BAB IV
-
Upload
maiia-dwinta-sentani -
Category
Documents
-
view
6 -
download
1
description
Transcript of BAB IV
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Masalah
Tn. NN, seorang laki-laki berumur 75 tahun datang ke RS
Muhammadiyah Palembang dengan keluhan sesak nafas hebat. Sesak nafas
dirasakan walaupun pasien sedang beristirahat. Pasien mengaku lebih
nyaman dengan posisi duduk daripada berbaring. Sesak nafas tidak
dipengaruhi cuacah, debu ataupun makanan. Keluhan disertai sakit kepala,
nyeri ulu hati, nyeri dada dan rasa mual. Sekitar satu tahun terakhir pasien
mengaku sempat 3 kali menjalani perawatan dirumah sakit karena keluhan
nyeri dada. Pasien mempunyai riwayat konsumsi obat TB selama 6 bulan.
Dari pemeriksaan fisik saat datang ditemukan keadaan umum
tampak sakit sedang-berat, sensorium kompos mentis, tekanan darah 110/80
mmHg , nadi 84 x per menit, isi dan tegangan cukup, heart rate 89x/menit
ireguler, RR 24x/menit, temperatur 36,9.0C Pemeriksaan leher tampak JVP
tidak meningkat. Pemeriksaan thorax interkostales tidak melebar,perkusi
redup disebelah kiri paru, auskultasi suara rhonki (-/-),batas jantung kiri
melebar. Pemeriksaan abdomen acites (-),hepatomegali (-), Pada ekstemitas
bawah edema pre tibia (-/-).
Pemeriksaan penunjang Laboratorium menunjukkan
leukosit meningkat, LED meningkat, Ureum meningkat, creatinin
meningkat, uric acid meningkat, BSS meningkat. Untuk pemeriksaan urine
lengkat didapatkannya protein urin +++, dan Silinder urine granuler (+).
EKG memperlihatkan adanya gambaran atrial fibrilasi, pemeriksaan
rontgent torax tampak batas jantung tidak jelas, konsolidasi dan atelektasi
paru kiri.Dari beberapa gejala dan temuan hasil pemeriksaan fisik maupun
penunjang diatas, diagnosis kerja mengarah kepada kelainan jantung paru
35
36
akibat dari penyakit paru kronis yang dialami oleh pasien yaitu Atrial
Fibrilasi et causa kor pulmonal.
Penatalaksanaan awal yang diberikan utamanya bertujuan untuk
menstabilkan pola nafas dengan menggunakan O2 karena Pemakaian
oksigen secara kontinyu selama 12 jam (National Institute of Health, USA);
15 jam (British Medical Research Counsil) , dan 24 jam (NIH)
meningkatkan kelangsungan hidup dibanding kan dengan pasien tanpa
terapi oksigen. Obat-obatan duiretik bertujuan untuk meningkatakan
mengeluarkan cairan berlebih didalam tubuh dan dapat menurunkan
preload / beban kerja jantung. Digoxin diberikan dengan tujuan untuk
meningkatkan volume darah yang dipompa jantung sehingga kebutuhan
oksigen tubuh terpenuhi.
Penatalaksanaan lebih lanjut terdiri atas penanganan komplikasi.
Edukasi pasien mengenai pembatasan aktivitas bertujuan untuk
meringkankan kerja jantung dan paru.