BAB IV dan V

6
BAB IV PEMBAHASAN Pada BAB ini, kelompok akan membahas kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus pada klien dengan Sepsis di ruang Perinatologi RSUD Arifin Acmad Pekanbaru. Pembahasan ini dibuat sesuai dengan proses keperawatan yaitu pengakajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. A. Pengkajian Ini merupakan tahap awal yang dilakukan dalam menerapkan asuhan keperawatan. Dalam mendapatkan data, kelompok tidak menemukan kesulitan yang berarti karena adanya kerjasama yang baik. Pada awal pengkajian didapatkan diagnosa masuk bayi dengan sepsis, Data yang didapat pada saat pengkajian yaitu anak pucat, keadaan umum lemah, tonus otot lemah, retraksi dada sedikit, pernafasan yang lambat dan dangkal, adanya kulit kutis marmorata dan keribut. B. Diagnosa keperawatan Dalam menegakkan diagnosa mengacu kepada prioritas masalah. Pada teoritis ditemukan 5 diagnosa keperawatan sepsis neonatorum, sedangkan pada tinjauan kasus yang telah dilakukan

description

djhk

Transcript of BAB IV dan V

Page 1: BAB IV dan V

BAB IVPEMBAHASAN

Pada BAB ini, kelompok akan membahas kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan

kasus pada klien dengan Sepsis di ruang Perinatologi RSUD Arifin Acmad Pekanbaru.

Pembahasan ini dibuat sesuai dengan proses keperawatan yaitu pengakajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

A. Pengkajian

Ini merupakan tahap awal yang dilakukan dalam menerapkan asuhan keperawatan. Dalam

mendapatkan data, kelompok tidak menemukan kesulitan yang berarti karena adanya

kerjasama yang baik. Pada awal pengkajian didapatkan diagnosa masuk bayi dengan sepsis,

Data yang didapat pada saat pengkajian yaitu anak pucat, keadaan umum lemah, tonus otot

lemah, retraksi dada sedikit, pernafasan yang lambat dan dangkal, adanya kulit kutis

marmorata dan keribut.

B. Diagnosa keperawatan

Dalam menegakkan diagnosa mengacu kepada prioritas masalah. Pada teoritis ditemukan 5

diagnosa keperawatan sepsis neonatorum, sedangkan pada tinjauan kasus yang telah

dilakukan hanya ditemukan 4 diagnosa keperawatan yaitu gangguan gangguan perfusi

jaringan perifer berhubungan dengan tidak adekuatnya suplai oksigen ke jaringan, pola nafas

tidak efektif berhubungan dengan pelepasan endotoksin, perubahan fungsi paru, gangguan

termoregulasi berhubungan dengan proses infeksi dan resiko gangguan pemenuhan nutrisi

kurang dari kebutuhan berhubungan dengan keterbatasan intake oral

Page 2: BAB IV dan V

C. Intervensi

Perencanaan dirumuskan mengacu pada tinjauan teoritis yang ada, pada dasarnya tidak

menemukan kesenjangan yang berarti dan dapat melakukan sebagian besar intervensi yang

telah direncanakan.

D. Implementasi

Implementasi dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Sebagian besar intervensi

dilaksanakan tanpa menemukan kendala yang berarti. Dalam menjalankan implementasi,

sudah bekerjaama dengan perawat dan tim medis lainnya agar tercapai kesehatan bayi dan

mencegah komplikasi lebih lanjut.

E. Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan penilaian keberhasilan asuhan keperawatan dengan

membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan pada ke

4 diagnosa pada bayi S. Hasil yang ditemukan pada kasus diagnosa gangguan perfusi

jaringan teratasi pada hari pertam, pola nafas belum teratasi karena pasien masih

menggunakan bantuan ventilator CPAP, teratasi pada hari ke 2 dan gangguan integritas kulit

belum teratasi. Diagnosa resiko gangguan termoregulasi teratasi pada hari pertama namun

penurunan suhu kembali pada hari kedua dan tertasi setelah dilakukan observasi suhu 2 jam

sekali di hari berikutnya. Diagnosa resiko gangguan pemenuhan nutrisi belum tertasi karena

belum terdapat peningkatan berat badan.

Page 3: BAB IV dan V

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada bayi S dengan Sepsis di ruang Perinatologi

RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, maka dapat DIambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bayi yang lahir dengan sepsis dapat mennyebabkan penyebaran infeksi kesaluran

pernapasan serta hati

Page 4: BAB IV dan V

2. Tidak semua gejala yang terdapat pada tinjauan teoritis akan kita temukan pada tinjauan

kasus karena manusia sangat holistic, pada saat yang bersama individu bisa saja

mengalami dua atau lebih masalah baik di sistem pernapasan maupun di sistem

pencernaan

3. Diagnosa medis dapat saja berubah sejalan dengan waktu sehingga selain terapi

diberikan, pemeriksaan penunjang lainnya harus tetap dikolaborasikan untuk

menentukan dan mengatasi masalah lain yang muncul pada bayi tersebut

B. Saran

1. Penulis dapat menerima masukan, kritik serta saran dari berbagai pihak untuk mencapai hasil

yang baik

2. Penulis dapat memodifikasi intervensi yang akan dilakukan pada bayi sehinga tidak

mengganggu waktu istirahat bayi

3. Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa sehingga mahasiswa lebih

peka terhadap kebutuhan bayi maupun orang tua dalam perawatan anak sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman (2002). Diktat kuliah perinatologi. Bandung: FKUP Press.

Arif, mansjoer (2000). Kapita selekta kedokteran. Jakarta: EGC.

Behrman (2000). Nelson ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC.

Bobak (2005). Buku ajar keperawatn maternitas. Jakarta: EGC.

Page 5: BAB IV dan V

Doenges (2000). Rencana asuhan keperawatan; pedoman untuk perencanaan dan

pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC.