Bab IV

6
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut. 1. Keben (Barringtonia sp.) merupakan tumbuhan yang cukup dikenal di Indonesia karena tanaman ini mudah ditemukan di sepanjang pantai, baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Sosok tanaman ini juga menarik karena bunganya indah dan bentuk buahnya unik. 2. Barringtonia asiatica merupakan salah satu obat penyakit miopi (mata minus). Di samping itu juga dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati luka bakar, hernia, epilepsi, kudis, kejang perut, tubercolosis (TBC), cacingan, dan rematik. 34

description

Barringtonia Asiatica

Transcript of Bab IV

KATA PENGANTAR

35

BAB IVPENUTUPA. KesimpulanKesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut.1. Keben (Barringtonia sp.) merupakan tumbuhan yang cukup dikenal di Indonesia karena tanaman ini mudah ditemukan di sepanjang pantai, baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa. Sosok tanaman ini juga menarik karena bunganya indah dan bentuk buahnya unik. 2. Barringtonia asiatica merupakan salah satu obat penyakit miopi (mata minus). Di samping itu juga dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati luka bakar, hernia, epilepsi, kudis, kejang perut, tubercolosis (TBC), cacingan, dan rematik.3. Miopia atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan baik. Pada miopia, objek pada jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu panjang dan gambaran terfokus di depan retina bukan tepat pada retina.4. Pengaruh buah keben sebagai obat penyakit mata minus ialah adanya zat kimia yang terkandung dalam biji buah keben yaitu saponin, asam galat, asam hidrosianat yang terdiri dari monosakarida, serta triterpenoid yang terdiri dari asam bartogenat, asam 19-epibartogenat, dan asam anhidrobartogenat.5. Senyawa aktif dalam biji keben diduga kuat bertanggung jawab dalam pengobatan mata adalah dari golongan saponin. Beberapa jenis saponin telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi dari keben, misalnya ranuncosida VIII, barinin A1, 3-0-{[b-D-galactopyranosyl(1!3)-b-D-glucopyranosyl(1!2)] -b-D-glucuronopyranosyloxy} -22-O- (2-methylbutyroyloxy)-15,16,28-trihydroxy- (3b, 15a, 16a, 22a) -olean-12-ene, dan 3-O- {[b-d-galactopeyeranosyl (1!3)-b-D-glucopeyeranosyl(1!2)] -b-D-glucoronopeyeranosyloxy}- 22-O- [2(E)-methyl-2-butenyloyloxy]-15,16,28-trihydroxy- (3b,15a,16a,22a) -olean-12-ene.B. SaranSaran-saran:1. Pemerintah diharapkan ke depannya dapat melestarikan tanaman-tanaman yang berkhasiat mengobati penyakit, baik hutan maupun alam sebelum semuanya punah.2. Masyarakat seharusnya lebih memanfaatkan tanaman obat-obatan dalam mengobati berbagai macam penyakit. Selain harganya lebih murah dibandingkan dengan pengobatan non alami. Selain itu tanaman herbal juga merupakan bahan alami tanpa campuran zat-zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.

DAFTAR PUSTAKAhttp://nasrulbintang.wordpress.com/2008/08/17/bagian-bagian-mata/ diakses pada tanggal 23 Maret 2010http://nasrulbintang.wordpress.com/definisi-miopia-astigmat-hipermetropy-dan-presbiopy/ diakses pada tanggal 23 Maret 2010http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Mata.png diakses pada tanggal 23 Maret 2010http://organisasi.org/hal-umum-penyebab-mata-menjadi-rabun-jauh-miopi-myopia-mata-minus diakses pada tanggal 23 Maret 2010

34