BAB IV

9
BAB IV PEMBAHASAN Tahap proses keperawatan komunitas sekolah pada dasarnya sama dengan tahapan pada proses keperawatan di klinik keperawatan yang meliputi : pengkajian, perencanaan dan evaluasi. Pembahasan inipun mengacu pada analisis SWOT (strength/kekuatan, weaknass/kelemahan, opportunity/kesempatan dan threat/ancaman). A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan dengan tekhnik wawancara dan observasi. Pada tahap pengkajian data yang perlu dikaji pada komunitas sekolah adalah: 1. Dimensi Fisik : yang meliputi usia ( komposisi usia komunitas sekolah, apakah terdapat anak dengan keterlambatan perkembangan, apakah terdapat isu perekembangan yang spesifik berhubungan dengan populasi siswa), genetik (bagaiamana proporsi siswa laki-laki dan perempuan, ras/suku/etnik populasi, predisposisi faktor genetik, jenis penyakit), fungsi fisiologis (adakah masalah kesehatan/prevalence jenis penyakit, insidensi penyakit menular, apakah terdapat siswa yang mengalaminya, serta bagaimana cakupan imunisasi siwa) 27

Transcript of BAB IV

BAB IVPEMBAHASAN Tahap proses keperawatan komunitas sekolah pada dasarnya sama dengan tahapan pada proses keperawatan di klinik keperawatan yang meliputi : pengkajian, perencanaan dan evaluasi. Pembahasan inipun mengacu pada analisis SWOT (strength/kekuatan, weaknass/kelemahan, opportunity/kesempatan dan threat/ancaman). A. PENGKAJIANPengkajian dilakukan dengan tekhnik wawancara dan observasi. Pada tahap pengkajian data yang perlu dikaji pada komunitas sekolah adalah:1. Dimensi Fisik : yang meliputi usia ( komposisi usia komunitas sekolah, apakah terdapat anak dengan keterlambatan perkembangan, apakah terdapat isu perekembangan yang spesifik berhubungan dengan populasi siswa), genetik (bagaiamana proporsi siswa laki-laki dan perempuan, ras/suku/etnik populasi, predisposisi faktor genetik, jenis penyakit), fungsi fisiologis (adakah masalah kesehatan/prevalence jenis penyakit, insidensi penyakit menular, apakah terdapat siswa yang mengalaminya, serta bagaimana cakupan imunisasi siwa)2. Dimensi Psikologis, adakah promosi kesehatan yang dilakukan, bagaimana kualitas hubungan antar siswa, tipe disiplin yang digunakan disekolah, apakah tepat, fair dan konsisten dilakukan, apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan, serta bagaimana kualitas hubungan antara orang tua dengan sekolah 3. Dimensi Fisik Sekolah : letak lokasi sekolah,apakah terdapat hazard dekat sekolah (polusi, kimia, alat), adakah arena bermain yang aman bagi siswa, apakah alat permainan yang digunakan aman, apakah terdapat binatang dilingkungan sekolah, apakah terdapat tanaman beracun/alergi dilingkungan sekolah, keadaan dilingkungan sekolah (panas, penerangan, ventilasi), tingkat kebisingan, apakah kebersihan makanan adekuat untuk mencegah menular atau cacingan, apakah fasilitas toilet baik atau adekuat. Adakah bahaya fisik. 4. Dimensi Sosial: bagaiamana sikap masyarakat terhadap pendidikan, apakah masyarakat mendukung terhadap program sekolah, bagaimana keamanan lingkungan sekolah, apa sumber daya yang ada dilingkungan sekolah, bagaiaman status sosial ekonomi siswa dan staf, latar belakang budaya siswa dan staf, tipe lingkungan rumah siswa, kemungkinan terjadinya kekerasan, latar belakang pendidikan orang tua siswa, adakah siswa yang tunawisma, apakah terdapat konflik antar group dipopulasi sekolah.5. Dimensi Perilaku: pola konsumsi (apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi siswa dan staf, apa program peningkatan kualitas nutrisi sekolah, pengetahuan tentang nutrisi siswa, guru dan keluarga, kebiasaan merokok siswa dan staf). Latihan dan aktivitas ( apa pola istirahat dan aktifitas siswa disekolah, kesempatan dan jenis rekreasi, keamanan alat saat olahrag). Penggunaan pengobatan (adakah populasi sekolah yang melakukan pengobatan rutin, apa jenis pengobatannya).6. Dimensi Sistem Kesehatan: apakah pelayanan kesehatan disekolah ada, bila ada apakah adekuat. Analisis SWOTStrenght/Kekuatan1. Adanya dasar pengetahuan mehasiswa tentang pengkajian komunitas.2. Adanya dukungan positif guru dan staf SDN 1 Bokori, yang bersedia mendampingi mahasiswa melakukan orientasi wilayah dan memberikan informasi-informasi terkait.Weaknes/Kelemahan1. Tidak tersedianya format pengkajian sekolah yang baku, sehingga apa yang ditanyakan tidak memnuhi semua item yang harus ada dalam pengkajian sekolah2. Pada saat dilakuak pengkajian sekolah, tidak semua pengajar dan staf di SDN 1 Bokori ada ditempat.3. Karena keterbatasan waktu, pengukuran antropometri pada siswa dan staf pengajar di SDN 1 Bokori tidak dilakukan. 4. Tidak dilakukan pengkajian yang menyeluruh terutama yang menyangkut tentang keluarga siswa.Oportunity/KesempatanPenerimaan yang baik dari pihak sekolah karena kegiatan berhubungan dengan masalah kesehatan sesuai dengan kebutuhan sekolah.Threat/Ancaman1. Keakuratan data yang diragukan karena pengkajian yang dilakukan tidak menyeluruh, hanya berdasarkan wawancara pada sebagian staf dan sisiwa SDN 1 Bokori. 2. Tingkat keseriusan pengumpul data yang berbeda-beda dalam mengkaji permasalahan yang di alami sebenarnya.B. PERENCANAANAnalisis SWOTStrengt/kekuatan1. Adanya dukungan dari pihak sekolah .2. Adanya kerja sama antara mahasiswa yang diwujudkan melalui pembagian penanggung jawab masing-masing kegiatan sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana/target waktu yang ditetapkan.3. Perencanaan program kerja merupakan hasil kesempakatan antara mahasiswa dan pihak sekolah SDN 1 Bokori.

Opportunity/kesempatan1. Adanya beberapa pengajar dan siswa yang memeliki waktu luang untuk ikut aktif membantu pelaksanaan kegiatan yang direncanakan sehingga mereka menyempatkan diri sebagai penanggung awab dalam beberapa kegiatan.2. Adanya beberapa perencanaan yang merupakan program yang pernah ada dalam kurikulum namun karena pergantian kurikul baru, program tersebut dihilangkan/ditiadalan. Threat/ancaman1. Kemungkinan peran serta aktif siswa dalam pelaksanaan nantinya akan berkurang berhubungan tingkat kejenuhan siswa.2. Bantuan dana dan fasilitas dari puskesmas belum dapat dipastikan dari saat penyusunan perencanaan ini.A. ImplementasiDalam pembahasan ini akan dijelaskan secara analisis SWOT berdasarkan pada jenis masalah keperawatan yang ada.1. Masalah kesehatan I : Tidak berjalannya program UKS di SDN 1 BokoriAnalisis SWOTStrengt/kekuatan Program ini pernah ada dalam kurikulum lama, namun karena pergantian kurikulum baru, program ini ditiadakan Adanya puskesmas di wilayah kerja kecamatan Soropia. Masih tersedianya alat-alat penunjang UKS seperti timbangan berat badan, dan pengukur tinggi badan

Weakness/kelemahan Tidak tersedianya alat penunjang UKS yang lain seperti kotak P3K dan obata-obatan. Tidak pernah dilakukan pelatihan dokter kecil/perawat cilik pada siswa SDN 1 Bokori. Opportunity/kesempatan Kesediaan siswa-siswi SDN 1 Bokori untuk mengikuti kegiatan yang sudah direncanakanThreat/ancaman Tingkat kejanuhan siswa yang tinggi, sehingga terkadang membuat siswa malas mengikuti kegiatan apalagi kegiatan tersebut tidak ada imbalannya. Kurangnya petugas kesehatan melakukan pembinaan kepada sekolah.2. Masalah kesehatan II : Resiko terjadinya peningkatan kejadian karies gigi pada siswa SDN 1 BokoriAnalisis SWOT :Strengt/kekuatan Adanya dukungan dari pihak sekolah dalam memotivasi siswanya untuk berperan serta aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan Semangat siswa-siswi yang hadir pada`saat kegiatan Weakness/kelemahan Kurangnya kesadaran siswa untuk berperilaku hidup sehat. Kurangnya pengawasan orang tua kepada anaknya untuk berprilaku hidup bersih dan sehat

Opprtunity/kesempatan Sejalannya beberapa kegiatan dengan program pemerintah dan puskesmas misalnya penyuluhan dan posyandu.Threat/ancaman Kurannya kesadaran siswa untuk merubah kebiasaan dan perilaku bersih dan sehatB. EvaluasiBerdasarkan respon verbal dan non verbal dapat disimpulkan hasil evaluasi bahwa :1. Rencana kegiatan selalu mendapat respon positf dari pihak sekolah.2. Pada pelaksanaan kegiatan (implementasi) bisanya siswa kurang berespon berhubungan dengan kurangnya kesadaran apalagi jika hal tersebut tidak diberikan imbalan.3. Kegiatan yang berhasil dilaksanakan umunya karena dukungan dari pihak sekolah.4. Tindak lanjut dari aparat kesehatan terkait (puskesmas, pustu/bidan desa) dan aparat pemerintah setempat (camat, kepala desa, kepala dusun) sangatlah perlu terutama dalam peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif serta dalam berbagai upaya-upaya kesehatan.

27