BAB IV

download BAB IV

of 5

Transcript of BAB IV

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil PengamatanTabel 1. Titrasi iodin terhadap natrium tiosulfatPercobaanTitrasiWaktu (s)Volume Na2S2O3 yang Digunakan (mL)

A0024

130017

26009

39002

B0025,7

130018,4

260013

39006,1

412001,6

C0025

130020

260016,5

390012,5

412008,5

515005,5

Keterangan :M Na2S2O3 = 0,1 M4.2 Reaksi4.2.1 Reaksi Iodinasi Aseton dalam Suasana AsamCH3-CO-CH3 + I2 CH3-CO-CH2I + HI4.2.2 Reaksi Titrasi I2 Oleh Na2S2O32Na2S2O3 + I2 Na2S4O6 + 2NaI4.3 Perhitungan4.3.1 Perhitungan Mol I21 mol I2 = 2 mol Na2S2O3n Na2S2O3= M Na2S2O3 x V Na2S2O3n I2= n Na2S2O3 n I2= x M Na2S2O3 x V Na2S2O3 a. Percobaan A Titrasi Iodin 0n I2 = x M Na2S2O3 x V Na2S2O3= x 0,1 M x 24 mL= 1,20 mmol Titrasi Iodin 1n I2= x M Na2S2O3 x V Na2S2O3= x 0,1 M x 17 mL = 0,850 mmol Titrasi Iodin 2n I2 = x M Na2S2O3 x V Na2S2O3= x 0,1 M x 9 mL= 0,450 mmol Titrasi Iodin 3n I2 = x M Na2S2O3 x V Na2S2O3= x 0,1 M x 2 mL= 0,10 mmolb. Percobaan B Titrasi Iodin 0n I2 = x M Na2S2O3 x V Na2S2O3= x 0,1 M x 25,7 mL= 1,2850 mmol Titrasi Iodin 1n I2= x M Na2S2O3 x V Na2S2O3= x 0,1 M x 18,4 mL = 0,920 mmol Titrasi Iodin 2n I2 = x M Na2S2O3 x V Na2S2O3= x 0,1 M x 13 mL= 0,650 mmol Titrasi Iodin 3n I2 = x M Na2S2O3 x V Na2S2O34.4 PembahasanLaju reaksi didefenisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan per satuan waktu. Satuan yang umum digunakan adalah M/s. Umumnya, laju reaksi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi.Pada percobaan ini, akan ditentukan hukum laju reaksi iodinasi aseton dalam larutan air yang terkatalis asam. Percobaan ini dimulai dengan mencampur aseton dengan larutan asam sulfat lalu mengencerkannya dengan akuades sampai volume tertentu. Dalam hal ini, asam sulfat bertindak sebagai katalis yang mempercepat reaksi ionisasi aseton dengan memberikan ion H+ ke dalam larutan karena reaksi antara iod dan aseton dalam air berjalan lambat. Setelah larutan aseton dan asam sulfat dicampurkan, larutan diaduk dengan menggunakan magnetik stirrer agar kedua larutan dapat bercampur dengan baik, bersamaan dengan diaduknya campuran kedua larutan tersebut, dimasukkan larutan iodin ke dalam larutan. Setelah larutan bercampur dengan larutan iod, stopwatch dijalankan. Setelah itu, dengan segera diambil 25 mL larutan dan dimasukkan ke dalam larutan yang terdiri dari campuran natrium asetat 10 mL dan amilum 1 mL. Dalam percobaan ini dilakukan pengambilan sampel larutan dalam selang waktu 5 menit hingga 20 menit untuk percobaan A, 5 menit hingga 20 menit untuk percobaan B, dan 5 menit hingga 25 menit untuk percobaan C. Reaksi iodin dengan aseton tersebut diamati dengan cara menentukan konsentrasi iodin sebagai fungsi waktu. Konsentrasi iod di dalam larutan sejalan dengan bertambahnya waktu akan terus mengecil, yang ditandai dengan berkurangnya volume natrium tiosulfat yang digunakan untuk menitrasi cuplikan. Hal ini terjadi karena semakin lama reaksi berlangsung, maka semakin banyak iodin yang bereaksi dengan aseton, sehingga semakin kecil konsentrasi iodin yang tidak terikat oleh aseton dalam larutan tersebut.Kemudian dititrasi dengan menggunakan larutan natrium tiosulat (Na2S2O3) hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Adapun natrium asetat berfungsi untuk memastikan reaksi berjalan sempurna karena natrium asetat dapat sedangkan amilum digunakan sebagai indikator karena amilum dapat mengikat iod bebas membentuk kompleks iodin kanji yang berwarna ungu. Titik akhir titrasi ditandai ketika larutan cuplikan yang dititrasi berubah warna menjadi bening.Dengan mengetahui volume natrium tiosulfat untuk titrasi, maka dapat dihitung konsentrasi iod dalam larutan melalui persamaan reaksi yang terjadi. Konsentrasi iod yang diperoleh sebagai fungsi terhadap waktu digunakan untuk menentukan hukum laju reaksi dengan variabel tetapan laju (k) dan orde reaksi yang dapat ditentukan.