BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN...

58
80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola heriditas) dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis berdasarkan kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis dan menghasilkan data berupa: macam kategori dan persentase masing-masing kategori miskonsepsi yang teridentifikasi. Pengelompokan kategori miskonsepsi didasarkan pada kategori miskonsepsi menurut Hersey (2005, 1-3), yaitu misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations, obsolute concepts and terms,dan undergeneralizations. Data hasil pengkategorian miskonsepsi yangdiperoleh dari tiga panelis kemudian dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai koefisien kecocokan (α) dengan menggunakan formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus alpha Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable (Krippendorf, 2004:323). 1. Reliabilitas Data Berdasarkan data perhitungan uji kehandalan yang telah dilakulan oleh ketiga panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh nilai koefisien kecocokan (α) sebagai berikut:

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

80

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola

heriditas) dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis berdasarkan kurikulum

2013 di Kabupaten Kulon Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis dan

menghasilkan data berupa: macam kategori dan persentase masing-masing

kategori miskonsepsi yang teridentifikasi. Pengelompokan kategori miskonsepsi

didasarkan pada kategori miskonsepsi menurut Hersey (2005, 1-3), yaitu

misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations, obsolute concepts and

terms,dan undergeneralizations.

Data hasil pengkategorian miskonsepsi yangdiperoleh dari tiga panelis

kemudian dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai koefisien kecocokan

(α) dengan menggunakan formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus alpha

Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau

reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable (Krippendorf,

2004:323).

1. Reliabilitas Data

Berdasarkan data perhitungan uji kehandalan yang telah dilakulan oleh

ketiga panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh nilai koefisien kecocokan

(α) sebagai berikut:

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

81

Tabel 3. Nilai Koefisien Kecocokan(α) Miskonsepsi pada Unit Analisis Teks

buku A, B, dan C

Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α)

A 0,74

B 0,78

C 0,75

Rata-rata 0,76

Keterangan:

≤ 0,667 = data kurang handal

0,667 – 0,8 = data handal

≥ 0,8 = data sangat handal

Tabel 4. Nilai Koefisien Kecocokan (α) pada Unit Anaisis Gambar buku A, B,

dan C.

Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α)

A 0,74

B 0

C 0,78

Rata-rata 0,76

Keterangan:

≤ 0,667 = data kurang handal

0,667 – 0,8 = data handal

≥ 0,8 = data sangat handal

Rata-rata nilai koefisien kecocokan (α) yang diperoleh dari ketiga panelis

dari ketiga buku teks, pada unit analisis teks dan gambar menunjukkan nilai 0,76.

Berdasarkan pendapat Krippendorf (2004:232), yang menyatakan bahwa nilai α

lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan

handal atau reliable.

Ada atau tidaknya miskonsepsi dari buku sampel dilakukan melalui

analisis data yang diperoleh dari ketiga panelis.Analisis penilaian sesuai atau

tidaknya konsep dalam buku teks dilakukan melalui perbandingan dengan konsep

literatur. Temuan konsep dari dari buku pelajaran dinyatakan miskonsepsi apabila

tidak sesuai dengan literatur.Suatu konsep dinyatakan mengalami miskonsepsi,

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

82

apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih dari satu panelis, baik

dalam kategori misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute

concepts and terms dan, undergeneralisation. Sebaliknya, konsep tidak

mengalami miskonsepsi, apabila konsep tersebut tidak termasuk kedalam kategori

miskonsepsi manapun oleh lebih dari satu panelis. Suatu konsep dalam buku

pelajaran yang dinyatakan miskonsepsi hanya oleh satu panelis masih diragukan

kesesuaiannya, sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang antar panelis melalui

diskusi dengan acuan konsep pada literatur untuk melihat kembali apakah konsep

tersebut mengalami miskonsepsi atau tidak.

Data hasil analisis miskonsepsi dinyatakan dalam bentuk persentase

melalui perhitungan frekuensi miskonsepsi. Persentase miskonsepsi yang

diperoleh digolongkan dalam kategori miskonsepsi menurut intervalnya. Berikut

ini merupakan tingkat persentase kategori miskonsepsi menurut Zulfiani dkk,

(2014: 138).

Tabel 5. Tingkat Persentase Kategori Miskonsepsi.

Persentase Miskonsepsi (%) Kategori

0 - 30 Rendah

31 - 60 Sedang

61 - 100 Tinggi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilalukan oleh tiga panelis diketahui

bahwa ditemukan lima kategori miskonsepsi yaitu misidentification,

oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan,

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

83

undergeneralisation. Berikut adalah data dari masing-masing kategori

miskonsepsi yang telah ditemukan:

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

84

Tabel 6. Konsep-konsep Teks pada Buku A, B dan C yang dinilai Miskonsepsi.

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

Misidentifications

Buku A

1. 99 Sentromer merupakan bagian kromosom

yang berkontriksi (mengecil), menyerupai

bulatan kecil ditengah-tengah kromosom,

berwarna terang karena daya serap terhadap

zat warna rendah.

Sentromer adalah daerah

penyempitan pada kromosom,

letaknya ada yang ditengah, hampir

diujung dan diujung kromosom.

Dapat menyerap zat pewarna

sehingga mudah diamati (Crowder,

2006: 41)

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa sentromer terletak di bagian

tengah-tengah kromosom. Seharusnya,

letak sentromer bisa di tengah, hampir

diujung dan diujung kromosom.

2. 99 Untaian DNA membentuk pintalan pada

protein histon menjadi nukleosom yang

merupakan unit dasar kromosom.

Nukleosom merupakan struktur

seperti kancing yang secara periodik

dibentuk sepanjang kromatin oleh

DNA dan protein-protein histon (Pai,

1996: 117).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa “untaian DNA untuk membentuk

nukleosom terjadi pada protein histon”. Seharusnya adalah nukleosom dibentuk

oleh DNA dan protein histon, serta

dibentuk di sepanjang kromatin.

3. 99-

100

Nukleosom –nukleosom tersusun padat dan

terpilin membentuk lipatan solenoid.

Solenoid merupakan struktur pilinan

nukleosom. Struktur solenoid

selanjutnya dirapatkan lagi dengan

membentuk pilinan solenoid

(Triwibowo Yuwono, 2005: 82)

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan istilah

“lipatan”.Seharusnya “pilinan”

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

85

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

4. 104 DNA merupakan penyusun gen pada

kromosom di dalam inti sel. Namun, DNA

dapat ditemukan pula di dalam

mitokondria, sentriol,kloroplas,dan plastid.

Sebagian besar DNA terdapat di

dalam kromosom, sedikit DNA

terdapat di dalam mitokondria dan

kloroplas dari ganggang dan

tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008:

29).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa DNA dapat ditemukan di dalam

sentriol dan plastid.

5. 104 DNA merupakan suatu polimer yang terdiri

atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah

ratusan hingga ribuan

DNA merupakan polimer dari

berbagai tipe nukleotida (sebagai unit

berulang) dengan jumlah ratusan

sampai jutaan nukleotida (Yohanis

Ngili, 2009: 227)

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa DNA merupakan suatu polimer

yang terdiri atas nukleotida-nukleotida

dengan jumlah ratusan hingga ribuan.

Seharusnya jumlah nukleotida yang

menyusun DNA berjumlah ratusan

sampai jutaan.

6. 115 Sintesis protein berlangsung di dalam inti

sel dan ribosom dengan bahan baku berupa

asam amino.

Sintesis protein berlangsung dalam

sitoplasma terutama pada struktur

sitologik yaitu ribosom (Suleman

Rondonuwu, 1989: 154).

Sintesis protein menggunakan bahan

baku asam amino. (Suryo, 1986: 43)

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa sintesis protein berlangsung di

dalam inti sel dan ribosom. Seharusnya

sintesis protein berlangsung dalam

sitoplasmaterutama pada struktur

sitologik yaitu ribosombukan di inti sel.

7. 115 Transkripsi adalah sintesis RNA pada suatu

cetakan DNA dengan enzim RNA

polymerase.

Transkripsi adalah transfer informasi

genetik yang berasal dari DNA untuk

membentuk RNA dengan

menggunakan cetakan DNA (Klug,

2000: 284).

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan

kalimat”pada suatu cetakan DNA”,

seharusnya“menggunakan cetakan DNA”

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

86

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

8. 116 Tahap terminasi (pengakhiran) transkripsi:

proses transkripsi akan berhenti pada saat

RNA polymerase menstranskripsi suatu

untai DNA terminator.

Tahap terminasi transkripsi :

transkripsi berlanjut melalui sekuens

terminator pada DNA. terminator

yang ditranskripsikan (suatu sekuens

RNA) berfungsi sebagai sinyal

terminasi, menyebabkan RNA

polymerase melepaskan diri dari

DNA dan mengakhiri transkripsi,

yang bisa digunakan langsung

sebagai mRNA (Campbell dan

Reece, 2010: 361).

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan istilah

“suatu untai DNA

terminator”seharusnya“sekuens

terminator”.

9. 180 Alel letal adalah alel yang menyebabkan

kematian pada individu yang memilikinya.

Alel letal adalah alel yang dapat

mengakibatkan kematian pada

individu homozigot (Agus Hery

Susanto, 2011: 25).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa alel letal adalah alel yang

menyebabkan kematian pada individu yang

memilikinya. Kalimat “yang

memilikinya”ini tidak dijelaskan dengan

jelas, bisa diartikan individu yang

heterozigot ataupun homozigot. Padahal

hanya untuk individu homozigot saja.

10. 183 Atavisme adalah interaksi beberapa gen

yang menghasilkan sifat baru.

Atavisme adalah peristiwa timbulnya

kembali suatu sifat keturunan yang

telah menghilang untuk beberapa

generasi (Suryo, 2008: 137).

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan kata

“menghasilkan”. Seharusnya “timbulnya

kembali suatu sifat”.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

87

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

Buku B

11. 86 Tempat gen di dalam kromosom tersebut

dinamakan lokus .

Lokasi spesifik suatu gen pada suatu

kromosom disebut lokus (Campbell

dan Reece, 2010: 268).

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan kata

“tempat gen” seharusnya “lokasi spesifik

suatu gen”.

12. 87 Peristiwa yang menunjukkan di mana suatu

gen mempunyai alel lebih dari satu disebut

multiple alel.

Gen yang memiliki alel tiga atau

lebih disebut multiple alel (Klug,

2000: 80).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa peristiwa yang menunjukkan di

mana suatu gen mempunyai alel lebih

dari satu disebut multiple alel. Seharusnya

multiple alel adalah suatu gen yang

memiliki alel tiga atau lebih.

13. 89 Kebanyakan DNA terletak di inti sel, dan

sejumlah kecil DNA juga dapat ditemukan

di dalam kloroplas dan mitokondria.

Sebagian besar DNA terdapat di

dalam kromosom, sedikit DNA

terdapat di dalam mitokondria dan

kloroplas dari ganggang dan

tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008:

29).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa DNA dapat ditemukan di dalam

sentriol dan plastid.

14. 92 Tipe RNA ada 3, yaitu (1) RNA

duta/RNAd atau messenger RNA/mRNA,

berfungsi sebagai pembawa pesan atau

kodon dari kromosom (di dalam inti sel) ke

ribosom (di sitoplasma), (2). RNA ribosom

/RNAr atau ribosom RNA/rRNA berfungsi

sebagai tempat pembentukan ribosom. (3)

Tiga macam RNA yaitu RNA duta

atau messenger RNA (mRNA),

transfer RNA (tRNA), dan RNA

ribosomal atau ribosomal RNA

(rRNA) (Agus Hery Susanto, 2011:

171-172).

mRNA berfungsi untuk membawa

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa ribosom RNA/rRNA berfungsi

sebagai tempat pembentukan

ribosom.SeharusnyaRNAr membentuk

bagian dari ribosom.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

88

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

RNA transfer /RNAt atau transfer RNA/ tRNA,

berfungsi sebagai pembawa asam amino satu

per satu ke ribosom.

keterangan genetik yang diterimanya

dari DNA, setelah itu mRNA keluar

dari nucleus melalui pori-pori nucleus

menuju ke ribosom (Suryo, 2008: 81)

rRNA membentuk bagian dari

ribosom. rRNA ada hubungannya

dengan protein untuk membentuk

unit ribosom (Crowder, 2006: 103).

tRNA berfungsi menstransfer asam

amino dari sekumpulan asam amino

di sitoplasma ke ribosom. (Campbell

dan Reece, 2010: 365).

15. 94 Kodon atau kode genetik adalah kode yang

dibawa oleh mRNA untuk disampaikan

kepada tRNA. Kodon ini berupa urutan 3

basa nitrogen yang membentuk suatu

triplet. 1 kodon akan diterjemahkan

menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam

kodon yang disintesis tubuh.

Kodon yang berupa 3 basa mRNA

berpasangan dengan 3 basa dari

tRNA yang disebut antikodon (Suryo,

2008: 47).

Tiap tiga buah basa yang berurutan

(triplet) disebut kodon.

Oleh karena basa pada RNA ada

empat buah yaitu A, U, C, G maka

akan terdapat 43 kombinasi atau 64

buah kodon. Mengingat jumlah asam

amino hanya 20 buah, maka tidak

setiap kodon disediakan bagi satu

macam asam amino. Umumnya

beberapa jenis kodon disediakan

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa 1 kodon akan diterjemahkan

menjadi 1 asam amino.

Seharusnya adalah tidak setiap kodon

disediakan bagi satu macam asam

amino.Umumnya beberapa jenis kodon

disediakan untuk satu macam asam amino.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

89

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

untuk satu macam asam amino.

Hanya triptofan dan metionin yang

mempunyai satu jenis kodon (Anna

Poedjiadi, 2004: 328).

16. 95 Transkripsi adalah percetakan mRNA oleh

DNA

Transkripsi adalah transfer informasi

genetik yang berasal dari DNA untuk

membentuk RNA dengan

menggunakan cetakan DNA (Klug,

2000: 284).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa transkripsi adalah percetakan RNA

duta oleh DNA. Seharusnya adalah RNA

dibentuk menggunakan cetakan DNA.

17. 138 Epistasis-hipostasis merupakan suatu

peristiwa dimana suatu gen dominan

menutupi pengaruh gen dominan lain yang

bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut

epistasis dan yang tertutupi disebut

hipostasis

Epistasis dan hipostasis adalah

peristiwa dimana gen yang saling

menutupi dan ditutupi gen lain yang

bukan alelnya (Suryo, 2008:131).

Epistatik adalah gen yang menutupi.

Hipostatik merupakan gen yang

tertutupi (Pai,1992:90)

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan istilah

“epistasis” dan “hypostasis”.Seharusnya

disebut gen“Epistatik’ dan

gen“Hipostatik”

Buku C

18. 85 RNA duta, disebut juga mRNA (messenger

RNA), dibentuk oleh DNA di dalam

nukleus, berperan membawa kode genetika

dari DNA.

mRNA dibuat dalam inti sel ,

menggunakan DNA sebagai cetakan

dibantu oleh enzim RNA polymerase

(Suleman Rondonuwu, 1989: 150).

RNAd berfungsi menerima

informasi/keterangan genetik dari

DNA (Suryo, 1986: 42).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa RNA duta dibentuk oleh DNA.

Seharusnya adalah mRNA dibentuk

menggunakan DNA sebagai cetakan dan

enzim RNA polymerase.

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

90

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

19. 85 RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh

DNA, banyak terdapat di dalam ribosom.

rRNAdibuat menggunakan DNA

sebagai cetakan dibantu oleh enzim

RNA polymerase. (Suleman

Rondonuwu.1989:150).

rRNA terutama terdapat di dalam

ribosom. (Suryo, 1986: 42).

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa rRNA dibentuk oleh DNA.

Seharusnya adalah RNA ribosom dibentuk

menggunakan DNA sebagai cetakan dan

enzim RNA polymerase.

20. 85 RNA transfer (tRNA), dibentuk oleh DNA,

berada dalam sitoplasma, berperan

mengikat asam amino.

transfer RNA dibentuk menggunakan

DNA sebagai cetakan dengan dibantu

enzim RNA polymerase (Suleman

Rondonuwu, 1989: 150).

tRNA berfungsi menstransfer asam

amino dari sekumpulan asam amino

di sitoplasma ke ribosom (Campbell

dan Reece, 2010: 365

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa tRNA dibentuk oleh DNA.

Seharusnya adalah tRNA

dibentukmenggunakan DNA sebagai

cetakan dan enzim RNA polymerase.

21. 86 Sintesis protein berbahan dasar asam

amino, berlangsung di dalam inti sel dan

ribosom.

Asam amino sebagai bahan sintesis

protein ( Wildan Yatim,1996: 240)

Sintesis protein berlangsung dalam

sitoplasma terutama pada struktur

sitologik yaitu ribosom. (Suleman

Rondonuwu, 1989: 154) .

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa sintesis proteinberlangsung di

dalam inti sel dan ribosom. Adanya kata

inti sel, justru menjadikan konsep salah.

Seharusnya sintesis protein berlangsung

dalam sitoplasma terutama pada struktur

sitologik yaitu ribosom.

22. 87 Pemindahan asam amino dari sitoplasma ke

ribosom dilakukan oleh tRNA. Asam

amino terlebih dahulu diaktifkan dengan

ATP (adenosine trifosfat). Proses ini

Proses translasi diawali dengan tRNA

yang berada di sitoplasma mengikat

asam amino yang berenergi dengan

ATP. Asam amino melekat ke tRNA

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan istilah

“enzim amino asil sintetase”. Seharusnya

adalah “aminoasil – tRNA sintetase”.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

91

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

dipengaruhi oleh enzim amino asil

sintetase.

oleh enzim yang sangat spesifik yang

dikenal sebagai aminoasil – tRNA

sintetase.

23. 88 Dalam ribosom berlangsung penerjemahan

urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk

protein.

Di dalam ribosom terjadi proses

translasi, dimana sel menerjemahkan

atau mentranslasi sekuens basa

molekul mRNA menjadi sekuens

asam amino polipeptida (Campbell

dan Reece.2011:335)

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa dalam ribosom berlangsung

penerjemahan urutan nukleotida DNA ke

dalam bentuk protein. Penggunaan kata

“DNA“ menjadikan konsep salah.

Seharusnya adalah menerjemahkan atau

mentranslasi sekuens basa molekul mRNA

24. 94 Bagian ujung kromosom yang menghalangi

bersambungnya kromosom yang satu

dengan lainnya disebut telomer.

Telomer,merupakan DNA tandem

yang berulang (repetitif) diujung

molekul DNA pada kromosom

eukariot yang melindungi gen-gen

organisme dari pengikisan akibat

beberapa kali replikasi berturut-turut

(Campbell dan Reece, 2010: 344)

Konsep di dalam buku teks membuat

identifikasi yang keliru yaitu menyatakan

bahwa fungsi telomereadalah

menghalangi bersambungnya kromosom

yang satu dengan yang

lainnya.Seharusnya fungsi telomer

adalah melindungi gen-gen organisme

dari pengikisan akibat beberapa kali

replikasi berturut-turut.

25. 122 Hasil persilangan parental disebut filus

(anak) dan disimbolkan dengan huruf F

(huruf kapital).

Filial ialah generasi keturunan hasil

persilangan. Filial biasanya

disimbolkan dengan huruf F. (Agus

Hery Susanto, 2011: 318).

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan istilah

“filus”, seharusnya adalah “filial”

26. 140 Polimetri adalah gen dengan banyak sifat

beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi

Poligen/polimeri merupakan

pengaturan suatu sifat oleh sejumlah

Konsep di dalam buku teks membuat

kesalahan dalam menyebutkan istilah

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

92

mempengaruhi bagian yang sama dari suatu

organisme.

gen non alelik secara kumulatif

(Agus Hery Susanto, 2011: 329).

“polimetri”, seharusnya adalah

“polimeri/poligen”

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

Oversimplifications

Buku A

27. 97 Kromosom dalam suatu spesies memiliki

pola tampilan tertentu yang disebut

kariotipe.

Kariotipe adalah gambar susunan

kromosom dari sel somatik suatu

individu menurut standar berdasarkan

panjang, jumlah serta bentuk

kromosom (Suryo, 1996: 123).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

standar penyusunan kariotipe, yaitu dengan

berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk

kromosom.

28. 97 Kromosom homolog yaitu kromosom yang

berasal dari kedua induknya sehingga

memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi

yang sama atau hampir sama.

Kedua kromosom yang menyusun

satu pasangan memiliki kesamaan

panjang, posisi sentromer,dan pola

pewarnaan disebut kromosom

homolog. Satu kromosom dari

kromosom homolog berasal dari

masing-masing orang tua. (Campbell,

dan Reece, 2010: 270).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

kesamaan pada panjang, posisi sentromer,

dan pola pewarnaan.

29. 99 Kromatid (lengan) merupakan badan

kromosom yang mengandung filamen tipis

kromonema.

Di dalam kromatid (lengan

kromosom) tampak adanya pita

berbentuk spiral yang disebut

kromonema (Suryo, 2007: 58).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan tidak

memberikan keterangan bentuk spiral dari

kromonema.

30. 100 Bentuk dan ukuran kromosom antarspesies

bervariasi. Panjang kromosom ±0,5 µm

dengan diameter 0,2-20 µm.

Ukuran kromosom bervariasi dari

satu spesies ke spesies lainnya.

Panjang kromosom berkisar antara

0,2-50 µm, diameternya antara 0,2 –

20 µm (Suryo, 1986: 9).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

angka 0,2µm pada panjang kromosom.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

93

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

31. 102 Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas

sehingga satu individu memiliki ribuan

sifat.

Gen menumbuhkan karakter ( sifat

keturunan baik struktural dan

fungsional). Ada 1 gen yang

menumbuhkan 1 karakter, ada

banyak gen menumbuhkan 1

karakter, ada pula 1 gen yang

menumbukan banyak karakter (

Wildan Yatim, 1996: 147).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

penjelasan tentang ada banyak gen

menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen

yang menumbukan banyak karakter.

32. 103 Keaktifan suatu gen pada manusia

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain tempat keberadaan gen, jenis kelamin,

dan umur.

Kenampakan suatu gen dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor

lingkungan, umur, jenis

kelamin,species, fisiologis, genetik

dan macam-macam faktor lainnya

(Crowder, 2006: 61).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

beberapa faktor yaitu lingkungan, species,

fisiologis, dan macam-macam faktor

lainnya.

33. 104 Nukleotida yang tidak memiliki gugus

fosfat disebut nukleosida atau

deoksiribonukleosida. Nukleosida

merupakan prekusor dalam sinteis DNA.

Nukleotida yang tanpa gugus fosfat

disebut nukleosida(Campbell, dan

Reece, 2010: 93). Nukleosida atau

deoksiribonukleosida dapat berperan

sebagai prekusor elementer untuk

sintesis DNA (Suryo, 2008: 61).

Nukleotida dapat pula mempunyai

dua atau tiga gugus fosfat (ADP atau

ATP). Inilah nukleosida triposfat

yang merupkan prekusor langsung

untuk sintesis DNA (Suryo, 2008:

64).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

penjelasan tentang nukleotida yang

merupakan prekusor dalam sintesis DNA,

tidak hanya nukleosida saja yang sebagai

prekusor dalam sintesis DNA.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

94

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

34. 108 DNA ligase, berfungsi menyambungkan

fragmen-fragmen DNA (fragmen Okazaki)

yang baru terbentuk sehingga menjadi

untaian DNA yang lengkap.

DNA ligase berfungsi

menggabungkan 3‟ dari DNA yang

menggantikan primer ke bagian lain

dari untai maju dan menggabungkan

fragmen-fragmen Okazaki menjadi

untai DNA tak terputus (Campbell

dan Reece, 2010: 341-342).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

fungsi lain DNA ligase yaitu

menggabungkan 3‟ dari DNA yang

menggantikan primer ke bagian lain dari

untai maju.

35. 114 Sintesis protein adalah proses pembentukan

partikel protein yang melibatkan sintesis

RNA dan dipengaruhi oleh DNA.

Sintesis protein adalah proses

pembentukan protein, dengan cara

pembentukan ikatan peptide antara

dua buah asam amino; ujung –COOH

pada sebuah asam amino

mengadakan ikatan dengan ujung

–NH2 pada asam amino yang lain,

dengan mengeluarkan H2O (Wayan

Bawa, 1988: 116-117).

Dalam proses sintesis protein

molekul DNA berperan sebagai

cetakan bagi terbentuknya RNA,

sedangkan molekul RNA kemudian

mengarahkan urutan asam amino

dalam pembentukan molekul protein

yang berlangsung dalam ribosom

(Anna Poedjiadi, 2006: 326).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

cara pembentukan protein, penjelasan

peran DNA dalam sintesis protein dan

peran RNA.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

95

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

36. 180 Pengaruh alel letal dapat terjadi pada masa

embrio sehingga menyebabkan kematian

sebelum lahir atau kematian pada usia

anak-anak hingga dewasa (subletal).

Alel letal dapat mengakibatkan

kematian pada individu homozigot.

Kematian ini dapat terjadi pada masa

embrio atau beberapa saat setelah

kelahiran. Akan tetapi, adakalanya

pula terdapat sifat subletal, yang

menyebabkan kematian pada waktu

individu yang bersangkutan

menjelang dewasa ( Agus Hery

Susanto, 2011:25).

Konsep dalam buku teks menghilangkan

sebagian esensi konsep yang tepat yaitu

alel letal mengakibatkan kematian pada

individu homozigot.

Buku B

37. 79 Kromosom hanya terlihat saat metafase

pada pembelahan sel.

Tahap metafase merupakan tahap

mitosis dengan kenampakan

kromosom paling jelas karena

kromosom menebal, memendek dan

menempati bidang tengah sel

(ekuator) (Agus Hery Susanto, 2011:

56).

Konsep dalam buku teks menghilangkan

sebagian esensi konsep yang tepat yaitu

alasan mengapa kenampakan kromosom

paling jelas terlihat pada tahap metafase.

38. 89 DNA adalah materi hereditas pada

makhluk hidup.

DNA (deoxyribonucleic acid, asam

deoksiribonukleat) merupakan

molekul asam nukleat beruntai ganda

dan berbentuk heliks yang tersusun

atas monomer-monomer nukletida

dengan gula deoksiribosa, mampu

bereplikasi dan menentukan struktur

terwariskan dari protein-protein

Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau

utuh, sehingga konsep terlalu sederhana,

yaitu dengan tidak menjelaskan struktur

dan fungsi DNA.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

96

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

suatu).sel (Campbell dan Reece,

2010: 332

39. 92 RNA adalah makromolekul yang berfungsi

sebagai penyimpan dan penyalur informasi

genetik.

Fungsi RNA tergantung dari

macamnya;

mRNA bertugas menerima

informasi/keterangan genetik dari

DNA. tRNA bertugas mengikat asam

amino yang terdapat dalam

sitoplasma dan membawa asam

amino ke ribosom sehingga terjadi

proses translasi. rRNAbertugas

mensintesis protein dengan

menggunakan bahan asam amino.

Prosesnya berlangsung di ribosom

dan hasilnaya berupa polipeptida

(Suryo, 2008: 42-43).

Konsep dalam buku teks

menyederhanakan konsep yang tepat

dengan hanya menjelaskan fungsi RNA

secara umum tanpa menjelaskan fungsi

dari tiap-tiap macam RNA.

40. 132 Tujuan persilangan testcross untuk

mengetahui heterogenitas suatu

persilangan.

Istilah silang uji digunakan untuk

menunjukkan bahwa persilangan

semacam ini dapat menentukan

genotype suatu individu (Agus Hery

Susanto, 2011: 23)

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan tidak

menjelaskan

Buku C

41. 82 DNA dapat membentuk RNA yang

berfungsi dalam sintesis protein.

DNA dapat membentuk RNA dengan

menggunakan cetakan DNA, melalui

proses yang disebut transkripsi (Klug,

2000: 284)

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan tidak

menjelaskan fungsi RNA dalam sintesis

protein.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

97

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

RNA dalam proses sintesis protein

berperan untuk mengarahkan urutan

asam amino dalam pembentukan

molekul protein yang berlangsung

dalam ribosom (Anna Poedjiadi,

2006: 326).

42. 84 Replikasi DNA Teori semikonservtif

menyatakan bahwa dua pita dari double

helix memisahkan diri dan masing-masing

pita yang lama mendapatkan pasangan pita

baru seperti pasangannya yang lama,

sehingga terbentuklah dua DNA baru yang

sama persis.

Replikasi DNA model

Semikonservatif yaitu dua rantai

spiral dari double helix memisahkan

diri, tiap rantai dari DNA berlaku

sebagai pencetak membentuk rantai

pasangan komplemen yang baru.

(Suleman Rondonuwu, 1989: 145).

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

penjelasan tentang tiap rantai dari DNA

lama berfungsi sebagai cetakan.

43. 85 Proses replikasi DNA ini melibatkan

beberapa enzim :

(1) helikase untuk mempermudah

membuka untai ganda DNA menjadi dua

buah untai tunggal.

(2) polimerase untuk menggabungkan

deoksiribonukleosida trifosfat.

(3) ligaseuntuk menyambung bagian-

bagian-bagian untai tunggal DNA yang

baru terbentuk.

Beberapa enzim yang dibutuhkan

dalam replikasi DNA beserta

fungsinya:

Helikase merupakan enzim yang

dapat menguraikan heliks ganda

DNA, memisahkan dan menjadikan

kedua untai siap sebagai untai

cetakan baru (Campbell dan Reece,

2010: 338-339).

Topoisomerase membantu

mengurangi tegangan „pembukaan

berlebihan‟ di depan garpu replikasi

dengan cara mematakan, memutir

Konsep dalam buku teks menyederhanakan

konsep yang tepat dengan menghilangkan

salah satu enzim yang terlibat dalam proses

replikasi DNA yaitu enzim topoisomerase

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

98

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

dan menggabungkan kembali untai-

untai DNA.

DNA polymerase berfungsi

mengkatalis sintesis DNA baru

dengan cara menambahkan

nukleotida-nukleotida ke rantai yang

telah ada sebelumnya (Campbell dan

Reece, 2010: 340).

DNA ligase berfungsi

menggabungkan 3‟ dari DNA yang

menggantikan primer ke bagian lain

dari untai maju dan menggabungkan

fragmen-fragmen Okazaki menjadi

untai DNA tak terputus (Campbell

dan Reece, 2010: 341-342).

44. 85 Struktur kimia RNA seperti pada DNA,

yaitu tersusun dari polinukleotida yang

terdiri atas asam nukleat. Sementara itu

gulanya ribose dan tidak mempunyai basa

nitrogen timin, melainkan urasil.

Seperti halnya DNA molekul RNA

terdiri dari nukleotida-nukletida dari

gula, fosfat, dan basa-basa purin dan

pirimidin, hanya perbedaannya pada

RNA terdapat gula ribosa dan basa

timin diganti dengan urasil. Struktur

molekul dari RNA adalah rantai

tunggal yang tidak berpilin (Suleman

Rondonuwu, 1989: 145)

Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau

utuh dengan menghilangkan penjelasan

struktur RNA yang rantai tunggal.

45. 87 Di dalam sitoplasma banyak terdapat

tRNA, asam-asam amino, dan lebih dari 20

Sitoplasma adala fase cair dalam sel

yang mengandung berbagai macam

Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau

utuh dengan tidak menenyebutkan

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

99

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

enzim amino asil sintetase. organel sel, antara lain mitokodria,

RNA (terutama tRNA, karena rRNA

berada diribosom dan RNAd berada

di nukleus), ribosom dan lain-lain.

Zat-zat yang terlarut dalam

sitoplasma antara lain protein,

metabolit untuk digunakan oleh sel

(misalnya glukosa), elektrolit dan

beberapa sisa dari hasil kegiatan sel,

misalnya urea, kreatinin, asam urat

enzim-enzim untuk proses glikolisis,

serta enzim untuk biosintesis asam

lemak (Anna Poedjiadi, 2006: 194).

komponen-komponen lainnya yang ada di

dalam sitoplasma.

46. 123 Genotip homozigot BB dan RR disebut

homozigot dominan, sedangkan bb dan rr

adalah homozigot resesif.

Homozigot dominan adalah individu

yang genotipnya terdiri dari alel yang

sama dan biasanya bersifat kuat.

misalnya TT. Homozigot resesif

adalah individu yang genotipnya

terdiri dari alel yang sama dan

bersifat lemah. (Suryo, 2008: 7)

Gen dominan dilambangkan dengan

huruf kapital, sedangkan gen resesif

dilambangkan dengan huruf kecil (L.

Hartanto Nugroho, 2004: 67-68).

Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau

utuh dengan tidak menjelaskan pengertian

homozigot dominan dan resesif.

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

100

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

Overgeneralizations

Buku B

47. 155 Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah

silang antara lain:

a. temperatur, makin tinggi atau makin

tendah dari temperatur biasa makin

besar persentase pindah silang.

b. umur, makin tua makin sedikit terjadi

pindah silang.

c. zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam

makanan dapat memperbesar pindah

silang.

d. sinar X dapat memperbesar terjadinya

pindah silang.

e. jenis kelamin kadang-kadang

mempengaruhi berlangsungnya pindah

silang.

Beberapa faktor yang mempengarui

kemungkinan berlangsungnya pindah

silang ialah:

a. temperatur, temperatur yang

kurang atau melebihi temperatur

kamar (normal) dapat

memperbesar kemungkinan

berlangsungnya pindah silang.

b. umur, makin tua individu, makin

kecil kemungkinan

berlangsungnya pindah silang.

c. zat kimia, zat kimia tertentu dpat

memperbesar kemungkinan

berlangsungnya pindah silang.

d. perlakuan sinar X, penyinaran

dengan sinar X dapat

memperbesar kemungkinan

pindah silang

e. jarak antara gen-gen yang

terpaut, makin jauh jarak gen-

gen terpaut, makin besar

kemungkinan berlangsungnya

pindah silang.

Konsep dalam buku teks diberlakukan

untuk semua komponen tanpa

memperhatikan pengecualian yaitu jenis

kelamin kadang-kadang mempengaruhi

berlangsungnya pindah silang.

Padahal terdapat pengecualian pada ulat

sutera yang betina dan lalat Drosophila

jantan.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

101

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

f. jenis kelamin, pada umumnya

pindah silang dijumpai baik

pada makhluk betina

maupun jantan. Namun ada

perkecualian pada ulat sutera

yang betina dan lalat

Drosophila jantan. (Suryo,

1996: 166).

Obsolete Concepts and Terms

Buku A.

48. 102 Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan

mengandung sekitar 26.000-40.000 gen

yang tersimpan di dalam 46 kromosom.

DNA manusia mengandung sekitar

50.000 sampai 100.000 gen, 10-30

kali dari jumlah pada E. coli (Marks,

2000: 155-156).

Konsep dalam buku teks sudah tidak

berlaku karena konsep yang baru sudah

ditemukan.

49. 149 Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau

lebih banyak gen pada sebuah kromosom

sama.

Tautan adalah kondisi dimana dua

atau lebih gen terletak pada

kromosom yang sama, tidak dapat

secara bebas berpisah , tetapi dapat

memisah dengan pindah silang

(Klug, 2000:137)

Konsep dalam buku teks menggunaan

istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu

“pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan

pada zaman sekarang. Penggunaan istilah

yang tepat adalah “tautan”.

50. 150 Pautan autosomal merupakan gen-gen yang

terletak pada kromosom yang sama, tidak

dapat bersegregasi secara bebas dan

cenderung diturunkan bersamaan.

Tautan autosomal adalah jika dua gen

atau lebih terletak pada kromosom

tubuh yang sama dan gen tersebut

tidak memisah menjadi gamet-gamet

secara bebas satu sama lain saat

pembelahan meiosis ( Elford dan

Konsep dalam buku teks menggunaan

istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu

“pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan

pada zaman sekarang. Penggunaan istilah

yang tepat adalah “tautan”.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

102

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

Stansfield, 2007: 114)

51. 150 Pautan seks adalah gen yang terletak pada

kromosom kelamin dan sifat yang

ditimbulkan gen pada kromosom ini

diturunkan bersamaan dengan jenis

kelamin.

Gen-gen yang terdapat pada

kromosom kelamin yang sama

disebut gen-gen terpaut kelamin dan

gen tersebut tidak memisah menjadi

gamet-gamet secara bebas satu sama

lain saat pembelahan meiosis ( Elford

dan Stansfield, 2007: 114)

Konsep dalam buku teks menggunaan

istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu

“pautan”, istilah ini tidak lagi digunakan

pada zaman sekarang. Penggunaan istilah

yang tepat adalah “tautan”.

Undergeneralizations

Buku C

52. 86 Transkripsi adalah pembentukan mRNA

(messenger RNA/RNA duta ) dari salah

satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA

polimerase.

Transkripsi adalah transfer informasi

genetik yang berasal dari DNA untuk

membentuk RNA dengan

menggunakan cetakan DNA dibantu

dengan enzim polymerase (Klug,

2000: 284).

Konsep dalam buku teks mempersempit

fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi

adalah pembentukan RNA, baik mRNA,

rRNA, dan tRNA.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

103

Tabel 7. Konsep-Konsep Gambar pada Buku A, B, dan C yang dinilai Miskonsepsi.

No Hal Konsep Gambar pada Buku Konsep gambar dalam Buku Literatur Keterangan

Misidentifications

Buku A

1. 103

Gambar: Pasangan alel pada kromosom

sehomolog.

Sumber:(Campbell dan Reece , 2010:148)

Konsep gambar dalam buku

teks membuat identifikasi

yang keliru yaitu pada

gambar (c), dengan

menuliskan genotip

homozigot resesif adalah

Bb. Seharusnya penulisan

menggunakan huruf kecil

semua yaitu bb.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

104

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan

2. 105

Gambar: basa nitrogen pada DNA

Gambar: empat basa nitrogen penyusun

nukleotida.

Sumber: (BSCS, 2006: 41)

Konsep gambar dalam buku

teks membuat identifikasi

yang keliru yaitu pada basa

sitosin, dengan menuliskan

ujung rumus kimianya

adalah NH3. Seharusnya

NH2.

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

105

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan

Oversimplyfications

Buku A

3. 99

Gambar : Struktur kromosom

Gambar : Struktur kromosom

(Sumber: Strickberger, 1985:24)

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan

gambar dan keterangan

tentang kromonema,

kromomer, matrix dan

heterkarmin.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

106

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan

4. 109

Gambar: Replikasi DNA

Sumber:(Lewis, 210, 300)

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan

gambar dan keterangan

DNA ligase, Okazaki

fragment, RNA primerase

dan topoisomerase.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

107

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan

5. 112

Gambar: Ilustrasi untai tunggal mRNA

Gambar: mRNA

Sumber: (Solomon, 2008: 283)

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan

gambar dan keterangan

tentang asam amino yang di

kode masing-masing kodon.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

108

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

6. 114

Gambar:mRNA,tRNA, dan ribosom dalam

sintesis protein

Gambar: Komponen dalam sintesis protein

Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:313)

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan

gambar dan keterangan

anticodon, dan arah

pembacaan basa nukleotida

yaitu dari ujung 5‟ menuju

ujung 3‟.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

109

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

7. 118

Gambar: Proses elongasi

Gambar: Siklus pemanjangan translasi

Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 369)

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan

keterangan tentang sisi A,

P, dan E pada gambar dan

energi berupa GTP.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

110

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

Buku C

8. 87

Gambar: proses inisiasi

Gambar: inisiasi translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:368).

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan

gambar dan keterangan

energi GTP dan sisi

pengikat mRNA.

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

111

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

9. 88

Gambar: Proses Elongasi

Gambar: Siklus pemanjangan translasi

Sumber: (Campbe dan Reece, 2010: 369)

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan

keterangan tentang sisi A,

P, dan E pada gambar dan

energi berupa GTP.

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

112

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan

10. 89

Gambar: Proses terminasi

Gambar: Terminasi translasi

Sumber: (Campbell dan Reece, 2011: 370)

Konsep dalam buku teks

tidak lengkap atau utuh,

sehingga konsep terlalu

sederhana, yaitu dengan

tidak mencantumkan energi

GTP dan kodon stop

(UAG, UAA, dan UGA)

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

113

2. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap persentase konsep

benar dan miskonsepsi dapat di lihat pada tabel 8.

Tabel 8. Persentase Kebenaran Konsep dan Miskonsepsi pada buku A, B, dan

C.

Buku

Teks

Total

Konsep

(Teks+

Gambar)

Total

Konsep

yang

Miskonsepsi

Total

Konsep

yang Benar

Persentase

Konsep yang

Benar (%)

Persentase

Miskonsep

si (%)

A 131+31=

162 29 133 82,10 17,90

B 68+11=

79 15 64 81,01 18,99

C 110+21=

131 19 112 85,50 14,50

Data pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa pada setiap buku teks yang

dianalisis terdapat miskonsepsi. Persentase miskonsepsi dari masing-masing buku

bervariasi dengan rentang 14% - 18%. Persentase miskonsepsi yang ditemukan

pada buku A sebesar 17,90%, artinya sebanyak 29 konsep dari 162 konsep teks

dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku B sebesar

18,99%, artinya sebanyak 15 konsep dari 79 konsep teks dan gambar mengalami

miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku C sebesar 14,50%, artinya

sebanyak 19 konsep dari 131 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi.

Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar.Pada buku

A ditemukan tiga kategori miskonsepsi yaitu misidentifications,

oversimplifications, dan obsoletconsepts and terms. Pada buku B

misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations dan obsolete consepts

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

114

and terms, dan pada buku C ditemukan dua kategori miskonsepsi yaitu

misidentifications, oversimplifications. dan undergeneralications.

3. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar

Data persentase miskonsepsi untuk setiap kategori miskonsepsi dari

masing-masing buku untuk konsep teks dan gambar ditunjukkan dalam tabel 9.

Tabel 9. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada buku A, B, dan

C.

Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C

Misidentifications 8,02 % 8,86% 6,87%

Oversimplifications 9,25% 5,06% 6,87%

Overgeneralizations 0% 1,26% 0%

Obsolete Consepts and Terms 0,61% 3,7% 0%

Undergeneralisation 0% 0% 0,76%

Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa persentase kategori

miskonsepsi tertinggi hingga terendah yang terdapat pada buku A yaitu

oversimplifications 9,25%, misidentifications 8,02%, dan obsolete consepts and

terms 0,61%. Persentase kategori miskonsepsi pada buku B yaitu

misidentifications 8,86%, oversimplifications 5,06%, obsolete concepts and terms

3,79%, dan overgeneralication 1,26%. Persentase kategori miskonsepsi tertinggi

hingga terendah pada buku C yaitu misidentifications 6,87%, oversimplifications

6,78% dan undergeneralication 0,76%. Jika persentase miskonsepsi untuk konsep

teks dan gambar disajikan dalam bentuk grafik, maka dapat ditunjukkan grafiknya

pada gambar 21.

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

115

Gambar 21.Grafik Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan

Gambar pada Buku Teks A, B, dan C.

4. Persentase Keseluruhan Miskonsepsi.

Apabila seluruh persentase setiap kategori miskonsepsi pada masing-

masing buku teks digabungkan, maka dapat ditunjukkan jumlah keseluruhan

miskonsepsi pada tabel 10.

Tabel 10. Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan

Gambar dalam Buku A, B, dan C.

Buku Teks Konsep Teks Konsep Gambar

A 16,79% 22,58%

B 22.05% 0%

C 14,54% 14,28%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

MI OS OG OC UG

Buku A

Buku B

Buku C

Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan

Gambar

pada Buku A,B, dan C

Per

sen

tase

(%

)

Kategori Miskonsepsi

5,06

8,02

8,86

1,26

6,87

9,25

0,61

3,79

0,76

6,87

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

116

Berdasarkan tabel 10 di atas, diketahui bahwa pada konsep teks,

persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku B yaitu sebesar 22,05 %,

artinya 15konsep dari 68 konsep teks pada buku B mengalami miskonsepsi.

Persentase miskonsepsi tertinggi berikutnya terdapat pada buku A yaitu sebesar

16,79 %, artinya 22 konsep dari 131 konsep teks pada buku A mengalami

miskonsepsi. Persentase miskonsepsi terendah terdapat pada buku C yaitu sebesar

14,54%, artinya 16 konsep dari 110 konsep teks pada buku C mengalami

miskonsepsi. Untuk unit analisis gambar, persentase jumlah keseluruhan

miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku A yaitu sebesar 22,58 %, artinya 7

konsep dari 31 konsep gambar pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase

miskonsepsi tertinggi selanjutnya terdapat pada buku C yaitu sebesar14,28 %,

artinya 3 konsep dari 21 konsep gambar pada buku C mengalami miskonsepsi.

Pada buku B tidak ditemukan miskonsepsi. Keseluruhan persentase setiap

kategori miskonsepsi pada masing-masing buku teks yang digabungkan dibuat

dalambentuk grafik, ditunjukkan grafiknya pada gambar 22.

Gambar 22. Grafik Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada

Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C.

0

5

10

15

20

25

Buku A Buku B Buku C

Teks

Gambar

Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi (Teks dan Gambar)

16,79

22,58 22,05

14,54 14,28

Per

sen

tase

(%

)

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

117

5. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi

Berdasarkan data dari buku A, B, dan C yang digabungkan, namun

dikelompokkan menurut masing-masing kategori miskonsepsi, maka dapat

diperoleh persentase untuk setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan

gambar dari ketiga buku teks. Data persentase tersebut disajikan dalam tabel

11.

Tabel 11. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi pada Konsep Teks dan

Gambar pada Semua Buku Teks.

Kategori Miskonsepsi Persentase (%)

Misidentifications 7,91

Oversimplifications 7,06

Overgeneralizations 0,42

Obsolete Consepts and Terms 1,47

Undergeneralisation 0,25

Tabel 11 di atas menunjukkan persentase kategori miskonsepsi tertinggi

hingga terendah yaitu misidentifications yaitu 7,91%, oversimplifications yaitu

7,06%, obsolete consepts and terms yaitu 1,47%, overgeneralizations yaitu

0,42%, dan undergeneralisation yaitu 0,25%. Jika persentase setiap kategori

miskonsepsi pada konsep teks dan gambar pada semua buku teks ditunjukkan

dalam bentuk grafik, maka grafiknya dapat dilihat pada gambar 23.

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

118

Gambar 23. Grafik Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Konsep Teks

dan Gambar pada Semua Buku Teks

6. Total Kategori Miskonsepsi Tiap Panelis

Jumlah hasil analsisi miskonsepsi dari tiap panelis untuk setiap kategori

miskonsepsi dapat ditunjukkan dalam tabel 12.

Tabel 12.Total Kategori dari Tiap Panelis pada Buku A, B, dan C.

Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C

P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3

Misidentifications 15 10 13 7 6 9 11 8 11

Oversimplifications 20 12 20 7 4 5 12 8 10

Overgeneralizations 1 6 0 2 1 1 2 0 0

Obsolete Consepts and Terms 1 2 1 3 3 3 0 0 0

Undergeneralisation 1 1 0 0 0 0 1 1 1

Keterangan:

P: Panelis

Berdasarkan data dari tabel 14, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang

paling banyak ditemukan oleh ketiga panelis pada setiap buku adalah kategori

misidentifications.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

MI OS OG OC UG

Persentase

Miskonsepsi Tiap Kategori

1,47

0,25

7,91 7,06

0,42

Per

sen

tase

(%

)

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

119

B. PEMBAHASAN

Paul Suparno (2005:4) menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah penjelasan

yang salah atau suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang

diterima pada ahli. Miskonsepsi yang terjadi pada buku teks biologi jika tidak

dideteksi oleh guru, maka akan berpengaruh negatif terhadap pemahaman

konsep biologi peserta didik. Suwarto (2013:77-78), menjelaskan lebih lanjut

bahwa kesalahpahaman pada siswa yang ditimbulkan dari miskonsepsi dalam

buku pelajaran sangat sulit untuk diubah walaupun telah diusahakan dengan

penalaran logis dan menunjukkan perbedaanya dengan fakta-fakta yang ada

dan observasi atau percobaan.

Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar yang

terdapat dalam buku A, B, dan C. Analisis dilakukan berdasarkan lima kategori

miskonsepsi menurut Hersey. Hasil Analisis dari ketiga panelis menunjukkan

bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga buku, baik pada konsep teks maupun

pada konsep gambar. Apabila dirinci secara terpisah, persentase miskonsepsi

pada unit analisis teks lebih tinggi dibandingkan unit analisis gambar.

Berdasarkan hasil analisis dari ketiga panelis, diketahui bahwa ditemukan

lima kategori miskonsepsi, yaitu misidentifications, oversimplifications,

overgeneralization, obsolete concepts and terms, dan undergeneralizations.

1. Misidentifications

Misidentifications adalah kesalahan dalam mengidentifikasi suatu

konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan konsep menjadi salah

(Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari misidentifications:

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

120

a. Konsep yang dinyatakan bertentangan dengan konsep dari literatur ilmiah

yang dinyatakan oleh ahli.

b. Konsep yang dinyatakan salah karena pemahaman dan identifikasi atau

penafsiran yang salah.

Misidentifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi yang

ditemukan dalam buku. Persentase misidentifications ditemukan terbanyak

pada buku B (8,86%), kemudian disusul oleh buku A (8,02%), dan buku C

(6,87%). Misidentifications yang ditemukan dalam buku teks sangat

berpotensi menyebabkan miskonsepsi yang fatal bagi peserta didik karena

konsep yang dinyatakan oleh penulis bertentangan dengan konsep yang

benar dari literatur atau ahli.

Misidentifications ditemukan pada konsep teks dan gambar. Berikut ini

contoh misidentifications dalam buku pada konsep teks dan gambar.

a. Konsep teks

Konsep yang termasuk dalam kategori misidentifications yang terdapat

pada:

Buku A, halaman 99:

“Sentromer merupakan bagian kromosom yang berkontriksi

(mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom,

berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah”

Konsep literatur: Sentromer adalah daerah penyempitan pada

kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

121

kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati (

Crowder, 2006: 41)

Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa letak dari

sentromer tidak hanya di tengah-tengah kromosom, tetapi ada juga

yang berada hampir diujung dan diujung kromosom.

Buku B, halaman 94:

“Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mRNA

untuk disampaikan kepada tRNA.Kodon ini berupa urutan 3 basa

nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan

menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh”.

Konsep literatur:

Kodon yang berupa 3 basa mRNA berpasangan dengan 3 basa dari

tRNA yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47).Tiap tiga buah basa

yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA

ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 43 kombinasi

atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah,

maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam

amino.Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam

asam amino.Hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu

jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328).

Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa terjadi

kesalahan identifikasi tentang 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1

asam amino. Seharusnya, tidak setiap kodon disediakan bagi satu

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

122

macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan

untuk satu macam asam amino. Misalnya: UUA dan UUG

merupakan dua kodon yang mengkode asam amino leusin dan GCU,

GCC, dan GCA merupakan tiga kodon yang mengkode asam amino

alanin.

Buku C, halaman 85 :

“RNA ribosom (rRNA), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di

dalam ribosom”.

Konsep literatur: rRNA dibuat menggunakan DNA sebagai cetakan

dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonowu, 1989:

150). rRNA terutama terdapat di dalam ribosom (Suryo, 1986: 42).

Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa RNA ribosom

(rRNA) bukan dibentuk oleh DNA, melainkan dibentuk

menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA

polymerase.

b. Konsep Gambar

Konsep gambar yang termasuk dalam kateori miskonsepsi

misidentifications yang terdapat pada:

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

123

Buku A, halaman 105.

Konsep Gampar pada Buku A Konsep Literatur

Gambar: Basa Nitrogen DNA

Gambar: Basa Nitrogen DNA

Sumber: BSCS, 2006:41

Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa rumus kimia

sitosin pada buku teks berbeda dengan buku literatur. Pada buku teks A,

rumus kimia sitosin diujungnya dituliskan NH3 ,padahal rumus kimia

sitosin yang betuladalah diujungnya dituskan NH2. Penulisan rumus kimia

sitosin yang salah menunjukkan bahwa gambar tersebut masuk kedalam

kategori misidentifications.

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

124

Buku A, halaman103

Gambar: Pasangan alel pada

kromosom sehomolog

Gambar: Pasangan alel pada

kromosom sehomolog.

Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:

148)

Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa, gambar pada

buku teks ada yang salah dalam identifikasi, yaitu pada gambar (c) yang

menuliskan genotip pada homozigot resesif dengan Bb. Bb merupakan

genotip hetetozigot bukan homozigot resesif. Seharusnya genotip

homozigot resesif adalah bb.

2. Oversimplifications

Oversimplification adalah penyederhanaan konsep yang

berlebihan, sehingga konsep yang dikemukakan kurang lengkap atau

bahkan salah (Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari

oversimplification:

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

125

a. Konsep yang kurang lengkap karena sebagian pernyataan dari ahli atau

literatur tidak disebutkan.

b. Keutuhan isi konsep yang benar tidak dijelaskan sebagaimana

mestinya.

c. Penggunaan gambar atau charta yang tidak sesuai.

Oversimplifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi

kedua yang ditemukan pada buku. Persentase oversimplifications

ditemukan terbanyak pada buku A (9,25%), kemudian disusul oleh buku C

(6,87%), dan buku B (5,06%). Oversmplifications mengakibatkan peserta

didik tidak dapat memahami konsep seutuhnya, hanya memahami konsep

seadanya yang tercantum pada buku teks sehingga berpotensi miskonsepsi

bagi peserta didik.

Oversmplifications ditemukan pada konsep teks dan

gambar.Berikut ini contoh oversmplifications dalam buku pada konsep

teks dan gambar.

a. Konsep teks

Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi

oversmplifications terdapat pada:

Buku A halaman 97:

“Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola tampilan tertentu yang

disebut kariotipe”

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

126

Konsep literatur: Kariotipe adalah gambar susunan kromosom dari sel

somatik suatu individu menurut standar berdasarkan panjang, jumlah

serta bentuk kromosom (Suryo, 1996:123).

Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa konsep pada

buku A kurang lengkap. Pengertian kariotipe tidak hanya

menggambarkan pola kromosom, namun perlu dilengkapi dengan

standar pembuatan kariotipe.

Buku B halaman89 :

“DNA adalah materi hereditas pada makhluk hidup”.

Konsep literatur:

DNA (deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat) merupakan

molekul asam nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang

tersusun atas monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa,

mampu bereplikasi dan menentukan struktur terwariskan dari protein-

proteinsuatu sel (Campbell dan Reece, 2010: 332).

Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku

teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu

dengan tidak menjelaskan struktur dan fungsi DNA. Struktur DNA

adalah beruntai ganda dan berbentuk heliks yang tersusun atas

monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa.DNA mampu

bereplikasi dan menentukan sttruktur terwariskan dari protein-protein

suatu sel.

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

127

Buku C halaman 87:

“Di dalam sitoplasma banyak terdapat tRNA, asam-asam amino, dan

lebih dari 20enzim amino asil sintetase.

Konsep literatur:

Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang mengandung berbagai

macamorganel sel, antara lain mitokodria, RNA (terutama RNAt,

karena RNAr berada diribosom dan RNAd berada di nukleus), ribosom

dan lain-lain.Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein,

metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit dan

beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam

urat enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim untuk biosintesis

asam lemak (Anna Poedjiadi,2006: 194).

Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku

tidak lengkap atau utuh yaitu dengan menghilangkan komponen lain

yang ada di sitoplasma. Selain di sitoplasma terdapat tRNA, asam-

asam amino, dan lebih dari 20enzim amino asil sintetase, sebenarnya

masih ada berbagai macam organel sel, zaat-zat terlarut seperti protein,

metabolit, elektrolit, dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel.

b. Konsep Gambar

Konsep gambar yang termasuk dalam kategori miskonsepsi

oversmplifications yang terdapat pada:

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

128

Buku A, halaman 112:

Konsep Gambar pada Buku A Konsep Literatur

Gambar: Untai Tunggal

mRNA

Gambar:Untai Tunggal mRNA

Sumber: Solomon, 2008:283

Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa gambar pada

buku teks kurang lengkap. Pada buku teks tidak dicantumkan gambar yang

menjelaskan nama asam amino yang terbentuk oleh setiap kodon, seperti

yang dicantumkan di buku literatur. Dalam rangka menggambarkan untai

tunggal mRNA, tidak hanya menggambarkan kodon, namun perlu

dilengkapi nama asam amino yang dikode oleh setiap kodon.

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

129

Konsep gambar pada buku C, halaman 87.

Konsep Gambar pada Buku C Konsep Literatur

Gambar: proses inisiasi

Gambar: inisiasi translasi

Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:

368).

Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep gambar

pada buku teks tersebut tidak lengkap atau utuh, yaitu dengan

menghilangkan gambar dan keterangan tentang situs pengikatan RNA dan

tidak menggambarkan energi GTP yang dibutuhkan dalam proses inisiasi

translasi.

3. Overgeneralizations

Overgeneralization adalah generalisai konsep yang terlalu luas,

sehingga konsep yang dinyatakan terlalu umum (Hersey, 2005:1). Berikut

ini merupakan indikator overgeneralization:

a. Konsep yang dinyatakan tidak memperhatikan adanya pengecualian.

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

130

b. Konsep yang dinyatakan terlalu umum.

c. Konsep yang dinyatakan benar untuk sebagian besar objek atau

permasalahan secara umum, tapi salah bila dipakai untuk sebagian

kecilnya.

Kategori miskonsepsi overgeneralization hanya ditemukan pada

buku A. Persentase overgeneralization (1,26%). Overgeneralization yang

terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan peserta didik tidak

memahami konsep sebenarnya menurut ahli atau buku literatur yang

mumpuni karena konsep yang mereka baca adalah konsep yang masih

terlalu umum.

Kategori miskonsepsi overgeneralizations hanya ditemukan dalam

konsep teks.Berikut adalah contoh kategori miskonsepsi

overgeneralizations dalam buku pada konsep teks.

a. Konsep Teks

Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi

overgeneralizations terdapat pada:

Buku B halaman 155:

“Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang antara lain:

a. temperatur, makin tinggi atau makin rendah dari temperatur biasa

makin besar persentase pindah silang.

b.umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah silang.

c. zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam makanan dapat

memperbesar pindah silang.

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

131

d. sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah silang.

e. jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya

pindah silang.

Konsep dalam buku literatur:

Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan berlangsungnya

pindah silang ialah: a.temperatur, temperatur yang kurang atau

melebihi temperatur kamar (normal) dapat memperbesar

kemungkinan berlangsungnya pindah silang, b. umur, makin tua

individu, makin kecil kemungkinan berlangsungnya pindah silang, c.

zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar kemungkinan

berlangsungnya pindah silang, d. perlakuan sinar X, penyinaran

dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang, e.

jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh jarak gen-gen terpaut,

makin besar kemungkinan berlangsungnya pindah silang, f. jenis

kelamin, pada umumnya pindah silang dijumpai baik pada makhluk

betina maupun jantan. Namun ada perkecualian pada ulat sutera yang

betina dan lalat Drosophila jantan.(Suryo, 1996: 166).

Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam

buku teks tidak memperhatikan pengecualian pada faktor jenis

kelamin. Seharusnya ada perkecualian pada ulat sutera yang betina

dan lalat Drosophila jantan.

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

132

4. Obsolete Consepts and Terms

Obsolete Concepts and terms adalah penggunaan konsep istilah

yang sudah usang, sehingga tidak relevan lagi dengan hasil penelitian baru

(Hersey, 2005:1-5). Berikut merupakan indikator obsolete consepts and

terms:

a. Istilah yang dipakai atau dinyatakan sudah tidak sesuai, karena sudah

ada istilah yang baru dari para ahli.

b. Konsep yang dinyatakan sudah tidak berlaku, karena sudah ada

penelitian atau penemuan terbaru.

c. Konsep yang dinyatakan benar untuk masa lampau.

d. Penelitian dan penemuan yang tercantum pada literatur terbaru telah

meniadakan/meralat konsep yang lama.

Kategori miskonsepsi obsolete concepts and terms hanya

ditemukan pada buku A dan B. Persentase obsolete concepts and terms

pada buku A (0,61%) dan pada buku B (3,7%).Obsolete concepts and

terms yang terdapat pada buku teks dapat mengakibatkan peserta didik

mengalami ketertinggalan konsep terbaru dari ahli atau literatur terbaru.

Konsep yang peserta didik baca adalah konsep lama yang sudah tidak

dipakai lagi, sehingga berpotensi menimbulkan miskonsepsi bagi mereka.

Obsolete concepts and terms hanya ditemukan pada konsep teks.

Berikut ini merupakan contoh obsolete concepts and termsyang ditemukan

dalam buku teks.

a. Konsep Teks

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

133

Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi obsolete

concepts and terms terdapat pada:

Buku A halaman 102:

“Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan mengandung sekitar

26.000-40.000 gen yang tersimpan di dalam 46 kromosom.”

Konsep dalam buku literatur: DNA manusia mengandung sekitar

50.000 sampai 100.000 gen, 10-30 kali dari jumlah pada E. coli

(Marks, 2000: 155-156).

Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku

teks sudah tidak berlaku karena konsep yang baru sudah ditemukan.

Buku A halaman 149:

“Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau lebih banyak gen pada

sebuah kromosom sama”.

Konsep dalam buku literatur:Tautan adalah kondisi dimana dua atau

lebih gen terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat secara bebas

berpisah, tetapi dapat memisah dengan pindah silang (Klug,

2000:137).

Berdasarkan perbandingan diatas diketahui bahwa konsep dalam buku

teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu “pautan”,

istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan

istilah yang tepat adalah “tautan”.

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

134

5. Undergeneralizations

Undergeneralizations adalah generalisasi konsep yang diterapkan

secara sempit daripada yang sebenarnya. Berikut merupakan indikator

undergeneralizations:

a. Konsep yang dinyatakan hanya menunjuk pada sebagian objek atau

permasalahan Biologi

b. Konsep yang dinyatakan dalam unit penelitian mengeluarkan sebagian

isi dari konsep yang benar.

c. Pernyataan yang dinyatakan hanya bisa dipakai untuk merumuskan

sebagian konsep atau permasalahan.

Kategori miskonsepsi Undergeneralizations ditemukan pada buku

C.Persentase miskonsepsi pada buku C yaitu 0,76%. Undergeneralizations

hanya ditemukan pada konsep teks. Berikut ini contoh

undergeneralizations yang ditemukan dalam buku teks.

a. Konsep Teks

Konsep teks yang termasuk dalam kategori miskonsepsi terdapat

pada undergeneralizations terdapat pada buku C halaman 86:

“Transkripsi adalah pembentukan mRNA (messenger RNA/RNA duta )

dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polymerase “.

Konsep dalam buku literatur: Transkripsi adalah transfer informasi genetik

yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan

cetakan DNA dibantu dengan enzim polymerase (Klug, 2000: 284).

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

135

Berdasarkan perbandingan diatas di ketahui bahwa konsep dalam buku

teks mempersempit fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi adalah

pembentukan RNA, baik mRNA, rRNA, dan tRNA.

Menurut Zulfiani dkk., (2014:138), persentase miskonsepsi rentang

0%-30 % adalah tingkat presentase kategori miskonsepsi yang rendah.

Berdasarkan teori tersebut maka tingkat presentase miskonsepsi pada buku

A, B, dan C adalah rendah.

Secara keseluruhan konsep baik teks dan gambar yang terdapat di

ketiga buku, diketahui bahwa buku B merupakan buku yang paling banyak

mengalami miskonsepsi yaitu sebesar 18,99 %, diikuti oleh buku A,

sebesar 17, 90 %, dan terakhir buku C sebesar 14,50 %. Maka dapat

dikatakan bahwa pada materi genetika ini, buku yang memiliki kualitas

konsep teks dan gambar yang buruk ke bagus secara berturut-turut adalah

buku B, selanjutnya buku A dan terakhir adalah C. Walaupun di ketiga

buku ditemukan miskonsepsi, tetapi kategori rentang persentase terjadinya

miskonsepsi tergolong rendah. Hal ini terjadi karena persentase

miskonsepsi masih direntang 14-18 %, sejalan dengan apa yang

dikemukakan oleh Zulfiani dkk., (2014:138) bahwa, persentase

miskonsepsi rentang 0%-30 % adalah tingkat presentase kategori

miskonsepsi yang rendah.

Berdasarkan data yang telah dijelaskan pada pembahasan

sebelumnya di atas, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang paling

banyak ditemui adalah misidentifications yang berarti kesalahan dalam

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

136

mengidentifikasi suatu konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan

konsep menjadi salah (Hersey, 2005:1-5). Kategori miskonsepsi paling

banyak ditemui kedua adalah oversimplifications. Oversimplifications

yang berarti penyederhanaan konsep yang berlebihan, sehingga konsep

yang dikemukakan kurang lengkap atau bahkan salah (Hersey, 2005:1-5).

Oversimplifications banyak ditemukan, dimungkinkan karena pembatasan

jumlah halaman buku oleh penerbit sehingga tidak semua konsep

dijelaskan di buku teks oleh penulis, akibatnya konsep yang ditulis kurang

lengkap. Jika memperhatikan buku teks untuk siswa dan guru, maka

halamannya lebih sedikit dibandingkan dengan buku literatur untuk

mahasiswa, hal ini terjadi karena konsep dalam buku literatur dituliskan

dengan cakupan yanglebih dalam dan luas.

Menurut Hamid Muhammad (2006: 12) menjelaskan bahwa

cakupan materi pembelajaran terkait dengan keluasan, kedalaman dan

cukupan materi. Keluasan cakupan materi menggambarkan berapa banyak

materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu bahan ajar, sedangkan

kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang

terkandung di dalamnya harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa.

Kecukupan atau memadainyaa cakupan materi juga perlu diperhatikan.

Materi yang disajikan hendaknya cukup memadai dalam membantu

peserta didik memenuhi kompetensi yang diharapkan.

Menurut Nasution (1992: 120), buku pelajaran adalah buku hasil

karya seorang pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitianeprints.uny.ac.id/49531/5/BAB IV HASIL DAN PEMBAHA… ·  · 2017-06-0882 apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih

137

kurikulum atau tafsiran tentang kurikulum yang berlaku, sehingga materi

yang terkandung dalam buku harus sesuai dengan kurikulum. Konsep pada

buku SMA memang tidak sama dengan konsep yang ada pada literatur

karena buku untuk jenjang SMA disusun sesuai kurikulum dan kompetensi

yang telah ditentukan. Buku yang diteliti ini merupakan buku pelajaran

Biologi SMA kelas XII yang ditulis berdasarkan Kurikulum 2013

sehingga penyusunannya mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD), maka akan berbeda dengan buku literatur yang

ditulis oleh para ahli.

Guru harus cermat dalam membaca buku teks yang digunakan

dalam pembelajaran agar miskonsepsi dalam buku teks bisa dikurangi.

Guru juga sebaiknya tidak hanya memiliki satu buku acuan untuk

digunakan dalam pembelajaran, setidaknya menggunakan buku literatur-

literatur yang lebih mumpuni, agar konsep dalam buku teks bisa

dilengkapi dengan konsep dalam buku literatur. Apabila miskonspsi dalam

buku teks tidak segera diluruskan, maka akan terjadi miskonsepsi

padapeserta didik. Miskonsepsi yang terjadi pada peserta didik dapat

mempengaruhi penerimaaan terhadap berbagai konsep biologi yang saling

berkaitan satu sama lain.