BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa...

23
29 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN 4.1 Gambaran Umum Surat Kabar Online Detik.com 4.1.1 Sejarah Detik.com 14 Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detik.com yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang memperbaharui-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detik.com melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan pengguna internet. Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya. Pada 3 Agustus 2011 CT Corp membeli saham detik.com (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi 14 http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf

Transcript of BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa...

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

29

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN

4.1 Gambaran Umum Surat Kabar Online Detik.com

4.1.1 Sejarah Detik.com14

Server detik.com sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998,

namun mulai dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu

akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detik.com yang didirikan Budiono

Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik),

Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula

peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan

teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi

mulai membaik, detik.com memutuskan untuk juga melampirkan berita

hiburan, dan olahraga.

Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang

memperbaharui-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang

harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detik.com adalah breaking news.

Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detik.com melesat

sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan pengguna internet.

Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits

(ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user

(pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per

harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau

6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka

itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000.

Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp membeli saham detik.com (PT Agranet

Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi 14

http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

30

detik.com berada di bawah Trans Corp. Chairul Tanjung, pemilik CT Corp

membeli detik.com secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau

Rp 521-540 miliar. Setelah diambi lalih, maka selanjutnya jajaran direksi

akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan

CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn)

Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris

Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.

Sebelum dimiliki oleh CT Corp, saham detik.com dimiliki oleh

Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham

di detik.com, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.

Selain perhitungan hits, detik.com masih memiliki alat ukur lainnya

yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa

besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view

(jumlah halaman yang diakses). Page view detik.com sekarang mencapai 3

juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke tujuh tertinggi

dari alexa.com untuk website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.

4.1.2 Visi dan Misi Detik.com15

Visi detik.com adalah menjadi tujuan utama orang Indonesia untuk

mendapatkan konten dan layanan digital. Baik menggunakan internet

maupun selular/mobile.

Misi Detik.com adalah memiliki komitmen tinggi untuk memberikan

kepuasan kepada pelanggan, memberikan kesejahteraan kepada karyawan

dan menjadi tempat yang baik untuk berkarier, dan memberikan hasil

optimal yang berkesinambungan bagi pemegang saham.

15

http://digilib.unila.ac.id/247/11/BAB%20IV.pdf

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

31

4.2 Gambaran Umum Surat Kabar Online Kompas.com

4.2.1 Sejarah Kompas.com16

Kompas.com merupakan bagian dari Kompas Gramedia, yang

bertujuan untuk saling melengkapi dari surak kabar harian KOMPAS. Dulu

mengakses kompas.com berita dan informasinya hampir mirip dengan

KOMPAS cetak. Mencari topik berita dan artikel begitu mudah dan

langsung tertampang sehingga tidak ada kesulitan yang berarti dalam

mengunduhnya. Kondisi sekarang ada sedikit perbedaan untuk memperoleh

informasi di Kompas.com, mudah dan bervariasi. Hanya saja untuk mencari

topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang

khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online.

Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari

Harian Kompas. Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi

menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan

strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya

sebagai surat kabar online terpercaya di Indonesia.

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 Kompas.com tampil

dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide

“Reborn”(terlahir kembali), Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga

konsep baru di dalamnya. Menjadi lebih kaya, lebih segar, lebih elegan dan

tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan advertiser-friendly.

Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi

lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun

juga gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini pun mendorong

bertambahnya pengunjung aktif Kompas.com di awal tahun 2008 yang

16

http://inside.kompas.com/about-us

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

32

mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan, dan total 40 juta page views per

bulan. Saat ini, Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan.

Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau

kanal-kanal di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini didesain sesuai

dengan tema berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki

karakter. Kanal-kanal tersebut antara lain adalah: KOMPAS Female,

KOMPAS Bola, KOMPAS Health, KOMPAS Tekno, KOMPAS

Entertainment, KOMPAS Otomotif, KOMPAS Properti, KOMPAS Images,

KOMPAS Karier.

Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan yaitu,

tampilan halaman yang lebih rapi dan bersih serta fitur baru yang lebih

personal.

Setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang berbeda.

Kompas.com mencoba memahami kebutuhan pembaca yang beragam

dengan menghadirkan fitur Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan

mudah memilih sendiri berita apa yang ingin mereka baca.

4.2.2 Visi dan Misi Kompas.com

Visi kompas.com tidak berbeda dengan visi surat kabar harian

kompas, yaitu menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi

perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat serta

menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan.

Misi kompas.com yaitu mengantisipasi dan merespon dinamika secara

professional sekaligus memberi arah pada perubahan dengan menyediakan

dan menyebarluaskan informasi yang terpercaya secara online tanpa terbatas

ruang dan waktu..

Kompas.com juga memiliki motto yang tidak berbeda dengan surat

kabar harian kompas, yaitu “Amanat Hati Nurani Rakyat” dimana motto ini

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

33

muncul dari hasil perenungan dan pilihan yang matang, muncul dari suatu

bentuk penghargaan dari nasib hati nurani rakyat yang yang pada saat itu

termanipulasi oleh Partai Komunis Indonesia (Sumber : profil perusahaan

Kompas Gramedia).

4.3 Data Pemberitaan

4.3.1 Data Pemberitaan Detik.com

a. Ramai Rizal Ramli Minta Garuda Batalkan Pembelian Airbus 350

Jumat, 14 Agustus 2015 13:09 WIB

http://finance.detik.com/read/2015/08/14/130957/2992102/4/ramai-rizal-

ramli-minta-garuda-batalkan-pembelian-airbus-350

Jakarta -Hitungan hari menjabat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Rizal Ramli sudah ramai dibicarakan, khususnya soal sindirannya terkait

rencana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membeli 30 pesawat tipe Airbus

350 XWB.

Saat serah terima jabatan Menko Maritim kemarin, Rizal meminta rencana

pengadaan pesawat berbadan lebar dibatalkan. Menurut Rizal, permintaan ini

telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan

internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load

factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

34

30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak

menguntungkan secara bisnis.

Dia mengatakan, Garuda juga pernah memiliki pengalaman buruk saat

pengadaan pesawat berbadan lebar yang dibiayai dari pinjaman Eropa.

Pesawat itu juga melayani penerbangan internasional. Garuda saat itu, sempat

dinilai gagal bayar dan armadanya akan disita namun langkah tersebut berhasil

diselesaikan melalui program resrukturisasi.

"Beberapa minggu lalu saya ketemu presiden, saya sampaikan kalau saya

nggak mau Garuda bangkrut lagi, jenis Airbus 350, itu hanya cocok untuk

penerbangan ke Amerika-Eropa-Jakarta," kata Rizal Ramli kemarin.

Pernyataan Rizal ini jadi perbincangan hangat, termasuk di media sosial.

Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan

dimintai tanggapannya terkait permintaan Rizal Ramli.

Rini menyatakan, keputusan pengadaan pesawat baru oleh Garuda murni

sebagai aksi korporasi. Apalagi, Garuda harus melakukan ekspansi rute

penerbangan internasional dan domestik.

Sementara itu, Jonan tidak akan masuk mencampuri proses pengadaan

pesawat maskapai di tanah air, termasuk Garuda Indonesia. Kemenhub hanya

fokus menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Saya kira domainnya di Menteri BUMN. Ini kan bisnis, kalau perhubungan

kan kami sebagai regulator," kata Jonan.

Saat perjanjian pengadaan pesawat pada Juni 2015 lalu di Prancis, Garuda

menyatakan komitmen untuk mengadakan 30 pesawat A350 XWB. Garuda

juga berencana membeli 30 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing 787

Dreamliners. Sampai 2025, Garuda akan mendatangkan 53 pesawat wide body

dan 80 pesawat narrow body.

Pesawat tersebut akan digunakan untuk program ekspansi dan peremajaan

armada. Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 133 pesawat sebesar US$

9 miliar (Rp 117 triliun).

Untuk pengadaan armada baru ini, Garuda menggunakan skema sewa atau

operating lease. Garuda telah memperoleh dukungan pendanaan untuk

pengadaan pesawat baru. Salah satunya datang dari Bank of China (BOC)

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

35

Aviation. BOC Aviation bersedia memberikan fasilitas pinjaman US$ 4,5

miliar (Rp 58,5 triliun).

b. Jokowi Sudah Telepon Rizal Ramli yang Kritik Rencana Garuda Beli

Airbus 350

Selasa 18 Agustus 2015, 04:24 WIB

http://news.detik.com/berita/2994004/jokowi-sudah-telepon-rizal-ramli-yang-

kritik-rencana-garuda-beli-airbus-350

Jakarta - Presiden Jokowi meminta agar menteri-menterinya jangan malah

saling menyerang di depan publik terkait kebijakan pemerintah. Jika ada

koreksi, sebaiknya disampaikan secara internal.

Hal ini dikatakan anggota tim komunikasi presiden, Teten Masduki di Istana

Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2015) malam. Teten mengatakan hal itu terkait

kritik tajam yang dilontarkan Menko Kemaritiman Rizal Ramli terkait rencana

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB.

(Baca Juga: Ramai Rizal Ramli Minta Garuda Batalkan Pembelian Airbus

350)

"Presiden juga waktu itu sudah menegur menelpon Pak Rizal Ramli waktu itu

mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI,

penandatangannya terlalu jauh. Dan Pihak Garuda sudah menjelaskan itu,"

kata Teten.

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

36

Jokowi pada dasarnya, kata Teten, bukannya anti dalam kritik. Koreksi yang

dilakukan antar menteri sebenarnya bagus juga untuk program pembangunan

pemerintah.

"Tapi tidak elok jika disampaikan lewat media, kan bisa bertemu, kegaduhan

seperti itu kurang bagus," lanjut Teten.

Menurutnya, publik nanti malah kebingungan dengan garis kebijakan

pemerintah. Dan yang paling buruk, para investor enggan datang karena

melihat pemerintahan yang tidak solid.

"Pemerintah sedang bersemangat menarik investasi. Pemerintahan harus solid

dan kompak," tandasnya.

Saat serah terima jabatan Menko Maritim kemarin, Rizal meminta rencana

pengadaan pesawat berbadan lebar dibatalkan. Menurut Rizal, permintaan ini

telah disampaikan kepada Jokowi.

Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan

internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load

factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya

30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak

menguntungkan secara bisnis.

Dia mengatakan, Garuda juga pernah memiliki pengalaman buruk saat

pengadaan pesawat berbadan lebar yang dibiayai dari pinjaman Eropa.

Pesawat itu juga melayani penerbangan internasional. Garuda saat itu, sempat

dinilai gagal bayar dan armadanya akan disita namun langkah tersebut berhasil

diselesaikan melalui program resrukturisasi.

Menteri BUMN menyatakan, keputusan pengadaan pesawat baru oleh Garuda

murni sebagai aksi korporasi. Apalagi, Garuda harus melakukan ekspansi rute

penerbangan internasional dan domestik

Saat perjanjian pengadaan pesawat pada Juni 2015 lalu di Prancis, Garuda

menyatakan komitmen untuk mengadakan 30 pesawat A350 XWB. Garuda

juga berencana membeli 30 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing 787

Dreamliners. Sampai 2025, Garuda akan mendatangkan 53 pesawat wide body

dan 80 pesawat narrow body.

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

37

Pesawat tersebut akan digunakan untuk program ekspansi dan peremajaan

armada. Total dana yang dibutuhkan untuk membeli 133 pesawat sebesar US$

9 miliar (Rp 117 triliun).

Untuk pengadaan armada baru ini, Garuda menggunakan skema sewa atau

operating lease. Garuda telah memperoleh dukungan pendanaan untuk

pengadaan pesawat baru. Salah satunya datang dari Bank of China (BOC)

Aviation. BOC Aviation bersedia memberikan fasilitas pinjaman US$ 4,5

miliar (Rp 58,5 triliun).

c. Menko Rizal Ramli: Enggak Ada Masalah, Saya Kritik Terus

Selasa 18 Agustus 2015, 15:20 WIB

http://news.detik.com/berita/2994667/menko-rizal-ramli-enggak-ada-masalah-

saya-kritik-terus

Jakarta - Kritikan Menko Kemaritiman Rizal Ramli soal pembelian pesawat

oleh Garuda Indonesia menuai kritikan balik. Namun Rizal Ramli mengaku

tak akan tanggapi pihak yang kritik balik.

"Enggak masalah kan kalau saya mengkritik terus. Saya kan kritik untuk

pembangunan, gitu aja kok ribet banget sih?" kata Rizal di Istana Negara, Jl

Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015).

Sebelumnya Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki menyatakan bahwa

Presiden Jokowi sudah menegur langsung Rizal Ramli. Dalam percakapan

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

38

telepon itu, dikatakan Teten, Jokowi meminta jika ada kritikan harap

disampaikan internal saja dan tak perlu lewat media.

"Apa pun yang perlu diperbaiki ya diperbaiki. Gitu saja kok ribet. Kan yang

penting usahanya," kata Rizal.

Sebelumnya Rizal pernah melontarkan pendapat terkait maskapai Garuda

Indonesia yang membeli 30 pesawat tipe Airbus 350 XWB. Dia berpendapat

bahwa pesawat tipe itu hanya cocok untuk penerbangan jauh sehingga akan

merugikan secara bisnis.

"Presiden juga waktu itu sudah menegur menelpon Pak Rizal Ramli waktu itu

mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI,

penandatangannya terlalu jauh. Dan Pihak Garuda sudah menjelaskan itu,"

kata Teten, kemarin (17/8).

d. JK ke Rizal Ramli: Jangan Bicara Tanpa Paham, Itu Berbahaya

Selasa 18 Agustus 2015, 18:27 WIB

http://news.detik.com/berita/2994924/jk-ke-rizal-ramli-jangan-bicara-tanpa-

paham-itu-berbahaya

Jakarta - Baru beberapa hari bekerja, Menko Kemaritiman Rizal Ramli sudah

membuat kontroversi. Kritik pedas Rizal Ramli ke menteri lain di Kabinet

Kerja menuai teguran dari Presiden Jokowi, kali ini Wapres Jusuf Kalla (JK)

pun ikut komentar.

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

39

"Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara, jangan bicara

tanpa paham persoalan, itu berbahaya," ujar JK mengingatkan, usai menjadi

pembicara di seminar memperingati Hari Konstitusi di kompleks gedung

parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Rizal Ramli awalnya mengkritik rencana pembelian pesawat Airbus A350

XWB untuk Garuda Indonesia. Rizal menilai pesawat hanya cocok untuk

penerbangan internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat

isian (load factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh

Garuda hanya 30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional

Garuda tidak menguntungkan secara bisnis.

JK menuturkan Rizal sudah ditegur langsung oleh Presiden Jokowi. "Itu sudah

ditegur oleh Presiden, makanya paham dulu. Tidak pernah beli, baru

penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli,"

kata JK.

"Sesuai keadaan, ya namanya minat," sambung JK menegaskan rencana

tersebut bakal terus dilanjutkan.

Kedua, Rizal Ramli mengkritik pembangkit listrik 35 ribu megawatt tidak

mudah. Rizal Ramli mengatakan akan mengevaluasi kembali pembangunan

pembangkit listrik 35 ribu megawatt karena masih ada tambahan 7 ribu

megawatt yang belum terbangun pada periode pemerintah sebelumnya.

Terkait hal ini JK pun mengingatkan Rizal Ramli agar mempelajari dulu

persoalan sebelum berkomentar.

"Ya setiap kali dievaluasi, tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari

dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus

banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK.

"Itu kalau mau 50 ribu pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu

prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum

industri bangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun listriknya

dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," jelas

JK.

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

40

e. JK Minta Rizal Ramli Banyak Akal Selesaikan Proyek 35.000 MW

Selasa, 18 Agustus 2015 18:30 WIB

http://finance.detik.com/read/2015/08/18/182408/2994923/1034/jk-minta-

rizal-ramli-banyak-akal-selesaikan-proyek-35000-mw

Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mau

mengevaluasi proyek listrik 35.000 MW untuk periode 5 tahun. Alasannya

membangun pembangkit listrik 35.000 watt tidak mudah.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kembali Rizal Ramli agar tetap

optimistis bisa menyelesaikan tugasnya. Apalagi kementerian yang dipimpin

Rizal Ramli membawahi langsung sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

(ESDM).

"Ya setiap kali dievaluasi (proyek pembangunan), tapi begini tentu sebagai

menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal,

tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu

memang," kata JK di gedung MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Ia mengatakan tak hanya proyek 35.000 MW, membangun pembangkit

berdaya 50.000 watt pun bisa. Alasan pembangunan ini, karena listrik adalah

salah satu komponen penting dalam sebuah pembangunan.

Menurut JK, pasokan listrik di sebuah daerah harus dibuat lebih untuk

menopang pembangunan di daerah tersebut.

"Sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan. Harus

dilebihkan, semua negara begitu," ucapnya.

Page 13: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

41

Sebelumnya Rizal Ramli mengatakan pembangunan proyek pembangkit baru

sebanyak 35.000 MW tidak mudah. Apalagi, ada tambahan 7.000 MW proyek

pembangkit lama yang belum terselesaikan atau terbangun pada periode

pemerintahan sebelumnya.

"Kita evaluasi ulang. Tujuannya ialah jangan sampai kasih target tinggi tapi

nggak bisa tercapai," kata Rizal saat acara Sertijab Menko Maritim di Kantor

Pusat BPPT, Thamri, Jakarta, Kamis (13/8/2015)

f. Rizal Ramli Tantang JK Diskusi di Depan Umum

Selasa 18 Agustus 2015, 18:41 WIB

http://news.detik.com/berita/2994939/rizal-ramli-tantang-jk-diskusi-di-depan-

umum

Jakarta - Wapres Jusuf Kalla mengingatkan Menko Kemaritiman Rizal Ramli

untuk memahami persoalan sebelum melontarkan kritik. Rizal Ramli malah

menantang Wapres untuk berdiskusi di depan umum.

"Pak JK minta kalau ngomong harus paham. Soal 35.000 mw? Kalau mau

paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," kata

Rizal Ramli kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Sebelumnya Wapres JK memang mengingatkan Rizal Ramli untuk memahami

persoalan sebelum melontarkan kritik. Rizal Ramli mengkritik pembangkit

listrik 35 ribu megawatt tidak mudah. Rizal Ramli mengatakan akan

Page 14: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

42

mengevaluasi kembali pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt

karena masih ada tambahan 7 ribu megawatt yang belum terbangun pada

periode pemerintah sebelumnya.

"Ya setiap kali dievaluasi, tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari

dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus

banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK

usai berpidato di Hari Konstitusi di gedung DPR, Senayan.

"Itu kalau mau 50 ribu pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu

prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum

industri bangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun listriknya

dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," jelas

JK.

Selain itu JK juga mengungkap Rizal Ramli sudah ditegur langsung presiden

Jokowi karena sikap kritisnya terkait rencana pembelian Airbus A350 XWB

untuk Garuda Indonesia.

Rizal menilai pesawat A350 XWB hanya cocok untuk penerbangan

internasional jarak jauh. Namun, menurutnya, rata-rata tingkat isian (load

factor) penumpang pada penerbangan internasional jarak jauh Garuda hanya

30% atau tidak pernah penuh. Akibatnya rute internasional Garuda tidak

menguntungkan secara bisnis.

"Itu sudah ditegur oleh Presiden, makanya paham dulu. Tidak pernah beli,

baru penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual

beli," ujar JK mengingatkan.

4.3.2 Data Pemberitaan Kompas.com

a. Gebrakan Rizal Ramli, Garuda Didesak Batalkan Pembelian Airbus

A350

Kamis, 13 Agustus 2015 | 15:23 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/13/152323426/.Gebrakan.Har

i.Pertama.Rizal.Ramli.Garuda.Diminta.Batalkan.Pembelian.Airbus.A350

Page 15: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

43

JAKARTA, KOMPAS.com — Baru sehari menjabat sebagai Menteri

Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan "gebrakan" yang

mengejutkan. Dia meminta agar PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan

penambahan pesawat.

Dia mengaku telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus

A350 oleh Garuda Indonesia.

"Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta

tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena

sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari

China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu

hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di

Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis

(13/8/2015).

Menurut dia, rute internasional yang akan diterbangi oleh Garuda Indonesia

tidak menguntungkan. Pasalnya, saat ini, maskapai di kawasan ASEAN yang

memiliki rute internasional ke Amerika Serikat dan Eropa, yaitu Singapore

Airlines, punya kinerja keuangan yang kurang baik.

Hal yang sama juga terjadi pada Garuda Indonesia. Menurut dia, rute

internasional Garuda ke Eropa selalu membuat maskapai BUMN itu merugi

karena tingkat keterisian penumpangnya hanya 30 persen. Oleh karena itu,

ketimbang mengembangkan bisnis penerbangan rute internasional, lebih baik

Page 16: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

44

Garuda membeli pesawat Airbus A320 dan memilih fokus menguasai bisnis

penerbangan domestik dan regional Asia.

"Kita kuasai dulu pasar regional lima sampai tujuh tahun ke depan. Kalau

sudah kuat, baru kita hantam. Presiden setuju (pembatalan pembelian pesawat

Airbus A350), dan kami panggil direksi (Garuda), dan batalkan supaya ganti,"

kata Rizal.

Rizal mengaku memiliki hubungan emosional dengan Garuda Indonesia.

Pasalnya, saat dia menjabat sebagai Menko Perekonomian era Presiden

Abdurrahman Wahid, Garuda saat itu tak mampu membayar utang kepada

konsorsium bank Eropa sebesar 1,8 miliar dollar AS.

Saat itu, kata dia, pihak Eropa mengancam akan menyita semua pesawat

Garuda. Akhirnya, dia mengirim surat grasi ke Frankfurt, Jerman, untuk balik

menuntut konsorsium bank Eropa itu karena menerima bunga dari kredit

dengan ekstra 50 persen.

Setelah dituntut balik, akhirnya para bankir meminta damai dan sepakat

merestrukturisasi utang Garuda. Karena pengalaman itulah, Rizal tak mau

Garuda membeli perawat Airbus A350 untuk penerbangan ke Amerika dan

Eropa. Terlebih lagi, kata dia, dana pembelian itu juga meminjam dari China

Aviation Bank.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Vice President Corporate Communication

Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengatakan bahwa Garuda sebenarnya

belum memutuskan akan membeli Airbus A350 atau tidak.

Saat ini, kata dia, Garuda masih pikir-pikir apakah akan memakai Airbus A350

atau Boeing 787. Meski begitu, perusahaan sebenarnya masih pada tahap

penjajakan. "Memang kemarin di Paris ada tanda tangan, tetapi namanya masih

letter of intention," kata dia saat dihubungi.

Page 17: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

45

b. Primus Sebut Bukan Koridor Rizal Ramli Bicara soal Garuda

Jumat, 14 Agustus 2015 | 10:31 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/14/103100826/Primus.Sebut.

Bukan.Koridor.Rizal.Ramli.Bicara.soal.Garuda

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VI DPR RI Primus Yustisio

memberikan pandangan sama dengan Menteri Koordinator Bidang

Kemaritiman Rizal Ramli terkait pembelian pesawat Airbus 350 oleh PT

Garuda Indonesia (Persero) Tbk. "Tidak usah Menko Maritim (Rizal Ramli)

yang bicara. Saya sendiri enggak setuju," kata Primus di gedung DPR RI

Jakarta, Jumat (14/8/2015).

Kendati berpandangan sama, namun Primus juga heran apa alasan Rizal

memberikan pernyataan tersebut. Menurut lakon 'Panji Manusia Millenium' itu,

Menteri BUMN Rini Soemarno yang lebih berhak bicara teknis perusahaan

pelat merah. "Saya juga belum ada pembahasan soal itu. Saya kebetulan di

Komisi VI Komisi (mitra) BUMN," sambung Primus.

Primus lebih lanjut mengatakan, sebagai pembantu Presiden, Menteri memang

berhak mengingatkan pejabat lain. Apalagi jika niatnya baik. "Tapi, untuk

menyampaikan itu apakah koridor yang benar?" sebut politisi Partai Amanat

Nasional itu.

Sebelumnya diberitakan, baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator

Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan "gebrakan" yang mengejutkan.

Page 18: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

46

Dia meminta agar Garuda membatalkan penambahan pesawat. Dia mengaku

telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus A350 oleh

Garuda Indonesia.

"Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta

tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena

sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari

China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu

hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di

Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis

(13/8/2015).

c. Dipersoalkan Rizal Ramli, Perlukah Garuda Beli Pesawat A350?

Jumat, 14 Agustus 2015 | 18:38 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/14/183844826/Dipersoalkan.

Rizal.Ramli.Perlukah.Garuda.Beli.Pesawat.A350.

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Garuda Indonesia membeli pesawat

Airbus A350 dipersoalkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal

Ramli. Mantan menteri koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman

Wahid itu mendesak agar Garuda membatalkan pembelian pesawat berbadan

besar (widebody) yang rencananya akan digunakan untuk penerbangan jarak

jauh ke Eropa. sedangkan, penerbangan Garuda ke benua biru itu selama ini

selalu merugi. Lantas perlukah pembelian Airbus A350?

Page 19: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

47

Menurut pengamat penerbangan Gerry Soejatman, rencana Garuda membeli

pesawat Airbus A350 merupakan bagian dari peremajaan armada. Hal itu

sangat penting bagi kelanjutan bisnis Garuda Indonesia ke depan.

"Peremajaan armada terutama untuk pesawat berbadan lebar ini dibutuhkan

jika kita ingin Garuda tetap kompetitif dari segi biaya operasional, karena

(Boeing) 787-900 atau (Airbus) A350 jauh lebih irit dibanding pesawat-

pesawat yang ada," ujar Gerry saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Jumat

(14/8/2015).

Dia menuturkan, Garuda memiliki dua opsi apakah akan membeli 30 pesawat

Boeing 787-900 Dreamliner ataukah Airbus A350 untuk peremajaan

armadanya. Hingga saat ini, Garuda belum memutuskan akan memilih Boeing

atau Airbus.

Tanpa pesawat itu, total armada widebody Garuda hingga 10 tahun mendatang

berjumlah 46 pesawat, terdiri dari 10 pesawat A330-200, 11 pesawat A330-300

plus 13 lagi dalam pemesanan, 7 pesawat B777-300ER dan 3 pesawat lagi

belum delivery, serta 2 pesawat B747-400.

Namun dalam waktu dekat, lanjut Gerry, banyak pesawat widebody Garuda itu

yang harus dipensiunkan karena faktor umur. Apabila dipertahankan dan tak

melakukan peremajaan pesawat, maka Garuda akan tertinggal dengan

perkembangan teknologi pesawat yang terus berkembang.

"Akan ada enam pesawat A330-300 yang lama dan dua pesawat B747-400

akan dipensiunkan, dijual, dan lain-lain. Jadi tinggal 38 pesawat. Tapi pesawat

A330-200 Garuda juga sudah ada yang mulai dilepas-lepas juga (dikembalikan

ke leasing company). Saat ini ada dua pesawat yang sudah disewakan ke

maskapai lain, jadi sisa 36 pesawat," kata dia.

Page 20: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

48

d. Proyek Listrik Dikritik, JK Minta Rizal Ramli Pelajari Dulu Sebelum

Komentar

Selasa, 18 Agustus 2015 | 16:24 WIB

http://nasional.kompas.com/read/2015/08/18/16241271/Proyek.Listrik.Dikritik.

JK.Minta.Rizal.Ramli.Pelajari.Dulu.Sebelum.Komentar

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik balik

pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang

menilai proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt tidak masuk akal. Menurut

Kalla, Rizal sedianya memahami terlebih dahulu persoalan yang ada sebelum

ia menyampaikan kritik.

"Tentu sebagai menteri, harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang

tidak masuk akal, tetapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti

tidak paham itu memang. Itu kalau mau 50.000 megawatt pun bisa dibuat,"

kata Kalla di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Kalla menyampaikan bahwa pengadaan pembangkit listrik 35.000 megawatt

merupakan suatu kebutuhan. Infrastruktur kelistrikan harus dibangun sebelum

membangun industri.

"Listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus

ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus ada, listriknya dilebihkan,

jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," ujar Kalla.

Wapres juga membantah jika disebut proyek pembangkit listrik itu proyek

ambisius Kalla yang belum tercapai ketika ia menjabat Wapres mendampingi

Page 21: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

49

Susilo Bambang Yudhdoyono. Kalla menegaskan bahwa proyek ini merupakan

proyek pemerintah yang diresmikan Presiden Joko Widodo.

"Karena yang meresmikan kan Presiden, bukan saya. Policy (kebijakan)

pemerintah, Pak Jokowi yang meresmikannya, berarti memandang kurang

pantas Pak Jokowi kalau begitu kan," tutur Kalla.

Sebelumnya Rizal Ramli mengatakan bahwa target pemerintah membangun

pembangkit listrik 35.000 megawatt terlalu sulit dicapai. Bahkan, dia menilai

bahwa proyek yang dicanangkan Jokowi hinga 2019 itu tak masuk akal.

"Saya akan minta Menteri ESDM dan DEN (Dewan Energi Nasional) untuk

lakukan evaluasi ulang mana yang betul-betul masuk akal. Jangan kasih target

terlalu tinggi tapi capainya susah, supaya kita realistis," ujar Rizal Ramli di

Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis

(13/8/2015).

Menurut mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden

Abdurrahman Wahid itu, target pembangunan 35.000 megawatt semakin besar

lantaran ditambah dengan sisa target pembangunan 7.000 megawatt listrik

peninggalan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jadi total

pembangunan Pembangkit listrik hingga tahun 2019 menjadi 42.000 megawatt.

Di sisi lain, kata dia, Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mampu lagi

membiayai seluruh proyek yang ditargetkan pemerintah itu lantaran

investasinya yang besar. Oleh karena itu, opsi pembangunannya harus

menggunakan dana swasta nasional dan asing. Namun negosiasi Power

Purchase Agreement (PPA) di Indonesia membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun

Page 22: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

50

e. Rizal Ramli Tantang Wapres JK Diskusi Terbuka Bahas Kritikan

Dirinya

Selasa, 18 Agustus 2015 | 17:54 WIB

http://nasional.kompas.com/read/2015/08/18/17543401/Rizal.Ramli.Tantang.

Wapres.JK.Diskusi.Terbuka.Bahas.Kritikan.Dirinya

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Rizal Ramli tidak memedulikan teguran dan kritik yang disampaikan oleh

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Kali

ini, Rizal mengajak Kalla untuk berdebat secara terbuka.

Ajakan Rizal itu dimaksudkan pada rencana pembangunan pembangkit listrik

35.000 megawatt. Ia menilai, ada hal yang perlu diluruskan dari proyek

tersebut.

"Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan

umum," ucap Rizal di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa

(18/8/2015).

Anggota Wantimpres, Suharso Monoarfa, pernah merespons pernyataan Rizal

terkait proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Menurut Suharso,

pernyataan Rizal itu sangat keliru.

"Itu enggak benar juga. Memang elektrifikasi kita kan rendah sekali," ucap

Suharso.

Page 23: BAB IV GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBERITAAN...Hanya saja untuk mencari topik dan informasi yang serupa dengan KOMPAS cetak diberi ruang khusus di epaper dan kompas cetak edisi online

51

Selain mengenai proyek pembangkit listrik, Rizal juga sempat mengkritik

rencana Garuda Indonesia membeli pesawat Airbuss A350. Mengenai kritik

itu, Kalla merespons dengan meminta Rizal memahami terlebih dahulu

persoalannya sebelum berkomentar di hadapan publik.

"Itu sudah ditegur oleh Presiden. Makanya, paham dulu, tidak pernah beli, baru

penandatanganan letter of intent, saya berminat, bukan kesepakatan jual beli,"

kata Kalla, Selasa.