekan Raya yakni

Kelurahan Palangka, Petuk Ketimpun, Menteng dan Bukit Tunggal.Seluruh depot air minum isi

ulang yang ada di Kecamatan Jekan Raya merupakan responden depot yang dilakukan

pengambilan data sekunder dalam pengujian kualitas air minum isi ulang.Pengambilan data

sekunder dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara terstruktur (Lampiran1).

Data umum keseluruhan responden depot air minum isi ulang dapat dilihat pada Tabel 4.1

berikut:

Tabel 4.1Data Umum Keseluruhan Responden Depot Air Minum Isi Ulang

59

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Kode

depot

Sumber air Lokasi

depot

Jenis alat Lama

opera

si alat

Harga/

galon

Peng-

gunaan

tandon

Lama

purifikasi

Frek.peng

-ujian

berkala

Ml

Bn

Pt

Tl

Tanah

Tanah

Tanah

Tanah

Jekan

raya

Jekan

raya

Menteng

Menteng

Yamaha

purifer

Tanwin

Global

Filterindo

Global

filterindo

Maret

2011

Des.

2013

Des.

2012

April

2013

4000

3500

3500

3500

Ya

Ya

Ya

Ya

5 menit

15 menit

10 menit

15 menit

6 bulan

sekali

Awal

berdiri

Awal

berdiri

Awal

berdiri

Ov

Vs

Cm

Wm

PDAM

PDAM

PDAM

PDAM

Menteng

Menteng

Menteng

Menteng

Yamaha

purifier

Tanwin

Tanwin

Global

filterindo

Juni

2013

Juni

2013

Mei

2013

Juni

2013

4000

4000

3500

4000

Ya

Ya

Ya

Ya

15 menit

10 menit

15 menit

15 menit

3 bln

sekali

Awal

berdiri

Awal

berdiri

Awal

berdiri

Oz

Aq

Ak

Bs

Perbukitan

Perbukitan

Perbukitan

Perbukitan

Palangka

Menteng

Menteng

Jekan

raya

Yamaha

purifier

Global

filterindo

Tanwin

Tanwin

Jan.

2013

Juni

2011

Mei

2011

Nov

2012

5000

5000

5000

5000

Ya

Ya

Ya

Ya

10 menit

20 menit

10 menit

15 menit

Awal

berdiri

Awal

berdiri

Awal

berdiri

Awal

berdiri

Data survei pada Tabel 4.1 merupakan data penunjang dalam pengujian kualitas air

berdasarkan dari 3 parameter yaitu fisik, kimia dan mikrobiologi baik pra purifikasi maupun

pasca purifikasi. Sanitasi alat dan bahan, sistem pengujian berkala dan lama waktu sterilisasi

dalam proses purifikasi menjadi faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi hasil

pengujian kualitas air minum.

Untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang dan kelayakan sistem kerja alat purifikasi

dalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik secara

fisik, kimia maupun mikrobiologi, maka dilakukan pengujian kualitas sumber air pra-purifikasi.

Hasil uji kualitas air pra-purifikasi berdasarkan indikator fisik, dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2 Data Keseluruhan Hasil Uji Kualitas Sumber Air (Pra-Purifikasi)

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Indikator kualitas air

Kode

depot

Fisik pH Mikrobiologi

Warna

(%)

Rasa

(%)

Aroma (%) Nilai MPN

coliform

(sel/100ml

sampel)

Nilai MPN

coliform

fecal

(sel/100ml

sampel)

Jumlah

koloni

E.coli

(sel/100ml

sampel

ML 76,5(*) 64,70(**) 64,70(***) 5,46 2400 28 9,3

TL 76,5(*) 64,70(**) 64,70(***) 5,98 2400 28 7

BN 52,94(**) 41,18(*) 52,94(**) 5,97 2400 15 9,6

PT 64,7(*) 58,82(***) 52,94(***) 5,89 2400 3 8,3

OV 64,7(**) 70,58(**) 52,94(*) 6,44 2400 0 0

VS 94,1(*) 58,82(**) 94,12(*) 6,59 2400 0 0

CM 76,5(*) 52,94(***) 70,58(**) 6,12 2400 16 34

WM 53(*) 52,94(**) 58,82(**) 6,76 2400 460 4

OZ 58,8(**) 64,70(*) 47,05(*) 6,9 2400 6,2 3

AQ 47,05(*) 52,94(***) 58,82(***) 6,02 2400 42 33

AK 94,12(**) 70,58(**) 47,05(**) 6,88 2400 0 0

RC 58,82(*) 52,94(**) 47,05(**) 6,64 2400 43 0,6

Jumlah 817,73 705,84 711,71 75,65 28800 641,2 108,8

Rerata 68,14 58,82 59,30 6,30 2,400 53,43 9,07

Keterangan:

*) Tidak berwarna, tidak berasa, tdk beraroma

**)Agak berwarna, agak berasa, agak beraroma

***) berwarna, berasa, beraroma

Data pada tabel diatas menunjukkan hasil uji organoleptik sumber air pra purifikasi yang

bervariasi, yakni air tanah sebesar 55,89 % dinyatakan panelis berwarna jernih akan tetapi lebih

rendah dibandingkan air PDAM sebesar 61,77%, dan didukung air perbukitan sebesar 60,29%,

dinyatakan panelis kurang jernih, sedangkan untuk kualitas rasa air PDAM dinyatakan panelis

agak berasa dengan nilai persentasi 54,41% lebih tinggi dibandingkan air tanah sebesar 52,94%

dan air perbukitan sebesar 47,06% , kemudian untuk kualitas aroma/bau air tanah berada pada

persentase paling tinggi yakni 54,41% dinyatakan panelis berbau dilanjutkan air air PDAM

sebesar 45,59% dan air perbukitan sebesar 42,64% dinyatakan oleh panelis agak berbau/

beraroma. lampiran 3

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Sedangkan untuk indikator kualitas kimia berdasarkan pH air pra purifikasi air tanah

memiliki rerata sebesar (5,82) lebih rendah dibandingkan air PDAM sebesar (6,48) dan air

perbukitan sebesar (6,61),kualitas mikrobiologi berdasarkan nilai MPN Coliform sumber air pra

purifikasi dari semua unit sampel memiliki rerata sebesar (2,400 sel/100 ml sampel) nilai MPN

Coliform fecal sebesar (53,43 sel/100ml smpl), dan total koloni bakteri Escherichiacoli sebesar

(9,07 sel/100 ml sampel).(Lampiran 4 dan 5).

Untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang setelah dilakukannya proses purifikasi

pada depot air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak ataupun tidak layak konsumsi

baik secara fisik, kimia maupun mikrobiologi, dapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut:

Tabel 4.3Data Keseluruhan Hasil Uji Kualitas air minum isi ulang (Pasca Purifikasi)

Indikator Kualitas Air

Kode

Depot

Fisik

pH

Mikrobiologi

Warna

(%)

Rasa

(%)

Aroma

(%)

Nilai MPN

coliform

(sel/100ml

smpl)

Coliform

fecal

(sel/100selml

smpl)

Jumlah

koloni

E.coli

(sel/100ml

smpl

Ml 94.12 (*) 88.23(*) 82.35(*) 5.68 2400 150 4,6

Tl 70.58(*) 47.05(*) 58.82(*) 5.82 2400 0 0

Bn 52.94 (**) 52.94(**) 41.18(***) 5.89 2400 16 4,4

Pt 82.35(*) 52.94(**) 41.18(**) 5.84 2400 0 0

Ov 70.58(**) 47.05(**) 35.90(**) 6.13 2400 0 0

Vs 100(*) 58.82(**) 70.58(*) 6.11 2400 0 0

Cm 70.58(*) 82.35(*) 88.23(*) 5.99 2400 0 0

Wm 76.47(*) 52.94(*) 82.35(*) 6.8 2400 11 11

Oz 58.82(**) 47.05(*) 47.05(**) 6.82 2400 43 1

Aq 82.35(*) 52.94(**) 70.58(*) 6.82 1100 0 0

Ak 82.35(*) 41.18(**) 76.47(*) 6.12 2400 0 0

Rc 100(*) 47.05(*) 52.94(*) 6.06 2400 0 0

Jumlah 941,14 617,6 747,63 74.08 27500 220 23,9

Rerata 78,42 51,47 62,30 6.18 2291.67 18,3 1,9

Keterangan:

*) Tidak berwarna, tdk berasa, tdk beraroma.

**) Agak berwarna, agak berasa, agk beraroma

***) berwarna, berasa, berbau/beraroma

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Berdasarkan data dari hasil uji organoleptik pada Tabel 4.3 diatas menunjukkan hasil

pengujian kualitas fisik air pasca purifikasi berdasarkan warna air perbukitan memiliki rerata

(80,88%) dinyatakan panelis paling jernih dibandingkan air PDAM sebesar (69,12%) dan tanah

sebesar (64,70%) sedangkan untuk indikator rasa air tanah dinyatakan panelis paling tinggi

dengan persentase (41,18 %), disusul air perbukitan sebesar (44,11%) dan air PDAM sebesar

(52,94 %) dinyatakan panelis tidak berasa. kemudian kualitas aroma/bau persentase (69,11 %)

air PDAM dinyatakan panelis tidak beraoma/bau lebih tinggi dari air perbukitan (57,35%) dan

air tanah (44,11%). (Lampiran 6)

Kualitas kimia air berdasarkan indikator pH air minum isi ulang pasca purifikasi

menunjukan hasil yang bervariasi yakni air tanah sebesar (5,80) lebih rendah dari air PDAM

sebesar (6,26) dan perbukitan sebesar (6,46). (Lampiran 7.

Hasil pengujian kualitas mikrobiologi air berdasarkan nilai MPN Coliform, Coliform fecal

dan koloni Escherichia coli yang bervariasi. Variasi nilai MPN Coliform antar depot yang

sumber air dari air tanah, air PDAM dan air perbukitan memiliki rata-rata sebesar 2291,67

sel/100 ml sampel, sedangkan nilai MPN Coliform fecal pada sumber air tanah, air PDAM dan

air perbukitan memiliki rerata sebesar 18,33 sel/100 ml sampel, perbedaan nilai MPN Coliform

fecal tersebut menunjukkan adanya kandungan bakteri coliform fecal pada air minum isi ulang

yang bersumber dari air tanah memiliki rerata 41,5 sel/100 ml sampel lebih besar kandungan

bakterinya dibandingkan dengan air PDAM memiliki rerata 2,75 sel/100 ml sampel dan air

perbukitan memiliki rerata 10,75 sel/100 ml. perbedaan nilai MPN Coliform fecal tersebut

menunjukkan adanya kontaminasi bakteri fekal dan Berdasarkan data pada koloni Escherichia

coli air PDAM memiliki rerata 2,75 sel/100 ml sampel lebih tinggi dari air tanah sebesar 2,25

sel/100 ml sampel, dan air perbukitan sebesar 0,25 sel/100 ml sampel. (Lampiran 4).

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Berdasarkan hasil analisis dari 12 sampel unit penelitian yang terdiri dari 3 tingkat

pengenceran, pada beberapa ulangan menunjukkan adanya kandungan bakteri Coliform fecal

dan Coliform non fecal pada sampel air yang diuji ditunjukkan adanya gelembung pada tabung

Durham sebagaimana tampak pada Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 hasil uji pendugaan (kiri) dan uji penegasan (kanan)

Keterangan: Adanya gelembung udara (→) dalam tabung durham menunjukan bahwa

dalam sampel yang diuji mengandung bakteri nonfecal (kiri) dalam

medium Kaldu Lactosa (KL) dan positif mengandung bakteri

Coliformfecal (kanan) pada Medium Brilliant Green Lactose Bile Broth

(BGLBB)

Pencemaran bakteri coli dalam sampel air, beberapa unit penelitiandiantaranya

menunjukkan adanya kandungan bakteri Escherichia coli yang koloninya tampak dalam

medium MCA sebagaimana ditunjukan pada Gambar 4.2 berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Gambar 4.2 Hasil uji kepastian kandungan koloni Eschrichia coli pada medium Mac

Conkey Agar (MCA)

Keterangan: Adanya koloni bakteri berwarna merah (→) menunjukkan bahwa dalam

sampel air yang diuji mengandung bakteri Escherichia coli.

Indikator senyawa kimia air berdasarkan pH air diukur dengan menggunakan metode

Elektrometri,sebagaimana terlihat pada Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3 Pengukuran nilai ph diukur dengan ph meter kt -1A

Keterangan: ( pH meter ), ( unit sampel )

B. Pengujian hipotesis

1. Data Kualitas Sumber Air (Pra-purifikasi)

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Analisis data pengujian kualitas mikrobiologi dan kimia menggunakan Analisis

Varians (ANAVA), uji beda-F dengan tingkat signifikasi 5 % dan 1% Sedangkan kualitas

fisik air (warna, rasa dan aroma) dideskripsikan menggunakan uji organoleptik dengan 17

orang panelis. Hasil analisis data dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4.Ringkasan Data Hasil Uji Kualitas Sumber Air (Pra-Purifikasi)

Indikator Jumlah Rata-rata FHitung FTabel5% FTabel1%

Nilai MPN Coliform (sel/100 ml sampel) 28.800 2400 - 4,07 7,59

Nilai MPN Coliform fekal (sel/100 ml

sampel) 641,2 53,43 0,439 ts 4,07 7,59

Jumlah Total Koloni E. coli (sel/100 ml

sampel) 108,8 9,07 0,009 ts 4,07 7,59

pH 75,65 6,30 1,96 ts 4,07 7,59

Keterangan: ts =tidak berbeda signifikan

* = berbeda signifikan

** =berbeda sangat signifikan

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 hasil analisis data kualitas sumber air tanah, air PDAM

dan air perbukitan menunjukkan nilai MPN Coliform fecal yang tidak berbeda signifikan terlihat

dari jumlah harga Fhitung(0,439) lebih kecil dibandingkan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%

(4,07) dan 1% (7,59).Data jumlah koloni bakteri Escherichia coli pada sampel air pra purifikasi

juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan, Jika dilihat dari

perbandinganF hitung(0,009) lebih kecil dibanding F tabel 5% (4,07) dan 1% (7,59). Demikian pula

halnya dengan data F hitung (1,96) pada pH air yang lebih kecil dibanding F tabel 5% (4,07) dan

1% (7,59), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis pada penelitian (Ho) ditolak dan H1

diterima dan dinyatakan kualitas kimia dan mikrobiologi pada sampel air pra purifikasi tidak

layak konsumsi serta mengandung cemaran materi fecal dan positif mengandung bakteri

Escherichia coli.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Hasil uji perbandingan kualitas fisik air antara sumber air tanah, air PDAM dan air

perbukitan (pra-purifikasi) dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4 Histogram Perbandingan Kualitas Fisik Sumber Air Tanah, Air PDAM

dan Air Perbukitan (Pra-Purifikasi) Berdasarkan Warna, Rasa dan

Aroma air.

Berdasarkan hasil histogram uji organoleptik warna sumber air tanah memiliki rata-rata

(55,89%), air PDAM sebesar (61,77 %) dan air perbukitan (60,29 %). Kualitas rasa air tanah

sebesar (52,94 %) air PDAM sebesar (54,41%) dan air perbukitan sebesar (47,06) serta kualitas

aroma/bau air tanah (54,41%) air pdam (45,59%) dan perbukitan (42,64%) Dilihat dari hasil

perbandingan ketiga sumber air tersebut, maka kualitas sumber air dari air PDAM lebih baik

digunakan sebagai bahan baku berdasarkan kualitas fisik dengan indikator warna,rasa dan aroma

sebagai bahan baku pembuatan air minum isi ulang, akan tetapi penggunaanya tidak disarankan,

mengingat air PDAM yang sejatinya bahan bakunya berasal dari air sungai yang dimurnikan

kembali dengan ditambahkan oleh senyawa- senyawa kimia berbahaya seperti klorin dan lain

sebagainya, dalam jumlah kecil klorin akan mengakibatkan iritasi pada sistem gastrointestinal

dan penuaan dini, sedangkan pada paparan lebih tinngi (10%) hipoklorit atau lebih efek yang

010203040506070

Warna Rasa Aroma/Bau

Air tanah 55.89 52.94 54.41

PDAM 61.77 54.41 45.59

Air Perbukitan 60.29 47.06 42.64

Kualitas Fisik (Pra-purifikasi)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

dirasakan adalah iritasi korosif hebat, tenggorokan, esofagus dan lambung dengan pendarahan,

dan dari menurut berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin

memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kangker kandung kemih, dubur ataupun usus

besar, sedangkan pada wanita hamil dapat mengakibatkan kelahiran bayi cacat dengan kelainan

otak atau urat saraf tulang belakang, serta kerusakan pada ginjal dan hati.1

Hasil analisis data dari kualitas mikrobiologi sumber air didukung oleh data kualitas fisik

air berdasarkan warna, rasa dan aroma/ bau air.Sumber air yang tercemar bahan organik dan

anorganik mempunyai rasa dan aroma air yang kurang sedap, serta warna air yang kurang

jernih.Jadi kualitas warna, rasa dan aroma air perlu diperhatikan. Kendati tidak berhubungan

secara langsung dengan kepercayaan Perbandingan kualitas kimia antara sumber air tanah, air

PDAM dan air perbukitan (pra-purifikasi) secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.5

berikut::

Gambar 4.5. Histogram perbandingan kualitas kimia sumber air tanah, PDAM dan

perbukitan (pra purifikasi) berdasarkan pH

1Jurnal pdf.Hidup Sehat alami dengan air bersama johan , volume 2 No2, ISSN 1693-5616

(isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/62093032, pdf diakses pada 07-Mei 2015).

5.45.65.8

66.26.46.66.8

Air tanah PDAM Air Perbukitan

pH 5.82 6.48 6.61

mg/liter

Kualitas Kimia

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Berdasarkan gambar pada histogram di atas menunjukan bahwa air perbukitan memiliki

rerata 6,61 paling tinggi dibandingkan air PDAM sebesar 6,48 dan air tanah 5,82 dinyatakan air

perbukitan layak dijadikan bahan baku air minum isi ulang, sedangkan air PDAM dan air tanah

dinyatakan tidak layak mengacu pada ketetapan KepMenKes/492/SK/2002. Tentang standar

baku mutu kualitas air minum isi ulang.

Data kualitas mikrobiologi keseluruhan kualitas sumber air dari air tanah, PDAM dan

perbukitan selanjutnya dibandingkan berdasarkan nilai MPN Coliform, Coliform fecal dan

jumlah koloni Escherichia coli, dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut:

Gambar 4.6 Histogram Perbandingan Kualitas Mikrobiologi Sumber Air Tanah,

Air PDAM dan Air Perbukitan (Pra-Purifikasi) Berdasarkan Nilai

MPN Coliform, Nilai MPN Coliform fecal, dan Jumlah Total Koloni

Escherhia coli

Berdasarkan gambar histogram di atas, kualitas mikrobiologi sumber air dari air tanah,

PDAM dan perbukitan masing-masing memiliki tingkat ketercemaran sangat tinggi berdasarkan

nilai MPN Coliform baik air tanah, PDAM maupun perbukitan dengan rerata 2,400 sel/ 100 ml

sampel, nilai MPN Coliform fecal air PDAM 119 sel/100 ml sampel lebih tinggi dari air tanah

sebesar 18,5 sel/100 ml sampel dan perbukitan 22,8 sel /100 ml sampel kemudian didukung pada

0500

1000150020002500

Coliform Coliform fecal

Escherichia coli

Air tanah 2400 18.5 8.55

PDAM 2400 119 9.5

Air Perbukitan 2400 22.8 9.15

Kualitas Mikrobiologi (Pra-purifikasi)

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

total jumlah koloni yang ada pada sampel berikutnya yaitu air PDAM sebesar 9,5 sel/100 ml

sampel lebih besar dibandingkan air tanah 8,55 sel/100 ml sampel dan air perbukitan 9,15

sel/100 ml sampel. Sehingga dengan demikian kualitas sumber dari ketiga sumber yakni air

tanah, PDAM maupun perbukitan dinyatakan tidak layak konsumsi apabila mengacu pada

KepMenKes/492/SK/2002, tentang standarisasi kualitas air minum isi ulang.

2. Data Kualitas Air Minum Isi Ulang (Pasca Purifikasi)

Data pengujian kualitas mikrobiologi air berdasarkan nilai MPN Coliform, nilai MPN

Coliform fecal dan jumlah koloni Escherichia coli, kualitas kimia air berdasarkan indikator

pH. Analisis data dengan uji beda-f tingkat signifikasi 5% Ftabel (4,07) dan tingkat

signifikansi 1% F tabel (7,59)sedangkan kualitas fisik air (warna, rasa dan aroma)

dideskripsikan menggunakan uji organoleptik dengan 17 orang panelis. Hasil analisis data

dapat di lihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5.Ringkasan Data Hasil Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang (Pasca Purifikasi)

Indikator Jumlah Rata-

rata FHitung FTabel FTabel

Nilai MPN Coliform (sel/100 ml sampel) - - - 4,07 7,59

Nilai MPN Coliform fekal (sel/100 ml

sampel) 220 18,33 0,518ts 4,07 7,59

Jumlah Total Koloni E. coli (sel/100 ml

sampel) 6,36 5,3 0,025ts 4,07 7,59

pH 74,08 6,18 2,41ts 4,07 7,59

Keterangan: ts = tidak berbeda signifikan

* = berbeda signifikan

** = berbeda sangat signifikan

Berdasarkan data pada Tabel 4.5 diatas dapat dideskripsikan bahwa kualitas air minum

isi ulang berdasarkan indikator mikrobiologi air yang berbahan baku air tanah, air PDAM dan

air perbukitan dari semua unit sampel penelitian menunjukan tingkat ketercemaran berdasarkan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

nilai MPN coliform fecal sebesar (18,33sel/100ml smpl) dan kandungan jumlah bakteri

Escherichia coli sebesar (6,18 sel/100 ml smpl) dari semua unit sampel menunjukkan bahwa air

minum isi ulang sudah tercemar dan dinyatakan tidak layak konsumsi.

Hasil uji analisis kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air yang kemudian data tersebut

dibandingkan antara sumber air tanah, air PDAM dan air perbukitan (Pasca purifikasi)

selanjutnya menggunakan uji organoleptik dengan 17 orang panelis dapat dilihat pada Gambar

4.7 dan 4.8 dan 4.9 berikut:

Gambar 4.7 Histogram Perbandingan Kualitas Fisik Sumber Air Tanah, Air PDAM

dan Air Perbukitan (Pasca Purifikasi) Berdasarkan Warna, Rasa dan

Aroma air.

Perbandingan kualitas kimia antara sumber air tanah, air PDAM dan air perbukitan

(Pasca purifikasi) secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.8:

0102030405060708090

Warna Rasa Aroma/Bau

Air tanah 64.7 41.18 44.11

PDAM 69.12 52.94 69.11

Air Perbukitan 80.88 44.11 57.35

Kualitas fisik (Pasca purifikasi)

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Gambar 4.8 Histogram Perbandingan Kualitas Kimia Sumber Air Tanah dan Air

Perbukitan (Pasca Purifikasi) berdasarkan pH.

Hasil uji kualitas mikribiologi air minum isi ulang antara air tanah, PDAM dan

perbukitan berdasarkan nilai MPN coliform, Coliform fecal dan jumlah total koloni Escherichia

coli (pasca purifikasi) dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut:

Gambar 4.9 Histogram perbandingan kualitas Mikrobiologi sumber air tanah, air

PDAM dan air perbukitan (Pasca purifikasi) Berdasarkan Nilai MPN

Coliform, Nilai MPN Coliform fekal, dan Jumlah Koloni Escherhia

coli.

3. Data Perbandingan Kualitas fisik Antara Sumber Air (Pra-Purifikasi) dan Air Minum

Isi Ulang (Pasca Purifikasi)

5.4

5.6

5.8

6

6.2

6.4

6.6

Air tanah PDAM Air

Perbukitan

pH 5.8 6.26 6.46

Axis

Tit

le

Kualitas Kimia

0

1000

2000

3000

Coliform Coliform fecal

Escherichia coli

Air tanah 2400 41.5 3

PDAM 2400 2.75 3

Air Perbukitan 2075 10.75 0.25

Kualitas Mikrobiologi (Pasca-purifikasi)

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Untuk mengetahui perbendingan antara kualitas sumber air tanah, air PDAM dan air

perbukitan dengan air minum isi ulang (pra-purifikasi), dilakukan langkah anlisis perbandingan

kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi menggunakan uji beda F dengan tingkat signifikan 5 %, F

tabel (4,07) dan 1 % (7,59) serta dilanjutkan uji beda nyata BNT 1 %.

Tabel 4.6 Ringkasan Data Perbandingan Kualitas Antara Sumber Air (Pra-

Purifikasi) dan Air Minum Isi Ulang (Pasca Purifikasi)

Indikator

Jumlah Rata-rata F- hitung F- tabel

5% Pra Pasca Pra Pasca Pra Pasca

Nilai MPN Coliform

(sel/100ml sampel)

28800 27500 2,400 2791,27ts - -

Nilai MPN Coliform

fecal(sel/100ml sampel)

641,43 220 53,43 18,3 0,439 0,518ts 4.07

Jumlah Koloni E. Coli 108,8 23,9 9,07 1,9 0,009 0,025ts 4,07

pH 75,65 74.08 6,30 6,18 1,96 2,41 ts 4,07

Warna (%) 817,73 941,14 68,14 51,47 0,257 0,208ts 4,07

Rasa (%) 705,84 617,6 58,82 26,95 1,415 0,148ts 4,07

Aroma (%) 711,71 747,63 59,30 28,91 0,509 1,407ts 4,07

Keterangan :

ts= Tidak signifikan

* = Berbeda signifikan

**= Berbeda sangat signifikan

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil analisis data kualitas sumber air dan air minum isi ulang pra

dan pasca purifikasi berbahan baku air tanah, PDAM dan air perbukitan menunjukkan hasil yang

tidak berbeda signifikan berdasarkan harga F hitung ≤ F tabel (4,07) pada masing-masing indikator

dinyatakan air minum isi ulang berdasarkan indikator fisik (warna, rasa dan aroma) berbahan

dasar PDAM dan perbukitan lebih tinggi dibandingkan air tanah dan dinyatakan lebih baik

digunakan sebagai pembuatan bahan dasar air minum. Sedangkan berdasarkan kualitas kimia pH

dari air tanah, PDAM maupun perbukitan pra purifikasi air perbukitan dengan pH rata-rata 6,61

dinyatakan dinyatakan layak karena lebih tinggi dari air tanah dan PDAM. Sedangkan pada

pasca purifikasi dinyatakan tidak layak mengacu pada ambang batas nilai pH yang di tetapkan

KepMenKes yakni 6,5-8,5.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Untuk kualitas mikrobiologi sumber air dan minum isi ulang pra dan pasca purifikasi

berdasarkan perbandingan nilai MPN Coliformsebesar, (2,400 dan 2791,27sel/100 ml smpl)

menunjukan dari 12 unit sampel tersebut diprediksikan mengalami ketercemaran materi fecal

maupun nonfecal yang berasal dari feses maupun bangkai binatang. Sedangkan nilai pada nilai

MPN Coliform fecalpada sumber air maupun air minum isi ulang dari semua sampel juga

dinyatakan positif mengandung materi fecal dengan persentase bervariasi seperti tabel diatas.

Untuk mengetahui kepastian kualitas mikrobiologi airdilakukan uji lanjutan kepastian

sehingga diperoleh data jumlah koloni Escherichia coli pada sumber air dan air minum isi ulang

sebesar (9,07 dan 1,9sel/100ml smpl). Data tersebut menunjukkan bahwa pada sumber air dan

air minum isi ulang yang berbahan baku dari air tanah,PDAM maupun air perbukitan di nyatakan

tidak berbeda signifikan.Jika dilihat dari kandungan Escherichia coli. Adanya perbedaan

kandungan Escherichia coli tersebut menunjukkan fenomena bahwa kandungan Coliform fecal

pada air minum isi ulang yang berbahan baku air tanah PDAMmaupun perbukitan tidak

seluruhnya hilang meskipun telah melewati proses purifikasi,

Hasil uji perbandingan kualitas fisik air antara sumber air (Pra-purifikasi dengan air minum

isi ulang (Pasca purifikasi) dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Gambar 4.10 Histogram Perbandingan Kualitas Fisik antara sumber air (Pra-

purifikasi) dengan air minum isi ulang (Pasca purifikasi)

Berdasarkan Warna, Rasa dan Aroma air.

Pada data kualitas fisik sumber air (pra purifikasi) dan kualitas air minum isi ulang

diatas berdsarkan indikator warna air minum isi ulang (pasca purifikasi) memiliki rerata sebesar

78,42% lebih tinggi dibandingkan kualitas sumber air (pra purifikasi), sebesar 59,3% dinyatakan

panelis lebih jernih, sedangkan pada indikator rasa sumber air (pra purifikasi) sebesar 51,47%

lebih tinggi dibandingkan air minum isi ulang sebesar 46,08% dinyatakan panelis agak berasa,

sedangkan kualitas sumber air (pra purifikasi) dan air minum isi ulang berdasarkan indikator

aroma/bau air minum isi ulang sebesar 56,86% lebih tinggi dari sumber air (pra purifikasi)

sebesar 47,55% dinyakan panelis tidak berbau/beraroma.

Perbandingan kualitas kimia antara sumber air (Pra-purifikasi) dengan air minum isi

ulang (Pasca purifikasi) dapat dilihat pada Gambar 4.11 berikut:

Warna Rasa Aroma/Bau

Sumber Air 68.14 58.82 59.3

Air Minum Isi Ulang 78.42 51.47 62.3

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kualitas Fisik (Pra-purifikasi) dan (Pasca purifikasi)

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Gambar 4.11 Histogram Perbandingan Kualitas Kimia Antara Sumber Air (Pra-

purifikasi) dengan Air Minum Isi Ulang (Pasca purifikasi)

Berdasarkan pH.

Data pada histogram diatas menggambarkan dari sumber air (pra purifikasi) maupun air

minum isi ulang (pasca purifikasi) memiliki nilai pH yang tidak berbeda jauh yakni sumber air

pra purifikasi sebesar 6,19 dan air minum isi ulang pasca purifikasi sebesar 6,17, dinyatakan

tidak layak, data mengacu pada KepMenKes/2002 tentang standar baku mutu uji kualitas air

minum. Lihat lampiran

Kualitas mikrobiologi keseluruhan sumber air dan air minum isi ulang pra dan pasca

purifikasi dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut:

6.16

6.165

6.17

6.175

6.18

6.185

6.19

Sumber Air Air Minum Isi Ulang

#REF! 6.19 6.17

Kualitas Kimia

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

Gambar 4.12 Histogram perbandingan kualitas Mikrobiologi antara sumber air

(Pra-purifikasi) dengan air minum isi ulang (Pasca purifikasi)

Berdasarkan Nilai MPN Coliform, Nilai MPN Coliform fekal, dan

Jumlah Koloni Escherhia coli.

Data pada histogram di atas menggambarkan bahwa pada masing-masing sumber air dan

air minum isi ulang pada nilai MPN Coliform sumber air pra purifikasi dari semua unit sampel

sebesar 2,400 sel/100 ml sampel lebih besar dari air minum isi ulang 2291,7 sel/100 ml sampel,

diindikasikan mengandung cemaran materi fecal dan non fecal didukung pada indikator

selanjutnya pada nilai MPN Coliform fecal pada medium BGLBB yakni sumber air pra

purifikasi memiliki rerata 53,43 sel/100 ml lebih besar dari air minum isi ulang sebesar 18,33

sel/100 ml sampel sampel serta dibuktikan pada uji lanjutan pada medium MCA yakni total

koloni Escherichia coli pada sumber air pra purifikasi sebesar 9,07 sel/100 ml sampel lebih besar

dari air minum isi ulang pasca purifikasi sebesar 1,99 sel/100 ml sampel. Sehingga dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa baik sumber air maupun air minum isi ulang dinyatakan tidak

layak konsumsi, kemampuan sinar ultraviolet pun juga ternyata tidak seluruhnya mampu

membunuh mikroorganisme hidup yang ada pada sampel air, kapasitas penyinaran yang tidak

Coliform Coliform fecal Escherichia coli

Sumber Air 2400 53.43 9.07

Air Minum Isi Ulang 2291.7 18.33 1.99

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Kualitas Mikrobiologi (Pra-purifikasi) dan (Pasca

purifikasi)

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitiandigilib.iain-palangkaraya.ac.id/188/5/BAB IV R.pdfdalam menghasilkan air minum isi ulang, sehingga dapat dikatakan layak konsumsi baik

sesuai, lama waktu penyinaran dan kualitas alat pada distribusi air minum isi ulang bisa jadi

dapat mempengaruhi hasil ahir kualitas air minum isi ulang yang dihasilkan.