BAB IV

11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Panti Werdha Panti Werdha “Bhakti Yuswa” sebelum tahun 1979 dikelola oleh Dinas Sosial tingkat I Lampung yang merupakan satlak yang berlokasi di Gunung Sulah Kedaton Tanjung Karang. Tahun 1979 – 1980 melalui proyek Depsos RI yang dilaksanakan oleh Depsos Provinsi Lampung dibangunlah Panti Sosial Tresna Werdha “Bhakti Yuswa” yang berlokasi di kecamatan Natar Lampung Selatan. Pada tahun 1980 secara resmi kegiatan pelayanan dilaksanakan dengan kapasitas pelayanan sebanyak 30 lansia. Kemidian pada tahun 1981 adanya tambahan bangunan wisma pemondokan yang berkapasitas tampung sebanyak 50

Transcript of BAB IV

31

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Panti WerdhaPanti Werdha Bhakti Yuswa sebelum tahun 1979 dikelola oleh Dinas Sosial tingkat I Lampung yang merupakan satlak yang berlokasi di Gunung Sulah Kedaton Tanjung Karang. Tahun 1979 1980 melalui proyek Depsos RI yang dilaksanakan oleh Depsos Provinsi Lampung dibangunlah Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa yang berlokasi di kecamatan Natar Lampung Selatan.

Pada tahun 1980 secara resmi kegiatan pelayanan dilaksanakan dengan kapasitas pelayanan sebanyak 30 lansia. Kemidian pada tahun 1981 adanya tambahan bangunan wisma pemondokan yang berkapasitas tampung sebanyak 50 orang lansia. Selanjutnya pada tahun 1990 dan seterusnya kapasitas tampung ditingkatkan menjadi 100 orang lansia.

Sejak tahun 200/2001 Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa diserahkan ke Pemda Tk.I Lampung dan secara teknis dikelola oleh Dinas Sosial Tk.I Lampung yang diubah namanya menjadi Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Lampung (UPTD PSTW Bhakti Yuswa)Sejak tahun 2008 UPTD PSTW Bhakti Yuswa lampung diubah namanya menjadi Panti Sosial Pelayanan Lanjut Usia (PSPLU) Bhakti Yuswa. Kemudian pada Tahun 2010, UPTD PSPLU berubah nomenklatur menjati UPTD. PSLU TRESNA WERDHA.

4.1.2 Status Kepemilikan Panti WerdhaUPTD. PSLU TRESNA WERDHA Natar Lampung Selatan adalah panti werdha milik Pemda Provinsi Lampung sebagai Unit Pelayanan Teknis Dinas Sosial Provinsi Lampung berdasarkan peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2010 dengan luas lahan 10.930 m2.4.1.3 Visi dan Misi

UPTD. PSLU TRESNA WERDHA Lampung Dinas SosialProvinsi Lampung mempunyai visi, Misi sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya lanjut usia bahagia, sejahtera dihari tua

Misi : - Meningkatkan pelayanan fisik lanjut usia melalui pemenuhan pelayanan sandang, pangan, dan papan.

- Meningkatkan Jaminan sosial dan perlindungan kepada lanjut usia

- Meningkatkan hubungan yang harmonis antara sesama lansia, lansia dengan pegawai, dan lansia dengan masyarakat.

4.1.4 Program Panti / Kegiatan

1. Program sosial lanjut usia dalam panti, program ini meliputi :a. Penerimaan, merupakan tahap pendekatan awal dalam pelaksanan pelayanan

b. Bimbingan, proses memberikan informasi, mengajak, mendampingi dan memfasilitasi lanjut usia.

c. Pelayanan, proses pemberian tindakan atau jasa yang dilaksanakan secara langsung.

d. Penyantunan, proses pelayanan dalam bentuk penyiapan dan penyediaan barang, bahan, alat, sarana dan prasarana serta berbagai kebutuhan klien.

2. Program pelayan lanjut usia luar panti

a. Day care service, pelayanan sosial yang disediakan bagi lanjut usia, bersifat sementara, dilaksanakan pada siang hari didalam atau diluar panti.

b. Home care, bentuk pelayanan pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia dirumah sebagai wujud perhatian terhadap lanjut usia.

4.1.5 Sumber Daya ManusiaTenaga kerja yang ada di UPTD. PSLU TRESNA WERDHA Natar Lampung Selatan terdiri dari 22 orang PNS dan 4 orang TKS.

Tabel 4.1. Jumlah dan Jenis Tenaga Kerja

Jenis TenagaJumlah karyawan

Eselon IIIa1

Sub. Bagian TU1

Ka. Seksi2

Tenaga Staf13

Tenaga Fungsional4

Satpam1

Tenaga Kerja Sukarela (TKS)1

Total 26

Sumber: UPTD. PSLU TRESNA WERDHA

4.2 Hasil Penelitian4.2.1 Hasil Analisis Univariat

Dalam hasil penelitian ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi lansia yang mengalami depresi dan tingkat mobilisasi di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013. Hasil variabel ini di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.1. Frekuensi Lansia yang Mengalami Depresi di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013Jumlah lansia yang mengalami depresi di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi dibawah ini, yang dibagi menjadi tiga kategori yaitu lansia tidak depresi, lansia depresi sedang dan lansia depresi berat. Tabel 4.2 Distribusi Depresi pada Lansia di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013Depresi pada LansiaFrekuensiPersentasePersentase Kumulatif

Tidak Depresi47,77,7

Depresi Sedang2548,155,8

Depresi Berat2344,2100,0

Total52100.0

Sumber Data: Hasil PengolahanBerdasarkan tabel diatas, didapatkan data 4 orang (7,7%) tidak mengalami depresi, 25 orang (48,1%) mengalami depresi sedang, dan 23 orang (23%) mengalami depresi berat.2. Frekuensi Mobilisasi pada Lansia di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013Tingkat mobilisasi lansia di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel distribusi frekuensi dibawah ini, yang dibagi menjadi tiga kategori yaitu tidak mandiri, mandiri terbatas, dan mandiri utuh.Tabel 4.3 Distribusi Mobilisasi Lansia di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013Mobilisasi LansiaFrekuensiPersentasePersentase kumulatif

Tidak Mandiri11,91,9

Mandiri Terbatas713,514,4

Mandiri Utuh4484,6100,0

Total52100.0

Sumber Data: Hasil Pengolahan

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data 1 orang (1,9%) tidak mandiri dalam melakukan mobilisasi, 7 orang (13,5%) dapat melakukan mobilisasi dengan mandiri terbatas, dan 44 orang (84,6%) dapat melakukan mobilisasi dengan mandiri utuh.

4.2.2. Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel untuk membuktikan hipotesa penelitian. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen yaitu mobilisasi lansia dengan variabel dependen yaitu depresi lansia. Untuk itu dilakukan analisis bivariat dengan uji statistik korelasi pearson dengan tingkat error 5% (=0,05). Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara depresi lansia dengan mobilisasi lansia.

Tabel 4.4 Hubungan Depresi dengan Mobilisasi Lansia di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013DepresiMobilisasi

DepresiKorelasi Pearson10,021

Signifikansi0,883

Total5252

MobilisasiKorelasi Pearson0,0211

Signifikansi0,883

Total5252

Sumber Data: Hasil Pengolahan

Berdasarkan Uji Korelasi Pearson diperoleh nilai r Value = 0,021 sehingga Ho ditolak, yang artinya ada hubungan antara depresi dengan mobilisasi lansia di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013 . 4.3 Pembahasan Hubungan antara depresi dengan mobilisasi lansia Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan adanya hubungan yang positif secara statistik antara depresi dengan mobilisasi lansia Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013, hal ini dapat dilihat dari nilai r yang diperoleh sebesar 0,021. Dengan menggunakan uji korelasi pearson diperoleh nilai r = 0,021 0,05 yang berarti bahwa hubungan antara depresi dengan aktivitas mobilisasi lansia tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena dari hasil penelitian diperoleh lansia yang tidak mengalami depresi dan mengalami depresi memiliki kemampuan yang sama dalam melakukan aktivitas mobilisasi, seperti terlihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Crosstabulation Depresi dengan Mobilisasi Lansia di Panti Werdha, Natar, Lampung Selatan Tahun 2013Mobilisasi LansiaTotal

Tidak MandiriMandiri TerbatasMandiri Utuh

Depresi Pada LansiaTidak depresiJumlah0044

% Dengan Depresi Pada Lansia0.0%0.0%100.0%100.0%

Depresi SedangJumlah142025

% Dengan Depresi Pada Lansia4.0%16.0%80.0%100.0%

Depresi BeratJumlah032023

% Dengan Depresi Pada Lansia0.0%13.0%87.0%100.0%

TotalJumlah174452

% Dengan Depresi Pada Lansia1.9%13.5%84.6%100.0%

Sumber Data: Hasil Pengolahan