BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh...

26
63 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil Sekolah Dasar. Lokasi SDN 2 Botomulyo yang merupakan salah satu dari 3 SD di Desa Botomulyo Botomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Desa Botomulyo memiliki 3 SD yaitu SDN 1 Botomulyo yang terletak di Dukuh Debong Lor, SDN 2 Botomulyo yang terletak di Dukuh Penjalin, dan SDN 3 Botomulyo yang terletak di Dukuh Debong Kidul. SDN 2 Botomulyo letaknya sangat strategis, selain dekat dengan lapangan olah raga desa (Roda Remaja), gedung olah raga juga sekolah ini dilalui oleh jalan poros desa. SDN 2 Botomulyo merupakan SD Inpres yang berdiri tahun 1980 SK Izin Operasional tanggal 1 Januari 1980. Sekolah ini terakreditasi B pada tanggal 1 Januari 2011. Selama ini sudah mengalami beberapa kali pergantian kepala sekolah. SDN 2 Botomulyo yang berdiri diatas tanah bengkok/tanah Desa Botomulyo seluas 2.150 m 2 , jadi sekolah hanya berhak menempati bukan memiliki. Visi SDN 2 Botomulyo adalah Mewujudkan siswa berprestasi, berbudi pekerti luhur, mandiri serta dapat menguasai IMTAQ dan IPTEK.

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Profil Sekolah Dasar.

Lokasi SDN 2 Botomulyo yang merupakan

salah satu dari 3 SD di Desa Botomulyo Botomulyo

Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Desa

Botomulyo memiliki 3 SD yaitu SDN 1 Botomulyo

yang terletak di Dukuh Debong Lor, SDN 2

Botomulyo yang terletak di Dukuh Penjalin, dan

SDN 3 Botomulyo yang terletak di Dukuh Debong

Kidul. SDN 2 Botomulyo letaknya sangat strategis,

selain dekat dengan lapangan olah raga desa (Roda

Remaja), gedung olah raga juga sekolah ini dilalui

oleh jalan poros desa.

SDN 2 Botomulyo merupakan SD Inpres

yang berdiri tahun 1980 SK Izin Operasional

tanggal 1 Januari 1980. Sekolah ini terakreditasi B

pada tanggal 1 Januari 2011. Selama ini sudah

mengalami beberapa kali pergantian kepala

sekolah. SDN 2 Botomulyo yang berdiri diatas

tanah bengkok/tanah Desa Botomulyo seluas

2.150 m2, jadi sekolah hanya berhak menempati

bukan memiliki.

Visi SDN 2 Botomulyo adalah Mewujudkan

siswa berprestasi, berbudi pekerti luhur, mandiri

serta dapat menguasai IMTAQ dan IPTEK.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

64

Sedangkan misinya adalah: 1) meningkat dalam

penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

siswa 2) meningkat dalam sikap / kesopanan,

perilaku dan budi pekerti 3) meningkat dalam

prestasi akademik maupun non akademik 4)

meningkat dalam kedisiplinan dan tanggung jawab

5) meningkat dalam kerukunan, kebersamaan, dan

kepedulian terhadap sesama 6) meningkat dalam

prestasi keterampilan, olahraga , kesenian dan

keagamaan 7) meningkat dalam sikap peduli

terhadap lingkungan.

Berdasarkan laporan bulan Maret jumlah

murid SDN 2 Botomulyo tahun pelajaran

2015/2016 adalah 150 terdiri dari 76 laki-laki dan

74 perempuan. Kepala sekolah dan guru berjumlah

9 orang, usia 21-30 tahun 1 orang, 31-40 tahun 1

orang, 41 – 50 tahun 2 orang, dan 51 – 60 tahun 5

orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan D2 1

orang dan S1 8 orang, masa kerja sebagai guru < 1

tahun 1 orang, 1 – 10 tahun 2 orang, 11 – 20 tahun

1 orang, 21 – 30 tahun 2 orang dan 30 – 40 tahun

3 orang. Status kepegawaian SDN 2 Botomulyo 6

orang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sedangkan

3 orang masih guru wiyata bhakti/Guru Tidak

Tetap (GTT) dan seorang penjaga sekolah yang

sudah berstatus PNS.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

65

Sekolah ini sering mengirim atlet sepak bola,

karena didesa ini ada Sekolah Sepak Bola (SSB)

Roda Remaja, prestasi sementara masih ditingkat

kabupaten sedangkan dipropinsi masih kandas.

Kemampuan tenis meja juga tidak boleh

diremehkan, SD ini sering menjuarai

pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang

religi yaitu pada lomba rebana, Qiroati dan hafidz

al Qur’an walaupun belum pernah juara di tingkat

kabupaten namun untuk hafidz selalu juara satu

kecamatan.

4.2. Hasil Penelitian.

4.2.1. Tindakan (Siklus) 1.

4.2.1.1. Identifikasi Masalah.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

guru sebagian besar belum memiliki kemampuan

dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan

pengoperasian media audio visual. Hal ini dapat

dilihat pada nilai yang didapat dari hasil studi

dokumen, wawancara dan observasi yang

dilakukan kepala sekolah di dalam Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM). Nilai tersebut disajikan

dalam tabel berikut:

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

66

Tabel 4.1 Nilai kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual Pra Siklus

No Jenis Guru Nilai

A B C D E

1 Guru kelas 1 60 30 15 35 45

2 Guru kelas 2 56 30 40 40 55

3 Guru kelas 3 70 55 30 35 65

4 Guru kelas 4 75 65 65 55 70

5 Guru kelas 5 65 40 20 30 60

6 Guru PAI 75 65 60 55 70

7 Guru Penjasorkes 54 30 15 30 55

Rata-rata 65 45 35 40 60

Keterangan:

A. Pengetikan dasar

B. Aplikasi powerpoint

C. Internet

D. Pembuatan media audio visual

E. Pengoperasian media audio visual

Dari tabel tersebut dapat kita baca bahwa

guru yang sudah menguasai pengetikan dasar

sudah ada 2 orang yang 5 orang masih dibawah

standar kemampuan yang diharapkan. Guru yang

sudah dapat membuka dan mengoperasikan

aplikasi powerpoint hanya 2 orang itupun belum

mahir, baru bisa membuka dan menulis pada slide

saja yang lain sama sekali belum bisa. Untuk

jaringan internet 1 orang sudah dapat dan biasa

menggunakan internet, tetapi apabila terjadi

masalah pada jaringan masih harus memanggil

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

67

teknisi dari luar, sedangkan yang lain 1 orang

sudah bisa sedikit-sedikit dan yang lain masih

bingung. Pembuatan media audio visual

kebanyakan para guru masih belum bisa karena

mereka hanya mengandalkan media yang sudah

ada, terkadang malah tidak menggunakan media

sama sekali dalam mengajar. Pada pengoperasian

hampir 4 orang sudah layak dan bisa

mengoperasikan media audio visual sedangkan

yang lain masih perlu pembinaan dan bimbingan.

4.2.1.2. Aktivitas Tindakan (Siklus) 1.

Evaluasi tersebut kemudian dijadikan

bahan untuk mencari upaya perbaikan (tahap

tindakan) pada siklus penelitian. Rata-rata guru

belum menguasai pengetikan dasar, aplikasi

powerpoint, internet, pembuatan media audio

visual, dan pengoperasian media audio visual.

Tindakan yang akan dilakukan peneliti adalah

pelatihan penggunaan media audio visual di

kalangan guru-guru di SDN 2 Botomulyo.

Sebelum melakukan tindakan pelatihan,

peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan

orientasi sebagai studi pendahuluan. Pada saat

awal kegiatan pelatihan. Peneliti mengamati

aktivitas guru dalam mengoperasikan media audio

visual. Dalam kegiatan ini guru ”didiagnosis”

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

68

sehingga peneliti menemukan derajat kemampuan

guru-guru dalam pengetikan dasar, aplikasi

powerpoint, internet, pembuatan media audio

visual, dan pengoperasian media audio visual.

Selain itu peneliti juga menemukan penyebab dari

kemampuan yang rendah tersebut yaitu perasaan

takut salah dan takut rusak sehingga

menyebabkan guru tidak percaya diri untuk

berbuat atau melakukan sesuatu yang baru yang

berkaitan dengan media.

Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini

dilaksanakan pada Sabtu tanggal 16 April 2016

bertempat di SDN 2 Botomulyo, melalui beberapa

kegiatan, antara lain :

1. Peneliti menunjuk instruktur dari unsur

dinas pendidikan yang kompeten dalam hal

pengetikan dasar, aplikasi powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan

pengoperasian media audio visual bertindak

sebagai nara sumber.

2. Instruktur/Guru komputer melakukan

penjelasan mengenai cara pengetikan dasar,

aplikasi powerpoint, internet, pembuatan

media audio visual, dan pengoperasian

media audio visual.

a. Materi diawali dengan membuka

komputer/laptop, membuka microsof

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

69

office, microsof office powerpoint,

membuat slide, menulis kalimat teks,

menambahkan gambar atau animasi.

gambar atau animasi dapat dicari

melalui dokumen yang sudah ada atau

browsing lewat internet.

Menghubungkan dengan file atau

dokumen lain menggunakan fasilitas

hyperlink pada microsof office

powerpoint dengan menunjuk pada

tab menu insert kemudian memilih

gambar icon hyperlink (bola dunia dan

rantai). Selanjutnya memilih dokumen

yang sesuai dengan materi.

b. Membuka internet diawali dengan

mengaktifkan/menyambungkan wifi

yang ada, lalu buka google chrome,

lalu ketik kata kunci yang ingin dicari

pada samping icon find (kaca

pembesar)

Semua guru mempraktikan cara

mengoperasikan komputer, kemudian melakukan

pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,

pembuatan media audio visual, dan pengoperasian

media audio visual.

Dalam pelaksanaan pelatihan, peneliti

mengobservasi kegiatan pelatihan dengan

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

70

menggunakan lembar pengamatan. Hasil pelatihan

berupa kemampuan guru dalam pengetikan dasar,

aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media

audio visual, dan pengoperasian media audio

visual dan observasi/pengamatan terhadap sikap

peserta pelatihan dilakukan oleh peneliti dibantu

oleh tim kolaborasi, dan instruktur atau nara

sumber pelatihan.

4.2.1.3. Hasil dan Refleksi Tindakan (Siklus) 1.

Pengamatan atau obsevasi dilakukan oleh

peneliti dengan menggunakan lembar observasi.

Selama pengamatan peneliti dibantu atau

berkolaborasi dengan guru komputer pengamatan

meliputi:

a. Keaktifan para guru dalam mengikuti

pelatihan menggunakan media audio visual.

b. Kompetensi para guru dalam pengetikan

dasar menggunakan microsof office words.

c. Kemampuan guru dalam mengoperasikan

aplikasi powerpoint.

d. Kemampuan guru dalam mengoperasikan

jaringan internet.

e. Kemampuan guru pembuatan media audio

visual.

f. Kemampuan guru dalam dan pengoperasian

media audio visual.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

71

Dari hasil pengamatan serta rekap dari

tingkat keaktifan dan kemampuan guru dalam

pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,

pembuatan media audio visual, dan pengoperasian

media audio visual.

Hasil pengamatan tindakan/siklus I dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil pengamatan evaluasi

pelaksanaan pelatihan. Kegiatan Pelatihan

ini mendapat nilai 80 indikator Baik (B)

b. Berdasarkan pengamatan dan wawancara

yang dilakukan peneliti dan observer

sebelum dan setelah dilakukan pelatihan

siklus I ada perbedaan menuju peningkatan

yaitu tentang tingkat kemampuan guru

dalam pengetikan dasar semula nilai rata-

ratanya 65 menjadi 75. Aplikasi powerpoint

semula nilai rata-ratanya 45 menjadi 60.

Internet semula nilai rata-ratanya 35

menjadi 65. pembuatan media audio visual

semula nilai rata-ratanya 40 menjadi 60.

dan pengoperasian media audio visual

semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 75.

Rata-rata sebelum pelatihan nilai rata-

ratanya 49 menjadi 67.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

72

Tabel 4.2. Nilai kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual Siklus I

No Uraian Kemampuan Siklus 1

1 Pengetikan dasar 75

2 Aplikasi powerpoint 60

3 Internet 65

4 Pembuatan media audio visual 60

5 Pengoperasian media audio visual 75

Rata-rata 67

4.2.1.4. Masalah dan Tindak Lanjut.

Setelah siklus pertama selesai maka

diadakan refleksi mengenai kelemahan atau

kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pada

siklus pertama.

.......Dengan adanya pelatihan ini saya senang

sekali selain mendapat pengalaman tentang

pengetikan dasar, membuat media audio visual

menggunakan power point, dapat mencari atau

mengelink dokumen dalam komputer dengan

cepat dan mudah juga saya sekarang dapat browsing di internet baik untuk mencari materi

atau informasi dinas. Sayang pelatihan ini belum

cukup karena masih butuh pemahaman dan

latihan yang lebih intensif. Pengelingan gambar

dan suara/musik itu yang belum begitu mahir juga cara mendownlod kadang-kadang pada waktu

mendowlod video tidak bisa diunduh dengan

sempurna...2

Hal ini dibenarkan oleh kepala sekolah

selaku penanggungjawab di SDN 2 Botomulyo yang

merasa senang sekali dengan adanya penelitian ini

yang sangat membantu tugas dan

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

73

tanggungjawabnya dalam membina dan

membimbing guru-guru di SDN 2 Botomulyo.

.......maklum karena baru latihan sekali dan

padatnya kegiatan yang menyita waktu dan

konsentrasi guru. Sebaiknya pelatihan ini

dilaksanakan berulang-ulang dua atau tiga kali

sehingga guru lebih mahir dan lebih cakap. saya senang sekali dengan adanya pelatihan ini selain

dapat meringankan beban saya juga guru saya

mendapat pengalaman tentang membuat media

audio visual menggunakan power point, dapat

mencari atau mengelink dokumen dalam komputer dengan cepat dan juga dapat

pengalaman browsing di internet baik untuk

mencari materi atau informasi dinas....3

Refleksi dilaksanakan bersama-sama

kolaborasi untuk menentukan tindakan perbaikan.

Dari hasil refleksi dapat diambil kesimpulan

bahwa pelatihan pada tindakan 1 belum berhasil

terbukti bahwa pencapaiannya masih dibawah

standar. Oleh karena itu perlu diadakan kembali

pelatihan pengetikan dasar aplikasi powerpoint

internet pembuatan media audio visual

pengoperasian media audio visual yang lebih

serius dan sungguh-sungguh lagi dari pada siklus

pertama supaya standar keberhasilan mencapai

75%.

Perencanaan merupakan langkah awal yang

dilakukan peneliti saat memulai tindakan. Agar

perencanaan mudah dipahami dan dilaksanakan

oleh peneliti yang akan dilakukan, maka peneliti

membuat rencana tidakan sebagai berikut :

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

74

1. Merumuskan masalah yang akan dicari

solusinya. Dalam penelitian ini masalah

adalah rendahnya kompetensi sebagian

besar guru dalam kemampuan guru-guru

dalam pengetikan dasar, aplikasi

powerpoint, internet, pembuatan media

audio visual, dan pengoperasian media

audio visual.

2. Merumuskan tujuan penyelesaikan

masalah/tujuan menghadapi melakukan

inovasi/tindakan. Dalam penelitian ini

peneliti mengambil rencana untuk

melakukan tindakan dengan

melaksanakan pelatihan tahap kedua

kepada guru-guru membuat persiapan

perencanaan pelatihan menggunakan

media audio visual untuk meningkatkan

kompetensi guru dalam menggunakan

media audio visual.

3. Merumuskan indikator keberhasilan

pelatihan yaitu meningkatnya kemampuan

guru-guru dalam pengetikan dasar,

aplikasi powerpoint, internet, pembuatan

media audio visual, dan pengoperasian

media audio visual.

4. Indikator keberhasilan penerapan tindakan

peneliti menetapkan 75 % artinya tindakan

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

75

ini dinyatakan berhasil bila 75% guru

memiliki kompetensi dalam pengetikan

dasar, aplikasi powerpoint, internet,

pembuatan media audio visual, dan

pengoperasian media audio visual. untuk

mendukung penggunaan media audio

visual.

Langkah-langkah yang diambil peneliti

dalam melakukan tindakan lain adalah melakukan

sosialisasi kepada para guru mengenai penelitian

yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan

tujuan dari penerapan tindakan yang akan

dilakukan oleh peneliti.

Kepada para guru disampaikan mengenai

pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan

kompetensi guru dalam menggunakan media

audio visual. Jadwal kegiatan yang berhubungan

dengan jadwal peneliti yang disingkronkan dengan

kegiatan atau jadwal pengawas dan Kepala UPT

Dinas Pendidikan Kecamatan Cepiring. Jadi waktu

yang di sepakati peneliti, nara sumber (pengawas

dan Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

Cepiring), Kepala Sekolah SDN 2 Botomulyo dan

Guru-guru SDN 2 Botomulyo.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

76

4.2.2. Tindakan (Siklus) 2.

4.2.2.1. Identifikasi Masalah.

Dari siklus pertama yang masih banyak

kekurangan dan kegagalan, peneliti menemukan

kelemahan pada para peserta yaitu peserta sudah

dapat mengoperasikan aplikasi powerpoint,

menngunakan fasilitas hyperlink pada aplikasi

powerpoint dan mengoperasikan jaringan internet

namun kemampuannya belum maksimal, terbukti

masih sering lupa pada langkah-langkah

pengoperasiannya sehingga tidak dapat membuat

media audio visual sesuai yang dikehendaki.

Peneliti merencanakan untuk mengumumkan

hasil observasi mengenai tingkat peningkatan

kompetensi guru-guru dalam pelatihan

menggunakan audio visual pada rapat supervisi

sekolah. Hal ini disosialisasikan kepada semua

pada saat refleksi siklus pertama.

1. Peneliti meninjau kembali rancangan

kegiatan pelatihan menggunakan audio

visual.

2. Peneliti menyusun rencana perbaikan.

3. Peneliti menyiapkan blangko observasi,

angket dan observasi.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

77

4.2.2.2. Aktivitas Tindakan (Siklus) 2.

Peneliti melaksanakan pelatihan

menggunakan audio visual berdasarkan rencana

perbaikan hasil refleksi siklus pertama pada Hari

Selasa tanggal 3 Mei 2015 bertempat di SDN 2

Botomulyo, melalui beberapa kegiatan, antara lain

:

1. Peneliti menunjuk instruktur dari unsur

dinas pendidikan yang kompeten dalam hal

pengetikan dasar, aplikasi powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan

pengoperasian media audio visual bertindak

sebagai nara sumber.

2. Instruktur/Guru komputer melakukan

penjelasan mengenai cara pengetikan dasar,

aplikasi powerpoint, internet, pembuatan

media audio visual, dan pengoperasian

media audio visual.

a. Materi diawali dengan membuka

komputer/laptop, membuka microsof

office, microsof office powerpoint,

membuat slide, menulis kalimat teks,

menambahkan gambar atau animasi.

gambar atau animasi dapat dicari

melalui dokumen yang sudah ada atau

browsing lewat internet.

Menghubungkan dengan file atau

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

78

dokumen lain menggunakan fasilitas

hyperlink pada microsof office

powerpoint dengan menunjuk pada

tab menu insert kemudian memilih

gambar icon hyperlink (bola dunia dan

rantai). Selanjutnya memilih dokumen

yang sesuai dengan materi.

Penyampaian materi yang kedua ini

lebih menekankan pada memberi

contoh dan praktek

b. Membuka internet diawali dengan

mengaktifkan/menyambungkan wifi

yang ada, lalu buka google chrome,

lalu ketik kata kunci yang ingin dicari

pada samping icon find (kaca

pembesar)

Semua guru mempraktikan cara

mengoperasikan komputer, dan melakukan

kegiatan pengetikan dasar, aplikasi powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan

pengoperasian media audio visual.

4.2.2.3. Hasil dan Refleksi Tindakan (Siklus) 2.

Peneliti mengamati, memberikan penilaian

tentang keaktifan dan ketrampilan guru dalam

pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,

pembuatan media audio visual, dan pengoperasian

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

79

media audio visual. Pengamatan atau obsevasi

dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

lembar observasi. Selama pengamatan peneliti

dibantu atau berkolaborasi dengan guru

komputer. Pengamatan meliputi tersebut meliputi:

a. Keaktifan para guru dalam mengikuti

pelatihan menggunakan media audio visual.

b. Kompetensi para guru dalam pengetikan

dasar menggunakan microsof office words.

c. Kemampuan guru dalam mengoperasikan

aplikasi powerpoint.

d. Kemampuan guru dalam mengoperasikan

jaringan internet.

e. Kemampuan guru pembuatan media audio

visual.

f. Kemampuan guru dalam dan pengoperasian

media audio visual.

Dari hasil pengamatan serta rekap dari

tingkat keaktifan dan kemampuan guru dalam

pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,

pembuatan media audio visual, dan pengoperasian

media audio visual.

Hasil pengamatan tindakan/siklus 2 dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil pengamatan evaluasi

pelaksanaan pelatihan. Kegiatan Pelatihan

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

80

ini mendapat nilai 85 indikator Baik (B),

terjadi peningkata dari pelatihan

sebelumnya yang nilainya 80.

b. Berdasarkan pengamatan dan wawancara

yang dilakukan peneliti dan observer

sebelum dan setelah dilakukan pelatihan

siklus II ada perbedaan menuju peningkatan

yaitu tentang tingkat kemampuanan guru

dalam pengetikan dasar semula nilai rata-

ratanya 75 menjadi 83. Aplikasi powerpoint

semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 78.

Internet semula nilai rata-ratanya 65

menjadi 80. pembuatan media audio visual

semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 76.

dan pengoperasian media audio visual

semula nilai rata-ratanya 75 menjadi 82.

Rata-rata pelatihan tindakan (siklus) II nilai

rata-ratanya 67 menjadi 80.

Tabel 4.3. Nilai kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual Siklus II

No Uraian Kemampuan Siklus 2

1 Pengetikan dasar 83

2 Aplikasi powerpoint 78

3 Internet 80

4 Pembuatan media audio visual 76

5 Pengoperasian media audio visual 82

Rata-rata 80

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

81

Dari hasil rekapitulasi tingkat kompetensi

guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan

pengoperasian media audio visual selama

mengikuti pelatihan diperoleh data terjadi

peningkatan kemampuan guru terbukti tidak ada

guru yang memiliki kompetensi rendah lagi.

Menurut komentar guru kelas II

.......nah, kalau sekarang saya sudah sangat jelas

apalagi dengan alur yang sudah dipaparkan

secara rinci pada pelatihan yang kedua ini. Insya

Allah akan saya kembangkan untuk membuat KBM di Kelas supaya pembelajaran menjadi lebih

menarik dan menyenangkan. Saran saja kepada

sekolah untuk menyediakan media audio visual

dalam jumlah yang cukup, kelasnya ada 6

medianya baru ada 2, itupun yang satu rusak

karena jarang digunakan....4

Hal ini juga senada dengan pengakuan yang

dituturkan oleh guru kelas V

.......pelatihan sudah selesai, pengalaman sudah didapat PR nya hanya satu yaitu membuat KBM

yang beda dengan pembelajaran model

sebelumnya yang terbilang jadul. Mudah-

mudahan pihak terkait mau membantu sekolah untuk melengkapi kekurangan sarana prasana

media audio visual, supaya pemakaiannya tidak

saling berebut...5

4.2.2.4. Masalah dan Tindak Lanjut.

Setelah siklus kedua selesai maka diadakan

refleksi mengenai kelemahan atau kekurangan

dalam pelaksanaan tindakan pada siklus kedua

adalah sebagai berikut:

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

82

1. Peneliti menganalisis hasil pengamatan dan

membuat kesimpulan sementara.

2. Peneliti membuat perbaikan tindakan

pelatihan untuk pencapaian indikator pada

lembar penilaian.

Setelah kedua siklus dilakukan maka dapat

digambarkan perbandingan pelaksanaan siklus 1

dan siklus 2 pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Perbandingan siklus I dan Siklus II nilai

kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual

No Uraian Kemampuan Nilai

Siklus 1 Siklus 2

1 Pengetikan dasar 75 83

2 Aplikasi powerpoint 60 78

3 Internet 65 80

4 Pembuatan media audio visual 60 76

5 Pengoperasian media audio visual

75 82

Rata-rata 67 80

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian.

4.3.1. Peningkatan Kompetensi Penggunaan Media

Audio Visual.

Kegiatan pelatihan ternyata dapat

meningkatkan kompetensi guru dalam pengetikan

dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

83

media audio visual, dan pengoperasian media

audio visual. Selain itu kegiatan pelatihan juga

dapat meningkatkan kompetensi guru dalam

merencanakan, mengoperasikan dan mengevaluasi

penggunaan media audio visual di SDN 2

Botomulyo. Hal ini sesuai dengan pendapat

Stringer 1996 dalam Mulyasa (2012:9) menyatakan

bahwa PTS dapat diartikan sebagai sebuah usaha

untuk memperbaiki kondisi dan memecahkan

berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi

sekolah. Jadi masalah atau kendala yang ada

dalam sekolah harus dipecahkan dan diatasi

secepat mungkin supaya proses penyampaian

materi dari guru kepada siswa dapat berjalan

lancar tanpa hambatan dan rintangan.

Dengan demikian penelitian ini memperkuat

keberhasilan dari penelitian sebelumnya yaitu

penelitian Yuastutik (2014). Guru tidak boleh takut

dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

atau tidak boleh “gaptek” (gagap teknologi) karena

TIK dapat menghubungkan/menjembatani kita

dengan dunia. Seandainya kita takut dengan TIK

maka kita akan jauh dari kemudahan yang ada di

dunia ini.

Guru yang semula alergi dengan komputer

dan media audio visual sekarang ketagihan untuk

menggunakan media audio visual pada kegiatan

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

84

belajar mengajar, bahkan sekarang mereka tidak

malu-malu untuk membawa laptop ke sekolah

bahkan ke dalam kelas. Diskusi mereka sekarang

bukan ngobrol yang tidak tentu arah tujuan,

melainkan diskusi tentang aplikasi powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan

pengoperasian media audio visual Ternyata

kegiatan pelatihan membawa dampak yang sangat

signifikan dalam merubah perilaku, motivasi dan

tindakan guru dalam mengelola kegiatan belajar

mengajar. Guru sudah berebut untuk

menggunakan media audio visual yang dimiliki

sekolah karena jumlahnya terbatas. Oleh karena

itu tidak sia-sia seandainya sekolah

menganggarkan dana untuk membiayai kegiatan

pelatihan pada masa yang akan datang guna

mendongkrak mutu dan prestasi sekolah. Hal

tersebut juga diungkapkan oleh Anwar Prabu

Mangkunegara (2009:52). Setelah selesai

pelatihan, kemampuan yang sudah dilatihkan dan

dikuasai hendaknya diterapkan dan diamalkan

sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kerja.

Tidak hanya guru, siswapun merasa senang

apabila gurunya memiliki ketrampilan

menggunakan media audio visual,

pembelajarannya semakin jelas, menarik dan

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

85

mudah dipahami. Hal ini menurut pengakuan

guru olah raga

.......mengajar menggunakan media audio visual memang menyenangkan, menarik dan anak-anak

lebih cepat dalam menerima materi yang bersifat

teori maupun praktek........6

Guru PAI juga tidak mau tinggal diam, beliau

berkomentar

.......praktek sholat yang diajarkan dengan media

audio visual sangat efektif, satu kali pertemuan

saja siswa sudah mudeng. Apalagi bila berupa film

anak-anak langsung diam dan mendengarkan agar dapat menyaksikan film/video pembelajaran

tersebut dengan baik, terutama di kelas

rendah........7

Memang tidak salah apa yang dituturkan

oleh kedua guru mata pelajaran tersebut, guru

yang mengajar menggunakan media audio visual

memang disukai murid. Bahkan murid-murid yang

belum pernah diajar dengan menggunakan media

audio visual, mereka tidak segan-segan untuk

meminta guru untuk menggunakan media audio

visual di kelasnya. Kondisi tersebut membuat guru

termotivasi untuk belajar menggunakan media

audio visual sedikit demi sedikit.

4.3.2. Pelatihan Sebagai Upaya Peningkatan

Kompetensi Penggunaan Media Audio Visual.

Pelatihan adalah proses meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan. Pelatihan mungkin

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

86

juga meliputi pengubahan sikap sehingga

seseorang dapat melakukan pekerjaannya lebih

efektif. Pelatihan bisa dilakukan pada semua

tingkat organisasi Kaswan (2013:2). Pelatihan

tidak hanya dilaksanakan di dunia pendidikan

melainkan semua instansi dapat melakukan

pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru

atau pekerja sehingga guru atau pekerja dapat

melaksanakan pekerjaannya secara maksimal dan

bermutu dalam waktu yang singkat. Menurut

Oemar Hamalik (2005:10) pelatihan adalah suatu

proses yang meliputi serangkaian tindak (upaya)

yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk

pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang

dilakukan oleh tanaga profesional kepelatihan

dalam satuan waktu yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam

bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan

efektivitas dan produktivitas dalam suatu

organisasi. Pelatihan dilakukan sengaja oleh

atasan agar bawahannya dapat melakukan

pekerjaannya secara baik dan benar.

Pelatihan menggunakan media audio visual

dapat meningkatkan kemampuan guru dalam

pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,

pembuatan media audio visual, dan pengoperasian

media audio visual. Selain itu juga pelatihan dapat

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

87

meningkatkan kemampuan, ketrampilan guru juga

untuk mengubah perilaku guru supaya termotivasi

untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan media audio

visual.

Sesuai dengan pendapat para ahli bahwa

pelatihan dapat dilakukan di instansi manapun

termasuk di instansi pendidikan supaya mutu dan

prestasinya meningkat. Pelatihan dapat dilakukan

oleh siapapun kepala sekolah, pengawas, kepala

dinas bahkan juga oleh pihak lain termasuk

peneliti. Bentuk pelatihanpun bermacam-macam

seperti workshop, seminar, lokakarya dan masih

banyak lagi istilah lain yang sama dengan

pelatihan

Pelatihan yang dilaksnakan dengan baik

selain dapat menambah pengetahuan,

meningkatkan ketrampilan juga dapat mengubah

sikap para pegawai. Guru SDN 2 Botomulyo

setelah pelatihan ini tahu tentang media audio

visual, microsof office words, power point, internet,

pembuatan media audio visual dengan

menggunakan power point. Guru SDN 2

Botomulyo juga terampil mengoperasikan microsof

office words, power point, internet, membuat media

audio visual dan mengoperasikannya didalam

kegiatan belajar mengajar. Selain kedua tujuan itu

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil ......Kemampuan tenis meja juga tidak boleh diremehkan, SD ini sering menjuarai pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang religi

88

masih ada satu tujuan yang tidak kalah penting

yaitu pengubahan sikap guru SDN 2 Botomulyo

yang semula enggan menyebut, menyentuh apalagi

menggunakan sama sekali tidak mau. Sekarang

mereka sudah termotivasi untuk berlomba-lomba

meningkatkan mutu pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual.