Bab IV Fixxx
-
Upload
andri-rizky -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of Bab IV Fixxx
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
1/12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Percobaan
4.1.1 Kalibrasi Pelarut
Pelarut yang dipakai : aquadest(H2O)
Volume pelarut awal (Vo) : 8 mL
Titik didih kalibrasi : !o"
#pelarut : $%&!2! g'm! (eankoplis%!)
Po : *8%8!8& kPa (eankoplis%!)
4.1.2 Penentuan Titi Di!i" Meto!eLandsberger
1. Sa#$el Maltosa %&12H22'11(
Tabel +, Penentuan titik didih -altosa ("2H22O) dengan metode landsberger
)un *%+( V1%#l( V2%#l( M1 M2 T! ,& -T! ,&
. $%+ 8%/ !$%//* $%$* +
.. $%/ 8%/ !
$%+& $%2+/ +
... $%& 8%/ +%/$%2!!/ $%!!/ / 2
.V $%8 8%/ +%/$%28/ $%*$& / 2
"'molal*%/!*+0d oteori
=
0dper1 *%/8*o" ' molal
3)$$*%/!*+
/)$2%**%/!*+4alat3
3)$$0d
0d0d4alat3
teori
per1teori
=
=
3 4alat $%!& 3
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
2/12
2. Sa#$el Surosa %&12H22'11(
Tabel +,2 Penentuan titik didih 5ukrosa ("2H22O) dengan -etodeLandsberger
"'molal*%/!*+0d o
teori =
0dper1 *%&//!
o
" ' molal
3)$$*%/!*+
$!/+%8*%/!*+4alat3
3)$$0d
0d0d4alat3
teori
per1teori
=
=
3 4alat &%& 3
. Sa#$el Tri/Natriu# Pos0at Do!eca"i!rat %NaP'4. 12H2'(4Na'H(
Tabel +,! Penentuan titik didih tri6natrium pos7at dode1ahidrat (a!PO+,
2H2O)+aOH) metodeLandsberger
)un * %+( V1%#L( V2%#L( M1 M2 T! ,& -T! ,&
. $%/ 8 2$%$+& $%$2/ & !
.. $%& 8 2%/$%$+ $%$!!2 * +
... $%* 8 !$%$/82 $%$! 8 /
.V $% 8 !$%$*+ $%$+* 8 /
"'molal*%/!*+0d oteori
=
0dper1 8%$8$+o" ' molal
3)$$*%/!*+
!&&/%&*%/!*+4alat3
3)$$0d
0d0d4alat3
teori
per1teori
=
=
9lasan persen ralat adalah sebagai berikut :3 4alat /%/! 3
)un * %+( V1%#L( V2%#L( M1 M2 T! ,& -T! ,&
. $%+ 8%/ %/ $%//* $%!! / 2
.. $%/ 8%/ 2%/ $%+& $%!/+ & !
... $%& 8%/ 2%/ $%2!!/ $%&2/ & !
.V $%8 8%/ ! $%28/ $%8 * +
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
3/12
1. Terkontaminasinya pelarut yang digunakan% 1ontohnya air yang digunakan sudah
terkontaminasi terlebih dahulu oleh at lain
2, Pemanas yang kurang baik sehingga berpengaruh pada temperatur mendidihnya
larutan,
4.2 Pe#ba"asan
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
4/12
4.2.1 Pen+aru" rasi Mol at Terlarut %3t( ter"a!a$ Penurunan Teanan
a$ Larutan %-P(
;i bawah ini adalah ambar +, yaitu gra7ik yang menyatakan pengaruh 7raksi
mol at terlarut -altosa (
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
5/12
$,$$
$,$$,2$$,!$$,+$$,/$
rasi Mol at Terlarut %3t(
Penurunan Teanan a$ %-P(
ambar +,2 Pengaruh >raksi -ol 5ukrosa terhadap Penurunan Tekanan ?ap Larutan
5ukrosa
$,$$$,$2$,$+$,$&$,$8$,$$,2
rasi Mol at Terlarut %3t(
Penurunan Teanan a$ %-P(
ambar +,! Pengaruh >raksi -ol Tri6atrium Pos7at ;ode1ahidrat terhadap
Penurunan Tekanan ?ap Larutan Tri6atrium Pos7at ;ode1ahidrat
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
6/12
Pada ambar +, dengan menggunakan sampel -altosa menun@ukkan bahwa
penurunan tekanan uap (=P) larutan -altosa berbanding lurus dengan 7raksi mol at
terlarutnya (
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
7/12
;ari hasil per1obaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa% hasil
per1obaan yang diperoleh sesuai dengan teori untuk sampel -altosa% 5ukrosa% dan
atrium 0lorida% dimana 7raksi mol yang semakin tinggi maka penurunan tekanan
uap @uga semakin tinggi dan pada hasil per1obaan penurunan tekanan uap Tri6
atrium Pos7at ;ode1ahidrat telah sesuai dengan teori% dimana penurunan tekanan
uap AP Tri6atrium Pos7at ;ode1ahidrat lebih tinggi dibandingkan penurunan
tekanan uap -altosa dan 5ukrosa, Hal ini disebabkan oleh Tri6atrium Pos7at
;ode1ahidrat merupakan larutan elektrolit yang mempengaruhi penurunan tekanan
uap AP dengan adanya i (7aktor VanBt Ho77),
4.2.2 Pen+aru" Molalitas Ter"a!a$ Kenaian Titi Di!i" %-T!( Larutan
;i bawah ini ambar +,+ yaitu gra7ik yang menyatakan pengaruh molalitas
-altosa (m) terhadap kenaikan titik didih larutan -altosa (=Td)% ambar +,/ yaitu
gra7ik yang menyatakan pengaruh molalitas 5ukrosa (m) terhadap kenaikan titik
didih larutan 5ukrosa (=Td)% dan ambar +,& yaitu gra7ik yang menyatakan
pengaruh molalitas Tri6atrium Pos7at ;ode1ahidrat (m) terhadap kenaikan titik
didih larutan Tri6atrium Pos7at ;ode1ahidrat (=Td),
,&*D62$,$$
$,/$
),$$
),/$
2,$$
2,/$
!,$$
ATd Teori ATd 4egresi ATd Praktek
Molalitas %#(
Kenaian Ti!i Di!i" Larutan Maltosa %5T!(
ambar +,+ Pengaruh -olalitas -altosa ("2H22O) Terhadap 0enaikan Titik ;idih
Larutan -altosa ("2H22O)
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
8/12
$,$$$,/$,$$
,/$2,$$2,/$!,$$!,/$+,$$+,/$
ATd Teori ATd 4egresi ATd Praktek
Molalitas %#(
Kenaian Ti!i Di!i" Larutan Surosa %5T!(
ambar +,/ Pengaruh -olalitas 5ukrosa ("2H22O) Terhadap 0enaikan Titik
;idih Larutan 5ukrosa ("2H22O)
2,/8D62$,$$
/,$$
$,$$
/,$$
2$,$$
=Td Teori =Td 4egresi =Td Praktek
Molalitas %#(
Kenaian Ti!i Di!i" Larutan Surosa %5T!(
$%!+!$%2!$2$%$8$$%$/2$%$
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
9/12
ambar +,& Pengaruh -olalitas Tri6atrium Pos7at ;ode1ahidrat
Terhadap 0enaikan Titik ;idih Larutan Tri6atrium Pos7at
;ode1ahidrat,
Pada gambar +,+ yang menggunakan sampel -altosa menun@ukkan bahwa
molalitas -altosa berbanding lurus dengan kenaikan larutan (=Td) pada titik didih
run .. sedangkan pada run ...% .V molalitas -altosa 0onstan dengan kenaikan titik
didih larutan (=Td), Pada run . dengan $%$* m diperoleh =Td o"% run .. $%2+/
m diperoleh =Td o
"% run ... $%!!/ m diperoleh =Td 2o
"% dan run .V $%*$& m
diperoleh =Td 2 o" ,
Pada gambar +,/ yang menggunakan sampel 5ukrosa menun@ukkan bahwa
molalitas 5ukrosa berbanding lurus dengan kenaikan titik didih larutan (=Td) pada
run .% dan konstan Pada run ..% dan ... serta mengalami kenaikan @uga pada run .V,
Pada run . dengan $%!! m diperoleh =Td 2 o"% run .. $%!/+ m diperoleh =Td !
o"% run ... $%&2/ m diperoleh =Td ! o"% dan run .V $%8 m diperoleh =Td + o",
Pada gambar +,& yang menggunakan sampel tri6natrium pos7at dode1ahidrat-altosa menun@ukkan bahwa molalitas tri6natrium pos7at dode1ahidrat berbanding
lurus dengan kenaikan larutan (=Td) pada titik didih run . dan mengalami kenaikan
larutan (=Td) lagi pada run .. sedangkan pada run ...% .V molalitas -altosa 0onstan
dengan kenaikan titik didih larutan (=Td), Pada run . dengan $%$2/ m diperoleh
=Td !o"% run .. $%$!!2 m diperoleh =Td +o"% run ... $%$! m diperoleh =Td /o"%
dan run .V $%$+* m diperoleh =Td / o",
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
10/12
5e1ara teori% titik didih dari suatu 1airan adalah temperatur di mana tekanan
uap 1airan sama dengan tekanan atmos7er yang berlaku, -enurut 4aoult besarnya
ATd sebanding dengan konsentrasi molal dan tidak tergantung pada @enis at terlarut,
5ehingga semakin tinggi molalitasnya semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya
(ATd), Pada larutan elektrolit memperlihatkan si7at koligati7 yang lebih besar dari
hasil perhitungan dengan persamaan untuk si7at koligati7 larutan nonelektrolit, Hal
ini disebabkan nilai i (7aktor VanEt Ho77), 5emakin ke1il konsentrasi larutan elektrolit%
harga i semakin besar% yaitu semakin mendekati @umlah ion yang dihasilkan oleh satu
molekul senyawa elektrolitnya (4omdhoni% 2$$),
ATd 0d , m, i (4omdhoni% 2$$)
;imana:
ATd kenaikan titik didih larutan
0d konstanta kenaikan titik didih molal,
m k konsentrasi larutan dalam molal
i O 7aktor Van Ho77
;ari hasil per1obaan dapat disimpulkan bahwa kenaikan titik didih (ATd)
larutan -altosa pada .% ... dan larutan 5ukrosa pada .% ..% .V% larutan Tri6atrium
Pos7at ;ode1ahidrat pada run .% ..% .V telah sesuai dengan teori% dimana semakin
tinggi molalitas maka kenaikan titik didih semakin tinggi, 5erta dari per1obaan dapat
disimpulkan bahwa hasil per1obaan mengalami penyimpangan dengan teori pada
sampel -altosa pada run ..% dan .V% sampel 5ukrosa pada run ...% serta pada sampel
Tri6atrium Pos7at ;ode1ahidrat run .V, Titik didih Tri6atrium Pos7at
;ode1ahidrat lebih rendah dari -altosa dan 5ukrosa, Hal ini disebabkan oleh :
, Terkontaminasinya larutan yang digunakan,
2, 0etidak telitian pratikan dalam menentukan suhu yang konstan,!, Funsen yang terlalu dekat dengan labu destilasi sehingga panas yang
dihasilkan tidak pada satu titik,
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
11/12
4.2. Perban!in+an Kenaian Titi Di!i" Larutan Den+an Berat Moleul
6an+ Sa#a
ambar +,! adalah gra7ik yang menyatakan perbandingan antara kenaikan titik
didih larutan -altosa dengan kenaikan titik didih larutan 5ukrosa,
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
ATd -altosa Praktek ATd 5ukrosa Praktek ATd -altosa Teori
ATd 5ukrosa Teori ATd -altosa 4egresi ATd 5ukrosa 4egresi
Massa Sa#$el %7(
Kenaian Titi Di!i" Larutan %5T!(
ambar +,* Perbandingan 0enaikan Titik ;idih Larutan -altosa dengan
0enaikan Titik ;idih Larutan 5ukrosa,
;ari gambar +,! dapat dilihat molalitas -altosa dan 5ukrosa berbanding lurus
terhadap kenaikan titik didih, Pada -altosa dengan diperoleh kenaikan titik didih
(ATd) o"% o"% 2o" dan 2o" untuk masing G masing run6nya, ;an pada 5ukrosa
dengan diperoleh kenaikan titik didih (ATd) 2o"% !o"% !o" dan +o" untuk masing G
masing run6nya,
-enurut 4aoult besarnya ATd sebanding dengan konsentrasi molal dan tidak
tergantung pada @enis at terlarut (4omdhoni% 2$$), 5ehingga dapat dikatakan at
yang memiliki berat molekul dan massa yang sama akan memiliki kenaikan titik
didih yang sama pula, Persamaan kenaikan titik didih dapat ditulis sebagai berikut :
Td=Kd w
BM
1000
p i (aid% 2$$/)
;imana:
ATd kenaikan titik didih larutan
0d konstanta kenaikan titik didih molal,
m k konsentrasi larutan dalam molal
i O 7aktor Van Ho77
w massa sampel (gram)
+%$
$%!$$%/ $%2!$%2$
!%/
!%$
2%/
2%$
%/
%$
$%/$%$
-
7/24/2019 Bab IV Fixxx
12/12
F- berat molekul sampel
P berat pelarut
;ilihat dari rumus% berat molekul suatu larutan berbanding terbalik dengan
kenaikan titik didih, ;imana semakin besar berat molekul maka kenaikan titik didih
semakin ke1il (aid% 2$$/),
;ari per1obaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa% hasil per1obaan tidak
sesuai dengan teori% dimana -altosa dengan berat molekul yang sama memiliki
kenaikan titik didih yang berbeda, Hal ini disebabkan karena :
, 0etidak telitian pratikan dalam menentukan suhu yang konstan,
2, Terkontaminasinya pelarut yang digunakan,
!, Funsen yang terlalu dekat dengan labu destilasi sehingga panas yang
dihasilkan tidak pada satu titik,