BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gaya Kepemimpinan ...
Transcript of BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gaya Kepemimpinan ...
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisa, pembahasan dan perhitungan pada Bab IV, maka
penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil dari wawancara dengan pimpinan bagian produksi perusahaan dan hasil
kuesioner yang dibagikan pada karyawan bagian produksi PT. Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company, Tbk yang dilandasi oleh teori tentang gaya
kepemimpinan yang dikemukakan oleh Blake dan Mouton yaitu The
Managerial Grid, maka kedua-duanya menunjukkan hasil yang sama yaitu gaya
kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan produksi tersebut adalah tipe
eksekutif. Berdasarkan atas analisa dan perhitungan tersebut gaya kepemimpinan
bagian produksi itu termasuk dalam daerah (9,9) yang artinya pimpinan
mempunyai tingkat perhatian yang tinggi terhadap tugas maupun terhadap
karyawan atau anak buahnya.
2. Dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang cocok dengan persepsi karyawan
(gaya kepemimpinan eksekutif) ternyata pimpinan bagian produksi PT. Ultrajaya
Milk Industry and Trading Company, Tbk berhasil meningkatkan produktivitas
kerja para karyawan. Dalam hal ini juga terlihat pada tingkat perputaran tenaga
kerja, tingkat absensi, tingkat produktivitas kerja, serta hasil di kuesioner
sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan gaya kepemimpinan
yang tepat sesuai dengan persepsi karyawan dapat meningkatkan produktivitas
kerja adalah benar.
3. Berdasarkan analisa korelasi dengan menggunakan koefisien korelasi rank
spearman diperoleh hasil 0,73. Ini berarti menunjukkan bahwa hubungan yang
kuat antara gaya kepemimpinan dengan peningkatan produktivitas kerja menurut
persepsi karyawan PT. Ultrajaya Milk Industry dan Trading, Tbk. Kesimpulan ini
juga didukung dengan perhitungan terhadap koefisien determinasi sebesar
53.29%. Hal ini berarti produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan, sedangkan sisanya sebesar 46.71% dipengaruhi oleh faktor-faktor
81
82
lain selain gaya kepemimpinan seperti motivasi kerja karyawan, pemberian
kompensasi atau upah dan pengaruh lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan terhadap
produktivitas kerja menurut persepsi karyawan.
4. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi Thitung (5,65) > Ttabel
(1,701). Artinya bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh cukup signifikan dalam
peningkatan produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian hipotesis yang
diajukan oleh penulis dapat diterima.
5.2 Saran Berdasarkan penelitian dan uraian diatas dengan segala keterbatasan pengetahuan
juga pengalaman penulis mencoba untuk memberikan saran-saran :
1. Gaya kepemimpinan yang diterapkan yaitu gaya kepemimpinan eksekutif,
sebaiknya tetap dipertahankan karena gaya kepemimpinan tersebut sudah sesuai,
dengan apa yang diharapkan oleh karyawan, sehingga dalam hal ini hubungan
yang baik antara pimpinan dan karyawan dapat terus terjalin dengan baik yang
pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja para karyawannya.
2. Pimpinan harus mampu memberikan tingkat kepercayaan dalam mengawasi
tugas yang diberikan pada bawahannya sehingga mendapatkan hasil yang baik
dan berkualitas tinggi.
3. Pimpinan perlu menjaga wibawanya dan tegas terhadap bawahannya tetapi untuk
menciptakan lingkungan kerja yang baik diperlukan pimpinan yang dapat selalu
bersikap ramah dan dekat dengan para bawahan agar bawahan tidak merasa
tertekan dalam bekerja.