BAB IV PENUTUP - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/59476/4/BAB_4.pdf · Metode pencatatan...

13
71 BAB IV PENUTUP Pada bab sebelumnya telah disajikan secara lengkap mengenai perlakuan persediaan yang dilakukan pada PT Panasonic Gobel Indonesia Cabang Semarang. Pada bab ini akan disajikan ringkasan dari tinjauan teori yang telah dibahas sebelumnya. 1. Metode pencatatan persediaan yang digunakan oleh PT Panasonic Gobel Indonesia adalah metode pencatatan persediaan secara perpetual, yakni setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dalam sistem walau diawal transaksi masih menggunakan dokumen manual sementara yakni Surat Pesanan Manual yang akan diinput ke dalam sistem oracle dan akan menghasilkan dokumen PO (Purchase Order). Pemilihan metode ini dilakukan agar lebih mudah memantau stok persediaan dalam sistem maupun pada kenyataannya di Bagian Gudang. 2. Metode penilaian persediaan yang digunakan oleh PT Panasonic Gobel Indonesia Cabang Semarang yakni Metode FIFO (First In-First Out), metode ini dipilih karena perusahaan menjual beberapa produk yang memiliki masa kadaluarsa seperti baterai. Selain itu, Metode FIFO dirasa akan lebih menguntungkan karena perkembangan teknologi semakin hari tumbuh semakin pesat sehingga produk yang datang diawal akan ketinggalan jaman dan terancam tidak laku lagi untuk dijual. 3. Prosedur akuntansi persediaan pada PT Panasonic Gobel Indonesia Cabang Semarang ada beberapa tahap yakni prosedur pada saat pengadaan persediaan, prosedur pada saat perolehan persediaan, prosedur pada saat pengelolaan, prosedur pada saat penjualan, prosedur pada saat terjadi pembayaran dari pelanggan, serta prosedur pada saat terjadi retur dari pelanggan. Fungsi yang terkait diantara lain adalah Bagian Marketing dan Bagian Keuangan (kantor pusat dan kantor cabang), Bagian Gudang, Bagian Service. Dokumen yang terkait diantaranya adalah Forecast Penjualan, Delivery Plan, daftar PPN keluaran, daftar PO (Purchase Order), laporan rekening koran, BTB (Bukti Terima Barang), PO (Purchase Order), surat pesanan,

Transcript of BAB IV PENUTUP - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/59476/4/BAB_4.pdf · Metode pencatatan...

71

BAB IV

PENUTUP

Pada bab sebelumnya telah disajikan secara lengkap mengenai perlakuan

persediaan yang dilakukan pada PT Panasonic Gobel Indonesia Cabang

Semarang. Pada bab ini akan disajikan ringkasan dari tinjauan teori yang telah

dibahas sebelumnya.

1. Metode pencatatan persediaan yang digunakan oleh PT Panasonic Gobel

Indonesia adalah metode pencatatan persediaan secara perpetual, yakni setiap

transaksi yang terjadi akan dicatat dalam sistem walau diawal transaksi masih

menggunakan dokumen manual sementara yakni Surat Pesanan Manual yang

akan diinput ke dalam sistem oracle dan akan menghasilkan dokumen PO

(Purchase Order). Pemilihan metode ini dilakukan agar lebih mudah

memantau stok persediaan dalam sistem maupun pada kenyataannya di Bagian

Gudang.

2. Metode penilaian persediaan yang digunakan oleh PT Panasonic Gobel

Indonesia Cabang Semarang yakni Metode FIFO (First In-First Out), metode

ini dipilih karena perusahaan menjual beberapa produk yang memiliki masa

kadaluarsa seperti baterai. Selain itu, Metode FIFO dirasa akan lebih

menguntungkan karena perkembangan teknologi semakin hari tumbuh

semakin pesat sehingga produk yang datang diawal akan ketinggalan jaman

dan terancam tidak laku lagi untuk dijual.

3. Prosedur akuntansi persediaan pada PT Panasonic Gobel Indonesia Cabang

Semarang ada beberapa tahap yakni prosedur pada saat pengadaan persediaan,

prosedur pada saat perolehan persediaan, prosedur pada saat pengelolaan,

prosedur pada saat penjualan, prosedur pada saat terjadi pembayaran dari

pelanggan, serta prosedur pada saat terjadi retur dari pelanggan.

Fungsi yang terkait diantara lain adalah Bagian Marketing dan Bagian

Keuangan (kantor pusat dan kantor cabang), Bagian Gudang, Bagian Service.

Dokumen yang terkait diantaranya adalah Forecast Penjualan, Delivery

Plan, daftar PPN keluaran, daftar PO (Purchase Order), laporan rekening

koran, BTB (Bukti Terima Barang), PO (Purchase Order), surat pesanan,

72

faktur penjualan, faktur pajak, DO (Delivery Order), surat tagihan, laporan

summary collection, PPB (Permintaan Pemeriksaan Barang), SPPB (Surat

Perintah Penarikan Barang). Catatan akuntansi yang digunakan adalah kartu

stok.

4. Pengendalian Internal yang dilakukan oleh PT Panasonic Gobel Indonesia

Cabang Semarang diantaranya; Struktur Organisasi yang memisahkan

tanggung jawab fungsional secara tegas. Saat perolehan persediaan maka

Bagian Marketing dan Bagian Keuangan (kantor pusat dan kantor cabang),

serta Bagian Gudang. Saat penjualan maka Bagian Marketing, Bagian

Keuangan, dan Bagian Gudang. Saat terjadi pembayaran dari pelanggan maka

Bagian Keuangan (kantor pusat dan kantor cabang) yang bertanggungjawab.

Saat terjadi retur Bagian Marketing, Bagian Keuangan, Bagian Service, serta

Bagian Gudang bertanggungjawab penuh dalam proses retur dari pelanggan.

Semua bagian memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing saat terjadi

transaksi.

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya,

terbukti dengan semua dokumen transaksi (Faktur Penjualan, PO, dll) yang

harus melewati pengawasan dari Kepala Keuangan serta Kepala Marketing

dan diotorisasi serta dipastikan bahwa transaksi tersebut benar terjadi sesuai

dengan realita transaksi yang ada.

Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi terbukti dengan dokumen seperti Faktur Penjualan, Faktur Pajak,

dll memiliki nomor urut cetak sehingga dapat dipertanggung jawabkan

nantinya. Pihak auditor internal dari Kantor Pusat juga sering melakukan audit

mendadak dengan meminta dokumen tertentu untuk diperiksa. Sehingga

kecurangan dapat dicegah.

Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Dalam seleksi

calon karyawan baru, Kepala Cabang beserta Kepala Marketing atau kepala

Keuangan ikut andil secara langsung dalam menyeleksi dan memberikan

pertanyaan saat tes wawancara dilakukan.

73

DAFTAR PUSTAKA

Antoni, Muhammad Syafi’i. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta:Gema

Insani Press

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi 2004.

Jakarta

http://www.panasonic.com/id/

Jay M. Smith, K. Fred Skousen. 2005. Akuntansi Intermediate. Edisi Kelimabelas.

Jakarta: Salemba Empat

Kieso, Donald E dkk. 2007, Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas.

Jakarta:Erlangga.

Kieso, Donald E. Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield, 2011. Akuntansi

Intermediate. Edisi Ketujuhbelas. Jilid Dua. Jakarta:Erlangga.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat.

Warren, Carl S dkk. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat.

74

LAMPIRAN 1

Dokumen Bukti Terima Barang (BTB)

75

LAMPIRAN 2

Dokumen Delivery Order

76

LAMPIRAN 3

Dokumen Faktur Penjualan

77

LAMPIRAN 4

Surat Pesanan Manual

78

LAMPIRAN 5

Dokumen PO (Purchase Order)

79

LAMPIRAN 6

Dokumen Faktur Pajak

80

LAMPIRAN 7

Dokumen Bukti Penyerahan Barang atau Delivery Order

81

LAMPIRAN 8

Dokumen BTB (Bukti Terima Barang) Retur

82

LAMPIRAN 9

Dokumen Permintaan Pemeriksaan Barang

83

LAMPIRAN 10

Surat Perintah Penarikan Barang