BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1...

25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis Permasalahan Dari hasil wawancara dan observasi objek penelitian maka ditemukan beberapa permasalahan yang muncul, diantaranya : a) Terdapat 3 (tiga) aplikasi yang membutuhkan ketersediaan server b) Hanya terdapat 2 (dua) unit Server c) Anggaran yang tersedia belum dapat memenuhi pengadaan server baru. 4.1.2. Implementasi Virtualisasi Server 4.1.2.1. Topologi Yang Digunakan Pada Objek Penelitian Pada kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo, telah di rancang sebuah topologi star yang digunakan sampai dengan saat ini. Topologi ini menghubungkan setiap pengguna dan memudahkan pengguna untuk mengakses server untuk layanan tertentu. Pada awal dirancangnya, sistem koneksi yang diterapkan yaitu menggunakan koneksi wired (kabel), nanti pada tahun 2011 hampir secara keseluruhan sistem interkoneksi antar pengguna diganti menggunakan koneksi wireless (nirkabel). Penggantian jenis koneksi ini dilakukan dengan alasan efisiensi dan kenyamanan dalam pelaksanaan pekerjaan. Seiring dengan bertambahnya beban kerja, sebagian besar pegawai telah menggunakan laptop untuk melakukan pekerjaannya masing-masing, hal ini pula yang menjadi tuntutan dilaksanakannya penggantian jenis koneksi antar pengguna, sehingga lebih memudahkan dalam kenyamanan melaksanakan pekerjaan. 35

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Analisis Permasalahan

Dari hasil wawancara dan observasi objek penelitian maka

ditemukan beberapa permasalahan yang muncul, diantaranya :

a) Terdapat 3 (tiga) aplikasi yang membutuhkan ketersediaan server

b) Hanya terdapat 2 (dua) unit Server

c) Anggaran yang tersedia belum dapat memenuhi pengadaan server

baru.

4.1.2. Implementasi Virtualisasi Server

4.1.2.1. Topologi Yang Digunakan Pada Objek Penelitian

Pada kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo, telah di rancang sebuah

topologi star yang digunakan sampai dengan saat ini. Topologi ini

menghubungkan setiap pengguna dan memudahkan pengguna untuk

mengakses server untuk layanan tertentu.

Pada awal dirancangnya, sistem koneksi yang diterapkan yaitu

menggunakan koneksi wired (kabel), nanti pada tahun 2011 hampir secara

keseluruhan sistem interkoneksi antar pengguna diganti menggunakan

koneksi wireless (nirkabel). Penggantian jenis koneksi ini dilakukan

dengan alasan efisiensi dan kenyamanan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Seiring dengan bertambahnya beban kerja, sebagian besar pegawai telah

menggunakan laptop untuk melakukan pekerjaannya masing-masing, hal

ini pula yang menjadi tuntutan dilaksanakannya penggantian jenis

koneksi antar pengguna, sehingga lebih memudahkan dalam kenyamanan

melaksanakan pekerjaan.

35

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.1. Topologi jaringan sebelum implementasi virtualisasi server.

4.1.2.2. Jenis dan Fungsi Server Pada Penelitian

Pada penelitian ini penulis melakukan virtualisasi pada empat jenis server

berbeda yang menjalankan fungsi dan layanan berbeda. Server-server

tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

• CTS Server : digunakan untuk layanan aplikasi Case Tracking

System.

• SIAPT Server : digunakan untuk layanan aplikasi Sistem Informasi

Administrasi Pengadilan Tinggi

• Proxy Server : digunakan untuk melakukan filtering konten yang

didownload dari internet dan melakukan caching konten sehingga

dapat menghemat penggunaan bandwidth.

4.1.2.3. Implementasi Virtualisasi server pada Topologi Star

Implementasi virtualisasi server tidak mengubah struktur

topologi dan mekanisme kerja jaringan. Perubahan hanya terdapat pada

server-server yang menjadi bagian dari topologi jaringan pada objek

penelitian.

36

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.2. Topologi jaringan setelah implementasi virtualisasi server.

4.1.2.4. Installasi dan konfigurasi Proxmox VE

Tahapan pada installasi adalah proses inisiasi installer dan

formatting harddisk.

Gambar 4.3. Proses installasi Proxmox VE

Konfigurasi sistem pada Proxmox VE dilakukan pada saat

bersamaan dengan proses installasi Proxmox VE. Pada tahap ini terdapat

37

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

beberapa item yang harus dikonfigurasi diantaranya konfigurasi lokasi

dan zona waktu, hak akses server serta email, dan konfigurasi jaringan.

Gambar 4.4. Konfigurasi Zona Waktu

Gambar 4.5. Konfigurasi Hak Akses

38

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.6. Konfigurasi Jaringan

Setelah seluruh proses konfigurasi selesai secara otomatis sistem

akan melakukan installasi dan partisi pada storage sistem. Setelah proses

installasi selesai, server dapat diakses dan dimanajemen melalui web

browser dengan mengakses alamat https://192.168.100.2:8006. Untuk

melakukan manajemen server diperlukan hak akses yang telah

dikonfigurasi sebelumnya.

Gambar 4.7. Server Virtualisasi selesai diinstall

39

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.8. Akses server melalui web browser

4.1.3. Virtualisasi Server CTS

1. Pembuatan dan Konfigurasi mesin virtual

Sebelum melakukan instalasi konfigurasi mesin virtual perlu

dipersiapkan installer Sistem Operasi yang nantinya akan

digunakan pada installasi.

Gambar 4.9. Upload Installer OS

40

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.10. Proses pembuatan mesin virtual

Pada tahap pembuatan mesin virtual terdapat beberapa item

yang wajib untuk di konfigurasi sesuai kebutuhan sistem,

diantaranya adalah Kernel OS, CD/DVD installer, harddisk,

Processor, Memory, dan Jaringan.

Gambar 4.11. Konfigurasi perangkat virtual pada mesin virtual

2. Installasi Sistem Operasi

41

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.12. Proses Installasi Sistem Operasi pada CTS server

3. Konfigurasi jaringan

Gambar 4.13. Konfigurasi jaringan pada mesin virtual CTS Server

4. Installasi Aplikasi Server CTS

42

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.14. Installasi Server CTS dengan wizard installer

4.1.4. Virtualisasi Server SIAPT

1. Pembuatan dan Konfigurasi mesin virtual

Tahapan pembuatan dan Konfigurasi mesin virtual merujuk

pada pembuatan server CTS di atas.

2. Installasi Sistem Operasi

Gambar 4.15. Proses Installasi Sistem Operasi pada SIAPT

3. Konfigurasi jaringan

43

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.16. Konfigurasi jaringan pada mesin virtual SIAPT Server

4. Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem

Gambar 4.17. Install Paket Layanan yang dibutuhkan

pada mesin virtual SIAPT Server

5. Installasi Aplikasi Server SIAPT

44

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.18. Proses mendownload aplikasi kedalam server

Gambar 4.19. Proses ekstraksi aplikasi SIAPT

ke web directory SIAPT server

6. Installasi web administrator

Gambar 4.20. Aplikasi Webmin untuk administrasi server

4.1.5. Virtualisasi Server Proxy

1. Pembuatan dan Konfigurasi mesin virtual

Tahapan pembuatan dan Konfigurasi mesin virtual merujuk

pada pembuatan server CTS di atas.

2. Installasi Sistem Operasi

45

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Tahapan installasi Sistem Operasi proxy server merujuk pada

Installasi Sistem Operasi server SIAPT di atas karena

menggunakan Sistem operasi yang sama yaitu Ubuntu

server 12.04.1 kecuali pada partisi harddisk yang terdapat

sedikit perbedaan.

Gambar 4.21. Partisi harddisk pada Proxy Server

3. Konfigurasi jaringan

Gambar 4.22. Konfigurasi jaringan Server Proxy

4. Installasi paket layanan yang dibutuhkan

46

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Paket layanan yang dibutuhkan oleh server proxy merujuk ke

paket layanan pada server SIAPT.

5. Installasi Squid

Gambar 28.

Gambar 4.23. Konfigurasi Squid

Gambar 4.24. Cache.log Squid

6. Konfigurasi MRTG

47

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Pada penelitian ini penulis menggunakan tool Squidstats

sebagai MRTG (Multi Router Traffic Grapher), yang dapat

memetakan dalam bentuk grafik proses yang terjadi pada

traffic proxy.

Gambar 4.25. Monitoring Trafik Proxy dengan Squidstats

7. Install Aplikasi Web Administrator

Tahapan installasi aplikasi web administrator merujuk pada

installasi aplikasi web administrator pada SIAPT Server.

4.1.6. Konfigurasi networking pada Router

1. Konfigurasi Mangle Paket

Konfigurasi mangle paket yang dimaksud adalah mangle

paket untuk paket dengan asal dan tujuan ke IP

192.168.100.0/24.

48

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.26. Konfigurasi Add Client List

Gambar 4.27. Konfigurasi Mangle untuk Server Rainer

2. Konfigurasi By Pass Queue

49

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Untuk mengatur beban traffic digunakan metode queue tree

pada mikrotik. Server Virtualisasi yang lebih sering di akses

ke lokal diberikan bandwidth tanpa batas.

Gambar 4.28. Konfigurasi Queue untuk Server Virtual

4.1.7. Pengujian Sistem

1. Workload Server CTS

Workload aplikasi CTS dilakukan dengan cara melakukan

browsing ke alamat server CTS. Berdasarkan hasil pengujian

proses workload aplikasi CTS berhasil dan berjalan dengan

normal.

Gambar 4.29. Hasil Workload aplikasi CTS

2. Penggunaan Resource Server CTS

50

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Berdasarkan pengujian workload aplikasi CTS didapatkan

hasil penggunaan resource server.

Gambar 4.30. Penggunaan Resource Virtual Server CTS

3. Workload Server SIAPT

Gambar 4.31. Hasil Workload aplikasi SIAPT

4. Penggunaan Resource Server SIAPT

51

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.32. Penggunaan Resource Virtual Server SIAPT

5. Cache Content

Pengujian cache content dilakukan dengan cara browsing ke

website-website yang memiliki banyak konten, dalam hal ini

penulis mengambil sampel website Mahkamah Agung RI

www.mahkamahagung.go.id, hasilnya website Mahkamah

Agung yang telah dibuka dari komputer lain selanjutnya

dibuka dari komputer penulis, dan hasilnya terdapat dua

konten yang telah tersimpan ke dalam cache.

Gambar 4.33. Cache Content

6. Cache Video

52

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Pada pengujian cache video pada proxy server penulis

mengambil salah satu sampel video pada youtube dengan

alamat http://www.youtube.com/watch?v=A3XrqAiM7PU.

Pada streaming video pertama kali terjadi streaming yang

putus-putus, selanjutnya setelah video selesai distreaming

selanjutnya video yang sama dibuka dikomputer lain dan

hasilnya terlihat streaming tidak mengalami buffering.

Gambar 4.34. Proses Streaming awal

Gambar 4.35. Proses Streaming setelah tercache

53

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.36. HIT pada konten video yang distreaming ulang

7. Penggunaan Resource Proxy Server

Penggunaan resource Proxy server menunjukkan adanya

lonjakan CPU usage tetapi masih dalam batas normal.

Gambar 4.37. Penggunaan Resource Virtual Server Proxy

8. Penggunaan Resource Physical Server

Setelah dilakukan implementasi virtualisasi server, dilakukan

pengujian terhadap penggunaan resource server fisik ( host

server). Pada gambar di bawah ini terlihat resource server

terpakai secara optimal ditandai dengan tidak adanya over

stack atau overload. Pada gambar terlihat penggunaan resource

server masih dalam batas normal.

54

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.38. Penggunaan Resource Host Server

Gambar 4.39. Penggunaan Memory Host Server

Gambar 4.40. Network traffic pada Host Server

4.2. Pembahasan

55

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan informasi di kantor

Pengadilan Tinggi Gorontalo, diperlukan 3 server untuk menjalankan 3

aplikasi. Dengan konfigurasi dan pengaturan yang seimbang dengan

beban kerja server didapatkan optimalisasi penggunaan resource pada

server yang digunakan dengan spesifikasi Processor 4 inti, memory 4GB,

harddisk 1 TerraByte.

Tabel 4.1. Spesifikasi Virtual Server

Server Processor RAM Harddisk OSCTS 1 Gb 1 Gb 160GB Windows

SIAPT 1 Gb 1 Gb 100GB LinuxProxy 1 Gb 1 Gb 160GB Linux

Dari tabel di atas dapat dilihat pembagian beban kinerja resource

inti dari sebuah server yaitu Processor dan RAM, setelah

diimplementasikan virtualisasi server jumlah inti yang dapat digunakan

oleh host server hanya 1 inti, karena untuk 3 inti yang lainnya telah

digunakan pada server-server virtual. Begitu juga dengan penggunaan

RAM, Ram yang dimiliki host sebelum implementasi adalah 4 GB, namun

setelah implementasi virtualisasi server, host server hanya dapat

menggunakan 1 GB RAM karena 3 GB telah dibagi ke server virtual.

Pembagian penggunaan harddisk juga diimplementasikan, pada server

virtual diberikan kuota sejumlah kebutuhan sistem, sedangkan sisa kuota

harddisk yang tidak digunakan oleh virtual server yaitu 580 GB akan

digunakan sebagai cadangan space jika sewaktu-waktu terdapat virtual

server yang membutuhkan penambahan storage, selain itu juga sisa

harddisk yang belum digunakan akan dimanfaatkan oleh host server

sebagai dynamic swap untuk menjaga kestabilan sistem dari overload RAM.

56

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

Gambar 4.41. Penggunaan Sumber Daya Server

Konfigurasi juga dilakukan pada router mikrotik, dimana router ini

mengatur seluruh lalu lintas data pada jaringan intranet dan internet

objek penelitian. Pada keadaan sebelum penelitian, masing-masing server

memiliki IP Address yang tidak berada dalam range IP Address yang

sama. Setelah dilakukan implementasi virtualisasi server, perlu dilakukan

bridging networking dari host ke virtual server. Hal ini dilakukan agar tidak

terjadi NAT (Network Address Translation) secara berulang, yang dapat

mengakibatkan sulitnya mengontrol lalu lintas data secara terpusat. Pada

keadaan sebelum implementasi virtualisasi server, konfigurasi IP Address

untuk server adalah 192.168.100.0/30 yang artinya ada 2 IP Address yang

dapat digunakan yaitu 192.168.100.1 - 192.168.100.2 dan IP 192.168.100.3

sebagai broadcast. Setelah dilakukan virtualisasi server, konfigurasi IP

Address diganti dengan 192.168.100.0/24 yang artinya ada 254 IP Address

yang dapat digunakan yaitu 192.168.100.1 - 192.168.100.254 dan IP

192.168.100.255 sebagai broadcast. Selain itu konfigurasi pada NAT untuk

pembelokan trafik jaringan ke proxy disesuaikan dengan IP Address

server proxy yang baru yaitu 192.168.100.5, dimana sebelumnya IP

Address server proxy adalah 192.168.7.2.

Setelah implementasi teknologi virtualisasi server, selanjutnya

dilakukan pengujian terhadap kinerja server virtual. Pengujian dilakukan

pada workload web dan proses content caching dan video caching. Dalam

hal penggunaan proxy server berdampingan dengan server CTS dan

server SIAPT sangat membantu mengurangi beban kerja virtual server

CTS dan server SIAPT, hal ini dapat dilihat dari grafik MRTG proxy

57

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

server. Pada grafik MRTG terlihat penghematan penggunaan bandwidth

baik untuk lokal maupun internet.

Gambar 4.42. Grafik proxy service

Pada grafik diatas dapat dijabarkan :

bandwidth diterima oleh client = 197,47 kb/s

bandwidth yang digunakan me-load konten = 185,16 kb/s

berarti dalam 2 hari server proxy melayani, terdapat penghematan

1,0066 % atau hemat 12,31 kb/s.

Dengan implementasi teknologi virtualisasi server, anggaran untuk

investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya

menggunakan kapasistas yang tersedia. Pada saat ini kantor Pengadilan

Tinggi Gorontalo masih memiliki 1 unit server host yang siap untuk di

konfigurasi maksimal untuk 3 virtual server, sehingga apabila ada

penambahan aplikasi baru kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo telah siap

untuk mengimplementasi aplikasi tersebut.

Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat

disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika

satu saat server tersebut crash, tidak perlu melakukan instalasi dan

58

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 ...eprints.ung.ac.id/4669/9/2013-1-57201-531410143-bab4... · Installasi Paket Layanan yang dibutuhkan sistem ... Gambar 4.19.

konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah

disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti

sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.

Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat

dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi.

Sehingga mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses

implementasi suatu sistem. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis

akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang

lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani.

Salah satu kemudahan dari teknologi virtualisasi adalah

standarisasi hardware dan kemudahan upgrade spesifikasi server lebih

mudah. Hal ini dikarenakan virtualisasi melakukan emulasi dan

enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu

spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu

melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada

sistem/komputer fisik. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server

lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan

spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan

upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain

yang lebih powerful.

4.2.1. Kendala Implementasi

Kendala yang dihadapi penulis saat melakukan tahapan-tahapan

penelitian yaitu Proxmox VE belum mendukung akses langsung media

penyimpanan. Hal ini mengakibatkan kurang efektifnya pada saat akan

melakukan maintenance. Di sisi lain hal ini juga menjadi keuntungan bagi

server yaitu memberi proteksi terhadap server virtual agar tidak langsung

dapat diakses dari luar host server secara fisik.

59