BAB IV Ektum Asosiasi Interspesifik

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya asosiasi interspesifik. ( mohon disamakan ya mbak dengan tujuan yang ada di latar belakang. ). Praktikum ini dilakukan di lapangan voli veldrom rawamangun. Jenis tanaman yang digunakan dalam praktikum ini ialah rumput gajah mini(A) dan rumput teki (B). Berikut hasil yang didapatkan tercantum pada tabel 1. Data pengamatan asosiasi interspesifik Tabel 1. Data pengamatan asosiasi iterspesifik No pl ot a b c d 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63

Transcript of BAB IV Ektum Asosiasi Interspesifik

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya asosiasi interspesifik. ( mohon disamakan ya mbak dengan tujuan yang ada di latar belakang. ). Praktikum ini dilakukan di lapangan voli veldrom rawamangun. Jenis tanaman yang digunakan dalam praktikum ini ialah rumput gajah mini(A) dan rumput teki (B). Berikut hasil yang didapatkan tercantum pada tabel 1. Data pengamatan asosiasi interspesifik Tabel 1. Data pengamatan asosiasi iterspesifik

No plot abcd

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

a = 70 b = 10 c = 18 d = 2Keterangan : a. Ada kedua tanaman tersebut b. Jika hanya ada rumput teki c. Jika hanya ada rumput gajah mini d. Tidak ada kedua tanamana tersebutHipotesis : Ho = tidak terdapat asosiasi interspesifik antara rumput teki dengan rumput gajah miniH1 = terdapat asosiasi interspesifik antara rumput teki dengan rumput gajah miniFrekuensi harapan untuk tiap tipe pengamatan diperoleh dengan rumus sebagai berikut:F. A = = = 70,4 F. B = = = 9,6F. C = = = 17,6F. D = = = 2,4Tabel 2. Kontigensi Derajat Interspesifik Antara Rumput gajah miniDengan Rumput Teki Jenis gajah miniTotal

AdaTidak ada

Amati Harapan Amati Harapan

Jenis rumput tekiAda 7070,41817,688

Tidak ada 109,622,412

TOTAL80802020100

Rumus untuk menghitung C yaitu :X2 = = + + + = 0,0022 + 0,06 + 0,009 + 0,016 = 0,0872Karena adbc maka . . . C= = = = -0,042X2 tabel pada taraf uji = 5 % ( df 1= 3.84) Kriteria : Tolak H1 jika X2 hitung < X2tabel yaitu 0.0872 < 3.84 maka terima Ho.Artinya: tidak terdapat asosiasi antara rumput teki dan gajah mini. PembahasanPraktikum ini dilaksanakan pada lapangan Velodrom pada tanggal 20 April 2015 dengan mensurvei lapangan tersebut. Metode plot yang digunakan untuk pengambilan data dari praktikum ini. Pengamatan dilakukan pada pukul 08.00 dengan kondisi cuaca yang cerah. Kondisi lokasi pengamatan di tempat yang terbuka tanpa naungan.Pada tiap kuadrat yang dikerjakan, hadir atau tidaknya kedua jenis dicatat, kemudian disusun dalam tabel contingency. Tabel tersebut merupakan data pengamatan yang diasumsikan bahwa distribusi dua jenis yang diamati adalah secara acak lengkap, dapat dibandingkan dengan rumus khi-kuadrat (X2).Dari hasil pengamatan didapatkan cuplikan tipe a berjumlah 70 kuadrat, tipe b berjumlah 10, tipe c berjumlah 18, dan tipe d berjumlah 3. Berdasarkan analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 100 kuadrat cuplikan pengamatan diketahui tidak terdapat asosiasi antara rumput teki dan gajah mini. Dari hasil pengamatan, tipe a merupakan tipe yang paling banyak yaitu berjumlah 70 dengan frekuensi harapan 70,4, sedangkan tipe paling sedikit adalah tipe d yaitu berjumlah 2 dengan frekuensi harapan 2,4. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan X2 hitung sebesar 0.0872 dengan X2 tabel sebesar 3.84 dengan =5%, dengan demikian terima Ho karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel. Sehingga tidak terdapat asosiasi antara rumput teki dan gajah mini.Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa kedua jenis ini tidak saling ketergantungan atau bebas satu sama lain. Hal ini tidak sesuai dengan Hardjosuwarno (1990) menyebutkan bahwa organisme dalam suatu komunitas adalah bersifat saling bergantungan/interdependent, sehingga mereka tidak terikat sekedar berdasarkan kesempatan saja, dan gangguan satu organisme akan mempunyai konsekuensi terhadap keseluruhan organisme. Menurut Gause (1934) mengatakan bahwa apabila dua organisme tumbuh bersama, akhirnya ada yang menang dan ada yang kalah. Yang menang akan mendominasi, sedangkan yang kalah akan punah. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa tipe b hanya berjumlah 3 dan tipe d berjumlah 0. Berarti tipe c lebih banyak dibandingkan tipe b. Hal ini memperlihatkan lebih banyak rumput rumput gajah minidibandingkan dengan rumput teki.Dari hasil perhitungan, derajat asosiasi bernilai negatif yaitu sebesar -0,042. Hal ini menjelaskan bahwa asosiasi antara kedua jenis tidak kuat dengan koefisien paling tinggi yaitu 1. Kesimpulannya adalah rumput teki dan rumput gajah mini berasosiasi negatif. Menurut Hardjosuwarno (1990) bahwa adanya bentuk asosiasi harus ditentukan dengan pengamatan ekologis dengan eksperimentasi dan perlakuan statistik tersebut hanya sekedar merupakan langkah pertama dan tidak atau belum memberi bukti tentang adanya interaksi biologi.Faktor tidak adanya asosiasi tersebut disebabkan karena PH tanah, kandungan hara pada tanah dan suhu maksimum-minimum pada lingkungan tersebut yang akan menyeleksi jenis-jenis apa saja yang mampu bertahan hidup. Selain itu, lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan dan reproduksi kedua jenis sehingga kedua jenis dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama tanpa adanya kompetisi sehingga apabila satu jenis tidak ada, tidak mempengaruhi jenis yang lainnya.DAFTAR PUSTAKAHardjosuwarno, Sunarto. 1990. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada.