BAB IV

6
50 BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian Keperawatan Faktor yang mendukung dalam melakukan pengkajian adalah pasien yang kooperatif, adapun faktor yang menjadi penghambat yaitu adanya keterbatasan ilmu penulis dan sumber literatur yang dimiliki penulis. B. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan pada teori tapi tidak diangkat pada kasus antara lain: 1. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum; penurunan kekuatan/ketahanan; nyeri. Mengalami keterbatasan aktifitas; depresi. Penulis tidak mengangkat diagnosa ini karena pasien mengatakan tidak ada keluhan saat beraktivitas, pasien mengatakan masih bisa mandi sendiri tanpa bantuan perawat. 2. Resiko tinggi terhadap kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan melalui muntah dan diare,

description

hepatitis

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

50

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian Keperawatan

Faktor yang mendukung dalam melakukan pengkajian adalah pasien yang

kooperatif, adapun faktor yang menjadi penghambat yaitu adanya keterbatasan ilmu

penulis dan sumber literatur yang dimiliki penulis.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan pada teori tapi tidak diangkat pada kasus antara lain:

1. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum; penurunan

kekuatan/ketahanan; nyeri. Mengalami keterbatasan aktifitas; depresi. Penulis

tidak mengangkat diagnosa ini karena pasien mengatakan tidak ada keluhan saat

beraktivitas, pasien mengatakan masih bisa mandi sendiri tanpa bantuan perawat.

2. Resiko tinggi terhadap kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan

berlebihan melalui muntah dan diare, gangguan proses pembekuan. Penulis tidak

mengangkat diagnosa ini karena pasien mnutah hanya 3x setelah itu pasien tidak

ada keluhan muntah lagi. Balance cairan: intake pukul 06.00-06.00 WIB pada

tanggal 27 desember 2011-28 desember 2011 yaitu: intake 3900cc (minum

1950cc, infus 1450cc ), output 1700cc (urin 1700cc, IWL 450cc), sehingga

balance + 1750cc

3. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan perasaan terkurung/terisolasi,

sakit lama. Penulis tidak mengangkat diagnosa ini karena pasien tidak ditaruh

diruang isolasi, pasien tampak ikterik hanya pada sklera mata saja.

Page 2: BAB IV

51

4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan zat kimia:

akumulasi garam empedu dalam jaringan. Penulis tidak mengangkat diagnosa ini

karena kulit pasien tak tampak ikterik, keluhan gatal juga tak dikeluhkan pasien.

5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan kurang terpajan, kesalahan interpretasi, kurang mengingat.

Penulis tidak mengangkat diagnosa ini karena pasien dan keluarganya sudah

mendapat penjelasan tentang penyakit Hepatitis A dari dokter yang merawat

pasien. Dokter sudah menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang

kondisinya dan program pengobatan yang akan diberikan pada pasien. Selain itu

pasien sudah mengetahui penyakit ini karena pasien seorang tenaga kesehatan.

Dalam penentuan diagnosa keperawatan pada kasus, penulis tidak menemukan

hambatan. Faktor pendukung yaitu adanya referensi yang dapat menbantu menentukan

diagnosa keperawatan.

C. Perencanaan keperawatan

Dalam tahapan perencanaan keperawatan terdapat kesenjangan antara teori dengan

kasus, pada kasus diberikan batasan waktu selama 3 hari sedangkan pada teori tidak

diberikan batasan waktu.

Semua rencana tindakan pada kasus dapat terlaksana karena adanya faktor

pendukung yaitu sikap kooperatif dari pasien dan keluarga, kerjasama antara

perawat dengan dokter serta adanya literatur yang tersedia.

Page 3: BAB IV

52

D. Pelaksanaan keperawatan

Dalam melakukan pelaksanaan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan

keperawatan yang telah di tentukan, baik memberikan asuhan keperawatan secara

mandiri maupun secara kolaboratif. Seluruh diagnosa keperawatan untuk

perencanaan keperawatan dapat dilakukan karena adanya kerjasama dari pasien,

keluarga pasien, dan perawat ruangan yang telah banyak membantu.

Faktor pendukung pada pelaksaanaan keperawatan ini adalah sikap pasien dan

keluarga pasien yang kooperatif, serta perawat ruangan yang saling bekerjasama

dengan pasien maupun keluarga untuk melakukan tindakan keperawatan sehingga

penulis bisa memperoleh data yang lengkap selama 24 jam. Tidak ada faktor

penghambat dalam melaksanakan implementasi keperawatan .

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi dilakukan pada hari ketiga dengan mengacu pada tujuan yang telah dibuat :

1. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat. Pada tanggal 29 desember 2011 masalah teratasi

sebagian, tujuan tercapai sebagian hal ini dibuktikan dengan pasien mengatakan

akan makan sedikit tapi sering pasien, mengatakan masih mual tapi sudah

berkurang dan tidak ada muntah, pasien mengatakan menghabiskan makan 1

porsi, BB 48,3 kg. Faktor pendukung yaitu pasien bersikap kooperatif dan

memiliki kemauan untuk sembuh. Faktor penghambat saaat ini adalah pasien

sedang dalam tahap pemulihan dari proses penyakit sehingga keluhan mual dan

tidak nafsu makan masih ada.

Page 4: BAB IV

53

2. Resiko tinggi infeksi di hepar berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.

Pada tanggal 29 desember 2011 masalah belum terjadi, tujuan tercapai sebagian

hal ini dibuktikan dengan pasien mengatakan menghabiskan makan 1 porsi,

pasien mengatakan sudah tidak pusing. S 360C, SGOT 1080/ul dan SGPT

1840/ul, pasien tampak menghabiskan makan 1 porsi, tanda-tanda demam dan

menggigil tidak ditemukan, sklera masih tampak ikterik. Faktor pendukung yaitu

pasien kooperatif dalam mengikuti perawatan yang diberikan oleh tim medis dan

perawat.