BAB IV
-
Upload
mohamad-nasir -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of BAB IV
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Pengertian Sistem
Suatu sistem adalah suatu kumpulan dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi antara suatu dengan lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu (Mc.
Leod, 2001). Defenisi ini cocok digunakan pada suatu organisasi atau perusahaan,
Karena terdiri dari sejumlah data yang bekerja menuju tercapainya suatu tujuan
tertentu yang ditetapkan oleh pemimpin maupun menajemen.
Menurut Lukas dalam buku Sistem Informasi Manajemen menyatakan
bahwa: “Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu
sama lain dan terpadu” (Wahyudi Komorotomo dan Subandu Agus Margano,
2001: 8).
Prof. Dr. Mr. S. Prju Atmosudirjo di dalam bukunya, “Pengambilan
Keputusan” , mendefinisikan: Sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dari
obyek-obyek, atau komponen-komponen yang berkaitan, tertata dan saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut
menjadi satu kesatuan dari pemrosesan atau pengolahan data tertentu.
Menurut Jerry FitzGerald, Ardaf Fitz Gerald dan Waren D. Stallings, Jr
menyatakan: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto H.M, 2001:1)
Dari pengertian dan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa “Sistem
adalah mengandung arti kumpulan, unsur atau komponen yang saling
berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan satu kesatuan yang
saling ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan”.
IV-1
IV-2
4.1.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu
sama lain dan terpadu. (Sutabri, 2004).
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya, yaitu (Jogiyanto, 2001) :
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur. Mendefinisikan
sistem sebagai suatu jaringan kerja yang dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya. Mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
4.2 Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting bagi organisasi. Jogiyanto H.M (2005:8)
mendefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”. Data yang diolah
menjadi informasi akan dapat melahirkan suatu keputusan untuk melakukan
tindakan dan seterusnya membetuk siklus yang menurut Jogiyanto dalam
bukunya disebut siklus informasi (information Cycle). Kualitas dari suatu
informasi (Quality of Information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).
4.2.1 Konsep Dasar Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedure-prosedure dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
IV-3
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal
yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2007).
4.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu, informasi harus
akurat, tepat waktu dan televan.
1. Akurat, informasi harus bebas
dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau
merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu, informasi yang
dapat pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang
tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan
dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat,
maka dapat berakibat fata bagi organisasi.
3. Relevan, informasi tersebut
mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang
satu dengan yanglain berbeda, misalnya informasi sebab musabab
kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik
perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk
ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat
relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
4.3 Data
IV-4
Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Menurut
Jogianto (1990), data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat diperoleh dalam bentuk simbol-simbol
karakter huruf, angka, gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya. Agar dapat
digunakan, data harus diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan terhadap data ini
nantinya dapat menjadi informasi.
Dalam hubungannya dengan basis data, data item merupakan komponen
data terkecil yang memiliki arti. Kumpulan dari data item yang saling
berhubungan dan dianggap satu bagian oleh sebuah aplikasi disebut dengan
record.
4.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdapat dalam sebuah
organisasi yang dirancang dan dibuat untuk mengolah data yang dimasukkan
untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan (Mc.Leod, 2001).Dalam
perkembangan selanjutnya, sistem informasi berkembang menjadi sistem
informasi berbasis computer, yaitu system yang menggabungkan antara manusia
dengan komputer dengan menggunakan teknologi yang ada dalam mengolah dan
menyediakan data, sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk
mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen.
4.4.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Robert A. Leitch dan Roscoe Davis (Jogiyanto, HM. 1989) mendefinisikan
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan dan pengolahan dan kegiatan strategis dari suatu
organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
IV-5
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
4.4.2 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebut disebutnya dengan istilah blok
bangunan (building blok) yang saling berinteraksi satu sama lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai sasarannya, yang terdiri dari (Jogiyanto HM, 2005):
1. Blok Masukan (Input Block), Input mewakili data yang masuk kedalam
sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block), Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,
logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data
yang tersimpan pada basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Model), Produk sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block), Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu
teknisi (human / brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block), Basis data merupakan kumpulan data
yang saling berhubungan, tersimpan pada perangkat keras dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basis data
IV-6
diorganisasikan sedemikain rupa, supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas dan untuk efiesiensi kapasitas penyimpannya.
6. Blok Kendali (Control Blok), Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan dan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem
dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan akan dapat langsung cepat
diatasi.
Model umum sistem adalah terdiri atas masukan (input), pengolah
(processing) dan keluaran (output), sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.
Gambar 4.1 Model Umum Suatu Sistem
4.4.3 Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,
tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi
beberapa bagian.
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin
seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi
yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan
eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh
manajer.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Masukan (Input)
Keluaran (Output)Proses
IV-7
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas
organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk
membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
3. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi
mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun
keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
4. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi
secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa
alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui
problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut
knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami
dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi
terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah
knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan
pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
terstruktur dan anatarmuka pengguna.
5. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan
semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems
IV-8
membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok
bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam
bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang
GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak
yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer
yang terhubung dengan jaringan.
6. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS
membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal
dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-
tempat yang bisa diakses seperti kantor.
4.5 Basis Data
Pengertian Basis Data menurut Fathansyah (2002) adalah:
“Sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan
suatu organisasi (Enterprise)." Basis data digunakan karena memiliki keuntungan
sebagai berikut:
1. Mengurangi redundansi.
2. Data dapat di-share antar aplikasi.
3. Dapat dilakukan standardisasi data.
4. Batasan security dapat diterapkan.
5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin).
6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa
mempengaruhi aplikasi yang telah ada.
Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur (Powell,
2006). Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada
basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan,
misalnya “Nama” atau “Alamat”. Sedangkan metadata merupakan bagian yang
menjelaskan tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field
IV-9
untuk “Nama” dan “Alamat”, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing
field. Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan
basis data. Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya
yaitu:
1. File System.
2. Hierarchical Database Model.
3. Network Database Model.
4. Relational Database Model.
Dari keempat pemodelan basis data di atas, relational database model
merupakan solusi terbaik saat ini untuk menangani proses penyimpanan
maupun pengambilan data.
4.5.1 Relational Database
Basis data relasional ditemukan oleh seorang periset IBM, Dr. E.F. Codd.
Basis data relasional ini dapat mengatasi berbagai batasan yang ada pada
model hierachical database tanpa mengabaikan struktur hirarki data. Pada
basis data relasional, setiap tabel dapat diakses tanpa harus mengakses objek
parent-nya. Selain itu, setiap tabel dapat dihubungkan tanpa perlu terpengaruh
dengan posisi hirarkis masing-masing tabel.
Berdasarkan keberadaannya, relasi terbagi menjadi tiga macam:
1. Base relation, yaitu relasi yang skemanya terdefinisi dan benar-benar
ada pada basis data.
2. Derived relation, yaitu relasi yang diturunkan dari relasi lainnya
dengan menggunakan ekspresi relasional.
3. View, yaitu derived relation yang memiliki nama.
4.5.2 Relational Database Management System (RDBMS)
Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem perangkat
lunak yang digunakan untuk memanipulasi / memproses basis data.
Sedangkan istilah relational database management system digunakan untuk
IV-10
menyebut suatu perangkat lunak yang dapat menangani basis data relasional
dan berkomunikasi dengan engine basis data tersebut.
4.6 Analisis Sistem
Analisis sistem (system analysis), dapat diartikan sebagai suatu proses
untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas
(business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business
rule), masalah dan mencari solusinya (business problem & solution) dan rencana-
rencana perusahaan. Metode pengunpulan data dapat dilakukan dengan observasi,
daftar pertanyaan, pengambilan sampel, wawancara dan studi kepustakaan.
(Yakub, 2012)
Langkah-langkah dalam Menganalisis Sistem
Didalam tahap analis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah, Mengidentifikasi (mengenal)
masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analis
sistem, tugas-tugas yang harus dilakukan seperti:
a. Mengidentifikasi Penyebab Masalah, Tugas
mengidentifikasi penyebab masalah dapat dimulai dengan mengkaji
ulang terlebih dahulu subyek-subyek permasalahan yang telah diuraikan
oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem ditahap
perencanaan sistem.
b. Mengidentifikasi titik keputusan, Setelah penyebab
terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus
diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut.
c. Mengidentifikasi personil-personil kunci, Identifikasi
personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan
alir dokumen yang ada diperusahaan serta dokumen deskripsi jabatan.
IV-11
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, Langkah
kedua dari tahap analis sistem adalah memahami dari sistem yang ada.
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana
sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini
diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.
3. Analize, yaitu menganalisis hasil penelitian.
a. Menganalisis kelemahan sistem, Analis sistem perlu menganalisis
masalah yang terjadi untuk dapat menemukan jawaban apa penyebab
sebenarnya dari masalah yang timbul tersebut.
b. Menganalisis kebutuhan informasi pemakai / manajemen.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis, Laporan hasil analis ini
diserahkan kepada steering commitmen yang nantinya akan diteruskan
kemanajemen. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada
manajemen adalah:
a. Laporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.
b. Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen.
c. Meminta pendapat-pendapatan saran-saran dari pihak manajemen.
d. meminta persetujuan dari pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
4.6.1 Analisa PIECES
Untuk mengindentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap
PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efeciency, dan Service)
(Hanif. Al fatta, 2007).
IV-12
Pengertian dari masing-masing PIECES :
1. Analisis Kinerja (performance)
Masalah Kinerja terjadi ketika tugas-tugas yang dijalankan oleh sistem
mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu
tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang dilaksanakan
selama jangka waktu tertentu. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-
rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada
transaksi tersebut.
2. Analisis Informasi (information)
Informasi merupakan komoditas yang penting bagi pemakai akhir. Karena
Informasi yang akan dihasilkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna
dan juga dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.
3. Analisis ekonomi (economy)
Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu lembaga. Pijakan
dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya yang murah.
4. Analisis Pengendalian (control)
Tugas-tugas dari sustu sistem informasi perlu di monitor dan dibetulkan
jika ditemukan adanya kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang
untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi
penyalahgunaan atau kesalahan sistem dan menjamin keamanan data.
5. Analisis efisiensi (efficiency)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut digunakan
dengan pemborosan yang minimal. Oleh karena itu, masalah efisiensi
membutuhkan peningkatan output/hasil. Karena sistem yang ada telah
dapat di daya gunakan dengan baik dan juga telah dapat menghasilkan
output seusai dengan yang diharapkan.
IV-13
6. Analisis Pelayanan (service)
Pelayanan yang baik dapat mencerminkan suatu lembaga itu baik atau tidak
baik, sehingga pelayanan harus juga diperhitungkan secara baik.
4.7 Pengertian Perancangan Sistem
Perancangan Sistem Informasi atau desain Sistem Informasi adalah
melakukan perancangan terhadap suatu sistem, misalnya mendesain dari manual
menjadi komputerisasi. Menurut John Burch dan Gari Grundnitski (2000 : 28),
perancangan sistem dapat didefenisikan sebagai berikut: Desain sistem dapat
didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dan
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh
dan berfungsi.
Untuk mencapai tujuan ini, sasaran-sasaran berikut ini harus dicapai yaitu:
a. Rancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan.
b. Rancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama pukesmas sesuai
dengan yang telah didefenisikan pada tahap perencanaan sistem yang
dilanjutkan pada tahap analisa sistem.
4.7.1 Model Perancangan Sistem
Salah satu model perancangan sistem yang banyak digunakan yaitu model
waterfall. Model ini bersifat linear karena prosesnya mengalir secara sekuensial
mulai dari awal hingga akhir. Model ini mensyaratkan setiap tahap harus
diselesaikan terlebih dahulu secara tuntas dan penuh sebelum teruskan ke tahap
berikutnya untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan.. Secara umum
kerangka kerja model waterfall adalah sebagai berikut :
IV-14
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Model Waterfall
Keterangan :
1. Perencanaan
Menyangkut studi kebutuhan pengguna, studi kelayakan baik secara teknis
maupun secara teknologi serta penjadwalan pengembangan perangkat lunak.
Dapat juga dikatakan sebagai defenisi kebutuhan sistem.
2. Analisa
Tahap dimana kita berusaha mengenali seluruh permasalahan yang muncul
pada pengguna (user), mengenali komponen-komponen sistem, objek-objek,
hubungan antar objek, dan sebagainya. Merupakan analisa keadaan internal
dan eksternal.
3. Perancangan
Merupakan tahap pencarian solusi dari permasalahan yang didapat dari tahap
analisa.
4. Implementasi
Tahap pengimplementasian rancangan sistem kesituasi nyata. Pada tahap ini
dimulai proses pemilihan perangkat keras, penyusunan perangkat lunak
aplikasi (coding), dan pengujian (testing) apakah sistem sudah sesuai dengan
kebutuhan. Jika belum, dilakukan proses iteratif, yaitu kembali ke tahap-tahap
sebelumnya.
IV-15
5. Pemeliharaan
Mulai melakukan pengoperasian sistem dan melakukan perbaikan-perbaikan
kecil jika diperlukan. Jika masa penggunaan sistem habis, maka akan kembali
ke tahap pertama, yaitu perencanaan.
4.7.2 Structured System Analysis and Design (SSAD)
Structured System Analysis and Design adalah pengembangan system
terstruktur dan digunakan secara luas untuk analisa dan desain suatu sistem.
Dengan metodologi ini, sistem dapat digambarkan secara logika dari arus data dan
hubungan antara fungsinyadidalam modul-modul sistem. Untuk dapat melakukan
langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan
sistem terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya.
Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa
gambar, diagram atau grafik, penggunaan diagram atau gambar ini dipandang
lebih mengena dan lebih mudah dimengerti. Alat-alat yang digunakan ada juga
yang tidak berbentuk gambar atau grafik seperti kamus data (data dictionary).
Alat-alat yang digunakan pada SSAD yaitu (Data flow diagram) DFD, Flowchart,
Kamus Data, Entity-Relationship Diagram (ERD).
4.7.3 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem
Perancangan sistem sangat perlu dalam pengolahan data dan informasi,
karena tanpa dirancang terlebih dahulu maka data yang diolah untuk informasi
tidak akan sempurna. Dalam perancangan sistem ini, banyak peralatan sebagai
alat bantu yang digunakan untuk mempermudah dalam suatu pekerjaan, antara
lain :
4.7.3.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
IV-16
Sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada suatu
perusahaan. Dari sini dapat diketahui apakah sistem informasi tersebut masih
layak dipakai atau tidak, serta masih manual atau sudah komputerisasi. Jika sistem
informasi tidak layak dipakai maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan
datanya sehingga menghasilkan sistem informasi yang cepat dan akurat supaya
menghasilkan suatu keputusan yang lebih baik.
Simbol-simbol standar yang akan digunakan dalam pembuatan ASI dapat
dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Simbol Aliran Sistem Informasi.
SIMBOL KETERANGAN
Dokumen. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan semua jenis dokumen,
merupakan formulir yang digunakan
untuk merekam data terjadinya suatu
transaksi, yang menunjukkan input dan
output baik untuk proses manual,
mekanik, atau komputer.
Proses Manual. Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan kegiatan manual
atau pekerjaan yang dilakukan tanpa
menggunakan komputer. Uraian singkat
kegiatan manual dicantumkan di dalam
simbol ini.
Proses Komputer / Online Computer
Process. Simbol ini menggambarkan
kegiatan proses dari pegolahan data
IV-17
dengan komputer secara online. Uraian
singkat tentang operasi program
komputer ditulis di dalam simbol.
Arsip. Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan file komputer / non
komputer yang disimpan sebagai arsip. Di
dalam simbol ini bisa ditulis huruf F atau
huruf A.
Penghubung pada halaman yang sama.
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan
hubungan arus proses yang terputus
masih dalam halaman yang sama. Di
dalam simbol ini dicantumkan nomor
sebagai penghubung.
Penghubung pada halaman yang
berbeda. Simbol ini digunakan untuk
menunjukkan hubungan arus proses yang
terputus dengan sambungannya ada di
halaman yang lain, sesuai dengan nomor
yang tercantum dalam simbol.
Garis Alir. Simbol ini menunjukkan
aliran/arah dari proses pengolahan data.
IV-18
4.7.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran sistem secara logika
yang tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau
organisasi file. Keuntungan dari DFD, memudahkan pemakai yang kurang
menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau
dikembangkan.
Dalam DFD ini nantinya akan diperlihatkan aliran sistem mulai dari input,
proses hingga laporan yang dihasilkan, dan bisa digunakan untuk menggambarkan
sistem informasi yang logikal, yang akan menggambarkan bagaimana hubungan
suatu sistem informasi dengan file-file yang akan diakses oleh komputer.
Simbol-simbol standar yang akan digunakan dalam DFD terlihat pada
tabel 4.2. berikut ini:
Tabel 4.2 Simbol Data Flow Diagram.
SIMBOL KETERANGAN
Kesatuan Luar / External Entity.
Merupakan sumber/tujuan data atau suatu
bagian/orang yang berada diluar sistem tapi
berhubungan dengan sistem tersebut, baik
itu memasukkan data maupun mengambil
data dari sistem.
Proses. Simbol ini digunakan untuk
melakukan proses pengolahan data di dalam
DFD, yang menunjukkan suatu kegiatan
yang mengubah aliran data masuk (input)
menjadi aliran data keluar (output).
IV-19
Penyimpanan Data / Data Store.
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan
dokumen-dokumen/file-file yang
dibutuhkan dalam suatu sistem informasi.
Aliran Data. Menunjukkan arus dalam
proses, dimana simbol aliran data ini
mempunyai nama tersendiri.
4.7.3.3 Struktur Program
Dalam merancang suatu program, juga ada peralatan yang digunakan
hingga program yang dibuat akan lebih sempurna. Adapun peralatan yang
digunakan untuk merancang suatu program adalah :
Menggambarkan menu utama program yang akan dirancang atau dibuat,
juga untuk menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat
bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada
sebuah sistem. Simbol-simbol standar yang digunakan dalam struktur program
terlihat pada tabel 4.3. di bawah ini :
Tabel 4.3 Simbol struktur program.
SIMBOL KETERANGAN
Simbol Sumber / Tujuan Data.
Simbol Proses Terdefenisi, digunakan untuk
menunjukkan suatu operasi yang rincinya
ditunjukkan di tempat lama.
4.7.3.4 Flow Chart
IV-20
Merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika
program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari
proses program. Simbol-simbol standar yang digunakan dalam bagan alir program
terlihat pada tabel 4.4. di bawah ini:
Tabel 4.4 Simbol Flowchart.
SIMBOL KETERANGAN
Terminal Point Symbol. digunakan untuk
menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.
Preparation Symbol. Simbol Persiapan
digunakan untuk memberi nilai awal Suatu
besaran atau variabel ( harga awal ).
Process Symbol. Simbol Proses atau
Pengolahan digunakan untuk mewakili suatu
proses, seperti pengolahan aritmatika atau
pemindahan data.
Predefined Process Symbol. Simbol Proses
Terdefenisi digunakan untuk menunjukkan
suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di
tempat lain atau untuk proses yang detilnya
dijelaskan terpisah, misalnya berbentuk
subroutine.
Decision Symbol. Simbol Keputusan
digunakan untuk mewakili operasi
perbandingan logika atau suatu penyeleksian
kondisi di dalam program.
Input/Output Symbol. Simbol Input/Output
IV-21
digunakan untuk menyatakan dan mewakili data
masukan atau keluaran.
Connector Symbol. Simbol Penghubung
digunakan untuk menunjukkan sambungan dari
bagan alir yang terputus di halaman yang masih
sama.
Off-page Connector. Simbol Penghubung
Halaman lain digunakan untuk menunjukkan
hubungan arus proses yang terputus dengan
sambungannya ada di halaman yang lain.
Flow Lines Symbol. Simbol Garis Alir
digunakan untuk menunjukkan aliran atau arus
dari proses.
4.7.3.5 Kamus Data
Kamus data atau dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data
dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem
dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem yang lengkap.Isi kamus data
adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2001):
a. Nama arus data, karena data dibuat berdasarkan arus data yang
mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di
kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD dan memerlukan
penjelasan lebih lanjut tentang suatu data tertentu di DAD dapat
berlangsung mencarinya dengan mudah di kamus data.
b. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain itu
ada.
IV-22
c. Bentuk data, bentuk dari data ini perlu dicatat di kamus data, karena
dapat digunakan untuk mengelompokkan data didalam kegunaannya
sewaktu perancangan sistem.
d. Arus data, menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data
akan menuju.
e. Penjelasan, untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang
dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan
keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.
f. Periode, kapan terjadinya arus data tersebut.
g. Volume, volume yang perlu dicatat di kamus data adalah volume rata-
rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam
satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume
terbanyak.
Sebagai tambahan untuk dokumentasi serta mengurangi redudansi, kamus
data bisa digunakan untuk
1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal
kelengkapan dan keakuratan.
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan
layar dan laporan-laporan.
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-
file.
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram
aliran data.
4.7.3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Edhy Sutanta Entity Relational Model merupakan suatu model
data yang dikembangkan berdasarkan objek. ER_M digunakan untuk menjelaskan
IV-23
hubungan antara data dalam basis data kepada pemakai secara logik. ER_M
didasarkan pada suatu persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar
yang memunyai hubungan/ kerelasian antar obyek-obyekdasar tersebut. ER_M
digambarkan dalam bentuk diagram yang disebut diagram ER (ED_Diagram/
ER_D) dengan menggunakansimbol-simbol grafis tertentu.
Kardinalitas model data harus mempresentasikan jumlah peristiwa dari
obyek didalam hubungan yang diberikan. Kardinalitas merupakan spesifikasi dari
sejumlah peristiwa dari satu (obyek) yang dapat dihubungkan kesejumlah
peristiwa dari obyek yang lain. Dengan kata lain kardinalitas adalah angka yang
menunjukan banyak nya munculnya suatu obyekterkait dengan kemunculan obyek
yang lain pada suatu hubungan (relasi). Kardinalitas biasanya diekspresikan
secara sederhana ’satu’ atau ’banyak’. Ada tiga hubungan kardinalitas yaitu:
1. Relasi one to one (1-1), yaitu terjadi apabila sebuah entitas pada himpunan
entitas A hanya mempunyai satu pasangan entitas pada himpunan entitas B
atau sebaliknya.
2. Relasi one to many (1-n), yaitu terjadi apabila sebuah entitas pada
himpunan entitas A mempunyai lebih dari satu pasangan entitas pada
himpunan entitas B sebaliknya entitas pada himpunan B mempunyai
pasangan entitas hanya satu pada himpunan A
3. Relasi many to one (n-1), yaitu terjadi apabila sebuah entitas pada
himpunan entitas A mempunyai satu pasangan entitas pada himpunan
entitas B sebaliknya entitas pada himpunan B mempunyai pasangan entitas
lebih dari satu pada himpunan A.
4. Relasi many to many (n-n), yaitu terjadi apabila entitas pada himpunan
entitas A mempunyai lebih dari satu pasangan entitas pada himpunan
entitas B atau sebaliknya (Linda Marlinda, 2004)
Simbol-simbol yang akan digunakan dalam Entity Relationship Diagram
adalah sebagai berikut:
IV-24
Tabel 4.5 Simbol Entity Relationship Diagram.
SIMBOL KETERANGAN
Entity. Simbol yang menyatakan himpunan
entitas ini bisa berupa : suatu elemen
lingkungan, sumber daya, atau transaksi, yang
begitu pentingnya bagi perusahaan sehingga
didokumentasikan dengan data.
Attribute. Simbol terminal ini untuk
menunjukkan nama-nama atribut yang ada
pada entiti.
Primary Key Attribute. Simbol atribut yang
digarisbawahi, berfungsi sebagai key (kunci)
di antara nama-nama atribut yang ada pada
suatu entiti.
Relationship. Simbol ini menyatakan relasi
ini digunakan untuk menunjukkan hubungan
yang ada antara entiti yang satu dengan entiti
yang lainnya.
Link. Simbol berupa garis ini digunakan
sebagai penghubung antara himpunan relasi
dengan himpunan entitas dan himpunan
entitas dengan atributnya.
4.7.3.7 Keamanan Hak Akes
IV-25
a. Waspada terhadap
Rekayasa sosial :
1. Mengaku sebagi eksekutif yang tidak berhasil
mengakses, menghubungi administrator via telepon/fax.
2. Mengaku sebagai administrator yang perlu
mendiagnosa masalah network, menghubungi end user via
email/fax/surat.
3. Pencurian surat,data dan password.
4. Penyuapan, kekerasan.
b. Membedakan Sumber daya internal dan Eksternal :
Memanfaatkan teknologi firewall yang memisahkan network internal
dengan network eksternal dengan rule tertentu.
c. Sistem Otentikasi User :
Adalah proses penentuan identitas dari seseorang yang sebenarnya, hal ini
diperlukan untuk menjaga keutuhan ( integrity ) dan keamanan ( security )
data, pada proses ini seseorang harus dibuktikan siapa dirinya sebelum
menggunakan layanan akses.
Upaya untuk lebih mengamankan proteksi password, antara lain :
1. Salting.
Menambahkan string pendek ke string password yang diberikan pemakai
sehingga mencapai panjang password tertentu.
2. One time password.
Pemakai harus mengganti password secara teratur. Upaya ini
membatasi peluang password telah diketahui atau dicoba-coba pemakai
lain.
Bentuk ekstrim pendekatan ini adalah one time password, yaitu
pemakai mendapat satu buku berisi daftar password. Setiap kali
IV-26
pemakai login, pemakai menggunakan password berikutnya yang
terdapat di daftar password.
Dengan one time password, pemakai direpotkan keharusan menjaga
agar buku passwordnya jangan sampai dicuri.
3. Satu daftar panjang pertanyaan dan jawaban.
Variasi terhadap password adalah mengharuskan pemakai memberi satu
daftar pertanyaan panjang dan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan dan
jawabannya dipilih pemakai sehingga pemakai mudah mengingatnya
dan tak perlu menuliskan di kertas.
Pertanyaan berikut dapat dipakai, misalnya :
Siapa mertua abang ipar Badru ?
Apa yang diajarkan Pak Harun waktu SD ?
Di jalan apa pertama kali ditemukan simanis ?
Pada saat login, komputer memilih salah satu dari pertanyaan-
pertanyaan secara acak, menanyakan ke pemakai dan memeriksa
jawaban yang diberikan.
4. Tantangan tanggapan (chalenge response).
Pemakai diberi kebebasan memilih suatu algoritma, misalnya x3.
Ketika pemakai login, komputer menuliskan di layar angka 3. Dalam
kasus ini pemakai mengetik angka 27. Algoritma dapat berbeda di pagi,
sore, dan hari berbeda, dari terminal berbeda, dan seterusnya.
Contoh Produk Otentikasi User, antara lain :
1. Secureid ACE (Access Control Encryption)
System token hardware seperti kartu kredit berdisplay, pemakai akan
menginput nomor pin yang diketahui bersama, lalu memasukkan pascode
bahwa dia pemilik token.
2. S/key (Bellcore)
System software yang membentuk one time password (OTP) berdasarkan
informasi login terakhir dengan aturan random tertentu.
IV-27
3. Password Authentication Protocol (PAP)
Protokol dua arah untuk PPP (Point to point Protocol). Peer mengirim
pasangan user id dan password, authenticator menyetujuinya.
4. Remote Authentication Dial-in User Service (RADIUS)
Untuk hubungan dial-up, menggunakan network access server, dari suatu
host yang menjadi client RADIUS, merupan system satu titik akses.
5. Terminal Access Controller Access Control System (TACACS)
Protokol keamanan berbasis server dari CISCO System. Security Server
terpusat dangan file password UNIX, database otentikasi, otorisasi dan
akunting, fungsi digest (transmisi password yang tidak polos)
4.8 Pengertian Sistem Informasi Akademik
Pengertian dari sistem informasi akademik adalah sebuah sistem khusus
untuk keperluan pengolahan data – data Akademik dengan penerapan teknologi
komputer baik hardware maupun software, yang dimaksud hardware (perangkat
keras) adalah peralatan – peralatan seperti komputer (PC Computer), Printer, CD
ROM, Harddisk, dan sebagainya, sedangkan software (perangkat lunak) adalah
program komputer yang memfungsikan hardware tersebut yang dibuat khusus
untuk keperluan pengolahan data – data akademik.
Sistem Informasi Sekolah adalah bagian dari Sistem Informasi Akademik
yaitu sebuah sistem yang mengolah data akademik dan menghasilkan informasi
berupa informasi akademik. Data akademik yang dimaksud diantaranya adalah
data siswa, data guru, data nilai, data jadwal, data absensi dan sejenisnya. Sistem
Informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi siswa dengan
melakukan proses administrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan
dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan
operasional harian administrasi akademik.
IV-28
Menurut Candra (2005:8) Sistem Informasi Akademik merupakan
sekumpulan informasi yang menyediakan fasilitas di dalam membantu
menyelesaikan aktifitas yang berhubungan dengan masalah akademik. Sistem
Informasi Akademik ini adalah bagian yang sangat penting, karena dalam
administrasi akademik inilah semua data kegiatan pendidikan dan proses belajar
mengajar tersimpan.
Sistem Informasi Akademik adalah sistem yang bekerja untuk mengolah
data dan memberikan informasi di bidang akademik sekolah. Melihat
kompleksitas dari masalah akademik suatu sekolah, maka sangat diperlukan
adanya suatu sistem informasi akademik yang menunjang sehingga pekerjaan
yang dilakukan oleh beberapa bagian yang berhubungan dapat saling terintegerasi.
Dengan didukung oleh data yang terintegerasi maka laporan-laporan akademik
yang dibutuhkan dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat.
(http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1300/1059).
4.8.1 Komponen-komponen Sistem Informasi Akademik
Sistem informasi akademik mempunyai komponen yang sama dengan
sistem informasi secara umum, yaitu: komponen input, komponen model,
komponen basis data, dan komponen output. Perbedaan komponen-komponen ini
antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem
informasinya.
a. Komponen Input Akademik
Sistem informasi akademik mengumpulkan data yang berkaitan dengan
pengelolaan data misalnya data siswa, data mata pelajaran, data keuangan, data
guru, data nilai siswa, data siswa sudah lulus, administrasi kelas, dan lainnya.
b. Komponen Model Akademik
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang
sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang
merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi akademik
IV-29
banyak digunakan untuk menghasilkan informasi-informasi tentang pengelolaan
data siswa, guru, nilai dan lainnya.
c. Komponen Basis Data Akademik
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkap keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dan perlu di
organisasi sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Data
yang digunakan untuk output berasal dari database.
d. Komponen Output Akademik
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu
sebagai contohnya daftar nama siswa, daftar nama guru, daftar jadwal pelajaran,
dan daftar rekap nilai siswa.
(http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/2433/
T1_682006057_BAB%20II.pdf)
4.8.2 Modul-modul Sistem Infromasi Akademik
1. Modul Administrator.
Ubah Password
Manajemen User
Manajemen Guru
Modul ini berfungsi mengatur semua user tentang otoritas dalam memakai
suatau aplikasi tersebut.
2. Modul Pimpinan/ Kepala Sekolah.
Ubah Password
Report Absen Siswa per kelas
Report Absen Siswa per tanggal
IV-30
Report Guru Mengajar per tanggal
Report Guru Belum Input Absen
Report Grafik Rata-rata Nilai
Modul ini hanya berupa report atau laporan dalam suatu pekerjaan,sehingga
pimpinan bisa mengambil suatu kebijakan dalam memutuskan suatu pekerjaan
yang didasarkan oleh data.
3. Modul Operator (Kurikulum).
a . Menu Master
Ubah Password
Tahun Pelajaran
Pelajaran
Pekerjaan
Komponen Nilai
Agama
Kelas Siswa
Jenjang Pendidikan
Penghasilan
Jam Pelajaran
b . Menu Akademik
Mata Pelajaran
Wali Kelas
Guru Mengajar
Guru Piket
Pelajaran Siswa
Jadwal Pelajaran
NISN Siswa
KKM
Jam Mengajar Guru
Nilai Siswa
IV-31
Nilai Kelas
c. Guru Piket
Absen Siswa
Jadwal per Hari
Hapus Absen Siswa
Modul ini sangat komplek karena semua kegiatan akademik di atur di
modul operator.Sehingga dapat dipastikan apabila modul operator tidak berfungsi
dengan baik, maka semua kegiatan akademik akan tidak stabil.
4. Modul Guru.
Ubah Password
Ubah Biodata
Jadwal Mengajar
List Materi Pelajaran
Input Absen
Input Nilai
Modul ini berfungsi sebagai memasukan absen dan input nilai siswa, dan
juga melihat jadwal guru mengajar.
5. Modul Guru Piket.
Ubah Password
Ubah Biodata
Cek Guru Mengajar
Jadwal Hari ini
Absen Siswa per Kelas
Modul ini berfungsi sebagai sebagai mengontrol kegiatan proses
pembelajaran akademik.
6. Modul TU.
Ubah Password
IV-32
Pencarian Guru
Pencarian Siswa
Modul ini berfungsi sebagai mengecek kelengkapan biodata siswa dan
guru.
4.8.3 Contoh Interface Web Sistem Informasi Akademik Sekolah
1. Menu web sistem akademik SMP Negeri 47 Bandung :
http://www.contoh-ta.com/2012/03/download-aplikasi-web-informasi-
smpzip.html
Home
Buku Induk
Absensi Siswa
Laporan Absensi Siswa
Data Pengumuman
Management User
Logout
Gambar 4.3 Form login sistem akademik SMP Negeri 47 Bandung
IV-33
Gambar 4.4 Interface sistem akademik SMP Negeri 47 Bandung
2. Menu web Sistem informasi akademik SMP Negeri 1 Sutojayan
http://siakad.semasajaya.sch.id/
Home
Profil
Nilai
Absensi
Pembayaran
Kepribadian
UAN
Pesan
Contact
About
Gambar 4.5 Form Login Sistem informasi akademik SMP Negeri 1 Sutojayan
IV-34
Gambar 4.6 Interface Sistem informasi akademik SMP Negeri 1 Sutojayan
3. Menu web sistem akademik SMA Negeri 1 Bone :
http://laerudtikong.blogspot.com/2012/05/sistem-informasi-
akademik.html
System Input : data guru, siswa, jurusan, program studi,
kurikulum, kelas
System Proses : jadwal pelajaran,nilai siswa
Report : jadwal pelajaran,nilai siswa
Control : user/ admin,Logut
Gambar 4.7 Form Login Sistem informasi akademik SM A Negeri 1 Bone
IV-35
Gambar 4.8 Interface Sistem informasi akademik SMA Negeri 1 Bone