BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN -...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN -...
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mengamati 1
Proses pembelajaran diawali dengan siswa diminta untuk menggenggam sebongkah es di
depan kelas sambil menutup rapat-rapat tangannya. Beberapa menit kemudian siswa tersebut
diminta membuka tangannya dan memperlihatkan kepada rekan-rekannya. Siswa ditanya ke mana
es tadi dan siswa tersebut menjawab sudah mencair.
Siswa ditanya apa yang menyebabkan es mencair. 13 siswa menjawab bahwa es
mendapatkan panas (kalor) dari tangan siswa tersebut, sehingga es menjadi air. Dari kegiatan
menanya tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah mengamati pada RPP dapat dilakukan dengan
baik oleh siswa karena semua pertanyaan yang diberikan bisa dijawab siswa dengan baik.
Menanya 1
Dari kegiatan menggamati suhu benda, diperoleh perumusan masalah yaitu: Bagaimana
pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda? Seorang siswa menjawab bahwa panas dapat
mengubah bentuk dan wujud benda dimana bentuk es yang mula-mula padat, ketika mendapat
panas dari tangan, es mencair dan bentuknya pun mengecil. Ketika siswa lain ditanya siapa yang
setuju dengan pendapat temannya, 14 orang setuju dan salah satu siswa memberi contoh: bila lilin
dibakar atau dikenai api, lilin tersebut akan mencair, dan tatkala mencair, bentuk lilin pun ikut
berubah. Siswa dapat memberi hipotesa sebagai respon terhadap perumusan masalah itu, berarti
perumusan masalah yang terdapat pada RPP jelas karena pertanyaan perumusan masalah dapat
dimengerti oleh siswa dengan memberi hipotesa.
Mencoba 1
Pada kegiatan pertama, siswa diajak untuk merancang percobaan. Siswa digiring untuk
menentukan benda apa yang mudah berubah wujud jika dikenai panas. Siswa sepakat bahwa es
adalah benda yang mudah berubah wujud jika terkena panas. Selanjutnya siswa ditanya, percobaan
apa yang dapat dilakukan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda. Satu
siswa menjawab dengan memanaskan es. Siswa ditanya berapa yang setuju dengan usulan teman
tadi, ternyata ada 15 siswa yang setuju. Kemudian siswa ditanya bagaimana mengetahui bahwa
kalor mempengaruhi suhu es. Ada sejumlah siswa langsung menjawab benar yaitu dengan
mengukur suhunya menggunakan termometer. Siswa ditanya kapan dilakukan pengukuran tersebut,
ada yang menjawab setiap 30 detik, ada yang menjawab setiap 60 detik. Guru dan siswa membuat
kesepakatan bersama, yaitu menetapkan setiap 30 detik perubahan suhu benda diamati. Siswa
ditanya, apa yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kalor berpengaruh terhadap wujud
benda. Salah seorang siswa menjawab dengan mengamati perubahan wujud benda ketika benda
dipanaskan. Siswa ditanya berapa yang setuju usulan temannya tadi, 16 siswa setuju dengan
pendapat itu. Ketika siswa ditanya kapan kita melihat perubahan wujud benda, ada yang
mengatakan setiap saat dan yang lainnya menyatakan sesuai pengukuran suhu.
Akhirnya semua sepakat untuk mengamati suhu sekaligus dengan perubahan wujudnya yaitu
tiap 30 detik. Setelah memahami dan mengerti langkah percobaan yang akan dilakukan,
selanjutnya siswa ditanya alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan. Semua siswa ingin menjawab
dengan mengangkat tangan, guru menunjuk satu per satu dan setiap siswa yang ditunjuk hanya
boleh menjawab satu saja secara bergantian. Mereka menjawab benar dan tepat yaitu: es batu,
termometer, stop watch, gelas kimia, kawat kasa, tungku kaki tiga, pembakar spiritus, korek api.
Selanjutnya siswa ditanya bagaimana rancangan percobaan agar dapat menyelidiki
pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda. Siswa menjawab dengan memanaskan benda (es)
sambil mengukur suhu dengan termometer dan mengamati perubahan wujud benda tiap 30 detik.
Siswa ditanya berapa orang yang setuju usulan teman tadi, ternyata ada 14 siswa setuju.
Siswa ditanya bagaimana mencatat data suhu dan wujud benda: Siswa menjawab, untuk
memudahkan, maka kita membuat tabel, 13 orang siswa menyetujui pembuatan tabel tersebut.
Kemudian siswa ditanya berapa kolom yang diperlukan. Seorang siswa menjawab ada empat
kolom yaitu nomor, waktu, suhu dan wujud benda. Siswa ditanya berapa orang yang setuju dengan
usulan teman tadi, 15 orang setuju.
Selanjutnya siswa dibagi menjadi empat kelompok dengan anggota masing-masing
kelompok 4 orang untuk melakukan percobaan menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan
wujud benda.
Siswa memasukan es batu ke dalam gelas ukur. Suhu benda (es) sebelum dipanaskan diukur.
Lalu benda (es) dipanaskan secara terus menerus hingga terjadi perubahan wujudnya, sambil
mengukur suhu dan mengamati perubahan wujudnya tiap 30 detik. Hasil pengamatan perubahan
suhu dan wujud benda, dicatat di dalam tabel.
Siswa dapat menjawab semua pertanyaan penggiring dengan lancar dengan tepat, hal ini
berarti pertanyaan pengiring pada RPP sangat jelas dan dapat dimengerti oleh siswa. Selain itu
siswa dapat berpikir logis serta dapat melakukan kegiatan (percobaan) dengan urutan sesuai
prosedur yang direncanakan.
Menalar -1
Setelah siswa melakukan percobaan dan mengisi tabel hasil pengamatan berdasarkan tabel
hasil pengamatan, siswa ditanya berapa suhu mula-mula. Siswa menjawab 2 apakah suhu benda
berubah ketika dipanaskan. Jawaban dari masing-masing kelompok sama yaitu suhu berubah.
Selanjutnya siswa ditanya apakah kalor mengubah wujud benda. Jawaban semua kelompok bahwa
kalor dapat mengubah wujud benda .
Siswa ditanya bagaimana pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda tersebut. Siswa
menjawab bahwa kalor dapat menaikkan suhu benda dan wujud bendapun turut berubah dari padat
ke cair, lalu dari cair menjadi gas.
Berdasarkan jawaban-jawaban siswa tersebut, akhirnya siswa dapat menyimpulkan bahwa:
Kalor berpengaruh terhadap suhu dan wujud benda yaitu menaikkan suhu dan mengubah wujud
benda. Siswa dapat menganalisa data pada tabel hasil pengamatan dengan bantuan pertanyaan
penggiring dari guru. Hal ini berarti pertanyaan penggiring jelas, berurutan, dan dapat membantu
siswa menyimpulkan.
Menanya -2
Setelah siswa dapat menyimpulkan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda, siswa
diminta membuat grafik hubungan T-t berdasarkan tabel hasil pengamatan.
Mencoba -2
Siswa digiring untuk membuat grafik hubungan T-t.
Siswa ditanya variabel apa yang diletakkan pada sumbu vertikal. Jawaban siswa adalah suhu
(T). Lalu siswa ditanya lagi variabel apa yang diletakkan pada sumbu horizontal. Seorang siswa
menjawab waktu (t). Siswa ditanya mengapa pada sumbu vertikal harus ditempati oleh suhu (T)
sementara sumbu horizontal ditempati oleh waktu (t). Siswa menjawab sumbu horizontal ditempati
oleh waktu sebab waktu adalah variabel yang ditentukan (variabel kontrol) sementara sumbu
vertikal ditempati oleh suhu (T) sebab suhu merupakan variabel yang diamati. Siswa ditanya
berapa orang yang setuju usulan teman tadi. Ternyata ada 13 siswa setuju. Selanjutnya siswa
ditanya, di manakah titik nol (0) diletakkan. Ada yang menjawab di tengah-tengah sumbu
horizontal dengan sumbu vertikal, ada juga yang menyanggah pernyataan temannya bahwa
sebenarnya titik nol (0) diletakkan pada titik persilangan antara sumbu horizontal dan sumbu
vertikal. Siswa digiring dengan pertanyaan, siapa yang setuju dengan pernyataan pertama, ternyata
tidak ada, tapi yang lain memilih pernyataan kedua. Selanjutnya siswa diarahkan dengan
pertanyaan, berapa waktu awal dan akhirnya. Siswa menjawab t awal = 0 detik dan t akhir yaitu
saat benda mencapai titik didih dan mengalami penguapan. Selanjutnya siswa ditanya, bagaimana
menggambarkan grafik T-t. Siswa menjawab bahwa, kita harus memberi tanda x pada setiap titik
perpotongan waktu dan suhu, dan diawali saat waktu 0 detik dan suhu awal benda sebelum
dipanaskan ( dan titik-titik perpotongan selanjutnya sampai benda berubah wujud
mendidih dan menguap. Kemudian siswa ditanya bagaimana menggambarkan grafik itu? Siswa
menjawab, dengan menghubungkan titik persilangan secara berurutan dari hingga waktu akhir = …detik yaitu ketika air mendidih dan menjadi uap).
Menalar-2
Setelah selesai menggambarkan grafik T-t, siswa ditanya bagaimana kecenderungan
grafiknya. Siswa tidak bisa menjawab, lalu siswa diarahkan untuk memilih di antara tiga jenis
grafik yaitu parabola, hiperbola, dan linear. Dari tiga macam grafik, bagaimana kecenderungan
grafik T-t. Siswa menjawab grafik cenderung linear. Siswa ditanya mengapa grafik T-t di atas tidak
sepenuhnya linear khusus untuk menjawab pertanyaan ini siswa diminta untuk mendiskusikan hal-
hal yang menyebabkan grafik pengamatan tidak sepenuhnya linear. Siswa menjawab karena
percobaan dilakukan di ruang terbuka dan kalor luar mempengaruhi percobaan (sistemnya tidak
terisolir). Siswa ditanya berapa yang setuju dengan usulan teman tadi, ada 14 orang siswa setuju.
Siswa ditunjukkan grafik ideal, apakah ada perbedaan antara grafik hasil percobaan dengan grafik
ideal. Masing-masing kelompok menjawab ya, ada perbedaan. Lalu siswa ditanya mengapa
demikian, karena siswa masih berpikir, siswa diberi waktu 5 menit untuk mendiskusikan faktor-
faktor yang menyebabkan grafik T-t tidak linear secara kelompok. Selanjutnya dalam kelompok
siswa diminta untuk menjawab penyebab grafik T-t tidak linear. Siswa ada yang menjawab karena
angin di sekitar membuat nyala api tidak stabil mengenai wadah, ada yang menjawab ada udara
yang masuk melalui mulut gelas, ada juga yang menjawab karena nyala api hanya mengenai
sebagian saja dari wadah. Dari jawaban-jawaban di atas siswa menyimpulkan bahwa: grafik T-t
tidak ideal karena percobaan dilakukan di ruang terbuka sehingga faktor lingkungan mempengaruhi
kestabilan kalor yang dialirkan. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan menggiring
mencoba sangat jelas dan dapat dimengerti oleh siswa, sehingga siswa dapat menggambar grafik
dengan baik dan benar, memprediksi kecenderungan grafik yang tidak linear sempurna, dan dapat
menemukan faktor-faktor yang menyebabkan grafik T-t tidak linear.
Mengamati 3
T(
Gambar 2. Grafik ideal hubungan (T-t)
Menanya 3
Berdasarkan grafik ideal (T-t) di atas, siswa ditanya bagaimana pengaruh kalor terhadap
suhu dan wujud benda. Jawaban siswa yaitu kalor dapat mengubah suhu dan wujud benda. Lalu
siswa ditanya berapa yang setuju dengan usulan pendapat teman tadi. Ternyata terdapat 14 orang
setuju. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan
penggiring menanya pada RPP sangat jelas dan dapat dimengerti oleh siswa.
Siswa digiring untuk menjelaskan pengaruh kalor di setiap posisi (A, B, C, D, dan E) yang
tertera pada grafik ideal T-t di atas.
Siswa ditanya bagaimana suhu dan wujud benda pada posisi A. Siswa menjawab pada posisi
A suhu benda berubah (naik) dan wujudnya padat. Selanjutnya siswa ditanya berapa yang setuju
usulan temannya. Ada 15 siswa setuju.
Kemudian siswa ditanya bagaimana suhu dan wujud benda pada posisi B. Siswa menjawab
pada posisi B suhu tetap (tidak berubah) dan wujud benda (padat + cair). Siswa ditanya berapa
orang yang setuju dengan pendapat temannya tadi, 14 orang siswa setuju.
Selanjutnya siswa ditanya bagaimana suhu dan wujud benda pada posisi C siswa menjawab
pada posisi C suhu benda berubah (naik) dan wujudnya cair. Siswa ditanya berapa orang yang
setuju dengan pendapat temannya 16 orang siswa setuju.
Kemudian siswa ditanya bagaimana suhu dan wujud benda pada posisi D. Siswa menjawab
pada posisi D suhu tetap (tidak berubah) dan wujud benda (cair + gas). Siswa ditanya berapa orang
yang setuju dengan pendapat temannya, 16 orang siswa setuju.
Selanjutnya siswa ditanya bagaimana suhu dan wujud benda pada posisi E siswa menjawab
pada posisi E suhu benda berubah (naik), dan wujudnya gas. Siswa ditanya berapa orang yang
setuju dengan pendapat teman 16 orang siswa setuju. Siswa dapat menjawab semua pertanyaan
Keterangan:
A: padat
B: padat dan cair
C: cair
D: cair dan gas
E: gas
penggiring dengan lancar. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan menggiring mencoba pada RPP
sangat jelas dan dapat dimengerti. Siswa juga dapat membaca arti fisis grafik.
Menalar 3
Setelah melakukan analisa grafik T-t, siswa ditanya, pada saat wujud benda tunggal (padat,
cair, dan gas saja), bagaimana suhunya. Siswa menjawab suhunya bertambah atau berubah. Lalu
siswa ditanya bagaimana pengaruh kalor pada saat wujud benda tunggal. Siswa menjawab peranan
kalor adalah untuk menaikkan suhu benda.
Selanjutnya pada saat wujud benda ganda (padat+ cair, dan cair+gas), bagaimana suhunya.
Siswa menjawab suhunya tidak berubah atau tetap. Lalu bagaimana pengaruh kalor pada kondisi
wujud benda (padat+cair, cair+gas). Siswa menjawab kalor berperan untuk mengubah wujud
benda.
Berdasarkan jawaban-jawaban analisa grafik ideal di atas, akhirnya siswa dapat
menyimpulkan bahwa: Pada saat wujud benda tunggal (padat, cair dan gas) kalor digunakan untuk
menaikkan suhu benda, dan pada saat suhu benda tetap (tidak berubah), kalor digunakan untuk
mengubah wujud benda. Dengan demikian tanpak bahwa siswa dapat menginterpretasikan grafik
perubahan wujud benda.
Gambar 3. Bagan perubahan wujud benda
Siswa ditanya proses perubahan wujud benda dari padat menjadi cair disebut apa. Siswa
menjawab mencair atau melebur. Siswa ditanya berapa yang setuju dengan pendapat temannya.
Ada 16 siswa setuju.
Lalu proses perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut apa. Siswa menjawab
membeku. Siswa ditanya berapa yang setuju dengan pendapat temannya. Ada 16 siswa setuju.
Siswa ditanya proses perubahan wujud benda dari cair menjadi uap disebut. Siswa menjawab
menguap. Siswa ditanya berapa yang setuju dengan pendapat temannya. Ada 16 siswa setuju.
Kemudian siswa ditanya proses perubahan wujud benda dari uap menjadi cair disebut apa. Siswa
menjawab mengembun. Siswa ditanya berapa yang setuju dengan pendapat temannya. Ada 16
siswa setuju.
Lalu siswa ditanya proses perubahan wujud benda dari padat menjadi gas disebut. Siswa menjawab
menyublim. Siswa ditanya berapa yang setuju dengan pendapat temannya. Ada 14 siswa setuju.
Kemudian siswa ditanya proses perubahan wujud benda dari gas ke padat disebut. Siswa menjawab
menghablur. Siswa ditanya berapa yang setuju dengan pendapat temannya. Ada 14 siswa setuju.
Dari jawaban yang diperoleh siswa terhadap bagan perubahan wujud benda dapat di simpulkan
bahwa siswa sudah mengerti dengan jelas.
Padat
Cair Gas
Mengomunikasikan
Siswa diminta menjelaskan kembali pengaruh kalor terhadap suhu dan perubahan wujud
benda didepan kelas dan mereka dapat menjelaskannya.
Siswa diminta menjelaskan enam perubahan wujud benda dan siswa manpu menjelaskannya secara
tepat.
Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Penguapan
Mengamati -4
Siswa ditanya mengapa baju yang basah menjadi kering ketika dijemur. Siswa menjawab
baju yang basah airnya menguap ketika terkena sinar matahari. Siswa ditanya berapa orang yang
setuju dengan usulan pendapat teman tadi. Ada 16 orang setuju. Siswa dapat menanggapi
pertanyaan penggiring dari guru karena peristiwa yang dipilih dalam kegiatan mengamati ini
dialami dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Menanya -4
Siswa ditanya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penguapan. Siswa memberi
hipotesa bahwa penguapan terjadi karena adanya penyinaran dari matahari. Air embun pada daun
akan menghilang ketika mendapatkan sinar matahari. Pakian yang basah akan cepat kering bila
disaterika, dan ketika keringatan orang cenderung menggipas tubuhnya bila tidak ada ac. Hal ini
memberi gambaran bahwa pertanyaan yang diajukan oleh guru jelas dan merangsang siswa untuk
berpikir.
Mencoba- 4
Pada tahap ini siswa diarahkan untuk melakukan percobaan untuk menyelidiki:
1. Apakah luas penampang,
2. Pengipasan, dan
3. Kalor mempengaruhi penguapan.
Merancang percobaan
4.1. Merancang percobaan untuk menyelidiki apakah luas penampang benda mempengaruhi
penguapan.
Siswa ditanya percobaan apa yang dapat dilakukan untuk menyelidiki apakah luas
permukaan benda mempengaruhi penguapan. Siswa menjawab mengeringkan kain basah dengan
menjemurnya di bawah sinar matahari. Siswa ditanya berapa orang yang setuju, 15 orang setuju.
Selanjutnya siswa ditanya berapa kain yang dibutuhkan. Jawaban siswa cukup dua lembar kain
(sapu tangan). Siswa ditanya apa yang harus dilakukan pada kedua sapu tangan tersebut. Siswa
menjawab kedua sapu tangan itu dicelupkan ke dalam air, sapu tangan A dilembarkan sementara
sapu tangan B diremas, dan kedua sapu tangan A dan B secara bersama dijemur di bawah sinar
matahari. Siswa ditanya siapa yang setuju dengan usulan teman tersebut. Semua siswa setuju.
Selanjutnya siswa ditanya apa yang mesti diamati pada kedua sapu tangan setelah penyinaran.
Siswa menjawab menyelidiki sisa air pada sapu tangan A dan sapu tangan B. Siswa ditanya berapa
orang yang sama pendapat dengan usulan teman. Semua siswa menjawab setuju. Siswa ditanya
berapa waktu yang dibutuhkan untuk penyinaran. Dalam hal ini tiap siswa mengusulkan waktu
yang berbeda namun guru menggiring siswa menyepakati suatu waktu tertentu dan semua sepakat
12 menit.
Kemudian siswa ditanya hal-hal apa saja yang dibuat sama pada kedua sapu tangan tersebut. Siswa
menjawab jumlah air, waktu penyinaran, jenis kain, matahari. Siswa ditanya apakah masih ada hal
yang lain siswa menjawab tidak.
Siswa ditanya apa yang harus diamati dari kedua sapu tangan tersebut setelah waktu yang
ditentukan. Jawaban siswa menyelidiki sisa air yang terdapat pada sapu tangan A dan sapu
tangan B.
Kemudian siswa ditanya alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam percobaan menyelidiki
pengaruh luas permukaan terhadap penguapan. Siswa menjawab alat dan bahan yang dibutuhkan
adalah: dua lembar sapu tangan, air, stop watch, dan sinar matahari.
4.2. Merancang percobaan untuk menyelidiki apakah pengipasan mempengaruhi penguapan.
Siswa ditanya percobaan apa yang dapat dilakukan untuk menyelidiki apakah pengipasan
mempengaruhi penguapan. Siswa menjawab mengeringkan kain basah dengan cara mengipasinya.
Siswa ditanya berapa orang yang setuju, 14 orang setuju.
Selanjutnya siswa ditanya berapa kain yang dibutuhkan. Jawaban siswa cukup dua lembar kain
(sapu tangan).
Siswa ditanya apa yang harus dilakukan pada kedua sapu tangan tersebut. Siswa menjawab kedua
sapu tangan itu dicelupkan ke dalam air, direntangkan, lalu sapu tangan A dikipasi sedangkan sapu
tangan B tidak dikipasi. Siswa ditanya siapa yang setuju dengan usulan teman tersebut, semua
siswa setuju. Siswa ditanya berapa waktu yang kita butuhkan untuk melakukan pengipasan. Dalam
hal ini tiap siswa mengusulkan waktu yang berbeda namun guru menggiring siswa menyepakati
suatu waktu tertentu dan semua sepakat 12 menit.
Kemudian siswa ditanya hal-hal apa saja yang dibuat sama pada percobaan tersebut. Siswa
menjawab jumlah air, waktu, jenis kain. Siswa ditanya apakah masih ada hal yang lain siswa
menjawab tidak.
Siswa ditanya apa yang harus diamati dari kedua sapu tangan tersebut setelah waktu yang
ditentukan. Jawaban siswa, menyelidiki sisa air yang terdapat pada sapu tangan A dan sapu
tangan B.
Selanjutnya siswa ditanya alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam percobaan menyelidiki
pengaruh pengipasan terhadap penguapan. Siswa menjawab: Dua lembar sapu tangan, satu statif,
air, kipas, empat penjepit pakaian dan stop watch. Lalu siswa ditanya siapa yang setuju dengan
pendapat temannya, semua siswa setuju dengan alat dan bahan yang sudah disebut.
4.3. Merancang percobaan untuk menyelidiki apakah kalor mempengaruhi penguapan.
Siswa ditanya percobaan apa yang dilakukan untuk menyelidiki apakah kalor mempengaruhi
penguapan. Siswa menjawab memanaskan air. Siswa ditanya berapa orang yang setuju, 16 orang
setuju.
Kemudian siswa ditanya, berapa wadah yang dibutuhkan untuk percobaan. Seorang siswa
menjawab satu wadah cukup. Siswa ditanya siapa yang setuju dengan usulan teman tadi. Ada siswa
yang mengusulkan dua wadah. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk memilih di antara kedua
usulan tersebut dengan memberikan alasan.
Siswa yang menjawab satu wadah, memberikan alasannya bahwa ketika kita memanaskan air
dengan api maka air itu akan mendidih dan menjadi uap, saat itu pun air pada wadah akan
berkurang, berarti bahwa kalor mempengaruhi penguapan.
Siswa menjawab dua wadah dengan alasan, jika hanya mengunakan satu wadah itu baik tapi yang
akan kita amati di sini adalah pengaruh kalor dalam penguapan, jadi dibutuhkan dua wadah sebagai
pembanding kecepatan menguap yaitu salah satu wadah menggunakan dua pemanas dan yang
lainnya menggunakan satu pemanas.
Siswa ditanya siapa yang setuju dengan usulan pertama, ada 3 siswa setuju dengan usulan pertama
sementara 13 lainnya memilih pilihan kedua. Siswa diarahkan untuk memilih usulan yang kedua
karena yang akan diselidiki dalam percobaan adalah pengaruh jumlah kalor pada penguapan.
Kemudian siswa ditanya berapa jumlah pemanas yang dibutuhkan, siswa menjawab tiga.
Selanjutnya siswa ditanya, berapa jumlah pemanas yang dibutuhkan memanaskan masing-masing
wadah. Siswa menjawab wadah A dipanaskan dengan satu pemanas, sedangkan wadah B
dipanaskan dengan dua pemanas. Siswa ditanya hal-hal apa saja yang dibuat sama dalam
percobaan. Siswa menjawab waktu pemanasan, ukuran wadah atau luas permukaan wadah, volume
air, dan jarak wadah dengan api. Siswa ditanya berapa orang setuju dengan usulan pendapat tadi,
ternyata semua siswa setuju. Selanjutnya siswa ditanya apa yang harus diselidiki atau diamati dari
kedua wadah tersebut. Jawab siswa, jumlah sisa air pada kedua wadah tersebut setelah dipanaskan.
Lalu siswa ditanya berapa orang yang setuju dengan usulan teman tadi, ada 16 siswa setuju.
Kemudian siswa ditanya alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam percobaan menyelidiki
pengaruh kalor terhadap penguapan.
Siswa menjawab: dua wadah yang sama, tiga sumber pemanas, air, tungku kaki tiga, kawat kasa,
termometer, tiga buah statif.
Siswa tidak mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan merancang percobaan. Hal ini
berarti pertanyaan-pertanyaan menggiring merancang percobaan dapat menuntun siswa untuk
merancang percobaan.
Setelah bersama merancang percobaan, siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas enam orang dan pembagian sebagai berikut:
Kelompok A menyelidiki apakah luas penampang mempengaruhi penguapan.
Kelompok B menyelidiki apakah pengipasan mempengaruhi penguapan.
Kelompok C menyelidiki apakah kalor mempengaruhi penguapan.
Berdasarkan langkah-langkah merancang percobaan di atas, siswa diminta untuk mengambil alat
dan bahan sesuai kebutuhan percobaan.
Mencoba 4.1
Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki apakah luas permukaan mempengaruhi
penguapan dengan cara mengeringkan sapu tangan basah dengan menjemurnya dibawah sinar
matahari.
Sapu tangan A diremas dan sapu tangan B dilembarkan, kedua sapu tangan tersebut secara
bersamaan dicelupkan kedalam wadah yang berisi air lalu kedua sapu tangan tersebut dijemur
dibawah sinar matahari selama 15 menit.
Setelah penyinaran, siswa menyelidiki sisa air pada kedua sapu tangan tersebut. Siswa
ditanya sapu tangan mana yang lebih cepat kering, sapu tangan A atau sapu tangan B. Siswa
menjawab sapu tangan B yang dilembarkan lebih cepat kering daripada sapu tangan A.
Kemudian siswa ditunjukin perbedaan ukuran daun antara teratai dan kaktus. Siswa ditanya
daun mana yang banyak terjadi penguapan. Siswa menjawab teratai lebih cepat penguapanya
daripada kaktus. Lalu siswa ditanya mengapa demikian. Siswa menjawab karena ukuran daun
teratai lebih luas dan tipis daripada ukuran daun kaktus yang kecil tapi tebal.
Siswa ditanya mengapa teratai yang tumbuh di daerah rawa ukuran daunnya lebih luas dan
tipis daripada kaktus yang tumbuh di daerah padangurun. Siswa menjawab bahwa di daerah rawa
ukurannya luas untuk memperbesar penguapan sebab jika ukuran daunnya kecil maka akan terjadi
pembusukan daun karena kelebihan air. Sedangkan di padan gurun ukurannya kecil dan tebal untuk
mengurangi penguapan sebab di daerah padang gurun mengandung sedikit airnya. Dari jawaban
siswa menunjukan bahwa siswa mengerti tujuan perbedaan ukuran daun dan fungsinya yaitu agar
tumbuhan bisa bertahan hidup maka harus dapat mengatur jumlah air yang didapat dan
dikeluarkan.
Menalar 4.1
Siswa ditanya apakah luas permukaan mempengaruhi penguapan. Siswa menjawab ya, lalu
siswa ditanya siapa yang setuju dengan pendapat temannya. Semua siswa dalam kelompok setuju
bahwa luas permukaan mempengaruhi penguapan.
Kemudian kelompok ditanya bagaimana pengaruh luas permukaan jawaban kelompok
bahwa semakin luas permukaan benda semakin cepat penguapannya. Berdasarkan jawaban-
jawaban siswa tersebut, akhirnya siswa dapat menyimpulkan bahwa: Luas permukaan benda
mempengaruhi penguapan.
Mencoba 4.2
Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki apakah pengipasan mempengaruhi
penguapan dengan cara mengeringkan sapu tangan basah dengan mengipasinya.
Sapu tangan A dan sapu tangan B dicelupkan kedalam wadah yang berisikan air kemudian
digantung secara bersamaan, sapu tangan A dikipasi sedangkan sapu tangan B dibiarkan. Setelah
12 menit siswa menyelidiki sisa air pada kedua sapu tangan. Siswa ditanya sapu tangan mana yang
cepat kering, sapu tangan A atau B. siswa menjawab sapu tangan A yang dikipasi lebih cepat
kering daripada sapu tangan B yang dibiarkan (tidak dikipasi).
Menalar 4.2
Siswa ditanya apakah pengipasan mempengaruhi penguapan. Siswa menjawab ya.
Lalu siswa ditanya bagaimana pengaruh pengipasan. Siswa menjawab bahwa sapu tangan yang
dikipasi lebih cepat penguapannya.
Mencoba 4.3
Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki apakah kalor mempengaruhi penguapan
dengan cara dua wadah diisi air yang sama volumenya kemudian dipanaskan, wadah A dipanaskan
dengan satu pemanas sementara wadah B dipanaskan dengan dua pemanas kedua wadah
dipanaskan secara bersamaan selama 15 menit. Setelah pemanasan siswa ditanya air pada wadah
mana yang lebih cepat mendidih atau menguap. Siswa menjawab air pada wadah B lebih cepat
mendidih daripada air pada wadah A.
Menalar 4.3
Siswa ditanya apakah kalor mempengaruhi penguapan.Siswa menjawab ya. Lalu siswa
ditanya bagaimana pengaruh kalor. Siswa menjawab semakin besar kalor yang diberikan, semakin
cepat penguapannya. Berdasarkan jawaban siswa diatas maka siswa menyimpulkan bahwa kalor
mempengaruhi penguapan, semakin besar kalor yang diberikan, semakin cepat penguapannya.
Siswa dapat melakukan percobaan 4.1, 4.2, 4.3, dengan lancar dan menuliskan hasil
pengamatannya dengan benar. Hal ini berarti pertanyaan-pertanyaan menggiring merancang
percobaan, mencoba, mengamati dan menalar pada percobaan meyelidiki luas permukaan,
pengipasan dan kalor pada Desain pembelajaran( RPP), sangat jelas, runtut mudah dipahami, serta
dapat mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan dan pengamatan sehingga masalah yang
diselidiki terpecahkan.
Mengomunikasikan
Pada tahap ini masing-masing kelompok mempresentasikan hasil percobaan mereka.
Kelompok I menyimpulkan bahwa:
Luas penampang mempengaruhi penguapan. Semakin luas permukaan benda semakin cepat
penguapannya.
Kelompok II menyimpulkan bahwa pengipasan pada benda mempengaruhi penguapan, benda yang
dikipasi akan lebih cepat penguapannya.
Kelompok III mempresentasikan hasil percobaan nya dan menyimpulkan bahwa: Kalor
mempengaruhi penguapan, semakin besar kalor yang diberikan semakin cepat penguapannya.
Kemudian siswa diajak untuk merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan yaitu:
Luas permukaan, pengipasan dan jumlah kalor.
Semakin luas permukaan, semakin besar pengiasan, dan semakin besar kalor, semakin besar pula
penguapannya.
Hal ini berarti, siswa dapat melakukan percobaan, mengamati, menganalisa, menalar dengan
baik, karena pertanyaan- pertanyaan menggiring dalam RPP, runtut, mudah, jelas, dipahami,
sehingga dapat mengarahkan siswa menganalisa hasil percobaan.
B. Analisa Tanggapan guru
1. Desain RPP ini telah memadukan mata pelajaran fisika dan biologi sehingga pembelajaran
tidak terasa terpisah (per mata pelajaran) tetapi menjadi pembelajaran terpadu.
2. Desain pembelajaran telah memunculkan pendekatan scientific dan pertanyaan-pertanyaan
penggiring sederhana mudah dipahami oleh siswa.
3. Desain RPP ini mampu membuat siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.
4. Desain RPP ini dilengkapi dengan ilustrasi, gambar sehingga memudahkan saya sebagai
pengguna dalam pemanfaatan RPP.
Berdasarkan tanggapan guru di atas mengindikasikan bahwa desain RPP IPA Terpadu pada
topik pengaruh ukuran daun terhadap penguapan telah memadukan mata pelajaran Fisika dan
biologi yaitu: dalam mata pelajaran fisika yaitu: (Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan),
dan mata pelajaran Biologi yaitu: (Adaptasi tanaman terhadap lingkungan hidupnya). Pembelajaran
mudah diimplementasikan. Ini berarti indikator keberhasilan tercapai.
C. Analisa Keaktifan Siswa
Dalam pembelajaran ini, keaktifan siswa yang diamati guru meliputi aspek:
Ingin tahu, ketelitian, tanggung jawab, dan kemampuan berkomunikasi.
Tabel 1: Rekapitulasin Penilaian sikap Siswa dalam Pembelajaran
Kegiatan Ingin tahu Ketelitian Tanggung Jawab Berkomunikasi
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
I 0 5 11 0 13 3 0 7 9 0 6 10
II 0 3 13 0 3 13 0 9 7 0 2 14
Kegiatan I: Menyelidiki Pengaruh Kalor terhadap Suhu dan Wujud Benda.
Semua siswa memiliki rasa ingin tahu. 11 siswa sangat aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan penggiring sedangkan 5 siswa kurang aktif bertanya
namun mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan penggiring dalam pembelajaran.
Dalam hal ketelitian, 3 siswa sangat teliti dalam melakukan percobaan; teliti dalam
mengamati perubahan suhu dan wujud benda, membaca skala pada termometer,
membuat tabel pengamatan, mengambarkan grafik T-t dengan baik dan benar.sementara
13 siswa kurang teliti melakukan percobaan; teliti dalam mengamati perubahan suhu
dan wujud benda, membuat table pengamatan, namun kurang teliti membaca skala pada
termometer, dan mengambarkan grafik T-t.
9 siswa sangat bertanggung jawab. Hal ini dapat dilihat saat pembagian tugas dalam
kelompok. Ada siswa yang bertugas membaca waktu yang ditunjukan stopwatch, ada
yang bertugas mengamati perubahan suhu dan wujud benda, dan ada pula yang bertugas
mencatat hasil pengamatan, dan merapikan alat dan bahan setelah percobaan.
Sedangkan 7 siswa kurang bertanggung jawab saat merapikan alat dan bahan setelah
percobaan.
10 siswa aktif berkomunikasi dengan baik dan sementar 6 siswa yang kurang
berkomunikasi. 6 siswa itu akan menyampaikan pendapatnya bila pertanyaan ditujukan
kepada mereka.
Kegiatan II: Menyelidiki Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penguapan.
Semua siswa memiliki rasa ingin tahu. 13 siswa sangat aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan penggiring sedangkan hanya 2 siswa kurang aktif
bertanya namun mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan penggiring dalam
pembelajaran.
13 siswa sangat teliti dalam mempersiapakan alat dan bahan, melakukan percobaan,
menyelidiki hasil percobaan serta mempresentasikan hasil percobaan sedangkan 3 siswa
kurang teliti melakukan percobaan khususnya dalam mengatur hal-hal yang
diperlakukan sama dan hal-hal diperlakukan tidak sama dalam percobaan.
100% siswa bertanggung jawab. Hal ini dapat dilihat saat pembagian tugas dalam
kelompok, (masing-masing melakukan tugasnya). Ada yang bertugas melihat waktu
yang dibutuhkan pada stopwatch, ada yang mengukur banyaknya air yang digunakan
dalam percobaan, ada yang bertugas mengipasi sapu tangan, ada yang mengamati
perubahan suhu pada termometer. Semua siswa melakukan tugasnya masing-masing
sesuai kesepakatan.
Dalam hal berkomunikasi 14 siswa aktif berkomunikasi. Hal ini dapat dilihat saat siswa
berdiskusi dalam kelompok kecil bahkan dapat menpresentasikan hasil diskusi di depan
kelompok yang lain sementara dua orang siswa kurang berkomunikasi mereka akan
menjawab jika pertanyaan itu ditujukan kepada mereka.
Berdasarkan hasil presentasi sikap siswa baik pada kegiatan I dan II di atas menunjukan
bahwa indikator keberhasilan siswa dalam hal: rasa ingin tahu, ketelitian, tanggung jawab serta
berkomunikasi tercapai.
D. Analisa Data Hasil Evaluasi Pembelajaran
Tabel 2. Hasil Evaluasi Siswa
No Nama siswa Total skor No Nama siswa Total skor
1 A1 83 9 C1 100
2 A2 80 10 C2 90
3 A3 95 11 C3 100
4 A4 73 12 C4 100
5 B1 88 13 D1 88
6 B2 100 14 D2 100
7 B3 60 15 D3 100
8 B4 65 16 D4 88
Rata-rata kelas 88.13
Prosentase ketuntasan =
X 100% = 81.13 %
Dari perhitungan di atas tampak bahwa 81.13%, siswa mendapat nilai di atas 75. Ini
menunjukkan bahwa hasil evaluasi belajar siswa ada di atas stantar ketuntasan. Bararti
pembelajaran yang dilakukan guru dapat membuat siswa memahami materi yang diberikan.
Indikator keberhasilan tercapai.
Semua indikator keberhasilan pembelajaran tercapai. Jadi penelitian ini dikatakan berhasil
dan dinyatakan selesai.