BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA...

71
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA Kristen 1 Salatiga 1.1.1 Sejarah Perkembangan SMA Kristen 1 Salatiga, didirikan tanggal 1 juni 1951 oleh Perkumpulan Perguruan Kristen Jawa Tengan Utara (PPKJTU) yang kemudian mulai September 1955 berubah nama menjadi Yayasan Perguruan Kristen (YPK). Pada awal berdirinya SMA Kristen 1 Salatiga berada di Jln.Dr.Sumardi No.5 Salatiga yang sekarang menjadi gedung Sinode. Pada tahun 1952 sampai dengan tahun 1970 pindah ke jalan kotamadya nomor 47, dengan bangunan semi permanen dan terdiri atas 8 ruang kelas. Sebelum pindah di Jalan Kotamadya, SMA Kristen 1 sempat pindah ke gedung SD Negeri Latihan, yang terletak di sebelah selatan SMP Negeri 1. Sejak tahun 1970 sampai sekarang, SMA Kristen 1 menempati lokasi di jalan Osamaliki No 32 Salatiga, yang merupakan ruas jalan raya Solo-Semarang. Sejak berdiri hingga sekarang, SMA Kristen 1 telah mengalami beberapa kali perubahan status yakni sejak tahun 1954 berstatus “bersubsidi”, tahun 1985 hingga tahun 1986 berubah status menjadi “diakui”, tahun 1986 hingga tahun 2004 berstatus disamakan, kemudian pada bulan april 2004 terkareditasi A dengan nilai 94, dan terakhir pada bulan juli 2007 memperoleh akreditasi A (amat baik) dengan nilai 95,85. Kemudian tahun 2008/2009 dipercaya oleh

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Deskripsi Umum SMA Kristen 1 Salatiga

1.1.1 Sejarah Perkembangan

SMA Kristen 1 Salatiga, didirikan tanggal 1 juni

1951 oleh Perkumpulan Perguruan Kristen Jawa

Tengan Utara (PPKJTU) yang kemudian mulai

September 1955 berubah nama menjadi Yayasan

Perguruan Kristen (YPK). Pada awal berdirinya SMA

Kristen 1 Salatiga berada di Jln.Dr.Sumardi No.5

Salatiga yang sekarang menjadi gedung Sinode. Pada

tahun 1952 sampai dengan tahun 1970 pindah ke

jalan kotamadya nomor 47, dengan bangunan semi

permanen dan terdiri atas 8 ruang kelas. Sebelum

pindah di Jalan Kotamadya, SMA Kristen 1 sempat

pindah ke gedung SD Negeri Latihan, yang terletak di

sebelah selatan SMP Negeri 1. Sejak tahun 1970

sampai sekarang, SMA Kristen 1 menempati lokasi di

jalan Osamaliki No 32 Salatiga, yang merupakan ruas

jalan raya Solo-Semarang.

Sejak berdiri hingga sekarang, SMA Kristen 1

telah mengalami beberapa kali perubahan status yakni

sejak tahun 1954 berstatus “bersubsidi”, tahun 1985

hingga tahun 1986 berubah status menjadi “diakui”,

tahun 1986 hingga tahun 2004 berstatus disamakan,

kemudian pada bulan april 2004 terkareditasi A

dengan nilai 94, dan terakhir pada bulan juli 2007

memperoleh akreditasi A (amat baik) dengan nilai

95,85. Kemudian tahun 2008/2009 dipercaya oleh

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

2

pemerintah untuk menjadi sekolah Rintisan Kategori

Mandiri (RSKM) hingga saat ini memasuki tahun ke 6.

SMA Kristen 1 Salatiga pernah mengalami

pasang surut “academic input” rendah pada 10 tahun

terakhir. Puncak permasalahannya terjadi di akhir

tahun pelajaran 2004/2005 yaitu terkait

permasalahan internal. Ketidaklulusan yang terjadi

sangat tinggi pada ujian utama (36,59%) dan 70 tidak

lulus dari 200 siswa mengakibatkan tingkat

kepercayaan masyarakat menurun, hal ini nampak

pada jumlah pendaftaran siswa baru menurun hingga

33%.

Melihat berbagai macam tantangan yang ada

seperti input akademik yang rendah, citra di

masyarakat menurun, dan persaingan yang begitu

ketat dengan jumlah penduduk sedikit ditambah

jumlah SMA yaitu 3 negeri, 7 swasta, 19 SMK serta

SMA di kabupaten Semarang yang dekat cukup

banyak bahkan ada 2 sekolah yang tutup. Maka, SMA

Kristen 1 Salatiga pada tahun 2005 melakukan

pergantian kepala sekolah dan bergegas membenahi

segala bidang dalam upaya peningkatan mutu

sekolah. Hal ini dibuktikan melalui kepercayaan

pemerintah memilih sekolah ini sebagai Rintisan

Sekolah Kategori Mandiri (RSKM). Saat ini SMA

Kristen 1 Salatiga memiliki 19 rombel, berisi rata-rata

28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika

dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-ilmu Sosial (IIS) serta Ilmu

Bahasa dan Budaya (IBBUD).

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

3

1.1.2 Visi, Misi SMA Kristen 1 Salatiga Tahun

Ajaran 2013/2014

Visi

Membentuk Manusia Yang Berbudi Luhur,

Beriman, Mampu Menguasai Ilmu Pengetahuan

Dan Teknologi, Terampil Beretos Kerja Tinggi

Berprestasi Serta Adaptif Di Era Global Atas

Kesadaran Diri Berdasarkan Firman Tuhan.

Misi

1) Meningkatkan budi pekerti yang berakar pada

nilai-nilai karakter dan budaya bangsa serta

kasih Kristus.

2) Menumbuhkan disiplin dan semangat kerja

yang tinggi dalam rangka mewujudkan sikap

hidup yang mandiri.

3) Meningkatkan pelayanan belajar yang efektif,

kreatif, dan menyenangkan (enjoy full) dengan

dukungan sumber belajar yang memadai.

4) Memadukan unsur pendidikan yang

mencakup segi-segi religiusitas, humanitas,

sosialitas, dan intelektualitas melalui kegiatan

ekstrakurikuler maupun intrakurikuler

sebagai upaya untuk menghantarkan peserta

didik menjadi insan yang bermartabat.

5) Menumbuhkan sikap berkompetisi yang sehat

dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern.

6) Menumbuhkan sikap mandiri dan percaya diri

dengan memberikan bekal kecakapan hidup

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

4

(life skill) yang memadai dan terintegrasi di

dalam setiap pembelajaran.

7) Menumbuhkan sikap mandiri dan percaya diri

dengan memberikan bekal kecakapan hidup

(lifeskill) yang memadai dan terintegrasi di

dalam setiap pembelajaran.

8) Memfasilitasi peserta didik agar dapat

menumbuh kembangkan bakat dan minat

sesuai dengan potensi yang dimiliki.

9) Menerapkan berbagai strategi positif dalam

pencapaian prestasi akademik maupun non

akademik.

10) Menumbuhkan wawasan dan kepedulian

terhadap linkgungan bagi seluruh warga

sekolah.

1.2 Deskripsi Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

SMA Kristen 1 Salatiga menerapkan strategi

bersaing yaitu diferensiasi dan keunggulan berbasis

biaya untuk dapat bersaing dengan sekolah lainnya di

Salatiga. Merujuk pada penelitian Noya (2013), dan

hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20

April 2015, maka strategi bersaing yang diterapkan

SMA Kristen 1 Salatiga antara lain: strategi

diferensiasi dilakukan melalui program unggulan

sekolah antara lain yaitu (1) Peduli Kasih, (2) Sekolah

Lima Hari, (3) Moving Class, (4) Kewirausahaan dan

AgriBisnis, (5) Field Trip berupa Live In dan Outdoor

Study, (6) Program Khusus yaitu Ekspo Pendidikan,

Career Day, Parenting Day, Character Builiding serta

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

5

(7) Pengembangan Diri yaitu SMUQI Radio, KIR (Karya

Ilmiah Remaja), Ekstrakurikuler robotik dan

Ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi. Sedangkan,

keunggulan berbasis biaya dilakukan melalui

penawaran biaya pendidikan murah dibanding sekolah

favorit swasta lainnya di Salatiga. Untuk mengetahui

secara lebih rinci maka akan dijelaskan masing-

masing strategi bersaing yang diterapkan oleh SMA

Kristen 1 Salatiga.

1.2.1 Strategi Bersaing Diferensiasi

1. Peduli Kasih

Program peduli kasih merupakan kegiatan

kerohanian yang sudah dimulai sejak tahun 2006.

Penanggung jawab utama program ini adalah wakasek

kesiswaan dengan guru pendamping yaitu guru

agama. Kegiatan kerohanian dilangsungkan dalam

bentuk ibadah tiap hari jumat sebelum sekolah

berakhir yaitu pukul 11.45 WIB. Ibadah biasanya

dipimpin oleh guru bertugas sesuai jadwal yang

ditetapkan. Pemimpin ibadah berada pada ruang

broadcast dan suaranya disalurkan melalui speaker

pada tiap kelas.

Pelaksanaan ibadah tersebut, berdasarkan

wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20 April

2015 sebenarnya bertujuan untuk menanamkan nilai

kristiani pada siswa sekaligus membina rasa

kepedulian antar siswa melalui pengumpulan

persembahan. Berikut pernyataan beliau:

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

6

“peduli kasih melalui ibadah dan ada pengumpulan persembahan. Persembahan yang sudah terkumpul kemudian nantinya dipakai untuk membantu biaya pendidikan siswa yang kurang mampu dengan semboyan “dari siswa, untuk siswa sehingga ini merupakan bentuk kepedulian siswa untuk membantu siswa lainnya yang merupakan temannya sendiri”. Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

tujuan peduli Hal ini menurut beliau karena

persembahan tersebut berasal dari siswa yang

kemudian dipakai untuk membantu siswa lainnya.

Dalam wawancara itu juga beliau mengungkapkan

bahwa tidak ada hambatan yang ditemui. Berikut

pernyataan beliau saat wawancara 20 April 2015:“peduli kasih selama ini sudah berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan karena siswa mengikuti ibadah dan memberi persembahan dengan sukarela”Pendapat kepala sekolah tersebut menunjukkan

bahwa tidak ada hambatan yang ditemui dalam

pelaksanaan program peduli kasih. Hal ini pula

didukung hasil kuisioner guru yang mengungkapkan

bahwa tidak ada hambatan yang ditemui dalam

program peduli kasih. (Noya,2013; Wawancara dengan

kepala SMA Kristen 1 Salatiga, tanggal 20 April 2015,

kuisioner guru).

2. Sekolah Lima Hari

Program sekolah lima hari merupakan kegiatan

belajar mengajar di sekolah yang berlangsung 5 hari

yaitu dari hari senin hingga jumat. Pada hari Senin-

Kamis berakhir pada 14.45 WIB, sedangkan pada hari

jumat berakhir pukul 11.45 WIB. Namun, pada hari

sabtu layanan internet dan perpustakaan tetap dibuka

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

7

dengan tujuan untuk mendukung kesempatan siswa

belajar atau mengerjakan tugas sekolah yang diberi

oleh guru.

Program ini telah dimulai sejak tahun 2007

dengan penanggung jawab utama adalah wakasek

kurikulum. Berdasarkan hasil wawancara dengan

kepala sekolah, hambatan dalam pelaksanaan sekolah

lima hari. Berikut pernyataan beliau saat wawancara

tanggal 20 April 2015:

“program sekolah lima hari sudah berjalan 10 tahun dengan sangat baik dan tidak ada hambatan sama sekali. Karena walaupun hanya sekolah lima hari tapi kami tetap membuka layanan perpustakaan, ruang multimedia, wifi untuk siswa pada hari sabtu supaya mereka bisa mengerjakan tugas atau ikut ekstrakurikuler lain”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

program sekolah lima hari tidak ada hambatan. Hal ini

pula didukung hasil kuisioner guru yang

mengungkapkan bahwa tidak ada hambatan yang

ditemui dalam program sekolah lima hari. (Noya,2013;

Wawancara dengan kepala sekolah, tanggal 20 April

2015, kuisioner guru).

3. Moving Class

Program moving class merupakan kegiatan

perpindahan siswa pada ruang atau lab sesuai jam

mata pelajaran. Program ini telah diterapkan sejak

tahun ajaran 2007 dan bertujuan memaksimalkan

proses pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan

pada ruang tertentu saja. Hal ini didukung hasil

kuisioner siswa yang menyebutkan bahwa moving

class membuat mereka tidak bosan dan senang

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

8

dengan suasana kelas yang fasilitasnya sesuai dengan

mata pelajaran yang dipelajari. Fasilitas itu antara

lain, LCD proyektor, wifi, lab, poster, gambar, koleksi

buku dan lainnya.

Dalam pelaksaanaan program ini, hasil

wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20 April

2015 mengungkapkan ada hambatan yaitu

perpindahan siswa. Berikut pernyataan beliau:“saat pindah kelas ada siswa yang lambat atau bahkan berlama-lama diluar kelas. Kadang guru kurang perhatikan. Tapi kalau guru cepat bertindak sesuai SOP saya kira lancar-lancar saja”

Pendapat kepala sekolah mengungkapkan

hambatan moving class adalah dari siswa, maka

perhatian guru terhadap siswa perlu diperhatikan.

Mendukung pernyataan kepala sekolah, wakasek

kesiswaan dalam wawancara tanggal 22 April 2015

mengungkapkan bahwa:“dalam moving class siswa suka kalau berlama-lama diluar mungkin supaya jam pelajaran molor. Maka kami guru harus benar-benar cek sebelum mulai pelajaran. ”

Pendapat wakasek kesiswaan menunjukkan

bahwa hambatan moving class adalah dari siswa, hal

ini sjalan dengan pernyataan kepala sekolah. Hal yang

sama diperkuat dengan hasil kuisioner guru yang

mengungkapkan bahwa hambatan pelaksanaan

program moving class terutama perpindahan siswa

pada jam mata pelajaran. (Noya, 2013; Wawancara

dengan kepala sekolah, tanggal 20 April 2015,

wawancara dengan wakasek kesiswaan tanggal 22 April

2015, kuisioner guru).

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

9

4. Kewirausahaan dan AgriBisnis

Program kewirausahaan dan agrobisnis adalah

kegiatan wirausaha dan bercocok tanam yang

dilakukan untuk mengasah jiwa entrepreneur siswa

sekaligus kepedulian terhadap lingkungan.

Penanggung jawab utama program ini adalah wakasek

Kesiswaan, dengan pendamping program yaitu guru

Ekonomi/Akuntansi. Program ini telah dilakukan

sejak tahun 2010 dan melaluinya sekolah berhasil

menjual berbagai tanaman hias dan tanaman organik

kepada masyarakat. Selain itu, melalui program ini

sekolah mampu memperoleh penghargaan yaitu Juara

1 se-salatiga menyangkut pengelolaan sampah organik

pada tahun 2013.

Namun, dalam pelaksanaan program

kewirausahaan dan agrobisnis berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20 April

2015 mengungkapkan bahwa hambatan utama

menyangkut tenaga pendamping program. Berikut

pendapat beliau:“program kewirausahaan dan argrobisnis terhambat pendamping program yang kurang sejalan dengan misi sekolah. Mungkin karena ada yang berbeda kali ya. Makanya saya tugaskan wakasek sarpras sekalian dampingi program ini supaya terpantau terus”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

ada hambatan dari pendamping program yang kurang

sejalan dengan pihak sekolah atau tidak serius dalam

menjalankan tugasnya maka wakasek sarPras

ditugaskan untuk mendampingi. Hal ini dibenarkan

oleh wakasek sarPras dalam wawancara tanggal 21

April 2015.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

10

“saya biar SarPras tapi saya penanggung jawab sekaligus pendamping kegiatan siswa dalam usaha dan agrobisnis. Saya disuruh kepala sekolah untuk mendampingi program ini”Pendapat wakasek SarPras menunjukkan

pembenaran akan pernyataan kepala sekolah

mengenai tugas yang diberikan. Dengan adanya tugas

ini dalam wawancara bersama wakasek tersebut juga

terungkap bahwa hambatan lain program agrobisnis

adalah mengenai pemanfaatan lahan yang perlu

diperluas. Berikut petikan wawancara dengan wakasek

SarPras tanggal 21 April 2015:“keterbatasan lahan di belakang menjadi salah satu kendala jalannya kegiatan agrobisnis. Tapi sekolah sudah membeli lahan baru nantinya akan dibangun GOR, tapi sebagiannya mudah-mudahan dapat dialokasi untuk perluasan lahan”.Pendapat wakasek Sarpras menunjukkan bahwa

lahan yang sempit menjadi hambatan jalannya

program kewirausahaan dan arobisnis. (Noya, 2013;

Wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20 April

2015, wakasek Sarpras tanggal 21 April 2015).

5. Field Trip

a. Live In dan Outdoor Study

Program Live In adalah kegiatan tinggal di

rumah penduduk/masyarakat desa tertentu. Biasanya

desa yang terpilih adalah desa tani yang mayoritas

masyarakatnya bercocok tanam karena selain tinggal

dengan warga, para siswa juga dapat belajar

bercocok tanam. Hal ini dimaksudkan untuk

menunjang keahlian siswa dalam kegiatan agrobisnis.

Program ini dilakukan sejak tahun 2010 dengan

tujuan meningkatkan kepedulian siswa terhadap

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

11

sesama maupun lingkungan. Penanggung jawab

program ini adalah wakasek bidang humas. Melalui

program ini siswa terbantu dalam mengolah lahan

juga adanya perbaharuan kerjasama yang berlangsung

tiap tahun dengan masyarakat yang menjadi tujuan

program Live In.

Program Outdoor Study adalah kegiatan belajar

yang dilakukan diluar sekolah misalnya museum,

pabrik, lembaga lingkungan hidup. Tujuan

pelaksanaan program ini yaitu untuk menunjang

pemahaman peserta didik dengan pengalaman belajar

secara nyata di lapangan. Program ini telah dilakukan

sejak tahun 2010 dengan penanggung jawab utama

adalah wakasek humas didampingi guru sesuai mata

pelajaran. Dalam pelaksanaan program ini, hasil

wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20 April

2015 menunjukkan ada hambatan mengenai

kontribusi siswa oleh orang tua. Berikut pernyataan

beliau:“Program Outdoor Study dan Live In jika tempat dekat di salatiga orang tua tidak merasa keberatan akan biaya. Tapi kalau diluar salatiga dan jauh, orang tua biasanya keberatan”Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

hambatan datang dari orang tua yang keberatan

menyangkut biaya. Mendukung pernyataan kepala

sekolah, wakasek kesiswaan dalam wawancara tanggal

22 April 2015 mengungkapkan bahwa:“dalam program live in dan outdor study hambatan terutama pada orang tua.Biasanya ada orang tua siswa yang keberatan menyangkut biaya”

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

12

Pendapat wakasek kesiswaan menunjukkan

bahwa hambatan live in dan outdoor study adalah dari

siswa, hal ini sejalan dengan pernyataan kepala

sekolah. Hal yang sama diperkuat dengan hasil

kuisioner guru yang mengungkapkan bahwa hambatan

pelaksanaan Live In dan Outdoor Study adalah

menyangkut biaya. (Noya,2013; wawancara dengan

kepala sekolah tanggal 20 April 2015, wawancara

dengan wakasek kesiswaan tanggal 22 April 2015,

kuisioner guru).

6. Program Khusus

a. Ekspo Pendidikan

Program ekspo pendidikan merupakan kegiatan

pengenalan perguruan tinggi kepada para siswa SMA

Kristen 1 Salatiga. Melalui kegiatan ini para orang tua

dan siswa kelas XII dapat memperoleh referensi untuk

memilih perguruan tinggi. Setiap perguruan tinggi

yang ikut ekspo pendidikan dapat mempromosikan

langsung keunggulan kepada orang tua dan siswa di

stand yang telah disediakan, sehingga sekolah tidak

perlu mencari waktu ketika ada perguruan tinggi

hendak promosi di kelas.

Program ini hadir sejak tahun 2011, dengan

penanggung jawab utama adalah wakasek humas

bersama pendamping program yaitu guru BK. Dalam

pelaksanaannya, hasil wawancara dengan kepala

sekolah tanggal 20 April 2015 menunjukkan bahwa

tidak ada hambatan yang ditemui. Berikut pernyataan

beliau:

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

13

“ekspo pendidikan berjalan dengan sangat baik. Tiap tahunnya, ada sekitar 15-20 PT yang datang untuk ikut serta. Berarti animonya tinggi dong. Mereka juga selalu membayar tarif sesuai yang ditentukan sekolah, yang tentunya menguntungkan sangat bagi kami”Pendapat kepala sekolah menunjukkan tidak

ada hambatan dan berjalan dengan baik. Hal ini

dilihat dari dampak pelaksanaan program ekspo

pendidikan berupa kerjasama juga ada keuntungan

finansial yang diperoleh sekolah melalui biaya

pendaftaran berbagai perguruan tinggi yang ikut serta

dalam program ekspo pendidikan. Hal yang sama

diperkuat dengan hasil kuisioner guru yang

mengungkapkan bahwa tidak ada hambatan

pelaksanaan kegiatan ekspo pendidikan. (Noya,2013;

wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20 April

2015, kuisioner guru).).

b. Career Day

Program Career Day merupakan kegiatan

pengenalan karir melalui kerjasama dengan para

alumni, tokoh masyarakat. Penanggung jawab utama

adalah wakasek humas, didampingi oleh guru BK.

Program ini hadir sejalan dengan adanya ekspo

pendidikan yaitu tahun 2011. Melalui program ini,

para siswa dapat mengenal dan mempertimbangkan

berbagai karir di masa depan mereka. Hal ini

dilakukan melalui presentasi berbagai narasumber

baik alumni, tokoh masyarakat yang telah sukses di

bidang-bidang karir tertentu. Presentasi biasanya

dilakukan di ruang serbaguna/aula SMA Kristen 1

Salatiga.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

14

Dalam pelaksanaanya, hasil kuisioner guru

menunjukkan bahwa tidak ada hambatan dalam

pelaksanaan career day. Hal ini juga didukung hasil

wawancara dengan kepala sekolah tanggal 20 April

2015 berikut:“program career day selama ini tidak ada hambatan karena ya kebanyakan kita undang alumni, tokoh yang punya keterikatan sama kita. Selama ini lancar-lancar saja, dari narasumber maupun siswa terlibat aktif dalam kegiatan ini.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

tidak ada hambatan dalam pelaksanaan career day.

Hal ini pula didukung hasil wawancara dengan

wakasek kesiswaan tanggal 22 April 2015. Berikut ini

pendapatnya:.“career day jalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme siswa dalam mengikutinya sehingga dapat belajar dari kesuksesan tokoh yang diundang juga menyangkut pilihan karier di masa depan mereka sendiri.Pendapat wakasek kesiswaan diatas

menunjukkan bahwa tidak ada hambatan dan lancar

kegiatannya karena antusiasme siswa yang tinggi.

(Noya,2013, wawancara dengan kepala sekolah tanggal

20 April 2015, wakasek kesiswaan tanggal 22 April

2015).

c. Parenting Day

Program parenting day merupakan kegiatan

pertemuan dengan orang tua secara rutin biasanya

pada tiap akhir semester di ruang serbaguna sekolah.

Dalam pertemuan ini bukan hanya ada pembicaraan,

sharing dengan pihak sekolah tetapi juga dilakukan

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

15

sosialiasi, seminar dengan tema atau isu-isu tertentu.

Penanggung jawab utama adalah wakasek humas,

didampingi oleh guru BK. Program ini hadir sejak

tahun 2006 dalam bentuk rapat atau sharing dengan

orang tua. Sejak tahun 2009 dilakukan penambahan

kegiatan yaitu adanya seminar dengan tema tertentu

bagi orang tua. Dalam pelaksanaannya, hasil kuisoner

guru menunjukkan bahwa tidak ada hambatan dalam

pelaksanaan parenting day. Hal ini didukung

wawancara terhadap kepala sekolah tanggal 20 April

2015:“parenting day selama ini jalan dengan baik. Kan sebelumnya kita kirim undangan ke orang tua dan mereka sangat mendukung, berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ya bukan saja untuk mereka tapi demi dukungan dan kebaikan anak mereka juga Selain itu ada sosialiasi program juga dilakukan. Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

tidak ada hambatan dalam pelaksanaan parenting day

karena adanya dukungan dari orang tua siswa.

(Noya,2013; wawancara dengan kepala sekolah tanggal

20 April 2015, kuisioner guru).

d. Character Building

Program Character Building merupakan

kegiatan pendidikan karakter di SMA Kristen 1

Salatiga yang secara terprogram hadir sejak tahun

2010. Pendidikan karakter terlaksana baik melalui

pembelajaran di kelas maupun pembudayaan di

lingkungan sekolah. Penanggung jawab program ini

adalah wakasek kurikulum bersama pendamping guru

BK. Dalam program ini, para guru lainnya terlibat aktif

dalam melakukan pembiasaan di lingkungan sekolah.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

16

Dalam pelaksanaannya, hasil kuisioner guru

menunjukkan bahwa hambatan adalah dari siswa

maupun orang tua siswa yang kurang mendukung

anak. Hal ini pula didukung wawancara dengan kepala

sekolah tanggal 20 April 2015:“hambatan utama character building adalah dari siswa sendiri. Ada siswa yang dapat dibina cepat, tapi ada yang memang dari sananya sudah bermasalah. Nah ini yang kami proses timpa terus menerus supaya karakternya semakin baik. Selain itu, dukungan orang tua terhadap perkembangan anak juga menjadi penghambat. Ada orang tua yang mendukung membina tapi ada juga yang kurang memberi perhatian sama anak”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

hambatan yaitu dari diri siswa sendiri dan dukungan

orang tua dalam membina karakter siswa. Hal ini

didukung pula hasil penelitian Randabunga (2014)

bahwa hambatan implementasi program pendidikan

karakter di SMA Kristen 1 Salatiga secara internal

yaitu siswa yang tidak diterima di sekolah negeri dan

eksternal yaitu dari orang tua yang dipengaruhi faktor

broken home¸ ekonomi dan tingkat pendidikan yang

rendah. Selain itu, melalui penelitian tersebut juga

ditemukan bahwa ada dampak positif program

pendidikan karakter SMA Kristen 1 Salatiga, antara

lain: tidak adanya siswa yang membolos, pecurian di

sekolah dan perkelahian.(Noya,2013;

Randabunga,2014; wawancara dengan kepala sekolah

tanggal 20 April 2015, kuisioner guru).

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

17

7. Pengembangan Diri

a. SMUQI Radio

Program SMUQI Radio adalah layanan

broadcasting yang dilakukan oleh siswa pada ruang

broadcast. Tujuannya memberi tahu pengumuman

atau menghibur warga sekolah melalui requestan

lagu. Program ini telah hadir sejak tahun 2010.

Melaluinya, keahlian broadcast siswa dapat terasah

dan mendatangkan berbagai penghargaan bagi

sekolah. Salah satunya yaitu juara broadcasting se

Salatiga tahun 2013. Dalam pelaksanaanya, hasil

kuisione guru menunjukkan bahwa tidak ada

hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan SMUQI

Radio. Hal ini didukung pula hasil wawancara

terhadap kepala sekolah tanggal 20 April 2015:“Tidak ada hambatan dalam SMUQI Radio. Selama ini berjalan dengan baik walalupundikelola oleh siswa. Guru hanya mendampingi saja.Pendapat kepala sekolah yang mengungkapkan

tidak ada hambatan juga didukung wawancara

dengan wakasek kesiswaan tanggal 22 April 2015:“SMUQI Radio sudah berjalan dengan baik

karena didukung antusiasme siswa untuk ikut dalam kegiatan penyiaran di sekolah. Maka, biasanya dijadwalkan sesuai kelas masing-masing.Pendapat wakasek kesiswaan menunjukkan

bahwa tidak ada hambatan karena didukung

antusisasme siswa yang besar dalam program ini.

(Noya,2013; wawancara dengan kepala sekolah

tanggal 20 April 2015, wakasek kesiswaan tanggal

22 April 2015, kuisioner guru).

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

18

b. KIR (Karya Ilmiah Remaja)

Karya Ilmiah Remaja merupakan layanan

program sekolah khususnya dalam bidang

akademik. Program ini telah dimulai sejak lama

sekitar tahun 1997 dan telah mendatangkan

berbagai penghargaan baik skala lokal dan nasional.

Dalam pelaksanaannya, ada anggaran yang

dikucurkan secara proporsional juga difasilitasi

pemerintah dalam hal bantuan finansial tiap tahun

sekitar 40 juta. Selain itu, berdasarkan wawancara

dengan kepala sekolah ada kendala yang ditemui.

Berikut pendapat beliau saat wawancara tanggal 20

April 2015:“Pada KIR hambatan terutama pada siswa yang kurang berminat karena kebanykan siswa berminat ke hal entertain. Maka ada motivasi yang diberikan selain itu ada pula reward dari sekolah bagi siswa yang memenangkan lomba KIR sebagai apresiasi agar mereka semakin terpacu”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

pada program KIR hambatan dapat diatasi melalui

usaha guru ataupun penghargaan dari pihak

sekolah.( wawancara dengan kepala sekolah tanggal

20 April 2015).

c. Ekstrakurikuler Robotik

Ekstrakurikuler robotik merupakan kegiatan

merancang robot oleh para siswa yang berminat

pada bidang ini. Diadakan biasanya pada hari

sabtu. Program ini dilakukan sejak tahun 2012.

Penanggung jawab program ini adalah wakasek

kesiswaan, dengan tenaga pendamping yaitu

mahasiswa Elektro UKSW. Dampak pelaksanaan

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

19

program ini adalah berbagai ajang perlombaan

robotik yang diikuti oleh siswa. Dalam

pelaksanaanya, hasil kuisioner guru menunjukkan

bahwa tidak ada hambatan yang ditemui dalam

pelaksanaannya. Hal ini didukung pula pernyataan

kepala sekolah saat wawancara tanggal 20 April

2015:“Program robotik berjalan dengan baik. Tidak ada hambatan yang ditemui dalam pelaksanaannya”.Pendapat kepala sekolah juga didukung

pernyataan wakasek kesiswaan tanggal 22 April

2015:“Program robotik yang sudah berjalan

selama ini sudah berjalan baik. Tidak ada hambatan juga karena selama ini dibantu dari elektro UKSW. Siswa juga antusias karena ekstrakurikuler ini tergolong baru.”Pendapat wakasek kesiswaan menunjukkan

tidak ada hambatan yang ditemui dalam

pelaksanaan ekstrakurikuler robotik. (Noya,2013;

wawancara dengan kepala sekolah, wakasek

kesiswaan tanggal 22 April 2015, kuisioner guru).

d. Ekstrakurikuler Multimedia

Ekstrakurikuler multimedia merupakan kegiatan

ekstrakurikuler siswa yang berhubungan dengan IT

dan digital. Ekstrakurikuler multimedia telah ada

sejak tahun 2011 dan terdiri atas 3 yaitu

jurnalistik, sinematografi dan fotografi. Berikut

penjelasan ketiganya:

Jurnalistik merupakan ekstrakurikuler yang

mewadahi siswa untuk broadcasting,

penulisan artikel/berita, katalog.

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

20

Ekstrakurikuler ini didampingi guru Bahasa

Indonesia dan dibantu oleh tenaga ahli dari

Fiskom UKSW.

Sinematografi merupakan ekstrakurikuler

yang mewadahi siswa untuk membuat film

pendek, video promosi dengan tema tertentu.

Ekstrakurikuler ini didampingi oleh guru TI

dan dibantu tenaga ahli dari TI UKSW.

Fotografi merupakan ekstrakurikuler yang

mewadahi siswa untuk melakukan

pemotretan, pengambilan dan pengeditan

gambar. Ekstrakurikuler ini didampingi oleh

guru TI dan dibantu tenaga ahli dari TI dan

Fiskom UKSW.

Ketiga ekstrakurikuler diatas, dalam hasil

kuisioner siswa terungkap bahwa ada kendala

menyangkut kelengkapan fasilitas penunjang seperti

komputer, wifi yang mulai rusak. Hal ini dibenarkan

pula oleh wakasek kesiswaan dalam wawancara

tanggal 22 April 2015. Berikut pernyataan beliau :

“kegiatan ekstrakurikuler multimedia terkendala fasilitas yang mulai rusak. Misalnya saja komputer pada lab multimedia, atau juga aplikasi yang mulai error di komputer. Tapi saya sudah lapor ke wakasek SarPras.”Pendapat wakasek kesiswaan menunjukkan

bahwa hambatan pelaksanaan ekstrakurikuler

multimedia adalah menyangkut fasilitas penunjang

yang semestinya menjadi perhatian wakasek

sarPras. (Noya,2013; wawancara dengan wakasek

kesiswaan, kuisioner siswa).

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

21

1.2.2 Strategi Bersaing Keunggulan Berbasis biaya

Strategi bersaing keunggulan berbasis biaya

dilakukan oleh SMA Kristen 1 Salatiga melalui

penawaran biaya SPP yang murah dan terjangkau

dibandingkan sekolah swasta favorit di Salatiga. Hal

ini nampak dari kebijakan sekolah dalam

menentukan besaran biaya pendidikan siswa SMA

Kristen 1 Salatiga. Besaran biaya SPP tersebut

ditentukan melalui rapat komite, yayasan, guru pada

Rapat Kerja Sekolah per tahun. Berikut ini pernyataan

kepala sekolah saat wawancara tanggal 20 April “kami menentukan biaya SPP pada saat rapat kerja bersama komite, yayasan dan guru. Penentuan ini dilakukan biaya berbeda pada tiap jenjang kelas karena kebutuhan masing-masing jenjang kelas kan berbeda. Selain itu dalam penentuan ini juga kami mempertimbangkan kesanggupan biaya orang tua. Biasanya ada lembar kesanggupan biaya yang diisi oleh orang tua.”Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

penentuan biaya SPP oleh sekolah didukung

keterlibatan masyarakat juga diberlakukan berbeda

pada tiap jenjang. Hal ini pula didukung hasil studi

dokumentasi terhadap RKAS yang memuat bahwa

biaya SPP untuk tahun 2013/2014 misalnya,

ditentukan siswa kelas X Rp.250.000 dan siswa kelas

XI, XII Rp. 245.000. Sedangkan untuk uang kegiatan

ditentukan siswa kelas X, XI, XII sebesar Rp. 350.000.

(Noya,2013, wawancara dengan kepala sekolah tanggal

20 April 2015, dokumentasi RKAS).

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

22

1.3 Evaluasi Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

Bertolak dari penjabaran sebelumnya yaitu

pelaksanaan strategi bersaing yang diterapkan SMA

Kristen 1 Salatiga. Hal ini kemudian dapat dievaluasi

konsistensi, kesesuaian, keunggulan dan kelayakan.

Oleh karena itu, untuk mengetahuinya secara rinci

maka akan disajikan hasil penelitian dalam 4 bagian

yaitu konsistensi, kesesuaian, keunggulan, dan

kelayakan strategi bersaing yang dijalankan SMA

Kristen 1 Salatiga.

1.3.1 Konsistensi (Consistency)

Konsistensi mengandung arti bahwa sebuah

strategi tidak boleh tidak konsisten atau bertentangan

dengan tujuan, nilai yang dikembangkan dan

kebijakan yang ditetapkan institusi (Rumelt,2000).

Oleh karena itu, akan dideskripsikan hal-hal antara

lain: tujuan sekolah, nilai yang dikembangkan dan

kebijakan yang ditempuh oleh sekolah. Setelah itu,

dirangkum dalam bentuk tabel kualitatif sebagai

kesimpulan akhir oleh analis. Hal ini dimaksudkan

agar lebih terlihat jelas kekonsistenan atau tidak

konsisten strategi bersaing yang diterapkan. Berikut

ini penjelasan keduanya:

a. Tujuan dan Nilai yang dikembangkan

Berdasarkan studi dokumentasi terhadap buku

RKAS maka, dapat diketahui tujuan SMA Kristen 1

Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014, adalah sebagai

berikut:

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

23

(1) Mengembangkan sistem seleksi penerimaan

siswa baru secara selektif dan proaktif serta

melakukan pembinaan terhadap siswa.

(2) Mengupayakan pemenuhan 8 standar Nasional

Pendidikan seperti tertuang dalam Peraturan

Pemerintah No.19 tahun 2005.

(3) Mengupayakan terwujudnya budaya sekolah

dalam rangka mendukung tercapainya visi, misi,

sekolah yang terangkum dalam semboyan atau

motto sekolah yakni Education for Liberty,

Development and Dignity (Pendidikan untuk

kemandirian, tumbuh kembang dan

bermartabat).

(4) Menjalin kerjasama (networking) dengan

lembaga/institusi terkait, masyarakat dan dunia

usaha/industri dalam upaya melakukan inovasi

pembelajaran yang lebih diorientasikan pada

pengalaman belajar dengan pembekalan lifeskill.

(5) Menyelenggarakan PBM yang mengarah pada

program pembelajaran berbasis kompetensi dan

TIK.

(6) Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan

pengembangan diri/ekstrakurikuler unggulan

yang sesuai potensi dan minat siswa.

(7) Mewujudkan pendidikan yang berkualitas,

sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat

yang dilandasi oleh semangat pelayanan, kasih,

kebenaran dan keadilan.

(8) Menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti,

berdisiplin tinggi, beriman, terampil berolah ilmu

pengetahuan, berolah seni, serta terampil

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

24

berkomunikasi dengan sarana teknologi

informasi dan bahasa asing.

(9) Mewujudkan pencapaian prestasi pada berbagai

bidang baik bidang akademik maupun non

akademik.

(10) Menjadikan warga sekolah sebagai pribadi yang

memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap

lingkungan.

Bertolak dari penjabaran diatas, nampak

bahwa ada 10 hal yang menjadi cita-cita masa depan

SMA Kristen 1 Salatiga yang perlu dicapai dalam masa

kerja 1 tahun. Selain itu, berdasarkan wawancara

bersama kepala sekolah tanggal 20 April 2015 dapat

diketahui bahwa, ada pula nilai-nilai yang

dikembangkan sekolah untuk mencapai tujuan

sekolah ditas. Berikut pernyataan beliau:“Nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah kami sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yakni nilai religius kristiani yang berlandaskan kasih, pelayanan, kebenaran dan keadilan, nilai kedisiplinan, nilai kemandirian, nilai peduli lingkungan, maupun nilai peduli sosial”

Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa nilai-

nilai yang dikembangkan oleh sekolah bersumber dari

visi, misi, tujuan yang dikembangkan oleh sekolah.

b. Kebijakan Yang Ditempuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

kebijakan yang ditetapkan oleh pihak sekolah

menyangkut pelaksanaan strategi bersaing melalui

program sekolah dan ada pula kebijakan yang

dilakukan sebagai upaya mengatasi kendala yang

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

25

dihadapi dalam pelaksanaannya. Berikut pernyataan

kepala sekolah saat wawancara tanggal 20 April 2015:“kebijakan yang ditetapkan dari semula dalam strategi keunggulan biaya SPP jelas ada penentuan besaran biaya per jenjang dengan melibatkan kesanggupan orang tua. Kalau dalam program peduli kasih jelas melalui persembahan yang terkumpul digunakan untuk siswa yang kurang mampu. Kalau dalam sekolah lima hari sekolah mengambil kebijakan membuka layanan pada hari sabtu misal perpustakaan, lab, wifi supaya siswa bisa menikmati layanan itu. Untuk moving class perpindahan sesuai mata pelajaran. Program kewirausahaan dan agrobisnis sekolah membeli atau menyediakan alat dan bahan. Untuk program lain seperti program khusus ekspo, career day, pareting day sekolah memutuskan untuk memperbaharui kerjasama tiap tahun baik dengan lembaga tertentu maupun perorangan. Sedangkan untuk character building kami membuat budaya atau lingkungan sekolah yang mendukung. Program lain seperti pengembangan diri SMUQI Radio dijalankan siswa, KIR ada reward dari sekolah juga pengangaran proporsional, robotik dan multimedia ada penambahan fasilitas penunjang. Kebijakan pada progam-program ini yang sudah ditetapkan dari awal biasanya dalam rapat kerja disepakati. Namun tak menutup kemungkinan ada kebijakan lain yang ditempuh seiring berjalannya program jika ada kendala”.Pendapat kepala sekolah tersebut menunjukkan

bahwa ada berbagai kebijakan yang ditetapkan sekolah

baik menyangkut program peduli kasih, sekolah lima

hari, moving class, kewirausahaan dan agrobisnis,

program khusus, pengembangan diri. Namun, beliau

juga mengungkapkan ada kebijakan yang ditempuh

dalam mengatasi kendala. Lebih lanjut, berikut

pendapat beliau saat wawancara 20 April 2015:“kebijakan yang dilakukan sekolah dalam upaya mengatasi kendala yang dihadapi

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

26

misalnya dalam program agrobisnis saya memutuskan untuk menugaskan wakasek sarPras dalam mendampingi programnya. Dalam moving class ada tugas koordinasi yang dijalankan juga rapat evaluasi harian yang berfungsi untuk pengecekan SOP. Kalau program lainnya seperti live in dan outdoor study, sekolah biasanya membantu kontribusi siswa yang keberatan dalam hal biaya. Sedangkan kebijakan sekolah khususnya untuk ekstrakurikuler tertentu kita pakai tenaga dari luar karena guru belum mampu contohnya multimedia dan robotik. Namun dalam ekstrakurikuler ini sendiri jika adalah masalah biasanya menjadi tanggung jawab wakasek kesiswaan, juga wakasek lainnya yang punya hubungan dengan program tertentu.”Pendapat kepala sekolah didukung oleh wakasek

kesiswaan dalam wawancara tanggal 22 April 2015:“memang benar ada tindakan sekolah untuk mengatasi kendala yang ada. Kalau dalam live in dan outdoor study biasanya sekolah membantu kontribusi siswa. Dalam moving class juga ada tugas koordinasi, jika kepala sekolah tidak ada maka diganti lainnya”. Sedangkan, untuk program dibawah tanggung jawab saya misalnya, yaitu ekstrakurikuler digunakan tenaga tambahan dari luar karena tenaga kami belum mampu misalnya pada multimedia dan robotik. Juga fasilitas penunjang yang mulai bermasalah saya melakukan koordinasi ke wakasek sarPras”Pendapat wakasek kesiswaan membenarkan

pendapat kepala sekolah bahwa ada tindakan atau

upaya untuk mengatasi kendala yang ada pada moving

class, live in, outdoor study sedangkan menyangkut

ekstrakurikuler oleh wakasek kesiswaan. Pendapat

wakasek kesiswaan didukung oleh pernyataan wakasek

sarPras dalam wawancara tanggal 21 April 2015.“para wakasek memang selalu melakukan koordinasi. Menyangkut kendala dalam multimedia yaitu komputer memang ada beberapa rusak dan akan diinstal ulang, juga

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

27

diusahakan beli unit baru. Kalo wifi, sempat mati tapi lagi diusahakan untuk 3 Founder Speedy, Indieschool, IDM mau perbarui kerjasama dengan kita”.Pendapat wakasek SarPras menunjukkan

pembenaran akan pernyataan wakasek kesiswaan

menyangkut upaya kebijakan mengatasi kendala yang

ada. Selain itu, mengeani tugas yang diberikan kepala

sekolah untuk mendampingi program kewirausahaan

dan agrobisnis dibenarkan olehnya dalam wawancara

tanggal 21 April 2015. Berikut pernyataan beliau:“saya biar SarPras tapi saya penanggung jawab sekaligus pendamping kegiatan siswa dalam usaha dan agrobisnis. Saya diberi tugas oleh kepala sekolah untuk mendampingi program ini”Pendapat wakasek sarPras menunjukkan bahwa

pembenaran akan pernyataan kepala sekolah.

c. Konsistensi Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

Bertolak dari deskripsi konsistensi yaitu tujuan,

nilai dan kebijakan yang ditetapkan juga deskripsi

pelaksanaan strategi bersaing, maka dibawah ini

merupakan hasil evaluasi konsistensi strategi

bersaing yang diterapkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.Tabel 4.1 Konsistensi Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

No

Strategi Bersaing

Konsistensi (Consistency)

PenilaianTujuan Sekolah Nilai Kebijakan yang

ditempuh sekolah

I. Diferensiasi1. Peduli Kasih

Mewujudkan

Nilai peduli sosial

Ibadah jam 11.45 diikuti siswa pada tiap kelas

Dilakukan pengumpulan

Konsisten

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

28

pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang dilandasi oleh semangat pelayanan, kasih, kebenaran dan keadilan.

persembahan

2. Sekolah Lima Hari

Nilai kedisiplinan

Senin-jumat berlangsung maka sabtu layanan lain tetap dibuka

Konsisten

3. Moving Class Nilai kedisiplinan

Perpindahan siswa sesuai mata pelajaran

Pengawasan pelaksanaan SOP oleh kepala sekolah.

Konsisten

4 Kewirausahaan dan agrobisnis

Menjadikan warga sekolah sebagai pribadi yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.

Nilai peduli lingkungan

Membeli lahan baru dalam upaya perluasan.Penugasan

wakasek SarPras

Konsisten

5. Field Trip

a. Live In Menjalin

kerjasama (networking) dengan lembaga/institusi terkait, masyarakat dan dunia usaha/industridalam upaya melakukan inovasi pembelajaran yang lebih diorientasikan pada pengalaman belajar dengan pembekalan lifeskill.

Menjadikan

Nilai sosial, peduli

lingkungan

Memperbaharui kerjasama dengan masyarakat tiap tahun ajaran.

Membantu kontribusi siswa

Konsisten

b. Outdoor Study

Nilai peduli lingkungan, nilai sosial, nilai kemandirian.

Memperbaharui kerjasama dengan institusi lain tiap tahun ajaran

Membantu siswa dalam

Konsisten

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

29

warga sekolah sebagai pribadi yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.

kontribusi

6. Pengembangan Diria. SMUQI

Radio

Mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pengembangan diri/ekstrakurikuler unggulan yang sesuai potensi dan minat siswa.

Nilai kedisiplinan

Layanan broadcast olehsiswa

Konsisten

b. KIR Nilai kemandirian, kedisiplinan

Pendampingan KIR oleh guru

Motivasi & Reward dari sekolah

Konsisten

c. Robotik Nilai kedisiplinan,

nilai kemandirian

Pengadaan alat” robotic

pendampingan tenaga ahli dari luar sekolah

Konsisten

d. Jurnalistik Nilai kedisiplinan,

nilai kemandirian

Pendampingan dari luar sekolah.

Pengadaan alat penunjang

Konsisten

e. Sinematografi

Nilai kedisiplinan,

nilai kemandirian

Pendampingan dari luar sekolah

Pengadaan alat penunjang

Konsisten

f. Fotografi Nilai kedisiplinan,

nilai kemandirian

Pendampingan dari luar sekolah

Pengadaan alat penunjang.

Konsisten

7. Program Khususa. Ekspo

PendidikanMenjalin kerjasama (networking) dengan lembaga/institusi terkait,

Nilai sosial, kedisiplinan

Kerjasama dengan PT

Penarikan Kontribusi dari PT yang ikut serta

Konsisten

b. Career Day Nilai sosial, Kerjasama dengan alumni

Konsisten

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

30

masyarakat dan dunia usaha/industry dalam upaya melakukan inovasi pembelajaran yang lebih diorientasikan pada pengalaman belajar dengan pembekalan lifeskill.

dan tokoh terkait

c. Parenting Day

Nilai sosial Undangan kehadiran orang tua

Melakukan seminar dengan tema tertentu

Konsisten

d. Character Building

Menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti, berdisiplin tinggi, beriman, terampil berolah ilmu pengetahuan, berolah seni, serta terampil berkomunikasi dengan sarana teknologi informasi dan bahasa asing.

Nilai kedisiplinan,

peduli lingkungan,

sosial.

Membuat program yang dilaksanakanmelalui pembelajaran di kelas dan pembudayaan di lingkungan sekolah

Konsisten

II. Keunggulan Berbasis Biaya1. Penawaran

Biaya SPP Murah

Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang dilandasi oleh semangat pelayanan, kasih, kebenaran dan keadilan.

Nilai peduli sosial

Penawaran biaya SPP murah per jenjang kelas

Melibatkan masukan masyarakat dalam penentuan SPP.

Konsisten

Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa strategi

bersaing baik diferensiasi melalui program sekolah

Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Field Trip berupa Live

In dan Outdoor Study, Program Khusus yaitu Ekspo

Pendidikan, Career Day, Parenting Day, Character

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

31

Builiding serta Pengembangan Diri yaitu SMUQI

Radio, KIR, ekstrakurikuler robotik dan

ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi. Juga strategi

keunggulan berbasis biaya melalui penawaran biaya

SPP murah semuanya menunjukkan kekonsistenan

antara tujuan, nilai yang dikembangkan dan kebijakan

yang ditempuh oleh sekolah.

1.3.2 Kesesuaian (Consonance)

Kesesuaian mengandung arti bahwa strategi

harus mewakili respon adaptif/penyesuaian terhadap

lingkungan eksternal (Rumel,2000). Oleh karena itu,

sesuai hasil penelitian maka dalam bagian ini akan

dideskripsikan keadaptifan sekolah terhadap

lingkungan eksternal yaitu (a) Kebutuhan masyarakat,

(b) Persaingan dengan sekolah lainnya. Setelah itu,

penjabaran keduanya dirangkum dalam bentuk tabel

kualitatif sebagai kesimpulan akhir. Hal ini

dimaksudkan agar lebih terlihat jelas kesesuaian

dengan strategi bersaing yang diterapkan. Berikut ini

penjelasan keduanya:

a. Kebutuhan Masyarakat

Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Kristen 1

menunjukkan strategi bersaing yang diterapkan

merupakan jawaban terutama untuk kebutuhan

masyarakat. Berdasarkan wawancara dengan kepala

sekolah tanggal 20 April 2015, dapat diketahui bahwa:

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

32

“Semua program yang hadir sebenarnya merupakan wujud tanggapnya kita dalam melayani kebutuhan masyarakat. Awalnya sekolah ini ada kita ada launching gagasan yang berupaya menggali kebutuhan masyarakat. Maka ada hadir peduli kasih yang membantu keuangan siswa, moving class, sekolah lima hari. Belakangan diikuti program-program pengembangan diri, program khusus misalnya parenting day, ekspo, career day, yang bukan hanya melayani siswa tetapi juga orang tua”.Lebih lanjut menurut beliau, sekolah dalam

masyarakat menjawab kebutuhan masyarakat,

sekolah mengikuti trend atau perubahan yang terjadi.

Berikut ini petikan pernyataan beliau saat wawancara

tanggal 20 April 2015.“bukan saja melayani apa yang jadi kebutuhan, sekolah juga menjawab trend kebutuhan masyarakat. Program kewirausahaan dan agrobisnis misalnya mampu melayani kebutuhan masyarakat akan tanaman hias misalnya gelombang cinta. Sekolah menjual dan mendapatkan keuntungan jutaan. Setelah itu berubah trend ke tanaman organik, sekolah pun menjual tanaman organik. Sekolah mendapatkan keuntungan besar”. Penjelasan kepala sekolah menunjukkan

adanya upaya sekolah untuk menjawab kebutuhan

masyarakat baik secara layanan program yatu peduli

kasih, moving class, sekolah lima hari, program

khusus dan juga kebutuhan akan pangan

menyangkut program kewirausahaan dan agrobisnis.

Dalam wawancara tersebut, beliau juga

mengungkapkan bahwa sekolah juga menjawab

kebutuhan masyarakat dalam penerapan strategi

bersaing melalui kebijakan penawaran biaya SPP

dibanding sekolah swasta lain dilakukan sekolah

untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

33

pendidikan murah. Berikut ini pernyataan beliau saat

wawancara tanggal 20 April 2015:“Biaya SPP dengan ketentuan seperti itu hadir

diupayakan sesuai dengan masyarakat karena daerah salatiga masyarakatnya level ekonomi menengah kebawah. Selain itu, masyarakatnya juga pada umumnya “negeri oriented”. Apalagi ditambah rencana Wajar 12 Tahun. Masyarakat semakin berpikir biaya murah itu harus dalam pendidikan. Maka biaya SPP dipertimbangan dengan masukan orang tua melalui lembar kesanggupan biaya. Namun untuk sekarang saya kira masyarakat mulai sadar bahwa kualitas pendidikan yang diutamakan”Pendapat yang diungkapkan kepala sekolah

tersebut menunjukkan bahwa sekolah

mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan

biaya murah. Sehingga dari ketiga pendapat kepala

sekolah diatas dapat disimpulkan bahwa program-

program yang hadir yaitu peduli kasih, moving class,

sekolah lima hari, kewirausahaan dan agrobisnis,

program khusus adalah upaya untuk menjawab

kebutuhan masyarakat akan layanan program

sekolah, pangan, biaya murah.

Memperkuat pendapat kepala sekolah diatas

bahwa program hadir sebagai jawaban atas

kebutuhan masyarakat. Maka dalam wawancara

dengan wakasek sarPras terungkap bahwa program

pengembangan diri berupa esktrakurikuler

merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat

terhadap teknologi terbaru. Berikut penjelasan beliau

saat wawancara tanggal 20 April 2015:“Sebenarnya program seperti SMUQI Radio, robotik, ekstrakurikuler multimedia hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat bukan saja layanan program tapi juga kebaruan teknologi. Tak heran sekolah awalnya sekolah

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

34

melengkapi dengan ruang atau lab multimedia lama kelamaan ada ruang broadcast, komputer, wifi, peralatan robotik dan lainnya yang mampu melengkapi pelaksanaan program tersebut”.Pendapat wakasek SarPras menunjukkan

bahwa program pengembangan diri sebagai jawaban

kebutuhan masyarakat akan teknologi terbaru dengan

fasilitas-fasilitas yang ditawarkan.

b. Persaingan Dengan Sekolah Lain

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi

bersaing SMA Kristen 1 Salatiga dilakukan bentuk

respon terhadap persaingan yang terjadi dengan

sekolah lainnya. Upaya sekolah untuk bersaing

dengan sekolah lain yang juga berupaya melakukan

hal yang sama (adaptif) sangatlah penuh perjuangan.

Berikut ini uraian petikan wawancara bersama kepala

sekolah tanggal 20 April 2015:“ Sejak pergantian kepala sekolah tahun 2005 dan upaya keluar dari masalah yang terjadi maka berbagai terobosan dimulai dengan mencari sokongan dana yaitu bantuan dana pemerintah daerah, membangun jaringan alumni untuk memperoleh bantuan. Sekolah kemudian melakukan launching gagasan untuk mengetahui apa sebenarnya kebutuhan dan keinginan masyarakat. Setelah itu mempelajari sumber daya yang dimiliki yang dapat dimanfaatkan agar tampil beda dengan sekolah lain. Sekolah mulai berbenah sedikit demi sedikit dengan perbaikan sarana prasarana, penambahan fasilitas dan mencanangkan berbagai program yang beda dan penawaran biaya SPP per jenjang. Pendapat kepala sekolah menunjukkan upaya

untuk bangkit dari keterpurukan yang dialami dimulai

dari mencari sokongan finansial, mencari kebutuhan

masyarakat baru kemudian menawarkan program

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

35

berbeda dari sekolah lain. Lebih lanjut dalam

wawancara tanggal 20 April 2015 beliau

mengungkapkan bahwa:“awalnya hadir program peduli kasih, program moving class, sekolah lima hari, sekitar tahun 2007/2008. Kemudian tahun-tahun berikutnya sekolah dipercaya sebagai RSKM, saat itu pula memperoleh juara sekolah sehat sejateng, juara sekolah wawasan wiyata mandala Jateng, dan penghargaan green school. Selanjutnya, ada program khusus ekspo, career day, parenting day dan lainnya. Selanjutnya, juga ada kewirausahaan dan agrobisnis juga tambahan ekstrakurikuler multimedia yang berkembang hingga sekarang. Saya kira program-program yang kami tawarkan itu selalu berbeda dengan sekolah lain yang menjadi pesaing kami.”Selanjutnya, dalam wawancara tersebut beliau

juga mengungkapkan bahwa ada pesaing berupa

sekolah lain. Berikut pendapat beliau saat wawancara

tanggal 20 April 2015:“untuk pesaing lain, kami anggap SMA Lab Satya Wacana merupakan pesaing utama untuk sekolah swasta. Kalo untuk negeri saya kira SMA Negeri 1 adalah pesaing utama kami. Tapi jika dibanding dengan sekolah swasta LAB, saya kira biaya dan program kami tentunya beda, kalau negeri tentunya jauh berbeda pula”Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

program-program yang ditawarkan sekolah selalu

berbeda dengan sekolah lain yang menjadi pesaing

terutama sekolah swasta Laboratorium Satya Wacana.

Pendapat kepala sekolah tersebut diperkuat hasil

kuisioner oleh guru maupun siswa yang menunjukkan

bahwa pesaing utama SMA Kristen 1 untuk sekolah

swasta adalah SMA Laboratorium Satya Wacana.

Menyangkut hal ini, disisi lain berdasarkan studi

dokumentasi melalui website sekolah

www.smalab.sch.id dapat diketahui bahwa ada

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

36

beberapa program seperti peduli kasih, moving class

dan sekolah lima hari juga ekstrakurikuler multimedia

sinematografi dan fotografi dimiliki oleh sekolah

tersebut. Hal ini didukung pula hasil wawancara

dengan salah seorang orang siswa SMA Laboratorium

Satya Wacana tanggal 1 Mei 2015, yang mana penulis

berusaha mengkonfirmasi program dan biaya yang ada

di sekolahnya dengan SMA Kristen 1 Salatiga:“Kalau menyangkut program di sekolah kami ada banyak. Kalo peduli kasih, biasaya ibadah terus kasih persembahan. Ada juga moving class sesuai mata pelajaran. Terus kita kan cuma sekolah lima hari tapi di sabtu biasanya GOR, perpustakaan dibuka bagi siswa khususnya yang ikut ekskul. Kita juga ada live in dan study tour biasanya ditentukan oleh sekolah kita mau kemana. Ada parenting day biasanya rapat orang tua siswa begitu. Kami juga ada Radio Labschool. Kalau program ekskul banyak sekali kalau sinematografi, fotografi malah masuk mata pelajaran. Sedangkan kalau biaya SPP kami sekitar Rp.600.000 per bulan”Pendapat siswa tersebut menunjukkan bahwa ada

program yang sama dengan SMA Kristen 1 Salatiga dan

biaya SPP yang berbeda.

c. Kesesuaian Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

Bertolak dari deskripsi kesesuaian lingkungan

eksternal baik kebutuhan masyarakat maupun

persaingan insitusi lain maka dibawah ini merupakan

hasil evaluasi kesesuaian strategi bersaing yang

diterapkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga.Tabel. 4.2 Kesesuaian Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

No.

Strategi Bersaing

Kesesuaian (Consonance)

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

37

I. Diferensiasi Kebutuhan Masyarakat

Persaingan Dengan Sekolah lain

Penilaian

1. Peduli Kasih Kebutuhan masyarakat akan biaya pendidikan murah

Ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Tidak Adaptif

Terhadap sekolah lain

2 Sekolah Lima Hari

Kebutuhan akan layanan pendidikan

Ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Tidak Adaptif

Terhadap sekolah lain

3. Moving Class Kebutuhan akan layanan pendidikan

Ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Tidak Adaptif

Terhadap sekolah lain

4 Kewirausahaan dan agrobisnis

Kebutuhan akan pangan dan tanaman hias

Tidak ada pada SMA Laboratorium Satya

WacanaAdaptif

5. Field Trip

a. Live InKebutuhan akan layanan program pendidikan

Ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Tidak Adaptif

Terhadap sekolah lain

b. Outdoor Study

Kebutuhan akan layanan program pendidikan

Ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Tidak Adaptif

Terhadap sekolah lain

6. Pengembangan Diria. SMUQI

RadioKebutuhan akan kebaruan teknologi dan layanan program pendidikan

Ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

TidakAdaptifSekolah

lainb. KIR Kebutuhan akan

layanan program pendidikan

Tidak di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Adaptif

c. Ekstrakurikuler Robotik

Kebutuhan akan kebaruan teknologi dan layanan program pendidikan

Tidak ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Adaptif

d. Ekstrakurikuler Multimedia: Jurnalis

tik

Kebutuhan akan kebaruan teknologi dan layanan pendidikan

Tidak SMA Laboratorium Satya

Wacana)

Adaptif

Sinematografi

Kebutuhan akan kebaruan teknologi dan layanan pendidikan

Diterapkan juga oleh SMA

Laboratorium Satya Wacana

Tidak Adaptif

terhadap sekolah lain

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

38

Fotografi Kebutuhan akan kebaruan teknologi dan layanan pendidikan

Diterapkan juga oleh SMA

Laboratorium Satya Wacana

Tidak adaptif

terhadap sekolah lain

7. Program Khususa. Ekspo

PendidikanKebutuhan akan layanan program pendidikan

Tidak ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Adaptif

b. Career Day Kebutuhan akan layanan program pendidikan

Tidak ada di SMA Laboratorium Satya

WacanaAdaptif

c. Parenting Day

Kebutuhan akan layanan program pendidikan

Diterapkan juga oleh SMA

Laboratorium Satya Wacana

TidakAdaptif

terhadap sekolah lain

d. Character Building

Kebutuhan akan layanan program pendidikan

Ada di SMA Laboratorium Satya

Wacana

Tidak Adaptif

sekolah lainII. KeunggulanBerbasis Biaya

1. Penawaran Biaya SPP Murah

Kebutuhan akan biaya pendidikan yang murah

Beda dengan SMA Laboratorium Satya

Wacana

Adaptif

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa strategi

bersaing baik diferensiasi melalui program Peduli

Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Program Khusus yaitu

Ekspo Pendidikan, Career Day, Parenting Day,

Character Builiding serta Pengembangan Diri yaitu

SMUQI Radio, KIR, ekstrakurikuler robotik dan

ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi. Juga strategi

keunggulan berbasis biaya melalui penawaran biaya

SPP murah semuanya menunjukkan kesesuaian

dengan lingkungan eksternal yaitu kebutuhan

masyarakat akan layanan pendidikan, kebaruan

teknologi, pangan maupun biaya pendidikan murah.

Namun, disisi lain ada beberapa program yang tidak

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

39

adaptif terhadap persaingan dengan institusi lainnya,

antara lain: Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving

Class, Field Trip berupa Live In dan Outdoor Study, dan

ekstrakurikuler multimedia yaitu sinematografi dan

fotografi.

1.3.3 Keunggulan (Advantage)

Menurut Rumelt (2000), keunggulan

mengandung arti bahwa strategi harus memfasilitasi

dan atau mempertahankan keunggulan bersaing di

bidang aktivitas, antara lain (a) Sumber daya superior

(b) Ketrampilan superior, (c) Posisi Superior. Oleh

karena itu, akan dideskripsikan ketiga hal tersebut

dan kemudian penjabaran ketiganya dirangkum dalam

tabel kualitatif sebagai kesimpulan akhir. Hal ini

dimaksudkan agar lebih terlihat jelas keunggulan

strategi bersaing yang diterapkan. Berikut ini

penjelasan ketiganya:

a. Sumber Daya Superior

Menurut Rumelt (2000), strategi bersaing harus

memfasilitasi untuk memperoleh keunggulan dalam

sumber daya superior yaitu hak paten, asset dan

kerjasama. Dari ketiga hal tersebut, hasil penelitian

menunjukkan bahwa hanya terdapat kerjasama

sekolah dengan lembaga lain. Berikut pendapat yang

dikemukakan kepala SMA Kristen 1 Salatiga saat

wawancara 20 April 2015:“kalau untuk asset khusus atau hak paten, sekolah tidak memilikinya karena kami bukan vocational school. Tapi dalam hak paten

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

40

sementara diupayakan melalui KIR yaitu pisang Uter untuk suplemen makanan sehat. Sedangkan, kalau untuk kerjasama yang dihasilkan kami punya berbagai kerjasama baik perorangan ataupun dengan organisasi atau lembaga lain.”Pendapat kepala sekolah yang dikemukakan

diatas menunjukkan bahwa sumber daya superior

yang dimiliki sekolah adalah berupa kerjasama. Hal ini

pula didukung, hasil studi dokumentasi terhadap

buku kegiatan Humas yang menunjukkan bahwa

kerjasama sekolah antara lain:Tabel. 4.3 Kerjasama SMA Kristen 1 Salatiga

Lembaga/Organisasi Tujuan KerjasamaWCTUI Salatiga, PMI, Puskemas, DKK, Polres Salatiga.

- Pembinaan dan sosialisasi peserta didik tentang narkoba, sex bebas, miras, rokok.

- Penjaringan kesehatan, penyuluhan, pengobatan gratis, donor darah dan lainnya.

UKSWa. FEB

b. FSM

c. Fiskom

d. TIe. Biologif. Elektro

g. BK

Sosialisasi yang berhubungan dengan program Kewirausahaan dan agrobisnis.Membimbing siswa dalam olimpiade-olimpiade eksakt yang diikuti juga KIR.Pendampingan ekskul multimediaMembimbing olimpiade siswaMendampingi Program Ekstrakurikuler dalam bidang multimediaMendampingi program ekstrakurikuler robotik.Dalam program layanan BK sekolah.

SHA HUA Edu Stay siswa di Cina dan bahasa mandarin.

LH Sosialiasi “go green” dan tata kelola lingkungan hijau.

Kota Bahasa Broadcasting khususnya bahasa inggris

Alumni link Untuk kegiatan program khusus career day

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

41

Dunia Industri, Perusahaan, PT lain maupun masyarakat.

Untuk pelaksanaan program khusus ekspo pendidikan, live In, Outdoor Study.

Sumber: Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan studi dokumentasi terhadap kegiatan bidang Humas dalam RKAS SMA Kristen 1 Salatiga.

b. Ketrampilan Superior

Menurut Rumelt (2000), strategi bersaing harus

memfasilitasi untuk memperoleh keunggulan dalam

ketrampilan superior yaitu investasi, pekerjaan dan

pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, hasil

penelitian menunjukkan bahwa ketrampilan superior

terutama dibuktikan melalui prestasi yang diraih.

Berdasarkan studi dokumentasi terhadap buku

kegiatan siswa dapat diketahui bahwa strategi

bersaing diferensiasi melalui program unggulan yang

mampu mendatangkan prestasi antara lain: Program

kewirausahaan dan agrobisnis yang mendapat juara 1

pengelolaan sampah tahun 2014. Program lainnya

seperti Ekstrakurikuler Multimedia berhasil mendapat

juara 1 broadcasting bahasa inggris tahun 2014 dan

juara 1 & 3 Lomba Kriya, film poster Dinas Pendidikan

Salatiga tahun 2014. Sedangkan program KIR TI

mendapat juara 3 tahun 2013, KIR Kimia juara 2

tahun 2013 dan KIR Sosial juara 1 tahun yang sama

(Lihat lampiran 2).

Menyangkut program lainnya, lebih banyak

prestasi diperoleh dari bidang non akademik yang

bukan sebagai diferensiasi program unggulan (Lihat

lampiran 2). Hal ini pula didukung wawancara dengan

wakasek kesiswaan tanggal 22 April 2015:

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

42

“Kebanyakan prestasi yang diperoleh memang ada pada bidang non akademik seperti olahraga. Untuk sekarang prestasi memang sangat kurang tapi sekolah selalu berupaya untuk meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik siswa”.Pendapat wakasek kesiswaan menunjukkan

bahwa prestasi lebih banyak berasal dari bidang non

akademik terutama olahraga yang sebenarnya bukan

merupakan program unggulan diferensiasi sekolah.

c. Posisi Superior

Menurut Rumelt (2000), strategi bersaing harus

memfasilitasi untuk memperoleh keunggulan dalam

posisi superior yaitu kelebihan dibanding pesaing lain.

Berkaitan dengan hal tersebut, wawancara dengan

kepala sekolah menunjukkan bahwa ada nilai lebih

dalam strategi bersaing melalui program yang

diterapkan sekolah juga keunggulan biaya . Berikut

pendapatnya dalam wawancara tanggal 20 April 2015:“kalau menurut saya keunggulan biaya SPP jelas kita sangat memiliki nilai lebih, dengan harga segitu bisa melayani semua kalangan. Kalau diferensiasi program, saya kira peduli kasih kita lebihnya bisa membantu siswa. Kalau moving class ya fasilitas sesuai mata pelajaran ya. Kalau sekolah lima hari lebihnya kita dari lainnya ya kita tetap buka layanan pada hari sabtu. Sedangkan program lain seperti live in kita selalu kerjasama dengan masyarakat terutama yang bertani supaya siswa juga belajar agrobisnis. Tak lupa program khusus lain lebihnya kita adalah kerjasama dengan dunia industri”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan

kelebihan program sekolah dibanding sekolah lainnya.

Pendapat lain diungkapkan wakasek sarPras

menyangkut kelebihan program lainnya yaitu

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

43

agrobisnis. Berikut pernyataan beliau saat wawancara

tanggal 21 April 2015:“nilai lebihnya kita ada di program agrobisnis dengan lingkungan hijau dan lahan bercocoktanam juga pengolahan sampah organik yang sudah tentu tidak dimiliki sekolah lain, hanya kita saja”Pendapat wakasek sarPras menunjukkan nilai

lebih program kewirausahaan dan agrobisnis daripada

sekolah lain. Kelebihan program ini pula telah

mendatangkan berbagai kunjungan atau studi banding

dari sekolah atau institusi lainnya. Berikut pernyataan

kepala sekolah saat wawancara tanggal 20 April 2015:“Ada kunjungan, studi banding dari lembaga-lembaga yang bergerak di bidang lingkungan hidup, go green bahkan sekolah-sekolah yang ada di salatiga maupun wilayah kabupaten semarang. Contohnya saja SMA Negeri 2 Salatiga yang studi banding kesini kemudian sepertinya sekarang mereka mulai mengadopsinya juga dalam sekolah adiwiyata”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan

kelebihan program kewirausahaan dan agrobisnis

yang mendatangkan kunjungan sekolah atau lembaga

lain. Selain itu, menyangkut kelebihan program

lainnya, hasil kuisioner siswa menunjukkan bahwa

program pengembangan diri yaitu ekstrakurikuler

robotik dan multimedia dianggap sebagai nilai lebih

sekolah daripada sekolah lain. Hal ini pula didukung

wawancara dengan wakasek kesiswaan tanggal 22

April 2015. Berikut pendapatnya:“nilai lebih kita ada di program ekstrakurikuler. Saya kira robotik dan multimedia yang ada broadcasting, fotografi, sinematografi tidak ada di sekolah lain. Kita walaupun sekolah swasta tapi dapat menawarkan program ekstrakurikuler seperti ini. Tentu sangat

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

44

menjadi daya tarik dan kelebihan sekolah dibanding lainnya”.Pendapat wakasek kesiswaan mendukung hasil

kuisoner siswa yang menyebutkan program

ekstrakurikuler sebagai adalah kelebihan sekolah

dibanding lainnya.

d. Keunggulan Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

Bertolak dari deskripsi sumber daya superior,

ketrampilan superior, posisi superior maka dibawah

ini merupakan penilaian terhadap strategi bersaing

yang diterapkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga. Tabel

dibawah ini medeskrispikan keunggulan strategi

bersaing SMA Kristen 1 Salatiga, adalah sebagai

berikut:Tabel 4.4 Keunggulan Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

No.

Strategi Bersaing

Keunggulan (Advantage)

PenilaianI. Strategi Diferensiasi

Sumber Daya

Superior

KetrmpilanSuperior

Posisi Superior

1. Peduli Kasih __ __ Memberi bantuan biaya

(Sama denganSMA Lab. Satya

Wacana)

Tidak Ungguldalam

ketiganya2. Sekolah Lima

Hari__ __ Layanan fasilitas

tertentu dibuka pd hari sabtu(Sama dengan

SMA Lab. Satya Wacana)

Tidak Unggul dalam

ketiganya

3. Moving Class __ __ Sesuai matPel(Sama dengan

SMA Lab. Satya Wacana)

Tidak UnggulDalam

ketiganya4. Kewirausahaan Kerjasama Juara 1 Wirausaha,lingku

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

45

dan agrobisnis dengan Lembaga Lingkungan Hidup, FEB dan Pertanian UKSW.

Pengelolaan sampah

tahun 2014

ngan hijau dan lahan bercocok tanam. *mulai ditiru SMA Negeri 2 Salatiga*

(Tidak ada pada SMA Lab. Satya Wacana)

Unggul(tapi punya

potensi ditiru)

5. Field Trip

a. Live In Kerjasama dengan Lembaga Masyarakat

__ Desa orientasi Tani

(Tidak sama dengan SMA Lab.

Satya Wacana)

Unggul dalam

Sumber Daya dan

Posisi Superior

b. Outdoor Study

Kerjasama dengan Insitusi lain

__ Tujuan utama kunjungan ke dunia industri(Tidak Sama

dengan SMA Lab. Satya Wacana)

Unggul dalam

Sumber Daya dan

Posisi Superior

6. Pengembangan Diria. SMUQI

RadioKerjasama dengan Fiskom UKSW

__ Dijalankan oleh siswa

(ada pada SMA Lab. Satya Wacana)

Unggul dalam

Sumber Daya

superiorb. KIR Kerjasama

dengan Biologi, TI UKSW

Juara, 3 KIR TI (2013),

Juara 2 KIR Kimia

(2013) dan Juara 1 KIR

Sosial (2013)

Adanya pengangaran proporsional

didampingi guru yang memotivasi juga Reward dari

sekolah(Tidak ada pada SMA Lab.Satya

Wacana)

Unggul dalam

ketiganya

c. Ekstrakurikuler Robotik

Kerjasama dengan Elektro UKSW

Ikut serta dalam

perlombaan robotik

nasional

(Tidak ada padaSMA Lab. Satya

Wacana)Unggul dalam

ketiganya

d. Ekstrakurikuler Multimedia:

Kerjasama Juara 1 Broadcasting/pen Unggul

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

46

Jurnalistik

dengan Fiskom UKSW

broadcasting tahun

2013

yiaran( ada pada SMA

Lab. Satya Wacana)

dalams.daya dan ket.superior

Sinematografi

Kerjasama dengan Fiskom dan TI UKSW

Juara Kriya Film dan Poster

(Membuat film atau video)

(Sama denganSMA Lab. Satya

Wacana)

Unggul dalam

sumber daya dan

ket. Superior

Fotografi Kerjasama dengan TI UKSW

Juara Kriya Film dan Poster

Membuat dan mengedit foto(Sama dengan

SMA Lab. Satya Wacana)

Unggul dalam

sumber daya dan

ket.superior

7. Program Khususa. Ekspo

PendidikanKerjasama dengan berbagai PT dan industri

__Pendaftaran member PT dan dunia industri mendatangkan keuntungan finansial(Tidak ada diSMA Lab. Satya Wacana)

Unggul dalam

sumber daya dan

posisi superior

b. Career Day Kerjasama dengan masyarakat, alumni maupun industri

__Dunia

usaha/industri terlibat

(Tidak ada diSMA Lab. Satya

Wacana)

Unggul dalam

sumber daya dan

posisi superior

c. Parenting Day

Kerjasama dengan lembaga lain untuk seminar terhadap orang tua dengan tema tertentu.

__Seminar/workshop dengan tema

tertentu(Tidak sama

dengan SMA Lab. Satya Wacana)

Unggul dalam

sumber daya dan

posisi superior

d. Character Building

Kerjasama dengan Psikologi dan BK UKSW

Terprogram, pembudayaan di

sekolah(ada di SMA Lab.Satya Wacana)

Unggul dalam

sumber daya

superior

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

47

II. Keunggulan Berbasis Biaya1. Penawaran

Biaya SPP Murah

Kerjasama dengan orang tua siswa

Invest keuangan Murah dan

terjangkausemua kalangan

(Tidak sama dengan SMA

Lab.Satya Wacana)

Unggul dalam

ketiganya

1.3.4 Kelayakan (Feasibility)

Menurut Rumelt (2000), kelayakan mengandung

arti bahwa strategi tidak boleh menguras habis

seluruh sumber daya atau menimbulkan masalah

yang tidak terpecahkan. Kelayakan ini, antara lain: (a)

sumber daya fisik, (b) sumber daya manusia (c)

Sumber daya keuangan. Dalam bagian ini, penulis

akan menyajikan data berupa penjabaran kelayakan

strategi bersaing SMA Kristen 1 Salatiga dalam bentuk

tabel kualitatif sebagai kesimpulan akhir. Penyajian

data ini, didasarkan atas hasil wawancara dari

berbagai narasumber antara lain kepala sekolah,

wakasek SarPras, bendahara sekolah serta studi

dokumentasi terhadap RKAS SMA Kristen 1 Salatiga

maupun observasi terhadap sumber daya fisik

sekolah. Namun sebelumnya, penulis juga

mendeskripsikan ketiga kelayakan secara terperinci

baik sumber daya fisik, manusia dan keuangan. Hal

ini dilakukan agar nantinya dapat diperoleh penilaian

apakah masing-masing strategi bersaing yang

diterapkan menguras habis sumber daya yang ada.

Dibawah ini merupakan penjelasannya ketiganya:

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

48

a. Sumber Daya Fisik Sekolah

Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah

dapat diketahui bahwa strategi bersaing yang

diterapkan tidak menguras habis sumber daya fisik

sekolah. Berikut pernyataan beliau saat wawancara

tanggal 20 April 2015:“Untuk semua program yang dijalankan tentu tidak menguras fisik sekolah karena fisik sekolah kan sifatnya dipakai berkelanjutan dan masing-masing program punya fasilitas dan ruangan tersendiri. Peduli kasih, sekolah lima hari, Moving class, misalnya pakai 19 kelas dari 22 yang ada, ditunjang fasilitas dan sarana prasarana yang memadai, antara lain kita punya Internet 24 jam, LCD Proyektor dan CCTV di kelas, perlengkapan audio di tiap kelas. Kalau program lain seperti Wirausaha dan agrobisnis ada lahan di belakang dan perlengkapan seperti pupuk, peralatan greenhouse. Sedangkan multimedia kita punya ruang multimedia, ruang komputer dengan alat peraga di tiap Lab, peralatan robotik. Program lainnya seperti program khusus career day, parentin day, ekspo pendidikan ya kita gunakan stand di lapangan basket atau ruang serbaguna”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

program-program yang ada memiliki fasilitas

penunjang masing-masing tidak menguras habis

sumber daya fisik sekolah. Hal ini pula didukung

pernyataan wakasek sarPras saat wawancara tanggal

21 April 2015:“Program yang ada tidak menguras fisik sekolah karena masing-masing program memiliki ruang dan fasilitas sendiri yang tidak dapat habis pakai. Kecuali pada program kewirausahaan dan agrobisnis yang penyediaan pupuk, bibit selalu diadakan. Menyangkut fisik lainnya, hanya perlu diperbaiki atau ditambah fasilitasnya tiap tahun ajaran karena kita punya anggaran maintenance untuk perbaikan sarana prasarana sekolah”.

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

49

Pendapat wakasek sarPras menunjukkan bahwa

program yang diterapkan tidak menguras sumber daya

fisik sekolah yang ada (Lihat lampiran 3). Namun, disisi

lain walaupun tidak menguras, ada masalah yang

timbul pada sumber daya fisik dalam program

multimedia yang mana hasil kuisioner siswa

menunjukkan bahwa komputer tidak sesuai jumlah

siswa yang ada, ada pula beberapa yang rusak dan

tidak ditunjang dengan jalannya wifi.(Lihat hal.65). Hal

ini juga didukung pernyataan wakasek kesiswaan

tanggal 22 April 2015: “pada kegiatan ekstrakurikuler secara sumber daya fisik tersedia ruang/lab multimedia. Tapi untuk kelengkapan fasilitas misalnya komputer, aplikasi, wifi agak sedikit bermasalah. Maka koordinasi biasanya saya lakukan dengan wakasek sarPras”Pendapat wakasek kesiswaan menunjukkan

bahwa pada program multimedia secara sumber daya

fisik yaitu kelengkapan fasilitas penunjang mengalami

masalah. Hal ini dibenarkan oleh wakasek SarPras

dalam wawancara tanggal 21 April 2015:“Dalam menunjang jalannya program ekskul multimedia yaitu komputer memang ada beberapa rusak dan akan diinstal ulang, juga diusahakan beli unit baru. Kalo wifi, sempat mati tapi memang lagi diusahakan untukkerjasama lagi 3 Founder Speedy, Indieschool, IDM yang baru mau perbarui kerjasama dengan kita”Pendapat wakasek sarPras menunjukkan bahwa

nantinya ada upaya untuk mengatasi masalah yang

ada menyangkut sumber daya fisik sekolah.

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

50

b. Sumber Daya Manusia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi

bersaing yang diterapkan tidak menguras habis SDM

yang ada. Berdasarkan wawancara dengan kepala

SMA Kristen Salatiga tanggal 20 April 2015

mengungkapkan bahwa ada 37 orang guru yang

mengajar di sekolah. Terdiri atas guru tetap 29 orang

dan guru tidak tetap ada 8 orang. Dengan kualifikasi

akademik antara lain: S1 berjumlah 37 orang, S2

berjumlah 5 orang. Namun, sementara ini pula ada 2

orang guru yang masih menjalani pendidikan S2.

Lebih lanjut menurut beliau, guru-guru tersebut

ada yang dipilih menjadi pendamping tiap program

kegiatan sekolah dengan penanggung jawab utama

yaitu wakasek tiap bidang. Berikut petikan wawancara

dengan kepala sekolah tanggal 20 April 2015:“Untuk program peduli kasih ada guru agama. Moving Class dan sekolah lima hari gurunya sesuai mata pelajaran. Kewirausahaan dan agrobisnis ada 1 yang dipilih dari 3 guru Eko/Akuntasi dibantu FEB UKSW. Kalo live In dan outdorr study yah sesuai guru mata pelajaran yang berkordinasi dengan humas. Kalo program khusus seperti eskpo¸career day, parenting day ada 1 dari 3 orang guru layanan BK. Sedangkan SMUQI Radio biasanya 1 dari 3 orang guru bahasa Indonesia. Program lainnya seperti ekstrakurikuler multimedia biasanya ada guru TI tapi juga dibantu TI, Fiskom UKSW”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

tenaga pendamping program adalah guru-guru mata

pelajaran yang dipilih (Lihat lampiran 4). Pendapat ini

juga ditunjang pernyataan wakasek kesiswaan saat

wawancara tanggal 22 April 2015:“Untuk semua program yang dijalankan, ada guru pendamping. Biasanya dipilih sesuai

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

51

kualifikasi yang dituntut dari program-program itu. program peduli kasih ada guru agama. Moving Class dan sekolah lima hari gurunya sesuai mata pelajaran. Kewirausahaan dan agrobisnis ada 1 ada guru akuntansi/ekonomi. Kalo live In dan outdorr study guru sesuai mata pelajaran. Kalo program khusus seperti eskpo¸career day, parenting day ada guru BK. Sedangkan khusus untuk program pengembangan diri seperti SMUQI Radio biasanya guru bahasa Indonesia. Program lainnya seperti robotik dan ekstrakurikuler multimedia biasanya ada guru TI tapi juga dibantu TI, Fiskom dan elektro UKSW”.Pendapat wakasek kesiswaan diatas

menguatkan pendapat kepala sekolah bahwa pada tiap

program ada guru pendamping yang dipilih untuk

menjalankan program-program tersebut. Hal ini pula

didukung hasil kuisoner guru maupun siswa yang

menyatakan bahwa semua program diampuh oleh

guru-guru yang kualifikasinya sesuai mata pelajaran

atau bidang tertentu. Selain itu, pendapat wakasek

kesiswaan juga mengungkapkan ada tenaga

pendamping lain yang dipakai sekolah. Hal ini

terutama pada program pengembangan diri yaitu

robotik dan multimedia sehingga masalah tersebut

teratasi.

c. Sumber Daya Keuangan Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi

bersaing yang diterapkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga

tidak menguras habis sumber daya keuangan yang

ada. Berikut pernyataan kepala sekolah saat

wawancara tanggal 20 April 2015:“semua program yang dijalankan tidak menguras habis keuangan karena kita sudah bagi sesuai alokasi per bidang masing-masing,

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

52

untuk lebih jelasnya dengan angka-angka, bendahara sekolah dapat menunjukkan alokasi tersebut”.Pendapat kepala sekolah menunjukkan bahwa

bahwa program yang diterapkan tidak menguras habis

keuangan sekolah. Hal ini didukung tabel dibawah ini:Tabel 4.5 Sumber Keuangan dan Alokasinya di SMA

Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014

Jenis Rincian Total Biaya

Sumber Keuangan

SPP Rp. 9.850.000Uang Kegiatan ( X, XI, XII) Rp. 377.300.000

Uang Test (Rp.50.000x 888) Rp. 44.400.000

Uang Ujian (190x550.000) Rp. 104.500.000

Bantuan Dana Pemerintah Rp. 175.000.000

Pendapatan Kantin Rp. 24.000.000

Beasiswa (BKM, Peduli Kasih) Rp. 37.200.000Pendapatan Lain-lain/Bunga Bank

Rp. 30.000.000

Total Rp.3.252.559.200

Per Bidang

Bidang Kesiswaan Rp. 155.677.100

Bidang SarPras Rp. 377.328.000

Bidang Humas Rp. 168.060.000

Bidang Kurikulum Rp. 231.322.625

Total Rp. 932.387.725

Sumber : Hasil studi dokumentasi RKAS dan wawancara dengan

Bendahara SMA Kristen 1 Salatiga, Tanggal 29 April

2015

Tabel 4.5 diatas menunjukkan sumber keuangan

beserta alokasinya di SMA Kristen 1 Salatiga. Berikut

dibawah ini merupakan pengeluaran program

unggulan diferensiasi sekolah:

Tabel 4.6 Biaya Pengeluaran Program Unggulan Sekolah

Tahun Ajaran 2013/2014

Program Rincian Biaya Sumber

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

53

1. Peduli Kasih - Bidang Kesiswaan2. Moving Class - Bidang Kurikulum

3. Sekolah Lima Hari - Bidang Kurikulum4. Kew. & Agrobisnis

a. Tokob. Pengadaan Alat& Bahan

Rp. 6.250.000Rp. 25.580.300

Bidang SarPras

5. Field Tripa. Outdoor Studyb. Live In

Rp. 9.398.500 Bidang Kurikulum

6. Pengembangan Diria. Robotikb. Jurnalistikc. Fotografid. Sinematografi

Rp. 45.388.000 Bidang SarPras,Dana BOS

7. Program Khususa. Ekspo Pendidikanb. Career Dayc. Parenting Dayd. Character Buildinge. SMUQI Radio

Rp. 21.000.000Rp. 2.500.000

gratis--

Bidang HumasBidang SarPras

Total = 113. 316.000Sumber : Hasil wawancara dengan Bendahara SMA Kristen 1

Salatiga, Tanggal 29 April 2015

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat dilihat

pengeluaran program yang ada sesuai bidang alokasi

sumber keuangan SMA Kristen 1 Salatiga. Selain itu,

dalam wawancara dengan bendahara tanggal 29 April

2015 ada beberapa program yang pengeluaran bukan

dari sekolah tapi hasil pendaftaran. Berikut

pendapatnya:“program khusus Parenting Day tahun 2013/2014 gratis karena kerjasama dengan lembaga pendidikan lain. Sedangkan program ekspo pendidikan pengeluaran itu diperoleh dari hasil pendaftaran berbagai peguruan tinggi”Pendapat bendahara diatas menunjukkan

bahwa program ekspo pendidikan parenting day,

career day pengeluarannya diperoleh dari biaya

pendaftaran.

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

54

d. Kelayakan Strategi Bersaing SMA Kristen 1

Salatiga

Bertolak dari deskripsi keunggulan baik fisik,

manusia dan keuangan maka dibawah ini merupakan

hasil penilaian strategi bersaing yang diterapkan oleh

SMA Kristen 1 Salatiga.Tabel 4.7 Kelayakan Strategi Bersaing SMA Kristen 1 Salatiga

No

Strategi Bersaing

Kelayakan (Feasibility)

PenilaianI. Diferensiasi

Sumber Daya Fisik

Sumber Daya

Manusia

Sumber Daya

Keuangan1. Peduli Kasih Kelas dan

Ruang Broadcast

Guru Agama Siswa Melalui

Persembahan

Layak

2. Sekolah Lima Hari

Menggunakan 19 dari 21 Ruang kelas

Guru sesuai MatPel

Bidang SarPras

Layak

3. Moving Class Menggunakan 19 dari 21 Ruang kelas

Guru sesuai matPel

Bidang SarPras

Layak

4 Kewirausahaan dan agrobisnis

Lahan bercocok tanam,

peralatan dan bahan

(bibit, pupuk) ada took kejujuran

Guru Eko/Akun,

dibantu FEB dan

Pertanian UKSW

Bidang SarPras Layak

5 Field Trip

a. Live In Rumah Warga

Penanggung jawab

wakasek Humas

Bidang Humas

Layak

b. Outdoor Study

Tujuan Kunjungan(industri, pabrik,

museum)

Penanggung jawab

wakasek kurikulum, humas dan didampingi guru matpel

Bidang Kurikulum dan Humas Layak

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

55

6. Pengembangan Diria. SMUQI

RadioRuang

broadcast dan fasilitas penunjang

Guru Bhs. Indo dibantu

Fiskom UKSW

Bidang SarPras Layak

b. KIR Ruang Lab dan fasilitas penunjang

Guru matpel dan UKSW

Bidang Kesiswaan

Layak

c. Ekstrakurikuler Robotik

ruang robotik dan fasilitas pelengkap

Memakai Tenaga Ahli

Elektro UKSW

Bidang SarPras Layak

d. Ekstrakurikuler Multimedia:

Jurnalistik

Ruang broadcast

Guru Bindo, dibantu Fiskom UKSW

Bidang Kesiswaan

Layak

Sinematografi

Ruang Multimedia dan fasilitas pelengkap

Guru TI, dibantu

Fiskom, TI UKSW

Bidang Kesiswaan Belum

Fotografi Ruang Multimedia dan fasilitas pelengkap

Guru TI dibantu

Fiskom,TI UKSW

Bidang Kesiswaan

Belum

7. Program Khususa. Ekspo

PendidikanLap. Basket atau ruang serbaguna

Guru BKBidang Humas Layak

b. Career Day Lap. Basket atau ruang serbaguna

Guru BKBidang Humas Layak

c. Parenting Day

Ruang Serbaguna Guru BK

Bidang Humas Layak

d. Character Building

Lingkungan / pembudayaan sekolah

Guru BKBidang

Kurikulum Layak

II. Keunggulan Berbasis Biaya1. Penawaran

Biaya SPP Murah

Sekolah, komite,

Sumber Pendapatan

SekolahLayak

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

56

yayasan

Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa strategi

bersaing baik diferensiasi melalui program sekolah

Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Field Trip berupa Live

In dan Outdoor Study, Program Khusus yaitu Ekspo

Pendidikan, Career Day, Parenting Day, Character

Builiding serta Pengembangan Diri yaitu SMUQI

Radio, KIR, ekstrakurikuler robotik dan

ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi. Juga strategi

keunggulan berbasis biaya melalui penawaran biaya

SPP murah semuanya menunjukkan kelayakan antara

sumber daya fisik, keuangan dan manusia yang

dimiliki oleh SMA Kristen 1 Salatiga.

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

103

1.4 Kerangka Evaluasi Strategi

Bersaing SMA Kristen 1 Salatiga

N

o

Strategi

Bersaing

Pelak-

sanaan

Hasil Evaluasi

I. Diferensiasi

Konsistensi Kesesuaian Keunggulan

Tuj Nilai Kebi-

jakan

Msy Ins.

Lain

S.Daya Ketr

1. Peduli

Kasih

Baik Tidak

adaptif

dengan

institusi lain

dan tidak

unggul

dalam

Sumber

daya,

ketrampilan

dan posisi

superior

Kon Kon Kon Kes

TA

Kes

TA

Keu

2. Sekolah

Lima

Hari

Baik Tidak

adaptif

dengan

institusi lain

dan tidak

unggul

dalam

sumber daya

dan posisi

superior

Kon Kon Kon Kes TA

Kes

TA

Keu

3. Moving

Class

Ada

hambata

n

mengenai

keterlemb

atan

perpinda

Tidak

adaptif

dengan

institusi lain

dan tidak

unggul

dalam

Kon Kon Kon Kes TA.

Kes

TA.

Keu

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

104

han

siswa

maka

dilakuka

n

pengecek

an SOP

sumber

daya,

ketrampilan

dan posisi

superior

4. Kewiraus

ahaan &

Agrobisn

is

Ada

hambata

mengenai

lahan

dan

penampin

program

maka

ditugaska

n

wakasek

sarPras

dan

pembelia

n lahan

baru

4K

(Tapi, posisi

superior

punya

potensi

ditiru*.)

Kon Kon Kon Kes Kes Keu

5. Field Trip

a. Live In

Ada

hambata

dari

siswa,

maka

diambil

kebijakan

membant

kontribus

siswa

Tidak

unggul

secara ket

superior dan

Tidak sesuai

dengan ins

lain

Kon Kon Kon Kes TA.

Kes

Keu

b. Out-

door

Study

Tidak

unggul

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

105

secara ket,

posisi

superior dan

Tidak sesuai

dengan ins

lain

Kon Kon Kon Kes TA.

Kes

Keu

6. Pengembangan Diri

a. SMUQI

Radio

Baik Tidak

unggul

secara

ketrampilan

superior

Kon Kon Kon Kes TA

Kes

Keu

b. KIR Hambata

n dari

siswa

maka ada

motivasi

dan

reward

dari

sekolah

Kon Kon Kon Kes Kes Keu

c. Roboti

k

Baik 4K Kon Kon Kon Kes Kes Keu

d. Ekstra

kurikul

er

Multim

edia

Jurna

listik Hambata

n pada

fasilitas

penunjan

g yaitu

komputer

dan wifi

4K Kon Kon Kon Kes Kes Keu

Sinema

tografi

Tidak

adaptif

terhadap

institusi lain

dan tidak

unggul

Kon Kon Kon Kes TA.

Kes

Keu

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

106

maka ada

koordinas

i antar

wakasek

secara posisi

superior

Fotogra

fi

Tidak

adaptif

terhadap

institusi lain

dan tidak

unggul

secara posisi

Kon Kon Kon Kes TA.

Kes

Keu

7. Program Khusus

a. Ekspo

Baik

Tidak

unggul

dalam

ket.superior

Kon Kon Kon Kes Kes Keu

b. Career

Day Baik

Tidak

unggul

dalam

ket.superior

Kon Kon Kon Kes Kes Keu

c. Parenti

ng Day Baik

Tidak

unggul

dalam ket,

posisi dan

ins.lain

Kon Kon Kon Kes TA.

Kes

Keu

d. Charac

te

Buildin

g

Baik 4K Kon Kon Kon Kes Kes Keu

II. Keunggulan Berbasis Biaya

Penawar

an Biaya

SPP

Murah

Baik 4K Kon Kon Kon Kes Kes Keu

Ket. tanda :Kon : KonsistenKes : KesesuaianTA : Tidak Ada4K : Sudah konsisten, unggul, sesuai, layak.

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

107

1.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tentang strategi bersaing

SMA Kristen 1 Salatiga yang mencakup 4 jenis evaluasi yaitu

konsistensi (consistency), kesesuaian (consonance),

keunggulan (advantage), dan kelayakan (feasibility) maka

didapat gambaran penilaian mengenai keempat hal tersebut.

Oleh karena itu, agar lebih jelas maka pada bagian ini akan

dilakukan pembahasan dari masing-masing hasil evaluasi

strategi bersaing SMA Kristen 1 Salatiga.

1.5.1 Konsistensi (Consistency)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua strategi

bersaing yang diterapkan baik diferensiasi program sekolah

Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Field Trip berupa Live In dan

Outdoor Study, Program Khusus yaitu Ekspo Pendidikan,

Career Day, Parenting Day, Character Builiding,

Pengembangan Diri yaitu SMUQI Radio, KIR, ekstrakurikuler

robotik dan ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi serta strategi keunggulan

berbasis biaya melalui penawaran biaya SPP telah

menunjukkan konsistensi terhadap tujuan, nilai yang

dikembangkan dan kebijakan yang ditetapkan sekolah. Maka

hal ini sesuai pendapat Rumelt (2000) bahwa strategi harus

menunjukkan tujuan, nilai yang dikembangkan dan

kebijakan yang ditetapkan adalah konsisten.

Selain sesuai dengan Rumelt (2000), hasil evaluasi

yang menunjukkan bahwa strategi bersaing yang diterapkan

SMA Kristen 1 Salatiga telah konsisten juga sama dengan

hasil penelitian Dalimunthe (2009) yang mengungkapkan

bahwa strategi bisnis PT Asuransi Umum Bumiputera Muda

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

108

1967 terlaksana konsisten sesuai kriteria Rumelt. Walaupun

memang keduanya berbeda dalam konteks perusahaan dan

pendidikan tetapi sekiranya telah menunjukkan kesamaan

dalam konsistensi strategi yang diterapkan yaitu melalui

tujuan, nilai dan kebijakan yang ditempuh institusi.

1.5.2 Kesesuaian (Consonance)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian

strategi bersaing terhadap lingkungan eksternal yaitu

pemenuhan kebutuhan masyarakat dan persaingan dengan

sekolah lain. Namun, berkaitan dengan hal tersebut, strategi

bersaing yang diterapkan SMA Kristen 1 Salatiga ada yang

sudah menunjukkan kesesesuaian terhadap lingkungan

eksternal, ada pula pula yang tidak. Berikut ini pembahasan

keduanya:

a. Kebutuhan Masyarakat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua strategi

bersaing baik diferensiasi melalui program Peduli Kasih,

Sekolah Lima Hari, Moving Class, Kewirausahaan dan

AgriBisnis, Field Trip berupa Live In dan Outdoor Study,

Program Khusus yaitu Ekspo Pendidikan, Career Day,

Parenting Day, Character Builiding serta Pengembangan Diri

yaitu SMUQI Radio, KIR, ekstrakurikuler robotik dan

ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas jurnalistik,

fotografi, sinematografi. Juga strategi keunggulan berbasis

biaya melalui penawaran biaya SPP murah semuanya

menunjukkan kesesuaian dengan lingkungan eksternal yaitu

kebutuhan masyarakat akan layanan pendidikan, kebaruan

teknologi, pangan maupun biaya pendidikan murah.

Bertolak dari hal tersebut, dapat terlihat bahwa

kesesuaian strategi bersaing yang diterapkan SMA Kristen 1

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

109

Salatiga dengan mempertimbangkan baik secara ekonomi,

sosial budaya maupun teknologi yang menjadi kebutuhan

masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Wheleen dan Hunger (2008) bahwa

kesesuaian terhadap lingkungan eskternal institusi yaitu

ekonomi,teknologi, hukum-politik, sosial budaya, memiliki

peranan penting yang perlu dipertimbangkan oleh institusi

dalam menerapkan strateginya. Selain itu menyangkut

strategi bersaing yang diterapkan oleh SMA Kristen 1 Salatiga

yang sesuai dengan lingkungan eksternal tersebut.

b. Persaingan Dengan Sekolah Lain

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada strategi

bersaing yang menunjukkan kesesuaian dengan sekolah lain

ada pula yang tidak. Program yang menunjukkan kesesuaian

antara lain: strategi bersaing diferensiasi melalui program

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Field Trip berupa Live In dan

Outdoor Study, Program Khusus yaitu Ekspo Pendidikan,

Career Day, Character Builiding serta Pengembangan Diri

yaitu, KIR, ekstrakurikuler robotik dan jurnalistik serta

strategi keunggulan berbasis biaya melalui penawaran biaya

SPP murah.

Sedangkan, program yang tidak menunjukkan

kesesuaian terhadap persaingan dengan sekolah lainnya,

antara lain: Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

SMUQI Radio, parenting day, dan ekstrakurikuler multimedia

yaitu sinematografi dan fotografi. Hal ini dikarenakan

program-program tersebut juga ditemukan pada sekolah

swasta lainnya atau dengan kata lain, sesungguhnya tidak

ada perbedaan/diferensiasi program-program tersebut

dengan yang diterapkan sekolah lain.

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

110

Oleh karena itu, bertolak dari pendapat Ferdinand

(2003), Kartajaya (2010), Porter (2007), Syah dkk (2003) dan

Hemmatfar (2010) yang mengartikan diferensiasi sebagai

upaya yang dilakukan institusi berupa penciptaan atau

penawaran hal yang berbeda kepada konsumen/pelanggan

baik berupa produk, layanan, sistem dan lainnya sehingga

mampu memiliki nilai lebih daripada pesaing. Maka dapat

dikatakan bahwa upaya sekolah melalui strategi bersaing

diferensiasi program-program tersebut adalah tidak

menawarkan hal yang beda dan cenderung sama dengan

pesaing.

Selain itu, mengingat program-program ini sudah lama

diterapkan maka wajar saja peniruan oleh pesaing terjadi.

Hal ini jika dikaitkan dengan pendapat Porter (2007) bahwa

resiko strategi diferensiasi adalah pesaing meniru fitur

diferensiasi dengan cepat. Maka sesungguhnya resiko inilah

yang sedang dihadapi oleh SMA Kristen 1 Salatiga melalui

strategi bersaing diferensiasi program peduli kasih, sekolah

lima hari, moving class dan ekstrakurikuler multimedia yaitu

fotografi dan sinematografi. Menghadapi hal ini sekolah

sudah harus menemukan kekhasan atau keunikan dalam

menawarkan program tersebut yang mampu membedakan

diri dengan pesaing. Sebagaimana didukung pernyataan

Kotler (dalam lestari, 2005) bahwa institusi yang bergerak di

bidang jasa dalam menawarkan produk unggulan harus

berdasarkan keistimewaan dan kesesuaian dengan

lingkungan eksternal yang sekaligus istimewa atau berbeda

program unggulan yang ditawarkan institusi lain. Maka hal

inilah yang seharusnya diperhatikan oleh sekolah dalam

menawarkan program-program kepada masyarakat.

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

111

1.5.3 Keunggulan (Advantage)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan

strategi bersaing SMA Kristen ada secara sumber daya,

ketrampilan dan posisi superior. Berkaitan dengan hal

tersebut, strategi bersaing yang diterapkan SMA Kristen 1

Salatiga ada yang sudah menunjukkan keunggulan ada pula

pula yang tidak. Berikut ini pembahasan ketiganya:

a. Sumber Daya Superior

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bersaing

yang diterapkan SMA Kristen 1 Salatiga ada yang

menghasilkan keunggulan secara sumber daya superior ada

pula yang tidak. Strategi bersaing diferensiasi melalui

program sekolah kewirausahaan dan agrobisnis, program

khusus berupa career day, parenting day, ekspo pendidikan,

character bulding, program pengembangan diri berupa SMUQI

Radio, KIR Robotik, Jurnalistik telah menunjukkan

keungggulan secara sumber daya superior yaitu kerjasama

yang dimiliki dengan institusi atau lembaga lain. Maka hal ini

sejalan dengan pendapat Rumelt (2000) bahwa strategi yang

diterapkan harus memfasilitasi insitusi dalam memperoleh

sumber daya superior yaitu kerjasama dengan

institusi/lembaga lain.

Sedangkan, ada pula program peduli kasih, moving

class, sekolah lima hari yang tidak memiliki atau

menghasilkan keunggulan dalam sumber daya superior yaitu

menyangkut kerjasama. Hal ini dikarenakan program-

program tersebut merupakan program layanan internal

sekolah dan bukan berfungsi untuk menghasilkan kerjasama

tertentu.

b. Ketrampilan Superior

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

112

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bersaing

yang diterapkan SMA Kristen 1 Salatiga ada yang

menghasilkan keunggulan secara ketrampilan superior ada

pula yang tidak. Strategi bersaing diferensiasi melalui

program kewirausahaan dan agrobisnis, program khusus

berupa career day, parenting day, ekspo pendidikan,

character bulding, program pengembangan diri berupa SMUQI

Radio, KIR, Robotik, Jurnalistik serta strategi telah

menunjukkan keungggulan baik secara ketrampilan superior.

Maka hal ini sejalan dengan pendapat Rumelt (2000) bahwa

strategi yang diterapkan harus memfasilitasi insitusi dalam

memperoleh ketrampilan superior berupa investasi

pembelajaran. Hal ini, dalam konteks sekolah dapat dilihat

dari berbagai prestasi yang dapat diperoleh sekolah

bersumber dari program-program tersebut diatas.

Namun, disisi lain ada beberapa program lain yang

tidak memiliki keunggulan secara ketrampilan superior,

antara lain: program peduli kasih, moving class, sekolah lima

hari, program khusus sekolah seperti ekspo pendidikan,

parenting day, career day serta program Field Trip berupa

Live In dan outdoor study. Hal ini dikarenakan program-

program tersebut belum mampu memfasilitasi atau

memperoleh prestasi tertentu. Hal ini tentu saja menurut

Rumelt (2000), faktor ketidakunggulan tersebut terutama

karena sekolah belum bisa menjadi pemimpin dalam bidang

layanan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya

prestasi yang dapat diperoleh melalui program-program

tersebut.

c. Posisi Superior

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bersaing

yang diterapkan SMA Kristen 1 Salatiga ada yang

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

113

menghasilkan keunggulan secara posisi superior ada pula

yang tidak. Strategi bersaing diferensiasi melalui program

kewirausahaan dan agrobisnis, program khusus berupa

career day, parenting day, ekspo pendidikan, character

bulding, program pengembangan diri berupa KIR, robotik,

jurnalistik serta strategi keunggulan berbasis biaya melalui

penawaran biaya SPP murah telah menunjukkan

keungggulan secara posisi superior. Maka hal ini sejalan

dengan pendapat Rumelt (2000) bahwa strategi yang

diterapkan harus memfasilitasi insitusi dalam memperoleh

posisi superior berupa nilai lebih atau posisi terbaik. Hal ini,

dapat dilihat bahwa program-program tersebut tidak ada

pada sekolah lainnya.

Walaupun tidak ada pada sekolah lain, ada hal

menarik ditemukan dalam penelitian bahwa khusus untuk

program kewirausahaan dan agrobisnis ada potensi untuk

ditiru oleh sekolah lain. Selain itu, ada beberapa program lain

ada pula yang tidak menghasilkan keunggulan secara posisi

superior. Program tersebut antara lain: peduli kasih, moving

class, sekolah lima hari, SMUQI, parenting day,

ekstrakurikuler multimedia yaitu fotografi dan sinematografi.

Hal ini dikarenakan program-program ini juga ada pada

sekolah lain. Jika dikaitkan dengan pendapat Porter (2007)

bahwa resiko strategi diferensiasi adalah pesaing meniru fitur

diferensiasi dengan cepat. Maka sesungguhnya resiko inilah

yang sedang dihadapi oleh SMA Kristen 1.

Menghadapi hal ini, merujuk pada pendapat

Widhaestoeti dalam Kastanya (2013) bahwa dalam strategi

bersaing diferensiasi harus ada upaya

untukmempertahankan strategi melalui cara

mengkomunikasikannya. Maka hal inilah yang harus jeli

diperhatikan oleh SMA Kristen 1 Salatiga, dalam upaya

Page 68: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

114

mempertahankan program-program tersebut harus ada

pengkomunikasian strategi ini dengan mengecek peniruan

yang dilakukan oleh sekolah lain.

Selain itu, sekolah juga dapat menawarkan nilai khas

atau keunikan dalam menawarkan program-program

tersebut yang mampu membedakan diri dengan pesaing.

Sebagaimana diungkapkan Kartajaya (2010) bahwa institusi

dalam menghadapi hal seperti itu harus mempertimbangkan

(context), yang menunjuk pada “cara” (how to offer)

bagaimana institusi menawarkan value kepada pelanggan.

Maka hal inilah yang seharusnya diperhatikan oleh sekolah

dalam menawarkan program-program kepada masyarakat.

1.5.4 Kelayakan (Feasibility)

a. Sumber Daya Fisik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua strategi

bersaing yang diterapkan baik diferensiasi program sekolah

Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Field Trip berupa Live In dan

Outdoor Study, Program Khusus yaitu Ekspo Pendidikan,

Career Day, Parenting Day, Character Builiding,

Pengembangan Diri yaitu SMUQI Radio, KIR, ekstrakurikuler

robotik dan ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi serta strategi keunggulan

berbasis biaya melalui penawaran biaya SPP telah

menunjukkan kelayakan secara sumber daya fisik sekolah.

Hal ini dapat dilihat dengan tidak terkuras habis sumber

daya fisik sekolah dalam penerapanan strategi bersaing

sekolah. Maka tentunya hal ini sesuai pendapat Rumelt

(2000) bahwa strategi tidak boleh menguras habis sumber

daya fisik sekolah.

Page 69: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

115

Namun, disisi lain hasil penelitian juga

mengungkapkan bahwa ada masalah pada strategi bersaing

diferensiasi melalui program ekstrakurikuler multimedia

yaitu menyangkut fasilitas penunjang yaitu komputer dan

wifi yang mengalami kerusakan. Menghadapi hal tersebut,

sekolah sudah seharusnya jeli untuk memperhatikannya

karena dalam melakukan strategi bersaing diferensiasi,

kelengkapan secara fisik sangat diperlukan.

Sebagaimana diungkapkan oleh Kartajaya (2010)

bahwa dalam melakukan strategi bersaing diferensiasi,

insitusi harus memperhatikan infrastruktur (infrastructure)

yang menunjuk pada beban terhadap pesaing berdasarkan

kemampuan teknologi (technology), dan kepemilikkan fasilitas

(facility) untuk mendukung menciptakan diferensiasi. Oleh

karena itu, sekolah semestinya berbenah untuk

memperhatikan kelengkapan teknologi dalam melakukan

strategi bersaing diferensiasi program ekstrakurikuler

multimedia sehingga lancara pelaksanaanya sehingga dapat

melebihi pesaing.

b. Sumber Daya Manusia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua strategi

bersaing yang diterapkan baik diferensiasi program sekolah

Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Field Trip berupa Live In dan

Outdoor Study, Program Khusus yaitu Ekspo Pendidikan,

Career Day, Parenting Day, Character Builiding,

Pengembangan Diri yaitu SMUQI Radio, KIR, ekstrakurikuler

robotik dan ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi serta strategi keunggulan

berbasis biaya melalui penawaran biaya SPP telah

menunjukkan kelayakan secara sumber daya manusia. Hal

Page 70: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

116

ini dapat dilihat dengan tidak terkuras habis sumber daya

manusia di sekolah dalam penerapan strategi bersaing. Maka

tentunya hal ini sesuai pendapat Rumelt (2000) bahwa

strategi tidak boleh menguras habis sumber daya manusia.

Selain itu, kelayakan juga dapat dilihat dari kesesuaian

program dengan tenaga pendamping yang sesuai juga adanya

tambahan tenaga ahli pada beberapa program misalnya

ekstrakurikuler multimedia yaitu sinematografi, robotik,

fotografi dan program kewirausahaan agrobisnis masih

ditambah tenaga dari luar sekolah. Pertimbangan sekolah

untuk menambah tenaga ahli dari luar karena kemampuan

guru untuk bidang-bidang tertentu tersebut masih kurang.

Maka dapat dikatakan bahwa, sekolah memiliki kelayakan

mengenai kualitas SDM sekolah. Jika dikaitkan dengan

pendapat Fleisher dan Bensoussan (2007) bahwa SDM harus

sesuai dengan standar institusi maka dapat dikatakan

kualifikasi guru-guru/tenaga ahli tersebut sudah sesuai

dengan keahliannya untuk mengampu berbagai program

unggulan yang dimiliki sekolah.

c. Sumber Daya Keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua strategi

bersaing yang diterapkan baik diferensiasi program sekolah

Peduli Kasih, Sekolah Lima Hari, Moving Class,

Kewirausahaan dan AgriBisnis, Field Trip berupa Live In dan

Outdoor Study, Program Khusus yaitu Ekspo Pendidikan,

Career Day, Parenting Day, Character Builiding,

Pengembangan Diri yaitu SMUQI Radio, KIR, ekstrakurikuler

robotik dan ekstrakurikuler multimedia yang terdiri atas

jurnalistik, fotografi, sinematografi serta strategi keunggulan

berbasis biaya melalui penawaran biaya SPP telah

menunjukkan kelayakan secara sumber daya keuangan. Hal

Page 71: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Umum SMA …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15785/4/T2_942013141_BAB IV... · 28-32 siswa. Memiliki 3 jurusan, yakni Matematika dan

117

ini dapat dilihat dengan tidak terkuras habis sumber daya

keuangan di sekolah dalam penerapan strategi bersaing.

Maka tentunya hal ini sesuai pendapat Rumelt (2000) bahwa

strategi tidak boleh menguras habis sumber daya keuangan.

Sumber daya keuangan yang tidak terkuras habis

tersebut juga karena didukung kemapanan finansial serta

kemampuan sekolah dalam hal pengendalian pengeluaran

biaya pada masing-masing strategi bersaing yang

diterapkan. Maka, hal ini pula sejalan dengan pendapat

Umar (1999) bahwa dalam menjalankan strategi bersaing,

institusi harus mampu secara sumber daya finansial yang

ditopang dari segi organisasi yang mampu mengatur sumber

sumber daya keuangannya dengan baik. Hal-hal inilah yang

diperhatikan oleh SMA Kristen 1 Salatiga menyangkut

sumber daya keuangan sekolah dengan pengelolaan biaya

pengeluaran strategi bersaing yang diterapkan.