BAB IV

6
Lembar Materi BAB IV TINGKAT KESADARAN DAN KETIDAKSADARAN MANUSIA A. PENGERTIAN 1. Alam Sadar : alam yang ditandai dengan adanya proses sensoris dan adanya proses motoris dalam diri manusia (adanya stimulus/rangsangan, dan merespons/menjawab dengan melalui otak dan terjadi gerakan-gerakan) 2. Alam Ambang Sadar : menurunnya proses sensoris dan motoris (lamban); sesuatu yang siap untuk diingat atau disadari kembali. 3. Alam Tak Sadar : berhentinya proses menerima stimulus dan merespons walaupun pusat saraf dan jantung manusia masih bekerja. Jadi proses sensoris dan motoris tidak ada sama sekali. B. TOKOH-TOKOHNYA Tokoh yang secara langsung membahas tentang Tingkat Kesadaran secara khusus adalah : 1. Sigmund Freud ( Psikoanalisa ) a. Struktur Kepribadian Kepribadian menurut Freud tersusun dari 3 sistem pokok, yakni id, ego dan superego. Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja, dinamisme, dan mekanismenya sendiri, namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisah- misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari interaksi di antara ketiga sistem tersebut; jarang salah satu sistem berjalan terlepas dari kedua sistem yang lainnya. - Id (Das Es) Id merupakan sistem kepribadian yang asli. Id berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah dari mana id mendapatkan energinya. Freud juga menyebut id “kenyataan psikis yang BAB IV Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia 1

description

psikologi

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

Lembar Materi

BAB IV

TINGKAT KESADARAN DAN KETIDAKSADARAN MANUSIA

A. PENGERTIAN

1. Alam Sadar

: alam yang ditandai dengan adanya proses sensoris dan adanya proses motoris dalam diri manusia

(adanya stimulus/rangsangan, dan merespons/menjawab dengan melalui otak dan terjadi gerakan-

gerakan)

2. Alam Ambang Sadar

: menurunnya proses sensoris dan motoris (lamban); sesuatu yang siap untuk diingat atau disadari

kembali.

3. Alam Tak Sadar

: berhentinya proses menerima stimulus dan merespons walaupun pusat saraf dan jantung manusia

masih bekerja. Jadi proses sensoris dan motoris tidak ada sama sekali.

B. TOKOH-TOKOHNYA

Tokoh yang secara langsung membahas tentang Tingkat Kesadaran secara khusus adalah :

1. Sigmund Freud ( Psikoanalisa )

a. Struktur Kepribadian

Kepribadian menurut Freud tersusun dari 3 sistem pokok, yakni id, ego dan superego. Meskipun

masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja,

dinamisme, dan mekanismenya sendiri, namun mereka berinteraksi begitu erat satu sama lain

sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisah-misahkan pengaruhnya dan menilai sumbangan

relatifnya terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku hampir selalu merupakan produk dari

interaksi di antara ketiga sistem tersebut; jarang salah satu sistem berjalan terlepas dari kedua sistem

yang lainnya.

- Id (Das Es)

Id merupakan sistem kepribadian yang asli. Id berhubungan erat dengan proses-proses

jasmaniah dari mana id mendapatkan energinya. Freud juga menyebut id “kenyataan psikis yang

sebenarnya”. Id tidak bisa menanggulangi peningkatan energi yang dialaminya sebagai keadaan-

keadaan tegangan yang tidak menyenangkan. Karena itu, apabila tingkat tegangan organisme

meningkat, entah sebagai akibat stimulusi dari luar atau rangsangan-rangsangan yang timbul

dari dalam; maka id akan bekerja sedemikian rupa untuk segera menghentikan tegangan dan

mengembalikan organisme pada tingkat energi rendah dan konstan serta menyenangkan. Prinsip

reduksi tegangan yang merupakan ciri kerja id ini disebut prinsip kenikmatan (pleasure

principle).

Untuk melaksanakan tugas menghindari rasa sakit dan mendapatkan kenikmatan, id memiliki

dua proses yaitu tindakan refleks dan proses primer.

BAB IVTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia

1

Page 2: BAB IV

Lembar Materi

- Ego (Das Ich)

Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai

dengan dunia kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dengan ego ialah bahwa id hanya

mengenal kenyataan subjektif-jiwa, sedangkan ego membedakan antara hal-hal yang terdapat

dalam batin dan hal-hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego dikatakan mengikuti prinsip

kenyataan, dan beroperasi menurut proses sekunder. Tujuan prinsip kenyataan adalah mencegah

terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu objek yang cocok untuk pemuasan kebutuhan.

Proses sekunder adalah berpikir realistik. Dengan proses sekunder, ego menyusun rencana untuk

memuaskan kebutuhan dan kemudian menguji rencana ini, biasanya melalui suatu tindakan,

untuk melihat apakah rencana itu berhasil atau tidak. Ini disebut pengujian terhadap kenyataan

(reality testing)

- Superego (Das Ueber Ich)

Superego merupakan perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat

sebagaimana diterangkan orangtua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara memberinya

hadiah-hadiah dan hukuman-hukuman. Superego adalah wewenang moral dari kepribadian; ia

mencerminkan yang ideal bukan yang real; dan memperjuangkan kesempurnaan dan bukan

kenikmatan. Perhatiannya yang utama adalah memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah

dengan demikian ia dapat bertindak sesuai dengan norma-norma moral yang diakui oleh

masyarakat.

Apapun juga yang mereka katakan salah dan menghukum anak karena melakukan kesalahan

akan cenderung untuk menjadi suara hatinya (conscience), yang merupakan salah satu dari dua

subsistem superego. Apapun juga yang mereka setujui dan menghadiahi anak karena

melakukannya, akan cenderung untuk menjadi ego-ideal anak, subsistem lain dari superego.

Mekanisme yang menyebabkan penyatuan tersebut disebut introyeksi.

Fungsi-fungsi pokok superego adalah :

1. merintangi impuls-impuls id

2. mendorong ego untuk berprilaku yang normatif

3. mengejar kesempurnaan

Secara sangat umum id bisa dipandang sebagai komponen biologis kepribadian, sedangkan ego

sebagai komponen psikologis dan superego sebagai komponen sosialnya.

b. Dinamika Kepribadian

Menghadapi ancaman biasanya orang menjadi takut. Kewalahan menghadapi stimulasi berlebihan

yang tidak berhasil dikendalikan oleh ego, maka ego akan menjadi diliputi kecemasan. Freud

membedakan tiga macam kecemasan, yakni kecemasan realitas, kecemasan neurotik dan kecemasan

moral. Tipe pokoknya adalah kecemasan realitas atau rasa takut akan bahaya-bahaya nyata di dunia

luar; sedangkan kedua tipe kecemasan lain berasal dari kecemasan realitas ini. Kecemasan neurotik

adalah rasa takut jangan-jangan insting-insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang

pribadi berbuat sesuatu yang bisa membuatnya dihukum. Kecemasan moral adalah rasa takut

terhadap suara hati (karena melanggar norma-norma yang dimilikinya).

BAB IVTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia

2

Page 3: BAB IV

Lembar Materi

c. Perkembangan Kepribadian

Kepribadian berkembang sebagai respon terhadap empat sumber tegangan pokok, yakni : (1) proses-

proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustrasi-frustrasi, (3) konflik-konflik, dan (4) ancaman-ancaman.

Sebagai akibat langsung dari meningkatnya tegangan yang ditimbulkan oleh sumber-sumber ini,

sang pribadi terpaksa mempelajari cara-cara baru mereduksi tegangan. Proses belajar inilah yang

dimaksudkan dengan perkembangan kepribadian.

Identifikasi adalah salah cara yang digunakan individu untuk belajar mengatasi frustrasi-frustrasi,

konflik-konflik, dan kecemasan-kecemasan.

Identifikasi dapat didefinisikan sebagai metode yang digunakan orang untuk mengambil alih ciri-ciri

orang lain dan menjadikannya bagian yang tak terpisahkan dari kepribadiannya sendiri.

Di bawah tekanan kecemasan yang berlebih-lebihan, ego kadang-kadang terpaksa menempuh cara-

cara ekstrem untuk menghilangkan tekanan. Cara-cara itu disebut mekanisme pertahanan ego.

Semua mekanisme pertahanan mempunyai dua ciri umum yakni : (1) mereka menyangkal,

memalsukan kenyataan, (2) mereka bekerja secara tidak sadar sehingga orangnya tidak tahu apa

yangs sedang terjadi.

Mekanisme pertahanan yang pokok adalah :

- Represi

Penekanan; hal-hal yang mengganggu/menyakitkan ditekan di alam tak sadar

- Proyeksi

Memantulkan; menyatakan hal yang sebaliknya kepada orang lain

- Reaksi Formasi

Pembentukan reaksi; berupa mengganti suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan

kecemasan dengan lawan atau kebalikannya dalam kesadaran. Misal : benci diganti cinta.

- Fiksasi

Perkembangan seseorang yang terhenti

- Regresi

Kembali ke fase perkembangan sebelumnya

2. Carl Gustav Jung ( Psikologi Analitik )

a. Struktur Kesadaran

Terdapat dua komponen pokok yaitu :

1. Fungsi Jiwa

- Pikiran (rasional) dengan penilaian benar-salah

- Perasaan (rasional) dengan penilaian senang-tidak senang

- Pengindraan (irrasional) tanpa penilaian : sadar-indriah

- Intuisi (irrasional) tanpa penilaian : tak sadar-naluriah

2. Sikap Jiwa (arah energi psikis)

- Introvert - Pikiran

- Perasaan

- Pengindraan

- Ekstrovert - Intuisi

BAB IVTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia

3

Page 4: BAB IV

Lembar Materi

Tambahan :

3. Persona adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan

kebiasaan dan tradisi masyarakat. Persona disebut juga kepribadian publik.

b. Struktur Ketidaksadaran

1. Ketidaksadaran pribadi

Segala sesuatu yang diperoleh oleh seseorang (pengalaman-pengalaman dari kecil sehingga

dewasa) selama hidupnya.

Kompleks-kompleks adalah kelompok yang terorganisasi atau konstelasi perasaan-perasaan,

pikiran-pikiran, persepsi-persepsi, dan ingatan-ingatan yang terdapat dalam ketidaksadaran

pribadi.

2. Ketidaksadaran kolektif

Segala sesuatu (pengalaman) yang diperoleh dari suatu masyarakat tertentu (diperoleh

secara turun temurun)

Archetypus merupakan pendapat instinktif dan reaksi-reaksi instinktif terhadap suatu situasi

tertentu yang terjadi di luar kesadaran. Dibawa sejak lahir, tetapi perkembangannya

ditentukan oleh ketidaksadaran kolektif.

3. Bayang-bayang

Ketakutan pada anggapan tentang dirinya sendiri.

Terbentuk dari fungsi inferior serta sikap jiwa yang inferior, yang karena pertimbangan-

pertimbangan moral dan lainnya dimasukkan ke dalam ketidaksadaran; karena tidak serasi

dengan kehidupan alam sadarnya.

4. Proyeksi (Imago)

Sesuatu yang ada pada diri individu, individu pantulkan pada orang lain.

5. Anima dan animus

Anima merupakan sifat feminin pada pria, sedangkan animus merupakan sifat maskulin

pada wanita.

Androgeny artinya memiliki sifat anima dan animus yang sama-sama kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Hall, Calvin S & Lindney, Gardner; (1993), Psikologi Kepribadian 1 : Teori-Teori Psikodinamik (Klinis), Kanisius, Yogyakarta.

Hall, Calvin S, (1980), Sigmund Freud : Suatu Pengantar ke dalam Ilmu Jiwa Freud.. PT Pembangunan. Jakarta.

BAB IVTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia

4