BAB IV

19
BAB IV PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN 4.1. RENCANA STRATEGIS Berdasarkan analisa ruangan tempat aplikasi Model Praktik Keperawatan Profesional , maka kelompok membuat rencana strategi berdasarkan analisa SWOT sebagai berikut : 4.1.1.Pengorganisasian 1.Pengorganisasian pengelolaan kelompok mahasiswa praktek. Pengorganisasian kelompok ini ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok selama melaksanakan praktek managemen keperawatan, pengorganisasian ini dilakukan dengan membentuk struktur organisasi kelompok yang terdiri dari : Ketua : Agus Jayadi,S.Kep Sekretaris : Bq. Ria Handriana,S.Kep Bendahara : Dewi Purwati,S.Kep Anggota : Samsul Anap Helly Sukria DM. Edi Supena Wahyu Sri Astuti Jumrah 2.Pengorganisasian pengelolaan ruangan 47

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

BAB IV

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

4.1. RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan analisa ruangan tempat aplikasi Model Praktik

Keperawatan Profesional , maka kelompok membuat rencana strategi

berdasarkan analisa SWOT sebagai berikut :

4.1.1.Pengorganisasian

1. Pengorganisasian pengelolaan kelompok mahasiswa praktek.

Pengorganisasian kelompok ini ditunjukan untuk memenuhi

kebutuhan kelompok selama melaksanakan praktek managemen

keperawatan, pengorganisasian ini dilakukan dengan membentuk

struktur organisasi kelompok yang terdiri dari :

Ketua : Agus Jayadi,S.Kep

Sekretaris : Bq. Ria Handriana,S.Kep

Bendahara : Dewi Purwati,S.Kep

Anggota : Samsul Anap

Helly Sukria DM.

Edi Supena

Wahyu Sri Astuti

Jumrah

2. Pengorganisasian pengelolaan ruangan

Ditujukan untuk pelaksanaan peran dan fungsi pengelolaan

ruang perawat selama praktek. Struktur organisasi pengelolaan

ruangan dibentuk berdasarkan rencana pelaksanaan Model Asuhan

Keperawatan Profesional (MAKP) modifikasi Metode tim yang

terdiri dari: Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Parawat pelaksana,

Penetapan tugas prawat diatas dilakukan secara bergantian dengan

prinsip setiap mahasiswa akan mendapat kesempatan yang sama

menduduki posisi dalam struktur organisasi tersebut.

47

Page 2: BAB IV

4.2. RENCANA KEGIATAN MPKP

1. Mendiskusikan bentuk dan penerapan model praktik keperawatan

profesional yang akan dilaksanakan.

2. Mengatur kebutuahan tenaga keperawatan.

3. Mengatur tugas dan wewenang perawat.

4. Melaksanakan sentralisasi obat.

5. Melaksanakan timbang terima sesuai standar.

6. Melaksanakan ronde keperawatan.

7. Melaksanakan supervisi keperawatan.

4.3. PENGATURAN RENCANA KEGIATAN KELOMPOK

Rencana kerja yang disusun oleh kelompok 2 (

dua) semua kegiatan tersebut diatas, direncanakan untuk dilaksanakan

dalam waktu 2 minggu :

Minggu I :

1. Pembuatan struktur organisasi kelompok.

2. Orientasi ruangan dan perkenalan

3. Analisa situasi dan perumusan masalah

4. Penyusunan program kerja

5. Desiminasi hasil

6. Pembuatan jadwal dan rancangan pembagian peran dalam

penerapan Model praktek Keperawatan Profesional.

7. Penyelenggaraan rotasi dinas 24 jam

8. Uji coba peran, timbang terima dan melanjutkan sentralisasi

obat

Minggu II :

1. Penerapan MPKP, aplikasi peran, pendelegasian tugas

2. Pelaksanaan sistem timbang terima, melanjutkan sentralisasi

obat yang sudah diaksanakan oleh kelompok sebelumnya

3. Penyelenggaraan ronde keperawatan.

48

Page 3: BAB IV

4.4. PERSIAPAN PENYELENGGARAAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA MPKP

Penanggung Jawab : Agus Jayadi, S.Kep

Anggota : Samsul Anap, S. Kep.

Adapun tahapan-tahapan dari pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1) Persiapan

Pada tahap ini, seluruh anggota kelompok mengadakan analisa

situasi, orientasi, dan perencanaan selama 3 hari. Pada hari ke empat,

kelompok mengadakan desiminasi hasil pengkajian atau analisa situasi

selama 3 hari sebelumnya.

2) Uji coba

Uji coba dilakukan sebagai salah satu saran dalam memerankan

peran sebelum mempraktekkan secara nyata dengan ruangan. Adapun

yang diujicobakan antra lain : model pemberian asuhan keperawatan

metode Tim dengan masing-masing anggota kelompok memegang

peranan sebagai Ketua Tim, Perawat pelaksana dan kepala ruangan,

timbang terima, sentralisasi obat, dan dokumentasi keperawatan.

3) Pelaksanaan

Pada minggu II, kelompok praktik klinik manajemen keperawatan

di ruang Bugenvile sudah secara penuh melaksanakan MPKP dengan

model asuhan Metode Tim, dengan peran masing-masing secara

bergantian. Masing-masing mahasiswa mendapat peran yang tetap

selama beberapa hari dan semua mahasiswa masih dijadwalkan ada

yang masuk pagi, siang dan malam

Pelaksanaan pada tahap ini berjalan dengan lancar, dimana

masing-masing mahasiswa mampu menyadari akan tugas dan tanggung

jawab dari perannya masing-masing.

4) Pelaksanaan Shift

Tahapan ini dilaksanakan pada minggu I, dimana mahasiswa

dibagi menjadi 3 shift dinas, yaitu, pagi, sore dan malam. Masing-

49

Page 4: BAB IV

masing mahasiswa memainkan peran sesuai dengan jadwal yang sesuai

dengan perannya pada hari itu

4.1.1.Model MAKP Tim

Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang

berbeda-beda dalam meberikan asuhan keperawatan terhadap

sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim / grup

yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam

sekelompok kecil yang saling membantu.

1. Kelebihannya :

a) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh

b) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan

c) Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah

diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.

2. Kekurangannya:

a) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam

konferensi tim, yang biasanya membantu waktu, yang sulit untuk

dilaksanakkn pada waktu-waktu sibuk.

3. Konsep metode tim

a) Ketua tim sebagai perawat propesional harus mampu

menggunakan tehnik kepemimpinan.

50

PPPPPP

Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim

Klien Klien Klien

Kepala Ruangan

Page 5: BAB IV

b) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontiniutas rencana

keperawatan terjamin.

c) Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim

d) Peran kepala ruangan penting dalam model tim. Model tim akan

berhasil bila didukung oleh kepala ruangan.

4. Tanggung jawab anggota tim

a) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung

jawabnya

b) Kerja sama dengan anggota tim dan antar tim

c) Memberikan laporan

5. Tanggung jawab ketua tim

a) Membuat perencanaan

b) Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi

c) Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat

kebutuhan pasien

d) Mengembangkan kemampuan anggoa

e) Menyelenggarakan konferensi

6. Tanggung jawab kepala ruangan

a) Perencanaan

Menunjuk ketua tim akan bertugas di ruangan masing-masing

Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya

Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,

transisi, dan persiapan pulang, bersama ketua tim.

Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan

berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua tim,

mengatur penugasan /penjadwalan.

Merencanakn strategi pelaksanaan keperawatan.

Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,

patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program

pengobatan, dan mendiskusikan dengan dokter tentang

tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.

51

Page 6: BAB IV

Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan:

- Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan

- Membimbing penerapan proses asuhan keperawatan dan

menilai asuhan keperawatan

- Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah

- Memberikan informasi kapada pasien dan keluarga yang

baru masuk.

Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri

Membantu membimbing peserta didik keperawatan.

Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah

sakit.

b) Pengorganisasian

Merumuskan metode penugasan yang digunakan

Merumuskan tujuan metode penugasan

Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas

Membuat rentang kendali, kepala ruangan membwahkan dua

ketua tim, dan ketua tim membawahkan 2-3 perawat.

Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat

proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-

lain.

Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.

Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.

Mendelegasikan tugas, saat kepala ruangan tidak berada di

tempat kepada ketua tim.

Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus

administrasi pasien.

Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya.

Identifikasi masalah da penanganannya.

c) Pengarahan

Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim

52

Page 7: BAB IV

Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan

tugas dengan baik

Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap

Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan

berhubungan dengan asuhan keperawatan pasien

Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan

Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam

melaksanakan tugsanya.

Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

d) Pengawasan

Melalui komunikasi

Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim

maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang

diberikan kepada pasien.

Melauli supervisi

- Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi,

mengamati sendiri, atau melauli alporan langsung secara

lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan

yang ada saat itu juga

- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir

ketua tim. Membaca dan memriksa rencana keperawatan

serta catatan yang dibuat seama dan sesudah proses

keperawatan dilaksanakn, mendengar laporan ketua tim

tentang pelaksanaan tugas.

53

Page 8: BAB IV

4.4. SENTRALISASI OBAT

Penanggung Jawab : Sri Utami Rahayu

Anggota : Ilham Anshori

Sentralisasi obat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

mutu pelayanan, karena dengan sentralisasi obat diharapkan dapat

diberikannya terapi farmakologi ( pengobatan ) secara tepat pasien, tepat

waktu, tepat dosis, tepat cara pemberian sehingga akan memperpendek

waktu rawat inap. Sentralisasi obat dilaksanakan pada ruang Paru kelas III

dengan jumlah tempat tidur 21 buah.

1. Persiapan

a) Prasarana yang disiapkan untuk penyimpanan obat disiapkan, baik

itu tempat obat, surat persetujuan dan lembar obat

b) Mengadakan pendekatan kepada pasien dan keluarga dengan

maksud dan tujuan dari sentralisasi obat serta meminta persetujuan

dari keluarga pasien melalui informed concent.

2. Pelaksanaan

a) Sentralisasi obat dilaksanakan di ruang Bogenvile mulai minggu II

b) Mahasiswa meminta persetujuan pada pasien dan keluarga dengan

menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari pelaksanaan sentralisasi

obat.

c) Mahasiswa yang menerima obat langsung mendokumentasikan

pada lembar daftar obat baik jumlah, dosis, cara dan waktu

pemberian.

d) Pada akhir dinas mahasiswa mengadakan serah terima obat dengan

mahasiswa yang masuk shif berikutnya.

e) Alur pelaksanaan sentralisasi obat adalah sebagai berikut

54

Page 9: BAB IV

3. Evaluasi

Sentralisasi obat dapat dilaksanakan pada semua pasien yang

dirawat di ruang Bogenvile .Tidak ada kendala yang dihadapi karena

keluarga Pasien di Ruang Bugenvile dan Perawat mendukung

pelaksanaan Sentralisasi obat.

55

DOKTER

KELUARGA/ PASIEN

FARMASI/ APOTIK

KELUARGA/ PASIEN

PP / PERAWAT YANG MENERIMA

PENGATURAN / PENGELOLAAN OLEH PERAWAT

SURAT PERSETUJUAN

PENDEKATAN PERAWAT

Page 10: BAB IV

4.5. TIMBANG TERIMA

Penanggung Jawab : Zulkarnaen

Anggota :Jumadip

Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan

dan menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan keadaan pasien.

1) Persiapan

a) Kedua kelompok dinas sudah siap.

b) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.

2) Pelaksanaan

a. Di Nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang

terima dengan mengkaji secara penuh mengenai masalah

keperawatan pasien serta segenap tindakan yang telah dan belum

dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan (

tanya jawab ).

b. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang

matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian

diserahterimakan kepada petugas berikutnya.

c. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :

Identitas klien dan diagnosa medis

Masalah keperawatan yang masih muncul.

Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan

(secara umum)

Intervensi kolaboratif.

Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam

kegiatan operatif, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan

penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau untuk

prosedur yang tidak rutin dilaksanakan.

Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaorkan.

d. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan

klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal

56

Page 11: BAB IV

yang telah ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai

hal-hal yang kurang jelas.

e. Sedapat dapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat

dan padat.

f. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit

kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

g. Timbang terima dilaksanakan oleh mahasiswa langsung dengan

perawat ruangan yang dinas shift berikutnya, meskipun mahasiswa

dinas pagi semua.

h. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan langsung pada buku

laporan ruangan oleh mahasiswa yang berperan sebagai PP.

Alur timbang terima adalah sebagai berikut :

57

PASIEN

DIAGNOSA MEDIS MASALAH KOLABORATIF

DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN

MASALAH :1. TERATASI2. BELUM3. SEBAGIAN4. BARU

Page 12: BAB IV

4.5. RONDE KEPERAWATAN

Salah satu upaya peningkatan mutu dalam pemberian asuhan

keperawatan adalah dengan cara menyelenggarakan ronde keperawatan.

Adapun tujuan dari ronde keperawatan adalah mencari solusi atau

pemecahan masalah yang dihadapi psisen. Sedangkan kriteria pasien yang

akan dilakukan ronde , adalah:

1. Pasien dengan penyakit kronis.

2. Pasien dengan komplikasi.

3. Pasien dengan penyakit akut.

Pelaksanaan dari ronde keperawatan meliputi kegiatan :

1. Persiapan

Berdasarkan pengkajian data yang telah dilakukan terhadap seluruh

pasien, maka kelompok mengadakan analisa data berdasakan peran

masing-masing.

Menentukan nama pasien dan jenis penyakit serta masalah

keperawatan yang dialami pesien.

Mencari literatur atau referensi untuk memperjelas kasus yang akan

diambil.

Mendiskusikan hasil proposal dengan pembimbing klinik dan kepala

ruangan Bugenvile.

2. Pelaksanaan

Ronde Keperawatan dilakanakan pada tanggal 23 Agustus 2014, jam

11.00-12.00 WITA dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

4.1. Ronde keperawatan dihadiri oleh pembimbing,kepala

Ruangan,Ahli Gizi,Dokter yang Merawat Pasien yang

Bersangkutan, Katim dan PP.

4.2. Ketua Tim melakukan presentasi di ruang perawatan pasien

mengenai pengkajian yang didapatkan pada paien, menentukan

masalah keperawatan yang masih ada pada pasien, menjelaskan

implementasi yang telah dilaksanakan.

58

Page 13: BAB IV

4.3. Membuka acara diskusi, dimana kegiatan ini dilaksanakan diruang

perawatan pasien.

4.4. Selanjutnya kelompok bersama pembimbing dan konsultan

melakukan validasi terhadap masalah-masalah yang ditemukan.

4.5. Alur pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut.

3.9

59

PENETAPAN PASIEN PROPOSAL

PERSIAPAN PASIEN : INFORM CONSENT HASIL

PENGKAJIAN /INTERVENSI DATA

PENYAJIAN MASALAH APA YANG MENJADI MASALAH CROSS CEK DATA YANG ADA APA YANG MENYEBABKAN

MASALAH TERSEBUT BAGAIMANA PENDEKATAN

(PROSES, SAK,SOP)

Tahap Ronde pada bed pasien VALIDASI DATA

DISKUSI KARU , KATIM, PERAWAT KONSELOR

ANALISA DATA

APLIKASI HASIL ANALISA & DISKUSI

MASALAH TERATASI

Tahap Ronde pada bed pasien

TAHAP PRA RONDE

PP

Page 14: BAB IV

4.6. DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Dalam kegiatan pendokumentasian ,hal yang perlu dipersiapkan antara

lain bentuk system pendokumentasian keperawatan , format pengkajian ,

format perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi proses keperawatan .

Termasuk dalam persiapan meliputi mengevaluasi keseuaian format yang

dipergunakan selama ini berdasarkan criteria :

1. Apakah sudah sesuai dengan standar dokumentasi keperawatan

2. Apakah mduah dipahami oleh semua pErawat yang ada diruangan

3. Apakah efisien dan efektif dalam pelaksanaannya ?

4. Dari pernyataan tersebut kemudian ditentukan tentang model

pendokumentasian yang sesuai.Model yang dipilih oleh kelompok

adalah model dokumentasi FOCUS , yang meliputi DAR=Data

Actions( Tindakan ) dan R= Respon penyiapan petunjuk tehnis

pengisian format dan atau pendokumentasian .

60