BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN -...

46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Keadaan Geografis Menurut BPS Kabupaten Gorontalo, (2012). Kecamatan Telaga, memiliki luas 59.36 km 2 merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Kecamatan ini terletak di sebelah Timur dari kota Limboto yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Telaga terletak pada 0 0 34 40” Lintang Selatan dan 123 0’ 40” Bujur Timur. Secara geografisnya, Kecamatan Telaga memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Telaga Biru Sebelah Timur : Kota Utara Sebelah Selatan : Kecamatan Tilango dan Kecamatan Telaga Jaya Sebelah Barat : Kecamatan Telaga Biru Kecamatan Telaga terdiri atas 9 Desa yaitu : Desa Bulila, Mongolato, Luhu, Hulawa, Pilohayanga, Dulamayo Selatan, Dulamayo Barat, Pilohayanga Barat, dan Dulohupa. Secara rinci luas wilayah Kecamatan Telaga dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : Tabel 3. Luas wilayah berdasarkan Desa di Kecatamatan Telaga, 2011 Desa Luas (km 2) Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bulila Mongolato Luhu Hulawa Pilohayanga Dulamayo Selatan Dulamayo Barat Pilohayanga Barat Dulohupa 0.76 0.96 2.12 2.94 2.06 22.00 25.02 2.00 1.50 1.28 1.61 3.57 4.95 3.47 37.06 42.14 3.36 2.52 Jumlah 59.36 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, (2011)

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN -...

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi

4.1.1 Keadaan Geografis

Menurut BPS Kabupaten Gorontalo, (2012). Kecamatan Telaga, memiliki

luas 59.36 km2 merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten

Gorontalo. Kecamatan ini terletak di sebelah Timur dari kota Limboto yang

merupakan ibu kota dari Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Telaga terletak pada

0034

’40” Lintang Selatan dan 123

0’40” Bujur Timur.

Secara geografisnya, Kecamatan Telaga memiliki batas-batas wilayah

sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Telaga Biru

Sebelah Timur : Kota Utara

Sebelah Selatan : Kecamatan Tilango dan Kecamatan Telaga Jaya

Sebelah Barat : Kecamatan Telaga Biru

Kecamatan Telaga terdiri atas 9 Desa yaitu : Desa Bulila, Mongolato, Luhu,

Hulawa, Pilohayanga, Dulamayo Selatan, Dulamayo Barat, Pilohayanga Barat,

dan Dulohupa. Secara rinci luas wilayah Kecamatan Telaga dapat dilihat pada

Tabel di bawah ini :

Tabel 3. Luas wilayah berdasarkan Desa di Kecatamatan Telaga, 2011

Desa Luas (km2)

Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Bulila

Mongolato

Luhu

Hulawa

Pilohayanga

Dulamayo Selatan

Dulamayo Barat

Pilohayanga Barat

Dulohupa

0.76

0.96

2.12

2.94

2.06

22.00

25.02

2.00

1.50

1.28

1.61

3.57

4.95

3.47

37.06

42.14

3.36

2.52

Jumlah 59.36 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, (2011)

Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa desa Dulamayo Barat memiliki

luas wilayah terluas yaitu 25,02 km2 (42,14%) karena desa Dulamayo Barat,

masih merupakan daerah pegunungan sedangkan Desa Bulila merupakan desa

yang memiliki luas wilayah terkecil yaitu 0,76 km2

(1.28%). Karena desa Bulila

pemekaran dari beberapa desa.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Telaga berdasarkan data di kantor BPS

Kab. Gorontalo tahun 2011 sebanyak 20,582 Orang. Data lengkap mengenai

jumlah penduduk berdasarkan Desa dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Desa di Kecamatan Telaga Tahun 2011.

No Desa Penduduk Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Bulila

Mongolato

Luhu

Hulawa

Pilohayanga

Dulamayo Selatan

Dulamayo Barat

Pilohayanga Barat

Dulohupa

2516

2474

3772

3939

2373

1927

947

1282

1622

12.06

11.86

18.08

18.89

11.38

9.24

4,54

6.14

7.77

Jumlah 20.852 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, 2011.

Tabel 4. Menunjukan bahwa Desa Hulawa dengan jumlah penduduk

terbanyak yaitu 3939 Jiwa (18.89%) karena Desa Hulawa merupakan desa yang

paling padat penduduknya Sedangkan Desa dengan penduduk paling sedikit

adalah Desa Dulamayo Barat, yaitu sebanyak 947 orang (4.54%). Hal ini

dikarenakan Desa Dulamayo Barat masih merupakan daerah terpencil.

4.1.3 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk dapat mempengaruhi kualitas dalam

pengembangan sumber daya manusia yang menjadi salah satu modal untuk

meningkatkan dan memperlancar jalannya pembangunan. Tingkat pendidikan

juga dapat mempengaruhi pola dan tingkah laku masyarakat setempat. Data

lengkap tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Telaga dapat dilihat pada

Tabel berikut ini

Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Telaga

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tidak Tamat SD

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SLTA

DI/DII

DIII

SI

10.017

5.204

2.234

2.814

61

84

438

48.03

24.95

10.71

13.49

292.53

402.02

2100.51

Jumlah 20.852 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, 2011.

Berdasarkan Tabel 5. Dapat diketahui bahwa sebanyak 48.03% (10.017)

Jiwa tergolong berpendidikan tidak tamat SD, sedangkan yang tamat perguruan

tinggi khususnya SI sebanyak 21.51% (438) jiwa. Kondisi ini sangat berpengaruh

terhadap pola pikir dan tingkah laku masyarakat.

Tingkat pendidikan di Kecamatan Telaga tergolong berpendidikan rendah

yaitu rata-rata tidak tamat SD dan tamatan SD/sederajat, sehingga dengan

pendidikan dan pengetahuan yang sangat terbatas akan berpengaruh pada pola

pikir dan tingkah laku penduduk Kecamatan Telaga dalam menanggapi suatu

permasalahan.

4.1.4 Pertanian

Subsektor tanaman bahan makanan merupakan salah satu sub sektor pada

sektor pertanian. Sub sektor ini mencakup tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi

jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Padi dan jagung adalah merupakan

andalan sebagian besar penduduk petani di Kecamatan Telaga.

Berdasarkan data BPS Kab. Gorontalo tahun (2011), di Kecamatan Telaga

padi dan jagung adalah komoditi tanaman pangan yang memiliki luas panen

terluas yaitu 761 Ha dan 144.6 Ha. Sedangkan kacang tanah dan kacang hijau

komoditi yang memiliki luas panen seluas 8 Ha dan 2 Ha. Hal ini dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 6. Luas Panen Padi dan Palawija.

No Komoditas Luas Panen (Ha) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Padi

Jagung

Ubi Kayu

Ubi Jalar

Kedelai

Kacang Hijau

Kacang Tanah

761

144,6

12

9

-

2

8

81.25

15.43

1.28

0.96

0

0.21

0.85

Jumlah 936,6 100 Sumber : BPS Kabupaten Gorontalo, 2011.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik dalam penelitian ini berupa umur, tingkat pendidikan, luas

lahan dan status lahan. Adapun penjelasan karakteristik responden yang mengisi

koesioner penelitian sebagai berikut.

4.2.1 Umur

Umur adalah salah satu faktor terpenting dalam mengelola usahatani karena

umur sangat mempengaruhi kemampuan petani dalam beraktifitas.

Tabel 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.

No Umur (Kategori) Jumlah (Orang) Presentase (%)

1.

2.

3.

<15

15 – 60

>60

0

58

5

0

92.06

7.93

Jumlah 63 100

Sumber : Data diolah, 2012.

Berdasarkan Tabel 7. Menunjukan bahwa umur petani yang belum produktif

berkisar antara <15 dengan jumlah petani 0%, sedangkan umur petani yang

produktif antara 15 – 60 tahun dengan jumlah petani 58 orang yaitu 92.06% dan

petani yang tidak produktif yaitu 5 orang yaitu 7.93%

Pada umumnya kategori usia responden dalam penelitian ini tergolong usia

produktif dan kategori usia yang berpengalaman sehingga mereka lebih mudah

menerima inovasi baru. Petani juga masih mampu bekerja untuk memenuhi

kebutuhan perekonomian keluarga dan mengembangkan usahataninya dengan

tingkat kematangan, cara berpikir dan tingkat emosionalnya yang cukup baik

dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya, sebaliknya petani

yang tergolong usia non produktif lebih sulit menerima inovasi baru yang

diberikan untuk menambah pengetahuan mereka.

4.2.2 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan petani padi merupakan salah satu hal yang sangat

penting, karena tingkat pendidikan menunujukan kemampuan dan pengetahuan

petani dalam mengambil keputusan berusahatani. Adapun tingkat pendidikan

petani dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

SD

SMP

SMA

Diploma

47

10

5

1

74.60

15.80

7.93

1.58

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah, 2012.

Berdsarakan Tabel 8. Menunjukan bahwa tingkat pendidikan responden

yang paling banyak tamatan SD, yaitu sebanyak 47 Orang (74.60%), petani

dengan pendidikan sekolah menengah pertama 10 orang (15.80%), petani dengan

pendidikan sekolah menegah atas (SMA) 5 orang (7.93%) dan paling sedikit

adalah pendidikan Diploma, yaitu 1 Orang (1.58%). Ini disebabkan karena

penduduk di Kecamatan Telaga lebih dominan bermata pencaharian sebagai

petani, sehingga mereka terbentur oleh ekonomi untuk melanjutkan pendidikan

mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh sebab itu, rata – rata penduduk di

Kecamatan Telaga hanya sampai tamat SD.

4.2.3 Luas Lahan

Luas lahan adalah salah satu hal yang menjadi objek penelitian di

Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Karena adanya unsur pokok usahatani

khususnya usahatani padi. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan Telaga,

Kabupaten Gorontalo, Tahun 2012.

No Luas Lahan (ha) Jumlah (Jiwa Persentase (%)

1.

2.

3.

< 1ha

1 – 2 ha

> 2 ha

30

15

18

47.61

23.80

28.57

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah, 2012.

Berdasarkan tabel 9. Terlihat bahwa persentase luas kepemilikan lahan

terbanyak adalah 47.61% dengan luas lahan < 1 ha, jumlah jiwa 30 orang.

Sedangkan luas kepemilikan lahan responden yang paling terkecil adalah 1-2 ha

yaitu sebanayak 23.80% dengan jumlah jiwa 15 orang. Hal ini dikarenakan rata-

rata petani hanya memiliki luas lahan kurang dari 1 ha.

4.2.4 Status Lahan

Pengenalan dan pemahaman unsur pokok usahatani menjadi sangat penting,

terutama dalam menyangkut pemikiran dan penguasaan. Kepemilikan lahan akan

memberikan kekuatan dalam kegiatan usahatani.

Tabel 10. Sebaran Responden Berdasarkan Status Lahan di Kecamatan Telaga,

Kabupaten Gorontalo Tahun 2012.

No Status Lahan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1.

2.

Pemilik

Penggarap

28

35

44.44

55.55

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah, 2012

Berdasarkan tabel 10. Terlihat bahwa status lahan di Kecamatan Telaga,

Kabupaten Gorontalo paling banyak adalah Penggarap dengan persentase 55.55%

dengan jumlah 35 orang. Sedangkan status lahan yang paling sedikit adalah

Pemilik dengan persentase 44.44% dengan jumlah 28 orang. Berdasarkan fakta

dilapangan bahwa yang paling dominan adalah petani penggarap lebih banyak

dari pada petani pemilik. Dengan jumlah luas perhektar yang bervariasi antara

0,2–3 ha, karena dengan adanya pemekaran desa maka petani yang memiliki lahan

sendiri terpisah dari desa yang sebelumnya (Hulawa dan Dulohupa) sehingga

yang tersisa di desa ini paling banyak petani penggarap dan hanya sebagian petani

pemilik.

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian yaitu memberikan gambaran tentang tanggapan

responden tentang persesi petani terhadap peran penyuluhan pertanian di

Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo yaitu, variabel persepsi petani, sikap

penyuluh, pengalaman penyuluh dan pengetahuan penyuluh. Untuk melihat

seberapa jauh tanggapan responden tentang persepsi petani terhadap peran

penyuluhan pertanian di Kecamatan Telaga. Jawaban responen tentang variabel

persepsi petani diukur dengan skala likert yang diberi nilai skor 1 sampai 5.

Adapun hasil gambaran variabel persepsi petani terhadap peran penyuluh

pertanian sebagai berikut :

4.3.1 Persepsi Petani

Persepsi merupakan suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi dan

pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan

kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu.

Petani memiliki persepsi yang baik terhadap kinerja Penyuluhan Pertanian dalam

aspek responsibilitas. Kinerja penyuluh terlihat dari realisasi pelaksanaan kegiatan

penyuluhan yang sesuai dengan perencanaan. Kegiatan yang dilakukan umumnya

berupa demonstrasi cara dan pertemuan rutin dengan kelompok tani. Pelaksanaan

kegiatan yang berkaitan dengan pengenalan teknologi tidak hanya dalam tataran

konsep tetapi sudah melibatkan petani untuk mencoba belajar secara langsung.

Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 11. Kemampuan Penyuluh Dalam Menyampaikan Materi Penyuluhan

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

31

2

0

0

47.61

49.20

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 11. Menunjukan bahwa sebanyak 49.20% (31 orang)

petani menyatakan setuju kemampuan penyuluh dalam menyampaikan materi

penyuluhan, sebanyak 47.61% (30 orang) menyatakan sangat setuju kemampuan

penyuluh dalam menyampaikan materi penyuluhan, sedangkan sebanyak 3.17%

(2 orang) petani menyatakan kurang setuju kemampuan penyuluh dalam

menyampaikan materi penyuluhan alasanya karena petani menggangap penyuluh

belum bisa menyampaikan materi penyuluhan dengan baik. Tetapi sebagian besar

petani menyatakan setuju dan sangat setuju kemampuan penyuluh dalam

menyampaikan materi penyuluhan. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan

penyuluh dalam menyampaikan materi penyuluhan sudah optimal.

Selanjutkan untuk melihat frekuensi penyuluh menyampaikan informasi

kepada petani setiap dua bulan sekali seperti yang ada pada tabel 12, yaitu sebagai

berikut :

Tabel 12. Frekuensi Penyuluh Menyampaikan Informasi Kepada Petani Setiap

Dua Bulan Sekali

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

11

50

1

1

0

17.46

79.36

1.58

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 12 menunjukan bahwa sebanyak 79.36% (50 orang)

petani menyatakan setuju frekuensi penyuluh menyampaikan informasi kepada

petani setiap dua bulan sekali, sebanyak 17.46% (11 orang) petani menyatakan

sangat setuju frekuensi penyuluh menyampaikan informasi kepada petani setiap

dua bulan sekali sedangkan sebanyak 1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang

setuju dan tidak setuju frekuensi penyuluh menyampaikan informasi kepada

petani setiap dua bulan sekali. Alasanya karena petani menggangap penyuluh

tidak optimal menyampaikan informasi kepada petani setiap dua bulan sekali.

Tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan sangat setuju penyampaikan

informasi kepada petani setiap dua bulan sekali. Hal ini menunjukan bahwa

frekuensi penyuluh sudah lebih baik. Karena penyuluh merupakan motor

pengerak dari segala kegiatan pertanian.

Demikian halnya dengan tabel tersebut, maka perlu diperhatikan juga materi

penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh sesuai kebutuhan petani, seperti pada

tabel dibawah ini :

Tabel 13. Materi Penyuluhan Yang Diberikan Oleh Penyuluh

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

21

39

3

1

0

33.33

61.90

4.76

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 13. Menunjukan bahwa sebanyak 61.90% (39 orang)

petani menyatakan setuju tentang materi penyuluhan yang diberikan oleh

penyuluh sesuai kebutuhan petani, sebanyak 33.33% (21 orang) petani

menyatakan sangat setuju terhadap materi penyuluhan yang diberikan oleh

penyuluh sesuai kebutuhan petani, sedangkan sebanyak 1.58% (1 orang) petani

menyatakan tidak setuju terhadap materi penyuluhan yang diberikan oleh

penyuluh sesuai kebutuhan petani. Alasanya karena petani menganggap bahwa

materi penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh tidak sesuai dengan kebutuhan

petani, tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap

materi penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh sesuai kebutuhan petani karena

materi yang diberikan oleh penyuluh sudah sesuai dengan kebutuhan petani. Hal

ini menunjukan bahwa materi penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh sudah

lebih optimal dan bisa diterima oleh petani.

Selanjutnya tentang minat petani semakin tinggi setelah diberikan materi

penyuluhan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 14. Minat Petani Setelah Diberikan Materi Penyuluhan.

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

36

25

0

1

1

57.14

39.68

0

1.58

1.58

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 14 di atas menunjukan bahwa sebanyak 57.14% (36

orang) petani menyatakan sangat setuju tentang minat petani semakin tinggi

setelah diberikan materi penyuluhan, sebanyak 39.68% (25 orang) petani

menyatakan setuju terhadap minat petani semakin tinggi setelah diberikan materi

penyuluhan sebanyak 1.58% (1 orang). Petani yang menyatakan sangat tidak

setuju tentang minat petani semakin tinggi setelah diberikan materi penyuluhan.

Alasannya petani mengangap materi yang diberikan oleh penyuluh tidak terlalu

bermanfaat, karena apa yang telah diberikan oleh penyuluh materinya hanya itu –

itu saja, sehingga petani merasa jenuh. Tetapi sebagian besar petani setuju dan

sangat setuju materi yang diberikan oleh penyuluh. Karena materi yang diberikan

oleh penyuluh sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang

berusahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Hal ini

menunjukan bahwa minat petani dalam menerima materi penyuluhan sudah lebih

optimal. Selanjutnya setiap materi yang diberikan oleh penyuluh mudah

diterapkan oleh petani ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 15. Materi Penyuluh Mudah Diterapkan Oleh Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

33

2

0

0

44.44

52.38

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 15 menunjukan bahwa sebanyak 52.38% (33 orang)

petani menyatakan setuju terhadap setiap materi yang diberikan oleh penyuluh

mudah diterapkan oleh petani, sebanyak 44.44% (28 orang) petani menyatakan

sangat setuju, sedangkan 3.17% (2 orang) menyatakan kurang setuju terhadap

setiap materi yang diberikan oleh penyuluh mudah diterapkan oleh petani.

Alasannya karena petani lebih mengetahui masalah dilapangan dalam hal kegiatan

usahataninya, tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan sangat setuju

tentang materi yang diberikan mudah diterpakan oleh petani.

Hal ini menunjukan bahwa materi penyuluhan yang sering diberikan oleh

penyuluh sangat mudah diterapkan oleh petani. Dalam memberikan materi

penyuluhan, penyuluh harus menggunakan cara – cara belajar yang mudah

dimengerti. Sehubungan dengan materi tersebut maka dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 16. Penyuluh Menggunakan Cara-cara Belajar Yang Menarik

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

32

1

2

0

44.44

50.79

1.58

3.17

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 16 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 50.79% (32

orang) petani menyatakan setuju tentang penyuluh menggunakan cara-cara belajar

yang menarik dan mudah dimengerti, sebanyak 44.44% (28 orang) petani

menyatakan sangat setuju, sebanyak 3.17% (2 orang) petani menyatakan tidak

setuju, sedangkan 1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju tentang

penyuluh menggunakan cara-cara belajar yang menarik dan mudah dimengerti.

Alasanya karena petani kurang tertarik dengan penyuluh yang menggunakan cara-

cara belajar yang menarik dan mudah dimengerti. Tetapi sebagian besar petani

menyatakan setuju dan sangat setuju penyuluh menggunakan cara-cara belajar

yang mudah dimengerti.

Hal ini menunjukan bahwa penyuluh dalam menggunakan cara-cara

belajar yang menarik dan mudah dimengerti oleh petani sudah optimal. Selain itu,

program penyuluh benar-benar dibutuhkan oleh petani, hal ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 17. Program Penyuluhan Dibutuhkan Oleh Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

12

50

0

1

0

19.04

79.36

0

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 17 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 79.36% (50

orang) petani menyatakan setuju program penyuluh pertanian benar-benar

dibutuhkan oleh petani, sebanyak 19.04% (12 orang) petani menyatakan sangat

setuju, sedangkan sebanyak 1.58% (1 orang) petani menyatakan tidak setuju

program penyuluh pertanian benar-benar dibutuhkan oleh petani. Karena bagi

sebagian petani mengangap program penyuluhan tidak terlalu penting dalam

meningkatkan usahatani. Tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan

sangat setuju terhadap program penyuluhan pertanian benar-benar dibutuhkan

oleh petani.

Hal ini menunjukan bahwa program penyuluh pertanian benar-benar

dibutuhkan oleh petani dan juga bisa diterima oleh petani. Selain program

penyuluh pertanian dibutuhkan oleh petani, keberadaan penyuluh pertanian sangat

membantu para petani. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 18. Keberadaan Penyuluh Pertanian Sangat Membantu Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

27

36

0

0

0

42.85

57.14

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 18 menunjukan bahwa sebanyak 57.14% (36 orang)

petani menyatakan setuju, sedangkan 42.85% (27 orang) petani menyatakan

sangat setuju terhadap keberadaan penyuluh pertanian sangat membantu para

petani. Hal ini menunjukan bahwa petani mengangap bahwa keberadaan penyuluh

pertanian sangat membantu para petani.

Selanjutnya dalam persepsi petani kehadiran penyuluh pertanian dapat

meningkatkan jumlah kegiatan pertanian, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 19. Kehadiran Penyuluh Pertanian Meningkatkan Jumlah Kegiatan

Usahatani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

32

1

0

0

47.61

50.79

1.58

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 19 menunjukan bahwa 50.79% (32 orang) petani

menyatakan setuju terhadap kehadiran penyuluh pertanian sangat membantu para

petani, sebanyak 47.61% (30 orang) menyatakan sangat setuju, sedangkan

sebanyak 1.58% (1 orang). Alasannya karena petani mengangap kehadiran

penyuluh tidak dapat meningkatkan jumlah kegiatan usahatani. Tetapi sebagian

besar petani menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap kehadiran penyuluh

pertanian dapat meningkatakan jumlah kegiatan usahatani.

Kehadiran penyuluh pertanian bisa diterima dengan baik oleh petani hal

ini terlihat dari para petani berpartisipasi mendukung program penyuluhan

pertanian yang telah diprogramkan oleh penyuluh. Seperti yang dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 20. Petani berpartisipasi mendukung program penyuluhan

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

11

52

0

0

0

17.46

82.53

0

0

0

Jumlah 63 100

Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 20 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 82.53% (52

orang) petani menyatakan setuju, sebanyak 17.46% (11 orang) petani menyatakan

sangat setuju terhadap para petani berpartisipasi mendukung program penyuluhan

pertanian yang telah diprogramkan oleh penyuluh pertanian. Hal ini menunjukan

bahwa program penyuluhan pertanian yang telah diprogramkan oleh penyuluh

bisa diterima positif oleh petani. Selain itu Pengetahuan petani tentang pentingnya

menggunakan strategi bercocok tanaman meningkat setelah diberikan penyuluhan,

hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 21. Pengetahuan Petani Tentang Pentingnya Menggunakan Strategi

Bercocok Tanaman

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

32

1

0

0

47.61

50.79

1.58

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 21 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 50.79% (32

orang), petani menyatakan setuju, sebanyak 47.61% (30 orang) petani menyatakan

sangat setuju pengetahuan petani tentang pentingnya menggunakan strategi

bercocok tanam meningkat setelah diberikan penyuluhan oleh penyuluh pertanian,

sedangkan 1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju pengetahuan petani

tentang pentingnya menggunakan strategi bercocok tanam meningkat setelah

diberikan penyuluhan oleh penyuluh pertanian. Alasanya karena petani kurang

tertarik dengan penyuluh yang memberikan materi tentang strategi bercocok

tanam, tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan sangat setuju. Hal ini

menunjukan bahwa sebagian besar petani sangat membutuhkan pengetahuan

tentang pentingnya cara bercocok tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi petani terhadap

peran penyuluhan pertanian sudah optimal. Hal ini dapat dilihat dari jawaban

responden yang sebagian besar menjawab setuju dari item-item pertanyaan

Tabel 22. Rekapitulasi dan Rangkuman Persepsi Petani

No Indikator Pertanyaan Angket

Persepsi Petani Menurut Item Pertanyaan

Sangat

tidak

setuju

Tidak

setuju

Kurang

setuju setuju

Sangat

setuju

1 Kemampuan penyuluh dalam

menyampaikan materi 0 0 2 31 30

2. Frekuensi penyuluh

menympaikan informasi

kepada petani

0 1 1 50 11

3. Materi penyuluhan yang

diberikan oleh penyuluh

sesuai kebutuhan petani

0 1 3 39 21

4. Minat petani semakin tinggi

setelah diberikan materi

penyuluhan

1 1 0 25 36

5. Setiap materi yang diberikan

oleh penyuluh mudah

diterapkan oleh petani

0 0 2 33 28

6. Penyuluh menggunakan cara-

cara belajar yang menarik dan

mudah dimengerti

0 2 1 32 28

7. Program penyuluh pertanian

benar-benar dibutuhkan oleh

petani

0 1 0 50 12

8. Keberadaan penyuluh

pertanian sangat membantu

para petani

0 0 0 36 27

9. Kehadiran penyuluh dapat

meningkatkan jumlah

kegiatan pertanian

0 0 1 32 30

10. Para petani berpartisipasi

mendukung program

penyuluh

0 0 0 52 11

11. Pengetahuan petani tentang

pentingnya menggunakan

strategi bercocok tanam

meningkat setelah diberikan

penyuluhan

0 0 1 32 30

Jumlah 1 6 11 412 264

Rata – rata 0,09 0,54 1 37,45 24 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 22 menunjukan hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut item. Ada sebelas pertanyaan

yang menjadi item persepsi petani. Berdasarkan tabel tersebut rata-rata persentase

responden yang memberikan jawaban sangat setuju dan setuju terhadap persepsi

petani adalah 61.45% sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi petani terhadap

penyuluh pertanian adalah cukup baik. Hal ini disebabkan karena penyuluh

menguasai materi penyuluhan.

4.3.2 Sikap Penyuluh

Sikap adalah merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk dimiliki

oleh setiap penyuluh sebagai individu dari sebuah kelompok yang bekerja sama

dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan tertenu. Data lapangan ini dapat

dijelaskan sebgaimana hasil olahan data dengan menggunakan teknik analisa data

persentase dari analisi deskriptif.

Tabel 23. Memberikan Contoh Yang Baik Kepada Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

31

2

0

0

47.61

49.20

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 23 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 49.20% (31

orang) petani menyatakan setuju tentang memberikan contoh yang baik kepada

petani, sebanyak 47.61% (30 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan

sebanyak 3.17% (2 orang) petani menyatakan kurang setuju tentang penyuluh

memberikan contoh yang baik kepada petani. Hal ini dikarenakan tingkat

pendidikan dan pengetahuan penyuluh pertanian dipandang belum cukup, selain

itu juga keseriusan penyuluh dilapangan menjadi salah satu faktor penilaian

pentani, sehingga pandangan petani terhadap penyuluh dalam memberdayakan

penyuluh tergolong lemah. Tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan

sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar petani sangat antusias

mengikuti apa yang dicontohkan oleh penyuluh.

Setiap penyuluh harus mempunyai sikap kepemimpinan yang demokratis

seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 24. Sikap Kepemimpinan Yang Demokratis

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

11

50

1

1

0

17.46

79.36

1.58

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 24 menunjukan bahwa sebanyak 79.36% (50 orang)

petani menyatakan setuju mengenai sikap kepemimpinan yang demokratis,

sebanyak 17.46% (11 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan

sebanyak 1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju dan tidak setuju

mengenai sikap kepemimpinan yang demokratis. Hal ini dikarenakan faktor

individual petani yang mungkin tingkat pendidikan atau pemahaman petani

terhadap pendidikan masih kurang, sehingga pemahaman petani tentang nilai-nilai

demokratis masih kurang. Namun hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian

besar petani setuju dan sangat setuju dengan penyuluh yang mempunyai sikap

kepemimpinan yang demokratis.

Penyuluh lapangan harus bersedia mendengarkan keluhan dari petani

seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 25. Bersedia mendengarkan keluhan dari petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

21

39

3

1

0

33.33

61.90

4.76

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan 25 Tabel Tersebut menunjukan bahwa sebanyak 61.90% (39

orang) petani menyatakan setuju terhadap penyuluh yang bersedia mendengarkan

keluhan dari petani, sebanyak 33.33% (21 orang) petani menyatakan sangat

setuju, sebanyak 4.76% (3 orang) petani menyatakan kurang setuju, sedangkan

sebanyak 1.58% (1 orang) petani menyatakan tidak setuju terhadap penyuluh yang

bersedia mendengarkan keluhan dari petani. Hal ini dikarenakan pendekatan-

pendekatan penyuluh tidak merata terhadap petani. Tetapi hasil penelitian

menunjukan bahwa sebagian besar petani senang dengan penyuluh yang bersedia

mendengarkan keluhan dari petani.

Selain bersedia mendengarkan keluhan dari petani, penyuluh juga harus

bertanggung jawab terhadap apa yang diterapkan kepada petani, seperti yang

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 26. Bertanggung Jawab

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

36

25

0

1

1

57.14

39.68

0

1.58

1.58

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 26 tersebut menunjukan bahwa 39.68% (25 orang)

petani menyatakan setuju kepada penyuluh yang bertangung jawab, sebanyak

57.14% (36 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 1.58%

(1 orang) petani menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap

penyuluh yang bertangung jawab kepada petani, hal ini dikarenakan luas wilayah

binaan penyuluh yang terlalu luas dan tingkat kemandirian petani dalam mencari

ilmu yang diberikan oleh penyuluh belum disadari petani. Namun hasil penelitian

menunjukan bahwa sebagian besar petani mengharapkan penyuluh yang

mempunyai rasa bertanggung jawab kepada petani dan juga dalam menjalankan

tugas-tugasnya sebagi penyuluh

Selain penyuluh bertanggung jawab terhadap semua tugas-tugasnya,

penyuluh juga harus dekat dengan petani, hal ini untuk mempermudah penyuluh

memberikan penyuluhan seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 27. Dekat Dengan Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

33

2

0

0

44.44

52.38

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 27 menunjukan bahwa sebanyak 52.38% (33 orang)

petani menyatakan setuju kepada penyuluh yang dekat dengan petani, sebanyak

44.44% (28 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 3.17%

(2 orang) petani menyatakan kurang setuju kepada penyuluh yang dekat dengan

petani. Hal ini dikarenakan pendekatan penyuluh dan kesadaran petani dalam

memahami hadirnya penyuluh untuk memberikan pengetahuan pada petani.

Namun hasil menunjukan bahwa sebagian besar petani senang dengan penyuluh

yang dekat dengan petani.

Penyuluh pertanian dalam menjalankan setiap tugasnya harus mempunyai

sikap yang bijaksana, seperti memberikan kesempatan kepada petani untuk

menyampaikan pendapatnya. Hal ini seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 28. Memberikan Kesempatan Kepada Petani Penyampaikan Pendapat

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

32

1

2

0

44.44

50.79

1.58

3.17

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 28 menunjukan bahwa sebanyak 50.79% (32 orang)

petani menyatakan setuju terhadap penyuluh yang memberikan kesempatan

kepada petani untuk menyampaikan pendapatnya, sebanyak 44.44% (28 orang)

menyatakan sangat setuju, sebanyak 3.17% (2 orang) petani menyatakan tidak

setuju, sedangkan sebanyak 1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju

terhadap penyuluh yang memberikan kesempatan kepada petani untuk

menyampaikan pendapatnya. Hal ini dikarenakan petani merasa penyuluh tidak

pernah memberikan kesempatan kepada petani untuk menyampaikan

pendapatnya. Tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan sangat setuju

terhadap penyuluh yang memberikan kesempatan kepada petani untuk

menyampaikan pendapatnya

Selain memberikan kesempatan kepada petani untuk menyampaikan

pendapatnya, penyuluh juga harus melakukan kunjungan kepetani secara rutin

seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 29. Melakukan kunjungan ke petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

12

50

0

1

0

19.04

79.36

0

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 29 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 79.36% (50

orang) petani menyatakan setuju terhadap penyuluh yang melakukan kunjungan

ke petani secara rutin, sebanyak 19.04% (12 orang) petani menyatakan sangat

setuju, sedangkan 1.58% (1 orang) petani menyatakan tidak setuju terhadap

penyuluh yang melakukan kunjungan ke petani secara rutin. Hal ini dikarenakan

sebagian kecil petani memandang tidak perlu adanya kunjungan penyuluh

terhadap petani. Namun hasil dilapangan menunjukan bahwa sebagian besar

petani sangat mengharapkan penyuluh melakukan kunjungan ke petani secara

rutin.

Sebelum melaksanakan tugas sebagai penyuluh pertanian, terlebih dahulu

penyuluh harus menyusun program kerja berdasarkan kebutuhan petani. Hal ini

untuk mempermudah penyuluh memberikan penyuluhan.

Tabel 30. Menyusun Program Kerja Berdasarkan Kebutuhan Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

27

36

0

0

0

42.85

57.14

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 30 tersebut menunjukan bahwa sebanyak 57.14% (36

orang) petani menyatakan setuju penyuluh menyusun program kerja berdasarkan

kebutuhan petani, sedangkan sebanyak 42.85% (27 orang) petani menyatakan

sangat setuju penyuluh menyusun program kerja berdasarkan kebutuhan petani.

Hal ini menunjukan bahwa program penyuluhan berdasarkan kebutuhan petani

sudah optimal.

Tugas seorang penyuluh bukan hanya memberikan penyuluhan kepada

petani, tetapi juga membuat laporan kegiatan secara berkala setiap satu bulan

sekali hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 31. Membuat laporan kegiatan secara berkala

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

32

1

0

0

47.61

50.79

1.58

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan tabel 31 menunjukan sebanyak 50.79% (32 orang) petani

menyatakan setuju membuat laporan kegiatan secara berkala, sebanyak 47.61%

(30 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangka sebanyak 1.58% (1 orang)

petani menyatakan kurang setuju penyuluh membuat laporan kegiatan secara

berkala. Hal ini dikarenakan tingkat parsitipasi dan laporan yang diberikan oleh

penyuluh kurang sesuai dengan yang diharapkan oleh sebagian kecil petani.

Namun hasil menunjukan bahwa penyuluh dalam membuat laporan kegiatan

secara berkala sudah optimal. Selain itu penyuluh juga harus disiplin dalam

melaksanakan tugas penyuluhan seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 32. Disiplin Dalam Melaksanakan Tugas

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

11

52

0

0

0

17.46

82.53

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 32 tersebut menunjukan sebanyak 82.53% (52 orang)

menyatakan setuju penyuluh disiplin dalam melaksanakan tugas, sedangkan

sebanyak 17.46% (11 orang) petani menyatakan sangat setuju terhadap penyuluh

disiplin dalam melaksanakan tugas. Hal ini menunjukan bahwa penyuluh sudah

melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dalam memberikan penyuluhan, agar mudah dipahami oleh petani,

penyuluh memilih metode yang sederhana untuk diterapkan pada petani.

Tabel 33. Memilih Metode Yang Sederhana

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

32

1

0

0

47.61

50.79

1.58

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 33 menunjukan sebanyak 50.79% (32 orang) petani

menyatakan setuju penyuluh memilih metode yang sederhana untuk diterapkan

pada petani, sebanyak 47.61% (30 orang) petani menyatakan sangat setuju,

sedangka sebanyak 1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju penyuluh

memilih metode yang sederhana untuk diterapkan kepada petani. Hal ini

dikarenakan petani sangat ingin memahami materi yang diberikan sesuai

keinginan petani dan keseluruhan materi ingin dimengerti oleh petani. Namun

hasil menunjukan bahwa sebagian besar petani setuju penyuluh memilih metode

yang sederhana untuk diterapkan kepada petani, agar mudah dipahami oleh petani.

Untuk lebih jelas tanggapan responden untuk masing-masing indikator

pertanyaan responden dari variabel sikap penyuluh dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 34. Rekapitulasi dan Rangkuman Sikap Penyuluh Menurut Item

Pertanyaan

No Indikator Pertanyaan Angket

Sikap Penyuluh Menurut Item Pertanyaan

Sangat

tidak

setuju

Tidak

setuju

Kurang

setuju setuju

Sangat

setuju

1 Memberikan contoh yang

baik kepada petani 0 0 2 31 30

2. Sikap kepemimpinan yang

demokratis 0 1 1 50 11

3. Bersedia mendengarkan

keluhan dari petani 0 1 3 39 21

4. Bertanggung jawab 1 1 0 25 36

5. Dekat dengan petani 0 0 2 33 28

6. Memberikan kesempatan

kepada petani untuk

menyampaikan pendapatnya

0 2 1 32 28

7. Melakukan kunjungan ke

petani secara rutin 0 1 0 50 12

8. Menyusun program kerja

berdasarkan kebutuhan petani 0 0 0 36 27

9. Membuat laporan kegiatan

secara berkala 0 0 1 32 30

10. Disiplin dalam melaksanakan

tugas penyuluhan 0 0 0 52 11

11. Memilih metode yang

sederhana untuk diterapkan

pada petani

0 0 1 32 30

Jumlah 1 6 11 412 264

Rata – rata 0.09 0.54 1 37.45 24 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 34. Menunjukan hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut item. Ada sebelas pertanyaan

yang menjadi item sikap penyuluh. Berdasarkan hasil tabel tersebut rata-rata

persentase responden yang memberikan jawaban setuju dan sangat setuju dari

setiap item pertanyaan adalah 61.45% sehingga dapat disimpulkan sikap penyuluh

tehadap peran penyuluhan adalah sangat baik. Hal ini disebabkan karena penyuluh

mempunyai sikap yang baik terhadap petani.

4.3.3 Pengalaman Penyuluh

Pengalaman penyuluh pertanian sangat penting dalam memberikan

sumbangan yang sangat signifikan pada pencapaian dari berbagai program

pembangunan pertanian. Pengalaman penyuluh juga merupakan salah satu tolak

ukur keberhasilan petani.

Untuk melihat seberapa jauh tanggapan petani terhadap pengalaman

penyuluh dalam menyelasaikan masalah di Kecamatan Telaga dapat dilihat pada

tebel berikut ini:

Tabel 35. Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

41

22

0

0

0

65.07

34.92

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 35 tersebut sebanyak 65.07% (41 orang) petani

menyatakan sangata setuju terhadap kemampuan penyuluh menyelasaikan

masalah, sedangkan sebanyak 34.92% (22 orang) petani menyatakan setuju

terhadap kemampuan penyuluh dalam menyelesaikan masalah. Hal ini dapat

dilihat bahwa sebagian besar petani tidak memilik masalah dalam mengolah

usahataninya.

Pengalaman penyuluh selain mampu menyelesaikan masalah, penyuluh juga

dituntut untuk mengembangkan organisasi sumber daya manusia (kelompok tani),

sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 36. Mengembangkan Organisasi SDM

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

41

22

0

0

0

65.07

34.92

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 36 menunjukan sebanyak 65.07% (41 orang) petani

menyatakan sangat setuju penyuluh mengembangkan organisasi sumber daya

manusia, sedangkan sebanyak 34.92% (22 orang) petani menyatakan setuju

penyuluh mengembangkan organisasi SDM. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar

petani sangat setuju dengan dibentuknya kelompok tani, karena untuk

mempermudah segala kegiatan usahatani.

Selain dapat menyelesaikan masalah dan mengembangkan organisasi SDM,

penyuluh juga harus mampu menyelesaikan konflik antara kelompok, karena tidak

jarang dalam kelompok tani, terdapat konflik antar anggota kelompok tani antara

lain perbedaan pendapat dan lain-lain untuk itu tugas seorang penyuluh menjadi

penengah dan dapat menyelesaikan konflik kelompok tani.

Tabel 37. Menyelesaikan Konflik Kelompok Tani

Jawaban Responden Skor Frekuensi (F) Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

29

34

0

0

0

46.03

53.96

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 37 menunjukan sebanyak 53.96% (34 orang) petani

menyatakan setuju penyuluh dapat menyelesaikan konflik kelompok tani,

sedangkan sebanyak 46.03% (29 orang) petani menyatakan sangat setuju

penyuluh dapat menyelesaikan konflik dalam kelompok tani. Hal ini dapat dilihat

pada kebersamaan anggota kelompok tani.

Seorang penyuluh agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, harus

membangun hubungan dengan orang lain untuk mencari suatu informasi seperti

pada tabel berikut ini :

Tabel 38. Membangun Hubungan Dengan Orang Lain

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

35

0

0

0

44.44

55.55

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 39 menunjukan sebanyak 55.55% (35 orang) petani

menyatakan setuju membangun hubungan dengan orang lain untuk mencari suatu

informasi, sedangkan sebanyak 44.44% (28 orang) petani menyatakan sangat

setuju penyuluh membangun hubungan dengan orang lain untuk mencari suatu

informasi. Hal ini menunjukan bahwa kinerja penyuluh sudah optimal.

Selain membangun hubungan dengan orang lain, penyuluh juga dapat

menerapkan/mengikuti informasi-informasi yang baru kepada petani

Tabel 39. Menerapkan Informasi Yang Baru Kepada Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

35

0

0

0

44.44

55.55

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 39 menunjukan bahwa sebanyak 55.55% (35 orang)

petani menyatakan setuju dan sebanyak 44.44% (28 orang) petani menyatakan

sangat setuju penyuluh dapat menerapkan/mengikuti informasi-informasi yang

baru kepada petani. Hal ini menunjukan bahwa penyuluh dalam

menerapkan/mengikuti informasi-informasi yang baru kepada petani sudah sangat

baik.

Tabel 40. Rekapitulasi dan Rangkuman Pengalaman Penyuluh Menurut Item

Pertanyaan

No Indikator Pertanyaan Angket

Pengalaman Penyuluh Menurut Item

Pertanyaan

Sangat

tidak

setuju

Tidak

setuju

Kurang

setuju setuju

Sangat

setuju

1 Kemampuan menyelesaikan

masalah 0 0 0 22 41

2. Mengembangkan organisasi

SDM (kelompok tani) 0 0 0 22 41

3. Menyelesaikan konflik

kelompok tani 0 0 0 34 29

4. Membangun hubungan dengan

orang lain untuk mencari

suatu informasi

0 0 0 35 28

5. Dapat menerapkan/mengikuti

informasi-informasi yang

baru kepada petani

0 0 0 35 28

Jumlah 0 0 0 148 167

Rata – rata 0 0 0 29.6 33.4 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 40. Menunjukan hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut item. Ada lima pertanyaan

yang menjadi item pengalaman penyuluh. Berdasarkan hasil tabel tersebut rata-

rata persentase responden yang memberikan jawaban setuju dan sangat setuju dari

setiap item pertanyaan adalah 63%, Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden memiliki pandangan yang baik terhadap pengalaman penyuluh.

4.3.4 Pengetahuan Penyuluh

Pengetahuan penyuluh sangat berpengaruh besar pada kesuksesan petani

karena pengetahuan penyuluh merupakan titik berat dari proses penyuluhan, dan

juga sebagai proses penyebarluasan informasi. Untuk melihat seberapa jauh

tanggapan petani terhadap pengetahuan penyuluh di Kecamatan Telaga,

Kabupaten Gorontalo, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

Tabel 41. Kemampuan Penyuluh Dalam Mengidentifikasi Masalah

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

31

2

0

0

47.61

49.20

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 41 menunjukan bahwa sebanyak 49.20% (31 orang)

petani menyatakan setuju, sebanyak 47.61% (30 orang) petani menyatakan sangat

setuju, sedangkan sebanyak 3.17% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju

terhadap kemampuan penyuluh dalam mengidentifikasi kebutuhan petani. Hal ini

disebabkan kebutuhan petani yang selama ini menjadi permintaan kurang

diperhatikan oleh penyuluh. Namun hasil menunjukan bahwa kemampuan

penyuluh dalam mengidentifikasi kebutuhan petani sangat baik. Seorang penyuluh

harus mempunyai pengetahuan dan menjelaskan informasi baru berusahatani

seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 42. Menjelaskan Pengetahuan Dan Informasi Berusaha Tani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

11

50

1

1

0

17.46

79.36

1.58

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 42 menunjukan bahwa sebanyak 79.36% (50 orang)

petani menyatakan setuju menjelaskan pengetahuan dan informasi baru

berusahatani, sebanyak 17.46% ( 11 orang) petani menyatakan sangat setuju,

sedangkan 1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju dan tidak setuju

penyuluh menjelaskan pengetahuan dan informasi baru berusahatani.

Hal ini disebkan petani yang masih menganggap sistem bertani yang

dianut oleh petani masih dipercaya, sehingga informasi terbaru oleh penyuluh

terhadap petani masih dianggap kurang penting. Namun sebagian besar petani

menyatakan setuju dan sangat setuju penyuluh menjelaskan pengetahuan dan

informasi baru berusahatani penyuluh dalam menjelaskan informasi baru

berusahatani hal ini menunjukan bahwa penyuluh dalam menjelaskan

pengetahuan dan informasi berusatani sudah sangat baik.

Selain menjelaskan pengetahuan dan informasi baru berusahatani,

penyuluh juga harus memperbaiki/membuat terobosan usahatani menjadi lebih

baik sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 43. Membuat Terobosan Usahatani Menjadi Lebih Baik

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

21

39

2

1

0

33.33

61.90

3.17

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 61.90% (39

orang) petani menyatakan setuju memperbaiki/membuat terobosan usahatani

menjadi lebih baik, sebanyak 33.33% (21 orang) petani menyatakan sangat setuju,

sebanyak 3.17% (2 orang) petani menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak

1.58% (1 orang) petani menyatakan tidak setuju memperbaiki/membuat terobosan

usahatani menjadi lebih baik.

Hal ini disebabkan sistem usahatani yang dianggap oleh petani masih

sesuai dengan kondisi bertaninya. Namun hasil menunjukan bahwa penyuluh

dalam memperbaiki dan membuat terobosan dalam berusahatani sudah optimal.

Selain itu penyuluh juga menganggap petani sebagai rekan kerja seperti yang

terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 44. Mengganggap Petani Sebagai Rekan Kerja

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

36

25

0

1

1

57.14

39.68

0

1.58

1.58

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 44 menunjukan bahwa sebanyak 57.14% (36 orang)

petani menyatakan sangat setuju penyuluh mengganggap petani sebagai rekan

kerja, sebanyak 39.68% (25 orang) petani menyatakan setuju, sedangkan

sebanyak 1.58% (1 orang) petani menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju

menganggap petani sebagai rekan kerja. Hal ini dikarenakan sebagian kecil petani

menganggap tidak penting petani menjadi rekan kerja penyuluh. Tetapi sebagian

besar petani menyatakan sangat setuju penyuluh mengganggap petani sebagai

rekan kerja.

Dalam menjalankan tugasnya penyuluh harus banyak memberikan

masukan tentang kiat-kiat/ strategi mengelola waktu dan dana.

Tabel 45. Strategi Mengelola Waktu Dan Dana

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

33

2

0

0

44.44

52.38

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Bersarkan Tabel 45 menunjukan bahwa sebanyak 52.38% (33 orang)

petani menyatakn setuju penyuluh menyampaikan strategi mengelola waktu dan

dana, sebanyak 44.44% (28 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan

3.17% (2 orang) petani menyatakan kurang setuju penyuluh menyampaikan

strategi mengelola waktu dan dana. Hal ini dikarenakan sebagian kecil petani

menganggap kurang penting pengolaan waktu dan dana yang diberikan oleh

penyuluh. Namun hasil menunjukan bahwa sebagian besar petani merasa senang

dengan adanya penyuluh memberi masukan tentang kiat-kiat/ strategi mengelola

waktu dan dana.

Selain itu dalam memperoleh hasil panen yang maksimal, petani

disarankan agar memilih dan menggunakan bibit unggul. Hal ini dapat dilah pada

tabel berikut ini.

Tabel 46. Memilih Dan Menggunakan Bibit Unggul

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

28

32

1

2

0

44.44

50.79

1.58

3.17

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 46 di atas menunjukan bahwa sebanyak 50.79% (32

orang) petani menyatakan setuju memilih dan menggunakan bibit unggul,

sebanyak 44.44% (28 orang) petani menyatakan sangat setuju, sebanyak 3.17% (2

orang) petani menyatakan tidak setuju, sedangkan sebanyak 1.58% (1 orang)

petani menyatakan tidak setuju memilih dan menggunakan bibit unggul. Hal ini

dikarenakan sebagian kecil petani menganggap bibit yang dipakai secara turun

temurun masih bisa menghasilkan produksi yang di inginkan. Namun hasil

menunjukan bahwa sebagian besar petani sudah menggunakan bibit unngul

Selain memilih dan menggunakan bibit unggul, penyuluh juga

menyarankan agar petani dapat mengatur cara pemanfaatan sumber air. Hal ini

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 47. Mengatur Cara Pemanfaatan Sumber Air

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

12

50

0

1

0

19.04

79.36

0

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 47 menunjukan bahwa sebanyak 79.36% (50 orang)

petani menyatakan setuju mengatur cara pemanfaatan sumber air, sebanyak

19.04% (12 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 1.58 %

(1 orang) petani menyatakan tidak setuju mengatur cara pemanfaatan sumber air.

Alasanya karena kuranya kepercayaan petani terhadap pengaturan pemanfaatan

air. Namun hasil menunjukan bahwa sebagian besar petani sudah mengatur cara

pemanfaatan sumber air.

Dalam melaksanakan kegiatan usahatani dalam hal pemupukan agar tidak

mengalami kelebihan dosis pemakain penyuluh memberikan cara pemupukan

yang baik dan benar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 48. Memberikan Petunjuk Pemupukan Yang Baik

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

27

36

0

0

0

42.85

57.14

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 48 di atas menunjukan bahwa sebanyak 57.14% (36

orang) petani menyatakan setuju memberikan petunjuk pemupukan yang baik,

sedangkan sebanyak 42.85% (27 orang) petani menyatakan sangat setuju

penyuluh memberikan petunjuk pemupukan yang baik. Hal ini menunjukan

bahwa sebagian besar petani sudah melakukan pemupukan yang baik.

Selain memberikan petunjuk cara pemupukan yang baik, penyuluh juga

mengarahkan petani untuk melakukan pengendalian hama dan penyakit

tanaman.kegunaanya untuk menjaga tanaman agar terhindar dari penyakit dan

juga hasil panen akan lebih baik dari sebelumnya.

Tabel 49. Melakukan Pengendalian Hama Dan Penyakit

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

30

32

1

0

0

47.61

50.79

1.58

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 49 menunjukan bahwa sebanyak 50.79% (32 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh mengarahkan petani untuk melakukan

pengendalian hama dan penyakit tanaman, sebanyak 47.61% (30 orang) petani

menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 1.58 % (1 orang) petani

menyatakan kurang setuju penyuluh mengarahkan petani untuk melakukan

pengendalian hama dan penyakit tanaman . Hal ini dikarenakan pemahaman

penyuluh dalam mengendalikan hama masih dianggap sesuai, selain itu juga

tingkat pemahaman petani yang kurang memahami apa yang dikasih oleh

penyuluh terkait dengan pengendalian hama dan penyakit. Namun hasil

menunjukan bahwa sebagian besar petani sudah melaksanakan pengendalian

hama dan penyakit dengan baik.

Dalam memberikan penyuluhan, penyuluh harus menggunakan media

dalam memberikan materi penyuluhan, agar petani dapat memahami apa yang

akan disampaikan oleh penyuluh tersebut seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 50. Menggunakan Media Dalam Materi Penyuluhan

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

11

52

0

0

0

17.46

82.53

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 50 di atas menunjukan bahwa sebanyak 82.53% (52

orang) petani menyatakan setuju menggunakan media dalam memberikan materi

penyuluhan, sedangkan sebanyak 17.46% (27 orang) petani menyatakan sangat

setuju menggunakan media dalam memberikan materi penyuluhan. Hal ini

menunjukan bahwa pengetahuan penyuluh dalam menyampaikan penyuluhan

sudah sangat baik.

Tabel 51. Rekapitulasi dan Rangkuman Pengetahuan Penyuluh Menurut Item

Pertanyaan

No Indikator Pertanyaan Angket

Pengetahuan Penyuluh Menurut Item

Pertanyaan

Sangat

tidak

setuju

Tidak

setuju

Kurang

setuju setuju

Sangat

setuju

1 Kemampuan penyuluh dalam

mengidentifikasi kebutuhan

petani

0 0 2 31 30

2. Menjelaskan pengetahuan

dan informasi baru

berusahatani

0 1 1 50 11

3. Memperbaiki/membuat

terobosan usahatani menjadi

lebih baik

0 1 2 39 21

4. Mengganggap petani sebagai

rekan kerja 1 1 0 25 36

5. Memberi masukan tentang

kiat-kiat/strategi mengelola

waktu dan dana

0 0 2 33 28

6. Memilih dan menggunakan

bibit unggul 0 2 1 32 28

7. Mengatur cara pemanfaatan

sumber air 0 1 0 50 12

8. Memberikan petunjuk cara

pemupukan yang baik 0 0 0 36 27

9. Mengarahkan petani untuk

melakukan pengendalian

hama dan penyakit tanaman

0 0 1 32 30

10. Menggunakan media dalam

memberikan materi

penyuluhan

0 0 0 52 11

Jumlah 1 6 9 380 234

Rata – rata 0,1 0,6 0,9 38 23.4 sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 51. Menunjukan hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut item. Ada sepuluh pertanyaan

yang menjadi item pengetahuan penyuluh. Berdasarkan hasil tabel tersebut rata-

rata persentase responden yang memberikan jawaban setuju dan sangat setuju dari

setiap item pertanyaan adalah 61.4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden memiliki pandangan yang baik terhadap pengetahuan

penyuluh.

4.3.5 Peran Penyuluh

Peran penyuluhan di dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan

pertanian dapat optimal apabila didukung oleh kelembagaan penyuluhan yang

independen, dan otonom. Kelembagaan penyuluhan harus memberi kebebasan

kepada penyuluh pertanian untuk tidak hanya melaksanakan tugas karena status

kepegawaiannya sebagai penyuluh. Penyuluh pertanian memerlukan kelembagaan

yang tidak mengharuskan mereka untuk mengembangkan penyuluhan dan

membina petani pada arah tujuan tertentu.

Untuk melihat seberapa jauh tanggapan petani dalam peran penyuluh di

Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 52. Menyadarkan Kebutuhan Belajar

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

13

49

0

1

0

20.63

77.77

0

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 52 menunjukan bahwa sebanyak 77.77% (49 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh menyadarkan kebutuhan belajar, sebanyak

20.63% (13 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak 1.58%

(1 orang) petani menyatakan tidak setuju penyuluh menyadarkan kebutuhan

belajar. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar petani sudah menyadari akan

kebutuhan belajar.

Dalam menjalankan perannya sebagai penyuluh, terlebih dahulu

merencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan mudah dimengerti hal ini

agar dapat dipahami oleh petani itu sendiri seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 53. Merencanakan Kegiatan Belajar

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

10

52

1

1

0

15.87

82.53

1.58

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 53 menunjukan bahwa sebanyak 82.53% (52 orang)

petani menyatakan setuju merencanakan kegiatan belajar yang menarik dan

mudah dimengerti, sebanyak 15.87% (10 orang) petani menyatakan sangat setuju,

sedangkan sebanyak 1.58 % (1 orang) petani menyatakan kurang setuju dan tidak

setuju penyuluh merencanakan kegiatan belajar yang menarik dan mudah

dimengerti. Hal ini disebabkan sebagian kecil petani mempunyai kesibukan selain

bertani. Namun hasil menunjukan bahwa kegiatan belajar yang menarik dan

mudah dimengerti, sudah diterima oleh petani.

Selain merencanakan kegiatan pembelajaran yang menarik dan mudah

dimengerti, penyuluh juga menggunakan cara-cara belajar yang menarik dan

mudah dimengerti dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 54. Menggunakan Cara Belajar Yang Menarik

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

5

56

2

0

0

7.93

88.88

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 54 menunjukan bahwa sebanyak 88.88% (56 orang)

petani menyatakan setuju mengunakan cara-cara belajar yang menarik dan mudah

dimengerti, sebanyak 7.93% (5 orang) petani menyatakan sangat setuju,

sedangkan sebanyak 3.17% (2 orang) petani menyatakan kurang setuju sedangkan

1.58 % (1 orang) petani menyatakan tidak setuju penyuluh menggunakan kegiatan

belajar yang menarik dan mudah dimengerti. Hal ini disebabkan sebagian kecil

petani mengnggap cara menggunakan belajar yang menarik kurang penting karena

petani mempunyai pemahaman yang cukup dalam bertani. Namun hasil

menunjukan bahwa cara belajar yang menarik dan mudah dimengerti, sudah

sangat baik. Selain itu juga harus mengembangkan minat belajar seperti pada tabel

berikut ini :

Tabel 55. Mengembangkan Minat Belajar

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

8

53

0

2

0

12.69

84.12

0

3.17

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 55 menunjukan bahwa sebanyak 84.12% (53 orang)

petani menyatakan setuju mengembangkan minat belajar, sebanyak 12.69% (8

orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan 3.17 % (2 orang) petani

menyatakan tidak setuju mengembangkan minat belajar. Alasanya karena petani

merasa tidak perlu mengembangkan minat belajar karena petani mengangap sudah

mempunyai pengetahuan berusahatani, tetapi sebagian besar petani menyatakan

setuju dan sangat setuju penyuluh mengembangkan minat belajar.

Hal ini menunjukan bahwa penyuluh dalam mengembangkan minat belajar

sudah optimal. Dalam memberikan penyuluhan, penyuluh harus menguasai materi

penyuluhan, hal ini dilakukan agar penyuluh tidak binggung dalam

menyampaikan penyuluhan. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 56. Menguasai Materi Penyuluhan

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

3

50

7

3

0

4.76

79.36

11.11

4.76

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 56 menunjukan bahwa sebanyak 79.36% (50 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh menguasai materi penyuluhan, sebanyak

11.11% (7 orang) petani menyatakan kurang setuju, sedangkan sebanyak 4.76%

(3 orang) petani menyatakan sangat setuju dan kurang setuju penyuluh mengusai

materi penyuluhan. Hal ini disebabkan petani melihat kurangnya tingkat

presentase penyuluh dalam meberikan materi pada petani. Namun hasil

menunjukan bahwa tidak semua penyuluh menguasai materi penyuluhan hanya

sebagian yang menguasai materi penyuluhan. Selain itu juga penyuluh harus

menguasai daerah kerjanya.

Tabel 57. Mengenali Wilayah Kerja

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

7

56

0

0

0

11.11

88.88

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 57 menunjukan bahwa sebanyak 88.88% (56 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh mengenali wilayah kerjanya, sedangkan

sebanyak 11.11% (7 orang) petani menyatakan sangat setuju, penyuluh mengenali

wilayah kerjanya. Hal ini menunjukan bahwa penyuluh dalam melaksanakan

tugasnya sudah sangat baik.

Selain mengenali wilayah kerjanya, penyuluh juga harus menganalisis

masalah diwilayah kerjanya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 58. Menganalisis Masalah Di Wilayah Kerja

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

6

55

1

1

0

9.52

87.30

1.58

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 58 menunjukan bahwa sebanyak 87.30% (55 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh menganalisis masalah di wilayah kerjanya,

sebanyak 9.52% (6 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan sebanyak

1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju dan tidak setuju penyuluh

menganalisis masalah diwilayah kerjanya. Hal ini dikarenakan beragamnya

tingkat pemahaman petani terhadap penyuluh yang mampu menganalisah masalah

kerjanya. Namun hasil menunjukan bahwa penyuluh dalam melaksanakan

tugasnya sudah sangat baik. Selain itu, penyuluh juga harus fokus pada

kepentingan petani. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 59. Fokus Pada Kepentingan Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

32

30

1

0

0

50.79

47.61

1.58

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 59 menunjukan bahwa sebanyak 50.79% (32 orang)

petani menyatakan sangat setuju penyuluh fokus pada kepentingan petani,

sebanyak 47.61% (30 orang) petani menyatakan setuju sedangkan sebanyak

1.58% (1 orang) petani menyatakan kurang setuju penyuluh fokus pada

kepentingan petani, karena tingkat kepuasan dan kepercayaan petani masih kurang

terhadap penyuluh dilapangan. Hasil menunjukan bahwa penyuluh dalam

melaksanakan tugasnya sudah sangat baik. Selain fokus pada kepentingan petani,

penyuluh juga memfasilitasi proses pemberdayaan petani. Hal ini dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 60. Memfasilitasi Proses Pemberdayaan Petani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

26

35

1

1

0

41.26

55.55

1.58

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 60 menunjukan bahwa sebanyak 55.55% (35 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh memfasilitasi proses pemberdayaan petani,

sebanyak 41.26% (26 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan 1.58%

(1 orang) petani menyatakan kurang setuju dan tidak setuju penyuluh

memfasilitasi proses pemberdayaan petani, karena sebagian kecil petani

menganggap penyuluh tidak sesuai keinginan dan harapan petani. Hasil

menunjukan bahwa sebagian besar petani sudah menggunakan fasilitas dalam

proses pemberdayaan. Dalam mengadakan kemitraan usahatani, penyuluh perlu

membuat kesepakatan antara petani dengan penyuluh pertanian. Hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 61. Mengadakan Kemitraan Usahatani

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

14

47

1

1

0

22.22

74.60

1.58

1.58

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 61 menunjukan bahwa sebanyak 74.60% (47 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh mengadakan kemitraan usahatani, sebanyak

22.22% (14 orang) petani menyatakan sangat setuju, sedangkan 1.58% (1 orang)

petani menyatakan kurang setuju dan tidak setuju penyuluh mengadakan

kemitraan usahatani, ketidak setujuan tersebut dikarenakan sebagian kecil petani

menganggap tidak sepaham dengan penyuluh dan memutuskan untuk tidak

bermitra atau bekerja sama. Hasil menunjukan bahwa kemitraan dalam usahatani

sudah optimal.

Selain itu juga penyuluh harus mendampingi/mengawali petani dalam

menerapkan teknologi pertanian. Seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 62. Mendampingi Menerapkan Teknologi Pertanian

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

31

30

2

0

0

49.20

47.61

3.17

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 62 menunjukan bahwa sebanyak 49.20% (31 orang)

petani menyatakan sangat setuju penyuluh mendampingi petani dalam

menerapkan teknologi pertanian,sebanyak 47.61% (30 orang) petani menyatakan

setuju sedangkan sebanyak 3.17% (2 orang) petani menyatakan kurang setuju

penyuluh mendampingi petani dalam menerapkan teknologi pertanian, karena

sebagian kecil petani menganggap penerapan teknologi tidak perlu dilakukan,

sistem kerja manual atau tradisional masih di anggap lebih penting. Hasil

menunjukan bahwa sebangian besar petani mengharapkan penyuluh mendampingi

dan mengawali petani dalam menerapkan teknologi pertanian.

Selain itu juga penyuluh mempunyai peran yaitu membantu petani

memperoleh pengetahuan/informasi pertanian guna memecahkan masalah. Dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 63. Membantu Petani Memperoleh Pengetahuan

Jawaban Responden Skor Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

25

38

0

0

0

39.68

60.31

0

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 63 menunjukan bahwa sebanyak 60.31% (38 orang)

petani menyatakan setuju penyuluh membantu petani memperoleh pengetahuan,

sedangkan sebanyak 39.68% (25 orang) petani menyatakan setuju penyuluh

membantu petani memperoleh pengetahuan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian

besar petani sudah memperoleh pengetahuan/informasi pertanian.

Tugas akhir dari seorang penyuluh pertanian adalah mengevaluasi

keberhasilan petani seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 64. Mengevaluasi Keberhasilan Petani

Jawaban Responden Bobot Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5

4

3

2

1

44

18

1

0

0

69.84

28.57

1.58

0

0

Jumlah 63 100 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 64 menunjukan bahwa sebanyak 69.84% (44 orang)

petani menyatakan sangat setuju penyuluh mengevaluasi keberhasilan petani,

sebanyak 28.57 (18 orang) petani menyatakan setuju, sedangkan sebanyak 1.58%

(1 orang) petani menyatakan kurang setuju penyuluh mengevaluasi keberhasilan

petani, karena bagi sebagian kecil petani masih menganggap tingkat keuntungan

adalah hasil pertanian yang bisa menafkahi kelurganya bukan karena faktor-faktor

lain. Tetapi sebagian besar petani menyatakan setuju dan sangat setuju tentang

penyuluh mengevaluasi keberhasilan petani. Hal ini menunjukan bahwa kinerja

penyuluh selama ini sudah optimal.

Tabel 65. Rekapitulasi dan Rangkuman Peran Penyuluh Pertanian Menurut Item

Pertanyaan

No Indikator Pertanyaan Angket

Peran Penyuluh Menurut Item Pertanyaan

Sangat

tidak

setuju

Tidak

setuju

Kurang

setuju setuju

Sangat

setuju

1 Menyadarkan kebutuhan

belajar 0 1 0 49 13

2. Merencanakan kegiatan

pembelajaran yang menarik 0 0 1 52 10

3. Menggunakan cara belajar

yang mudah dimengerti 0 0 2 56 5

4. Mengembangkan minat

belajar 0 2 0 53 8

5. Menguasai materipenyuluhan 0 3 7 50 3

6. Mengenali wilayah kerjanya 0 0 0 56 7

7. Menganalisis masalah di

wilayah kerjanya 0 1 1 55 6

8. Fokus pada kepentingan

petani 0 0 1 30 32

9. Memfasilitasi proses

pemberdayaan petani 0 1 1 35 26

10. Dalam mengadakan

kemitraan usahatani,

penyuluh perlu membuat

kesepakatan antara petani

dengan penyuluh pertanian

0 1 1 47 14

11. Mendampingi/mengawal

petani dalam menerapkan

teknologi pertanian

0 0 2 30 31

12 Membantu petani

memperoleh

pengetahuan/informasi

pertanian

0 0 0 38 25

13. Mengevaluasi keberhasilan

petani 0 0 1 18 44

Jumlah 0 9 17 569 224

Rata – rata 0.00 0.69 1.30 43.76 17.23 Sumber : Data diolah 2012

Berdasarkan Tabel 65. Menunjukan hasil jawaban responden yang

disajikan dalam bentuk persentase jawaban menurut item pertanyaan. Ada tiga

belas pertanyaan yang menjadi item peran penyuluh. Berdasarkan hasil tabel

tersebut rata-rata persentase responden yang memberikan jawaban setuju dan

sangat setuju adalah 60.99%. sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden memiliki pandangan yang baik terhadap peran penyuluhan pertanian.